Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI…..


Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti2
Kelas/Semester : I/1
Materi Pokok :1. Kerajaan Allah Sebagai Pokok Pewartaan Yesus
2. Yesus mewartakan Kerajaan Allah Melalui Perumpamaan
Alokasi Waktu : 2x Pertemuan ( 2x 120 menit)

A. Kompetensi Inti (KI) :


KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku : jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional
KI.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI.4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.2 Bersyukur atas nilai-nilai 1.2.1 Membiasakan diri untuk bersyukur atas =nilai - nilai Kerajaan
Kerajaan Allah yang Allah yang diwartakan Yesus Kristusmelalui sabda dan
diwartakan Yesus Kristus tindakan
melalui sabda dan tindakan
2.2 Percaya diri dan bertanggung 2.2.1 Memilih sikap percaya dan tanggungjawab untuk mewujudkan
jawab mewujudkan nilai-nilai nilai-nilaiKerajaan Allah melalui kata- kata dan perbuatan
Kerajaan Allah melalui kata-
kata dan perbuatan
3.2 Memahami tugas Yesus Pertemuan: 1
Kristus mewartakan Kerajaan 3.2.1 Menjelaskan pengertian Kerajaan Allah
Allah melalui sabda dan 3.2.2 Menjelaskan paham Kerajaan Allah pada masa Yesus
tindakan 3.2.3 Menjelaskan pandangan Yesus tentang Keajaan Allah
3.2.4 Membandingkan paham Kerajaan Allah menurut harapan
bangsa Israel dengan paham menurut Yesus.
3.2.5 Menjelaskan bahwa Yesus datang untuk mewartakan Kerajaan
Allah
Pertemuan: 2
3.2.6 Menjelaskan arti perumpamaan menurut Kitab Suci
3.2.7 Menuliskan tiga contoh perumpamaan Yesus menurut Kitab
Suci
3.2.8 Menjelaskan maksud Yesus memberikan perumpamaan
3.2.9 Menjelaskan makna perumpamaan yang diberikan Yesus dalam
Kitab Suci.

4.2 melakukan aktivitas (misalnya 4.2.1 Membuat ceritera yang berkaitan dengan keterlibatan dalam
menceriterakan/refleksi/laporan mewartakan Allah melalui kata-kata dan perbuatan
pengalaman) yang berkaitan
dengan keterlibatan dalam 4.2.2 Membuat refleksi iman yang berkaitan dengan keterlibatan
mewartakan Allah melalui dalam mewartakan Allah melalui kata-kata dan perbuatan
kata-kata dan perbuatan 4.2.3 Membuat laporan yang berkaitan dengan keterlibatan dalam
mewartakan Allah melalui kata-kata dan perbuatan

C. Tujuan Pembelajaran :
1. Sikap Spiritual :
1. Melalui berdoa peserta didik dapat, membiasakan diri untuk bersyukur atas nilai-nilai
Allah yang diwartakan Yesus Kristusmelalui sabda dan tindakan
2. Sikap Sosial :
Melalui pengenalan diri peserta didik dapat, memilih sikap percaya dan
tanggungjawab untuk mewujudkannilai-nilaiKerajaan Allah melalui kata- kata dan
perbuatan
3. Pengetahuan :
Pertemuan 1:
1. Melalui kegiatan tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan pengertian Kerajaan
Allah
2. Dengan berdiskusi peserta didik dapat menjelaskan paham Kerajaan Allah pada masa
Yesus.
3. Dengan berceritera peserta didikdapat menjelaskan pandangan Yesus tentang Keajaan
Allah.
4. Melalui membaca Kitab Suci peserta didik dapat membandingkan paham Kerajaan
Allah menuju harapan bangsa Israel dengan paham menurut Yesus.
5. Melalui dialog peserta didik dapat menjelaskan Yesus datang untuk mewartakan Kerajaan
Allah
Pertemuan: 2
1. Dengan membaca Kitab Suci peserta didik dapat menjelaskan arti perumpamaan menurut
Kitab Suci
2. Melalui refleksi iman peserta didik dapat menuliskan tiga contoh perumpamaan Yesus
menurut Kitab Suci
3. Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat menjelaskan maksud Yesus memberikan
perumpamaan
4. Melalui pendalaman pendalaman isi Kitab Suci peserta didik dapat menjelaskan makna
perumpamaan
yang diberikan Yesus dalam Kitab Suci

5. Ketrampilan :
1. Sesudah melakukan berbagai kegiatan belajar membentuk peserta didik dapat,
menentukan ceritera yang berkaitan dengan keterlibatan dalam mewartakan Allah melalui
kata-kata dan perbuatan
2. Setelah melakukan berbagai kegiatan belajar membentuk peserta didik dapat, membuat
refleksi iman yang berkaitan dengan keterlibatan dalam mewartakan Allah melalui kata-kata
dan perbuatan
3. Setelah melakukan berbagai kegiatan belajar membentuk peserta didik dapat, membuat
laporan yang berkaitan dengan keterlibatan dalam mewartakan Allah melalui kata-kata dan
perbuatan

D. Materi Pembelajaran :
1. Pembelajaran Reguler
Pertemuan 1:
a. Pengertian Kerajaan Allah
b. Paham Kerajaan Allah pada masa Yesus
c. Pandangan Yesus tentang Keajaan Allah
d. Paham Kerajaan Allah menurut harapan bangsa Israel dengan paham menurut Yesus.
e. Yesus datang untuk mewartakan Kerajaan Allah
Pertemuan: 2
a. Arti perumpamaan menurut Kitab Suci
b. Contoh perumpamaan Yesus menurut KitabSuci
c. Maksud Yesus memberikan perumpamaan
d. Makna perumpamaan yang diberikan Yesus dalamKitab Suci.

2. Program Remidial
Bagi peserta didik yang belum memahami Bab ini, diberikan remidial dengan kegiatan:
1. Guru menyampaikan pertanyaan kepada peserta didik akan hal-hal apa saja yang belum
mereka pahami.
2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk
mempelajari
kembali dengan memberikan bantuan peneguhan-peneguhan yang lebih praktis.
3. Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan, dengan pertanyaan yang
lebih
sederhana, misalnya:
a. Suasana seperti apa saja yang menggambarkan suasana Kerajaan Allah?
b. Dengan cara apa kamu akan mewujudkan suasana Kerajaan Allah itu dalam kehidupan
sehari-hari
c. Kerajaan Allah seperti apakah yang ditawarkan oleh Yesus?, dan lain sebagainya.
3. Program Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah memahami bab ini, diberikan pengayaan dengan kegiatan:
1. Guru meminta peserta didik untuk melakukan studi pustaka (ke perpustakaan atau mencari di
Koran / majalah) untuk menemukan cerita/kisah tentang orang/sekelompok orang yang
mengusahakan suasana Kerajaan Allah dalam kehidupannya.
2. Hasil temuannya ditulis dalam laporan tertulis yang berisi gambaran singkat dari kisah atau
cerita
tersebut.
E. Metode Pembelajaran:
Saintifik atau Ilmiah
F. Media Pembelajaran:
a. Gambar Yesus Mewartakan Kerajaan Allah
b. Gambar Yesus menyembuhkan Orang Kusta
c. Gambar Yesus menghardik angin taufan
d. Gambar Yesus sebagai Pewarta
e. Lap Top
f. Infokus
g. Layar LCD
h. Papan tulis
G. Sumber Belajar:
a. Kitab Suci, khususnya teks Kej. 1: 26-28, Kej 1:26-30, Mmur 8: 2-10 dan Mazmur 104: 1-24
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti,
Buku Guru Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
c. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti,
Buku Siswa Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
d. Pengalaman Iman Guru dan Siswa
Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
pembelajaran waktu
Pendahu luan 1. awal kegiatan 10 menit
a. Memberikan salam
b. Mengkondisikan kelas
c. Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan doa
d.Mengecek kehadiran peserta didik
2. Motivasi :
Kerajaan Allah adalah pokok pewartaan yang dibawa Yesus kepada manusia di
dunia. Kerajaan Allah merupakan inti pokok dari seluruh ajaran Yesus. Ungkapan
Kerajaan Allah merangkum bahwa Tuhanlah yang menguasai dunia ini, diharapkan
pada suatu ketika Tuhan hadir untuk mengusir ketidakadilan dan kesusahan dari
tengah keberadaan iman kita. Namun demikian, Kerajaan Allah kadang dipahami
secara berbeda oleh banyak orang.
3. Apersepsi :
a. Apa tugas pokok Yesus selama ia masih hidup didunia ?
b. Apa yang anda tau tentang kerajaan Allh ?
c. Bagaiman Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus?
d. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran tentang : Kerajaan Allah
Sebagai Pokok Pewarta
e. Guru menyampaiak lingkup penilaian, yaitu: Penilaian sikap, Pengetahuan dan
ketrampilan serta teknik penilaian yang akan digunakan

Kegiatan Inti a. Guru membimbing peserta didik untuk Mengamati gambar 100
Mengamati tentang Kerajaan Allah Sebagai Pokok Pewartaan Yesus menit

b. Peserta didik dapat mengamati gambar tersebut dalam kelompok

1. Peserta didik mengajukan pertanyaan sehubungan dengan


Menanya : gambar yang telah diamati tentang Kerajaan Allah sebagai
Pokok Pewartaan Yesus.
a. Peristiwa apa yang terjadfi pada gambar tersebut
b. Bagaimana pandanganmu tentang Kerajaan Allah?
c. Apa tugasmu untuk mewartakan Kerajaan Allah sebagai pokok
pewartaan Yesus ?
d. Bagaiman paham Kerajaan Allah pada Zaman sekarang ?
2. Peserta didik mendiskusikan, menalar, mengolah informasi
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya

a. Guru membimbing pesertta didik untuk mencari, membaca Kitab


Suci Luk 4:16-32. Setelah membaca Kitab Suci, guru melakukan
tanya jawab dengan peserta didik tentang kata-kata sulit dalam
Mengeksplorasi bacaan Kita Suci tersebut?
/mencoba/meng b. Setelah tanya jawab, peserta didik diminta untuk mendalaminya
umpulkan data dengan beberapa pertanyaan:
atau informasi 1. Apa pesan yang disampaikan dalam kutipan tersebut?
2. Bandingkanlah Kerajaan Allah yang dipahami oleh bangsa
Israel dengan Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus!
3. Apakah situasi dunia sekarang ini sudah menggambarkan
datangnya Kerajan Allah? Mengapa?
4. Apa yang harus kita lakukan untuk menjadi warga Kerajaan
Allah?
c. Peserta didik mendiskusikan, menalar, mengolah informasi
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya
Mengasosiasi / Guru membibing peserta didik untuk merumuskan kesimpulan atas
mengolah data pengertian Kerajaan Allah, Paham Kerajaan Allah dalam Communi
atau informasi Masyarakat Yahudi, Pokok Pewartaan Yesus : Kerajaan Allah cation,
menurut Kitab Suci Integritas,
collaborat
Mengkomunika Setiap kelompok diberi kesempatan untuk memperesentasikan
ion
sikan hasil diskusinya di depan kelas, peserta didik yang lain diberi
kesempatan menanggapi presentasi kelompok, guru memberikan
peneguhan dan penegasan. Serta catatan-catatan penting

Peserta didik di bimbing dan difasilitasiuntuk membuat simpulan 10 menit


hasil pembelajaran hari ini,serta mendorong siswa untuk selalu
Penutup bersyukur atas Kerajaan Allah Sebagai Pokok Pewartaan Yesus

Guru memberikan penghargaan, pujiankepada kelompok yang


berkinerja baik
Peserta didikhening untuk merefleksikan seluruh proses
pembelajaran hari ini
Evaluasi: Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik
tentang: Kerajaan Allah Sebagai Pokok Pewartaan Yesus

Tindak Lanjut: Peserta didik diberi tugas (PR)membaca


buku dan dan literatur lain yang berkaitan dengan bahan ajar
Tentang: Kerajaan Allah Sebagai Pokok Pewartaan Yesus

Guru menyampaikan topik untuk pertemuan berikutnya tentang :


Yesus mewartakan Kerajaan Allah Melalui Perumpamaan

Doa: Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran


dengan doa
Pertemuan II
Langkah Kegiatan pembelajaran Alokasi
pembelajaran waktu
pendahuluan 1. Awal Kegiatan 10
a. Memberikan salam
menit
b. Mengkondisikan kelas
c. Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan doa
d. Mengecek kehadiran peserta didik
2. Motivasi
Perumpamaan adalah penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa
imajinatif, kiasan simbolis, atau perbandingan. Orang yang mendengar sebuah
perumpamaan diharapkan mampu menangkap pesan dibalik perumpamaan
tersebut. Demikian juga Yesus, dengan menggunakan perumpamaan orang
yang mendengarkan ajaran-Nya diharapkan dapat lebih mudah mengerti,
memahami dan melaksanakan ajaran-Nya dalam kehidupan nyata.
3. Apersepsi :
a. Apa yang anda paham tentang Perumpamaan?
b. Sebutkanlah macam-macam perumpamaan menurut Kitab Suci
c. Mengapa Yesus mengajar dengan perumpaan ?
4. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran tentang : Yesus mewartakan
Kerajaan Allah melalui perumpamaan
5. Guru menyampaiak lingkup penilaian, yaitu: Penilaian sikap, Pengetahuan dan
ketrampilan serta teknik penilaian yang akan digunakan
Kegiatan inti mengamati a. Guru membimbing Peserta didik untuk mengamati gambar tentang 100
perumpaaan yang disampaikan oleh Yesus tentang : Perumpamaan
menit
seorang penabur

b. Peserta didik dapat mengamati gambar tersebut dalam kelompok

Menanya 1. Peserta didik mengajukan pertanyaan sehubungan dengan hasil


pengamatan tentang Perumpamaan seorang penabur.
a. Peristiwa pa yang terjadi pada gambar tersbut?
b. Perumpaan tersebut mau menjelaskan tentang apa ?
c. Mengapa Yesus mewartakan Kerajaan Allah selalu memakai
perumpaan?
d. Sebutkan contoh perumpamaan-perumpamaan yang lain.
2. Peserta didik mendiskusikan, menalar, mengolah informasi berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya
Mengekspl a. Guru membimbing pesertta didik untuk mencari membaca Kitab Suci
orasi/menc Markus 4:3-8,13-20; Markus 4:26-29 ; Mat 13:24 -30; Mateus 13 : -50 dan
oba/mengu Mateus 13:44-46, Setelah membaca Kitab Suci, guru melakukan tanya jawab
mpulkan dengan peserta didik tentang kata-kata sulit dalam bacaan KitaSuci tsb.
data atau b. Setelah tanya jawab, peserta didik diminta untuk mendalaminya dengan
informasi beberapa pertanyaan:
1. Apa yang mengesan dari perikop tersebut?
2. Apa yang hendak disampaikan oleh Yesus peri hal Kerajaan Allah
melalui Perumpamaan tersebut?
3. Apa makna perumpamaan tersebut bagi hidup kita sehari-hari
c. Peserta didik mendiskusikan, menalar, mengolah informasi berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya
Mengasosi Guru membibing peserta didik untuk merumuskan kesimpulan atas pengertian
asi tentang perumpamaan. Perumpamaan tentang Kerajaan Allah, Makna
/mengolah Perumpaan Yesus mengenai Kerajaan Allah menurut Kitab Suci
data atau
informasi
Mengkomu Setiap kelompok diberi kesempatan untuk memperesentasikan hasil
nikasikan diskusinya di depan kelas, peserta didik yang lain diberi kesempatan
menanggapi presentasi kelompok, guru memberikan peneguhan dan
penegasan. Serta catatan-catatan penting
Penutup 1. Peserta didik dibimbing dan difasilitasiuntuk membuat simpulan hasil pembelajaran hari 10
ini,serta mendorong siswa untuk selalu bersyukur atas Yesus mewartakan Kerajaan Allah
menit
melaluiperumpamaan
2. Guru memberikan penghargaan, pujiankepada kelompok yang berkinerja baik
3. Peserta didikhening untuk merefleksikan seluruh proses pembelajaran hari ini
4. Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang: Yesus mewartakan
Kerajaan Allah melalui Perumpamaan
5. Peserta didik diberi tugas (PR)membaca buku dan dan literatur lain yang berkaitan
dengan bahan ajar tentang: Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui perumpamaan
6. Guru menyampaikan topik untuk pertemuan berikutnya tentang : Yesus mewartakan
kerajaan Allah melalui tindakan dan mujizat
7. Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa

I. Penilaian :
A. Penilaian Sikap
a. Sikap spiritual
No Teknik Bentuk Waktu Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1. Observasi Jurnal Saat Penilaian untuk dan
pembelajaran pencapaian pembelajaran
berlangsung (assessment for and of
learning)
2. Penilaian Lembar Saat Penilaian sebagai
Diri Penilaian Diri pembelajaran pembelajaran (assessment as
selesai learning)
3. Penilaian Lembar Saat Penilaian sebagai
Antar Teman Penilai pembelajaran pembelajaran (assessment as
Antar Teman selesai learning)

b. Sikap sosial
No. Teknik Bentuk WaktuPelaksana Keterangan
Instrumen an
1. Observasi Jurnal Saat Penilaian untuk dan
pembelajaran pencapaian pembelajaran
berlangsung (assessment for and of
learning)
2. Penilaian Lembar Saat Penilaian sebagai
Diri Penilaian pembelajaran pembelajaran (assessment as
Diri selesai learning)
3. Penilaian Lembar Saat Penilaian sebagai
Antar Teman Penilai pembelajaran pembelajaran (assessment as
Antar Teman selesai learning)
2. PenilaianPengetahuan
No. Tek Bentuk Instrumen Contoh Waktu Keterangan
Nik Butir Pelaksanaan
Instrumen
1. Lisan Pertanyaan (lisan) Lihat Saat Penilaian untuk
dengan jawaban Lampiran... pembelajaran pembelajaran (assessment
terbuka berlangsung for learning)
2. Tertu Pertanyaan dan atau Lihat Setelahpembela Penilaian pencapaian
Lis tugas tertulis Lampiran... jaran selesai pembelajaran (assessment
berbentuk esei, of learning)
pilihan ganda,
benar-salah,
menjodohkan, isian,
dan/ataulainnya
3. Penu Pertanyaan dan atau Lihat Setelah Penilaian
gasan tugas tertulis Lampiran... pembelajaran untuk
berbentuk esei, selesai pembelajaran
pilihan ganda, (assessment for
benar-salah, learning) dan
menjodohkan, isian, sebagai
dan atau lainnya pembelajaran
(assessment as
learning)

3. Penilaian Keterampilan
Contoh
Bentuk Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Instru Pelaksanaan
men
Tugas Lihat Saat pembelajaran Penilaian untuk,
(keterampilan) Lampiran.. berlangsung atau sebagai,atau pencapaian
1. Praktik .
setelah usai pembelajaran (assessment
for, as, and of learning)
Tugas Lihat Saat pembelajaran Penilaian untuk,
(keterampilan) Lampiran.. berlangsung atau sebagai,atau pencapaian
2. Produk .
setelah usai pembelajaran (assessment
for, as, and of learning)
Tugas besar Lihat Selama atau usai Penilaian untuk, sebagai,
Proyek Lampiran . pembelajaran atau pencapaian
3. ..
berlangsung pembelajaran (assessment
for, as, and of learning)
Sampel produk Saat pembelajaran Penilaian untuk
terbaik dari usai pembelajaran dan sebagai
4. Portofolio
tugas atau data untuk penulisan
proyek deskripsi pencapaian
keterampilan
Pembelajaran remedial (diberi kepada peserta didik yang belum mencapai KKM)
No. Nama Nilai No. Yang Bentuk Nomor Hasil tes Ket
Ulangan tidak remidial yang remidial
dikuasai dikerjakan
dalam
remidial
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst
*) Diberikan penjelasan ulang untuk indikator yang belum dikuasi. Jika kurang dari 20 % yang
remedial diberikan pendampingan pribadi, jika lebih dari 20 % dilakukan pendampingan kelompok.
Pengayaan (diberikan kepada peserta didik yang yang sudah mencapai KKM)
No. Nama Nilai Ulangan Bentuk Pengayaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst

Mengetahui, ,….. 2021


Kepala Sekolah, Pengawas PAK Guru Mata Pelajaran,
Pend. Agama Katolik dan Budi Pekerti
LAMPIRAN RPP
A. Uraian Materi
KERAJAAN ALLAH SEBAGAI POKOK PEWARTAAN ALLAH
Kerajaan Allah adalah pokok pewartaan yang dibawa Yesus kepada manusia di dunia. Kerajaan
Allah merupakan inti pokok dari seluruh ajaran Yesus. Ungkapan Kerajaan Allah merangkum
bahwa Tuhanlah yang menguasai dunia ini, diharapkan pada suatu ketika Tuhan hadir untuk
mengusir ketidakadilan dan kesusahan dari tengah keberadaan iman kita. Namun demikian,
Kerajaan Allah kadang dipahami secara berbeda oleh banyak orang.
Dalam bangsa Yahudi ditemukan beberapa paham tentang makna Kerajaan Allah,
diantaranya adalah sebagai berikut:1. Kerajaan Allah yang bersifat Politis.
Paham Kerajaan Allah bersifat politis ini beranggapan bahwa Kerajaan Allah yang damai dan
sejahtera hanya akan terwujud bila Allah tampil sebagai seorang tokoh politik yang dengan gagah
berani mampu memimpin bangsa Israel melawan penjajah Romawi dan para penindas rakya 2.
Kerajaan Allah yang Bersifat Apokaliptis.
Paham Kerajaan Allah yang bersifat Apokaliptis ini memandang Kerajaan Allah akan tercapai
bila Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan menggoncangkan kekuatan-kekuatan langit danbumi.
Pada saat itulah Allah akan membangkitkan suatu dunia baru. Dan mereka menganggap
penderitaan yang dialami bukan akahir segala-galanya, kelak pada akhir zaman Allah akan
menegakkan Kerajaan- Nya dan membebaskan manusia dari segala penderitaan 3. Paham
Kerajaan Allah yang Bersifat Yuridis-Religius. Allah sekarang sudah meraja secara hukum,
sedangkan pada akhir zaman Allah menyatakan kekuasaan-Nya sebagai Raja semesta alam dengan
menghakimi sekalian bangsa.
Mereka memandang Hukum Taurat sebagai wujud Kekuasaan Allah yang mengatur
manusia. Maka mereka yang sekarang taat kepada hukum Taurat sudah menjadi warga Kerajaan
Allah. Tetapi, jika tidak melakukan apa yang dituntut dalam hukum Taurat mereka tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Mesias sebagai tokoh agama yang mampu menegakkan
hukum Taurat. Inilah paham Kerajaan Allah yang diyakini oleh para tokoh agama Yahudi yakni
Para Imam dan Ahli Taurat. Tema pokok pewartaan Yesus adalah Kerajaan Allah: “Waktunya
telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat” (Mrk 1:15). Kerajaan Allah, yaitu Allah yang datang
sebagai Raja, sudah dekat. Ciri khas pewartaan Yesus ialah bahwa kedatangan Allah sebagai Raja
Penyelamat dinyatakan akan terjadi dengan segera. Yesus menegaskan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat
(Mrk 1:15; 13:29;Mat 10:7), sudah diambang pintu(Luk 17:20-21,37). Walaupun pewartaan
Kerajaan Allah sudah ada sebelum Yesus, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam agama
Yahudi, bagi Yesus pewartaan Kerajaan mempunyai arti yang khusus. Pertama karena Kerajaan
Allah paling pokok dalam sabda dan karya Yesus. Tetapi juga karena Kerajaan mempunyai ciri-ciri
khas dalam pewartaan Yesus. Bagi Yesus kedatangan Kerajaan mendesak, karena kemalangan
manusia hampir tidak tertahan lagi. Maka belas-kasihan dan kerahiman Allah juga tidak akan tertunda lagi.
Bagi Yohanes kemalangan zaman itu berarti hukuman dari Allah (lih. Mat 3:7-8 dsj.), bagi
Yesus justru ajakan bertobat (Luk 13:3.5). Kemalangan menjadi tanda kedatangan Allah yang
maharahim.
Pewartaan Kerajaan adalah pewartaan kerahiman Allah dan karena itu merupakan
warta pengharapan.
Kerajaan Allah berarti turun tangan Allah untuk menyelamatkan, untuk membebaskan dunia secara
total dari kuasa kejahatan (lih. Luk 10:18). Maka sabda Yesus tertuju kepada orang yang
menderita (lih. ”Sabda bahagia”: Luk 6:20-23 dsj.). Pewartaan Yesus bukan janji-janji lagi. Dan
dalam diri Yesus, Kerajaan Allah telah datang, “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu
mendengarnya” (Baca Luk 4:14-32 Pewartaan Yesus mengenai Kerajaan Allah ditujukan kepada
pertobatan manusia. Ia memanggil orang supaya siapsiaga menerima Kerajaan Allah bila datang.
Dalam hubungan ini mengesanlah betapa ditekankan oleh Yesus sifat “rahmat” Kerajaan: “Bapa
memberikan Kerajaan” (Luk 12:32; juga 22:29). Oleh karena itu orang hari menerima
Kerajaan “seperti kanak-kanak” (Mrk 10:14 dsj.; lih. juga Luk 6:20 dsj.). Tawaran rahmat itu
sekaligus merupakan tuntutan mutlak: “Kamu tidak dapat sekaligus mengabdi kepada Allah dan
kepada mamon (uang)” (Mat 6:24 Kerajaan Allah adalah panggilan dan tawaran rahmat Allah,
dan manusia harus menerimanya dengan sikap imanyang dinyatakan dalam perbuatan yang baik,
sebab Kerajaan Allah, kendatipun berarti Allah dalam kerahiman Nya, juga merupakan kenyataan
bagi manusia. Kerajaan Allah harus diwujudnyatakan dalam kehidupan manusia.
Pengharapan akan Kerajaan tidak tertuju kepada suatu peristiwa yang akan terjadi dalam
masa yang akan datang, melainkan diarahkan kepada Allah sendiri dan menjadi kenyataan dalam
penyerahan itu sendiri, kalau manusia boleh bertemu dengan Allah. Menurut intisarinya, Sabda
Bahagia berasal dari Yesus sendiri. Versi yang tertua barang kali termaktub dalam Luk 6:20b-21:
“Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
Berbahagialah. hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagilah,
hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.” Yang menarik perhatian
yaitu intisari Sabda itu menyatakan sebagai “berbahagia” bukan orang-orang saleh
melainkanorang miskin, orang lapar, dan orang yang menangis. Dengan demikian Yesus
memaklumkan suatu “revolusi” yang
membalikkan nilai-nilai dan tata hubungan. Maksud Sabda Bahagia itu dapat diuraikan sekitar
pokok-pokok ini: ketegangan eskatologis yang mewarnainya, yang dituju oleh sabda- sabda ini,
serta sikap hidup mereka, dan siapakah yang secara konkret termasuk golongan mereka yang
dinyatakan berbahagia oleh Yesus. Dan akhirnya harapan yang beralasan.
Ketegangan eskatologis ini terungkap dalam pewartaan bahwa Kerajaan Allah “sudah dekat”.
Ungkapan ini berarti rangkap: di satu pihak Kerajaan Allah sudah terasa sekarang ini, tetapi di
pihak lain penyelesaiannya belum tiba dan kesempurnaannya masih dinanti-nantikan. Oleh karena
itu, terdapat ketegangan antara “sudah” dan“belum”. Sekarang pemerintahan Allah sudah
membayangi dunia kita ini, tetapi belum datang dalam kesempurnaannya. Mengapa orang
“miskin” atau “sengsara” ini dinyatakan berbahagia oleh Yesus? Ucapan “berbahagialah, hai
kamu...” ada sangkut pautnya dengan sikap hidup atau cara hidup yang dapat dimiliki justru oleh
orang-orang semacam itu. Justru mereka yang miskin dan menderita, singkatnya yang tidak
memiliki apa-apa dan tak berdaya di dunia ini, paling condong mengharapkan segalanya dari
Tuhan. Satu-satunya sandaran mereka ialah Tuhan. Satu-satunya kekayaan dan kekuatan mereka
adalah Tuhan. Tuhan adalah segala-galanya untuk mereka. Mereka inilah yang dinyataka
berbahagia oleh Yesus. Sebaliknya mereka yang merasa dirimempunyai andil dan mempunyai
kekuatan sendiri, misalnya karena kesalehannya, tak terpikirkan oleh Yesus untuk disapa
“berbahagia”.Kiranya jelas yang berbahagia ialah mereka yang menerima Allah sebagai satu-
satunya raja mereka. Untuk itu mereka rela melepaskan raja-raja yang lain, seperti harta dan
kehormatan, dan rela pula mempertaruhkan segala-galanya, termasuk diri mereka sendiri, demi Sang
Raja. Bukankah sikap ini sikap yang dihayati oleh Yesus sendiri.. Kepada orang-orang yang cara
hidupnya sama dengan cara hidup yang dipilih Yesus inilah yang dinyatakan berbahagia. Mengapa?
Karena sikap orang-orang ini cocok untuk menantikan kerajaan Allah, malah untuk sekarang pun
sudah dibayangi oleh sukacita besar di tengah-tengah lembah duka kehidupan mereka. Allah akan
menghibur, memuaskan dan menjadikan mereka anak-anak-Nya.
Tetapi masih ada satu pertanyaan yang mengganjal: adakah dengan kedelapan Sabda Bahagia-Nya
Yesus mau menganjurkan dan mempertahankan kemiskinan, kelaparan, pengangguran, dan
penderitaan di bumi ini? Jelas tidak. Dengan kedelapan Sabda Bahagia-Nya, Yesus mau mengatakan bahwa
kekayaan dan kekuatan kita hanya terletak pada Allah. Dengan bersandar pada kekuatan Allah itu, kita
harus berjuang menyingkirkan semua penderitaan di dunia ini. Dalam diri Yesus, Allah yang
menjadi manusia, Allah mulai mengubah sejarah umat manusia menjadi lebih sejahtera. Yesus berkeliling di
Palestina sambil menyembuhkan orang sakit, melegakan orang cemas dan gelisah, membebaskan orang
yang tertekan jiwa raganya, bahkan membangkitkan orang mati, dan sebagainya.
Akan tetapi, kapan suasana kasih, adil, dan damai itu tercipta? Ada kesan Allah tidak atau belum
memerintah di bumi ini. Ada pembunuhan, pemerkosaan, penindasan, korupsi, perkelahian, dan
sebagainya. Ada perang antarnegara, pesawat yang dibajak, orang-orang yang lapar, kecelakaan lalu lintas,
banjir dan tanah longsor yang menelan ratusan jiwa, dan sebagainya. Melihat semua itu, kita bisa
berkesimpulan: tidak ada kerajaan Allah di bumi ini. Sekurang-kurangnya belum ada.
Memang kerajaan Allah belum terlaksana dengan sepenuh-penuhnya, tetapi sudah mulai nyata.
Sebab melalui Yesus, pemerintahan Allah sudah mulai menerobos masuk ke dalam dunia yang rusak
ini. Sejak kedatangan Yesus, lebih-lebih sejak kebangkitan-Nya dari alam maut dan sejak
turunnya Roh Kudus atas orang-orang yang percaya kepada-Nya, Allah mulai meraja di bumi ini.
Ia mulai meraja dengan sepenuh-penuhnya baru dalam diri Yesus, sebab hanya Dialah yang
seluruhnya dirajai Allah. Tetapi mulai dari Yesus, pemerintahan Allah semakin meluas, sebab
setiap langkah yang diambil oleh Yesus (kini melalui Gereja- Nya) menawarkan keselamatan kepada
mereka yang dijumpai-Nya. Dengan demikian terbukalah jalan bagi pemerintahan Allah di dunia ini,
sehingga kita dapat pula melihat daftar peristiwa-peristiwa cerah yang membawa banyak harapan.

