Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

“Jenis-Jenis Transaksi Pemerintah Daerah”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. GUSTI AGUNG DEWI INDRIASUARI (B1C120251)


2. HAZRIA (B1C120254)
3. HUSFARNI SEPTIANI ADRI KANRO (B1C120256)
4. IKRIMATUS SABIL (B1C120257)
5. ILHAM DWI RAHMAN (B1C120258)
6. IZZAHRA SRIJAYA (B1C120261)
7. JUMAIL (B1C120264)
8. KHARISMA RAHMAWATI (B1C120268)
9. LA ODE FAIS HAZMIL (B1C120269)
10. LA ODE MUHAMMAD SAHBAN (B1C120271)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 20 Maret 2023

Kelompok 3

2
Daftar Isi

Kata Pengantar .............................................................................................................................................. 2


Daftar Isi ....................................................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan .......................................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5
Jenis-Jenis Transaksi Pemerintah Daerah ................................................................................................. 5
BAB III ....................................................................................................................................................... 19
PENUTUP .................................................................................................................................................. 19
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari akuntansi sektor publik,
yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan keuangan daerah. Yang
disebut keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut

Ruang lingkup keuangan negara yang dikelola langsung oleh Pemerintah Pusat adalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan yamg dikelola lamgsung oleh
Pemerintah Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Baik APBN
maupun APBD merupakan inti dari akuntansi keuangan daerah. Oleh karena itu, kedudukan
APBN dan APBD dalam penatausahaan keuangan dan akuntansi pemerintahan sangatlah
penting.

Setelah dikeluarkannya paket Undang-Undang Keuangan Negara yaitu UU No.17 Tahun


2003 tentang Keuangan Negara, UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU No.
15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, maka
informasi keuangan negara yang meliputi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dilengkapi
dengan informasi Neraca, Laporan Arus Kas, Catatan atas Laporan Keuangan, selain informasi
mengenai Laporan Realisasi APBN/APBD. Pelaporan keuangan pemerintah selanjutnya harus
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah sperti yang tertuang dalam PP 71 Tahun 2010.

1.2 Rumusan Masalah


Apa saja jenis-jenis transaksi Pemerintah daerah?

1.3 Tujuan
Dapat mengetahui jenis-jenis transaksi Pemerintah daerah

4
BAB II
PEMBAHASAN

Jenis-Jenis Transaksi Pemerintah Daerah

A. Dasar Hukum Akuntansi Transaksi

Prosedur akuntansi pada SKPKD sebagai PPKD meliputi serangkaian proses mulai dari
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan
aplikasi komputer. Permendagri 13/2006 (pasal 266 sampai dengan 288) Permendagri 59/2007
mengatur tentang hal terkait.

B. Deskripsi Kegiatan Transaksi

Akuntansi PPKD adalah sebuah entitas akuntansi yang dijalankan oleh fungsi akuntansi
di SKPKD yang mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD dalam kapasitas
sebagai Pemda. SKPKD adalah suatu satuan kerja yang mempunyai tugas khusus untuk
mengelola keuangan daerah. Khusus yang menyangkut peran akuntansi di SKPKD, ada dua
fungsi yang dijalankan oleh SKPKD, yaitu:

1. SKPKD sebagai Satuan Kerja yang dalam hal ini bertindak sebagai entitas akuntansi
yang mencatat transaksi-transaksi yang terjadi di Satker tersebut oleh sekretariat.
2. SKPKD sebagai PPKD, yang dalam hal ini bertindak sebagai entitas pelaporan yang
mewakili transaksi Pemda secara keseluruhan, dilaksanakan oleh unit yang memiliki
fungsi Akuntansi. Jenis transaksinya meliputi: Pendapatan Dana Perimbangan, Belanja
Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan, dan
Belanja Tidak Terduga, termasuk transaksi-transaksi pembiayaan, pencatatan investasi,
dan utang jangka panjang.

