Anda di halaman 1dari 60

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI

KELAS/SEMESTER : VII / I
TAHUN PELAJARAN : 2021/2022

BAB I : MANUSIA CITRA ALLAH


A. Aku Citra Allah Yang Unik
B. Tugasku Sebagai Citra Allah
C. Aku Memiliki Kemampuan
D. Kemampuanku Terbatas
E. Syukur sebagai Citra Allah

BAB II : AKU DICIPTAKAN SEBAGAI PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI


A. Aku Bangga Sebagai Perempuan atau Laki-Laki
B. Perempuan Dan laki-laki Sederajat
C. Mengembangkan Diri Sebagai Perempuan dan Laki-Laki

BAB III : PERAN KELUARGA, SEKOLAH, GEREJA DAN MASYARAKAT BAGI


PERKEMBANGANKU
A. Peran Keluarga Bagi Perekembanganku
B. Peran Sekolah Bagi Perekembanganku
C. Peran Gereja Bagi Perekembanganku
D. Peran Masyarakat Bagi Perekembanganku
RINGKASAN MATERI

BAB I : MANUSIA CITRA ALLAH

Istilah Citra Allah harus dipahami secara benar , sebab hal itu merupakan pengakuan
iman yang yang paling dasar bagi manusia di hadapan Allah . Pemahaman yang benar tersebut
akan berpengaruh pada sikap dan pandangan hidup kita sebagai orang beriman.

Dalam Bab ini kita akan mendalami 5 hal penting :


 Peserta didik diajak untuk mencari dan menemukan kenyataan bahwa setiap
orang diciptakan secara berbeda-beda terhadap satu sama lain. Dengan kata
lain, setiap manusia diciptakan secara unik, dan keunikan yang dimilikinya itu
semata-mata merupakan anugerah Allah. Keunikan itulah maka dimata Tuhan
setiap orang berharga.
Manusia juga diciptakan Tuhan serupa dan segambar dengan Allah
sendiri,karena itu, ia harus mampu memancarkan gambaran Allah dalam
seluruh kehidupannya.
 Allah menciptakan manusia sebagai citra-Nya, bukan tanpa alasan, sebab
dalam kedudukannya sebagai citra Allah setiap manusia dipanggil dan di utus
Tuhan untuk bekerja sama dengan Tuhan dalam mengembangkan karya
ciptaan-Nya menurut kehendak-Nya.
 Keunikan manusia sebagai citra Allah mau mengatakan bahwa setiap manusia
dibekali oleh Tuhan dengan kemampuan yang berbeda untuk saling
mengembangkan diri dan menyempurnakan.
 Perbedaan kemampuan yang dianugerahkan Tuhan mengajak setiap orang
untuk sadar akan keterbatasan dirinya sehingga mampu menempatkan diri
secara benar dalam pergaulan dengan orang lain.
 Kesadaran bahwa diri kita diciptakan sebagai citra Allah yang unik dengan
segala kemampuan dan keterbatasannya itu diharapkan mampu mendorong
kita untuk bersyukur kepada Allah yang telah menganugerahkannya.

Topik-topik yang akan dibahas dalam bab ini adalah sebagai berikut :
A. Aku Citra Allah yang Unik
B. Tugasku Sebagai Citra Allah
C. Aku Memiliki Kemamapuan
D. Kemampuanku Terbatas
E. Syukur Sebagai Citra Allah
Kompetensi Dasar :
1.1. Bersyukur karena diri diciptakan sebagai citra Allah.
2.1. Percaya diri terhadap keunikan diri sebagai citra Allah.
3.1. Memahami keunikan diri sebagai citra Allah.
4.1. Melakukan aktivitas( misalnya menyusun doa/membuat refleksi/membuat puisi) yang
mengungkapkan rasa syukur atas dirinya sebagai citra Allah.

Indikator : Peserta didik mampu :


1. Menginventarisasi ciri-ciri yang menjadikan seseorang disebut unik
2. Menjelaskan sikap-sikap yang muncul dalam menghadapi keunikan beserta dampaknya
pada tindakan.
3. Menjelaskan makna manusia sebagi citra Allah berdasarkan Kej 1:26-28
4. Menyusun doa tertulis yang mengungkapkan syukur karena diciptakan Allah unik
adanya.
A. Aku Citra Allah Yang Unik

1. Pengertian Kata Citra.


 Menurut kamus besar bahasa Indonesia arti kata citra adalah sebagai
gambar, rupa, bayangan.
 Kata citra dapat diartikan sebagai gambaran atau “image” yang menunjuk
pada identitas atau iri seseorang atau kelompok.
Kata citra mempunyai pengertian sebagai gambaran yang menunjukkan pada
suatu identitas atau ciri seseorang yang berkaitan dengan tindakan, sifat atau karakter
seseorang. Biasanya kata citra dikaitkan dengan satu nilai yang dianggap ideal dan
baik, dan umumnya terkait erat dengan tindakan, sifat atau karakter.
Jika kita mengatakan citra masyarakat tertentu, maka yang dimaksudkan adalah
gambaran positif tentang nilai-nilai, karakter atau kebiasaan masyarakat yang mampu
memberi ciri yang jelas dan tegas tentang masyarakat itu sehingga dapat dibedakan
dari masyarakat yang lain. Oleh karena itu, kita mengenal juga ada citra yang baik dan
ada citra yang buruk, tentang seseorang atau kelompok masyarakat tertentu.
 Kata citra juga mempunyai arti keserupaan, kesegambaran atau
kemiripan antara seseorang atau kelompok yang dicitrakannya.
Misalnya, seorang anak merupakan citra atau gambaran orang tuanya, karena
mempunyai keserupaan, kesegambaran,atau kemiripan dalam hal-hal tertentu. Ia
sekaligus mempunyai tanggungjawab menampilkan citra orang tuanya itu sebaik
mungkin. Dengan kata lain, gambaran tentang orangtua dapat dikenal melalui ciri-
cirifisik atau pola tindakan anaknya itu. Demikian pula halnya citra masyarakat
hendaknya tercermin dalam prilaku setiap anggota masyarakatnya.

2. Ciri-ciri yang menjadikan seseorang disebut unik :


Unik merupakan kata sifat yang berarti tersendiri atau berbeda dengan lainnya,
khusus, lain dari pada yang lain. Setiap manusia itu unik, tak satupun yang mempunyai
kesamaan dengan orang lain. Bahkan kembar sekalipun selalu mempunyai perbedaan.
Keunikan itu bisa dilihat/diamati dari hal-hal fisik, psikis, bakat/kemampuan serta
pengalaman-pengalaman yang dimilikinya. Kita masing-masing berbeda dengan kedua
orang tua kita, dengan kakak dan adik kita, kita berbeda dengan saudara kembar kita, kita
berbeda pula dengan teman-teman kita.Kita masing-masing mempunyai sesuatu yang
khusus yang hanya dimiliki oleh diri kita masing-masing dan tak mungkin dimiliki oleh
orang lain.Walaupun fisik kita mirip, misalnya bentuk wajah, rambut,hidung, mulut dan
lainnya, namun tetap ada perbedaan antara diri kita dan orang lain.Perbedaan tersebut
dapat kita temukan dalam hal yang non fisik, misalnya dalam gaya berbicara, gaya
berjalan, cara berpikir, kehendak, dsbnya.
Kita berbeda dengan yang lain,karena kita masing-masing memiliki
kekhususan/keunikan. Keunikan itu merupakan anugerah yang menjadikan diri
seseorang berbeda dan dapat dikenal dan diperlakukan secara khusus. Bukankah sulit
dibayangkan bila semua manusia itu sama dalam segala hal?

3. Ada dua sikap dalam menghadapi keunikan yakni : sikap positif dan negatif.
 Sikap positif :
Menerima keunikan itu sebagai anugerah. Sebagai anugerah, ia bangga bahwa
dirinya berbeda, ia bersyukur bahwa apapun yang ada pada dirinya merupakan
pemberian Tuhan yang baik adanya.Dengan demikian, ia tidak akan minder, ia
tidak berniat menjadi sama seperti orang lain, ia tidak akan menganggap
dirinya tidak berharga, ia tidak akan melakukan tindakan yang melawan
kehendak Tuhan akibat ketidakpuasan terhadap dirinya, hidupnya akan tenang
dan mampu bergaul dengan siapa saja.
 Sikap negatif :
kurang menerima keunikan diri. Orang yang demikian akan merasa tidak
puas, bahkan dapat melakukan tindakan apa pun demi menutupi diri, misalnya
: operasi plastik. Orang yang demikian sering beranggapan seolah penampilan
luar lebih penting.

4. Makna manusia sebagi citra Allah berdasarkan Kej 1:26-28 :


- Dalam Kisah Penciptaan (Kej 1:26-28), dikatakan bahwa manusia diciptakan
sebagai citra Allah, artinya serupa dan segambar dengan Allah sendiri.
Kata’’ serupa” dan” segambar” sekaligus melukiskan secara tepat bahwa
manusia dan Allah berbeda.
- Sejauh terlukis dalam Kitab Suci, istilah citra Allah itu hanya
dikatakan/dikenakan pada manusia. Tidak dikenakan pada ciptaan Tuhan
lainnya. Hanya manusia yang disebut citra Allah.
- Karena manusia diciptakan sebagai citra Allah, manusia memiliki martabat
sebagai pribadi
 Ia bukan sesuatu melainkan seseorang.
 Ia mengenal dirinya sendir
 Ia menjadi tuan atas dirinya sendiri
 Ia mengabdikan dirinya dalam kebebasan
 Ia hidup dalam kebersamaan dengan orang lain.
 Ia dipanggil untuk membangun relasi/hubungan dengan
Allah,Pencipta-Nya

Sebagai citra Allah, manusia sepantasnya memancarkan diri Allah. Maka kalau
Allah Maharahim, manusia pun harus penuh pengampunan ; kalau Allah Mahabaik, maka
manusia pun harus bermurah hati. Sebagai citra-Nya, melengkapi manusia dengan dengan
: akal budi, kebebasan, dan hati nurani. Kemampuan-kemampuan dasar itu lah
yang membedakan antara manusia dan ciptaan Tuhan lainnya. Ia adalah ciptaan
Allah yang bermartabat luhur.Dengan berbekal akal budi, kebebasan dan hati nurani
serta roh Allah yang tinggal di dalam dirinya, maka manusia menjadi makluk yang luar
biasa. Manusia memiliki daya cipta, rasa dan karsa serta menjadi makluk rohani yang
memiliki jiwa,raga dan Roh, yang terarah pada keabadian. Semua orang, siapapun dia,
apapun kedudukannya, dan apapun keadaannya, ia adalah citra Allah yang perlu
dihormati dan saling menghormati,saling mengasihi, tidak saling menghina dan
merendahkan, serta hidup sebagai saudara,dll.

MANUSIA HINA SEBAGAI MAKHLUK MULIA ( Mzm 8:2-10 ):

2 Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulia namaMu di seluruh bumi!


KeagunganMu yang mengatasi langit dinyanyikan.
3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kau letakkan dasar
kekuatan karena lawanMu, untuk membungkam musuh dan pendendam.
4 Jika aku melihat langitMu, buatan jariMu, bulan dan bintang-bintang yang Kau
tempatkan :
5 apakah manusia , sehingga Engkau mengingatnya?
6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah
memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan Mu; segala-galanya Kau
letakkan di bawah kakinya:
8 Kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;
9 burung-burung di udara, dan ikan-ikan di laut, dan apa saja yang melintasi arus
lautan.
10 Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulia namaMu di seluruh bumi.
KOMPETENSI DASAR :
1.1. Bersyukur karena diri diciptakan sebagai citra Allah.
2.1. Percaya diri terhadap keunikan diri sebagai citra Allah.
3.1. Memahami keunikan diri sebagai citra Allah.
4.1. Melakukan aktivitas( misalnya menyusun doa/membuat refleksi/membuat puisi) yang
mengungkapkan rasa syukur atas dirinya sebagai citra Allah.

INDIKATOR: Peserta didik mampu :


1. Menyebutkan beberapa contoh kasus atau peristiwa yang menggambarkan kondisi
memprihatinkan dari ciptaan Tuhan saat ini.
2. Menjelaskan faktor penyebab terjadinya kondisi memprihatinkan dari ciptaan Tuhan.
3. Menjelaskan tugas manusia sebagai citra Allah berdasarkan Kej 1 :26-30.
4. Menjelaskan ciri-ciri tindakan manusia yang sesuai dengan kehendak Tuhan dalam
pelaksanaan tugas yang telah diberikan oleh Allah.
5. Melakukan aksi nyata sebagai wujud penghayatan akan tugas yang telah diberikan oleh
Allah.
B. TUGASKU SEBAGAI CITRA ALLAH

Allah menciptakan manusia secara unik , dan menganugerahi martabat luhur kepadanya
sebagai citra Allah yang serupa dan segambar dengan-Nya. Sebagai citra Allah,manusia
dipanggil untuk mampu memancarkan gambaran diri dan daya hidup Allah dalam pikiran,
perkataan, dan perbuatannya sehari-hari. Manusia juga dipanggil untuk turut serta dalam
memelihara, mengembangkan, dan menjaga keutuhan ciptaan Tuhan, agar berguna bagi
keselamatan dirinya serta generasi penerusnya sesuai dengan kehendak Allah. Namun,
sejauhmana tugas itu sudah dilaksanakan sesuai dengan kehendak Allah semula ?

1. Beberapa contoh kasus atau peristiwa yang menggambarkan kondisi yang


memperihatinkan dari ciptaan Tuhan saat ini :
Perlu diketahui, hampir semua orang beriman percaya, bahwa pada awal mula
Allah menciptakan dan menyerahkan ciptaan-Nya kepada manusia, semuanya dalam
keadaan “baik adanya“. Tetapi setelah mencermati kondisi sekarang, sangat
memprihatinkan, alam ciptaan Tuhan sudah mulai rusak seperti :Bencana banjir, tanah
longsor, kelaparan, kepadatan penduduk, dan perumahan yang kumuh, wabah berbagai
macam penyakit, pengrusakan hutan,berlaku semena-mena terhadap orang
lain,melakukan abortus/pengguguran kandungan,melakukan pembunuhan,penebangan
pohon secara liar,membuang sampah disembarangan tempat,membuang limbah industri
di sungai,membom ikan di laut dll. sepertinya menjadi berita utama diberbagai media
atau
pun yang kita dengar dan saksikan. Rupanya keutuhan alam ciptaan Tuhan sudah
mengalami kerusakan yang sedemikian parah.
Setiap tahun berbagai jenis tumbuhan dan hewan masuk dalam daftar
perlindungan hampir punah, perubahan musim kini makin tidak menentu, kicauan aneka
burung sudah jarang terdengar di alam bebas, dan kualitas kesehatan manusia makin
berkurang karena polusi dan berbagai limbah. Alam ciptaan saat ini seolah berwajah
ganda. Di satu pihak manusia membutuhkan dan tergantung dari padanya, tetapi dilain
pihak juga menjadi ancaman bagi manusia.

