JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
2
Daftar Isi
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ruang lingkup keuangan negara yang dikelola langsung oleh Pemerintah Pusat adalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan yamg dikelola lamgsung oleh
Pemerintah Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Baik APBN
maupun APBD merupakan inti dari akuntansi keuangan daerah. Oleh karena itu, kedudukan
APBN dan APBD dalam penatausahaan keuangan dan akuntansi pemerintahan sangatlah
penting.
1.3 Tujuan
Dapat mengetahui jenis-jenis transaksi Pemerintah daerah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Prosedur akuntansi pada SKPKD sebagai PPKD meliputi serangkaian proses mulai dari
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan
aplikasi komputer. Permendagri 13/2006 (pasal 266 sampai dengan 288) Permendagri 59/2007
mengatur tentang hal terkait.
Akuntansi PPKD adalah sebuah entitas akuntansi yang dijalankan oleh fungsi akuntansi
di SKPKD yang mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD dalam kapasitas
sebagai Pemda. SKPKD adalah suatu satuan kerja yang mempunyai tugas khusus untuk
mengelola keuangan daerah. Khusus yang menyangkut peran akuntansi di SKPKD, ada dua
fungsi yang dijalankan oleh SKPKD, yaitu:
1. SKPKD sebagai Satuan Kerja yang dalam hal ini bertindak sebagai entitas akuntansi
yang mencatat transaksi-transaksi yang terjadi di Satker tersebut oleh sekretariat.
2. SKPKD sebagai PPKD, yang dalam hal ini bertindak sebagai entitas pelaporan yang
mewakili transaksi Pemda secara keseluruhan, dilaksanakan oleh unit yang memiliki
fungsi Akuntansi. Jenis transaksinya meliputi: Pendapatan Dana Perimbangan, Belanja
Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan, dan
Belanja Tidak Terduga, termasuk transaksi-transaksi pembiayaan, pencatatan investasi,
dan utang jangka panjang.
5
Dengan demikian, prosedur ini akan meliputi:
1. Akuntansi Pendapatan (Dana Perimbangan dan Pendapatan Lainnya)
2. Akuntansi Belanja (belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil,
bantuan keuangan dan belanja tidak terduga)
3. Akuntansi Pembiayaan (Penerimaan dan Pengeluaran Pembiyaan)
4. Akuntansi Rekening PPKD di SKPD dan Rekening SKPD di PPKD
5. Akuntansi Aset (Investasi Jangka Panjang)
6. Akuntansi Utang
7. Akuntansi Ekuitas Dana
Dalam akuntansi keuangan pemerintah daerah, jenis transaksi dapat dirinci berdasarkan
struktur APBD yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.
Selain itu masih ada jenis transaksi lain, yaitu transaksi Non-Kas Pemda, dan transaksi Rekening
Antar-Kantor (RAK), yaitu antara PPKD-SKPD. Di samping itu, berdasarkan sifat dan jenis
entitas, transaksi masih dapat dibagi ke dalam akuntansi untuk transaksi di SKPD atau disebut
transaksi SKPD dan transaksi untuk tingkat Pemda yang ditangani PPKD atau disebut juga
transaksi PPKD.
1. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, yang
menambah ekuitas dana. Ini merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu
dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
2. Belanja Daerah
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi
ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung, yaitu belanja
yang terkait langsung dengan pelaksanaan program; Belanja Tidak Langsung, yaitu belanja tugas
pokok dan fungsi yang tidak dikaitkan dengan pelaksanaan program.
6
3. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk
memanfaatkan surplus. Pembiayaan Daerah terdiri dari Penerimaan Pembiayaan, Pengeluaran
Pembiayaan, dan Sisa Lebih Anggaran Tahun Berkenaan. Termasuk dalam transaksi Penerimaan
Pembiayaan yang dimaksudkan untuk mengatasi defisit anggaran adalah: Sisa lebih perhitungan
anggaran tahun anggaran sebelumnya; Pencairan dana cadangan; Hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan; Penerimaan pinjaman daerah; Penerimaan kembali pemberian
pinjaman; Penerimaan piutang daerah. Sedangkan yang termasuk dalam Pengeluaran
Pembiayaan Daerah yang dimaksudkan untuk menyalurkan surplus anggaran adalah:
Pembentukan dana cadangan; Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; Pembayaran
pokok utang; Pemberian pinjaman daerah.
