PENGAUDITAN 1
DISUSUN OLEH :
ALVIN WIJAYA (2017031060)
RAGHA MUHAMMAD YASIN (2016031057)
DADANG KURNIAWAN (2017031029)
2020
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam,
atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Institut Akuntan
Publik Indonesia.
ISBN 978-979-19251-3-6
ii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
iii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
iv
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
v
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
vi
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 KATA SAMBUTAN
2 KEPALA PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN
3
4 Etika sebagai salah satu unsur utama dari profesi sebagai landasan bagi Akuntan dalam
5 menjalankan kegiatan profesional. Akuntan memiliki tanggung jawab untuk bertindak sesuai
6 dengan kepentingan publik. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) sebagai pembina
7 profesi Akuntan yang menaungi organisasi profesi akuntan yakni Ikatan Akuntan Indonesia
8 (IAI), Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan Institut Akuntan Manajemen Indonesia
9 (IAMI) berkolaborasi dalam penyusunan Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode Etik tersebut
10 perlu dimutakhirkan dengan perkembangan saat ini dan ketentuan Kode Etik yang berlaku
11 secara internasional.
12
13 Kode Etik Akuntan Indonesia merupakan adopsi dari Handbook of the Code of Ethics for
14 Professional Accountant 2018 Edition yang dikeluarkan oleh International Ethics Standars
15 Board for Accountants of The International Federation of Accountants (IESBA-IFAC). Dalam
16 proses penyusunannya, ketiga asosiasi yakni IAI, IAPI, dan IAMI berkoordinasi sesuai dengan
17 Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Pengembangan Profesi Akuntan di Indonesia.
18 Dengan tujuan agar terjadi sinergi antar organisasi profesi akuntan dan menciptakan
19 keseragaman ketentuan etika bagi seluruh akuntan di Indonesia.
20
21 Penyusunan Kode Etik Akuntan Indonesia diharapkan akan meningkatkan kepercayaan
22 masyarakat kepada Akuntan serta meningkatkan kontribusi Akuntan bagi kepentingan
23 masyarakat dan negara serta penggerak pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
24
25 Jakarta, 18 November 2019
26
27
28
29
30 Firmansyah N.Nazaroedin
31 Kepala PPPK
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
vii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
viii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
ix
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
x
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xi
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xiii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xiv
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
Kode Etik Profesi Akuntan Publik (KEPAP) diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
secara paralel dengan Kode Etik Akuntan Indonesia (KEAI) yang disusun oleh Ikatan Akuntan
Indonesia dan Institut Akuntan Manajemen Indonesia, yang didukung oleh Pusat Pembinaan
Profesi Keuangan Kementerian Keuangan RI. Dalam KEPAP terdapat perbedaan dengan
KEAI sebagai berikut:
No KEPAP KEAI
1. Judul
Kode Etik Profesi Akuntan Publik Kode Etik Akuntan Indonesia
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
diterbitkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia secara paralel
dengan Kode Etik Akuntan
Indonesia yang disusun oleh
Ikatan Akuntan Indonesia dan
Institut Akuntan Manajemen
Indonesia, yang didukung oleh
Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan Kementerian
Keuangan RI.
xv
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xvi
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 KATA PENGANTAR
2
3 Komite Etika Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia telah menyetujui dan menetapkan
4 Kode Etik Profesi Akuntan Publik dalam rapatnya tanggal 20 April 2020 yang selanjutnya
5 Kode Etik Profesi Akuntan Publik tersebut telah disahkan oleh Dewan Pengurus Institut
6 Akuntan Publik Indonesia pada tanggal 30 April 2020 untuk berlaku secara efektif per 1 Juli
7 2020, kecuali bagian 4A Seksi 540 akan berlaku efektif untuk audit dan reviu Laporan
8 Keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2022.
9
10 Kode Etik Profesi Akuntan Publik mengadopsi Handbook of the International Code of Ethics
11 for Professional Accountants including International Independence Standards 2018 Edition
12 yang diterbitkan oleh International Ethics Standards Board for Accountants.
13
14 Untuk e a j a da a d e i i K de E i P fe i A a P b i di i K de E i .
15 O eh a e a i e i gi K de E i da a bagia -bagian selanjutnya dalam naskah ini
16 adalah merujuk pada dan sebagai Kode Etik Profesi Akuntan Publik.
17
18 Kode Etik ini disebarluaskan diantaranya melalui situs website IAPI: www.iapi.or.id.
19
20 KOMITE ETIKA PROFESI – INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA
21 Tarkosunaryo Ketua
22 Agung Purwanto Anggota
23 Erik Eneddy Anggota
24 Nur Adib Najamuddin Anggota
25 Padri Achyarsyah Anggota
26 Taufikurrahman Anggota
27 Tjhin Silawaty Anggota
28
29 DEWAN PENGURUS – INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA
30 Tarkosunaryo Ketua Umum
31 Sapto Amal Damandari Ketua
32 Tia Adityasih Ketua
33 Hendang Tanusdjaja Ketua
34 Suhartono Ketua
35 Handoko Tomo Ketua
36 Aria Kanaka Ketua
37 Ellya Noorlisyati Ketua
38 Florus Daeli Ketua
39 Irhoan Tanudiredja Ketua
40 Syahril Ali Ketua
41 Rian Benyamin Surya Ketua
42 Sugeng Praptoyo Ketua
43 Steven Tanggara Ketua
44 Irwan Haswir Ketua
45 Palti Ferdrico T.H.S Ketua
46
47
48
xvii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xviii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xix
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xx
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxi
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxiii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Perubahan
2
3 Kode Etik ini sepenuhnya ditulis ulang dengan struktur dan sistematika baru agar Kode Etik
4 ini mudah dipahami, digunakan, dan diterapkan. Kode Etik ini mencakup standar
5 independensi dalam perikatan audit dan reviu serta perikatan asurans. Kode Etik ini
6 memasukkan beberapa tambahan substansial dan penyempurnaan, termasuk:
7 Peningkatan karakteristik dan penegasan pada kerangka kerja konseptual.
8 Ketentuan yang lebih jelas dan lebih kuat terkait dengan pengamanan yang lebih
9 selaras dengan ancaman kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dasar dan independensi.
10 Penegasan terhadap ketentuan independensi tentang hubungan yang berlangsung
11 lama antara personel dengan klien audit atau asurans.
12 Penambahan dan penyempurnaan bagian yang ditujukan untuk Anggota yang bekerja
13 di bisnis yang berkaitan dengan:
14 o Penyusunan dan penyajian informasi; dan
15 o Tekanan untuk melanggar prinsip dasar etika.
16 Pedoman yang jelas dan relevan untuk Anggota yang berpraktik melayani publik dan
17 Anggota yang bekerja di bisnis yang ditetapkan dalam Bagian 2 Kode Etik ini.
18 Penguatan terhadap ketentuan untuk Anggota yang bekerja di bisnis dan Anggota yang
19 berpraktik melayani publik terkait dengan bujukan, termasuk hadiah dan
20 keramahtamahan.
21 Penambahan materi aplikasi baru untuk menekankan pentingnya memahami fakta dan
22 keadaan ketika melakukan pertimbangan profesional.
23 Materi aplikasi baru menjelaskan bagaimana kepatuhan terhadap prinsip dasar etika
24 yang mendukung pelaksanaan skeptisisme profesional dalam perikatan audit atau
25 asurans lainnya.
26
27 Tanggal Efektif
28
29 Bagian 1, 2, 3, 4A dan 4B dari Kode Etik Profesi Akuntan Publik akan berlaku mulai 1 Juli
30 2020, kecuali bagian 4A Seksi 540 akan berlaku efektif untuk audit dan reviu Laporan
31 Keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2022.
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
xxiv
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxv
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxvi
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Dapat (boleh)
2 Istilah tersebut digunakan dalam Kode Etik ini untuk menunjukkan izin dalam mengambil
3 tindakan pada keadaan tertentu, termasuk sebagai pengecualian untuk suatu
4 persyaratan. Ini tidak digunakan untuk menunjukkan kemungkinan.
5
6 Direktur, Komisaris, atau pejabat eksekutif
7 Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola suatu entitas, atau bertindak dalam
8 kapasitas yang setara, tanpa memandang jabatannya, yang mungkin berbeda dari
9 yurisdiksi ke yurisdiksi yang lain.
10
11 Divisi atau cabang
12 Suatu bagian atau cabang dari Kantor yang dikelola berdasarkan area geografis atau
13 lini praktik.
14
15 Entitas berelasi
16 Entitas yang memiliki hubungan berikut dengan klien:
17 (a) Suatu entitas yang memiliki pengendalian langsung atau tidak langsung atas klien
18 jika klien bersifat material untuk entitas tersebut;
19 (b) Suatu entitas dengan kepentingan keuangan langsung dalam klien jika entitas
20 tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap klien dan kepentingan klien
21 bersifat material bagi entitas tersebut;
22 (c) Suatu entitas yang dikendalikan secara langsung atau tidak langsung oleh klien;
23 (d) Suatu entitas yang klien, atau entitas berelasi dengan klien pada huruf (c) di atas,
24 mempunyai kepentingan keuangan langsung yang memberikan pengaruh
25 signifikan atas entitas tersebut dan kepentingan keuangan tersebut bersifat
26 material bagi klien dan entitas berelasinya pada huruf (c); dan
27 (e) S a en i a ang be ada di ba ah kendali be ama dengan klien ( sister entity )
28 jika keduanya bersifat material bagi entitas yang mengendalikan keduanya.
29
30 Entitas dengan akuntabilitas publik
31 Entitas dengan akuntabilitas publik, yaitu:
32 (a) Entitas yang terdaftar di pasar modal; atau
33 (b) Entitas yang:
34 (i) Ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan sebagai entitas dengan
35 akuntabilitas publik; atau
36 (ii) Disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan untuk diaudit dengan
37 persyaratan independensi yang sama dengan entitas yang terdaftar di pasar
38 modal. Peraturan tersebut dapat ditetapkan oleh regulator yang berwenang,
39 termasuk regulator audit.
40 Entitas lain juga dapat dianggap sebagai entitas dengan akuntabilitas publik,
41 sebagaimana ditetapkan dalam paragraf 400.8.
42
43 Entitas terdaftar di pasar modal
44 Suatu entitas yang saham atau surat utangnya terdaftar pada pasar modal atau
45 dipasarkan berdasarkan peraturan pasar modal atau badan lain yang setara.
46
47
48
xxvii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Iklan
2 Komunikasi kepada publik tentang informasi mengenai jasa atau keahlian yang dimiliki
3 oleh Anggota yang berpraktik melayani publik dengan tujuan untuk mendapatkan bisnis
4 profesional.
5
6 Imbalan kontinjen
7 Imbalan yang dihitung atas dasar yang telah ditentukan sebelumnya yang terkait
8 dengan hasil transaksi atau hasil dari jasa yang dilakukan oleh Kantor. Imbalan yang
9 ditetapkan oleh pengadilan atau otoritas publik lainnya bukan merupakan imbalan
10 kontinjen.
11
12 Independensi
13 (a) Independensi dalam pemikiran - sikap mental pemikiran yang memungkinkan
14 untuk menyatakan suatu kesimpulan dengan tidak terpengaruh oleh tekanan yang
15 dapat mengompromikan pertimbangan profesional, sehingga memungkinkan
16 individu bertindak secara berintegritas serta menerapkan objektivitas dan
17 skeptisisme profesional.
18 (b) Independensi dalam penampilan - penghindaran fakta dan keadaan yang sangat
19 signifikan sehingga pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang cukup
20 dengan mempertimbangkan semua fakta dan keadaan tertentu, menyimpulkan
21 bahwa integritas, objektivitas, atau skeptisisme profesional dari suatu Kantor atau
22 personel dari tim audit atau tim asurans telah berkurang.
23 Sebagaimana ditetapkan dalam paragraf 400.5 dan 900.4, referensi kepada individu
24 a a Kan Angg a ang inde enden be a i bah a indi id a a Kan elah
25 mematuhi Bagian 4A dan 4B, sebagaimana berlaku.
26
27 Informasi keuangan historis
28 Informasi yang dinyatakan dalam istilah keuangan terkait dengan suatu entitas,
29 terutama berasal dari sistem Akuntansi entitas tersebut, tentang peristiwa ekonomi yang
30 terjadi pada masa lalu atau mengenai keadaan atau keadaan ekonomi pada masa lalu.
31
32 Jaringan
33 Suatu Struktur yang lebih besar:
34 (a) Bertujuan untuk saling bekerjasama; dan
35 (b) Ditujukan secara jelas untuk berbagi keuntungan atau biaya, berbagi kepemilikan
36 saham secara bersama, pengendalian atau pengelolaan, kebijakan dan prosedur
37 pengendalian mutu bersama, strategi bisnis secara bersama, penggunaan suatu
38 nama merk bersama, atau penggunaan suatu bagian signifikan atas sumber daya
39 profesional.
40
41 Jaringan kantor
42 Suatu Kantor atau entitas yang memiliki jaringan atau tergabung dalam suatu jaringan.
43 Untuk informasi lebih lanjut, lihat paragraf 400.50 A1 hingga 400.54 A1.
44
45 Jasa profesional
46 Aktivitas profesional yang dikerjakan untuk klien.
47
48
xxviii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Kantor
2 (a) Suatu Kantor dalam bentuk perseorangan, persekutuan perdata, atau firma;
3 (b) Suatu entitas yang mengendalikan pihak-pihak melalui kepemilikan, manajemen
4 atau cara lainnya; dan
5 (c) Suatu entitas yang dikendalikan oleh pihak-pihak tersebut, melalui kepemilikan,
6 manajemen, atau sarana lainnya.
7 Pa ag af 400.4 dan 900.3 menjela kan bagaimana ka a Kan dig nakan n k
8 mengatasi tanggung jawab Anggota dan Kantor untuk mematuhi Bagian 4A dan 4B,
9 masing-masing.
10
11 Keluarga dekat
12 Keluarga sedarah semenda 2 (dua) derajat.
13
14 Keluarga inti
15 Suami, istri dan/atau tanggungan.
16
17 Kepentingan keuangan
18 Suatu kepentingan dalam bentuk kepemilikan saham, atau instrumen ekuitas lainnya,
19 surat utang, pinjaman, atau instrumen utang lain dari suatu entitas, termasuk hak dan
20 kewajiban untuk memperoleh bunga dan derivatif yang terkait langsung dengan
21 kepentingan tersebut.
22
23 Kepentingan keuangan langsung
24 (a) Dimiliki langsung oleh dan di bawah kendali individu atau entitas (termasuk yang
25 dikelola atas dasar diskresi pihak lain); atau
26 (b) Manfaatnya dimiliki melalui instrumen investasi kolektif, estate, trust atau
27 perantara lain yang dikendalikan atau yang keputusan investasinya dipengaruhi
28 oleh individu atau entitas tersebut.
29
30 Kepentingan keuangan tidak langsung
31 Suatu kepentingan keuangan yang manfaatnya dimiliki melalui sarana investasi kolektif,
32 estate, trust atau perantara lainnya sehingga individu atau entitas tidak memiliki
33 pengendalian atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasi.
34
35 Kerangka kerja konseptual
36 Istilah ini dijelaskan dalam Bagian 120.
37
38 Kerugian substansial
39 Istilah ini dijelaskan dalam paragraf 260.5-A3 dan 360.5-A3.
40
41 Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan (Anggota yang
42 berpraktik melayani publik)
43 Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang- ndangann ( ke idak a han ) e di i
44 dari tindakan kelalaian atau pelaksanaan, disengaja atau tidak disengaja, yang
45 bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dilakukan
46 oleh pihak-pihak berikut:
47 (a) Klien;
48 (b) Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola klien;
xxix
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxx
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxxi
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Perikatan Asurans
2 Perikatan ketika Anggota yang berpraktik melayani publik menyatakan suatu
3 kesimpulan yang dirancang untuk meningkatkan tingkat kepercayaan dari pengguna
4 yang dituju selain pihak yang bertanggung jawab tentang hasil evaluasi atau
5 pengukuran hal pokok terhadap kriteria.
6
7 (Untuk panduan perikatan asurans, lihat Standar Profesional Akuntan Publik yang
8 berlaku)
9
10 Perikatan asurans yang memenuhi persyaratan
11 Istilah ini dijelaskan dalam paragraf 990.2 untuk tujuan Bagian 990.
12
13 Perikatan audit
14 Suatu perikatan asurans yang dilakukan oleh Anggota yang berpraktik melayani publik
15 pada suatu Kantor untuk menyatakan opini mengenai apakah laporan keuangan yang
16 disusun, dalam semua hal yang material (atau disajikan secara wajar, dalam semua hal
17 yang material), sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, perikatan
18 tersebut dilakukan berdasarkan Standar Audit. Hal ini mencakup audit berdasarkan
19 peraturan perundangan yang berlaku, yang disyaratkan oleh peraturan perundang-
20 ndangan a a e a an lainn a. Di Bagian 4A, i ilah e ika an a di be lak ama
21 n k e ika an e i .
22
23 Perikatan audit yang memenuhi persyaratan
24 Istilah ini dijelaskan dalam paragraf 800.2 untuk keperluan Bagian 800.
25
26 Perikatan reviu
27 Suatu perikatan asurans, yang dilakukan oleh Anggota yang berpraktik melayani publik
28 pada suatu Kantor sesuai dengan Standar Perikatan Reviu untuk menyatakan suatu
29 kesimpulan, berdasarkan prosedur-prosedur yang tidak menyediakan bukti yang
30 diperlukan dalam suatu audit, apakah tidak ada hal-hal yang menjadi perhatian Anggota
31 tersebut yang menyebabkannya yakin bahwa Laporan Keuangan tidak disusun, dalam
32 semua hal yang material, sesuai dengan Kerangka Pelaporan Keuangan yang berlaku.
33
34 Periode jeda
35 Istilah ini dijelaskan dalam paragraf P540.5 untuk tujuan paragraf P540.11 hingga
36 P540.19.
37
38 Periode perikatan (Perikatan Asurans selain Perikatan Audit dan Perikatan Reviu)
39 Periode perikatan dimulai ketika tim asurans mulai melakukan jasa asurans sehubungan
40 dengan perikatan tertentu. Periode perikatan berakhir ketika laporan asurans
41 diterbitkan. Ketika perikatan bersifat berulang, maka periode perikatan berakhir ketika
42 terdapat pemberitahuan dari salah satu pihak bahwa hubungan profesional telah
43 berakhir atau laporan asurans diterbitkan.
44
45
46
47
48
xxxii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxxiii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 (ii) Pihak yang memberikan konsultansi mengenai isu spesifik terkait teknis
2 atau industri, transaksi atau peristiwa dalam perikatan asurans; dan
3 (iii) Pihak yang melakukan pengendalian mutu untuk perikatan asurans,
4 termasuk pihak yang menelaah pengendalian mutu perikatan dalam
5 perikatan asurans.
6
7 Tim audit
8 (a) Semua anggota tim perikatan untuk perikatan audit;
9 (b) Semua pihak lain dalam Kantor yang dapat secara langsung memengaruhi hasil
10 dari perikatan audit, termasuk:
11 (i) Pihak yang merekomendasikan kompensasi yang diberikan kepada, atau
12 yang memberikan pengawasan langsung, manajemen atau pengawasan
13 lain terhadap rekan perikatan audit sehubungan dengan pelaksanaan
14 perikatan audit, termasuk pihak pada semua level manajemen senior yang
15 secara berturut-turut berada di atas rekan perikatan sampai rekan senior
16 atau pimpinan rekan (kepala eksekutif atau setara);
17 (ii) Pihak yang memberikan konsultansi mengenai isu spesifik terkait teknis
18 atau industri, transaksi atau peristiwa dalam perikatan audit; dan
19 (iii) Pihak yang melakukan pengendalian mutu terhadap perikatan, termasuk
20 pihak yang menelaah pengendalian mutu perikatan; dan
21 (c) Semua pihak dalam jaringan Kantor yang dapat memengaruhi hasil perikatan
22 a di . Di bagian 4A, i ilah im a di be lak ama n k im e i .
23
24 Tim perikatan
25 Semua rekan dan staf yang melakukan perikatan, dan setiap individu yang dilibatkan
26 oleh Kantor atau jaringan Kantor yang melakukan prosedur asurans pada perikatan. Hal
27 ini tidak termasuk ahli eksternal yang dilibatkan oleh Kantor atau oleh jaringan Kantor.
28 I ilah im e ika an j ga mengec alikan indi id dalam f ng i a di in e nal klien ang
29 memberikan bantuan langsung terhadap perikatan audit ketika auditor eksternal
30 mematuhi persyaratan SA 610 (Revisi 2013) tentang Penggunaan Pekerjaan Auditor
31 Internal.
32
33 Tim reviu
34 (a) Semua personel dalam tim perikatan untuk suatu perikatan reviu; dan
35 (b) Semua pihak lain dalam suatu Kantor yang secara langsung dapat memengaruhi
36 hasil dari perikatan reviu, termasuk:
37 (i) Pihak yang merekomendasikan kompensasi, yang diberikan kepada, atau
38 yang melakukan pengawasan langsung, manajemen atau pengawasan lain
39 dari rekan perikatan sehubungan dengan pelaksanaan perikatan reviu,
40 termasuk pihak pada semua level manajemen senior yang secara berturut-
41 turut berada di atas rekan perikatan sampai dengan pemimpin rekan (kepala
42 eksekutif atau setara);
43 (ii) Pihak yang memberikan konsultansi terkait dengan permasalahan teknis
44 atau industri, transaksi atau peristiwa spesifik untuk perikatan reviu; dan
45 (iii) Pihak yang melakukan pengendalian mutu atas perikatan, termasuk pihak
46 yang melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan tersebut; dan
47 (iv) Semua pihak dalam jaringan Kantor yang dapat secara langsung
48 memengaruhi hasil dari perikatan reviu.
xxxiv
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 TANGGAL EFEKTIF
2
3 Bagian 1, 2, 3, 4A dan 4B dari Kode Etik Profesi Akuntan Publik akan berlaku mulai 1 Juli
4 2020, kecuali bagian 4A Seksi 540 akan berlaku efektif untuk audit dan reviu Laporan
5 Keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2022.
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
xxxv
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxxvi
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 BAGIAN 1
2 KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK, PRINSIP DASAR ETIKA, DAN KERANGKA
3 KERJA KONSEPTUAL
4
5 SEKSI 100
6
7 KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK
8
9 Umum
10
11 100.1-A1 Ciri pembeda profesi akuntansi adalah kesediaannya menerima tanggung
12 jawab untuk bertindak bagi kepentingan publik. Tanggung jawab Anggota
13 tidak hanya terbatas pada kepentingan klien individu atau organisasi
14 tempatnya bekerja. Oleh karena itu, Kode Etik ini berisi persyaratan dan
15 materi aplikasi yang memungkinkan Anggota untuk memenuhi tanggung
16 jawab mereka untuk bertindak dalam melindungi kepentingan publik.
17
18 100.2-A1 Pe a a a da a K de E ik, a g di a dai de ga h f P, e beba ka
19 kewajiban.
20
21 100.2-A2 Ma e i a ika i, a g di a dai de ga h f A , memberikan konteks,
22 penjelasan, saran untuk tindakan atau perihal yang perlu dipertimbangkan,
23 ilustrasi, dan panduan lain yang relevan untuk pemahaman yang tepat atas
24 Kode Etik. Secara khusus, materi aplikasi dimaksudkan untuk membantu
25 Anggota dalam memahami bagaimana menerapkan kerangka kerja
26 konseptual pada keadaan tertentu serta untuk memahami dan mematuhi
27 persyaratan spesifik. Meskipun materi aplikasi itu sendiri bukan merupakan
28 suatu persyaratan, namun pertimbangan atas materi aplikasi tersebut
29 diperlukan untuk penerapan yang tepat atas persyaratan Kode Etik, termasuk
30 penerapan kerangka kerja konseptual.
31
32 P100.3 Anggota harus mematuhi Kode Etik. Mungkin terdapat keadaan ketika
33 peraturan perundang-undangan menghalangi Anggota untuk mematuhi
34 bagian tertentu dari Kode Etik. Dalam keadaan demikian, peraturan
35 perundang-undangan tersebut berlaku, dan Anggota harus mematuhi seluruh
36 bagian lain dari Kode Etik.
37
38 100.3-A1 Prinsip perilaku profesional mensyaratkan Anggota untuk mematuhi peraturan
39 perundang-undangan yang berlaku. Beberapa yurisdiksi mungkin memiliki
40 ketentuan yang berbeda atau melampaui ketentuan yang ditetapkan dalam
41 Kode Etik. Anggota harus menyadari perbedaan tersebut dan mematuhi
42 ketentuan yang lebih ketat kecuali dilarang oleh peraturan perundang-
43 undangan.
44
45 100.3-A2 Anggota mungkin menghadapi keadaan yang tidak biasa yaitu ketika Anggota
46 meyakini bahwa penerapan persyaratan tertentu dari Kode Etik dapat
47 mengakibatkan hasil keluaran yang tidak sepadan atau yang tidak memenuhi
1
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
2
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 110
2
3 PRINSIP DASAR ETIKA
4
5 Umum
6
7 110.1-A1 Lima prinsip dasar etika untuk Anggota adalah:
8 (a) Integritas - bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional
9 dan bisnis.
10 (b) Objektivitas - tidak mengompromikan pertimbangan profesional atau
11 bisnis karena adanya bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang
12 tidak semestinya dari pihak lain.
13 (c) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional - untuk:
14 (i) Mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian
15 profesional pada level yang disyaratkan untuk memastikan bahwa
16 klien atau organisasi tempatnya bekerja memperoleh jasa
17 profesional yang kompeten, berdasarkan standar profesional dan
18 standar teknis terkini serta ketentuan peraturan perundang-
19 undangan yang berlaku; dan
20 (ii) Bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar
21 profesional dan standar teknis yang berlaku.
22 (d) Kerahasiaan - menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil
23 hubungan profesional dan bisnis.
24 (e) Perilaku Profesional - mematuhi peraturan perundang-undangan yang
25 berlaku dan menghindari perilaku apapun yang diketahui oleh Anggota
26 mungkin akan mendiskreditkan profesi Anggota.
27
28 P110.2 Anggota harus mematuhi setiap prinsip dasar etika.
29
30 110.2-A1 Prinsip dasar etika menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari
31 seorang Anggota. Kerangka kerja konseptual menetapkan pendekatan yang
32 perlu diterapkan oleh seorang Anggota, yang membantunya dalam mematuhi
33 prinsip dasar etika tersebut. Subseksi 111-115 menetapkan persyaratan dan
34 materi aplikasi yang terkait dengan masing-masing prinsip dasar etika.
35
36 110.2-A2 Anggota mungkin menghadapi suatu situasi ketika mematuhi salah satu
37 prinsip dasar etika, akan bertentangan dengan mematuhi satu atau lebih
38 prinsip dasar etika lainnya. Dalam situasi demikian, Anggota mungkin
39 mempertimbangkan untuk berkonsultasi, secara anonim jika diperlukan,
40 dengan:
41 Pihak lain dalam Kantor atau organisasi tempatnya bekerja.
42 Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
43 Asosiasi profesi.
44 Regulator.
45 Penasihat hukum.
46 Namun demikian, konsultasi semacam itu tidak membebaskan Anggota dari
47 tanggung jawabnya untuk menggunakan pertimbangan profesional dalam
3
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 menyelesaikan konflik tersebut atau (jika perlu) dan kecuali dilarang oleh
2 peraturan perundang-undangan, untuk melepaskan diri dari permasalahan
3 yang memunculkan konflik.
4
5 110.2-A3 Anggota didorong untuk mendokumentasikan substansi permasalahan,
6 rincian dari setiap pembahasan, keputusan yang dibuat, dan alasan atas
7 keputusan tersebut.
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
4
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
5
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
6
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
7
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
8
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
9
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
10
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 120
2
3 KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
4
5 PENDAHULUAN
6
7 120.1 Keadaan yang dihadapi oleh Anggota dalam melaksanakan perannya
8 mungkin dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
9 dasar etika. Seksi 120 menetapkan persyaratan dan materi aplikasi,
10 mencakup kerangka kerja konseptual, untuk membantu Anggota dalam
11 mematuhi prinsip dasar etika dan memenuhi tanggung jawabnya untuk
12 bertindak dalam melindungi kepentingan publik. Persyaratan dan materi
13 aplikasi tersebut mengakomodasi berbagai fakta dan keadaan, termasuk
14 berbagai aktivitas, kepentingan, dan hubungan profesional yang
15 memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika. Selain
16 itu, persyaratan dan materi aplikasi mencegah Anggota untuk menyimpulkan
17 bahwa situasi tersebut diperbolehkan semata-mata karena tidak spesifik
18 dilarang oleh Kode Etik.
19
20 120.2 Kerangka kerja konseptual menetapkan suatu pendekatan bagi Anggota
21 untuk:
22 (a) Mengidentifikasi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika;
23 (b) Mengevaluasi ancaman yang teridentifikasi; dan
24 (c) Mengatasi ancaman dengan menghilangkan atau menurunkannya
25 sampai pada level yang dapat diterima.
26
27 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
28
29 Umum
30
31 P120.3 Anggota harus menerapkan kerangka kerja konseptual untuk
32 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap kepatuhan
33 pada prinsip dasar etika yang ditetapkan dalam Seksi 110.
34
35 120.3-A1 Persyaratan tambahan dan materi aplikasi tambahan yang relevan terhadap
36 penerapan kerangka kerja konseptual dijelaskan dalam:
37 (a) Bagian 2: Anggota yang bekerja di bisnis;
38 (b) Bagian 3: Anggota yang berpraktik melayani publik; dan
39 (c) Standar Independensi, yaitu:
40 (i) Bagian 4A: Independensi untuk Perikatan Audit dan Perikatan
41 Reviu; dan
42 (ii) Bagian 4B: Independensi untuk Perikatan Asurans Selain
43 Perikatan Audit dan Perikatan Reviu.
44
45 P120.4 Ketika berurusan dengan masalah etika, Anggota harus mempertimbangkan
46 konteks masalah yang muncul atau yang mungkin muncul. Ketika seorang
47 individu yang merupakan Anggota yang berpraktik melayani publik melakukan
48 aktivitas profesional berdasarkan hubungan Anggota dengan Kantor, baik
11
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 sebagai tenaga kontrak, karyawan, atau pemilik, maka individu tersebut harus
2 mematuhi ketentuan dalam Bagian 2 yang relevan dengan keadaan tersebut.
3
4 P120.5 Ketika menerapkan kerangka kerja konseptual, Anggota harus:
5 (a) Menerapkan pertimbangan profesional;
6 (b) Tetap waspada terhadap informasi baru dan perubahan atas fakta dan
7 keadaan; dan
8 (c) Menggunakan pengujian pihak ketiga yang rasional dan memiliki
9 informasi yang memadai sebagaimana diuraikan di paragraf 120.5-A4.
10
11 Penerapan Pertimbangan Profesional
12
13 120.5-A1 Pertimbangan profesional mencakup aplikasi pelatihan, pengetahuan,
14 keahlian, dan pengalaman profesional relevan yang sepadan dengan fakta
15 dan keadaan, termasuk sifat dan ruang lingkup aktivitas profesional tertentu,
16 dan berbagai kepentingan hubungan yang terlibat. Dalam kaitannya dengan
17 pelaksanaan aktivitas profesional, penerapan pertimbangan profesional
18 diperlukan ketika Anggota menerapkan kerangka kerja konseptual agar dapat
19 membuat keputusan tentang berbagai alternatif tindakan yang tersedia, dan
20 untuk menentukan apakah keputusan itu tepat dalam keadaan tersebut.
21
22 120.5-A2 Pemahaman tentang fakta dan keadaan yang diketahui merupakan suatu
23 prasyarat untuk menerapkan kerangka kerja konseptual. Penentuan tindakan
24 yang diperlukan untuk mendapatkan pemahaman dan mencapai suatu
25 kesimpulan tentang apakah prinsip dasar etika telah dipatuhi, mensyaratkan
26 juga penerapan pertimbangan profesional.
27
28 120.5-A3 Dalam penerapan pertimbangan profesional untuk memperoleh pemahaman
29 tersebut, Anggota dapat mempertimbangkan hal-hal lain, di antaranya,
30 apakah:
31 Terdapat alasan yang harus diperhatikan bahwa informasi relevan
32 kemungkinan berpotensi hilang dari fakta dan keadaan yang diketahui
33 oleh Anggota.
34 Terdapat ketidakkonsistenan antara fakta dan keadaan yang diketahui
35 dengan ekspektasi dari Anggota.
36 Terdapat keahlian dan pengalaman Anggota yang cukup untuk
37 membuat suatu kesimpulan.
38 Terdapat kebutuhan untuk berkonsultasi dengan pihak lain yang
39 memiliki keahlian atau pengalaman yang relevan.
40 Informasi tersebut memberikan dasar yang memadai untuk mencapai
41 suatu kesimpulan.
42 Konsepsi awal atau pandangan bias dari Anggota mungkin dapat
43 memengaruhi penerapan pertimbangan profesional.
44 Mungkin terdapat kesimpulan yang memadai lainnya yang dapat dibuat
45 berdasarkan informasi yang tersedia.
46
47
12
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
13
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
14
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
15
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
16
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Skeptisisme Profesional
2
3 120.13-A1 Berdasarkan standar audit, standar perikatan reviu, dan standar perikatan
4 asurans lainnya yang ditetapkan oleh asosiasi profesi akuntan publik,
5 Anggota yang berpraktik melayani publik disyaratkan untuk menerapkan
6 skeptisisme profesional ketika merencanakan dan melakukan perikatan audit,
7 perikatan reviu, dan perikatan asurans lainnya. Skeptisisme profesional dan
8 prinsip dasar etika yang dijelaskan dalam Seksi 110 adalah konsep yang
9 saling berkaitan.
10
11 120.13-A2 Dalam audit atas laporan keuangan, kepatuhan terhadap prinsip dasar etika,
12 baik secara individual dan kolektif, mendukung penerapan skeptisisme
13 profesional, seperti yang ditunjukkan dalam contoh berikut:
14 Integritas mensyaratkan Anggota bersikap lugas dan jujur. Sebagai
15 contoh, Anggota mematuhi prinsip integritas dengan:
16 (a) Bersikap lugas dan jujur ketika mengemukakan perhatian atas
17 suatu posisi yang diambil oleh klien; dan
18 (b) Melakukan permintaan keterangan tentang informasi yang tidak
19 konsisten dan mengumpulkan bukti audit lanjutan untuk
20 mengatasi perhatian tentang pernyataan yang mungkin salah atau
21 menyesatkan secara material agar dapat membuat keputusan
22 berdasarkan informasi yang cukup tentang tindakan yang tepat
23 dalam keadaan tersebut.
24 Dengan demikian, Anggota menunjukkan penilaian kritis berdasarkan
25 bukti audit yang berkontribusi terhadap penerapan skeptisisme
26 profesional.
27 Objektivitas mensyaratkan Anggota mengompromikan pertimbangan
28 profesional atau bisnis karena adanya bias, benturan kepentingan atau
29 pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain. Sebagai contoh,
30 Anggota mematuhi prinsip objektivitas dengan:
31 (a) Mengakui keadaan atau hubungan, seperti kedekatan dengan
32 klien, yang mungkin mengompromikan pertimbangan profesional
33 atau bisnis; dan
34 (b) Mempertimbangkan dampak dari keadaan dan hubungan tersebut
35 terhadap pertimbangan Anggota ketika mengevaluasi kecukupan
36 dan ketepatan bukti audit yang terkait dengan suatu hal yang
37 material pada laporan keuangan klien.
38 Dengan demikian, perilaku Anggota tersebut berkontribusi terhadap
39 penerapan skeptisisme profesional.
40 Kompetensi dan kehati-hatian profesional mensyaratkan Anggota
41 memiliki pengetahuan dan keahlian profesional pada level yang
42 disyaratkan untuk memastikan penyediaan jasa profesional yang
43 kompeten, dan bertindak dengan sikap kehati-hatian sesuai dengan
44 standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
45 contoh, Anggota mematuhi prinsip kompetensi dan kehati-hatian
46 profesional dengan cara:
17
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
18
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 BAGIAN 2
2 ANGGOTA YANG BEKERJA DI BISNIS
3
4 SEKSI 200
5
6 PENERAPAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL – ANGGOTA YANG BEKERJA DI
7 BISNIS
8
9 PENDAHULUAN
10
11 200.1 Bagian Kode Etik ini menjelaskan persyaratan dan materi aplikasi untuk
12 Anggota yang bekerja di bisnis ketika menerapkan kerangka kerja konseptual
13 yang ditetapkan dalam Seksi 120. Bagian ini tidak menjelaskan semua fakta
14 dan keadaan, termasuk aktivitas, kepentingan, dan hubungan profesional
15 yang dihadapi Anggota yang bekerja di bisnis, yang memunculkan atau
16 mungkin memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar
17 etika. Dengan demikian, kerangka kerja konseptual mensyaratkan Anggota
18 yang bekerja di bisnis untuk mewaspadai fakta dan keadaan tersebut.
19
20 200.2 Investor, kreditor, organisasi tempatnya bekerja, dan sektor bisnis lain,
21 sebagaimana juga pemerintah dan masyarakat umum dapat mengacu pada
22 hasil pekerjaan Anggota yang bekerja di bisnis. Anggota yang bekerja di
23 bisnis bertanggung jawab baik sendiri ataupun bersama dengan pihak lain
24 dalam penyusunan dan pelaporan informasi keuangan dan informasi lain,
25 yang dijadikan acuan oleh organisasi tempatnya bekerja dan pihak ketiga.
26 Anggota yang bekerja di bisnis mungkin bertanggung jawab dalam
27 manajemen keuangan yang efektif dan memberi advis yang kompeten dalam
28 berbagai perihal terkait bisnis.
29
30 200.3 Anggota yang bekerja di bisnis mungkin sebagai karyawan, tenaga kontrak,
31 rekan, direktur, komisaris, pemilik merangkap sebagai pengelola, atau
32 sukarelawan dari organisasi tempatnya bekerja. Bentuk hukum hubungan
33 Anggota yang bekerja di bisnis dengan organisasi tempatnya bekerja, tidak
34 berpengaruh pada tanggung jawab etika yang dibebankan kepada Anggota
35 yang bekerja di bisnis tersebut.
36
37 200.4 Da a bagia i i, i i ah A gg a e gac ada:
38 (a) Seorang Anggota yang bekerja di bisnis; dan
39 (b) Seseorang yang merupakan Anggota yang berpraktik melayani publik
40 ketika melakukan aktivitas profesional berdasarkan hubungan Anggota
41 yang berpraktik melayani publik tersebut dengan Kantor, baik sebagai
42 tenaga kontrak, karyawan, atau pemilik. Informasi lebih lanjut tentang
43 kapan Bagian 2 berlaku untuk Anggota yang berpraktik melayani publik
44 dijelaskan dalam paragraf P120.4, P300.5, dan 300.5-A1.
45
46
47
48
19
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
20
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
21
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
22
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P200.10 Jika Anggota berkomunikasi dengan individu yang bertanggung jawab atas
2 manajemen dan juga bertanggung jawab atas tata kelola, maka Anggota
3 harus diyakinkan bahwa dengan berkomunikasi dengan individu tersebut
4 berarti telah berkomunikasi secara memadai kepada semua pihak yang
5 bertanggung jawab atas tata kelola.
6
7 200.10-A1 Dalam beberapa keadaan, semua pihak yang bertanggung jawab atas tata
8 kelola juga terlibat dalam mengelola organisasi, misalnya, usaha kecil dimana
9 pemilik yang mengelola organisasi dan tidak ada orang lain yang bertanggung
10 jawab atas tata kelola. Dalam kasus seperti ini, jika Anggota berkomunikasi
11 dengan individu yang bertanggung jawab atas manajemen, dan individu
12 tersebut juga bertanggung jawab atas tata kelola, maka Anggota telah
13 memenuhi persyaratan untuk berkomunikasi kepada pihak yang bertanggung
14 jawab atas tata kelola.
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
23
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 210
2
3 BENTURAN KEPENTINGAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 210.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
8 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
10
11 210.2 Benturan kepentingan dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan
12 pada prinsip objektivitas dan mungkin memunculkan ancaman terhadap
13 kepatuhan pada prinsip dasar etika lainnya. Ancaman tersebut mungkin
14 muncul ketika:
15 (a) Anggota melakukan aktivitas profesional yang terkait dengan
16 permasalahan tertentu bagi dua pihak atau lebih yang memiliki
17 kepentingan yang saling berbenturan terkait dengan permasalahan
18 tersebut; atau
19 (b) Kepentingan seorang Anggota terkait dengan suatu permasalahan
20 tertentu dan kepentingan dari pihak yang menggunakan aktivitas
21 profesional yang berkaitan dengan permasalahan tersebut, berada
22 pada situasi berbenturan.
23 Pihak yang mungkin terlibat dalam benturan kepentingan mencakup
24 organisasi tempatnya bekerja, pemasok, pelanggan, pemberi pinjaman,
25 pemegang saham, atau pihak lain.
26
27 210.3 Seksi ini mengatur persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan
28 dengan penerapan kerangka kerja konseptual atas benturan kepentingan.
29
30 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
31
32 Umum
33
34 P210.4 Anggota dilarang membiarkan benturan kepentingan mengompromikan
35 pertimbangan profesional atau bisnis.
36
37 210.4-A1 Contoh keadaan yang mungkin memunculkan benturan kepentingan
38 mencakup:
39 Berposisi sebagai manajemen atau pihak yang bertanggung jawab tata
40 kelola dari dua organisasi pemberi kerja dan memperoleh informasi
41 rahasia dari salah satu organisasi yang mungkin digunakan oleh
42 Anggota untuk menguntungkan atau merugikan organisasi yang lain.
43 Melakukan aktivitas profesional untuk dua pihak dalam suatu kerjasama
44 yang mempekerjakan Anggota untuk membantu pihak-pihak tersebut
45 secara terpisah dalam proses pembubaran kerjasama.
24
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
25
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
26
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 220
2
3 PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN INFORMASI
4
5 PENDAHULUAN
6
7 220.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
8 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 dalam
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
10
11 220.2 Penyusunan atau penyajian informasi keuangan mungkin memunculkan
12 ancaman kepentingan pribadi, ancaman intimidasi, atau ancaman lainnya
13 terhadap kepatuhan pada satu atau lebih dari prinsip dasar etika. Seksi ini
14 menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan dengan
15 penerapan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 220.3-A1 Anggota di semua tingkatan dalam organisasi tempatnya bekerja terlibat
22 dalam penyusunan atau penyajian informasi baik di dalam dan di luar
23 organisasi.
24
25 220.3-A2 Pemangku kepentingan yang dituju, atau diperuntukkan, dari penyusunan
26 atau penyajian informasi tersebut, termasuk:
27 Manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
28 Investor dan pemberi pinjaman atau kreditur lain.
29 Regulator.
30 Informasi tersebut mungkin membantu para pemangku kepentingan dalam
31 memahami dan mengevaluasi aspek-aspek organisasi tempatnya bekerja dan
32 membuat keputusan untuk organisasi tempatnya bekerja. Informasi tersebut
33 dapat mencakup informasi keuangan dan nonkeuangan yang mungkin
34 tersedia bagi publik atau digunakan untuk keperluan internal.
35 Contohnya termasuk:
36 Laporan operasi dan kinerja.
37 Analisis dukungan keputusan.
38 Anggaran dan proyeksi.
39 Informasi yang diberikan kepada auditor internal dan eksternal.
40 Analisis risiko.
41 Laporan keuangan bertujuan umum dan khusus.
42 Pelaporan pajak.
43 Laporan yang ditujukan kepada regulator untuk tujuan hukum dan
44 kepatuhan.
45
46 220.3-A3 Untuk tujuan Seksi ini, penyusunan atau penyajian informasi keuangan
47 termasuk pencatatan, pemeliharaan, dan persetujuan informasi.
27
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
28
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
29
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
30
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
31
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 230
2
3 BERTINDAK DENGAN KEAHLIAN YANG MEMADAI
4
5 PENDAHULUAN
6
7 230.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
8 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
10
11 230.2 Bertindak tanpa keahlian yang memadai akan memunculkan ancaman
12 kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip kompetensi dan kehati-
13 hatian profesional. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi
14 spesifik yang terkait untuk penerapan kerangka kerja konseptual dalam
15 keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 P230.3 Anggota tidak boleh dengan sengaja menyesatkan organisasi tempatnya
22 bekerja sehubungan dengan level keahlian atau pengalaman yang dimiliki.
23
24 230.3-A1 Prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional mensyaratkan Anggota
25 hanya melaksanakan tugas signifikan ketika memiliki, atau dapat
26 memperoleh, pelatihan atau pengalaman tertentu yang memadai.
27
28 230.3-A2 Ancaman kepentingan pribadi untuk mematuhi prinsip kompetensi dan kehati-
29 hatian profesional mungkin muncul ketika Anggota memiliki:
30 Waktu yang tidak mencukupi untuk melaksanakan atau menyelesaikan
31 tugas secara memadai.
32 Informasi yang tidak lengkap, terbatas, atau tidak cukup untuk
33 melaksanakan tugas tersebut secara memadai.
34 Pengalaman, pelatihan, dan/atau pendidikan yang tidak memadai.
35 Sumber daya yang tidak cukup untuk melaksanakan tugas secara
36 memadai.
37
38 230.3-A3 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk:
39 Sejauh mana Anggota bekerja dengan orang lain.
40 Tingkat senioritas Anggota yang bekerja di bisnis.
41 Level supervisi dan penelaahan yang diterapkan terhadap pekerjaan.
42
43 230.3-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
44 kepentingan pribadi termasuk:
45 Mendapatkan bantuan atau pelatihan dari seseorang dengan keahlian
46 yang dibutuhkan.
32
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
33
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 240
2
3 KEPENTINGAN KEUANGAN, KOMPENSASI, DAN INSENTIF YANG TERKAIT DENGAN
4 PELAPORAN KEUANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
5
6 PENDAHULUAN
7
8 240.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
9 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
10 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
11
12 240.2 Memiliki kepentingan keuangan, atau mengetahui kepentingan keuangan
13 yang dimiliki oleh anggota keluarga inti atau keluarga dekat, mungkin
14 memunculkan ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip
15 objektivitas atau kerahasiaan. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi
16 aplikasi spesifik yang relevan untuk penerapan kerangka kerja konseptual
17 dalam keadaan tersebut.
18
19 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
20
21 Umum
22
23 P240.3 Anggota tidak boleh memanipulasi informasi atau menggunakan informasi
24 rahasia untuk memperoleh keuntungan pribadi atau untuk keuntungan
25 keuangan pihak lain.
26
27 240.3-A1 Anggota mungkin mempunyai kepentingan keuangan atau mungkin
28 mengetahui kepentingan keuangan anggota keluarga inti atau keluarga dekat,
29 yang dalam keadaan tertentu mungkin memunculkan ancaman terhadap
30 kepatuhan pada prinsip dasar etika. Kepentingan keuangan termasuk yang
31 muncul dari pengaturan kompensasi atau insentif terkait dengan penyusunan
32 laporan keuangan dan pengambilan keputusan.
33
34 240.3-A2 Contoh keadaan yang dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi
35 termasuk situasi ketika Anggota atau anggota keluarga inti atau keluarga
36 dekat:
37 Memiliki motif dan peluang untuk memanipulasi informasi yang sensitif
38 terhadap harga untuk mendapatkan keuntungan keuangan.
39 Memiliki kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung di
40 organisasi tempatnya bekerja dan nilainya dapat dipengaruhi secara
41 langsung oleh keputusan yang dibuat oleh Anggota.
42 Berhak untuk mendapatkan bonus yang dikaitkan dengan laba, dan
43 nilainya dapat dipengaruhi secara langsung oleh keputusan yang dibuat
44 oleh Anggota.
45 Memiliki hak secara langsung atau tidak langsung atas bonus
46 kepemilikan saham yang ditangguhkan (deferred bonus share right)
34
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
35
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 250
2
3 BUJUKAN, TERMASUK HADIAH DAN KERAMAHTAMAHAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 250.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
8 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman.
10
11 250.2 Menawarkan atau menerima bujukan dapat memunculkan ancaman
12 kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi terhadap
13 kepatuhan pada prinsip dasar etika, terutama prinsip integritas, objektivitas,
14 dan perilaku profesional.
15
16 250.3 Seksi ini menjelaskan persyaratan dan materi aplikasi yang relevan untuk
17 menerapkan kerangka kerja konseptual dalam kaitannya dengan penawaran
18 dan penerimaan bujukan yang tidak dilarang oleh peraturan perundang-
19 undangan ketika Anggota melakukan aktivitas profesional. Seksi ini juga
20 mensyaratkan Anggota untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang
21 relevan saat menawarkan atau menerima bujukan.
22
23 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
24
25 Umum
26
27 250.4-A1 Bujukan adalah objek, situasi, atau tindakan yang digunakan untuk
28 memengaruhi perilaku individu lain, namun tidak dimaksudkan untuk
29 memengaruhi perilaku individu tersebut secara tidak patut. Bujukan dapat
30 berkisar dari tindakan kecil berupa keramahtamahan antara rekan bisnis
31 hingga tindakan yang mengakibatkan ketidakpatuhan terhadap peraturan
32 perundang-undangan. Bujukan dapat berupa, misalnya (namun tidak terbatas
33 pada):
34 Hadiah
35 Keramahtamahan.
36 Hiburan.
37 Sumbangan politik atau sosial.
38 Tawaran yang tidak pantas atas persahabatan dan loyalitas.
39 Pemberian kerja atau kesempatan komersial lainnya.
40 Perlakuan, hak, atau hak istimewa.
41
42 Bujukan yang Dilarang oleh Peraturan Perundang-undangan
43
44 P250.5 Peraturan perundang-undangan, seperti yang berkaitan dengan penyuapan
45 dan korupsi, melarang menawarkan atau menerima bujukan dalam keadaan
46 tertentu. Anggota harus memperoleh pemahaman tentang peraturan
36
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
37
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
38
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Ancaman intimidasi
2 o Anggota menerima keramahtamahan yang sifatnya dianggap
3 tidak pantas jika diungkapkan kepada publik.
4
5 250.11-A4 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul ketika
6 menawarkan atau menerima bujukan tersebut mencakup faktor-faktor yang
7 sama dalam menentukan intensi yang ditetapkan di paragraf 250.9-A3.
8
9 250.11-A5 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman yang muncul dari
10 penawaran atau penerimaan bujukan termasuk:
11 Tidak menawarkan atau menolak bujukan.
12 Mengalihkan tanggung jawab terkait keputusan bisnis yang melibatkan
13 pihak lawan kepada individu lain yang diyakini atau dianggap oleh
14 Anggota, tidak terpengaruh secara tidak patut dalam pengambilan
15 keputusan.
16
17 250.11-A6 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
18 yang muncul dari penawaran atau penerimaan bujukan tersebut termasuk:
19 Bersikap transparan mengenai penawaran atau penerimaan bujukan
20 kepada manajemen senior, pihak yang bertanggung jawab atas tata
21 kelola organisasi tempat Anggota bekerja, atau organisasi tempat pihak
22 lawan bekerja.
23 Mencatatkan bujukan tersebut dalam catatan yang dikelola oleh
24 organisasi tempat Anggota bekerja, atau organisasi tempat pihak lawan
25 bekerja.
26 Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam aktivitas
27 profesional, untuk menelaah setiap pekerjaan yang dilakukan atau
28 keputusan yang dibuat oleh Anggota sehubungan dengan individu atau
29 organisasi yang bujukannya diterima Anggota.
30 Memberikan bujukan tersebut untuk donasi dalam acara amal setelah
31 menerima dan mengungkapkan pemberian donasi tersebut dengan
32 tepat, misalnya, kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
33 atau individu yang menawarkan bujukan.
34 Mengganti bujukan yang diterima seperti keramahtamahan.
35 Sesegera mungkin, mengembalikan bujukan setelah diterima seperti
36 hadiah.
37
38 Keluarga Inti atau Keluarga Dekat
39
40 P250.12 Anggota harus tetap mewaspadai potensi ancaman terhadap kepatuhan pada
41 prinsip dasar etika yang muncul dari penawaran bujukan:
42 (a) Oleh anggota keluarga inti atau keluarga dekat dari Anggota kepada
43 pihak lawan yang memiliki hubungan profesional dengan Anggota; atau
44 (b) Kepada anggota keluarga inti atau keluarga dekat Anggota oleh pihak
45 lawan yang memiliki hubungan profesional dengan Anggota.
46
47
39
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P250.13 Ketika Anggota menyadari adanya bujukan yang ditawarkan kepada atau
2 diberikan oleh anggota keluarga inti atau keluarga dekat dan menyimpulkan
3 terdapat intensi untuk memengaruhi perilaku Anggota atau pihak lawan
4 secara tidak patut, atau menganggap pihak ketiga yang rasional dan memiliki
5 informasi yang memadai kemungkinan menyimpulkan bahwa terdapat intensi
6 tersebut, maka Anggota harus memberikan advis kepada anggota keluarga
7 inti atau keluarga dekat untuk tidak menawarkan atau menerima bujukan.
8
9 250.13-A1 Faktor yang ditetapkan di paragraf 250.9-A3 relevan dalam menentukan
10 apakah terdapat intensi yang nyata atau dirasakan untuk memengaruhi
11 perilaku Anggota atau pihak lawan secara tidak patut. Faktor lain yang
12 relevan adalah sifat atau kedekatan hubungan, antara:
13 (a) Anggota dan anggota keluarga inti atau keluarga dekat;
14 (b) Anggota keluarga inti atau keluarga dekat dan pihak lawan; dan
15 (c) Anggota dan pihak lawan.
16 Sebagai contoh, tawaran pekerjaan, di luar proses rekrutmen normal, kepada
17 suami/istri Anggota oleh pihak lawan yang sedang menegosiasikan kontrak
18 yang signifikan dengan Anggota, dapat menunjukkan intensi tersebut.
19
20 250.13-A2 Materi aplikasi pada paragraf 250.10-A2 juga relevan dalam mengatasi
21 ancaman yang mungkin muncul ketika terdapat intensi yang nyata atau
22 dirasakan untuk memengaruhi perilaku Anggota atau pihak lawan secara
23 tidak patut, meskipun anggota keluarga inti atau Anggota keluarga dekat telah
24 mengikuti advis yang diberikan Anggota sesuai dengan paragraf P250.13.
25
26 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual
27
28 250.14-A1 Ketika Anggota menyadari bujukan yang ditawarkan dalam keadaan yang
29 dibahas pada paragraf P250.12, ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
30 dasar etika dapat muncul ketika:
31 (a) Anggota keluarga inti atau keluarga dekat menawarkan atau menerima
32 bujukan yang bertentangan dengan advis Anggota sesuai dengan
33 paragraf P250.13; atau
34 (b) Anggota tidak memiliki alasan untuk meyakini adanya intensi yang
35 nyata atau dirasakan untuk memengaruhi perilaku Anggota atau pihak
36 lawan.
37
38 250.14-A2 Materi aplikasi pada paragraf 250.11-A1 hingga 250.11-A6 relevan untuk
39 tujuan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman tersebut.
40 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman dalam keadaan
41 tersebut juga termasuk sifat atau kedekatan hubungan yang ditetapkan pada
42 paragraf 250.13-A1.
43
44
45
46
47
48
40
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Pertimbangan Lainnya
2
3 250.15-A1 Jika Anggota ditawari bujukan oleh organisasi tempatnya bekerja yang
4 berkaitan dengan kepentingan, kompensasi, dan insentif keuangan yang
5 terkait dengan kinerja, maka berlaku persyaratan dan materi aplikasi yang
6 ditetapkan di Seksi 240 berlaku.
7
8 250.15-A2 Jika Anggota menghadapi atau menyadari bujukan yang dapat
9 mengakibatkan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap
10 peraturan perundang-undangan oleh pihak lain yang bekerja untuk, atau di
11 bawah arahan, organisasi tempatnya bekerja, maka berlaku persyaratan dan
12 materi aplikasi yang ditetapkan di Seksi 260.
13
14 250.15-A3 Jika Anggota menghadapi tekanan untuk menawarkan atau menerima
15 bujukan yang dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
16 dasar etika, maka berlaku persyaratan dan materi aplikasi yang ditetapkan di
17 Seksi 270.
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
41
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 260
2
3 RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-
4 UNDANGAN
5
6 PENDAHULUAN
7
8 260.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
9 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 dalam
10 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
11
12 260.2 Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi terhadap kepatuhan
13 pada prinsip integritas dan perilaku profesional muncul ketika Anggota
14 menyadari adanya ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap
15 peraturan perundang-undangan.
16
17 260.3 Anggota mungkin menghadapi atau menyadari adanya ketidakpatuhan atau
18 dugaan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan ketika
19 melaksanakan aktivitas profesional. Seksi ini memberikan panduan kepada
20 Anggota dalam menilai implikasi permasalahan dan tindakan yang mungkin
21 dilakukan ketika merespons ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan
22 terhadap:
23 (a) Peraturan perundang-undangan yang secara umum memiliki dampak
24 langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan yang material
25 dalam laporan keuangan organisasi tempatnya bekerja; dan
26 (b) Peraturan perundang-undangan lain yang tidak memiliki dampak
27 langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan dalam laporan
28 keuangan organisasi tempatnya bekerja, namun kepatuhan tersebut
29 penting untuk aspek operasi bisnis organisasi tempatnya bekerja, untuk
30 dapat mempertahankan usahanya, atau untuk menghindari hukuman
31 yang material.
32
33 Tujuan Anggota Terkait Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan
34
35 260.4 Ciri pembeda profesi akuntansi adalah kesediaannya menerima tanggung
36 jawab bertindak untuk kepentingan publik. Ketika merespons adanya
37 ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan, tujuan dari Anggota adalah:
38 (a) Mematuhi prinsip integritas dan perilaku profesional;
39 (b) Mengingatkan manajemen atau, jika tepat, pihak yang bertanggung
40 jawab atas tata kelola di organisasi tempatnya bekerja, untuk:
41 (i) Memungkinkan mereka memperbaiki, memulihkan, atau
42 memitigasi konsekuensi akibat dari ketidakpatuhan yang
43 teridentifikasi atau terduga; atau
44 (ii) Mencegah ketidakpatuhan sebelum terjadi; dan
45 (c) Mengambil tindakan lanjutan yang tepat dalam melindungi kepentingan
46 publik.
47
48
42
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
43
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
44
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 260.9-A1 Banyak organisasi tempat Anggota bekerja telah menetapkan protokol dan
2 prosedur mengenai bagaimana mengungkapkan ketidakpatuhan atau dugaan
3 ketidakpatuhan secara internal. Protokol dan prosedur tersebut termasuk,
4 misalnya, kebijakan etika atau mekanisme whistle-blowing internal. Protokol
5 dan prosedur tersebut memungkinkan permasalahan dilaporkan secara
6 anonim melalui saluran yang telah ditentukan.
7
8 P260.10 Ketika Anggota menyadari suatu permasalahan dalam seksi ini berlaku,
9 langkah Anggota untuk mematuhi seksi ini harus dilakukan secara tepat
10 waktu. Dalam melakukan langkah yang tepat waktu, Anggota harus
11 memperhatikan sifat permasalahan dan bahaya potensialnya bagi
12 kepentingan entitas, investor, kreditor, karyawan, atau publik.
13
14 Tanggung Jawab Anggota Senior yang Bekerja di Bisnis
15
16 260.11-A1 Anggota yang merupakan Anggota senior yang bekerja di bisnis ( A gg a
17 Se i ) adalah direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif, atau karyawan
18 senior yang mampu memberikan pengaruh signifikan terhadap, dan membuat
19 keputusan tentang, perolehan, penempatan, dan pengendalian atas sumber
20 daya manusia, keuangan, teknologi, dan sumber daya fisik dan sumber daya
21 tidak berwujud dari organisasi tempatnya bekerja. Terdapat ekspektasi yang
22 lebih besar bagi individu tersebut untuk mengambil tindakan apapun yang
23 sejalan dengan kepentingan publik untuk merespons adanya ketidakpatuhan
24 atau dugaan ketidakpatuhan dibandingkan Anggota lain dalam organisasi
25 tempatnya bekerja. Hal ini disebabkan peran, posisi, dan cakupan pengaruh
26 mereka dalam organisasi tempatnya bekerja.
27
28 Memperoleh Pemahaman atas Permasalahan
29
30 P260.12 Jika, dalam rangka melaksanakan aktivitas profesional, Anggota senior
31 menyadari informasi mengenai ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan,
32 maka Anggota tersebut harus memahami permasalahan, termasuk:
33 (a) Sifat dari ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan dan keadaan di
34 mana hal tersebut telah terjadi atau mungkin terjadi;
35 (b) Penerapan peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai
36 dengan keadaan; dan
37 (c) Penilaian atas konsekuensi potensial bagi organisasi tempatnya
38 bekerja, investor, kreditur, karyawan, atau publik.
39
40 260.12-A1 Anggota senior diharapkan untuk menerapkan pengetahuan dan keahlian
41 serta pertimbangan profesional. Namun demikian, Anggota tidak diharapkan
42 memiliki level pemahaman atas hukum dan peraturan melebihi yang
43 disyaratkan bagi peran Anggota dalam organisasi tempatnya bekerja.
44 Penentuan apakah suatu tindakan merupakan ketidakpatuhan pada akhirnya
45 akan ditentukan oleh pengadilan atau badan yang berwenang melakukan
46 ajudikasi.
47
45
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 260.15-A1 Pengungkapan tersebut sesuai dengan tugas atau kewajiban hukum Anggota
2 senior untuk menyediakan semua informasi yang diperlukan yang
3 memungkinkan auditor untuk melakukan audit.
4
5 Menentukan Perlu Tidaknya Tindakan Lanjutan
6
7 P260.16 Anggota senior harus menilai ketepatan respons dari atasannya, jika ada, dan
8 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
9
10 260.16-A1 Faktor relevan yang dipertimbangkan dalam menilai ketepatan atas respons
11 dari atasan Anggota senior, jika ada, dan pihak yang bertanggung jawab atas
12 tata kelola termasuk apakah:
13 Respons dilakukan tepat waktu.
14 Pihak tersebut telah melakukan atau menyetujui tindakan yang tepat
15 untuk memperbaiki, memulihkan, atau memitigasi konsekuensi dari
16 ketidakpatuhan, atau untuk menghindari ketidakpatuhan jika belum
17 terjadi.
18 Permasalahan tersebut telah diungkapkan kepada otoritas yang
19 berwenang dan apakah pengungkapan telah memadai.
20
21 P260.17 Dengan memperhatikan respons dari atasan Anggota senior, jika ada, dan
22 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, maka Anggota harus
23 menentukan perlu tidaknya tindakan lebih lanjut yang diperlukan untuk
24 memenuhi kepentingan publik.
25
26 260.17-A1 Penentuan perlu tidaknya Anggota senior melakukan tindakan lanjutan, serta
27 sifat dan luas dari tindakan tersebut, akan bergantung pada berbagai faktor,
28 termasuk:
29 Kerangka peraturan perundang-undangan.
30 Urgensi dari situasi.
31 Penyebaran permasalahan di organisasi tempatnya bekerja secara
32 keseluruhan.
33 Keyakinan Anggota senior terhadap integritas atasannya dan pihak
34 yang bertanggung jawab atas tata kelola.
35 Kemungkinan berulangnya ketidakpatuhan atau dugaan
36 ketidakpatuhan.
37 Terdapat bukti yang kredibel atas bahaya substansial yang nyata atau
38 potensial terhadap kepentingan organisasi tempatnya bekerja, investor,
39 kreditur, karyawan, atau publik.
40
41 260.17-A2 Contoh keadaan yang mungkin menyebabkan Anggota senior tidak memiliki
42 keyakinan terhadap integritas atasannya dan pihak yang bertanggung jawab
43 atas tata kelola termasuk situasi ketika:
44 Anggota mencurigai atau memiliki bukti keterlibatan mereka atau
45 kesengajaan mereka untuk terlibat dalam setiap ketidakpatuhan.
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
49
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
50
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
51
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 270
2
3 TEKANAN UNTUK MELANGGAR PRINSIP DASAR ETIKA
4
5 PENDAHULUAN
6
7 270.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
8 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
10
11 270.2 Tekanan yang diberikan pada atau oleh Anggota mungkin memunculkan
12 ancaman intimidasi atau ancaman lain untuk mematuhi satu atau lebih prinsip
13 dasar etika. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik
14 yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan
15 tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 P270.3 Anggota dilarang:
22 (a) Membiarkan tekanan dari pihak lain yang akan memunculkan
23 pelanggaran kepatuhan terhadap prinsip dasar etika; atau
24 (b) Menekan pihak lain yang diketahui Anggota atau terdapat alasan untuk
25 meyakini, akan mengakibatkan individu lain tersebut melanggar prinsip
26 dasar etika.
27
28 270.3-A1 Anggota mungkin menghadapi tekanan yang memunculkan ancaman
29 terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika, misalnya ancaman intimidasi,
30 ketika melakukan aktivitas profesional. Tekanan tersebut mungkin bersifat
31 eksplisit ataupun implisit dan mungkin berasal dari:
32 Dalam organisasi tempatnya bekerja, misalnya, dari kolega atau atasan.
33 Individu atau organisasi eksternal seperti pemasok, pelanggan, atau
34 pemberi pinjaman.
35 Target dan ekspektasi internal atau eksternal.
36
37 270.3-A2 Contoh tekanan yang mungkin mengakibatkan ancaman terhadap kepatuhan
38 pada prinsip dasar etika termasuk:
39 Tekanan yang terkait dengan benturan kepentingan:
40 o Tekanan dari anggota keluarga yang bertindak sebagai pemasok
41 organisasi tempatnya bekerja untuk memilih anggota keluarga
42 daripada calon pemasok lain.
43 Lihat juga Seksi 210: Benturan Kepentingan.
44 Tekanan untuk memengaruhi penyusunan atau penyajian informasi:
45 o Tekanan untuk melaporkan hasil keuangan yang menyesatkan
46 untuk memenuhi harapan investor, analis, atau pemberi pinjaman.
52
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
53
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 270.3-A3 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul karena
2 tekanan termasuk:
3 Intensi dari individu yang melakukan tekanan serta sifat dan tingkat
4 tekanan.
5 Penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan standar
6 profesional pada keadaan tersebut.
7 Budaya dan kepemimpinan dalam organisasi tempatnya bekerja
8 termasuk sejauh mana hal tersebut mencerminkan atau menekankan
9 pentingnya perilaku etis dan harapan bahwa karyawan akan bertindak
10 secara etis. Misalnya, budaya korporat yang toleran terhadap perilaku
11 tidak etis dapat meningkatkan kemungkinan bahwa tekanan akan
12 menghasilkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika.
13 Kebijakan dan prosedur, jika ada, yang telah ditetapkan oleh organisasi
14 tempatnya bekerja, seperti kebijakan etika atau sumber daya manusia,
15 untuk mengatasi tekanan.
16
17 270.3-A4 Membahas keadaan yang memunculkan tekanan dan melakukan konsultasi
18 dengan pihak lain tentang keadaan tersebut dapat membantu Anggota untuk
19 mengevaluasi level ancaman. Pembahasan dan konsultasi tersebut
20 mensyaratkan kewaspadaan terhadap prinsip kerahasiaan, dapat termasuk:
21 Membahas permasalahan tersebut dengan individu yang melakukan
22 tekanan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
23 Membahas permasalahan tersebut dengan atasan Anggota, jika atasan
24 bukan individu yang melakukan tekanan.
25 Melaporkan permasalahan dalam organisasi tempatnya bekerja,
26 termasuk jika diperlukan, menjelaskan setiap konsekuensi risiko kepada
27 organisasi, misalnya dengan:
28 o Manajemen yang lebih tinggi.
29 o Auditor internal atau eksternal.
30 o Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
31 Mengungkapkan permasalahan tersebut sesuai dengan kebijakan
32 organisasi tempatnya bekerja, termasuk kebijakan etika dan whistle-
33 blowing, menggunakan mekanisme yang sudah ditetapkan, seperti
34 saluran telepon khusus terkait pelanggaran etika.
35 Berkonsultasi dengan:
36 o Kolega, atasan, personel sumber daya manusia, atau Anggota
37 lainnya;
38 o Asosiasi profesi, regulator, atau asosiasi industri yang relevan;
39 atau
40 o Penasihat hukum.
41
42 270.3-A5 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman yang muncul dari
43 tekanan adalah permintaan Anggota untuk merestrukturisasi, atau
44 memisahkan, tanggung jawab dan tugas tertentu sehingga Anggota tidak lagi
45 terlibat dengan individu atau entitas yang melakukan tekanan.
46
47
54
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Dokumentasi
2
3 270.4-A1 Anggota didorong untuk mendokumentasikan:
4 Fakta.
5 Komunikasi dan para pihak yang membahas permasalahan tersebut.
6 Tindakan yang dipertimbangkan.
7 Cara mengatasi permasalahan.
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
55
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 BAGIAN 3
2 ANGGOTA YANG BERPRAKTIK MELAYANI PUBLIK
3
4 SEKSI 300
5
6 PENERAPAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL – ANGGOTA YANG BERPRAKTIK
7 MELAYANI PUBLIK
8
9 PENDAHULUAN
10
11 300.1 Bagian dari Kode Etik ini mengatur persyaratan dan materi aplikasi untuk
12 Anggota yang berpraktik melayani publik ketika menerapkan kerangka kerja
13 konseptual yang ditetapkan di Seksi 120. Bagian ini tidak menjelaskan semua
14 fakta dan keadaan, termasuk aktivitas, kepentingan, dan hubungan
15 profesional yang mungkin dihadapi oleh Anggota yang berpraktik melayani
16 publik yang memunculkan atau mungkin memunculkan berbagai ancaman
17 terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika. Dengan demikian, kerangka
18 kerja konseptual mensyaratkan Anggota yang berpraktik melayani publik
19 untuk selalu waspada terhadap berbagai fakta dan keadaan tersebut.
20
21 300.2 Persyaratan dan materi aplikasi yang diterapkan Anggota yang berpraktik
22 melayani publik diatur dalam:
23 Bagian 3 - Anggota yang berpraktik melayani publik, Seksi 300 hingga
24 399, yang berlaku bagi semua Anggota yang berpraktik melayani publik,
25 yang memberikan jasa asurans atau non-asurans.
26 Standar Independensi:
27 o Bagian 4A Independensi untuk Perikatan Audit dan Perikatan
28 Reviu, Seksi 400 hingga 899, berlaku bagi Anggota yang
29 berpraktik melayani publik ketika melakukan perikatan audit dan
30 perikatan reviu.
31 o Bagian 4B Independensi untuk Perikatan Asurans Selain
32 Perikatan Audit dan Perikatan Reviu, Seksi 900 hingga 999,
33 berlaku bagi Anggota yang berpraktik melayani publik ketika
34 melakukan perikatan asurans selain perikatan audit atau perikatan
35 reviu.
36
37 300.3 Dalam Bagian i i, i i ah A gg a e gac ada i di id A gg a a g
38 berpraktik melayani publik dan Kantornya.
39
40 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
41
42 Umum
43
44 P300.4 Anggota harus mematuhi prinsip dasar etika yang ditetapkan di Seksi 110 dan
45 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
46 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap kepatuhan
47 pada prinsip dasar etika tersebut.
48
56
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
57
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
58
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
59
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
60
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
61
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P300.10 Jika Anggota berkomunikasi dengan individu yang bertanggung jawab atas
2 manajemen dan juga bertanggung jawab atas tata kelola, maka Anggota
3 diyakinkan bahwa dengan berkomunikasi dengan individu tersebut berarti
4 telah berkomunikasi secara memadai kepada semua pihak yang bertanggung
5 jawab atas tata kelola.
6
7 300.10-A1 Dalam beberapa kasus, semua pihak yang bertanggung jawab atas tata
8 kelola terlibat dalam pengelolaan entitas, misalnya, usaha kecil dengan
9 pemilik tunggal yang mengelola entitas dan tidak ada pihak lain yang memiliki
10 peran atas tata kelola. Dalam kasus tersebut, jika permasalahan
11 dikomunikasikan kepada individu (pihak) yang bertanggung jawab atas
12 manajemen, dan individu (pihak) tersebut juga memiliki tanggung jawab atas
13 tata kelola, maka permasalahan tersebut tidak perlu dikomunikasikan lagi
14 kepada individu (pihak) yang sama dalam perannya atas tata kelola, Anggota
15 telah memenuhi persyaratan untuk berkomunikasi dengan pihak yang
16 bertanggung jawab atas tata kelola.
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
62
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 310
2
3 BENTURAN KEPENTINGAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 310.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
8 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
10
11 310.2 Benturan kepentingan dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan
12 pada prinsip objektivitas dan mungkin pula akan memunculkan berbagai
13 ancaman terhadap prinsip dasar etika yang lain. Berbagai ancaman tersebut
14 mungkin terjadi ketika:
15 (a) Anggota memberikan jasa profesional yang berhubungan dengan suatu
16 permasalahan tertentu untuk dua klien atau lebih dengan berbagai
17 kepentingan yang saling berbenturan; atau
18 (b) Kepentingan antara Anggota terkait dengan suatu permasalahan
19 tertentu dan kepentingan klien yang menggunakan jasa profesional
20 yang berkaitan dengan permasalahan tersebut berada pada situasi
21 berbenturan.
22
23 310.3 Seksi ini mengatur persyaratan spesifik dan materi aplikasi yang relevan
24 dengan penerapan kerangka kerja konseptual terhadap benturan
25 kepentingan. Ketika Anggota memberikan jasa audit, reviu atau jasa asurans
26 lainnya, maka independensi juga disyaratkan sesuai dengan Standar
27 Independensi.
28
29 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
30
31 Umum
32
33 P310.4 Anggota tidak boleh membiarkan benturan kepentingan mengompromikan
34 pertimbangan profesional atau bisnis.
35
36 310.4-A1 Contoh keadaan yang dapat memunculkan benturan kepentingan meliputi:
37 Menyediakan jasa konsultansi untuk klien yang ingin mengakuisisi klien
38 audit dari Kantor, ketika Kantor telah mendapatkan informasi rahasia
39 selama pelaksanaan audit yang mungkin relevan dengan transaksi
40 tersebut.
41 Memberikan advis kepada dua klien pada saat yang bersamaan yang
42 keduanya sedang bersaing untuk mengakuisisi perusahaan yang sama
43 ketika advis tersebut mungkin relevan untuk kedua belah pihak yang
44 sedang dalam posisi bersaing.
45 Memberikan berbagai jasa, baik kepada penjual maupun pembeli atas
46 transaksi yang sama.
63
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Menyusun penilaian aset untuk dua pihak yang saling berlawanan yang
2 berkaitan dengan aset tersebut.
3 Mewakili dua klien yang sedang dalam sengketa hukum satu sama lain,
4 seperti dalam proses perceraian atau pembubaran suatu persekutuan
5 usaha.
6 Dalam kaitannya dengan perjanjian lisensi, menyediakan laporan
7 asurans untuk pemberi lisensi royalti berdasarkan suatu perjanjian
8 lisensi ketika pada saat yang bersamaan juga memberikan jasa kepada
9 penerima lisensi untuk kebenaran jumlah utang royalti.
10 Memberikan advis kepada klien untuk melakukan investasi dalam suatu
11 bisnis, pada saat yang bersamaan, sebagai contoh, pasangan dari
12 Anggota tersebut juga memiliki kepentingan keuangan pada investasi
13 tersebut.
14 Memberikan advis strategis kepada klien atas posisi persaingannya,
15 pada saat yang bersamaan, Anggota tersebut juga sedang melakukan
16 kerjasama bisnis atau memiliki kepentingan yang sama dengan pesaing
17 utama klien.
18 Memberikan advis kepada klien atas akuisisi suatu bisnis, pada saat
19 bersamaan Kantor juga tertarik untuk melakukan akuisisi bisnis
20 tersebut.
21 Memberikan advis kepada klien atas pembelian produk atau jasa, pada
22 saat bersamaan, Anggota tersebut juga memiliki perjanjian royalti atau
23 komisi dengan salah satu pemasok untuk produk atau jasa tersebut.
24
25 Identifikasi Benturan
26
27 Umum
28
29 P310.5 Sebelum menerima suatu hubungan, perikatan, atau hubungan bisnis dengan
30 klien baru, setiap Anggota harus melakukan langkah-langkah yang rasional
31 untuk mengidentifikasi berbagai keadaan yang mungkin memunculkan
32 benturan kepentingan, dan mengakibatkan ancaman terhadap kepatuhan
33 pada satu atau lebih prinsip dasar etika. Langkah-langkah tersebut termasuk
34 mengidentifikasi:
35 (a) Sifat dari kepentingan dan hubungan yang relevan antara para pihak
36 yang terlibat; dan
37 (b) Jasa tersebut dan implikasinya terhadap para pihak yang terkait.
38
39 310.5-A1 Proses identifikasi benturan kepentingan yang efektif akan membantu
40 Anggota ketika melakukan langkah-langkah yang rasional untuk
41 mengidentifikasi kepentingan dan hubungan yang mungkin memunculkan
42 benturan kepentingan aktual atau potensial, baik sebelum menerima
43 perikatan maupun selama pelaksanaan perikatan. Proses tersebut termasuk
44 mempertimbangkan permasalahan yang diidentifikasi oleh pihak eksternal,
45 misalnya klien atau klien potensial. Semakin dini suatu benturan kepentingan
46 aktual atau potensial teridentifikasi, maka semakin besar kemungkinan
64
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
65
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 310.8-A2 Faktor-faktor yang relevan dalam mengevaluasi level suatu ancaman yang
2 muncul akibat benturan kepentingan, mencakup langkah pencegahan
3 terhadap pengungkapan informasi rahasia secara tidak sah, ketika
4 memberikan jasa profesional yang terkait dengan permasalahan tertentu
5 untuk dua atau lebih klien yang memiliki kepentingan yang saling
6 berbenturan. Langkah-langkah tersebut meliputi:
7 Memiliki tempat praktik yang terpisah untuk fungsi khusus dalam
8 Kantor, yang mungkin berfungsi sebagai penghambat alur informasi
9 rahasia klien dari satu divisi ke divisi lain dalam Kantor.
10 Kebijakan dan prosedur untuk membatasi akses terhadap berkas klien.
11 Perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani oleh para karyawan dan
12 para rekan di Kantor.
13 Pemisahan informasi rahasia secara fisik maupun elektronik.
14 Pelatihan dan komunikasi yang bertujuan khusus.
15
16 310.8-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan dalam mengatasi
17 ancaman yang muncul karena benturan kepentingan meliputi:
18 Menugaskan tim perikatan terpisah yang dilengkapi dengan kebijakan
19 dan prosedur yang jelas dalam menjaga kerahasiaan.
20 Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam pemberian
21 jasa atau tidak terdampak oleh benturan kepentingan, untuk menelaah
22 suatu pekerjaan yang dilakukan, dan untuk menilai apakah berbagai
23 pertimbangan kunci dan kesimpulan sudah tepat.
24
25 Pengungkapan dan Persetujuan
26
27 Umum
28
29 P310.9 Anggota harus menerapkan pertimbangan profesional untuk menentukan
30 apakah sifat dan signifikansi suatu benturan kepentingan memerlukan
31 pengungkapan spesifik dan persetujuan secara eksplisit ketika mengatasi
32 ancaman yang muncul karena benturan kepentingan tersebut.
33
34 310.9-A1 Faktor-faktor yang dipertimbangkan ketika menentukan perlunya
35 pengungkapan spesifik dan persetujuan eksplisit tersebut, meliputi:
36 Keadaan yang memunculkan suatu benturan kepentingan.
37 Pihak-pihak yang mungkin terkena dampak.
38 Sifat dari berbagai permasalahan yang mungkin muncul.
39 Potensi atas suatu permasalahan tertentu yang berkembang secara
40 tidak terduga.
41
42 310.9-A2 Bentuk dari pengungkapan dan persetujuan mungkin berbeda, sebagai
43 contoh:
44 Pengungkapan secara umum kepada para klien mengenai berbagai
45 keadaan bahwa, berdasarkan kelaziman praktik komersial, Anggota
46 tersebut tidak memberikan jasa profesional secara eksklusif kepada
47 satu klien (misalnya, melakukan jasa profesional tertentu dalam sektor
66
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Kerahasiaan
2
3 Umum
4
5 P310.11 Anggota harus waspada terhadap prinsip kerahasiaan, termasuk ketika
6 membuat pengungkapan atau berbagi informasi di dalam Kantor atau jaringan
7 dan mencari panduan dari pihak ketiga.
8
9 310.11-A1 Subseksi 114 menetapkan persyaratan dan materi aplikasi yang relevan
10 dengan situasi yang mungkin memunculkan ancaman terhadap kepatuhan
11 pada prinsip kerahasiaan.
12
13 Ketika Pengungkapan untuk Memperoleh Persetujuan akan Melanggar Kerahasiaan
14
15 P310.12 Ketika membuat pengungkapan spesifik dengan tujuan untuk mendapatkan
16 persetujuan eksplisit dapat menyebabkan pelanggaran terhadap prinsip
17 kerahasiaan, dan persetujuan eksplisit tersebut tidak dapat diperoleh, maka
18 Kantor hanya akan menerima atau melanjutkan perikatan jika:
19 (a) Kantor tidak melakukan peran advokasi bagi satu klien dalam posisi
20 berseberangan terhadap kliennya yang lain sehubungan dengan
21 permasalahan yang sama;
22 (b) Terdapat mekanisme tertentu untuk mencegah pengungkapan informasi
23 rahasia diantara para tim perikatan yang menangani dua klien; dan
24 (c) Kantor meyakini bahwa pihak ketiga yang rasional dan memiliki
25 informasi yang memadai, dengan mempertimbangkan semua fakta dan
26 keadaan yang tersedia bagi Anggota pada saat itu, akan menyimpulkan
27 bahwa hal tersebut adalah tepat bagi Kantor untuk menerima atau
28 melanjutkan perikatan karena adanya pembatasan atas kemampuan
29 Kantor untuk melaksanakan jasa tersebut yang dapat menghasilkan
30 kerugian yang tidak proporsional bagi klien atau pihak ketiga lain yang
31 relevan.
32
33 310.12-A1 Pelanggaran kerahasiaan yang mungkin muncul, misalnya, ketika mencari
34 persetujuan untuk:
35 Memberikan jasa yang terkait transaksi kepada suatu klien dalam
36 kaitannya dengan proses pengambilalihan secara paksa oleh klien lain
37 dari Kantor tersebut.
38 Melakukan investigasi forensik untuk klien sehubungan dengan dugaan
39 tindakan kecurangan ketika Kantor memiliki informasi rahasia yang
40 diperoleh melalui pelaksanaan suatu jasa profesional dari klien lain
41 yang mungkin terlibat dalam kecurangan tersebut.
42
43
44
45
46
47
48
68
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Dokumentasi
2
3 P310.13 Untuk keadaan yang diatur dalam paragraf P310.12, Anggota harus
4 mendokumentasikan:
5 (a) Sifat dari keadaan tersebut, termasuk peran yang dilakukan oleh
6 Anggota;
7 (b) Pengukuran spesifik yang diterapkan untuk mencegah pengungkapan
8 informasi di antara tim perikatan yang menangani dua klien; dan
9 (c) Alasan yang mendasari kesimpulan bahwa tepat untuk menerima
10 perikatan tersebut.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
69
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 320
2
3 PENUNJUKAN PROFESIONAL
4
5 PENDAHULUAN
6
7 320.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
8 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
10
11 320.2 Penerimaan hubungan dengan klien baru atau perubahan atas perikatan
12 yang ada mungkin menciptakan ancaman terhadap kepatuhan pada satu atau
13 lebih prinsip dasar etika. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi
14 aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual
15 dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Penerimaan Klien dan Perikatan
20
21 Umum
22
23 320.3-A1 Ancaman untuk mematuhi prinsip integritas atau perilaku profesional mungkin
24 muncul, misalnya, dari masalah yang ditanyakan terkait dengan klien (pemilik,
25 manajemen atau aktivitas). Berbagai permasalahan klien, jika diketahui,
26 mungkin mengancam kepatuhan terhadap prinsip dasar etika termasuk,
27 misalnya, keterlibatan klien dalam aktivitas ilegal, dan ketidakjujuran atau
28 praktik pelaporan keuangan yang dipertanyakan dan perilaku tidak etis
29 lainnya.
30
31 320.3-A2 Faktor-faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut
32 termasuk:
33 Pengetahuan dan pemahaman tentang klien, pemilik, pengelola, dan
34 semua pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan aktivitas
35 bisnis.
36 Komitmen klien untuk mengatasi permasalahan yang dipertanyakan,
37 misalnya, untuk meningkatkan praktik tata kelola korporat atau
38 pengendalian internal.
39
40 320.3-A3 Ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip kompetensi
41 dan kehati-hatian profesional muncul jika tim perikatan tidak memiliki, atau
42 tidak dapat memeroleh, kompetensi untuk melakukan jasa profesional.
43
44
45
46
47
70
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
71
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 320.4-A3 Faktor yang relevan dalam pengevaluasian level ancaman tersebut adalah
2 apakah ketentuan tender menyatakan bahwa disyaratkan untuk melakukan
3 komunikasi dengan Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota
4 praktisi pendahulu, sebelum menerima suatu perikatan. Komunikasi tersebut
5 memberikan kesempatan bagi Anggota yang diusulkan untuk menanyakan
6 apakah terdapat alasan mengapa perikatan tersebut tidak diterima.
7
8 320.4-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
9 kepentingan pribadi meliputi:
10 Meminta Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi
11 pendahulu untuk memberikan informasi setiap fakta atau keadaan
12 bahwa, berdasarkan opini Anggota yang sedang memberikan jasa atau
13 Anggota praktisi pendahulu, Anggota yang diusulkan harus menyadari
14 fakta atau keadaan tersebut sebelum memutuskan apakah menerima
15 perikatan tersebut. Sebagai contoh, wawancara mungkin
16 mengungkapkan fakta-fakta terkait yang tidak diungkapkan dan
17 mungkin mengindikasikan ketidaksepakatan dengan Anggota yang
18 sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu yang
19 mungkin memengaruhi keputusan untuk menerima penunjukan.
20 Memperoleh informasi yang diperlukan dari sumber lain,seperti melalui
21 wawancara oleh pihak ketiga atau investigasi latar belakang mengenai
22 manajemen senior atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
23 klien.
24
25 Berkomunikasi dengan Anggota yang Sedang Memberikan Jasa atau Anggota Praktisi
26 Pendahulu
27
28 320.5-A1 Anggota yang diusulkan biasanya akan membutuhkan izin dari klien, lebih
29 baik secara tertulis, untuk memulai pembahasan dengan Anggota yang
30 sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu.
31
32 P320.6 Jika tidak dapat berkomunikasi dengan Anggota yang sedang memberikan
33 jasa atau Anggota praktisi pendahulu, maka Anggota yang diusulkan harus
34 mengambil langkah-langkah memadai lainnya untuk memperoleh informasi
35 tentang kemungkinan adanya ancaman.
36
37 Komunikasi dengan Anggota yang Diusulkan
38
39 P320.7 Ketika Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi
40 pendahulu diminta untuk menanggapi komunikasi dengan Anggota yang
41 diusulkan, maka Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota
42 praktisi pendahulu harus:
43 (a) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang mengatur berbagai
44 permintaan tersebut; dan
45 (b) Memberikan informasi apapun secara jujur dan jelas.
46
47
72
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 320.7-A1 Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu
2 terikat dengan perjanjian kerahasiaan. Apakah Anggota yang sedang
3 memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu diperkenankan atau
4 diharuskan untuk mendiskusikan perihal hubungannya dengan klien dengan
5 Anggota yang diusulkan bergantung pada sifat perikatan tersebut dan:
6 (a) Apakah Anggota yang sedang melakukan jasa atau Anggota praktisi
7 pendahulu memiliki persetujuan dari klien untuk melakukan diskusi; dan
8 (b) Persyaratan hukum dan etika yang terkait dengan komunikasi dan
9 pengungkapan tersebut, mungkin berbeda pada beberapa ketentuan
10 yang berlaku.
11
12 320.7-A2 Berbagai keadaan mensyaratkan atau mungkin mensyaratkan Anggota untuk
13 mengungkapkan informasi rahasia, atau ketika pengungkapan tersebut
14 mungkin tepat, ditetapkan dalam Kode Etik ini dalam paragraf 114.1-A1.
15
16 Perubahan Penunjukan Audit atau Reviu
17
18 P320.8 Dalam hal audit atau reviu atas laporan keuangan, Anggota harus meminta
19 Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu
20 untuk memberikan informasi yang diketahui mengenai fakta atau informasi
21 lain yang, dalam opini Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota
22 praktisi pendahulu, Anggota yang diusulkan harus menyadari sebelum
23 memutuskan apakah menerima perikatan. Kecuali untuk keadaan yang
24 melibatkan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap peraturan
25 perundang-undangan yang ditetapkan di paragraf P360.21 dan P360.22:
26 (a) Jika klien menyetujui Anggota yang sedang memberikan jasa atau
27 Anggota praktisi pendahulu mengungkapkan fakta atau informasi
28 lainnya, maka Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota
29 praktisi pendahulu harus memberikan informasi secara jujur dan jelas;
30 dan
31 (b) Jika klien gagal atau menolak untuk memberikan izin kepada Anggota
32 yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu untuk
33 membahas permasalahan klien dengan Anggota yang diusulkan, maka
34 Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi
35 pendahulu harus mengungkapkan fakta tersebut kepada Anggota yang
36 diusulkan, harus berhati-hati dalam mempertimbangkan kegagalan atau
37 penolakan tersebut ketika menentukan apakah akan menerima
38 penunjukan.
39
40 Keberlanjutan Perikatan dengan Klien
41
42 P320.9 Untuk perikatan yang berulang, Anggota harus secara periodik menelaah
43 apakah akan melanjutkan perikatan.
44
45 320.9-A1 Potensi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika mungkin
46 muncul setelah menerima perikatan yang, jika telah diketahui sebelumnya,
47 akan menyebabkan Anggota menolak perikatan. Misalnya, ancaman
48 kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip integritas dapat muncul
73
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 karena manajemen laba atau valuasi atas laporan posisi keuangan yang tidak
2 tepat.
3
4 Penggunaan Pekerjaan Ahli
5
6 P320.10 Ketika Anggota bermaksud untuk menggunakan pekerjaan seorang ahli,
7 maka Anggota harus menentukan apakah penggunaan ahli tersebut terjamin
8 mutunya.
9
10 320.10-A1 Faktor-faktor yang dipertimbangkan ketika Anggota bermaksud untuk
11 menggunakan pekerjaan seorang ahli termasuk reputasi dan keahliannya,
12 ketersediaan sumber daya, dan standar profesional dan standar etika yang
13 diterapkan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari pengalaman sebelumnya
14 dengan ahli tersebut atau dari konsultasi dengan pihak lain.
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
74
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 321
2
3 PENDAPAT KEDUA
4
5 PENDAHULUAN
6
7 321.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
8 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
10
11 321.2 Memberikan pendapat kedua kepada entitas yang bukan merupakan klien
12 pada saat ini dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi atau
13 ancaman lain terhadap kepatuhan dari satu atau lebih prinsip dasar etika.
14 Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan
15 untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 321.3-A1 Anggota mungkin diminta untuk memberikan pendapat kedua mengenai
22 penerapan akuntansi, auditing, pelaporan, atau standar atau prinsip lain untuk
23 (a) suatu keadaan khusus, atau (b) transaksi tertentu oleh, atau atas nama,
24 suatu perusahaan atau suatu entitas yang saat ini bukan merupakan klien.
25 Ancaman, misalnya, ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada
26 prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional, mungkin muncul jika
27 pendapat kedua tidak didasarkan pada fakta yang sama yang dimiliki Anggota
28 yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu, atau
29 didasarkan pada bukti yang tidak memadai.
30
31 321.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman kepentingan pribadi
32 adalah keadaan dari permintaan serta semua fakta dan asumsi lainnya yang
33 tersedia yang relevan untuk menyatakan suatu pertimbangan profesional.
34
35 321.3-A3 Contoh tindakan yang mungkin merupakan pengamanan untuk mengatasi
36 ancaman kepentingan pribadi, meliputi:
37 Dengan izin dari klien, memperoleh informasi dari Anggota yang sedang
38 memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu.
39 Menjelaskan keterbatasan yang melingkupi setiap pendapat yang
40 diberikan ketika berkomunikasi dengan klien.
41 Memberikan salinan pendapat Anggota yang sedang memberikan jasa
42 atau Anggota praktisi pendahulu.
43
44
45
46
47
75
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
76
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 330
2
3 IMBALAN DAN JENIS REMUNERASI LAIN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 330.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
8 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan dalam Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
10
11 330.2 Besaran dan sifat imbalan serta pengaturan remunerasi lainnya mungkin
12 memunculkan ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada satu
13 atau lebih prinsip dasar etika. Seksi ini menetapkan materi aplikasi spesifik
14 yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan
15 tersebut.
16
17 MATERI APLIKASI
18
19 Besaran Imbalan
20
21 330.3-A1 Besaran imbalan yang ditawarkan mungkin memengaruhi kemampuan
22 Anggota untuk melakukan jasa profesional sesuai dengan standar
23 profesional.
24
25 330.3-A2 Anggota dapat mengajukan penawaran imbalan yang dipandang tepat.
26 Menawarkan imbalan yang lebih rendah dari Anggota lain bukan merupakan
27 pelanggaran etika. Namun, besaran imbalan yang ditawarkan memunculkan
28 ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip kompetensi
29 dan kehati-hatian profesional, jika imbalan yang ditawarkan sangat rendah
30 sehingga mungkin sulit untuk melakukan perikatan sesuai dengan standar
31 profesional dan standar teknis yang berlaku.
32
33 330.3-A3 Faktor-faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut
34 meliputi:
35 Apakah klien menyadari ketentuan suatu perikatan dan, terutama, basis
36 penentuan imbalan yang diajukan dan lingkup jasa yang diberikan
37 berdasarkan imbalan tersebut.
38 Apakah besaran imbalan ditetapkan oleh pihak ketiga yang independen,
39 seperti regulator.
40
41 330.3-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
42 kepentingan pribadi tersebut, mencakup:
43 Menyesuaikan besarnya imbalan atau lingkup perikatan.
44 Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan yang
45 dilakukan.
46
47
77
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Imbalan Kontinjen
2
3 330.4-A1 Imbalan kontinjen kadang digunakan untuk perikatan non-asurans tertentu.
4 Namun demikian, imbalan kontinjen dapat memunculkan ancaman terhadap
5 kepatuhan pada prinsip dasar etika, terutama ancaman kepentingan pribadi
6 terhadap kepatuhan pada prinsip objektivitas, dalam keadaan tertentu.
7
8 330.4-A2 Faktor-faktor yang relevan dalam pengevaluasian level suatu ancaman
9 tersebut mencakup:
10 Sifat perikatan.
11 Rentang besaran imbalan yang dimungkinkan.
12 Basis penetapan besaran imbalan.
13 Pengungkapan kepada pengguna yang dituju dari pekerjaan yang
14 dilakukan oleh Anggota dan basis remunerasi.
15 Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.
16 Apakah pihak ketiga yang independen menelaah keluaran atau hasil
17 dari transaksi.
18 Apakah besaran imbalan ditetapkan oleh pihak ketiga yang independen,
19 seperti regulator.
20
21 330.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan terhadap ancaman
22 kepentingan pribadi tersebut meliputi:
23 Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam
24 pelaksanaan jasa non-asurans untuk menelaah pekerjaan yang
25 dilakukan oleh Anggota.
26 Memperoleh persetujuan tertulis dari klien pada awal perikatan
27 mengenai basis remunerasi.
28
29 330.4-A4 Persyaratan dan materi aplikasi yang terkait dengan imbalan kontinjen atas
30 jasa yang disediakan untuk klien audit atau klien reviu dan klien asurans
31 lainnya yang diatur dalam Standar Independensi (Bagian 4A dan 4B).
32
33 Imbalan Rujukan dan Komisi
34
35 330.5-A1 Ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip objektivitas
36 dan prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional muncul jika Anggota
37 membayar atau menerima imbalan rujukan atau menerima komisi yang
38 berkaitan dengan klien. Imbalan rujukan atau komisi tersebut termasuk,
39 misalnya:
40 Imbalan yang dibayarkan kepada Anggota lain untuk tujuan
41 mendapatkan klien baru ketika klien berlanjut sebagai klien dari
42 Anggota yang sedang memberikan jasa namun mensyaratkan jasa
43 spesialis yang tidak ditawarkan oleh Anggota tersebut.
44 Imbalan diterima untuk merujuk klien yang berkelanjutan bagi Anggota
45 lain atau tenaga ahli, ketika Anggota yang sedang memberikan jasa
46 tidak menyediakan jasa profesional tertentu yang disyaratkan oleh klien.
78
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
79
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 340
2
3 BUJUKAN, TERMASUK HADIAH DAN KERAMAHTAMAHAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 340.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
8 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
10
11 340.2 Menawarkan atau menerima bujukan dapat memunculkan ancaman
12 kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi terhadap
13 kepatuhan pada prinsip dasar etika, terutama prinsip integritas, objektivitas,
14 dan perilaku profesional.
15
16 340.3 Seksi ini menjelaskan persyaratan dan materi aplikasi yang relevan untuk
17 menerapkan kerangka kerja konseptual dalam kaitannya dengan penawaran
18 dan penerimaan bujukan yang tidak dilarang oleh peraturan perundang-
19 undangan ketika melakukan aktivitas profesional. Seksi ini juga mensyaratkan
20 Anggota untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang relevan saat
21 menawarkan atau menerima bujukan.
22
23 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
24
25 Umum
26
27 340.4-A1 Bujukan adalah objek, situasi, atau tindakan yang digunakan untuk
28 memengaruhi perilaku individu lain, namun tidak dimaksudkan untuk
29 memengaruhi perilaku individu tersebut secara tidak patut. Bujukan dapat
30 berkisar dari tindakan kecil berupa keramahtamahan antara Anggota dan
31 klien atau calon klien hingga tindakan yang mengakibatkan ketidakpatuhan
32 terhadap peraturan perundang-undangan. Bujukan dapat berupa, misalnya
33 (namun tidak terbatas pada):
34 Hadiah.
35 Keramahtamahan.
36 Hiburan.
37 Sumbangan politik atau sosial.
38 Tawaran yang tidak pantas atas persahabatan dan loyalitas.
39 Pemberian kerja atau kesempatan komersial lainnya.
40 Perlakuan, hak, atau hak istimewa.
41
42
43
44
45
46
47
80
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
81
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
82
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1
2 Ancaman kepentingan pribadi
3 o Anggota ditawari keramahtamahan dari calon pengakuisisi klien
4 ketika memberikan jasa keuangan korporat kepada klien.
5 Ancaman kedekatan
6 o Anggota mengajak secara reguler calon klien dan klien ke acara
7 olahraga.
8 Ancaman Intimidasi
9 o Anggota menerima keramahtamahan yang sifatnya dianggap
10 tidak pantas jika diungkapkan kepada publik.
11
12 340.11-A4 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul ketika
13 menawarkan atau menerima bujukan tersebut mencakup faktor-faktor yang
14 sama dalam menentukan intensi yang ditetapkan di paragraf 340.9-A3.
15
16 340.11-A5 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman yang muncul dari
17 penawaran atau penerimaan bujukan termasuk:
18 Tidak menawarkan atau menolak bujukan.
19 Mengalihkan tanggung jawab untuk setiap pemberian jasa profesional
20 dengan klien kepada individu lain yang diyakini atau dianggap oleh
21 Anggota tidak terpengaruh secara tidak patut ketika memberikan jasa.
22
23 340.11-A6 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
24 yang muncul dari penawaran atau penerimaan bujukan tersebut termasuk:
25 Bersikap transparan mengenai penawaran atau penerimaan bujukan
26 kepada manajemen senior dari Kantor atau klien.
27 Mencatatkan bujukan tersebut dalam catatan yang dipantau oleh
28 manajemen senior Kantor atau individu lain yang bertanggung jawab
29 atas kepatuhan etika Kantor, atau yang dikelola oleh klien.
30 Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam
31 memberikan jasa profesional, untuk menelaah setiap pekerjaan yang
32 dilakukan atau keputusan yang dibuat oleh Anggota sehubungan
33 dengan klien yang bujukannya diterima Anggota.
34 Memberikan bujukan tersebut untuk donasi dalam acara amal setelah
35 menerima dan mengungkapkan pemberian donasi tersebut dengan
36 tepat, misalnya, kepada manajemen senior Kantor atau individu yang
37 menawarkan bujukan.
38 Mengganti bujukan yang diterima seperti keramahtamahan.
39 Sesegera mungkin, mengembalikan bujukan setelah diterima seperti
40 hadiah.
41
42
43
44
45
46
47
83
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
84
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 340.14-A2 Materi aplikasi pada paragraf 340.11-A1 hingga 340.11-A6 relevan untuk
2 tujuan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman tersebut.
3 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman dalam keadaan
4 tersebut juga termasuk sifat atau kedekatan hubungan yang di tetapkan di
5 paragraf 340.13-A1.
6
7 Pertimbangan Lainnya
8
9 340.15-A1 Jika Anggota menghadapi atau menyadari bujukan yang dapat
10 mengakibatkan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap
11 peraturan perundang-undangan oleh klien atau pihak lain yang bekerja untuk,
12 atau di bawah arahan klien, maka persyaratan dan materi aplikasi yang
13 ditetapkan di Seksi 360 berlaku.
14
15 340.15-A2 Jika Kantor, jaringan Kantor, atau anggota tim audit menerima hadiah atau
16 keramahtamahan dari klien audit, maka persyaratan dan materi aplikasi yang
17 dijelaskan pada Seksi 420 berlaku.
18
19 340.15-A3 Jika Kantor atau anggota tim asurans menerima hadiah atau
20 keramahtamahan dari klien asurans, maka berlaku persyaratan dan materi
21 aplikasi yang ditetapkan di Seksi 906 berlaku.
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
85
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 350
2
3 KUSTODI ASET KLIEN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 350.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
8 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
10
11 350.2 Mengelola aset klien dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi atau
12 ancaman lain terhadap kepatuhan pada prinsip perilaku profesional dan
13 objektivitas. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik
14 yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan
15 tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Sebelum Kustodi
20
21 P350.3 Anggota tidak boleh mengambil tanggung jawab atas kustodi uang dan aset
22 lain milik klien, kecuali diizinkan oleh peraturan perundang-undangan dan
23 sesuai dengan setiap kondisi yang memperbolehkan hal tersebut.
24
25 P350.4 Sebagai bagian dari prosedur penerimaan klien dan perikatan terkait
26 tanggung jawab kustodi uang atau aset klien, maka Anggota harus:
27 (a) Melakukan penyelidikan mengenai sumber aset tersebut; dan
28 (b) Mempertimbangkan kewajiban hukum dan peraturan yang berlaku.
29
30 350.4-A1 Penyelidikan tentang sumber aset klien mungkin memperlihatkan, misalnya,
31 bahwa aset tersebut berasal dari aktivitas ilegal, seperti pencucian uang.
32 Dalam keadaan demikian akan muncul ancaman dan berlaku ketentuan Seksi
33 360.
34
35 Setelah Kustodi
36
37 P350.5 Anggota yang dipercayai untuk menyimpan uang atau aset lain milik pihak
38 lain harus:
39 (a) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
40 penyimpanan dan pembukuan aset tersebut;
41 (b) Menyimpan aset tersebut secara terpisah dari aset pribadi atau aset
42 Kantor;
43 (c) Menggunakan aset tersebut hanya untuk tujuan yang telah ditetapkan;
44 dan
45 (d) Setiap saat siap untuk mempertanggungjawabkan aset dan setiap
46 penghasilan, dividen, atau keuntungan yang dihasilkan, kepada
47 siapapun yang berhak atas pembukuan tersebut.
48
86
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 360
2
3 RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-
4 UNDANGAN
5
6 PENDAHULUAN
7
8 360.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
9 kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
10 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
11
12 360.2 Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi terhadap kepatuhan
13 pada prinsip integritas dan perilaku profesional muncul ketika Anggota
14 menyadari adanya ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap
15 peraturan perundang-undangan.
16
17 360.3 Anggota mungkin menghadapi atau menyadari adanya ketidakpatuhan atau
18 dugaan ketidakpatuhan ketika memberikan jasa profesional kepada klien.
19 Seksi ini memberikan panduan kepada Anggota dalam menilai implikasi
20 permasalahan dan tindakan yang mungkin dilakukan ketika merespons
21 ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap:
22 (a) Peraturan perundang-undangan yang secara umum memiliki dampak
23 langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan yang material
24 dalam laporan keuangan klien; dan
25 (b) Peraturan perundang-undangan lain yang tidak memiliki dampak
26 langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan dalam laporan
27 keuangan klien, namun kepatuhan tersebut penting untuk aspek
28 operasional bisnis klien, untuk dapat mempertahankan usahanya, atau
29 untuk menghindari hukuman yang material.
30
31 Tujuan Anggota Terkait Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
32
33 360.4 Ciri pembeda profesi akuntansi adalah kesediaannya menerima tanggung
34 jawab bertindak untuk kepentingan publik. Ketika merespons adanya
35 ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan, tujuan dari Anggota adalah:
36 (a) Mematuhi prinsip integritas dan perilaku profesional;
37 (b) Mengingatkan manajemen atau, jika tepat, pihak yang bertanggung
38 jawab atas tata kelola klien, untuk:
39 (i) Memungkinkan mereka memperbaiki, memulihkan atau
40 memitigasi konsekuensi akibat dari ketidakpatuhan yang
41 teridentifikasiatau terduga; atau
42 (ii) Mencegah ketidakpatuhan sebelum terjadi; dan
43 (c) Mengambil tindakan lanjutan yang tepat dalam melindungi kepentingan
44 publik.
45
46
47
48
87
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
88
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
89
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
90
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1
2 360.11-A3 Level manajemen yang tepat biasanya minimum satu level di atas individu
3 atau individu yang terlibat atau berpotensi terlibat dalam permasalahan.
4 Dalam konteks grup, level yang tepat mungkin adalah manajemen pada
5 entitas yang mengendalikan klien.
6
7 360.11-A4 Anggota juga dapat mempertimbangkan untuk membahas masalah tersebut
8 dengan auditor internal, jika ada.
9
10 P360.12 Jika Anggota meyakini bahwa manajemen terlibat ketidakpatuhan atau
11 dugaan ketidakpatuhan, maka Anggota harus membahas permasalahan
12 tersebut dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
13
14 Mengatasi Permasalahan
15
16 P360.13 Dalam membahas ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan dengan
17 manajemen dan, jika tepat, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,
18 maka Anggota harus memberikan advis kepada mereka untuk mengambil
19 tindakan yang sesuai dan tepat waktu, jika pihak-pihak tersebut belum
20 melakukannya, untuk:
21 (a) Memperbaiki, memulihkan, atau memitigasi konsekuensi dari
22 ketidakpatuhan;
23 (b) Mencegah perbuatan ketidakpatuhan ketika hal tersebut belum terjadi;
24 atau
25 (c) Mengungkapkan permasalahan tersebut kepada otoritas yang
26 berwenang jika disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan atau
27 jika dianggap perlu dalam melindungi kepentingan publik.
28
29 P360.14 Anggota harus mempertimbangkan apakah manajemen dan pihak yang
30 bertanggung jawab atas tata kelola memahami tanggung jawab mereka
31 terhadap peraturan perundang-undangan sehubungan dengan
32 ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan.
33
34 360.14-A1 Jika manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tidak
35 memahami tanggung jawabnya terhadap peraturan perundang-undangan
36 sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka Anggota dapat
37 menyarankan untuk mencari sumber informasi yang tepat atau
38 merekomendasikan agar mendapatkan advis hukum.
39
40 P360.15 Anggota harus mematuhi:
41 (a) Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk
42 ketentuan pelaporan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan
43 terhadap otoritas yang berwenang; dan
44 (b) Persyaratan berdasarkan standar audit, termasuk yang berkaitan
45 dengan:
46 Identifikasi dan respons atas ketidakpatuhan, termasuk
47 kecurangan.
91
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
92
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P360.18 Jika ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan mungkin relevan bagi satu
2 atau lebih dari komponen yang ditentukan dalam paragraf P360.17(a) dan (b),
3 maka rekan perikatan grup harus melakukan langkah-langkah agar
4 permasalahan tersebut dikomunikasikan kepada pihak yang melakukan
5 pekerjaan di komponen tersebut, kecuali dilarang oleh peraturan perundang-
6 undangan. Jika perlu, rekan perikatan grup harus melakukan permintaan
7 informasi yang tepat (baik dari manajemen atau dari informasi yang tersedia
8 untuk publik) dalam menentukan apakah komponen yang relevan yang
9 ditentukan dalam paragraf P360.17(b) termasuk dalam cakupan audit dan,
10 jika demikian, harus memastikan identitas auditor sepanjang dapat dilakukan.
11
12 360.18-A1 Tujuan dari komunikasi ini adalah memungkinkan pihak yang bertanggung
13 jawab atas pekerjaan komponen terinformasikan mengenai permasalahan
14 dan menentukan bagaimana mengatasinya sesuai dengan ketentuan dalam
15 seksi ini. Persyaratan komunikasi tersebut berlaku, terlepas apakah Kantor
16 atau jaringan Kantor dari rekan perikatan grup adalah sama atau berbeda
17 dengan Kantor atau jaringan Kantor dari pihak yang melakukan pekerjaan
18 komponen tersebut.
19
20 Menentukan Perlu Tidaknya Tindakan Lanjutan
21
22 P360.19 Anggota harus menilai ketepatan respons manajemen dan, jika dapat
23 diterapkan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
24
25 360.19-A1 Faktor relevan yang perlu dipertimbangkan dalam menilai ketepatan respons
26 manajemen dan, jika berlaku, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
27 termasuk apakah:
28 Responsnya tepat waktu.
29 Ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan telah diinvestigasi secara
30 memadai.
31 Tindakan telah, atau sedang, dilakukan untuk memperbaiki,
32 memulihkan, atau mengurangi konsekuensi dari setiap ketidakpatuhan.
33 Tindakan telah, atau sedang, dilakukan untuk mencegah perbuatan dari
34 setiap ketidakpatuhan yang belum terjadi.
35 Langkah yang tepat telah, atau sedang, diambil untuk mengurangi risiko
36 terjadinya kembali, misalnya, pengendalian atau pelatihan tambahan.
37 Ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan telah diungkapkan kepada
38 otoritas yang tepat jika diperlukan dan, jika demikian, apakah
39 pengungkapan cukup memadai.
40
41 P360.20 Mengingat respons manajemen dan, jika berlaku, pihak yang bertanggung
42 jawab atas tata kelola, maka Anggota harus menentukan apakah tindakan
43 lanjutan diperlukan dalam melindungi kepentingan publik.
44
45
46
93
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 360.20-A1 Penentuan apakah tindakan lanjutan diperlukan, serta sifat dan luasnya, akan
2 bergantung pada berbagai faktor, termasuk:
3 Kerangka hukum dan peraturan perundang-undangan.
4 Urgensi situasi.
5 Pervasifnya permasalahan terhadap keseluruhan klien tersebut.
6 Apakah Anggota terus memiliki keyakinan terhadap integritas
7 manajemen dan, jika berlaku, pihak yang bertanggung jawab atas tata
8 kelola.
9 Apakah ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan kemungkinan
10 akan terjadi lagi.
11 Apakah terdapat bukti yang kredibel tentang bahaya yang berpotensi
12 besar atau potensial terhadap kepentingan entitas, investor, kreditor,
13 karyawan atau masyarakat umum.
14
15 360.20-A2 Contoh keadaan yang mungkin menyebabkan Anggota tidak lagi memiliki
16 kepercayaan terhadap integritas manajemen dan pihak yang
17 bertanggungjawab atas tata kelola termasuk situasi ketika:
18 Anggota mencurigai atau memiliki bukti mereka ikut terlibat atau mereka
19 ikut dalam keterlibatan yang diintensikan dalam setiap ketidakpatuhan.
20 Anggota menyadari bahwa mereka memiliki pengetahuan tentang
21 ketidakpatuhan tersebut dan bertentangan dengan ketentuan peraturan
22 perundang-undangan, mereka belum melaporkan atau belum
23 menyetujui pelaporan, permasalahan tersebut kepada otoritas yang
24 berwenang dalam jangka waktu yang memadai.
25
26 P360.21 Anggota harus menerapkan pertimbangan profesional dalam menentukan
27 perlunya, serta sifat dan luasnya, tindakan lanjutan. Dalam penentuan
28 tersebut, Anggota harus mempertimbangkan apakah pihak ketiga yang
29 rasional dan memiliki informasi yang memadai cenderung menyimpulkan
30 bahwa Anggota telah bertindak dengan tepat dalam melindungi kepentingan
31 publik.
32
33 360.21-A1 Tindakan lanjutan yang mungkin dilakukan oleh Anggota meliputi:
34 Mengungkapkan permasalahan tersebut kepada otoritas yang
35 berwenang walaupun tidak terdapat ketentuan peraturan perundang-
36 undangan untuk melakukannya.
37 Menarik diri dari perikatan dan hubungan profesional yang diizinkan
38 oleh peraturan perundang-undangan.
39
40 360.21-A2 Menarik diri dari perikatan dan hubungan profesional bukanlah pengganti
41 tindakan lain yang dilakukan untuk mencapai tujuan Anggota berdasarkan
42 seksi ini. Namun, dalam beberapa ketentuan, mungkin terdapat batasan atas
43 tindakan lanjutan yang dapat dilakukan oleh Anggota. Dalam keadaan
44 demikian, menarik diri mungkin merupakan satu-satunya tindakan yang tepat.
45
46
94
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P360.22 Jika Anggota telah menarik diri dari hubungan profesional sesuai dengan
2 paragraf P360.20 dan 360.21-A1, maka Anggota harus, atas dasar
3 permintaan Anggota yang diusulkan sesuai dengan paragraf P320.8,
4 memberikan semua fakta yang relevan dan informasi lain mengenai
5 ketidakpatuhan yang teridentifikasi atau dugaan ketidakpatuhan kepada
6 Anggota yang diusulkan. Anggota praktisi pendahulu harus melakukannya,
7 bahkan dalam keadaan yang disebutkan dalam paragraf P320.8(b) ketika
8 klien tidak atau menolak untuk memberikan izin kepada Anggota praktisi
9 pendahulu untuk mendiskusikan urusan klien dengan Anggota yang
10 diusulkan, kecuali dilarang oleh peraturan perundang-undangan.
11
12 360.22-A1 Fakta dan informasi lain yang diberikan adalah hal-hal yang, menurut
13 pendapat Anggota praktisi pendahulu, harus disadari oleh Anggota yang
14 diusulkan sebelum memutuskan apakah akan menerima penunjukan audit.
15 Seksi 320 menjelaskan komunikasi dari Anggota yang diusulkan.
16
17 P360.23 Jika Anggota yang diusulkan tidak dapat berkomunikasi dengan Anggota
18 praktisi pendahulu, maka Anggota yang diusulkan harus melakukan langkah-
19 langkah yang memadai untuk memperoleh informasi tentang keadaan atas
20 perubahan penunjukan dengan cara lain.
21
22 360.23-A1 Cara lain untuk mendapatkan informasi tentang keadaan atas perubahan
23 penunjukan mencakup wawancara dengan pihak ketiga atau melakukan
24 investigasi terhadap latar belakang manajemen atau pihak yang bertanggung
25 jawab atas tata kelola.
26
27 360.24-A1 Disebabkan penilaian atas permasalahan tersebut mungkin melibatkan
28 analisis dan pertimbangan yang rumit, maka Anggota dapat
29 mempertimbangkan:
30 Berkonsultasi secara internal.
31 Mendapatkan advis hukum untuk memahami pilihan Anggota dan
32 implikasinya secara hukum atau profesional dalam mengambil tindakan
33 tertentu.
34 Berkonsultasi berdasarkan prinsip kerahasiaan dengan regulator atau
35 asosiasi profesi.
36
37 Penentuan Apakah Mengungkapkan Permasalahan kepada Otoritas yang Berwenang
38
39 360.25-A1 Mengungkapkan permasalahan kepada otoritas yang berwenang akan
40 dilarang jika hal tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-
41 undangan yang berlaku. Jika tidak, tujuan pengungkapan adalah untuk
42 memungkinkan otoritas yang berwenang melakukan investigasi dan
43 melakukan tindakan yang dilakukan terhadap permasalahan tersebut dalam
44 melindungi kepentingan publik.
45
46
95
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
96
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
97
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
98
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
99
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Tujuan Komunikasi
2
3 360.35-A1 Dalam keadaan yang dibahas dalam paragraf P360.31 hingga P360.33,
4 tujuan komunikasi adalah aagr rekan perikatan audit terinformasikan
5 mengenai ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan serta, menentukan
6 apakah dan bagaimana mengatasi hal tersebut sesuai dengan ketentuan
7 dalam seksi ini.
8
9 Mempertimbangkan Perlu Tidaknya Tindakan Lanjutan
10
11 P360.36 Anggota juga harus mempertimbangkan perlu tidaknya melakuakan tindakan
12 lanjutan diperlukan demi kepentingan publik.
13 360.36-A1 Pertimbangan perlu tidaknya tindakan lanjutan, serta sifat dan luasnya
14 tindakan tersebut, akan bergantung pada faktor-faktor seperti:
15 Kerangka hukum dan peraturan perundang-undangan.
16 Kesesuaian dan ketepatan waktu respons manajemen dan, jika relevan,
17 pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola.
18 Urgensi situasi.
19 Keterlibatan manajemen atau pihak yang bertanggungjawab atas tata
20 kelola dalam permasalahan tersebut.
21 Kemungkinan kerugian besar terhadap kepentingan klien, investor,
22 kreditor, karyawan atau masyarakat umum.
23
24 360.36-A2 Tindakan lanjutan yang mungkin dilakukan oleh Anggota meliputi:
25 Mengungkapkan permasalahan tersebut kepada otoritas yang
26 berwenang walaupun tidak terdapat ketentuan peraturan perundang-
27 undangan untuk melakukannya.
28 Menarik diri dari perikatan dan hubungan profesional yang diizinkan
29 oleh peraturan perundang-undangan.
30
31 360.36-A3 Dalam mempertimbangkan apakah harus mengungkapkan kepada otoritas
32 berwenang, berikut faktor yang relevan untuk dipertimbangkan termasuk:
33 Apakah hal tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-
34 undangan.
35 Apakah terdapat pembatasan pengungkapan yang dikenakan oleh
36 regulator atau aparat penegak hukum yang sedang melakukan
37 investigasi terhadap ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan.
38 Apakah tujuan perikatan adalah untuk menginvestigasi potensi
39 ketidakpatuhan dalam entitas yang memungkinkannya mengambil
40 tindakan yang tepat.
41
42 P360.37 Jika Anggota menentukan bahwa pengungkapan ketidakpatuhan atau
43 dugaan ketidakpatuhan terhadap otoritas berwenang merupakan tindakan
44 yang tepat dalam keadaan demikian, maka pengungkapan tersebut
45 diperkenankan sesuai dengan Kode Etik paragraf P114.1(d). Ketika membuat
46 pengungkapan tersebut, Anggota harus bertindak dengan iktikad baik dan
47 berhati-hati ketika membuat pernyataan dan asersi. Anggota juga harus
100
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
101
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 BAGIAN 4A
2 INDEPENDENSI DALAM PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU
3
4 SEKSI 400
5
6 PENERAPAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL UNTUK INDEPENDENSI DALAM
7 PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU
8
9 PENDAHULUAN
10
11 Umum
12
13 400.1 Dalam melindungi kepentingan publik dan diharuskan oleh Kode Etik,
14 Anggota yang berpraktik melayani publik harus independen ketika melakukan
15 perikatan audit atau perikatan reviu.
16
17 400.2 Bagian ini berlaku baik untuk perikatan audit dan perikatan reviu. Terminologi
18 a di , i a di , e ika a a di , k ie a di , da a a a di be ak
19 sama untuk reviu, tim reviu, perikatan reviu, klien reviu, dan laporan perikatan
20 reviu.
21
22 400.3 Da a bagia i i, i i ah A gg a e gac ada A gg a a g be aktik
23 melayani publik dan Kantornya.
24
25 400.4 Standar Pengendalian Mutu (SPM) 1 mensyaratkan Kantor untuk
26 menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan
27 keyakinan memadai bahwa Kantor, personel dan, jika dapat diterapkan, pihak
28 lain untuk tunduk pada persyaratan independensi (termasuk personel dari
29 jaringan Kantor), mempertahankan independensi jika diharuskan oleh
30 persyaratan etika yang relevan. Standar audit dan standar perikatan reviu
31 menetapkan tanggung jawab rekan perikatan dan tim perikatan pada level
32 perikatan audit dan perikatan reviu. Alokasi tanggung jawab dalam suatu
33 Kantor bergantung pada ukuran, struktur, dan organisasinya. Banyak
34 ketentuan dalam bagian ini tidak mengatur tanggung jawab spesifik dari
35 individu dalam Kantor untuk melakukan tindakan yang berkaitan dengan
36 i de e de i, e ai ka e gac ke ada Ka k ke daha
37 referensi. Kantor menetapkan tanggung jawab untuk melakukan tindakan
38 tertentu bagi individu atau sekelompok individu (seperti tim audit),
39 berdasarkan SPM 1. Selain itu, seorang Anggota tetap bertanggung jawab
40 atas kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku atas aktivitas, kepentingan,
41 atau hubungan dari Anggota.
42
43 400.5 Independensi terkait dengan prinsip objektivitas dan integritas. Independensi
44 terdiri atas:
45 (a) Independensi dalam pemikiran - sikap mental pemikiran yang
46 memungkinkan untuk menyatakan suatu kesimpulan dengan tidak
47 terpengaruh oleh tekanan yang dapat mengompromikan pertimbangan
102
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
103
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
104
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 400.30-A1 Periode perikatan dimulai ketika tim audit mulai melakukan audit. Periode
2 perikatan berakhir ketika laporan audit diterbitkan. Ketika perikatan bersifat
3 berulang, maka periode perikatan berakhir ketika terdapat pemberitahuan dari
4 salah satu pihak bahwa hubungan profesional telah berakhir atau laporan
5 audit telah diterbitkan.
6
7 P400.31 Jika suatu entitas menjadi klien audit selama atau setelah periode yang
8 dicakup oleh laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor, harus
9 ditentukan oleh Kantor apakah ancaman terhadap independensi muncul
10 karena:
11 (a) Hubungan keuangan atau hubungan bisnis dengan klien audit selama
12 atau setelah periode yang dicakup oleh laporan keuangan tetapi
13 sebelum menerima perikatan audit; atau
14 (b) Jasa sebelumnya yang diberikan kepada klien audit oleh Kantor
15 tersebut atau jaringan Kantornya.
16
17 400.31-A1 Ancaman terhadap independensi muncul ketika jasa non-asurans diberikan
18 kepada klien audit selama atau setelah periode yang dicakup oleh laporan
19 keuangan, tetapi sebelum tim audit mulai melakukan audit, dan jasa non-
20 asurans tidak diizinkan selama periode perikatan.
21
22 400.31-A2 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
23 tersebut termasuk:
24 Menggunakan profesional yang bukan anggota tim audit untuk
25 memberikan jasa tersebut.
26 Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan audit dan
27 non-asurans secara memadai.
28 Menugaskan Kantor lain di luar jaringan untuk mengevaluasi hasil jasa
29 non-asurans atau menugaskan Kantor lain di luar jaringan untuk
30 melakukan kembali jasa non-asurans sejauh yang diperlukan yang
31 memungkinkan Kantor lain untuk mengambil alih tanggung jawab atas
32 jasa tersebut.
33
34 [Paragraf 400.32-400.39 sengaja dikosongkan]
35
36 Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
37
38 400.40-A1 Paragraf P300.9 dan P300.10 menetapkan persyaratan mengenai komunikasi
39 dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
40
41 400.40-A2 Bahkan ketika tidak disyaratkan oleh Kode Etik, standar profesional, dan
42 peraturan perundang-undangan yang berlaku, komunikasi secara teratur
43 dianjurkan antara Kantor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
44 klien mengenai hubungan dan hal lain yang mungkin berdasarkan opini
45 Kantor, yang secara rasional mengandung independensi. Komunikasi
46 tersebut memungkinkan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk:
105
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
106
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
107
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
108
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 ditujukan untuk kerjasama. Oleh karena itu, dua entitas tersebut bukan
2 merupakan jaringan Kantor.
3
4 [Paragraf 400.55 hingga 400.59 sengaja dikosongkan]
5
6 Dokumentasi Umum Independensi Perikatan Audit dan Perikatan Reviu
7
8 P400.60 Kantor harus mendokumentasikan kesimpulan mengenai kepatuhan pada
9 bagian ini, dan substansi dari setiap diskusi yang relevan yang mendukung
10 kesimpulan tersebut. Khususnya:
11 (a) Ketika pengamanan diterapkan untuk mengatasi suatu ancaman,
12 Kantor harus mendokumentasikan sifat ancaman dan pengamanan
13 yang tersedia atau diterapkan; dan
14 (b) Ketika suatu ancaman memerlukan analisis signifikan, dan Kantor
15 menyimpulkan bahwa ancaman tersebut berada pada suatu level yang
16 dapat diterima, maka Kantor tersebut harus mendokumentasikan sifat
17 ancaman dan alasan kesimpulan.
18
19 400.60-A1 Dokumentasi menyediakan bukti atas pertimbangan Kantor dalam menyusun
20 kesimpulan mengenai kepatuhan terhadap bagian ini. Namun kurangnya
21 dokumentasi tidak menentukan apakah suatu Kantor telah
22 mempertimbangkan permasalahan tertentu atau apakah Kantor tersebut
23 independen.