2. Siapa yang salah ? Tuhan atau manusia ? Apakah semua manusia bersalah ?
Faktor penyebab yang utama adalah karena egoisme dan keserakahan
sebagian manusia yang memanfaatkan dan mengolah alam hanya demi
keuntungan diri dan keluarga atau kelompok, tanpa berfikir soal kesejahteraan manusia
kebanyakan dan tanpa berfikir bahwa generasi manusia berikutnya juga berhak
menikmati ciptaan Tuhan yang baik adanya. Tetapi semua manusia juga bisa dianggap
ikut bersalah bilamana ia tidak peduli terhadap perusakan yang terjadi, membiarkan
orang-orang egois dan serakah tersebut tetap pada tingkatannya.
Yang penting bukan mencari kambing hitam untuk menyalahkan, melainkan perlunya
setiap orang merefleksikan kembali apa yang sesungguhnya ditugaskan oleh Allah
kepada dirinya. Untuk itu, kita harus kembali pada landasan Kitab Suci.

3. Tugas manusia sebagai citra Allah berdasarkan Kej 1 :26-30 :


* Panggilan manusia sebagai citra Allah berdasarkan Kej 1:26-30 :
Kitab Suci menegaskan keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah. Sebagai citra
Allah, manusia dipanggil dan diberi tugas untuk :
- Beranak cucu dan bertambah banyak
- Memenuhi bumi dan menaklukkannya.
- Menguasai ciptaan Allah lainnya.
Panggilan manusia yang agung itu perlu ditempatkan dalam konteks keselamatan
yang dikehendaki oleh Allah sendiri, yakni keselamatan secara utuh dan terpadu, tidak
hanya menyangkut diri sendiri, tetapi juga erat kaitannya dengan ciptaan Allah lainnya.
Oleh karena itu, manusia tidak dapat bersikap/ bertindak sewenang-wenang atas kuasa
dan tugas yang diberikan oleh Allah itu.
* Kuasa yang diberikan Allah kepada manusia itu bersifat terbatas.
Artinya manusia tidak dapat menjalankan sesuatu melebihi kekuasaan dan batasan yang
diberikan oleh Allah . Manusia menjalankan tugas secara bijak dan demi
kemuliaan Allah serta kebahagiaan manusia sendiri. Maka sesungguhnya egoisme,
keserakahan dan sikap acuh tak acuh terhadap kerusakan ciptaan Tuhan menjadi musuh
utama kita.
* Contoh lain pelaksanaan tugas manusia sesuai dengan panggilan sebagai citra Allah
ketika berada :
= Di sekolah :
- Menggunakan waktu sebaik mungkin untuk belajar dengan baik dan serius
- Menjalankan dan mentaati tata tertib sekolah
- Rajin mengerjakan tugas rumah
- Mau berperan aktif di kelas
- Menjaga kebersihan lingkungan sekolah
- Menghormati guru dan karyawan
- Berlaku jujur saat ulangan /tidak boleh menyontek .
- Disiplin, bertanggung jawab,menghormati teman, dsbnya.
= Di rumah :
- Taat pada orang tua
- Membantu pekerjaan orang tua
- Menghormati dan menghargai keberadaan orang tua
- Menjaga dan membawa nama baik keluarga dan orang tua
- Menciptakan kerukunan dalam keluarga dengan penuh persaudaraan
- Berlaku jujur dan adil
- Saling mengingatkan anggota keluarga yang bersalah
- Mudah memaafkan bila saudara bersalah
- Berlaku murah hati pada anggota keluarga
= Di masyarakat :
- Ikut kerja bakti kampung
- Berlaku sopan santun pada orang lain
- Menghormati dan menghargai keberadaan orang lain
- Rendah hati dan penuh cinta kasih
- Bersikap penuh belas kasih
- Bersikap tenggang rasa
- Bersikap bela rasa pada sesama
- Rajin melaksanakan ajaran agama
- Selalu berbuat jujur
- Ikut kebersihan lingkungan kampung
- Sayang pada tumbuh-tumbuhan

4. Ciri-ciri tindakan manusia yang sesuai dengan kehendak Tuhan dalam


pelaksanaan tugas yang telah dIberikan oleh Allah :
 Sikap bertanggung jawab
 Berupaya menampilkan kecitraan Allah sendiri sebagai Pencipta dan
Pemelihara melalui kata dan perbuatan, bukan dengan sikap yang
menghancurkan dan menguasai. Hal tersebut bisa dimulsai dengan melakukan
hal-hal kecil, seperti : menanam bunga di rumah, gerakan penghijauan, dan
memperbaiki perumahan kumuh. Kegiatan-kegiatan yang kita lakukan setiap
hari akan memperlihatkan bagaimana gambaran diri kita yang
sesungguhnya.Citra diri kita dibangun sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang
kita kerjakan.
KOMPETENSI DASAR :
1.2. Bersyukur kepada Allah atas kemampuan dan keterbatasan yang dimilikinya.
2.2. Bertanggungjawab mengembangkan kemampuan dan mengataasi keterbatasan dirinya.
3.2. Memahami berbagai kemampuan dan keterbatasan dirinya.
4.2. Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan untuk mengembangkan kemampuan dan
mengatasi keterbatasan.

INDIKATOR
Peserta didik mampu :
1. Menyebutkan berbagai kemampuan yang dimilki, baik menurut pandangan sendiri
maupun orang lain
2. Menjelaskan cara dan sikap yang perlu dimiliki dalam usaha menembangkan kemampuan
3. Menjelaskan pesan kutipan Kitab Suci Mat 25 :14-30 berkaitan dengan upaya
mengembangkan kemampuan.
4. Menyusun doa syukur atas beberapa kemampuan yang dimiliki.
C. AKU MEMILIKI KEMAMPUAN

Panggilan Allah kepada manusia untuk turut serta memelihara dan mengembangkan
karya ciptaan-Nya disertai dengan penganugerahan berbagai kemampuan yang diberikan kepada
manusia. Allah membekali masing-masing orang dengan berbagai kemampuan yang berbeda.
Tetapi bagaikan pisau yang akan semakin tajam bila sering diasah, demikian pula kemampuan
yang telah diberikan Allah kepada masing-masing orang itu hanya dapat berdaya guna bila
dilatih dan dikembangkan secara terus menerus.

1. Ada berbagai kemampuan yang dimiliki seseorang baik menurut pandangan sendiri
maupun orang lain :
- Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak mempunyai kemampuan, sebab pada saat
Allah menciptakannya, ia sudah membekali manusia dengan berbagai kemampuan, walaupun
kemampuan yang diberikan itu berbeda satu sama lain. Setiap orang pasti mempunyai
kemapuan atau potensi dalam dirinya, baik yang berupa bakat, sifat/karakter, maupun kebiasaan
baik lainnya.Tugas manusia adalah bertanya, mencari dan menemukan dalam dirinya
kemampuan-kemampuan itu.
- Ada kemampuan yang sifatnya umum dimiliki semua orang, ada sifatnya khusus.
Misalnya,semua orang bisa berlari, tetapi ada yang bisa cepat berlari sehingga bisa meraih
sukses lewat kemampuannya itu, ada yang biasa-biasa saja. Semua orang bisa bicara, tetapi
ada yang beruntung dengan kemampuan bicaranya menghasilkan banyak uang, ada yang
senang membicarakan orang lain, ada yang bicara seperlunya, bermain musik,menari,
menyanyi, olahraga,dll.
-Kemampuan yang telah dianugerahkan Tuhan itu perlu dilatih dan dikembangkan, agar lebih
bermanfaat. Kita tidak dapat langsung terampil tanpa berlatih.

2. Cara dan sikap yang perlu dimiliki dalam usaha menembangkan kemampuan :
Kemampuan yang telah dianugerahkan Tuhan itu perlu dikembangkan dengan cara:
a. Melatih diri terus menerus tanpa rasa salah dan takut/gagal
b. Masuk dalam kelompok atau organisasi yang mempunyai minat dan bakat yang
sama, sehingga dapat saling mengembangkan satu sama lain.
c. Banyak membaca buku dan selektif terhadap informasi yang diterimanya.
d. Selalu berusaha lebih banyak melihat segi-segi baik/positif dari orang lain dan
berusaha meneladannya sambil mawas diri.
e. Disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
f. Belajar dan berani bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman, selain itu, perlu
disertai dengan sikap-sikap berikut : tidak mudah putus asa, tekun, disiplin, berusaha
dengan keras, menyertakan Tuhan dalam setiap usaha
Tanpa kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yang tinggi, tentu kita sulit
mengembangkan talenta kita secara maksimal. Yang terjadi dengan tiadanya
kedisiplinan adalah perkembangan yang hanya setengah-setengah saja.
Mengembangkan talenta/kemampuan diperlukan kedisiplinan yang tinggi dan rasa
tanggung jawab yang besar.Dengan demikian, selaku ciptaan Tuhan, kita tidak boleh
puas begitu saja akan yang dicapai/ dikembangkannya. Kita harus selalu berusaha
dan berjuang terus hingga mendekati kesempurnaan hidup bersama dengan orang
lain.

3. Pesan kutipan Kitab Suci Mat 25 :14-30 (perumpamaan tentang talenta) berkaitan
dengan upaya mengembangkan Kemampuan sbb:
-Perumpamaan tentang talenta memberi pesan yang cukup jelas. Kemampuan yang ada
pada diri manusia merupakan anugerah Allah, bukan berasal dari diri manusia itu
sendiri.Manusia harus bertanggung jawab terhadap pemberian Tuhan itu. Sikap bertanggung
jawab ditunjukkan dengan berusaha keras mengembangkannya agar berbuah berlipat ganda, dan
berguna bagi diri sendiri. Sebaliknya, bila manusia hanya membenamkan kemampuan yang
telah diberikan itu, berarti manusia menyia-nyiakan anugerah itu, dan lama-kelamaan
kemampuannya itu akan tumpul, bahkan akan hilang.

Pertanyaannya, apa itu talenta ?


Talenta adalah bakat/kemampuan atau ketrampilan khusus yang diberikan Tuhan kepada
manusia secara berbeda-beda atau segala kemampuan khusus yang dengannya kita mampu
memgembangkan diri menjadi pribadi yang utuh dan dapat melayani sesama. Dalam
perumpamaan tentang talenta, ada dua sikap yang dominan, yaitu:
- Ada orang yang sungguh bertanggung jawab dan mengembangkannya sehingga
menghasilkan buah.
- Dan ada juga orang yang tidak berbuat apa-apa, sehingga tidak menghasilkan apa-
apa.
Perlakuan Tuhan terhadap kedua sikap tersebut juga berbeda, yakni:
- Kepada mereka yang bertanggung jawab dan mengembangkannya, Allah
mengajak mereka untuk berbahagia bersama-Nya.
- Tetapi kepada mereka yang tidak bertanggung jawab dan tidak
mengembangkannya, Tuhan merasa sedih dan dengan terpaksa mengambilnya
kembali, karena talenta yang dikaruniainya tidak menghasilkan buah apa-apa.
Tuhan telah menganugerahkan kepada setiap orang kemampuan yang berbeda
satu terhadap yang lain, agar manusia saling membantu dan bekerja sama dalam
memperkembangkan diri.Mengembangkan kemampuan dan mewujudkannya dalam
hidup sehari-hari berarti kita ikut melanjutkan karya Tuhan yang ada di dunia. Kita
bekerja sama dengan Tuhan dan Tuhan akan selalu menolong kita. Tuhan akan selalu
memberikan semangat dengan perantaraan Roh Kudus. Dengan bantuan Tuhan kita
akan selalu berkembang terus hingga menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab
serta menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan Gereja.
KOMPETENSI DASAR :
1.2. Bersyukur kepada Allah atas kemampuan dan keterbatasan yang dimilikinya.
2.2. Bertanggungjawab mengembangkan kemampuan dan mengataasi keterbatasan dirinya.
3.2. Memahami berbagai kemampuan dan keterbatasan dirinya.
4.2. Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan untuk mengembangkan kemampuan dan
mengatasi keterbatasan.

INDIKATOR
Peserta didik mampu:
1. Menyebutkan berbagai keterbatasan kemampuan yang dimiliki manusia
2. Menjelaskan sikap yang sering muncul pada saat seseorang mengalami keterbatasan.
3. Menjelaskan pesan Mrk 4: 35-41 berkaitan dengan sikap menghadapi keterbatasan.
4. Membuat ringkasan tentang kisah orang sukses sekalipun mempunyai keterbatasan.
D. KEMAMPUANKU TERBATAS

Kita patut bersyukur atas berbagai kemampuan yang telah dianugerahkan Tuhan. Tetapi
kita juga perlu sadar bahwa kemampuan yang kita miliki, belum tentu dimiliki orang lain, atau
sebaliknya. Jika ada yang sama, tingkat ketrampilan tersebut mungkin berbeda. Dengan kata lain,
kita perlu belajar menyadari bahwa kemampuan kita terbatas. Tidak pernah ada seorangpun yang
pintar dalam segala hal. Keterbatasan manusia paling tampak dalam peristiwa kematian.
Keterbatasan yang dimiliki dalam bentuk apapun, sesungguhnya mendorong kita untuk berelasi
dengan sesama, bekerja sama saling melengkapi dan saling mengembangkan diri. Hal itu berarti
tak seorangpun yang dapat hidup sendiri tanpa peran dan bantuan orang lain.
Kesadaran akan keterbatasan kemampuan diri, dapat disikapi baik secara positif maupun secara
negatif. Maka kita perlu mengetahui bentuk/berbagai keterbatasan kemampuan manusia.
1. Ada berbagai keterbatasan kemampuan yang dimiliki manusia :
* Keterbatasan fisik: misalnya cacat, buta,pincang, tuli, dsbnya.
*Keterbatasan kemampuan intelektual: Misalnya berpikir lambat, susah menganlisis suatu
masalah, dsbnya.
*Keterbatasan psikologis (sifat/karakter): misalnya pemalu, bersikap tertutup,selalu ingin
menang sendiri, dsbnya.
*Keterbatasan ekonomis: misalnya tidak memiliki biaya atau dana.
*Keterbatasan sistem budaya: misalnya larangan untuk merantau, kebiasaan-kebiasaan
masyarakat yang sulit diubah, dsbnya.
Contoh-contoh keterbatasan dalam hidup seseorang, misalnya:
a. Ada anak yang sangat pandai sewaktu di SD, tetapi sekarang hanya menjadi
pengamen jalanan karena orang tuanya tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkan
dia. ( keterbatasan ekonomi).
b. Ada anak keluarga kaya dan serba kecukupan, tetapi sekarang hanya menjadi
pedagang asongan karena malas sekolah dan sering tidak naik kelas. (keterbatasan
kemampuan inteletual).
c. Ada anak yang pandai dalam pelajaran, tetapi di sekolah tidak punya teman karena ia
memiliki sifat pemalu dan kurang bergaul. ( Keterbatasan psihkologis).
d. Ada anak yang buta, tuli, tetapi pandai menyanyi, melukis.( keterbatasan fisik).
Setiap manusia mempunyai keterbatasan. Keterbatasan tersebut dapat berupa
keterbatasan fisik atau keterbatasan kemampuan.
2. Sikap dalam menghadapi keterbatasan diri.
Ada 2 sikap yang dimiliki manusia dalam menghadapi keterbatasan :
-Sikap pertama, sikap menerima dan mengakui .
Sikap positif ini akan berdampak pada kemampuan untuk mengatasi keterbatasan
dengan positif pula. Sikap yang perlu dikembangkan dalam menghadapi
kekurangan keterbatasan adalah:
a. Belajar lebih keras, belajar dari orang lain, tidak minder, dsbnya.
b. Kita harus mampu menerima diri sebagai pribadi yang memiliki kekurangan
dan yakin bahwa hal itu juga dialami oleh setiap orang.
c.Tidak menjadikan kekurangan sebagai alasan untuk tidak berkembang atau
sukses; banyak orang yang cacat, orang yang tadinya dianggap bodoh dapat
meraih kesuksesan dalam hidupnya, bahkan dapat membantu orang lain.
d.Mencoba belajar, berlatih dan bertanya pada orang lain yang lebih
berpengalaman serta bijaksana atas apa yang menjadi
kekurangan/keterbatasan dirinya.
e. Menyemangati diri, bahwa ada orang yang cacat pun dapat berhasil/sukses
hidupnya serta mampu mengukir namanya dideretan orang sukses dunia.

-Sikap kedua adalah sikap menolak, tidak mengakui, bahkan menutup-nutupi


keterbatasan. Sikap negatif ini membuat orang:
a. Bersikap minder, akibatnya :
 Merasa hidupnya sebagai beban, sebab merasa hidupnya kurang beruntung.
 Sukar bergaul, kurang percaya diri dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
 Memandang Tuhan tidak adil terhadap dirinya.
 Iri hati akan keberhasilan orang lain, cemburu, menganggap orang lain lebih
beruntung dari pada dirinya
b.Bersikap munafik, akibatnya :
 Melakukan segala upaya untuk menutupi segala kekurangan dengan
 menghalalkan segala cara,
 misalnya orang yang penakut akan berusaha omong besar bahwa ia
 sering melihat hantu, menjelekkan teman yang dianggap saingan, agar
orang
 lain lebih dekat dan berpihak padanya.
 Menjilat atasan, dan menekan bawahan.
Bagaimanapun juga, kedua sikap tersebut akan merugikan diri sendiri. Kerugian
itu antara lain:
a. Kita akan mengalami kesulitan dalam pergaulan dengan sesama.
b. Kurang disenangi oleh teman-teman.
c. Kurang dilibatkan dalam aktifitas kelompok.
d. Tidak mampu menutupi dan menghilangkann kekurangan yang dimiliki,
bahkan dapat membuat kekurangan itu semakin besar dan makin merugikan
diri sendiri.

3. Beberapa kisah orang sukses sekalipun mempunyai keterbatasan :


* Kisah Louis Braille, memberi pesan yang amat jelas bagi kita. Keterbatasan apapun bila
disikapi secara positif bisa menjadi peluang untuk berkembang. Kita banyak menyaksikan
sendiri banyak orang cacat yang menjadi terkenal, banyak orang kurang pandai dalam
matematika tetapi sukses jadi pengusaha, banyak orang yang berasal dari pelosok kampong
yang ke sekolah harus berjalan kaki puluhan kilometer dan fasilitas belajarnya sangat
minim bisa menjadi juara olimpiade. Masih banyak lagi
contoh yang bisa ditemukan. Yang penting keberanian menerima keterbatasan,
mengatasi dengan bekerja keras, yakin bahwa segala sesuatu dapat diraih asal
ada tekad, dsbnya.
Maka sikap mengeluh, minder, frustasi, iri, atau menghalalkan segala cara tidak
akan menyelesaikan keterbatasan yang dimiliki.
* Semua orang mempunyai keterbatasan, atau pada saat tertentu sadar akan
keterbatasan. Bahkan murid-murid Yesus pun pada saat tertentu merasakan
keterbatasan kemampuan dirinya.
4. Pesan Mrk 4: 35-41 ( Angin Ribut Diredahkan) berkaitan dengan sikap menghadapi
keterbatasan :
* Ketika sadar akan keterbatasan kemampuan, ada sebagian orang menjadi bingung,
bahkan ada pula yang menyalahkan Tuhan. Para murid Yesus rupanya mengalami hal
yang kurang lebih sama. Mereka bingung dan menyalahkan Yesus seolah-olah Yesus
tidak peduli dengan nasib mereka, seperti nampak dalam ungkapan : “ Guru, Engkau tidak
peduli kalau kita binasa ? “ Mungkin dalam bahasa manusia sekarang hal tersebut bisa
berbunyi :” mengapa saya tidak dilahirkan dengan wajah cantik/ganteng ? Mengapa orang
tua saya miskin ? Mengapa saya tidak sepintar dia ? Mengapa Engkau menciptakan aku
dalam keadaan cacat ?
* Tetapi ada hal yang menarik dari kutipan tersebut. Ketika sadar akan keterbatasan
kemampuannya, para murid Yesus pergi mencari pertolongan Yesus. Mereka sadar bahwa
saat menghadapi keterbatasan, manusia perlu memberanikan diri meminta bantuan orang
lain, terutama meminta pertolongan Tuhan.
* Ada dua pesan yang kuat yang tersampaikan dalam kisah Yesus meredakan angin
ribut. Pertama, menguatkan keyakinan Iman kita, bahwa dibalik keterbatasan yang
dimiliki pada setiap orang pada saat manusia diciptakan, Allah bermaksud supaya
manusia bisa saling membantu dan bekerja sama satu sama lain untuk saling
mengembangkan dan menyempurnakan. Bukan maksud Tuhan untuk bersikap tidak adil.
Ketika dalam keluarga ada satu anggotanya yang cacat, misalnya : Tuhan hendak
mengajari mereka untuk lebih peduli dan menyanyangi anggota keluarga itu. Kita
semakin diteguhkan jika saling membantu dan bekerja sama dalam keterbatasan masing-
masing demi saling melengkapi dan mengembangkan diri. Kedua, pada akhirnya manusia
harus sadar , bilamana mengalami keterbatasan diri ia harus mencari sumber kekuatan dan
kesempurnaan sejati, yakni Tuhan Allah. Kenyataan tersebut bisa dilihat,mengapa pada
saat-saat sulit orang tuamu atau anda lebih rajin berdoa, supaya anda lulus ujian , banyak
orang tuamu bermohon kepada Tuhan dengan bernovena.
*Ada sikap positif yang dapat kita teladani dari para murid Yesus dalam menghadapi
keterbatasan. Dalam keterbatasan, mereka tidak berikap minder atau munafik, melainkan
datang dan meminta pertolongan Tuhan Yesus. Mereka yakin bahwa Yesus akan
membantu, sehingga mereka dapat keluar dan mengatasi keterbatasannya atau
ketidakmampuannya. Dihadapan Tuhan, manusia tidak ada apa-apanya. Maka setiap saat
Tuhan pun menanti kedatangan manusia dan selalu siap memberi pertolongan.
*Sebagai orang beriman kitapun dapat menhadapi keterbatasan kita dengan datang pada
Tuhan untuk mohon pertolongan dan rahmatNya. Keterbatasan kita hadapi dengan
mengandalkan adanya rahmat Tuhan yang selalu menyertai dan meneguhkan perjuangan
hidup kita.Rahmat Tuhan akan membuat kita senantiasa bersikap positif terhadap apa yang
kita miliki dan alami. Bahkan pada akhirnya kita mampu bersyukur akan apa yang kita
miliki baik yang berupa kemampuan maupun keterbatasan dalam diri sendiri.
KOMPETENSI DASAR :
1.2. Bersyukur kepada Allah atas kemampuan dan keterbatasan yang dimilikinya.
2.2. Bertanggungjawab mengembangkan kemampuan dan mengataasi keterbatasan dirinya.
3.2. Memahami berbagai kemampuan dan keterbatasan dirinya.
4.2. Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan untuk mengembangkan kemampuan dan
mengatasi keterbatasan.

INDIKATOR
Peserta didik mampu:
1.Menyebutkan hal-hal yang patut disyukuri dalam hidup
2.Menjelaskan unsur-unsur yang penting disadari agar dapat bersyukur
3.Menjelaskan pesan kutipan Luk 17 : 11-19 berkaitan dengan sikap syukur
4.Menyusun doa ucapan syukur atas anugerah kehidupan yang diterimanya.
E. SYUKUR SEBAGAI CITRA ALLAH

Kata “ syukur “atau “ bersyukur “ bagi sebagian orang menjadi sesuatu yang mudah
dikatakan, tetapi sulit dilaksanakan. Hal ini disebabkan manusia zaman sekarang sering
memandang seolah keberhasilan dan apa yang dimiliki saat ini semata-mata hasil usaha dan kerja
kerasnya sendiri. Bagi orang beriman, pandangan semacam itu tidak sejalan dengan kedudukan
manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Orang beriman mengamini, bahwa sesungguhnya
hidup manusia dengan segala pengalamannya, baik manis maupun pahit, menyenangkan atau
tidak menyenangkan, tidak pernah lepas dari peran Allah Sang Pencipta. Hidup kita, keadaan kita
merupakan bukti pemeliharaan dan cinta Tuhan.
Untuk lebih memahami perlu kita mengetahui pengertian bersyukur.
Syukur artinya berterima kasih ( kepada Tuhan ). Bersyukur berarti mengucap terima
kasih dengan hati yang ikhlas kepada Tuhan atas keberadaan diri kita yang telah
diciptakan sebagai citra-Nya. Kalau begitu hal-hal apa saja yang perlu kita syukuri ?

1. Macam-macam hal yang patut disyukuri dalam hidup :


* “ Catatan harian Martin “ bisa menjadi contoh bahwa pengalaman yang sangat biasa
dan manusiawi bisa menjadi pengalaman iman bila direfleksikan. Hasil refleksi itu bisa
menjadi dasar manusia untuk bersyukur.
*Kita bersyukur karena Tuhan telah melimpahkan kita karunia-karuniaNya yang
menghidupkan kita, yaitu menyediakan segala sesuatu untuk menjalani hidup kita
sebagai citraNya.Kita dikaruniai akal budi, kesehatan, segala kebutuhan hidup,
perlindungan, bakat-bakat, kemampuan-kemampuan,serta keunikan yang masing-masing
kita alami. Semua itu merupakan karunia Tuhan yang kita terrima dengan Cuma-Cuma.
* Gereja mengajak kita untuk senantiasa bersyukur, karena hanya manusia yang mampu
bersyukur. Manusia mampu bersyukur karena sebagai Citra-Nya, Allah telah membekali
manusia dengan akal budi dan hati nurani serta roh. Semua itu memampukan manusia
untuk senantiasa mencari Allah dan mengarahkan hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Lewat akal budi dan roh pula manusia beriman mampu mengamini, bahwa sesungguhnya
hidup manusia dengan segala pengalamannya, baik manis maupun pahit, menyenangkan
atau tidak menyenangkan, dan segala keadaannya : sempurna atau tidak sempurna, cantik
atau tampan atau kurang cantik dan kurang tampan, tidakpernah lepas dari peran Allah
san Pencipta. Hidup yang kita alami apapun keadaannya sesungguhnya merupakan bukti
pemeliharaan dan cinta Tuhan. Selayaknya manusia pun bertumbuh menjadi pribadi yang
penuh syukur kepada-Nya. Untuk itu perlu mengetahui unsur-unsur yang penting disadari
agar dapat bersyukur.
2.Unsur-unsur yang penting disadari agar dapat bersyukur.
Manusia akan mampu bersyukur bila :
- Mampu menganggumi keindahan dan karya serta penyertaan Tuhan dalam hidupnya.
- Mengakui, bahwa apa yang dilakukan Tuhan tersebut sebagai cara Tuhan mencintai
dirinya.
- Mengungkapkan dengan ibadat dan mewujudkan syukur dalam hidup sehari-hari
melalui tindakan.
Proses itu hanya dapat dilakukan bila manusia masuk dalam suasana hening meninggalkan
berbagai kesibukan.
3. Pesan kutipan Luk 17 : 11-19 ( kesepuluh orang kusta), berkaitan dengan sikap syukur :
* Ada sepluluh orang kusta yang merasakan karya penyelamatan Allah dalam dirinya,
melalui penyembuhan atas penyakitnya. Tetapi dari sepuluh orang yang disembuhkan
ternyata hanya satu orang yang bersyukur. Dalam kisah tersebut kebetulan orang
itu adalah orang Samaria.
* Menurut kamus Alkitab, Samaria dalam masa Perjanjian Lama merupakan ibu kota
Kerajaan Israel Utara sejak raja Omri ( I Raj 16 : 24 ). Pada tahun 722 SM Samaria
direbut tentara Asyur ( 2 Raj 17 : 5 ), penduduknya dicampur dengan bangsa-bangsa lain,
sehingga juga agama dicampur ( 2 Raj 17 : 24-41 ). Pada zaman yesus Samaria adalah
daerah diantara Galilea di sebelah Utara dan Yudea di selatan. Penduduknya dibenci oleh
orang-orang Yahudi karena agama ( dianggap kafir ) dan kebiasaannya berbeda dengan
orang Yahudi pada umumnya.
* Dari sepuluh orang itu, Sembilan orang menganggap dirinya sebagai orang beriman,
satu orang dianggap kafir atau tidak percaya kepada Allah . Tetapi anehnya, mengapa
yang sering dicap sebagai orang kafir itulah yang datang kembali untuk bersyukur ? Ia
bersyukur kepada Allah, karena melalui penyembuhan yang dialaminya, ia mampu
merasakan kehadiran Allah yag menyelamatkan. Sedangkan sembilan orang lainnya yang
telah ditolong Yesus tak sedikitpun mereka mau mengucapkan syukur atau
mengucapkan terima kasih kepadaNya.
*Pengalaman disembuhkan dari sakit membuat orang Samaria pergi bersyukur
kepadaNya. Orang Samaria dalam kisah tersebut percaya bahwa kesembuhan yang
dialami merupakan anugerah Allah kepadanya.
* Rasa syukur dapat diungkapkan melalui ibadat atau doa. Oleh karena itu, sesungguhnya
doa bukan kewajiban, dan dapat dilakukan setiap saat.
* Rasa syukur hendaknya diwujudkan melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-
hari seperti berikut :
- Memuliakan Allah lewat doa atau iabadat, baik secara pribadi maupun
mengundang sesama.
- Menyanyikan lagu-lagu pujian , mazmur dan syukur kepada Tuhan.
- Menolong sesama yang menderita,atau mendermakan dari milik kita untuk
Gereja maupun sesama.
- Berusaha hidup lebih baik kepada siapa pun, sesama maupun lingkungan hidup.
- Memelihara kehidupan itu sendiri, misalnya dengan menjaga kesehatan,
kebersihan, menjauhi obat-obatan terlarang, miras, dsbnya.
- Menjaga kehidupan orang lain, seperti yang dilakukan Sr.Theresa yang menolong
orang-orang miskin dan terbuang.
- Membiasakan bersyukur atas peristiwa hidup sekalipun itu kecil, baik suka
maupun duka.dsbnya.
Tetapi yang penting bukan caranya untuk bersyukur, melainkan bahwa syukur itu
hendaknya dilakukan dengan hati yang ikhlas, yang tulus.Ucapan syukur dengan
hati yang tulus iklas berarti menaruh perhatian yang tinggi terhadap karunia
Tuhan.Dengan demikian hidup kita adalah hidup yang penuh dengan rasa syukur
kepada Allah, apalagi kita sebagai citra Allah.
LATIHAN SOAL

Petunjuk: Berilah tanda silang pada jawaban yang benar.

