Paparan Kasubdit Fasgub Kemendagri (GWPP Prov Sulbar 10-11 Sept 2019)
Paparan Kasubdit Fasgub Kemendagri (GWPP Prov Sulbar 10-11 Sept 2019)
Oleh :
PP No 33 Tahun 2018
Tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah
Pusat
(mandat dari Pasal 91 ayat (8) dan Pasal 93 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014)
Pasal 5
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat melaporkan pelaksanaan
tugas dan wewenang kepada Presiden melalui Mendagri
PRINSIP PENGATURAN WEWENANG DAN
PENUGASAN BERDASARKAN AZAS
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH
Kewenangan Pusat
DILAKSANAKAN INSTANSI
PUSAT
Desentralisasi
DISERAHKAN KEPADA DAERAH
WEWENANG Dekonsentrasi
DILIMPAHKAN KEPADA
PEMERINTAH GUBERNUR SELAKU WAKIL
PUSAT PEMERINTAH PUSAT ATAU
INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH
Tugas Pembantuan
DITUGASKAN KEPADA DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN
Pasal 10 – 12 UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
URUSAN PEMERINTAHAN
CONCURRENT
URUSAN
ABSOLUT (Urusan bersama Pusat,
PEMERINTAHAN UMUM
(Mutlak urusan Pusat) Provinsi, dan Kab/Kota)
- PERTAHANAN WAJIB/
PILIHAN/OPTIONAL Wawasan
Wawasan Kebangsaan;
Kebangsaan;
OBLIGATORY Ketahanan
- KEAMANAN (Sektor Unggulan) Ketahanan Sosial;
Sosial;
PELAYANAN DASAR Pengamalan
Pengamalan pancasila
pancasila
- MONETER pendidikan; kesehatan; PU & Persatuan
Persatuan dan
dan Kesatuan;
Kesatuan;
- YUSTISI
penataan ruang; perumahan Kelautan & perikanan, Penanganan
Penanganan Konflik
Konflik Sosial;
Sosial;
Rakyat dan kawasan permukiman; Koordinasi
Pariwisata, Pertanian, Koordinasi Pelaksanaan
Pelaksanaan
Trantib umum, dan Linmas, Sosial Tugas
- POLITIK LUAR NEGERI (dilaksanakan dengan SPM) Kehutanan, ESDM, Tugas Antar
Antar Instansi
Instansi di
di
Provinsi/Kab/Kota;
Provinsi/Kab/Kota;
- AGAMA Perdagangan,
NON PELAYANAN DASAR Pengembangan
Pengembangan
perindustrian dan Kehidupan
tenaga kerja; pemberdayaan
Transmigrasi Kehidupan Demokrasi;
Demokrasi;
perempuan & anak, pangan; Pelaksanaan
Pelaksanaan semua
semua urusan
urusan
Pertanahan; Lingkungan Hidup; pemerintahan
pemerintahan yang
yang bukan
bukan
Dukcapil, PMD, penduduk dan kewenangan
KB, perhubungan, kominfo,
kewenangan Daerah
Daerah & & tidak
tidak
Ditangani oleh Instansi
Ditangani oleh Instansi
Koperasi UKM, Penanaman
Vertikal
Vertikal
Modal, PORA, statistik, sandi,
Budaya, perpustakaan, & arsip
KEDUDUKAN DAN PERAN GUBERNUR
GUBERNUR
Selain melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) gubernur
mempunyai tugas dan wewenang:
1) Menyelaraskan perencanaan pembangunan antar daerah Kabupaten/Kota dan antara
daerah Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota di wilayahnya; (Pasal 91, ayat (4), huruf a, UU
23/2014)
2) Mengoordinasikan kegiatan pemerintahan dan pembangunan antara Daerah provinsi dan
Daerah kabupaten/kota dan antar- Daerah kabupaten/kota yang ada di wilayahnya; (Pasal
91, ayat (4), huruf b, UU 23/2014)
3) Memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat atas usulan DAK pada daerah
Kabupaten/Kota di wilayahnya; (Pasal 91, ayat (4), huruf c, UU 23/2014)
4) Melantik Bupati/Wali Kota; (Pasal 91, ayat (4), huruf d, UU 23/2014)
5) Memberikan persetujuan pembentukan Instansi Vertikal di wilayah provinsi kecuali
pembentukan Instansi Vertikal untuk melaksanakan urusan pemerintahan absolut dan
pembentukan Instansi Vertikal oleh kementerian yang nomenklaturnya secara tegas
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; (Pasal
91, ayat (4), huruf e, UU 23/2014)
6) Melantik Kepala Instansi Vertikal dari kementerian dan lembaga pemerintah
nonkementerian yang ditugaskan di wilayah Daerah provinsi yang bersangkutan kecuali
untuk kepala Instansi Vertikal yang melaksanakan urusan pemerintahan absolut dan kepala
Instansi Vertikal yang dibentuk oleh kementerian yang nomenklatur secara tegas
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; (Pasal
91, ayat (4), huruf f, UU 23/2014)
Tugas dan Wewenang GWPP lainnya
Dalam UU nomor 23 Tahun 2014
Selain melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) gubernur mempunyai tugas dan wewenang:
1) Menerima pertanggungjawaban Bupati/Wali Kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum untuk diteruskan kepada Menteri;
(Pasal 25, ayat (4), UU 23/2014)
2) Memberikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis kepada Bupati/Wali Kota yang tidak menyampaikan laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah; (Pasal 73, UU 23/2014)
3) Memberikan teguran dan sanksi tertulis kepada Bupati/Wali Kota atas laporan DPRD terkait tidak diterimanya penjelasan Kepala
Daerah terhadap penggunaan hak interpelasi; (Pasal 73 ayat (5), UU 23/2014)
4) Mengusulkan pemberhentian Bupati/Walikota kepada Menteri atas laporan dari DPRD Kabupaten/Kota; (Pasal 79 ayat (2), UU
23/2014)
5) Mengusulkan penjabat Bupati/Wali Kota kepada Menteri apabila Bupati/Wali Kota Kota diberhentikan sementara dan tidak ada Wakil
Bupati/Wali Kota; (Pasal 86, ayat (3), UU 23/2014)
6) Menyampaikan usul pemberhentian anggota DPRD Provinsi kepada Menteri dan memberhentikan anggota DPRD Kabupaten/Kota atas
usul pimpinan DPRD Kabupaten/Kota; (Pasal 140, ayat (2),dan Pasal 194, ayat (4), UU 23/2014) gabungan
7) Menyampaikan nama anggota DPRD provinsi yang diberhentikan dan nama calon pengganti antarwaktu kepada Menteri, serta
meresmikan pemberhentian anggota DPRD Kabupaten/Kota dan pengangkatan pengganti antarwaktu anggota DPRD Kabupaten/Kota;
(Pasal 144, ayat (4),dan Pasal 198, ayat (5), UU 23/2014) gabungan
8) Melakukan pembinaan dan pengendalian penataan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota; (Pasal 211 UU 23/2014)
9) Menunjuk penjabat Sekretaris Daerah Provinsi atas persetujuan Menteri dan menyetujui penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
yang ditunjuk Bupati/Wali Kota;; (Pasal 214, ayat (1) dan (2), UU 23/2014) narasi diubah
10) Mengajukan Perda Kabupaten/Kota tentang pembentukan kecamatan kepada Menteri untuk mendapat persetujuan; (Pasal 221, ayat
(3), UU 23/2014)
11) Membatalkan keputusan Bupati/Wali Kota tentang pengangkatan camat yang tidak sesuai dengan ketentuan; (Pasal 224, ayat (3), UU
23/2014)
12) Mengangkat dan/atau melantik Kepala Perangkat Daerah Kabupaten/Kota yang ditolak diangkat dan/atau dilantik oleh Bupati/Wali Kota;
(Pasal 235, ayat (2), UU 23/2014)
13) Memberikan nomor register terhadap Raperda Kabupaten/Kota yang diajukan oleh Bupati/Wali Kota; (Pasal 242, ayat (2), UU 23/2014)
14) Menyampaikan laporan Perda Kabupaten/Kota yang telah mendapat nomor register secara berkala kepada Menteri; (Pasal 243, ayat
(2), UU 23/2014)
15) Memberikan sanksi kepada Penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota yang masih memberlakukan Perda yang telah
dibatalkan; (Pasal 252, ayat (1), UU 23/2014)
Lanjutan….Tugas dan Wewenang GWPP lainnya
Dalam UU nomor 23 Tahun 2014
16) Memberi sanksi kepada Bupati/Wali Kota yang tidak menyebarluaskan Perda dan Perkada yang telah diundangkan;
(Pasal 254, ayat (2), UU 23/2014)
17) Melakukan pengendalian atas defisit APBD Kabupaten/Kota dengan berdasarkan batas maksimal defisit APBD dan batas
maksimal jumlah kumulatif pinjaman Daerah; (Pasal 306, ayat (2), UU 23/2014)
18) Memberikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis kepada Bupati/Wali Kota yang tidak mengumumkan informasi
tentang pelayanan publik; (Pasal 348, ayat (1), UU 23/2014)
19) Memberikan sanksi administratif kepada Bupati/Wali Kota yang tidak memberikan pelayanan perizinan; (Pasal 350, ayat
(5), UU 23/2014)
20) Melakukan evaluasi kinerja pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; (Pasal 352,
ayat (2), UU 23/2014)
21) Mengoordinasikan pelaksanaan pembangunan kawasan perbatasan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat (Pasal 361, ayat (4), UU 23/2014)
22) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kerjasama yang dilakukan daerah Kabupaten/Kota dalam satu provinsi;
(Pasal 368, ayat (1), UU 23/2014)
23) Melakukan fasilitasi khusus kepada penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang telah dibina namun tidak
