Anda di halaman 1dari 165

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BIDANG STUDI ADMINISTRASI

PERKANTORAN DI SMK DARUSSALAM CIPUTAT

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan

Disusun Oleh:

Siti Addawiyah

11150182000020

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019
ABSTRAK

Siti Addawiyah, NIM: 11150182000020, Manajemen Pembelajaran Bidang


Studi Administrasi Perkantoran di SMK Darussalam Ciputat, Skripsi
Program Strata 1, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini tentang Manajemen Pembelajaran bertujuan untuk mendeskripsikan


bagaimana pelaksanaan Manajemen Pembelajaran Bidang Studi Administrasi
Perkantoran. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Darussalam di Ciputat,
Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Manajemen Pembelajaran di SMK


Darussalam sudah berjalan dengan baik, namun belum optimal. Hal ini dibuktikan
dengan adanya beberapa ketidaksesuaian manajemen pembelajaran dengan
standar proses kurikulum 2013 yang berlaku, baik dari segi perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi/penilaian serta pengawasan dalam pembelajaran.

Kata Kunci : Manajemen Pembelajaran, Pembelajaran Bidang Studi,


Administrasi Perkantoran

ii
i
ABSTRACT

Siti Addawiyah, NIM: 11150182000020, Learning Management in Office


Administration Study in Ciputat Vocational School, Thesis of Strata 1
Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019.

This research of management of learning aims to described how have program


the management of learning to promote disorder to field of study the
administration of office buildings . Study was conducted in high school
darussalam in ciputat, south. tangerangThis study using the qualitative method
with. descriptive approach. This research in a qualitative descriptive with the
approach.

All this research shows that the management of learning field of study
administration offices in high school Darussalam ciputat has been running well,
but not optimal. This is proven by a few management with a standard the learning
process with 2013 curriculum, both in terms of planning, the implementation of,
assessment and supervision/evaluation in learning.

Keywords: Learning management, learning, field of study administration offices

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah dan rasa syukur penulis


panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata‟ala yang telah memberikan
segala rahmat, taufik, hidayah, nikmat dan karunianya, shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Shallallahu „alaihi Wa Sallam beserta keluarganya,
sahabatnya, tabiin, tabiat.

Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayahNya, penulis


dapat menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak


yang telah memberikan bimbingan serta bantuan baik memberi motivasi
dan moral kepada penulis. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan


Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Muarif SAM, M.Pd selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
sekaligus dosen pembimbing skripsi I yang senantiasa sabar
meluangkan waktu, tenaga dan fikiran dalam memberikan bimbingan,
arahan, serta nasihat dalam proses penyusunan skripsi ini.
3. Dr. Zahrudin, Lc, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Pendidikan yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Hasyim Asy‟ari, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang
senantiasa memberikan arahan dan nasihat terkait perkuliahan dan
saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.

iii
5. Tri Harjawati, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi II yang telah
senantiasa sabar membimbing, mengarahkan serta meluangkan waktu,
tenaga, dan fikiran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak/Ibu dosen Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah
memberikan ilmu, pengalaman serta kesabaran dalam mendidik dan
memberikan pengetahuan kepada penulis dan seluruh mahasiswa
Program Studi Manajemen Pendidikan.
7. Hj. Marisi Nirmala S.,SE selaku Kepala SMK Darussalam yang telah
memberikan izin serta meluangkan waktunya untuk memberikan
informasi yang diperlukan penulis guna kelancaran penelitian di
sekolah tersebut sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
8. Atiqurrohmah, S.Pd selaku Wakil Kepala bidang kurikulum yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
9. Bapak Farman selaku staf sekaligus guru yang telah banyak membantu
penulis dalam proses penelitian, dewan guru dan seluruh staf SMK
Darussalam Ciputat yang telah mengizinkan dan menyambut baik
penulis dalam proses penelitian di sekolah tersebut.
10. Kedua Orang tua tercinta, Ayahanda Ahmad Baehaqi (Alm) yang kini
sudah lebih dekat dengan Allah, alam kami yang tak lagi sama tak
membuat penulis melupakan peluhnya, segala kasih sayang,
perjuangan, didikan, dan pengorbanannya akan senantiasa penulis
ingat serta do‟a yang setiap hari dikirimkan. Begitupun do‟a beliau dari
alam yang berbeda akan senantiasa mengiringi perjalanan hidup
penulis. Ibunda Siti Saudah yang telah mendidik penulis dengan
sangat sabar, selalu mengiringi do‟a dan perhatian tulus sampai saat
ini, semoga diberikan kesehatan dan panjang umur agar tetap
menemani penulis dalam meniti karir. Salam ta‟dzim dan seluruh cinta
untuk kedua orang tua, sepenuhnya skripsi ini penulis persembahkan
untuk mereka.

iv
11. Kakak-kakak tersayang, Farda Khamidah, S.H, Usbat Hidayat, S.Kom,
Syarifatul Maula, SE, dan Bahrotul Mufidah, A.Md, serta kakak-kakak
ipar, Sholihuddin Sahal, S.H, Siti Sholihah Na‟imah, S.Kom, dan
Abdul Muiz, S.Psi. Motivasi dari mereka baik moral maupun materil
membuat penulis semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, tak lupa
keponakan-keponakan lucu dan gemas yang senantiasa menjadi
pengalih lelah dan gundah yakni, M. Rafael Failasufa, M. Davin Al
Fayyed, M. Sagaf Grisse El Fazz, dan Afareen Millatina Absy.
12. Penyemangat yang tak pernah redup, Muhammad Nurul Fikri yang
senantiasa berjuang dan berkorban dalam segala hal untuk penulis,
terimakasih atas kesabaran, ilmu, dan bimbingan serta segalanya yang
telah diberikan tanpa pamrih, menemani tanpa lelah, menampung
segala keluh kesah, menjadi partner diskusi dalam setiap hal, dan
pemberi solusi setiap masalah. Salah satu dari alasan nyata dan
penyemangat yang sungguh membuat penulis sangat termotivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat seperjuangan di Kampus, Mia, Fariha, Anisha, Widia, Tasya,
Erna, Desfi dan Sifa yang telah membersamai selama masa kuliah
dengan penuh kesetiaan, kesabaran, dan keunikan yang diciptakan
selama masa persahabatan. Semoga mencapai kesuksesan dan saling
rangkul jiwa walau nantinya jarang bersua. Mereka adalah salah satu
dari sekian banyak inspirasi dan motivasi hidup termasuk motivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat di Kampung, Ayu, Anis, Ilmi, Elsa, dan Imah terimakasih
untuk segala kebahagiaan dan kesetiaan serta do‟a yang senantiasa
mengiringi, semangat dan motivasi yang senantiasa mengalir kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
15. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan 2015 yang banyak
memberikan cerita dan kenangan selama masa perkuliahan, saling
membantu, saling memberikan doa serta motivasi dalam kehidupan
dan perjalanan mencari ilmu.

v
16. Keluarga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tarbiyah
terkhusus Rayon Manajemen Pendidikan yang telah banyak
memberikan pengalaman dan motivasi hidup serta dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
17. Keluarga KKN 54 D‟ant yang telah banyak memberikan kisah
inspiratif dalam hidup, pengalaman dan kebersamaan yang tak mudah
terlupakan.
18. Keluarga Kementerian Agama Direktorat Pendidikan dan Pondok
Pesantren, terkhusus Subbag TU yang telah memberikan banyak
peluang dan kesempatan pada penulis untuk belajar dan
berpengalaman meniti karir serta senantiasa memberikan keluangan
untuk menyelesaikan skripsi ini.
19. Semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Tiada gading yang tak retak, begitupun juga dengan skripsi ini.
Penulis masih menyadari banyak kekurangan sehingga kritik dan saran
sangat diperlukan demi membangun dan memperbaiki penulisan pada
masa mendatang. Akhirnya, Penulis hanya dapat mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
terselesaikannya skripsi ini dan hanya bisa membalas dengan do‟a semoga
semua amal baik yang dilakukan mendapat balasan dan ridha Allah SWT.
Penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberi
manfaat kepada penulis khususnya dan umumnya bagi kita semua.

Jakarta, 23 September 2019

Penulis

vi
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR BAGAN ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 9

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 11

A. Kajian Teori ............................................................................................... 11

B. Penelitian Relevan ...................................................................................... 39

C. Kerangka Berfikir....................................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 45

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 45

B. Jenis dan Pendekatan.................................................................................. 46

C. Sumber Data ............................................................................................... 47

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 47

E. Instrumen Penelitian................................................................................... 49

vii
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 63

BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................... 66

A. Gambaran Umum SMK Darussalam Ciputat ............................................. 66

B. Deskripsi dan Analisis Data ....................................................................... 70

C. Pembahasan ................................................................................................ 82

D. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 84

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 86

A. Simpulan .................................................................................................... 86

B. Implikasi .................................................................................................... 87

C. Saran .......................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 93

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Struktur Kurikulum SMK/MAK ..................................................... 13

Tabel 2.2. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pengantar Administrasi

Perkantoran kelas X ...................................................................... 17

Tabel 2.3. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran

kelas X ............................................................................................. 20

Tabel 2.4. Hasil Penelitian Relevan…… ........................................................ 40

Tabel 3.1. Waktu Penelitian. ............................................................................ 44

Tabel 3.2. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Administrasi Perkantoran

Kelas X............................................................................................... 49

Tabel 3.3. Kisi-kisi Wawancara ....................................................................... 51

Tabel 3.4. Instrumen Pertanyaan ...................................................................... 53

Tabel 3.5. Lembar Analisis Dokumen Program Tahunan (PROTA) ............... 58

Tabel 3.6. Lembar Analisi Dokumen Program Semester (PROSEM) ............. 58

Tabel 3.7. Lembar Analisis Dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) . ............................................................................................... 59

Tabel.3.8. Dokumentasi yang dibutuhkan........................................................ 61

Tabel 4.1. Tabel Kondisi Siswa ....................................................................... 67

Tabel 4.2. Tabel Rasio Penerimaan Siswa…............. ...................................... 68

ix
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Bagan Kerangka Berfikir.. ............................................................. 43

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Komponen dalam analisis data model

Milles and Huberman.................................................................. 63

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Uji Referensi .................................................................. 93

Lampiran 2. Surat Bimbingan Skripsi .............................................................. 99

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 100

Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................ 101

Lampiran 5. Lembar Hasil Observasi .............................................................. 102

Lampiran 6. Berita Hasil Wawancara ............................................................. 105

Lampiran 7. Lembar Hasil Analisis Dokumen ................................................ 121

Lampiran 8. Perangkat Pembelajaran Teknologi Perkantoran ......................... 127

Lampiran 9. Profil SMK Darussalam Ciputat .................................................. 135

Lampiran 10. Struktur Organisasi SMK Darussalam Ciputat.......................... 140

Lampiran 11. Tabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan ................................ 141

Lampiran 12. Tabel Sarana dan Prasarana Sekolah ......................................... 145

Lampiran 13. Biodata Penulis .......................................................................... 146

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada


jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan keterampilan
siswa. Keterampilan yang dimiliki merupakan hasil pembelajaran di
sekolah maupun di industri. Dunia industri berperan penting dalam proses
pembelajaran di SMK, yaitu dengan bekerjasama dalam pelaksanaan
praktik industri. Di sekolah menengah kejuruan ini siswa difokuskan pada
pembelajaran yang diminati dan sesuai dengan kemampuannya. Menurut
Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
pendidikan Bab 1 Pasal 1 bahwa
“Sekolah Menengah Kejuruan, yang selanjutnya disingkat SMK,
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau
setara SMP atau MTs.” 1

Pendidikan pada SMK ini lebih menekankan pada kemampuan


praktek dan menekankan pada keterampilan peserta didik agar siap dalam
menghadapi dunia kerja. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 15 yang menyebutkan
bahwa “pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu”.
Berbagai macam bidang keahlian dan jurusan yang ditawarkan oleh SMK.
Hal ini dimaksudkan agar siswa lulusan dari SMK ini mampu menghadapi
tantangan dunia industri dan masuk dalam dunia kerja sesuai dengan
keahlian dan minatnya. Tujuan dari dibentuknya pendidikan kejuruan ini
adalah untuk menyiapkan peserta didik untuk bekerja dan mampu bersaing

1
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan, h. 2

1
2

dalam proses pekerjaannya kedepan. Tujuan umum dari pendidikan


kejuruan ini adalah:

1. Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan


secara layak
2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
3. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang
mandiri dan bertanggung jawab
4. Menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai
keanekaragaman budaya bangsa Indonesia
5. Menyiapkan peserta didik agar menerapkan dan memelihara
hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan
seni.2

Selain itu pendidikan kejuruan memiliki tujuan khusus


dibandingkan dengan pendidikan menengah lainnya yaitu:

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai


dengan tuntutan dunia usaha maupun dunia industri baik
nasional maupun global.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan vokasi pada
program keahlian teknik yang memenuhi kompetensi dan
sertifikasi yang dipersyaratkan oleh dunia kerja serta asosiasi-
asosiasi profesi bidang teknik yang relevan dan mampu
bersaing di pasar global.
3. Menghasilkan berbagai produk penelitian dan program inovatif
dalam disiplin ilmu PTK (pendidikan teknlogi kejuruan) dan
disiplin ilmu teknik yang berguna bagi peningkatan mutu
sumber daya manusia dalam pembangunan nasional.
4. Menjadi pusat informasi dan diseminasi bidang pendidikan
teknologi dan kejuruan serta bidang teknik.
5. Menghasilkan pendidik/pelatih di bidang teknologi kejuruan
yang memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship).3

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan SMK tersebut.


Kemenentrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan
SMK merancang Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) untuk SMK.
PSG adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama

2
Pendidikan Kejuruan dengan Kurikulum 2013, 2017,
(http://hmeft.student.uny.ac.id/2017/04/25/pendidikan-kejuruan-dengan-kurikulum-2013/ ), di
akses pada tanggal 06 Mei 2019 jam 22:18
3
Ibid.
3

antara SMK dengan industri/ asosiasi profesi sebagai institusi pasangan


(IP). Durasi pelatihan di industri dilaksanakan selama 4 (empat) bulan
sampai dengan 1 (satu) tahun pada industri dalam atau luar negeri. Pola
pendidikan sistem ganda diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK
dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang
diminta oleh dunia industri/usaha.4 PSG ini dilaksanakan sebagai
perwujudan dari kebijakan Link and Match yang sudah dibuat oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang
dikembangkan untuk meningkatkan relevansi Sekolah Menengah
Kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja, dunia usaha serta dunia industri
khususnya. PSG ini dilaksanakan di sekolah dan di dunia kerja yang sudah
direkomendasikan dan bekerja sama dengan pihak lembaga pendidikan.
PSG ini dalam bahasa umum dikenal sebagai istilah Prakerin atau
Magang. Dalam prosesnya PSG ini akan melatih siswa secara langsung
turun ke dalam lapangan menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya agar
mereka mampu membiasakan diri dan melatih kompetensi mereka
terkhusus pada bidang keahliannya.

Pada realitanya proses pembelajaran di SMK belum sesuai dengan


tujuan. Lulusan SMK yang diharapkan mampu terserap pada dunia kerja,
justru malah menjadi penyumbang pengangguran dan kecenderungannya
meningkat dari tahun ke tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari
2018, menginformasikan bahwa tingkat pengangguran lulusan SMK
sebanyak 8,92%, sementara lulusan SMA 7,19%. Pada Agustus 2018,
tingkat pengangguran dari lulusan SMK naik menjadi 11,24%, sementara
tingkat pengangguran dari kalangan SMA juga mengalami sedikit

4
Ali sadikin wear, Program Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan, 2012
(https://alisadikinwear.wordpress.com/2012/09/30/program-pengembangan-sekolah-menengah-
kejuruan/ ), di akses pada 06 Mei 2019 jam 22:00
4

kenaikan menjadi 7,95%.5 Tingkat pengangguran tersebut menegaskan


bahwa pendidikan kejuruan di Indonesia masih jauh dari kata berhasil.

Rendahnya kualitas lulusan SMK disebabkan oleh beberapa faktor,


baik yang bersifat internal maupun eksternal. Beberapa permasalahan yang
menyebabkan kegagalan SMK dalam mencapai tujuan yakni
permasalahan pembangunan SMK periode 2015-2019 belum menyeluruh,
masih rendahnya kualitas pembelajaran di SMK, kurangannya tenaga guru
SMK yang berkualitas, gejala memudarnya karakter siswa dan jati diri
bangsa, serta tata kelola pembelajaran menengah kejuruan yang masih
minim termasuk di dalamnya kualitas pembelajaran yang rendah,
kualifikasi tenaga pendidik yang masih rendah, waktu pembelajaran yang
tidak sesuai dengan peraturan dan sarana prasarana yang masih belum
memadai menjadi beberapa faktor yang turut membuat pelaksanaan
pendidikan SMK belum optimal6. Sangat penting untuk digaris bawahi
dari beberapa faktor tersebut tata kelola atau manajemen pembelajaran
dalam SMK yang masih sangat minim turut mempengaruhi tingkat
ketercapaian tujuan dari pendidikan kejuruan.

Menurut Arie Laili Noprima, Manajemen pembelajaran yang baik


dalam suatu lembaga pendidikan terdiri atas kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan
yang berkaitan dengan proses membelajarkan siswa dengan
mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan dari
pembelajaran itu sendiri. Dalam hal ini guru dan kepala sekolah
melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan
pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan
mengevaluasi pembelajaran. Manajemen pembelajaran akan dikatakan

5
Linda Putri Palupi, Slogan SMK bisa benarkah lulus bias langsung kerja, 2018
(https://news.okezone.com/read/2018/12/07/65/1988338/slogan-smk-bisa-benarkah-lulus-bisa-
langsung-kerja ) di akses pada 06 Mei 2019 jam 21:26
6
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah,
Rencana Strategis Direktorat Pembinaan SMK 2015-2019 h. 16-25
5

sesuai jika menerapkan standar proses pembelajaran. Standar ini


mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan, pembelajaran
guna terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 7 Hal ini
pernah diteliti oleh Sri Ratnasari Mahmudah dengan penelitiannya tentang
“Pengelolaan Pembelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di
sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Surakarta” dengan hasil
penelitian yang menunjukan bahwa sistem manajemen di SMK Negeri 3
Surakarta sesuai dengan standar proses yang diatur dalam permendikbud
yakni menerapkan proses yang sistematis dan baik dari segi perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi berdasarkan kurikulum.8 Sehingga hasilnya
bahwa pengelolaan pembelajaran produktif administrasi perkantoran di
Sekolah menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Surakarta terkategorikan
baik.
Pembelajaran di SMK banyak mengalami ketimpangan.
Pembelajaran untuk siswa yang dirancang berdasarkan pembelajaran
berbasis kompetensi dan pendekatan pembelajaran berbasis aspek sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan tata nilai secara utuh. Sedangkan
pembelajaaran berbasis produksi menekankan pengalaman belajar dan
proses kerja belajar dan proses kerja serta menghasilkan barang/jasa sesuai
standar pasar dan layak jual. Seharusnya Strategi dari pembelajaran itu
dilakukan dengan cara belajar secara tuntas dengan waktu yang
cukup, belajar melalui aktivitas-aktivitas, belajar dari kemampuan dari
masing-masing individu dan belajar dengan sistem kelompok maupun
sistem paket/modul.

Adapun keterbatasan guru juga jadi masalah untuk pengembangan


lulusan SMK. Muhadjir menjelaskan, jumlah guru bidang yang dibutuhkan

7
Arie Laili Noprima, Manajemen Pembelajran Anak Berkebutuhan Khusus, (Lampung:
Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Pendidikan Universitas Lampung, 2013), h.15
8
Sri Ratnasari Mahmudah, Pengelolaan Pembelajaran ProduktifAdministrasi
Perkantoran Di SMK N 3 Surakarta, 2015, h. 3-4, (https://scholar.google.com / eprinrts.ums.ac.id)
diakses pada tanggal 04 April 2019 jam 13.40
6

mencapai 91 ribu orang. Namun, Lembaga Pendidikan Tenaga


Kependidikan (LPTK) tidak mencetak calon guru sesuai bidang.9
Keterbatasan guru ini menjadikan guru SMK yang memenuhi kualifikasi
menjadi sangat sedikit guru SMK yang kebanyakan adalah guru normatif
seperti halnya Guru untuk SMK harus menguasai materi dan praktek
sekaligus. Guru-guru ini yang belum menguasai praktek tentunya tidak
dapsat memberikan pembelajaran secara efektif karena secara teori dia
menguasi tetapi secara praktek dia belum punya landasannya atau
pengalaman praktek sama sekali.10 Hal ini yang membuat kualitas
pembelajaran yang ada di SMK menjadi rendah dan tujuan dari
ketercapaian kompetensi praktek menjadi belum optimal.

Kualitas pengelolaan pembelajaran di SMK sangat mempengaruhi


kompetensi lulusan SMK itu sendiri. Seharusnya masing-masing lembaga
pendidikan dalam penyelenggaraan pembelajarannya bertanggung jawab
penuh terhadap kualitas dan mutu pembelajaran sehingga output yang
dihasilan benar-benar dapat berguna. Di Indonesia sendiri saat ini
setidaknya ada 13.900 SMK dikelola swasta dan 3.400 yang dikelola
negeri, namun sayangnya tidak diikuti dengan pertumbuhan kualitas.
Contoh saja ada SMK yang jumlah siswanya hanya 50 dalam satu sekolah.
Itu artinya rata-rata hanya ada 10 siswa setiap kelas. Kelihatan ideal, tapi
malah 'terlalu' ideal karena hanya membangun tidak disertai dengan
kualitas yang baik.11 Hal ini yang menajdi salah satu penyebab lulusan
SMK banyak yang menganggur karena lulusannya tidak layak diserap oleh
lapangan kerja. Hal itu menyadarkan bahwa pembelajaran bukan hanya

9
Rizky Alika, Mendikbud Lihat Lulusan SMK banyak Menganggur Karena Masalah
Industri, 2018, h. 2, (https://katadata.co.id/berita/2018/11/08/mendikbud-lihat-lulusan-smk-
banyak-menganggur-karena-masalah-industri) di akses pada 06 Mei 2019 jam 21:58
10
Ina Tanaya, Kualitas SMK di Indonesia, 2018, h.5,
(https://www.kompasiana.com/www.inatanaya.com/5ac476e9dcad5b5a486a1543/menyoroti-
kualitas-smk-di-indonesia?page=all ) di akses pada 06 Mei 2019 jam 12:00
11
Yohanes Enggar Harususil, Ini Alasan Lulusan SMK Banyak Menganggur, 2018, h. 1,
(https://edukasi.kompas.com/read/2018/04/26/15342831/ini-alasan-lulusan-smk-banyak-
menganggur ) di akses pada 06 Mei 2019 jam 22:21
7

sekedar menekankan kepada pengertian konsep-konsep belaka, tetapi


bagaimana melaksanakan proses pembelajaranannya, dan meningkatkan
kualitas proses pembelajaran. Sehingga dalam proses pembelajaram
menjadi benar-benar bermakna dan tepat untuk siswa sesuai dengan
tingkatannya.

Sistem pembelajaran yang diterapkan dalam berbagai tingkat


pendidikan berbeda-beda dari setingkat TK, SD/MI, SMP/MTS maupun
SMA/SMK/MAN. Semuanya membutuhkan cara penerapan pembelajaran
yang berbeda-beda dari segi perencanaannya, pelaksanaannya, evaluasi
sampai pengawasan pembelajarannya. Semua itu diatur sedemikian rupa
yang dapat disebut dengan Manajemen Pembelajaran. Manajemen
pembelajaran yakni suatu proses yang secara sistematis mengatur proses
pembelajaran dari mulai perencanaan, pengelolaan, penerapan serta
pengawasan dari suatu pembelajaran. Sekolah yang mempunyai andil
besar dalam dunia industri dan sudah mencapai taraf mandiri yakni
sekolah SMK. Namun bukan berati membuat sistem pembelajaran di SMK
ini asal-asalan, justru membuat SMK ini harus benar-benar disiplin dan
seuai sehingga mampu mengantarkan siswa menghadapi dunia kerja yang
nyata yang sesuai dengan keahlian yang telah ditekuni dalam
pmbelajaran,baik secara teori maupun praktek.

Salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang nampaknya masih


menghadapi problem kualitas adalah SMK Darussalam Ciputat. 5 jurusan
peminatan di SMK ini, yaitu Akuntansi, Teknik Komputer Jaringan,
Multimedia, Pemasaran dan Administrasi Perkantoran. Berdasarkan hasil
wawancara pada hari Rabu tanggal 16 Januari 2019 diperoleh informasi
dari informan yang merupakan guru sekaligus selaku staf di sekolah
tersebut. Diketahui bahwa sekolah ini masih menghadapi kekurangan
tenaga pendidik terkhusus yang sesuai kualifikasi sebagai guru
administrasi perkantoran. Guru-guru disana merupakan guru dengan latar
belakang pendidikan umum yang dimintai bantuan untuk mengampu mata
8

pelajaran administrasi perkantoran. Penyusunan perangkat pembelajaran


dan penerapan pembelajaran yang di aplikasikanpun tidak sesuai
dikarenakan waktu belajar mereka dalam sehari yaitu 40 atau 45 menit
perjam.12 Hal ini terjadi dikarenakan sistem pembelajaran disana
menggunakan pembelajaran bergantian yakni pembelajaran pagi dan
siang, waktu pagi yakni pukul 07.00 – 12.00 khusus untuk kelas XII,
sedangkan pembelajaran siang yakni pukul 12.40- 17.30 khusus untuk
kelas X dan XI. Hal ini mengindikasikan bahwa jam belajar setiap mata
pelajaran belum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Fenomena ini menarik untuk dikaji lebih dalam melalui sebuah
penelitian. Penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai bagaimana
penerapan manajemen pembelajaran terkhusus pada Bidang Studi
Administrasi Perkantoran di SMK Darussalam Ciputat. Dengan demikian
penulis mengambil judul “Implementasi Manajemen Pembelajaran Bidang
Studi Administrasi Perkantoran di SMK Darussalam Ciputat”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah


sebagai berikut:
1. Masih rendahnya kualitas pembelajaran di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)
2. Kurangnya tenaga guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
berkualitas
3. Gejala memudarnya karakter siswa dan jati diri bangsa,
4. Tata kelola pembelajaran menengah kejuruan yang masih minim
5. Terbatasnya jumlah guru yang memenuhi kualifikasi
6. Waktu pembelajaran yang tidak sesuai dengan peraturan
7. Sarana prasarana yang masih belum memadai

12
Hasil wawancara dengan Bapak Farman (staf tata usaha sekaligus guru) di SMK
Darussalam Ciputat, 16 januari 2019 pukul: 13:27
9

8. Terbatasnya jumlah tenaga pendidik bidang administrasi perkantoran


di SMK Darussalam
9. Tidak sesuainya perangkat pembelajaran dengan pelaksanaan KBM di
smk Darussalam
10. Tidak sesuainya alokasi waktu dalam struktur kurikulum SMK
Nasional dengan penerapan struktur kurikulum di SMK Darussalam
11. Lemahnya pelaksanaan Manajemen pembelajaran bidang studi
administrasi perkantoran di SMK Darussalam .

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas , maka penulis dapat


membatasi lingkup masalah dalam penelitian ini, yaitu tentang “lemahnya
pelaksanaan manajemen pembelajaran bidang studi administrasi
perkantorandi SMK Darussalam Ciputat”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat ditetapkan rumusan


masalahnya, yakni “Bagaimana Manajemen Pembelajaran Bidang Studi
Administrasi Perkantoran di SMK Darussalam Ciputat”.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan di SMK Darussalam Ciputat ini


memiliki tujuan, yaitu:
“Untuk mengetahui bagaimana penerapan Manajemen Pembelajaran
Bidang Studi Administrasi Perkantoran di SMK Darussalam Ciputat”.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumberinformasi
akademisi atau peneliti yang tertarik untuk melaksanakan penelitian
lebih jauh mengenai penerapan manjemen pembelajaran terkhusus
dalam mata pelajaran administrasi perkantoran sehingga dapat
10

digunakan sebagai dasar pengembanganilmu pengetahuan dan


penelitianlebih lanjut. Selain itu jua hasil penelitian ini dapat
digunakan untuk menambah wawasan dan menjadi sumbangan
pengetahuan penelitian tentang manajemen pembelajaran bidang studi
administrasi perkantoran serta menjadi perbandingan terhadap
penelitian yang sama.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi peneliti, dapat menambah wawasan tentang ilmu manajemen
pembelajaran.
b) Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan dan referensi untuk
memaksimalkan dan meningkatkan pelaksanaan manajemen
pembelajaran dalam suatu lembaga sekolah.
c) Bagi guru, sebagai bahan masukan dan referensi untuk
memaksimalkan dan meningkatkan manajemen pembelajaran
dalam proses mendidik siswa.
d) Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai suatu informasi tambahan yang bermanfaat mengenai
manajemen pembelajaran bidang studi administrasi perkantoran di
SMK Darussalam.
11

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hakikat Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran


a. Pengertian Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran
Menurut Permendikbud nomer 60 tahun 2014 Struktur
Kurikulum SMK/MAK tersusun atas kelompok A, B dan C yaitu
mata pelajaran umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok
B, dan mata pelajaran peminatan kejuruan kelompok C. Mata
pelajaran peminatan kejuruan kelompok C dikelompokan atas mata
pelajaran Dasar Bidang Keahlian (kelompok C1), mata pelajaran
Dasar Program Keahlian (kelompok C2), dan mata pelajaran Paket
Keahlian (kelompok C3). 13
Mata pelajaran umum kelompok A merupakan kelompok mata
pelajaran umum yang wajib diajarkan dengan tujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran bersifat
nasional dan dikembangkan oleh pemerintah.
Mata pelajaran umum kelompok A terdiri atas:
1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3) Bahasa Indonesia
4) Matematika
5) Sejarah Indonesia
6) Bahasa Inggris14

13
Permendikbud Nomor 60 tahun 2014 Struktur Kurikulum SMK/MAK (Lampiran I), h.8
14
Ibid.
12

Mata pelajaran umum kelompok B merupakan kelompok mata


pelajaran umum yang wajib diajarkan dengan tujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam
bidang sosial, budaya, dan seni. Mata pelajaran Kelompok B dapat
berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran umum kelompok B terdiri atas:
1) Seni Budaya
2) Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3) Prakarya dan Kewirausahaan15
Mata pelajaran kelompok C adalah kumpulan mata pelajaran
peminatan kejuruan yang bertujuan mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan dalam
bidang keahlian, program keahlian, dan paket keahlian, sehingga
tiap-tiap jurusan di SMK memiliki mata pelajaran yang berbeda.
Mata pelajaran peminatan kejuruan Kelompok C bersifat nasional
dan dikembangkan oleh Pemerintah. Mata pelajaran kelompok C
terbagi menjadi 3, yaitu mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian
(kelompok C1), mata pelajaran Dasar Program Keahlian (kelompok
C2), dan mata pelajaran Paket Keahlian (kelompok C3). Mata
pelajaran serta KD pada kelompok C1 ditetapkan oleh Menteri,
sedangkan mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan
kelompok C3 ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan
dunia usaha dan industri.16

15
Ibid.
16
Ibid.
13

Mata pelajaran Bidang keahlian kelompok C pada SMK/MAK


terdiri atas:
1) Teknologi dan Rekayasa;
2) Teknologi Informasi dan Komunikasi;
3) Kesehatan;
4) Agribisnis dan Agroteknologi;
5) Perikanan dan Kelautan;
6) Bisnis dan Manajemen;
7) Pariwisata;
8) Seni Rupa dan Kriya;
9) Seni Pertunjukan.17

Tabel 2.1. Struktur Kurikulum SMK/MAK18


ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
X XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan
3 3 3
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah
3 3 3
Raga, dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
KELOMPOK C (PEMINATAN)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10. Pengantar Ekonomi dan
2 2 -
Bisnis
11. Pengantar Akuntansi 2 2 -
17
Ibid.
18
Ibid.,h.15
14

ALOKASI WAKTU PER


MATA PELAJARAN MINGGU
X XI XII
12. Pengantar Administrasi
2 2 -
Perkantoran
C2. Dasar Program Keahlian 18 - -
C3. Paket Keahlian 18 24
Jumlah jam pelajaran kelompok
48 48 48
A, B, dan C per minggu

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus


diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu
tahun pembelajaran. Berdasarklan kurikulum SMK berikut
merupakan Beban Belajar atau alokasi waktu belajar bagi siswa
siwa SMK/MAK:
1) Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. Beban
belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah 48 jam
pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45
menit.
2) Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
3) Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
4) Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
5) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36
minggu dan paling banyak 40 minggu.19
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen memiliki muatan
substansif pengikat berupa Mata Pelajaran Pengantar Ekonomi dan
Bisnis, Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi, dan Mata Pelajaran
Pengantar Administrasi Perkantoran. Dengan demikian, Administrasi

19
Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang struktur kurikulum SMK/MAK, h.24
15

Perkantoran merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk ke


dalam kelompok C (Peminatan) yakni C1 (Dasar bidang keahlian)
dan termasuk ke dalam pelajaran produktif yaitu mata pelajaran
bisnis dan maanjemen. Mata Pelajaran Administrasi perkantoran
adalah mata pelajaran yang mengarahkan siswanya agar memiliki
kompetensi bisnis dan manajemen dan mensyaratkan siswanya
mampu memahami pengetahuan mengenai perkantoran, cara
komunikasi perkantoran, memahami prosedur administrasi, mampu
mengelola administrasi dengan baik, serta mampu menggunakan
teknologi informasi baik untuk mengelola data maupun
berkomunikasi. Mata pelajaran Administrasi Perkantoran ini
diajarkan di SMK di kelas X dan XI dengan waktu yang telah
ditentukan oleh pemerintah dan bersifat nasional.
b. Kompetensi Mata pelajaran Administrasi perkantoran
Dalam kurikulum SMK bidang studi Administrasi
perkantoran juga memiliki standar kompetensi lulusan sebagai
acuan dalam ketercapaian hasil belajar.
Standar kompetensi lulusan administrasi perkantoran meliputi
kemampuan teknis dan kewirausahaan.
Kemampuan teknis Mata Pelajaran Admnistrasi Perkantoran :
1) Memiliki kemampuan Dasar dalam bidang keahlian tertentu
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
2) Memiliki kemampuan spesifik dalam program keahlian tertentu
suseuai dengan kebutuhan dunia kerja dan menerapkan
kemampuan sesuai prosedur/kaidah di bawah pengawasan.
3) Memiliki pengalaman dalam menerapkan keahlian spesifik
yang relevan dengan dunia kerja
16

4) Memiliki kemampuan menjalankan tugas keahlian dengan


menerapkan prinsip keselamatan, kesehatan, dan keamanan
lingkungan20

Kemampuan kewirausahaan Mata Pelajaran Administrasi


Perkantoran:

1) Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memanfaatkan


peluang usaha dengan mendayagunakan pengetahuan dan
keterampilan dalam keahlian tertentu
2) Memiliki kemampuan memperhitungkan dan megambil resiko
dalam mengembangkan dan mengelola usaha
3) Memiliki keinginan kuat dan kemampuan mengelola usaha
dengan mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan dalam
keahlian tertentu,
Standar kompetensi lulusan ini dikembangkan lagi ke dalam
sub standar dan ruang lingkup materi. Hal ini dapat dilihat pada
lampiran sesuai dengan permendikbud nomor 34 tahun 2018.21
Dengan demikian berdasarkan Standar Kompetensi lulusan.
Maka tujuan mata pelajaran adiministrasi perkantoran secara
umum yaitu suatu mata pelajaran yang di ajarkan dalam bidang
keahlian manajemen dan bisnis yang bertujuan mengarahkan siswa
agar mampu memahami serta mengaplikasikan ilmu administrasi
di bidang perkantoran serta hal-hal yang berhubungan dengan data
atau informasi di dalam suatu perkantoran.
c. Standar Isi Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran

Berdasarkan Peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2015


tentang perubahan kedua atas peraturan pemerintah nomor 19
tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan ditetapkan bahwa

20
Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang standar Isi Mata pelajaran Administrasi
Perkantoran.h. 544
21
Ibid
17

standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan


tingkat kompeteni untuk mencapai kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi
dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan
dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.
Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria
tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi
Indonesia, dan penguasaan kompetensiyang berjenjang.22 Standar
isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu, yang dituangkan dalam krotteria tentang kompetensi
tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran.23

Standar isi kemudian dijabarkan ke dalam kompetensi inti


dan kompetensi dasar. Berikut ini merupakan contoh standari isi
Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran Kelas X:

Tabel 2.2: Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pengantar


Administrasi Perkantoran kelas X24

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menghayati dan 1.1 Bertambah keimanannya dengan
mengamalkan ajaran menyadari hubungan keteraturan
agama yang dianutnya dan kompleksitas alam dan jagad
raya terhadap kebesaran Tuhan
yang menciptakannya
1.2 Penerapan penggunaan panca
indera sebagai alat komunikasi
secara efektif dan efisien
berdasarkan nilai-nilai agama

22
Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan
menengah, h.3
23
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Penididikan (Keemandirian gurur
dan kepala sekolah), (Jakarta: Bumi Aksar, 2008), Cet.3, h.21
24
Op. Cit, Permendikbud Nomor.60 tahun 2014, h.136
18

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


yang dianut
1.3 Meyakini bahwa bekerja adalah
salah satu bentuk pengamalan
perintah Tuhan yang harus
dilakukan secara sungguh-
sungguh
2. Menghayati dan 2.1 Memiliki motivasi internal dan
Mengamalkan menunjukkan rasa ingin tahu
perilaku jujur, disiplin, dalam pembelajaran
tanggungjawab, peduli menyiapkan, mennggunakan
(gotong royong, peralatan kantor
kerjasama, toleran, 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah
damai), santun, (jujur , disiplin, tanggung jawab,
responsif dan pro- peduli, santun, ramah
aktifdan menunjukan lingkungan, gotong royong)
sikap sebagai bagian dalam melakukan pembelajaran
dari solusi atas sebagai bagian dari sikap ilmiah
berbagai permasalahan 2.3 Menghargai kerja individu dan
dalam berinteraksi kelompok dalam pembelajaran
secara efektif dengan sehari-hari sebagai wujud
lingkungan sosial dan implementasi sikap kerja
alam serta dalam 2.4 Memiliki Sikap proaktif dalam
menempatkan diri melakukan kegiatan perkantoran
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, 3.1 Menjelaskan Paradigma dan
menerapkan dan filosofi administrasi perkantoran
menganalisis 3.2 Menguraikan Karakteristik
pengetahuan faktual, administrasi perkantoran
konseptual, dan 3.3 Memahami Azas-azas
prosedural manajemen perkantoran
berdasarkan rasa ingin 3.4 Menguraikan Pekerjaan kantor
tahunya tentang ilmu 3.5 Mengidentifikasi struktur
pengetahuan, organisasi dan jabatan di bidang
teknologi, seni, administrasi perkantoran
budaya, dan 3.6 Menjelaskan komunikasi kantor
humaniora dalam 3.7 Memahami azas, tujuan, dan
wawasan jenis tata ruang kantor
kemanusiaan, 3.8 Mengidentifikasikan fasilitas dan
kebangsaan, lingkungan kantor serta
kenegaraan, dan penataannya
peradaban terkait
penyebab fenomena
19

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, 4.1 Mengevaluasi paradigma dan
dan menyaji dalam filosofi administrasi perkantoran
ranah konkret dan untuk memecahkan masalah
ranah abstrak terkait yang terjadi sehari-hari
dengan pengembangan 4.2 Mengevaluasi berbagai
dari yang Karakteristik administrasi
dipelajarinya di perkantoran
sekolah secara 4.3 Menggunakan Azas-azas
mandiri, dan mampu manajemen perkantoran untuk
melaksanakan tugas memecahkan masalah
spesifik di bawah manajemen
pengawasan langsung. 4.4 Menyusun pekerjaan kantor
4.5 Membuat Struktur organisasi
kantor
4.6 Melakukan komunikasi kantor
4.7 Menata ruang kantor
4.8 Menggambar tata letak fasilitas
dan lingkungan kantor

Kompetensi dasar dalam bidang administrasi merupakan


kompetensi atau tujuan dari adanya mata pelajaran administrasi
perkantoran sebagai acuan dalam pembelajaran dan orientasi dalam
pencapaian tujuan.

Jurusan Administrasi Perkantoran di beberapa sekolah


mengalami perubahan nama menjadi otomatisasi dan tata kelola
perkantoran. Hal ini sesuai dengan Perdirjen 07 tahun 2018
Nomor: 07/D.D5/KK/2018 yang direvisi mengenai struktur
kurikulum SMK. Pada prakteknya di beberapa sekolah masih ada
yang menggunakan Administrasi perkantoran seperti di SMK
PGRI 35 Jakarta, dan SMK Ar Rahmaniyah Depok, sedangkan di
beberapa sekolah juga sudah ada yang mengganti namanya
menjadi otomatisasi dan tata kelola perkantoran. Pada dasaranya isi
20

dari pembelajarannya adalah sama namun lebih di globalkan


menjadi otomatisasi dan tata kelola perkantoran. Penerapannyapun
diserahkan kepada kebijakan masing-masing sekolah. Berikut
merupakan standar isi otomatisasi dan tata kelola perkantoran yang
berlaku.