1. Arti kata martabat adalah :


A. Buruk B. Sopan C. Derajat D. Kebaikan.
2. Yang membedakan manusia dengan makluk ciptaan Tuhan lainnya adalah sebagai
berikut, kecuali :
A. Berjalan C. Hati NuraniB. Kebebasan D. Akal Budi.
3. Arti manusia sebagai citra Allah adalah :
A. Umat Allah B. Anak Allah C.Kembaran Allah. D.Gambaran Allah.
4. Manusia diciptakan sebagai citra Allah yang unik, artinya:
A. Setiap manusia berbeda satu dengan yang lain.
B. Setiap orang mempunyai sesuatu yang khusus yang hanya dimikliki oleh diri kita
masing-masing dan tak mungkin dimiliki oleh orang lain.
C. Setiap manusia diciptakan Tuhan sama dari segi fisik, psikis, sifat, bakat dan
kemampuan.
D. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
5. Sikap positif dalam menanggapi keunikan dirinya, adalah:
A. Menerima diri apa adanya dan mengembangkannnya.
B. Membanding-bandingkan dengan kelebihan dan kekurangan orang lain.
C. Minder dan menutup diri terhadap kelebihan orang lain.
D. Merasa kurang beruntung karena memiliki kekurangan dalam dirinya.

6. Contoh perbuatan yang menghormati martabat manusia adalah :


A. Memaafkan teman yang sudah berbuat salah
B. Menceritakan kejelekan teman kepada orang lain
C. Memukul teman yang salah D. Mengejek teman.
7. “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakannya dia laki-laki dan perempuan diciptakannya mereka”. Kutipan tersebut
terdapat dalam kitab :
A. Kejadian 1:29 B.Kejadian 1: 27 C. Kejadian 1:28 D. Kejadian 1:30
8. “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang
yang merayap di bumi”. Kutipan tersebut terdapat dalam :
A. Kejadian 1:28 B.Kej 1:27 C. Kejadian 1:29 D.Kej 1:30
9. Allah memberi kuasa kepada manusia agar manusia :
A. Merusaknya C. Bertindak sewenang-wenang
B. Merawat dan menjaganya D. Membiarkannya begitu saja
10. Contoh perbuatan yang tidak sesuai dengan panggilannya sebagai citra Allah adalah :
A. Mencuri barang milik teman C. Ikut serta dalam kegiatan bakti sosial
B. Menghormati orang tua D. Rajin bekerja
11. Peristiwa atau tindakan manusia yang belum mencerminkan panggilannya sebagai citra
Allah atau yang bertentangan dengan panggilannya sebagai citra Allah adalah, kecuali :
A. Mengadakan reboisasi
B. Membuang sampah disembarang tempat
C. Pengrusakan hutan
D. Penebangan hutan secara liar
12. Contoh perbuatan yang sesuai dengan panggilannya sebagai citra Allah adalah :
A. Berlaku sopan terhadap orang lain C.Pengrusakkan hutan
B. Membuang limbah industri di sungai D. Melakukan pembunuhan
13. Tindakan di rumah yang mencerminkan diri sebagai citra Allah adalah :
A. Pergi keluar rumah tidak ijin C . Menonton TV samapi larut malam
B. Membiarkan kamar tidur berantakan D.Membersihkan rumah
14. Sebagai makluk yang secitra dengan Allah, manusia hendaknya :
A. Menebang pohon di hutan lindung C. Membuang sampah sembarangan di
tempat
B. Menyontek saat ujian D.Merapihkan kelas.
15. Sikap dan perilaku yang perlu dikembangkan dalam menampilkan kecitraan Allah
adalah, kecuali :
A. Memelihara kehidupan itu sendiri tanpa harus peduli dengan orang lain
B. Memelihara kehidupan yang baik
C. Berupaya menampilkan citra Allah sebagai pencipta melalui perbuatan dan tutur kata
D. Sikap bertanggung jawab dan saling mengasihi
16. Arti kata talenta dalam perumpamaan Yesus dalam injil matius adalah :
A. Gelar B.Kemampuan C. Rajin bekerja D.Prestise
17. Kisah perumpamaan tentang talenta terdapat dalam injil :
A. Matius 28:14-30 B.Mat 27:14-3 C. Matius 26:14-30 D.Mat 25:14-30
18. Dalam menanggapi bakat dan kemampuan yang kita miliki sebaiknya kita :
A. Menyerahkannya kepada Tuhan supaya berkembang sendiri seperti yang kita
rencanakan
B. Bertanggung jawab mengembangkannya
C. Minta didoakan orang tua secara terus-menerus
D. Pasrah saja nanti akan berkembang secara alami
19. Dalam injil markus 4:35-41, badai yang menerpa Yesus dan murid-murid-Nya pada saat
mereka berlayar adalah :
A. Salju B.Ternado C. Banjir D.Taufan
20. Sabda Yesus untuk meredahkan taufan itu adalah :
A. Tolong ! Tolong ! B. Sabarlah! C. Diam ! Tenanglah ! D. Jangan takut!
21. Berikut ini yang bukan merupakan keterbatan fisik adalah :
A. Lumpuh B.Miskin C. Tuli D.Buta
22. Kemiskinan merupakan salah satu bentuk dari keterbatasan :
A. fisik B.Ekonomi C. Intelektual D.Psikhologis
23. Berikut ini yang bukan merupakan keterbatasan intelektual adalah :
A. Minder B.Susah konsentrasi C.Berpikir lambat D. Sulit menganalisa masalah
24. Sebagai umat Kristiani, ungkapan rasa syukur kita yang tepat ketika berhasil dalam
sebuah usaha adalah :
A. Mengundang pastor dengan perayaan ekaristi yang mewah
B. Membeli barang-barang mewah D.Berpesta pora samalam suntuk.
C. Mentraktir teman-teman sepuas hati.
25. Cara mengungkapkan rasa syukur pada saat dalam kesulitan adalah :
A. Menyalahi orang lain C. Menjauhinya
B. Mencari solusi sambil berdoa D. Pasrah dengan keadaan
26. Orang Samaria itu mengucap rasa syukur atas penyembuhannya dengan cara :
A. Berdoa di bait Allah C. Tersungkur didepan kaki Yesus
B. Berpesta pora D. Menunjukan kepada imam-imam
27. Orang kusta yang bersyukur setelah disembuhkan Yesus berasal dari :
A. Betlehem B.Nasareth C. Yerusalem D.Samaria.
28. Gambaran atau image yang menunjuk pada identitas atau ciri seseorang atau kelompok
merupakan pengertian dari ...
A.Keterbatasan B.Talenta C. Kata citra D.persahabatan
29.Biasanya kata citra dikaitkan dengan satu nilai yang dianggap ideal dan baik, dan
umumnya terkait erat dengan... kecuali :
A.Kebiasaan B. Tindakan C. Sifat D.Karakter.
30.Dalam Kisah Penciptaan Kej 1:26-28, dikataktan bahwa manusia diciptakan sebagai citra
Allah, artinya :
A.Serupa dan segambar dengan Allah sendiri
B.Serupa dan segambar dengan binatang
C.Serupa dan segambar dengan sesama
D.Serupa dan segambar dengan ciptaan lainnya
31.Tuhan Allah memberikan kemampuan yang istimewa kepada manusia, sehingga dapat
membedakan manusia dengan makhluk cipataan lainnya. Kemampuan istimewa yang
dimaksud adalah...
A.Manusia dengan ciptaanTuhan lainnya sama
B.Manusia dengan tumbuh-tumbuhan sama
C.Manusia dengan hewan sama
D.Manusia memiliki akal budi, hati nurani dan kebebasan
32.Dono mencuri makanan dikantin. Karena mencuri makanan di kantin, Dono tidak hanya
merusak citra sekolahnya, melainkan juga citra keluarganya. Bila dikatakan merusak citra
sekolah dan keluarganya, maka citra sekolah Dono dan keluarganya adalah...
A.Sekolah memberikan hadiah kepada Dono
B.Orang tuanya bangga karena anaknya hebat
C.Perbuatan Dono hanya membuat keluarga dan sekolah menanggung malu
D.Dono dipilih menjadi ketua kelas karena tindakannya.
33.Sikap dan perilaku yang perlu dikembangkan dalam menampilkan kecitraan Allah
adalah...kecuali :
A.Sikap bertanggung jawab dan saling mengasihi
B.Berupaya menampilkan citra Allah sebagai pencipta melalui perbuatan, dan tutur
kata
C.Memelihara kehidupan yang baik
D.Memelihara kehidupan itu sendiri tanpa harus peduli dengan orang lain
34.Banyak situasi yang menunjukkan tindakan manusia yang tidak atau belum
mencerminkan panggilannya sebagai citra Allah. Salah satu contohnya adalah...
A.Pengrusakan hutan/penebangan hutan secara liar C.melestarikan alam
B.Menghutankan kembali tanah yang telah gundul D..Melindungi alam
35.Menggunakan waktu sebaik mungkin untuk belajar dengan baik dan serius adalah contoh
pelaksanaan tugas manusia sesuai dengan panggilan sebagai citra Allah ketika berada :
A.Di rumah B.di sekolah C.di masyarakat D.di kantor
36.Menghormati dan menghargai keberadaan orang lain adalah contoh pelaksanaan tugas
Manusia sesuai panggilan sebagai citra Allah ketika berada :
A .Di sekolah B.di masyarakat C.di rumah D. di kantor
37. Faktor penyebab utama manusia melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
panggilannya sebagai citra Allah adalah...
A.Untuk melestarikan alam C.menguasai alam ciptaan.
B.Egoisme, keserakahan dan sikap tidak peduli D. menaklukkan bumi
38.Bakat atau kemampuan atau ketrampilan khusus yang diberikan Tuhan kepada manusia
secara berbeda-beda atau segala kemampuan khusus yang dengannya kita mampu
mengembangkan didi menjadi pribadi yang utuh dan dapat melayani sesama adalah
pengertian dari :
A.Persahabatan B.citra C. Talenta D. image
39.Setiap orang mempunyai kemampuan atau potensi yang harus dikembangkan dalam
dirinya, maka upaya –upaya untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki adalah
sebagai berikut, kecuali :
A. Melatih diri terus-menerus C. malas belajar
B. Masuk dalam kelompok atau organisasi D. berdoa
40.Berpikir lambat, susuh menganalisa suatu masalah, ingin menang sendiri adalah contoh
dari keterbatasan :
A.Politik B. Kemampuan intelektual C. Fisik D. sistem budaya
41.Sikap positif yang dapat kita teladani dari murid Yesus dalam menghadapi keterbatasan
adalah :
A. Bersikap minder dan munafik C. Menjauhkan diri dari
Yesus
B. Datang kepada Yesus dan memohon bantuan-Nya. D.mempromosikan kehebatan
42.Umumnya orang mampu bersyukur jika mendapatkan kegembiraan/ keberhasilan/hal -
hal yang menyenangkan dirinya. Sebenarnya ada banyak cara untuk bersyukur,
kecuali :
A Memuliakan Allah lewat doa C. Menolong sesama yang menderita
B.Memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi D.menjaga kehidupan orang lain.
43.Dalam Injil Luk 17 : 11 – 19, dikisahkan tentang kesepuluh orang kusta yang telah
disembuhkan Yesus. Yang kembali kepada Yesus untuk mengucap syukur adalah :
A.9 orang B. 8 orang C. 1 orang D. 10 orang
44.Orang Samaria itu mengucap syukur kepada Yesus, karena....
A.Ia mau bertobat dari segala dosanya.
B. karena melalui penyembuhan yang dialaminya, ia mampu merasakan kehadiran
Allah yang menyelamatkan.
C.Ia mau menunjukkan dirinya sebagai orang yang benar di hadapan Allah.
D. orang kafir, orang yang tidak percaya kepada Allah.
45.Dalam masyarakat Yahudi, orang Samaria dipandang sebagai orang....
A.Kafir, orang yang tidak percaya kepada Allah. C. Orang yang beriman
B.orang terhormat . D. Tokoh masyarakat.
46.Marsya lulus ujian. Tindakan Marsya yang mencerminkan rasa syukur yaitu:
A. Biasa-biasa saja. C. Memanjatkan doa.
B. Mencoret-coret baju karena gembira. D. Mentraktir teman makan di kantin.
47.Tugas /kuasa manusia sebagai citra Allah, bersifat terbatas, artinya:
A. Manusia tidak dapat menjalankan sesuatu melebihi kekuasaan dan batasan yang
diberikan oleh Allah.
B. Manusia tidak perlu menjalankan tugas secara bijak dan demi kemuliaan Allah.
C. Manusia boleh bekerja dan bertindak sesuai dengan rencananya .
D. Manusia menguasai alam ciptaan Tuhan sekehendaknya sendiri.
48.Allah memberikan bakat dan kemampuankepada manusia secara berbeda dengan tujuan:
A.Saling bersaing dalam mengejar tujuan.
B. Membanding-bandingkan bakat yang satu dengan yang lainnya.
C.Bekerja sama dan saling melengkapi.
D.Bekerja keras demi kepentingan pribadi dan keluarga.
49.Dalam Kitab Kejadian 1: 26-30, Sebagai citra Allah, manusia dipanggil untuk...kecuali:
A. Beranak cucu dan bertambah banyak.
B. Menguasai ciptaan Allah alainnya.
C. Memenuhi bumi dan menaklukkannya.
D. Menguasai bumi dan membiarkan kemelaratan.
50.Tugas manusia sebagai citra Allah, ketika berada di lingkungan sekolah adalah:
A. Membersihkan llingkungan sekolah. C. Membuang sampah sembarangan.
B. Menyontek saat ujian. D. Menebang pohon di hutan lindung.
============================================
BAB. II : AKU DICIPTAKAN SEBAGAI PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI.

Tidak seorang manusia pun tercipta atas kemauannya sendiri. Kalau saat ini kita adalah
perempuan atau laki-laki, itu semua bukan kemauan kita sendiri. Bisa jadi, mungkin keinginan
orang tua, tetapi yang paling utama karena memang Tuhan menciptakan dan menghendaki kita
terlahir sebagai perempuan atau laki-laki. Sesungguhnya kehidupan mamnusia bukan soal apakah
dia perempuan atau laki-laki. Di hadapan Allah, perempuan atau laki-laki sama dikasihi-Nya
karena Dialah yang menciptakannya. Yang perlu dipikirkan adalah apa maksud panggilan Tuhan
menciptakan kita sebagai perempuan atau laki-laki ?
Memang dalam realita ada segelintir orang yang kecewa atau mempertanyakan mengapa
dirinya terlahir sebagai perempuan atau laki-laki. Tentu banyak faktor yang menyebabkan hal
tersebut terjadi, bahkan ada diantara mereka yang berkeinginan atau memutuskan diri untuk
berganti kelamin. Tentu kita tidak perlu menghakimi mereka itu. Bagaimanapun, semua agama
mengajak kita untuk merasa bangga menjadi perempuan atau laki-laki, dan hidup sesuai dengan
panggilannya agar dapat memuliakan Allah yang menciptakannya.
Untuk mengantar kita agar memiliki rasa bangga menjadi perempuan atau laki-laki dalam
bab ini akan dibahas tiga topik yakni :
A. Aku Bangga Sebagai Perempuan atau Laki-laki
B. Kesederajatan Perempuan dan Laki-Laki
C. Panggilan Sebagai Perempuan atau Laki-laki

KOMPETENSI DASAR :
1.3. Bersyukur atas dirinya telah diciptakan sebagai laki-laki atau perempuan yang sederajat.
2.3. Santun terhadap perempuan dan laki-laki sebagai ciptaan Tuhan yang sederajat.
3.3. Memahami sikap dan pandangan masyarakat tentang kesederajatan perempuan dan
laki-laki.
4.3. Melakukan aktivitas ( misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/kliping) tentang
kesederajatan perempuan dan laki-laki dalam hidup sehari-hari.

INDIKATOR
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan hal-hal yang patut dibanggakan sebagai perempuan atau laki-;laki
2. Menjelaskan perilaku atau kebiasaan yang perlu dikembangkan agar menjadi pribadi
perempuan atau laki-laki yang membanggakan.
3. Menjelaskan pandangan Gereja tentang perempuan atau laki-laki seperti yang
diinspirasikan
4. dalam Kej 1 :26-27; 2:18,21-23 dan katekismu Gereja Katolik artikel 2333 dan 2334.
5. Menyusun surat yang mengungkapkan kekaguman terhadap orangtua.
A. AKU BANGGA SEBAGAI PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI

Tidak dapat dipungkiri keberadaan kita sebagai perempuan atau laki-laki. Tidak ada
seorang pun yang meminta kepada orang tuanya untuk dilahirkan kembali dalam keadaan yang
lain. Kenyataan ini bukan semata-mata takdir, melainkan anugerah dan kasih Allah bagi kita.
Anugerah dan kasih itu adalah bahwa kita telah ditetapkan sejak semula oleh-Nya untuk menjadi
seorang perempuan atau laki-laki, dan telah diciptakan Allah dengan sangat baik adanya dan
sangat indah. Masing-masing kita mempunyai kekhasan dan kekhususan yang tidak dimiliki
orang lain. Maka kita merasa bangga dengan diri kita. Allah memang luar biasa.
Karena itu, sebagai perempuan atau laki-laki masing-masing memiliki kekhasan karakter.
1. Kekhasan karakter perempuan dan laki-laki dari segi biologis :
a. Ciri-ciri / keunikan perempuan dari segi biologis :
- Bertubuh halus dan gemulai.
- Bersikap penuh cinta.
- Setia, sabar dan pasrah
- Memiliki buah dada
- Leher lebih rata dan suaranya lebih kecil
- Kaki dan tangan umumnya tidak berambut
- Pinggang lebih menyempit dan pinggulnya lebih menonjol
- Kaki dari atas kebawah lebih meruncing
- Tangan lebih halus dan lemas
b. Ciri-ciri / keunikan laki-laki dari segi biologis :
- Bertubuh kekar dan kuat
- Bersifat tegar
- Agresif
- Penuh percaya diri.
- Umumnya lebih tinggi dari perempuan
- Tulang-tulang lebih besar dan kuat
- Ototnya lebih padat
- Tubuhnya lebih tegap, kuat dan penuh otot
- Dada dan bahunya lebih lebar dan datar
- Bahunya lebih besar dari pada pinggulnya
- Suaranya lebih besar
- Memiliki Jakun dan jenggot
- Kulitnya lebih kasar dan ditumbuhi bulu terutama pada kaki dan tangan
2. Kekhasan karakter perempuan dan laki-laki dari segi kejiwaan/psikologis :
a. Ciri-ciri / keunikan perempuan dari segi kejiwaan/psikologis :
a. Perbedaan perasaan.
Bila menghadapi suatu soal atau masalah, perempuan biasanya akan merasakan
lebih mendalam dan lebih lama. Misalnya, jika pacar tidak datang menepati janji
untuk bersama pergi ke bioskop. Dalam hal ini untuk anak laki-laki mungkin
tidak menjadi soal. Tetapi untuk anak gadis dapat menjadikan suasana di
rumahnya menjadi runyam. Emosi dan perasaan seorang perempuan lebih
dominan,lebih detail-detail,dan terperinci. Pada laki- laki : segi rasional dan
nalar lebih dominan, melihat secara garis besar.
b.Perbedaan pikiran.
Dalam memikirkan sesuatu, perempuan biasanya sulit mengambil jarak dengan
objek pemikirannya. Dia cenderung berpikir dari ‘dalam’. Misalnya memikirkan
suatu bencana, ia akan gampang terlarut dalam bencana itu. Tetapi bagi anak
laki-laki akan gampang mengambil jarak dengan apa yang dipikirkannya.
Pemikiran perempuan sering lebih perbagian, sedangkan pemikiran laki- laki
lebih menyeluruh. Misalnya, dalam mengurus pesta,perempuan lebih cendrung
memikirkan urusannya, sedangkan laki-laki cendrung melihat secara
keseluruhan.
c.Perbedaan tindakan.
Laki-laki itu “bersifat membuat”. Misalnya membuat rumah, membuat perabot,
dsbnya, membongkar, merusak. Oleh karena itu ia lebih suka tinggal di tempat
di mana ia berbuat’. Suka memncoba, mencari dan melihat-lihat, aktif,
mengambil inisiatif,suka mengkritik dan memprotes. Perempuan lebih suka
memelihara dan merawat. Misalnya memelihara/merawat anak, rumah, taman,
dsbnya. Oleh karena itu perempuan lebih suka di tempat di mana ia dapat
memelihara/merawat.
d.Perbedaan rangsangan seksual.
 Pria mudah terangsang pada hal-hal lahiriah (eksternal). Misalnya, ketika
melihat paha seorang gadis. Sedangkan perempuan lebih terangsang pada
hal-hal yang batiniah (internal). Misalnya ketika ia dirayu bahwa ia
cantik,pantas dicintai, dsbnya.
 Rangsangan seksual pada laki-laki dapat timbul secara tiba-tiba dan
tinggi, tetapi cepat meredah. Sedangkan rangsangan seksual pada
perempua lebih pelan dan lebih lama redahnya.
 Tempat rangsangan pada laki-laki umumnya berpusat pada alat kelamin.
Sedangkan pusat rangsangan pada perempuan terdapat pada seluruh
badannya, khususnya pada dada dan sekitar alat kelaminnya.
= Perbedaan yang terdalam, yang membuat laki-laki sungguh menjadi laki-laki dan
perempuan sungguh menjadi perempuan adalah organ kelamin.
Ogran kelamin ini mulai bekerja sungguh-sungguh ketika manusia mulai
berumur 12, 13, 14, atau 15 tahun. Ketika masih anak-anak, mereka belum merasakan
kepriaan dan kewanitaannya. Mereka bergaul tanpa ada “batas-batas” Mereka bergaul
tanpa merasa malu.. Mereka seolah-olah masih netral.
3.Ciri-ciri/keunikan perempuan dan laki-laki dari segi kemampuan :
Bakat dan kemampuan kita sebagai perempuan ataupun laki-laki bermacam-macam dan
berbeda-beda. Ada yang berbakat dibidang olah raga, seni, bahasa, atau bakat-bakat lainnya.
Ada yang memiliki kecerdasan menonjol dibidang intelektual, musikal, atau kecerdasan gerak
dan bahasa. Perbedaan yang ada justru dapat membantu dan menjadikan diri kita saling
menyempurnakan satu sama lain.
4. Alasan perempuan dan Laki-Laki bangga atas dirinya :
Keberadaan dirinya sebagai perempuan dan laki-laki merupakan anugerah Allah. Dan
keberadaan itu bagi mereka yang patut disyukuri dan itu harus dikembangkan sebagai
laki-laki atau perempuan menuju kesempurnaan sebagai citra Allah.
5. Pandangan Gereja tentang perempuan atau laki-laki seperti yang diterangkan
dalam Kej 1 :26-27; 2:18,21-23 dan katekismu Gereja Katolik artikel 2333 dan 2334:
* Allah menciptakan manusia laki dan perempuan dan kepadanya masing-masing
dilengkapi dengan kebaikan dan keindahan. Semua itu baik adanya. Allah memberkati
dan mengasihi keduanya, mereka begitu berharga di mata Allah.
* Kita patut bersyukur karena Allah mempunyai maksud khusus dengan menciptakan kita
sebagai laki-laki atau perempuan, yakni supaya saling melengkapi dan mengembangkan
satu terhadap yang lain. Dengan kata lain, perbedaan laki-laki dan perempuan bersifat
komplementer (Kej 2 : 18-25 ). Artinya, mereka saling membutuhkan dan saling
tergantung satu sama lain. Laki- laki tidak dapat hidup tanpa perempuan, dan sebaliknya
perempuan tidak dapat hidup tanpa laki-laki.
* Kita patut bangga terhadap anugerah yang melekat pada diri kita dan mensyukurinya,
serta terpanggil untuk mengembangkan diri sebagai laki-laki atau perempuan menuju
kesempurnaan sebagai citra Allah.
KOMPETENSI DASAR :
1.3. Bersyukur atas dirinya telah diciptakan sebagai laki-laki atau perempuan yang sederajat.
2.3. Santun terhadap perempuan dan laki-laki sebagai ciptaan Tuhan yang sederajat.
3.3. Memahami sikap dan pandangan masyarakat tentang kesederajatan perempuan dan
laki-laki.
4.3. Melakukan aktivitas ( misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/kliping) tentang
kesederajatan perempuan dan laki-laki dalam hidup sehari-hari.

INDIKATOR
Peserta didik mampu:
1 .Menjelaskan arti perempuan dan laki-lakimsederajat.
2. Menjelaskan contoh kasus ketidaksederajatan antara perempuan dan laki-laki.
3. Menjelaskan contoh yang memperlihatkan kondisi kesederajatan antara perempuan
dan
laki-laki.
4.Menjelaskan makna kesederajatan antara perempuan dan laki-laki berdasarkan kutipan
Katekismus Gereja katolik artikel 369, 371, 372 ; Yoh 8 : 2-11 dan Mrk 15 :21-28.
5.Menyebutkan berbagai usaha untuk mengembangkan kesederajatan perempuan dan laki-
laki dalam kehidupan sehari-hari.
6.Membuat motto yang berisi ajakan untuk mengembangkan kesederajatan perempuan dan
laki-laki dalam sederajat.
B. PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SEDERAJAT
1. Pandangan masyarakat tentang kedudukan perempuan dan laki-laki:
Dalam kebudayaan tertentu di masyarakat kita masih menemukan banyak
pandangan yang menganggap laki-laki lebih berharga dibandingkan dengan perempuan.
Anak laki-laki sering dipandang sebagai andalan dan harapan masa depan karena ia
akan menjadi tulang punggung dan penerus keluarga. Hal itu disebabkan karena laki-laki
dianggap sebagai pribadi yang kuat dan dapat menguasai banyak hal. Laki-laki adalah
kebanggaan keluarga.
Sebaliknya, anak perempuan dianggap sebagai pribadi yang lemah dan kurang
mampu menjadi pemimpin dalam keluarga. Maka kita sering menjumpai orang tua yang
merasa kecewa ketika mengetahui bahwa anak yang dilahirkan adalah anak perempuan.
Dalam banyak kesempatan sering kelihatan bahwa anak laki-laki lebih banyak mendapat
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan perempuan
kurang mendapat kesempatan yang sama. Inilah yang disebut budaya patriarkhi, yaitu
budaya yang memandang kedudukan kaum laki-laki lebih tinggi/penting dari
pada kedudukan kaum perempuan.

2. Contoh kasus yang memperlihatkan pandangan keliru tentang kedudukan perempuan


dan laki-laki:
 Dalam bidang pemerintahan; hampir sebagian dikuasai oleh kaum laki- laki, tetapi
dalam bidang lain, perempuan lebih mendapat keuntungan , misalnya dalam hal
mencari pekerjaan. Umumnya perempuan akan lebih mudah mendapat pekerjaan
dibandingkan dengan laki-laki. Yang mendapat pendidikan tinggi pada umumnya laki-
laki. Yang menjadi pemimpin pada umumnya laki-laki.Yang mengurus rumah tangga
dan anak-anak pada umumnya perempuan.
 Hampir di kebanyakan daerah, kedudukan dan peran perempuan dibatasi. Di Jawa,
terutama masyarakat pedesaan, peran perempuan dikenal dengan istilah “tiga ur”
(dapur, sumur, kamar),tugas perempuan hanya untuk memasak, mencuci,melahirkan
anak, mengurus anak.

3.Makna kesederajatan laki-laki dan perempuan berdasarkan kutipan


Katekismus Gereja katolik artikel 369, 371, 372 ; Yoh 8 : 2-11 dan Mrk 15 :21-28 :
= Yesus hidup dalam masyarakat Yahudi dimana kaum perempuan menjadi warga
masyarakat kelas dua /urutan kedua dalam tatanan masyarakat. Pada masa itu kaum
perempuan Yahudi banyak mendapat perlakuan yang tidak adil. Kaum laki-laki sangat
dihargai dan dijujung tinggi.
= Beberapa kasus dalam Kitab Suci memperlihatkan hal itu. Misalnya perempuan yang
kedapatan berbuat dosa , dihakimi secara sepihak oleh orang banyak tanpa melihat bahwa kaum
laki-laki juga berdosa (Yoh 8: 2-11).Peraturan-peraturan yang berlaku dalam pertemuan-
pertemuan jemaat menunjukkan betapa kaum perempuan terpinggirkan, kurang diberi tempat ( 1
Kor 14: 26-40 1 Tim 2:11-14).
= Yesus sangat menghargai dan membela kaum perempuan . Yesus memperlakukan
perempuan yang berzinah secara manusiawi (Yoh 8:2-11). Yesus juga memuji seorang
perempuan Kanaan yang percaya (Mrk 15:21-28) dan menempatkan contoh seorang janda
miskin yang memberi sumbangan di bait Allah sebagai teladan dalam kejujuran di hadapan
Allah. Ia selalu berjuang agar tercipta suatu masyarakat di mana laki-laki dan perempuan
sederajat atau setara.
= Sikap dan tindakan Yesus itu tampaknya dilandasi oleh pemahaman bahwa baik laki- laki
maupun perempuan sama dihadapan Allah , karena Allah sendiri telah menciptakan mereka
sebagai citra Allah yang saling membutuhkan. Karena saling membutuhkan itulah, maka
tidak ada yang lebih tinggi atau yang lebih rendah diantara mereka.
5. Berbagai usaha untuk mengembangkan kesederajatan perempuan dan laki- laki
dalam kehidupan sehari-hari :
* Mulailah menghargai bahwa masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
* melibatkan seseorang dalam kegiatan tertentu sesuai dengan kemampuan tanpa
memandang dia laki-laki atau perempuan.
* Mau bergaul dengan siapa saja dengan tetap menjaga kesopanan dan kesusilaan
* Tidak menghina lawan jenis.
* Bekerja sama, dan melibatkan kaum perempuan dalam kegiatan-kegiatan tertentu.
* Memahami kesamaan martabat kaum perempuan dan laki-laki sehingga dapat hidup
berdampingan sebagai pribadi –pribadi yang saling menghargai dan saling membantu.

Pengakuan dan penerimaan kesederajatan antara perempuan dan laki-laki


memang harus diperjuangkan terus menerus sehingga terwujud dalam sikap dan tindakan
kita sebagai orang beriman. Perlakuan diskriminatif terhadap perempuan jelas
bertentangan dengan ajaran Gereja. Laki-laki dan perempuan mempunyai martabat yang
sama. Perlakuan yang diskriminatif terhadap perempuan tidak sejalan dengan iman
Katolik.
KOMPETENSI DASAR :
1.4. Bersyukur atas anugerah seksualitas demi kehidupan bersama yang lebih baik.
2.4. Bertanggung jawab dalam mengembangkan seksualitas secara benar sebagai anugerah
Allah.
3.4. Memahami berbagai cara untuk mengembangkan seksualitas sebagai anugerah Allah
demi kehidupan bersama yang lebih baik.
4.4. Melakukan aktivitas ( misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/slogan) tentang
mengembangkan seksualitas sebagai anugerah Allah demi kehidupan bersama yang lebih
baik

INDIKATOR:
Peserta didik dapat:
1.Menjelaskan berbagai cara mengembangkan seksualitas sebagai perempuan atau laki-laki.
2.Menjelaskan pandangan kristiani tentang panggilan untuk mengembangkan diri sebagai
perempuan atau laki-laki.
3. Melakukan aksi nyata di rumah yang berfungsi melatih ketrampilan sebagai perempuan
atau laki-laki sejati.
C. MENGEMBANGKAN DIRI SEBAGAI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI

Panggilan setiap manusia adalah agar ia dapat berkembang sesuai kodratnya. Maka
sebagai perempuan, ia harus berkembang menjadi perempuan sejati. Sebagai laki-laki ia harus
berkembang menjadi laki-laki sejati.
1.Pemahaman seksualitas sebagai perempuan atau laki-laki.
Pengertian seks dan seksualitas.
-Kata seks lebih menunjuk pada jenis kelamin serta kekhasan fungsi yang berkaitan
dengan jenis kelamin tersebut.
-Contoh organ seks yang dimiliki perempuan itu: vagina, rahim, memiliki sel telur, maka
hanya perempuan yang bisa hamil. Organ seks laki-laki itu: penis, buah zakar, dan
mempunyai sperma.
-Seksualitas lebih menunjuk pada keseluruhan kepribadian ( baik sikap, cara berpikir,
kebiasaan, karakter, minat) yang diungkapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. contoh sikap/kebiasaan remaja tidak mendukung perkembangan dirinya menjadi perempuan
atau laki-laki sejati :
- Memamerkan bahkan menjual tubuh secara murahan atau melakukan
pengeroyokan untuk memperlihatkan kekuatan.
- Merokok atau memakai narkoba sebagai gaya hidup.
- Ugal-ugalan di jalan raya dengan kendaraan beroda dua
- Minum-minuman keras seperti alcohol dan semacamnya
- Melakukan tindakan kriminal seperti : mencuri, merampok,membunuh,
melakukan pemerkosaan dll.
Berdasarkan hal di atas maka, tentu saja para remaja perlu belajar menyadari bahwa
pencapaian kematangan fisik itu bukan titik akhir dari perekembangan mereka.Karena itu,
perlu diterapkan berbagai ketrampilan, sikap, kebiasaan yang perlu dilatih dan dikuasai
sejak kini agar berkembang menjadi perempuan atau laki-laki sejati.
3. Menjelaskan berbagai ketrampilan, sikap, kebiasaan yang perlu dilatih dan dikuasai sejak kini
agar berkembang menjadi perempuan atau laki-laki sejati :
- Menjaga kemurnian dan kesucian , baik fisik ( tubuh ) maupun jiwa.
- Menghormati tubuh, merawat dan menggunakan tubuh kita sesuai dengan
kehendak Allah dan kemuliaan Allah sendiri.
- Melatih diri bersikap kritis dalam memilih dan memilah hal-hal yang mendukung
perkembangan kepribadiannya dan berusaha dengan keras menghindar dan
menolak hal-hal yang merusak dirinya.
Terhadap hal ini, bagaimana pandangan kristiani tentang panggilan untuk
mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki.
4. Pandangan kristiani tentang panggilan untuk mengembangkan diri sebagai perempuan
atau laki-laki :
* St. Paulus dalam I Kor 6 : 13 b – 20, mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh
Kudus , yakni tempat roh Allah hadir dan berkarya dalam diri manusia .Tubuh kita
merupakan sarana kehadiran Allah, sejkaligus sarana kita untuk mewujudkan kehendak
Allah. Maka, kita tidak hanya perlu menghormati tubuh kita,melainkan merawatnya
danmenggunakan tubuh kita sesuai dengan kemuliaan Allah sendiri.
* Allah menciptakan manusia, baik perempuan maupun laki-laki sebagai citra-Nya.
Secara lebih khusus, dalam katekismus Gereja Katolik artikel 2335 ditegaskan bahwa
manusia, entah perempuan atau laki-laki harus mampu menampilkan dan
memancarkan gambaran diri Allah. Harus mampu memancarkan citra kekuatan dan cinta
kasih Allah yang lemah lembut.
*Salah satu wujud untuk mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki antara
lain dengan cara menjaga kesucian diri, baik sebagai perempuan maupun laki-laki
(Katekismus Gereja Katolik 2342-2345). Dan menurut santo Paulus, Tubuh kita adalah
Bait Roh Kudus.
* Untuk mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki kita harus memiliki
/menguasai berbagai pengetahuan dan ketrampilan, yang perlu dimiliki oleh seorang
perempuan atau laki-laki, sehingga kelak dapat berperan sebagai seorang ibu atau seorang
bapak yang baik dan bertanggung jawab.
LATIHAN SOAL
Berilah tanda silang pada jawaban yang benar.
1. Perbedaan yang mencolok antara laki-laki dan permpuan dari segi biologis adalah :
A. Perasaan C. Organ kelamin
B. Karakter D. Sifat
2. Berikut ini yang bukan merupakan perbedaan laki-laki dan perempuan adalah :
A. Martabatnya sebagai manusia C. Kebiasaan
B. Organ kelamin D. Sifat
3. Tujuan Allah menciptakan perempuan adalah sebagai :
A. Atasan laki-laki C. Penolong laki-laki
B. Pembantu laki-laki D. Bawahan laki-laki
4. Dalam kisah penciptaan, Allah menciptakan perempuan dari :
A. Tulang rusuk C. Tulang punggung
B. Tulang dahi D. Tulang paha
5. Maksud atau tujuan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan adalah :
A. Saling mengisi kekurangan satu sama lain
B. Saling mengasihi dan bersaing dalam mengumpilkan harta kekayaan
C. Menjalankan tugas yang sama yang diberikan Allah
D. Saling melengkapi dan mengembangkan satu terhadap yang lain
6. Di mata Allah laki-laki dan perempuan :
A. Sepadan C. Berbeda
B. Tidak sama D. Tidak seimbang
7. Alasan Yesus tidak menghukum perempuan itu adalah :
A. Yesus membenci ahli taurat
B. Yesus peduli pada perempuan itu
C. Yesus membenci orang farisi
D. Yesus tidak menemukan kesalahan pada perempuan itu
8. Berusaha untuk melibatkan seorang dalam kegiatan tertentu sesuai dengankemampuan
tanpa memandang jenis kelamin dan menghargai kelebihan dan kekurangan masing-
masing adalah :
A. Membedakan derajat laki-laki dan perempuan
B. Merendahkan derajat laki-laki
C. Mengembangkan kesederajatan laki-laki dan perempuan
D. Mengangkat tinggi derajat perempuan
9. Pembagian manusia dalam dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan adalah
pengertian dari :
A. Hormon C. Persahabatan
B. Seksualitas D. Seks
10. Seks dan seksualitas menurut kejadian 1:26-28 merupakan :
A. Ciri kelaki-lakian atau ciri keperempuanan
B. Anugerah Allah yang patut disyukuri
C. Anugerah Allah yang patut diperjuangkan
D. Hal yang biasa saja, karena itu tidak perlu disyukuri
11. Upaya yang dapat dilakukan demi mengembangkan seksualitas yang benar adalah :
A. Banyak membaca buku-buku tentang seksualitas
B. Rajin membaca kitab suci tanpa harus berdoa
C. Rajin berdoa dan mengikuti kegiatan rohani
D. Tidak perlu ke gereja
12. Salah satu penghayatan seksualitas yang keliru dikalangan remaja adalah :
A. Pergaulan yang terbatas
B. Membaca buku-buku yang bersifat ilmiah
C. Laki-laki dan perempuan tidak boleh duduk sama
D. Menonton film-film porno
13. Kitab suci 1 Kor 6:19-20 memandang luhur tubuh manusia. Hal ini disebabkan karena :
A. Tubuh merupakan anugerah
B. Tubuh milik orang lain
C. Tubuh merupakan gambaran kasih Allah
D. Tubuh merupakan bait Roh Kudus
14. Dalam sepuluh perintah Allah, perintah ”jangan berzinah” merupakan perintah Alah yang
:
A. Ketujuh C. Keenam
B. Kelima D. Kedelapan
15. Dalam sepuluh perintah Allah, bunyi perintah keenam adalah :
A. Jangan mencuri C. Hormatilah ibu bapakmu
B. Jangan berzinah D. Jangan mengingini istri sesamamu
16.Perbedaan yang paling mendasar antara laki-laki dan perempuan adalah terletak pada :
a. Potongan rambut c. Tinggi badan
b. Warna kulit d. Organ kelamin
17.Di bawah ini, beberapa perbedaan antara laki-laki dan perempuan dari segi psikologis
antara lain, kecuali :
a. Perasaan c. Tubuh
b. Pikiran d. Tindakan
18.Maksud atau tujuan Allah menciptakan laki-laki atau perempuan adalah :
a. Saling melengkapi dan mengembangkan satu terhadap yang lain
b. Menjalankan tugas yang sama yang diberikan Allah
c. Saling mengasihi dan bersaing dalam mengumpulkan harta kekayaan
d. Saling mengisi kekurangan satu sama lain.

19.Perbedaan antara permpuan dan laki-laki bersifat komplementer, artinya.....


a. Saling membutuhkan dan saling tergantung satu sama lain.
b. Saling menguasai satu sama lain.
c. Saling menolong kalau dibutuhkan oleh laki-laki atau perempuan.
d. Saling mempertahankan pendapatnya, karena sama-sama citra Allah.
20. Dalam kebudayaan tertentu di masyarakat, masih banyak ditemukan pandangan yang
menganggap laki-laki lebih berharga dibandingkan dengan perempuan. Hal ini
disebabkan karena,kecuali:
a. Laki-laki yang bisa mengurus hal-hal rumah tangga dan anak-anak.
b. Laki-laki adalah kebanggaan keluarga dan masa depan keluarga.
c. Laki-laki sebagai tulang punggung keluarga.
d. Laki-laki memiliki fisik yang kuat dan menguasai banyak hal.
21.Budaya patriarki adalah budaya yang......
a. menghargai kaum perempuan. C.merendahkan martabat laki-laki.
b. menghargai kaum laki-laki. D. menjunjung tinggi laki-laki dan
perempuan.
22. Berikut ini adalah pandangan masyarakat Yahudi tentang kedudukan laki-laki dan
perempuan, kecuali:
a. Kaum perempuan menjadi warga masyarakat kelas dua.
b. Kaum peremuan diperlakukan tidak adil.
c.Kaum perempuan sangat dijunjung tinggi karena sama-sama citra Allah.
d.Kaum perempuan dilecehkan, tidak dihargai martabatnya.
23.Dalam injil Yohanes 8:2-11, Yesus memperlihatkan beberapa sikap dalam
mengembangkan kesederajatan laki-laki dan perempuan, kecuali:
a. Yesus menghukum perempuan yang berdosa.
b. Yesus sangat menghargai dan membela kaum perempuan.
c.Yesus memperlakukan perempuan yang berdosa itu secara manusiawi.
d. Yesus memberi pengampunan kepada perempuan berdosa itu dan menasehatinya
supaya jangan berbuat dosa lagi.
24. Untuk melukiskan kesederjatan antara perempuan dan laki-laki, dalam Kejadian 2:18-25
dilukiskan bahwa wanita diciptakan dari:
a. Daging seorang pria, b. Tulang rusuk pria, c. debu tanah. D. Ramuan wewangian.
25.Dalam Kitab Kejadian 1:26-27; 2:18 ditegaskan bahwa Allah menciptakan laki-laki dan
perempuan sederajat. Maksud ungkapan sederajat :
a. Saling menghormati dan menghargai.
b. Derajat laki-laki lebih tinggi dari perempuan.
c. Laki-laki selalu merendahkan perempuan.
d. Perempuan selalu menjujung tinggi martabat laki-laki.
26.Berikut ini adalah pandangan Gereja Katolik tentang kedudukan perempuan dan laki-laki,
kecuali:
a. Pria dan wanita bermartabat sama diciptakan menurut citra Allah.
b. Perbedaan dan persamaan antara laki-laki dan perempuan dikehendaki Allah.
c. Perempuan dan laki-laki saling membutuhkan,saling melengkapi dan saling
menyempurnakan.
d. Laki-laki sebagai harapan masa depan gereja dan keluarga.
27.Dalam I Korintus 6:13-20, dikatakan bahwa Tubuh adalah bait Roh Kudus, artinya,
:
a.Tubuh merupakan sarana kehadiran Allah.
b.Tubuh sebagai sarana untuk menikmati kepuasan hidup.
c.Tubuh kita sebagai sarana untuk memuji dan memuliakan Allah.
d.Tubuh kita telah disucikan oleh Allah.
28. Keseluruhan yang menyangkut ciri-ciri kelaki-lakian atau keperempuanan yang ada pada
manusia baik menyangkut segi fisik, mental maupun spiritualitasnya, disebut.....
a. Seks. b.seksualitas. c. Image. d.talenta.
29. Karena tubuh kita merupakan Bait Boh Kudus, maka sikap kita terhadap tubuh kita ialah
a.Menghormati, merawat dan menggunakan tubuh kita sesuai dengan kemuliaan Allah.
b.Memamerkan tubuh kita supaya kelihatan cantik dan tampan.
c.Bergaya hidup mewah, supaya merasa puas dan bahagia.
d.Berpakaian yang bersih dan mahal supaya badan tetap sehat.
30. Kebiasaan yang perlu dilatih dan dikuasai agar berkembang menjadi perempuan atau laki-
laki sejati, kecuali:
a.Menjaga kemurnian dan kesucian , baik fisik ( tubuh ) maupun jiwa.
b.Menghormati tubuh, merawat dan menggunakan tubuh kita sesuai dengan kehendak
Allah dan kemuliaan Allah sendiri.
c.Melatih diri bersikap kritis dalam memilih dan memilah hal-hal yang mendukung
perkembangan kepribadiannya dan berusaha dengan keras menghindar dan menolak
hal-hal yang merusak diri.
d.Terlibat dalam pergaulan bebas dengan teman-teman supaya tidak ketinggalan zaman.
BAB III : TUMBUH DAN BERKEMBANG BERSAMA ORANG LAIN

Manusia yang diciptakan oleh Allah sebagai pribadi unik, baik sebagai perempuan
maupun laki-laki, dalam perkembangan dan pertumbuhannya senantiasa membutuhkan orang
lain dan tak dapat hidup tanpa bantuan orang lain/sesama itulah sebabnya manusia disebut
makhluk sosial.
Ada 4 lingkup hidup tempat manusia bertumbuh dan berkembang yakni keluarga, jemaat
( Gereja ), sekolah, dan masyarakat. Masing-masing lingkup berperan dan pengaruh secara khas.
Dalam bab ini, kita akan mencoba untuk melihat dan menyadari kembali sumbangan keempat
lingkup hidup itu. Dengan demikian diharapkan, peserta didik dapat semakin mampu bersikap
positif terhadap keempat lingkup tersebut, dan mampu menempatkan diri lebih baik lagi, serta
semakin berkembang dengan lebih baik dalam perkembangan dalam berelasi dengan orang lain.
Karena itu, topik-topik yang akan dibahas dalam sebagai berikut :
A. Peran Keluarga Bagi Perkembanganku
B. Peran Sekolah Bagi Perkembanganku
C. Peran gereja Bagi Perkembanganku
D. Peran Masyarakat Bagi perkembanganku.
KOMPETENSI DASAR :
1.5. Bersyukur atas peran keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap perkembangan
dirinya
2.5. Bertanggung jawab pada keluarga , sekolah, Gereja dan masyarakat atas peran
mereka terhadap perkembangan dirinya.
3.5. Memahami peran keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat dalam mengembangkan
dirinya.
4.5. Melakukan aktivitas ( misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/merencanakan suatu
kegiatan) yang mengungkapkan rasa syukur atas peran keluarga, sekolah, Gereja dan
masyarakat terhadap perkembangan dirinya.

INDIKATOR:
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan peran anggota keluarga dalam perkembangan dirinya
2. Menjelaskan berbagai tindakan yang perlu dilakukan sebagai wujud tanggung jawab
dalam keluarga.
3. Menjelaskan peran keluarga menurut Dokumen Konsili Vatikan II Pernyataan tentang
Pendidikan Kristen, artikel 13.
4. Menyusun doa untuk keluarga.
A. PERAN KELUARGA BAGI PERKEMBANGANKU

Keluarga adalah satu bentuk persekutuan hidup/komunitas terkecil yang terdiri


dari beberapa anggota yang memiliki sikap, karakter, kesibukan, masalah dan
kepentingan berbeda-beda. Maka untuk menciptakan keluarga yang ideal butuh peran aktif,
tanggung jawab, dan pengorbanan dari setiap anggotanya.
Keluarga adalah lingkungan pertama yang dimiliki dan dikenal oleh setiap orang sesaat
setelah ia lahir ke dunia. Begitu lahir, ia akan merasakan sentuhan, perhatian dan kasih sayang
pertama kali bukan dari orang lain, melainkan dari keluarga; mulai dari orang tua, adik atau
kakak, dan anggota keluarga lain yang tinggal serumah. Keluarga pulalah yang pertama kali
akan memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan manusia untuk hidup.
Dengan demikian, tak seorang pun dapat menyangkal bahwa keluarga mempunyai peran paling
besar dalam pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Karena perannya yang cukup besar dan
menentukan itu, maka selayaknyalah kita tidak melupakan jasa keluarga dan terlibat aktif dengan
penuh tanggung jawab terhadap keluarga.
1. Peran anggota keluarga dalam perkembangan dirinya :
- Keluarga merupakan sekolah pertama. Pengetahuan dan ketrampilan dasar pertama-
tama diperoleh dari keluarga, khususnya kedua orang tua dan pula anggota keluarga yang tinggal
di rumah.
- masing-masing anggota keluarga mempunyai peran yang tidak tergantikan dalam
pembentukan dan perkembangan diri. Ketika berhadapan dengan adik , maka peran
seorang kakak adalah : melindungi, belajar melayani, belajar membantu. Ketika
berhadapan dengan kakak, maka peran adik adalah : belajar bersikap hormat, belajar
meminta bantuan tatkala tidak mampu. Demikian juga dengan orang tua : belajar
menyanyangi, belajar caranya berkorban demi kebahagiaan orang lain, belajar memberi,
memberikan kasih sayang, memelihara, melindungi, merawat, mendidik,memberi
pengetahuan dan ketrampilan kepada anak-anak; mengajarkan anak-anak tentang
kebaikan,memberi teladan, mengajarkan untuk saling melayani,memberikan dorongan
bagi perkembangan anaknya, membantu anak untuk siap dalam bergaul dengan orang
lain dsbnya. Ketika berhadapan dengan orang tua , maka peran anak adalah : membantu
meringankan pekerjaan orang tua, mengurus dirinya sendiri, mencintai semua anggota
keluarga, terutama mencintai dan menghormati orangtua.
2. Faktor-faktor yang dapat merusak kehidupan keluarga zaman sekarang :
- Karena akibat kesibukan masing-masing anggota keluarga menyebabkan : mereka
jarang berkumpul sama-sama, jarang berkomunikasi satu sama lain walaupun mereka
tinggal dalam satu rumah dan isitrahat dalam rumah yang sama ( keluarga yang tingga
diperkotaan ).
- Demi mencari nafkah sebagian orang tua pergi ke kota atau tempat kerja yang jauh
bahkan keluar negeri ( keluarga di pedesaan ).
- Sikap kurang peduli satu sama lain ( anak tidak tahu permasalahan yang dialami orang
tuanya, sebaliknya orang tua tidak tahu permasalahan anaknya ). Banyak orang tuaberprinsip :
kami harus kerja keras, demi memenuhi kebutuhan anak, mereka harus memahami kami
Sebaliknya, anak juga mempunyai prinsip : saya tidak peduli, yang penting kebutuhan dan
keinginanku terpenuhi.
- Kurangnya komunikasi dalam keluarga dan ini merupakan awal kehancuran keluarga itu
sendiri. Akibatnya : banyak anak muda/remaja lebih betah beerada di luar rumah dengan teman-
teman daripada tinggal di rumah. Bahkan ketika ada masalah, lebih senang mencari penyelesaian
orang lain dari pada orang tua atau saudara sendiri. Maka masing-masing anggota keluarga
bertanggung jawab demi membangun keutuhan keluarganya sesuai dengan fungsi dan peran
masing-masing.
3. Berbagai tindakan yang selayaknya dilakukan demi keutuhan dan keharmonisan
keluarga:
- Mengingat penting dan besarnya peran keluarga bagi perkembangan dirimu maka anak juga
ikut bertanggung jawab terhadap keluarga. Tanggung jawab itu bisa dinayatakan dalam ikut
ambil bagian dalam permasalahan keluarga, pekerjaan keluarga, dengan cara : memberi perhatian
pada peristiwa-peristiwa khusus atau isitimewa dalamkeluarga,misalnya: memberi ucapan
selamat pada anggota keluarga yang berulang tahun, saling mendoakan satu sama lain,dsbnya.
4. Peran keluarga menurut Dokumen Konsili Vatikan II tentang Pendidikan
Kristen, artikel 3 dan Kel 20:12; Ef 6:1-13;Ams 4:1-13;6:20-22:
* Orangtua Sebagai pendidik yang pertama dan utama dalam mendidik anak dalam
keluarga.
* Menciptakan lingkungan keluarga yang diliputi : semangat bakti kepada Allah dan
kasih
sayang terhadap sesama.
* Perlunya sikap hormat terhadap orang tua (Kel 20:12 dan Ams 4;1-13;6:20-22).
* Dalam Perjanjian Baru, Yesus sendiri memperlihatkan sikap hormat dan penghargaan
yang luhur terhadap kedua orangtuaNya. Dengan mengajar di Bait Allah, Yesus
memperlihatkan keinginannya untuk menjadi anak yang berguna bagi sesama.(Luk 2:41-
52). Sikap terhadap orangtua juga dipertegas oleh Santo Paulus, ia mengajak setiap orang
untuk mendengarkan nasehat dan didikan mereka/orangtua (Ef 6:1-3). Dari nasehat Santo
Paulus ini,jelaslah bagi kita, bahwa ketaatan kepada orangtua menjadi cara paling konkrit
bagi kita untuk berperan dalam keluarga. Melalui ketaatan kita kepada kedua orang tua ,
maka kita dapat melakukan berbagai aktivitas dalam keluarga dengan gembira.
KOMPETENSI DASAR :
1.5. Bersyukur atas peran keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap perkembangan
dirinya
2.5. Bertanggung jawab pada keluarga , sekolah, Gereja dan masyarakat atas peran
mereka terhadap perkembangan dirinya.
3.5. Memahami peran keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat dalam mengembangkan
dirinya.
4.5. Melakukan aktivitas ( misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/merencanakan suatu
kegiatan) yang mengungkapkan rasa syukur atas peran keluarga, sekolah, Gereja dan
masyarakat terhadap perkembangan dirinya.

INDIKATOR:
Peserta didik mampu:
1. Menyebutkan peran orang-orang di sekolah dalam perkembangan dirinya
2. Menjelaskan sikap yang perlu dikembangkan dalam belajar
3. Menjelaskan pandangan Gereja tentang peran sekolah bagi perkembangan diri peserta
didik berdasarkan Gravisium Educationis art. 1 dan 5.
4. Menyusun doa guru-guru SD tempat bersekolah dulu.
B. PERAN SEKOLAH BAGI PERKEMBANGANKU

Ketika Allah menciptakan manusia, sesungguhnya Allah sudah membekali manusia


dengan berbagai potensi. Potensi yang sudah dianugerahkan Allah itu, bagaikan benih yang
disemai oleh para petani, yang akan dapat tumbuh, berkembang, dan berbuah bilamana dipupuk
dan dipelihara dengan baik. Untuk itu, Allah tidak diam saja. Allah memanggil orang-orang
pilihannya untuk membantu mengembangkan potensi yang dimiliki yakni melalui pelayanan
yang diberikan Bapak dan Ibu Guru serta semua orang yang ada di lingkungan sekolah. Sekolah
mempunyai peran yang cukup besar dalam menumbuh kembangkan berbagai kemampuan yang
kita miliki.
1. Peran orang-orang di sekolah dalam perkembangan diri kita :
Lembaga pendidikan, baik formal, informal, maupun nonformal, atau “ sekolah “
mempunyai peran yang strategis dalam membantu proses pembentukan diri seseorang. Bahkan
banyak orang tua yang seolah mengandalkan sekolah sebagai wadah utama pembinaan anak-
anaknya.Tentu saja hal ini tidak adil , sebab pendidik utama dan terutama adalah orang tua,
sedangkan sekolah hanya bersifat membantu. Tetapi sejalan dengan berkembangnya
profesionalisme dalam segala bidang, sekolah akhirnya menjadi tumpuan utama. Kenyataan ini
memang benar adanya, sekolah menjadi tempat orang mendapatkan banyak pengetahuan,
wawasan, ketrampilan untuk hidup di tengah masyarakat.
Semua orang sangat terbantu memperkembangkan diri berkat sekolah. Sekolah meliputi
banyak aspek : sarana dan prasarana, terutama manusia-manusia yang ada di dalamnya.
Merekalah yang berperan lebih banyak dalam proses pembentukan diri. Mereka masing-masing
mempunyai peran yang tidak pernah dapat dilupakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Mereka
itu adalah kepala sekolah dan wakilnya, guru dan karyawan. Karena itu, peran sekolah antara
lain : memberikan pelayanan pendidikan, pengajaran, pelatihan yang bersifat
pengetahuan/tehnologi, ketrampilan dan pembentukan sikap mental yang baik bagi
peserta didik. Pada akhirnya sekolah berfungsi dan bertanggung jawab untuk mendidik,
membina/mengembangkan dan mempersiapkan generasi muda bangsa yang berkualitas,
mandiri, mampu membangun dirinya dan membangun bangsanya pada masa datang.
2. Sikap yang perlu dikembangkan dalam belajar :
* Memupuk rukun persahabatan antara para siswa yang beraneka watak/perangai.
* Mengembangkan sikap saling memahami,mendengarkan, menghormati, bertanggung
jawab,tekun belajar dan disiplin , jujur, dstnya.
* Mengikuti penjelasan guru secara sungguh-sungguh.
* Mencatat hal-hal yang dianggap penting.
* Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
* Mengajukan pertanyaan bila ada hal-hal yang belum dipahami.
* Mengemukakan pendapat bila dianggap penting.
* Memanfaatkan buku-buku sumber dari perpustakaan.
* Melaksanakan tugas piket.
* Mempelajari dan memahami tugas yang diberkan dstnya.
3. Pandangan Gereja tentang peran sekolah bagi perkembangan diri peserta didik
berdasarkan Gravisium Educationis art. 1 dan 5 :
-Pendidikan Kristen menegaskan tentang pentingnya pendidikan atau sekolah.Oleh
karena itu, pelayanan pendidikan harus tertuju kepada semua orang. Sebab melalui
sekolah kita disiapkan untuk mampu hidup di tengah masyarakat. Karena itu, kita perlu
mempunyai sejumlah pengetahuan, dan ketrampilan agar mampu hidup.
-Melalui sekolah, kita memperoleh banyak pengetahuan dan ketrampilan, sehingga diri
kita makin berkembang dan bermakna.
-Melalui sekolah kita memperkenalkan harta warisan budaya yang telah dihimpun oleh
generasi-generasi masa silam.
-Melalui pendidikan memupuk rukun persahabatan antara para siswa yang beraneka
watak/perangai dan mengembangkan sikap saling memahami.
Dalam Kitab Suci, tidak digambarkan secara jelas apakah Yesus bersekolah atau
tidak. Tetapi Yesus senantiasa belajar dari orang lain yang dianggap lebih mampu. Itulah
sebabnya dalam kesempatan berkunjung ke Bait Allah, Ia menggunakan waktunya untuk
bertanya jawab dengan ahli-ahli Taurat. Ia menjadi pribadi yang pembelajar, dan melalui
belajar itu hikmatNya bertambah besar. SemangatNya untuk belajar tidak terhalangi oleh
kemiskinan yang ada dalam keluargaNya. Ia hanyalah anak seorang tukang kayu
Sebagai orang beriman dan sebagai generasi muda, kita perlu untuk selalu
membekali diri dengan berbagai kemampuan dan ketrampilan, misalnya:
1. Memiliki kemampuan dan pikiran yang kritis agar dapat menentukan dan memilih
mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah.
2. Memiliki inisiatif dan berani mengambil prakarsa, mampu membuat terobosan-
terobosan baru dalam menghadapi tantangan zaman dan mampu bertindak inovatif.
3. Memiliki sikap mandiri, tidak selalu bergantung pada orang lain.
4. Memiliki kemampuan untuk membangun relasi, berdialog, dan terbuka terhadap
orang lain.
5. Memiliki pribadi yang dewasa:
 Kedewasaan intelektual: maksudnya memiliki kemampuan untuk membentuk
pendirian yang kokoh dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang
tegas, tepat, bebas dan bijaksana.
 Kedewasaan emosional. Maksudnya memiliki kemampuan untuk menerima
dan mengelola emosi secara wajar.
 Kedewasaan sosial. Maksudnya memiliki sikap terbuka terhadap orag lai dan
sanggup berhubungan dan persahabatan dengan orang lain.
 Kedewasaan moral: Maksudnya memiliki kesetiaan pada asas-asa moral dan
kemampuan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
KOMPETENSI DASAR :
1.5. Bersyukur atas peran keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap perkembangan
dirinya
2.5. Bertanggung jawab pada keluarga , sekolah, Gereja dan masyarakat atas peran
mereka terhadap perkembangan dirinya.
3.5. Memahami peran keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat dalam mengembangkan
dirinya.
4.5. Melakukan aktivitas ( misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/merencanakan suatu
kegiatan) yang mengungkapkan rasa syukur atas peran keluarga, sekolah, Gereja dan
masyarakat terhadap perkembangan dirinya.