5
Dengan demikian, prosedur ini akan meliputi:
1. Akuntansi Pendapatan (Dana Perimbangan dan Pendapatan Lainnya)
2. Akuntansi Belanja (belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil,
bantuan keuangan dan belanja tidak terduga)
3. Akuntansi Pembiayaan (Penerimaan dan Pengeluaran Pembiyaan)
4. Akuntansi Rekening PPKD di SKPD dan Rekening SKPD di PPKD
5. Akuntansi Aset (Investasi Jangka Panjang)
6. Akuntansi Utang
7. Akuntansi Ekuitas Dana

Dalam akuntansi keuangan pemerintah daerah, jenis transaksi dapat dirinci berdasarkan
struktur APBD yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.
Selain itu masih ada jenis transaksi lain, yaitu transaksi Non-Kas Pemda, dan transaksi Rekening
Antar-Kantor (RAK), yaitu antara PPKD-SKPD. Di samping itu, berdasarkan sifat dan jenis
entitas, transaksi masih dapat dibagi ke dalam akuntansi untuk transaksi di SKPD atau disebut
transaksi SKPD dan transaksi untuk tingkat Pemda yang ditangani PPKD atau disebut juga
transaksi PPKD.

1. Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, yang
menambah ekuitas dana. Ini merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu
dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.

2. Belanja Daerah

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi
ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung, yaitu belanja
yang terkait langsung dengan pelaksanaan program; Belanja Tidak Langsung, yaitu belanja tugas
pokok dan fungsi yang tidak dikaitkan dengan pelaksanaan program.

6
3. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk
memanfaatkan surplus. Pembiayaan Daerah terdiri dari Penerimaan Pembiayaan, Pengeluaran
Pembiayaan, dan Sisa Lebih Anggaran Tahun Berkenaan. Termasuk dalam transaksi Penerimaan
Pembiayaan yang dimaksudkan untuk mengatasi defisit anggaran adalah: Sisa lebih perhitungan
anggaran tahun anggaran sebelumnya; Pencairan dana cadangan; Hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan; Penerimaan pinjaman daerah; Penerimaan kembali pemberian
pinjaman; Penerimaan piutang daerah. Sedangkan yang termasuk dalam Pengeluaran
Pembiayaan Daerah yang dimaksudkan untuk menyalurkan surplus anggaran adalah:
Pembentukan dana cadangan; Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; Pembayaran
pokok utang; Pemberian pinjaman daerah.

4. Transaksi selain Kas

Prosedur akuntansi selain kas meliputi serangkaian proses, mulai dari pencatatan, pengikhtisaran,
sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan semua transaksi atau kejadian selain
kas yang meliputi transaksi: koreksi kesalahan dan penyesuaian; pengakuan aset tetap, utang
jangka panjang, dan ekuitas; depresiasi; dan transaksi yang bersifat accrual dan prepayment;
hibah selain kas.

1. Koreksi Kesalahan dan Penyesuaian

Koreksi kesalahan pencatatan merupakan koreksi terhadap kesalahan dalam membuat


jurnal dan telah diposting ke buku besar; sedangkan penyesuaian adalah transaksi penyesuaian
pada akhir periode untuk mengakui pos-pos seperti persediaan, piutang, utang, dan yang lain
yang berkaitan dengan adanya perbedaan waktu pencatatan dan yang belum dicatat pada
transaksi berjalan atau pada periode Yang berjalan.

2. Pengakuan Aset Tetap, Utang Jangka Panjang, dan Ekuitas

Pengakuan Aset Tetap merupakan pengakuan terhadap perolehan aset yang dilakukan
oleh Satuan Kerja. Pengakuan aset tetap dan ekuitas sangat terkait dengan belanja modal yang
dilakukan oleh Satker (lihat pada Akuntansi Belanja). Pengakuan Utang, jika dalam hal ini

7
adalah pengakuan utang perhitungan pihak ketiga di Satker, maka sangat terkait dengan transaksi
belanja yang mengharuskan pemotongan pajak atau potongan-potongan belanja lainnya (lihat
pada Akuntansi Belanja). Namun jika utang yang dimaksud adalah utang jangka panjang, maka
hal ini timbul dari transaksi pembiayaan penerimaan yang dilakukan oleh PPKD.

3. Depresiasi

Depresiasi dilakukan untuk menyusutkan nilai aset yang dimiliki oleh Satker (apabila
diperlukan).

4. Transaksi yang bersifat accrual dan prepayment

Transaksi yang bersifat accrual dan prepayment muncul karena adanya transaksi yang
sudah dilakukan Satker namun pengeluaran kas belum dilakukan (accrual) atau terjadi
pengeluaran kas untuk belanja di masa yang akan datang (prepayment).

5. Hibah selain Kas

Penerimaan atau pengeluaran hibah selain kas adalah penerimaan atau pengeluaran
sumber ekonomi nonkas yang merupakan pelaksanaan APBD yang mengandung konsekuensi
ekonomi bagi pemerintah daerah.

C. Pihak Terkait Dalam Transaksi Keuangan Daerah


1. Fungsi Akuntansi SKPKD
Dalam kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPKD memiliki tugas sebagai berikut :
• Mencatat transaksi-transaksi Pendapatan, Belanja, Pembiayaan, Aset, Utang dan
Selain Kas berdasarkan bukti-bukti yang terkait.
• Memposting jurnal-jurnal tersebut ke dalam buku besarnya masing-masing.
• Membuat laporan keuangan, yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
2. Bendahara di SKPKD (BUD)
Dalam kegiatan ini, Bendahara di SKPKD memiliki tugas menyiapkan dokumen-
dokumen atas transaksi yang terkait dengan proses pelaksanaan akuntansi SKPKD.

8
D. AKUNTANSI PENDAPATAN

Pada bagian ini yang dimaksud dengan akuntansi pendapatan PPKD adalah langkah-
langkah teknis yang harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk pendapatan pada level
Pemerintah Daerah seperti misalnya Pendapatan Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan
Daerah yang Sah.

D.1. Dokumen Sumber yang digunakan


Dokumen sumber yang digunakan untuk pencatatan pendapatan Dana Perimbangan dan
Lain-Lain Pendapatan yang Sah yaitu:

Transaksi Dokumen sumber

Penerimaan dana perimbangan. • Surat tanda bukti transfer pembayaran dari KPPN (Nota
Kredit Bank),
• Laporan Posisi Kas Harian Bank.

Pendapatan Daerah lain-lain • Surat tanda bukti penerimaan,


yang Sah. • Laporan Posisi Kas Harian Bank,
• Bukti penerimaan lainnya (Berita acara).

D.2. Jurnal Standar


Fungsi Akuntansi di PPKD (yang dilakukan oleh Bidang Akuntansi di DPPK) menerima
Laporan Posisi Kas Harian dari BUD. Laporan ini yang dilampiri salah satunya oleh tembusan
Nota Kredit akan menjadi dokumen sumber untuk penjurnalan akuntansi pendapatan. Dari
Laporan Posisi Kas Harian ini, Fungsi Akuntansi SKPKD dapat mengidentifikasi sumber
penerimaan kas berasal.

9
Jurnal penerimaan pendapatan

Kas di Kas Daerah Xxx


Pendapatan Dana Perimbangan xxx
Lain-Lain Pendapatan yang Sah xxx

E. AKUNTANSI BELANJA
Pada bagian ini akan dijelaskan prosedur akuntansi Belanja PPKD yaitu langkah-langkah
teknis yang harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk Belanja Bunga, Subsidi, Hibah,
Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga.

