KELAS : Ak II
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :
1. Loudy Ringkoka_C30122069
2. Muhammad Alif_C30122068
3. Moh. Widyatama_C30122074
4. Moh. Raffi Cendika Putra_C30122064
5. Euaggelion Putra Valiantly_C30122075
6. Abdul Huzain_C30122206
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas semua
kehendaknya, kami berhasil membuat makalah ini yang berjudul " GAMBARAN
UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH."
Kami berharap, pemaparan dalam isi makalah sederhana ini bisa mempermudah
pembaca untuk memahami proses optik dalam ilmu sains.
Dan juga kami menyadari makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna, dan memiliki kekurangan dari berbagai aspek. Untuk itu, kami
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi makalah ini.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah.......................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
ISI.......................................................................................................................................6
2.1 Keuangan Daerah.....................................................................................................6
2.2 Sumber Pendapatan Daerah................................................................................7
2.3 Pengeluaran Daerah (Belanja Daerah)................................................................9
Pembiayaan Daerah......................................................................................................11
2.4 Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah..............................................................12
2.5 Penyusunan Rancangan APBD........................................................................15
2.6 Rencana Kerja Pemerintahan Daerah.....................................................................16
BAB III...............................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan......................................................................................................18
3.2 Saran......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan Makalah
a. Untuk mengetahui apakah pengertian keuangan daerah.
b. Untuk mengetahui macam-macam sumber pendapatan daerah.
c. Untuk mengetahui tentang pengeluaran (belanja daerah) dan sumber
pengeluaran daerah.
d. Untuk mengetahui siklus pengelolaan keuangan daerah.
5
BAB II
ISI
6
2.2 Sumber Pendapatan Daerah
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku yaitu UU RI
No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 157, sumber-sumber
pendapatan daerahdapat dikelompokan sebagai berikut:
7
d) Lain-lain PAD
( yaitu semua yang bukan berasal dari pajak, retribusi dan labausaha
daerah, antara lain: hasil penjualan barang milik daerah, penerimaan
jasagiro, penerimaan ganti rugi atas kekayaan daerah, denda
keterlambatanpelaksanaan pekerjaan, penerimaan bunga deposit.
2. Dana Perimbangan
Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yangdialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.” (UU RI No. 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah pasal 1 ayat
19).Menurut Indra Bastian dan Gatot Soepriyanto mengemukakan
bahwa kelompokdana perimbangan adalah:
Bagi hasil pajak seperti: Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Bagi Hasil Bukan Pajak seperti : Sumber Dana daya Hutan,
Pemberian atas HakTanah Negara, Penerimaan iuran
eksplorasi.
Dana Alokasi Khusus adalah perimbangan dalam rangka untuk
membiayaikebutuhan tertentu.
Dana perimbangan dari propinsi adalah dana perimbangan
dalam pemerintahkabupaten/kota yang berasal dari pemerintah
propins
3. Lain-lain Pendapatan yang sah
Menurut UU RI No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antaraPemerintah Pusat dan Daerah pada bagian penjelasan pasal 3
ayat 4 menyatakan bahwa : Lain-lain pendapatan yang sah antara lain:
8
hibah, dana darurat, danpenerimaan lainnya sesuai dengan peraturan
perundang
Sedangkan urusan pilihan adalah urusan pernerintah yang secara nyata ada dan
berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai kondisi,
kekhasan. dan potensi keunggulan daerah Belanja penyelenggaraan urusan
wajih tersebut diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang
diwajudkan dalam bentak.
9
Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja
dalam pencapaian standar pelayanan minimal berdasarkan urusan wajib
pemerintahan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
a) Pelayanan umum:
c) Ekonomi,
d) Lingkungan hidup
f.) Keschatan:
10
h.) Agama
a) Belanja pegawai,
c) Belanja modal,
d) Bunga
e) Subsidi
f) Hibah,
g) Bantuan sosial
Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali din
atau pengeluaran yang akan diterima kembali, haik pada tafran anggaran yang
hersangkatan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah
tersebut terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan
11
Daerah, Belanja Daerah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu.
a. Belanja Langsung
Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan
terkaitsecaralangsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Belanja Langsungterdiri dari: (belanja pegawai, belanja barang dan
jasa,belanja modal)
12
pelaksanaan anggaran/perbendaharaan, akuntansi, pemeriksaan dan
pertanggungjawaban.
13
1. Pengadaan asset tetap harus di anggarkan dalam rencana anggaran belanja
modal yang terakomodasi dalam rencana kebutuhan barang milik daerah
(RKBMD). Perencanaan kebutuhan asset daerah sebagaimana dilaporkan
di RKBMD tersebut selanjutna dianggarkan dalam dokumen rencana kerja
dan anggaran SKPD. Perencanaan kebutuhan asset daerah harus
berpedoman pada standar barang, standarkebutuhan, dan standar harga
yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Pemerintah harus memastikan
bahwa barang yang direncanakan untuk diadakan merupakan barang yang
bener-benar dibutuhkan, dianggarkan dengan jumlah yang tepat baik
kuantitas, kualitas, maupun harganya.
14
b) Dipinjampaksikan dengan jangka waktu maksimal 2 tahun dan
dapat diperpanjang
c) Kerjasama pemanfaatan dengan jangka waktu maksimal 30 tahun
dan dapat diperpanjang
d) Bangun guna serah (Build-Operate-Transfer) dan bangun serah
guna ( Build-Transfer-Operate) dengan jangka waktu maksimal 30
tahun
(2) Neraca,
15
Laporan keuangan dimaksud disusun sesuai dengan Standar
AkuntansiPemerintahan. Sebelum dilaporkan kepada masyarakat melalui
DPRD, laporan keuangan perlu diperiksa terlebih dahulu oleh BPK. Fungsi
pemeriksaan merupakan salah satu fungsi manajemen sehingga tidak dapat
dipisahkan dari manajemen keuangan daerah. Berkaitan dengan pemeriksaan
telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaandan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Terdapat dua jenis
pemeriksaan yangdilaksanakan terhadap pengelolaan keuangan negara, yaitu
pemeriksaan intern dan pemeriksaan ekstern.
16
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintah
17
undangan. RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
Penyusunan RKPD diselesaikan paling lambat akhir bulan Mei sebelum tahun
anggaran berkenaan. RKPD ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
19
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21