Anda di halaman 1dari 48

SALAM TANGGUH

Dr. Triple A - BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan


PELATIHAN MANAJEMEN DASAR BENCANA

KERJASMA MULTI PIHAK


Dr. Triple A - BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan
DR. ANDI AMIN AKHIRUDDIN, M.Si.
Widyaiswara Ahli Madya
BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan

Riwayat Pendidikan
D-1 Public Relation (LM PATRA), Jakarta, 1999.
S-1 (STPDN), Jatinangor, 2004.
S-2 (MAPD-IPDN), Jatinangor, 2007.
S-3 (FISIP-UNHAS), Makassar, 2015.

0813 4249 6969


a.amin.akhiruddin@gmail.com
Dr. Triple A - BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan
SERSAN
SERIUS tapi SANTAI
Tujuan pEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta


pelatihan diharapkan dapat memahami kerja
sama multi pihak dalam penanggulangan
bencana sesuai aturan yang berlaku.

Dr. Triple A - BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan


indikator hasil belajar

Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan


Hubungan Kelembagaan, Peserta dapat:
• Menjelaskan koordinasi pusat dan daerah serta antar
lembaga dalam Penanggulangan Bencana.
• Menjelaskan jenis-jenis klaster Penanggulangan
Bencana di Indonesia.

Dr. Triple A - BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan


Materi Pokok Pertama
Kerjasama Multi Pihak
KEADAAN DAN SITUASI SAAT
TERJADI BENCANA
MEDIA TIDAK TOMAS TIDAK ADA
BERDAYA TOGA
BINGUNG MARAH
KEPALA
ORMAS, APARAT TANGGUNG
DAERAH
LSM CEMAS
TIDAK ADA
SEDIH
KOORDINASI JAWAB
MASYARAKAT BENCANA RELAWAN
BERHARAP OPD
TAKUT KACAU
STRES
BANTUAN
DUNIA TNI/POLRI MUSNAH BALAU
USAHA
TIDAK AKADEMISI SIRNA

PAKAR HILANG
TAHU

9
Kekuasaan Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
PUSAT
PRESIDEN Pemegang kekuasaan
pemerintahan – Psl 4
(1) UUD 1945

Kementerian/LPNK Psl 17 UUD 1945

Koordinasi Sebagian Koordinasi


Urusan
Koordinator dlm
penyeleng. urusan
KEMENDAGRI pem. di daerah
PP No 12 Th 2017

Tanggungjawab Otonomi Seluas-luasnya


Psl 18 (5) UUD 1945

DAERAH Pemerintahan Daerah


10
Dr. Triple A - BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan
U R U S A N P E M E R I N TA H A N YA N G D I S E R A H K A N

WAJIB
PILIHAN
berkaitan dengan tidak berkaitan dengan
pelayanan dasar non pelayanan dasar

1. Pendidikan; 1. penataan ruang; 1. kelautan dan


2. kesehatan; 2. pertanahan; perikanan;
3. lingkungan hidup; 3. pembangunan daerah; 2. pariwisata;
4. Pekerjaan umum; 4. perhubungan; 3. pertanian;
5. ketahanan pangan; 5. koperasi, usaha kecil, dan
6. kependudukan dan
4. kehutanan;
menengah;
pencatatan sipil; 6. penanaman modal;
5. energi dan
7. keluarga berencana; 7. perumahan; sumberdaya
8. sosial; 8. kepemudaan dan olah raga; mineral;
9. tenaga kerja; 9. pemberdayaan masyarakat; 6. perdagangan;
10. ketentraman dan 10.pemberdayaan perempuan; 7. perindustrian;
ketertiban umum serta 11.statistik; dan
perlindungan 12.persandian;
masyarakat; dan
8. transmigrasi.
13.kebudayaan;
11.perlindungan anak; 14.Perpustakaan;
15.kearsipan; dan
16.komunikasi dan informatika 12
HUBUNGAN KEKUASAAN
PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH

PEMEGANG KEKUASAAN THE ULTIMATE


PEMERINTAHAN – PSL 4 (1) UUD PRESIDEN RESPONSIBILITY LIES UPON
1945 THE PRESIDENT

NASIONAL Kementerian/LPNK
Psl 17 UUD 1945
KORBINWAS KORBINWAS
Sebagian
Urusan

WAKIL PEMERINTAH
REGIONAL DPRD PROV GUBERNUR PUSAT
Unsur Penyelenggara Unsur Penyelenggara

Koordinasi,
Pembinaan,
Pengawasan

BUPATI/
LOKAL DPRD KAB/KOTA
WALIKOTA
Unsur Penyelenggara Unsur Penyelenggara

13
KOMUNIKASI
• “proses interaktif antara dua atau lebih orang yang
saling bertukar informasi yang bermanfaat melalui
kata-kata atau pesan-pesan baik secara verbal
ataupun tertulis”
• Ada dua pihak yang saling berhubungan : pemberi
informasi (sender) dan yang menerima informasi
(receiver).
PERBEDAAN
KELOMPOK TIM

KELOMPOK BELUM TENTU TIM TIM PASTI KELOMPOK.


ANGG BEKERJA SECARA INDIVIDUAL DAN KADANG ANGG MENYADARI KETERGANTUNGAN ANTAR
BERBEDA TUJUAN. MEREKA
ANGG TDK DILIBATKAN DLM PENETAPAN SASARAN. ANGG MERASA MEMILIKI ORGANI-SASI KRN
KOMITMEN THD SASARAN.
ANGG DIMINTA UTK BEKERJA DAN BUKAN DIMINTA
SARAN. ANGG MEMILIKI KONTRRIBUSI THD KEBERHASILAN
ANGG TDK PERCAYA PADA MOTIF REKAN-REKAN ORGANISASI.
KERJANYA. ANGG BEKERJA DLM SUASANA SALING PERCAYA.
HATI-HATI DLM MENYAMPAIKAN PENDAPAT KRN ANGG MENJALANKAN KOMUNIKASI DGN TULUS.
KURANG TOLERANSI ANGG DIDORONG MENAMBAH KE-TRAMPILAN DAN
APABILA MENDAPAT PELATIHAN DLM PENERAPANNYA MENERAPKANNYA DLM TIM.
SANGAT DIBATASI OLEH PIMPINAN.
ANGG MENYADARI BAHWA KONFLIK DLM TIM ADL
ANGG BERADA DLM KONFLIK, TDK TAHU SEBAB DAN HAL WAJAR.
PEMECAHANNYA.
ANGG BERPARTISIPASI AKTIF DALAM PENGAMBILAN
ANGG TIDAK DI DORONG UTK IKUT DLM PENGAMBILAN
08/10/2022 KEPUTUSAN TIM.. 16
KEPUTUSAN.
TAHAPAN MEMBANGUN TIM EFEKTIF

PERFORMING
NORMING (P)
(N)
STORMING
(S)

FORMING
(F)
1. T. Forming (Pembentukan)
a. Ada rasa optimis + pesimis, takut, was-was, khawatir
b. Himpun informasi, identifikasi masalah, sulit problem solving,
ragu terhadap fungsi Tim
2. T. Storming (Gejolak/Badai)
a. Ragu pd kemampuan Tim
b. Mengeluh pd beban kerja
c. Defensif + saling menyalahkan
d. Kompetisi + timbul ketegangan
e. Saling beragumentasi thd kesalahan
08/10/2022 18
3. T. Norming
a. Rekonsiliasi + Terima Beda pendapat
b. Konflik terkendali
c. Ada saran Konstruktif
d. Kerja Lancar + Harmonis
e. Sense of Togetherness
f. Kerjasama Solid
4. T. Performing
a. Tim jadi matang
b. Ada perbaikan-perbaikan + Perubahan
c. Fungsi managemen POAC jalan
d. Suasana Kerja Kondusif
e. Anggota Tim tahu Hak + kewajiban
f. Kerja trampil + produktif

08/10/2022 19
 Siapa saja (orang, organisasi, komunitas) yang
dipengaruhi oleh atau mempengaruhi suatu
Upaya Perubahan organisasi (Upaya)
 Bisa pula mereka yang memiliki kepentingan kuat
terhadap Upaya itu, baik alasan akademik, filosofis,
atau politis, sekalipun mereka dan keluarganya,
teman dan rekannya tidak langsung dipengaruhi
Upaya itu
Stakeholders Primer (Primary Stakeholders)
 Orang / kelompok yang
langsung dipengaruhi
Upaya itu, baik positif
maupun negatif (dalam
beberapa kasus ada
Stakeholders Primer di
kedua sisi)
Stakeholders Sekunder (Secondary Stakeholders)

 Orang / kelompok yang secara


tidak langsung dipengaruhi
Upaya itu, baik positif maupun
negatif
Stakeholders Utama (Key Stakeholders)
Mereka yang bisa memiliki pengaruh
positif / negatif terhadap Upaya itu.
Mereka sangat penting di dalam atau bagi
organisasi.
High High
Influence, Influence,
Low High
Interest Interest
(Latents) (Promoters)

Low Low
Influence, Influence,
Low High
Interest Interest
(Apathetic (Defenders)
s)
Ciri-ciri keempat Kelompok Stakeholders:
Promoters memiliki kepentingan besar terhadap
Upaya dan juga kekuatan untuk membantu
membuatnya berhasil (atau menggelincirkannya)
Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat
me- nyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi
kekuatannya kecil untuk mempengaruhi Upaya
Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun
terlibat dalam Upaya, tetapi memiliki kekuatan besar
untuk mempengaruhi Upaya jika mereka menjadi
tertarik
Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun
kekuatan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya
Upaya
MODEL COLLABORATIVE GOVERNANCE
DESAIN
KELEMBAGAAN
•Aturan yg jelas
•Trasparansi Proses

PROSES KOLABORASI
KONDISI AWAL
•Membangun kepercayaan
•Kekuatan Sumda
•Dialog Tatap Muka
•Insentif – Konstrain
•Hasil antara OUTCOME
•Riwayat Kerma &
•Komitmen pd proses
Konflik
•Pemahaman bersama

KEPEMIMPINAN
FASILITATIF
“Pemberdayaan”
Mengapa kolaborasi itu penting ?

Memahami Kontribusi terhadap Pemahaman Kebutuhan Bersama

Menghindarkan Duplikasi Upaya yang Dilakukan

Mempertahankan Prinsip dan Standar Minimum

Menjamin Bahwa Kesenjangan Geografis dan Program Dijembatani

Meningkatkan Upaya Advokasi


PENTAHELIX: LIBATKAN SEMUA UNSUR DALAM KEBENCANAAN
PEMERINTAH AKADEMISI BISNIS KOMUNITAS MEDIA
PENTAHELIX

KEADAAN PASKA
PRABENCANA
DARURAT BENCANA

PENGURANGAN MENYELAMATKAN PEMBANGUNAN


RESIKO BENCANA BANYAK NYAWA KEMBALI YG
MANUSIA LEBIH BAIK
 TATA RUANG
 LINGKUNGAN
HIDUP
 INFRASUTRUKTUR
Diskusi Kelompok

Sebutkan Pihak-Pihak yang terlibat


ketika terjadi bencana dan Tugasnya?
Kelompok 1 Bencana Alam
Kelompok 2 Bencana Non Alam
Kelompok 3 Bencana Sosial

Dr. Triple A 30
Stakeholder Penanggulangan Bencana Indonesia

TNI

BAPPENAS ......dan
lainnya....
Kolaborasi antara:
Pemerintah (K/L, Pusat Daerah)
dengan:
•Media
•Akademisi/Profesi
•Dunia Usaha (PPP)
•TNI - Polri
•Organisasi
Keagamaan
•LSM
•Relawan
•Internasional, dll
Pemangku Kepentingan di Tingkat Pusat
Stakeholder

Pusat • Klaster Nasional


• Kementerian/Lembaga
Propinsi • Platform Nasional PRB
• LPBI NU (Lembaga Penanggulangan
Bencana dan Perubahan Iklim NU)
Kab/Kota • MDMC (Muhammadiyah Disaster
Management Centre)
• PMI
• dll
Peran Pemerintah Daerah
Pendanaan Melindungi Pendanaan
Kesehatan Kegiatan
(APBD) Masyarakat Kekarantinaan

Terlibat dalam Menyediakan SD Menyelenggarakan


Penyelenggaraan dalam Informasi
Kekarantinaan Kekarantinaan Kekarantinaan
Kesehatan Kesehatan Kesehatan

Mengatur Terlibat dalam


Pengawasan
Penempatan Pembinaan
terhadap kegiatan
Pejabat Karantina Kegiatan
Kekarantinaan
Kesehatan Kekarantinaan
Pemangku Kepentingan di Tingkat Provinsi

• Pemerintah Propinsi dan OPD terkait


• BPBD Propinsi
• Forum PRB Propinsi
• Organisasi masyarakat [LPBI NU, MDMC, dll]
• PMI tingkat Propinsi
• Institusi pendidikan
Pemangku Kepentingan di Tingkat KAB/ KOTA
DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA DI TINGKAT DESA
• BPBD Kab/Kota • Pemerintah desa
• Pemerintah daerah dan OPD • Ormas
terkait • Forum Relawan
• LSM di tingkat kabupaten/kota
• Forum PRB
• Forum PRB kabupaten
• Organisasi maupun institusi
pendidikan
• Dunia usaha
TIME FOR A

COFFEE
BREAK
15 MINUTES OF RELAX

Dr. Triple A - BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan


Materi Pokok Kedua
Klaster Penanggulangan
Bencana
TEST KONSENTRASI

“BACA YANG KERAS


WARNANYA BUKAN
TULISANNYA”
SISTEM KLASTER
PENANGGULANGAN BENCANA
 Merupakan kerjasama dengan pendekatan rumpun [Cluster
Approach]
 Dikembangkan untuk meningkatkan kualitas tanggap darurat, yang
sering tidak dapat diramalkan dan bersifat ad-hoc.
 Suatu klaster mirip dengan koordinasi sektor (anggota sektor
tertentu berkoordinasi dalam upaya penanggulangan untuk
memaksimalkan usaha yang dilakukan).
 Terdapat badan atau lembaga yang ditunjuk untuk memimpin
pengoordinasian upaya-upaya (penanggulangan) dari sektor
tersebut
PENGELOLAAN KAPASITAS PENANGGULANGAN BENCANA
POLA KLASTER PB - KEP KA BNPB NO 173 TH 2014

KESEHATAN
PENCARIAN DAN
EKONOMI PENYELAMATAN

PEMULIHAN DINI LOGISTIK

PENGUNGSIAN DAN
SARANA DAN PERLINDUNGAN
PRASARANA

PENDIDIKAN
Kolaburasi Stakeholder
Pusdiklat.bnpb.go.id
Tugas
pemetaan
klaster
& stakeholder
Kolaborasi Multipihak dalam penanganan
Covid 19

Semua Kementerian/Lembaga dan


Pemerintah Daerah dilibatkan dalam
Gugus tugas Percepatan Penanganan
COVID-19 (Pepres 9 Tahun 2020)
“tidak ada masa damai, yang ada adalah waktu
diantara dua bencana”

BENCANA BENCANA

KOLABORASI
PENCEGAHAN KESIAPSIAGAAN
MITIGASI
MULTIPIHAK
TANGGAP DARURAT

PELATIHAN,
SIMULASI,
PENINGKATAN
GELADI KAPASITAS

47
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai