Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jordan Putra Cahyono

NIM : 190231100115
Kelas : EP-C
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia

Program Pahlawan Ekonomi UMKM Dalam Penanganan Kemiskinan


Kota Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu konsekuensi dari pandemi Covid-19 yang paling ditakuti oleh
Indonesia bahkan negara maju di seluruh dunia adalah ketidakpastian ekonomi.
Banyak kegiatan ekonomi yang harus dihentikan sementara sebagai respons atas
pelaksanaan upaya pencegahan perluasan infeksi Covid-19. Mulai dari
perusahaan modal besar hingga UMKM pedesaan harus tutup sementara. Hal ini
membuat berbagai lapisan sosial terpengaruh secara ekonomi. Oleh karena itu,
pemerintah menerapkan beberapa program Jaring Pengaman Sosial (JPS)
selama pandemi untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Kemiskinan di Indonesia menimbulkan berbagai persoalan kompleks seperti
pengangguran, kejahatan, dan problem sosial lainnya. Kota Surabaya merupakan
salah satu kota metropolitan di Indonesia yang memiliki tingkat kemiskinan yang
tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah kota Surabaya untuk
mengatasi masalah. Beberapa kebijakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota
Surabaya adalah Pahlawan Ekonomi UMKM. Program Pahlawan Ekonomi UMKM
Intangible merupakan program pemberdayaan perempuan di rumah dari keluarga
dan pengusaha UMKM. Program Pahlawan Ekonomi Intangible UMKM dinilai
dapat mengurangi kemiskinan.
1.2 Tujuan
Program Pembinaan kewirausahaan yang diberikan dalam program Pahlawan
Ekonomi menyasar UMKM salah satunya sentra Industri Roti dan Produk kue
Rungkut Lor yang bisa memberikan dampak positif terhadap pembentukan sikap
berwirausaha dalam bentuk pola pikir, kemampuan, dan status kewirausahaan.
Program pelatihan kewirausahaan berperan pada membuat niat kewirausahaan
pada bentuk keinginan di antara peserta acara pelatihan untuk memulai serta
menyebarkan bisnis dan melihat peluang usaha lain yang bisa dijalankan. Dengan
begitu, bisa mempertinggi pendapatan keuangan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Sehingga dapat membantu perekonomian serta
mengurangi kemiskinan.
1.3 Rumusan Masalah
• Bagaimana dampak efektivitas kebijakan program Pahlawan Ekonomi
dalam pengentasan kemiskinan di Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI


Kajian pertama yang ditemukan adalah kajian yang dilakukan oleh (Supriyanto, 2012)
yang berjudul “Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Sebagai Salah
Satu Upaya Pengentasan Kemiskinan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
peran penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam memerangi kemiskinan
di Indonesia. Penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa upaya pemajuan dan pengembangan sektor UMKM akan mampu
menyerap lebih banyak tenaga kerja dan tentunya akan mampu meningkatkan kesejahteraan
para pekerja yang terlibat sedemikian rupa sehingga bagi manfaat dari mereka yang terlibat.
Pekerja akan menggunakannya untuk mengurangi pengangguran, yang pada akhirnya akan
digunakan untuk memerangi kemiskinan.
BAB 3 PEMBAHASAN
Kemiskinan pada Indonesia menimbulkan berbagai problem kompleks seperti
pengangguran, kejahatan, serta persoalan sosial lainnya. Salah satu kota metropolitan di
Indonesia adalah Kota Surabaya yang masih memiliki taraf kemiskinan yang tinggi. Berbagai
macam upaya sudah dilakukan Pemkot Surabaya buat mengatasi masalah kemiskinan. Salah
satu kebijakan yang diterapkan Pemerintah Kota Surabaya merupakan program Pahlawan
Ekonomi tidak Berwujud pada UMKM. Studi ini ingin menjawab secara empiris seberapa
efektif kegiatan ini. Efektivitas berdasarkan Budiani (2007:53) dapat diukur melalui penentuan
tujuan program, pengenalan program, tujuan program, dan pemantauan acara. Program
Pahlawan Ekonomi UMKM tidak Berwujud merupakan program pemberdayaan ibu rumah
tangga berasal keluarga miskin dan pengusaha UMKM. Kegiatan Pahlawan Ekonomi tidak
Berwujud UMKM dievaluasi efektif pada meminimalisir kemiskinan.
Sebagai negara berkembang Indonesia wajib membuat banyak perubahan guna
mensejahterakan bidang ekonomi, politik, serta lainnya. Namun dalam komunitas masih
kurang siap dalam mengalami persaingan global. Transformasi kecil dan besar harus
dialakukan untuk melanjutkan perkembangannya, tidak bisa dipungkiri kalau Indonesia masih
belum dapat menjauhi permasalahan kemiskinan. Kemiskinan merupakan keadaan
ketidakmampuan ekonomi untuk memenuhi standar hidup rata- rata sesuatu penduduk di
sesuatu wilayah (A. Kurniawan, 2017). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa
jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2019 sebanyak 25,14 juta jiwa atau sekitar
9,41% dari total 260 juta penduduk Indonesia. Ini bisa disebut populasi miskin jika populasi
memiliki pengeluaran rata-rata per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Pada Maret
2019, tingkat garis kemiskinan meningkat 3,55% dari Rp410.6.670 per kapita per bulan
menjadi Rp 425.250 per kapita per bulan (Raharjo, 2019). Pemerintah tidak hanya diam dalam
menghadapi masalah kemiskinan. Berbagai upaya penanggulangan kemiskinan telah
dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. Pemerintah telah
menerapkan berbagai kebijakan kemiskinan, tetapi hasilnya belum berdampak pada
pengurangan kemiskinan. Kemiskinan dapat terjadi di berbagai wilayah , baik perkotaan
maupun pedesaan, salah satunya adalah di Surabaya. Kota Surabaya merupakan salah satu
kota besar di Indonesia yang angka kemiskinannya masih tinggi.
Perkembangan Persentase Penduduk Miskin
Di Kota Surabaya, 2002-2018

Berdasarkan gambaran tersebut, dapat dilihat bahwa angka kemiskinan di Kota


Surabaya sudah mulai membaik atau bisa dikatakan menurun dari tahun 2015 hingga 2018,
yang menunjukkan angka 4,88%. Ini merupakan pencapaian positif, meski ada penurunan
dapat dilihat bahwa jumlah penduduk miskin masih sangat besar, yaitu 141 ribu orang.
Penurunan angka kemiskinan di Surabaya tak luput dari peran Pemerintah Kota Surabaya,
yaitu dengan membuat program penanggulangan kemiskinan program Pahlawan Ekonomi
UMKM. Program Pahlawan Ekonomi UMKM merupakan program yang bertujuan untuk
mengangkat strata sosial dan ekonomi masyarakat miskin. Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah, salah satu program dari Dinas Koperasi dan UKM yang diatur dalam
UndangUndang Nomor 20 Tahun 2008 bahwa pemerintah dan pemerintah daerah
memfasilitasi pengembang usaha dengan memberikan intensif kepada usaha mikro, kecil dan
menengah yang mengembangkan teknologi dan kelestarian lingkungan. Tujuan pembahasan
di atas adalah untuk mengetahui efektivitas kebijakan program penanggulangan kemiskinan
di Surabaya.
Program Pahlawan Ekonomi diluncurkan pada tahun dan bertujuan untuk
memperbaiki strata sosial dan ekonomi miskin. (Rachman, 2019). Realisasi program ekonomi
terdiri dari pelatihan UMKM pemberdayaan perempuan dari keluarga miskin. Perwujudan
program pahlawan ekonomi adalah pemberian pelatihan UMKM dengan memberdayakan ibu
rumah tangga dari keluarga miskin.
Dalam menangani kasus kemiskinan di masyarakat, Pemerintah Kota Surabaya telah
mempraktikkan sebagian kebijakan melalui program UMKM. Bersumber pada Rencana Kerja
Pergantian Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tahun 2019, kebijakan yang diterapkan Pemkot
Surabaya ialah sebagai berikut:
a) Fasilitasi Sertifikasi Produk buat Pelaku Usaha Skala Mikro
b) Pemantauan serta Penilaian Mikro Pengembangan Bisnis
c) Kenaikan Mutu Produk untuk Mikro Bisnis
d) Pelatihan Kenaikan Mutu Produk di Pusat Wisata Kuliner
e) Pelatihan Kewirausahaan buat Mikro Aktor Bisnis Skala
f) Menyelenggarakan Pusat Wisata Kuliner Kegiatan Promosi
g) Monitoring serta Evaluasi Pengembangan Bisnis di Wisata Kuliner Pusat dan Pasar
Tradisional
h) Pengadaan Sarana Pendukung untuk Situs Bisnis Skala Mikro
i) Pemeliharaan Usaha Skala Mikro Situs
j) Manajemen Rumah Kreatif Kuliner
k) pelatihan kuliner di rumah kreatif
l) Memfasilitasi sertifikasi produk buat bisnis kreatif.
Jumlah UMKM di Provinsi Jawa Timur
menurut kota

Tabel di atas menunjukkan bahwa kota Surabaya memiliki 260.762 UMKM karena
kota Surabaya merupakan pusat perekonomian dan pemerintahan, ibu kota provinsi Jawa
Timur. Pembangunan ekonomi di Kota Surabaya 98 persen didorong oleh sektor ekonomi
mikro dan kecil (UMKM). Hal ini didukung dengan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah
kota Surabaya sebagai Program Pengentasan Kemiskinan bagi UMKM.
Salah satu UMKM yang mendapat pembinaan dari Pemerintah Kota Surabaya adalah
Pusat Industri Produk Kue dan Roti Rungkut Lor di Surabaya. Pemerintah menawarkan
program penguatan UMKM seperti pelatihan kewirausahaan melalui Program Pahlawan
Ekonomi. Pelatihan ini merupakan program yang secara eksplisit mengembangkan
keterampilan sebagai persiapan untuk memulai dan mengembangkan usaha. Pelatihan
kewirausahaan ini dilakukan dengan mengundang narasumber ahli dan chef untuk
memberikan ilmu kepada UKM di Sentra Industri Baking dan Pastry Rungkut Lor. UKM belajar
bagaimana mengelola pemasaran, permodalan, pengemasan, keuangan, perdagangan
(stok), dan cara membuat kue, kerajinan, dan harga.
Program pelatihan kewirausahaan sangat penting untuk memperkuat kreativitas dan
inovasi. Dengan meningkatnya kreativitas dan inovasi, tidak menutup kemungkinan UKM
akan dapat mengembangkan kegiatannya dan mungkin menghadapi kendala dari segi
sumber daya keuangan, waktu dan infrastruktur. Pelatihan kewirausahaan menyadarkan
pengusaha, pemilik dan usaha mikro, kecil dan menengah akan pentingnya kreativitas dan
inovasi. Kreativitas dan inovasi merupakan bagian dari sikap kewirausahaan program
pelatihan kewirausahaan (Christanti, 2016).
Sentra Industri Produk Roti dan Kue Rungkut Lor merupakan salah satu UMKM yang
didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam Program Pemberdayaan UMKM. DPRD
Kota Surabaya menawarkan program pelatihan kewirausahaan bagi UMKM yang salah
satunya bertempat di Sentra Industri Produk Roti & Kue Rungkut Lor. Sentra Industri Produk
Roti dan Kue Rungkut Lor merupakan kawasan Kampung Kue dimana program pelatihan
kewirausahaan berdampak positif terhadap pembentukan sikap kewirausahaan berupa pola
pikir, keterampilan dan status kewirausahaan masyarakat pelaku UMKM di sana. Saat
dilaksanakan di lapangan, UMKM binaan di Pusat Industri Produk Kue dan Roti Rungkut Lor
mendapatkan pelatihan dari pemerintah kota Surabaya dengan membuka kursus dan
melibatkan narasumber serta chef untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang
manajemen pemasaran, permodalan dan keberlanjutan perdagangan produk (saham) seperti
cara bertahan hidup, resep, bahan berkualitas, manajemen keuangan, kemasan produk, cara
membuat kue, kerajinan dan harga. Selama pelatihan, peserta diperbolehkan untuk bertanya
jika mereka tidak mengerti apa yang dikatakan sehingga mereka bisa lebih memahaminya
nanti.
Program pelatihan kewirausahaan yang diberikan untuk menyasar UKM di Rungkut
Lor Bakery dan Pusat Produk Kue dapat memberikan dampak positif pada pelatihan
kewirausahaan dalam bentuk pikiran, dari kapasitas status wirausaha. Program pelatihan
kewirausahaan juga berperan dalam membentuk niat berwirausaha dalam bentuk keinginan
di antara peserta program pelatihan dan pengembangan bisnis dan melihat iklan lain yang
dapat dimanfaatkan. Dengan cara ini dapat meningkatkan pendapatan keuangan keluarga
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga dapat membantu perekonomian dan
mengurangi kemiskinan.

BAB 4 KESIMPULAN
Program pelatihan adalah salah satu program pahlawan ekonomi yang dirancang
khusus untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan eksplisit dalam persiapan
untuk memulai bisnis. Fokus penyelenggara program pelatihan kewirausahaan adalah hasil
dari program pelatihan kewirausahaan yang ditawarkan yaitu sikap kewirausahaan
masyarakat dilihat dari mentalitas, kemampuan, status dan kinerjanya. Memahami UMKM
(Perilaku) melalui program pelatihan kewirausahaan untuk menciptakan dan
mengembangkan usaha. Setelah melakukan pelatihan bagi pengusaha untuk Pemkot
Surabaya, melakukan pengawasan dan pelaksanaan langkah-langkah strategis untuk
mempromosikan produk UMKM. Sehingga cakupan pasarnya semakin meluas dari waktu ke
waktu.
Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Program
pelatihan kewirausahaan juga bertujuan dan berperan dalam membentuk niat berwirausaha
dalam bentuk keinginan di antara peserta program pelatihan dan pengembangan bisnis
dengan melihat iklan lain yang dapat dimanfaatkan. Dengan cara ini dapat meningkatkan
pendapatan keuangan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga dapat
membantu perekonomian dan mengurangi kemiskinan. Pihak desa dan kelurahan memiliki
tugas melakukan mediasi di lapangan agar program tersebut diketahui dan berdampak pada
semua lapisan masyarakat, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu secara
ekonomi. Selain itu, kegiatan roadshow dan pasar masyarakat yang berlangsung sebagai
bagian dari program ini akan berlangsung di Kelurahan dan Kecamatan. Peran Kelurahan dan
Kecamatan secara otomatis terlihat sentral. Ada juga peran Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Unik untuk mengeluarkan izin
usaha. Departemen Kesehatan yang menerbitkan sertifikat produk industri dalam negeri
melakukan pengujian untuk memastikan produk makanan/minuman yang diolah oleh UMKM
higienis dan berkualitas baik. Selain itu, terdapat Dinas Koperasi dan Usaha Mikro sebagai
penyedia legalitas kelembagaan dalam perekonomian.
Kebijakan program pengentasan kemiskinan di Surabaya dapat disimpulkan bahwa
dari program yang dibuat Pemkot Surabaya ada langkah efektif dalam mengurangi
kemiskinan. Namun, Program Pahlawan Ekonomi berupa UMKM dapat dikatakan efektif
dalam penanganan kemiskinan namun harus dengan kerja sama dan keterlibatan seluruh
komponen, khususnya lembaga keuangan agar dapat mengapung dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, A. (2017). Implementasi Kebijakan Pemerintah Dalam Program Usaha Ekonomi
Kelurahan. Demokrasi DanOtonomi Daerah, 15(3), 165–224.

Raharjo, B. (2019). Jumlah Penduduk Miskin Tinggal 25,14 Juta Jiwa. 16 Juli, p.1
Retrieved from
https://www.republika.co.id/berita/nasional/newsanalysis/19/07/16/puplu3415jumlah-
penduduk-miskin-tinggal-2514-juta-jiwa

Rachman, R. F. (2019). Optimalisasi Media Digital Berbasis Kemaslahatan


Umat Dalam Program Pahlawan Ekonomi Surabaya. Iqtishoduna, 8(2), 273–292

Christanti, A. (2016). Studi Peranan Pelatihan Kewirausahaan Terhadap


Pembentukan Sikap Dan Intensi Kewirausahaan Di Sentra Industri Produk Roti Dan
Kue Rungkut Lor , Surabaya. Agora, 4(1), 242–248.

Anda mungkin juga menyukai