OLEH:
KELOMPOK 1
Sandra Jeanet Muntu A042221006
Wa Ode Helda A042221012
Alfath La Jarudin A042221005
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah Swt, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik, serta
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Perencanaan
Kebutuhan dan Penganggaran Lingkup Pengelolaan Barang Milik Daerah” pada Mata kuliah
Manajemen Aset Daerah.
Makalah ini telah dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai sumber untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua sumber
yang telah memberikan informasi dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu penulis
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun penulis.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
1.3.TUJUAN ................................................................................................... 3
3.1. KESIMPULAN………………………………………………………...9
3.2. SARAN…………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Negara/Daerah, sebagai ganti Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2006 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2008 tentang perubahan
atas Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah. Berdasarkan pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah No 28 Tahun
2020 disebutkan Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dilaksanakan berdasarkan
asas fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian
nilai.
2
apapun yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan maka itu adalah kebutuhan,
terlepas hal tersebut diinginkan atau tidak diinginkan oleh subjek yang membedakan
antara kebutuhan dan keinginan.
Adapun Rumusan masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran
BMD?
2. Bagaimana Prosedur Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran BMD
dalam Perencanaan Pembangunan Daerah?
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBD atau perolehan lainnya yang sah. Pengelolaan Barang Milik Daerah
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan kebutuhan dan
penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan,
penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, penatausahaan dan
pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
4
kerja dan anggaran dengan berpedoman pada standar barang, standar kebutuhan,
dan/atau standar harga. Rencana kebutuhan BMD ini disusun dengan
mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan dengan mekanisme pembelian (solusi
aset), pinjam pakai, Sewa, sewa beli (solusi non aset) atau mekanisme lainnya
yang dianggap lebih efektif dan efisien sesuai kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan Daerah. Perencanaan kebutuhan BMD mengacu pada Rencana Kerja
SKPD.
5
dengan memperhatikan alokasi anggaran ataupun pagu masing-masing SKPD sesuai
dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
6
memperhatikan standardisasi sarana dan prasarana kerja pemerintahan daerah dan
standardisasi harga yang telah ditetapkan oleh kepala daerah.
Setelah memperoleh gambaran usulan dari seksi atau bagian, maka SKPD
diharapkan melakukan penilaian tingkat prioritas, karena adanya keterbatasan sumber
dana. SKPD dapat melakukan penilaian terlebih dahulu terkait tingkat kepentingan
7
akan pengadaan BMD tersebut. Fungsi dari penilaian ini adalah menentukan prioritas
pemenuhan BMD sebelum menyusun daftar pengadaan BMD yang akan dibahas
dalam RKPD.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
-----------------------, https://djpk.kemenkeu.go.id/elearning-
djpk/pluginfile.php/9313/mod_page/content/5/BMD.pdf
10