24
25 [Paragraf 400.61-400.69 sengaja dikosongkan]
26
27 Merger dan Akuisisi
28
29 Ketika Merger Klien Memunculkan Ancaman
30
31 400.70-A1 Entitas mungkin menjadi entitas berelasi dengan klien audit karena merger
32 atau akuisisi. Ancaman terhadap independensi dan, oleh karena itu, ancaman
33 terhadap kemampuan Kantor untuk melanjutkan perikatan audit mungkin
34 muncul akibat kepentingan atau hubungan pada saat ini atau sebelumnya
35 antara Kantor atau jaringan Kantor dengan entitas berelasi tersebut.
36
37 P400.71 Dalam keadaan yang dijelaskan dalam paragraf 400.70-A1,
38 (a) Kantor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi kepentingan dan
39 hubungan sebelumnya dan saat ini dengan entitas berelasi dengan
40 mempertimbangkan tindakan apapun yang dilakukan untuk mengatasi
41 ancaman, dapat memengaruhi independensinya, dan oleh karena itu,
42 kemampuannya untuk melanjutkan perikatan audit setelah tanggal
43 efektif merger atau akuisisi; dan
44 (b) Tunduk pada paragraf P400.72, Kantor harus melakukan langkah-
45 langkah untuk mengakhiri kepentingan atau hubungan apapun yang
46 tidak diperkenankan oleh kode etik pada tanggal efektif merger atau
47 akuisisi.
48
109
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
110
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
111
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
112
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
113
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
114
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
115
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 410
2
3 IMBALAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 410.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan dalam Seksi 120
9 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 410.2 Sifat dan level atas imbalan atau jenis remunerasi lain dapat memunculkan
13 ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. Seksi ini menetapkan
14 persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan
15 kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Besaran Relatif Imbalan
20
21 Semua Klien Audit
22
23 410.3-A1 Ketika total imbalan yang dihasilkan dari suatu klien audit dari Kantor yang
24 menyatakan opini audit merupakan sebagian besar dari total imbalan Kantor
25 tersebut, maka ketergantungan terhadap klien tersebut dan kekhawatiran
26 akan kehilangan klien tersebut akan memunculkan ancaman kepentingan
27 pribadi atau ancaman intimidasi.
28
29 410.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman termasuk:
30 Struktur operasi Kantor.
31 Apakah Kantor sudah mapan atau baru berdiri.
32 Signifikansi klien secara kualitatif dan/atau kuantitatif terhadap Kantor.
33
34 410.3-A3 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi
35 ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi adalah meningkatkan
36 basis klien Kantor untuk mengurangi ketergantungan pada klien audit.
37
38 410.3-A4 Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi juga muncul ketika
39 imbalan yang dihasilkan oleh Kantor dari suatu klien audit mencerminkan
40 sebagian besar pendapatan dari satu rekan atau satu divisi dari Kantor
41 tersebut.
42
43 410.3-A5 Faktor yang relevan dalam pengevaluasian level ancaman tersebut termasuk:
44 Signifikansi klien tersebut secara kualitatif dan/atau kuantitatif bagi
45 rekan atau divisi.
116
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Sejauh mana besaran kompensasi dari rekan, atau para rekan dalam
2 divisi tersebut, bergantung pada imbalan yang dihasilkan dari klien
3 tersebut.
4
5 410.3-A6 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
6 kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi mencakup:
7 Meningkatkan basis klien dari rekan atau divisi tersebut untuk
8 mengurangi ketergantungan pada klien audit tersebut.
9 Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam perikatan
10 audit untuk menelaah pekerjaan.
11
12 Klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik
13
14 P410.4 Apabila klien audit adalah entitas dengan akuntabilitas publik dan, selama
15 dua tahun berturut-turut, total imbalan dari klien tersebut dan entitas
16 berelasinya mencerminkan lebih dari 15% dari total imbalan yang diterima
17 oleh Kantor yang menerbitkan opini atas laporan keuangan klien, Kantor
18 harus:
19 (a) Mengungkapkan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
20 klien audit mengenai fakta bahwa total imbalan tersebut mencerminkan
21 lebih dari 15% dari total imbalan yang diterima oleh Kantor tersebut;
22 dan
23 (b) Mendiskusikan apakah salah satu tindakan berikut dapat merupakan
24 pengamanan untuk mengatasi ancaman yang muncul atas total imbalan
25 yang diterima Kantor dari klien, dan jika demikian, menerapkan:
26 (i) Sebelum opini audit pada tahun kedua atas laporan keuangan
27 diterbitkan, Anggota yang bukan merupakan bagian dari Kantor
28 yang menerbitkan opini atas laporan keuangan, melakukan
29 penelaahan pengendalian mutu perikatan terhadap perikatan
30 tersebut; atau asosiasi profesi melakukan penelaahan atas
31 perikatan yang setara dengan penelaahan pengendalian mutu
32 e ika a ( e e aaha a e e bi a ); a a
33 (ii) Setelah opini audit pada tahun kedua atas laporan keuangan
34 diterbitkan, dan sebelum opini audit pada tahun ketiga atas
35 laporan keuangan diterbitkan, Anggota yang bukan anggota dari
36 Kantor yang menyatakan opini atas laporan keuangan, atau
37 asosiasi profesi melakukan penelaahan terhadap audit tahun
38 kedua yang setara dengan penelaahan pengendalian mutu
39 e ika a ( e e aaha a ca e e bi a ).
40
41 P410.5 Ketika total imbalan yang dijelaskan dalam paragraf P410.4 secara signifikan
42 melebihi 15%, Kantor harus menentukan apakah level ancaman seperti
43 penelaahan pascapenerbitan tidak akan menurunkan ancaman pada level
44 yang dapat diterima. Jika demikian, Kantor tersebut harus melakukan
45 penelaahan prapenerbitan.
46
47
117
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1
2 P410.6 Jika imbalan yang dijelaskan dalam paragraf P410.4 terus berlanjut melebihi
3 15%, Kantor tersebut setiap tahun harus:
4 (a) Mengungkapkan dan berdiskusi dengan pihak yang bertanggung jawab
5 atas tata kelola mengenai hal tersebut yang diatur dalam paragraf
6 P410.4; dan
7 (b) Mematuhi paragraf P410.4(b) dan P410.5.
8
9 Imbalan yang Telah Lewat Jatuh Tempo
10
11 410.7-A1 Ancaman kepentingan pribadi mungkin muncul jika sebagian imbalan yang
12 signifikan belum dibayar sebelum laporan audit tahun berikutnya diterbitkan.
13 Secara umum diharapkan bahwa Kantor akan mensyaratkan pembayaran
14 imbalan tersebut sebelum laporan audit tersebut diterbitkan. Persyaratan dan
15 materi aplikasi yang diatur dalam Seksi 511 terkait dengan pinjaman dan
16 jaminan mungkin juga berlaku untuk situasi ketika terdapat imbalan yang
17 belum dibayar.
18
19 410.7-A2 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi
20 ancaman kepentingan pribadi termasuk:
21 Memperoleh sebagian pembayaran dari imbalan yang telah lewat jatuh
22 tempo.
23 Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam perikatan
24 audit untuk menelaah pekerjaan yang dilakukan.
25
26 P410.8 Ketika bagian imbalan signifikan telah jatuh tempo dari suatu klien audit
27 masih tidak dibayar dalam jangka waktu yang lama, Kantor harus
28 menentukan:
29 (a) Apakah imbalan yang telah lewat jatuh tempo setara dengan suatu
30 pinjaman kepada klien; dan
31 (b) Apakah tepat bagi Kantor untuk ditunjuk kembali atau melanjutkan
32 perikatan audit.
33
34 Imbalan Kontinjen
35
36 410.9-A1 Imbalan kontinjen adalah imbalan yang dihitung berdasarkan hasil transaksi
37 atau hasil dari jasa yang dihitung berdasarkan basis yang ditentukan
38 sebelumnya. Imbalan kontinjen yang dibebankan melalui perantara adalah
39 suatu imbalan kontinjen tidak langsung. Pada seksi ini, imbalan tidak
40 dianggap sebagai imbalan kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau
41 otoritas publik lainnya.
42
43 P410.10 Kantor tidak boleh membebankan suatu imbalan kontinjen, baik secara
44 langsung atau tidak langsung untuk suatu perikatan audit.
45
46 P410.11 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh membebankan suatu imbalan
47 kontinjen, baik secara langsung atau tidak langsung untuk jasa non-asurans
48 yang diberikan kepada suatu klien audit, jika:
118
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 (a) Imbalan dikenakan oleh Kantor yang menyatakan opini atas laporan
2 keuangan dan imbalan tersebut material atau diharapkan material bagi
3 kantor tersebut;
4 (b) Imbalan dikenakan oleh suatu jaringan Kantor yang terlibat suatu
5 bagian signifikan dari audit dan imbalan tersebut material atau
6 diharapkan menjadi material bagi Kantor tersebut; atau
7 (c) Hasil dari jasa non-asurans, dan oleh karena jumlah imbalan tersebut,
8 bergantung pada suatu pertimbangan kontemporer atau masa depan
9 yang berkaitan dengan audit atas jumlah yang material dalam laporan
10 keuangan.
11
12 410.12-A1 Paragraf P410.10 dan P410.11 melarang Kantor atau jaringan Kantor untuk
13 menyepakati pengaturan imbalan kontinjen tertentu dengan klien audit.
14 Bahkan jika pengaturan imbalan kontinjen tidak dilarang pada saat
15 memberikan jasa non-asurans kepada klien audit, maka ancaman
16 kepentingan pribadi mungkin masih muncul.
17
18 410.12-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level dari suatu ancaman tersebut
19 termasuk:
20 Rentang jumlah imbalan yang mungkin diterima.
21 Apakah otoritas yang berwenang menentukan hasil sebagai basis
22 imbalan kontinjen.
23 Pengungkapan kepada pengguna yang dituju dari pekerjaan yang
24 dilakukan oleh Kantor dan dasar remunerasi.
25 Sifat dari jasa.
26 Pengaruh dari peristiwa atau transaksi terhadap laporan keuangan.
27
28 410.12-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
29 kepentingan pribadi termasuk:
30 Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam melakukan
31 jasa non-asurans untuk menelaah pekerjaan yang dilakukan oleh
32 Kantor.
33 Memperoleh perjanjian tertulis pada awal perikatan dengan klien
34 sebagai basis penentuan remunerasi.
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
119
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 411
2
3 KEBIJAKAN KOMPENSASI DAN EVALUASI
4
5 PENDAHULUAN
6
7 411.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 411.2 Suatu kebijakan evaluasi atau kompensasi Kantor dapat memunculkan suatu
13 ancaman kepentingan pribadi. Seksi ini mengatur persyaratan dan materi
14 aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual
15 dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 411.3-A1 Ketika seorang anggota tim audit untuk suatu klien audit tertentu dievaluasi
22 atau diberi kompensasi berdasarkan penjualan jasa non-asurans kepada klien
23 audit tersebut, level ancaman kepentingan pribadi akan bergantung pada:
24 (a) Berapa proporsi kompensasi atau evaluasi didasarkan pada penjualan
25 jasa tersebut;
26 (b) Peran individu dalam tim audit; dan
27 (c) Apakah penjualan jasa non-asurans tersebut memengaruhi keputusan
28 promosi.
29
30 411.3-A2 Contoh tindakan yang mungkin menghilangkan ancaman kepentingan pribadi
31 tersebut termasuk:
32 Merevisi rencana kompensasi atau proses evaluasi untuk individu
33 tersebut.
34 Mengeluarkan individu tersebut dari tim audit.
35
36 411.3-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
37 kepentingan pribadi adalah dengan menugaskan penelaah yang tepat untuk
38 menelaah pekerjaan anggota tim audit.
39
40 P411.4 Kantor tidak boleh mengevaluasi atau memberi kompensasi kepada seorang
41 rekan audit utama berdasarkan keberhasilan rekan tersebut dalam menjual
42 jasa non-asurans kepada klien audit rekan tersebut. Pengaturan tersebut
43 tidak menghalangi pengaturan pembagian keuntungan normal antara para
44 rekan dari suatu Kantor.
45
46
47
48
120
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 420
2
3 HADIAH DAN KERAMAHTAMAHAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 420.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang dijelaskan pada Seksi 120
9 dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 420.2 Menerima hadiah dan keramahtamahan dari klien audit dapat memunculkan
13 ancaman kepentingan pribadi, kepentingan kedekatan, atau intimidasi. Seksi
14 ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk
15 menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 Persyaratan dan Materi Aplikasi
18
19 P420.3 Kantor, jaringan Kantor, atau anggota tim audit tidak boleh menerima hadiah
20 dan keramahtamahan dari klien audit, kecuali nilainya kecil dan tidak
21 berdampak.
22
23 420.3-A1 Jika Kantor, jaringan Kantor atau anggota tim audit menawarkan atau
24 menerima bujukan kepada atau dari klien audit, maka persyaratan dan materi
25 aplikasi yang dijelaskan pada Seksi 340 berlaku dan ketidakpatuhan terhadap
26 persyaratan tersebut dapat memunculkan ancaman terhadap independensi.
27
28 420.3-A2 Persyaratan yang dijelaskan pada Seksi 340 yang berkaitan dengan
29 penawaran atau penerimaan bujukan tidak memungkinkan Kantor, jaringan
30 Kantor, atau anggota tim audit untuk menerima hadiah dan keramahtamahan
31 memiliki intensi untuk memengaruhi perilaku secara tidak patut bahkan jika
32 nilainya kecil dan tidak berdampak.
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
121
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 430
2
3 LITIGASI AKTUAL ATAU ANCAMAN LITIGASI
4
5 PENDAHULUAN
6
7 430.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang diatur dalam Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 430.2 Ketika litigasi dengan klien audit terjadi, atau kemungkinan besar, ancaman
13 kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi muncul. Seksi ini mengatur
14 materi aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja
15 konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 430.3-A1 Hubungan antara manajemen klien dan anggota tim audit harus digambarkan
22 dengan keterbukaan dan pengungkapan secara lengkap mengenai semua
23 aspek dari operasi bisnis klien. Posisi berseberangan mungkin merupakan
24 hasil dari litigasi aktual atau litigasi yang mengancam antara klien audit dan
25 Kantor, jaringan Kantor atau anggota tim audit. Posisi berseberangan tersebut
26 dapat memengaruhi kemauan manajemen untuk membuat pengungkapan
27 lengkap dan memunculkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman
28 intimidasi.
29
30 430.3-A2 Faktor yang relevan dalam pengevaluasian level ancaman tersebut termasuk:
31 Materialitas dari litigasi.
32 Apakah litigasi berkaitan dengan perikatan audit sebelumnya.
33
34 430.3-A3 Jika litigasi melibatkan anggota tim audit, contoh tindakan yang dapat
35 menghilangkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi
36 tersebut adalah dengan mengeluarkan individu tersebut dari tim audit.
37
38 430.3-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
39 kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi adalah dengan menugaskan
40 penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan yang dilakukan.
41
42
43
44
45
46
47
48
122
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 510
2
3 KEPENTINGAN KEUANGAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 510.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 510.2 Memiliki kepentingan keuangan pada klien audit dapat memunculkan
13 ancaman kepentingan pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi
14 aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual
15 dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 510.3-A1 Kepentingan keuangan dapat dimiliki baik secara langsung atau tidak
22 langsung melalui perantara seperti sarana investasi kolektif, estate, atau trust.
23 Ketika seorang pemilik manfaat memiliki pengendalian terhadap perantara
24 atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasinya, kode etik ini
25 mendefinisikan bahwa kepentingan keuangan tersebut bersifat langsung.
26 Sebaliknya, ketika pemilik manfaat tidak memiliki pengendalian terhadap
27 perantara atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasinya,
28 kode etik ini mendefinisikan bahwa kepentingan keuangan tersebut bersifat
29 tidak langsung.
30
31 510.3-A2 Sek i i i e a efe e i e a g a e ia i a da i a ke e i ga
32 keuangan. Dalam penentuan apakah kepentingan tersebut material bagi
33 individu, maka gabungan kekayaan bersih individu dan anggota keluarga inti
34 perlu dipertimbangkan.
35
36 510.3-A3 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman kepentingan pribadi
37 yang muncul karena memiliki kepentingan keuangan terhadap klien audit
38 mencakup:
39 Peran individu yang memiliki kepentingan keuangan.
40 Apakah kepentingan keuangan bersifat langsung atau tidak langsung.
41 Materialitas dari kepentingan keuangan.
42
43
44
45
46
47
123
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Kepentingan Keuangan Kantor, Jaringan Kantor, Anggota Tim Audit, dan Lainnya
2
3 P510.4 Tunduk pada paragraf P510.5, kepentingan keuangan langsung atau
4 kepentingan keuangan tidak langsung yang material atas klien audit tidak
5 boleh dimiliki oleh:
6 (a) Kantor atau jaringan Kantor;
7 (b) Anggota tim audit, atau setiap anggota keluarga inti dari individu
8 tersebut;
9 (c) Rekan lain pada kantor yang merupakan tempat rekan perikatan untuk
10 berpraktik dalam kaitannya dengan perikatan audit tersebut, atau
11 anggota keluarga inti dari rekan lainnya; atau
12 (d) Rekan atau karyawan manajerial lain yang memberikan jasa selain
13 audit kepada klien audit, kecuali keterlibatan individu tersebut minimal,
14 atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut.
15
16 510.4-A1 Divisi sebagai tempat berpraktik rekan perikatan dalam kaitannya dengan
17 perikatan audit tidak selalu merupakan divisi rekan tersebut yang menerima
18 perikatan. Ketika rekan perikatan berbeda lokasi kantornya dari anggota tim
19 audit lainnya, pertimbangan profesional diharuskan untuk menentukan divisi
20 sebagai tempat rekan tersebut berpraktik dalam kaitannya dengan perikatan.
21
22 P510.5 Sebagai pengecualian dari paragraf P510.4, seorang anggota keluarga inti
23 yang diidentifikasi dalam subparagraf P510.4(c) atau (d) dapat memiliki
24 kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung dalam suatu klien audit,
25 sepanjang:
26 (a) Anggota keluarga tersebut menerima kepentingan keuangan karena
27 hak dari hubungan kerja, sebagai contoh melalui program pensiun atau
28 program opsi saham, dan, ketika diperlukan, kantor mengatasi
29 ancaman yang muncul karena kepentingan keuangan tersebut; dan
30 (b) Anggota keluarga melepas atau mengabaikan kepentingan keuangan
31 tersebut sesegera mungkin ketika anggota keluarga memiliki atau
32 memperoleh hak untuk melakukannya, atau dalam hal kasus opsi
33 saham, ketika anggota keluarga memperoleh hak untuk menggunakan
34 opsi tersebut.
35
36 Kepentingan Keuangan Pada Entitas Pengendali Klien Audit
37
38 P510.6 Ketika entitas memiliki kepentingan pengendali terhadap klien audit dan klien
39 audit tersebut adalah material bagi entitas, baik Kantor, jaringan Kantor,
40 anggota tim audit, atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut,
41 tidak boleh memiliki kepentingan keuangan yang material, baik secara
42 langsung atau tidak langsung terhadap entitas tersebut.
43
44 Kepentingan Keuangan sebagai Wali Amanat
45
46 P510.7 Paragraf P510.4 juga berlaku untuk kepentingan keuangan pada klien audit
47 yang dimiliki dalam suatu trust ketika Kantor, jaringan Kantor, atau individu
48 bertindak sebagai wali amanat, kecuali:
124
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 (a) Tidak satupun pihak berikut adalah penerima manfaat dari trust, yaitu:
2 wali amanat, anggota tim audit atau setiap anggota keluarga inti dari
3 individu tersebut, Kantor atau jaringan Kantor tersebut;
4 (b) Kepentingan pada klien audit yang dimiliki oleh trust tidak material bagi
5 trust tersebut;
6 (c) Trust tidak dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap klien audit;
7 dan
8 (d) Tidak satupun pihak berikut ini dapat memengaruhi secara signifikan
9 keputusan investasi yang melibatkan kepentingan keuangan pada klien
10 audit, yaitu: wali amanat, anggota tim audit atau setiap anggota
11 keluarga inti dari individu, Kantor, atau jaringan Kantor tersebut.
12
13 Kepentingan Keuangan yang Sama dengan Klien Audit
14
15 P510.8 (a) Kantor, atau jaringan Kantor, atau seorang anggota tim audit, atau
16 setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut tidak boleh memiliki
17 kepentingan keuangan pada suatu entitas ketika klien audit juga
18 memiliki kepentingan keuangan pada entitas tersebut, kecuali:
19 (i) Kepentingan keuangan tersebut tidak material bagi Kantor,
20 jaringan Kantor, anggota tim audit dan anggota keluarga inti dari
21 individu, serta klien audit, jika dapat diterapkan; atau
22 (ii) Klien audit tidak dapat menggunakan pengaruh signifikan
23 terhadap entitas tersebut.
24 (b) Sebelum individu yang memiliki kepentingan keuangan sebagaimana
25 diuraikan dalam paragraf P510.8(a) menjadi anggota tim audit, individu
26 atau anggota keluarga inti dari individu tersebut harus:
27 (i) Melepas kepentingan tersebut; atau
28 (ii) Melepas sebagian dari kepentingan tersebut sehingga
29 kepentingan yang tersisa tidak lagi material.
30
31 Kepentingan Keuangan yang Diterima secara Tidak Sengaja
32
33 P510.9 Jika Kantor, jaringan Kantor, rekan, karyawan dari Kantor dan/atau jaringan
34 Kantor, atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut, menerima
35 suatu kepentingan keuangan langsung atau suatu kepentingan keuangan
36 tidak langsung yang material pada suatu klien audit melalui warisan, hadiah,
37 hasil dari merger, atau dalam keadaan yang serupa dan kepentingan tersebut
38 tidak diperkenankan untuk dimiliki berdasarkan seksi ini, maka:
39 (a) Jika kepentingan tersebut diterima oleh Kantor, jaringan Kantor,
40 seorang anggota tim audit atau anggota keluarga inti dari individu, atau
41 dalam jumlah cukup dari suatu kepentingan keuangan tidak langsung
42 harus dilepas sehingga kepentingan yang tersisa tidak lagi material;
43 atau
44 (b) (i) Jika kepentingan keuangan diterima oleh seorang individu
45 yangbukan merupakan anggota tim audit, atau oleh anggota keluarga
46 inti dari individu, kepentingan keuangan harus dilepas sesegera
47 mungkin, atau dalam jumlah cukup harus dilepas sehingga kepentingan
48 tersebut tidak lagi material; dan
125
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
126
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
127
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 511
2
3 PINJAMAN DAN JAMINAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 511.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 511.2 Pinjaman atau jaminan atas pinjaman dengan klien audit dapat memunculkan
13 ancaman kepentingan pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi
14 aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual
15 dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 511.3-A1 Sek i i i be i i efe e i e a g a e ia i a a a i ja a a a ja i a .
22 Dalam menentukan apakah pinjaman atau jaminan tersebut material bagi
23 seorang individu, maka gabungan kekayaan bersih individu dan anggota
24 keluarga inti dapat diperhitungkan.
25
26 Pinjaman dan Jaminan dengan Klien Audit
27
28 P511.4 Kantor, jaringan Kantor, anggota tim audit, atau keluarga inti tidak boleh
29 memberikan atau menjaminkan suatu pinjaman kepada klien audit kecuali
30 pinjaman atau jaminan tersebut tidak material untuk:
31 (a) Kantor, jaringan Kantor, atau individu yang memberikan atau
32 menjaminkan suatu jaminan, jika dapat diterapkan; dan
33 (b) Klien.
34
35 Pinjaman dan Jaminan dengan Klien Audit berupa Bank atau Institusi Serupa
36
37 P511.5 Kantor, jaringan Kantor, anggota tim audit, atau keluarga inti, tidak boleh
38 menerima pinjaman, atau memberikan jaminan suatu pinjaman, dari klien
39 audit yang merupakan bank atau institusi serupa, kecuali pinjaman atau
40 jaminan tersebut dibuat berdasarkan prosedur, persyaratan, dan ketentuan
41 pinjaman yang normal.
42
43 511.5-A1 Contoh pinjaman termasuk kredit kepemilikan properti, cerukan bank, kredit
44 mobil, dan kartu kredit.
45
46 511.5-A2 Bahkan jika Kantor atau jaringan Kantornya menerima pinjaman dari klien
47 audit yang merupakan bank atau institusi serupa berdasarkan prosedur,
48 persyaratan dan ketentuan pinjaman yang normal, maka pinjaman tersebut
128
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
129
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 520
2
3 HUBUNGAN BISNIS
4
5 PENDAHULUAN
6
7 520.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 520.2 Hubungan bisnis yang erat dengan klien audit atau manajemennya dapat
13 memunculkan ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. Seksi
14 ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk
15 menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 520.3-A1 Sek i i i be i i efe e i e a g a e ia i a a a ke e i ga ke a ga
22 da ig ifika i da i h b ga bi i . Da a e e a a akah a
23 kepentingan keuangan adalah material bagi seorang individu, maka
24 gabungan kekayaan bersih individu dan anggota keluarga inti individu dapat
25 dipertimbangkan.
26
27 520.3-A2 Contoh hubungan bisnis yang dekat muncul dari hubungan komersial atau
28 kepentingan keuangan umum meliputi:
29 Memiliki kepentingan keuangan dalam usaha ventura bersama dengan
30 klien atau pemegang saham pengendali, direktur, komisaris atau
31 pejabat eksekutif, atau individu lain yang melakukan aktivitas manajerial
32 senior untuk klien tersebut.
33 Pengaturan untuk menggabungkan satu atau lebih jasa atau produk
34 dari Kantor atau jaringan Kantor dengan satu atau lebih jasa atau
35 produk dari klien dan memasarkan paket dengan referensi kepada
36 kedua belah pihak.
37 Pengaturan distribusi atau pemasaran yang mencakup kesepakatan
38 bahwa Kantor atau jaringan Kantor mendistribusikan atau memasarkan
39 produk atau jasa klien, atau klien tersebut mendistribusikan atau
40 memasarkan produk atau jasa Kantor atau jaringan Kantor.
41
42 Hubungan Bisnis Kantor, Jaringan Kantor, Anggota Tim Audit, atau Keluarga Inti
43
44 P520.4 Kantor, jaringan Kantor atau anggota tim audit tidak boleh memiliki hubungan
45 bisnis yang erat dengan klien audit atau manajemennya, kecuali jika
46 kepentingan keuangan tersebut tidak material dan hubungan bisnis tidak
130
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 521
2
3 HUBUNGAN KELUARGA DAN PRIBADI
4
5 PENDAHULUAN
6
7 521.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 521.2 Hubungan keluarga atau pribadi dengan personel klien dapat memunculkan
13 ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi.
14 Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan
15 untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 521.3-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi
22 dapat muncul dari hubungan keluarga dan hubungan pribadi antara anggota
23 tim audit dan direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif, atau bergantung
24 pada perannya, karyawan tertentu dari klien audit.
25
26 521.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk:
27 Tanggung jawab individu dalam tim audit.
28 Peran anggota keluarga atau individu lain dalam klien, dan kedekatan
29 hubungan.
30
31 Keluarga Inti Anggota Tim Audit
32
33 521.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi
34 muncul ketika anggota keluarga inti dari anggota tim audit adalah karyawan
35 yang memiliki posisi untuk memberikan pengaruh yang signifikan atas posisi
36 keuangan, kinerja keuangan atau arus kas klien.
37
38 521.4-A2 Faktor relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk:
39 Posisi yang dipegang oleh anggota keluarga inti.
40 Peran anggota tim audit.
41
42 521.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi,
43 ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah mengeluarkan individu
44 tersebut dari tim audit.
45
46
132
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 521.4-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
2 kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah
3 mengatur tanggung jawab tim audit sehingga anggota tim audit tidak
4 berurusan dengan permasalahan yang menjadi dalam tanggung jawab
5 anggota keluarga inti.
6
7 P521.5 Individu keluarga inti tidak boleh berpartisipasi sebagai anggota tim audit
8 ketika atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut adalah:
9 (a) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif klien audit;
10 (b) Karyawan dalam posisi memberikan pengaruh yang signifikan atas
11 penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan yang akan
12 diberikan opini oleh kantor; atau
13 (c) Berada pada posisi seperti itu selama periode apapun yang dicakup
14 oleh perikatan atau laporan keuangan.
15
16 Keluarga Dekat Anggota Tim Audit
17
18 521.6-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi
19 muncul ketika anggota keluarga dekat tim audit adalah:
20 (a) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari klien audit; atau
21 (b) Karyawan dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan
22 atas penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan yang
23 akan diberikan opini oleh Kantor.
24
25 521.6-A2 Faktor relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut mencakup:
26 Sifat hubungan antara anggota tim audit dan anggota keluarga dekat.
27 Posisi yang dipegang oleh anggota keluarga dekat.
28 Peran anggota tim audit.
29
30 521.6-A3 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi,
31 ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah mengeluarkan individu
32 tersebut dari tim audit.
33
34 521.6-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
35 kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah
36 mengatur tanggung jawab tim audit sehingga anggota tim audit tidak
37 berurusan dengan permasalahan yang menjadi tanggung jawab anggota
38 keluarga dekat.
39
40 Hubungan Dekat Lainnya dari Anggota Tim Audit
41
42 P521.7 Anggota tim audit harus berkonsultasi sesuai dengan ketentuan dan prosedur
43 Kantor jika tim anggota tim audit memiliki hubungan dekat dengan individu
44 yang bukan merupakan anggota keluarga dekat atau keluarga langsung,
45 tetapi:
46 (a) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari klien audit; atau
133
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
134
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 521.8-A2 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
2 kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi meliputi:
3 Menata tanggung jawab rekan atau karyawan untuk mengurangi
4 pengaruh potensial atas perikatan audit.
5 Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah atas pekerjaan audit
6 terkait yang dilakukan.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
135
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 522
2
3 PERNAH BEKERJA PADA KLIEN AUDIT
4
5 PENDAHULUAN
6
7 522.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 522.2 Jika anggota tim audit baru saja menjabat sebagai direktur, komisaris, pejabat
13 eksekutif, atau karyawan dari klien audit, maka ancaman kepentingan pribadi,
14 ancaman telaah pribadi, atau ancaman kedekatan mungkin muncul. Seksi ini
15 menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk
16 menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
17
18 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
19
20 Jasa Selama Periode yang Dicakup oleh Laporan Audit
21
22 P522.3 Tim audit tidak boleh memasukkan individu yang selama periode yang
23 dicakup oleh laporan audit:
24 (a) Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif
25 dari klien audit; atau
26 (b) Pernah bekerja sebagai karyawan dengan posisi untuk memberikan
27 pengaruh yang signifikan atas penyusunan catatan akuntansi klien atau
28 laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor.
29
30 Jasa Sebelum Periode yang Dicakup oleh Laporan Audit
31
32 522.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi atau ancaman
33 kedekatan dapat muncul jika sebelum periode yang dicakup oleh laporan
34 audit, anggota tim audit:
35 (a) Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris atau pejabat dari klien
36 audit; atau
37 (b) Pernah bekerja sebagai karyawan dengan posisi untuk memberikan
38 pengaruh yang signifikan atas penyusunan catatan akuntansi klien atau
39 laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor.
40 Misalnya, ancaman akan muncul jika keputusan yang dibuat atau pekerjaan
41 yang dilakukan oleh individu pada periode sebelumnya, saat dipekerjakan
42 oleh klien, harus dievaluasi pada periode berjalan sebagai bagian dari
43 perikatan audit kini.
44
45
46
47
48
136
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 522.4-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut mencakup:
2 Posisi yang dipegang individu dengan klien.
3 Rentang waktu sejak individu mengundurkan diri dari klien.
4 Peran anggota tim audit.
5
6 522.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
7 kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi, atau ancaman kedekatan
8 adalah dengan menugaskan penelaah yang tepat dengan pekerjaan yang
9 dilakukan oleh anggota tim audit.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
137
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 523
2
3 RANGKAP JABATAN SEBAGAI DIREKTUR, KOMISARIS, ATAU PEJABAT EKSEKUTIF
4 KLIEN AUDIT
5
6 PENDAHULUAN
7
8 523.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
9 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
10 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
11 independensi.
12
13 523.2 Merangkap jabatan sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif klien
14 audit dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman telaah
15 pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang
16 relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan
17 tersebut.
18
19 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
20
21 Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif
22
23 P523.3 Rekan atau karyawan Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh bertindak
24 sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari klien audit Kantor.
25
26 Sekretaris Perusahaan
27
28 P523.4 Rekan atau karyawan Kantor atau jaringan Kantornya tidak boleh bertindak
29 sebagai Sekretaris Perusahaan untuk klien audit Kantor, kecuali:
30 (a) Praktik ini secara spesifik diizinkan berdasarkan peraturan perundang-
31 undangan yang berlaku, peraturan, atau praktik profesional;
32 (b) Manajemen membuat semua keputusan yang relevan; dan
33 (c) Tugas dan aktivitas yang dilakukan terbatas pada aktivias yang bersifat
34 rutin dan administratif, seperti menyiapkan notulen dan menyiapkan
35 laporan kepada otoritas.
36
37 523.4-A1 Posisi Sekretaris perusahaan memiliki implikasi berbeda di berbagai
38 yurisdiksi. Tugas seorang sekretaris dapat berkisar dari: tugas administrasi
39 (seperti manajemen personalia dan pemeliharaan catatan dan dokumen
40 perusahaan) sampai tugas yang beragam, seperti memastikan bahwa
41 perusahaan mematuhi peraturan atau memberikan advis tentang
42 permasalahan tata kelola perusahaan. Secara umum posisi ini menyiratkan
43 hubungan yang erat dengan entitas. Oleh karena itu, ancaman muncul jika
44 rekan atau karyawan Kantor atau jaringan Kantor berfungsi sebagai sekretaris
45 perusahaan untuk klien audit. (Informasi lebih lanjut tentang penyediaan jasa
46 non-asurans untuk klien audit ditetapkan dalam Seksi 600, Ketentuan Jasa
47 Non-asurans untuk Klien Audit).
48
138
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 524
2
3 PEKERJAAN DENGAN KLIEN AUDIT
4
5 PENDAHULUAN
6
7 524.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 524.2 Hubungan kerja dengan klien audit dapat memunculkan ancaman
13 kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi. Seksi ini
14 menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk
15 menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan seperti itu.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Semua Klien Audit
20
21 524.3-A1 Ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi dapat muncul jika salah satu
22 dari individu berikut ini menjadi anggota tim audit atau rekan Kantor atau
23 Jaringan Kantor:
24 Direktur, komisaris atau pejabat eksekutif dari klien audit.
25 Karyawan dengan posisi untuk memberikan pengaruh yang signifikan
26 atas penyusuan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan yang
27 akan diberikan opini oleh Kantor.
28
29 Pembatasan Mantan Rekan atau Anggota Tim Audit
30
31 P524.4 Kantor harus memastikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
32 Kantor atau jaringan Kantor dan:
33 (a) Mantan rekan yang telah bergabung dengan klien audit Kantor; atau
34 (b) Mantan anggota tim audit yang telah bergabung dengan klien audit, jika
35 salah satu telah bergabung dengan klien audit sebagai:
36 (i) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif; atau
37 (ii) Karyawan dalam posisi memberikan pengaruh yang signifikan
38 atas penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan
39 yang akan diberikan opini oleh Kantor.
40 Hubungan yang signifikan yang masih ada antara Kantor atau jaringan Kantor
41 dan individu, kecuali:
42 (a) Individu tidak berhak atas manfaat atau pembayaran dari Kantor atau
43 jaringan Kantor yang tidak dibuat sesuai dengan pengaturan yang telah
44 ditentukan;
45 (b) Setiap jumlah terutang kepada individu tidak material untuk Kantor atau
46 jaringan Kantor; dan
47 (c) Individu tidak terus berpartisipasi atau tampak berpartisipasi dalam
48 bisnis Kantor atau aktivitas bisnis atau profesional Kantor.
139
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
140
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
141
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
142
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 525
2
3 PENUGASAN PERSONEL SEMENTARA
4
5 PENDAHULUAN
6
7 525.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 525.2 Peminjaman personel kepada klien audit dapat memunculkan ancaman
13 telaah pribadi, ancaman advokasi, atau ancaman kedekatan. Seksi ini
14 menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk
15 menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 525.3-A1 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
22 yang muncul karena peminjaman karyawan Kantor atau jaringan Kantor
23 kepada klien audit meliputi:
24 Melakukan penelaahan tambahan atas pekerjaan yang dilakukan oleh
25 personel yang dipinjam mungkin menghilangkan ancaman telaah
26 pribadi.
27 Tidak memasukkan personel yang dipinjam sebagai anggota tim audit
28 karena dapat memunculkan ancaman kedekatan atau ancaman
29 advokasi.
30 Tidak meminjamkan personel audit yang bertanggung jawab untuk
31 setiap fungsi atau aktivitas yang dilakukan personel ketika setiap
32 aktivitas selama personel yang dipinjam menghadapi ancaman telaah
33 pribadi.
34
35 525.3-A2 Ketika ancaman kedekatan dan ancaman advokasi muncul karena
36 peminjaman personel Kantor atau jaringan Kantor kepada klien audit,
37 sehingga Kantor atau jaringan Kantor menjadi terlalu dekat dengan cara
38 pandang dan kepentingan manajemen, maka pengamanan seringkali tidak
39 tersedia.
40
41 P525.4 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh meminjamkan personel kepada klien
42 audit kecuali:
43 (a) Bantuan tersebut diberikan hanya untuk waktu yang singkat;
44 (b) Personel tidak terlibat dalam memberikan jasa non-asurans yang tidak
45 diizinkan berdasarkan Seksi 600 dan subseksinya; dan
143
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 (c) Personel tidak mengambil alih tanggung jawab manajemen dan klien
2 audit bertanggung jawab untuk mengarahkan dan mengawasi aktivitas
3 personel tersebut.
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
144
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 540
2
3 HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA PERSONEL (TERMASUK ROTASI
4 REKAN) DENGAN KLIEN AUDIT
5
6 PENDAHULUAN
7
8 540.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
9 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
10 dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
11 independensi.
12
13 540.2 Ketika seorang individu terlibat dalam perikatan audit selama periode waktu
14 yang panjang, maka ancaman kedekatan dan ancaman kepentingan pribadi
15 dapat muncul. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi yang
16 relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan
17 tersebut.
18
19 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
20
21 Semua Klien Audit
22
23 540.3-A1 Meskipun pemahaman tentang klien audit dan lingkungannya sangat
24 fundamental terhadap kualitas audit, ancaman kedekatan dapat muncul
25 sebagai akibat dari hubungan yang lama sebagai anggota tim audit dengan:
26 (a) Klien audit dan operasinya;
27 (b) Manajemen senior klien audit; atau
28 (c) Laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor atau informasi
29 keuangan yang menjadi basis laporan keuangan.
30
31 540.3-A2 Ancaman kepentingan pribadi dapat muncul sebagai akibat dari kekhawatiran
32 individu akan kehilangan klien lama atau kepentingan dalam
33 mempertahankan hubungan pribadi yang erat dengan anggota manajemen
34 senior atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Ancaman seperti
35 itu mungkin memengaruhi pertimbangan individu tersebut secara tidak tepat.
36
37 540.3-A3 Faktor yang relevan untuk mengevaluasi level ancaman kedekatan atau
38 ancaman kepentingan pribadi termasuk:
39 (a) Sehubungan dengan individu tersebut:
40 Lamanya hubungan individu tersebut dengan klien, termasuk jika
41 hubungan terjadi pada saat individu tersebut berada di Kantor
42 sebelumnya.
43 Berapa lama individu tersebut telah menjadi anggota tim perikatan
44 dan sifat dari peran yang dilakukan.
45 Sejauh mana pekerjaan individu tersebut diarahkan, ditelaah, dan
46 diawasi oleh personel yang lebih senior.
145
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
146
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
147
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P540.8 Jika klien audit menjadi entitas dengan akuntabilitas publik, maka Kantor
2 harus mempertimbangkan rentang waktu individu yang telah memberikan
3 jasa kepada klien audit sebagai rekan audit utama sebelum klien menjadi
4 entitas dengan akuntabilitas publik dalam menentukan waktu rotasi. Jika
5 individu tersebut telah memberikan jasa kepada klien audit sebagai rekan
6 audit utama untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kumulatif atau kurang ketika
7 klien menjadi entitas dengan akuntabilitas publik, maka jumlah tahun individu
8 tersebut dapat terus memberikan jasa kepada klien dalam kapasitas tersebut
9 sebelum rotasi perikatan adalah 7 (tujuh) tahun dikurangi jumlah tahun jasa
10 yang telah diberikan. Sebagai pengecualian paragraf P540.5, jika individu
11 tersebut telah memberikan jasa klien audit sebagai rekan audit utama untuk
12 jangka waktu 6 (enam) tahun kumulatif atau lebih ketika klien menjadi entitas
13 dengan akuntabilitas publik, maka individu dapat terus memberikan jasa
14 dalam kapasitas tersebut dengan persetujuan dari pihak yang bertanggung
15 jawab atas tata kelola maksimal 2 (dua) tahun tambahan sebelum melakukan
16 rotasi perikatan.
17
18 P540.9 Ketika suatu Kantor hanya memiliki beberapa orang dengan pengetahuan
19 dan pengalaman yang diperlukan untuk memberikan jasa sebagai rekan audit
20 utama pada audit atas entitas dengan akuntabilitas publik, maka rotasi rekan
21 audit utama mungkin tidak dapat dilakukan. Sebagai pengecualian paragraf
22 P540.5, jika regulator independen telah memberikan pengecualian atas rotasi
23 rekan dalam keadaan tersebut, maka seseorang dapat tetap menjadi rekan
24 audit utama selama lebih dari 7 (tujuh) tahun, sesuai dengan pengecualian
25 tersebut. Hal ini diberikan ketika regulator independen telah menetapkan
26 persyaratan lain yang akan diterapkan, seperti rentang waktu bahwa rekan
27 audit utama dapat dibebaskan dari rotasi atau penelaahan secara reguler dari
28 pihak eksternal yang independen.
29
30 Pertimbangan Lain Terkait Periode Aktif
31
32 P540.10 Dalam mengevaluasi ancaman yang muncul dari hubungan yang berlangsung
33 lama antara individu dengan perikatan audit, maka Kantor harus memberikan
34 pertimbangan khusus untuk peran yang dilakukan dan lamanya hubungan
35 individu dengan perikatan audit sebelum individu tersebut menjadi rekan audit
36 utama.
37
38 540.10-A1 Mungkin terdapat situasi ketika Kantor, dalam menerapkan kerangka kerja
39 konseptual tersebut, menyimpulkan bahwa hal tersebut tidak sesuai untuk
40 individu yang merupakan rekan audit utama untuk melanjutkan peran tersebut
41 meskipun rentang waktu pemberian jasa sebagai rekan audit utama kurang
42 dari 7 (tujuh) tahun.
43
44 Periode Jeda
45
46 P540.11 Jika individu bertindak sebagai rekan perikatan selama 7 (tujuh) tahun
47 kumulatif, maka periode jeda adalah 5 (lima) tahun berturut-turut.
48
148
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
149
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
150
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 600
2
3 PENYEDIAAN JASA NON-ASURANS KEPADA KLIEN AUDIT
4
5 PENDAHULUAN
6
7 600.1 Kantor disyaratkan mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 600.2 Kantor dan jaringan Kantornya mungkin menyediakan berbagai jasa non-
13 asurans kepada klien audit, yang konsisten dengan keterampilan dan
14 keahliannya. Pemberian jasa non-asurans kepada klien audit dapat
15 memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika dan
16 ancaman terhadap independensi.
17
18 600.3 Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi yang relevan untuk
19 menerapkan kerangka kerja konseptual untuk mengidentifikasi,
20 mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap independensi saat
21 memberikan jasa non-asurans kepada klien audit. Subseksi di bawah ini
22 mengatur persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan ketika Kantor
23 atau jaringan Kantornya memberikan jasa non-asurans tertentu kepada klien
24 audit dan mengindikasikan jenis ancaman yang mungkin muncul sebagai
25 hasilnya. Beberapa pengaturan dari subseksi termasuk persyaratan yang
26 secara tegas melarang Kantor atau jaringan Kantornya memberikan jasa
27 tertentu kepada klien audit dalam keadaan tertentu karena ancaman yang
28 muncul tidak dapat diatasi dengan menerapkan pengamanan.
29
30 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
31
32 Umum
33
34 P600.4 Sebelum Kantor atau jaringan Kantornya menerima perikatan untuk
35 memberikan jasa non-asurans kepada klien audit, Kantor harus menentukan
36 apakah pemberian jasa tersebut dapat memunculkan ancaman terhadap
37 independensi.
38
39 600.4-A1 Persyaratan dan materi aplikasi pada seksi ini membantu Kantor dalam
40 menganalisis jenis jasa non-asurans tertentu dan ancaman terkait yang
41 mungkin muncul jika Kantor atau jaringan Kantor memberikan jasa non-
42 asurans kepada klien audit.
43
44 600.4-A2 Praktik bisnis baru, evolusi pasar keuangan dan perubahan teknologi
45 informasi adalah salah satu perkembangan yang membuat tidak mungkin
46 untuk menyusun semua daftar jasa non-asurans yang mungkin diberikan
47 kepada klien audit. Akibatnya, Kode Etik tidak mencantumkan daftar lengkap
48 dari semua jasa non-asurans yang mungkin diberikan kepada klien audit.
151
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Mengevaluasi Ancaman
2
3 600.5-A1 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul ketika
4 menyediakan jasa non-asurans kepada klien audit meliputi:
5 Sifat, ruang lingkup, dan tujuan jasa.
6 Level ketergantungan terhadap keluaran jasa sebagai bagian dari
7 perikatan audit.
8 Lingkungan hukum dan regulasi di tempat jasa diberikan.
9 Apakah hasil dari jasa tersebut akan memengaruhi permasalahan yang
10 tercermin laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor, jika
11 demikian:
12 o Sejauh mana keluaran jasa tersebut akan berdampak material
13 terhadap laporan keuangan.
14 o Tingkat subjektivitas yang terlibat dalam menentukan jumlah atau
15 perlakuan yang tepat untuk hal-hal yang tercermin dalam laporan
16 keuangan.
17 Level keahlian manajemen dan karyawan klien sehubungan dengan
18 jasa yang diberikan tersebut.
19 Luasnya keterlibatan klien dalam menentukan pertimbangan masalah
20 yang signifikan.
21 Sifat dan luas dari dampak jasa tersebut, jika ada, terhadap sistem yang
22 menghasilkan informasi yang membentuk bagian signifikan dari:
23 o Pencatatan akuntansi atau laporan keuangan klien yang akan
24 diberikan opini oleh Kantor.
25 o Pengendalian internal klien atas pelaporan keuangan.
26 Apakah klien merupakan entitas dengan akuntabilitas publik. Misalnya,
27 memberikan jasa non-asurans kepada klien audit yang merupakan
28 entitas dengan akuntabilitas publik mungkin dianggap menghasilkan
29 level ancaman yang lebih tinggi.
30
31 600.5-A2 Subseksi 601 hingga 610 termasuk contoh faktor tambahan yang relevan
32 dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul dengan memberikan jasa
33 non-asurans yang ditetapkan dalam subseksi tersebut.
34
35 Materialitas Terkait Laporan Keuangan
36
37 600.5-A3 Subseksi 601 hingga 610 mengacu kepada materialitas dalam kaitannya
38 dengan audit atas laporan keuangan klien. Konsep materialitas dalam
39 kaitannya dengan audit dibahas dalam SA 320, Materialitas dalam Tahap
40 Perencanaan dan Pelaksanaan Audit, dan dalam kaitannya dengan perikatan
41 reviu dalam SPR 2400, Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan.
42 Penentuan materialitas melibatkan penerapan pertimbangan profesional dan
43 dipengaruhi oleh faktor kuantitatif dan kualitatif. Hal ini juga dipengaruhi oleh
44 persepsi pengguna atas kebutuhan informasi keuangan.
45
46
47
152
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Berbagai Jasa Non-Asurans yang Diberikan kepada Klien Audit yang Sama
2
3 600.5-A4 Kantor atau jaringan Kantor mungkin memberikan berbagai jasa non-asurans
4 kepada klien audit. Dalam keadaan tersebut, pertimbangan dampak
5 gabungan dari ancaman yang muncul dengan memberikan jasa tersebut
6 relevan dengan evaluasi ancaman oleh Kantor.
7
8 Mengatasi Ancaman
9
10 600.6-A1 Subseksi 601 hingga 610 termasuk contoh tindakan, termasuk pengamanan,
11 yang mungkin untuk mengatasi ancaman terhadap independensi yang
12 muncul pada saat memberikan jasa non-asurans ketika ancaman tidak pada
13 level yang dapat diterima. Contoh-contoh tersebut tidak mencakup semuanya.
14
15 600.6-A2 Beberapa subseksi termasuk persyaratan yang secara tegas melarang Kantor
16 atau jaringan Kantornya untuk memberikan jasa tertentu kepada klien audit
17 dalam keadaan tertentu karena ancaman yang muncul tidak dapat diatasi
18 dengan menerapkan pengamanan.
19
20 600.6-A3 Paragraf 120.10-A2 mencantumkan deskripsi tentang pengamanan.
21 Sehubungan dengan pemberian jasa non-asurans kepada klien audit,
22 pengamanan adalah tindakan, baik secara individual atau gabungan, yang
23 diambil Kantor secara efektif untuk menurunkan ancaman terhadap
24 independensi pada level yang dapat diterima. Dalam beberapa situasi, ketika
25 ancaman muncul dalam pemberian jasa non-asurans kepada klien audit,
26 maka pengamanan mungkin tidak tersedia. Dalam situasi demikian,
27 penerapan kerangka kerja konseptual yang diatur pada Seksi 120
28 mensyaratkan Kantor untuk menolak atau mengakhiri jasa non-asurans atau
29 perikatan audit.
30
31 Larangan Mengambil Alih Tanggung Jawab Manajemen
32
33 P600.7 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab
34 manajemen untuk klien audit.
35
36 600.7-A1 Tanggung jawab manajemen mencakup mengendalikan, memimpin, dan
37 mengarahkan entitas, termasuk membuat keputusan mengenai akuisisi,
38 alokasi, dan pengendalian atas sumber daya manusia, keuangan, teknologi,
39 sumber daya berwujud da takberwujud.
40
41 600.7-A2 Pemberian jasa non-asurans kepada klien audit memunculkan ancaman
42 kepentingan pribadi dan ancaman telaah pribadi jika Kantor atau jaringan
43 Kantor mengambil alih tanggung jawab manajemen saat memberikan jasa.
44 Pengambil alihan tanggung jawab manajemen juga memunculkan ancaman
45 kedekatan dan mungkin memunculkan ancaman advokasi karena Kantor atau
46 jaringan Kantornya menjadi terlalu dekat dengan cara pandang dan
47 kepentingan manajemen.
48
153
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1
2 600.7-A3 Penentuan apakah suatu aktivitas merupakan tanggung jawab manajemen
3 bergantung pada keadaan serta mensyaratkan penerapan pertimbangan
4 profesional. Contoh aktivitas yang dianggap sebagai tanggung jawab
5 manajemen meliputi:
6 Menetapkan kebijakan dan arahan strategis.
7 Mempekerjakan atau memberhentikan karyawan.
8 Mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan
9 entitas dalam kaitannya dengan pekerjaan karyawan untuk entitas.
10 Otorisasi transaksi.
11 Mengendalikan atau mengelola rekening bank atau investasi.
12 Memutuskan rekomendasi yang diberikan kepada Kantor atau jaringan
13 Kantor atau pihak ketiga lain yang akan diimplementasikan.
14 Melaporkan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola atas
15 nama manajemen.
16 Mengambil alih tanggung jawab atas:
17 o Penyusunan dan penyajian wajar atas laporan keuangan sesuai
18 dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
19 o Perancangan, implementasi, pemantauan atau pemeliharaan
20 pengendalian internal.
21
22 600.7-A4 Memberikan advis dan rekomendasi untuk membantu manajemen klien audit
23 dalam melaksanakan tanggung jawabnya tidak mengambil alih tanggung
24 jawab manajemen. (Ref: Para. P600.7 hingga 600.7-A3).
25
26 P600.8 Untuk menghindari pengambilalihan tanggung jawab manajemen ketika
27 memberikan jasa non-asurans kepada klien audit, maka Kantor harus
28 meyakini bahwa manajemen klien membuat semua pertimbangan dan
29 keputusan yang merupakan tanggung jawab manajemen. Hal tersebut
30 termasuk memastikan bahwa manajemen klien:
31 (a) Menunjuk individu yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan
32 pengalaman yang sesuai untuk bertanggung jawab setiap saat terhadap
33 keputusan klien dan untuk mengawasi jasa yang diberikan. Individu
34 seperti itu, lebih diutamakan merupakan manajemen senior, yang
35 memahami:
36 (i) Tujuan, sifat dan hasil dari jasa yang dihasilkan; dan
37 (ii) Tanggung jawab masing-masing klien dan Kantor atau jaringan
38 Kantornya. Namun, individu tersebut tidak disyaratkan memiliki
39 keahlian untuk melakukan atau melakukan kembali pemberian
40 jasa tersebut.
41 (b) Melakukan pengawasan atas jasa yang diberikan dan mengevaluasi
42 kecukupan dari hasil jasa yang diberikan untuk kepentingan klien.
43 (c) Menerima tanggung jawab atas tindakan, jika ada, yang akan diambil
44 dari hasil pemberian jasa tersebut.
45
46
47
154
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Pemberian Jasa Non-Asurans kepada Klien Audit yang Kemudian Menjadi Entitas dengan
2 Akuntabilitas Publik
3
4 P600.9 Jasa non-asurans yang diberikan, baik saat ini atau sebelumnya, oleh Kantor
5 atau jaringan Kantornya kepada klien audit mengompromikan independensi
6 Kantor ketika klien menjadi entitas dengan akuntabilitas publik, kecuali:
7 (a) Jasa non-asurans sebelumnya sesuai dengan ketentuan bagian ini
8 yang berhubungan dengan klien audit yang bukan merupakan entitas
9 dengan akuntabilitas publik;
10 (b) Jasa non-asurans saat ini sedang berjalan yang tidak diizinkan
11 berdasarkan bagian ini untuk klien audit yang merupakan entitas
12 dengan akuntabilitas publik berakhir sebelum, atau sesegera mungkin
13 ketika dapat diterapkan, klien menjadi entitas dengan akuntabilitas
14 publik; dan
15 (c) Kantor mengatasi ancaman yang muncul tidak pada level yang dapat
16 diterima.
17
18 Pertimbangan untuk Entitas Berelasi Tertentu
19
20 P600.10 Seksi ini mencakup persyaratan yang melarang Kantor dan jaringan
21 Kantornya untuk mengambil alih tanggung jawab manajemen atau
22 memberikan jasa non-asurans tertentu kepada klien audit. Sebagai
23 pengecualian terhadap persyaratan tersebut, Kantor atau jaringan Kantornya
24 dapat mengambil alih tanggung jawab manajemen atau memberikan jasa
25 non-asurans tertentu yang dilarang untuk entitas berelasi dari klien berikut
26 yang laporan keuangannya akan diberikan opini oleh Kantor atas:
27 (a) Entitas yang memiliki pengendalian langsung atau tidak langsung
28 terhadap klien;
29 (b) Entitas yang memiliki kepentingan keuangan langsung terhadap klien
30 jika entitas tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap klien dan
31 kepentingan klien material bagi entitas; atau
32 (c) Entitas yang berada di bawah pengendalian bersama klien, dengan
33 ketentuan bahwa semua ketentuan berikut terpenuhi:
34 (i) Kantor atau jaringan Kantornya tidak memberikan opini atas
35 laporan keuangan entitas berelasi;
36 (ii) Kantor atau jaringan Kantornya tidak mengambil alih tanggung
37 jawab manajemen, baik secara langsung maupun tidak langsung,
38 untuk laporan keuangan entitas yang akan diberikan opini oleh
39 Kantor;
40 (iii) Jasa tidak memunculkan ancaman telaah pribadi karena hasil
41 jasa tidak tunduk pada prosedur audit; dan
42 (iv) Kantor mengatasi ancaman lain yang muncul ketika memberikan
43 jasa tidak pada level yang dapat diterima.
44
45
46
47
48
155
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
156
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Aktivitas ini dianggap sebagai bagian normal dari proses audit dan biasanya
2 tidak menimbulkan ancaman selama klien bertanggung jawab untuk membuat
3 keputusan dalam penyusunan catatan akuntansi dan laporan keuangan.
4
5 601.3-A4 Demikian pula, klien dapat meminta bantuan teknis mengenai hal seperti
6 menyelesaikan masalah rekonsiliasi akun atau menganalisis dan
7 mengumpulkan informasi untuk pelaporan kepada regulator. Selain itu, klien
8 dapat meminta advis teknis tentang masalah akuntansi seperti konversi
9 laporan keuangan yang ada dari satu kerangka pelaporan keuangan ke
10 kerangka pelaporan keuangan yang lain. Contohnya termasuk:
11 Kepatuhan terhadap kebijakan akuntansi grup.
12 Proses transisi ke kerangka pelaporan keuangan yang berbeda seperti
13 Standar Akuntansi Keuangan.
14 Jasa semacam itu biasanya tidak memunculkan ancaman, baik Kantor
15 maupun jaringan Kantor tidak mengambil alih tanggung jawab manajemen
16 untuk klien.
17
18 Jasa Akuntansi dan Pembukuan yang Bersifat Rutin atau Mekanis
19
20 601.4-A1 Jasa akuntansi dan pembukuan yang bersifat rutin atau mekanis
21 membutuhkan sedikit atau tidak ada pertimbangan profesional. Beberapa
22 contoh jasa ini adalah:
23 Penyiapan laporan dan perhitungan penggajian atau berdasarkan data
24 yang dibuat klien untuk disetujui dan dibayarkan oleh klien.
25 Pencatatan transaksi berulang dengan jumlah yang mudah ditentukan
26 dari dokumen sumber atau data awal, seperti tagihan utilitas yang telah
27 ditentukan atau disetujui ketepatan klasifikasi akunnya oleh klien.
28 Penghitungan penyusutan aset tetap ketika klien menentukan kebijakan
29 akuntansi dan estimasi masa manfaat aset dan nilai residu.
30 Pembukuan transaksi yang dikodifikasikan oleh klien ke buku besar.
31 Pembukuan jurnal yang disetujui klien ke neraca saldo.
32 Penyusunan laporan keuangan berdasarkan informasi dari neraca saldo
33 yang disetujui klien dan penyusunan catatan atas laporan keuangan
34 terkait berdasarkan catatan yang disetujui klien.
35
36 Klien Audit Merupakan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
37
38 P601.5 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa akuntansi dan
39 pembukuan kepada klien audit yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas
40 publik termasuk penyusunan laporan keuangan yang akan diberikan opini
41 oleh Kantor atau informasi keuangan yang membentuk dasar dari laporan
42 keuangan tersebut, kecuali:
43 (a) Jasa bersifat rutin atau mekanis; dan
44 (b) Kantor mengatasi setiap ancaman yang muncul dengan memberikan
45 jasa yang tidak pada level yang dapat diterima.
46
47
157
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 601.5-A1 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
2 telaah pribadi yang muncul ketika memberikan jasa akuntansi dan
3 pembukuan yang bersifat rutin dan mekanis kepada klien audit meliputi:
4 Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk
5 memberikan jasa.
6 Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam pemberian
7 jasa untuk menelaah pekerjaan audit atau jasa yang dilakukan.
8
9 Klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik
10
11 P601.6 Tunduk pada pada paragraf P601.7, Kantor atau jaringan Kantornya tidak
12 boleh memberikan jasa akuntansi dan pembukuan kepada klien audit yang
13 merupakan entitas dengan akuntabilitas publik termasuk penyusunan laporan
14 keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor atau informasi keuangan
15 yang menjadi dasar laporan keuangan tersebut.
16
17 P601.7 Sebagai pengecualian terhadap paragraf P601.6, Kantor atau jaringan Kantor
18 dapat memberikan jasa akuntansi dan pembukuan yang bersifat rutin atau
19 mekanis untuk divisi atau entitas berelasi dari klien audit yang merupakan
20 entitas dengan akuntabilitas publik jika personel yang memberikan jasa bukan
21 bagian dari tim audit dan:
22 (a) Divisi atau entitas berelasi yang diberikan jasa secara kolektif tidak
23 material terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh
24 Kantor; atau
25 (b) Jasa terkait dengan hal yang secara kolektif tidak material terhadap
26 laporan keuangan divisi atau entitas berelasi.
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
158
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
159
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
160
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1
2 603.3-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
3 tersebut meliputi:
4 Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk
5 memberikan jasa mungkin mengatasi ancaman telaah pribadi atau
6 ancaman advokasi.
7 Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam pemberian
8 jasa untuk menelaah pekerjaan audit atau jasa yang telah dilakukan,
9 dapat mengatasi ancaman telaah pribadi.
10
11 Klien Audit Merupakan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
12
13 P603.4 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa penilaian kepada
14 klien audit yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas publik jika:
15 (a) Penilaian melibatkan level subjektivitas yang signifikan; dan
16 (b) Penilaian akan berdampak material terhadap laporan keuangan yang
17 akan diberikan opini oleh Kantor.
18
19 603.4-A1 Penilaian tertentu tidak melibatkan tingkat subjektivitas yang signifikan. Hal
20 tersebut mungkin terjadi ketika asumsi yang mendasari ditentukan oleh
21 peraturan perundang-undangan, atau diterima secara luas dan ketika teknik
22 dan metodologi yang digunakan didasarkan pada standar yang berlaku umum
23 atau ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam kondisi
24 demikian, hasil penilaian yang dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih
25 tidak akan berbeda secara material.
26
27 Klien Audit yang Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik
28
29 P603.5 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa penilaian kepada
30 klien audit yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik, jika jasa
31 penilaian akan berdampak material, baik secara individual atau agregat,
32 terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor.
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
161
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
162
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
163
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
164
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 604.7-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
2 tersebut termasuk:
3 Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk
4 memberikan jasa, mungkin dapat mengatasi ancaman telaah pribadi
5 atau ancaman advokasi.
6 Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam pemberian
7 jasa telaah atas pekerjaan audit atau jasa yang telah dilaksanakan
8 dapat mengatasi ancaman telaah pribadi.
9 Memperoleh persetujuan dari otoritas perpajakan dapat mengatasi
10 ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi.
11
12 Ketika Efektivitas Advis Pajak Bergantung pada Perlakuan atau Penyajian Akuntansi
13 Tertentu
14
15 P604.8 Kantor atau jaringan Kantor tidak akan memberikan jasa perencanaan pajak
16 dan jasa konsultansi pajak lainnya kepada klien audit ketika efektivitas advis
17 pajak bergantung pada perlakuan atau penyajian akuntansi tertentu dalam
18 laporan keuangan dan:
19 (a) Tim audit memiliki keraguan atas ketepatan perlakuan atau penyajian
20 akuntansi terkait berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang
21 relevan; dan
22 (b) Hasil atau konsekuensi dari advis pajak akan berdampak material
23 terhadap laporan keuangan yang diberikan opini oleh Kantor.
