Anda di halaman 1dari 23

SALINAN

BUPATI PANDEGLANG
PROVINSI BANTEN
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG
NOMOR 101 TAHUN 2021

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA


TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PANDEGLANG,

: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3


Menimbang
Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 13 Tahun
2021 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Rincian Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja;

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang


Mengingat :
Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2018 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 6205);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6037) sebagaimana telah di ubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 6477);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun


2020 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat Serta Pelindungan
Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 548);
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2021
tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi Ke Dalam
Jabatan Fungsional;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Apaartur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2021
tentang Penyederhanaan Birokrasi Di Lingkungan
Instansi Pemerintah Daerah Untuk Penyederhanaan
Birokrasi.
11. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 13
Tahun 2021 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Pandeglang Tahun 2021 Nomor 13);

MEMUTUSKAN;

Menetapkan : PERATURAN BUPATI PANDEGLANG TENTANG


KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS
DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA.
BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Pandeglang.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Pandeglang.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang.
5. Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut PD adalah Perangkat Daerah
Kabupaten Pandeglang.
6. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut Satpol PP adalah
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pandeglang.
7. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut Kepala Satuan
adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pandeglang.
8. Unit kerja adalah Sekretariat dan Bidang pada Satpol PP.
9. Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok Aparatur Sipil Negara yang
diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka
kelancaran tugas Pemerintah Daerah.
10. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.

BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 2
Satpol PP merupakan unsur pelaksana urusan ketentraman dan ketertiban
umum serta Pelindungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Satuan yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Satpol PP, terdiri dari:
a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Satuan;
b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari:
1. Subbagian Tata Usaha; dan
2. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari:
1. Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah, terdiri dari:
a) Seksi Penindakan dan Penegakan; dan
b) Seksi Pengawasan, Pencegahan dan Pengendalian.
2. Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat, terdiri dari:
a) Seksi Operasi dan Pengendalian Massa; dan
b) Seksi Pengamanan dan Ketertiban Umum.
3. Bidang Pelindungan Masyarakat, terdiri dari:
a) Seksi Pelindungan Masyarakat; dan
b) Seksi Pengembangan SDM dan Kerjasama.
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Satpol PP sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB III
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS
Bagian Kesatu
Kepala Satuan
Pasal 4
(1) Satpol PP dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Kepala Satuan mempunyai tugas melaksanakan urusan Penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Bupati, menyelenggarakan Ketertiban Umum,
Ketenteraman Masyarakat, serta Pelindungan Masyarakat berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Satuan mempunyai fungsi:
a. penyusunan program Kerja Kesekretariatan Penegakan Perda dan Perkada
ketentraman masyarakat, ketertiban umum dan pelindungan masyarakat;
b. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan Penegakan Perda dan Perkada
ketenteraman masyarakat, ketertiban umum serta pelindungan
masyarakat;
c. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan ketenteraman masyarakat,
ketertiban umum dan pelindungan masyarakat, serta menegakkan
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati dengan aparat Kepolisian Negara,
Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
dan atau aparatur lainnya;
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas penyelenggaraan penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan/Keputusan Bupati, ketenteraman dan ketertiban
umum, pelindungan masyarakat;
e. pembinaan pelaksanaan kesekretariatan PPNS dan PPID;
f. pelaksanaan koordinasi tugas dan fungsi Satpol PP dengan urusan
Trantibum Linmas di wilayah Kecamatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Pasal 5
Rincian tugas Kepala Satuan adalah sebagai berikut:
a. merumuskan bahan kebijakan teknis ketentraman, ketertiban, penegakan
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati serta pelindungan masyarakat;
b. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang- undangan
yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
c. merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kinerja (RENJA)
Satpol PP;
d. merumuskan LPPD, LKPJ, LAKIP dan segala bentuk pelaporan lainnya sesuai
lingkup tugasnya;
e. mengendalikan administrasi keuangan dan perencanaan pelaporan dan
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkup tugasnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
f. mengendalikan administrasi umum dan kepegawaian di lingkup tugasnya
sesuai ketentuan yang berlaku;
g. mengendalikan administrasi barang milik daerah di lingkup tugasnya sesuai
ketentuan yang berlaku;
h. melaksanakan kebijakan urusan kesekretariatan;
i. melaksanakan kebijakan pencegahan dan penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati;
j. melaksanakan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
k. melaksanakan kebijakan pelindungan masyarakat;
l. membina dan mengendalikan kesekretariatan, ketentraman dan ketertiban,
pelindungan masyarakat serta penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati;
m. membina dan mengendalikan sekertariat PPNS dan PPID;
n. melaksanakan tugas pembantuan dari pemerintah Pusat atau pemerintah
provinsi sesuai dengan bidang tugasnya;
o. menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif
pemecahannya;
p. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada Bupati;
q. melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris Daerah dan instansi terkait
lainnya sesuai dengan lingkup tugasnya;
r. melaksanakan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati
serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Negeri, Pengadilan
Negeri, Penyidik Pegawai Negeri Sipil, dan / atau aparatur lainnya;
s. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat dengan Unit Kerja Trantibum Linmas di Kecamatan;
t. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah; dan
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.
(2) Sekretaris mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan
perencanaan, pengelolaan keuangan, pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD)
urusan umum dan kepegawaian, dan evaluasi pelaporan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris
mempunyai fungsi:
a. penyusunan perencanaan, pemantauan, evaluasi, data, pelaporan
program, kegiatan dan anggaran;
b. pengelolaan verifikasi keuangan, pelaksanaan perbendaharaan, serta
urusan akuntansi dan pelaporan keuangan;
c. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan
hubungan masyarakat;
d. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan;
e. pengelolaan kepegawaian dan pembinaan ASN serta evaluasi kinerja
Aparatur Sipil Negara (ASN); dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Satuan.