Tabel 2.3. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Teknologi


Perkantoran di SMK kelas X25

Mata Pelajaran : Teknologi Perkantoran


Jam Pelajaran : 144 JP 45 Menit
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami teknologi 4.1 Melakukan pengelompokkan
perkantoran, otomatisasi teknologi perkantoran,
perkantoran, dan virtual otomatisasi perkantoran,
office dan virtual office
3.2 Menerapkan pengetikan 4.2 Melakukan pengetikan
(keyboarding) 10 jari (keyboarding) 10 jari
kecepatan 200 EPM dan kecepatan 200 EPM
ketepatan 99% dan Ketepatan 99%
3.3 Menerapkan 4.3 Mengoperasikan aplikasi
pengoperasian aplikasi pengolah kata
pengolah kata
3.4 Menerapkan 4.4 Mengoperasikan aplikasi
pengoperasian aplikasi pengolah angka
pengolah angka
3.5 Menerapkan 4.5 Mengoperasikan aplikasi
pengoperasian aplikasi pengolah presentas
pengolah presentasi
3.6 Menerapkan 4.6 Mengoperasikan aplikasi
pengoperasian aplikasi pengolah bahan cetak
pengolah bahan cetak
3.7 Menganalisis informasi 4.7 Menggunakan informasi dari
dari internet untuk internet untuk menunjang
menunjang pekerjaan pekerjaan kantor
kantor
3.8 Menerapkan 4.8. Melakukan transaksi online
pengoperasian transaksi
online

25
Perdirjen 07 Tahun 2018 Nomor: 07/D.D5/KK/2018 tentang Standar Isi Otomatisasi
dan Tata Kelola Administrasi Perkantoran, h.10
21

3.9 Menerapkan prosedur 4.9 Melaksanakan kegiatan rapat


kegiatan rapat (teleconference)
(teleconference)
3.10 Menerapkan pengelolaan 4.10 Melaksanakan pengelolaan
informasi melalui web informasi melalui web
log (blog) log (blog)
3.11 Mengevaluasi 4.11 Membuat laporan
penggunaan teknologi penggunaan teknologi
perkantoran perkantoran

Kompetensi dasar teknologi perkantoran di atas digunakan


bagi SMK yang telah mengganti Jurusan Administrasi Perkantoran
menjadi Jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran. Dalam
segi praktek hamper sama dengan Mata Pelajaran Administrasi
Perkantoran, akan tetapi di Teknologi Perkantoran Kompetensi
dalam bidang Teknologi lebih diutamakan.

d. Penilaian Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran


Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran merupakan mata
pelajaran produktif. Sebagaimana mata pelajaran produktif lainnya,
penilaian mata pelajaran Administrasi perkantoran juga mengacu
kepada kurikulum 2013 yang,meliputi penilaian proses dan
penilaian hasil.
1) Penilaian proses merupakan penilaian pembelajaran yang
mnekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas
peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap. Indikator-indikator pendekatan penilaian proses
antara lain kemampuan mengidentifikasi, mengklasifikasi,
menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan,
menafsirkan, menyimpulkan, mengomunikasikan menerapkan,
dan mengekspresikan diri dalam suatu kegiatan.26 Dengan
demikian Penilaian proses yakni suatu penilaian yang

26
Sudaryono, Pengantar Evaluasi Penididkan, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2014),
Cet.1, h.66
22

dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung dan


menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas
kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan
pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut
penilaian terhadap guru, kegiatan siswa, pola interaksi siswa
dan guru, dan keterlaksanaan proses belajar mengajar. Misal:
guru bertanya dengan terbuka, mengarahkan dan mengajukan
pertanyaan.
Menurut Ahmad Sofyan, dkk penilaian proses berfungsi
“memberikan informasi mengenai keterlaksanaan proses
belajar mengajar sehingga dapat berfungsi sebagai pembantu
atau pengontrol pelaksanaan proses belajar mengajar,
memberikan informasi tentang hasil yang dicapai maupun
kelemahan-kelemahan dan kebutuhan terhadap perbaikan
program lebih lanjut yang selanjutnya informasi ini sebagai
umpan balik bagi guru dalam mengarahkan kembali
penyimpangan-penimpangan dalam pelaksanaan rencana dari
rencana menuju tujuan yang akan dicapai.”27 Penilaian proses
dilakukan guna mengetahui keativan siswa dalam proses
pembelajaran ,penilaian ini dilakukan menggunakan alat yang
berupa angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
28
Penilaian proses ini harus diperhatikan oleh guru agar dalam
proses pembelajaran dapat melakukan evaluasi dan penilaian
dengan baik sehingga mampu memberikan umpan balik dan
solusi dari masalah pembelajaran.
2) Penilaian Hasil adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan

27
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama, Evaluasi pembelajaran IPA
berbasis kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet.1, h. 32
28
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013), ( Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet.3, h.12
23

secara terencana dan sistematis untuk memantu kemajuan


belajar dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
evaluasi hasil belajar.29 Menurut A. Muri Yusuf penilaian hasil
belajar merupakan wujud pencapaian peserta didik. Sekaligus
merupakan lambang keberhasilan pendidik dalam
membelajarkan peserta didik. Penilaian hasil belajar kadang
disebut juga tes prestasi belajar merupakan salah satu alat yang
digunakan pendidik di sekolah atau pendidik di lemnbaga
pendidikan tinggi, untuk memahami tingkat keberhasilan
peserta didik dalam belajar. Tes dapat disusun dalam berbagai
bentuk, tetapi pilihlah bentuk yang tepat dan sesuai dengan
tujuan kegiatan pembelajaran yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu, tes hasil belajar mungkin saja mengukur keceptan
lari, kemampuan mengingat, pemahaman, mengaplikasikan
sesuatu, menilai, menciptakan sesuatu atau melahirkan pikiran
secara tertulis.”30 Sedangkan dalam Bab III Permendikbud
nomer 23 tahun 2016 Pasal 4 tentang tujuan penilaian hasil
belajar yakni:
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendiidkan bertujuan
untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk
semua semua mata pelajaran
3) Penilaaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional
pada mata pelajaran tertentu.31

Secara umum Penilaian hasil belajar yakni penilaian


terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran. Bentuk penilaian
29
Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik,
Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pasal 1 ayat 1, h.3
30
A. Muri Yusuf, Asesment dan Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Prena Media Group,
2015), cet.1, h. 181
31
Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Tujuan Penilaian Hasil Belajar, Bab III
Pasal 4, h. 4
24

yang digunakan yakni Penilaian Tengah Semester (PTS) ,


Penilaian Akhir Semester (PAS), seperti: tes pengetahuan
(untuk mengetahui ketercapaian KI 3) dan tes keterampilan
(mengetahui ketercapaian KI 4).
Bentuk dan Ragam Penilaian

Berdasarkan Permendikbud nomor 23 tahun 2016 Bab


II Pasal 3 mengenai lingkup penilaian bahwa Penilaian
Pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan. Penilain
sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta
didik. Selanjutnya yakni penilaian pengetahuan merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan
pengetahuan peserta didik. Terakhir adalah penilaian
keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan
dalam melakukan tugas tertentu.32

Adapun bentuk penilaian kelas yang sering digunakan, yaitu:

1) Test Tertulis

Test Tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan


tulisan (baik soal maupun jawabannya). Dalam menjawab
soal siswa tidak selalu harus merespon dalam bentuk
menulis kalimat jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk
mewarnai, memberi tanda, menggambar grafik, diagram
dan sebagainya.33

Berikut merupakan bentuk instrument tes tertulis:

32
Ibid., h. 3-4
33
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),
Cet.10, h. 195
25

a) Pilihan ganda
Bentuk soal terdiri dari item (pokok soal) dan option
(pilihan jawaban). Pilihan jawaban terdiri atas kunci
jawaban dan pengecoh (distractor)34
b) Jawaban singkat atau Isian Singkat : Tes bentuk
jawaban/isian singkat dibuat dengan menyediakan
tempat kosong yang disediakan bagi siswa untuk
menuliskan jawaban. Jenis soal jawaban singkat ini
biasa berupa pertanyaan dan melengkapi atau isian. 35
c) Uraian Objektif : Pertanyaan yang biasa digunakan
adalah simpulkan, tafsirkan dan sebagainya.36
d) Uraian Bebas : Bentuk instrument ini dapat dipakai
untuk mengukur kompetensi siswa dalam semua tingkat
ranah kognitif. Bentuk penulisan isntrumen seperti
mengepa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan,
hitunglah dan buktikan.37
e) Pertanyaan Lisan : Penskoran pertanyaan lisan dapat
dilakukan dengan pola kontinum 0 s.d. 10, atau 0 s.d.
100 untuk memudahkan penskoran, dibuat rambu-
rambu jawaban yang akan dijadikan acuan. Contoh soal
: sebutkanlah dalil naqli serta artinya tentang ijtihad.38
2) Penilaian Kinerja (performance assessment)

Merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas


dan situasi dimana peserta tes diminta untuk
mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian

34
Ibid., h.196
35
Ibid.,h.197
36
Ibid.,h.198
37
Ibid.
38
Ibid.,h.200
26

pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan didalam


berbagai macam konteks.39

3) Penilaian portofolio

Merupakan kumpulan atau berkas pilihan yang dapat


memberikan informasi bagi suatu penilaian.40

Contoh :

(a) Siswa diminta membuat rancangan pengamatan


(dibantu dengan lembar kerja dari guru) mengenai
materi-materi selama satu semester yang akan
diberlakukan eksperimentasi
(b) Melakukan kegiatan eksperimentasi, sesuai dengan
alokasi waktu pokok bahasan dengan yang
direncanakan
(c) Membuat suatu hasil pengamatan berpokok bahasan
yang dieksperimenkan dan mencari tentang factor-
faktor yang berpengaruh terhadap percobannya
(d) Siswa diminta melakukan diskusi tentang hasil
percobaan dan mengambil suatu generalisasi hasil
percobaan tersebut.41

4) Penilaian sikap

Secara umum penilaian sikap dalam berbagai mata


pelajaran dapat dilakukan berkaitan dengan berbagai objek
sikap sebagai berikut:
(a) Sikap terhadap mata pelajaran
(b) Sikap guru terhadap mata pelajaran
(c) Sikap terhadap proses pembelajaran
(d) Sikap terhadap materi dari pokok-pokok bahasan yang
ada
(e) Sikap berhubungan dengan nilai-nilai tertentu yang
ingin ditanamkan dalam diri siswa melalui materi
tertentu yang ingin ditanamkan dalam diri siswa melalui
materi tertentu.
(f) Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas
kurikulum.42

39
Ibid.
40
Ibid.,h.201
41
Ibid.,h.204
42
Ibid., h.213-2014
27

5) Penilaian diri

Penilaian diri di tingkat kelas (PDK) atau


classroom self assessment (CSA) adalah penilaian yang
dilakukan sendiri oleh guru atau siswa yang bersangkutan
untuk kepentingan pengelolaan kegiatan belajar mengajar
(KBM) di tingkat kelas. Penerapan konsep PDK adalah
sejalan dengan penerapan kurikulum berbasis Kompetensi
(KBK) yang menerapkan penilaian berbasis kelas atau
Classroom Based Assessment, hasil PDK merupakan
masukan bagi guru dikelas dan bagi pimpinan sekolah
untuk meningkatkan kinerja staff dan guru-guru disekolah
dimasa datang.43 Penilaian diri dimaksudkan untuk
mengevaluasi diri sendiri bai guru maupun peserta didik
terhadap proses pembelajaran yang telah berlangung baik
terhadap materi pembelajaran maupun penyampaian materi
pembelajaran.

Bentuk penilaian ini diterapkan pada tiap-tiap mata


pelajaran dan dilakukan oleh pendidik untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi siswa dan mengukur keberhasilan
pembelajaran sehingga dapat dicarikan solusi yang tepat untuk
memperbaiki masalah-masalah atau hambatan dalam pembelajaran.

2. Manajemen Pembelajaran

Manajemen sudah menjadi kosa kata atau istilah umum yang


sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan kosa kata
manajemen sudah barang tentu dalam makna atau pengertian tertentu,
baik pengertian secara etimologis maupun dalam bentuk definisi
bentuk operasional. Dari pengertian operasional inilah kemudian
manajemen diartikan dengan POAC yang tidak lain adalah
43
Ibid., h.216
28

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, yakni Planning, Organizing,


Actuating, and Controlling.44 Manajemen adalah suatu proses yang
dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik yang
memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan
serta mempergunakan/mengikutsertakan semua potensi yang ada baik
personal maupun material secara efektif dan efisien.45 Manajemen
umumnya diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasi,
pengarahan, dan pengawasan. Usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.Inti dari manajemen adalah
pengaturan.46 Dari beberapa makna yang telah dipaparkan mengenai
manajemen dapat dikemukakan secara umum manajemen yakni suatu
proses yang sistematis dan terstruktur menganai perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasi dari suatu kegiatan yang
dilakukan.

Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempit


pembelajaran dapat diartikan sebagi suatu proses atau cara yang
dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar, sedangkan
belajar adalah proses perubahan tingkah laku karena interaksi individu
dengan lingkungan dan pengalaman. Kata pembelajaran lebih
menekankan pada kegiatan belajar peserta didik secara sungguh-
sungguh yang melibatkan aspek intelektual, emosional, dan sosial.47
Secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,48 Menurut
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 pembelajaran sendiri

44
Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet I, h. 41
45
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet I, h. 3
46
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 2
47
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), Cet.
5, h.10
48
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), cet.5, h. 2
29

mempunyai arti “interaksi antar peserta didik, antara peserta didik


dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.49
Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru
atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pembelajaran
(instruction) merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching)
dan konsep belajar (learning). Penekanannya terletak pada keduanya,
yakni kepada penumbuhan aktivitas subjek didik.50Sependapat dengan
pendapat-pendapat tersebut bahwa pembelajaran adalah suatu proses
yang tersusun yang dilakukan oleh peserta diidk dan tenaga pendidik
untuk mengambakan kemampuan.

Berdasarkan pemaparan dari pengertian manajemen dan


pembelajaran maka dapat di korelasikan bahwa manajemen
pembelajaran yakni segala upaya perencanaan pembelajaran yang
terkait dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan dalam kegiatan pembelajaran. Manajemen pembelajaran
tidak terlepas dari tugas pokok guru sebagaimana dalam mengelola
pembelajaran. Berdasarkan konsep perencanaan, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) didasarkan atas kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator-indikatornya berdasarkan tujuan pembelajaran, guru
juga diharapkan untuk merencanakan model, strategi, pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran, untuk mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran.51 Lembaga pendidikan harus melaksanakan
manajemen pembelajaran ini dengan baik dan benar agar dapat
mencapai tujuan yang tertuang dalam visi-misi lembaga pendidikan.

49
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016, Op.Cit., h.2
50
Tim Penegembangan MKDP Kurikulum dan pembelajaran, Kurikulum dan
Pembelajaran ( Jakarta: Rajawali Pers, 2016), Cet.5, h.132
51
Martua Manullang, Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, Medan, Volume 21, Nomor
2, Oktober 2014, h. 210
30

3. Manajemen Pembelajaran Mata Pelajaran Administrasi


Perkantoran
Manajemen pembelajaran atau yang biasa disebut sebagai
pengelolaan merupakan salah satu aspek yang penting yang harus
diperhatikan oleh lembaga pendidikan, bukan sekedar melaksanakan
suatu kegiatan, tetapi termasuk di dalamnya bagaimana proses
penyusunan kegiatan, pelaksanaan sampai pada pengawasan suatu
kegiatan. Pengelolaan Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran sendiri
meliputi penyusunan perangkat pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan pelaksanaan supervisi atau pengawasan terhadap
Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran
a. Perencanaan Pembelajaran Administrasi Perkantoran
Standar proses pembelajaran SMK/MAK, yang selanjutnya
disebut standar proses pembelajaran adalah kriteria minimal
mengenai perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
penilaian pembelajaran, dan pengawasan pembelajaran pada satuan
pendidikan menengah kejuruan untuk mencapai kompetensi
lulusan. Perencanaan pembelajran mata pelajaran Administrasi
perkantoran meliputi penyusunan seperangkat rencana
pembelajaran seperti Program Tahunan (Prota), Program Semester
(Promes), Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
1) Menyusun Program Tahunan (Prota) Program tahunan
merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan. Program ini perlu dipersiapkan dan
dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran, karena
merupakan pedoman bagi pengembangan program-program
berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian atau
program pembelajaran setiap kompetensi dasar.52 Program

52
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), cet. 8, h. 249
31

tahunan memuat alokasi waktu atau penetapan alokasi waktu


satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi
dan kompetensi dasar). Menurut wina sanjaya langkah-langkah
dalam menyusun program tahunan yakni:
(a) Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran
dalam seminggu dalam struktiur kurikulum seperti yang
telah diteteapkan pemerintah.
(b) Analisis berapa minggu efektif dalam setiap semester,
seperti yang telah kita tetapkan dalam gambaran alokasi
waktu efektif. Melalui waktu efektif tersebut kita dapat
menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk
pelaksanaan proses pembelajaran.53

Jadi program semester secara singkatknya dapat diartikan


sebagai program yang disusun dan direncanankan berkaitan
dengan penteapan alokasi waktu pembelajaran yang disusun
sebelum tahun ajaran.
2) Menyusun Program Semester (Promes) merupakan penjabaran
dari program tahunan. Kalau program tahunan disusun untuk
menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan
untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.54 Berikut cara
dalam menyususn program semester:
(a) Tentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (KD)
yang ingin dicapai. Dalam hal ini guru tidak perlu tidak
perlu merumuskan SK dan KD, semuanya sudah ditentukan
dalam Standar Isi (SI).
(b) Lihat program tahunan yang sudah disusun untuk
menentukan alokasi waktu atau jumlah jam pelajaran setiap
SK dan KD.

53
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sisten Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenada Group, 2017), Cet. 8, h.53
54
Ibid.
32

(c) Tentukan pada bulan dan minggu keberapa proses


pembelajaran KD itu akan dilaksanakan.

Jadi program semester ini merupakan penjabaran dari


program tahunan yang lebih rinci mengenai penyusunan
pembelajaran pada tiap semester.

3) Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran


untuk setiap mata pelajaran yang juga memuat kerangka
konseptual program keahlian dan kompetensi keahlian. Silabus
digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar
kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan
pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa
dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan dasar.
Menurut Abdul Majid Silabus adalah “rancangan pembelajaran
yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada
jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi,
pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum,
yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan
55
setempat.” Dengan demikian silabus dapat diartikan secara
umum yakni suatu kerangka atau rancangan bahan
pembelajaran pada setiap pada pelajaran.
4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang selanjutnya
disingkat RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran untuk
satu pertemuan atau lebih yang dilaksanakan secara terintegrasi
antara teori dan praktik di SMK/MAK bersama dunia
usaha/industri. Guru membuat perencanaan pembelajaran
dalam bentuk RPP dan/atau perangkat pembelajaran lain yang
mengacu kepada silabus yang dikembangkan oleh SMK/MAK
dan kurikulum. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

55
Abdul Majid, Op.Cit, h. 38-39
33

dikembangkan dari silabus dan bertujuan untuk mengarahkan


kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
kompetensi. Selain pengertian berdasarkan kurikulum, adapun
teori menurut Lukmanul Hakim bahwa “program pembelajaran
yang sudah dituangkan di dalam silabus diimplementasikan
oleh guru dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajan.
RPP yang memuat hal-hal yang langsung berkaitan dengan
aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan
suatu kompetensi dasar, merupakan pegangan guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Dalam menyusun RPP guru harus
mencantumkan standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran,
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
evaluasi.”56
Jadi pada intinya Rencana Pelaksanaan pembelajaran yakni
rencana kegiatan pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang
disusun untuk satu pertemuan atau lebih. Menurut
Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang perencanaan
pembelajaran kompenen RPP terdiri dari:
(a) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
(b) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
(c) Kelas/semester;
(d) Materi pokok;
(e) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
(f) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD,
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
(g) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

56
Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009),
Cet.1, h. 184.
34

(h) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan


prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
(i) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
(j) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses
pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
(k) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang
relevan;
(l) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan
(m) penilaian hasil pembelajaran. 57

Berdasarakan paparan di atas yang mengacu pada kurikulum


dari peraturan menteri pendidikan beserta pengertian dari beberapa
teori, dapat saya paparkan bahwa pengertian silabus adalah acuan
peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan
dasar sedangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
perangkat yang mengarahkan pada kegiatan pembelajaran secara
langsung guna ketercapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Untuk itu Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran perlu di
rencanakan dan disusun dengan baik sesuai dengan standar
kompetensi yang terdapat dalam Mata Pelajaran Administrasi
Perkantoran sehingga pelaksanaan dan Manajemen Pembelajaran
Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran dapat tercapai dengan
baik dan tepat.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Admnistrasi Perkantoran

Pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya adalah menerapkan


suatu perenanaan yang telah disusun untuk kegiatan belajar
mengajar. Keberhasilan suatu pelaksanaan pembelajaran sangat

57
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah Bab III tentang Perencanaan Pembelajaran, h.6-7
35

tergantung dari kualitas perencanaan pembelajaran yang telah


disusun terutama silabus dan RPP. Perencanaan yang baik akan
menghasilkan pelaksanaan yang baik dan begitu juga sebaliknya,
ditunjang dengan improvisasi dari seorang pendidik dalam
menyampaikan materi pelajaran namun tetap dalam pedoman dan
berlandaskan rencana pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran
pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
yang lebih baik. Selain itu dalam pelaksanaan proses pembelajaran
tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan
agar menunjang terjadinya perubahan perilaku peserta didik.58
Secara umum proses pelaksanaan pembelajaran ini meliputi 3
tahap yakni kegiatan pembuka, kegiatan inti serta kegitan penutup.
Hal ini sesuai dalam peraturam menteri pendidikan nomor 34 tahun
2018 tentang standar proses pendidikan. Guru/instruktur dalam
melaksanakan pembelajaran mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:

1) Kegiatan pendahuluan. Pada pelaksanaan kegiatan


pendahuluan, guru/instruktur:
a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
b) memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan
lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan
karakteristik dan jenjang peserta didik;
c) melakukan aktivitas yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
akan dicapai; dan
e) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
2) Kegiatan inti Guru/instruktur menggunakan model
pembelajaran sesuai karakteristik kompetensi untuk mencapai

58
E Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (konsep, karakteristik, dan implementasi),
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 9, h. 100
36

tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan bahan ajar yang


tertuang dalam RPP.
a) Guru/instruktur mendorong peserta didik belajar aktif
dengan memberi kesempatan bertanya, menyampaikan
ide/gagasan, pendapat, berdiskusi, atau bentuk lain yang
memotivasi belajar.
3) Kegiatan penutup, pada kegiatan penutup guru/instruktur dan
peserta didik, baik secara individu maupun kelompok:
a) melakukan refleksi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran, hasil dan manfaat yang diperoleh;
b) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
c) merencanakan kegiatan tindak lanjut; dan
d) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
e) Penilaian Proses Pembelajaran Penilaian Proses
Pembelajaran merupakan penilaian terhadap pelaksanaan
pembelajaran untuk perbaikan. Hasil penilaian digunakan
untuk merencanakan program perbaikan pembelajaran,
pengayaan, dan layanan konseling untuk mengatasi
kesulitan belajar. 59

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari


perencanaan yang telah disusun dan di sampaikan kepada siswa.
Pelaksanaan ini akan berhasil jika dalam penyusunan perencanaan
pembelajaran sudah baik dan sesuai, begitu pula seorang guru
harus menguasai suatu proses pelaksanaan dari mulai kegiatan
pembuka sampai penutup agar proses pembelajaran dapat
terintegrasi dengan baik dan sistematis sehingga mudah
mengarahkan siswa dalam memahami pelajaran atau ilmu yang
dipelajarkan.

Secara umum Proses pengelolaan pembelajaran SMK/MAK


mencakup 3 (tiga) dimensi, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran disusun
dalam bentuk RPP dan/atau perangkat pembelajaran lain yang
mengacu kepada silabus dan kurikulum berdasarkan standar isi dan

59
Permendikbud Nomor 34 tahun 2018, Op.Cit., h.6-7
37

standar kompetensi lulusan. Pelaksanaan pembelajaran meliputi


kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dan
penilaian pembelajaran dilakukan untuk perbaikan proses
pembelajaran.

c. Pengawasan Pembelajaran Administrasi Perkantoran


Agar dalam kegiatan pembelajaran Adminiatrasi Perkantoran
berjalan efektif sehingga tepat sasaran atau tercapai kompetensi
yang diharapkan, maka dalam proses pembelajaran dilakukan
kegiatan pengawasan pembelajaran melalui supervisi. Secara
umum, istilah supervisi berati mengamati, mengawasi atau
membimbing dengan maksud perbaikan. Dalam bidang
pendidikan, supervisi mengandung konsep umum yang sama
namun disesuaikan dengan aktivitas-aktivitas pengajaran, yang
mana disebut sebagai supervisi pengajaran. Supervisi bertujuan
mengembangkan situasi kegiatan pembelajaran yang lebih baik
ditujukan pada pencapaian tujuan pendidikan sekolah,
membimbing pengalaman mengajar guru, menggunakan alat
pembelajaran yang modern, dan membantu guru dalam menilai
kemajuan peserta didik.60 Selain itu menurut kurikulum, Supervisi
bertujuan untuk memastikan terlaksananya pembelajaran yang
berkualitas dan tercapainya SNP SMK/MAK. Supervisi dilakukan
secara obyektif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Hasil
supervisi ditindaklanjuti dengan kegiatan membimbing, membina,
dan mendorong pendidik dan tenaga kependidikan untuk
memperbaiki proses pelaksanaan tugas dalam meningkatkan
kinerja dan profesionalitas. Dalam kegiatan pembelajaran kegiatan
supervisi ini dibagi menjadi dua, yakni supervisi akademik
(inisiatif kepala sekolah) dan supervisisi klinis (inisiatif guru).

60
Muhammad Fathurrohman dan Hindama Ruhyanani, Sukses Menjadi Pengawas
Sekolah Ideal, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2015), Cet.I, h.24-25.
38

1) Supervisi akademik yaitu kegiatan pengawasan yang harus


dilaksanakan oleh seorang kepala sekolah. Supervisi akademik
merupakan kegiatan pembinaan dengan memberi bantuan
teknis kepada guru dalam melaksanaakan proses pembelajaran.
supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah antara lain:
a) Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik,
dan kecenderungan perkembangan tiap bidang
pengembangan pembelajaran kreatif, inovatif,
pemecahan masalah, berpikir kritis dan naluri
kewirausahaan;
b) Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang
pengembanagan di sekolah atau mata pelajaran di
sekolah berlandaskan standar isi, standar kompetensi
dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum;
c) Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan
strategi/metodel/tehnik pembelajara/bimbingan yang
dapat mengembangkan berbagai potensi peserta didik;
d) Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran bimbingan (di kelas, laboratorium, dan
/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi
peserta didik;
e) Membimbing guru dalam mengelola, merawat,
mengembangkan dan menggunakan media pendidikan
dan fasilitas pembelajaran;
f) Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi
informasi untuk pembelajaran.61

Kegiatan di atas harus dilaksanakan secara


sistematis, terorganisir dan rutin agar kualitas pembelajaran
dapat terarah pada perbaikan secara optimal . Oleh karena
itu, dalam melaksanakan supervisi itu kepala sekolah harus
membuat rencana dan menggunakan panduan pengawasan
yang sudah baku atau sudah ditentukan serta memberikan
feedback bagi guru.

61
Donni juni priansa, dkk, Manajemen supervisi dan kepemimpinan kepala sekolah,
(Bandung : Alfabeta, 2014), h.115-117
39

2) Supervisi Klinis yaitu proses bimbingan yang bertujuan untuk


membantu pengembangan profesional guru atau calon guru,
khususnya dalam penampilan mengajar, berdasarkan observasi
dan analisis data secara teliti dan obyektif sebagai pegangan
untuk perubahan tingkah laku mengajar .62 aspek-aspek yang
menjadi sasaran supervisi klinis yakni :
a) Keterampilan mengamati memahami proses
pembelajaran
b) Keterampilan menganalisis proses pembelajaran secara
rasional berdasarkan bukti-bukti pengamatan yang jelas
dan tepat
c) Keterampilan dalam pembaharuan kurikulum,
pelaksaan serta pencobaannya
d) Keterampilan guru dalam mengajar.63

Kemudian aspek-aspek itu diperhatikan secara intensif. Jadi


supervisi klinis itu merupakan supervisi untuk memperbaiki
perilaku guru agar dapat meyelesaikan masalah
pembelajaran tertentu yang sudah diketahui sebelumnya.

B. Penelitian Relevan

Pada dasarnya ada beberapa penelitian yang relevan terkait


manajemen pembelajaran sudah pernah diteliti oleh beberapa penulis
sebelumnya baik menegnai mata pelajaran administrasi perkantoran
maupun mata pelaran lainnya. Berikut adalah beberapa penelitian yang
masih berkaitan dengan judul yang penulis teliti.

Tabel 2.4. Hasil Penelitian Relevan

No. Nama Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian


Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
(Tahun)
1. Moh Pelaksanaan Variabel Mata Manajemen
Akhsanulkhaq Manajemen penelitian pelajaran Pembelajaran
(2016) Pembelajaran berupa Pendidikan Agama Islam di

62
Daryanto dan Tutik Rahmawati, Supervisi Pembelejaran, (Yogyakarta: Gava Media,
2015), Cet.1, h.246
63
Ibid, h. 247
40

Mata Pelajaran pelaksanaan Agama Islam SMP 4 Kudus


Pendidikan manajemen Lokasi sudah berjalan
Agama Islam di pembelajaran. Penelitian. dengan baik dilihat
SMP 4 Kudus Tahun dari upaya guru
Metode penelitian dalam mengelola
penelitian komponen
pendidikan secara
Tehnik optimal dan dilihat
pengumpulan dari perencanaan,
data pelaksanaan
pembelajaran dan
evaluasi
pembelajaran yang
sudah baik.
2. Sri Ratnasari Pengelolaan Variabel Lokasi Perencanaan guru
Mahmudah Pembelajaran Penelitian penelitian dalam meyususn
(2015) Produktif berupa silabus dan RPP
Admnistrasi Pengelolaan Tahun sesuai dengan
Perkantoran di Pembelajaran penelitian standar proses,
SMK N 3 pelaksanaan
Surakarta Metode pembelajaran
Penelitian dilakukan dengan
baik diawali
Tehnik dengan
Pengumpulan mengkondisikan
data siswa baik secara
fisik maupun
emosional.
Penilaian
pembelajaran
dilakukan sesuai
standar penilaian
yakni meliputi
penilaian sikap,
pengetahuan dan
keterampilan.
3. Dini Manajemen Variabel Variable MTs
Khusnayain Pembelajaraan penelitian Kelas Muhammadiyah
(2015) Kelas Unggulan berupa Unggulan Surakarta
di MTs Manajemen melakukan
Muhammadiyah Pembelajaran Lokasi perencanaan
Blimbing Penelitian pembelajaran
Metode dengan baik dan
penelitian Tahun sistematis terbutkti
Penelitian dengan adanya
Tehnik rencana yang
pengumpulan matang dalam
data pengadaan kelas,
penetapan
komponen mata
41

pelajaran yang
khusus untuk ke;as
unggulan.
4. Ida Setyawati Manajemen Variabel Variable Mata Perencanaan
(2015) Pembelajaran penelitian pelajaran pembelajaran
Pendidikan Manajemen Pendidikan Pendidikan Agama
Agama Islam di pembelajaran Agama Islam Islam,di SMK N 1
Sekolah Pogalan, guru
Menengah Metode Lokasi mengembangkan
Kejuruan penellitian Penelitian silabus, RPP,
Negeri 1 program tahunan,
Pogolan Tehnik Tahun program semester
Trenggalek pengumpulan Penelitian berdasarkan
data kurikulum 2013
yang telah
ditetapkan.
Pelaksanaan
pembelajaran
sesuai dengan RPP
yang ditetapkan
dalam silabus.
Evaluasi
pembelajaran
sudah memenubi
aspek penilaian
yaitu kognitif,
afektif, dan
psikomotorik.
5. Helmi Pelaksanaan Variable Variabel Pelaksanaan
Hermawan Pembelajaran penelitian penelitian pembelajaran baik
(2013) Bernilai pelaksanaan dihubungkan dari segi
Karakter Pada pembelajaran dengan perencanaan,
Mata Pelajaran karakter pelaksanaan, dan
Kewirausahaan Metode evaluai sudah
di SMK N 16 penelitian Variable Mata sesuai dengan
Jakarta pelajaran kurikulum, namun
Tehnik kewirausahaan belum menerapkan
pengumpulan nilai-nilai karakter
data Lokasi dalam
penelitian pembelajaran.

Tahun
Penelitian
42

6. Vivit Nur Manajemen Variabel Variabel yang Perencanaan


Arista Putra Pembelajaran di penelitian diteliti pembelajaran
(2013) pondok tentang Pendidikan dilakukan oleh
Pesantren manajemen non formal ustadz sendiri
Takwinul pembelajaran Pondok tanpa bantuan dari
Muballighin Pesantren pengajar lain.
Yogyakarta Metode silabus dan RPP
penelitian Lokasi tidak terstruktur
Penelitian karena melalui
Tehnik jalur pendidikan
pengumpulan Tahun non formal.
data Penelitian Pelaksanaan
metode
pembelajaran
dilakukan dengan
ceramah, Tanya
jawab dan metode
demonstrasi.
Evaluasi
pembelajarannya
dilakukan dengan
evaluasi formatif
dan summatif.

C. Kerangka Berfikir

Fokus penelitian ini tentang manajemen pembelajaran bidang studi


administrasi perkantoran di SMK Darussalam Ciputat yang diambil
berdasarkan identifikasi masalah yakni terbatasnya jumlah guru yang
memenuhi kualifikasi, waktu pembelajaran yang tidak sesuai dengan
peraturan, sarana prasarana yang masih belum memadai, terbatasnya
jumlah tenaga pendidik bidang administrasi perkantoran di SMK
Darussalam dan lemahnya pelaksananaan manajemen pembelajaran
bidang studi administrasi perkantoran di SMK Darussalam.

Manajemen pembelajaran yakni segala upaya perencanaan


pembelajaran yang terkait dengan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan dalam kegiatan pembelajaran. Manajemen
pembelajaran diperlukan untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan
dan mencapai kualitas pembelajaran yang baik. Keberhasilan proses
pembelajaran dalam mencapai tujuan bisa dilihat dari proses manajemen
43

dalam pembelajaran itu sendiri yakni proses perencanaan dalam


pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi serta pengawasan
dalam sebuah proses pembelajaran. Dengan proses yang sistematis yang
terstruktur serta sesuai dengan aturan kurikulum yang berlaku, maka akan
membuat pembelajaran pada lembaga pendidikan menjadi lebih baik dan
optimal. Begitupun juga dengan manajemen pembelajaran pada bidang
studi administrasi perkantoran. Fungsi-fungsi manajemen harus diterapkan
pada pengelolaan pembelajaran agar manajemen pembelajaran yang
dihasilkan dapat optimal.

Dengan demikian dalam penelitian ini penulis akan melihat


penerapan manajemen pembelajaran bidang studi administrasi perkantoran
yang ada di SMK Darussalam Ciputat dengan mengacu pada masalah dan
berdasarkan teori di atas.

Apabila digambarkan maka kerangka berfikir ini dapat


digambarkan sebagai berikut:
44
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Darussalam Ciputat yang
beralamat di Jalan Otista Raya Nomor 36, Ciputat Kota
Tangerang Selatan, Banten. Alasan dilakukannya penelitian di
SMK tersebut karena secara sekilas sekolah tersebut terlihat kecil
dan tidak terlalu mewah tetapi banyak siswa yang bersekolah di
SMK tersebut dan peminat terbanyak yaitu pada jurusan
Administrasi Perkantoran. Hal ini yang membuat penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai manajemen pembelajaran
khususnya dalam mata pelajaran administrasi perkantoran di SMK
tersebut.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian yaitu dimulai pada bulan
Desember 2018 sampai dengan bulan Juli 2019 dengan rincian
sebagai berikut.

Tabel 3.1. Waktu Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Des Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep

1. Studi
Pendahuluan

2. Penyusunan
Kajian Teori

3. Penyusunan
Instrumen
Penelitian

4. Uji Instrumen

45
46

Penelitian

5. Pengambilan data
penelitian

6. Pengolahan data
penelitian

7. Penyusunan bab 4
dan 5

8. Kelengkapan
lampiran

9. Sidang
munaqosah

10. Revisi skripsi

B. Jenis dan Pendekatan

Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan


pendekatan deskripstif. Penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati
.64 Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengumpulkan informasi
dan memahami suatu fakta yang ingin diketahui atau fenomena-
fenomena yang terjadi secara riil dan kemudian data tersebut
dideskripsikan dan disajikan secara sistematis, faktual, dan akurat
sesuai dengan fakta atau fenomena yang ada di lapangan. Dalam
penelitian kualitatif data yang dikumpulkan mendeskripsikan setting
penelitian, baik situasi maupun informan/responden yang umumnya
berbentuk narasi melalui perantara lisan seperti ucapan/penjelasan
responden, dokumen pribadi, ataupun catatan lapangan.65

64
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet.8,
h.36
65
Uhar Suhar Saputra, Metode penelitian (Kuantitatif, kualitatif dan tindakan), (Bandung:
Refika Aditama, 2014), Cet.2, h.188
47

C. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:

1. Data primer
Data primer adalah data yang dapat diperoleh secara
langsung dari pihak SMK Darussalam Ciputat untuk
mendapatakan informasi berkaitan dengan Manajemen
Pembelajaran Bidang Studi Administrasi Perkantoran. Data
primer ini diperoleh dari informan yang berasal dari SMK
Darussalam yang bersangkutan seperti Staf Tata Usaha, Guru
Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran dan Kepala Sekolah
SMK Darussalam Ciputat.
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu sumber informasi yang secara tidak
langsung diperoleh dari orang atau lembaga yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab terhadap informasi yang ada
padanya. Dengan demikian dalam penelitian ini, penulis
memanfaatkan data yang ada di SMK Darussalam Ciputat yang
diantaranya seperti dokumentasi, foto, pencatatan dan benda lain
yang berkaitan dengan Manajemen Pembelajaran Bidang Studi
Adminitrasi Perkantoran di SMK Darussalam Ciputat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan


untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Dalam penelitian ini
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik,
yaitu sebagai berikut:

1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati
Manajemen Pembelajaran Bidang Studi Administrasi Perkantoran
48

di SMK Darussalam Ciputat. Metode observasi ini digunakan


untuk mengumpulkan data mengenai bagaimana pelaksanaan
pembelajaran yang berlangsung di kelas khususnya pada bidang
studi administrasi perkantoran dengan mengamati proses
pembelajaran dari mulai kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutup serta mengamatai bagaimana proses pengawasan
yang terjadi dalam proses pembelajaran administrasi perkantoran
baik dari segi supervisi klinis maupun supervisi akademis di
Sekolah tersebut. Keterangan diperoleh dengan turun langsung
melihat dan mengikuti proses pembelajaran bidang studi
administrasi perkantoran di kelas X kemudian melakukan
pencatatan sistematis secara langsung pada objek yang diteliti.
Jadi, peneliti datang langsung ke sekolah untuk memperoleh
informasi tentang bagaimana Manajemen Pembelajaran
Administrasi Perkantoran di sekolah tersebut.
2. Wawancara
Wawancara amat diperlukan dalam penelitian kualitatif,
karena banyak hal yang tidak mungkin dapat diobservasi langsung,
seperti perasaan, pikiran, motif, serta pengalaman masa lalu
informan/responden. Oleh karena itu wawancara dapat dipandang
sebagai cara untuk memahami atau memasuki perspektif orang lain
tentang dunia dan kehidupan sosial mereka. Dalam wawancara
peneliti perlu mempunyai pemahaman yang tepat mengenai topik
yang akan digali sesuai dengan fokus penelitian. Selain itu,
kemampuan bertanya yang baik juga akan menentukan pada
pencapaian tujuan dari percakapan tersebut.66 Wawancara
dilakukan melalui percakapan secara langsung dengan semua
subjek penelitian. Wawancara yang peneliti lakukan merupakan
wawancara terrstruktur karena menggunanakan pedoman
wawancara yang sistematis.Tujuan dari wawancara ini adalah

66
S.Margono, Op.Cit, h.213-214
49

untuk mendapatkan data tentang Manajemen Pembelajaran Bidang


Studi Administrasi Perkantoran yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan, penilaian dan pengawasan/pengendalian, serta faktor
pendukung dan penghambatnya melalui seluruh informan atau
sumber data yang berkaitan dengan objek penelitian, seperti Gruru
mata pelajaran administrasi perkantoran, dan kepala sekolah di
SMK Darussalam.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang
semua data yang berkaitan dengan Manajemen Pembelajaran
Bidang Studi Administrasi Perkantoran di SMK Darussalam
Ciputat baik yang berkaitan dengan profil SMK Darussalam,
gambar ataupun foto dari beberapa fasilitas di SMK Darussalam
dan terkhusus dokumen mengenai tahap pembelajaran yakni
perencanaan yang meliputi Silabus, RPP, Program Tahunan dan
program Semester serta tahap pelaksanaan pembelajaran yang
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti serta kegiatan
penutup, serta pengawasan yang dilakukan saat proses
pembelajaran berlangsung.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah


peneliti sendiri, namun fokus penelitian sudah jelas yakni
Manajemen Pembelajaran Bidang Studi Administrasi Perkantoran
di SMK Darussalam Ciputat, maka dari itu dikembangkan
instrument sederhana yaitu: melalui Observasi, Wawancara dan
dokumentasi.