E.1 Dokumen Sumber yang digunakan

No. Transaksi Dokumen sumber Lampiran dokumen

1 Belanja Bunga - SP2D LS - SPM


- nota debet bank - SPD
- bukti pengeluaran lainnya

2 Belanja Subsidi - SP2D LS - SPM


- nota debet bank - SPD
- bukti pengeluaran lainnya - berita acara
- keputusan Kepala Daerah

3 Belanja Hibah - SP2D LS - SPM


- nota debet bank - SPD
- bukti pengeluaran lainnya - keputusan Kepala Daerah

4 Belanja Bantuan Sosial - SP2D LS - SPM


- Bukti pengeluaran lainnya - SPD
- Berita acara
- Keputusan Kepala Daerah

5 Belanja Bagi Hasil - SP2D LS - SPM

10
- Bukti pengeluaran lainnya - SPD
- Berita acara
- Keputusan Kepala Daerah

6 Belanja Bantuan Keuangan - SP2D LS - SPM


- Bukti pengeluaran lainnya - SPD
- Berita acara
- Keputusan Kepala Daerah

7 Belanja Tak Terduga - SP2D LS - SPM


- Bukti pengeluaran lainnya - SPD
- Keputusan Kepala Daerah

E.2 Jurnal Standar


Transaksi belanja selaku PPKD dicatat oleh fungsi akuntansi PPKD. Transaksi ini dicatat
harian pada saat kas dibayarkan kepada bendahara pengeluaran atau pada saat menerima
tembusan bukti transfer ke pihak ketiga. Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan asas bruto.
Transaksi pengeluaran kas daerah di PPKD dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:

- pembayarannya dengan SP2D UP/GU/TU kepada SKPD


- pembayarannya dengan SP2D LS kepada fihak ketiga

Berikut dijelaskan transaksi pengeluaran kas daerah di PPKD yang dilakukan langsung ke fihak
ketiga. Penjelasan pembayaran dengan SP2D kepada SKPD dijelaskan di bagian G (Akuntansi
RK-Pusat di SKPD dan RK-SKPD di PPKD).

Jurnal pencatatan transaksi belanja

Bunga xxx
Belanja Subsidi xxx
Belanja Hibah xxx

11
Belanja Bantuan Sosial xxx
Belanja Bagi Hasil xxx
Belanja Bantuan Keuangan xxx
Belanja Tidak Terduga xxx
Kas di Kas Daerah xxx

F. AKUNTANSI PEMBIAYAAN

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan pemerintah yang mempunyai dampak


terhadap penerimaan dan/atau pengeluaran pemerintah pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Sedangkan tujuan dari transaksi ini adalah untuk
menutup defisit anggaran atau memanfaatkan surplus anggaran. Transaksi pembiayaan terbagi
atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Selisih dari kedua transaksi
tersebut merupakan pembiayaan neto.

Transaksi penerimaan pembiayaan berasal dari:

a. penggunaan SiLPA tahun anggaran sebelumnya


b. pencairan dana cadangan
c. hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
d. penerimaan pinjaman daerah
e. penerimaan kembali pemberian pinjaman
f. penerimaan piutang daerah.

Transaksi pengeluaran pembiayaan berasal dari:

a. pembentukan dana cadangan


b. penyertaan modal pemerintah daerah
c. pembayaran pokok pinjaman (utang)
d. pemberian pinjaman daerah.

12
Transaksi pembiayaan merupakan transaksi yang terjadi di PPKD sebagai Pemda. Hal ini
dikarenakan sifat atau tujuan dari dilakukannya transaksi ini, yaitu untuk memanfaatkan surplus
atau menutup defisit anggaran daerah. Selain itu dalam transaksi pembiayaan, di dalamnya akan
melibatkan akun-akun ekuitas dana yang hanya terdapat di dalam neraca Pemda. Oleh karena itu
transaksi ini dicatat dan dilaporkan dalam LRA PPKD sebagai Pemda (kantor pusat), yang
kemudian akan digabungkan dengan LRA SKPD lainnya, menjadi laporan keuangan Pemerintah
Daerah.

F.1 Dokumen sumber Penerimaan Pembiayaan


No. Jenis transaksi Dokumen sumber Lampiran
dokumen sumber

1 Penggunaan SiLPA tahun Perda pertanggungjawaban - Nota kredit bank


anggaran sebelumnya pelaksanaan APBD

2 Pencairan dana Cadangan - Nota kredit bank Kopi Surat perintah


- Perda dana cadangan pemindahbukuan

3 Hasil penjualan kekayaan Bukti Penerimaan pembayaran - Berita acara


daerah yang dipisahkan

4 Penerimaan pinjaman -Surat tanda bukti - Nota kredit bank


daerah penerimaan/Bukti transfer
- Bukti penjualan obligasi

5 Penerimaan kembali -Surat tanda bukti penerimaan/ - Nota kredit bank


pemberian pinjaman Bukti transfer

6 Penerimaan piutang daerah -Surat tanda bukti penerimaan/ - Nota kredit bank
Bukti transfer

13
Pengeluaran Pembiayaan

No. Jenis transaksi Dokumen sumber Lampiran


dokumen
sumber

1 Pengisian dana cadangan - Surat Perintah Pencairan Dana - SPD


(SP2D) - SPM
-Perda tentang dana Cadangan

2 Penyertaan modal pemerintah Surat Perintah Pencairan Dana - SPD


daerah (SP2D) - SPM

3 Pembayaran pokok pinjaman Surat Perintah Pencairan Dana - SPD


(SP2D) - SPM

4 Pemberian pinjaman daerah Surat Perintah Pencairan Dana - SPD


(SP2D) - SPM
- Perjanjian
pinjaman

F.2 Akuntansi Penerimaan Pembiayaan


• Transaksi penerimaan pembiayaan dicatat dengan menggunakan asas bruto, yaitu
penerimaan pembiayaan dicatat sebesar nilai brutonya (tidak dikompensasikan
dengan pengeluaran).
• Pembiayaan penerimaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Daerah.

F.3 Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan


Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Daerah.

G. Akuntansi Rekening (RK-SKPD) di PPKD

Akuntansi RK-SKPD merupakan akuntansi Aset Lancar di tingkat PPKD. Akun “RK-
SKPD” akan bertambah bila PPKD mentransfer aset (seperti menerbitkan SP2D-UP, SP2D-GU

14
dan SP2D-LS, atau menerima aset tetap dari Pemda), dan akan berkurang bila PPKD menerima
pendapatan dari SKPD atau penyetoran uang (pengembalian sisa Uang Persediaan) Saldo normal
akun “RK-SKPD” adalah Debet (Dr.). Akun-akun RK-PPKD dan RK-SKPD ini akan
dieliminasi pada saat akan dibuat laporan gabungan Pemda. Pengeliminasian dilakukan oleh
PPKD/BUD.

G.1 Dokumen Sumber


Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat mutasi akun Rekening SKPD ini
adalah dokumen yang terkait dengan transaksi antarkantor, antara SKPD PPKD, yaitu dokumen
transfer antara kedua kantor tersebut, sebagai berikut:

No. Jenis Transaksi Dokumen Sumber

1 PPKD mengeluarkan SP2D kepada SKPD (transfer uang dari - SP2D UP


PPKD) - SP2DGU
- SP2D TUP

2 PPKD mengeluarkan tembusan pelunasan belanja LS kepada Tembusan SP2D LS


SKPD (transfer belanja dari SKPD)

3 PPKD melakukan penyesuaian atas, piutang pendapatan Surat Penetapan


DAU/DAK

4 PPKD menerima setoran pendapatan Surat Tanda Setoran


(STS)

5 Setoran sisa kas ke PPKD (transfer uang Surat Tanda Setoran


ke PPKD dari SKPD) (STS)

15
H. Akuntansi Aset

Prosedur akuntansi aset pada SKPKD merupakan pencatatan atas pengakuan aset yang
muncul dari transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, misalnya pengakuan
atas investasi jangka panjang. Aset terbagi ke dalam dua kelompok, yakni:

1. Aset Lancar (Current Asset); dan


2. Aset Tidak Lancar (Non-Current Asset)

Standar Jurnal untuk akuntansi aset dilakukan melalui jurnal (jurnal ikutan) yang proses
pencatatannya dilakukan bersamaan dengan jurnal yang berkaitan dengan rekening realisasi
anggaran.

I. Akuntansi Utang PPKD

Prosedur akuntansi utang pada PPKD merupakan pencatatan atas pengakuan hutang
jangka panjang yang muncul dari transaksi pengeluaran pembiayaan yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah.

Jurnal – Pengakuan Utang Jangka Panjang

Dana yang disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang xxx


Hutang Jangka Panjang Xxx

Jurnal – Pembayaran Hutang

Hutang Jangka Panjang xxx


Dana yang Disediakan Untuk Pembayaran
Hutang Jangka Panjang Xxx

16
J. Akuntansi Ekuitas Dana

Akuntansi atas ekuitas dana terjadi bersamaan terutama dengan akuntansi atas transaksi
pembiayaan (penerimaan dan pengeluaran), serta penyesuaian karena sebenarnya perubahan
yang terjadi pada saldo ekuitas dana, disebabkan oleh transaksi-transaksi tersebut serta
penyesuaian di akhir periode akuntansi. Pencatatan atas akun ekuitas dana adalah sebagai jurnal
dari transaksi-transaksi tersebut. Ekuitas Dana terbagi ke dalam 3 (tiga ) kelompok, yaitu:

• Ekuitas Dana Lancar, terdiri dari Sisa Lebih Pembiayaan anggaran (SiLPA), dan Dana
yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
• Ekuitas Dana Investasi, terdir dari Diinvestasikan dalam Investasi jangka Panjang,
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya serta kontra ekuitas berupa Dana yang harus
disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang.
• Ekuitas Dana Cadangan, terdiri atas Diinvestasikan dalam Dana Cadangan.

I.1 Dokumen Sumber yang digunakan

No. Jenis transaksi Dokumen sumber

1 Ekuitas dana lancar – Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Laporan Realisasi


(SiLPA) Anggaran (LRA)

2 Ekuitas dana lancar – Cadangan piutang pendapaatan dana - SKP/SKR yang belum
transfer dibayar
- Surat perjanjian
pemberian pinjaman
- Bukti transfer

3 Ekuitas dana lancar – Dana yang harus disediakan untuk - Surat perjanjian pinjaman

17
pembayaran utang jangka pendek (utang)
- SP2D

4 Ekuitas dana investasi – Diinvestasikan dalam investasi - SP2D


- Kopi surat perintah

5 Ekuitas dana investasi – Diinvestasikan dalam aset lainnya - Surat Keputusan


penempatan
- SP2D

6 Ekuitas dana investasi – Dana yang harus disediakan untuk - Surat perjanjian pinjaman
pembayaran utang jangka panjang (utang)
- SP2D

7 Ekuitas dana cadangan – Diinvestasi- kan dalam dana - Perda tentang dana
cadangan cadangan
- SP2D

18
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Prosedur akuntansi pada SKPKD sebagai PPKD meliputi serangkaian proses mulai dari
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan
aplikasi komputer. Akuntansi PPKD adalah sebuah entitas akuntansi yang dijalankan oleh fungsi
akuntansi di SKPKD yang mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD dalam
kapasitas sebagai Pemda. SKPKD adalah suatu satuan kerja yang mempunyai tugas khusus
untuk mengelola keuangan daerah. Dengan demikian, prosedur meliputi:
1. Akuntansi Pendapatan (Dana Perimbangan dan Pendapatan Lainnya)
2. Akuntansi Belanja (belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil,
bantuan keuangan dan belanja tidak terduga)
3. Akuntansi Pembiayaan (Penerimaan dan Pengeluaran Pembiyaan)
4. Akuntansi Rekening PPKD di SKPD dan Rekening SKPD di PPKD
5. Akuntansi Aset (Investasi Jangka Panjang)
6. Akuntansi Utang
7. Akuntansi Ekuitas Dana

19
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/451180994/MAKALAH-JENIS-JENIS-
TRANSAKSI-PEMDA-docx#
https://sumsel.bpk.go.id/files/2009/10/Akuntansi-Pendapatan-dan-Belanja-PEMDA.pdf
https://www.bandungkab.go.id/uploads/Bab_2_Gambaran_Umum_Manual_Sisdur_Akun
tansi.pdf

20

Anda mungkin juga menyukai