YESUS MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH MELALUI PERUMPAMAAN


Perumpamaan adalah penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa imajinatif, kiasan
simbolis, atau perbandingan. Orang yang mendengar sebuah perumpamaan diharapkan mampu
menangkap pesan dibalik perumpamaan tersebut. Demikian juga Yesus, dengan menggunakan
perumpamaan orang yang mendengarkan ajaran-Nya diharapkan dapat lebih mudah mengerti,
memahami dan melaksanakan ajaran-Nya dalam kehidupan nyata.
Perumpamaan yang dipakai Yesus untuk menjelaskan tentang Kerajaan Allah biasanya
diambil dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Kalau pendengarnya sebagian besar para petani
maka dalam mewartakan Kerajaan Allah Yesus menggunakan perumpamaan biji sesawi, lalang
diantara gandum, pembajak sawah, penabur benih dan sebagainya. Kalau berhadapan
pendengarnya nelayan maka Yesus menggunakan perumpamaan pukat, jala dan sebagainya.
Meski demikian perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus diharapkan dapat diambil pesannya
oleh siapapun yang mendengarnya. “Siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar”
(Mat13:45;lih. Luk 14:35). Orang yang mendengarkan perumpamaan Yesus diharapkan mampu
menafsirkan, menanggapi dan mengambil sikap sendiri.
Beberapa contoh perumpamaan yang digunakan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah
adalah sbb:
1. Perumpamaan Seorang Penabur (Mark 4:3-8,13-20).
Perumpamaan ini hendak menjelaskan bahwa dalam karya Yesus untuk menegakkan
Kerajaan Allah betapapun ada kegagalan, karya-Nya itu akan meng hasilkan buah panen yang
berlimpah, melebihi apa yang diperkirakan manusia. Oleh karena itu pengikut Yesus tidak
perlu berkecil hati dan mudah putus asa bila mengalami berbagai kegagalan.
2. Perumpamaan tentang Benih yang Tumbuh (Mark 4:26-29).
Perumpamaan ini hendak mengatakan bahwa Kerajaan Allah seumpama benih yang sudah
ditaburkan, lalu ia akan tumbuh sendiri, bahkan petani sering tidak mengetahui kapan ia akan
bertunas atau kapan akan ke luar bunga dan kapan persisnya buah terbentuk. Demikian pula
tumbuhnya Kerajaan Allah sering tidak bisa diamati pasti, tergantung sepenuhnya pada Allah,
bukan usaha manusia. Bahkan, manusia tidak memaksa supaya cepat, atau memperlambat
pertumbuhannya. Pada saatnya yang tepat Allah sendiri yang akan menegakkan Kerajaan Allah.
3. Perumpamaan tentang Lalang di antara Gandum (Mat 14:24-30)
Kerajaan Allah yang diwartakan dan ditawarkan oleh Yesus kepada semua orang. Untuk
tegaknya Kerajaan Allah tidak harus dengan cara segera menghabisi yang jahat, melainkan
memberi kesempatan mereka untuk bertobat, sebab Kerajaan Allah sendiri yang akan
menghakimi mereka, bukan manusia. Allah mencintai dan menghendaki semua manusia yang
baik dan yang jahat. Tegaknya Kerajaan Allah justru terjadi bila yang baik dan yang jahat bisa
hidup bersama dan dengan penuh kesabaran serta kasih mendorong yang jahat menjadi baik.
4. Perumpamaan tentang Pukat (Mat 13:47-50)
Kerajaan Allah itu bagaikan pukat, yang ketika ditebarkan akan mendapatkan bermacam-
macam ikan, ada yang besar dan ada yang kecil, ada yang beracun dan tidak. Demikian pula,
dalam Kerajaan Allah dikembangkan sikap tidak mudah menghakimi orang lain, merasa diri
yang paling baik dan paling layak menjadi warga Kerajaan Allah, dan yang lain dengan segala
kejahatannya dianggap tidak layak masuk Kerajaan Allah. Biarlah Allah sendiri yang
memilah-milah antara yang baik dan yang tidak baik.
5. Perumpamaan tentang Harta Terpendam dan Mutiara Berharga (Mat 13:44-46)
Demi Kerajaan Allah, manusia harus memandang Allah sebagai harta yang paling berharga.
Untuk itu ia harus berani meninggalkan segala miliknya yang selama ini dianggap paling
berharga dalam hidupnya. Hidup dalam Kerajaan Allah adalah hidup yang penuh suka cita,
sekalipun untuk mencapainya seseorang harus berani meninggalkan segalanya.
B. Penilaian Sikap
1. Sikap Spiritual
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk instrumen : Jurnal
c. Perilaku/sikap yang dicatat
No Hari/ Nama Peserta Didik Catatan Perilaku Butir Sikap Tanda Tindak
tanggal Tanga Lanjut
1.
2.
3.
4
5
6
7
8
9
10
dst

Lembaran Penilaian Diri


Petunjuk ; Nilailah dirimu sendiri; seberapa sering dirimu menyadarihal-hal berikut dalam
kehidupan sehari-hari
4 = Selalu
3 = Sering (Dalan 1 tahun minimal 12 kali)
2 = Kadang-kadang (dalam 1 tahun kurang dari 4 kali)
1 = Tidak pernah
No Pernyataan Nilai
1. Saya mengimani Kerajaan Allah Sebagai Pokok Pewartaan Yesus 1 2 3 4
2. Saya percaya bahwa Yesus mewartakan Kerajaan Allah demi keselamatan
umat manusia
3. Saya mengimani bahwa Yesus mewartakan Kerajaan Allah Melalui
Perumpamaan
4. Saya percaya bahwa Yesus Mewartakan Kerajaan Allah Melalui Tindakan
dan Mujizat
2. Sikap Sosial
a. Teknik : Penilai Diri
b. Bentuk instrumen : Lembaran Penilaian Diri
No. Sikap/nilai Butir instrumen Nilai
1 2 3 4
1 Percaya diri Saya tidak mau berbohong atau tidak mencontek
Saya mengatakan dengan sesungguhnya apa yang
terjadi atau yang dialaminya dalam kehidupan
sehari-hari
2 Tanggung Saya melaksanakan tugas individu dengan baik;
jawab Saya menepati janji;
Saya mengembalikan barang yang dipinjam;

C. Penilaian Pengetahuan :
a. Teknik : Tes tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian/Esay
c. Kisi-kisi
No. Kompetensi Materi/sub Indikator Soal Bentuk soal Jumlah
Dasar Materi soal
1 Memahami Kerajaan Allah Menjelaskan paham umat Uraian 1
tugas Yesus sebagai pokok Perjanjian Lama tentang Kerajaan
Kristus pewartaan Allah
mewartakan Yesus Menjelaskan tugas dari pada Uraian 1
Kerajaan seorang nabi
Allah melalui Menuliskan tiga paham yang
sabda dan berkembang dalam bangsa Israel Uraian 1
tindakan tentang Mesias yang menegakkan
Kerajaan Allah

Yesus Menjelaskan arti dari Perumpamaan


mewartakan Uraian 1
Kerajaan Allah Menuliskan tiga contoh tentang
melalui perumpamaan Kerajaan Allah Uraian 1
perumpamaan
Menjelaskan arti dari pada Uraian 1
mukjizat
Menganalisis amksud Yesus dalam Uraian 1
pewartaan-Nya harus membuat
Yesus
mukjizat ?
mewartakan
Menuliskan tiga mukjizat yang Uraian 1
Kerajaan Allah
dibuat oleh Yesuss dalam
melalui
pewartaan-Nya.
tindakan dan
mujizat
Membedakan kelompok yang Uraian 1
menerima dan kelompok yang
menolah pewartaan Yesus?

Butir soal
No. Score
1 Jelaskanlah paham umat Perjanjian Lama tentang Kerajaan Allah 10
2 Jelaskanlah tugas dari pada seorang nabi 10
3 Tulislah tiga paham yang berkembang dalam bangsa Israel tentang Mesias yang 10
menegakkan Kerajaan Allah
4 Apa yang dimaksud dengan Perumpamaan 10
5 Tulislah tiga contoh tentang perumpamaan Kerajaan Allah 10
6 Jelaskanlah arti dari pada mukjizat 10
7 Mengapa Yesus dalam pewartaan-Nya harus membuat mukjizat ? 10
8 Tulislah tiga mukjizat yang dibuat oleh Yesuss dalam pewartaan-Nya.
9 Bedakanlah kelompok yang menerima dan kelompok yang menolah pewartaan
Yesus?
Total Skor 70
D. Penilaian Ketrampilan :
a. Teknik : Produk
b. Bentuk instrumen : Tugas (Membuat refleksi iman tentang Yesus mewartakan Kerajaan
Allah (Mat, 4:1-11)
No. Aspek Pengamatan Skor Nilai
0 - 100
1 Materi refleksi : Hasil perenungan dari pembelajaran PAK : 40
a. Acuan pada Alkitab
b. Kedalaman refleksi
c. Kesesuaian dengan pergumulan iman menurut usia
2. Idea tau gagasan: 30
a. Keaslian atau pergumulan pribadi
b. Manarik atau sesuai dengan kondisi situasi
c. Pesan atau kesaksian
3. Ekspresi: 15
a. Penghayatan
b. Cara penyampaian atau sikap
4. Penampilan: 15
a. Kejujuran
b. Keseriusan
c. Penghayatan
Jumlah 100

Nilai = Skor yang diperoleh x 100


Skor Maksimal

Anda mungkin juga menyukai