Xl Akl 2
Guru Pembimbing
( Trismi Meldiawati S.Pd )
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga memperlancarkan proses pembuatan makalah ini, Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik yang di berikan.
Akhir kata kami berharap semoga isi makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi bagi siapa saja yang membacanya. Sekian, Terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari
akuntansi sektor publik, yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang
berkaitan dengan keuangan daerah. Yang disebut keuangan daerah adalah
semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Ruang lingkup keuangan negara yang dikelola langsung oleh Pemerintah
Pusat adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan yang
dikelola langsung oleh Pemerintah Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Baik APBN maupun APBD merupakan inti dari
akuntansi keuangan pemerintahan. Oleh karena itu, kedudukan APBN dan
APBD dalam penatausahaan keuangan dan akuntansi pemerintahan sangat lah
penting. APBN dan APBD merupakan rencana kegiatan pemerintah yang
dinyatakan dalam satuan uang dan meliputi rencana pengeluaran dan
pemenuhan pengeluaran tersebut. Setelah dikeluarkannya paket Undang-
Undang Keuangan Negara yaitu UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, UU No. 1 Tahun2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU No. 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, maka informasi keuangan negara yang meliputi Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dilengkapi dengan informasi Neraca, Laporan Arus Kas,
Catatan atas Laporan Keuangan, selain informasi mengenai Laporan Realisasi
APBN/APBD. Pelaporan keuangan pemerintah selanjutnya harus mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintah seperti yang tertuang dalam PP 24 Tahun
2005. Selanjutnya dalam PP No. 58 Tahun 2005tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah diatur bahwa Pemerintah Daerah harus membuat sistem akuntansi
yang diatur dengan Peraturan Kepala Daerah. Sistem akuntansi keuangan
pemerintah daerah adalah sistem akuntansi untuk mencatat, menggolongkan,
menganalisis, mengikhtisarkan dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan APBD.
1.2 Tujuan
-untuk mengetahui siklus akuntansi pemerintahan daerah
-untuk mengetahui pencatatan kedalam jurnal
- untuk mengetahui jenis’ jurnal
-untuk mengetahui pemostingan ke buku besar
-untuk mengetahui contoh dari buku besar
1.3 Manfaat
-Memberikan Informasi Keuangan Secara Akurat
-Mencapai Tujuan Sesuai Rencana
-Menyelesaikan Kegiatan Dengan Tepat Waktu
-Transaksi Keuangan Dilakukan Secara Transparan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pemerintah Provinsi / Kabupaten / Kota...
Jurnal Umum
Halaman : ....
Tanggal Kode Rekening Uraian Ref Debit Kredit
Karena pemerintah menerapkan dua basis pencatatan yakni basis akrual dan basis
kas, maka jurnal pencatatannya juga terdapat dua jenis, yakni dalam jurnal LO dan jurnal
LRA. Jurnal LO merupakan jurnal yang digunakan mencatat transaksi-transaksi secara
akrual khususnya transaksi terkait akun neraca dan laporan operasional (LO). Jurnal LO
ini disebut juga jurnal finansial.
Sementara itu, jurnal LRA merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi berupa realisasi anggaran yang dicatat berdasarkan basis kas. Jurnal jenis ini
disebut juga jurnal anggaran.
3
Pemerintah Kabupaten Mekar
Dinas Perhubungan
Buku Jurnal SKPD
Halaman : 01
3 1 3 01 01 RK-PPKD - Rp120.000.000,00
( Jurnal LO )
3 1 2 05 01 Estimasi - Rp120.000.000,00
Perubahan SAL
( Jurnal LRA )
4
Pemostingan setiap akun biasanya dilakukan secara urut sesuai dengan kode
rekeningnya. Dengan demikian, pengguna dapat melihatnya secara runtut.
Selanjutnya saldo-saldo pada masing-masing akun buku besar diringkas ke dalam
neraca saldo. Neraca saldo merupakan ringkasan dari buku besar.
5
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
6
DAFTAR PUSTAKA
content://com.android.chrome.FileProvider/images/screenshot/
1695621710460313748868.png
https://www.coursehero.com/file/39586641/Makalah-ASPdocx/.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
www.soltius.co.id/id/blog/Manfaat-Sistem-Akuntansi-pada-Penerapan-Pemerintah-Daerah
%23:~:text%3DMemberikan%2520Informasi%2520Keuangan%2520Secara%2520Akurat
%26text%3DInformasi%2520keuangan%2520yang%2520diberikan%2520oleh,daerah
%2520untuk%2520mencapai%2520tujuan
%2520akuntabilitas.&ved=2ahUKEwia_oO4i8WBAxXIbmwGHQxxABUQFnoECBEQBQ
&usg=AOvVaw03RH-TjzIhJej9l22s1xfc