TENTANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
25. Kepala Bidang adalah kepala bidang pada Dinas Daerah dan Badan
Daerah.
26. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Daerah dan Badan Daerah.
27. Inspektur Pembantu adalah Inspektur Pembantu pada Inspektorat.
28. Kepala Sub Bagian adalah kepala sub bagian pada Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Badan Daerah.
29. Kepala Seksi adalah kepala seksi pada dinas daerah
30. Kepala Sub Bidang adalah kepala sub bidang pada badan daerah.
31. Cabang dinas adalah bagian dari Perangkat Daerah penyelenggara
Urusan Pemerintahan bidang pendidikan menengah, kelautan dan
perikanan, energi dan sumber daya mineral, dan kehutanan yang
dibentuk sebagai unit kerja dinas dengan wilayah kerja tertentu.
36. Satuan Pengawas Internal adalah Satuan Pengawas Internal pada BLUD.
37. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah
sistem yang diterapkan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas
dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah pada umumnya.
BAB II
PERANGKAT DAERAH
Pasal 2
BAB III
SEKRETARIAT DAERAH
Bagian Kesatu
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Pasal 3
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 4
Bagian Keempat
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Paragraf 1
Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah
Pasal 9
Pasal 10
(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan petunjuk pelaksanaan,
pemantauan, monitoring dan evaluasi dibidang tata usaha.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
a. penyiapan dan pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian dan
pengembangan pegawai;
b. pelaksanaan pelayanan administrasi keuangan meliputi penganggaran,
penatausahaan, serta pengelolaan sistem akuntansi dan pelaporan;
c. pelaksanaan pelayanan administrasi umum meliputi ketatausahaan,
kerumahtanggaan, pengelolaan barang/aset, kehumasan, pengelolaan
dan pelayanan sistem informasi, serta pengelolaan perpustakaan dan
kearsipan;
d. pelaksanaan pengkajian bahan penataan kelembagaan dan
ketatalaksanaan;
e. pelaksanaan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian
peraturan perundang-undangan lingkup biro;
f. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan bahan RENSTRA, RENJA,
RKT, RKA, DPA, DIPA, TAPKIN, LKjIP, LKPJ, dan LPPD lingkup biro;
g. pelaksanaan pengolahan bahan tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan lingkup biro;
h. pelaksanaan perencanaan pemeliharaan perlengkapan biro;
i. pelaksanaan perencanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;
j. pelaksanaan pembinaan Pegawai ASN;
k. penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja, peta jabatan,
informasi faktor jabatan dan standar kompetensi jabatan terhadap
seluruh jabatan;
l. penyusunan job description seluruh jabatan di lingkungan unit
organisasi;
m. penyusunan dan menilai Tingkat Kematangan Perangkat Daerah;
n. penyusunan dan evaluasi kelembagaan perangkat daerah; dan
o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Biro Pemerintahan dan
Otonomi Daerah yang berkaitan dengan tugasnya.
Pasal 13
Paragraf 2
Biro Kesejahteraan Rakyat
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
(1) Sub Bagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan pengelolaan
administrasi umum, administrasi keuangan, administrasi kepegawaian,
pengembangan sumber daya manusia, rumah tangga perlengkapan, dan
penyiapan bahan perencanaan dan evaluasi.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
a. penyiapan bahan dan pengoordinasian perencanaan program kegiatan
dan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang
biro;
b. penyiapan bahan perencanaan anggaran dan penyusunan dokumen
anggaran;
c. penyiapan bahan Laporan bulanan, triwulan, semester, tahunan,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban, dan bahan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah lingkup perangkat daerah;
d. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;
e. pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan, Kesejahteraan Rakyat Non
Pelayanan Dasar, kehumasan, rumah tangga dan aset;
f. pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian dan
pengembangan pegawai;
g. penyiapan bahan penyusunan analisis kepegawaian;
h. pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian;
i. pelaksanaan pelayanan administrasi keuangan meliputi penganggaran,
penatausahaan, serta pengelolaan sistem akuntansi dan pelaporan;
j. pelaksanaan pelayanan administrasi umum meliputi ketatausahaan,
kerumahtanggaan, pengelolaan barang/aset, kehumasan, pengelolaan
dan pelayanan sistem informasi, serta pengelolaan perpustakaan dan
kearsipan;
k. pelaksanaan pengkajian bahan penataan kelembagaan dan
ketatalaksanaan;
l. pelaksanaan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian
peraturan perundang-undangan lingkup biro;
m. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan bahan RENSTRA, RENJA,
RKT, RKA, DPA, DIPA, TAPKIN, LKjIP, LKPJ, dan LPPD lingkup biro;
n. pelaksanaan pengolahan bahan tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan lingkup biro;
o. pelaksanaan perencanaan pemeliharaan perlengkapan biro;
p. pelaksanaan perencanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;
q. pelaksanaan pembinaan Pegawai ASN;
r. penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja, peta jabatan,
informasi faktor jabatan dan standar kompetensi jabatan terhadap
seluruh jabatan;
s. penyusunan job description seluruh jabatan dilingkungan unit
organisasi;
t. penyusunan dan menilai Tingkat Kematangan Perangkat Daerah;
u. penyusunan dan evaluasi kelembagaan perangkat daerah; dan
v. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat
yang berkaitan dengan tugasnya.
Pasal 17
Paragraf 3
Biro Hukum
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Bagian Kelima
Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Paragraf 1
Biro Perekonomian dan Pembangunan
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
Paragraf 2
Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Pasal 31
(1) Biro Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas membantu Asisten
Perekonomian dan Pembangunan dalam penyiapan perumusan kebijakan
daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di bidang
pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan
secara elektronik, pembinaan dan advokasi pengadaan barang dan jasa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Biro
Pengadaan Barang dan Jasa menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan daerah di bidang pengelolaan
pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan secara
elektronik, pembinaan dan advokasi pengadaan barang dan jasa
b. penyiapan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
dibidang pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan
layanan pengadaan secara elektronik, pembinaan dan advokasi
pengadaan barang dan jasa;
c. penyiapan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan
pengadaan secara elektronik, pembinaan dan advokasi pengadaan
barang dan jasa;
d. penerapan sistem pengendalian intern pada perangkat daerah untuk
mewujudkan terlaksananya mekanisme akuntabilitas publik melalui
penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja yang
terintegrasi;
e. pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada unit kerjanya;
f. penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
secara periodik kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten
Perekonomian dan Pembangunan yang berkaitan dengan tugasnya.
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
(1) Sub Bagian Pembinaan Kelembagaan Barang dan Jasa mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan petunjuk
pelaksanaan, pemantauan, monitoring dan evaluasi terkait Pembinaan
Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang dan Jasa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Pembinaan Kelembagaan Barang dan Jasa menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan dan pengoordinasian perencanaan program kegiatan
dan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang
biro;
b. penyiapan bahan perencanaan anggaran dan penyusunan dokumen
anggaran;
c. pelaksanaan administrasi keuangan;
d. pelaksanaan pelayanan administrasi umum meliputi ketatausahaan,
kerumahtanggaan, pengelolaan barang/aset, kehumasan, pengelolaan
dan pelayanan sistem informasi, serta pengelolaan perpustakaan dan
kearsipan;
e. pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan UKPBJ;
f. pelaksanaan analisis beban kerja UKPBJ;
g. pengelolaan personil UKPBJ;
h. pengembangan sistem insentif personel UKPBJ;
i. pelaksanaan fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan
secara elektronik;
j. pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan barang dan jasa
pemerintah;
k. penyusunan dan penilaian Tingkat Kematangan Perangkat Daerah;
l. penyusunan dan evaluasi kelembagaan perangkat daerah;
m. penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja, peta jabatan,
informasi faktor jabatan dan standar kompetensi jabatan terhadap
seluruh jabatan;
n. penyusunan job description seluruh jabatan di lingkungan unit
organisasi; dan
o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Biro Pengadaan Barang
dan Jasa yang berkaitan dengan tugasnya.
Pasal 37
Bagian Keenam
Asisten Administrasi Umum
Pasal 38
Pasal 40
Paragraf 1
Biro Organisasi
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
Pasal 46
Paragraf 2
Biro Umum
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
(1) Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Staf Ahli mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan petunjuk
pelaksanaan, pemantauan, monitoring dan evaluasi dibidang tata usaha
Pimpinan dan Staf Ahli.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
a. pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian;
b. pelaksanaan pelayanan administrasi keuangan meliputi
penganggaran, penatausahaan, serta pengelolaan sistem akuntansi
dan pelaporan;
c. pelaksanaan pelayanan administrasi umum meliputi ketatausahaan,
kerumahtanggaan, pengelolaan barang/aset, kehumasan, pengelolaan
dan pelayanan sistem informasi, serta pengelolaan perpustakaan dan
kearsipan;
d. pelaksanaan pengkajian bahan penataan kelembagaan dan
ketatalaksanaan;
e. pelaksanaan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian
peraturan perundang-undangan lingkup biro;
f. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan bahan RENSTRA, RENJA,
RKT, RKA, DPA, DIPA, TAPKIN, LKjIP, LKPJ, dan LPPD lingkup biro;
g. pelaksanaan pengolahan bahan tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan lingkup biro;
h. pelaksanaan perencanaan pemeliharaan perlengkapan biro;
i. pelaksanaan perencanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;
j. pelaksanaan pembinaan Pegawai ASN;
k. penyusunan dan penilaian Tingkat Kematangan Perangkat Daerah;
l. penyusunan dan evaluasi kelembagaan perangkat daerah;
m. penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja, peta jabatan,
informasi faktor jabatan dan standar kompetensi jabatan terhadap
seluruh jabatan;
n. penyusunan job description seluruh jabatan di lingkungan unit
organisasi; dan
o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Biro Umum yang
berkaitan dengan tugasnya.
Pasal 54
Paragraf 3
Biro Administrasi Pimpinan
Pasal 55
Pasal 56
Pasal 57
Pasal 58
Pasal 59
Pasal 60
Pasal 61
BAB IV
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA
KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Pasal 62
Pasal 63
Pasal 64
Pasal 65
Pasal 66
Pasal 67
BAB V
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA
KERJA INSPEKTORAT DAERAH
Pasal 68
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
Pasal 72
Pasal 73
Pasal 74
Pasal 75
BAB VI
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA
KERJA DINAS DAERAH
Bagian Kesatu
Dinas Pendidikan
Pasal 76
Pasal 77
Pasal 78
Pasal 79
Pasal 80
Pasal 81
Pasal 83
Bagian Kedua
Dinas Kesehatan
Pasal 84
Pasal 86
Pasal 88
Paragraf 3
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasal 90
Pasal 91
Pasal 92
Paragraf 4
Bidang Pelayanan Kesehatan
Pasal 93
Pasal 94
Pasal 95
Paragraf 5
Bidang Sumber Daya Kesehatan
Pasal 96
Pasal 97
Pasal 98
Pasal 99
Bagian Ketiga
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Dan Pertanahan
Pasal 100
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 101
Pasal 102
Paragraf 2
Bidang Sumber Daya Air
Pasal 103
Pasal 104
Pasal 105
(1) Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan,
fasilitasi dan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan sumber daya air.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan dan penyusunan rencana kegiatan operasi dan
pemeliharaan pengelolahan sumber daya air yang menjadi urusan
pemerintah daerah provinsi;
b. pelaksanaan fasilitasi penerapan sistem manajemen mutu pengelolaan
operasi dan pemeliharaan pengelolahan sumber daya air;
c. pelaksanaan koordinasi dalam rangka kegiatan monitoring,
pengendalian dan pengawasan pengelolahan operasi dan
pemeliharaan sumber daya air yang menjadi urusan pemerintah
daerah Provinsi;
d. pelaksanaan penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian izin
penggunaan sumber daya air dan izin pengusahaan atas penggunaan
dan pengusahaan air tanah yang menjadi urusan pemerintah daerah
Provinsi;
e. pelaksanaan persiapan dan perencanaan operasi dan pemeliharaan,
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan pengelolahan sumber daya air,
dan pelaksanaan penanggulangan kerusakan akibat bencana;
f. pelaksanaan penerapan sistem manajemen keselamatan kerja (SMKK);
g. pelaksanaan fasilitasi pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan
operasi dan pemeliharaan sumber daya air;
h. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di bidang operasi dan
pemeliharaan dalam penyelenggaraan pengelolahan sumber daya air;
dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 3
Bidang Bina Marga
Pasal 106
Pasal 107
Pasal 108
Paragraf 4
Bidang Cipta Karya
Pasal 109
Pasal 110
Pasal 111
Paragraf 5
Bidang Bina Konstruksi
Pasal 112
Pasal 113
Pasal 114
Pasal 116
Bagian Keempat
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pasal 117
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 118
Pasal 119
Pasal 120
Paragraf 3
Bidang Kawasan Permukiman
Pasal 122
Paragraf 4
Bidang Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU)
Pasal 123
(1) Bidang Prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) mempunyai tugas
penyiapan bahan, penyusunan kebijakan, koordinasi, pemantauan,
pembinaan, evaluasi dan pelaporan terkait pendataan, perencanaan dan
pemantauan PSU, penyediaan PSU perumahan dan kawasan
permukiman perkotaan, penyediaan PSU perumahan dan kawasan
permukiman perdesaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan dan pelaksanaan kebijakan, fasilitasi dan
koordinasi serta pembinaan teknis terkait pendataan, perencanaan
dan pemantauan PSU, penyediaan PSU perumahan dan kawasan
permukiman perkotaan, penyediaan PSU perumahan dan kawasan
permukiman perdesaan
a. penyiapan standar dan pedoman PSU;
b. penyiapan bahan analisis teknis dan penyusunan rencana penyediaan
PSU perumahan dan kawasan permukiman;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan pembangunan dan
pengembangan PSU perumahan dan kawasan permukiman;
d. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
bidang PSU;
e. pelaksanaan pendataan dan perencanaan terkait Prasarana, Sarana,
dan Utilitas Umum (PSU);
f. pelaksanaan penyediaan PSU Perumahan dan Kawasan Permukiman
Perkotaan;
g. penyiapan fasilitasi bantuan PSU rumah umum bagi MBR;
h. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan
penyediaan PSU perumahan dan kawasan permukiman perkotaan;
i. pelaksanaan penyediaan PSU Perumahan dan Kawasan Permukiman
Perdesaan;
j. penyiapan fasilitasi bantuan PSU rumah susun dan rumah khusus
bagi MBR;
k. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan
penyediaan PSU perumahan dan kawasan permukiman perdesaan;
l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Pasal 124
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 126
Pasal 127
Pasal 128
Pasal 129
Pasal 131
Pasal 132
Pasal 134
Pasal 135
Paragraf 4
Bidang Sumber Daya Aparatur
Pasal 136
Pasal 137
Pasal 138
Paragraf 5
Bidang Penanggulangan Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat
Pasal 139
Pasal 141
Pasal 142
Bagian Keenam
Dinas Sosial
Pasal 143
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 144
Pasal 145
Pasal 146
Paragraf 2
Bidang Pemberdayaan Sosial
Pasal 147
Paragraf 4
Bidang Penanganan Fakir Miskin
Pasal 149
Pasal 151
Bagian Ketujuh
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana
Pasal 152
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 153
Pasal 154
Paragraf 2
Bidang Kualitas Hidup Perempuan
Pasal 155
Paragraf 3
Bidang Pemenuhan Hak Anak
Pasal 156
Paragraf 4
Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak
Pasal 157
Paragraf 5
Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Pasal 158
Pasal 159
Bagian Kedelapan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pasal 160
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 161
Pasal 162
Paragraf 2
Bidang Pembinaan Hubungan Industrial
Pasal 163
Pasal 164
(1) Seksi Syarat Kerja, Pengupahan, dan Jaminan Sosial mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan,
fasilitasi dan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Syarat Kerja,
Pengupahan, dan Jaminan Sosial.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Syarat Kerja, Pengupahan, dan Jaminan Sosial menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pembinaan dan sosialisasi syarat kerja dan kesejahteraan
pekerja di perusahaan;
b. pelaksanaan pembinaan dan sosialisasi pengupahan, THR, service
charge serta struktur dan skala upah di perusahaan;
c. pelaksanaan pembinaan dan sosialisasi jaminan sosial (kesehatan
kerja, kecelakaan kerja, kematian, hari tua dan pensiun) di
perusahaan;
d. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi proses pembahasan dan
penetapan serta mensosialisasikan upah minimum yang telah
ditetapkan;
e. pelaksanaan pembinaan dan pengesahan serta pencatatan Peraturan
Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Pasal 165
Paragraf 3
Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja
Pasal 166
Pasal 167
Pasal 168
Paragraf 4
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan
Pasal 169
(1) Seksi Pengawasan Norma Kerja, Jaminan Sosial, Perempuan dan Anak
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
pembinaan, fasilitasi dan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
Pengawasan Norma Kerja, Jaminan Sosial, Perempuan dan Anak.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengawasan Norma Kerja, Jaminan Sosial, Perempuan dan Anak
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Pengawasan Norma
Kerja, Jaminan Sosial, Perempuan dan Anak;
b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria Pengawasan
Norma Kerja, Jaminan Sosial, Perempuan dan Anak;
c. pemberian bimbingan teknis dan supervisi Pengawasan Norma Kerja,
Jaminan Sosial, Perempuan dan Anak; dan
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Pasal 171
Paragraf 5
Bidang Transmigrasi
Pasal 172
Pasal 173
Bagian Kesembilan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa,
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pasal 174
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 175
Pasal 176
Paragraf 2
Bidang Penataan dan Kerjasama Desa
Pasal 177
Paragraf 3
Bidang Administrasi Pemerintahan Desa
Pasal 178
Paragraf 4
Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa
Pasal 179
Paragraf 5
Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pasal 180
Bagian Kesepuluh
Dinas Perhubungan
Pasal 182
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 183
Pasal 184
Pasal 185
Paragraf 2
Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 186
(1) Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan, penyusunan kebijakan, koordinasi, pemantauan,
pembinaan, evaluasi dan pelaporan terkait Manajemen Rekayasa Lalu
Lintas Dan Keselamatan Jalan, Angkutan Jalan dan Teminal, Sarana
dan Prasarana Lalu Lintas Jalan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan dan pelaksanaan kebijakan, fasilitasi dan
koordinasi serta pembinaan teknis terkait Manajemen Rekayasa Lalu
Lintas Dan Keselamatan Jalan, Angkutan Jalan dan Teminal,
Sarana dan Prasarana Lalu Lintas Jalan;
b. pelaksanaan inventarisasi aset terkait sarana dan prasarana lalu
lintas jalan;
c. penyusunan perencanaan kebutuhan perlengkapan jalan di jalan
Provinsi;
d. pelaksanaan kegiatan penyediaan perlengkapan jalan di jalan
Provinsi;
e. pelaksanaan penyusunan perencanaan kebutuhan perawatan
perlengkapan jalan di jalan Provinsi;
f. pelaksanaan perawatan perlengkapan jalan di jalan Provinsi;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terkait sarana dan prasarana lalu
lintas jalan;
h. pelaksanaan penyusunan bahan tindakLanjut laporan hasil
pemeriksaan terkait sarana dan prasarana lalu lintas jalan;
i. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan terkait sarana dan prasarana lalu lintas jalan;
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan.
(3) Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terdiri dari:
a. Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas dan Keselamatan Jalan; dan
b. Seksi Angkutan Jalan dan Terminal.
Pasal 187
Pasal 188
Paragraf 3
Bidang Angkutan Perairan
Pasal 189
Pasal 190
Pasal 191
Paragraf 4
Bidang Kepelabuhanan
Pasal 192
Pasal 193
Pasal 194
Bagian Kesebelas
Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Pasal 196
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 197
Pasal 198
Paragraf 2
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Pasal 199
Paragraf 3
Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Kajian Dampak Lingkungan
Pasal 200
Paragraf 4
Bidang Tata Kelola Kehutanan dan Pemanfaatan Hasil Hutan
Pasal 201
(1) Bidang Tata Kelola Kehutanan dan Pemanfaatan Hasil Hutan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan, penyusunan kebijakan,
koordinasi, pemantauan, pembinaan, evaluasi dan pelaporan terkait Tata
hutan dan penggunaan kawasan hutan, pengelolaan hasil hutan,
pemasaran dan PNBP, dan pemanfaatan kawasan hutan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Tata Kelola Kehutanan dan Pemanfaatan Hasil Hutan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan bahan dan pelaksanaan kebijakan, fasilitasi dan
koordinasi serta pembinaan teknis terkait Tata hutan dan
penggunaan kawasan hutan, pengelolaan hasil hutan, pemasaran dan
PNBP, dan pemanfaatan kawasan hutan.
b. penyiapan bahan koordinasi, bimbingan teknis dan evaluasi terhadap
penatagunaan hutan, penyusunan, pelaksanaan rencana pengelolaan
hutan yang dilaksanakan oleh KPHP dan atau KPHL;
c. penyiapan bahan pengembangan promosi, investasi, kerja sama dan
kemitraan, kelembagaan KPH serta sistem informasi tata hutan KPHP
dan atau KPHL;
d. penyiapan bahan penyusunan rencana kehutanan tingkat provinsi
dan neraca sumber daya hutan provinsi;
e. penyiapan bahan pemberian perubahan status, fungsi hutan,
perubahan status dari lahan menjadi kawasan hutan, dan pengunaan
serta tukar menukar kawasan hutan di wilayah Provinsi ;
f. penyiapan bahan penilaian dan evaluasi perizinan industri primer
hasil hutan bukan kayu dengan kapasitas produk < 6000 m³/tahun,
dan perizinan industri primer hasil hutan bukan kayu di wilayah
Provinsi;
g. penyiapan bahan pengendalian, pengawasan sumber bahan baku,
penatausahaan, peredaran pengolahan hasil hutan kayu dari industri
primer hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu di wilayah
Provinsi;
h. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian penatausahaan hasil
hutan, iuran kehutanan, peredaran hasil hutan, dan tertib peredaran
hasil hutan di Provinsi;
i. penyiapan bahan penilaian dan evaluasi perizinan usaha pemanfaatan
kawasan, jasa lingkungan kecuali pemanfaatan penyimpan selain
karbon, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, pemungutan hasil
hutan kayu, pemungutan hasil hutan bukan kayu pada Hutan
Produksi di wilayah Provinsi;
j. penyiapan bahan pemberian pertimbangan teknis izin dan
perpanjangan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada Hutan
Produksi di wilayah Provinsi;
k. penyiapan bahan pemberian teknis penyusunan dan penetapan
rencana kerja usaha pemanfaatan hutan, izin pemanfaatan kayu
(IPK), dan izin koridor di wilayah Provinsi;
l. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dengan Unit
Pelaksana Teknis Daerah;
m. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 5
Bidang Konservasi, Pemberdayaan Masyarakat,Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pasal 202
Pasal 203
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 205
Pasal 207
Paragraf 2
Bidang Pengelolaan dan Layanan Informasi Publik
Pasal 208
Paragraf 3
Bidang Komunikasi dan Kehumasan
Pasal 209
Paragraf 4
Bidang Layanan E-Government dan Teknologi Informasi Komunikasi
Pasal 210
Paragraf 5
Bidang Statistik dan Persandian
Pasal 211
Pasal 212
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 214
Pasal 215
Paragraf 2
Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri
Pasal 216
Paragraf 3
Bidang Pemberdayaan Industri
Pasal 217
Paragraf 4
Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri
Pasal 218
Paragraf 5
Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri
Pasal 219
Pasal 220
(1) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas membantu
Gubernur melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi.
(2) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang Sekretariat, Penguatan Kelembagaan
Koperasi, Pemberdayaan Koperasi, Pengembangan UMKM, Dan
Kewirausahaan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang Sekretariat, Penguatan
Kelembagaan Koperasi, Pemberdayaan Koperasi, Pengembangan
UMKM, Dan Kewirausahaan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Sekretariat,
Kelembagaan Koperasi, Pemberdayaan Koperasi, Pengembangan
UMKM, Dan Kewirausahaan;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang Sekretariat, Penguatan
Kelembagaan Koperasi, Pemberdayaan Koperasi, Pengembangan
UMKM, Dan Kewirausahaan;
e. penerapan sistem pengendalian intern pada perangkat daerah untuk
mewujudkan terlaksananya mekanisme akuntabilitas publik melalui
penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja yang
terintegrasi;
f. pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada unit kerjanya;
g. penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
secara periodik kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan
tugas dan fungsinya.
(3) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah terdiri atas:
a. Sekretariat;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
d. Bidang Penguatan Kelembagaan Koperasi;
e. Bidang Pemberdayaan Koperasi;
f. Bidang Pengembangan UMKM;
g. Bidang Kewirausahaan; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 222
Pasal 223
Pasal 224
Paragraf 2
Bidang Penguatan Kelembagaan Koperasi
Pasal 225
Paragraf 4
Bidang Pengembangan UMKM
Pasal 227
Paragraf 5
Bidang Kewirausahaan
Pasal 228
Pasal 229
(1) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai
tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan Pemerintahan di
bidang penanaman dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu modal yang
menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan
kepada Daerah Provinsi.
(2) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan dan perumusan kebijakan Sekretariat, substansi
Penanaman Modal, substansi Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
b. pelaksanaan kebijakan Sekretariat, substansi Penanaman Modal,
substansi Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
c. pelaksanaan evaluasi Sekretariat, susbstansi Penanaman Modal,
substansi Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
d. pelaksanaan administrasi Sekretariat, susbstansi Penanaman Modal,
substansi Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
e. pelaksanaan fungsi lain Sekretariat, susbstansi Penanaman Modal,
substansi Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
f. pengkajian, penyusunan dan pengusulan rencana umum, rencana
strategis dan rencana pengembangan penanaman modal lingkup
daerah berdasarkan sektor usaha maupun wilayah;
g. pengkajian, penyusunan dan pengusulan deregulasi/kebijakan
penanaman modal lingkup Daerah;
h. pengembangan potensi dan peluang penanaman modal lingkup
daerah dengan memberdayakan badan usaha melalui penanaman
modal, antara lain meningkatkan kemitraan dan daya saing
penanaman modal lingkup Daerah;
i. penyusunan dan pengembangan kebijakan/strategi promosi
penanaman modal lingkup Daerah;
j. perencanaan kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar
negeri;
k. penyusunan bahan, sarana dan prasarana promosi penanaman
modal;
l. pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal berdasarkan
sektor usaha dan wilayah;
m. pelaksanaan pembinaan, fasilitasi penyelesaian permasalahan
penanaman modal, dan pendampingan hukum;
n. pelaksanaan pengawasan kepatuhan dan kewajiban perusahaan
penanaman modal sesuai dengan ketentuan kegiatan usaha dan
peraturan perundang-undangan;
o. pembangunan dan pengembangan serta pengelolaan sistem
informasi penanaman modal;
p. pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah pusat, perangkat daerah
teknis terkait perencanaan, deregulasi, dan pengembangan iklim
penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha;
q. penyusunan laporan perencanaan, pengembangan iklim, promosi,
pembinaan, pengendalian, pelaksanaan, pengaduan dan pengawasan
penanaman modal pada sistem teknologi informasi (secara elektronik)
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
r. pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha dan nonperizinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
s. pelaksanaan, pemeriksaan, identifikasi, verifikasi/validasi dan
pengolahan data perizinan berusaha dan nonperizinan;
t. pelaksanaan pengawasan, pemantauan, evaluasi dan
pengadministrasian pelayanan perizinan berusaha dan nonperizinan;
u. pelaksanaan pemberian informasi, publikasi, konsultasi, pengaduan
perizinan berusaha dan nonperizinan;
v. pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat dalam rangka
pelayanan perizinan dan nonperizinan;
w. pelaksanaan analisa dan evaluasi data perizinan berusaha dan
nonperizinan;
x. pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah pusat dan perangkat
daerah teknis dalam rangka pelayanan perizinan berusaha dan
nonperizinan;
y. pelaporan pelaksanaan pelayanan, pengelolaan pengaduan
masyarakat, pengelolaan informasi, penyuluhan kepada masyarakat,
dan pelayanan konsultasi perizinan berusaha dan nonperizinan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
z. penerapan sistem pengendalian intern pada perangkat daerah untuk
mewujudkan terlaksananya mekanisme akuntabilitas publik melalui
penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja yang
terintegrasi;
aa. pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada unit kerjanya;
bb. penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
secara periodik kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah; dan
cc. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan
tugas dan fungsinya.
(3) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu terdiri atas:
a. Sekretariat;
b. Sub Bagian Umum;
c. Koordinator JF dan Kelompok JF Penanaman Modal;
d. Koordinator JF dan Kelompok JF Pelayanan Terpadu Satu Pintu; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 231
Pasal 232
Pasal 233
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 235
Pasal 236
Paragraf 2
Bidang Pemberdayaan Pemuda
Pasal 237
Paragraf 3
Bidang Pengembangan Pemuda
Pasal 238
Paragraf 4
Bidang Pembudayaan Olahraga
Pasal 239
Paragraf 5
Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga
Pasal 240
Pasal 241
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 243
Pasal 244
Paragraf 2
Bidang Pembinaan Perpustakaan
Pasal 245
Paragraf 3
Bidang Penyelenggaraan Kearsipan
Pasal 246
Paragraf 4
Bidang Pelayanan, Pelestarian Koleksi Perpustakaan Dan Naskah Kuno
Pasal 247
Pasal 248
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 250
Pasal 251
Pasal 252
Paragraf 4
Bidang Perikanan Budidaya
Pasal 255
Paragraf 5
Bidang Pengolahan dan Pemasaran
Pasal 256
Pasal 260
Paragraf 2
Bidang Cagar Budaya
Pasal 261
Paragraf 3
Bidang Sejarah dan Permuseuman
Pasal 262
(1) Bidang Adat Tradisi Dan Karya Budaya Takbenda mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan, penyusunan kebijakan, koordinasi,
pemantauan, pembinaan, evaluasi dan pelaporan terkait Adat Tradisi,
Karya Budaya Takbenda, Tenaga Adat Tradisi
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Adat Tradisi Dan Karya Budaya Takbenda menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan dan pelaksanaan kebijakan, fasilitasi dan
koordinasi serta pembinaan teknis terkait Adat Tradisi, Karya
Budaya Takbenda, Tenaga Adat Tradisi;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan terkait adat tradisi;
c. pelaksanaan Pelestarian Adat Tradisi lokal;
d. pelaksanaan Perlindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Objek
Pemajuan Lembaga Adat;
e. penyiapan bahan pengkajian/penulisan serta peninggalan Adat
Tradisi lokal;
f. penyiapan Fasilitasi dan Sarana terkait Pembinaan Lembaga Adat;
g. pelaksanaan kemitraan dan kerjasama dengan berbagai pihak dan
Lembaga Adat Melayu (LAM);
h. pelaksanaan Pelestarian Karya Budaya Takbenda;
i. pelaksanaan pelindungan, pengembangan, pemanfaatan Objek
Pemajuan Kebudayaan;
j. pelaksanaan pencatatan Karya Budaya Takbenda;
k. penyiapan bahan kajian, dokumentasi dan perekaman Karya Budaya
Takbenda;
l. penyiapan bahan pengusulan penetapan Karya Budaya Takbenda;
m. pelaporan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Koordinator Karya
Budaya Takbenda;
n. penyiapan bahan-bahan kebijakan terkait Tenaga Adat Tradisi
o. pelaksanaan pembinaan, bimbingan, pelatihan Tenaga Adat Tradisi;
p. pelaksanaan pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga dan
Pranata Kebudayaan;
q. pelaksanaan pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga dan
Pranata Adat;
r. pelaksanaan fasilitasi, sertifikasi dan penghargaan kepada pelestari
Adat Tradisi;
s. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan.
Paragraf 5
Bidang Kesenian
Pasal 264
Pasal 265
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 267
Pasal 268
Paragraf 2
Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pasal 269
Paragraf 3
Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Pasal 270
Pasal 273
Pasal 276
Paragraf 2
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan
Pasal 277
Paragraf 3
Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
Pasal 278
Paragraf 4
Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan
Pasal 279
Paragraf 5
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pasal 280
Paragraf 6
Bidang Perkebunan
Pasal 281
Paragraf 7
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
Pasal 282
(1) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas membantu
Gubernur melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang Energi dan
Sumber Daya Mineral yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi.
(2) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang Sekretariat, Geologi dan Air Tanah,
Pertambangan Mineral, Ketenagalistrikan, Energi;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang Sekretariat, Geologi dan Air Tanah,
Pertambangan Mineral, Ketenagalistrikan, Energi;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Sekretariat, Geologi
dan Air Tanah, Pertambangan Mineral, Ketenagalistrikan, Energi;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang Sekretariat, Geologi dan Air
Tanah, Pertambangan Mineral, Ketenagalistrikan, Energi;
e. penerapan sistem pengendalian intern pada perangkat daerah untuk
mewujudkan terlaksananya mekanisme akuntabilitas publik melalui
penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja yang
terintegrasi;
f. pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada unit kerjanya;
g. penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
secara periodik kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan
tugas dan fungsinya.
(3) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral terdiri atas:
a. Sekretariat;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Sub Bagian Keuangan;
d. Bidang Geologi dan Air Tanah;
e. Bidang Pertambangan Mineral;
f. Bidang Ketenagalistrikan;
g. Bidang Energi; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan tugas sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang
telah ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 285
Pasal 286
Paragraf 2
Bidang Geologi dan Air Tanah
Pasal 288
(1) Bidang Geologi dan Air Tanah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan, penyusunan kebijakan, koordinasi, pemantauan, pembinaan,
evaluasi dan pelaporan terkait Geologi dan Sumber Daya Mineral, Sumber
Daya Air Tanah dan Pengusahaan Air Tanah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Geologi dan Air Tanah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan dan pelaksanaan kebijakan, fasilitasi dan
koordinasi serta pembinaan teknis terkait Geologi dan Sumber Daya
Mineral, Sumber Daya Air Tanah dan Pengusahaan Air Tanah.
b. pelaksanaan kajian, fasilitasi dan koordinasi potensi Geologi dan
Sumber Daya Mineral;
c. pelaksanaan penyiapan data potensi Geologi dan Sumber Daya
Mineral;
d. pelaksanaan kajian, fasilitasi dan koordinasi potensi Sumber Daya Air
Tanah;
e. pelaksanaan penyiapan data potensi dan Sumber Daya Air Tanah;
f. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data zona konservasi air
tanah;
g. pelaksanaan penentuan dan penetapan zona konservasi air tanah;
h. pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan zona
konservasi air tanah;
i. pelaksanaan penyiapan sarana prasarana serta pembinaan Geologi
dan Sumber Daya Mineral, Sumber Daya Air Tanah dan Pengusahaan
Air Tanah;
j. pelaksanaan evaluasi kegiatan Geologi dan Sumber Daya Mineral,
Sumber Daya Air Tanah dan Pengusahaan Air Tanah; dan
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 3
Bidang Pertambangan Mineral
Pasal 289
Paragraf 4
Bidang Ketenagalistrikan
Pasal 290
Paragraf 5
Bidang Energi
Pasal 291
Pasal 292
Bagian Kesatu
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
Pasal 293
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 294
Paragraf 2
Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia
Pasal 296
Paragraf 3
Bidang Perencanaan Perekonomian dan Sumber Daya Alam
Pasal 297
Paragraf 4
Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan
Pasal 298
(1) Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasikan, merumuskan dan menyusun bahan
kebijakan terkait Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan bahan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis dan
hubungan kerja dengan instansi dan unit kerja terkait Perencanaan
Infrastruktur dan Kewilayahan;
b. pengoordinasian penyusunan dokumen rencana pembangunan
daerah (RPJPD, RPJMD dan RKPD) lingkup Perencanaan
Infrastruktur dan Kewilayahan;
c. pengoordinasian penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah
dan Rencana Kerja Perangkat Daerah lingkup Perencanaan
Infrastruktur dan Kewilayahan;
d. pengoordinasian pelaksanaan musyawarah perencanaan
pembangunan (RPJPD, RPJMD dan RKPD) lingkup Perencanaan
Infrastruktur dan Kewilayahan;
e. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah meliputi
RPJPD, RPJMD dan RKPD lingkup Perencanaan Infrastruktur dan
Kewilayahan;
f. pengoordinasian dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
g. pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan
Kementerian/Lembaga, Provinsi dan Kabupaten/Kota lingkup
Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan;
h. pengoordinasian pembinaan teknis perencanaan Perangkat Daerah
lingkup Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan;
i. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan bersama kerjasama
antar daerah lingkup Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan;
j. pengoordinasian pelaksanaan sinkronisasi dan fasilitasi perencanaan
pembangunan daerah antar sektor, antar wilayah, antara Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota lingkup Perencanaan Infrastruktur
dan Kewilayahan;
k. pelaksanaan asistensi penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan Perangkat Daerah lingkup Perencanaan Infrastruktur
dan Kewilayahan;
l. pelaksanaan bimbingan teknis, supervisi, dan konsultasi terkait
dengan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota lingkup Perencanaan Infrastruktur
dan Kewilayahan;
m. pelaksanaan pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap
dokumen perencanaan perangkat daerah Provinsi, dan
Kabupaten/Kota lingkup Perencanaan Infrastruktur dan
Kewilayahan; dan
n. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 5
Bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Daerah
Pasal 299
Pasal 301
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 303
Pasal 304
Paragraf 2
Bidang Anggaran
Pasal 305
Pasal 306
Pasal 307
(1) Sub Bidang Bina dan Evaluasi Daerah Bawahan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan,
fasilitasi dan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan terkait Bina
dan Evaluasi Daerah Bawahan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sub Bidang Bina dan Evaluasi Daerah Bawahan menyelenggarakan
fungsi:
a. pelaksanaan evaluasi terhadap ketaatan asas, norma, struktur
anggaran dan sinkronisasi kebijakan nasional, provinsi dalam
perencanaan APBD kabupaten/kota, pelaksanaan evaluasi terhadap
Rancangan Peraturan Daerah Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD kabupaten/kota, Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
kabupaten/kota, Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan
APBD kabupaten/kota, Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang
penjabaran APBD, Rancangan peraturan kepala daerah tentang
penjabaran perubahan APBD kabupaten/kota;
b. Pelaksanaan bimbingan teknis, supervisi, dan konsultasi serta
fasilitasi terkait dengan penyusunan APBD, Perubahan APBD dan
pertangungjawaban pelaksanaan APBD kabupaten/kota, dan
monitoring pelaksanaan APBD kabupaten/kota;
c. pelaksanaan analisis dan pelaksanaan pembinaan dana fasilitasi
pengelolaan dana transfer kepada Pemerintah kabupaten/kota;
d. penelitian dan penindaklanjutan hasil evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah APBD/APBDP dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
kabupaten/kota serta menghimpun data APBD kabupaten/kota;
e. penyusunan pedoman umum dan pedoman teknis evaluasi APBD dan
APBDP Daerah Bawahan; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 3
Bidang Perbendaharaan dan Pengelolaan Kas Daerah
Pasal 308
Pasal 309
Pasal 310
Paragraf 4
Bidang Akuntansi dan Pelaporan
Pasal 311
Pasal 312
Pasal 313
(1) Sub Bidang Data dan Informasi Keuangan Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan,
fasilitasi dan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Data dan
Informasi Keuangan Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sub Bidang Data dan Informasi Keuangan Daerah menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD Pemerintah Provinsi dan rancangan peraturan
kepala daerah tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD pemerintah daerah;
b. penyiapan bahan, pengembangan dan pengelolaan sistem keuangan
daerah di lingkungan Badan Keuangan dan Aset Daerah;
c. penghimpunan dan pengelolaan data keuangan daerah;
d. pelaksanaan pembinaan dan sosialisasi tentang sistem informasi
keuangan daerah di lingkungan pemerintah daerah;
e. pelaksanaan pembinaan dan sosialisasi tentang sistem informasi
keuangan daerah di lingkungan pemerintah daerah; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 5
Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pasal 314
Pasal 315
Pasal 316
Pasal 317
Bagian Ketiga
Badan Pendapatan Daerah
Pasal 318
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 319
Pasal 320
Paragraf 2
Bidang Pengembangan Pendapatan
Pasal 321
Pasal 322
Pasal 323
Pasal 325
Pasal 326
(1) Sub Bidang Penerimaan Retribusi Daerah dan PAD Lainnya mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan,
fasilitasi dan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penerimaan
retribusi daerah dan PAD lainnya.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Penerimaan Retribusi dan PAD Lainnya
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pendataan, inventarisasi subjek dan wajib Retribusi
Daerah bersama dengan OPD Teknis terkait;
b. penyusunan, perumusan, pengusulan dan penetapan perubahan Tarif
Retribusi Daerah bersama dengan OPD Teknis terkait sesuai dengan
kondisi objektif daerah;
c. penyusunan dan penyiapan pedoman pelaksanaan pungutan
Retribusi Daerah dan Lain-lain PAD bersama dengan OPD Teknis
terkait;
d. pelaksanaan rekonsiliasi data realisasi penerimaan Retribusi dan
Lain-lain PAD secara periodik bersama dengan OPD Teknis terkait;
e. pelaksanaan kegiatan fasilitasi sosialisasi dan monitoring pelaksanaan
pemungutan Retribusi Daerah dan Lain-lain PAD bersama dengan
OPD Teknis terkait;
f. pelaksanaan Pengawasan dan Pembinaan pelaksanaan pemungutan
Retribusi dan lain-lain PAD; dan
g. penyusunan Standar Operasional Prosedur pada Sub bidang
Penerimaan Retribusi dan Lain-lain PAD; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 4
Bidang Penagihan Pajak
Pasal 327
Pasal 328
Pasal 329
Paragraf 5
Bidang Pengendalian dan Pengawasan
Pasal 330
Pasal 331
Pasal 332
Pasal 333
Bagian Keempat
Badan Kepegawaian Daerah dan KORPRI
Pasal 334
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 335
Pasal 336
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melakukan pengelolaan administrasi umum, administrasi kepegawaian,
pengembangan sumber daya manusia, rumah tangga perlengkapan dan
evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, dan
pengadministrasian umum;
b. pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan, kehumasan dan rumah
tangga;
c. pelaksanaan inventarisasi dan pengelolaan aset/kekayaan milik
daerah di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Dan KORPRI mulai
dari rencana kebutuhan, pengadaan, penomoran inventaris,
penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, perawatan serta
inventaris ruangan;
d. penyiapan dan melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
dan pengembangan pegawai; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Pasal 337
Paragraf 2
Bidang KORPRI, Pengadaan dan Sistem Informasi Kepegawaian
Pasal 338
Paragraf 3
Bidang Mutasi, Kepangkatan dan Promosi
Pasal 339
Paragraf 4
Bidang Penilaian Kinerja, Disiplin dan Penghargaan
Pasal 340
Paragraf 5
Bidang Pengembangan Aparatur
Pasal 341
Pasal 342
Bagian Kelima
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Pasal 343
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 344
Pasal 346
Paragraf 2
Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan
Pasal 347
Paragraf 4
Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Sosio Kultural
Pasal 349
Pasal 350
Bagian Keenam
Badan Pengelola Perbatasan Daerah
Pasal 351
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 352
Pasal 353
Paragraf 2
Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama
Pasal 354
Paragraf 3
Bidang Koordinasi Pelaksanaan
Pasal 355
Pasal 357
Bagian Ketujuh
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Pasal 358
(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang mempunyai tugas membantu
Gubernur melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan
dibidang kesatuan bangsa dan politik yang menjadi kewenangan Daerah
provinsi.
(2) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dipimpin oleh seorang Kepala
Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur
secara teknis administrasi melalui Sekretaris Daerah.
(3) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis di bidang Sekretariat,Ideologi, Wawasan
Kebangsaan dan Karakter bangsa,Politik Dalam Negeri, Ketahanan
Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Organisasi
Kemasyarakatan,Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik;
b. pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang Sekretariat,Ideologi,
Wawasan Kebangsaan dan Karakter bangsa,Politik Dalam Negeri,
Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Organisasi
Kemasyarakatan,Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik;
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis di bidang Sekretariat,Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan
Karakter bangsa,Politik Dalam Negeri, Ketahanan Ekonomi, Sosial,
Budaya, Agama dan Organisasi Kemasyarakatan,Kewaspadaan
Nasional dan Penanganan Konflik;
d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah di bidang Sekretariat,Ideologi, Wawasan
Kebangsaan dan Karakter bangsa,Politik Dalam Negeri, Ketahanan
Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Organisasi
Kemasyarakatan,Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik;
e. penerapan sistem pengendalian intern pada perangkat daerah untuk
mewujudkan terlaksananya mekanisme akuntabilitas publik melalui
penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja yang
terintegrasi;
f. pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada unit kerjanya;
g. penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
secara periodik kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan
tugas dan fungsinya.
(4) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terdiri atas:
a. Sekretariat;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa;
d. Bidang Politik Dalam Negeri;
e. Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Organisasi
Kemasyarakatan;
f. Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 359
Pasal 360
Paragraf 2
Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa
Pasal 361
Paragraf 3
Bidang Politik Dalam Negeri
Pasal 362
Paragraf 4
Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Organisasi
Kemasyarakatan
Pasal 363
Paragraf 5
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik
Pasal 364
Pasal 365
Bagian Kedelapan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Pasal 366
Pasal 367
(1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah terdiri atas 3 (tiga) unsur yaitu:
a. Kepala Penanggulangan Bencana Daerah;
b. Pengarah Penanggulangan Bencana; dan
c. Pelaksana Penanggulangan Bencana.
(2) Badan Penanggulangan Bencana Daerah dipimpin oleh Kepala Badan
yang secara rangkap (ex-officio) oleh Sekretaris Daerah dan membawahi
unsur pengarah dan unsur pelaksana penanggulangan bencana, kepala
Badan bertanggungjawab langsung kepada Gubernur.
(3) Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas dan
fungsi:
a. penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan penanggulangan bencana
daerah; dan
b. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan penanggulangan bencana
daerah.
(4) Pelaksana Penanggulangan Bencana dipimpin oleh seorang kepala
pelaksana yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan.
(5) Pelaksana Penanggulangan Bencana mempunyai tugas melaksanakan
penanggulangan bencana secara terintegrasi yang meliputi prabencana,
saat tanggap darurat dan pasca bencana.
(6) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Pelaksana Penanggulangan Bencana mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan Komando penyelenggaraan penanggulangan bencana
daerah;
b. pengoordinasian perumusan program pelaksanaan pencegahan
bencana;
c. pengoordinasian perumusan program dan pelaksanaan tanggap
darurat dan logistik dan peralalatan pada saat terjadinya bencana;
d. pengoordinasian perumusan program dan pelaksanaan rehabilitasi
dan rekontruksi bencana;
e. pengelolaan kesekretariatan; dan
f. pengoordinasian pelaksanaan Pusat Pengendalian Operasi
Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) dengan membentuk Pos
Komando Tanggap Darurat pada saat tanggap darurat dan
melaksanakan aktivasi Posko Tanggap Darurat pada saat kondisi
normal tanpa bencana.
(7) Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah dipimpin oleh Kepala
Pelaksana untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
mempunyai rincian tugas:
a. perumusan program kerja di lingkungan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas di lingkungan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah;
c. pembinaan bawahan di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
d. pengarahan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah;
e. Perumusan program kerja dan koordinasi pelaksanaan tugas
Sekretariat;
f. perumusan program kerja dan koordinasi pelaksanaan tugas Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
g. perumusan program kerja dan koordinasi pelaksanaan tugas Bidang
Kedaruratan, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana
(Pusdalops PB) dan Logistik Peralatan;
h. perumusan program kerja dan koordinasi pelaksanaan tugas
Rehabilitasi dan Rekonstruksi;
i. perumusan kebijakan terkait akuntabilitas kinerja dan reformasi
birokrasi perangkat daerah;
j. pelaksana evaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah;
k. penyusunan laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 368
Pasal 369
Paragraf 2
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Pasal 370
Paragraf 3
Bidang Kedaruratan, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan
Bencana (Pusdalops PB) dan Peralatan Logistik Peralatan
Pasal 371
Paragraf 4
Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pasal 372
Pasal 373
Pasal 375
Pasal 376
Bagian Kedua
Unit Pelaksana Teknis Daerah
Pasal 378
(1) Pada Dinas atau Badan Daerah dapat dibentuk unit pelaksana teknis
Daerah untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang tertentu.
(2) Unit Pelaksana Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.
BAB IX
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 379
BAB X
ESELONERING, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Bagian Kesatu
Eselonering
Pasal 380
Bagian Kedua
Pengangkatan dan Pemberhentian
Pasal 381
BAB XI
TATA KERJA
Pasal 382
Pasal 383
Pasal 384
(1) Dalam hal memimpin dan mengelola unit organisasi, pimpinan unit kerja
memiliki dan melaksanakan fungsi dan prinsip manajerial dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi.
(2) Fungsi dan prinsip manajerial sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
merupakan fungsi yang diterapkan oleh pimpinan unit kerja untuk
memimpin, dan/atau mengelola unit organisasi yakni pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang baik.
(3) Pimpinan unit kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama;
b. Jabatan Administrator; dan
c. Jabatan Pengawas.
Pasal 385
(1) Fungsi dan Prinsip manajerial pada Pimpinan unit kerja untuk Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 385 ayat (3)
huruf a adalah sebagai berikut:
a. merumuskan program kerja di lingkungan Perangkat Daerah
berdasarkan rencana strategis Perangkat Daerah;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Perangkat
Daerah;
c. membina bawahan di lingkungan Perangkat Daerah;
d. mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Perangkat
Daerah;
BAB XII
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 386
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 387
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Pejabat yang telah ada tetap
menduduki jabatannya dan melaksanakan tugasnya sampai dengan
dilantiknya pejabat baru berdasarkan Peraturan Gubernur ini.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 388
Pasal 389
Ditetapkan di Tanjungpinang
pada tanggal 12 Juni 2023
ANSAR AHMAD
Diundangkan di Tanjungpinang
pada tanggal 12 Juni 2023
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN RIAU,
ADI PRIHANTARA
SEKRETARIS DAERAH
ASISTEN
STAF AHLI
STAF PEMERINTAHAN DAN ASISTEN PEREKONOMIAN ASISTEN ADMINISTRASI
GUBERNUR
AHLI GUBERNUR KESEJAHTERAAN DAN PEMBANGUNAN UMUM
RAKYAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU,
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN II : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
ASISTEN PEM ERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR : 12 TAHUN 2023
SEKRETARIAT DAERAH TANGGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
BAGIAN KERJASAM A
BAGIAN
BAGIAN PERATURAN
SUB BAGIAN PERATURAN PERUNDANG- SUB BAGIAN
PERUNDANG - UNDANGAN BAGIAN BANTUAN HUKUM
TATA USAHA UNDANGAN KABUPATEN/ TATA USAHA
PROVINSI
KOTA
ANSAR AHM AD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN III : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
ASISTEN PEREKONOM IAN DAN PEM BANGUNAN NOMOR : 12 TAHUN 2023
SEKRETARIAT DAERAH TANGGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SU
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU,
B
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN IV : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
BAGIAN REFORMASI
BAGIAN KELEMBAGAAN DAN BAGIAN ADMINISTRASI BAGIAN PERENCANAAN DAN BAGIAN MATERI DAN
BIROKRASI DAN BAGIAN TATALAKSANA BAGIAN RUMAH TANGGA BAGIAN TATA USAHA BAGIAN PROTOKOL
ANALISIS JABATAN KEUANGAN DAN ASET KEPEGAWAIAN SETDA KOMUNIKASI PIMPINAN
AKUNTABILITAS KINERJA
ANSAR AHMAD
LAMPIRAN V : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI NOMOR : 12 TAHUN 2023
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN VI : PERATURAN GUBERNURI KEPULAUAN RIAU
NOMOR : 12 TAHUN
TAHUN 2023
2017
INSPEKTORAT DAERAH TIPE B
TANGGAL : 12 JUNI
OKTOBER
2023 2017
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
INSPEKTORAT DAERAH
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN VII : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RIAU
N OMOR : 12 TAHUN
TAHUN
2023 2017
DINAS PENDIDIKAN TIPE A TAN GGAL : 12 JUNIOKTOBER 2017
2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS
UPTD
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN VIII : PERAT URAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
NOMOR : 12 T AHUN
T AHUN2023
2017
DINAS KESEHATAN TIPE A
T ANGGAL : 12 JUNI
OKT 2023
OBER 2017
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DINAS KESEHATAN
UPT D
SEKRET ARIAT
BIDANG BIDANG
BIDANG BIDANG SUMBER DAYA
KESEHAT AN MASYARAKAT PENCEGAHAN DAN
PELAYANAN KESEHAT AN KESEHAT AN
PENGENDALIAN PENYAKIT
KELOMPOK
JABAT AN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN IX : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
DINAS PEKERJAAN UM UM , PENATAAN NOMOR : 12 TAHUN
TAHUN2023
2017
RUANG DAN PERTANAHAN TIPE B TANGGAL : 12 JUNI
OKTOBER
2023 2017
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UPTD
SEKRETARIAT
SEKSI PELAKSANAAN SUMBER SEKSI PEMBANGUNAN JALAN SEKSI PENGEMBANGAN SPAM SEKSI BINA KOMPETENSI
DAYA AIR DAN JEMBATAN DAN SANITASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
LAMPI RAN X : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RI AU
DINAS PERUM AHAN DAN KAW ASAN N OMOR : 12 TAHUN
TAHUN
2023 2017
PERM UKIM AN TIPE B TAN GGAL : 12 JUNI OKTOBER
2023 2017
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UPTD
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN
SUB BAGIAN UMUM DAN
PERENCANAAN DAN
KEPEGAWAIAN
KEUANGAN
BIDANG
BIDANG KAWASAN
BIDANG PERUMAHAN PRASARASA,SARANA DAN
PERMUKIMAN
UNTILITAS UMUM (PSU)
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XI : PERAT URAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
SATUAN POLISI PAM ONG PRAJA DAN NOMOR : 12 T AHUN
T AHUN2023
2017
PENANGGULANGAN KEBAKARAN TIPE A T ANGGAL : 12 JUNI
OKT 2023
OBER 2017
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SEKRET ARIAT
SUB BAGIAN
SUB BAGIAN SUB BAGIAN UMUM
PERENCANAAN DAN
KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN
EVALUASI
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XII : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
NOMOR : 12 TAHUN 2023
DINAS SOSIAL TIPE A
TANGGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DINAS SOSIAL
UPTD
SEKRETARIAT
BIDANG
BIDANG BIDANG BIDANG
PERLINDUNGAN KORBAN
PEMBERDAYAAN SOSIAL REHABILITAS SOSIAL PENANGANAN FAKIR MISKIN
BENCANA
KELOMPOK JEBATAN
FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XIII : PERATURAN GUBENUR KEPULAUAN RIAU
DINAS PEM BERDAYAAN PEREM PUAN, NOMOR : 12 TAHUN 2023
PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN
TANGGAL : 12 JUNI 2023
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
TIPE A
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UPTD
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPI RAN XI V : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RI AU
DINAS TENAGA KERJA DAN N OMOR : 12 TAHUN 2023
TRANSMIGRASI TIPE A TAN GGAL : 12 JUN I 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UPT D
SEKRET ARIAT
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPI RAN XV : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RI AU
DINAS PEM BERDAYAAN N OMOR : 12 TAHUN 2023
M ASYARAKAT DESA TAN GGAL : 12 JUN I 2023
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL TIPE A
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UPT D
SEKRET ARIAT
BIDANG PEMBERDAYAAN
BIDANG PENAT AAN DAN BIDANG ADMINIST RASI BIDANG KEPENDUDUKAN DAN
LEMBAGA KEMASYARAKAT AN
KERJASAMA DESA PEMERINT AHAN DESA PENCAT AT AN SIPIL
DESA
KELOMPOK JABAT AN
FUNGSIONAL UT AMA
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XVI : PERAT URAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
NOMOR : 12 T AHUN 2023
DINAS PERHUBUNGAN TIPE B
T ANGGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DINAS PERHUBUNGAN
UPT D
SEKRET ARIAT
BIDANG
BIDANG BIDANG
LALU LINT AS DAN ANGKUT AN
ANGKUT AN PERAIRAN KEPELABUHANAN
JALAN
SEKSI ANGKUT AN JALAN DAN SEKSI ANGKUT AN SUNGAI, SEKSI PENGOPERASIAN DAN
T ERMINAL DANAU DAN PENYEBRANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN
KELOMPOK JABAT AN
FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XVII : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RIAU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN N OMOR : 12 TAHUN 2023
KEHUTANAN TIPE A TAN GGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UPTD
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN
UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG
BIDANG BIDANG
BIDANG KONSERVASI,PEMBERDAYAAN
PENGENDALIAN PENGELOLAAN SAMPAH,
TATA KELOLA KEHUTANAN DAN MASYARAKAT DAN PENEGAKAN
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LIMBAH B3 DAN KAJIAN DAMPAK
PEMANFAAATAN HASIL HUTAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
KEHUTANAN
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XVIII : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
DINAS KOM UNIKASI DAN INFORM ATIKA NOMOR : 12 TAHUN 2023
TIPE A TANGGAL: 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SEKRETARIAT
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XIX : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RIAU
DINAS PERINDUSTRIAN DAN N OMOR : 12 TAHUN 2023
PERDAGANGAN TIPE A TAN GGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SEKRETARIAT
SUB
SSUBBAGIAN
BAGIAN UMUM DAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
KEPEGAWAIAAN
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XX : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RIAU
DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN N OMOR : 12 TAHUN 2023
M ENENGAH TIPE A TAN GGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPI RAN XXI : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RI AU
DINAS PENANAM AN M ODAL DAN PELAYANAN N OMOR : 12 TAHUN 2023
TERPADU SATU PINTU TIPE A TAN GGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SEKRET ARIAT
KELOMPOK
JABAT AN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXII : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RIAU
DINAS KEPEM UDAAN DAN OLAHRAGA N OMOR : 12 TAHUN 2023
TIPE A TAN GGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXIII : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RIAU
DINAS PERPUSTAKAAN DAN N OMOR : 12 TAHUN 2023
KEARSIPAN TIPE B TAN GGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DINAS
PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
UPTD
SEKRETARIAT
BIDANG PELAYANAN,PELESTARIAN
BIDANG BIDANG
KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN
PEMBINAAN PERPUSTAKAAN PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
NASKAH KUNO
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXIV : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RIAU
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN N OMOR : 12 TAHUN 2023
TIPE A TAN GGAL : 12 JUN I 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
CABANG DINAS
UPTD SEKRETARIAT
BIDANG
BIDANG BIDANG BIDANG
KELAUTAN, KONSERVASI DAN
PERIKANAN TANGKAP PERIKANAN BUDIDAYA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
PENGAWASAN
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXV : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RIAU
N OMOR : 12 TAHUN 2023
DINAS KEBUDAYAAN TIPE A
TAN GGAL : 12 JUN I 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DINAS KEBUDAYAAN
UPTD
SEKRETARIAT
BIDANG
BIDANG BIDANG BIDANG
ADAT TRADISI DAN KARYA BUDAYA
CAGAR BUDAYA SEJARAH DAN PERMUSEUMAN KESENIAN
TAKBENDA
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMP IRAN XXVI : P ERAT URAN GUBERNUR KEP ULAUAN RIAU
NOMOR : 12 TAHUN 2023
DINAS PARIW ISATA TIPE A
T ANGGAL : 12 JUN I 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXVII : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN KESEHATAN NOMOR : 12 TAHUN 2023
HEW AN TIPE A TANGGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UPTD
SEKRETARIAT
BIDANG KETERSEDIAAN BIDANG KONSUMSI DAN BIDANG PRASARANA, BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG PETERNAKAN DAN
BIDANG PERKEBUNAN
DAN DISTRIBUSI PANGAN KEAMANAN PANGAN SARANA DAN PENYULUHAN DAN HORTIKULTURA KESEHATAN HEWAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU,
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXVIII : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
DINAS ENERGI DAN SUM BER DAYA M INERAL NOMOR : 12 TAHUN 2023
TIPE A TANGGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SEKRETARIAT
BIDANG GEOLOGI DAN AIR TANAH BIDANG PERTAMBANGAN MINERAL BIDANG KETENAGAKELISTRIKAN BIDANG ENERGI
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXIX : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN NOMOR : 12 TAHUN
TAHUN2023
2017
PENGEM BANGAN TIPE A TANGGAL : 12 JUNI 2023 2017
OKTOBER
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SEKRETARIAT
KELOM POK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXX : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH NOMOR : 12 TAHUN 2023
TIPE A TANGGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UPTD
SEKRETARIAT
S
SUB BIDANG PENATAUSAHAAN DAN
SUB BIDANG BINA DAN USUB BIDANG PENGELOLAAN KAS SUB BIDANG AKUNTANSI DAN
PENGAMANAN BARANG MILIK
EVALUASI DAERAH BAWAHAN P DAERAH PELAPORAN
DAERAH
S
SUB BIDANG PERENCANAAN U SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI SUB BIDANG INVENTARISASI DAN
P SUB BIDANG PERBENDAHARAAN
ANGGARAN / KEUANGAN DAERAH PELAPORAN BARANG MILIK DAERAH
A
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXXI : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RIAU
N OMOR : 12 TAHUN 2023
BADAN PENDAPATAN DAERAH TIPE A
TAN GGAL : 12 JUN I 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UPTD
SEKRETARIAT
SUB BIDANG PENGELOLAAN SISTEM SUB BIDANG PENERIMAAN PAJAK SUB BIDANG VERIFIKASI DAN SUB BIDANG PENGENDALIAN
INFORMASI DAERAH KEBERATAN PAJAK ADMINISTRASI DAN OPERASIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMP IRAN XXXII : P ERAT URAN GUBERNUR KEP ULAUAN RIAU
BADAN KEPEGAW AIAN DAERAH DAN KORPRI NOMOR : 12 TAHUN 2023
TIPE A T ANGGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UPTD
SEKRETARIAT
BIDANG PENILAIAN
BIDANG KORPRI,PENGADAAN DAN BIDANG MUTASI,KEPANGKATAN DAN
KINERJA,DISIPLIN DAN BIDANG PENGEMBANGAN APARATUR
SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PROMOSI
PENGHARGAAN
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPI RAN XXXI I I : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RI AU
BADAN PENGEM BANGAN SUM BER DAYA N OMOR : 12 TAHUN 2023
M ANUSIA DAERAH TIPE B TAN GGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SEKRET ARIAT
KELOM POK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPI RAN XXXI V : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RI AU
BADAN PENGELOLA PERBATASAN DAERAH N OMOR : 12 TAHUN 2023
TIPE A TAN GGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SEKRET ARIAT
BIDANG KOORDINASI
BIDANG KOORDINASI BIDANG MONIT ORING DAN
PERENCANAAN DAN FASILIT ASI
PELAKSANAAN EVALUASI
KERJA SAMA
KELOM POK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXXV : PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BADAN
BADAN KESATUAN
KESATUAN BANGSA
BANGSA DAN
DAN POLITIK
POLITIK TIPE
TIPE AA NOMOR : 12 TAHUN 2023
PROVINSI KEPULAUAN
PROVINSI KEPULAUN RIAU
RIAU TANGGAL : 12 JUNI 2023
SEKRETARIAT
BIDAN G KETAHAN AN
BIDAN G IDEOLOGI,WAWASAN BIDAN G
EKON OMI,SOSIAL,BUDAYA,AGAMA,
KEBAN GSAAN DAN KARAKTER BIDAN G POLITIK DALAM N EGERI KEWASPADAAN N ASION AL DAN
DAN ORGAN ISASI
BAN GSA PEN AN GAN AN KON FLIK
KEMASYARAKATAN
KELOMPOK
JABATAN FUN GSION AL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXXVI : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
NOMOR : 12 TAHUN 2023
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
TANGGAL : 12 JUNI 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
BADAN PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH
PENGARAH PELAKSANA
SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXXVII : PERATURAN GUBERN UR KEPULAUAN RIAU
N OMOR : 12 TAHUN 2023
BADAN PENGHUBUNG DAERAH
TAN GGAL : 12 JUN I 2023
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
KELOM POK
JABATAN FUNGSIONAL
ANSAR AHMAD