Pasal 7
Rincian tugas Sekretaris adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana operasional di lingkungan sekretariat berdasarkan
program kerja Dinas serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan sekretariat sesuai
dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang
diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;
c. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan
sekretariat sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak
terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. mengawasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan sekretariat secara
berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai
target kinerja yang diharapkan;
e. melakukan penyusunan rencana program, kegiatan, dan anggaran,
pemantauan, evaluasi, pengelolaan data, penyusunan laporan kinerja
program pengembangan sumber daya aparatur, pengelolaan dan penyiapan
bahan pelaksanaan verifikasi, penatausahaan, perbendaharaan, pembukuan
keuangan, urusan akuntansi dan pelaporan keuangan, serta penyiapan
bahan tanggapan pemeriksaan.
f. melaksanakan perencanaan, koordinasi, penatausahaan, evaluasi dan
pengendalian kegiatan umum yang meliputi keprotokolan, humas, rapat-
rapat dinas, dokumentasi, kearsipan, perpustakaan, urusan rumah tangga,
perlengkapan, keamanan, kebersihan, ketertiban, pengelolaan BMD, sarana
prasarana, administrasi perkantoran, tata kelola kepegawaian, diklat,
penilaian kinerja, pembinaan dan kedisiplinan pegawai;
g. mengoordinasikan kegiatan antar bidang dalam lingkup Satpol PP;
h. melaksanakan koordinasi, membina, mengendalikan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan kegiatan unit kerja Satpol PP;
i. mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan tata naskah dinas;
j. menyelenggarakan pembinaan di bidang kepegawaian;
k. mengoordinasikan, memfasilitasi dan mengusulkan pejabat pengelola
pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Satpol PP;
l. melaksanakan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan atas
pencapaian standar pelayanan minimal dan penerapan SOP bidang Satpol PP;
m. memeriksa dan menilai hasil kerja dan kinerja ASN yang berkedudukan di
bawah dan menjadi tanggung jawab Sekretariat; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 8
(1) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
(2) Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
umum, pengelolaan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan
perlengkapan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan urusan umum, pengelolaan administrasi kepegawaian,
keuangan, rumah tangga dan perlengkapan;
b. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan urusan umum, keuangan
dan pengelolaan administrasi kepegawaian; dan
c. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Pasal 9
Rincian tugas Kepala Subbagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Subbagian Tata Usaha berdasarkan rencana
operasional sekretaris sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha;
c. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian Tata
Usaha sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
d. menyusun perencanaan dan melaksanakan pengadaan barang jasa
berdasarkan kebutuhan;
e. mengawasi, mengendalikan, dan melaksanakan penatausahaan barang;
f. melaksanakan pemeliharaan kendaraan Dinas;
g. melaksanakan pemeliharaan mebelair, peralatan dan mesin lainnya yang
menjadi kewenangan Satpol PP;
h. melaksanakan pemeliharaan/rehabilitasi gedung kantor, bangunan lainnya,
sarana dan prasarana gedung kantor atau bangunan lainnya yang menjadi
kewenangan Satpol PP;
i. melaksanakan penyediaan barang cetakan dan penggandaan, penyediaan
bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan;
j. melaksanakan penatausahaan, penyimpanan, pendistribusian dan
inventarisasi barang-barang inventaris / persediaan;
k. melaksanakan fasilitasi kunjungan tamu pada Satpol PP;
l. melaksanakan penyelenggaraan rapat koordinasi dan konsultasi pada Satpol
PP;
m. melaksanakan penatausahaan arsip dinamis dan perpustakaan pada Satpol
PP;
n. melaksanakan dukungan pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) pada Satpol PP;
o. melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, dan
pendokumentasian kegiatan Satpol PP;
p. melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan
di lingkungan Satpol PP;
q. melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun, serta
pemberian penghargaan;
r. melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian
pekerjaan, daftar urut kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji berkala dan
peningkatan kesejahteraan pegawai;
s. melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan
kepemimpinan, teknis dan fungsional;
t. melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas;
u. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin
pegawai;
v. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep Laporan
Pengawasan Melekat (Waskat), Budaya Kerja, Kode Etik, Standard Operating
Procedures (SOP), serta fasilitasi terhadap kegiatan analisis jabatan (Anjab)
dan Analisis Beban Kerja (ABK) sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan;
w. melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis
dan fungsional;
x. melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian kinerja pegawai Satpol PP;
y. melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan
keuangan, anggaran belanja Satpol PP;
z. melaksanakan penyusunan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan realisasi
dan penyerapan anggaran keuangan Satpol PP;
aa. memeriksa dan menilai hasil kerja dan kinerja ASN yang berkedudukan di
bawah dan menjadi tanggung jawab Sub Bagian Tata Usaha; dan
bb. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 10
(1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang
Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris.
(2) Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
pokok menyusun perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Satpol PP.
(3) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan perencanaan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan;
b. pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran;
c. pengelolaan informasi perencanaan dan kegiatan;
d. pelaksanaan penyusunan rancangan Peraturan Perundang-undangan
penunjang pelaksanaan tugas; dan
e. pelaksanaan fungsi lain sesuai tugas dan fungsinya

Pasal 11
Rincian tugas Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan adalah
sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
berdasarkan rencana operasional sekretaris sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Subbagian
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
d. menyiapkan bahan penyusunan Renstra dan Renja Satpol PP;
e. mengumpulkan bahan-bahan dalam penyusunan program dan kegiatan
Satpol PP;
f. melaksanakan pengolahan data dalam penyusunan program dan kegiatan
tahunan Satpol PP;
g. menyusun laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja Satpol PP;
h. melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Satpol PP;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja di lingkungan Satpol PP baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan,
informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja
yang optimal;
j. mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-undangan di bidang
perencanaan, evaluasi, dan pelaporan guna mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas;
k. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas yang
berkaitan dengan perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
l. menghimpun, meneliti, dan mengoreksi bahan usulan program kegiatan dari
masing-masing unit kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
m. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana konsep Rencana
Kegiatan dan Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
n. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ), Penetapan Kinerja (Tapkin), dan
Rencana Kerja (Renja) sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;
o. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Satpol PP
sebagai bahan pengambilan kebijakan;
p. menghimpun dan meneliti laporan perkembangan tingkat realisasi
pelaksanaan kegiatan dari masing-masing unit kerja sebagai bahan
penyusunan laporan Pengendalian Operasional Kegiatan;
q. memeriksa dan menilai hasil kerja dan kinerja ASN yang berkedudukan di
bawah dan menjadi tanggung jawab Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan;
r. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas dan untuk menghindari
penyimpangan;
s. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan; dan
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga
Bidang Penegakan Peraturan Perundang–Undangan Daerah
Pasal 12
(1) Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah dipimpin oleh
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Satuan.
(2) Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah
mempunyai tugas pokok melaksanakan penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan perencanaan bidang penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati dan;
b. penyelenggaraan pelaksanaan pengendalian pencegahan dan pengawasan
pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati.
c. penyelenggaraan pelaksanaan penindakan dan penegakan pelanggaran
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; dan
d. menghimpun pelaporan bidang penegakan Peraturan Perundang-
Undangan Daerah.

Pasal 13
Rincian tugas Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah
adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja penegakan Peraturan Perundang-
Undangan Daerah;
b. mempelajari, memahami dan melaksanakan Peraturan Perundang-Undangan
yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
c. merumuskan kebijakan teknis penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati;
d. memfasilitasi penyelenggaraan dan pengkajian bahan penegakan Peraturan
Perundang-Undangan Daerah;
e. merumuskan pedoman dan supervisi penindakan dan penegakan Peraturan
Perundang-Undangan Daerah dengan Aparat Penegak Hukum;
f. melakukan pengkajian bahan fasilitasi penyelidikan dan Penyidikan
Pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
g. merumuskan penyelenggaraan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati;
h. merumuskan kebijakan teknis operasional penyelidikan dan penyidikan
pelanggaran ketentuan Peraturan Perundang-undangan daerah serta
Pembinaan dan fasilitasi operasional pelaksanaan tugas PPNS pada
Sekertariat PPNS;
i. merumuskan teknis operasional Penindakan dan pemeriksaan pelanggaran
Peraturan Perundang-Undangan daerah non yustisia;
j. merumuskan Standar Operasional pengawasan, Pencegahan pelanggaran
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
k. merumuskan Standar Operasional pengendalian daerah rawan pelanggaran
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
l. merumuskan dan mengendalikan operasional pengawasan, pencegahan,
Pengendalian dan ketaatan terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
m. merumuskan pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan serta
usulan pemecahan di lingkup tugasnya;
n. melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas Bidang penegakan Peraturan
Perundang-Undangan Daerah;
o. melaksanakan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit
kerja/instansi/lembaga atau pihak lainnya dibidang penegakan Peraturan
Perundang-Undangan Daerah;
p. melaporkan pelaksanaan tugas bidang penegakan Perundang–undangan
Daerah; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 14
(1) Seksi Penindakan dan Penegakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penegakan
Peraturan Perundang-Undangan Daerah.
(2) Kepala Seksi Penindakan dan Penegakan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penindakan dan penegakan terhadap pelanggaran peraturan
perundang–Undangan daerah secara yustisi dan non yustisi.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Penindakan dan Penegakan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan kegiatan penyelidikan dan penyidikan pelanggaran Peraturan
Daerah dan Peraturan Bupati;
b. pelaksanaan kegiatan penindakan pelanggaran Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati secara non yustisi;
c. pelaksanaan kegiatan penegakan pelanggaran Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati secara yustisi; dan
d. pelaksanaan koordinasi penindakan dan penegakan Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati.

Pasal 15
Rincian tugas Kepala Seksi Penindakan dan Penegakan adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja seksi penindakan dan penegakan;
b. mempelajari, memahami dan melaksanakan Peraturan Perundang-undangan
yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
c. menyusun konsep kebijakan standar operasional penindakan dan penegakan
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
d. melakukan koordinasi dengan aparatur terkait dalam melaksanakan
penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati yang memuat ketentuan pidana;
e. melaksanakan pemanggilan, pemeriksaan dan penindakan terhadap
pelanggar Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati sesuai ketentuan yang
berlaku;
f. mengembangkan metode penyelidikan dan penyidikan sesuai teknologi
informasi dan komunikasi;
g. melaksanakan penyidikan pelanggaran Peraturan Daerah yang memuat
ketentuan pidana;
h. melaksanakan penyelidikan, pemeriksaan terhadap anggota Satpol PP yang
melakukan pelanggaran atas disiplin Satpol PP, Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati sebagai bahan penjatuhan hukuman disiplin;
i. memfasilitasi proses sidang pelanggaran disiplin anggota Satpol PP;
j. koordinasi penyelanggaraan penjatuhan hukuman disiplin anggota satuan
polisi pamong praja dengan unit kerja lainnya;
k. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi masalah serta
usulan pemecahan di lingkup tugasnya; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 16
(1) Seksi Pengawasan, Pencegahan dan Pengendalian dipimpin oleh Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah;
(2) Kepala Seksi Pengawasan, Pencegahan dan Pengendalian mempunyai tugas
pokok melaksanakan Pengawasan Pencegahan dan Pengendalian kepatuhan
terhadap Peraturan Perundang–undangan Daerah;

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Pengawasan, Pencegahan dan Pengendalian mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan pengawasan wilayah rawan pelanggaran Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati;
b. pelaksanaan pencegahan pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati; dan
c. pelaksanaan pengendalian kepatuhan terhadap Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati.

Pasal 17
Rincian tugas Kepala Seksi Pengawasan, Pencegahan dan Pengendalian adalah
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja seksi pengawasan, pencegahan dan pengendalian;
b. mempelajari, memahami dan melaksanakan Peraturan Perundang-undangan
yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
c. melaksanakanan koordinasi pengawasan, pencegahan dan pengendalian
dengan instansi lain;
d. melaksanakan pengendalian perizinan tempat usaha, kegiatan usaha, tempat
hiburan/usaha hiburan temporer;
e. melaksanakan pemeriksaan lapangan atas keberatan masyarakat terhadap
kegiatan dan tempat usaha;
f. melaksanakan pengawasan lapangan terhadap tempat-tempat usaha yang
melanggar ketentuan perizinan;
g. menyampaikan penindakan pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati kepaada kepala satuan melalui kepala bidang penegakan peraturan
perundang - undangan;
h. menginventarisir perizinan tempat usaha yang perlu dikendalikan dan
diawasi;
i. melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan masyarakat yang dilakukan
secara masal;
j. melaksanakan pengawasan terhadap personil Satpol PP agar mematuhi
disiplin satuan polisi pamong praja;
k. menyiapkan bahan laporan yang berkaitan dengan tugas seksi pengendalian
pencegahan dan pengawasan;
l. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi masalah serta
usulan pemecahan di lingkup tugasnya; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bagian Keempat
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

Pasal 18
(1) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dipimpin oleh Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan;
(2) Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai
tugas pokok melaksanaan pengamanan, peningkatan ketentraman dan
ketertiban umum, operasi dan pengendalian aksi masa;
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan perencanaan bidang ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
b. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan pengamanan dan ketentraman
ketertiban umum;
c. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan operasi dan pengendalian aksi
masa;
d. menghimpun pelaporan bidang ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat.

Pasal 19
Rincian tugas Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
b. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang- undangan
yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
c. menyelenggarakan rumusan bahan kebijakan teknis dan standar operasional
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. menyelenggaraan pelaksanaan operasional ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
e. mengkoordinasikan penyelenggaraan operasi dan pengendalian aksi massa ;
f. merumuskan pelaksanaan pengamanan dan pengawalan kepala daerah, wakil
kepala daerah, pejabat negara, pengamanan kegiatan di daerah, patroli, cegah
deteksi dini, pembinaan penyuluhan gangguan trantibum linmas;
g. merumuskan pelaksanaan operasi, razia, penertiban, dan pengendalian aksi
massa/unjuk rasa;
h. merumuskan penghitungan nilai kerugian terdampak penertiban, operasi dan
razia;
i. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi masalah serta
usulan pemecahan di lingkup tugasnya;
j. melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas operasi dan pengendalian aksi
massa;
k. melaporkan pelaksanaan tugas kepada pimpinan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 20
(1) Seksi Operasi dan Pengendalian Massa dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat;
(2) Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Massa mempunyai tugas pokok
melaksanakan operasi, penertiban, razia dan pengendalian aksi massa/unjuk
rasa;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian masa mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan kegiatan operasi, razia, penertiban;
b. pelaksanaan kegiatan pengendalian aksi massa.

Pasal 21
Rincian tugas Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Massa adalah sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kerja seksi operasi dan pengendalian massa;
b. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang- undangan
yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
c. melaksanakan pengamanan gedung pemerintah dan aset pemerintah lainnya
dari aksi massa;
d. melaksanakan kegiatan operasi tindak asusila dan prostitusi serta konsumsi,
penyimpanan dan peredaran minuman beralkohol;
e. melaksankaan kegiatan razia pelajar, razia pegawai, razia kendaraan dinas
yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
f. melaksanakan kegiatan penertiban penggunaan jalan, penertiban bangunan,
tertib tata ruang, tertib angkutan jalan dan angkutan sungai, tertib jalur
hijau, taman dan tempat umum; tertib sungai, saluran, kolam, dan pinggir
pantai, tertib lingkungan, tertib tempat usaha dan usaha tertentu, tertib
sosial, tertib kesehatan, tertib tempat hiburan dan keramaian serta tertib
peran serta masyarakat;
g. melaksanakan koordinasi teknis razia, operasi, penertiban dan pengendalian
aksi masa dalam rangka peningkatan trantibum linmas dengan
dinas/instansi tekait;
h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan penghitungan kerugian warga
masyarakat terdampak razia, operasi dan penertiban sebagai bahan
pelaksanaan tugas lebih lanjut;
i. menindaklanjuti laporan masyarakat yang terkait dengan gangguan
ketentraman dan ketertiban;
j. melaksanakan koordinasi operasi dan pengendalian ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat dengan sub unit kerja lain di lingkungan Satpol pp;
k. melaksanakan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas operasi razia,
penertiban dan pengendalian aksi massa;dan
l. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi masalah serta
usulan pemecahan di lingkup tugasnya;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 22
(1) Seksi Pengamanan dan Ketertiban Umum dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat;
(2) Kepala Seksi Pengamanan dan Ketertiban Umum mempunyai tugas pokok
melaksanakan Pengamanan dan Ketentraman ketertiban umum;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Seksi Pengamanan dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan kegiatan pengamanan lokasi kegiatan Bupati, Wakil Bupati,
dan Pejabat Negara;
b. pelaksanaan kegiatan pengawalan kunjungan Bupati, Wakil Bupati, dan
Pejabat Daerah Kabupaten;
c. pelaksanaan kegiatan Patroli, cegah deteksi dini, pembinaan dan
penyuluhan gangguan ketertiban umum.

Pasal 23
Rincian tugas Kepala Seksi Pengamanan dan Ketertiban Umum adalah sebagai
berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi Pengamanan dan Ketertiban
Umum;
b. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang- undangan
yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
c. melaksanakan penyusunan standar operasi kegiatan pengamanan dan
ketertiban umum;
d. melaksanakan kegiatan pengamanan pada lokasi atau kegiatan kunjungan
bupati, wakil bupati dan pejabat negara;
e. melaksanakan pengawalan kunjungan bupati, wakil bupati dan pejabat
daerah kabupaten;
f. melaksanakan pengamanan acara dan kegiatan pemerintah daerah dan
kegiatan lainnya yang dilaksanakan di daerah;
g. melaksanakan kegiatan cegah deteksi dini gangguan ketentraman dan
ketertiban umum;
h. melaksanakan pembinaan dan penyuluhan terhadap warga masyarakat,
lembaga, pengusaha dalam upaya peningkatan ketentraman dan ketertiban
umum;
i. melaksanakan kegiatan patroli ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
j. melaksanakan pendataan dan penghitungan kerugian warga masyarakat
terdampak penertiban;
k. melaksanakan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas pengamanan dan
trantibum;
l. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi masalah serta
usulan pemecahan di lingkup tugasnya;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bagian Kelima
Bidang Pelindungan Masyarakat

Pasal 24
(1) Bidang Pelindungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan;
(2) Kepala Bidang Pelindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok
melaksanakan Pelindungan Masyarakat, Pengembangan SDM Satpol PP dan
Satuan Pelindungan Masyarakat serta Kerjasama;

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Bidang Pelindungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan kebijakan pembinaan pelindungan masyarakat,
b. penyelenggaraan pengembangan SDM Satpol PP dan Satuan Pelindungan
Masyarakat;
c. penyelenggaraan kerjasama SDM Anggota Satpol PP dan Satuan
Pelindungan Masyarakat; dan
d. menghimpun pelaporan bidang Pelindungan Masyarakat.

Pasal 25
Rincian tugas Kepala Bidang Pelindungan Masyarakat adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja bidang pelindungan masyarakat;
b. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan Perundang- Undangan
yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
c. merumuskan pengelolaan SDM anggota Satpol PP dan satlinmas;
d. merumuskan bahan kebijakan pembinaan aparatur satgas linmas dan
satlinmas desa/kelurahan;
e. merumuskan standar operasional satgas linmas kabupaten dan kecamatan;
f. merumuskan standar operasional peningkatan kemampuan satlinmas dalam
mengemban tugas trantibum linmas di wilayahnya;
g. menghimpun dan mengolah data Satpol PP dan Satlinmas desa dan
kelurahan;
h. merumuskan bahan kerjasama dengan lembaga/instasi/daerah dalam upaya
peningkatan kemampuan Satpol PP dan Satlinmas;
i. merumuskan bahan kerjasama dengan unit kerja/ instansi / lembaga atau
pihak ketiga dalam hal optimalisasi tugas dan fungsi Satpol PP dan
Satlinmas;
j. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi masalah serta
usulan pemecahan di lingkup tugasnya;
k. melaksanakan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 26

(1) Seksi Pelindungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelindung
Masyarakat.
(2) Kepala Seksi Pelindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok
melaksanakan pembinaan satuan pelindungan masyarakat dan warga
masyarakat.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Seksi Pelindungan masyarakat mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan pembinaan terhadap satuan linmas desa dan kelurahan
serta warga masyarakat;
b. pelaksanaan koordinasi satuan linmas, satgas linmas dengan warga
masyarakat;
c. pelaksanaan kegiatan satgas linmas kabupaten dan kecamatan; dan
d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pelindungan masyarakat.

