Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“RINGKASAN TENTANG KODE ETIK PROFESI AKUNTAN DI INDONEISA DAN


PENERAPANNYA”

Dibuat sebagai syarat memenuhi tugas individu mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi Akuntansi

Dosen Pengampu : Nedi Hendri, S.E., M.Si.., Akt, CA.

Dibuat Oleh :

Asra Harjanah NPM 19630033

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI A
2021/2022
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN DI INDONEISA DAN PENERAPANNYA

Kode merupakan kumpulan peraturan atau kesepakatan suatu organisasi untuk


maksud maksud tertentu. Etika profesi merupakan karateristik suatu profesi yang
membedakan suatu profesi dengan profesi lainnya, yang berfungsi untuk mengatur tingkah
laku para anggotanya. Sehingga Kode Etik Profesi Akuntansi dapat diartikan sebagai
pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari – hari dalam profesi akuntansi.

A. Profesi Akuntan

Saat ini yang dapat di sebut akuntan adalah mereka yang telah lulus dari
pendidikan strata(S1) program studi akuntansi dan telah memperoleh gelar profesi
akuntan melalui pendidikan profesi akuntansi yang diselenggarakan oleh beberapa
perguruan tinggi yang telah mendapat ijin dari Departemen Pendidikan Nasional atas
rekomendasi dari organisasi profesi Institute AkuntanIndonesia (IAI). Ada 3 golongan
pekerjaan yang dapat digeluti oleh akuntan yaitu:

1. akuntan manajemen
2. auditor internal
3. akuntan publik

Akuntan yang bekerja pada departemen 1 bagian akuntansi sering disebut juga
sebagai akuntan manajemen. Ada 2 jenis laporan akuntansi, yaitu:
1. Laporan Akuntansi Manajemen
2. Laporan Keuangan,terdiri atas :
a. Neraca
b. Laporan Laba/Rugi
c. Catatan Atas Laporan Keuangan
d. Laporan Perubahan Ekuitas
e. Laporan Arus Kas

Fungsi dari laporan keuangan tersebut adalah sebagai alat pertanggung jawaban
manajemen tentang kinerja organisasi yang di kelola pada para pemangku kepentingan.

B. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)


Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan panduan dan aturan bagi
seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan
dunia usaha, pada instansi pemerintah maupun di lingkungan pendidikan dalam
pemenuhan tanggung jawab profesionalnya. Tujuan profesi teknisi akuntan adalah
memenuhi tanggung sedang dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat
kinerja tertinggi dengan orientasi pada kepentingan umum, untuk mencapai tujuan
tersebut terdapat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, diantaranya yaitu:
1. Profesionalisme
2. Kualitas jasa
3. Kepercayaan
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia ada tiga bagian, yaitu:
1. Prinsip Etika
2. Aturan Etika
3. Interpretasi Aturan Etika
Seluruh Akuntan Indonesia bernaung di dalam organisasi profesi yang disebut
Institute Akuntan Indonesia (IAI). Dulu organisasi ini bernama Ikatan Akuntan
Indonesia.Selama beberapa periode kepengurusan,IAI cukup dipimpin oleh seorang
ketua. Namun dengan semakin besarnya organisasi dan makin kompleksnya
permasalahan yang dihadapi, maka padadua periode ini IAI telah dipimpin oleh satu
badan pengurus yang disebut Dewan Pengurus Nasional. Dulu yang dapat menjadi
anggota IAI hanya perorangan yang telah memperoleh gelar akuntan,maka kini
persyaratan lebih di perlonggar dengan diperbolehkannya anggota lembaga dan
lembaga perorangan yang bukan akuntan,asal memenuhi syarat tertentu.

C. Prinsip – prinsip Etika Profesi Akuntan


Kode etik akuntan Indonesia sepuasnya delapan prinsip etika menurut Mulyadi (2001),
sebagai berikut :
1. Tanggung Jawab Sosial
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Obyektivitas
5. Kompetensi dan Kehati – hatian Profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis

Berikut prinsip – prinsip etika akuntan menurut :

1. IFAC
International Federation of Accountants (IFAC) yang didirikan di Munich pada tahun
1977 merupakan federasi dan organisasi akuntan Internasional. Jadi anggotanya
adalah organisasi nasional akuntan dari berbagai Negara. Dewan Perwakilan (The
Council) IFAC yang terdiri dari satu wakil dan setiap organisasi anggota IFAC
bertugas,sebagai berikut:
a. Memilih anggota Dewan Pengurus (The Bord)
b. Menetapkan dasar kontribusi keuangan oleh anggota
c. MenyetuJui perubahan kontitusi IFAC

