TENTANG
BUPATI NGAWI,
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6
Bagian Kesatu
Sekretariat
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Sekretariat membawahi:
a. Sub Bagian Perencanaan;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Umum.
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Bagian Kedua
Bidang Lalu Lintas
Pasal 14
Bidang Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c,
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Lalu Lintas yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
(1) Seksi Teknik Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a,
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Teknik Lalu Lintas yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Lalu Lintas.
(2) Seksi Teknik Lalu Lintas mempunyai tugas:
a. menyusun bahan rencana dan pelaksanaan kegiatan pengadaan dan
pemeliharaan rambu-rambu lalu lintas, peningkatan operasional,
manajemen dan rekayasa lalu lintas dan pemeliharaan marka jalan;
b. mengumpulkan bahan perumusan kebijakan manajemen dan rekayasa
lalu lintas;
c. menyiapkan bahan rekomendasi penetapan rencana induk jaringan lalu
lintas angkutan jalan Daerah;
d. melaksanakan perencanaan dan penyelenggaraan manajemen dan
rekayasa lalu lintas dan informasi teknologi yang terkait;
e. menyediakan dan memelihara perlengkapan jalan;
f. melaksanakan inventarisasi, analisis dan identifikasi permasalahan lalu
lintas;
g. menyelenggarakan kegiatan analisa dampak lalu lintas;
h. menyiapkan bahan rekomendasi analisa dampak lalu lintas dan
dispensasi jalan;
i. menyiapkan bahan pembinaan kepada masyarakat terkait manajemen
dan rekayasa lalu lintas;
j. melaksanakan koordinasi teknis dengan instansi lainnya dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas;
k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
seksi manajemen dan rekayasa lalu lintas; dan
l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Lalu
Lintas sesuai dengan tugas Bidang Lalu Lintas.
Pasal 19
Pasal 20
Bagian Ketiga
Bidang Angkutan
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
(1) Seksi Angkutan Orang dan Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
huruf a, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Angkutan Orang dan Barang
yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Angkutan.
(2) Seksi Angkutan Orang dan Barang mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan rencana dan pelaksanaan kegiatan pembinaan
pengelolaan angkutan umum, dan kegiatan koordinasi dalam
peningkatan pelayanan angkutan;
b. mengumpulkan bahan perumusan kebijakan manajemen angkutan;
c. menyiapkan bahan penyusunan pedoman, petunjuk teknis operasional
dan analisis kinerja angkutan;
d. menyiapkan bahan rekomendasi angkutan dalam trayek, angkutan tidak
dalam trayek dan perijinan angkutan orang dan barang;
e. menyiapkan bahan rencana penetapan tarif penumpang angkutan umum
dalam Daerah;
f. fasilitasi pelaksanaan angkutan umum murah dan/atau gratis untuk
anak sekolah dan masyarakat;
g. menyusun bahan pengawasan dan pembinaan angkutan orang dan
barang;
h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
seksi angkutan orang dan barang; dan
i. melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Angkutan sesuai dengan tugas Bidang Angkutan.
-.11.-
Pasal 26
Bagian Keempat
Bidang Teknik Sarana dan Prasarana
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
Bagian Kelima
Bidang Keselamatan
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
Bagian Ketujuh
UPT Dinas
Pasal 39
(1) UPT Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf g, terdiri
dari:
a. UPT Terminal;
b. UPT Sub Terminal; dan
c. UPT Sarana Parkir Kendaraan Berat.
(2) UPT Dinas dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 40
UPT Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1), mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan dalam memberikan layanan
pengaturan kedatangan dan keberangkatan kendaraan bermotor umum,
menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta
perpindahan moda angkutan.
Pasal 41
Bagian Kedelapan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 42
Pasal 43
(1) Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3) huruf a
dan huruf b, dapat ditunjuk dan diberikan tugas tambahan sebagai Sub
Koordinator untuk membantu Pejabat Administrator dalam penyusunan
rencana, pelaksanaan dan pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan pada masing-masing pengelompokan uraian tugas.
(2) Penetapan Pejabat Fungsional yang dapat diberikan tugas tambahan
sebagai Sub Koordinator ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
(3) Penugasan Pejabat Fungsional yang diberikan tugas tambahan sebagai
Sub Koordinator, dilakukan dengan berdasarkan Surat Tugas dari
Kepala Perangkat Daerah kepada Pejabat Fungsional yang bersangkutan.
(4) Pejabat Fungsional yang diberi tugas tambahan sebagai Sub Koordinator,
diutamakan dari Pejabat Fungsional hasil penyetaraan.
(5) Dalam hal tidak terdapat Pejabat Fungsional hasil penyetaraan maka
Sub Koordinator dapat ditunjuk dari Pejabat Fungsional dalam rumpun
yang sama dan telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 44
(1) Dalam melaksanakan tugas Pimpinan Unit Kerja wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkup Dinas
Perhubungan maupun antar Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah
Daerah serta Instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan bidang
tugasnya.
-.16.-
Pasal 45
Pasal 46
(1) Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPT Dinas wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk serta arahan dari Kepala Dinas.
(2) Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPT Dinas bertanggung jawab untuk
menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas secara
berkala.
Pasal 47
(1) Kepala Sub Bagian wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta arahan
dari Sekretaris.
(2) Kepala Sub Bagian bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan
pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris secara berkala.
Pasal 48
(1) Kepala Seksi dan Sub Koordinator pada Bidang wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk serta arahan dari Kepala Bidang.
(2) Kepala Seksi dan Sub Koordinator pada Bidang bertanggung jawab untuk
menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
secara berkala.
Pasal 49
Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan Unit Kerja dari bawahannya wajib
diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan
kebijakan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan
masing-masing.
-.17.-
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 50
Pasal 51
Ditetapkan di Ngawi
pada tanggal 3 Januari 2022r
2016
BUPATI NGAWI,
ttd
Diundangkan di Ngawi
pada tanggal 3 Januari 2022
ttd
KEPALA
SEKRETARIAT
SEKSI
PENGENDALIAN,
PENGAWASAN DAN
OPERASIONAL
KELOMPOK
JABATAN UPTD
FUNGSIONAL BUPATI NGAWI,
ttd
ESELON II 1
III 5 ONY ANWAR HARSONO