KELAS/SEMESTER : VII / I
TAHUN PELAJARAN : 2021/2022
Istilah Citra Allah harus dipahami secara benar , sebab hal itu merupakan pengakuan
iman yang yang paling dasar bagi manusia di hadapan Allah . Pemahaman yang benar tersebut
akan berpengaruh pada sikap dan pandangan hidup kita sebagai orang beriman.
Topik-topik yang akan dibahas dalam bab ini adalah sebagai berikut :
A. Aku Citra Allah yang Unik
B. Tugasku Sebagai Citra Allah
C. Aku Memiliki Kemamapuan
D. Kemampuanku Terbatas
E. Syukur Sebagai Citra Allah
Kompetensi Dasar :
1.1. Bersyukur karena diri diciptakan sebagai citra Allah.
2.1. Percaya diri terhadap keunikan diri sebagai citra Allah.
3.1. Memahami keunikan diri sebagai citra Allah.
4.1. Melakukan aktivitas( misalnya menyusun doa/membuat refleksi/membuat puisi) yang
mengungkapkan rasa syukur atas dirinya sebagai citra Allah.
3. Ada dua sikap dalam menghadapi keunikan yakni : sikap positif dan negatif.
Sikap positif :
Menerima keunikan itu sebagai anugerah. Sebagai anugerah, ia bangga bahwa
dirinya berbeda, ia bersyukur bahwa apapun yang ada pada dirinya merupakan
pemberian Tuhan yang baik adanya.Dengan demikian, ia tidak akan minder, ia
tidak berniat menjadi sama seperti orang lain, ia tidak akan menganggap
dirinya tidak berharga, ia tidak akan melakukan tindakan yang melawan
kehendak Tuhan akibat ketidakpuasan terhadap dirinya, hidupnya akan tenang
dan mampu bergaul dengan siapa saja.
Sikap negatif :
kurang menerima keunikan diri. Orang yang demikian akan merasa tidak
puas, bahkan dapat melakukan tindakan apa pun demi menutupi diri, misalnya
: operasi plastik. Orang yang demikian sering beranggapan seolah penampilan
luar lebih penting.
Sebagai citra Allah, manusia sepantasnya memancarkan diri Allah. Maka kalau
Allah Maharahim, manusia pun harus penuh pengampunan ; kalau Allah Mahabaik, maka
manusia pun harus bermurah hati. Sebagai citra-Nya, melengkapi manusia dengan dengan
: akal budi, kebebasan, dan hati nurani. Kemampuan-kemampuan dasar itu lah
yang membedakan antara manusia dan ciptaan Tuhan lainnya. Ia adalah ciptaan
Allah yang bermartabat luhur.Dengan berbekal akal budi, kebebasan dan hati nurani
serta roh Allah yang tinggal di dalam dirinya, maka manusia menjadi makluk yang luar
biasa. Manusia memiliki daya cipta, rasa dan karsa serta menjadi makluk rohani yang
memiliki jiwa,raga dan Roh, yang terarah pada keabadian. Semua orang, siapapun dia,
apapun kedudukannya, dan apapun keadaannya, ia adalah citra Allah yang perlu
dihormati dan saling menghormati,saling mengasihi, tidak saling menghina dan
merendahkan, serta hidup sebagai saudara,dll.
Allah menciptakan manusia secara unik , dan menganugerahi martabat luhur kepadanya
sebagai citra Allah yang serupa dan segambar dengan-Nya. Sebagai citra Allah,manusia
dipanggil untuk mampu memancarkan gambaran diri dan daya hidup Allah dalam pikiran,
perkataan, dan perbuatannya sehari-hari. Manusia juga dipanggil untuk turut serta dalam
memelihara, mengembangkan, dan menjaga keutuhan ciptaan Tuhan, agar berguna bagi
keselamatan dirinya serta generasi penerusnya sesuai dengan kehendak Allah. Namun,
sejauhmana tugas itu sudah dilaksanakan sesuai dengan kehendak Allah semula ?
2. Siapa yang salah ? Tuhan atau manusia ? Apakah semua manusia bersalah ?
Faktor penyebab yang utama adalah karena egoisme dan keserakahan
sebagian manusia yang memanfaatkan dan mengolah alam hanya demi
keuntungan diri dan keluarga atau kelompok, tanpa berfikir soal kesejahteraan manusia
kebanyakan dan tanpa berfikir bahwa generasi manusia berikutnya juga berhak
menikmati ciptaan Tuhan yang baik adanya. Tetapi semua manusia juga bisa dianggap
ikut bersalah bilamana ia tidak peduli terhadap perusakan yang terjadi, membiarkan
orang-orang egois dan serakah tersebut tetap pada tingkatannya.
Yang penting bukan mencari kambing hitam untuk menyalahkan, melainkan perlunya
setiap orang merefleksikan kembali apa yang sesungguhnya ditugaskan oleh Allah
kepada dirinya. Untuk itu, kita harus kembali pada landasan Kitab Suci.
INDIKATOR
Peserta didik mampu :
1. Menyebutkan berbagai kemampuan yang dimilki, baik menurut pandangan sendiri
maupun orang lain
2. Menjelaskan cara dan sikap yang perlu dimiliki dalam usaha menembangkan kemampuan
3. Menjelaskan pesan kutipan Kitab Suci Mat 25 :14-30 berkaitan dengan upaya
mengembangkan kemampuan.
4. Menyusun doa syukur atas beberapa kemampuan yang dimiliki.
C. AKU MEMILIKI KEMAMPUAN
Panggilan Allah kepada manusia untuk turut serta memelihara dan mengembangkan
karya ciptaan-Nya disertai dengan penganugerahan berbagai kemampuan yang diberikan kepada
manusia. Allah membekali masing-masing orang dengan berbagai kemampuan yang berbeda.
Tetapi bagaikan pisau yang akan semakin tajam bila sering diasah, demikian pula kemampuan
yang telah diberikan Allah kepada masing-masing orang itu hanya dapat berdaya guna bila
dilatih dan dikembangkan secara terus menerus.
1. Ada berbagai kemampuan yang dimiliki seseorang baik menurut pandangan sendiri
maupun orang lain :
- Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak mempunyai kemampuan, sebab pada saat
Allah menciptakannya, ia sudah membekali manusia dengan berbagai kemampuan, walaupun
kemampuan yang diberikan itu berbeda satu sama lain. Setiap orang pasti mempunyai
kemapuan atau potensi dalam dirinya, baik yang berupa bakat, sifat/karakter, maupun kebiasaan
baik lainnya.Tugas manusia adalah bertanya, mencari dan menemukan dalam dirinya
kemampuan-kemampuan itu.
- Ada kemampuan yang sifatnya umum dimiliki semua orang, ada sifatnya khusus.
Misalnya,semua orang bisa berlari, tetapi ada yang bisa cepat berlari sehingga bisa meraih
sukses lewat kemampuannya itu, ada yang biasa-biasa saja. Semua orang bisa bicara, tetapi
ada yang beruntung dengan kemampuan bicaranya menghasilkan banyak uang, ada yang
senang membicarakan orang lain, ada yang bicara seperlunya, bermain musik,menari,
menyanyi, olahraga,dll.
-Kemampuan yang telah dianugerahkan Tuhan itu perlu dilatih dan dikembangkan, agar lebih
bermanfaat. Kita tidak dapat langsung terampil tanpa berlatih.
2. Cara dan sikap yang perlu dimiliki dalam usaha menembangkan kemampuan :
Kemampuan yang telah dianugerahkan Tuhan itu perlu dikembangkan dengan cara:
a. Melatih diri terus menerus tanpa rasa salah dan takut/gagal
b. Masuk dalam kelompok atau organisasi yang mempunyai minat dan bakat yang
sama, sehingga dapat saling mengembangkan satu sama lain.
c. Banyak membaca buku dan selektif terhadap informasi yang diterimanya.
d. Selalu berusaha lebih banyak melihat segi-segi baik/positif dari orang lain dan
berusaha meneladannya sambil mawas diri.
e. Disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
f. Belajar dan berani bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman, selain itu, perlu
disertai dengan sikap-sikap berikut : tidak mudah putus asa, tekun, disiplin, berusaha
dengan keras, menyertakan Tuhan dalam setiap usaha
Tanpa kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yang tinggi, tentu kita sulit
mengembangkan talenta kita secara maksimal. Yang terjadi dengan tiadanya
kedisiplinan adalah perkembangan yang hanya setengah-setengah saja.
Mengembangkan talenta/kemampuan diperlukan kedisiplinan yang tinggi dan rasa
tanggung jawab yang besar.Dengan demikian, selaku ciptaan Tuhan, kita tidak boleh
puas begitu saja akan yang dicapai/ dikembangkannya. Kita harus selalu berusaha
dan berjuang terus hingga mendekati kesempurnaan hidup bersama dengan orang
lain.
3. Pesan kutipan Kitab Suci Mat 25 :14-30 (perumpamaan tentang talenta) berkaitan
dengan upaya mengembangkan Kemampuan sbb:
-Perumpamaan tentang talenta memberi pesan yang cukup jelas. Kemampuan yang ada
pada diri manusia merupakan anugerah Allah, bukan berasal dari diri manusia itu
sendiri.Manusia harus bertanggung jawab terhadap pemberian Tuhan itu. Sikap bertanggung
jawab ditunjukkan dengan berusaha keras mengembangkannya agar berbuah berlipat ganda, dan
berguna bagi diri sendiri. Sebaliknya, bila manusia hanya membenamkan kemampuan yang
telah diberikan itu, berarti manusia menyia-nyiakan anugerah itu, dan lama-kelamaan
kemampuannya itu akan tumpul, bahkan akan hilang.
INDIKATOR
Peserta didik mampu:
1. Menyebutkan berbagai keterbatasan kemampuan yang dimiliki manusia
2. Menjelaskan sikap yang sering muncul pada saat seseorang mengalami keterbatasan.
3. Menjelaskan pesan Mrk 4: 35-41 berkaitan dengan sikap menghadapi keterbatasan.
4. Membuat ringkasan tentang kisah orang sukses sekalipun mempunyai keterbatasan.
D. KEMAMPUANKU TERBATAS
Kita patut bersyukur atas berbagai kemampuan yang telah dianugerahkan Tuhan. Tetapi
kita juga perlu sadar bahwa kemampuan yang kita miliki, belum tentu dimiliki orang lain, atau
sebaliknya. Jika ada yang sama, tingkat ketrampilan tersebut mungkin berbeda. Dengan kata lain,
kita perlu belajar menyadari bahwa kemampuan kita terbatas. Tidak pernah ada seorangpun yang
pintar dalam segala hal. Keterbatasan manusia paling tampak dalam peristiwa kematian.
Keterbatasan yang dimiliki dalam bentuk apapun, sesungguhnya mendorong kita untuk berelasi
dengan sesama, bekerja sama saling melengkapi dan saling mengembangkan diri. Hal itu berarti
tak seorangpun yang dapat hidup sendiri tanpa peran dan bantuan orang lain.
Kesadaran akan keterbatasan kemampuan diri, dapat disikapi baik secara positif maupun secara
negatif. Maka kita perlu mengetahui bentuk/berbagai keterbatasan kemampuan manusia.
1. Ada berbagai keterbatasan kemampuan yang dimiliki manusia :
* Keterbatasan fisik: misalnya cacat, buta,pincang, tuli, dsbnya.
*Keterbatasan kemampuan intelektual: Misalnya berpikir lambat, susah menganlisis suatu
masalah, dsbnya.
*Keterbatasan psikologis (sifat/karakter): misalnya pemalu, bersikap tertutup,selalu ingin
menang sendiri, dsbnya.
*Keterbatasan ekonomis: misalnya tidak memiliki biaya atau dana.
*Keterbatasan sistem budaya: misalnya larangan untuk merantau, kebiasaan-kebiasaan
masyarakat yang sulit diubah, dsbnya.
Contoh-contoh keterbatasan dalam hidup seseorang, misalnya:
a. Ada anak yang sangat pandai sewaktu di SD, tetapi sekarang hanya menjadi
pengamen jalanan karena orang tuanya tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkan
dia. ( keterbatasan ekonomi).
b. Ada anak keluarga kaya dan serba kecukupan, tetapi sekarang hanya menjadi
pedagang asongan karena malas sekolah dan sering tidak naik kelas. (keterbatasan
kemampuan inteletual).
c. Ada anak yang pandai dalam pelajaran, tetapi di sekolah tidak punya teman karena ia
memiliki sifat pemalu dan kurang bergaul. ( Keterbatasan psihkologis).
d. Ada anak yang buta, tuli, tetapi pandai menyanyi, melukis.( keterbatasan fisik).
Setiap manusia mempunyai keterbatasan. Keterbatasan tersebut dapat berupa
keterbatasan fisik atau keterbatasan kemampuan.
2. Sikap dalam menghadapi keterbatasan diri.
Ada 2 sikap yang dimiliki manusia dalam menghadapi keterbatasan :
-Sikap pertama, sikap menerima dan mengakui .
Sikap positif ini akan berdampak pada kemampuan untuk mengatasi keterbatasan
dengan positif pula. Sikap yang perlu dikembangkan dalam menghadapi
kekurangan keterbatasan adalah:
a. Belajar lebih keras, belajar dari orang lain, tidak minder, dsbnya.
b. Kita harus mampu menerima diri sebagai pribadi yang memiliki kekurangan
dan yakin bahwa hal itu juga dialami oleh setiap orang.
c.Tidak menjadikan kekurangan sebagai alasan untuk tidak berkembang atau
sukses; banyak orang yang cacat, orang yang tadinya dianggap bodoh dapat
meraih kesuksesan dalam hidupnya, bahkan dapat membantu orang lain.
d.Mencoba belajar, berlatih dan bertanya pada orang lain yang lebih
berpengalaman serta bijaksana atas apa yang menjadi
kekurangan/keterbatasan dirinya.
e. Menyemangati diri, bahwa ada orang yang cacat pun dapat berhasil/sukses
hidupnya serta mampu mengukir namanya dideretan orang sukses dunia.
INDIKATOR
Peserta didik mampu:
1.Menyebutkan hal-hal yang patut disyukuri dalam hidup
2.Menjelaskan unsur-unsur yang penting disadari agar dapat bersyukur
3.Menjelaskan pesan kutipan Luk 17 : 11-19 berkaitan dengan sikap syukur
4.Menyusun doa ucapan syukur atas anugerah kehidupan yang diterimanya.
E. SYUKUR SEBAGAI CITRA ALLAH
Kata “ syukur “atau “ bersyukur “ bagi sebagian orang menjadi sesuatu yang mudah
dikatakan, tetapi sulit dilaksanakan. Hal ini disebabkan manusia zaman sekarang sering
memandang seolah keberhasilan dan apa yang dimiliki saat ini semata-mata hasil usaha dan kerja
kerasnya sendiri. Bagi orang beriman, pandangan semacam itu tidak sejalan dengan kedudukan
manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Orang beriman mengamini, bahwa sesungguhnya
hidup manusia dengan segala pengalamannya, baik manis maupun pahit, menyenangkan atau
tidak menyenangkan, tidak pernah lepas dari peran Allah Sang Pencipta. Hidup kita, keadaan kita
merupakan bukti pemeliharaan dan cinta Tuhan.
Untuk lebih memahami perlu kita mengetahui pengertian bersyukur.
Syukur artinya berterima kasih ( kepada Tuhan ). Bersyukur berarti mengucap terima
kasih dengan hati yang ikhlas kepada Tuhan atas keberadaan diri kita yang telah
diciptakan sebagai citra-Nya. Kalau begitu hal-hal apa saja yang perlu kita syukuri ?
Tidak seorang manusia pun tercipta atas kemauannya sendiri. Kalau saat ini kita adalah
perempuan atau laki-laki, itu semua bukan kemauan kita sendiri. Bisa jadi, mungkin keinginan
orang tua, tetapi yang paling utama karena memang Tuhan menciptakan dan menghendaki kita
terlahir sebagai perempuan atau laki-laki. Sesungguhnya kehidupan mamnusia bukan soal apakah
dia perempuan atau laki-laki. Di hadapan Allah, perempuan atau laki-laki sama dikasihi-Nya
karena Dialah yang menciptakannya. Yang perlu dipikirkan adalah apa maksud panggilan Tuhan
menciptakan kita sebagai perempuan atau laki-laki ?
Memang dalam realita ada segelintir orang yang kecewa atau mempertanyakan mengapa
dirinya terlahir sebagai perempuan atau laki-laki. Tentu banyak faktor yang menyebabkan hal
tersebut terjadi, bahkan ada diantara mereka yang berkeinginan atau memutuskan diri untuk
berganti kelamin. Tentu kita tidak perlu menghakimi mereka itu. Bagaimanapun, semua agama
mengajak kita untuk merasa bangga menjadi perempuan atau laki-laki, dan hidup sesuai dengan
panggilannya agar dapat memuliakan Allah yang menciptakannya.
Untuk mengantar kita agar memiliki rasa bangga menjadi perempuan atau laki-laki dalam
bab ini akan dibahas tiga topik yakni :
A. Aku Bangga Sebagai Perempuan atau Laki-laki
B. Kesederajatan Perempuan dan Laki-Laki
C. Panggilan Sebagai Perempuan atau Laki-laki
KOMPETENSI DASAR :
1.3. Bersyukur atas dirinya telah diciptakan sebagai laki-laki atau perempuan yang sederajat.
2.3. Santun terhadap perempuan dan laki-laki sebagai ciptaan Tuhan yang sederajat.
3.3. Memahami sikap dan pandangan masyarakat tentang kesederajatan perempuan dan
laki-laki.
4.3. Melakukan aktivitas ( misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/kliping) tentang
kesederajatan perempuan dan laki-laki dalam hidup sehari-hari.
INDIKATOR
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan hal-hal yang patut dibanggakan sebagai perempuan atau laki-;laki
2. Menjelaskan perilaku atau kebiasaan yang perlu dikembangkan agar menjadi pribadi
perempuan atau laki-laki yang membanggakan.
3. Menjelaskan pandangan Gereja tentang perempuan atau laki-laki seperti yang
diinspirasikan
4. dalam Kej 1 :26-27; 2:18,21-23 dan katekismu Gereja Katolik artikel 2333 dan 2334.
5. Menyusun surat yang mengungkapkan kekaguman terhadap orangtua.
A. AKU BANGGA SEBAGAI PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI
Tidak dapat dipungkiri keberadaan kita sebagai perempuan atau laki-laki. Tidak ada
seorang pun yang meminta kepada orang tuanya untuk dilahirkan kembali dalam keadaan yang
lain. Kenyataan ini bukan semata-mata takdir, melainkan anugerah dan kasih Allah bagi kita.
Anugerah dan kasih itu adalah bahwa kita telah ditetapkan sejak semula oleh-Nya untuk menjadi
seorang perempuan atau laki-laki, dan telah diciptakan Allah dengan sangat baik adanya dan
sangat indah. Masing-masing kita mempunyai kekhasan dan kekhususan yang tidak dimiliki
orang lain. Maka kita merasa bangga dengan diri kita. Allah memang luar biasa.
Karena itu, sebagai perempuan atau laki-laki masing-masing memiliki kekhasan karakter.
1. Kekhasan karakter perempuan dan laki-laki dari segi biologis :
a. Ciri-ciri / keunikan perempuan dari segi biologis :
- Bertubuh halus dan gemulai.
- Bersikap penuh cinta.
- Setia, sabar dan pasrah
- Memiliki buah dada
- Leher lebih rata dan suaranya lebih kecil
- Kaki dan tangan umumnya tidak berambut
- Pinggang lebih menyempit dan pinggulnya lebih menonjol
- Kaki dari atas kebawah lebih meruncing
- Tangan lebih halus dan lemas
b. Ciri-ciri / keunikan laki-laki dari segi biologis :
- Bertubuh kekar dan kuat
- Bersifat tegar
- Agresif
- Penuh percaya diri.
- Umumnya lebih tinggi dari perempuan
- Tulang-tulang lebih besar dan kuat
- Ototnya lebih padat
- Tubuhnya lebih tegap, kuat dan penuh otot
- Dada dan bahunya lebih lebar dan datar
- Bahunya lebih besar dari pada pinggulnya
- Suaranya lebih besar
- Memiliki Jakun dan jenggot
- Kulitnya lebih kasar dan ditumbuhi bulu terutama pada kaki dan tangan
2. Kekhasan karakter perempuan dan laki-laki dari segi kejiwaan/psikologis :
a. Ciri-ciri / keunikan perempuan dari segi kejiwaan/psikologis :
a. Perbedaan perasaan.
Bila menghadapi suatu soal atau masalah, perempuan biasanya akan merasakan
lebih mendalam dan lebih lama. Misalnya, jika pacar tidak datang menepati janji
untuk bersama pergi ke bioskop. Dalam hal ini untuk anak laki-laki mungkin
tidak menjadi soal. Tetapi untuk anak gadis dapat menjadikan suasana di
rumahnya menjadi runyam. Emosi dan perasaan seorang perempuan lebih
dominan,lebih detail-detail,dan terperinci. Pada laki- laki : segi rasional dan
nalar lebih dominan, melihat secara garis besar.
b.Perbedaan pikiran.
Dalam memikirkan sesuatu, perempuan biasanya sulit mengambil jarak dengan
objek pemikirannya. Dia cenderung berpikir dari ‘dalam’. Misalnya memikirkan
suatu bencana, ia akan gampang terlarut dalam bencana itu. Tetapi bagi anak
laki-laki akan gampang mengambil jarak dengan apa yang dipikirkannya.
Pemikiran perempuan sering lebih perbagian, sedangkan pemikiran laki- laki
lebih menyeluruh. Misalnya, dalam mengurus pesta,perempuan lebih cendrung
memikirkan urusannya, sedangkan laki-laki cendrung melihat secara
keseluruhan.
c.Perbedaan tindakan.
Laki-laki itu “bersifat membuat”. Misalnya membuat rumah, membuat perabot,
dsbnya, membongkar, merusak. Oleh karena itu ia lebih suka tinggal di tempat
di mana ia berbuat’. Suka memncoba, mencari dan melihat-lihat, aktif,
mengambil inisiatif,suka mengkritik dan memprotes. Perempuan lebih suka
memelihara dan merawat. Misalnya memelihara/merawat anak, rumah, taman,
dsbnya. Oleh karena itu perempuan lebih suka di tempat di mana ia dapat
memelihara/merawat.
d.Perbedaan rangsangan seksual.
Pria mudah terangsang pada hal-hal lahiriah (eksternal). Misalnya, ketika
melihat paha seorang gadis. Sedangkan perempuan lebih terangsang pada
hal-hal yang batiniah (internal). Misalnya ketika ia dirayu bahwa ia
cantik,pantas dicintai, dsbnya.
Rangsangan seksual pada laki-laki dapat timbul secara tiba-tiba dan
tinggi, tetapi cepat meredah. Sedangkan rangsangan seksual pada
perempua lebih pelan dan lebih lama redahnya.
Tempat rangsangan pada laki-laki umumnya berpusat pada alat kelamin.
Sedangkan pusat rangsangan pada perempuan terdapat pada seluruh
badannya, khususnya pada dada dan sekitar alat kelaminnya.
= Perbedaan yang terdalam, yang membuat laki-laki sungguh menjadi laki-laki dan
perempuan sungguh menjadi perempuan adalah organ kelamin.
Ogran kelamin ini mulai bekerja sungguh-sungguh ketika manusia mulai
berumur 12, 13, 14, atau 15 tahun. Ketika masih anak-anak, mereka belum merasakan
kepriaan dan kewanitaannya. Mereka bergaul tanpa ada “batas-batas” Mereka bergaul
tanpa merasa malu.. Mereka seolah-olah masih netral.
3.Ciri-ciri/keunikan perempuan dan laki-laki dari segi kemampuan :
Bakat dan kemampuan kita sebagai perempuan ataupun laki-laki bermacam-macam dan
berbeda-beda. Ada yang berbakat dibidang olah raga, seni, bahasa, atau bakat-bakat lainnya.
Ada yang memiliki kecerdasan menonjol dibidang intelektual, musikal, atau kecerdasan gerak
dan bahasa. Perbedaan yang ada justru dapat membantu dan menjadikan diri kita saling
menyempurnakan satu sama lain.
4. Alasan perempuan dan Laki-Laki bangga atas dirinya :
Keberadaan dirinya sebagai perempuan dan laki-laki merupakan anugerah Allah. Dan
keberadaan itu bagi mereka yang patut disyukuri dan itu harus dikembangkan sebagai
laki-laki atau perempuan menuju kesempurnaan sebagai citra Allah.
5. Pandangan Gereja tentang perempuan atau laki-laki seperti yang diterangkan
dalam Kej 1 :26-27; 2:18,21-23 dan katekismu Gereja Katolik artikel 2333 dan 2334:
* Allah menciptakan manusia laki dan perempuan dan kepadanya masing-masing
dilengkapi dengan kebaikan dan keindahan. Semua itu baik adanya. Allah memberkati
dan mengasihi keduanya, mereka begitu berharga di mata Allah.
* Kita patut bersyukur karena Allah mempunyai maksud khusus dengan menciptakan kita
sebagai laki-laki atau perempuan, yakni supaya saling melengkapi dan mengembangkan
satu terhadap yang lain. Dengan kata lain, perbedaan laki-laki dan perempuan bersifat
komplementer (Kej 2 : 18-25 ). Artinya, mereka saling membutuhkan dan saling
tergantung satu sama lain. Laki- laki tidak dapat hidup tanpa perempuan, dan sebaliknya
perempuan tidak dapat hidup tanpa laki-laki.
* Kita patut bangga terhadap anugerah yang melekat pada diri kita dan mensyukurinya,
serta terpanggil untuk mengembangkan diri sebagai laki-laki atau perempuan menuju
kesempurnaan sebagai citra Allah.
KOMPETENSI DASAR :
1.3. Bersyukur atas dirinya telah diciptakan sebagai laki-laki atau perempuan yang sederajat.
2.3. Santun terhadap perempuan dan laki-laki sebagai ciptaan Tuhan yang sederajat.
3.3. Memahami sikap dan pandangan masyarakat tentang kesederajatan perempuan dan
laki-laki.
4.3. Melakukan aktivitas ( misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/kliping) tentang
kesederajatan perempuan dan laki-laki dalam hidup sehari-hari.
INDIKATOR
Peserta didik mampu:
1 .Menjelaskan arti perempuan dan laki-lakimsederajat.
2. Menjelaskan contoh kasus ketidaksederajatan antara perempuan dan laki-laki.
3. Menjelaskan contoh yang memperlihatkan kondisi kesederajatan antara perempuan
dan
laki-laki.
4.Menjelaskan makna kesederajatan antara perempuan dan laki-laki berdasarkan kutipan
Katekismus Gereja katolik artikel 369, 371, 372 ; Yoh 8 : 2-11 dan Mrk 15 :21-28.
5.Menyebutkan berbagai usaha untuk mengembangkan kesederajatan perempuan dan laki-
laki dalam kehidupan sehari-hari.
6.Membuat motto yang berisi ajakan untuk mengembangkan kesederajatan perempuan dan
laki-laki dalam sederajat.
B. PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SEDERAJAT
1. Pandangan masyarakat tentang kedudukan perempuan dan laki-laki:
Dalam kebudayaan tertentu di masyarakat kita masih menemukan banyak
pandangan yang menganggap laki-laki lebih berharga dibandingkan dengan perempuan.
Anak laki-laki sering dipandang sebagai andalan dan harapan masa depan karena ia
akan menjadi tulang punggung dan penerus keluarga. Hal itu disebabkan karena laki-laki
dianggap sebagai pribadi yang kuat dan dapat menguasai banyak hal. Laki-laki adalah
kebanggaan keluarga.
Sebaliknya, anak perempuan dianggap sebagai pribadi yang lemah dan kurang
mampu menjadi pemimpin dalam keluarga. Maka kita sering menjumpai orang tua yang
merasa kecewa ketika mengetahui bahwa anak yang dilahirkan adalah anak perempuan.
Dalam banyak kesempatan sering kelihatan bahwa anak laki-laki lebih banyak mendapat
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan perempuan
kurang mendapat kesempatan yang sama. Inilah yang disebut budaya patriarkhi, yaitu
budaya yang memandang kedudukan kaum laki-laki lebih tinggi/penting dari
pada kedudukan kaum perempuan.
INDIKATOR:
Peserta didik dapat:
1.Menjelaskan berbagai cara mengembangkan seksualitas sebagai perempuan atau laki-laki.
2.Menjelaskan pandangan kristiani tentang panggilan untuk mengembangkan diri sebagai
perempuan atau laki-laki.
3. Melakukan aksi nyata di rumah yang berfungsi melatih ketrampilan sebagai perempuan
atau laki-laki sejati.
C. MENGEMBANGKAN DIRI SEBAGAI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
Panggilan setiap manusia adalah agar ia dapat berkembang sesuai kodratnya. Maka
sebagai perempuan, ia harus berkembang menjadi perempuan sejati. Sebagai laki-laki ia harus
berkembang menjadi laki-laki sejati.
1.Pemahaman seksualitas sebagai perempuan atau laki-laki.
Pengertian seks dan seksualitas.
-Kata seks lebih menunjuk pada jenis kelamin serta kekhasan fungsi yang berkaitan
dengan jenis kelamin tersebut.
-Contoh organ seks yang dimiliki perempuan itu: vagina, rahim, memiliki sel telur, maka
hanya perempuan yang bisa hamil. Organ seks laki-laki itu: penis, buah zakar, dan
mempunyai sperma.
-Seksualitas lebih menunjuk pada keseluruhan kepribadian ( baik sikap, cara berpikir,
kebiasaan, karakter, minat) yang diungkapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. contoh sikap/kebiasaan remaja tidak mendukung perkembangan dirinya menjadi perempuan
atau laki-laki sejati :
- Memamerkan bahkan menjual tubuh secara murahan atau melakukan
pengeroyokan untuk memperlihatkan kekuatan.
- Merokok atau memakai narkoba sebagai gaya hidup.
- Ugal-ugalan di jalan raya dengan kendaraan beroda dua
- Minum-minuman keras seperti alcohol dan semacamnya
- Melakukan tindakan kriminal seperti : mencuri, merampok,membunuh,
melakukan pemerkosaan dll.
Berdasarkan hal di atas maka, tentu saja para remaja perlu belajar menyadari bahwa
pencapaian kematangan fisik itu bukan titik akhir dari perekembangan mereka.Karena itu,
perlu diterapkan berbagai ketrampilan, sikap, kebiasaan yang perlu dilatih dan dikuasai
sejak kini agar berkembang menjadi perempuan atau laki-laki sejati.
3. Menjelaskan berbagai ketrampilan, sikap, kebiasaan yang perlu dilatih dan dikuasai sejak kini
agar berkembang menjadi perempuan atau laki-laki sejati :
- Menjaga kemurnian dan kesucian , baik fisik ( tubuh ) maupun jiwa.
- Menghormati tubuh, merawat dan menggunakan tubuh kita sesuai dengan
kehendak Allah dan kemuliaan Allah sendiri.
- Melatih diri bersikap kritis dalam memilih dan memilah hal-hal yang mendukung
perkembangan kepribadiannya dan berusaha dengan keras menghindar dan
menolak hal-hal yang merusak dirinya.
Terhadap hal ini, bagaimana pandangan kristiani tentang panggilan untuk
mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki.
4. Pandangan kristiani tentang panggilan untuk mengembangkan diri sebagai perempuan
atau laki-laki :
* St. Paulus dalam I Kor 6 : 13 b – 20, mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh
Kudus , yakni tempat roh Allah hadir dan berkarya dalam diri manusia .Tubuh kita
merupakan sarana kehadiran Allah, sejkaligus sarana kita untuk mewujudkan kehendak
Allah. Maka, kita tidak hanya perlu menghormati tubuh kita,melainkan merawatnya
danmenggunakan tubuh kita sesuai dengan kemuliaan Allah sendiri.
* Allah menciptakan manusia, baik perempuan maupun laki-laki sebagai citra-Nya.
Secara lebih khusus, dalam katekismus Gereja Katolik artikel 2335 ditegaskan bahwa
manusia, entah perempuan atau laki-laki harus mampu menampilkan dan
memancarkan gambaran diri Allah. Harus mampu memancarkan citra kekuatan dan cinta
kasih Allah yang lemah lembut.
*Salah satu wujud untuk mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki antara
lain dengan cara menjaga kesucian diri, baik sebagai perempuan maupun laki-laki
(Katekismus Gereja Katolik 2342-2345). Dan menurut santo Paulus, Tubuh kita adalah
Bait Roh Kudus.
* Untuk mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki kita harus memiliki
/menguasai berbagai pengetahuan dan ketrampilan, yang perlu dimiliki oleh seorang
perempuan atau laki-laki, sehingga kelak dapat berperan sebagai seorang ibu atau seorang
bapak yang baik dan bertanggung jawab.
LATIHAN SOAL
Berilah tanda silang pada jawaban yang benar.
1. Perbedaan yang mencolok antara laki-laki dan permpuan dari segi biologis adalah :
A. Perasaan C. Organ kelamin
B. Karakter D. Sifat
2. Berikut ini yang bukan merupakan perbedaan laki-laki dan perempuan adalah :
A. Martabatnya sebagai manusia C. Kebiasaan
B. Organ kelamin D. Sifat
3. Tujuan Allah menciptakan perempuan adalah sebagai :
A. Atasan laki-laki C. Penolong laki-laki
B. Pembantu laki-laki D. Bawahan laki-laki
4. Dalam kisah penciptaan, Allah menciptakan perempuan dari :
A. Tulang rusuk C. Tulang punggung
B. Tulang dahi D. Tulang paha
5. Maksud atau tujuan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan adalah :
A. Saling mengisi kekurangan satu sama lain
B. Saling mengasihi dan bersaing dalam mengumpilkan harta kekayaan
C. Menjalankan tugas yang sama yang diberikan Allah
D. Saling melengkapi dan mengembangkan satu terhadap yang lain
6. Di mata Allah laki-laki dan perempuan :
A. Sepadan C. Berbeda
B. Tidak sama D. Tidak seimbang
7. Alasan Yesus tidak menghukum perempuan itu adalah :
A. Yesus membenci ahli taurat
B. Yesus peduli pada perempuan itu
C. Yesus membenci orang farisi
D. Yesus tidak menemukan kesalahan pada perempuan itu
8. Berusaha untuk melibatkan seorang dalam kegiatan tertentu sesuai dengankemampuan
tanpa memandang jenis kelamin dan menghargai kelebihan dan kekurangan masing-
masing adalah :
A. Membedakan derajat laki-laki dan perempuan
B. Merendahkan derajat laki-laki
C. Mengembangkan kesederajatan laki-laki dan perempuan
D. Mengangkat tinggi derajat perempuan
9. Pembagian manusia dalam dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan adalah
pengertian dari :
A. Hormon C. Persahabatan
B. Seksualitas D. Seks
10. Seks dan seksualitas menurut kejadian 1:26-28 merupakan :
A. Ciri kelaki-lakian atau ciri keperempuanan
B. Anugerah Allah yang patut disyukuri
C. Anugerah Allah yang patut diperjuangkan
D. Hal yang biasa saja, karena itu tidak perlu disyukuri
11. Upaya yang dapat dilakukan demi mengembangkan seksualitas yang benar adalah :
A. Banyak membaca buku-buku tentang seksualitas
B. Rajin membaca kitab suci tanpa harus berdoa
C. Rajin berdoa dan mengikuti kegiatan rohani
D. Tidak perlu ke gereja
12. Salah satu penghayatan seksualitas yang keliru dikalangan remaja adalah :
A. Pergaulan yang terbatas
B. Membaca buku-buku yang bersifat ilmiah
C. Laki-laki dan perempuan tidak boleh duduk sama
D. Menonton film-film porno
13. Kitab suci 1 Kor 6:19-20 memandang luhur tubuh manusia. Hal ini disebabkan karena :
A. Tubuh merupakan anugerah
B. Tubuh milik orang lain
C. Tubuh merupakan gambaran kasih Allah
D. Tubuh merupakan bait Roh Kudus
14. Dalam sepuluh perintah Allah, perintah ”jangan berzinah” merupakan perintah Alah yang
:
A. Ketujuh C. Keenam
B. Kelima D. Kedelapan
15. Dalam sepuluh perintah Allah, bunyi perintah keenam adalah :
A. Jangan mencuri C. Hormatilah ibu bapakmu
B. Jangan berzinah D. Jangan mengingini istri sesamamu
16.Perbedaan yang paling mendasar antara laki-laki dan perempuan adalah terletak pada :
a. Potongan rambut c. Tinggi badan
b. Warna kulit d. Organ kelamin
17.Di bawah ini, beberapa perbedaan antara laki-laki dan perempuan dari segi psikologis
antara lain, kecuali :
a. Perasaan c. Tubuh
b. Pikiran d. Tindakan
18.Maksud atau tujuan Allah menciptakan laki-laki atau perempuan adalah :
a. Saling melengkapi dan mengembangkan satu terhadap yang lain
b. Menjalankan tugas yang sama yang diberikan Allah
c. Saling mengasihi dan bersaing dalam mengumpulkan harta kekayaan
d. Saling mengisi kekurangan satu sama lain.
Manusia yang diciptakan oleh Allah sebagai pribadi unik, baik sebagai perempuan
maupun laki-laki, dalam perkembangan dan pertumbuhannya senantiasa membutuhkan orang
lain dan tak dapat hidup tanpa bantuan orang lain/sesama itulah sebabnya manusia disebut
makhluk sosial.
Ada 4 lingkup hidup tempat manusia bertumbuh dan berkembang yakni keluarga, jemaat
( Gereja ), sekolah, dan masyarakat. Masing-masing lingkup berperan dan pengaruh secara khas.
Dalam bab ini, kita akan mencoba untuk melihat dan menyadari kembali sumbangan keempat
lingkup hidup itu. Dengan demikian diharapkan, peserta didik dapat semakin mampu bersikap
positif terhadap keempat lingkup tersebut, dan mampu menempatkan diri lebih baik lagi, serta
semakin berkembang dengan lebih baik dalam perkembangan dalam berelasi dengan orang lain.
Karena itu, topik-topik yang akan dibahas dalam sebagai berikut :
A. Peran Keluarga Bagi Perkembanganku
B. Peran Sekolah Bagi Perkembanganku
C. Peran gereja Bagi Perkembanganku
D. Peran Masyarakat Bagi perkembanganku.
KOMPETENSI DASAR :
1.5. Bersyukur atas peran keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap perkembangan
dirinya
2.5. Bertanggung jawab pada keluarga , sekolah, Gereja dan masyarakat atas peran
mereka terhadap perkembangan dirinya.
3.5. Memahami peran keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat dalam mengembangkan
dirinya.
4.5. Melakukan aktivitas ( misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/merencanakan suatu
kegiatan) yang mengungkapkan rasa syukur atas peran keluarga, sekolah, Gereja dan
masyarakat terhadap perkembangan dirinya.
INDIKATOR:
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan peran anggota keluarga dalam perkembangan dirinya
2. Menjelaskan berbagai tindakan yang perlu dilakukan sebagai wujud tanggung jawab
dalam keluarga.
3. Menjelaskan peran keluarga menurut Dokumen Konsili Vatikan II Pernyataan tentang
Pendidikan Kristen, artikel 13.
4. Menyusun doa untuk keluarga.
A. PERAN KELUARGA BAGI PERKEMBANGANKU
INDIKATOR:
Peserta didik mampu:
1. Menyebutkan peran orang-orang di sekolah dalam perkembangan dirinya
2. Menjelaskan sikap yang perlu dikembangkan dalam belajar
3. Menjelaskan pandangan Gereja tentang peran sekolah bagi perkembangan diri peserta
didik berdasarkan Gravisium Educationis art. 1 dan 5.
4. Menyusun doa guru-guru SD tempat bersekolah dulu.
B. PERAN SEKOLAH BAGI PERKEMBANGANKU
INDIKATOR:
Peserta didik mampu:
1. Menyebutkan berbagai kegiatan Gerejani yang dapat diikuti kaum remaja.
2. Menjelaskan manfaat yang diperoleh melalui keterlibatan dalam kegiatan pelayanan
Gereja
3. Menjelaskan peran Gereja bagi pengembangan diri umat.
4. Menyusun doa untuk para pemimpin Gereja.
C. PERAN GEREJA BAGI PERKEMBANGANKU
Manusia adalah makhluk rohani. Manusia tidak hanya terdiri atas jiwa dan raga, tetapi di
dalam dirinya Allah hadir dalam Roh-Nya yang Kudus. Berkat Roh itu pulalah, hidup manusia
senantiasa terarah pada Allah, ia selalu mencari Allah, dan ingin hidup menurut kehendak Allah.
Maka manusia disebut juga makhluk yang beriman, yang mempuyai relasi secara khusus dengan
Allah PenciptaNya.
Iman pada dasarnya merupakan relasi manusia secara pribadi dengan Allah. Tetapi untuk
mengembangkan hidup beriman, manusia tidak dapat sendiri. Ia perlu belajar dari orang lain
yang sudah terlebih dahulu beriman, ia harus hidup bersama dengan jemaat yang lain dan ikut
bertanggung jawab serta berpartisipasi dalam kehidupan jemaat yang lain. Mereka adalah jemaat
beriman atau disebut juga Gereja.
1. Kegiatan-kegiatan Gerejani yang diikuti oleh kaum remaja, misalnya:
- Putera-puteri altar.
- Sekami
- Legio Maria.
- Sekolah Minggu
- Kelompok Kitab Suci
- Kelompok Koor, dsbnya.
2. Manfaat yang dapat diperoleh dari berbagai kegiatan Gereja :
* Untuk mengembangkan diri kita dapat belajar dari berbagai macam sumber. Salah satu
sumber dapat kita temukan dalam komunitas jemaat beriman ( Gereja ).
* Kita dapat belajar dengan melihat sikap dan tindakan-tindakan baik yang telah
dicontohkan oleh tokoh-tokoh dalam gereja, terutama melalui keterlibatan langsung
dalam berbagai kegiatan Gereja.
* Banyak sikap dan keteladanan tokoh-tokoh umat yang terlibat dalam Gereja yang dapat
menjadi pelajaran bagi kita. Umumnya mereka terlibat dengan penuh semangat dan dengan
sukarela. Mereka itu aktif di Gereja, padahal untuk itu mereka seringkali harus berkorban
tenaga,waktu, dan pikiran. Mereka bekerja tanpa pamrih. Keteladanan semacam ini bisa ditiru
oleh kita agar kitapun semakin bertumbuh menjadi pribadi yang sama dengan mereka.
3. Peran Gereja tokoh pendahulu umat beriman dalam pengembangan diri,
berdasarkan Rom 10 : 14-15 :
* Rasul Paulus dalam suratnya kepada umat di Roma memberi penegasan tentang
peranan orang-orang beriman yang lebih dahulu bergabung dalam Gereja. Melalui kesaksian
hidup dan iman mereka itulah iman Gereja akan Yesus Kristus dan pelayanannya diteruskan dari
generasi ke generasi, sehingga manusia yang lahir di kemudian hari dapat mengenal Yesus
Kristus yang adalah jalan, kebenaran dan kehidupan.
* Atas jasanya itu, kita tidak bisa melupakan begitu saja. Kita dapat mendoakan mereka.
Tetapi terutama kita dapat meneladan hidup mereka dalam kehidupan kita sehari-hari.
* Dari Gereja kita memperoleh :
- Sabda Allah yang mencakup “ hukum-hukum Kristus “
- Rahmat Sakramen
- Teladan kekudusan
Gereja hadir dan berjuang untuk mewujudnyatakan sikap dan semangat Kristus dalam
pelayanan kepada dunia. Pelayanan yang diberikan dapat dirasakan dan menerangi hati banyak
orang. Gereja berperan sebagai garam dunia, terang dunia dan pewarta kabar gembira Kerajaan
Allah. Peran Gereja yang sangat terasa dalam kehidupan umat dan masyarakat adalah dalam hal
pengembangan di bidang pendidikan, kesehatan,dan peningkatatan taraf hidup umat dan
masyarakat yang lebih baik.
Dalam Gereja Katolik dikenal adanya lima tugas Gereja, yakni tugas pengudusan
(liturgia), pewartaan (krygma), persekutuan (koinonia), kesaksian (martyria), dan
pelayanan (diakonia). Kita diharapkan terlibat dalam tugas-tugas tersebut sesuai dengan
kedudukan dan peran kita masing-masing. Sebagai pelajar, kita dapat menjalankan tugas-tugas
gereja tersebut,misalnya dengan cara bertutur kata yang sopan, tidak menghina orang lain,
terlibat dalam kegiatan gereja, membantu teman yang memerlukan bantuan, melibatkan diri
dalam kehidupan bermasyarakat,mengikuti kegiatan rohani seperti doa , ibadat, kegiatan
pembinaan iman, memberi sedekah kepada pengemis, memperhatikan anak terlantar, dsbnya. Itu
semua dapat kita lakukan di lingkungan sekolah, paroki, masyarakat sesuai dengan kemampuan
kita masing-masing.
KOMPETENSI DASAR :
1.5. Bersyukur atas peran keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap perkembangan
dirinya
2.5. Bertanggung jawab pada keluarga , sekolah, Gereja dan masyarakat atas peran
mereka terhadap perkembangan dirinya.
3.5. Memahami peran keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat dalam mengembangkan
dirinya.
4.5. Melakukan aktivitas ( misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/merencanakan suatu
kegiatan) yang mengungkapkan rasa syukur atas peran keluarga, sekolah, Gereja dan
masyarakat terhadap perkembangan dirinya.
INDIKATOR:
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan peran masyarakat bagi perkembangan dirinya.
2. Menjelaskan sikap yang perlu dikembangkan dalam bermasyarakat
3. Menjelaskan ajaran Gereja tentang sikap dalam masyarakat.
4. Mendoakan masyarakat dan tokoh masyarakat.
D. PERAN MASYARAKAT BAGI PERKEMBANGANKU
* Isitilah “ masyarakat “ memiliki arti yang luas. Menurut ilmu sosiologi masyarakat
adalah keseluruhan yang konkret historis dari segala hubungan timbal-balik antara
manusia dan macam-macam kelompok. Masyarakat tersusun menurut macam-macam
kelompok, organisasi, dan anggota dengan status dan peranan yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, hidup bermasyarakat harus diatur secara aktif dan adil . Sebagai makhluk
sosial, manusia membutuhkan masyarakat demi perkembangannya.
* Dalam masyarakat terdapat kebiasaan, orang yang ditokohkan, norma, adat isitiadat,
aturan, sikap dan pandangan pribadi maupun kelompok. Unsur-unsur tersebut perlu
disikapi secara kritis. Kita bisa belajar memiliki semangat berkorban dari tokoh
masyrakat tertentu, tapi kita juga hati-hati karena ada orang yang ditokohkan tapi
kehidupannya tidak patut. Kita bisa belajar melakukan kebiasaan baik dalam masyarakat,
seperti gotong royong bekerja bakti, tetapi jangan sampai kita ikut-ikutan beramai-
ramaian memukuli pencuri tanpa proses hukum hanya untuk menunjukkan solidaritas
dengan warga.
* Sikap-sikap yang perlu dikembangkan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara
seturut teladan Yesus :
- Hidup bermasyarakat mengandaikan : kita mau hadir dan hidup bersama dengan
mereka, terlibat dalam aktivitas mereka dan memenuhi kewajiban yang benar yang ada
dalam masyarakat, tetapi tetap perlu bijak dan mendasarkan segala sesuatu pada
kebenaran.
-Dalam dokumen Konsili Vatikan II TENTANG Gereja dan dunia dewasa ini (Gaudium et
Spes) artikel 25, ditegaskan, bahwa “pertumbuhan pribadi manusia dan perkembangan
masyarakat sendiri saling bergantung”. Hidup di tengah masyarakat bukanlah suatu
kewajiban, tetapi merupakan kodrat yang tak dapat dipungkiri. Ia melekat sebagai
keharusan hakiki, karena tanpa itu semua ia tidak akan dapat hidup dan berkembang.
-Gereja juga mengajarkan kita, supaya dalam hidup bermasyarakat kita harus mewarnai
kehidupan masyarakat dengan nilai-nilai kristiani, yakni kita harus mampu menjadi
garam, ragi dan terang dalam masyarakat. Kita berusaha memperjuangkan keadilan
dan kesejahteraan,demi sesama saudara kita yang kecil, tertindas, yang miskin dan
menderita, dengan semangat cinta kasih.
-Masyarakat juga berperan membantu kita dalam memahami dan menghayati hidup
bersama dalam kerukunan. Bila kita hidup rukun maka kita menjadi kuat dan
aman/sentosa. Kita akan menjadi kuat dalam segala bidang kehidupan berbangsa dan
bernegara, kuat dalam bidang persaudaraan, kuat dalam bidang ekonomi, kuat dalam
bidang politik, dsbnya.Jika kita kuat dalam segala bidang kehidupan, maka akan tercipta
kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Jadi, persatuan, persaudaraan, dan kesejahteraan
akan tercapai jika kita bisa hidup rukun dan bersatu. Sebaliknya, jika tidak ada
kerukunan, maka segala bidang kehidupan akan rusak.
- Jika setiap anggota masyarakat kita memiliki kecintaan terhadap kerukunan dan
kesatuan, maka kita dapat mempertahankan dan membangun Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Di samping
itu, jika setiap anggota masyarakat kita memiliki kecintaan terhadap kerukunan dan
kesatuan, maka kita dapat menghargai dan menerima adanya
pluralitas/kemajemukan/perbedaan dari bangsa/masyaraakat kita. Walaupun kita
berbeda, namun kita tetap satu, yaitu Indonesia. (BHINEKA TUNGGAL IKA).
- Hidup bersama akan semakin terasa jika hidup ini dihayati dalam ikatan cinta kasih.
Ikatan cinta kasih dapat diwujudkan dalam tindakan kasih, saling melayani, salng
membahagiakan dan saling menyejahterakan.
LATIHAN SOAL
Petunjuk: Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian dari keluarga.
2. Jelaskan peran dari masing-masing anggota keluargamu.
3. Siapakah yang bertanggung jawab dalam mewujudkan keluarga yang harmonis dan
bahagia?
4. Jelaskan peran keluarga menurut Dokumen Konsili Vatikan II
Pernyataan tentang Pendidikan Kristen, artikel 13.
5. Sebutkan hal-hal yang dapat merusak kehidupan dalam keluarga zaman
sekarang.
6. Jelaskan peran sekolah bagi perkembangan dirimu!
7. Sebutkan sikap-sikap yang perlu dikembangkan dalam belajar.
8. Jelaskan pandangan Gereja tentang peran sekolah bagi perkembangan diri peserta
didik berdasarkan Gravisium Educationis art. 1 dan 5.
9. Sebutkan berbagai kegiatan Gerejani yang dapat diikuti kaum remaja.
10.Jelaskan manfaat yang diperoleh melalui keterlibatan dalam kegiatan
pelayanan Gereja
11.Jelaskan peran Gereja bagi pengembangan diri umat.
12.Jelaskan peran masyarakat bagi perkembangan dirinya.
13.Jelaskan sikap yang perlu dikembangkan dalam bermasyarakat.
14.Jelaskan ajaran Gereja tentang sikap dalam masyarakat.
15. Sebutlan 5 tugas Gereja.
======================
BAHAN AJAR
MATA PELAJARAN :
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN
BUDI PEKERTI
KELAS: VII
SEMESTER 1