Program kerja Dewan Pengurus (The Bord) dilaksanakan oleh kelompok


kerja kecil atau komite teknis yang dalam hal ini IFAC memilih tujuh komite teknis,
yaitu:

a. Compliance
b. Education
c. Ethics
d. Financial and Management Accounting
e. Information Technology
f. International Auditing Practices
g. Public Sector
Berikut prinsip-prinsip perilaku profesional, yaitu:
a. Integritas
b. Objektivitas
c. Kompetensi professional dan kehati-hatian
d. Kerahasiaan
e. Perilaku professional

2. AICPA
Kode Perilaku Profesional AICPA terdiri atas dua bagian:
d. Prinsip-prinsip Perilaku Profesional menyatakan tindak - tanduk dan perilaku
ideal.
e. Aturan Perilaku menentukan standar minimum.

Prinsip-prinsip Perilaku Profesional menyediakan kerangka kerja untuk


Aturan Perilaku. Pedoman tambahan untuk penerapan Aturan Perilaku tersedia
melalui:
h. Interpretasi Aturan Perilaku (Interpretations of rules of Conduct)
i. Putusan (Rulings) oleh Professional Ethics Executive Committee.

Berikut 6 prinsip perilaku Profesional, yaitu:


a. Tanggung jawab
b. Kepentingan publik
c. Integritas
d. Objektivitas
e. Kompetensi dan kehati-hatian (due care)
f. Perilaku professional

3. IAI
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia,
senantiasa berusaha untuk tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, baik
dalam lingkup nasional, regional maupun global, khususnya dalam hal-hal yang
mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari dinamika
kegiatan pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957
hingga kini. Setidaknya terdapat tiga tonggak sejarah dalam pengembangan
Standar Akuntansi keuangan di Indonesia. Tonggak sejarah pertama menjelang
diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan
pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku
di Indonesia dalam buku Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Tonggak sejarah kedua
terjadi pada tahun 1984, pada masa itu komite PAI melakukan revisi secara
mendasar terhadap Pai 1973 dan kemudian mengkodifikasikannya dalam Prinsip
Akuntansi Indonesia 1984 dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi
dengan perkembangan dunia usaha. Tonggak sejarah berikutnya pada tahun 1994
IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan mengkodifikasikan dalam
buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994. Sejak tahun 1994, IAI
juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan Standar Akuntansi
Internasional dalam pengembangan standarnya. Pilihan untuk mengacu pada
Standar Akuntansi Internasional merupakan konsekuensi dari keterbukaan profesi
akuntan Indonesia dalam menyongsong globalisasi pasar jasa profesi akuntan.
Berikut prinsip perilaku profesional, yaitu:
a. Tanggung jawab profesi
b. Kepentingan public
c. Integritas
d. Objektivitas dan independesi
e. Kehati-hatian (due care)
f. Perilaku professional
g. Standar teknis
h. Ketepatan bertindak

D. Profesi Akuntan Dalam Sorotan


Walaupun organisasi profesi ini telah ada sejak tahun 1967,namun profesi ini
baru berkembang pada era orde baru, pemerintahan orde baru memprioritaskan
pembangunan dibidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi mempunyai korelasi positif
yang kuat dengan pertumbuhan profesi akuntan.Kemajuan dan pertumbuhan ini
berdampak posotif bagi pertumbuhan dan kemajuan profesi akuntan Indonesia. Profesi
akuntan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari praktik bisnis dan penyelenggaraan
akuntansi pemerintahan,mau tidak mau berada dalam tekanan berat konflik kepentingan
sehingga profesi akuntan juga terseret kedalam praktik-praktik yang tidak etis. Praktik
tidak etis profesi akuntan ini bahkan juga dilakukan oleh sepuluh KAP papan atas.

E. Aturan – aturan & Interpretasi Etika Dalam Kode Etik Akuntansi


Interpretasi aturan etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh badan
yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota dan
pihak-pihak berkepentingan lainnya sebagai panduan dalam penerapan aturan etika,
tanpa dimaksudkan untuk memvatasi lingkup dan penerapanya. Pernyataan etika
profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai interpretasi dan atau aturan etika
sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya. Faktor –
faktor yang mempengaruhi pelanggaran Etika:
1. Kebutuhan individu
2. Tidak ada pedoman
3. Perilaku dan kebiasaan individu yang terakumulasi dan tak dikoreksi
4. Lingkungan yang tidak etis
5. Perilaku dari komunitas
F. Tanggung Jawab Sosial Kantor Akuntan Publik Dalam Etika Profesi Sebagai Suatu
Entitas Bisnis
Tanggung jawab sosial kantor akuntan publik sebagai entitas bisnis bukanlah
pemberian sumbangan atau pemberian layanan gratis. Tanggung jawab sosial kantor
akuntan publik meliputi cirri utama dari profesi akuntan public terutama sikap altruism.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional, setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam semua kegiatan
yang dilakukannya. Sebagai entitas bisnis layaknya entitas-entitas bisnis lain, kantor
akuntan public juga dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya
dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks
lagi.

G. Struktur Etika Lembaga Akuntan Indonesia


Tujuan profesi akuntansi adalah untuk memenuhi tanggung jawab dengan
standar profesionalisme tertinggi. Ada 4 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, yaitu:
2. Kridibilitas. Masyarakat perlu tidak dan sistem informasi.
3. Profesionalisme. Diperlukan individu yang jelas dapat di indentifikasikan oleh
pemakai jasa akuntan sebagai profesional bidang akuntansi.
4. Kualitas jasa. Keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan
dengan standar kinerja tertinggi.
5. Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus merasa yakin bahwa terdapat kerangka
etika profesional yang melanda mempersembahkan jasa oleh akuntan.

H. Pengawasan Dan Perizinan Kap


Fungsi utama organisasi profesi IAI adalah sebagai wadah untuk mengatur,
membina, mengasi kualitas kinerja dan perilaku anggota agar selalu dapat menjaga citra
profesinya dimata publik. IAI-KAP atau IAPI sebagai sub-organisasi di bawah ini
memegang peran penting bagi kehidupan bisnis dan perekonomian. Sementara itu,
badan atau lembaga yang kepentingan langsung untuk melakukan pembinaan dan
pengawasan atas kinerja profesi akuntan, antara lain :
1. Menteri keuangan RI
2. Kualitas tinjauan oleh direktur Jendral Lembaga Kerja dan Departemen keuangan RI
3. IAI dan kompartemen IAI yang terkait
4. Dewan Kehormatan IAPI
5. Dewan tinjauan bersama IAPI
6. Bapepam LK
Contoh Kasus Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi

Kasus KAP Anderson dan Enron

Kasus KAP Anderson dan Enron terungkap saat Enron mendaftarkan kebangkrutannya
ke pengadilan pada tanggal 2 Desember 2001. Saat terungkap terdapat hutang perusahaan
yang tidak dilaporkan yang menyebabkan nilai investasi dan laba yang ditahan berkurang
dalam jumlah yang sama. Sebelum kebangkrutan Enron terungkap KAP Anderson
mempertahankan Enron sebagai klien perusahaan dengan memanipulasi laporan keuangan
dan penghancuran dokumen atas kebangkrutan Enron, dimana sebelumnya Enron menyatakan
bahwa periode pelaporan keuangan yang bersangkutan tersebut, perusahaan mendapatkan
laba bersih sebesar $ 393, padahal pada periode tersebut perusahaan mengalami kerugian
sebesar $ 644 juta yang disebabkan oleh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan yang didirikan oleh Enron.

Komentar : Kecurangan yang dilakukan oleh Arthur Andersen telah banyak melanggar
prinsip etika profesi akuntan diantaranya yaitu melanggar prinsip integritas dan perilaku
profesional. KAP Arthur Andersen tidak dapat memelihara dan meningkatkan kepercayaan
publik sebagai KAP yang masuk kategori The Big Five dan tidak berperilaku profesional serta
konsisten dengan reputasi profesi dalam mengaudit laporan keuangan dengan melakukan
penyamaran data. Selaini tu Arthur Andesen juga melanggar prinsip standar teknis karena tidak
melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang
relevan.
KESIMPULAN

Etika profesi akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan
buruknya manusia sejauh yang dapat jangkauan oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai
Akuntan. Tujuan profesi teknisi akuntansi adalah memenuhi tanggung sedang dengan standar
profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi dengan orientasi pada kepentingan
umum. Terdapat 8 prinsip etika profesi akuntan yang perlu diterapkan dalam aktivitas akuntansi
yaitu tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas obyektivitas, kompetensi dan
kehati-hatian professional, kerahasiaan perilaku professional dan standar teknis. Dalam
penerapan bidang keilmuannya, seorang akuntan tidak boleh melanggar prinsip-prinsip dari
profesinya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai