Anda di halaman 1dari 75

MENTERI DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI


NOMOR TAHUN

TENTANG
PEDOMAN NOMENKLATUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
DI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (7) huruf


a, Pasal 16, Pasal 37 ayat (7) huruf a, Pasal 38, dan Pasal 109
ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
tentang Pedoman Nomenklatur Satuan Polisi Pamong Praja di
Provinsi dan Kabupaten/Kota;

Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4916)
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
2

Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 tentang Satuan
Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6205);
6. Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2021 tentang
Kementerian Dalam Negeri Praja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 286);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Nomor 12 Tahun
2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang
Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 451);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 398);

M E M U T U S K A N:

Menetapka : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN


n NOMENKLATUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DI PROVINSI
DAN KABUPATEN/KOTA.
3

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
2. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah
dan dewan perwakilan rakyat daerah dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah.
3. Perangkat Daerah Provinsi adalah unsur pembantu
gubernur dan dewan perwakilan rakyat daerah provinsi
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah provinsi.
4. Perangkat Daerah Kabupaten/Kota adalah unsur
pembantu bupati/wali kota dan dewan perwakilan rakyat
daerah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
kabupaten/kota.
5. Peraturan Daerah Provinsi atau nama lainnya dan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota atau nama lainnya,
yang selanjutnya disebut Perda adalah peraturan
perundang-undangan yang dibentuk oleh dewan
perwakilan rakyat daerah dengan persetujuan bersama
kepala daerah.
6. Peraturan Kepala Daerah yang selanjutnya disebut
Perkada adalah peraturan gubernur dan/atau peraturan
bupati/wali kota.
7. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya
dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara
pemerintahan daerah untuk melindungi, melayani,
memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.
4

8. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan pemerintahan


yang wajib diselenggarakan oleh semua Daerah.
9. Urusan ketenteraman dan ketertiban umum adalah sub
urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar bidang penegakan Perda dan Perkada,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman,
serta penyelenggaraan pelindungan masyarakat;
10. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut
Satpol PP adalah perangkat daerah yang dibentuk untuk
menegakkan Perda dan Perkada, menyelenggarakan
ketertiban umum dan ketenteraman serta
menyelenggarakan pelindungan masyarakat.
11. Unit Pelaksana Teknis Satpol PP yang selanjutnya disebut
UPT Satpol PP adalah organisasi yang melaksanakan
kegiatan tugas teknis operasional dan/atau kegiatan tugas
teknis penunjang tertentu pada Satpol PP.
12. Tugas Teknis Operasional adalah tugas untuk
melaksanakan sebagian kegiatan teknis tertentu di bidang
penegakan Perda dan Perkada, penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman serta penyelenggaraan
pelindungan masyarakat yang secara langsung
berhubungan dengan pelayanan masyarakat.
13. Tugas Teknis Penunjang adalah tugas untuk
melaksanakan kegiatan teknis tertentu dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas Satpol PP.
14. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat adalah upaya dan kegiatan yang
diselenggarakan Satpol PP yang memungkinkan
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat
dapat melakukan kegiatannya dalam situasi dan kondisi
yang tenteram, tertib dan teratur sesuai dengan
kewenangannya untuk penegakan Perda dan Perkada.
15. Penyelenggaraan pelindungan masyarakat adalah
pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh kepala
daerah dan kepala desa.
16. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri.
5

Pasal 2
Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi
pemerintah daerah untuk:
a. mencapai pemenuhan layanan dasar ketenteraman dan
ketertiban umum serta pelindungan masyarakat bidang
penegakan Perda dan Perkada, penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman serta penyelenggaraan
pelindungan masyarakat;
b. merumuskan kelembagaan Satpol PP yang memiliki
standardisasi nomenklatur, fungsi, dan struktur
kelembagaan di provinsi dan kabupaten/kota; dan
c. melakukan pembinaan umum, pembinaan teknis, dan
pengawasan atas pelaksanaan tugas Satpol PP.

BAB II
BENTUK, NOMENKLATUR, DAN TIPE

Bagian Kesatu
Bentuk dan Nomenklatur

Pasal 3
(1) Perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota yang
menyelenggarakan urusan ketenteraman dan ketertiban
umum berbentuk dinas daerah provinsi dan
kabupaten/kota.
(2) Nomenklatur dinas daerah provinsi dan kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu Satpol PP.

Bagian Kedua
Tipe

Pasal 4
(1) Satpol PP provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota
diklasifikasikan dalam 3 (tiga) tipe terdiri atas:
a. Satpol PP tipe A untuk mewadahi pelaksanaan fungsi
dengan beban kerja yang besar;
6

b. Satpol PP tipe B untuk mewadahi pelaksanaan fungsi


dengan beban kerja yang sedang; dan
c. Satpol PP tipe C untuk mewadahi pelaksanaan fungsi
dengan beban kerja yang kecil.
(2) Penentuan tipe Satpol PP dan beban kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada Peraturan
Menteri mengenai hasil pemetaan urusan pemerintahan
bidang ketenteraman, ketertiban umum dan pelindungan
masyarakat, bidang administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil dan bidang pemberdayaan masyarakat
dan desa.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI,
WEWENANG, DAN UPT SATPOL PP

Bagian Kesatu
Susunan Organisasi

Pasal 5
(1) Satpol PP provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota tipe A
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a
terdiri atas 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 4
(empat) bidang.
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
banyak 3 (tiga) subbagian.
(3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
banyak 2 (dua) seksi.

Pasal 6
7

(1) Satpol PP provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota tipe B


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b
terdiri atas 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 3 (tiga)
bidang.
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
banyak 2 (dua) subbagian.
(3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
banyak 2 (dua) seksi.

Pasal 7
(1) Satpol PP provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota tipe C
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c
terdiri atas 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 2 (dua)
bidang.
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
banyak 2 (dua) subbagian.
(3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
banyak 2 (dua) seksi.

Pasal 8
Pembagian tugas dan fungsi unit kerja pada Satpol PP
provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7 dikelompokkan
berdasarkan pendekataan fungsi dengan rincian sesuai dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.

Bagian Kedua
Kedudukan

Pasal 9
(1) Satpol PP provinsi berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris
daerah provinsi.
(2) Satpol PP kabupaten/kota berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui
sekretaris daerah kabupaten/kota.
8

Bagian Ketiga
Tugas, Fungsi, dan Wewenang

Pasal 10
Satpol PP provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota mempunyai
tugas:
a. menegakkan Perda dan Perkada;
b. menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman;
dan
c. menyelenggarakan pelindungan masyarakat.

Pasal 11
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10, Satpol PP provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota
mempunyai fungsi:
a. penyusunan program penegakan Perda dan Perkada,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
serta penyelenggaraan pelindungan masyarakat;
b. pelaksanaan kebijakan penegakan Perda dan Perkada,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
serta penyelenggaraan pelindungan masyarakat;
c. pelaksanaan koordinasi penegakan Perda dan Perkada,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
serta penyelenggaraan pelindungan masyarakat dengan
instansi terkait;
d. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan
hukum atas pelaksanaan Perda dan Perkada; dan
e. pelaksanaan fungsi lain berdasarkan tugas yang diberikan
oleh kepala daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 12
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 dan Pasal 11, Satpol PP provinsi
dan Satpol PP kabupaten/kota berwenang:
9

a. melakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap


warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang
melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada;
b. menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan
hukum yang mengganggu ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat;
c. melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga
masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang diduga
melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada; dan
d. melakukan tindakan administratif terhadap warga
masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang
melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada.

Bagian Keempat
UPT Satpol PP

Pasal 13
(1) Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas, fungsi, dan
wewenang Satpol PP kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12, dapat
dibentuk UPT Satpol PP kabupaten/kota pada kecamatan
sesuai kriteria.
(2) Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai
Peraturan Menteri mengenai pedoman pembentukan dan
klasifikasi cabang dinas dan unit pelaksana teknis daerah.
(3) UPT Satpol PP kabupaten/kota pada kecamatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu.
(4) Kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu oleh UPT Satpol PP kabupaten/kota
pada kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
merupakan pelaksanaan dari tugas Satpol PP
kabupaten/kota serta tidak berkaitan langsung dengan
perumusan dan penetapan kebijakan daerah.
(5) Wilayah kerja UPT Satpol PP kabupaten/kota pada
kecamatan dapat melampaui batas wilayah administrasi
10

kecamatan dalam daerahnya dan tidak membawahkan


UPT Satpol PP lainnya.
(6) UPT Satpol PP kabupaten/kota pada kecamatan berada di
bawah serta bertanggung jawab kepada kepala Satpol PP
kabupaten/kota.
(7) UPT Satpol PP kabupaten/kota pada kecamatan dipimpin
oleh kepala UPT Satpol PP selaku komandan Satpol PP
kecamatan.
(8) Pembentukan UPT Satpol PP kabupaten/kota ditetapkan
dengan Peraturan Bupati/Wali Kota setelah
dikonsultasikan secara tertulis kepada gubernur dengan
dilengkapi dokumen sesuai Peraturan Menteri mengenai
pedoman pembentukan dan klasifikasi cabang dinas dan
unit pelaksana teknis daerah.

Pasal 14
(1) UPT Satpol PP kabupaten/kota sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 ayat (1) dibedakan dalam 2 (dua)
klasifikasi, terdiri atas:
a. UPT Satpol PP kabupaten/kota kelas A untuk
mewadahi beban kerja yang besar; dan
b. UPT Satpol PP kabupaten/kota kelas B untuk
mewadahi beban kerja yang sedang atau kecil.
(2) Susunan organisasi UPT Satpol PP kabupaten/kota kelas
A, terdiri atas:
a. kepala;
b. subbagian tata usaha; dan
c. kelompok jabatan fungsional.
(3) Susunan organisasi UPT Satpol PP kabupaten/kota kelas
B, terdiri atas:
a. kepala; dan
b. kelompok jabatan fungsional.
(4) Pada UPT Satpol PP kabupaten/kota yang secara geografis
mempunyai jangkauan pelayanan cukup luas, untuk
memudahkan pelaksanaan tugas dapat dibentuk wilayah
kerja/unit nonstruktural.
11

(5) Wilayah kerja/unit nonstruktural sebagaimana dimaksud


pada ayat (4) dipimpin oleh seorang koordinator.
(6) Penentuan klasifikasi UPT Satpol PP kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan hasil analisis beban kerja sesuai Peraturan
Menteri mengenai pedoman pembentukan dan klasifikasi
cabang dinas dan unit pelaksana teknis daerah.

Pasal 15
(1) Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas, fungsi, dan
wewenang Satpol PP provinsi dan kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11, dan
Pasal 12, dapat dibentuk satuan-satuan kelompok.
(2) Satuan kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi regu, peleton, kompi dan batalion.
(3) Regu, peleton, kompi dan batalion sebagaimana dimaksud
pada ayat 2 terdiri dari:
a. Regu terdiri dari 9 sampai dengan 11 orang;
b. Peleton terdiri dari 2 sampai dengan 3 regu;
c. Kompi terdiri dari 2 sampai dengan 3 peleton; dan
d. Batalion terdiri dari 2 sampai dengan 3 kompi.

Pasal 16
Ketentuan lebih lanjut mengenai kedudukan, susunan
organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Satpol PP
provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota dan UPT Satpol PP
kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan kepala daerah
dengan berpedoman pada Peraturan Menteri ini.

BAB IV
TATA KERJA

Pasal 17
(1) Satpol PP provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota dalam
melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi
secara vertikal dan horizontal.
12

(2) Setiap pimpinan unit kerja pada Satpol PP provinsi dan


Satpol PP kabupaten/kota wajib melakukan sistem
pengendalian internal.
(3) Setiap pimpinan unit kerja pada Satpol PP provinsi dan
Satpol PP kabupaten/kota bertanggung jawab memimpin,
membimbing, mengawasi, dan memberikan petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahan, dan bila terjadi
penyimpangan, mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Setiap pimpinan unit kerja pada Satpol PP provinsi dan
Satpol PP kabupaten/kota wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk dan bertanggung jawab pada atasan masing-
masing serta menyampaikan laporan secara berkala.
(5) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) juga
disampaikan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal
Bina Administrasi Kewilayahan sesuai Peraturan Menteri
mengenai pedoman pelaporan Satpol PP.

Pasal 18
(1) Satpol PP provinsi dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan
kewenangannya memiliki hubungan struktural,
koordinatif dan fungsional dengan gubernur sebagai
penanggung jawab urusan ketenteraman, ketertiban
umum dan pelindungan masyarakat di provinsi.
(2) Satpol PP kabupaten/kota dalam melaksanakan tugas,
fungsi, dan kewenangannya memiliki hubungan
struktural, koordinatif dan fungsional dengan bupati/wali
kota sebagai penanggung jawab urusan ketenteraman,
ketertiban umum dan pelindungan masyarakat di
kabupaten/kota.
(3) Satpol PP provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota dalam
melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya memiliki
hubungan koordinatif dan fungsional untuk sinkronisasi
pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing dan
dilaksanakan sesuai Peraturan Pemerintah mengenai
Satpol PP.
13

(4) Sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi


sinkronisasi data, sinkronisasi sasaran dan program,
sinkronisasi waktu dan tempat kegiatan, serta bentuk-
bentuk sinkronisasi lainnya.

BAB V
JABATAN DAN KEPEGAWAIAN

Bagian Kesatu
Jabatan Satpol PP Provinsi

Pasal 19
(1) Kepala Satpol PP provinsi merupakan jabatan pimpinan
tinggi pratama atau jabatan struktural eselon II.a.
(2) Sekretaris, dan kepala bidang pada Satpol PP provinsi
merupakan jabatan administrator atau jabatan struktural
eselon III.a.
(3) Kepala subbagian dan kepala seksi pada Satpol PP
provinsi merupakan jabatan pengawas atau jabatan
struktural eselon IV.a.

Bagian Kedua
Jabatan Satpol PP Kabupaten/Kota

Pasal 20
(1) Kepala Satpol PP kabupaten/kota merupakan jabatan
pimpinan tinggi pratama atau jabatan struktural eselon
II.b.
(2) Sekretaris pada Satpol PP kabupaten/kota merupakan
jabatan administrator atau jabatan struktural eselon III.a.
(3) Kepala bidang pada Satpol PP kabupaten/kota merupakan
jabatan administrator atau jabatan struktural eselon III.b.
(4) Kepala subbagian, kepala seksi pada Satpol PP
kabupaten/kota, dan Kepala UPT Satpol PP kelas A
merupakan jabatan pengawas atau jabatan struktural
eselon IV.a.
14

(5) Kepala UPT Satpol PP kelas B dan Kepala subbagian pada


UPT Satpol PP kelas A pada Satpol PP kabupaten/kota
merupakan jabatan pengawas atau jabatan struktural
eselon IV.b.

Pasal 21
(1) Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pada Satpol PP
provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pengangkatan pejabat pimpinan tinggi pratama pada
Satpol PP provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota harus
memiliki kualifikasi sebagai PPNS sesuai Peraturan
Pemerintah mengenai Satpol PP.

Bagian Ketiga
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 22
(1) Pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan Satpol PP
provinsi dan Satpol PP kabupaten/kota dalam penegakan
Perda dan Perkada, penyelenggaraan ketertiban umum
dan ketenteraman, serta penyelenggaraan pelindungan
masyarakat dibantu kelompok jabatan fungsional.
(2) Pengangkatan, kualifikasi, kompetensi, pengembangan
karir, jumlah dan jenis jabatan fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan analisis
jabatan dan analisis beban kerja sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

BAB VI
PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PELAPORAN

Pasal 23
(1) Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Administrasi
Kewilayahan melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap penataan kelembagaan perangkat daerah yang
15

menyelenggarakan urusan ketenteraman dan ketertiban


umum serta penyelenggaraan Satpol PP provinsi dan
Satpol PP kabupaten/kota.
(2) Gubernur selaku wakil pemerintah pusat melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap penataan
kelembagaan perangkat daerah yang menyelenggarakan
urusan Urusan ketenteraman dan ketertiban umum serta
penyelenggaraan Satpol PP kabupaten/kota.
(3) Pembinaan penataan kelembagaan perangkat daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi, meliputi:
a. struktur organisasi;
b. budaya organisasi; dan
c. inovasi organisasi.

Pasal 24
(1) Bupati/wali kota melaporkan kepada gubernur mengenai
penataan kelembagaan perangkat daerah yang
menyelenggarakan urusan ketenteraman dan ketertiban
umum serta penyelenggaraan Satpol PP kabupaten/kota.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditembuskan kepada Menteri.
(3) Gubernur melaporkan kepada Menteri mengenai penataan
kelembagaan perangkat daerah yang menyelenggarakan
urusan ketenteraman dan ketertiban umum serta
penyelenggaraan Satpol PP provinsi.
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3)
dilaksanakan secara berkala setiap akhir tahun,
disampaikan secara langsung dan/atau melalui sistem
informasi pelaporan Satpol PP sebagai bahan evaluasi dan
perumusan kebijakan Menteri.
16

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 25
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Perda atau
Perkada mengenai kelembagaan Satpol PP harus
menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini
paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan Menteri ini
diundangkan.

BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 26
(1) Ketentuan mengenai UPT Satpol PP kabupaten/kota di
kecamatan yang terdapat dalam Pasal 3 ayat (6) dan ayat
(7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2020
tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketenteraman Masyarakat serta Pelindungan masyarakat
harus dibaca dan dimaknai sesuai ketentuan yang diatur
dalam Peraturan Menteri ini.
(2) Dalam hal Satpol PP melaksanakan tugas dan fungsi
diluar tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 dan Pasal 11, pelaksanaannya oleh bidang pada
Satpol PP dengan melakukan penyesuaian nomenklatur
bidang dimaksud.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27
Ketentuan mengenai nomenklatur, tipe, susunan organisasi,
tugas dan fungsi Satpol PP Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta berpedoman pada peraturan perundang-undangan
yang secara khusus mengatur kekhususan daerah.
17

Pasal 28
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

MENTERI DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA,

MUHAMMAD TITO KARNAVIAN


Diundangkan di Jakarta
pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

BENNY RIYANTO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR


18

LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR TAHUN
TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DI
PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PEMBAGIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI


SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI DAN SATUAN POLISI PAMONG
PRAJA KABUPATEN/KOTA

I. PEMBAGIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG


PRAJA PROVINSI

A. IDENTITAS PERANGKAT DAERAH


Nama Urusan Pemerintahan : Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Nama Perangkat Daerah : Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol
PP)
Daerah : Provinsi
Tipe Perangkat Daerah : A

B. PENGELOMPOKAN TUGAS PERANGKAT DAERAH


PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI

1. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK BIDANG

a. Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:


1) koordinasi dan penyusunan program dan anggaran;
2) pelaksanaan pengelolaan keuangan;
3) pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah
tangga, barang milik negara dan barang milik daerah;
4) pengelolaan urusan kepegawaian;
5) pembinaan dan koordinasi penyusunan dan pelaporan
pelaksanaan program dan anggaran;
19

6) pembinaan dan koordinasi urusan kepegawaian meliputi


pengangkatan, pemberhentian dan penilaian kinerja pejabat
yang menangani urusan administrasi;
7) pengelolaan administrasi dokumen dinas dan kearsipan;
8) pengelolaan administrasi jabatan fungsional;
9) penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan; dan
10) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP provinsi.

b. Bidang Pembinaan Masyarakat dan Aparatur, menyelenggarakan


fungsi:
1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
pembinaan masyarakat dan aparatur;
2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang pembinaan masyarakat dan aparatur;
3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur dengan instansi terkait;
4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur;
5) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur;
6) peningkatan kapasitas aparatur Satpol PP melalui
pendidikan dan pelatihan dasar, teknis dan fungsional;
7) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang pembinaan masyarakat dan aparatur; dan
8) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP provinsi.

c. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
penegakan peraturan perundang-undangan daerah;
20

2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di


bidang penegakan peraturan perundang-undangan daerah;
3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah dengan instansi
terkait;
4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
5) penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi Penyidik Pegawai
Negeri Sipil daerah;
6) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
7) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang penegakan peraturan perundang-undangan daerah;
dan
8) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP provinsi.

d. Bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman


Masyarakat, menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
Operasional dan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat;
2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang operasional dan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat;
3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang operasional dan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan
instansi terkait;
4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang operasional dan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
21

5) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang operasional dan


ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
6) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang operasional dan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat; dan
7) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP provinsi.

e. Bidang Pelindungan Masyarakat, menyelenggarakan fungsi:


1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
pelindungan masyarakat;
2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang pelindungan masyarakat;
3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pelindungan
masyarakat dengan instansi terkait;
4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pelindungan
masyarakat;
5) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pelindungan
masyarakat;
6) pelaksanaan fasilitasi mediasi, komunikasi dan pengerahan
sumberdaya manusia satuan pelindungan masyarakat dalam
pembantuan penanggulangan bencana, ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat;
7) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang pelindungan masyarakat; dan
8) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP provinsi.

2. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK SUBBIDANG

a. Sekretariat terdiri atas:

1) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan, mempunyai tugas


melakukan penyiapan laporan kinerja, koordinasi dan
22

penyusunan program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan


pelaksanaan program dan anggaran.
Subbagian Perencanaan dan Pelaporan dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan koordinasi penyusunan program dan
anggaran;
b) penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran;
c) penyiapan pelaporan kinerja;
d) penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan;
e) penyiapan dan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan anggaran; dan
f) penyelenggaran fungsi lain sesuai penugasan sekretaris
Satpol PP provinsi.

2) Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan


penyiapan pengelolaan keuangan, penatausahaan,
akuntansi, penyiapan bahan tanggapan pemeriksaan,
verifikasi anggaran dan pembukuan.
Subbagian Keuangan dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan koordinasi pengelolaan keuangan;
b) penatausahaan, verifikasi anggaran, akuntasi dan
pembukuan keuangan;
c) pelaksanaan pengendalian kegiatan dan anggaran;
d) penyiapan penyusunan dan pengkoordinasian
pembuatan daftar gaji serta tambahan penghasilan bagi
pegawai;
e) penyiapan bahan tanggapan pemeriksaaan;
f) penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan; dan
g) penyelenggaran fungsi lain sesuai penugasan sekretaris
Satpol PP provinsi.

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas


melakukan urusan persuratan, urusan tata usaha,
kearsipan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan,
23

rumah tangga, fasilitasi barang milik negara, barang milik


daerah, dan administrasi jabatan fungsional.
Subbagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) pelaksanaan urusan persuratan;
b) pengelolaan dokumentasi dan kearsipan;
c) pelaksanaan urusan kerumahtanggaan, keamanan dan
ketertiban kantor;
d) pelaksanaan pengelolaan perlengkapan, barang milik
negara dan barang milik daerah;
e) penyiapan laporan kinerja pejabat struktural;
f) pelaksanaan urusan kepegawaian dan administrasi
jabatan fungsional; dan
g) penyelenggaran fungsi lain sesuai penugasan sekretaris
Satpol PP provinsi.

b. Bidang Pembinaan Masyarakat dan Aparatur, terdiri atas:

1) Seksi Fasilitasi Kerja Sama, mempunyai tugas melakukan


penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis kerja sama di
bidang pembinaan masyarakat dan aparatur.
Seksi Fasilitasi Kerja Sama dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur Seksi Fasilitasi Kerja Sama;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang kerja sama pembinaan
masyarakat dan aparatur yang menyangkut pelaksanaan
tugas dan fungsi Satpol PP;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
pembinaan masyarakat dan aparatur dengan instansi
terkait yang menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi
Satpol PP;
d) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan kerja sama program dan kegiatan serta
24

kebijakan teknis di bidang pembinaan masyarakat dan


aparatur yang menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi
Satpol PP;
e) koordinasi penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan
teknis di bidang kerja sama pembinaan masyarakat dan
aparatur yang menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi
Satpol PP;
f) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
pembinaan masyarakat dan aparatur Seksi Fasilitasi
Kerja Sama; dan
g) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Pembinaan Masyarakat dan Aparatur.

2) Seksi Bina Masyarakat dan Aparatur, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
pembinaan masyarakat dan aparatur.
Seksi Bina Masyarakat dan Aparatur dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur Seksi Bina Masyarakat dan
Aparatur;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang pembinaan masyarakat
dan aparatur;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur dengan instansi terkait;
d) penyiapan bahan sosialisasi peraturan perundang-
undangan daerah;
e) penyiapan bahan pemetaan kebutuhan pembinaan
masyarakat dan aparatur;
f) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang pembinaan masyarakat dan aparatur;
25

g) penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di


bidang kerja sama pembinaan masyarakat dan aparatur;
h) penyiapan bahan pelaksanaan peningkatan kompetensi
aparatur Satpol PP meliputi penyusunan dan pengelolaan
data, pendidikan dan pelatihan pembentukan,
pendidikan dan pelatihan peningkatan, fasilitasi dan
koordinasi;
i) koordinasi penyiapan bahan pelaksanaan peningkatan
kompetensi aparatur Penyidik Pegawai Negeri Sipil
meliputi penyusunan dan pengelolaan data, pendidikan
dan pelatihan peningkatan, fasilitasi dan koordinasi;
j) penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan korps musik
meliputi pelatihan dan penampilan;
k) koordinasi penyiapan bahan pengawasan pelaksanaan
tugas pegawai negeri sipil dan non pegawai negeri sipil
Satpol PP terhadap pelanggaran standar operasional
prosedur;
l) penyiapan bahan pembinaan fisik dan mental terhadap
pegawai negeri sipil dan non pegawai negeri sipil Satpol
PP yang telah dijatuhkan sanksi disiplin oleh atasan
langsung;
m) penyiapan pelaksanaan pengamanan sidang kode etik
Polisi Pamong Praja;
n) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang penindakan internal;
o) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
pembinaan masyarakat dan aparatur; dan
p) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Pembinaan Masyarakat dan Aparatur.

c. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


terdiri atas:

1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
26

bidang penyelidikan dan penyidikan dalam penegakan


penegakan peraturan perundang-undangan daerah.
Seksi Penyelidikan dan Penyidikan dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah Seksi
Penyelidikan dan Penyidikan;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang penyelidikan dan
penyidikan;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penyelidikan
dan penyidikan dengan instansi terkait;
d) penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis
penyelidikan dan penyidikan;
e) pengumpulan dan penelaahan perundang-undangan
daerah;
f) penyiapan bahan pelaksanaan penyelidikan dan
penyidikan terhadap dugaan pelanggaran peraturan
perundang-undangan daerah yang memuat sanksi;
g) penyiapan bahan data Penyidik Pegawai Negeri Sipil di
daerah;
h) penyiapan bahan pelaksanaan sinergitas Penyidik
Pegawai Negeri Sipil selaku penyidik pelanggaran
perundang-undangan daerah dengan instansi terkait;
i) penyiapan bahan pembentukan Sekretariat Penyidik
Pegawai Negeri Sipil;
j) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang penyelidikan dan penyidikan;
k) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
penyelidikan dan penyidikan; dan
l) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Daerah.
27

2) Seksi Penegakan dan Pengawasan, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang penegakan dan pengawasan peraturan perundang-
undangan daerah.
Seksi Penegakan dan Pengawasan dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah Seksi Penegakan
dan Pengawasan;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang penegakan dan
pengawasan peraturan perundang-undangan daerah;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan dan
pengawasan peraturan perundang-undangan daerah
dengan instansi terkait;
d) pelayanan informasi pengaduan pelanggaran peraturan
perundang-undangan daerah;
e) penyiapan bahan pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan daerah yang memuat
sanksi;
f) penyiapan bahan pembentukan tim terpadu penegakan
dan pengawasan peraturan perundang-undangan daerah
terhadap pelanggaran perundang-undangan daerah yang
memuat sanksi;
g) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang penegakan dan pengawasan peraturan
perundang-undangan daerah;
h) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
penegakan dan pengawasan peraturan perundang-
undangan daerah; dan
28

i) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala


bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Daerah.

d. Bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman


Masyarakat, terdiri atas:

1) Seksi Operasional dan Pengendalian, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang operasional dan pengendalian ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat.
Seksi Operasional dan Pengendalian dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat Seksi Operasional
dan Pengendalian;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang operasional dan
pengendalian;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang operasional dan
pengendalian dengan instansi terkait;
d) pelaksanaan operasional dan pengendalian ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
e) pelaksanaan patroli operasional dan pengendalian
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
f) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang operasional dan pengendalian;
g) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
operasional dan pengendalian; dan
h) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan
Ketenteraman Masyarakat.
29

2) Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat,


mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan,
pengkajian, dan perencanaan program dan kegiatan serta
kebijakan teknis di bidang ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat dalam penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat.
Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat
dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat Seksi Ketertiban
Umum dan Ketenteraman Masyarakat;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang Ketertiban Umum dan
Ketenteraman Masyarakat;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang Ketertiban
Umum dan Ketenteraman Masyarakat dengan instansi
terkait;
d) penyiapan bahan fasilitasi deteksi dini dan cegah dini
terhadap potensi gangguan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat;
e) penyiapan bahan pemetaan/mapping potensi gangguan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
f) pemantauan, pengumpulan data dan informasi terhadap
potensi ancaman yang dapat mengganggu ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
g) penyiapan bahan penggalangan terhadap kegiatan
masyarakat yang akan membahayakan dan berdampak
kepada ketertiban umum dan ketetenteraman
masyarakat;
h) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang pengamanan aset daerah
dan orang-orang penting;
i) penyiapan bahan pemetaan/mapping aset daerah dan
orang-orang penting;
30

j) penyiapan bahan dan pemantauan terhadap aset daerah


terhadap potensi ancaman yang dapat mengganggu
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
k) penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis
pengamanan asset daerah dan pengamanan orang-orang
penting;
l) penyiapan bahan dan koordinasi pengamanan dan
penertiban tempat-tempat penting, gedung dan aset
lainnya milik daerah serta pengamanan orang-orang
penting;
m) penyiapan bahan dan pengamanan upacara besar,
nasional dan acara penting lainnya;
n) pelaksanaan pemantauan terhadap aksi unjuk rasa dan
kerusuhan massa;
o) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman
Masyarakat;
p) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat; dan
q) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan
Ketenteraman Masyarakat.

e. Bidang Pelindungan Masyarakat, terdiri atas:

1) Seksi Data dan Informasi, mempunyai tugas melakukan


penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang data
dan informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
anggota satuan pelindungan masyarakat.
Seksi Data dan informasi dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang pelindungan
masyarakat Seksi Data dan Informasi;
31

b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan


serta kebijakan teknis bidang data dan informasi
penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan anggota
satuan pelindungan masyarakat;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang data dan
informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
anggota satuan pelindungan masyarakat dengan instansi
terkait;
d) pengumpulan, pengolahan, dan penyediaan data dan
informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
anggota satuan pelindungan masyarakat;
e) pengumpulan, pengolahan, dan penyediaan data dan
informasi potensi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelindungan masyarakat;
f) penyusunan dan penyampaian laporan perkembangan
penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan data
anggota satuan perlindungan masyarakat dan potensi
masyarakat melalui sistem informasi pelaporan;
g) penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis data dan
informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
anggota satuan pelindungan masyarakat;
h) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang data dan informasi penyelenggaraan
pelindungan masyarakat dan anggota satuan
pelindungan masyarakat;
i) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
data dan informasi penyelenggaraan pelindungan
masyarakat dan anggota satuan pelindungan
masyarakat; dan
j) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Pelindungan Masyarakat.

2) Seksi Pelatihan dan Mobilisasi, mempunyai tugas melakukan


penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
32

program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang


pelatihan dan mobilisasi aparatur dan anggota satuan
pelindungan masyarakat serta potensi masyarakat.
Seksi Pelatihan dan Mobilisasi dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang pelindungan
masyarakat Seksi Pelatihan dan Mobilisasi;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang pelatihan dan mobilisasi
aparatur dan anggota satuan pelindungan masyarakat
serta potensi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelindungan masyarakat;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pelatihan dan
mobilisasi aparatur dan anggota satuan pelindungan
masyarakat serta potensi masyarakat dengan instansi
terkait;
d) penyiapan bahan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis pelatihan dan mobilisasi aparatur dan anggota
satuan pelindungan masyarakat serta potensi
masyarakat dalam penyelenggaraan pelindungan
masyarakat;
e) penyampaian laporan perkembangan pelatihan dan
mobilisasi aparatur dan anggota satuan pelindungan
masyarakat serta potensi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelindungan masyarakat;
f) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang pelatihan dan mobilisasi aparatur dan anggota
satuan pelindungan masyarakat serta potensi
masyarakat dalam penyelenggaraan pelindungan
masyarakat;
g) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
pelatihan dan mobilisasi aparatur dan anggota satuan
33

pelindungan masyarakat serta potensi masyarakat dalam


penyelenggaraan pelindungan masyarakat; dan
h) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Pelindungan Masyarakat.

3. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional sesuai kebutuhan yang


melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

C. IDENTITAS PERANGKAT DAERAH


Nama Urusan Pemerintahan : Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Nama Perangkat Daerah : Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP)
Daerah : Provinsi
Tipe Perangkat Daerah : B

D. PENGELOMPOKAN TUGAS PERANGKAT DAERAH


PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI

1. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK BIDANG

a. Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:


1) koordinasi dan penyusunan program dan anggaran;
2) pelaksanaan pengelolaan keuangan;
3) pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah
tangga, barang milik negara dan barang milik daerah;
4) pengelolaan urusan kepegawaian;
5) pembinaan dan koordinasi penyusunan dan pelaporan
pelaksanaan program dan anggaran;
6) pembinaan dan koordinasi urusan kepegawaian meliputi
pengangkatan, pemberhentian dan penilaian kinerja pejabat
yang menangani urusan administrasi;
7) pengelolaan administrasi dokumen dinas dan kearsipan;
8) pengelolaan administrasi jabatan fungsional;
9) peningkatan kapasitas aparatur Satpol PP melalui
pendidikan dan pelatihan dasar, teknis dan fungsional;
34

10) penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan


perundang-undangan; dan
11) Penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP provinsi.

b. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
penegakan peraturan perundang-undangan daerah serta
pembinaan masyarakat dan aparatur;
2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang penegakan peraturan perundang-undangan daerah
serta pembinaan masyarakat dan aparatur;
3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah serta pembinaan
masyarakat dan aparatur dengan instansi terkait;
4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
5) penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi Penyidik Pegawai
Negeri Sipil daerah;
6) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
7) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang penegakan peraturan perundang-undangan daerah
serta pembinaan masyarakat dan aparatur; dan
8) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP provinsi.

c. Bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman


Masyarakat, dengan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan
Bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman
Masyarakat pada Satpol PP provinsi tipe A.
35

d. Bidang Pelindungan Masyarakat, dengan fungsi berlaku mutatis


mutandis dengan Bidang Pelindungan Masyarakat pada Satpol
PP provinsi tipe A.

2. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK SUBBIDANG

a. Sekretariat terdiri atas:

1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas


melakukan penyiapan laporan kinerja, koordinasi dan
penyusunan program dan anggaran, penyiapan pengelolaan
keuangan, penatausahaan, akuntansi, penyiapan bahan
tanggapan pemeriksaan, verifikasi anggaran dan
pembukuan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program
dan anggaran.
Subbagian Perencanaan dan Keuangan dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan koordinasi penyusunan program dan
anggaran;
b) penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran;
c) penyiapan pelaporan kinerja;
d) penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan;
e) penyiapan dan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan anggaran;
f) penyelenggaran tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
g) penyiapan koordinasi pengelolaan keuangan;
h) penatausahaan, verifikasi anggaran, akuntasi dan
pembukuan keuangan;
i) pelaksanaan pengendalian kegiatan dan anggaran;
j) penyiapan penyusunan dan pengkoordinasian
pembuatan daftar gaji serta tambahan penghasilan bagi
pegawai;
k) penyiapan bahan tanggapan pemeriksaaan;
l) penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan; dan
m) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Sekretaris
Satpol PP provinsi.
36

2) Subbagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas


melakukan urusan persuratan, urusan tata usaha,
kearsipan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan,
rumah tangga, fasilitasi barang milik negara, barang milik
daerah, pendidikan dan pelatihan dasar, teknis dan
fungsional, serta administrasi jabatan fungsional.
Subbagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) pelaksanaan urusan persuratan;
b) pengelolaan dokumentasi dan kearsipan;
c) pelaksanaan urusan kerumahtanggaan, keamanan dan
ketertiban kantor;
d) pelaksanaan pengelolaan perlengkapan, barang milik
negara dan barang milik daerah;
e) penyiapan laporan kinerja pejabat struktural;
f) pelaksanaan urusan kepegawaian dan administrasi
jabatan fungsional;
g) peningkatan kapasitas aparatur Satpol PP melalui
pendidikan dan pelatihan dasar, teknis dan fungsional;
dan
h) penyelenggaran fungsi lain sesuai penugasan sekretaris
Satpol PP provinsi.

b. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


terdiri atas:

1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan;

dengan tugas dan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan


Seksi Penyelidikan dan Penyidikan pada Bidang Penegakan
Peraturan Perundang-undangan Daerah Satpol PP provinsi
tipe A

2) Seksi Penegakan dan Pengawasan, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang penegakan dan pengawasan peraturan perundang-
undangan daerah.
Seksi Penegakan dan Pengawasan dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
37

a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan


perencanaan program dan kegiatan bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah Seksi Penegakan
dan Pengawasan;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang penegakan dan
pengawasan peraturan perundang-undangan daerah
serta pembinaan masyarakat dan aparatur;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan dan
pengawasan peraturan perundang-undangan daerah
serta pembinaan masyarakat dan aparatur dengan
instansi terkait;
d) pelayanan informasi pengaduan pelanggaran peraturan
perundang-undangan daerah;
e) penyiapan bahan pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan daerah yang memuat
sanksi;
f) penyiapan bahan pembentukan tim terpadu penegakan
dan pengawasan peraturan perundang-undangan daerah
terhadap pelanggaran perundang-undangan daerah yang
memuat sanksi;
g) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang penegakan dan pengawasan peraturan
perundang-undangan daerah serta pembinaan
masyarakat dan aparatur;
h) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
penegakan dan pengawasan peraturan perundang-
undangan daerah serta pembinaan masyarakat dan
aparatur; dan
i) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Daerah.
38

c. Bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman


Masyarakat, terdiri atas:

1) Seksi Operasional dan Pengendalian; dan

2) Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat.

dengan tugas dan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan


Seksi Operasional dan Pengendalian dan Seksi Ketertiban
Umum dan Ketenteraman Masyarakat pada Bidang
Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman
Masyarakat Satpol PP provinsi tipe A.

d. Bidang Pelindungan Masyarakat, terdiri atas:

1) Seksi Data dan Informasi; dan

2) Seksi Pelatihan dan Mobilisasi.

dengan tugas dan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan


Seksi Data dan Informasi dan Seksi Pelatihan dan Mobilisasi
pada Bidang Pelindungan Masyarakat Satpol PP provinsi tipe
A.

3. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional sesuai kebutuhan yang


melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

E. IDENTITAS PERANGKAT DAERAH


Nama Urusan Pemerintahan : Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Nama Perangkat Daerah : Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP)
Daerah : Provinsi
Tipe Perangkat Daerah : C

F. PENGELOMPOKAN TUGAS PERANGKAT DAERAH


PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI

1. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK BIDANG

a. Sekretariat, dengan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan


Sekretariat pada Satpol PP provinsi tipe B.
39

b. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


dengan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan Bidang
Peraturan Perundang-undangan Daerah pada Satpol PP provinsi
tipe B.

c. Bidang Ketertiban Umum dan Pelindungan Masyarakat,


menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan


program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta
pelindungan masyarakat;

2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di


bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
serta pelindungan masyarakat;

3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan


kegiatan serta kebijakan teknis di bidang ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat serta pelindungan
masyarakat dengan instansi terkait;

4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan


kegiatan serta kebijakan teknis di bidang ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat serta pelindungan
masyarakat;

5) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang ketertiban umum


dan ketenteraman masyarakat serta pelindungan
masyarakat;

6) pelaksanaan fasilitasi mediasi, komunikasi dan pengerahan


sumberdaya manusia satuan pelindungan masyarakat dalam
pembantuan penanggulangan bencana, ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat;

7) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan


pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
serta pelindungan masyarakat; dan

8) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol


PP provinsi.
40

2. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK SUBBIDANG

a. Sekretariat terdiri atas:

1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan

2) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

dengan tugas dan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan


Subbagian Perencanaan dan Keuangan dan Subbagian
Umum dan Kepegawaian pada Sekretariat Satpol PP provinsi
tipe B.

b. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


terdiri atas:

1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan, dengan tugas dan fungsi


berlaku mutatis mutandis dengan Seksi Penyelidikan dan
Penyidikan pada Bidang Penegakan Peraturan Perundang-
undangan Daerah Satpol PP provinsi tipe A.

2) Seksi Penegakan dan Pengawasan, dengan tugas dan fungsi


berlaku mutatis mutandis dengan Seksi Penegakan dan
Pengawasan pada Bidang Penegakan Peraturan Perundang-
undangan Daerah Satpol PP provinsi tipe B.

c. Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman dan Pelindungan


Masyarakat, terdiri atas:

1) Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman, mempunyai


tugas melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang operasional dan pengendalian ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat.
Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang ketertiban
umum dan pelindungan masyarakat Seksi Ketertiban
Umum dan Ketenteraman;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang operasional dan
41

pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman


masyarakat;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang operasional dan
pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat dengan instansi terkait;
d) pelaksanaan operasional dan pengendalian ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
e) penyiapan bahan fasilitasi deteksi dini dan cegah dini
terhadap potensi gangguan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat;
f) penyiapan bahan pemetaan/mapping potensi gangguan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
g) pemantauan, pengumpulan data dan informasi terhadap
potensi ancaman yang dapat mengganggu ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
h) penyiapan bahan penggalangan terhadap kegiatan
masyarakat yang akan membahayakan dan berdampak
kepada ketertiban umum dan ketetenteraman
masyarakat;
i) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang pengamanan aset daerah
dan orang-orang penting;
j) penyiapan bahan pemetaan/mapping aset daerah dan
orang-orang penting;
k) penyiapan bahan dan pemantauan terhadap aset daerah
terhadap potensi ancaman yang dapat mengganggu
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
l) penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis
pengamanan asset daerah dan pengamanan orang-orang
penting;
m) penyiapan bahan dan koordinasi pengamanan dan
penertiban tempat-tempat penting, gedung dan aset
lainnya milik daerah serta pengamanan orang-orang
penting;
n) penyiapan bahan dan pengamanan upacara besar,
nasional dan acara penting lainnya;
42

o) pelaksanaan pemantauan terhadap aksi unjuk rasa dan


kerusuhan massa;
p) pelaksanaan patroli operasi dan pengendalian ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
q) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang operasional dan pengendalian ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat;
r) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
operasi dan pengendalian; dan
s) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat.

2) Seksi Pelindungan Masyarakat, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang pelindungan masyarakat.
Seksi Pelindungan Masyarakat dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang ketertiban
umum dan ketenteraman dan pelindungan masyarakat
Seksi Pelindungan Masyarakat;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang data dan informasi
penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan pelatihan
serta mobilisasi anggota satuan pelindungan masyarakat;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang data dan
informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
pelatihan serta mobilisasi aparatur dan anggota satuan
pelindungan masyarakat serta potensi masyarakat
dengan instansi terkait;
d) pengumpulan, pengolahan, dan penyediaan data dan
informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
anggota satuan pelindungan masyarakat;
43

e) pengumpulan, pengolahan, dan penyediaan data dan


informasi potensi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelindungan masyarakat;
f) penyusunan dan penyampaian laporan perkembangan
penyelenggaraan pelindungan masyarakat meliputi data
anggota satuan perlindungan masyarakat serta pelatihan
dan mobilisasi aparatur, anggota satuan pelindungan
masyarakat serta potensi masyarakat melalui sistem
informasi pelaporan;
g) penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis data dan
informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
pelatihan dan mobilisasi aparatur dan anggota satuan
pelindungan masyarakat serta potensi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelindungan masyarakat;
h) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang data dan informasi penyelenggaraan
pelindungan masyarakat dan pelatihan serta mobilisasi
aparatur dan anggota satuan pelindungan masyarakat
serta potensi masyarakat;
i) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
data, informasi, pelatihan dan mobilisasi aparatur dan
anggota satuan pelindungan masyarakat serta potensi
masyarakat dalam penyelenggaraan pelindungan
masyarakat; dan
j) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Pelindungan Masyarakat.

3. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional sesuai kebutuhan yang


melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
44

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI

Tipe A
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN


SUBBAGIAN
PELAPORAN
SUBBAGIAN
KEUANGAN UMUM DAN KEPEGA

BIDANG PEMBINAAN
BIDANGMASYARAKAT BIDANG
PENEGAKAN DAN OPERASIONAL
PERATURAN
APARATUR DAN KETERTIBAN UMUMBIDANG
PERUNDANG-UNDANGAN PELINDUNGAN
DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT
MASYARAKAT
DAERAH

SEKSI FASILITASI KERJA


SEKSI SAMA
PENYELIDIKAN DANSEKSI
PENYIDIKAN
OPERASI DAN PENGENDALIAN
SEKSI DATA DAN INFORMA

SEKSI KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT


SEKSI BINA MASYARAKAT DAN APARATUR
SEKSI PENEGAKAN DAN PENGAWASAN
SEKSI PELATIHAN DAN MOBIL

Tipe B
45

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUBBAGIAN PERENCANAAN
SUBBAGIAN
DAN KEUANGAN
UMUM DAN

BIDANG OPERASIONAL
BIDANG PENEGAKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG PELINDUNGAN
DAN KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT
MASYARA
DAERAH

SEKSI DATA DAN I


SEKSI PENYELIDIKAN DAN
SEKSI OPERASIONAL DAN PENGENDALIAN
PENYIDIKAN

SEKSI
SEKSI PENEGAKAN DAN KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN
PENGAWASAN MASYARAKAT
SEKSI PELATIHAN DA

Tipe C
46

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUBBAGIAN PERENCANAAN
SUBBAGIAN
DAN UMUM DAN KEPEGAW
KEUANGAN

BIDANG PENEGAKAN PERATURANBIDANG


PERUNDANG-
KETERTIBAN UMUM
UNDANGAN DAN KETENTERAMAN DAN PELINDUNG
DAERAH

SEKSI PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN SEKSI KETERTIBAN UMUM DAN KETENTER

SEKSI PENEGAKAN DAN PENGAWASAN SEKSI PELINDUNGAN MASYARAKA

II. PEMBAGIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAAN POLISI PAMONG


PRAJA KABUPATEN/KOTA
47

A. IDENTITAS PERANGKAT DAERAH


Nama Urusan Pemerintahan : Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Nama Perangkat Daerah : Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP)
Daerah : Kabupaten/Kota
Tipe Perangkat Daerah : A

B. PENGELOMPOKAN TUGAS PERANGKAT DAERAH


PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI

1. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK BIDANG

a. Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:


1) koordinasi dan penyusunan program dan anggaran;
2) pelaksanaan pengelolaan keuangan;
3) pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah
tangga, barang milik negara dan barang milik daerah;
4) pengelolaan urusan kepegawaian;
5) pembinaan dan koordinasi penyusunan dan pelaporan
pelaksanaan program dan anggaran;
6) pembinaan dan koordinasi urusan kepegawaian meliputi
pengangkatan, pemberhentian dan penilaian kinerja pejabat
yang menangani urusan administrasi;
7) pengelolaan administrasi dokumen dinas dan kearsipan;
8) pengelolaan administrasi jabatan fungsional;
9) penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan; dan
10) Penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP kabupaten/kota.

b. Bidang Pembinaan Masyarakat dan Aparatur, menyelenggarakan


fungsi:
1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
pembinaan masyarakat dan aparatur;
2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang pembinaan masyarakat dan aparatur;
48

3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan


kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur dengan instansi terkait;
4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur;
5) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur;
6) peningkatan kapasitas aparatur Satpol PP melalui
pendidikan dan pelatihan dasar, teknis dan fungsional;
7) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang pembinaan masyarakat dan aparatur; dan
8) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP kabupaten/kota.

c. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
penegakan peraturan perundang-undangan daerah;
2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang penegakan peraturan perundang-undangan daerah;
3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah dengan instansi
terkait;
4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
5) penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi Penyidik Pegawai
Negeri Sipil daerah;
6) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
7) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
49

bidang penegakan peraturan perundang-undangan daerah;


dan
8) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP kabupaten/kota.

d. Bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman


Masyarakat, menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
Operasional dan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat;
2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang operasional dan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat;
3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang operasional dan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan
instansi terkait;
4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang operasional dan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
5) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang operasional dan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
6) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang operasional dan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat; dan
7) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP kabupaten/kota.

e. Bidang Pelindungan Masyarakat, menyelenggarakan fungsi:


1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
pelindungan masyarakat;
2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang pelindungan masyarakat;
50

3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan


kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pelindungan
masyarakat dengan instansi terkait;
4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pelindungan
masyarakat;
5) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pelindungan
masyarakat;
6) pelaksanaan fasilitasi mediasi, komunikasi dan pengerahan
sumberdaya manusia satuan pelindungan masyarakat dalam
pembantuan penanggulangan bencana, ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat;
7) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang pelindungan masyarakat; dan
8) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP kabupaten/kota.

2. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK SUBBIDANG

a. Sekretariat terdiri atas:

1) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan, mempunyai tugas


melakukan penyiapan laporan kinerja, koordinasi dan
penyusunan program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan anggaran.
Subbagian Perencanaan dan Pelaporan dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi penyusunan program dan
anggaran;
b. penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran;
c. penyiapan pelaporan kinerja;
d. penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan;
e. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan anggaran; dan
f. penyelenggaran fungsi lain sesuai penugasan sekretaris
Satpol PP kabupaten/kota.
51

2) Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan


penyiapan pengelolaan keuangan, penatausahaan,
akuntansi, penyiapan bahan tanggapan pemeriksaan,
verifikasi anggaran dan pembukuan.
Subbagian Keuangan dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan koordinasi pengelolaan keuangan;
b) penatausahaan, verifikasi anggaran, akuntasi dan
pembukuan keuangan;
c) pelaksanaan pengendalian kegiatan dan anggaran;
d) penyiapan penyusunan dan pengkoordinasian
pembuatan daftar gaji serta tambahan penghasilan bagi
pegawai;
e) penyiapan bahan tanggapan pemeriksaaan;
f) penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan; dan
g) penyelenggaran fungsi lain sesuai penugasan sekretaris
Satpol PP kabupaten/kota.

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas


melakukan urusan persuratan, urusan tata usaha,
kearsipan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan,
rumah tangga, fasilitasi barang milik negara, barang milik
daerah, dan administrasi jabatan fungsional.
Subbagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) pelaksanaan urusan persuratan;
b) pengelolaan dokumentasi dan kearsipan;
c) pelaksanaan urusan kerumahtanggaan, keamanan dan
ketertiban kantor;
d) pelaksanaan pengelolaan perlengkapan, barang milik
negara dan barang milik daerah;
e) penyiapan laporan kinerja pejabat struktural;
f) pelaksanaan urusan kepegawaian dan administrasi
jabatan fungsional; dan
g) penyelenggaran fungsi lain sesuai penugasan sekretaris
Satpol PP kabupaten/kota.
52

b. Bidang Pembinaan Masyarakat dan Aparatur, terdiri atas:

1) Seksi Fasilitasi Kerja Sama, mempunyai tugas melakukan


penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis kerja sama di
bidang pembinaan masyarakat dan aparatur.
Seksi Fasilitasi Kerja Sama dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur Seksi Fasilitasi Kerja Sama;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang kerja sama pembinaan
masyarakat dan aparatur;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
pembinaan masyarakat dan aparatur dengan instansi
terkait;
d) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan kerja sama program dan kegiatan serta
kebijakan teknis di bidang pembinaan masyarakat dan
aparatur;
e) penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di
bidang kerja sama pembinaan masyarakat dan aparatur;
f) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
pembinaan masyarakat dan aparatur Seksi Fasilitasi
Kerja Sama; dan
g) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Pembinaan Masyarakat dan Aparatur.

2) Seksi Bina Masyarakat dan Aparatur, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
pembinaan masyarakat dan aparatur.
Seksi Bina Masyarakat dan Aparatur dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
53

a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan


perencanaan program dan kegiatan bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur Seksi Bina Masyarakat dan
Aparatur;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang pembinaan masyarakat
dan aparatur;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pembinaan
masyarakat dan aparatur dengan instansi terkait;
d) penyiapan bahan sosialisasi peraturan perundang-
undangan daerah;
e) penyiapan bahan pemetaan kebutuhan pembinaan
masyarakat dan aparatur;
f) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang pembinaan masyarakat dan aparatur;
g) penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di
bidang kerja sama pembinaan masyarakat dan aparatur;
h) penyiapan bahan pelaksanaan peningkatan kompetensi
aparatur Satpol PP meliputi penyusunan dan pengelolaan
data, pendidikan dan pelatihan pembentukan,
pendidikan dan pelatihan peningkatan, fasilitasi dan
koordinasi;
i) penyiapan bahan pelaksanaan peningkatan kompetensi
aparatur Penyidik Pegawai Negeri Sipil meliputi
penyusunan dan pengelolaan data, pendidikan dan
pelatihan peningkatan, fasilitasi dan koordinasi;
j) penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan korps musik
meliputi pelatihan dan penampilan;
k) penyiapan bahan pengawasan pelaksanaan tugas
pegawai negeri sipil dan non pegawai negeri sipil Satpol
PP terhadap pelanggaran standar operasional prosedur;
l) penyiapan bahan pembinaan fisik dan mental terhadap
pegawai negeri sipil dan non pegawai negeri sipil Satpol
PP yang telah dijatuhkan sanksi disiplin oleh atasan
langsung;
54

m) penyiapan pelaksanaan pengamanan sidang kode etik


Polisi Pamong Praja;
n) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang penindakan internal;
o) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
pembinaan masyarakat dan aparatur; dan
p) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Pembinaan Masyarakat dan Aparatur.

c. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


terdiri atas:

1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
bidang penyelidikan dan penyidikan dalam penegakan
penegakan peraturan perundang-undangan daerah.
Seksi Penyelidikan dan Penyidikan dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah Seksi
Penyelidikan dan Penyidikan;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang penyelidikan dan
penyidikan;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penyelidikan
dan penyidikan dengan instansi terkait;
d) penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis
penyelidikan dan penyidikan;
e) pengumpulan dan penelaahan perundang-undangan
daerah;
f) penyiapan bahan pelaksanaan penyelidikan dan
penyidikan terhadap dugaan pelanggaran peraturan
perundang-undangan daerah yang memuat sanksi;
55

g) penyiapan bahan data Penyidik Pegawai Negeri Sipil di


daerah;
h) penyiapan bahan pelaksanaan sinergitas Penyidik
Pegawai Negeri Sipil selaku penyidik pelanggaran
perundang-undangan daerah dengan instansi terkait;
i) penyiapan bahan pembentukan Sekretariat Penyidik
Pegawai Negeri Sipil;
j) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang penyelidikan dan penyidikan;
k) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
penyelidikan dan penyidikan; dan
l) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Daerah.

2) Seksi Penegakan dan Pengawasan, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang penegakan dan pengawasan peraturan perundang-
undangan daerah.
Seksi Penegakan dan Pengawasan dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah Seksi Penegakan
dan Pengawasan;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang penegakan dan
pengawasan peraturan perundang-undangan daerah;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan dan
pengawasan peraturan perundang-undangan daerah
dengan instansi terkait;
d) pelayanan informasi pengaduan pelanggaran peraturan
perundang-undangan daerah;
56

e) penyiapan bahan pengawasan terhadap pelaksanaan


peraturan perundang-undangan daerah yang memuat
sanksi;
f) penyiapan bahan pembentukan tim terpadu penegakan
dan pengawasan peraturan perundang-undangan daerah
terhadap pelanggaran perundang-undangan daerah yang
memuat sanksi;
g) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang penegakan dan pengawasan peraturan
perundang-undangan daerah;
h) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
penegakan dan pengawasan peraturan perundang-
undangan daerah; dan
i) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Daerah.

d. Bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman


Masyarakat, terdiri atas:

1) Seksi Operasional dan Pengendalian, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang operasional dan pengendalian ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat.
Seksi Operasional dan Pengendalian dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat Seksi Operasional
dan Pengendalian;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang operasional dan
pengendalian;
57

c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan


kegiatan serta kebijakan teknis di bidang operasional dan
pengendalian dengan instansi terkait;
d) pelaksanaan operasional dan pengendalian ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
e) pelaksanaan patroli operasional dan pengendalian
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
f) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang operasional dan pengendalian;
g) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
operasional dan pengendalian; dan
h) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan
Ketenteraman Masyarakat.

2) Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat,


mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan,
pengkajian, dan perencanaan program dan kegiatan serta
kebijakan teknis di bidang ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat dalam penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat.
Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat
dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat Seksi Ketertiban
Umum dan Ketenteraman Masyarakat;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang Ketertiban Umum dan
Ketenteraman Masyarakat;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang Ketertiban
Umum dan Ketenteraman Masyarakat dengan instansi
terkait;
58

d) penyiapan bahan fasilitasi deteksi dini dan cegah dini


terhadap potensi gangguan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat;
e) penyiapan bahan pemetaan/mapping potensi gangguan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
f) pemantauan, pengumpulan data dan informasi terhadap
potensi ancaman yang dapat mengganggu ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
g) penyiapan bahan penggalangan terhadap kegiatan
masyarakat yang akan membahayakan dan berdampak
kepada ketertiban umum dan ketetenteraman
masyarakat;
h) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang pengamanan aset daerah
dan orang-orang penting;
i) penyiapan bahan pemetaan/mapping aset daerah dan
orang-orang penting;
j) penyiapan bahan dan pemantauan terhadap aset daerah
terhadap potensi ancaman yang dapat mengganggu
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
k) penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis
pengamanan asset daerah dan pengamanan orang-orang
penting;
l) penyiapan bahan dan koordinasi pengamanan dan
penertiban tempat-tempat penting, gedung dan aset
lainnya milik daerah serta pengamanan orang-orang
penting;
m) penyiapan bahan dan pengamanan upacara besar,
nasional dan acara penting lainnya;
n) pelaksanaan pemantauan terhadap aksi unjuk rasa dan
kerusuhan massa;
o) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman
Masyarakat;
59

p) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan


pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat; dan
q) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan
Ketenteraman Masyarakat.

e. Bidang Pelindungan Masyarakat, terdiri atas:

1) Seksi Data dan Informasi, mempunyai tugas melakukan


penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang data
dan informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
anggota satuan pelindungan masyarakat.
Seksi Data dan informasi dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang pelindungan
masyarakat Seksi Data dan Informasi;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang data dan informasi
penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan anggota
satuan pelindungan masyarakat;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang data dan
informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
anggota satuan pelindungan masyarakat dengan instansi
terkait;
d) pengumpulan, pengolahan, dan penyediaan data dan
informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
anggota satuan pelindungan masyarakat;
e) pengumpulan, pengolahan, dan penyediaan data dan
informasi potensi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelindungan masyarakat;
f) penyusunan dan penyampaian laporan perkembangan
penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan data
anggota satuan perlindungan masyarakat dan potensi
masyarakat melalui sistem informasi pelaporan;
60

g) penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis data dan


informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
anggota satuan pelindungan masyarakat;
h) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang data dan informasi penyelenggaraan
pelindungan masyarakat dan anggota satuan
pelindungan masyarakat;
i) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
data dan informasi penyelenggaraan pelindungan
masyarakat dan anggota satuan pelindungan
masyarakat; dan
j) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Pelindungan Masyarakat.

2) Seksi Pelatihan dan Mobilisasi, mempunyai tugas melakukan


penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
pelatihan dan mobilisasi aparatur dan anggota satuan
pelindungan masyarakat serta potensi masyarakat.
Seksi Pelatihan dan Mobilisasi dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang pelindungan
masyarakat Seksi Pelatihan dan Mobilisasi;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang pelatihan dan mobilisasi
aparatur dan anggota satuan pelindungan masyarakat
serta potensi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelindungan masyarakat;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang pelatihan dan
mobilisasi aparatur dan anggota satuan pelindungan
masyarakat serta potensi masyarakat dengan instansi
terkait;
61

d) penyiapan bahan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk


teknis pelatihan dan mobilisasi aparatur dan anggota
satuan pelindungan masyarakat serta potensi
masyarakat dalam penyelenggaraan pelindungan
masyarakat;
e) penyampaian laporan perkembangan pelatihan dan
mobilisasi aparatur dan anggota satuan pelindungan
masyarakat serta potensi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelindungan masyarakat;
f) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang pelatihan dan mobilisasi aparatur dan anggota
satuan pelindungan masyarakat serta potensi
masyarakat dalam penyelenggaraan pelindungan
masyarakat;
g) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
pelatihan dan mobilisasi aparatur dan anggota satuan
pelindungan masyarakat serta potensi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelindungan masyarakat; dan
h) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Pelindungan Masyarakat.

3. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional sesuai kebutuhan yang


melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
62

C. IDENTITAS PERANGKAT DAERAH


Nama Urusan Pemerintahan : Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Nama Perangkat Daerah : Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP)
Daerah : Kabupaten/kota
Tipe Perangkat Daerah : B

D. PENGELOMPOKAN TUGAS PERANGKAT DAERAH


PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI

1. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK BIDANG

a. Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:


1) koordinasi dan penyusunan program dan anggaran;
2) pelaksanaan pengelolaan keuangan;
3) pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah
tangga, barang milik negara dan barang milik daerah;
4) pengelolaan urusan kepegawaian;
5) pembinaan dan koordinasi penyusunan dan pelaporan
pelaksanaan program dan anggaran;
6) pembinaan dan koordinasi urusan kepegawaian meliputi
pengangkatan, pemberhentian dan penilaian kinerja pejabat
yang menangani urusan administrasi;
7) pengelolaan administrasi dokumen dinas dan kearsipan;
8) pengelolaan administrasi jabatan fungsional;
9) peningkatan kapasitas aparatur Satpol PP melalui
pendidikan dan pelatihan dasar, teknis dan fungsional;
10) penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan; dan
11) Penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP kabupaten/kota.

b. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan
program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
penegakan peraturan perundang-undangan daerah serta
pembinaan masyarakat dan aparatur;
63

2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di


bidang penegakan peraturan perundang-undangan daerah
serta pembinaan masyarakat dan aparatur;
3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah serta pembinaan
masyarakat dan aparatur dengan instansi terkait;
4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
5) penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi Penyidik Pegawai
Negeri Sipil daerah;
6) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
7) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang penegakan peraturan perundang-undangan daerah
serta pembinaan masyarakat dan aparatur; dan
8) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol
PP kabupaten/kota.

c. Bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman


Masyarakat, dengan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan
Bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman
Masyarakat pada Satpol PP kabupaten/kota tipe A.

d. Bidang Pelindungan Masyarakat, dengan fungsi berlaku mutatis


mutandis dengan Bidang Pelindungan Masyarakat pada Satpol
PP kabupaten/kota tipe A.

2. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK SUBBIDANG

a. Sekretariat terdiri atas:

1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas


melakukan penyiapan laporan kinerja, koordinasi dan
penyusunan program dan anggaran, penyiapan pengelolaan
keuangan, penatausahaan, akuntansi, penyiapan bahan
tanggapan pemeriksaan, verifikasi anggaran dan
64

pembukuan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program


dan anggaran.
Subbagian Perencanaan dan Keuangan dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan koordinasi penyusunan program dan
anggaran;
b) penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran;
c) penyiapan pelaporan kinerja;
d) penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan;
e) penyiapan dan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan anggaran;
f) penyelenggaran tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
g) penyiapan koordinasi pengelolaan keuangan;
h) penatausahaan, verifikasi anggaran, akuntasi dan
pembukuan keuangan;
i) pelaksanaan pengendalian kegiatan dan anggaran;
j) penyiapan penyusunan dan pengkoordinasian
pembuatan daftar gaji serta tambahan penghasilan bagi
pegawai;
k) penyiapan bahan tanggapan pemeriksaaan;
l) penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan; dan
m) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Sekretaris
Satpol PP kabupaten/kota.

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas


melakukan urusan persuratan, urusan tata usaha,
kearsipan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan,
rumah tangga, fasilitasi barang milik negara, barang milik
daerah, pendidikan dan pelatihan dasar, teknis dan
fungsional, serta administrasi jabatan fungsional.
Subbagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) pelaksanaan urusan persuratan;
b) pengelolaan dokumentasi dan kearsipan;
65

c) pelaksanaan urusan kerumahtanggaan, keamanan dan


ketertiban kantor;
d) pelaksanaan pengelolaan perlengkapan, barang milik
negara dan barang milik daerah;
e) penyiapan laporan kinerja pejabat struktural;
f) pelaksanaan urusan kepegawaian dan administrasi
jabatan fungsional;
g) peningkatan kapasitas aparatur Satpol PP melalui
pendidikan dan pelatihan dasar, teknis dan fungsional;
dan
h) penyelenggaran fungsi lain sesuai penugasan sekretaris
Satpol PP kabupaten/kota.

b. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


terdiri atas:

1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan;

dengan tugas dan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan


Seksi Penyelidikan dan Penyidikan pada Bidang Penegakan
Peraturan Perundang-undangan Daerah Satpol PP
kabupaten/kota tipe A

2) Seksi Penegakan dan Pengawasan, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang penegakan dan pengawasan peraturan perundang-
undangan daerah.
Seksi Penegakan dan Pengawasan dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah Seksi Penegakan
dan Pengawasan;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang penegakan dan
pengawasan peraturan perundang-undangan daerah
serta pembinaan masyarakat dan aparatur;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang penegakan dan
66

pengawasan peraturan perundang-undangan daerah


serta pembinaan masyarakat dan aparatur dengan
instansi terkait;
d) pelayanan informasi pengaduan pelanggaran peraturan
perundang-undangan daerah;
e) penyiapan bahan pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan daerah yang memuat
sanksi;
f) penyiapan bahan pembentukan tim terpadu penegakan
dan pengawasan peraturan perundang-undangan daerah
terhadap pelanggaran perundang-undangan daerah yang
memuat sanksi;
g) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang penegakan dan pengawasan peraturan
perundang-undangan daerah serta pembinaan
masyarakat dan aparatur;
h) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
penegakan dan pengawasan peraturan perundang-
undangan daerah serta pembinaan masyarakat dan
aparatur; dan
i) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Daerah.

c. Bidang Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman


Masyarakat, terdiri atas:

1) Seksi Operasional dan Pengendalian; (Seksi Operasi dan


Pengendalian) dan

2) Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat.

dengan tugas dan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan


Seksi Operasional dan Pengendalian dan Seksi Ketertiban
Umum dan Ketenteraman Masyarakat pada Bidang
Operasional dan Ketertiban Umum dan Ketenteraman
Masyarakat Satpol PP kabupaten/kota tipe A.
67

d. Bidang Pelindungan Masyarakat, terdiri atas:

1) Seksi Data dan Informasi; dan

2) Seksi Pelatihan dan Mobilisasi.

dengan tugas dan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan


Seksi Data dan Informasi dan Seksi Pelatihan dan Mobilisasi
pada Bidang Pelindungan Masyarakat Satpol PP
kabupaten/kota tipe A.

3. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional sesuai kebutuhan yang


melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

E. IDENTITAS PERANGKAT DAERAH


Nama Urusan Pemerintahan : Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Nama Perangkat Daerah : Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP)
Daerah : Kabupaten/Kota
Tipe Perangkat Daerah : C

F. PENGELOMPOKAN TUGAS PERANGKAT DAERAH


PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI

1. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK BIDANG

a. Sekretariat, dengan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan


Sekretariat pada Satpol PP kabupaten/kota tipe B.

b. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


dengan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan Bidang
Peraturan Perundang-undangan Daerah pada Satpol PP
kabupaten/kota tipe B.

c. Bidang Ketertiban Umum dan Pelindungan Masyarakat,


menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan penyusunan, pengkajian, dan perencanaan


program dan kegiatan serta kebijakan teknis di bidang
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta
pelindungan masyarakat;
68

2) pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di


bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
serta pelindungan masyarakat;

3) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama program dan


kegiatan serta kebijakan teknis di bidang ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat serta pelindungan
masyarakat dengan instansi terkait;

4) pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program dan


kegiatan serta kebijakan teknis di bidang ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat serta pelindungan
masyarakat;

5) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang ketertiban umum


dan ketenteraman masyarakat serta pelindungan
masyarakat;

6) pelaksanaan fasilitasi mediasi, komunikasi dan pengerahan


sumberdaya manusia satuan pelindungan masyarakat dalam
pembantuan penanggulangan bencana, ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat;

7) monitoring, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan


pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
serta pelindungan masyarakat; dan

8) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan Kepala Satpol


PP kabupaten/kota.

2. SEKRETARIAT DAN KELOMPOK SUBBIDANG

a. Sekretariat terdiri atas:

1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan

2) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

dengan tugas dan fungsi berlaku mutatis mutandis dengan


Subbagian Perencanaan dan Keuangan dan Subbagian
Umum dan Kepegawaian pada Sekretariat Satpol PP
kabupaten/kota tipe B.
69

b. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah,


terdiri atas:

1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan, dengan tugas dan fungsi


berlaku mutatis mutandis dengan Seksi Penyelidikan dan
Penyidikan pada Bidang Penegakan Peraturan Perundang-
undangan Daerah Satpol PP kabupaten/kota tipe A.

2) Seksi Penegakan dan Pengawasan, dengan tugas dan fungsi


berlaku mutatis mutandis dengan Seksi Penegakan dan
Pengawasan pada Bidang Penegakan Peraturan Perundang-
undangan Daerah Satpol PP kabupaten/kota tipe B.

c. Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman dan Pelindungan


Masyarakat, terdiri atas:

1) Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman, mempunyai


tugas melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang operasional dan pengendalian ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat.
Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang ketertiban
umum dan pelindungan masyarakat Seksi Ketertiban
Umum dan Ketenteraman;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang operasional dan
pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang operasional dan
pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat dengan instansi terkait;
d) pelaksanaan operasional dan pengendalian ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
e) penyiapan bahan fasilitasi deteksi dini dan cegah dini
terhadap potensi gangguan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat;
70

f) penyiapan bahan pemetaan/mapping potensi gangguan


ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
g) pemantauan, pengumpulan data dan informasi terhadap
potensi ancaman yang dapat mengganggu ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
h) penyiapan bahan penggalangan terhadap kegiatan
masyarakat yang akan membahayakan dan berdampak
kepada ketertiban umum dan ketetenteraman
masyarakat;
i) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang pengamanan aset daerah
dan orang-orang penting;
j) penyiapan bahan pemetaan/mapping aset daerah dan
orang-orang penting;
k) penyiapan bahan dan pemantauan terhadap aset daerah
terhadap potensi ancaman yang dapat mengganggu
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
l) penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis
pengamanan asset daerah dan pengamanan orang-orang
penting;
m) penyiapan bahan dan koordinasi pengamanan dan
penertiban tempat-tempat penting, gedung dan aset
lainnya milik daerah serta pengamanan orang-orang
penting;
n) penyiapan bahan dan pengamanan upacara besar,
nasional dan acara penting lainnya;
o) pelaksanaan pemantauan terhadap aksi unjuk rasa dan
kerusuhan massa;
p) pelaksanaan patroli operasi dan pengendalian ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
q) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang operasional dan pengendalian ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat;
r) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
operasi dan pengendalian; dan
71

s) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala


bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman dan
pelindungan masyarakat.

2) Seksi Pelindungan Masyarakat, mempunyai tugas


melakukan penyiapan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis di
bidang pelindungan masyarakat.
Seksi Pelindungan Masyarakat dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan bahan penyusunan, pengkajian, dan
perencanaan program dan kegiatan bidang ketertiban
umum dan ketenteraman dan pelindungan masyarakat
Seksi Pelindungan Masyarakat;
b) penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan
serta kebijakan teknis bidang data dan informasi
penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan pelatihan
serta mobilisasi anggota satuan pelindungan masyarakat;
c) penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi program dan
kegiatan serta kebijakan teknis di bidang data dan
informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
pelatihan serta mobilisasi aparatur dan anggota satuan
pelindungan masyarakat serta potensi masyarakat
dengan instansi terkait;
d) pengumpulan, pengolahan, dan penyediaan data dan
informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
anggota satuan pelindungan masyarakat;
e) pengumpulan, pengolahan, dan penyediaan data dan
informasi potensi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelindungan masyarakat;
f) penyusunan dan penyampaian laporan perkembangan
penyelenggaraan pelindungan masyarakat meliputi data
anggota satuan perlindungan masyarakat serta pelatihan
dan mobilisasi aparatur, anggota satuan pelindungan
masyarakat serta potensi masyarakat melalui sistem
informasi pelaporan;
72

g) penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis data dan


informasi penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan
pelatihan dan mobilisasi aparatur dan anggota satuan
pelindungan masyarakat serta potensi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelindungan masyarakat;
h) penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan teknis
di bidang data dan informasi penyelenggaraan
pelindungan masyarakat dan pelatihan serta mobilisasi
aparatur dan anggota satuan pelindungan masyarakat
serta potensi masyarakat;
i) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dokumentasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
data, informasi, pelatihan dan mobilisasi aparatur dan
anggota satuan pelindungan masyarakat serta potensi
masyarakat dalam penyelenggaraan pelindungan
masyarakat; dan
j) penyelenggaraan fungsi lain sesuai penugasan kepala
bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman dan
Pelindungan Masyarakat.

3. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional sesuai kebutuhan yang


melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
73

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN/KOTA

Tipe A
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN


SUBBAGIAN
PELAPORAN
SUBBAGIAN
KEUANGAN UMUM DAN KEPEGA

BIDANG PEMBINAAN
BIDANGMASYARAKAT BIDANG
PENEGAKAN DAN OPERASIONAL
PERATURAN
APARATUR DAN KETERTIBAN UMUMBIDANG
PERUNDANG-UNDANGAN PELINDUNGAN
DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT
MASYARAKAT
DAERAH

SEKSI PENYELIDIKAN DAN SEKSI


SEKSI FASILITASI DAN PENYIDIKAN
OPERASI DAN SEKSI DATA DAN INFORMASI LI
KERJASAMA PENGENDALIAN

SEKSI KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT


SEKSI BINA MASYARAKAT DAN APARATUR
SEKSI PENEGAKAN DAN PENGAWASAN
SEKSI PELATIHAN DAN MOBIL

UP
T

Tipe B
74

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUBBAGIAN PERENCANAAN
SUBBAGIAN
DAN KEUANGAN
UMUM DAN

BIDANG OPERASIONAL
BIDANG PENEGAKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG PELINDUNGAN
DAN KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT
MASYARA
DAERAH

SEKSI DATA DAN I


SEKSI PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN
SEKSI OPERASIONAL DAN PENGENDALIAN

SEKSI KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN


SEKSI PENEGAKAN DAN PENGAWASAN MASYARAKAT
SEKSI PELATIHAN DA

UP
T

Tipe C
75

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUBBAGIAN PERENCANAAN
SUBBAGIAN
DAN KEUANGAN
UMUM DAN KEPEGAWA

BIDANG PENEGAKAN PERATURAN BIDANG


PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH
KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN DAN PELINDUNGA

SEKSI PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN SEKSI KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN

SEKSI PENEGAKAN DAN PENGAWASAN UPT


SEKSI PELINDUNGAN MASYARAKAT

MENTERI DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA,

MUHAMMAD TITO KARNAVIAN

Anda mungkin juga menyukai