1. Observasi
Berikut ini merupakan aktivitas observasi yang akan
penulis lakukan yaitu sebagai berikut:
50

Tabel 3.2 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Administrasi


Perkantoran Kelas X
NO INDIKATOR SKOR PEROLEHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Membuka Pelajaran
a. Menyiapkan peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
secara fisik dan mental
(pengaturan tempat duduk,
salam, nerdoa, menanyakan
kondisi siswa, presensi)
b. Memotivasi siswa (manfaat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
mempelajari materi,
membangkitkan
minat/motivasi)
c. Memotivasi siswa (manfaat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
mempelajarai materi,
membangkitkan
minat/motivasi)
d. Menyampaikan apresepsi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(mengaitkan pengetahuan
sebelumnya/kehidupan sehari-
hari/isu mutakhir)
e. Menyampaikan tujuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pembelajaran (sesuai
tema/subtema, relevan, dan
indicator dapat dilaksanakan
dalam pemnbelajaran)
f. e Menyampaikan cakupan materi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(beripa pokok-pokok materi
dan secara berurutan)
2. Kegiatan Inti
a. Penguasaan materi: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1) Menyampaikan materi
(sesuai tujuan pada
RPP, kedalaman,
ketepatan konsep)
2) Menerapkan konsep 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
materi pembelajaran
pada kehidupan (contoh
riil, info terkini,
salingtemas)
b. Model/Pendekatan/Strategi: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1) Menerapkan active
51

learning (dominasi oleh


siswa)
2) Menumbuhkan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kebiasaan positif
(disiplin, kerjasama,
berani
berpendapat/bertanya,
berkomunikasi)
n 3) Menggunakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
alat/bahan dan media
dan IT (terampil
gunakan
alat/bahan/media/TIK,
partisipasi aktif siswa,
menarik)
4) Pengelolaan Kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(klasikal/kelompok/indi
vidual, Kondusif)
penguatan/motivasi,
kontakmata)
5) Penggunaan Bahasa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(jelas, mudah,
dipahami, intonasi,
nada bicara, volume)
6) Penilaian proses belajar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(memantau siswa,
bertanya, memotivasi,
progress)
7) Penilaian hasil belajar ( 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
sesuai tujuan, rubric,
menindaklanjuti hasil
penilaian)
8) Kepekaan Sosial 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(empati, peduli
teman/lingkungan,
toleran terhadap
perbedaan)
g 9) Kepribadian (terbuka, 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
gestru, lapang dada,
rapi, bersih, sopan,
bersemangat)
3. Menutup Pembelajaran
a. Merangkum materi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pembelajaran (melibatkan
siswa dan membimbing,
52

memberikan umpan balik)


b. Melakukan refleksi dan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tindaklanjut (review konsep,
evaluasi diri, umpan balik
proses, tugas, info pertemuan
berikut, remedial)
4. Pengelolaan Waktu
a. Ketepatan waktu dalam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
memulai dan mengakhiri
pembelajaran
b. Penggunaan alokasi waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
untuk kegiatan pendahuluan,
isi dan penutup dalam
pembelajaran
TOTAL
RATA-RATA (total/21)

2. Wawancara
Berikut ini adalah pedoman dan kisi-kisi wawancara
yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian, yaitu
sebagai berikut:

Tabel 3.3. Kisi-kisi Wawancara


Indikator Sub Penjelasan Sumber data
No. Indikator
Perencanaan Prota Program yang 1.Kepala
1. disusun dan SMK
direncanankan Darussalam
berkaitan dengan 2.Guru bidang
pembelajaran yang studi
disusun sebelum Administrasi
tahun ajaran. Perkantoran
Prosem penjabaran dari Perkantoran
program tahunan
yang lebih rinci
mengenai
penyusunan
pembelajaran pada
tiap semester
Silabus Kerangka
pembelajaran atau
53

rencana bahan ajar


pada setiap mata
pelajaran
RPP Rencana kegiatan
pembelajaran pada
tiap pertemuan.
Pelaksanaan Kegiatan Menyiapkan 1.Kepala
2. Pendahuluan peserta didik, SMK
memberi motivasi, Darussalam
memberikan 2.Guru bidang
refleksi, studi
menjelaskan tujuan Administrasi
pembelajarandan Perkantoran
menyampaikan isi
materi
Kegiatan Inti Mendorong peserta
diidk belajar aktif
dengan memberi
kesempatan
bertanya,
menyampaikan
ide, pendapat,
berdiskusi dan
lain-lain.
Kegiatan Melakukan
Penutup refleksi,
memberikan
umpan balik
terhadap proses
pembelajaran,
merencanakan
kegiatan tindak
lanjut,
menginformasikan
kegiatan
pembelajaran
pertemuan
selanjutnya dan
melakukan
penilaian.
Pengawasan Supervisi Pengawasan yang Guru bidang
3. Akademik dilakukan oleh studi
kepala sekolah dan Administrasi
membina guru Perkantoran
dalam
melaksnakan
54

proses
pembelajaran.
Supervisi Supervisi yang Kepala
Klinis dilakukan oleh Sekolah SMK
guru dalam Darussalam
mengamati siswa Ciputat dan
dan menyelesaikan Guru Bidang
masalah Studi
pembelajaran Administrasi
Perkantoran

Tabel 3.4. Instrumen Pertanyaan

Sumber Indikator Pertanyaan


No.
Data
Kepala Perencanaan 1. Sudah berapa lama bapak/ibu
1.
Sekolah menjabat sebagai kepala
sekolah?
2. Selain sebagai kepala sekolah
apakah bapak merangkap
sebagai guru pengampu mata
pelajaran di SMK Darussalam
atau di sekolah lain?
3. Sejauh ini bagaimana arahan
bapak/ibu terhadap
perencanaan pembelajaran
termasuk didalamnya
penyusunan perangkat
Pelaksanaan pembelajaran seperti RPP,
Silabus, Prota, Prosem?
4. Adakah kendala atau
hambatan dalam perencanaan
pembelajaran?
5. Menurut bapak/ibu penerapan
55

RPP dalam pembelajaran


administrasi perkantoran yang
dilakukan guru sudah
berlangsung sesuai atau
belum?
Supervisi 6. Sejauh ini menurut
Akademik pengamatan bapak/ibu
bagaimana pembelajaran
Administrasi Perkantoran
berlangsung?
7. Menurut bapak.ibu kendala
apa yang ada dalam
pembelajaran administrasi
perkantoran?
8. Bagimana upaya yang
bapak/ibu lakukakan dalam
rangka menjalankan tugas
bapak/ibu sebagai supervisi
akademik?
9. Apa saja syarat untuk menjadi
guru pengampu administrasi
perkantoran?
10. Apakah guru yang mengampu
mata pelajaran administrasi
perkantoran sudah sesuai
dengan kompetensi dan sesuai
bidang adiministrasi
perkantoran?
11. Usaha apa yang dilakaukan
bapak/ibu sebagai kepala
sekolah dalam meningkatkan
56

kompetensi guru?
12. Menurut bapak/ibu bagaimana
kompetensi guru dalam
mengajar administrasi
perkantoran?
13. Secara keseluruhan menurut
bapak/ibu pembelajaran pada
bidang studi administrasi
perkantoran sudah
berlangsung baik atau belum?
14. Sejauh ini sepengetahuan ibu
bagaimana output dari lulusan
Administrasi Perkantoran di
SMK Darussalam ini ?
Guru Perencanaan 1. Apakah bapak/ibu turut aktif
2.
Bidang dalam proses perencanaan
Studi perangkat pembelajaran
sebelum mengajar seperti
Silabus, Rpp, Prota, Prosem?
2. Bagimana langkah-langkah
yang dilakukan saat
menyusun Silabus, RPP, Prota
dan prosem?
Pelaksanaan 1. Sudah berapa lama bapak/ibu
menjadi guru mata pelajaran
administrasi perkantoran?
2. Bapak/ibu merupakan guru
produktif administrasi
perkantoran/guru normatif?
3. Apakah bapak/ibu merangkap
57

menjadi guru disekolah lain


atau hanya di SMK
Darussalam ini?
4. Apakah bapak/ibu selalu
membuat persiapan/catatan
tersendiri sebelum mengajar?
5. Apakah kegiatan belajar
mengajar sudah sesuai dengan
RPP yang disusun?
6. Apakah siswa turut aktif
dalam kegiatan belajar ?
7. Apakah alokasi waktu yang
digunakan dalam
pembelajaran sudah sesuai
dengan standar proses?
8. Apakah pembelajaran secara
teori dan secara praktik
berlangsung seimbang?
9. Menurut bapak/ibu sejauh ini
bagaimana pelaksanaan
pembelajaran administrasi
perkantoran dikelas secara
umum?
10. Apa saja hambatan/kendala
yang ditemui saat kegiatan
pembelajaran administrasi
perkantoran?
11. Secara keseluruhan menurut
bapak pembelajaran pada
bidnag studi administrasi
perkantoran sudah
58

berlangsung baik atau belum?


12. Bagaimana proses
evaluasi/penilaian dalam
pembelajaran administrasi
perkantoran?
13. Bagaimana cara bapak/ibu
dalam menerapkan penilaian
proses dalam kegiatan
pembelajaran?
14. Bagaimana cara bapak/ibu
dalam menerapkan penilaian
hasil dalam kegiatan
pembelajaran?
Pengawasan 1. Apakah kompetensi sikap,
(Supervisi pengetahauan dan
Klinis) keterampilan sudah dicapai
oleh siswa dalam kegiatan
pembelajaran?
2. Bagaimana upaya bapak/ibu
sebagi seorang guru dalam
melakukan supervisi klinis?
3. Bgaimana cara bapak/ibu
dalam mengatasi
permasalahan siswa dalam
pembelajaran administrasi
perkantoran?
4. Menurut pengamatan
bapak/ibu, bagaimana upaya
kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi
akademik?
59

3. Dokumentasi
Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang penulis
perlukan dalam melakukan penelitian yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.5. Lembar Analisis Dokumen Program Tahunan (PROTA)


NO. ASPEK YANG DIANALISIS SKOR PEROLEHAN
SS S KS TS
(4) (3) (2) (1)
a. Kelengkapan KD dalam satu 4 3 2 1
semester
b. Kesesuaian
1 materi pokok dengan 4 3 2 1
KD
c. Kesesuaian alokasi waktu 4 3 2 1
dengan kurikulum setiap mata
pelajaran dalam seminggu
d. Kememadaian alokasi waktu 4 3 2 1
untuk setiap KD/Pkokok
bahasan
e. Ketepatan minggu efektif tiap 4 3 2 1
semester
f. Kesesuaian jumlah jam pelajaran 4 3 2 1
dengan struktur kurikulum yang
berlaku
TOTAL
RATA-RATA (total/6)

Tabel 3.6. Lembar Analisi Dokumen Program Semester (PROSEM)


NO. INDIKATOR SKOR PEROLEHAN
SS S KS TS
(4) (3) (2) (1)
a. Kelengkapan KD 4 3 2 1
b. Kesesuaian pokok KD dan 4 3 2 1
pokok bahasan
c. Kememadaian waktu/tatap muka 4 3 2 1
untuk setiap KD
d. Kecukupan waktu dalam 4 3 2 1
melaksanakan ujian formatif,
ulangan tengah semsester,
ulangan akhir semester dan
60

remedial/pengayaan
TOTAL
RERATA (total/4)

Tabel 3.7. Lembar Analisis Dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)
NO INDIKATOR SKOR PEROLEHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tujuan Pembelajaran dan Indikator Kompetensi
a. Kesesuaian tujuan dengan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
indicator pencapaian
kompetensi
b. Kata kerja operasional 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(KKO) pada indicator dapat
diamati dan diukur
c. Kelengkapan tujuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pembelajaran (sikap,
pengetahuan-HOTS,
keterampilan)
d. Kelengkapan perumusan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tujuan pembelajaran
(A,B,C,D)
2 Materi Pembelajaran
a. Kesesuaianj materi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pembelajaran dengan
kompetensi dasar dan
indicator yang akan dicapai
b. Sistematika susunan materi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pembelajaran
c. Kelengkapan Bahan ajar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
61

(fakta, konsep, prinsip,


prosedur yang relevan
secara lengkap
3 Strategi Pembelajaran
a. Kelengkapan dan kesesuaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
model, pendekatan, dan
metode pembelajaran
dengan KD, karakteristik
materi dan karakteristik
peserta didik
b. Kesesuaian langkah- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
langkah/sintaks
pembelajaran dengan model
yang digunakan
c. Kelengkapan tahapan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pembelajaran (pendahuluan,
inti, penutup dengan alokasi
waktunya)
d. Kekuatan penerapan active 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
learning
4 Pemilihan media pembelajaran
a. Kesesuaian pemilihan media 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pembelajaran dengan tujuan,
materi, kondisi kelas
5 Pemilihan Sumber Belajar
a. Kelengkapan dan kesesuaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pemilihan Sumber Belajar
(buku, hand out, IT,
lingkungan sekitar)
6 Evaluasi
62

a. Kelengkapan cakupan aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


penilaian S,P,K
b. Kesesuaian penilaian dengan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tujuan/indicator
c. Kelengkapan komponen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
penilaian (kisi-kisi, tes/soal,
kunci jawaban, instrument
sikap, keterampilan, dan
rubric penskorannya)
7 Perencanaan Remedial/Pengayaan
a. Merencanakan kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pengayaan dan/atau
remedial
TOTAL
RATA-RATA (total/17)

Tabel.3.8. Dokumentasi yang dibutuhkan


No. Dokumen yang Ada Tidak Keterangan
dibutuhkan ada
1. Profil SMK Darussalam
Ciputat
2. Visi dan misi SMK
3. Jumlah Guru
4. Profil Guru
5. Ruang Guru
6. Ruang Staf Tata Usaha
7, Ruang Kepala Sekolah
8. Jumlah Siswa
9. Ruang Kelas
63

10. Profil Guru Mata


Pelajaran Administrasi
Perkantoran
11. Silabus, RPP, Prota dan
prosem
12. Proses Pembelajaran
administrasi perkantoran
13. Proses pengawasan
pembelajaran administrasi
perkantoran
14. Laboratorium
15. Perpustakaan
16. Lapangan
17. Masjid/Mushola
18. Aula

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini


yaitu teknik analisis data kualitatif mode Milles dan Huberman yang
meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi. Model ini dapat dilihat dalam gambar sebagai
berikut.67

67
Ibid, h.338
64

Gambar 3.1. Komponen dalam analisis data model Milles and


Huberman

Data
Collection
Data Display

Data
Reduction
Conclusions :
drawing/verifying

Langkah-langkah dari penjelasan gambar diatas yaitu:

1. Reduksi data (data reduction)


Dalam penelitian ini data yang direduksi berasal dari hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data pada langkah
reduksi data dilakukan dengan cara mengelompokkan data sesuai
dengan rumusan masalah yang ada. Mereduksi data berati merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat
dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan
memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
2. Penyajian data (data display)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data.dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data maka
65

akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan


kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut, yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.68 Penyajian data
dilakukan dengan cara menguraikan sekaligus membahas hasil
penelitian pada masing-masing permasalahan secara objektif.
Penyajian data dapat berupa teks yang naratif, grafik, matrik, network
(jejaring kerja) dan chart. Dalam display data laporan yang sudah
direduksi dilihat kembali gambaran secara keseluruhan, sehingga dapat
tergambar konteks data secara keseluruhan. Penyajian data ini amat
penting dan menentukan bagi langkah selanjutnya yaitu penarikan
kesimpulan/verifikasi karena dapat untuk memudahkan upaya
pemaparan dan penegasan kesimpulan (Conclution drawing and
verivication)69
3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification)
Setelah data disajikan, maka selanjutnya data kualitatif tersebut
ditarik kesimpulannya. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara
melihat kembali hasil reduksi dan penyajian data sehingga kesimpulan
yang diambil tidak menyimpang dari data yang dianalisis. Dalam
kegiatan ini penafsiran data perlu dilakukan oleh peneliti secara
inovatif melalui pengembanagan ide-ide dengan argument yang
didasarkan pada data yang ditemukan dari hasil reduksi dan penyajian
data.70 Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru
yang belum pernah ada sebelumnya.71

68
Ibid., h.341
69
Ibid., h.219
70
Ibid., h.220
71
S.Margono, Op.Cit, h.345
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Darussalam Ciputat

1. Sejarah SMK Darussalam


SMK Darussalam merupakan sekolah swasta yang berdiri di bawah
naungan yayasan Pendidikan Islam Darussalam. SMK Darussalam ini berdiri
pada tanggal 15 Desember 2009 dengan SK. Pendirian nomor. 8000/1666-
Dispend/2009. Didirikan oleh KH.Achmad Darwie yang merupakan salah
satu tokoh masyarakat di sekitar Ciputat Tangerang Selatan dengan tujuan
untuk membantu pemerintah dalam bidang pendidikan khususnya di bidang
sekolah kejuruan untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. SMK
Darussalam ini beralamat di Jl. Otistaa Rt.001/010 No.36, kelurahan Ciputat,
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Sekolah ini sudah resmi
terdaftar di pemerintah dengan No. Statistik sekolah (NSS) 402286301033
dan NPSN 20615526 dengan menyandang akreditasi B.72 Keadaan awal saat
SMK Darussalam berdiri dengan jumlah pendaftar 107 sisa sampai dengan
kelulusan awal jumlah 102 siswa. Pada saat awal dirintis SMK Darussalam
ini mempunyai 3 jurusan pertama yakni jurusan Administrasi Perkantoran,
jurusan Pemasaran dan jurusan Akuntasi dengan fasilitas dan sarana
prasarana yang masih sangat minim. Pada tahun ketiga mulai ada
penambahan jurusan Teknik Komputer jaringan dan tahun ke 7 mulai dibuka
jurusan multimedia. Sekarang SMK Darussalam sudah berkembang ke arah
yang jauh lebih baik sudah memiliki fasilitas dan sarana prasarana yang
cukup memadai untuk menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas
walaupun masih merupakan satu kesatuan bersama jenjang pendidikan yang
berada di bawah naungan YPI lainnya. Pelaksanaan pembelajaran di SMK
73
Darussalam yakni pagi dan siang secara bergantian. Berdasarkan sejarah

72
Dokumen Profil SMK Darussalam Ciputat, Lampiran h.135
73
Suparman (Staf sekaligus guru di SMK Darussalam), Wawancara terkait Gambaran
umum SMK Darussalam, pada 16 Januari 2019, pukul 13.27 WIB

66
67

dan profil dari SMK tersebut nampak jelas bahwa SMK Darussalam ini
merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai komitmen dalam
hal membantu Negara untuk mencerdaskan anak bangsa.
2. Visi, Misi dan Tujuan SMK Darussalam
a) Visi Sekolah
“SMK Darussalam sebagai pusat pengembangan Sumber Daya
Manusia yang handal dan Profesional serta menghasilkan lulusan
sebagai Tenaga Kerja Terampil, Profesional dan Berakhlak Mulia.”
b) Misi Sekolah
1. Melaksanakan Pendidikan Latihan Kerja Dengan Pengembangan
IPTEK dan IMTAK
2. Sinergi Dengan Instansi Pasangan Sebagai Wahana Pengembangan
Keterampilan Bagi Para Lulusan
c) Tujuan Sekolah
1) Mempersiapkan lulusan yang memiliki kepribadian dan berakhlak
mulia sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten sesuai
kompetensi keahlian pilihannya
2) Membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri yang mamp
beradaftasi dilingkungan kerja sesuai bidangnya dan mampu
menghadapi perubahan yang terjadi dimasyarakat
3) Membekali peserta didik sikap professional untuk mengembangkan
diri dan mampu berkompetisi di tingkat nasional, regional dan
internasional74
Visi misi tersebut akan dapat dicapai jika dikelola secara
baik dan penempatan serta perekrutan guru-guru yang mengajar di
SMK tersebut mempunyai kualifikasi yang tepat. Langkah inti
yang seharusnya diterapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yakni memperbaiki dan menerapkan manajemen pembelajaran
yang baik dan sesuai, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pengawasan pembelajaran sehingga pelaksanaan

74
Dokumen Visi Misi SMK Darussalam Lampiran, h.136
68

pembelajaran akan berlangsung sistematis dan tepat sasaran


sehingga hambatan dan kendala dalam pembelajran dapat
diminimalisir dan visi-misi serta tujuan pembelajaran akan
tercapai.
3. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah keseluruhan tenaga pendidik dan kependidikan di SMK
Darussalam kurang lebih ada 52 guru. Rata-rata pendidikan terakhir dari
tenaga pendidik tersebut yakni S1. Jumlah guru PNS hanya ada 3 guru, 4
dengan kepala sekolah dan keseluruhan guru-guru di SMK ,Darussalam ini
belum ada yang tersertifikasis sehingga dalam hal kualifikasi tenaga
pendidik dan kependidikan SMK Darussalam ini masih kurang baik.
Untuk lebih jelas dapat dilihat di lampiran 11 halaman 143.
4. Keadaan Peserta Didik
Keadaan peserta didik di SMK Darussalam ini cukup mengalami
peningkatan jumlah peserta didik dan mengalami penuunan dari awal
berdiri hingga sekarang. Jumlah penerimaan siswa dari kelas X sampai
kelas XII mencapai tingkat paling signifikan yakni 1154 hal ini bisa dilihat
dari tabel di bawah ini.

Tabel 4.1. Tabel Kondisi Siswa

Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah


Tahun Jml
Pelajaran Pendaftar Jml. Jml. Jml.
Jml. Rom
Rom Siswa Rom Siswa Rom Siswa
Siswa bel
bel bel bel
2009/2010 120 115 3 115 3
2010/2011 290 275 7 112 3 387 10
2011/2012 421 350 9 250 7 106 3 706 19
2012/2013 450 411 10 299 8 230 6 940 24
2013/2014 370 349 10 385 10 267 8 1001 28
2014/2015 411 338 10 328 10 358 10 1024 30
2015/2016 421 402 10 281 10 294 10 977 30
2016/2017 350 305 10 357 10 239 10 901 30
2017/2018 521 496 14 263 10 336 10 1095 34
2018/2019 465 439 15 473 12 242 8 1154 35
69

Tabel 4.2. Tabel Rasio Penerimaan Siswa


Tahun Jumlah Siswa
Prosentase (%)
Pelajaran Pendaftar Diterima

2009/2010 120 115 95,8


2010/2011 290 275 94,8
2011/2012 421 350 83,1
2012/2013 450 411 91,3
2013/2014 370 349 94,3
2014/2015 411 338 82,2
2015/2016 421 402 95,5
2016/2017 350 305 87,1
2017/2018 521 496 95,2
2018/2019 465 439 94,4

Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat minat masyarakat
untuk menyekolahkan putra-putrinya di SMK Darussalam meningkat dari
tahun 2009-2013 pada awal berdiri. Kemudian di tahun 2014 sampai sekarang
mengalami naik turun dari tahun ke tahun. hal ini menunjukan bahwa SMK
tersebut sudah dipercayai oleh masyarakat banyak untuk menjadi salah satu
lembaga pendidikan yang layak.

5. Keadaan Sarana dan Prasarana


SMK Darussalam memiliki bangunan yang representatif dengan
ruangan-ruangan belajar serta ruangan-ruangan penunjang dengan ukuran
standar, juga infrastruktur yang sudah cukup memadai, berikut ini akan
dipaparkan secara lebih rinci dari sarana dan prasarana yang ada.
a) Ruang Kelas
Jumlah keseluruhan ruang kelas dari kelas X-XII ada 18 Ruang
Kelas. Keadaan ruang kelas sudah cukup baik namun fasilitasnya
masih kurang lengkap, belum ada proyektor sehingga belum maksimal
dalam penyampaian secara visual.
b) Lapangan Olah Raga
Yayasan Pendidikan Islam Darussalam memiliki beberapa
lapangan olahraga yang fungsinya bisa digunakan untuk SMK maupun
MTs Darussalam. Lapangan tersebut terdiri dari lapangan Futsal dan
70

lapangan Basket. Letak lapangan tersebut berada di bawah ruang kelas


dan di samping ruang. Letak lapangan yang dekat dengan ruang kelas
akan memungkinkan terjadinya kebisingan sehingga mengganggu
proses pembelajaran. Ditambah dengan penggunaan lapangan yang
bergantian, sehingga akan membuat lapangan tersebut terus-menerus
ramai digunakan.
c) Laboratorium dan Ruang Praktek
Laboratorium di SMK Darussalam Ciputat ada 3 yakni
Laboratorium komputer yang biasa digunakan untuk ruang praktek
jurusan administrasi perkantoran., lalu ada laboratorium TKJ untuk
jurusan teknik komputer dan jaringan dan jurusan Multimedia yang
bisa digunakan untuk ruang praktek jurusan multimedia. Ketiga
laboratorium itu berfungsi dengan baik.
d) Perpustakaan
Perpustakaan SMK Darussalam sendiri mempunyai tata letak
seperti taman baca, ketika penulis melakukan pengamatan
diperpustakaan tersebut, jumlah bukunya sangat sedikit untuk ukuran
anak SMK dan masih kurang lengkap literaturnya. Letak dari
perpustakaan sendiri berada di sebelah lapangan bola basket sehingga
membuat bising sehingga pemanfaatan perpustakaanpun tidak efektif
dan kurang optimal. Selain itu, sistem perpustakaan yang seperti taman
baca ini membuat ruangannya tidak tertutup dan langsung mengarah
pada lapangan tanpa sekat sehingga akan membuat para siswa yang
membaca tidak akan fokus. Di perpustakaan tersebut juga tidak
disediakan kursi untuk membaca sehingga nilai kenyamanannya
kurang dan hal ini akan membuat minat baca siswa akan menjadi
minim.

B. Deskripsi dan Analisis Data

Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam satndar isi mata


pelajaran administrasi perkantoran dalam jurusan administrasi perkantoran
71

yang direvisi dengan adanya Perdirjen 07 tahun 2018 Nomor:


07/D.D5/KK/2018 mengenai Jurusan Administrasi Perkantoran yang
berubah nama menjadi Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, maka
Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran diganti nama menjadi Teknologi
Perkantoran. Di SMK Darussalam sendiri di tahun pelajaran baru ini
menggunakan istilah Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran. Manajemen
atau pengelolaan Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran ini meliputi
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran serta pengawasan yang di dalamnya mengandung
pelaksanaan kegiatan supervisi akademik.

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran yakni suatu penentuan tindakan dalam


hal pembelajaran utnuk mencapai hasil yang diinginkan. Suatu tujuan
akan berhasil dicapai bila terdapat perencanaan yang matang. Disinilah
peran penting Kepala Sekolah dalam mengawal perencanaan pembelajaran
Administrasi Perkantoran yang dilakukan guru di sekolah.

Menurut keterangan dari kepala SMK Darussalam setiap guru


wajib menyusun perangkat pembelajaran silabus, RPP, Prota serta Prosem
begitu juga dengan guru mata pelajaran administrasi perkantoran.
Penyusunan perangkat pembelajaran tersebut disesuaikan dengan standar
yang diberlakukan oleh BSNP, baik standar isi dan standar proses. Kepala
sekolah juga turut membimbing dan mengarahkan dalam penyususnan
perangkat pembelajaran dan siap membantu jika terdapat kesulitan. Di
SMK Darussalam juga pernah ada pelatihan dari pihak P4TK (Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan)
untuk khusus pembuatan perangkat-perangkat pembelajaran, namun tidak
diikuti oleh semua guru dikarenakan guru yang tambal sulam.”75

75
Marisi Nirmala Sitohang (Kepala Sekolah SMK Darusalam Ciputat), Wawancara
terkait Manajemen Pembelajaran Bidang Studi Administrasi Perkantoran pada 23 Juli 2019,
pukul: 07.30 WIB
72

Sedangkan menurut keterangan dari guru sekaligus kepala program


pada bidang keahlian administrasi perkantoran bahwa dalam perencanaan,
perangkat pembelajaran itu sebenarnya sudah ada dari tahun ke tahun
tinggal diperbaharui sedikit saja, jadi dalam proses perencanaan seorang
guru tidak begitu turut aktif dalam perencanaan pembelajaran. Untuk
langkah-langkah memperbaharuinya mereka tidak terlalu susah karena
sudah banyak pedoman di internet. Berikut akan dipaparkan hasil analisis
dokumen penulis mengenai perencanaan pembelajaran.

a. Program Tahunan

Berdasarkan dokumen program tahunan yang terdapat di


lampiran halaman… dapat dianalisis bahwa penyusunan program
tahunan mata pelajaran teknologi perkantoran di SMK Darussalam
belum maksimal dan belum sesuai dengan standar maupun teori yang
berlaku dengan beberapa alasan sebagai berikut:
1) Format penyusunan program tahunan harus mencakup identitas
tahun, tetapi dalam prakteknya program tahunan yang
digunakan di SMK Darussalam tanpa identitas tahun.
2) Alokasi waktu yang terdapat di Program Tahunan Mata
Pelajaran Teknologi Perkantoran secara keseluruhan sudah
benar yakni 144 jam pertemuan, tetapi tiap jam pertemuannya
hanya berdurasi 35 menit saja hal ini tidak sesuai dengan
standar isi dan standar proses yang seharusnya durasi
pembelajaran SMK tiap 1 jam pelajaran 45 menit.
3) Kelengkapan KD sudah sesuai dalam satu semester dengan
yang ada di standar isi teknologi perkantoran perkantoran
sesuai Perdirjen 07 tahun 2018 Nomor: 07/D.D5/KK/2018
tentang struktur kurikulum SMK, hanya saja dalam penyusunan
KD nya tidak diberi keterangan identitas nomor KD sehingga
akan rancu antara KD 3 dan KD 4.
73

4) Menurut permendikbud nomor 70 tahun 2013 kurikulum 2013


SMK beban belajar SMK/MAK kelas X yakni minimal 18
minggu dan maksimal 20 minggu, sedangkan di Mata Pelajaran
Teknologi Perkantoran itu sendiri dilihat dari Program Tahunan
dan rincian minggu efektif ada 25 minggu. Selain itu, dilihat
dari rincian minggu efektif SMK Darussalam ini dalam satu
semester ada 25 kali tatap muka berati seharusnya ada 50 jam
pertemuan untuk semester satu, dan 27 kali pertemuan yang
berati 54 JP untuk semester 2. Dari sini bisa terlihat ketidak
sesuaian program tahunan yang disusun dengan rincian minggu
efektif yang ada di SMK itu sendiri. Jumlah keseluruhan
pertemuan dalam satu tahun menurut struktur kurikulum
seharusnya maksimal 40 minggu, tetapi di SMK tersebut ada
52 minggu dan 104 Jam pertemuan dalam setahun. Sedangkan
untuk materi pokok dan KD yang terdapat dalam program
tahunan hampir sudah sesuai dengan standar isi yang berlaku.

Menurut keterangan dari guru pengampu sekaligus


pembuat program tahunan di atas Mata Pelajaran
Teknologi Perkantoran dalam satu tahun dibelajarkan
dengan jumlah 144 JP. Semester Ganjil dengan 88 JP
dan semester Genap dengan 56 JP. Tiap minggu ada 4
JP terkadang di jadikan 2 kali tatap muka atau langsung
sekali tatap muka 4 JP. Dalam satu jam pertemuan 35
menit. dalam satu semester biasanya aktif sekitar 5
bulan.76
Berdasarkan keterangan tersebut sudah jelas bahwa
alokasi waktu yang tersedia di Program tahunan tidak
terealisasi dalam penerapan pembelajaran.

76
Wahyono Guntur, S.Pd (Guru Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran), Wawancara
terkait Penyusunan Program Tahunan Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran pada 4 Juli 2019,
pukul: 13.00 WIB
74

b. Program Semester

Hasil analisis Program semester Mata Pelajaran Teknologi


Perkantoran yang ada yakni sebagai berikut:

1) Format pembuatan Program Semester seharusnya diberikan


identitas nomor KD
2) Alokasi waktu pembelajaran yang disusun dalam program semester
utnuk tiap Materi Pokok/Kompetensi dasar sebenarnya sudah
sesuai dengan jumlah total 144 JP. Namun dalam pembagian
alokasi waktu tersebut tidak sesuai dengan rincian yang ada di
program semester.
3) Dari segi jumlah minggu tak efektif sudah sesuai dengan rincian
minggu efektif yang memuat Ulangan Tengah Semester, Ulangan
Akhir Semester dan lain-lain.
4) Kelengkapan KD nya sesuai dengan yang ada dalam program
tahunan yang dibuat. Penentuan lokasi waktu setiap KD sudah
sesuai dengan program tahunan yang telah disusun, tetapi
sebenarnya ada kesalahan perhitungan dalam alokasi waktunya.
5) Waktu tatap muka sudah mencukupi waktu minimal yang ada
dalam struktur kurikulum yakni 18 minggu efektif meskipun di
program tahunan dan program semester terdapat 25 minggu efektif,
kecukukupan waktu untuk melaksanakan tes formatif, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester dan untuk remedial atau
pengayaan sudah sesuai dengan rincian minggu efektif berdasarkan
standar kurikulum.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil analisis dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Teknologi Perkantoran dengan menggunakan RPP dari salah satu guru
Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran yakni sebagai berikut:
75

a) Format Penyusunan RPP sudah cukup baik, namun alokasi waktu


harus disertakan di identitas RPP bagian atas, serta nomor identitas
dalam indikator harus di cantumkan agar jelas.
b) Dalam tujuan pembelajaran tidak semua komponennya memuat
rumus ABCD untuk pembuatan tujuan pembelajaran yakni
(Audience: Siswa. Behavior: Perilaku yang dapat diamati,
Condition: Persyaratan yang harus dipenuhi agar perilaku yang
diharapkan dapat tercapai, dan Degree: tingkat penampilan yang
dapat diterima) RPP tersebut hanya menjelaskan tentang
kemampuan siswa tanpa menjelaskan goalsnya untuk siswa.
c) Dari segi materi pembelajarannya banyak yang kurang relevan atau
masih dalam tahap yang rendah seperti penjelasan tentang
pengertian keyboard yang di masukkan dalam sub materi.
Kemudian antara tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran ada
yang tidak sesuai.
d) Metode pembelajaran secara inkuiri belum bisa ditemukan dalam
RPP yang disusun.
e) Alokasi waktu dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran
belum terbagi secara jelas.
f) Keterangan penilaian yang tertera di RPP tidak sesuai dengan
tingkat SMK kemudian format penilaian yang tidak sistematis dan
tidak lengkap. Seharusnya penilaian sikap, lalu teknik kemudian
instrumennya, penilaian pengetahuan dan terakhir penilaian
keterampilan belum ada instrumennya.
g) Penilaian yang termuat di RPP beluma ada penilaian keterampilan
dan penilaian tidak lengkap tidak sesuai indikator yang tercantum
h) Bahasa yang digunakan masih sangat sentralistik bersentral pada
guru, seharusnya sudah menonjolkan keaktifan siswa dan ada
beberapa kalimat yang tidak mengandung subjek.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dari segi perencanaan
perangkat pembelajaran sudah berjalan tetapi masih banyak yang
76

kurang sesuai dengan struktur kurikulum dan belum maksimal


dalam penyusunannya yang terlihat dari beberapa perangkat
pembelajaran yang telah di analisis.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran pada hakikatnya dilaksanakan sesuai


dengan perencanaan pembelajaran yang sudah dirumuskan. Hal ini
bertujuan agar guru memiliki pedoman langkah mengajar sehingga tetap
pada rencana awal pengajaran.

Dalam pelaksanaan pembelajaran menurut keterangan dari salah


satu guru administrasi perkantoran di SMK Darussalam. Setiap hendak
mengajar beliau tidak membuat catatan penting atau catatan pribadi untuk
mengajar hanya berpedoman pada RPP saja, dan menurut keterangan
beliau pembelajaran yang dilaksanakan khususnya Mata Pelajaran
Teknologi Perkantoran ini sudah dilaksanakan sesuai dengan RPP yang
dibuat dari segi materi, tetapi dari segi waktu masih banyak batasan atau
terbatas dikarenakan adanya libur sekolah, rapat atau acara lain yang
mebuat pelaksanaan waktu pembelajaran tidak sesuai dengan yang ada di
RPP. Pada akhirnya materi pembelajaranpun akan di double untuk
mengejar waktu sebelum akhir semester.77

Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan K13, keaktifan


siswa harus dibiasakan karena tuntutan kurikulum. Menurut keterangan
guru Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran siswa siswi tersebut akan
diberi tugas dipertemuan sebelumnya untuk mencari bahan materi yang
akan dibahas di pertemuan selanjutnya untuk di ringkas sehingga sudah
ada gambaran tentang materi pembelajaran dan akan bertanya kepada guru
ketika menemui persoalan dan akan didiskusikan bersama. Selain
informasi tentang pelaksanaan pembelajaran dari informan yakni guru dan
kepala sekolah. Penulis seacara langsung mengamati proses pembelajaran

77
Ibid.
77

Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran di kelas X.AP.3 dan menemukan


beberapa fakta dalam proses pembelarannya. Berikut pemaparannya.

1) Kegiatan pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru mengucapkan salam, berdoa,
menyapa siswa dan menanyakan kegiatan siswa selama berlibur. Dari
aktivitas pendahuluan yang penulis amati tidak terjadi kegiatan
apersepsi yang bertujuan untuk menghubungkan kegiatan sehari-hari
atau fakta dengan materi pembelajaran. Pelaksanaannya kurang dari 10
menit yang seharusnya durasi waktu pendahuluan yakni 15-20 menit.
Kegiatan pendahuluan juga seharusnya ada motivasi dan dorongan yang
diberikan oleh guru terhadap siswa namun sesuai dengan pengamatan
motivasi belum tersampaikan atau bahkan lupa untuk menyelipkan
motivasi dalam pembelajaran.
2) Kegiatan inti

Menurut pengamatan oleh penulis, dalam kegiatan inti guru


terlalu tekstual. Materi yang disampaikan mengacu pada RPP yang
dibuat secara persis tanpa ada improvisasi atau tambahan atau ringkasan
sehingga mudah dipahami oleh siswa,tidak menerapkan active learning
(dominasi siswa) karna sepanjang penyampaian materi ini di dominasi
oleh guru, dalam hal pengelolaan kelaspun masih kurang, tidak ada
pendekatan secara berkelompok dan individual, penguatan melalui
motivasi dan kontak matapun masih sangat minim, guru mengajar
dengan dominasi duduk saja. Bahasa yang digunkan cukup jelas hanya
monoton, penilaian proses belajar cukup berjalan karna di sela-sela
pembelajaran guru memicu siswa untuk bertanya, namun sayangnya
tidak sebaliknya memberikan pertanyaan kepada siswa atau memicu
siswa untuk mengemukakan pendapat. Secara penampilan guru tersebut
menggunakan pakian dengan rapi, bersih, sopan dan bersemangat.
Secara keseluruhan dalam kegiatan inti, materi pembelajaran
tersampaikan, hanya saja untuk pemahaman siswa tersebut masih
78

sangat minim, terlihat dengan ekspresi siswa yang tidak antusias.


Menurut pengamatan materi pembelajaranpun belum tersampaikan
secara mendalam karena hanya sebatas penjelasan dari guru, siswa tidak
diberi latihan atau diskusi atau mengemukakan pendapatnya secara
pribadi atau kelompok mengenai materi pembelajaran. Hal tersebut juga
dipengaruhi oleh terbatasnya waktu yang seharusnya di kegiatan inti
berdurasi 50-60 menit, sedangkan ini kurang dari 50 menit.

3) Kegiatan penutup
Sebelum pembelajaran ditutup, guru tersebut merangkum
sedikit materi pembelajarannya lalu memberikan kesimpulan terkait
materi pembelajaran, namun guru tersebut tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan kesimpulan sehingga
tidak ada memicu keaktifan siswa dan tidak bisa memberikan umpan
balik maupun penilaian proses bagi siswa. Selain itu, hal lain yang
kutrang sesuai yakni guru tersebut tidak memberikan refleksi atau
tindak lanjut terkait materi pembelajaran selanjutnya serta
keterbatasan waktu yang seharusnya penutup berdurasi 15-20 menit
hanya dilaksanakan kurang dari 15 menit.
4) Pengelolaan waktu

Terkait alokasi waktu dalam memulai pembelajaran guru


administrasi perkantoran kelas X.AP.3 ini tepat dalam memasuki kelas
pada pukul 12.40 – 13.50 (70 menit) sesuai yang ada di jadwal
pelajaran meskipun hal ini tidak sesuai dengan kebijakan yang berlaku
yang seharusnya pembelajaran SMK berdurasi selama 90 menit.
Penggunaan waktu dalam mengajar pun kurang lebih dalam
pendahuluan memerlukan waktu kurang lebih 5 menit, kemudian di
kegiatan inti kurang lebih 45 menit serta di kegiatan penutup
memerlukan waktu 5 menit. Alokasi waktu yang tersedia dan
digunakan di SMK ini tidak sesuai dengan struktur kurikulum yang
seharusnya 2 kali 45 menit. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran
79

secara keseluruhan pengelolaan guru di kelas-kelas masih kurang hal


ini bisa dilihat dari kurang antusiasnya siswa dalam mengikuti
pembelajaran, penyampaian materipun masih belum mendalam, hal
ini dipengaruhi dari kualifikasi guru pengampu mata pelajaran yang
tidak linear, guru tersebut merupakan lulusan dari bidang bimbingan
dan konseling sehingga masih kurang menguasai materi atau
penerapannya.

Kemudian tahap akhir dalam manajemen pembelajaran bidang


studi administrasi perkantoran adalah dengan melakukan
evaluasi/penilaian. Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang telah
direncanakan dan dilakukan secara sistematis serta berkesinambungan
untuk memperoleh informasi yang ada tentang keadaan peserta didik
mengenai proses dan hasil belajar peserta didik. Tanpa adanya
evaluasi mustahil akan bisa tercapainya tujuan pembelajaran mata
pelajaran administrasi perkantoran yang telah dilaksanakan oleh guru
dan yang direncanakan oleh lembaga pendidikan. Kegiatan evaluasi
pembelajaran mata pelajaran teknologi perkantoran di SMK
darussalam sudah berjalan dengan baik, baik penilaian proses maupun
hasil. Untuk umpan balik dari penilaian hasil maka akan diadakan
remedial atau pengayaan Sehingga dapat mengetahui tercapai tidaknya
tujuan pembelajaran teknologi Perkantoran serta kualitas proses
belajar.

Evaluasi atau penilaian yang dilakukan oleh guru AP di SMK


Darussalam penilaian yang dilakukan yakni 4 nilai harian dan 4 nilai
tugas, untuk penilaian tiugas biasanya dimasukan ke penilaian
keterampilan, dalam penilaian keterampilan itu juga memuat penilaian
sikap. Maka penilaian yang dilakukan di SMK tersebut sudah
mencakup seluruh aspek penilaian, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik. Aspek kognitif dilakukan dengan cara tes tulis dan tes
lisan, aspek afektif dilakukan dengan observasi terhadap perilaku
80

mereka dan aspek psikomotorik dilakukan pada pendalaman materi


AP yang dipraktekkan.78

Dalam prakteknya dan yang termuat di RPP kegiatan


penilaian yang ada di Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran ini
belum berlangsung optimal karna belum mencakup aspek
psikomotorik karena kelas X ini masih memuat materi dasar
sehingga belum memasuki praktek dan tidak tercantum penilaian
keterampilan serta jumlah dari penilaian pengetahuan masih kurang
dan tidak sesuai dengan indicator yang tercantum di RPP.

Secara keseluruhan proses pelaksanaan pembelajaran Mata


Pelajaran Teknologi Perkantoran beelum berlangsung sesuai dnegan
standar yang ada. Masih banyak aspek-aspek yang harus diperbaiki
dan di tambahakan.

3. Pengawasan Pembelajaran

Pengawasan dalam sebuah kegiatan pembelajaran merupakan


hal yang penting. Banyak hal-hal yang gagal atau tidak maksimal
dikarenakan minimnya pengawasan. Kepala Sekolah dalam
pelaksanaan pembelajaran Administtrasi Perkantoran bertugas untuk
mengawasi seorang guru dalam proses pembelajaran. Kepala
Sekolah berada di titik paling sentral dalam mutu pendidikan
sekolah. Maka dari itu kinerja Kepala Sekolah sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pembelajaran.

1) Supervisi akademik
Supervisi akademik merupakan tugas mengawasi yang
merupakan tanggung jawab dari seorang kepala sekolah dalam
mengawasi proses pelaksanaan manajemen pembelajaran dari
tahap perencanaan sampai tahap evaluasi. Dalam tahap
pelaksanaan sendiri seorang kepala sekolah seharusnya

78
Marisi Nirmala, Op.Cit.
81

memantau kegiatan pembelajaran yang berlangsung dari awal


guru memulai pembelajaran sudah tepatkah atau belum, lalu
memeriksa RPP yang dibuat untuk kemudian di cek apakah
sudah sesuai dengan RPP atau tidak. Selain itu, kepala sekolah
juga harus membimbing guru mata pembelajaran adakah
hambatan, kendala ataukah kesulitan dalam mengajar sehingga
akan meminimalisir kegagalan dalan pencapaian tujuan
pemebelajran itu sendiri.

Dalam praktik yang ditemukan di lapangan. Kepala


sekolah di SMK Darussalam ini tidak selalu ada di sekolah
tersebut bahkan merangkap menjadi pengajar sekaligus wali
kelas di sekolah lain. Sehingga waktunya banyak dihabiskan di
sekolah lain dan oleh karena itu beliau tidak begitu memahami
permasalahan dan tidak mengawasi secara penuh manajemen
pembelajaran di SMK Darussalam. Kepala sekolah tersebut
sudah mengajar di SD sejak tahun 1989. Artinya sudah dari
sebelum menjabat menjadi kepala sekolah di SMK Darussalam.
Waktu kepala sekolah di SMK hanya pagi, dan hanya memantau
kelas XII saja. selain itu tugas memantau diserahkan kepada
waka kurikulum bersama dengan bidang-bidang yang lain.79
Sedangkan menurut penjelasan dari kepala sekolah pribadi beliau
melakukan upaya supervisi akademik dengan sering mengadakan
rapat, mengadakan pelatihan dan bimbingan bagaimana supaya
seorang guru dalam mensukseskan pembelajaran baik di dalam
kelas.80 Sedangkan menurut guru AP, kepala sekolah tetap
mengawasi tetapi tidak secara keseluruhan, jika terjadi keluar
dari jalur maka biasanya kepala program akan dipanggil dan
diskusikan beberapa masalah pembelajarannya, tetapi kepala

79
Ibid.
80
Ibid.
82

sekolah jarang kunjungan ke kelas-kelas memantau


81
pembelajaran.

2) Supervisi klinis
Supervisi klinis merupakan supervisi yang dilakukan oleh
seorang guru dalam kegiatan pembelajaran kepada kepala
sekolah dalam rangka membimbing siswanya dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan belajar sehingga tujuan
pembelajaran dan pemahaman materi dapat di tangkap dengan
baik tanpa ada kendala. Berdasarkan hasil wawancara dengan
guru mata pelajaran Teknologi Perkantoran, guru tersebut belum
pernah melakukan konsultasi terkait hambatan pembelajaran
kepada kepala sekolah. Untuk kepala sekolahpun dikarenakan
waktu yang padat dan terbatas tidak sempat membingbing atau
menanyakan perihal hambatan kepada para guru. Jadi dalam hal
supervises klinis di SMK Darussalam dalam kaitannya dengan
inisiatif guru untuk berkonsultasi dengan kepala sekolah atau
sebaliknya belum dilakukan.

Berdasarkan pemaparan di atas kegiatan pengawasan


yang dilaksanakan di Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran
atau Teknologi Perkantoran khususnya, baik supervisi klinis
maupun supervisi akademik belum terlaksana dengan optimal.

C. Pembahasan

Implementasi Manajemen Pembelajaran Bidang Studi Administrasi


Perkantoran di SMK Darussalam yaitu melalui tahapan perencanaan,
pelaksanaan penilaian dan evaluasi dan pengawasan dalam pembelajaran.
Manajemen pembelajaran yang di terapkan di SMK Darussalam sudah
berlangsung akan tetapi belum optimal dan belum sesuai dengan standar
yang berlaku. Hal ini terlihat dari hasil penelitian di tahap-tahap berikut:

81
Op.Cit
83

1. Perencanaan

Dalam bidang perencanaan pembuatan perangkat pembelajaran


belum maksimal disusun oleh guru dikarenakan perangkat pembelajaran
yang digunakan merupakan hasil turun temurun dari guru-guru pengampu
mata pelajaran yang sebelumnya. Hal ini sesuai dengan wawancara yang
dilakukan dengan salah satu guru AP bahwa “sebenarnya sebelumnya ada
guru produktif administrasi perkantoran yang sebelumnya sudah membuat
perangkat pembelajaran, jadi kita kesininya hanya melanjutkan saja,
makanya kita tidak pernah membuat karna sudah ada dari tahun ke tahun”.
Selain itu, dalam RPP format dan isinya juga masih belum sesuai dengan
standar seperti hasil analisis serta alokasi waktu yang tersedia belum
terperinci secara jelas.

2. Pelaksanaan
Sebagaimana yang tertera dalam standar proses kurikulum 2013
bahwa pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup dan masing-masing dilaksanakan
dengan durasi waktu pendahuluan 15-20 menit, kegiatan inti 50-60
menit dan kegiatan penutup 15-20 menit. Namun, hasil penelitan
menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran di SMK Darussalam ini
kurang dari alokasi waktu yang ditetapkan pemerintah yang seharusnya
1 JP berdurasi 45 menit, di SMK tersebut hanya 35 menit. hal ini bisa
dilihat dari hasil wawancara dan hasil observasi pada kegiatan
pembelajaran secara langsung yang mana terdapat waktu pembelajaran
dari pukul 12.40-13.50 WIB.
3. Pengawasan
Menurut Daryanto dalam bukunya supervisi pembelajaran
bahwa dalam kegiatan pengawasan pembelajaran itu ada 2 yakni
supervisi klinis yang dilakukan oleh guru dan supervisi akademik yang
dilakukan oleh kepala sekolah. Berdasarkan hasil penelitian kegiatan
pengawasan dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di SMK
84

Darussalam belum berlangsung maksimal berdasarkan wawancara


dengan salah satu guru yang menyatakan “Kalau untuk mengawasi
100% tidak, tetapi mereka selalu memantau, jika terjadi keluar dari jalur
maka biasanya kepala program akan dipanggil dan diskusikan beberapa
masalah pembelajarannya, tetapi kepala sekolah jarang kunjungan ke
kelas-kelas memantau pembelajaran.” dan wawancara langsung dengan
kepala sekolah yang mengakui bahwa pelaksanaan supervisi akademik
belum berlangsung optimal dikarekan keterbatasan kesempatan dan
rutinitas kepala sekolah yang merupakan guru di sekolah lain.
Secara teori menurut Suparlan dalam bukunya Manajemen
Berbasis Sekolah menyebutkan bahwa proses manajemen diartikan
dengan POAC yang tidak lain adalah pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen, yakni Planning, Organizing, Actuating, and Controlling.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran di SMK Darussalam ini sudah
menerapkan sistem manajemen pembelajaran dengan langkah-langkah
tersebut tetapi belum optimal dengan beberapa kekurangan dibagian
penyusunan perangkat pembelajaran hingga pengawasan. Hasil riset ini
berbandimg terbailik dengan penelitian relevan yang dilakukan oleh
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Moh.Ikhsanulkhaq
(2016), Sri Ratnasari Mahmudah (2015), Ida Setyawati (2015), dan
Vivit Nur Arista Putra (2013) yang meneliti mengenai Manajemen
Pembelajaran yang mana dalam tahap penelitiannya melalui tahap
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran, namun hasil
penelitiannya menunjukan bahwa manajemen pembelajaran yang
dilaksanakan di tempat yang diteliti sudah berlangsung baik.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan tidak serta merta mudah dan lancar,
akan tetapi ada beberapa hambatan yang ditemui penulis dalam penelitian
dan pengambilan data, berikut beberapa keterbatasan masalah dari peneliti:
85

1. Sulitnya menemui kepala sekolah untuk melakukan wawancara


dikarenakan kesibukan dan kepadatan kegiatan beliau sehingga hampir
3 minggu berturut-turut belum bisa mewawancarai kepala sekolah dan
hal itu menghambat informasi yang dibutuhkan dan menghambat
proses penelitian.
2. Penggunaaan istilah yang berbeda pada tahun ajaran 2018/2019 dari
Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran di tahun ajaran 2019/2020
berubah nama menjadi teknologi perkantoran. Namun, setelah dikaji
dan dari beberapa sumber SMK lain ternyata hal tersebut hanya
berbeda dalam penggunaan istilah saja tetapi esensi pembelajarannya
hampir sama hanya mengalami revisi saja.
3. Waktu penelitian yang bersamaan dengan tahun ajaran baru membuat
penelitian terhambat di karenakan libur beberapa minggu, lalu dalam
tahun ajaran barupun perangkat pembelajaran belum siap di awal tahun
sehingga membuat penulis harus menunda proses penelitian untuk
menunggu KBM aktif kembali dan bisa melakukan observasi langsung
terhadap proses pembelajaran.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di bab IV mengenai


Manajemen Pembelajaran Admiministrasi Perkantoran di SMK
Darussalam Ciputat dapat disimpulakan bahwa Manajemen
Pembelajaran Bidang Studi Administrasi Perkantoran di SMK
Darussalam belum diterapkan sesuai dengan standar yang berlaku. Hal
ini berdasarkan dari hasil penelitian dan pengamatan yang sistematis
dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pengawasan pembelajaran
dengan paparan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran administrasi perkantoran sudah berjalan
tetapi dalam prakteknya dalam pembuatan perangkat pembelajaran
masih banyak yang belum sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Pelaksanaan pembelajaran administrasi perkantoran sudah
berlangsung sesuai dengan Prota, Prosem, Silabus dan RPP yang
dibuat, akan tetapi dalam penerapannya belum optimal dikarenakan
alokasi waktu yang belum sesuai dengan standar kurikulum dan
kemampuan guru yang masih kurang dalam menerapkan active
learning.
3. Penilaian/evaluasi pembelajaran administrasi perkantoran sudah
berlangsung, namun belum optimal dikarenakan tidak memuat
keseluruhan komponen Keterampilan, sehingga tidak memenuhi
komponen S, P, K dalam penilaian.
4. Proses penilaian yang berlangsung pada pembelajaran administrasi
perkantoran ini masih minimdan belum maksimal, dikarenakan
kesibukan kepala sekolah di lembaga lain.

86
87

B. Implikasi

Semakin baik manajemen pembelajaran yang diterapkan di sekolah


maka akan menjadikan mutu di SMK tersebut baik pula. Dari segi
perencanaan, jika kepala sekolah dan guru secara baik mengelola
penyusunan pembelajaran dengan berpedoman standar kurikulum yang
berlaku, maka pelaksanaan pembelajaranpun akan lebih jelas, lebih
terarah dan alokasi waktu yang tersedia akan sesuai dengan standar
yang ditetapkan. Hal ini akan berpengaruh pada pelaksanaan
pembelajaran, dengan waktu yang sesuai dengan ketetapan pemerintah
gurupun akan dapat mengelaborasi kelas dengan baik dengan kreatif,
menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang variatif. Selain
itu, dalam hal kompetenesi guru dalam mengajarpun harus terus
dikembangkan agar kualifikasi guru bisa lebih sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu sehingga bisa maksimal dalam menyampaikan
materi kepada siswa, sehingga dalam proses mentransfer ilmu dan
memberikan penilaianpun sudah baik dan benar dan memuat aspek
penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kemudian dari segi
pengawasan, jika kepala sekolah lebih focus dan aktif memantau
kegiatan pembelajaran, sering berdiskusi tentang permasalahan
pembelajaran, maka akan meminimaliris terjadinya kegagalan-
kegagalan dalam pembelajaran. leh karena itu, manajemen
pembelajaran itu harus diterapkan secara baik dan benar sesuai dengan
peraturan yang ada agar menjadikan suatu sekolah tersebut unggul.

C. Saran

1. Pihak Sekolah
Berdasarkan hasil penelitan tersebut disarankan agar pihak
pengurus yayasan terkhusus pembina agar memberikan pembekalan,
bimbingan dan pendampingan lebih lanjut serta terus-menerus kepada
guru pengampu mata pelajaran dan memberikan motivasi agar dalam
mengajar guru mempunyai kesadaran akan tanggung jawab sebagai
88

seorang guru sehingga guru mahir dalam membuat perencanaan sampai


evaluasi pembelajaran. Selain itu, terkhusus untuk pihak kepala sekolah
agar bisa mengoptimalkan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah
dengan baik dan lebih fokus kepada sekolah yang dipimpinnya
sehingga pengawasan pembelajaran bisa berlangsung optimal.
Kemudian dari segi alokasi waktu pelaksanaan pembelajaran agar pihak
sekolah dapat memanfaatkan alokasi waktu yang ada agar sesuai
dengan standar kurikulum dengan mengkaji ulang kalender akademik
untuk kemudian disusun perencanaannya agar lebih baik disesuaikan
waktu ditetapkan oleh pemerintah.
2. Guru Bidang Studi Administrasi Perkantoran
Dari segi perencanaan pembelajaran yakni pembuatan perangkat
pembelajaran agar bisa lebih teliti dan harus sering mengikuti pelatihan
dalam pembuatan perencanaan pembelajaran. Selain itu proses
pembelajaranpun harus sesuai dengan standar kurikulum 2013 baik dari
pembagian waktunya, isi materi pembelajaran yang disampaikan dan
menerapkan pembelajaran yang aktif untuk siswa.
3. Peneliti Lain
Saran penulis untuk peneliti lain agar dalam melakukan penelitian dapat
lebih mempersiapkan bahan penelitian sehingga dalam penyusunan
tidak ada kekurangan dan tidak melakukan pengambilan data ulang
karena akan menghambat penyusunan data. Selain itu peneliti harus
apdate tentang objek yang akan diteliti sehingga akan tau perubahan
mengenai peraturan ataupun ketetapan yang berlaku tentang objek yang
akan diteliti. Kemudian, peneliti lain mungkin dapat mencoba meneliti
objek yang sama yakni tentang manajemen pembelajaran ini di sekolah
Negri agar dapat diketahui perbedaan penerapan manajemen
pembelajaran antara sekolah swasta dan negeri.
89

DAFTAR PUSTAKA

Alika, Rizky Mendikbud Lihat Lulusan SMK banyak Menganggur Karena


Masalah Industri, 2018,
(https://katadata.co.id/berita/2018/11/08/mendikbud-lihat-lulusan-smk-
banyak-menganggur-karena-masalah-industri ) di akses pada 06 Mei 2019
jam 21:58

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajarn. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013

Daryanto dan Tutik Rahmawati. Supervisi Pembelejaran. Yogyakarta: Gava


Media. 2015.

E.Mulyasa. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Penididikan (Keemandirian


guru dan kepala sekolah). Jakarta: Bumi Aksar. 2008.

---------, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya. 2011.

--------, Kurikulum Berbasis Kompetensi (konsep, karakteristik, dan


implementasi), Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006.

Fathurrohman, Muhammad dan Hindama Ruhyanani, Sukses menjadi pengawas


sekolah ideal. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. 2015.

Gani, Abd Rahman. Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta: Rajawali


Pers. 2001.

Guntur, Wahyono. (Guru Bidang Studi Administrasi Perkantoran). Wawancara


terkait manajemen pembelajaran bidang studi administrasi perkantoran
pada 4 Juli 2019, pukul: 14.00 WIB

Hakim. Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.


2009.

Harususil. Yohanes Enggar. Ini Alasan Lulusan SMK Banyak Menganggur. 2018.
(https://edukasi.kompas.com/read/2018/04/26/15342831/ini-alasan-
lulusan-smk-banyak-menganggur ) di akses pada 06 Mei 2019 jam 22:21

Juni Priansa, Doni. dkk. Manajemen supervisi dan kepemimpinan kepala sekolah.
Bandung: Alfabeta. 2014.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Dasar dan


Menengah, Rencana Strategis Direktorat Pembinaan SMK 2015-2019.
90

Kunandar. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik


Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers, 2014

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


2013.

Mahmudah, Sri Ratnasari. Pengelolaan Pembelajaran ProduktifAdministrasi


Perkantoran di SMK N 3 Surakarta, 2015 (https://scholar.google.com /
eprinrts.ums.ac.id) diakses pada tanggal 04 April 2019 jam 13.40

Manullang, Martu. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran. Medan. Volume 21.


Nomor 2. Oktober. 2014.

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010,

Musfah, Jejen. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group. 2015.

Noprima, Arie Laili. Manajemen Pembelajran Anak Berkebutuhan Khusus.


Lampung: Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Pendidikan
Universitas Lampung. 2013,

Palupi, Linda Putri Slogan SMK bisa benarkah lulus bias langsung kerja, 2018
(https://news.okezone.com/read/2018/12/07/65/1988338/slogan-smk-bisa-
benarkah-lulus-bisa-langsung-kerja ) di akses pada 06 Mei 2019 jam
21:26.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan


Penyelenggaraan PendidikanPendidikan Kejuruan dengan Kurikulum
2013, 2017, (http://hmeft.student.uny.ac.id/2017/04/25/pendidikan-
kejuruan-dengan-kurikulum-2013/ ), di akses pada tanggal 06 Mei 2019
jam 22:18

Perdirjen 07 Tahun 2018 Nomor: 07/D.D5/KK/2018

Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Struktur Kurikulum SMK


(lampiran I).

Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Bab II Pasal 2 dan 3 Tentang Standar


Penilaian Pendidikan.

Permendikbud Nomor 34 Tahun 2016 Bab III, Tentang Standar Proses


Pembelajaran
91

Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Standar Isi Mata Pelajaran


Administrasi Perkantoran.

Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh


Pendidik, Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan pendidikan
Menengah pasal 1 ayat 1

Prihatin, Eka. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta, 2011.

Sadikin, Wear Program Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan.


2012.(https://alisadikinwear.wordpress.com/2012/09/30/program-
pengembangan-sekolah-menengah-kejuruan/ ), di akses pada 06 Mei 2019
jam 22:00

Saputra, Uhar Suhar. Metode penelitian (Kuantitatif, kualitatif dan tindakan).


Bandung: Refika Aditama. 2014.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group. 2011.

Sitohang, Marisi Nirmala (Kepala Sekolah SMK Darusalam Ciputat), Wawancara


terkait manajemen pembelajaran bidang studi administrasi perkantoran
pada 23 Juli 2019, pukul: 07.30 WIB

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta. 2010

Sofyan, Ahmad. Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. Evaluasi pembelajaran


IPA berbasis kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2006.

Sudaryono. Pengantar Evaluasi Penididkan. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.


2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendiidakan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan


R&D). Bandung: Alfabeta. 2015.

Suparlan. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. 2013.


Suparman (staf tata usaha sekaligus guru SMK Darussalam ciputat) Wawancara
terkait Gambaran umum SMK Darussalam Ciputat pada 16 januari 2019
pukul: 13:27 WIB
Tanaya, Ina. Kualitas SMK Di Indonesia. 2018
(https://www.kompasiana.com/www.inatanaya.com/5ac476e9dcad5b5a48
92

6a1543/menyoroti-kualitas-smk-di-indonesia?page=all ) di akses pada 06


Mei 2019 jam 12:00
Tim Penegembangan MKDP Kurikulum dan pembelajaran. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2016.

Yusuf, A. Muri. Asesment dan evaluasi pendidikan. Jakarta: Prena Media Group.
2015
93

LAMPIRAN-LAMPIRAN
94

LAMPIRAN I. LEMBAR UJI REFERENSI


95
96
97
98
99
100

LAMPIRAN 2. SURAT BIMBINGAN SKRIPSI


101

LAMPIRAN 3. SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN


102

LAMPIRAN 4. SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN


PENELITIAN DARI SEKOLAH
103

LAMPIRAN 5. HASIL OBSERVASI


104
105
106

LAMPIRAN 6. BERITA HASIL WAWANCARA


107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122

LAMPIRAN 7. HASIL ANALISIS DOKUMEN


123
124
125
126
127
128

LAMPIRAN 8. PERANGKAT PEMBELAJARAN SMK DARUSSALAM


CIPUTAT
129
130
131
132
133
134
135
136

LAMPIRAN 9. PROFIL SMK DARUSSALAM CIPUTAT

PROFIL SEKOLAH
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK DARUSSALAM
No. Statistik Sekolah (NSS) : 4022 8630 1033
NPSN : 20615526
Alamat Sekolah : Jl. Otista RT. 001/010 No. 36
: (Kelurahan) Ciputat
: (Kecamatan) Ciputat
: (Kota) Tangerang Selatan
: (Provinsi) Banten
Telepon/Fax. : (021) 7427224
Website :
smkdarussalamciputat@sch.co.id
E-mail :
smkdarussalamciputat@sch.co.id
Status Sekolah : Swasta
SK. Pendirian :a. Nomor : 8000/1666 –
Dispend/2009
b. Tanggal : 15 Desember 2009
Nilai Akreditasi Sekolah : -
Waktu Pelaksanaan KBM : Pagi dan siang
2. Identitas Kepala Sekolah
Nama Lengkap : Hj. Marisi Nirmala S., SE
Pendidikan Terakhir : S.1, Akta IV
Jurusan/Tahun : Ekonomi Manajemen / 2004
Ijin Memimpin : No. 800/558 –Dispend/2010
Sejarah
Yayasan Pendidikan Islam Darussalam didirikan pada tahun 1981 oleh KH.
Achmad Darwie, dengan tujuan membantu pemerintah dalam bidang pendidikan
137

untuk turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan akta notaris
Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Darussalam No. 146 Tanggal 21 Februari
1981. Adapun Pendidikan yang telah dikembangkan antara lain:
 TK Darussalam Ciputat
 TK Miftahul Arif Pamulang
 SMP Darussalam Ciputat
 SMA Darussalam Ciputat
 SMK Darussalam Ciputat
 SMK Darussalam Pamulang
Tujuan SMK Darssalam
a. Mempersiapkan lulusan yang memiliki kepribadian dan berakhlak mulia
sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten sesuai kompetensi
keahlian pilihannya
b. Membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri yang mamp beradaftasi
dilingkngan kerja sesuai bidangnya dan mamp menghadapi perbahan yang
terjadi dimasyarakat
c. Membekali peserta didik sikap professional untuk mengembangkan diri dan
mamp berkompetisi di tingkat nasional, regional dan internasional
Visi dan Misi SMK Darussalam
Visi SMK Darussalam
SMK Darussalam sebagai pusat pengembangan Sumber Daya Manusia yang
handal dan Profesional Serta menghasilkan lulusan sebagai Tenaga Kerja
Terapil, Profesional dan Berakhlak Mulia.
Misi SMK Darussalam
1. Melaksanakan Pendidikan Latihan Kerja Dengan Pengembangan IPTEK
dan IMTAK
2. Sinergi Dengan Instansi Pasangan Sebagai Wahana Pengembangan
Keterampilan Bagi Para Lulusan
Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan di SMK Darussalam Adalah Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2008, yang tersesusun dalam bentuk KTSP
Tahun 2008. Kurikulum ini menitikberatkan pada Sistem Kurikulum Berbasis
Komptensi dengan Strategi Pembelajaran menggunakan pola CBT (Crriculum
Based Training).
Program Unggulan SMK Darussalam
Bidang Keahlian : BISNIS DAN MANAJEMEN
Program Keahlian : 1. Akuntansi / Keuangan
2. Penjualan / Pemasaran
138

3. Administrasi Perkantoran
Bidang Keahlian : TEKHNIK INFORMATIKA
Program Keahlian : 1. Tekhnik Komputer dan Jaringan
2. Multimedia
Tujuan Program Keahlian
1. Akuntansi
Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten dalam:
a. Menerapkan prinsip profesional kerja
b. Menerapkan praktik-paktik KK di tempat kerja
c. Melaksanakan komunikasi bisnis
d. Mengelola dokumen transaksi
e. Memproses dokumen dana kas kecil
f. Memproses dokumen dana kas di bank
g. Memproses entry junal
h. Memproses buku besar
i. Mengelola kartu piutang
j. Mengelola kartu persediaan
k. Mengelola kartu aktiva tetap
l. Mengelola kartu utang
m. Menyajikan laporan harga pokok produk
n. Menyusun laporan keuangan
o. Menyiapkan surat pemberitahuan pajak
p. Mengoperasikan paket program angka spredsheet
q. Mengoperasikan aplikasi komputer Akuntansi
2. Pemasaran
Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten dalam:
a. Menerapkan prinsip profesional kerja
b. Menerapkan praktik kesehatan & keselamatan di tempat kerja
c. Melaksanakan komunikasi bisnis
d. Menata produk
e. Melakukan negosiasi
f. Melakukan konfirmasi keputusan pelanggan
g. Melakukan proses administrasi transaksi
h. Melakukan penyerahan dan pengiriman produk
i. Menagih pembayaran (hasil penjualan )
j. Menyiapkan dan mengoperasikan peraltn transaksi di loksi penjualan
k. Menemukan peluang baru dan pelanggan
l. LS dengan jenjang jabatan pengantar/distributor
m. LS dengan jenjang kasir / kolektor
n. LS dengan jenjang pramuniaga/Mng Bisnis
139

3. Administrasi Perkantoran
Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten dalam:
a. Menerapkan dan mengembangkan kemampan berkomnikasi baik lisan
maupun tertulis dengan relasi dan memperhatikan norma dan lingkungan
masyarakat
b. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan tekhnologi informasi untuk
melaksanakan tugas secara efektif dan efisien
c. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasi, dan mengevaluasi tugas yang menjadi
tanggungjawabnya
d. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola
surat/dokumen sesuai standar operasi dan prosedur untuk mendukung tugas
pokok lembaga
e. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terghadap relasi sehingga
diperoleh manfaat masing-masing pihak
f. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola administrasi
keuangan sehingga segala aspek keangan dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan
4. Tekhnik Komputer dan Jaringan
a. Merakit personal Computer
b. Melakukan instalasi sistem operasi dasar
c. Menerapkan prosedur kesehatan & kesl. Kerja
d. Menerapkan teknik elektronika & digital dasar
e. Menerapkan fungsi periperal & instalasi PC
f. Mendiaknosis permasLHN pengop. PC & peripheral
g. Melakukan perbaikan dan/ setting ulang sis PC
h. Melakukan perbaikan peripheral
i. Melakukan perawatan PC
j. Melakukan instalasi sistem berbasis GUI & CLI
k. Melakukan instalasi software
l. Melakukan instalasi jaringan lokal / LAN
m. Mendiagnosis permasalahan ops.PC ke jaringan
n. Melakukan perbaikan dan/setting ulang konfigrasi jaringan
o. Melakukan instalasi sistem GUI dan taxt
p. Melakukan instalasi perangkat luas WAN
q. Mendiagnosis permasalahan perangkat ke WAN
r. Membuat desain sistem keamanan jaringan
s. Melakukan perbaikn dan/setting ulang konek WAN
t. Mengadministrasikan server dalam jaringan
u. Merancang bangun dan menganalisa WAN
v. Merancang Web data base untuk content server
5. Multimedia
a. Memahami etimologi multimedia
140

b. Memahami alir proses produksi produk multimedia


c. Merawat peralatan multimedia
d. Mengelola isi halaman WEB
e. Menerapkan tehnik pengambilan gambar produksi
f. Men. prinsip seni grafis dalam disain kominikasi visual untuk multimedia
g. Menguasai cara menggambar kunci utk animasi
h. Menguasai cara menggambar clean-up dan sisip
i. Menguasai dasar animasi stop motion (bidang datar)
j. Menggabungkan teks kedalam sajian multimedia
k. Menggabungkan gambar 2D kedalam sajian multimedia
l. Menggabungkan fotografi digital kedalam sajian multimedia
m. Menggabungkan audio kedalam sajian multimedia
n. Membuat storyboard aplikasi multimedia
o. Memahami cara penggunaan peralatan tata cahaya
p. Menerapkan efek khhusus pada objek produksi
q. Menyususn proposal penawaran
141

LAMPIRAN 10. TABEL STRUKTUR ORGANISASI SMK DARUSSALAM


Jenis Pend. Masa
Kelamin
No Jabatan Nama Akhir Kerja
(Tahun
L P
)
Kepala Hj. Marisi Nirmala S.,
1. P S.2 10
Sekolah SE
Waka
2. Atiqurrohmah, S. Pd P S.1 10
Kurikulum
Waka Rizky Ana Awlijen, S.
3. L S.1 1
Kesiswaan Pd
Pembina S.1
4. OSIS & Nurmansyah, S. Ag L 10
Ekskul
Ka. S.1
5. Prog.Akuntan Atiqurrohmah, S. Pd P 10
si
Ka.Prog.Adm S.1
6. Wahyono Guntur, S. Pd L 5
. Perkantoran
Ka.Prog.Pem Bima Ario Guntoro, S.2
7. L 9
asaran MM
8. Ka.Prog.TKJ Firman Egy C., S. Kom L S.1 7
M. Fadillah Nur, S. S.1
9. Ka.Prog. MM L 1
Kom
142

LAMPIRAN 11. TABEL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

a. Kepala Sekolah dan Wakil

Jenis Pend. Masa


Kelamin Akhir Kerja
No Jabatan Nama
(Tahun
L P
)
1. Kepala Sekolah Hj. Marisi Nirmala S., SE P S.2 10
2. Waka Kurikulum Atiqurrohmah, S. Pd P S.1 10
3. Waka Kesiswaan Rizky Ana Awlijen, S. Pd L S.1 1
Pembina OSIS & S.1
4. Nurmansyah, S. Ag L 10
Ekskul
5. Ka. Prog.Akuntansi Atiqurrohmah, S. Pd P S.1 10
Ka.Prog.Adm. S.1
6. Wahyono Guntur, S. Pd L 5
Perkantoran
7. Ka.Prog.Pemasaran Bima Ario Guntoro, MM L S.2 9
8. Ka.Prog.TKJ Firman Egy C., S. Kom L S.1 7
9. Ka.Prog. MM M. Fadillah Nur, S. Kom L S.1 1

b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

NAMA L PEND. TUGAS MENGAJAR


NO
LENGKAP /P TERAKHIR TAMBAHAN PELAJARAN
HJ. MARISI
Wali Kelas XII Kepala Sekolah,
1 NIRMALA P S1
PM 2 B. Indonesia
SIHOTANG, SE
MUKIJA HS, Pengawas YPI
2 L S1 Aqidah Ahlak
S.Pd. MM Darussalam
3 DRA. LIAH P S1 Kewirausahaan
Wakasek
Sarpras,
BIMA ARIO Produktif
4 L S1 Kaprog BDP &
GUNTORO, SE OTKP & BDP
Wali Kelas XII
PM 1
Wali Kelas X
5 SAFITRI, S.Pd P S1 Produktif BDP
AP 3
Wakasek
Kurikulum,
ATIQURROHM Produktif AK &
6 P S1 Kaprog AK &
AH, S.Pd AP
Wali Kelas XII
AK
DRA.
7 P S1 IPS
MARYANAH
8 ROMLIH, SS L S1 Bahasa Inggris
143

RITA Wali Kelas X


9 P S1 IPA
ZAHARA, SP PM 2
Pembina OSIS
NURMANSYA
10 L S1 & Ekskul, Wali PAI & BTQ
H, S.Ag
Kelas XII AP 2
HARDI
Wali Kelas X
11 SUSANTO, L S1 Penjasorkes
PM 1
S.Pd
12 RISWADI, SE L S1 Penjasorkes
Operatosr
MOHAMMAD Dapodik & KKPI & Aqidah
13 L S1
SURI, S.Th I Wali Kelas XII A.
AP 3
Wakasek Hubin
14 RITA, S.Pd P S1 & Wali Kelas Matematika
XII TKj 1
H. JENANANG, Bahasa
15 L S1
MM Indonesia
LILIK
IPA, Fisika &
16 WAHYUNING P S1
Kimia
TYAS, SP
HJ.
HAMAMATUL Wali Kelas XI
17 P S1 Bahasa Inggris
HASANAH, PM 1
S.Pd
NUR ASMA, Wali Kelas XI
18 P S2 Kewirausahaan
SE. MM AK
H. AGUS
Wali Kelas XI
19 SOPYAN, S.Pd L S1 Matematika
TKJ 1
I
RETNO WILIS,
20 P S1 Bahasa Inggris
S.Pd
RT. DEWI
21 NURHADI, P S1 Bahasa Inggris
S.Pd
Wali Kelas X
22 MUHIDIN, S.Pd L S1 Matematika
TKJ 2
FAISAL Wali Kelas XI
23 L S1 Penjasorkes
SYARIF, S.Pd TKJ 2
FITRI AZMA, Wali Kelas XI IPS & Prod.
24 P S1
S.Pd PM 2 BDP
MUHAMMAD
25 ARAFI AZIZ, L S1 Produktif AK
SE
ALIMUDDIN, Wali Kelas X Produktif
26 L S2
M.Pd AP 1 OTKP
VIVI
Wali Kelas XI
27 NOVIANDRI, , P S1 PKNS
PM 3
S.Pd.
144

Wali Kelas XI
SURIYATI, Produktif
28 P S1 AP 1 & Staf
S.Pd I OTKP
Kurikulum
HENDRA, S.Pd
29 L S1 SBK/KTK
I
AZYE MURNI, Wali Kelas X Bahasa
30 P S1
S.Pd MM Indonesia
MALIH
31 ROMANSAH, L S1 IPA
S.Pd
Kaprog BDP &
WAHYONO Produktif
32 L S1 Wali Kelas XII
GUNTUR, S.Pd OTKP
AP 1
Wali Kelas X
SUCI
33 P D2 AP 2 & Staf SBK/KTK
RAHMAWATI
Kesiswaan
Kaprog TKJ &
FIRMAN EGY Wali Kelas XII Produktif MM
34 L S1
CRISTIAN TKJ 2, Wali & TKJ
Kelas XI TKJ 3
Wali Kelas XI
KKPI & Aqidah
35 SUPARMAN L S1 AP 3 & Staf
A.
Umum
Produktif MM
36 R. FAHRIADI L S1 Staf Umum
& TKJ
UBAIDILLAH,
37 L S1 BTQ
SS
DWI SEPTIANI Wali Kelas X
38 P S1 IPA & Kimia
PUTRI, S. Si AK
DEWI
Wali Kelas XI Bahasa
39 HARTATI P S1
AP 2 Indonesia
SIREGAR, S.Pd
MARUL Pendidikan
40 L S1
WA'ID, S. Ag Agama Islam
M. IRFAN Prod. TKJ &
41 L S1
ANWAR MM
IQBAL Wali Kelas XI Prod. TKJ &
42 L S1
SAPUTRA W. MM MM
RIZKY ANA
Wali Kelas X
43 AWLIJEN, S. L S1 PKNS
TKJ 1
Pd
Produktif
44 SAINAH, S. Pd P S1
Akuntansi
LILIS
45 LISNAWATI, P S1 Produktif BDP
SE
SAFITRI
46 P SMK Staf Keuangan
NURFADILAH
EUIS
47 P D2 Staf Umum
ERNAWATY
145

ANDRI
48 L SMA Staf Kebersihan
DARMAWAN
ACEP
49 L S1
JUNAEDY
50 MUH. MUSFIQ L S1

51 KOMARUDIN L S1
MUHAMMAD Kaprog MM,
52 FADILLAH L S1 Wali Kelas XII
NUR, S. KOM MM

Ditetapkan di : Ciputat
Pada Tanggal :1Agustus 2018
Kepala SMK Darussalam,

Hj. Marisi Nirmala S., SE


146

LAMPIRAN 12. TABEL SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

Jumlah Ruang Kelas

Kondisi Ruang Kelas Jumlah Persen %


Baik 18 100
Rusak Ringan - -
Rusak Berat - -
Jumlah 18 100

Jumlah Lapangan Olah Raga

Jenis Lapangan Jumlah


1. Lapangan Bola Voly 2
2. Lapangan Bulu Tangkis 3
3. Lapangan Futsal 2
4. Lapangan Mini Soccer 1
5. Gedung Olahraga 1
Jumlah 5

Laboratorim dan Ruang Praktek

Jenis Ruang Jumlah Kondisi & Pemanfaatan


Laboratorium KKPI 1 Baik/Berfungsi
Laboratorium TKJ 2 Baik/Berfungsi
Laboratorium Multimedia 1 Baik/Berfungsi
Mini Bank 1 Baik/Berfungsi
Mini Market 1 Baik/Berfungsi
Unit Kesehatan Sekolah 1 Baik/Berfungsi
147

BIODATA PENULIS

Siti Addawiyah. Mahasiswi Manajemen


Pendidikan yang lahir dari Kota kecil dan
sederhana, Pekalongan, pada tanggal 15 Mei
1997. Anak Kelima dari lima bersaudara dari
Bapak Ahmad Baehaqi (Alm) dan Ibu Siti
Saudah. Penulis menempuh Pendidikan di
Madrasah Ibtidaiyah Gondang Pekalongan
(Lulus tahun 2009), melanjutkan pendidikan
ke Madrasah Tsanawiyah Terpadu Gondang Pekalongan (Lulus tahun 2012),
melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah Salafiyah Simbang Kulon
Pekalongan (Lulus tahun 2015), hingga akhirnya bisa menempuh masa kuliah
Prodi Manajemen Pendidikan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Penulis aktif dalam dunia organisasi yakni IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul
Ulama) Pekalongan, PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Rayon
Manajemen Pendidikan dan Komisariat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Cabang Ciputat, serta organisasi primordial KMPJ (Keluarga Mahasiswa
Pekalongan JABODETABEK). Kesibukan penulis semasa berkuliah selain
berkuliah yakni diselingi dengan menjadi pengajar di PAUD Rumah 71
Kertamukti selama kurang lebih 1 tahun, selanjutnya mencoba menjalankan hobi
sebagai intrepreneur dengan memiliki usaha beberapa makanan ringan dan
produk fashion seperti (@Mykaroni_yahuuut dan @myhijab). Kemudian, Penulis
sekarang lebih aktif mencari pengalaman di Kementrian Agama Direktorat
Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren sebagai tenaga Skillware hingga saat
ini.

Berkat ketekunan, usaha dan motivasi tinggi untuk terus belajar dan meraih
impian. Penulis telah selesai mengerjakan tugas akhir ini. Semoga dengan adanya
karya ini mampu memberikan kontribusi poitif bagi dunia pendidikan. Aamiin
Yarobbal „alamiin

Anda mungkin juga menyukai