24
25 Jasa Perpajakan Termasuk Penilaian
26
27 Semua Klien Audit
28
29 604.9-A1 Memberikan jasa penilaian pajak kepada klien audit dapat memunculkan
30 ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi.
31
32 604.9-A2 Kantor atau jaringan Kantor mungkin melakukan penilaian hanya untuk
33 keperluan pajak, ketika hasil penilaian tidak akan berdampak langsung
34 terhadap laporan keuangan (yaitu, laporan keuangan hanya dipengaruhi oleh
35 jurnal akuntansi yang terkait dengan pajak). Hal ini biasanya tidak
36 memunculkan ancaman jika dampaknya terhadap laporan keuangan tidak
37 material atau penilaian bergantung pada telaah eksternal oleh otoritas
38 perpajakan atau regulator yang serupa.
39
40 604.9-A3 Jika penilaian yang dilakukan untuk tujuan pajak tidak ditelaah oleh pihak
41 eksternal dan pengaruhnya material terhadap laporan keuangan, selain
42 paragraf 604.3-A2, maka faktor berikut relevan dalam mengevaluasi level
43 ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi yang muncul bersamaan
44 dengan penyediaan jasa tersebut kepada klien audit:
45 Sejauh mana metodologi penilaian didukung oleh peraturan perundang-
46 undangan perpajakan, preseden lain atau praktik yang sudah
47 ditetapkan.
165
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
166
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 604.10-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
2 tersebut termasuk:
3 Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk
4 memberikan jasa mungkin mengatasi ancaman telaah pribadi atau
5 ancaman advokasi.
6 Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam pemberian
7 jasa untuk menelaah pekerjaan audit atau jasa yang telah dilaksanakan
8 dapat mengatasi ancaman telaah pribadi.
9
10 Penyelesaian Permasalahan Pajak yang Melibatkan Tindakan sebagai Advokat
11
12 P604.11 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa perpajakan
13 termasuk membantu penyelesaian sengketa pajak kepada klien audit jika:
14 (a) Pemberian jasa termasuk bertindak sebagai advokat bagi klien audit
15 sebelum pengadilan publik atau pengadilan dalam penyelesaian
16 permasalahan pajak; dan
17 (b) Jumlah yang disengketakan material untuk laporan keuangan yang
18 akan diberikan opini oleh Kantor.
19
20 604.11-A1 Paragraf P604.11 tidak menghalangi Kantor atau jaringan Kantor berperan
21 sebagai konsultan berkelanjutan dalam kaitannya dengan permasalahan yang
22 diperoleh sebelum lembaga penyelesaian pengadilan publik atau pengadilan,
23 misalnya:
24 Menanggapi permintaan spesifik untuk informasi.
25 Memberikan laporan faktual atau kesaksian tentang pekerjaan yang
26 dilakukan.
27 Membantu klien dalam menganalisis masalah pajak yang terkait dengan
28 masalah tersebut.
29
30 604.11-A2 A a a g e aka e gadi a b ik a a e gadi a be gantung pada
31 bagaimana proses pajak pada yurisdiksi tertentu.
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
167
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
168
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
169
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
170
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
171
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P606.4 Ketika memberikan jasa sistem TI kepada klien audit, Kantor atau jaringan
2 Kantor harus meyakini bahwa:
3 (a) Klien memahami tanggung jawabnya untuk membangun dan memonitor
4 sistem pengendalian internal;
5 (b) Klien menetapkan tanggung jawab untuk membuat semua keputusan
6 manajemen sehubungan dengan desain dan implementasi perangkat
7 keras atau sistem perangkat lunak untuk karyawan yang kompeten,
8 sebaiknya merupakan manajemen senior;
9 (c) Klien membuat semua keputusan manajemen sehubungan dengan
10 desain dan proses implementasi;
11 (d) Klien mengevaluasi kecukupan dan hasil dari desain dan implementasi
12 sistem; dan
13 (e) Klien bertanggung jawab untuk mengoperasikan sistem (perangkat
14 keras atau perangkat lunak) dan terhadap data yang digunakan atau
15 dihasilkan.
16
17 606.4-A1 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman telaah pribadi yang
18 dibuat dengan menyediakan jasa sistem TI kepada klien audit meliputi:
19 Sifat dari jasa tersebut.
20 Sifat sistem TI dan sejauh mana pengaruh atau interaksinya dengan
21 catatan atau laporan keuangan klien.
22 Level kepercayaan yang akan ditempatkan pada sistem TI tertentu
23 sebagai bagian dari audit.
24
25 606.4-A2 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
26 telaah pribadi adalah menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit
27 untuk memberikan jasa.
28
29 Klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik
30
31 P606.5 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa sistem TI kepada
32 klien audit yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik jika jasa
33 tersebut melibatkan perancangan atau implementasi sistem TI yang:
34 (a) Membentuk bagian signifikan dari pengendalian internal atas pelaporan
35 keuangan; atau
36 (b) Menghasilkan informasi yang signifikan terhadap catatan akuntansi
37 klien atau laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor.
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
172
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
173
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
174
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 608.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
2 tersebut mencakup:
3 Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk
4 melakukan jasa mungkin akan menghadapi ancaman telaah pribadi
5 atau ancaman advokasi.
6 Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam memberikan
7 jasa penelaahan atas pekerjaan audit atau jasa yang dilakukan dapat
8 mengatasi ancaman telaah pribadi.
9
10 Bertindak sebagai Penasihat Hukum
11
12 P608.5 Seorang rekan atau karyawan Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh
13 berfungsi sebagai penasihat umum untuk urusan hukum dari klien audit.
14
15 608.5-A1 Posisi penasihat umum biasanya merupakan posisi manajemen senior
16 dengan tanggung jawab luas untuk urusan hukum perusahaan.
17
18 Bertindak dalam Peran Advokasi
19
20 P608.6 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh bertindak dalam peran advokasi untuk
21 klien audit dalam menyelesaikan sengketa atau litigasi ketika jumlahnya
22 material pada laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor.
23
24 608.6-A1 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
25 telaah pribadi yang dibuat ketika bertindak dalam peran advokasi untuk klien
26 audit jika jumlahnya tidak material terhadap laporan keuangan yang akan
27 diberikan opini oleh Kantor termasuk:
28 Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk
29 melakukan jasa.
30 Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam
31 memberikan jasa penelaahan atas pekerjaan audit atau jasa yang
32 dilakukan.
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
175
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
176
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P609.4 Ketika Kantor atau jaringan Kantor menyediakan jasa rekrutmen kepada klien
2 audit, Kantor harus meyakini bahwa:
3 (a) Klien memberikan tanggung jawab untuk membuat semua keputusan
4 manajemen terkait dengan mempekerjakan kandidat untuk posisi
5 sebagai karyawan yang kompeten, sebaiknya merupakan manajemen
6 senior; dan
7 (b) Klien membuat semua keputusan manajemen sehubungan dengan
8 proses perekrutan, termasuk:
9 Menentukan kecocokan calon kandidat dan memilih kandidat
10 yang cocok untuk posisi tersebut.
11 Menentukan ketentuan kerja dan menegosiasikan hal rinci, seperti
12 gaji, jam kerja, dan kompensasi lainnya.
13
14 609.5-A1 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman kepentingan pribadi,
15 ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi yang muncul dengan
16 menyediakan jasa perekrutan kepada klien audit meliputi:
17 Sifat dari bantuan yang diminta.
18 Peran individu yang akan direkrut.
19 Setiap konflik kepentingan atau hubungan yang mungkin ada antara
20 kandidat dan Kantor yang menyediakan advis atau jasa.
21
22 609.5-A2 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
23 kepentingan pribadi, kedekatan, atau intimidasi adalah menugaskan
24 profesional yang bukan anggota tim audit untuk melakukan jasa tersebut.
25
26 Jasa Rekrutmen yang Dilarang
27
28 P609.6 Ketika memberikan jasa perekrutan kepada klien audit, Kantor atau jaringan
29 Kantor tidak boleh bertindak sebagai negosiator atas nama klien.
30
31 P609.7 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh menyediakan jasa perekrutan kepada
32 klien audit jika jasa tersebut berkaitan dengan:
33 (a) Mencari atau menemukan kandidat; atau
34 (b) Melakukan pemeriksaan referensi calon kandidat, sehubungan dengan
35 posisi berikut:
36 (i) Seorang direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari entitas;
37 atau
38 (ii) Seorang anggota manajemen senior dalam posisi untuk
39 memberikan pengaruh signifikan atas penyusunan catatan
40 akuntansi klien atau laporan keuangan yang akan diberikan opini
41 oleh Kantor.
42
43
44
45
46
47
177
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
178
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 610.3-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
2 tersebut termasuk:
3 Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk
4 memberikan jasa mungkin mengatasi ancaman telaah pribadi atau
5 ancaman advokasi.
6 Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam pemberian
7 jasa penelaahan atas pekerjaan audit atau jasa yang telah dilakukan,
8 dapat mengatasi ancaman telaah pribadi.
9
10 Jasa Keuangan Korporat yang Dilarang
11
12 P610.4 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa keuangan korporat
13 kepada klien audit yang melibatkan promosi, transaksi, atau penjaminan
14 saham klien audit.
15
16 P610.5 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan advis keuangan korporat
17 kepada klien audit ketika keefektivitasan advis tersebut bergantung pada
18 perlakuan atau penyajian akuntansi tertentu dalam laporan keuangan yang
19 akan diberikan opini oleh Kantor:
20 (a) Tim audit memiliki keraguan atas ketepatan perlakuan atau penyajian
21 akuntansi terkait berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang
22 relevan; dan
23 (b) Hasil atau konsekuensi dari advis keuangan korporat berdampak
24 material terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh
25 Kantor.
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
179
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 800
2
3 LAPORAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN KHUSUS YANG
4 MENCAKUP PEMBATASAN DISTRIBUSI DAN PENGGUNAANNYA (PERIKATAN AUDIT
5 DAN PERIKATAN REVIU)
6
7 PENDAHULUAN
8
9 800.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
10 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
11 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
12 independensi.
13
14 800.2 Seksi ini menetapkan modifikasi tertentu untuk Bagian 4A yang diizinkan
15 dalam keadaan tertentu yang melibatkan audit atas laporan keuangan
16 bertujuan khusus ketika laporan tersebut mencakup pembatasan distribusi
17 dan penggunaannya. Pada seksi ini, perikatan untuk menerbitkan laporan
18 yang dibatasi distribusi dan penggunaannya sesuai keadaannya, ditetapkan
19 da a a ag af P800.3 e gac ada e ika a a di a g e e hi
20 persyaratan .
21
22 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
23
24 Umum
25
26 P800.3 Ketika Kantor bermaksud untuk menerbitkan laporan audit atas laporan
27 keuangan bertujuan khusus yang mencakup pembatasan distribusi dan
28 penggunaannya, maka persyaratan independensi yang ditetapkan pada
29 bagian 4A harus memenuhi syarat untuk modifikasi yang diizinkan oleh seksi
30 ini, namun hanya jika:
31 (a) Kantor berkomunikasi dengan pengguna laporan auditor mengenai
32 modifikasi persyaratan independensi yang akan diterapkan dalam
33 menyediakan jasa; dan
34 (b) Pengguna yang dituju memahami tujuan dan keterbatasan laporan
35 serta menyetujui penerapan modifikasi secara eskplisit.
36
37 800.3-A1 Pengguna yang dituju mungkin memperoleh pemahaman tentang tujuan dan
38 keterbatasan laporan dengan berpartisipasi, baik secara langsung, atau tidak
39 langsung melalui perwakilan yang memiliki kewenangan untuk bertindak atas
40 pengguna yang dituju, dalam menetapkan sifat dan ruang lingkup perikatan.
41 Dalam kedua kasus tersebut, partisipasi ini membantu Kantor untuk
42 berkomunikasi dengan pengguna yang dituju tentang permasalahan
43 independensi, termasuk keadaan yang relevan untuk menerapkan kerangka
44 kerja konseptual. Hal tersebut juga memungkinkan Kantor untuk
45 mendapatkan kesepakatan dari pengguna yang dituju dengan persyaratan
46 independensi yang dimodifikasi.
47
48
180
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P800.4 Apabila pengguna yang dituju adalah kelompok pengguna yang tidak dapat
2 diidentifikasi secara spesifik berdasarkan nama saat ketentuan perikatan
3 ditetapkan, maka Kantor harus membuat pengguna tersebut menyadari
4 bahwa modifikasi persyaratan independensi telah disetujui oleh
5 perwakilannya.
6
7 800.4-A1 Misalnya, ketika pengguna yang dituju adalah kelompok pengguna seperti
8 pemberi pinjaman dalam pengaturan pinjaman sindikasi, maka Kantor harus
9 menjelaskan modifikasi persyaratan independensi dalam surat perikatan
10 kepada perwakilan pemberi pinjaman. Perwakilan tersebut kemudian mungkin
11 membuat surat perikatan Kantor tersedia bagi semua anggota kelompok
12 pemberi pinjaman untuk memenuhi persyaratan bagi Kantor yang membuat
13 pengguna menyadari bahwa modifikasi persyaratan independensi telah
14 disetujui oleh perwakilannya.
15
16 P800.5 Ketika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan, maka
17 setiap modifikasi pada bagian 4A harus dibatasi sebagaimana yang
18 ditetapkan pada paragraf P800.7 hingga P800.14. Kantor tidak boleh
19 menerapkan modifikasi tersebut ketika melakukan audit atas laporan
20 keuangan yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan.
21
22 P800.6 Jika Kantor juga menerbitkan laporan audit yang tidak mencakup pembatasan
23 distribusi dan penggunaannya untuk klien yang sama, maka Kantor harus
24 menerapkan bagian 4A untuk perikatan audit tersebut.
25
26 Entitas dengan Akuntabilitas Publik
27
28 P800.7 Ketika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan, maka
29 Kantor tidak perlu menerapkan persyaratan independensi yang ditetapkan
30 dalam bagian 4A yang hanya berlaku untuk perikatan audit entitas dengan
31 akuntabilitas publik.
32
33 Entitas Berelasi
34
35 P800.8 Ketika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan,
36 efe e i ke k ie a di ada bagia 4A idak e e e aka e i a
37 berelasinya. Namun, ketika tim audit mengetahui atau memiliki alasan untuk
38 meyakini bahwa suatu hubungan atau kondisi yang melibatkan entitas
39 berelasi terhadap klien relevan dengan evaluasi independensi Kantor, maka
40 tim audit harus memasukkan entitas berelasi ketika mengidentifikasi,
41 mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap independensi.
42
43
44
45
46
47
48
181
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
182
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
183
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 BAGIAN 4B
2 INDEPENDENSI DALAM PERIKATAN ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN
3 PERIKATAN REVIU
4
5 SEKSI 900
6
7 PENERAPAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL UNTUK INDEPENDENSI DALAM
8 PERIKATAN ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU
9
10 PENDAHULUAN
11
12 Umum
13
14 900.1 Bagian ini berlaku untuk perikatan asurans selain perikatan audit dan
15 e ika a e i (dike a ebagai e ika a a a da a Bagia i i).
16 Contoh perikatan tersebut meliputi:
17 Audit atas unsur, akun, atau pos tertentu dari laporan keuangan.
18 Asurans atas indikator kunci kinerja perusahaan.
19
20 900.2 Dalam Bagia i i, i i ah A gg a e gac ada A gg a a g be ak ik
21 melayani publik dan Kantornya.
22
23 900.3 Standar Pengendalian Mutu (SPM) 1 mensyaratkan Kantor untuk
24 menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan
25 keyakinan memadai bahwa Kantor, personelnya dan, jika dapat diterapkan,
26 pihak lain, tunduk pada persyaratan independensi untuk mempertahankan
27 independensi yang disyaratkan oleh standar etika yang relevan. Standar
28 Perikatan Asurans menetapkan tanggung jawab untuk rekan perikatan dan
29 tim perikatan pada setiap level perikatan. Alokasi tanggung jawab dalam
30 suatu Kantor bergantung pada ukuran, struktur, dan organisasinya. Banyak
31 ketentuan pada bagian 4B tidak menggambarkan tanggung jawab spesifik
32 individu dalam Kantor untuk bertindak terkait dengan independensi,
33 e ai ka e gac ada Ka k ke daha efe e i. Ka
34 menetapkan tanggung jawab atas suatu tindakan tertentu kepada individu
35 atau sekelompok individu (seperti tim perikatan asurans) sesuai dengan SPM
36 1. Selain itu, Anggota bertanggung jawab terhadap setiap ketentuan yang
37 berlaku atas aktivitas Anggota, kepentingan, atau hubungannya.
38
39 900.4 Independensi terkait dengan prinsip objektivitas dan integritas, terdiri atas:
40 (a) Independensi dalam pemikiran - sikap mental pemikiran yang
41 memungkinkan untuk menyatakan suatu kesimpulan dengan tidak
42 terpengaruh oleh tekanan yang dapat mengompromikan pertimbangan
43 profesional, sehingga memungkinkan individu bertindak secara
44 berintegritas serta menerapkan objektivitas dan skeptisisme profesional.
45 (b) Independensi dalam penampilan - penghindaran fakta dan keadaan
46 yang sangat signifikan sehingga pihak ketiga yang rasional dan memiliki
47 informasi yang memadai kemungkinan akan menyimpulkan bahwa
184
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
185
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 900.10 Dalam perikatan berbasis asersi, pengevaluasian atau pengukuran hal pokok
2 dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab. Informasi hal pokok yang
3 berbentuk asersi disusun oleh pihak yang bertanggung jawab untuk keperluan
4 pengguna yang dituju.
5
6 900.11 Dalam perikatan asurans pelaporan langsung, Kantor:
7 (a) Melakukan pengevaluasian atau pengukuran terhadap suatu hal pokok;
8 atau
9 (b) Memperoleh suatu representasi dari pihak yang bertanggung jawab
10 yang telah melakukan pengevaluasian atau pengukuran yang tidak
11 tersedia bagi para pengguna yang dituju. Informasi hal pokok
12 disediakan kepada pengguna yang dituju dalam laporan asurans.
13
14 Laporan yang Mencakup Pembatasan Distribusi dan Penggunaannya
15
16 900.12 Laporan asurans mungkin mencakup pembatasan distribusi dan
17 penggunaannya. Jika hal tersebut terjadi dan ketentuan yang ditetapkan
18 dalam Seksi 990 terpenuhi, maka persyaratan independensi dalam bagian ini
19 dapat dimodifikasi sebagaimana dijelaskan pada Seksi 990.
20
21 900.13 Standar independensi untuk perikatan audit dan perikatan reviu dijelaskan
22 pada Bagian 4A Independensi untuk Perikatan Audit dan Perikatan Reviu.
23 Jika Kantor melakukan perikatan asurans dan perikatan audit atau perikatan
24 reviu untuk klien yang sama, maka persyaratan di Bagian 4A tetap berlaku
25 untuk Kantor, jaringan Kantor, dan anggota tim audit atau tim reviu.
26
27 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
28
29 Umum
30
31 P900.14 Kantor yang melakukan perikatan asurans harus independen.
32
33 P900.15 Kantor harus menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan dalam
34 Seksi 120 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman
35 terhadap independensi dalam kaitannya dengan perikatan asurans.
36
37 Jaringan Kantor
38
39 P900.16 Ketika Kantor meyakini bahwa kepentingan dan hubungan jaringan Kantor
40 dapat memunculkan ancaman terhadap independensi Kantor, maka Kantor
41 harus mengevaluasi dan mengatasi ancaman tersebut.
42
43 900.16-A1 Jaringan Kantor dibahas dalam paragraf 400.50-A1 hingga 400.54-A1.
44
45
46
47
48
186
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 Entitas Berelasi
2
3 P900.17 Ketika tim asurans mengetahui atau meyakini bahwa suatu hubungan atau
4 keadaan yang melibatkan entitas berelasi dari klien asurans relevan untuk
5 evaluasi independensi Kantor terhadap klien, maka tim asurans harus
6 menyertakan entitas berelasi ketika mengidentifikasi, mengevaluasi dan
7 mengatasi ancaman terhadap independensi.
8
9 Jenis Perikatan Asurans
10
11 Perikatan Asurans Berbasis Asersi
12
13 P900.18 Ketika melakukan perikatan asurans berbasis asersi:
14 (a) Anggota tim asurans dan Kantor harus independen terhadap klien
15 asurans (pihak yang bertanggung jawab terhadap informasi hal pokok,
16 dan mungkin bertanggung jawab atas hal pokok sebagaimana
17 dijelaskan di bagian ini. Persyaratan independensi yang dijelaskan di
18 bagian ini melarang hubungan tertentu antara anggota tim asurans dan
19 (i) direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif, serta (ii) individu di klien
20 memiliki posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan atas
21 informasi hal pokok;
22 (b) Kantor harus menerapkan kerangka kerja konseptual yang diatur di
23 Seksi 120 terhadap hubungan dengan individu dalam klien yang
24 memiliki posisi untuk memberi pengaruh signifikan atas hal pokok
25 perikatan; dan
26 (c) Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi setiap ancaman yang
27 diyakini muncul dari kepentingan dan hubungan jaringan Kantor.
28
29 P900.19 Ketika melakukan perikatan asurans berbasis asersi dan pihak yang
30 bertanggung jawab atas informasi hal pokok tetapi bukan hal pokok, maka:
31 (a) Anggota tim asurans dan Kantor harus independen dari pihak yang
32 bertanggung jawab atas informasi hal pokok (klien asurans); dan
33 (b) Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi setiap ancaman yang
34 diyakini muncul dari kepentingan dan hubungan antara anggota tim
35 asurans, Kantor, jaringan Kantor, dan pihak yang bertanggung jawab
36 atas hal pokok.
37
38 900.19-A1 Dalam sebagian besar perikatan asurans berbasis asersi, pihak yang
39 bertanggung jawab memiliki tanggung jawab atas informasi hal pokok dan hal
40 pokok bersangkutan. Namun, dalam beberapa perikatan, pihak yang
41 bertanggung jawab mungkin tidak bertanggung jawab atas hal pokok.
42 Contohnya ketika Kantor melakukan perikatan asurans atas laporan yang
43 disiapkan konsultan lingkungan tentang praktik keberlanjutan perusahaan
44 untuk didistribusikan ke pengguna yang dituju. Dalam kasus ini, konsultan
45 lingkungan adalah pihak yang bertanggung jawab atas informasi hal pokok,
46 tetapi perusahaan bertanggung jawab atas hal pokok (praktik keberlanjutan).
47
48
187
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
188
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P900.31 Jika suatu entitas menjadi klien asurans selama atau setelah periode yang
2 dicakup oleh informasi hal pokok yang akan diberikan opini oleh Kantor, maka
3 Kantor harus menentukan apakah ancaman terhadap independensi muncul
4 karena:
5 (a) Hubungan keuangan atau bisnis dengan klien asurans selama atau
6 setelah periode yang dicakup oleh informasi hal pokok tetapi sebelum
7 menerima perikatan asurans; atau
8 (b) Jasa yang diberikan sebelumnya kepada klien asurans.
9
10 P900.32 Ancaman terhadap independensi muncul jika jasa non-asurans diberikan
11 kepada klien asurans selama, atau setelah periode yang dicakup oleh
12 informasi hal pokok, tetapi sebelum tim asurans mulai melakukan jasa
13 asurans, dan jasa tersebut tidak diizinkan selama periode perikatan. Dalam
14 keadaan demikian, Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi setiap
15 ancaman terhadap independensi yang muncul karena jasa tersebut. Jika
16 ancaman tidak berada pada level yang dapat diterima, maka Kantor hanya
17 boleh menerima perikatan asurans jika ancaman dikurangi pada level yang
18 dapat diterima.
19
20 900.32-A1 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi
21 ancaman tersebut meliputi:
22 Menugaskan profesional yang bukan anggota tim asurans untuk
23 memberikan jasa.
24 Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan asurans
25 dan non-asurans secara memadai.
26
27 P900.33 Jika jasa non-asurans yang tidak diizinkan selama periode perikatan belum
28 selesai dan tidak praktis untuk menyelesaikan atau mengakhiri jasa sebelum
29 dimulainya jasa profesional sehubungan dengan perikatan asurans, maka
30 Kantor hanya akan menerima perikatan asurans jika:
31 (a) Kantor meyakini bahwa:
32 (i) Jasa non-asurans akan selesai dalam waktu singkat; atau
33 (ii) Klien memiliki perikatan di tempat untuk transisi jasa ke penyedia
34 lain dalam waktu singkat;
35 (b) Kantor menerapkan pengamanan saat diperlukan selama periode jasa;
36 dan
37 (c) Kantor membahas hal tersebut dengan pihak yang bertanggung jawab
38 atas tata kelola.
39
40 [Paragraf 900.34 hingga 900.39 sengaja dikosongkan]
41
42 Dokumentasi Umum Independensi untuk Perikatan Asurans Selain Perikatan Audit
43 dan Perikatan Reviu
44
45 P900.40 Kantor harus mendokumentasikan kesimpulan mengenai kepatuhan pada
46 Bagian ini, dan substansi dari setiap diskusi yang relevan yang mendukung
47 kesimpulan tersebut. Khususnya:
189
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
190
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P900.52 Jika Kantor menentukan bahwa tindakan tersebut dapat dilakukan untuk
2 mengatasi konsekuensi dari pelanggaran secara memuaskan, maka Kantor
3 harus mendiskusikan pelanggaran dan tindakan yang telah diambil atau
4 mengusulkan untuk mengambil tindakan dengan pihak yang melakukan
5 perikatan dengan Kantor atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,
6 sebagaimana mestinya. Kantor harus mendiskusikan pelanggaran dan
7 tindakan yang diusulkan secara tepat waktu, dengan mempertimbangkan
8 keadaan perikatan dan pelanggaran yang dilakukannya.
9
10 P900.53 Jika pihak yang melakukan perikatan dengan Kantor tidak menyetujui, atau
11 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tidak menyetujui bahwa
12 tindakan yang diusulkan oleh Kantor sesuai dengan paragraf P900.50(c)
13 secara memuaskan mengatasi konsekuensi pelanggaran tersebut, maka
14 Kantor harus mengambil langkah yang diperlukan untuk mengakhiri perikatan
15 asurans sesuai dengan persyaratan hukum atau peraturan perundang-
16 undangan yang berlaku yang relevan untuk mengakhiri perikatan asurans.
17
18 Dokumentasi
19
20 P900.54 Dalam memenuhi persyaratan dalam paragraf P900.50-P900.53, Kantor
21 harus mendokumentasikan:
22 (a) Pelanggaran;
23 (b) Tindakan yang dilakukan;
24 (c) Keputusan kunci yang dibuat; dan
25 (d) Semua hal yang didiskusikan dengan pihak yang melakukan perikatan
26 dengan Kantor atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
27
28 P900.55 Jika Kantor melakukan perikatan asurans, maka Kantor harus
29 mendokumentasikan:
30 (a) Kesimpulan bahwa, dalam pertimbangan profesional Kantor,
31 objektivitas belum dikompromikan dan
32 (b) Alasan mengapa tindakan yang dilakukan telah memuaskan untuk
33 mengatasi konsekuensi dari pelanggaran sehingga Kantor dapat
34 menerbitkan laporan asurans.
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
191
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 905
2
3 IMBALAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 905.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 905.2 Sifat dan level atas imbalan atau jenis remunerasi lain dapat memunculkan
13 ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. Seksi ini menetapkan
14 persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan
15 kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Besaran Relatif Imbalan
20
21 905.3-A1 Ketika total imbalan yang dihasilkan dari suatu klien asurans Kantor yang
22 menyatakan opini dalam perikatan asurans merupakan sebagian besar dari
23 total imbalan Kantor tersebut, maka ketergantungan terhadap klien tersebut
24 dan kekhawatiran akan kehilangan klien akan memunculkan ancaman
25 kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi.
26
27 905.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman termasuk:
28 Struktur operasi Kantor.
29 Apakah Kantor sudah mapan atau baru berdiri.
30 Signifikansi klien secara kualitatif dan/atau kuantitatif terhadap Kantor.
31
32 905.3-A3 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi
33 ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi adalah meningkatkan
34 basis klien di Kantor untuk mengurangi ketergantungan pada klien asurans.
35
36 905.3-A4 Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi juga muncul ketika
37 imbalan yang dihasilkan oleh Kantor dari klien asurans mencerminkan
38 sebagian besar pendapatan dari klien rekan individu.
39
40 905.3-A5 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
41 kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi seperti itu:
42 Meningkatkan basis klien dari rekan untuk mengurangi ketergantungan
43 pada klien asurans.
44 Menugaskan penelaah yang tepat yang bukan anggota tim asurans
45 untuk menelaah pekerjaan.
46
47
192
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 905.9-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk:
2 Rentang jumlah imbalan yang mungkin diterima.
3 Apakah otoritas yang berwenang menentukan hasil yang menjadi dasar
4 imbalan kontinjen.
5 Pengungkapan kepada pengguna yang dituju dari pekerjaan yang
6 dilakukan oleh Kantor dan dasar remunerasi.
7 Sifat dari jasa.
8 Pengaruh dari peristiwa atau transaksi terhadap informasi hal pokok.
9
10 905.9-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
11 kepentingan pribadi seperti itu termasuk:
12 Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam melakukan
13 penelaahan atas jasa non-asurans yang relevan.
14 Memperoleh persetujuan tertulis dari klien pada awal perikatan
15 mengenai basis penentuan remunerasi.
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
194
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 906
2
3 HADIAH DAN KERAMAHTAMAHAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 906.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang dijelaskan pada Seksi 120
9 dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 906.2 Menerima hadiah dan keramahtamahan dari klien audit dapat memunculkan
13 ancaman kepentingan pribadi, kepentingan kedekatan, atau intimidasi. Seksi
14 ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk
15 menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 Persyaratan dan Materi Aplikasi
18
19 P906.3 Kantor atau anggota tim asurans tidak boleh menerima hadiah dan
20 keramahtamahan dari klien audit, kecuali nilainya kecil dan tidak berdampak.
21
22 906.3-A1 Jika Kantor atau anggota tim asurans menawarkan atau menerima bujukan
23 kepada atau dari klien asurans, maka persyaratan dan materi aplikasi yang
24 dijelaskan pada Seksi 340 berlaku dan ketidakpatuhan terhadap persyaratan
25 tersebut dapat memunculkan ancaman terhadap independensi.
26
27 906.3-A2 Persyaratan yang dijelaskan pada Seksi 340 yang berkaitan dengan
28 penawaran atau penerimaan bujukan tidak memungkinkan Kantor, jaringan
29 Kantor, atau anggota tim asurans untuk menerima hadiah dan
30 keramahtamahan memiliki intensi untuk memengaruhi perilaku secara tidak
31 patut bahkan jika nilainya kecil dan tidak berdampak.
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
195
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 907
2
3 LITIGASI AKTUAL ATAU ANCAMAN LITIGASI
4
5 PENDAHULUAN
6
7 907.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang diatur di Seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 907.2 Ketika litigasi dengan klien asurans terjadi, atau kemungkinan besar terjadi,
13 maka ancaman kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi muncul. Seksi ini
14 menetapkan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan
15 kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 907.3-A1 Hubungan antara manajemen klien dan anggota tim asurans harus
22 digambarkan dengan keterbukaan dan pengungkapan secara lengkap
23 mengenai semua aspek dari operasi bisnis klien. Posisi berseberangan
24 mungkin merupakan hasil dari litigasi aktual atau litigasi yang mengancam
25 antara klien asurans dan Kantor, jaringan Kantor atau anggota tim asurans.