Pasal 27

Rincian tugas Kepala Seksi Pelindungan Masyarakat adalah sebagai berikut:


a. menyusun rencana dan program kerja operasional pelindungan masyarakat;
b. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang- undangan
yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
c. menyusun standar operasional satlinmas dan satgas linmas kabupaten dan
kecamatan;
d. melaksanakan operasional satgas linmas kabupaten dan kecamatan;
e. melaksanakan pembinaan dan peningkatan pemahaman tugas dan fungsi
pelindungan masyarakat terhadap satlinmas desa dan kelurahan serta warga
masyarakat;
f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan siskamling dan pos
komando satlinmas desa dan kelurahan;
g. melaksanakan koordinasi teknis operasional penyelenggaraan pelindungan
masyarakat dengan kepala desa dan satgas linmas kabupaten dan
kecamatan;
h. melaksanakan pembinaan dan peningkatan kapasitas aparatur satuan
pelindungan masyarakat;
i. melaksanakan upaya pelindungan masyarakat terkait kebencanaan;
j. memfasilitasi pengaduan dan keluhan masyarakat terkait dengan urusan
pelindungan masyarakat;
k. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi masalah serta
usulan pemecahan di lingkup tugasnya;
l. melaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;
m. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 28

(1) Seksi Pengembangan SDM dan Kerjasama dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelindungan
Masyarakat.
(2) Kepala Seksi Pengembangan SDM dan Kerjasama mempunyai tugas pokok
pengembangan SDM Anggota Satpol PP dan Satlinmas serta Kerjasama
pelaksanaan tugas pelindungan Masyarakat.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Peningkatan SDM dan Kerjasama mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan peningkatan SDM anggota Satpol PP;
b. pelaksanaan peningkatan SDM Satuan Tugas Pelindungan Masyarakat
dan Satuan Pelindungan Masyarakat;
c. pelaksanaan kerjasama peningkatan SDM aparatur Satpol PP dan Satuan
Pelindungan Masyarakat; dan
d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan SDM dan
kerjasama.

Pasal 29

Rincian tugas Kepala Seksi Pengembangan SDM dan Kerjasama adalah sebagai
berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja operasional peningkatan SDM dan
kerjasama;
b. mempelajari, memahami dan melaksanakan Peraturan Perundang-undangan
yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
c. menyusun standar operasional pengembangan SDM dan kerjasama;
d. melaksanakan kegiatan pelatihan, dan bimbingan teknis peningkatan sdm
anggota Satpol PP, Satlinmas desa dan kelurahan dan warga masyarakat;
e. melaksanakan pengembangan kemampuan satlinmas dan warga masyarakat
dalam upaya kesiapsiagaan dan deteksi dini segala bentuk ancaman bencana,
ketahanan Negara dan gangguan trantibum linmas;
f. menyusun bahan pengembangan SDM aparatur SATPOL PP, SATGAS LINMAS
dan SATLINMAS desa/kelurahan;
g. menyusun bahan rumusan kerjasama antara aparatur SATPOL PP, satlinmas
dengan unit kerja/instansi/lembaga/pihak ketiga dalam upaya peningkatan
trantibum linmas di daerah;
h. melaksanakan koordinasi tugas dan fungsi satgas linmas kabupaten dan
kecamatan dengan satlinmas desa dan kelurahan;
i. melaksanakan kerjasama optimalisasi sistem keamanan lingkungan, pos
komando satlinmas serta pelaksanaan jambore;
j. melaksanakan kerjasama dengan unit kerja/instansi/lembaga/pihak ketiga
dalam upaya optimalisasi pelaksanaan trantibum linmas di daerah;
k. melaksanakan koordinasi pelindungan masyarakat dengan sub unit kerja lain
di lingkungan Satpol PP;
l. melaksanakan evaluasi terhadap kemampuan SDM anggota Satpol PP dan
SATLINMAS;
m. menyusun laporan pengembangan kemampuan SDM Satpol PP dan
SATLINMAS berdasarkan pelaksanaan tugas dan fungsi urusan trantibum
linmas;
n. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi masalah serta
usulan pemecahan di lingkup tugasnya; dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

BAB IV
UNIT PELAKSANA TEKNIS

Pasal 30

(1) Unit Pelaksana Teknis Satpol PP dipimpin oleh seorang Kepala Unit
Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Satuan;
(2) Pembentukan, rincian tugas, fungsi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis
Satpol PP ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri.

BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 31
Pada masing-masing unit kerja di lingkungan Satpol PP dapat dibentuk
Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 32
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana di maksud dalam Pasal 31,
terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh seorang koordinator yang ditetapkan oleh Kepala Satuan.
(3) Koordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas
koordinasi penyusunan rencana, pelaksanaan dan pengendalian,
pemantauan dan evaluasi serta pelaporan.
(4) Kelompok Jabatan fungsional dapat melaksanakan tugas tambahan yang
diberikan oleh pimpinan.
(5) Ketentuan mengenai pembagian tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), (2)
dan (3) ditetapkan oleh Kepala Satuan.

Pasal 33

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, dalam
melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh pelaksana yang ditetapkan oleh
Kepala Satuan atas usul pimpinan Unit Kerja.
(2) Jumlah Jabatan Fungsional dan jabatan pelaksana sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan yang didasari atas analisis
jabatan dan beban kerja.

BAB VI
ESELONERING

Pasal 34

(1) Kepala Satuan merupakan jabatan eselon II.b atau jabatan pimpinan tinggi
pratama;
(2) Sekretaris merupakan jabatan eselon III.a atau jabatan administrator;
(3) Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon III.b atau jabatan
administrator;
(4) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi merupakan jabatan eselon IV.a atau
jabatan pengawas.

BAB VII
KEPEGAWAIAN

Pasal 35

Para pejabat di lingkungan Satpol PP diangkat dan diberhentikan oleh Bupati


sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan,
BAB VIII
PEMBIAYAAN

Pasal 36
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Satpol PP dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pandeglang serta
sumber lain yang sah.

BAB IX
TATA KERJA

Pasal 37
(1) Dalam pelaksanaan tugas, seluruh Bidang wajib berkoordinasi dengan
Sekretaris;
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit kerja pada satuan kerja
Satpol PP dan jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja masing-masing
maupun antar unit kerja dalam lingkungan Satpol PP serta instansi lain
sesuai dengan tugas masing- masing.

Pasal 38
(1) Apabila Kepala Satuan berhalangan dalam melaksanakan tugasnya dapat
diwakili oleh Sekretaris Satpol PP;
(2) Apabila Sekretaris Satpol PP berhalangan dalam melaksanakan tugasnya
dapat diwakili oleh Kepala Bidang sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 39
Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Satpol PP, wajib mengawasi
bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.

Pasal 40
Setiap pimpinan unit kerja pada lingkungan Satpol PP bertanggung jawab dalam
membina membimbing dan memberikan petunjuk kepada bawahannya sesuai
tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 41
Setiap pimpinan unit kerja pada lingkungan Satpol PP dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsi, wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk sesuai Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada pimpinan.

Pasal 42
Kepala Satuan dalam melaksanakan tugas, wajib menyampaikan laporan kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 43
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Pandeglang
Nomor 46 Tahun 2021 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja (Berita Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2021
Nomor 46), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 44
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pandeglang.

Ditetapkan di Pandeglang
pada tanggal 31 Desember 2021
BUPATI PANDEGLANG,

ttd

IRNA NARULITA

Diundangkan di Pandeglang
pada tanggal 31 Desember 2021

Pj. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG,

ttd

TAUFIK HIDAYAT
BERITA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2021 NOMOR 101
Salinan Sesuai dengan Aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM
SETDA KABUPATEN PANDEGLANG

AGUS AMIN MURSALIN


LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG
NOMOR : 101 TAHUN 2021
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS
DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KEPALA SATUAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSONAL SEKRETARIS

SUB BAGIAN
SUB BAGIAN TATA PERENCANAAN,
USAHA EVALUASI DAN
PELAPORAN

BIDANG KETERTIBAN
BIDANG PENEGAKAN BIDANG
UMUM DAN
PERUNDANG- PELINDUNGAN
KETENTERAMAN
UNDANGAN DAERAH MASYARAKAT
MASYARAKAT

SEKSI PENINDAKAN SEKSI OPERASI DAN SEKSI PELINDUNGAN


DAN PENEGAKAN PENGENDALIAN MASA MASYARAKAT

SEKSI PENGAWASAN, SEKSI PENGAMANAN SEKSI


PENCEGAHAN, DAN DAN KETERTIBAN PENGEMBANGAN SDM
PENGENDALIAN UMUM DAN KERJASAMA

KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN


FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL

UPT
BUPATI PANDEGLANG,
KETERANGAN :
= GARIS LINI
= GARIS KOORDINASI ttd

IRNA NARULITA

Anda mungkin juga menyukai