INDIKATOR:
Peserta didik mampu:
1. Menyebutkan berbagai kegiatan Gerejani yang dapat diikuti kaum remaja.
2. Menjelaskan manfaat yang diperoleh melalui keterlibatan dalam kegiatan pelayanan
Gereja
3. Menjelaskan peran Gereja bagi pengembangan diri umat.
4. Menyusun doa untuk para pemimpin Gereja.
C. PERAN GEREJA BAGI PERKEMBANGANKU
Manusia adalah makhluk rohani. Manusia tidak hanya terdiri atas jiwa dan raga, tetapi di
dalam dirinya Allah hadir dalam Roh-Nya yang Kudus. Berkat Roh itu pulalah, hidup manusia
senantiasa terarah pada Allah, ia selalu mencari Allah, dan ingin hidup menurut kehendak Allah.
Maka manusia disebut juga makhluk yang beriman, yang mempuyai relasi secara khusus dengan
Allah PenciptaNya.
Iman pada dasarnya merupakan relasi manusia secara pribadi dengan Allah. Tetapi untuk
mengembangkan hidup beriman, manusia tidak dapat sendiri. Ia perlu belajar dari orang lain
yang sudah terlebih dahulu beriman, ia harus hidup bersama dengan jemaat yang lain dan ikut
bertanggung jawab serta berpartisipasi dalam kehidupan jemaat yang lain. Mereka adalah jemaat
beriman atau disebut juga Gereja.
1. Kegiatan-kegiatan Gerejani yang diikuti oleh kaum remaja, misalnya:
- Putera-puteri altar.
- Sekami
- Legio Maria.
- Sekolah Minggu
- Kelompok Kitab Suci
- Kelompok Koor, dsbnya.
2. Manfaat yang dapat diperoleh dari berbagai kegiatan Gereja :
* Untuk mengembangkan diri kita dapat belajar dari berbagai macam sumber. Salah satu
sumber dapat kita temukan dalam komunitas jemaat beriman ( Gereja ).
* Kita dapat belajar dengan melihat sikap dan tindakan-tindakan baik yang telah
dicontohkan oleh tokoh-tokoh dalam gereja, terutama melalui keterlibatan langsung
dalam berbagai kegiatan Gereja.
* Banyak sikap dan keteladanan tokoh-tokoh umat yang terlibat dalam Gereja yang dapat
menjadi pelajaran bagi kita. Umumnya mereka terlibat dengan penuh semangat dan dengan
sukarela. Mereka itu aktif di Gereja, padahal untuk itu mereka seringkali harus berkorban
tenaga,waktu, dan pikiran. Mereka bekerja tanpa pamrih. Keteladanan semacam ini bisa ditiru
oleh kita agar kitapun semakin bertumbuh menjadi pribadi yang sama dengan mereka.
3. Peran Gereja tokoh pendahulu umat beriman dalam pengembangan diri,
berdasarkan Rom 10 : 14-15 :
* Rasul Paulus dalam suratnya kepada umat di Roma memberi penegasan tentang
peranan orang-orang beriman yang lebih dahulu bergabung dalam Gereja. Melalui kesaksian
hidup dan iman mereka itulah iman Gereja akan Yesus Kristus dan pelayanannya diteruskan dari
generasi ke generasi, sehingga manusia yang lahir di kemudian hari dapat mengenal Yesus
Kristus yang adalah jalan, kebenaran dan kehidupan.
* Atas jasanya itu, kita tidak bisa melupakan begitu saja. Kita dapat mendoakan mereka.
Tetapi terutama kita dapat meneladan hidup mereka dalam kehidupan kita sehari-hari.
* Dari Gereja kita memperoleh :
- Sabda Allah yang mencakup “ hukum-hukum Kristus “
- Rahmat Sakramen
- Teladan kekudusan
Gereja hadir dan berjuang untuk mewujudnyatakan sikap dan semangat Kristus dalam
pelayanan kepada dunia. Pelayanan yang diberikan dapat dirasakan dan menerangi hati banyak
orang. Gereja berperan sebagai garam dunia, terang dunia dan pewarta kabar gembira Kerajaan
Allah. Peran Gereja yang sangat terasa dalam kehidupan umat dan masyarakat adalah dalam hal
pengembangan di bidang pendidikan, kesehatan,dan peningkatatan taraf hidup umat dan
masyarakat yang lebih baik.
Dalam Gereja Katolik dikenal adanya lima tugas Gereja, yakni tugas pengudusan
(liturgia), pewartaan (krygma), persekutuan (koinonia), kesaksian (martyria), dan
pelayanan (diakonia). Kita diharapkan terlibat dalam tugas-tugas tersebut sesuai dengan
kedudukan dan peran kita masing-masing. Sebagai pelajar, kita dapat menjalankan tugas-tugas
gereja tersebut,misalnya dengan cara bertutur kata yang sopan, tidak menghina orang lain,
terlibat dalam kegiatan gereja, membantu teman yang memerlukan bantuan, melibatkan diri
dalam kehidupan bermasyarakat,mengikuti kegiatan rohani seperti doa , ibadat, kegiatan
pembinaan iman, memberi sedekah kepada pengemis, memperhatikan anak terlantar, dsbnya. Itu
semua dapat kita lakukan di lingkungan sekolah, paroki, masyarakat sesuai dengan kemampuan
kita masing-masing.
KOMPETENSI DASAR :
1.5. Bersyukur atas peran keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap perkembangan
dirinya
2.5. Bertanggung jawab pada keluarga , sekolah, Gereja dan masyarakat atas peran
mereka terhadap perkembangan dirinya.
3.5. Memahami peran keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat dalam mengembangkan
dirinya.
4.5. Melakukan aktivitas ( misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/merencanakan suatu
kegiatan) yang mengungkapkan rasa syukur atas peran keluarga, sekolah, Gereja dan
masyarakat terhadap perkembangan dirinya.

INDIKATOR:
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan peran masyarakat bagi perkembangan dirinya.
2. Menjelaskan sikap yang perlu dikembangkan dalam bermasyarakat
3. Menjelaskan ajaran Gereja tentang sikap dalam masyarakat.
4. Mendoakan masyarakat dan tokoh masyarakat.
D. PERAN MASYARAKAT BAGI PERKEMBANGANKU

* Isitilah “ masyarakat “ memiliki arti yang luas. Menurut ilmu sosiologi masyarakat
adalah keseluruhan yang konkret historis dari segala hubungan timbal-balik antara
manusia dan macam-macam kelompok. Masyarakat tersusun menurut macam-macam
kelompok, organisasi, dan anggota dengan status dan peranan yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, hidup bermasyarakat harus diatur secara aktif dan adil . Sebagai makhluk
sosial, manusia membutuhkan masyarakat demi perkembangannya.
* Dalam masyarakat terdapat kebiasaan, orang yang ditokohkan, norma, adat isitiadat,
aturan, sikap dan pandangan pribadi maupun kelompok. Unsur-unsur tersebut perlu
disikapi secara kritis. Kita bisa belajar memiliki semangat berkorban dari tokoh
masyrakat tertentu, tapi kita juga hati-hati karena ada orang yang ditokohkan tapi
kehidupannya tidak patut. Kita bisa belajar melakukan kebiasaan baik dalam masyarakat,
seperti gotong royong bekerja bakti, tetapi jangan sampai kita ikut-ikutan beramai-
ramaian memukuli pencuri tanpa proses hukum hanya untuk menunjukkan solidaritas
dengan warga.
* Sikap-sikap yang perlu dikembangkan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara
seturut teladan Yesus :
- Hidup bermasyarakat mengandaikan : kita mau hadir dan hidup bersama dengan
mereka, terlibat dalam aktivitas mereka dan memenuhi kewajiban yang benar yang ada
dalam masyarakat, tetapi tetap perlu bijak dan mendasarkan segala sesuatu pada
kebenaran.
-Dalam dokumen Konsili Vatikan II TENTANG Gereja dan dunia dewasa ini (Gaudium et
Spes) artikel 25, ditegaskan, bahwa “pertumbuhan pribadi manusia dan perkembangan
masyarakat sendiri saling bergantung”. Hidup di tengah masyarakat bukanlah suatu
kewajiban, tetapi merupakan kodrat yang tak dapat dipungkiri. Ia melekat sebagai
keharusan hakiki, karena tanpa itu semua ia tidak akan dapat hidup dan berkembang.
-Gereja juga mengajarkan kita, supaya dalam hidup bermasyarakat kita harus mewarnai
kehidupan masyarakat dengan nilai-nilai kristiani, yakni kita harus mampu menjadi
garam, ragi dan terang dalam masyarakat. Kita berusaha memperjuangkan keadilan
dan kesejahteraan,demi sesama saudara kita yang kecil, tertindas, yang miskin dan
menderita, dengan semangat cinta kasih.
-Masyarakat juga berperan membantu kita dalam memahami dan menghayati hidup
bersama dalam kerukunan. Bila kita hidup rukun maka kita menjadi kuat dan
aman/sentosa. Kita akan menjadi kuat dalam segala bidang kehidupan berbangsa dan
bernegara, kuat dalam bidang persaudaraan, kuat dalam bidang ekonomi, kuat dalam
bidang politik, dsbnya.Jika kita kuat dalam segala bidang kehidupan, maka akan tercipta
kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Jadi, persatuan, persaudaraan, dan kesejahteraan
akan tercapai jika kita bisa hidup rukun dan bersatu. Sebaliknya, jika tidak ada
kerukunan, maka segala bidang kehidupan akan rusak.
- Jika setiap anggota masyarakat kita memiliki kecintaan terhadap kerukunan dan
kesatuan, maka kita dapat mempertahankan dan membangun Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Di samping
itu, jika setiap anggota masyarakat kita memiliki kecintaan terhadap kerukunan dan
kesatuan, maka kita dapat menghargai dan menerima adanya
pluralitas/kemajemukan/perbedaan dari bangsa/masyaraakat kita. Walaupun kita
berbeda, namun kita tetap satu, yaitu Indonesia. (BHINEKA TUNGGAL IKA).
- Hidup bersama akan semakin terasa jika hidup ini dihayati dalam ikatan cinta kasih.
Ikatan cinta kasih dapat diwujudkan dalam tindakan kasih, saling melayani, salng
membahagiakan dan saling menyejahterakan.
LATIHAN SOAL
Petunjuk: Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian dari keluarga.
2. Jelaskan peran dari masing-masing anggota keluargamu.
3. Siapakah yang bertanggung jawab dalam mewujudkan keluarga yang harmonis dan
bahagia?
4. Jelaskan peran keluarga menurut Dokumen Konsili Vatikan II
Pernyataan tentang Pendidikan Kristen, artikel 13.
5. Sebutkan hal-hal yang dapat merusak kehidupan dalam keluarga zaman
sekarang.
6. Jelaskan peran sekolah bagi perkembangan dirimu!
7. Sebutkan sikap-sikap yang perlu dikembangkan dalam belajar.
8. Jelaskan pandangan Gereja tentang peran sekolah bagi perkembangan diri peserta
didik berdasarkan Gravisium Educationis art. 1 dan 5.
9. Sebutkan berbagai kegiatan Gerejani yang dapat diikuti kaum remaja.
10.Jelaskan manfaat yang diperoleh melalui keterlibatan dalam kegiatan
pelayanan Gereja
11.Jelaskan peran Gereja bagi pengembangan diri umat.
12.Jelaskan peran masyarakat bagi perkembangan dirinya.
13.Jelaskan sikap yang perlu dikembangkan dalam bermasyarakat.
14.Jelaskan ajaran Gereja tentang sikap dalam masyarakat.
15. Sebutlan 5 tugas Gereja.
======================
BAHAN AJAR
MATA PELAJARAN :
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN
BUDI PEKERTI
KELAS: VII
SEMESTER 1

SMP KATOLIK ST. FRANSISKUS


XAVERIUS RUTENG
2019-2020

Anda mungkin juga menyukai