TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN
BUPATI PANDEGLANG,
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 2
Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana urusan perhubungan yang
dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
3
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, terdiri dari:
a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas;
b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari:
1) Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
2) Subbagian Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari:
1. Bidang Lalu Lintas, terdiri dari:
a) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;
b) Seksi Pengendalian dan Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ); dan
c) Seksi Perparkiran.
2. Bidang Angkutan, terdiri dari:
a) Seksi Angkutan Darat;
b) Seksi Angkutan Laut; dan
c) Seksi Pengelolaan Terminal.
3. Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan, terdiri dari:
a) Seksi Sarana;
b) Seksi Prasarana; dan
c) Pengujian Kendaraan Bermotor dan Pengawasan Perbengkelan
Umum.
d. Unit Pelaksana Teknis.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB III
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS
Bagian Kesatu
Kepala Dinas
Pasal 4
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas mempunyai fungsi:
a. penyusunan perencanaan bidang perhubungan;
b. perumusan kebijakan teknis;
4
Pasal 5
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 8
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kegiatan urusan umum dan pengelolaan
administrasi kepegawaian;
b. penyelenggaraan urusan umum dan pengelolaan administrasi
kepegawaian; dan
c. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan urusan umum dan
pengelolaan administrasi kepegawaian.
Pasal 9
Pasal 10
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Subbagian Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai
fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan dinas;
b. pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran;
c. Pelaksanaan administrasi keuangan dinas;
Pasal 11
Bagian Ketiga
Bidang Lalu Lintas
Pasal 12
(1) Bidang Lalu Lintas dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal13
Pasal 14
(1) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Darat dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Lalu Lintas.
(2) Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Darat mempunyai
tugas pokok penyelenggaraanmanajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Daratmempunyai fungsi:
a. penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan;
b. penyusunan dan Penetapan rencana induk jaringan LLAJ Kabupaten;
c. penentuan lokasi dan penghapusan rambu lalu lintas, marka jalan dan
alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengamanan
pemakai jalan serta fasilitas pendukung; dan
d. penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas dan andal lalu
lintas.
Pasal 15
Rincian tugas Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Darat
adalah sebagai berikut:
1. perencanaan kegiatan Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;
2. pembagian tugas pelaksanaan seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas;
10
Pasal 16
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Pengendalian dan Pembinaan Keselamatan LLAJ mempunyai fungsi:
a. penyusunan konsep perumusan pengawasan, Pengendalian LLAJ
Dan Pembinaan Keselamatan LLAJ;
b. pelaksanaan fasilitasi, Pembinaan, sosialisasi, bimbingan teknis,
advokasi, supervisi dan konsultasi
b. Pembinaan dan pengendalian keselamatan lalu lintas; dan
c. penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian operasional lalu
lintas dan angkutan.
Pasal 17
Pasal 18
(1) Seksi Perparkiran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Lalu Lintas.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Perparkiran mempunyai fungsi:
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja Seksi;
b. penetapan pengoperasian fasilitas parkir untuk umum di jalan; dan
c. penetapan pemberian izin penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas
parkir untuk umum.
Pasal 19
Bagian Keempat
Bidang Angkutan
Pasal 20
(1) Bidang Angkutan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal21
Pasal 22
(1) Seksi Angkutan Darat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Angkutan.
13
(2) Kepala Seksi Angkutan Darat mempunyai tugas pokok penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional kegiatan
dibidang Angkutan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Angkutan Darat mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan kebijakan, pedoman dan standar teknis di bidang
angkutan darat; dan
b. Pelaksanaan pembinaan angkutan orang dalam trayek, angkutan
orang tidak dalam trayek dan angkutan barang.
Pasal 23
Pasal 24
(1) Seksi Angkutan Laut dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Angkutan.
14
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Angkutan Laut mempunyai fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis Seksi Angkutan Laut;
b. Penyelenggaraan program kegiatan Seksi Angkutan Laut; dan
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan Seksi Angkutan Laut.
Pasal 25
19. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 26
(1) Seksi Pengelolaan Terminal dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Angkutan.
(2) Kepala Seksi Pengelolaan Terminal mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengelolaan, pengawasan danpengendalian kegiatan
terminal.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Pengelolaan Terminal mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Pengelolaan Terminal, penelahaan
data/informasi sebagai bahan perumusan kebijakan teknis operasional
pengelolaan terminal, pengawasan dan pengendalian kegiatan terminal,
pembinaan pengelolaan ketatausahaan; dan
b. Pengelolaan Terminal, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Pengelolaan Terminal.
Pasal 27
Bagian Kelima
Bidang Sarana dan Prasarana
Pasal 28
(1) Bidang Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Kepala Bidang Sarana dan Prasaranamempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan pembinaan inventarisasi, perbengkelan umum, pengelolaan
pengujian kendaraan bermotor, penataan izin pendirian bengkel umum,
penunjukan, pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana serta
prasarana perhubungan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Kepala
Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:
a. Penyusunan perencanaan penunjukan lokasi, pembentukan dan
pengembangan, pengawasan, serta pengendalian sarana dan prasarana
perhubungan;
b. Penyusunan perencanaan, penunjukan lokasi, pembentukan,
pengembangan, pengelolaan, pemeliharaan fisik dan pengendalian
pengujian kendaraan bermotor; dan
c. Penyusunan bahan bimbingan, pengawasan bengkel umum.
Pasal29
Rincian tugas Kepala Bidang Sarana dan Prasarana adalah sebagai berikut :
1. menyusun rencana kerja Bidang Sarana dan Prasarana;
2. melaksanakan koordinasi dan supervisi pengembangan Bidang Sarana
dan Prasarana;
3. Merumuskan kebijakan teknis bidang Sarana dan Prasarana;
4. Menyiapkan dan menyusun bahan perencanaan dan pelaksanaan bidang
Sarana dan Prasarana
5. melaksanakan pemasangan fasilitas perlengkapan jalan berupa marka
jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengaman
pengguna jalan, penerangan jalan umum, alat pengawasan dan
pengamanan jalan, fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, dan penyandang
cacat, fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang
berada di jalan dandiluar badan jalan;
6. melaksanakan penyiapan perumusan, pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi serta evaluasi dan pelaporan di bidang
teknologi sarana angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan;
7. pelaksanaan penetapan ketentuan tambahan susunan alat–alat
tambahan pada mobil bus dan penumpang umum sebagai kendaraan
angkutan umum;
8. pelaksanaan pengaturan tentang pembatasan mengangkut orang dengan
kendaraan tidak bermotor;
9. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Operasional
Prosedur; dan
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokoknya.
17
Pasal 30
(1) Seksi Sarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sarana dan Prasarana.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Sarana mempunyai fungsi:
a. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan teknologi
dan rekayasa sarana angkutan jalan, sungai, danau dan
penyeberangan, dan penghapusan/penutupan sarana angkutan jalan,
sungai, dan danau, pengujian kendaraan bermotor dan perbengkelan
umum;
b. penyiapan penyusunan, norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang pengembangan teknologi dan rekayasa sarana angkutan jalan,
sungai, danau dan penyeberangan, dan penghapusan/penutupan
sarana angkutan jalan, sungai, dan danau, pengujian kendaraan
bermotor, dan perbengkelan umum;
c. penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pengembangan teknologi dan rekayasa sarana angkutan jalan,
sungai, danau dan penyeberangan, dan penghapusan/penutupan
sarana angkutan jalan, sungai, dan danau, pengujian kendaraan
bermotor, dan perbengkelan umum; dan
d. penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang sarana angkutan jalan,
sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 31
Pasal 32
(1) Seksi Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sarana dan Prasarana.
(2) Kepala Seksi Prasarana mempunyai tugas pokok melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana perhubungan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Prasarana mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan,
pengembangan dan pengendalian prasarana perhubungan;
Pasal 33
Pasal 34
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor dan Pengawasan Perbengkelan
Umummempunyai fungsi:
a. pelaksanan pengujian berkala kendaraan bermotor; dan
b. Pengawasan usaha perbengkelan umum.
Pasal 35
BAB IV
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Pasal36
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Pembentukan, rincian tugas, fungsi dan tata kerja UPT Dinas ditetapkan
dengan Peraturan Bupati tersendiri.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 37
Pasal 38
BAB VI
ESELONERING
Pasal 39
(1) Kepala Dinas merupakan jabatan eselon IIb atau jabatan pimpinan tinggi
pratama.
21
BAB VII
KEPEGAWAIAN
Pasal 40
Para pejabat di lingkungan Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 41
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Dinas dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pandeglang serta
sumber lain yang sah.
BAB IX
TATA KERJA
Pasal 42
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit kerja dalam satuan
kerja Dinas dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja
masing-masing maupun antar unit kerja dalam lingkungan Dinas serta
instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Dinas bertanggung jawab dalam
memimpin dan membina bawahan masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
Pasal 46
Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Dinas dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsi, wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan bertanggung jawab kepada atasan
masing-masing dan hasil pelaksanaan tugas dilaporkan tepat pada waktunya.
Pasal 47
Kepala Dinas dan pimpinan unit kerja dalam lingkungan Dinas, wajib
mengadakan rapat staf secara berkala dalam rangka pemberian arahan,
petunjuk dan bimbingan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
Pasal 48
Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas, wajib menyampaikan laporan
kepada Bupati dan tembusan laporan disampaikan kepada satuan kerja
perangkat daerah dan instansi lainnya yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.
BAB X
KETENTUAN LAIN
Pasal 49
Pasal 50
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Pandeglang
Nomor 33 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Pandeglang (Berita Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun
2014 Nomor 33), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
23
Pasal 52
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Pandeglang
pada tanggal 19 Oktober 2016
BUPATI PANDEGLANG,
CAP/TTD
IRNA NARULITA
Diundangkan di Pandeglang
pada tanggal 19 Oktober 2016
Pj. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN
ABUPATEN PANDEGLANG,
CAP/TTD
FERY
RY HASANUDIN
HERMAWAN, SH
NIP. 19620411 199312 1 001