menunjukkan perbaikan kinerja; (Pasal 382, ayat (5), UU 23/2014)
24) Memberikan sanksi administratif kepada Bupati/Wali Kota yang tidak melaksanakan program strategis nasional; (Pasal
68, ayat (1), UU 23/2014)
25) Memberikan sanksi administratif kepada Bupati/Wali Kota yang tidak mengumumkan informasi pembangunan Daerah
dan informasi keuangan Daerah; (Pasal 394, ayat (3), UU 23/2014)
26) Meresmikan Ketua, Wakil Ketua dan Keanggotaan DPRD Kabupaten/Kota; (Pasal 165, ayat (4) dan Pasal 155, ayat (2), UU
23/2014)
27) Melakukan pembinaan dan pengawasan umum dan teknis terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota; (Pasal 375, ayat (3), UU 23/2014)
28) Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 91, ayat (4),
huruf g)
29) membantu melakukan evaluasi terhadap rancangan perda kabupaten/kota tentangrencana pembangunan industri serta
pembentukan, penghapusan, penggabungan, dan/atau perubahan status desa menjadi kelurahan atau kelurahan
menjadi desa. (Permendagri 80 tahun 2015)
PERANGKAT GUBURNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT
Pasal 93 UU No. 23 Tahun 2014
(1) Gubernur dalam menyelenggarakan tugas sebagai wakil Pemerintah Pusat dibantu
oleh perangkat gubernur.
(2) Perangkat gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
sekretariat dan paling banyak 5 (lima) unit kerja.
(3) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh sekretaris
gubernur.
(4) Sekretaris daerah provinsi karena jabatannya ditetapkan sebagai sekretaris
gubernur.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan organisasi, tugas, dan fungsi perangkat
gubernur diatur dalam peraturan pemerintah.
PP 33 Tahun 2018
Pasal 2
Perangkat GWPP dilaksanakan oleh perangkat daerah provinsi.
Pasal 3
(1) Sekretariat bertugas mendukung pelayanan administrasi keuangan, perencanaan,
dan umum.
(2) Unit kerja membantu pelaksanaan tugas dan wewenang GWPP pada bidang:
a. pemerintahan;
b. hukum dan organisasi;
c. keuangan;
d. perencanaan; dan
e. pengawasan.
MUATAN RANCANGAN PERMENDAGRI
ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT GWPP
MUATAN RANCANGAN PERMENDAGRI
ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lanjutan....MUATAN RANCANGAN PERMENDAGRI
ORGANISASI DAN TATA KERJA
Catatan:
Nomenklatur sesuai dengan Permendagri Nomor 56 Tahun 2019 tentang SOTK Setda
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI (RANCANGAN PERMENDAGRI)
PERANGKAT GWPP
FUNGSI:
a. membantu melakukan evaluasi terhadap rancangan perda kabupaten/kota tentang
APBD, perubahan APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, tata ruang daerah,
pajak daerah dan retribusi daerah sesuai peraturan perundang-undangan
b. membantu memberikan rekomendasi atas usulan DAK pada Daerah kabupaten/kota
di wilayahnya
c. membantu pemberdayaan dan memfasilitasi Daerah kabupaten/kota
4. Akan dilakukan evaluasi setiap tahun untuk penambahan tugas GWPP yang
akan dialokasikan
5. Diupayakan dekonsentrasi peran GWPP masuk dalam Prioritas Nasional,
sehingga dari aspek pembiayaan mengalami peningkatan yang signifikan,
tentu saja diikuti dengan output dan outcome yang harus dicapai
6. Mensinergikan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan GWPP antar
komponen pembina lingkup Kemendagri
MUATAN RANCANGAN PERMENDAGRI
PELAPORAN DAN EVALUASI
Pelaporan
• Memuat kewajiban pelaporan pelaksanaan tugas dan wewenang Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri.
• Laporan GWPP meliputi aspek manajerial (pelaksanaan tugas dan wewenang)
serta aspek akuntabilitas (keuangan). Laporan GWPP disampaikan paling lambat
2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir, serta disusun berdasarkan format
dan instrumen yang telah ditetapkan oleh Menteri.
Evaluasi
Memuat Evaluasi trhadap GWPP yang dilaksanakan Kemendagri dengan melibatkan
Kementerian/Lembaga terkait. Objek yang dievaluasi adalah aspek perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan kegiatan GWPP.
MUATAN RANCANGAN PERMENDAGRI
MEKANISME PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
S U M AT E R A
K A L IM A N T A N
IR IA N J A Y A
JAVA