SUB KEGIATAN
PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
I. DASAR
1. Undang-undang nomor 23 tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi
Banten;
2. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 4 tahun 2016 tentang batas
daerah Kabupaten Pandeglang dengan Kabupaten Lebak;
4. Surat keputusan kepala biro pemerintahan dan Keejahteraan Rakyat
setda provinsi banten nomor : 125.2/13-kpa/pemkes/2021 tentang
pembentukan panitia pelaksana Kegiatan pada Sub Bagian
Administrasi Pemerintahan dan Fasiltasi Penataan Wilayah Tahun
Anggaran 2021.
IV. KESIMPULAN
SPM Provinsi Banten sebagai perwujudan upaya dalam memberikan pelayanan dasar kepada
masyarakat.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Provinsi Banten meliputi 6 (enam) pelayanan yaitu
Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Bidang
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat serta Bidang Sosial.
Demikian disampaikan, atas segala bantuan dan perhatian semua pihak, diucapkan
terimakasih.
GUBERNUR BANTEN
A. LATAR BELAKANG
Pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada Daerah diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat atau kesejahteraan rakyat melalui
peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Di samping itu
melalui otonomi luas, dalam lingkungan strategis globalisasi, Daerah diharapkan
mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi,
pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan serta potensi dan
keanekaragaman Daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upaya
percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat atau kesejahteraan rakyat tersebut
dalam lingkungan strategis globalisasi dengan menggunakan prinsip pemerataan dan
keadilan salah satunya diwujudkan melalui penetapan dan penerapan SPM.
Pengaturan mengenai Jenis Pelayanan Dasar ditentukan dengan tegas dan jelas
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 dan tidak didelegasikan lebih lanjut
kedalam peraturan perundang-undangan lainnya. Terkait dengan Mutu Pelayanan
Dasar maka pengaturan lebih rincinya ditetapkan oleh masing-masing menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sesuai dengan jenis SPM.
Pengaturan oleh menteri terkait merupakan pengaturan mengenai standar teknis SPM.
e. keterukuran, yaitu SPM ditetapkan dan diterapkan dengan barang dan/atau jasa
yang terukur untuk memenuhi kebutuhan dasar Warga Negara; dan
f. ketepatan sasaran, yaitu SPM ditetapkan dan diterapkan untuk pemenuhan barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara
minimal dan pemenuhan oleh Pemerintah Daerah ditujukan kepada Warga Negara
dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu.
a. pendidikan;
b. kesehatan;
f. sosial.
a. pengumpulan data;
b. Digunakan oleh Pemerintah Pusat untuk pemberian insentif atau disinsentif sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, pemberian insentif atau
disinsentif dilaksanakan dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara;
B. DASAR HUKUM
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018 Tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Bencana
Daerah Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2018 Tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan
Kebakaran Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2018 Tentang
Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
11. Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial Di Daerah
Provinsi Dan Di Daerah Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
14. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025;
15. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022;
16. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022;
C. KEBIJAKAN UMUM
Visi dan Misi Provinsi Banten yang dituangkan dalam Peraturan Daerah
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Banten Tahun 2017-2022 merujuk pada kerangka pemahaman Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN tahun 2005-2025) dan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD
Provinsi Banten) 2005-2025 serta mengakselerasikan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN Tahun 2015-2019).
VISI
MISI
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance);
1. PRIORITAS UNGGULAN
A. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance).
2. Reformasi Birokrasi;
1. Pembangunan 273.000 meter ruas jalan Provinsi yang rusak dari total
852.000 meter jalan Provinsi;
Berdasarkan lima misi yang telah ditetapkan, maka diurai masing masing
misi dengan pernyataan tujuan dan indikator tujuannya. Sasaran adalah Hasil
yang diharapkan dari tujuan yang diformulasikan spesifik, mudah dicapai,
rasional memperhatikan isu strategis daerah.
Tujuan:
Sasaran:
10. Ketenteraman dan ketertiban umum daerah yang aman dan kondusif;
Tujuan:
Meningkatnya infrastruktur daerah yang berkualitas dalam mendukung
kelancaran arus barang, orang dan jasa yang berorientasi pada peningkatan
pembangunan wilayah dan perekonomian daerah.
Sasaran:
Tujuan:
Sasaran:
Tujuan:
Sasaran:
Tujuan:
Sasaran:
9. Menurunnya PMKS;
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal, bahwa arah kebijakan ini merupakan orientasi
dan komitmen yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah selama satu tahun
anggaran dalam rangka penerapan dan pencapaian Standar Pelayaan Minimal yang
dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran.
2. Belanja daerah untuk urusan pemerintahan wajib yang tidak terkait dengan
pelayanan dasar dan urusan pemerintahan pilihan berpedoman pada analisis standar
belanja dan standar harga satuan regional;
3. Pemerintah Provinsi Banten menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik
dalam konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah, maupun program dan
kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran
dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Program dan
kegiatan harus memberikan informasi yang jelas dan terukur serta memiliki
korelasi langsung dengan keluaran yang diharapkan dari program dan kegiatan
dimaksud ditinjau dari aspek indikator, tolok ukur dan target kinerjanya.
1) Belanja Pegawai.
2. BELANJA LANGSUNG
SPM Bidang Urusan Pendidikan merupakan penjabaran dari target yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor Nomor 32 Tahun 2018
tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan di Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
b. pendidikan khusus.
c. pendidikan kesetaraan.
Mutu Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis Pelayanan Dasar SPM Pendidikan
mencakup:
a. Penerima Pelayanan Dasar SPM Pendidikan pada pendidikan anak usia dini
merupakan Peserta Didik yang berusia 5 (lima) tahun sampai dengan 6 (enam)
tahun;
Adapun dasar hukum jenis Pelayanan Dasar Bidang Urusan Pendidikan diatur
dalam :
10. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 15)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 101 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 192);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 575).
Tabel 2.1
Realisasi Capaian SPM Urusan Pendidikan Tahun 2020
2.1.3 Realisasi
Tabel 2.2
Realisasi Anggaran SPM Urusan Pendidikan Tahun 2020
Jenis
No. Jumlah Realisasi (Rp)
Belanja
1. APBD 882.972.896.331
Tabel 2.3
Alokasi Anggaran SPM Urusan Pendidikan
Jenis
No. Jumlah Anggaran (Rp)
Belanja
1. APBD 906.287.842.495
Tabel 2.4
Jumlah dan Status Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten
Tabel 2.5
Target dan Realisasi SPM Urusan Kesehatan Tahun 2020
Realisasi Kinerja
Indikator Kinerja Program
Program
Indikator Target Satuan Realisasi Satuan
Presentase Pelayanan Kesehatan
Terdampak Krisis Kesehatan akibat
100 % 100 %
Bencana dan/atau Berpotensi Bencana
Provinsi
Presentase Pelayanan Kesehatan Bagi
Penduduk Terdampak dan Beresiko Pada 100 % 100 %
Kondisi Kejadian Luar Biasa Provinsi
Tabel 2.6
Alokasi Anggaran SPM Urusan Kesehatan Tahun 2020
Tabel 2.7
Realisasi SPM Urusan Kesehatan Tahun 2020
Keterangan Jumlah
No
1 Dinas Kesehatan 246
2 UPT RSUD Banten 872
3 UPT RSUD Malingping 358
Tabel 2.9
Jumlah Tempat Tidur Urusan Kesehatan Tahun 2020
No Keterangan Jumlah
Table 2.10
Jumlah Ambulance Urusan Kesehatan Tahun 2020
Keterangan Jumlah
No
1 Dinas Kesehatan 5 Ambulance
2 UPT RSUD Banten 6 Ambulance
3 UPT RSUD Malingping 1 Ambulance
Tabel 2.11
Target Pencapaian SPM Urusan Perumahan
dan Pemukiman Tahun 2020
2.3.3 Realisasi
Realisasi yang dapat dicapai atau di realisasikan oleh Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman selama 1 (satu) tahun anggaran 2020 adalah
sebagai berikut :
2 Penyediaan pelayanan
pengolahan Air Limbah
Domestik regional lintas
Kabupaten/Kota
Jumlah Warga Negara yang 2020 100% 2000 Jiwa 100,00
memperoleh layanan pengolahan
air limbah domestik regional
lintas kabupaten/kota
Tabel. 2.13
Alokasi Anggaran SPM Urusan Pekerjaan Umum Tahun 2020
Tabel. 2.14.
Jumlah Sumber Daya Manusia SPM Urusan Pekerjaan Umum
a. PNS/CPNS 6
b. TKS 4
Jumlah tenaga PNS/CPNS sebanyak 0 orang, berdasarkan
pendidikan formal dengan perincian sebagai berikut :
a. S2 6
b. S1 4
c. D3 -
d. SLTA & sederajat -
Tabel 2.15.
Permasalahan dan Solusi Urusan Perkerjaan Umum Tahun 2020
Jenis Pelayanan
No. Permasalahan Solusi
Dasar
2.4.3 Realisasi
Realisasi yang dapat dicapai atau di realisasikan oleh Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman selama 1 (satu) tahun anggaran 2020
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.17.
Realisasi Pencapaian SPM Urusan Perumahan Rakyat Tahun 2020
Sasaran Target
Jenis Pelayanan Dasar Jumlah
No Dalam Dalam %
absolut
Indikator Tahun Tahun
1 Penyediaan dan rehabilitasi
rumah yang layak huni bagi
korban bencana provinsi
Jumlah Warga Negara korban 2020 100 % 250 51,87
bencana yang memperoleh
rumah layak huni
Tabel 2.18
Alokasi Anggaran SPM Urusan Perumahan Rakyat Tahun 2020
Tabel 2.19
Dukungan Personil SPM Urusan Perumahan Rakyat Tahun 2020
Tabel 2.20.
Permasalahan dan Solusi SPM Urusan Perumahan Rakyat
Tahun 2020
Jenis Pelayanan
No Permasalahan Solusi
Dasar
1 Penyediaan dan
Pada tahun 2019 Dinas Perumahan Pembangunan akan
rehabilitasi rumahRakyat dan Kawasan Permukiman dilanjutkan pada
yang layak huni telah melaksanakan pembebasan lahan tahun anggaran
bagi bagi korban bencana tsunami dan
korban 2021 sebanyak 223
bencana provinsi gempa bumi yaitu seluas 72.322 M2 unit
untuk menampung 706 unit hunian
yang berada di 7 Desa dan 3
Kecamatan, sebagai berikut :
- Desa Sumber jaya, Kec. Carita
- Desa Cigorondong, Kec. Carita
- Desa Tunggal Jaya, Kec. Carita
- Desa Taman Jaya, Kec. Carita
- Desa Jaya, Kec. Sumur
- Desa Sukarame, Kec. Carita
- Desa Banyumekar, Kec. Labuan.
Pembangunan secara bertahap mulai
tahun anggaran 2020 oleh BPBD
Kabupaten Pandeglang sebanyak 483
hunian
2 Fasilitasi Pada tahun 2019 telah dilaksanakan selanjutnya tahun
penyediaan Land Banking di lokasi Curug Pada 2021 akan
rumah yang layak tahun 2020 akan dilaksanakan, namun dilaksanakan
huni bagi tidak dilaksanakan karena adanya pendataan
masyarakat yang refocusing penyediaan dan
terkena relokasi rehabilitasi relokasi
program korban program
Pemerintah pemerintah daerah
Daerah provinsi provinsi
Kerugian materil adalah berupa kerusakan atas barang atau aset pribadi
yang diakibatkan dari penegakan pelanggaran Perda dan Perkada. Kerugian
materil terdiri atas :
1) Rusak ringan yaitu kerugian yang dialami dan ditaksir tidak lebih dari
2,5% (dua koma lima persen) dari biaya operasional penegakan perda
dan perkada yang sedang dilakukan.
2) Rusak sedang dan/atau berat yaitu kerugian yang dialami dan ditaksir
sama dan/atau lebih dari 2,5% (dua koma lima persen) dari biaya
operasional penegakan perda dan perkada yang sedang dilakukan.
b. Pelayanan pengobatan.
2.5.3 Realisasi
Tabel 2.22
Alokasi Anggaran SPM Urusan Trantibumlinmas Tahun 2020
Alokasi
Program dan
No Uraian Kegiatan
Kegiatan
Tahun 2020
I Program Ketentraman dan Ketertiban Umum 1.576.481.400
Pemeliharaan dan Penanggulangan Ketentraman dan Ketertiban
1 1.186.775.000
Umum
Pengamanan Hari Besar Nasional, Kantor Pemerintah dan Rumah
2 209,706,400
Jabatan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten
Kerjasama Peningkatan Ketertiban Umum dan Ketentraman
3 180.000.000
Masyarakat
JUMLAH 2.788.560.600
Tabel 2.23
Dukungan Personil SPM Urusan Trantibumlinmas Tahun 2020
GOLONGAN (ORANG)
STATUS TOTAL (ORANG)
IV III II I LAINNYA
PNS 14 18 49 2 - 83
PH/TT/ TKK - - - - 5 5
BANPOLPP - - - - 238 238
Total 14 18 49 2 243 326
di dalam panti;
Adapun dasar hukum jenis Pelayanan Dasar Bidang Urusan Sosial diatur
dalam :
a. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial
di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
b. Lampiran II Peraturan Menteri Sosial RI Nomor Nomor 9 Tahun 2018
tentang Teknis Pembiayaan Pemenuhan Pelayanan, Sumber Daya
Manusia, Sarana dan Prasarana SPM Bidang Sosial di Daerah
Kabupaten/Kota.
Tabel 2.25
Alokasi Anggaran Pencapaian SPM Urusan Sosial
A. SUSUNAN KEPEGAWAIAN
a. Dinas Sosial
Dinas Sosial Provinsi Banten sampai dengan Bulan Desember 2020
memiliki Pegawai sebanyak 127 Orang yang terdiri dari 51 Orang PNS, 74
Orang TKS, 10 Orang Satpam, 4 Orang Pramubakti.
b. UPTD Perlindungan Sosial (PS)
UPTD Perlindungan Sosial (PS) didukung oleh Pegawai sebanyak 49
Orang yang terdiri dari 12 Orang PNS, 25 Orang TKS, 6 Orang Satpam
dan 6 Orang Pramubakti dan Juru Masak.
c. UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial (PSRTS)
UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial (PSRTS) mempunyai 38
Orang Pegawai terdiri dari 13 Orang PNS, 12 Orang TKS, 6 Orang Satpam
dan 7 Orang Pramubakti.
Tabel 2.26
Jumlah dan Status Pegawai SPM Urusan Sosial Tahun 2020
Adapun komposisi Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Sosial dipilah berdasarkan
golongannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.27
Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan
SPM Urusan Sosial Tahun 2020
GOLONGAN
NO KANTOR II III IV
∑ % ∑ % ∑ %
1. Dinas Sosial
4 10,00 35 68,00 11 22,00
Provinsi Banten
3.
UPTD Panti Sosial 3 21,40 9 57,20 3 21,40
Rehabilitasi Tuna Sosial
PAGU SISA
NO KEGIATAN REALISASI
ANGGARAN ANGGARAN
Pagu
No Kegiatan Realisasi Sisa Anggaran
Anggaran
Tabel 3.3
Program Urusan Kesehatan
Sisa
Kegiatan (Tolak Pagu
Realisasi Anggaran
No Program Ukur) Anggaran
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 Pencegahan Pengendalian 5.939.635.335 601.323.893
Penyakit
1 Surveilans, 5.339.635.335 5.318.241.438 504.094.307
imunisasi dan
krisis
kesehatan
- Pelayanan 5.339.635.335 4.835.541.028 504.094.307
kepada Daerah
terdampak
krisis
kesehatan
akibat bencana
dan kejadian
luar biasa
2 Surveilans, 600.000.000 502.700.414 97.299.586
imunisasi dan
krisis
Kesehatan
(DAK)
Tabel 3.4.
Program Penyelenggaraan Urusan Kawasan dan Pemukiman
PAGU SISA
PROGRAM DAN REALISASI
NO. ANGGARAN ANGGARAN
KEGIATAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5
Tabel 3.5.
Program Urusan Keciptakaryaan
PAGU SISA
PROGRAM DAN REALISASI
NO. ANGGARAN ANGGARAN
KEGIATAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5
PROGRAM
68,002,568,000.00 62,469,290,248.00 5,533,277,752.00
KECIPTAKARYAAN
3 Penyelenggaraan Pengadaan
35,199,260,000.00 34,811,895,303.00 387,364,697.00
Lahan Infrastruktur
Keciptakaryaan
Pengelolaan dan
4 572,889,000.00 566,197,000.00 6,692,000.00
Pengembangan Persampahan
5 Perencanaan dan Pengawasan
Teknis Bidang Infrastruktur 11,065,260,000.00 6,482,859,511.00 4,582,400,489.00
Permukiman
Tabel 3.6.
Program Pelayanan Ketentramana dan Ketertiban Umum
Pagu Sisa
Realisasi
No Kegiatan Anggaran Anggaran
(Rp) (Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5=3-4)
Pemeliharaan dan
Penanggulangan
1 Ketentraman dan
1.186.775.000,00 1.166.071.600,00 20.703.400,00
Ketertiban
Umum
Pengamanan Hari
Besar Nasional,
Kantor
2 Pemerintah dan 209.706.400,00 205.907.100,00 3.799.300,00
Rumah Jabatan
di Lingkungan
Pemerintah
Provinsi Banten
Kerjasama
Peningkatan
3 Ketertiban
Umum dan 180.000.000,00 178.704.000,00 1.296.000,00
Ketentraman
Masyarakat
Jumlah 1.576.481.400,00 1.550.682.700,00 25.798.700,00
Tabel 3.7.
Program Urusan Sosial
a. Pengumpulan data;
Berkaitan dengan hal itu, dalam teknis pelaksanaan masih belum dilakukan
secara maksimal pelaksanaan tahapan tersebut, terutama pada tahapan pengumpulan
data mencakup:
a. Jumlah dan identitas lengkap Warga Negara yang berhak memperoleh barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar secara minimal sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar
dan Mutu Pelayanan Dasarnya serta khusus pengumpulan data untuk penerapan
SPM pendidikan Daerah kabupaten/kota mencakup jumlah dan identitas lengkap
seluruh Warga Negara yang berhak memperoleh barang dan/atau jasa kebutuhan
dasar secara minimal; dan
b. Jumlah barang dan/atau jasa yang tersedia, termasuk jumlah sarana dan prasarana
yang tersedia.
Oleh karena itu, perlu dilakukan Sosialisasi atau lokakarya dalam Penerapan
SPM bagi seluruh aparatur, baik pada Pemerintah Daerah Provinsi maupun Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
1. LATAR BELAKANG
Batas Daerah memiliki fungsi yang sangat strategis, disamping sebagai pemisah
wilayah kewenangan secara administrasi, batas daerah juga menjadi titik tolak seluruh
kegiatan pembangunan daerah untuk melakukan upaya maksimal dalam pelayanan
terhadap masyarakat diwilayahnya. Dalam pelaksanaannya banyak sekali kendala
yang dihadapi dari mulai wilayah perbatasan yang sangat sulit dijangkau, sulitnya
mencapai kesepakatan karena wilayah yang berbatasan memiliki nilai ekonomi yang
tinggi serta adanya perbedaan persepsi mengenai cakupan data wilayah administrasi.
Dalam perkembangan kondisi lapangan seperti sekarang ini Kementrian Dalam Negeri
telah menerbitkan Permendagri No. 141 Tahun 2017 sebagai pengganti Permendagri
Nomor 76 Tahun 2012.
Dalam era reformasi dewasa ini yang sekaligus merupakan era pembenahan dan
restrukturisasi di segala bidang, perlu diarahkan untuk terus memelihara kelangsungan
dan normalisasi kehidupan nasional. Oleh karena itu upaya untuk menata ulang sistem
penyelenggaraan pemerintahan dan mekanisme pengelolaan pembangunan dalam
konteks upaya perubahan ke arah perbaikan, dan pemberdayaan Pemerintah Daerah
serta masyarakat perlu dilanjutkan. Dalam kaitan hal tersebut di atas agar selalu terjaga
keserasian dan terjamin keseimbangan hubungan antara Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Daerah khususnya dalam menghadapi tuntutan dinamika kehidupan
masyarakat, maka perlu dilakukan upaya-upaya mendorong sinergitas jalannya
pemerintahan.
Pada saat ini terdapat berbagai permasalahan di daerah khususnya yang menyangkut
batas antar daerah. Berbagai langkah dan kebijakan telah, sedang dan akan terus
dilakukan untuk mencari pemecahan atas berbagai masalah yang dihadapi khususnya
dalam penataan batas daerah. Penegasan wilayah administrasi pemerintahan perlu
diatur, sehingga ada kejelasan batas hak dan tanggung jawab yang pada gilirannya
dapat terwujud konsolidasi dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pelayanan
masyarakat di setiap jenjang pemerintahan baik Pemerintah Pusat, Provinsi,
Kabupaten maupun Kota. Lahirnya daerah otonom baru dalam suatu daerah tentu
akan banyak menimbulkan berbagai hal yang harus ditata kembali terutama dalam
kaitan dengan tapal batas masing-masing daerah.
Sedangkan aktivitas atau proses dalam penentuan batas di lapangan mulai dari
penelitian dokumen, pelacakan batas, pemasangan pilar batas, pengukuran dan
penentuan posisi pilar dan pembuatan peta batas merupakan urusan Pemerintah yang
bersifat konkuren, sehingga dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersama
Laporan Rapat Koordinasi Batas Daerah (Implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4 1
Tahun 2016 Tentang Batas Daerah Antara Kabupaten Pandeglang dengan Kabupaten Lebak)
Tahun 2021
antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
kegiatan penegasan batas antar daerah diperlukan langkah koordinasi untuk
terciptanya sinkronisasi pada proses penegasan batas daerah antar Provinsi. Di wilayah
Provinsi Banten terdapat 20 (dua puluh) segmen batas daerah dengan rincian 5 (lima)
segmen berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta, 5 (lima) segmen berbatasan dengan
Provinsi Jawa Barat dan 10 (sepuluh) segmen batas antar Kabupaten/Kota di Wilayah
Provinsi Banten. Sebagaimana amanat Permendagri No 141 Tahun 2017 yang mana
apabila permendagri batas suatu daerah telah terbit harus disosialisasikan, maka
Pemerintah Provinsi Banten perlu melaksanakan Rapat Koordinasi Batas Daerah
dalam rangka Implementasi Permendagri Nomor 4 Tahun 2016 tentang Batas Daerah
Kabupaten Pandeglang dengan Kabupaten Lebak.
2. DASAR HUKUM
4. SASARAN
Sasaran kegiatan adalah sebanyak 60 orang, yang terdiri dari unsur Bagian
Pemerintahan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pekerjaan Umum dan
Tata Ruang, serta para Camat yang berbatasan langsung antara Kabupaten Pandeglang
dengan Kabupaten Lebak .
Laporan Rapat Koordinasi Batas Daerah (Implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4 2
Tahun 2016 Tentang Batas Daerah Antara Kabupaten Pandeglang dengan Kabupaten Lebak)
Tahun 2021
5. PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 (satu) hari, yaitu hari Senin, tanggal 29 Maret
2021, bertempat di Ruang Rapat Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat,
Gedung SKPD Terpadu Lt.1, Provinsi Banten – Serang.
6. HASIL PELAKSANAAN
7. PENUTUP
G
GUNAWAN RUSMINTO, AP. M.Si
NIP. 19741004 199402 1 002
Laporan Rapat Koordinasi Batas Daerah (Implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4 3
Tahun 2016 Tentang Batas Daerah Antara Kabupaten Pandeglang dengan Kabupaten Lebak)
Tahun 2021
NOTULEN
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
FASILITASI KERJASAMA ANTAR PEMERINTAH TAHUN 2021
I. Hari : Senin
Tanggal : 25 Januari 2021
Waktu : 09.00 s.d 11.00
Tempat : Ruang Rapat Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten
II. Pimpinan Rapat : Kepala Sub Bagian Pemerintahan Umum dan Kerjasama Biro
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Banten
Peserta Rapat : 1. 6 (enam) orang staf Sub Bagian PUM dan Kerjasama;
2. 1 (satu) orang staf Sub Bagian Tata Usaha.
IV. Pembahasan:
V. Kesimpulan:
1. Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Pemerintahan
Umum dan Kerjasama, telah dialokasikan anggaran dalam Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) Tahun 2021 sebesar Rp. 375.000.000,- (Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Juta)
dengan alokasi anggaran kegiatan perbulan sebagaimana tertuang dalam Rencana
Operasinal Kegiatan (ROK).
2. Pada Tahun Anggaran 2021 ini terdapat agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
Rapat Koordinasi Kerjasama Daerah, Rapat Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD)
serta Koordinasi dan Konsultasi ke dalam dan luar daerah.
3. Belanja Jasa Kontribusi Asosiasi Tahun 2021 yakni: Iuran keanggotaan Forum
Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) sebesar Rp. 50.000.000,- akan
dibayarkan pada bulan Maret 2021, dan Iuran keanggotaan Asosiasi Pemerintah Provinsi
Seluruh Indonesia (APPSI) sebesar Rp. 150.000.000,- akan dibayarkan pada bulan
Februari 2021.
4. Guna suksesnya pelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan dukungan semua pihak terkait
di Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Banten.
Mengetahui,
Pimpinan Rapat Notulis Rapat
I. DASAR HUKUM
1. Undang-undang nomor 23 tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Banten;
2. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah;
3. Surat keputusan kepala biro pemerintahan dan Keejahteraan Rakyat setda
provinsi banten nomor : 125.2/13-kpa/pemkes/2021, tentang pembentukan
panitia pelaksana Kegiatan pada Sub Bagian Administrasi Pemerintahan dan
Fasiltasi Penataan Wilayah Tahun Anggaran 2021.
IV. KESIMPULAN
I. DASAR
1. Undang-undang nomor 23 tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Banten;
2. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 141 tahun 2017 tentang penegasan
batas daerah;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 4 tahun 2016 tentang batas daerah
Kabupaten Pandeglang dengan Kabupaten Lebak;
5. Surat keputusan kepala biro pemerintahan dan Keejahteraan Rakyat setda
provinsi banten nomor : 125.2/13-kpa/pemkes/2021 tentang pembentukan
panitia pelaksana Kegiatan pada Sub Bagian Administrasi Pemerintahan dan
Fasiltasi Penataan Wilayah Tahun Anggaran 2021.
IV. KESIMPULAN
Demi terselenggaranya Kegiatan Rapat Koordinasi Batas Daerah ini dimohon dukungan
dan bantuannya kepada seluruh pihak terkait agar dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
NOTULEN
RAPAT TIM KOORDINASI KERJASAMA DAERAH
PEMBAHASAN PERMOHONAN KERJASAMA MAL PELAYANAN PUBLIK
KOTA TANGERANG SELATAN
I. Hari : Rabu
Tanggal : 24 Maret 2021
Waktu : 13.00 s.d 14.30
Tempat : Ruang Rapat Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Setda Provinsi Banten
V. Risalah Rapat :
A. Gambaran Umum
Sebagaimana Surat Walikota Tangerang Selatan Nomor: 130/827/Pem
Tanggal 08 Maret 2021 Perihal Permohonan Kerja Sama Mal Pelayanan Publik,
bahwa dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, Pemerintah Kota
Tangerang Selatan sedang menyiapkan pembentukan Mal Pelayanan Publik
Kota Tangerang Selatan. Merujuk Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun
2017 tentang Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik, penyelenggaraan Mal
Pelayanan Publik wajib mengikutsertakan pelayanan kementerian/
lembaga/pemerintah daerah lainnya serta pelayanan badan usaha milik
negara/badan usaha milik daerah/swasta. Sehubungan hal tersebut,
Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyampaikan permohonan kerja sama
penyelenggaraan pelayanan Pemerintah Provinsi Banten pada Mal Pelayanan
Publik Kota Tangerang Selatan, khususnya pelayanan pajak provinsi di Kota
Tangerang Selatan.
Pembentukan Mal Pelayanan Publik dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik, sehingga pelayanan publik menjadi semakin cepat,
terjangkau dan mudah.
Tujuan dibentuknya Mal Pelayanan Publik adalah:
Memberikan kemudahan, kecepatan, keterjangkauan, keamanan, dan
kenyamanan kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.
Meningkatkan daya saing global dalam memberikan kemudahan berusaha di
Indonesia.
B. Pembahasan
1. Amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah Pasal 363 bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat,
daerah dapat mengadakan kerja sama yang didasarkan pada pertimbangan
efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling menguntungkan. Kerja
sama tersebut dapat dilakukan oleh daerah dengan daerah lain, pihak
ketiga, dan/atau lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
D. Rekomendasi
1. Draft Naskah Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Banten dan
Pemerintah Kota Tangerang Selatan tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Publik di Mal Pelayanan Publik Kota Tangerang Selatan agar segera diproses
untuk penandatanganannya.
Mengetahui, Notulis,
Pimpinan Rapat
Kepala Sub. Bagian PUM & Kerjasama
I. Hari : Kamis
Tanggal : 04 Februari 2021
Waktu : 09.00 s.d 12.00
Tempat : Ruang Rapat Tata Usaha Biro Pemkesra Setda Provinsi Banten
II. Pimpinan Rapat : Kepala Bagian Pemerintahan Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat Setda Provinsi Banten
Peserta Rapat : 1. 1 (satu) Orang Sub Bagian Tata Usaha;
2. 13 (tiga belas) orang staf Sub Bagian Tata Usaha.
III. Acara : Keg. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi.
IV. Pembahasan:
1. Tata Usaha merupakan bagian utama dalam perkantoran dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang memiliki posisi yang sangat strategis. Tata Usaha juga sejalan dengan
prinsip good governance karena menghubungkan masyarakat, pemerintah dan sektor privat
dalam pembuatan kebijakan. Tata Usaha berkaitan dengan tugas sebagai fasilitator di
lingkungan Biro Pemkesra dan dengan Lembaga di Kabupaten/Kota sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi adalah tugas
pokok dan fungsi Sub Bagian Tata Usaha pada Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat Setda Provinsi Banten, dimana implementasi dari tugas pokok dan fungsi tersebut
adalah merencanakan, mengorganisasikan dan memfasilitasi penyelenggaraan Tata Usaha
di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten. Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi tersebut, telah dialokasikan anggaran sebagaimana tertuang dalam
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2021 sebesar Rp. 45.000.000,- (Empat Puluh
Lima Juta Lima Rupiah).
3. Untuk pedoman pelaksanaannya, telah disusun alokasi anggaran kegiatan perbulan
sebagaimana tertuang dalam Rencana Operasinal Kegiatan (ROK).
4. Pada Tahun Anggaran 2021 ini terdapat agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
a. Rapat Persiapan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai berdasarkan Tugas dan Fungsi
yang akan dilaksanakan pada bulan Januari s.d Desember 2021.
b. Koordinasi dalam daerah pada bulan Januari s.d Desember 2021.
5. Rapat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi adalah tugas
pokok dan fungsi, diagendakan pembahasan rencana pedidikan dan pelatihan bagi pegawai
Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Banten yakni: Para Eselon dan Pelaksana.
6. Selain hal tersebut, Rapat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan
Fungsi adalah tugas pokok dan fungsi juga diagendakan untuk pembahasan pengiriman
diklat bagi para pegawai.
7. Guna suksesnya pelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan dukungan semua pihak terkait
di Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Banten.
1. Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sub Tata Usaha, telah
dialokasikan anggaran sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
Tahun 2021 sebesar Rp. 45.000.000,- (Empat Puluh Lima Juta Lima Rupiah). Untuk
pedoman pelaksanaannya, telah disusun alokasi anggaran kegiatan perbulan sebagaimana
tertuang dalam Rencana Operasinal Kegiatan (ROK).
2. Pada Tahun Anggaran 2021 ini terdapat agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi adalah tugas pokok dan
fungsi yang akan dilaksanakan pada bulan Januari s.d Desember 2021; Koordinasi dalam
daerah pada bulan Januari s.d Desember 2021.
3. Guna suksesnya pelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan dukungan semua pihak terkait
di Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Banten.
Mengetahui,
Pimpinan Rapat Notulis Rapat
I. Hari : Rabu
Tanggal : 27 Januari 2021
Waktu : 09.00 s.d 12.00
Tempat : Ruang Rapat Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten
II. Pimpinan Rapat : Kepala Sub Bagian Pemerintahan Umum dan Kerjasama Biro
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Banten
Peserta Rapat : 1. 7 (tujuh) orang staf Sub Bagian PUM dan Kerjasama;
2. 1 (satu) orang staf Sub Bagian Tata Usaha.
IV. Pembahasan:
1. Kerja sama daerah merupakan usaha untuk lebih memantapkan hubungan dan keterikatan
daerah yang satu dengan daerah yang lain dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia, menyerasikan pembangunan daerah, mensinergikan potensi antar daerah serta
meningkatkan pertukaran pengetahuan, teknologi dan kapasitas fiskal. Selain itu, melalui
kerja sama daerah diharapkan dapat mengurangi kesenjangan daerah dalam penyediaan
pelayanan umum khususnya yang ada di wilayah terpencil, perbatasan antar daerah dan
daerah tertinggal. Kerjasama Daerah dapat dilakukan oleh Daerah dengan Daerah lain
baik dalam kategori kerjasama wajib maupun kerjasama sukarela, kerjasama daerah
dengan pihak ketiga dan kerjasama Daerah dengan pemerintah daerah di luar negeri
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Guna mengetahui dan memahami lebih jauh tentang pelaksanaan kerjasama yang
dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten dengan
daerah lain, pihak ketiga/badan usaha/swasta baik dalam negeri maupun luar negeri, perlu
dilakukan evaluasi. Selain itu, dengan evaluasi diharapkan pelaksanaan kerjasama dapat
berjalan secara efektif dan efisien, tertib administrasi, serta tertib azas.
3. Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama adalah tugas pokok dan fungsi Sub Bagian
Pemerintahan Umum dan Kerjasama pada Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Setda Provinsi Banten, dimana implementasi dari tugas pokok dan fungsi tersebut adalah
mengevaluasi penyelenggaraan kerjasama antar pemerintah dan kerjasama badan usaha
di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten. Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi tersebut, telah dialokasikan anggaran sebagaimana tertuang dalam
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2021 sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh
Lima Juta Rupiah).
4. Untuk pedoman pelaksanaannya, telah disusun alokasi anggaran kegiatan perbulan
sebagaimana tertuang dalam Rencana Operasinal Kegiatan (ROK).
5. Pada Tahun Anggaran 2021 ini terdapat agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
a. Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Antar Pemerintah yang akan dilaksanakan pada
bulan Februari 2021.
b. Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Badan Usaha yang akan dilaksanakan pada bulan
November 2021.
c. Koordinasi ke dalam daerah pada bulan Januari, Maret, April, Mei, Juni, dan Agustus,
2021.
d. Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah pada bulan Januari, Oktober, dan November
2021.
V. Kesimpulan:
1. Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Pemerintahan
Umum dan Kerjasama, telah dialokasikan anggaran dalam Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) Tahun 2021 sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Lima Juta) dengan alokasi
anggaran kegiatan perbulan sebagaimana tertuang dalam Rencana Operasinal Kegiatan
(ROK).
2. Pada Tahun Anggaran 2021 ini terdapat agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Antar Pemerintah yang akan dilaksanakan pada bulan
Februari 2021, Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Badan Usaha yang akan dilaksanakan
pada bulan November 2021, serta Koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
pada bulan Januari, Maret, April, Mei, Juni, dan Agustus, Oktober, dan November 2021.
3. Guna suksesnya pelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan dukungan semua pihak terkait
di Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Banten.
Mengetahui,
Pimpinan Rapat Notulis Rapat
I. Hari : Rabu
Tanggal : 10 Februari 2021
Waktu : 09.00 s.d 12.00
Tempat : Ruang Rapat Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten
II. Pimpinan Rapat : Kepala Sub Bagian Pemerintahan Umum dan Kerjasama Biro
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Banten
Peserta Rapat : 1. 8 (delapan) orang staf Sub Bagian PUM dan Kerjasama;
2. 1 (satu) orang staf Sub Bagian Tata Usaha.
IV. Pembahasan:
1. Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Pemerintahan
Umum dan Kerjasama, telah dialokasikan anggaran sebagaimana tertuang dalam Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2021 sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Lima Juta
Rupiah). Untuk pedoman pelaksanaannya, telah disusun alokasi anggaran kegiatan
perbulan sebagaimana tertuang dalam Rencana Operasinal Kegiatan (ROK).
2. Pada Tahun Anggaran 2021 ini terdapat agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
Rapat Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD) yang akan dilaksanakan pada bulan
Maret, Juli dan Oktober 2021; Koordinasi dalam daerah pada bulan April, Mei, Juli,
Agustus, September, Oktober, dan November 2021; dan Koordinasi dan Konsultasi ke
luar daerah pada bulan Februari, Maret, Juli, dan September 2021.
3. Guna suksesnya pelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan dukungan semua pihak terkait
di Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Banten.
Mengetahui,
Pimpinan Rapat Notulis Rapat