Prosedur akuntansi selain kas meliputi serangkaian proses, mulai dari pencatatan, pengikhtisaran,
sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan semua transaksi atau kejadian selain
kas yang meliputi transaksi: koreksi kesalahan dan penyesuaian; pengakuan aset tetap, utang
jangka panjang, dan ekuitas; depresiasi; dan transaksi yang bersifat accrual dan prepayment;
hibah selain kas.
Pengakuan Aset Tetap merupakan pengakuan terhadap perolehan aset yang dilakukan
oleh Satuan Kerja. Pengakuan aset tetap dan ekuitas sangat terkait dengan belanja modal yang
dilakukan oleh Satker (lihat pada Akuntansi Belanja). Pengakuan Utang, jika dalam hal ini
7
adalah pengakuan utang perhitungan pihak ketiga di Satker, maka sangat terkait dengan transaksi
belanja yang mengharuskan pemotongan pajak atau potongan-potongan belanja lainnya (lihat
pada Akuntansi Belanja). Namun jika utang yang dimaksud adalah utang jangka panjang, maka
hal ini timbul dari transaksi pembiayaan penerimaan yang dilakukan oleh PPKD.
3. Depresiasi
Depresiasi dilakukan untuk menyusutkan nilai aset yang dimiliki oleh Satker (apabila
diperlukan).
Transaksi yang bersifat accrual dan prepayment muncul karena adanya transaksi yang
sudah dilakukan Satker namun pengeluaran kas belum dilakukan (accrual) atau terjadi
pengeluaran kas untuk belanja di masa yang akan datang (prepayment).
Penerimaan atau pengeluaran hibah selain kas adalah penerimaan atau pengeluaran
sumber ekonomi nonkas yang merupakan pelaksanaan APBD yang mengandung konsekuensi
ekonomi bagi pemerintah daerah.
8
D. AKUNTANSI PENDAPATAN
Pada bagian ini yang dimaksud dengan akuntansi pendapatan PPKD adalah langkah-
langkah teknis yang harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk pendapatan pada level
Pemerintah Daerah seperti misalnya Pendapatan Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan
Daerah yang Sah.
Penerimaan dana perimbangan. • Surat tanda bukti transfer pembayaran dari KPPN (Nota
Kredit Bank),
• Laporan Posisi Kas Harian Bank.
9
Jurnal penerimaan pendapatan
E. AKUNTANSI BELANJA
Pada bagian ini akan dijelaskan prosedur akuntansi Belanja PPKD yaitu langkah-langkah
teknis yang harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk Belanja Bunga, Subsidi, Hibah,
Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga.
10
- Bukti pengeluaran lainnya - SPD
- Berita acara
- Keputusan Kepala Daerah
Berikut dijelaskan transaksi pengeluaran kas daerah di PPKD yang dilakukan langsung ke fihak
ketiga. Penjelasan pembayaran dengan SP2D kepada SKPD dijelaskan di bagian G (Akuntansi
RK-Pusat di SKPD dan RK-SKPD di PPKD).
Bunga xxx
Belanja Subsidi xxx
Belanja Hibah xxx
11
Belanja Bantuan Sosial xxx
Belanja Bagi Hasil xxx
Belanja Bantuan Keuangan xxx
Belanja Tidak Terduga xxx
Kas di Kas Daerah xxx
F. AKUNTANSI PEMBIAYAAN
12
Transaksi pembiayaan merupakan transaksi yang terjadi di PPKD sebagai Pemda. Hal ini
dikarenakan sifat atau tujuan dari dilakukannya transaksi ini, yaitu untuk memanfaatkan surplus
atau menutup defisit anggaran daerah. Selain itu dalam transaksi pembiayaan, di dalamnya akan
melibatkan akun-akun ekuitas dana yang hanya terdapat di dalam neraca Pemda. Oleh karena itu
transaksi ini dicatat dan dilaporkan dalam LRA PPKD sebagai Pemda (kantor pusat), yang
kemudian akan digabungkan dengan LRA SKPD lainnya, menjadi laporan keuangan Pemerintah
Daerah.
6 Penerimaan piutang daerah -Surat tanda bukti penerimaan/ - Nota kredit bank
Bukti transfer
13
Pengeluaran Pembiayaan
Akuntansi RK-SKPD merupakan akuntansi Aset Lancar di tingkat PPKD. Akun “RK-
SKPD” akan bertambah bila PPKD mentransfer aset (seperti menerbitkan SP2D-UP, SP2D-GU
14
dan SP2D-LS, atau menerima aset tetap dari Pemda), dan akan berkurang bila PPKD menerima
pendapatan dari SKPD atau penyetoran uang (pengembalian sisa Uang Persediaan) Saldo normal
akun “RK-SKPD” adalah Debet (Dr.). Akun-akun RK-PPKD dan RK-SKPD ini akan
dieliminasi pada saat akan dibuat laporan gabungan Pemda. Pengeliminasian dilakukan oleh
PPKD/BUD.
15
H. Akuntansi Aset
Prosedur akuntansi aset pada SKPKD merupakan pencatatan atas pengakuan aset yang
muncul dari transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, misalnya pengakuan
atas investasi jangka panjang. Aset terbagi ke dalam dua kelompok, yakni:
Standar Jurnal untuk akuntansi aset dilakukan melalui jurnal (jurnal ikutan) yang proses
pencatatannya dilakukan bersamaan dengan jurnal yang berkaitan dengan rekening realisasi
anggaran.
Prosedur akuntansi utang pada PPKD merupakan pencatatan atas pengakuan hutang
jangka panjang yang muncul dari transaksi pengeluaran pembiayaan yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah.
16
J. Akuntansi Ekuitas Dana
Akuntansi atas ekuitas dana terjadi bersamaan terutama dengan akuntansi atas transaksi
pembiayaan (penerimaan dan pengeluaran), serta penyesuaian karena sebenarnya perubahan
yang terjadi pada saldo ekuitas dana, disebabkan oleh transaksi-transaksi tersebut serta
penyesuaian di akhir periode akuntansi. Pencatatan atas akun ekuitas dana adalah sebagai jurnal
dari transaksi-transaksi tersebut. Ekuitas Dana terbagi ke dalam 3 (tiga ) kelompok, yaitu:
• Ekuitas Dana Lancar, terdiri dari Sisa Lebih Pembiayaan anggaran (SiLPA), dan Dana
yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
• Ekuitas Dana Investasi, terdir dari Diinvestasikan dalam Investasi jangka Panjang,
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya serta kontra ekuitas berupa Dana yang harus
disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang.
• Ekuitas Dana Cadangan, terdiri atas Diinvestasikan dalam Dana Cadangan.
2 Ekuitas dana lancar – Cadangan piutang pendapaatan dana - SKP/SKR yang belum
transfer dibayar
- Surat perjanjian
pemberian pinjaman
- Bukti transfer
3 Ekuitas dana lancar – Dana yang harus disediakan untuk - Surat perjanjian pinjaman
17
pembayaran utang jangka pendek (utang)
- SP2D
6 Ekuitas dana investasi – Dana yang harus disediakan untuk - Surat perjanjian pinjaman
pembayaran utang jangka panjang (utang)
- SP2D
7 Ekuitas dana cadangan – Diinvestasi- kan dalam dana - Perda tentang dana
cadangan cadangan
- SP2D
18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Prosedur akuntansi pada SKPKD sebagai PPKD meliputi serangkaian proses mulai dari
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan
aplikasi komputer. Akuntansi PPKD adalah sebuah entitas akuntansi yang dijalankan oleh fungsi
akuntansi di SKPKD yang mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD dalam
kapasitas sebagai Pemda. SKPKD adalah suatu satuan kerja yang mempunyai tugas khusus
untuk mengelola keuangan daerah. Dengan demikian, prosedur meliputi:
1. Akuntansi Pendapatan (Dana Perimbangan dan Pendapatan Lainnya)
2. Akuntansi Belanja (belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil,
bantuan keuangan dan belanja tidak terduga)
3. Akuntansi Pembiayaan (Penerimaan dan Pengeluaran Pembiyaan)
4. Akuntansi Rekening PPKD di SKPD dan Rekening SKPD di PPKD
5. Akuntansi Aset (Investasi Jangka Panjang)
6. Akuntansi Utang
7. Akuntansi Ekuitas Dana
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/451180994/MAKALAH-JENIS-JENIS-
TRANSAKSI-PEMDA-docx#
https://sumsel.bpk.go.id/files/2009/10/Akuntansi-Pendapatan-dan-Belanja-PEMDA.pdf
https://www.bandungkab.go.id/uploads/Bab_2_Gambaran_Umum_Manual_Sisdur_Akun
tansi.pdf
20