Anda di halaman 1dari 12

Kontribusi Bantuan Modal, Strategi Promosi dan Kemampuan Manajerial terhadap

Kinerja Usaha Mikro di Era New Nomal


Christina Menuk Sri Handayani1, Suharyanto2,Tony Susilo Wibowo3.,
1,2,3 Department of Management, Faculty of Economy, PGRI Adi Buana University Surabaya
e-mail menukch@unipasby.ac.id,
suharyanto@unipasby.ac.id
tonysus_sw@unipasby.ac.id

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki kontribusi bantuan modal, strategi promosi dan
kemampuan manajerial terhadap kinerja usaha mikro di era new nomal. Penelitian ini
diterapkan pada usaha sektor mikro di Surabaya yang harus menghadapi kondisi lingkungan
setelah adanya pandemi covid -19 yaitu new normal dimana terjadi perubahan perilaku yang
dilakukan masyarakat seperti juga usaha mikro terkait pandemi yang telah terjadi, memulai
usaha baru dengan berbagai ketidak pastian, persaingan dengan intensitas yang tinggi. Berbagai
cara dilakukan pemerintah kota Surabaya untuk mengatasi keterpurukan usaha mikro dengan
memberi kesempatan untuk berdagang, mengadakan event akbar untuk mempromosikan
produk dan memberi bantuan modal. Populasi penelitian ini adalah usaha mikro yang berada di
Surabaya sebanyak 112 orang. Metode survey digunakan untuk mengambil data yang
diperlukan dari sampel. Pengujian kontribusi variabel bantuan modal, strategi promosi dan
kemampuan manajerial terhadap kinerja usaha menunjukkan bahwa kinerja usaha mikro
dipengaruhi oleh bantuan modal, strategi promosi dan kemampuan manajerial. Bantuan modal
yang didapatkan dipergunakan untuk menjalankan inovasi produk, inovasi promosi, distribusi
serta tambahan sumber daya didukung dengan kemampuan manajerial yang dimiliki dapat
meningkatkan kinerja usaha mikro.

Kata kunci : Bantuan Modal, Strategi Promosi, Kemampuan Manajerial, Kinerja Usaha mikro,
Era New Nomal

PENDAHULUAN

Peran UMKM di Indonesia cukup signifikan, seperti pada pembukaan kesempatan


kerja dan penyerapan tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peran
lain adalah sebagai penyedia jaringan pengaman ekonomi, terutama bagi masyarakat
yang mempunyai penghasilan rendah agar dapat menjalankan perekonomian secara
produktif. Secara umum peran UMKM di Indonesia terlihat pada (1) Sarana pemerataan
perekonomian rakyat dalam berbagai strata, menjangkau pelosok nusantara sehingga
masyarakat tidak perlu ke kota untuk mendapat penghidupan yang baik (2) Sarana
pengentasan kemiskinan, mempunyai peran dalam penyerapan tenaga kerja yang
terbilang tinggi (3) Sarana penghasil devisa negara, UMKM mampu menyumbang devisa
negara karena perannya tidak hanya di dalam negeri tetapi hingga luar negeri. (Putri,
2019)
Dengan adanya pandemi covid -19, UMKM menjadi sektor yang rentan terkena
hantaman, sudah tidak lagi disebut sebagai penyangga perekonomian seperti tahun-
tahun sebelumnya saat menghadapi krisis ekonomi. Pandemi covid-19 bisnis pelaku
1
usaha UMKM tentu sangat terdampak, seperti adanya kebijakan sosial distancing atau
pembatasan sosial menyebabkan konsumen lebih cenderung memilih berbelanja secara
online. Pelaku UMKM yang masih melakukan pemasaran secara langsung tentu harus
beralih ke pemasaran secara online. Covid-19 mengharapkan para pelaku UMKM
merubah kegiatan bisnisnya melakukan secara online termasuk dalam hal memasarkan
produknya.
Pemerintah juga mengatasi kondisi tersebut dari sisi permodalan yang
diharapkan dapat meningkatkan UMKM. Seperti yang disampaikan Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro Surabaya selama tahun 2020 hingga awal 2021, perkembangan UMKM
mencapai angka 40 ribu, yang dalam hal ini terdapat 29 ribu UMKM baru di Surabaya
yang berfokus pada usaha kuliner dan jasa.(Ka Dinkopum Surabaya,2021).
Pemberdayaan UMKM pada era new normal yang dilakukan Pemerintah Kota
Surabaya dengan memberi kesempatan warga untuk berdagang di Sentra Wisata
Kuliner dengan sistem take away dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
(Ka.Bappeko Surabaya, 2020). Upaya lain dilakukan dengan refocusing anggaran untuk
pemberdayaan pelaku UMKM. Walikota Surabaya (2021) Refocusing berupa
pembukaan dapur umum untuk mendukung kampung tangguh. Upaya lain yang
dilakukan Pemerintah Kota Surabaya adalah mengadakan event akbar yaitu Surabaya
Virtual Fashion, Craft and Culinary Expo 2021 pada tanggal 9-11 April 2021 diikuti 154
UMKM perwakilan dari kalurahan Kota Surabaya dengan menampilkan produk UMKM.
(Jawapos, 9 April 2021 Halaman 17).
Melihat keberadaan UMKM yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia bisa
menjadi salah satu pendorong dalam pemulihan ekonomi di Indonesia. Jumlah UMKM
di Indonesia tidaklah sedikit, menurut BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah UMKM yang
tersebar di seluruh Indonesia hingga 64 juta dan menjadi 99,9 persen usaha yang
bergerak menopang perekonomian di Indonesia.(Soleha,Arin Ramadhiani ,2020).
Pendapat Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan(OJK) bahwa UMKM
berperan dalam perekonomian dimana UMKM mempunyai kontribusi sebesar 60,51%
terhadap PDB Indonesia dan menyerap tenaga kerja 97% dari total angkatan kerja
nasional.(Wimboh Santoso, 2021)
Jumlah UMKM di Indonesia tidaklah sedikit, pemerintah turut andil dalam
menyusun berbagai skema program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam upaya
membangkitkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia. Program pemulihan
ekonomi nasional yang terselanggara optimis dalam upaya membangkitkan kembali
perekonomian Indonesia yang saat ini melemah karena pandemi covid-19. Seperti
halnya di Surabaya, melalui Polrestabes (2021) telah disalurkan Bantuan Tunai
Pedagang kaki Lima dan Warung (BTPKLW). Bantuan itu diberikan kepada pedagang
kaki lima dan pemilik usaha warung di Surabaya sebanyak 4500 warga menerima
bantuan langsung tunai Rp1,2 juga per orang.
Bantuan tersebut diharapkan dapat dipergunakan untuk pengembangan usaha,
agar berjalan dengan baik apabila pelaku usaha memiliki kemampuan yang memadai
2
dalam mengelola usaha, mengolah informasi, dan menentukan kebijakan. Seorang
pengelola usaha dikatakan mampu apabila memiliki keahlian yang memadahi dalam
bidang usahanya. Kondisi akan didapatkan apabila pelaku UMKM memmpunyai tingkat
intelegensi dan tingkat pendidikan yang tinggi (Isnugrahadi dan Kusuma, 2009). Pelaku
usaha UMKM perlu memiliki pemahaman yang mencukupi terkait dengan kemampuan
manajerial usaha yang dijalankan, dimana pelaksanaan tersebut membutuhkan
koordinasi agar dapat dijalankan secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan
sumber daya yang dimiliki dari sisi produksi, pemasaran, sumber daya manusia serta
permodalan. Kemampuan manajerial yang mencukupi pada akhirnya akan membantu
UMKM dalam menentukan keputusan yang diambil sehingga berdampak pada kinerja
usaha.

KAJIAN TEORI

Bantuan Modal

Bantuan modal diartikan sebagai pinjaman modal dengan syarat yang lunak, bisa
tanpa jaminan, rendah bunganya, prosedur dan persyaratan mudah serta lebih lama
jangka waktu pengembaliannya. Seleksi untuk mendapatkan bantuan modal lebih ketat
dibandingkan seleksi untuk mendapatkan pinjaman modal, karena pinjaman modal
mengarah pada ketentuan atau persyaratan yang ditentukan pemberi pinjaman dan
berlaku umum. Besarnya bunga pinjaman berlaku bunga komersial dapat diperoleh
dengan memenuhi ketentuan lembaga keuangan perbankan atau non perbankan
(Kamus Bahasa Indonesia).
Modal merupakan faktor penting dalam mewujudkan peningkatan kinerja usaha
baik bagi pelaku usaha berskala kecil, menengah maupun besar. Modal merupakan
dana yang dipergunakan untuk menghasilkan barang lebih lanjut. Aktivitas usaha akan
dapat berjalan apabila tersedia dana (modal) baik dana pribadi (equity) maupun dana
pinjaman (loan) (Nizar, 2018). Disamping itu untuk meningkatkan kinerja usaha
diperlukan upaya strategis seperti peningkatan wawasan pengetahuan pelaku usaha
terkait pengelolaan keuangan dan akuntabilitas.(Sari, 2019). Dalam mengukur modal
usaha, beberapa indikator yang digunakan seperti Struktur modal, pemanfaatan modal
tambahan, hambatan dalam mengakses modal eksternal dan keadaan usaha setelah
menambahkan modal (Endang Purwanti , 2012)
Dalam proses produksi, modal juga merupakan peranan penting. Ketika seorang
pengusaha ingin mendirikan usaha baru atau memperluas usaha diperlukan modal,
apabila tidak cukup akan berpengaruh pada kelancaran usaha dan memungkinkan
dapat berpengaruh pada pendapatan (Istinganah & Widiyanto, 2020).Seperti halnya
hasil penelitian (Wulan, 2020) bahwa modal sangat vital dalam sebuah bisnis, tidak ada
modal bisnis tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

3
Strategi Promosi

Strategi pemasaran telah menjadi fokus operasional dan metode untuk mencapai
kesuksesan bisnis yang menyeluruh. Strategi pemasaran adalah alat penting untuk
setiap UMKM untuk tetap dalam lingkungan pasar yang kompetitif dan menjadi lebih
kuat. Tanpa strategi pemasaran yang tepat, sebuah perusahaan tidak dapat bertahan
dalam lingkungan persaingan saat ini. Strategi pemasaran dalam kategori strategi
campuran adalah iklan, promosi, distribusi, layanan pelanggan, pengemasan, penjualan
dan distribusi. Menurut Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019) dan Uzeme dan
Ohen (2015), untuk dapat mengkomunikasikan dan membujuk pasar terkait dengan
produk atau jasa yang baru dapat melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,
maupun publikasi sebagai bentuk strategi promosi.
Pada dasarnya promosi adalah semua kegiatan yang bermaksud
mengomunikasikan atau menyampaikan suatu produk kepada pasar sasaran untuk
memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah
tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap maupun mendorong orang untuk
melakukan pembelian. Promosi merupakan alat untuk menghubungkan kepentingan
produsen dengan konsumen haruslah benar-benar dipahami oleh perusahaan. Secara
tradisional, bauran promosi terdiri dari beberapa elemen penting, yaitu: promosi
penjualan, periklanan, penjualan pribadi dan publik. Promosi memegang peranan
penting dalam bauran pemasaran produk yang dapat digunakan untuk melibatkan
tujuan pemasaran dan periklanan. Disebutkan bahwa indikator promosi terdiri dari
pesan, media, waktu dan frekuesi promosi.(Kotler and Keller, 2016).
Mempromosikan merek produk dalam kegiatan bisnis banyak dilakukan secara
digital sebagai media periklanan dan sebagai alternatif yang lebih interaktif dan
informatif. Hal ini sejalan dengan ketersediaan teknologi internet dan memungkinkan
berbagai metode pemasaran dilakukan secara digital. Seperti yang disampaikan
Indrupati dan Henari (2012) bahwa penggunaan internet sebagai jaringan dalam
menjalankan usaha bisnis seperti platform facebook lebih populer dan berkembang
dibandingkan dengan pelaku bisnis yang tidak menggunakan media internet. Kondisi ini
seirama denngan hasil penelitia Faradillah Iqmar Omar(2020) bahwa pemasaran digital
dapat mempengaruhi kinerja bisnis secara positif.

Kemampuan Manajerial

Dalam menjalankan usaha, manajer UMKM wajib memiliki langkah-langkah


untuk mengelola usaha yang dirupakan keterampilan atau kemampuan untuk
mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Kemampuan tersebut berupa
kemampuan manajerial dimana merupakan kemampuan untuk mengambil tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan (Setyamusa, 2009). Seorang pelaku usaha

4
dikatakan mampu menjadi seorang manajer apabila memiliki kemampuan yang
mumpuni dalam bidang tersebut serta mampu mengemban tanggung jawab sesuai
bidangnya. Kemampuan manajerial adalah kemampuan dari seorang manajer atau
wirausaha dalam mengelola usahanya, dimana perusahaan tersebut akan berhasil
apabila manajemennya baik dan teratur dalam menjalankan fungsi manajemen
(Sutarno ,2012). Pendapat tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang
dikemukakan oleh Abdillah et al (2019) yang mengatakan bahwa kemampuan
manajerial berpengaruh terhadap kinerja UMKM bidang kuliner.
Pemikiran tentang kemampuan manajerial dikemukakan pula oleh Ekaputri
(2018) yang menyatakan bahwa kemampuan manajerial merupakan kemampuan yang
dimiliki oleh seorang pelaku usaha, dimana kemampuan tersebut diantaranya adalah
mampu untuk membuat suatu rencana bisnis, mengorganisasikan karyawan,
melaksanakan kegiatan, dan pengawasan dalam usaha yang dilakukan. Disisi yang sama,
seorang pelaku usaha dalam memimpin usaha hendaknya mempunyai keterampilan
teknis, keterampilan manusiawi dan keterampilan konseptual. Selanjutnya, kemampuan
manajerial juga melekat dalam penerapan ilmu manajemen dimana konsep
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi melekat dalam kegiatan. Seperti yang
diungkapkan oleh Gumilar dan Fitria (2019) dimana kemampuan manajerial adalah
seperangkat pekerjaan atau kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh manajer
diantaranya mengambil langkah yang perlu dipersiapkan, diorganisasikan, diterapkan
serta diawasi yang diikuti oleh kepemilikan keterampilan manajerial yang meliputi
kekuatan intelektual, keterampilan emosional, kualitas fisik, energi spiritual, dan
keterampilan teknologi terapan untuk mencapai target yang telah ditentukan.
Pendapat diatas didukung oleh hasil penelitian yang dikemukakan oleh Pandey
et al (2022) yang mengungkapkan bahwa dengan kepemilikan kemampuan manajerial
oleh pelaku usaha mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pemberdayaan
UMKM. Dengan kemampuan manajerial yang terdiri dari keterampilan teknis,
keterampilan sumber daya manusia serta keterampilan konseptual adalah modal dan
dasar yang kuat dalam pengembangan usaha meski dalam skala UMKM.

Kinerja Usaha

Berkembang tidaknya suatu usaha dapat diukur dari hasil kerja usaha itu
sendiri. Pencapaian usaha dapat dilihat dari kesesuaian antara peran dan tugas dalam
menjalankan tujuan pada periode tertentu. Kinerja dapat menentukan baik buruknya
usaha tersebut dijalankan dan sesuai dengan tujuan atau tidak. Kinerja dipengaruhi
oleh beberapa faktor dalam menentukan baik atau tidaknya usaha. Pemilik UMKM
harus memahami keuangan yang dibutuhkan agar laba yang dihasilkan maksimal, serta
mengantisipasi kerugian dan meminimalkan biaya yang dikeluarkan. Apabila dapat
terlaksana maka tujuan usaha akan terpenuhi dengan terwujudnya kinerja usaha yang
maksimal. Kinerja UMKM merupakan keberhasilan seseorang dalam pencapaian apa
5
yang sudah dikerjakan yang mencerminkan penjualan, permodalan, jumlah karyawan,
pangsa pasar, serta laba yang terus bertumbuh. (Musran Minuzu, 2010). Namun dengan
adanya pandemi pada saat ini menyebabkan kinerja UMKM menurun drastis, terbukti
penjualan yang semakin berkurang karena para pelaku usaha tidak dapat bekerja secara
optimal dan ruang gerak yang dibatasi akhirnya berimplikasi pada laba yang diperoleh
pun ikut menurun.
Moeheriono (2012) dalam Subagyo, (2020) berpendapat bahwa kinerja adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan wewenang dan tugas
tanggungjawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2005) disebutkan bahwa Kinerja adalah sesuatu yang dicapai,
prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja atau kemampuan atau prestasi yang
dicapai dalam melaksanakan suatu tindakan tertentu dengan indikator 1)Pertumbuhan
usaha 2) Total pendapatan usaha 3)Total order 4) Posisi kas usaha (Iko Putri Yanti, 2019)

METODE PENELITIAN

Model pendekatan penelitian Eksplanatori digunakan untuk menjelaskan


hubungan sebab akibat antara variabel penelitian dan pengujian hipotesis. Secara
eksidental sampel diambil dari populasi yang ada yaitu pelaku usaha mikro yang
bergerak dalam bidang jasa di Surabaya sebanyak 112 orang dengan memperhitungkan
16 indikator dikalikan dengan 7 (Hair et al. 2013). Data responden didapatkan dengan
menggunakan kuesioner, selanjutnya dilakukan pengukuran dengan menggunakan
skala Likert pada 5 kriteria yaitu 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (netral), 4
(setuju) dan 5 (sangat setuju). Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
analisis regresi berganda yang sebelumnya dilakukan uji instrument dan uji asumsi.
Untuk mengukur bantuan modal menggunakan alat ukur dari Endang Purwanti
(2012) melalui a)Struktur modal b) Pemanfaatan modal tambahan c) Hambatan dalam
mengakses modal eksternal dan d) Keadaan usaha setelah menambahkan modal
dengan contoh kuesioner adanya bantuan modal/kredit usaha, usaha saya dapat
terbantu. Strategi promosi diukur dengan menggunakan indikator dari Kotler and Keller
(2016) meliputi (a)pesan promosi (b)media promosi (c)waktu promosi dan (d)frekuesi
promosi dengan contoh kuesioner Produk saya mudah didapatkan baik secara
konvensional maupun online. Untuk mengukur kemampuan manajerial menggunakan
alat ukur dari Ekaputri (2018) yaitu 1) mampu untuk membuat suatu rencana bisnis 2)
mengorganisasikan karyawan 3) melaksanakan kegiatan, dan 4)pengawasan dalam
usaha yang dilakukan dengan contoh item kuesioner Saya memberi kesempatan pada
pegawai/karyawan untuk menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya. Indikator kinerja
usaha menurut Iko Putri Yanti(2019) berupa 1)Pertumbuhan usaha 2) Total pendapatan

6
usaha 3)Total order 4) Posisi kas usaha dengan contoh item kuesioner usaha saya mampu
bertahan sampai saat ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Instrumen (Uji Validitas dan Uji Reliabilitas)

Semua indikator telah dilakukan uji validitas, hasil setiap variabel memiliki nilai
signifikan diatas angka 0,3 dapat diartikan bahwa semua item pada kuesioner yang
digunakan valid untuk analisis selanjutnya. Parameter cronbach’s alpha dipakai untuk
menentukan reliabel tidaknya instrument yang dipergunakan. Apabila nilai lebih besar
0,6 maka instrument dinyatakan reliabel. Hasil uji semua dinyatakan reliabel seperti
tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Cronbach’s Nilai Kritis Keterangan
Alpha
Bantuan Modal ( X1) 0,936 0,6 Reliabel
Strategi Promosi ( X2 ) 0,919 0,6 Reliabel
Kemampuan Manajerial (X3) 0,930 0,6 Reliabel
Kinerja Usaha ( Y ) 0,942 0,6 Reliabel
Sumber : Data diolah tahun 2022

Uji Determinasi

Untuk mengetahui kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat yang
dianalisis diketemukan seperti berikut:

Model R R Square Adjusted R Square


a
1 .897 .787 .780
Tabel 2. Koefisien Determinasi

Sumber : Data diolah tahun 2022

Tabel 2 dijelaskan bahwa nilai Adjusted R Square koefisien determinasi


didapatkan hasil 0,780, kondisi ini menggambarkan bahwa 78% kinerja usaha pelaku
usaha mikro dipengaruhi oleh bantuan modal, strategi promosi dan kemampuan
manajerial sedangkan selebihnya 22% merupakan faktor lain diluar model penelitian.

Selanjutnya dilakukan uji t, dengan ketentuan jika nilai signifikansi < taraf nyata (0,05),
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Secara keselurhan hasil analisis seperti tabel 3
dibawah ini :

7
Tabel 3. Hasil Uji t
Variabel thitung Sig
Bantuan Modal ¿ ¿) 5,582 0,009
Strategi Promosi (X2) 5,741 0,016
Kemampuan Manajerial ¿ ¿) 5,123 0,000
Sumber: Data diolah ,2022

Tabel 3 dapat dijelaskan Untuk variabel bantuan modal memiliki nilai t hitung
5.582 > t tabel 1,658 dan signifikansi 0.009 < 0,05 sehingga bantuan modal
berpengaruh terhadap kinerja usaha. Kondisi ini mempunyai makna bahwa modal
sebagai faktor pendukung mewujudkan peningkatan kinerja usaha karena dengan
adanya modal dapat dipergunakan untuk menghasilkan barang lebih lanjut. Hasil ini
sejalan dengan pendapat (Istinganah & Widiyanto, 2020),(Wulan, 2020) bahwa modal
sangat penting dalam menjalankan usaha, tanpa adanya modal kinerja usaha tidak akan
dapat berjalan sebagaimana mestinya sebuah usaha. Demikian halnya hasil penelitian
Wulandari, (2019) dan Rahman, (2015) yang menyatakan bahwa modal secara parsial
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha mikro.
Demikian pula untuk variabel strategi promosi memiliki nilai t hitung 5.741 > t tabel
1,658 dan signifikansi 0.016< 0,05 yang dapat diartikan bahwa strategi promosi
mempengaruhi kinerja usaha. Implikasi dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa
melalui strategi yang tepat dalam mempromosikan produk atau jasa yang ditekuni akan
dapat meningkatkan kinerja usaha. Terlebih dalam kondisi new normal yang serba
berubah setelah adanya pandemi covid-19 tuntutan digital dalam strategi promosi tidak
dapat dihindarkan lagi . Seperti halnya hasil penelitian Indrupati dan Henari (2012) dan
Faradillah Iqmar Omar(2020) bahwa internet sebagai jaringan usaha bisnis lebih
populer digunakan dengan berbagai platform dibandingkan dengan pelaku bisnis yang
tidak menggunakan media internet dan dapat mempengaruhi kinerja bisnis secara
positif.
Kemampuan manajerial memiliki nilai t hitung 5,123 > t tabel 1,658 dan
signifikansi 0.00 < 0,05 yang artinya kemampuan manajerial mempengaruhi kinerja
usaha. Hasil ini memberi kan makna bahwa kemampuan manajerial pelaku usaha
berupa kemampuan mengambil tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan melakukan pengawasan akan dapat mencapai sasaran dalam mencapai tujuan
usaha. Kemampuan manajerial melekat pada seseorang dalam menjalankan usaha.
Kondisi ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Pandey et al (2022) bahwa dengan
dimilikinya kemampuan manajerial pelaku usaha berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pemberdayaan usaha mikro.
Hasil analisis keterkaitan antara bantuan modal, strategi promosi dan
kemampuan manajerial secara bersama ditunjukkan pada tabel dibawah:

8
Tabel 4. Hasil Uji F

Model F Sig
Regression 114.034 .000b
Sunber : Data diolah, 2022

Nilai signifikansi < 0.05 dan nilai taraf F hitung sebesar 114.034 memiliki efek
simultan berarti secara simultan variabel bantuan modal (X 1), strategi promosi (X2), dan
kemampuan manajerial (X3) berpengaruh terhadap variabel kinerja usaha (Y). Hasil ini
dapat diartikan bahwa bantuan modal, strategi promosi dan kemampuan manajerial
berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja usaha, dengan adanya modal
usaha dapat dipergunakan untuk mendukung strategi promosi dibarengi dengan
kemampuan manajerial yang dimiliki pelaku usaha maka kinerja usaha mikro akan
meningkat.

KESIMPULAN

Hasil menunjukkan bahwa bantuan modal berpengaruh positif dan signifikan


terhadap usaha mikro di Surabaya sehingga dapat dinyatakan bahwa bantuan atau
pinjaman yang didapatkan dipergunakan sesuai dengan kemanfaatanya seperti untuk
inovasi produksi, promosi, distribusi dan penambahan tenaga kerja, terbukti dari
analisis deskriptif 71,43% responden menyatakan pendapatan meningkat setelah
adanya tambahan modal. Tidak kalah pentingnya dengan strategi promosi yang secara
positf dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja usaha. Sebagian modal
dipergunakan untuk menunjang peralatan promosi terlebih dalam kondisi new normal
tuntutan untuk melakukan perubahan kearah digitalisasi. Kondisi ini didukung dengan
tingkat pendidikan pelaku usaha mikro karena sekarang ini tidak lagi hanya diminati
oleh orang yang berpendidikan rendah, sulit untuk mendapatkan pekerjaan formal,
tidak memerlukan persyaratan tertentu namun juga sudah diminati oleh orang yang
pendiddikan sarjana dan relative masih muda sehingga memilki kemampuan untuk
mengoperasikan getjet yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan produk yang
dijual. Demikian halnya kemampuan manajerial dinyatakan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja usaha sehingga mencerminkan bahwa pelaku usaha mikro
harus memiliki kemampuan dalam mengelola usaha dalam kondisi apapun seperti
adanya covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Muttaqin. Dona Primasari. Rini Widianingsih. 2019. Pengaruh Strategi Bisnis,
Kemampuan Manajerial Dan Pengetahuan Akuntansi Pelaku Umkm Terhadap

9
Kinerja Umkm Bidang Kuliner Di Kabupaten Purbalingga, Jurnal Optimum,
Volume 9, Nomor 2 September 2019
Arin Ramadhiani Soleha,(2020) Kondisi Umkm Masa Pandemi Covid-19 Pada
Pertumbuhan Ekonomi Krisis Serta Program Pemulihan Ekonomi Nasional,
http://jurnal.utu.ac.id/ekombis/article/view/2881
Ekaputri, Shandra. Tri Sudarwanto. Novi Marlena. 2018. Peran Lingkungan Industri,
Perilaku Kewirausahaan, Dan Kemampuan Manajerial Terhadap Kinerja
Perusahaan Pada Usaha Logam Skala Mikro. Jurnal Riset Manajemen Sains
Indonesia (JRMSI) | Vol 9, No. 1, 2018.
Endang Purwanti,2012, Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi
Pemasaran terhadap Perkembangan UMKM di Desa Dayaan dan Kalilindo Salatifa,
STIE AMA Salatiga
Faradillah Iqmar Omar, Ummi Munirah Syuhada Mohamad Zan, 2020, Digital
Marketing: An Influence towards Business Performance among Entrepreneurs of
Small and Medium Enterprises, International Journal of Academic Research in
Business and Social Sciences Vol. 1 0 , No. 9, 2020, E-ISSN: 2222-6990 © 2020
HRMARS
Gumilar, F. Y., & Fitria, S. E. 2019. Pengaruh kemampuan manajerial terhadap kinerja
perusahaan (Studi pada Sentra Industri Pengolahan Kayu di Jl. Terusan Pasirkoja
Kota Bandung). E-Proceeding of Management, 6 (1), 362–372.
Hair et. al,. (2013). A primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-
SEM)
Iko Putri Yanti, W. (2019). Pengaruh Inklusi Keuangan Dan Literasi Keuangan Terhadap
Kinerja Umkm Di Kecamatan Moyo Utara. Jurnal Manajemen Dan Bisnis.
https://doi.org/10.37673/jmb.v2i1.305
Indrupati, J., & Henari, T. (2012). Entrepreneurial success, using online social
networking: Evaluation. Education, Business and Society: Contemporary Middle
Eastern Issues, 5(1), 47–62. https://doi.org/10.1108/17537981211225853
Istinganah, N. F., & Widiyanto, W. (2020). Pengaruh Modal Usaha, Tingkat Pendidikan,
dan Karakteristik Wirausaha Terhadap Perkembangan UKM. Economic Education
Analysis Journal, 9(2), 438–455
Ka.Bappeko Surabaya, (2020) Strategi Pemkot Agar UMKM di Surabaya Mampu Hadapi Krisis
di Masa Pandemi https://humas.surabaya.go.id/2020/08/24/strategi-pemkot-
agar-umkm-di-surabaya-mampu-hadapi-krisis-di-masa-pandemi/)
Kementrian Dinkopum( 2021) Intip Strategi Pemerintah Pulihkan UMKM di Tengah
Pandemi .https://www.merdeka.com/uang/intip-strategi-pemerintah-pulihkan-
umkm-di-tengah-pandemi.html

10
Kepala Dinkopum Surabaya Widodo Suryantoro (2021) Selama Pandemi, UMKM di
Surabaya Meningkat Hingga 40 Ribu Unit
ttps://www.jawapos.com/surabaya/25/02/2021/selama-pandemi-umkm-di-
surabaya-meningkat-hingga-40-ribu-unit/
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson Education
Kotler, P.T., Keller, K.L., Brady, M., Goodman, M., Hansen, T. (2019). Marketing
Management. Singapore: Pearson Education.
Minuzu, Musran, 2010. Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja
Usaha Mikro Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan Universitas Hasanuddin
Nizar, M. (2018). Pengaruh Sumber Daya Manusia, Permodalan dan Pemasaran
terhadap Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Sari Apel di Kecamatan Tutur. Jurnal
Ekonomi Islam, 7(1), 51–69
Pandey, Kezia Keren. Michael Mamentu. Stefanus Sampe. 2022. Pengaruh Modal
Usaha, Kemampuan Manajerial dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap
Pemberdayaan UMKM di Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 12. No. 1, 2022.
Putri, Arum Sutrisni. 2019. Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia. Harian
Kompas Hari Minggu Tanggal 20 Desember 2020.
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/20/120000469/peran-umkm-
dalam-perekonomian-indonesia?page=all.
Polrestabes Surabaya (2021) Hari Ini, Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung
Disalurkan , https://surabayaonline.co/2021/09/21/hari-ini-bantuan-tunai-
pedagang-kaki-lima-dan-warung-disalurkan/
Rahman, R. F. N. (2015). Pengaruh Modal, Pengetahuan, dan Inovasi terhadap Kinerja
UMKM Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Artikel Universitas
Nusantara PGRI Kediri, 01(11), 1–16.
Sari, M. (2019). Analisis Tingkat Literasi Keuangan Pada UMKM Perempuan Bidang
Fashion Di Unit Pasar Kencong Baru. 221– 229.
Setyamusa, Dodi. 2009. Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Subagyo, 2020, Meningkatkan Daya Saing dan Kinerja UMKM: Tinjauan dari perspektif
Karakter, Pembelajaran dan Kompetensi Wirausahawan. Bandung: CV. Media Sains
Indonesia
Sutarno. 2010. Serba – Serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu
Umeze1, G.E., Ohen. S.B. (2015). Marketing Mix Strategies and Entrepreneurial
Competence: Evidence from Micro Restaurants in Calabar Metropolis, Cross
River State, Nigeria. International Conference in Agricultural Economist, Milano.
Walikota Surabaya (2021) , Pemkot Surabaya Recofusing Anggaran UMKM
https://www.jpnn.com/news/pemkot-surabaya-recofusing-anggaran-umkm) .

11
Walikota Surabaya (2021), Surabaya Virtual Fashion Craft and Culinary Expo 2021,
https://bangga.surabaya.go.id/2021/04/08/surabaya-virtual-fashion-craft-and-
culinary-expo-2021/ (Jawapos, 9 April 2021 Halaman 17).
Wimboh Santoso, 2021, UMKM serap 97 persen Tenaga Kerja
https://www.republika.id/posts/20826/umkm-serap-97-persen-tenaga-kerja
Wulan, A. (2020). UMKM 4.0, Strategi UMKM Memasuki Era Digital. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo
Wulandari, F. (2019). Pengaruh Modal Kerja, Kebijakan Pendanaan Dan Teknologi
Terhadap Kinerja Usaha Konveksi Di Kabupaten Tulungagung. STIE Perbanas
Surabaya.

12

Anda mungkin juga menyukai