26 Posisi berseberangan tersebut dapat memengaruhi kemauan manajemen
27 untuk membuat pengungkapan lengkap dan memunculkan ancaman
28 kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi.
29
30 907.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut meliputi:
31 Materialitas dari litigasi.
32 Apakah litigasi berkaitan dengan perikatan asurans sebelumnya.
33
34 907.3-A3 Jika litigasi melibatkan anggota tim asurans, contoh tindakan yang dapat
35 menghilangkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi
36 tersebut adalah mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans.
37
38 907.3-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
39 kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi adalah dengan menugaskan
40 penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan yang dilakukan.
41
42
43
44
45
46
47
48
196
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 910
2
3 KEPENTINGAN KEUANGAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 910.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang diatur pada seksi 120 untuk
9 mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 910.2 Memiliki kepentingan keuangan terhadap klien asurans dapat memunculkan
13 ancaman kepentingan pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi
14 aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual
15 dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 910.3-A1 Kepentingan keuangan dapat dimiliki baik secara langsung atau tidak
22 langsung melalui perantara seperti sarana investasi kolektif, estate, atau trust.
23 Ketika seorang pemilik manfaat memiliki pengendalian terhadap perantara
24 atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasinya, kode etik ini
25 mendefinisikan bahwa kepentingan keuangan tersebut bersifat langsung.
26 Sebaliknya, ketika pemilik manfaat tidak memiliki pengendalian terhadap
27 perantara atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasinya,
28 kode etik ini mendefinisikan bahwa kepentingan keuangan tersebut bersifat
29 tidak langsung.
30
31 910.3-A2 Sek i i i e a efe e i e a g a e ia i a da i a ke e i ga
32 keuangan. Dalam penentuan apakah kepentingan tersebut material bagi
33 individu, maka gabungan kekayaan bersih individu dan anggota keluarga inti
34 perlu dipertimbangkan.
35
36 910.3-A3 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman kepentingan pribadi
37 yang muncul karena memiliki kepentingan keuangan dalam klien asurans
38 mencakup:
39 Peran individu yang memiliki kepentingan keuangan.
40 Apakah kepentingan keuangan bersifat langsung atau tidak langsung.
41 Materialitas dari kepentingan keuangan.
42
43
44
45
46
47
197
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
198
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
199
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 910.8-A7 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
2 kepentingan pribadi termasuk:
3 Mengeluarkan anggota tim asurans dari setiap pengambilan keputusan
4 signifikan terkait perikatan asurans.
5 Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan anggota
6 tim asurans.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
200
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 911
2
3 PINJAMAN DAN JAMINAN
4
5 PENDAHULUAN
6
7 911.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang diatur pada Seksi 120 dalam
9 mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 911.2 Pinjaman atau jaminan pinjaman dengan klien asurans dapat memunculkan
13 ancaman kepentingan pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi
14 aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual
15 dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 911.3-A1 Sek i i i be i i efe e i e a g a e ia i a da i i ja a a a ja i a .
22 Dalam menentukan apakah pinjaman atau jaminan semacam itu material bagi
23 seorang individu, maka gabungan kekayaan bersih individu dan anggota
24 keluarga intinya dapat diperhitungkan.
25
26 Pinjaman dan Jaminan dengan Klien Asurans
27
28 P911.4 Kantor, anggota tim Asurans, atau setiap anggota keluarga inti dari individu
29 tersebut tidak boleh memberikan atau menjaminkan suatu pinjaman kepada
30 klien asurans kecuali pinjaman atau jaminan tersebut tidak material bagi
31 keduanya:
32 (a) Kantor atau individu yang memberikan atau menjaminkan suatu
33 jaminan, jika dapat diterapkan; dan
34 (b) Klien.
35
36 Pinjaman dan Jaminan dengan Klien Asurans Berupa Bank atau Institusi Serupa
37
38 P911.5 Kantor, anggota tim asurans, atau setiap anggota keluarga inti dari individu
39 tersebut tidak boleh menerima pinjaman, atau memberikan jaminan suatu
40 pinjaman, dari klien asurans yang merupakan bank atau institusi serupa,
41 kecuali pinjaman atau jaminan dibuat berdasarkan prosedur, persyaratan, dan
42 ketentuan pinjaman yang normal.
43
44 911.5-A1 Contoh pinjaman termasuk kredit kepemilikan properti, cerukan bank, kredit
45 mobil, dan kartu kredit.
46
47
201
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 911.5-A2 Bahkan jika Kantor menerima pinjaman dari klien asurans yang merupakan
2 bank atau institusi serupa berdasarkan prosedur, persyaratan dan ketentuan
3 pinjaman yang normal, maka pinjaman tersebut dapat memunculkan
4 ancaman kepentingan pribadi jika pinjaman tersebut material bagi klien
5 asurans atau Kantor yang menerima pinjaman.
6
7 911.5-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
8 kepentingan pribadi adalah memiliki penelaah yang tepat, yang bukan
9 anggota tim asurans, dari jaringan Kantor yang bukan penerima manfaat
10 pinjaman.
11
12 Rekening Simpanan atau Rekening Pialang
13
14 P911.6 Kantor, anggota tim asurans, atau setiap anggota keluarga inti dari individu
15 tersebut tersebut tidak boleh memiliki rekening simpanan atau rekening
16 pialang pada klien asurans yang merupakan bank, perusahaan pialang, atau
17 institusi serupa, kecuali simpanan atau rekening tersebut dimiliki berdasarkan
18 ketentuan komersial yang normal.
19
20 Pinjaman dan Jaminan dengan Klien Asurans Bukan Bank atau Institusi Serupa
21
22 P911.7 Kantor atau anggota tim asurans, atau setiap anggota keluarga inti dari
23 individu tersebut, tidak boleh menerima pinjaman dari atau memiliki pinjaman
24 yang dijaminkan oleh klien asurans yang bukan bank atau institusi serupa,
25 kecuali pinjaman atau jaminan tersebut tidak material bagi keduanya:
26 (a) Kantor, atau individu yang menerima pinjaman atau jaminan, jika dapat
27 diterapkan; dan
28 (b) Klien.
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
202
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 920
2
3 HUBUNGAN BISNIS
4
5 PENDAHULUAN
6
7 920.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 920.2 Hubungan bisnis yang erat dengan klien asurans atau manajemennya dapat
13 memunculkan ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. Seksi
14 ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk
15 menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 920.3-A1 Seksi ini berisi referensi e a g a e ia i a a a ke e i ga ke a ga
22 da ig ifika i da i h b ga bi i . Da a e e a a akah a
23 kepentingan keuangan adalah material bagi seorang individu, maka
24 gabungan kekayaan bersih individu dan anggota keluarga inti individu dapat
25 dipertimbangkan.
26
27 920.3-A2 Contoh hubungan bisnis yang dekat muncul dari hubungan komersial atau
28 kepentingan keuangan umum meliputi:
29 Memiliki kepentingan keuangan dalam ventura bersama dengan klien
30 atau pemegang saham pengendali, direktur, komisaris, pejabat
31 eksekutif, atau individu lain yang melakukan aktivitas manajerial senior
32 untuk klien tersebut.
33 Pengaturan untuk menggabungkan satu atau lebih jasa atau produk
34 dari Kantor dengan satu atau lebih jasa atau produk dari klien tersebut
35 dan memasarkan paket dengan referensi kepada kedua belah pihak.
36 Pengaturan distribusi atau pemasaran yang mencakup kesepakatan
37 bahwa Kantor mendistribusikan atau memasarkan produk atau jasa dari
38 klien asurans, atau klien tersebut mendistribusikan atau memasarkan
39 produk atau jasa Kantor.
40
41 Hubungan Bisnis Kantor, Anggota Tim Asurans, atau Keluarga Inti
42
43 P920.4 Kantor atau anggota tim asurans tidak boleh memiliki hubungan bisnis yang
44 erat dengan klien asurans atau manajemennya, kecuali jika kepentingan
45 keuangan tersebut tidak material dan hubungan bisnis tidak signifikan
46 terhadap klien atau manajemennya dan Kantor atau anggota tim asurans, jika
47 dapat diterapkan.
203
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 920.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi mungkin muncul jika
2 terdapat hubungan bisnis yang erat antara klien asurans atau manajemennya
3 dan anggota keluarga inti tim asurans.
4
5 Pembelian Barang atau Jasa
6
7 920.5-A1 Pembelian barang dan jasa dari klien asurans oleh Kantor, atau anggota tim
8 asurans, atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut biasanya
9 tidak memunculkan ancaman terhadap independensi jika transaksi tersebut
10 merupakan transaksi bisnis yang normal dalam suatu transaksi yang wajar.
11 Namun, transaksi tersebut mungkin dari sifat dan besarnya dapat
12 memunculkan ancaman kepentingan pribadi.
13
14 920.5-A2 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi
15 tersebut meliputi:
16 Menghilangkan atau mengurangi besarnya transaksi.
17 Mengeluarkan individu dari tim asurans.
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
204
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 921
2
3 HUBUNGAN KELUARGA DAN PRIBADI
4
5 PENDAHULUAN
6
7 921.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 921.2 Hubungan keluarga atau pribadi dengan personel klien dapat memunculkan
13 ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi.
14 Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan
15 untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 921.3-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi
22 dapat muncul oleh hubungan keluarga dan hubungan pribadi antara anggota
23 tim asurans dan direktur, komisaris, pejabat eksekutif, atau, bergantung pada
24 perannya, karyawan tertentu dari klien asurans.
25
26 921.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk:
27 Tanggung jawab individu dalam tim asurans.
28 Peran anggota keluarga atau individu lain dalam klien, dan kedekatan
29 hubungan.
30
31 Keluarga Inti Anggota Tim Asurans
32
33 921.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi
34 muncul ketika keluarga inti dari anggota tim asurans adalah karyawan yang
35 memiliki posisi untuk memberikan pengaruh signifikan atas hal pokok
36 perikatan.
37
38 921.4-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut meliputi:
39 Posisi yang dipegang oleh anggota keluarga inti.
40 Peran anggota tim asurans.
41
42 921.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi,
43 ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah dengan mengeluarkan
44 individu tersebut dari tim asurans.
45
46
205
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 921.4-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
2 kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah
3 mengatur tanggung jawab dari tim asurans sehingga anggota tim asurans
4 tidak berurusan dengan permasalahan yang menjadi tanggung jawab anggota
5 keluarga inti.
6
7 P921.5 Individu keluarga inti tidak boleh berpartisipasi sebagai anggota tim asurans
8 ketika setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut:
9 (a) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif klien asurans;
10 (b) Karyawan dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan
11 atas informasi hal pokok dari perikatan asurans; atau
12 (c) Berada pada posisi seperti itu selama periode apa pun yang dicakup
13 oleh perikatan atau informasi hal pokok.
14
15 Keluarga Dekat Anggota Tim Asurans
16
17 921.6-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi
18 muncul ketika anggota keluarga dekat tim asurans adalah:
19 (a) Direktur, komisaris, atau pejabat dari klien asurans; atau
20 (b) Karyawan dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan
21 atas informasi hal pokok dari perikatan asurans.
22
23 921.6-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk:
24 Sifat hubungan antara anggota tim asurans dan anggota keluarga
25 dekat.
26 Posisi yang dipegang oleh anggota keluarga dekat.
27 Peran anggota tim asurans.
28
29 921.6-A3 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi,
30 ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah dengan mengeluarkan
31 individu tersebut dari tim asurans.
32
33 921.6-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
34 kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah
35 mengatu tanggung jawab dari tim asurans sehingga anggota tim asurans
36 tidak berurusan dengan permasalahan yang berada dalam tanggung jawab
37 anggota keluarga dekat.
38
39 Hubungan Dekat Lainnya dari Anggota Tim Asurans
40
41 P921.7 Anggota tim asurans harus berkonsultasi sesuai dengan kebijakan dan
42 prosedur Kantor jika anggota tim asurans memiliki hubungan dekat dengan
43 individu yang bukan anggota keluarga inti atau keluarga dekat, tetapi
44 merupakan:
45 (a) Seorang direktur, komisaris, atau pejabat dari klien asurans; atau
46 (b) Seorang karyawan yang memiliki posisi untuk memberikan pengaruh
47 yang signifikan atas informasi hal pokok dari perikatan asurans.
206
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
207
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 922
2
3 PERNAH BEKERJA PADA KLIEN ASURANS
4
5 PENDAHULUAN
6
7 922.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika independen dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
9 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 922.2 Jika anggota tim asurans baru saja menjabat sebagai direktur, komisaris,
13 pejabat eksekutif, atau karyawan dari klien asurans, maka ancaman
14 kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi, atau ancaman kedekatan
15 mungkin muncul. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi
16 spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam
17 keadaan tersebut.
18
19 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
20
21 Jasa Selama Periode yang Dicakup oleh Laporan Asurans
22
23 P922.3 Tim asurans tidak boleh memasukan individu yang selama periode yang
24 dicakup oleh laporan asurans:
25 Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif
26 dari klien asurans; atau
27 Pernah bekerja sebagai karyawan dengan posisi untuk memberikan
28 pengaruh signifikan atas informasi hal pokok dari perikatan asurans.
29
30 Jasa Sebelum Periode yang Dicakup oleh Laporan Asurans
31
32 922.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi, atau ancaman
33 kedekatan dapat muncul jika, sebelum periode yang dicakup oleh laporan
34 asurans, anggota tim asurans:
35 (a) Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif
36 dari klien asurans; atau
37 (b) Pernah bekerja sebagai karyawan dengan posisi memberikan pengaruh
38 yang signifikan atas informasi hal pokok dari perikatan asurans.
39 Misalnya, ancaman akan muncul jika keputusan yang dibuat atau pekerjaan
40 yang dilakukan oleh individu pada periode sebelumnya, saat dipekerjakan
41 oleh klien, harus dievaluasi pada periode berjalan sebagai bagian dari
42 perikatan asurans kini.
43
44 922.4-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk:
45 Posisi yang dipegang individu dengan klien.
46 Rentang waktu sejak individu mengundurkan diri dari klien.
47 Peran anggota tim asurans.
208
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 922.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman
2 kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi, atau ancaman kedekatan
3 adalah dengan menugaskan penelaah yang tepat atas pekerjaan yang
4 dilakukan oleh anggota tim asurans.
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
209
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 923
2
3 RANGKAP JABATAN SEBAGAI DIREKTUR, KOMISARIS, ATAU PEJABAT EKSEKUTIF
4 KLIEN ASURANS
5
6 PENDAHULUAN
7
8 923.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
9 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
10 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap
11 independensi.
12
13 923.2 Merangkap jabatan sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif klien
14 asurans dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman
15 telaah pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik
16 yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan
17 tersebut.
18
19 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
20
21 Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif
22
23 P923.3 Rekan atau karyawan Kantor tidak boleh berperan sebagai direktur,
24 komisaris, atau pejabat eksekutif klien asurans Kantor.
25
26 Sekretaris Perusahaan
27
28 P923.4 Rekan atau karyawan Kantor tidak boleh berperan sebagai sekretaris
29 perusahaan untuk klien asurans Kantor, kecuali:
30 (a) Praktik ini secara spesifik diizinkan berdasarkan peraturan perundang-
31 undangan yang berlaku, aturan, atau praktik profesional;
32 (b) Manajemen membuat semua keputusan; dan
33 (c) Tugas dan aktivitas yang dilakukan terbatas pada aktivitas yang bersifat
34 rutin dan administratif, seperti menyiapkan notulen dan menyiapkan
35 laporan kepada otoritas.
36
37 923.4-A1 Posisi Sekretaris perusahaan memiliki implikasi yang berbedadi berbagai
38 yurisdiksi. Tugas seorang sekretaris dapat berkisar dari: tugas administratif
39 (seperti manajemen personalia dan pemeliharaan catatan dan dokumen
40 perusahaan) sampai tugas yang beragam, seperti memastikan bahwa
41 perusahaan mematuhi peraturan atau memberikan advis tentang
42 permasalahan tata kelola perusahaan. Secara umum posisi ini menyiratkan
43 hubungan yang erat dengan entitas. Oleh karena itu, ancaman muncul jika
44 rekan atau karyawan Kantor berfungsi sebagai sekretaris perusahaan untuk
45 klien asurans. (Informasi lebih lanjut tentang penyediaan jasa non-asurans
46 untuk klien asurans diatur di seksi 950, Ketentuan Jasa Non-asurans kepada
47 Klien asurans.)
48
210
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 924
2
3 PEKERJAAN DENGAN KLIEN ASURANS
4
5 PENDAHULUAN
6
7 924.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen dan
8 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan dalam Seksi 120
9 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
10 independensi.
11
12 924.2 Hubungan kerja dengan klien asurans dapat memunculkan ancaman
13 kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi. Seksi ini
14 menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk
15 menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan seperti itu.
16
17 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
18
19 Umum
20
21 924.3-A1 Ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi dapat muncul jika salah satu
22 dari individu berikut ini menjadi anggota tim asurans atau rekan Kantor
23 Anggota:
24 Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari klien asurans.
25 Karyawan dengan posisi untuk memberikan pengaruh yang signifikan
26 atas informasi hal pokok perikatan asurans.
27
28 Pembatasan Mantan Rekan atau Anggota Tim Asurans
29
30 P924.4 Jika mantan rekan telah bergabung dengan klien asurans dari Kantor atau
31 mantan anggota tim asurans telah bergabung dengan klien asurans sebagai:
32 Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif; atau
33 Karyawan dalam posisi memberikan pengaruh yang signifikan atas
34 informasi hal pokok dari perikatan asurans,
35 maka individu tersebut tidak boleh terus berpartisipasi dalam bisnis Kantor
36 atau aktivitas profesional.
37
38 924.4-A1 Bahkan jika salah satu individu sebagaimana dijelaskan dalam paragraf
39 P924.4 telah bergabung dengan klien asurans dalam posisi seperti itu dan
40 tidak terus berpartisipasi dalam bisnis atau aktivitas profesional Kantor, maka
41 ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi mungkin masih dapat muncul.
42
43 924.4-A2 Ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi juga dapat muncul jika mantan
44 rekan Kantor telah bergabung dengan entitas pada salah satu posisi yang
45 diuraikan dalam paragraf 924.3-A1 dan entitas tersebut kemudian menjadi
46 klien asurans Kantor.
47
211
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
212
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 940
2
3 HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA PERSONEL DENGAN KLIEN
4 ASURANS
5
6 PENDAHULUAN
7
8 940.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
9 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan dalam Seksi 120
10 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap
11 independensi.
12
13 940.2 Ketika seorang individu terlibat dalam perikatan asurans yang bersifat
14 berulang selama periode waktu yang panjang, maka ancaman kedekatan dan
15 ancaman kepentingan pribadi dapat muncul. Seksi ini menetapkan
16 persyaratan dan materi aplikasi yang relevan untuk menerapkan kerangka
17 kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
18
19 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
20
21 Umum
22
23 940.3-A1 Ancaman kedekatan dapat muncul sebagai hasil dari hubungan yang lama
24 antara seseorang dengan:
25 (a) Klien asurans;
26 (b) Manajemen senior klien asurans; atau
27 (c) Hal pokok dan informasi hal pokok perikatan asurans.
28
29 940.3-A2 Ancaman kepentingan pribadi dapat muncul sebagai akibat dari kekhawatiran
30 individu akan kehilangan klien asurans lama atau kepentingan untuk
31 mempertahankan hubungan pribadi yang erat dengan anggota manajemen
32 senior atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Ancaman seperti
33 itu mungkin memengaruhi pertimbangan individu secara tidak tepat.
34
35 940.3-A3 Faktor yang relevan untuk mengevaluasi level ancaman kedekatan atau
36 ancaman kepentingan pribadi termasuk:
37 Sifat dari perikatan asurans.
38 Berapa lama seseorang telah menjadi anggota tim asurans, senioritas
39 individu dalam tim, dan sifat dari peran yang dilakukan, termasuk
40 apakah hubungan seperti itu ada saat individu berada di Kantor
41 sebelumnya.
42 Sejauh mana pekerjaan individu diarahkan, ditelaah dan disupervisi
43 oleh lebih banyak personel senior.
44 Sejauh mana individu, karena senioritas individu, memiliki kemampuan
45 untuk memengaruhi hasil dari perikatan asurans, misalnya, dengan
46 membuat keputusan penting atau mengarahkan pekerjaan anggota tim
47 perikatan lainnya.
213
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
214
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 950
2
3 PENYEDIAAN JASA NON-ASURANS KEPADA KLIEN ASURANS SELAIN PERIKATAN
4 AUDIT DAN PERIKATAN REVIU
5
6 PENDAHULUAN
7
8 950.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
9 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
10 dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap
11 independensi.
12
13 950.2 Kantor mungkin menyediakan berbagai jasa non-asurans kepada klien
14 asurans, yang konsisten dengan keterampilan dan keahliannya. Pemberian
15 jasa non-asurans tertentu kepada klien asurans dapat memunculkan
16 ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika dan ancaman
17 terhadap independensi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi
18 spesifik yang relevan ketika menerapkan kerangka kerja konseptual dalam
19 keadaan tersebut.
20
21 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
22
23 Umum
24
25 P950.3 Sebelum Kantor menerima perikatan untuk memberikan jasa non-asurans
26 kepada klien asurans, Kantor harus menentukan apakah pemberian jasa
27 tersebut dapat memunculkan ancaman terhadap independensi.
28
29 950.3-A1 Persyaratan dan materi aplikasi pada seksi ini membantu Kantor dalam
30 menganalisis jenis jasa non-asurans tertentu dan ancaman terkait yang
31 mungkin muncul ketika Kantor menerima atau memberikan jasa non-asurans
32 kepada klien asurans.
33
34 950.3-A2 Praktik bisnis baru, evolusi pasar keuangan dan perubahan teknologi
35 informasi adalah salah satu perkembangan yang membuat tidak mungkin
36 untuk menyusun semua daftar jasa non-asurans yang mungkin diberikan
37 kepada klien asurans. Akibatnya, Kode Etik ini tidak mencantumkan daftar
38 lengkap semua jasa non-asurans yang mungkin diberikan kepada klien
39 asurans.
40
41 Mengevaluasi Ancaman
42
43 950.4-A1 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul ketika
44 menyediakan jasa non-asurans kepada klien asurans meliputi:
45 Sifat, ruang lingkup, dan tujuan jasa.
46 Level ketergantungan terhadap keluaran jasa sebagai bagian dari
47 perikatan asurans.
215
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
216
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 tidak terkait dengan hal pokok atau informasi hal pokok dari perikatan asurans
2 yang diberikan oleh Kantor.
3
4 950.6-A1 Tanggung jawab manajemen mencakup mengendalikan, memimpin, dan
5 mengarahkan entitas, termasuk membuat keputusan mengenai akuisisi,
6 alokasi, dan pengendalian atas sumber daya manusia, keuangan, teknologi,
7 sumber daya berwujud dan takberwujud.
8
9 950.6-A2 Pemberian jasa non-asurans kepada klien asurans memunculkan ancaman
10 kepentingan pribadi dan ancaman telaah pribadi jika Kantor mengambil alih
11 tanggung jawab manajemen saat memberikan jasa. Sehubungan dengan
12 penyediaan jasa yang terkait dengan hal pokok atau informasi hal pokok dari
13 perikatan asurans yang diberikan oleh Kantor, maka pengambilalihan
14 tanggung jawab manajemen juga memunculkan ancaman kedekatan dan
15 mungkin dapat menciptakan ancaman advokasi karena Kantor terlalu dekat
16 dengan cara pandang dan kepentingan manajemen.
17
18 950.6-A3 Penentuan apakah suatu aktivitas merupakan tanggung jawab manajemen
19 bergantung pada keadaan serta mensyaratkan penggunaan pertimbangan
20 profesional. Contoh aktivitas yang dianggap sebagai tanggung jawab
21 manajemen meliputi:
22 Menetapkan kebijakan dan arah strategis.
23 Mempekerjakan atau memberhentikan karyawan.
24 Mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan
25 dalam kaitannya dengan pekerjaan karyawan untuk entitas.
26 Otorisasi transaksi.
27 Mengendalikan atau mengelola rekening bank atau investasi.
28 Memutuskan rekomendasi Kantor atau pihak ketiga lain yang akan
29 diimplementasikan.
30 Melaporkan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola atas
31 nama manajemen.
32 Mengambil alih tanggung jawab untuk merancang,
33 mengimplementasikan, memantau, dan menjaga pengendalian internal.
34
35 950.6-A4 Memberikan advis dan rekomendasi untuk membantu manajemen klien
36 asurans dalam melaksanakan tanggung jawabnya tidak sama dengan
37 mengambil alih tanggung jawab manajemen. (Ref: Paragraf P950.6 hingga
38 950.6-A3).
39
40 P950.7 Untuk menghindari pengambilalihan tanggung jawab manajemen ketika
41 memberikan jasa non-asurans kepada klien asurans yang terkait dengan hal
42 pokok atau informasi hal pokok dari perikatan asurans, maka Kantor harus
43 meyakini bahwa manajemen klien membuat semua pertimbangan dan
44 keputusan terkait yang merupakan tanggung jawab manajemen. Hal tersebut
45 termasuk memastikan bahwa manajemen klien:
46 (a) Menunjuk individu yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan
47 pengalaman yang sesuai untuk bertanggung jawab setiap saat atas
217
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
218
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 SEKSI 990
2
3 LAPORAN YANG MENCAKUP PEMBATASAN DISTRIBUSI DAN PENGGUNAANNYA
4 (PERIKATAN ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU)
5
6 PENDAHULUAN
7
8 990.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
9 menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120
10 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap
11 independensi.
12
13 990.2 Seksi ini menetapkan modifikasi tertentu atas Bagian 4B yang diizinkan dalam
14 keadaan tertentu yang melibatkan perikatan asurans ketika laporan tersebut
15 mencakup pembatasan distribusi dan penggunaannya. Pada seksi ini,
16 perikatan untuk menerbitkan laporan asurans yang dibatasi distribusi dan
17 penggunaannya sesuai keadaannya, ditetapkan pada paragraf P990.3
18 di eb ebagai e ika a a a a g e e hi e a a a .
19
20 PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI
21
22 Umum
23
24 P990.3 Ketika Kantor bermaksud untuk menerbitkan laporan perikatan asurans yang
25 mencakup pembatasan distribusi dan penggunaannya, maka persyaratan
26 independensi yang diatur pada bagian 4B harus memenuhi syarat untuk
27 modifikasi yang diizinkan dalam seksi ini, namun hanya jika:
28 (a) Kantor berkomunikasi dengan pengguna laporan auditor mengenai
29 persyaratan independensi yang dimodifikasi yang akan diterapkan
30 dalam menyediakan jasa; dan
31 (b) Pengguna yang dituju memahami tujuan, informasi hal pokok, dan
32 keterbatasan laporan, serta menyetujui penerapan modifikasi secara
33 eksplisit.
34
35 990.3-A1 Pengguna yang dituju mungkin memperoleh pemahaman tentang tujuan,
36 informasi hal pokok, dan keterbatasan laporan dengan berpartisipasi, baik
37 secara langsung, atau tidak langsung melalui perwakilan yang memiliki
38 kewenangan bertindak untuk pengguna yang dituju, dalam menentukan sifat
39 dan ruang lingkup perikatan. Dalam kedua kasus tersebut, partisipasi ini
40 membantu Kantor untuk berkomunikasi dengan pengguna yang dituju tentang
41 permasalahan independensi, termasuk keadaan yang relevan untuk
42 menerapkan kerangka kerja konseptual. Hal tersebut juga memungkinkan
43 Kantor untuk mendapatkan kesepakatan dari pengguna yang dituju dengan
44 persyaratan independensi yang dimodifikasi.
45
46
47
219
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 P990.4 Apabila pengguna yang dituju adalah kelompok pengguna yang tidak dapat
2 diidentifikasi secara spesifik berdasarkan nama pada saat ketentuan
3 perikatan ditetapkan, maka Kantor kemudian akan membuat pengguna
4 tersebut menyadari modifikasi persyaratan independensi telah disetujui oleh
5 perwakilannya.
6
7 990.4-A1 Misalnya, ketika pengguna yang dituju adalah kelompok pengguna seperti
8 pemberi pinjaman dalam pengaturan pinjaman sindikasi, maka Kantor harus
9 menjelaskan modifikasi persyaratan independensi dalam surat perikatan
10 kepada perwakilan pemberi pinjaman. Perwakilan tersebut kemudian mungkin
11 membuat surat perikatan Kantor tersedia bagi semua anggota kelompok
12 pemberi pinjaman untuk memenuhi persyaratan bagi Kantor yang membuat
13 pengguna menyadari bahwa modifikasi persyaratan independensi telah
14 disetujui oleh perwakilannya.
15
16 P990.5 Ketika Kantor melakukan perikatan asurans yang memenuhi persyaratan,
17 maka setiap modifikasi pada bagian 4B harus dibatasi sebagaimana yang
18 ditetapkan padaparagraf P990.7 dan P990.8.
19
20 P990.6 Jika Kantor juga menerbitkan laporan asurans yang tidak mencakup
21 pembatasan distribusi dan penggunaannya untuk klien yang sama, maka
22 Kantor harus menerapkan bagian 4B untuk perikatan asurans tersebut.
23
24 Kepentingan Keuangan, Pinjaman dan Jaminan, Hubungan Bisnis yang Dekat, dan
25 Hubungan Keluarga dan Pribadi
26
27 P990.7 Ketika Kantor melakukan perikatan asurans yang memenuhi persyaratan,
28 maka:
29 (a) Ketentuan relevan yang ditetapkan pada Seksi 910, 911, 920, 921, 922
30 dan 924 hanya berlaku untuk anggota tim perikatan, dan anggota
31 keluarga inti atau keluarga dekat;
32 (b) Kantor harus mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi setiap
33 ancaman terhadap independensi yang muncul karena kepentingan dan
34 hubungan, sebagaimana diatur di Seksi 910, 911, 920, 921, 922 dan
35 924, antara klien asurans dan anggota tim perikatan berikut;
36 (i) Pihak yang memberikan konsultansi mengenai isu spesifik terkait
37 teknis atau industri, transaksi, atau peristiwa; dan
38 (ii) Pihak yang memberikan pengendalian mutu untuk perikatan,
39 termasuk pihak yang melakukan penelaahan pengendalian mutu
40 perikatan; dan
41 (c) Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi setiap ancaman bahwa tim
42 perikatan memiliki alasan untuk meyakini hal tersebut muncul karena
43 kepentingan dan hubungan antara klien asurans dan pihak lain dalam
44 Kantor yang dapat secara langsung memengaruhi hasil perikatan
45 asurans, sebagaimana diatur di seksi 910, 911, 920, 921, 922 dan 924.
46
47
48
220
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1 990.7-A1 Pihak lain dalam Kantor yang dapat secara langsung memengaruhi hasil dari
2 perikatan asurans termasuk mereka yang merekomendasikan kompensasi,
3 atau yang menyediakan pengawasan langsung, manajemen atau
4 pengawasan lainnya, dari rekan perikatan asurans sehubungan dengan
5 kinerja perikatan asurans.
6
7 P990.8 Ketika Kantor melakukan perikatan asurans yang memenuhi persyaratan,
8 Kantor tidak boleh memiliki kepentingan keuangan material secara langsung
9 atau tidak langsung pada klien asurans.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
221
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
222
KODE ETIK
PROFESI AKUNTAN PUBLIK
2020
Con ac Us
Head Office
Office 8 Building 12th Floor, Unit 12 I - 12 J
Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 28
Senopati Raya
Jl. Jend. Sudirman Kav.52 – 53
Jakarta Selatan 12190
Hak Cipta © 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia