Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KONSENTRASI KEAHLIAN AKUNTANSI

PEMBUKUAN DAN PEMOSTINGAN

Xl Akl 2

Guru Pembimbing
( Trismi Meldiawati S.Pd )

Disusun Oleh Kelompok 3 :


1. Siti Harum Hardiyanti
2. Andika Tri Wahyu
3. Aranda Putri Suhendra
4. Cahya Suci
5. Siti Maryanti

SMK NEGERI 1 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikannya sehingga tugas makalah Program Keahlian dengan judul Pembukuan
dan Pemostingan dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat sebagi
kewajiban untuk memenuhi tugas kelempok mata pelajaran KK Akuntansi.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga memperlancarkan proses pembuatan makalah ini, Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik yang di berikan.

Akhir kata kami berharap semoga isi makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi bagi siapa saja yang membacanya. Sekian, Terimakasih.

Palembang, 2 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................................... i


Daftar isi ................................................................................................................................... ii
Bab I .......................................................................................................................................... 1
Bab II ........................................................................................................................................ 2
Bab III........................................................................................................................................ 6
Daftar pustaka ........................................................................................................................... 7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari
akuntansi sektor publik, yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang
berkaitan dengan keuangan daerah. Yang disebut keuangan daerah adalah
semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Ruang lingkup keuangan negara yang dikelola langsung oleh Pemerintah
Pusat adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan yang
dikelola langsung oleh Pemerintah Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Baik APBN maupun APBD merupakan inti dari
akuntansi keuangan pemerintahan. Oleh karena itu, kedudukan APBN dan
APBD dalam penatausahaan keuangan dan akuntansi pemerintahan sangat lah
penting. APBN dan APBD merupakan rencana kegiatan pemerintah yang
dinyatakan dalam satuan uang dan meliputi rencana pengeluaran dan
pemenuhan pengeluaran tersebut. Setelah dikeluarkannya paket Undang-
Undang Keuangan Negara yaitu UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, UU No. 1 Tahun2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU No. 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, maka informasi keuangan negara yang meliputi Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dilengkapi dengan informasi Neraca, Laporan Arus Kas,
Catatan atas Laporan Keuangan, selain informasi mengenai Laporan Realisasi
APBN/APBD. Pelaporan keuangan pemerintah selanjutnya harus mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintah seperti yang tertuang dalam PP 24 Tahun
2005. Selanjutnya dalam PP No. 58 Tahun 2005tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah diatur bahwa Pemerintah Daerah harus membuat sistem akuntansi
yang diatur dengan Peraturan Kepala Daerah. Sistem akuntansi keuangan
pemerintah daerah adalah sistem akuntansi untuk mencatat, menggolongkan,
menganalisis, mengikhtisarkan dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan APBD.

1.2 Tujuan
-untuk mengetahui siklus akuntansi pemerintahan daerah
-untuk mengetahui pencatatan kedalam jurnal
- untuk mengetahui jenis’ jurnal
-untuk mengetahui pemostingan ke buku besar
-untuk mengetahui contoh dari buku besar

1.3 Manfaat
-Memberikan Informasi Keuangan Secara Akurat
-Mencapai Tujuan Sesuai Rencana
-Menyelesaikan Kegiatan Dengan Tepat Waktu
-Transaksi Keuangan Dilakukan Secara Transparan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Siklus Akuntansi Pemerintah Daerah


Siklus Akuntansi Pemerintah Daerah ada 9 tahapan yaitu sebagai berikut :
1.Menganalisis transaksi
2.Menjurnal transaksi
3.Memosting jurnal ke dalam buku besar
4.Menyusun neraca saldo
5.Menjurnal transaksi penyesuaian dan memosting jurnal penyesuaian
6.Menyusun neraca saldo setelah disesuaikan
7.Menyusun laporan keuangan
8.Menjurnal dan memosting ayat jurnal penutup
9.Menyusun neraca saldo setelah penutupan
Siklus akuntansi yang pokok adalah kesembilan tahap di atas.

B. Pencatatan dalam jurnal


Pencatatan ke dalam jurnal merupakan tahap ke dua dalam siklus akuntansi. Jurnal
merupakan Catatan kronologis dan sistematis atas seluruh transaksi keuangan yang
terjadi pada sebuah entitas. Dalam melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal
digunakan sistem double-entry, yakni setiap transaksi akan dicatat di sisi debit dan
kredit.
Pencatatan dalam jurnal dilakukan dengan aturan sebagai berikut :
a.Jurnal dicatat secara kronologis berdasarkan tanggal terjadinya kejadian/transaksi
keuangan.
B.Mencatat terlebih dahulu akun yg berada di sisi debit, lalu mencatat akun yang berada
di sisi kredit.
C.Mencatat akun yang berada di sisi kredit dengan menjorok ke kanan.
D.Pencatatan dilakukan pada saat terjadinya kejadian/transaksi keuangan.
Berikut ini format jurnal yang digunakan dalam pencatatan akuntansi pemerintah daerah.

2
Pemerintah Provinsi / Kabupaten / Kota...
Jurnal Umum
Halaman : ....
Tanggal Kode Rekening Uraian Ref Debit Kredit

Karena pemerintah menerapkan dua basis pencatatan yakni basis akrual dan basis
kas, maka jurnal pencatatannya juga terdapat dua jenis, yakni dalam jurnal LO dan jurnal
LRA. Jurnal LO merupakan jurnal yang digunakan mencatat transaksi-transaksi secara
akrual khususnya transaksi terkait akun neraca dan laporan operasional (LO). Jurnal LO
ini disebut juga jurnal finansial.
Sementara itu, jurnal LRA merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi berupa realisasi anggaran yang dicatat berdasarkan basis kas. Jurnal jenis ini
disebut juga jurnal anggaran.

A. Jurnal LO atau Jurnal Finansial


Jurnal LO digunakan untuk mencatat transaksi keuangan terkait akun dengan
aset, kewajiban, dan ekuitas, pendapatan-LO, dan beban. Jurnal ini akan
menghasilkan Laporan Operasional LO dan Neraca.

B. Jurnal LRA atau Jurnal Anggaran


Jurnal LRA digunakan untuk mencatat transaksi keuangan terkait akun
pendapatan LRA, belanja, transfer, dan pembiayaan yang dilakukan secara tunai atau
melibatkan kas. Jadi selain mencetak Jurnal LO entitas juga mencatat Jurnal LRA.
Jurnal LRA sebenarnya adalah langkah opsional.
Contoh jurnal pada Pemerintah Kabupaten Mekar di bawah ini dengan saksama.

3
Pemerintah Kabupaten Mekar
Dinas Perhubungan
Buku Jurnal SKPD
Halaman : 01

Tanggal Kode Rekening Uraian Ref Debit Kredit

02-01-2019 1 3 2 04 01 Kendaraan Dinas Rp120.000.000,00 -


Bermotor
Perorangan

3 1 3 01 01 RK-PPKD - Rp120.000.000,00
( Jurnal LO )

02-01-2019 5 2 2 04 01 Belanja Modal Rp120.000.000,00 -


Pengadaan
Kendaraan Dinas
Bermotor
Perorangan

3 1 2 05 01 Estimasi - Rp120.000.000,00
Perubahan SAL

( Jurnal LRA )

C. Pemostingan kebuku besar


Setelah penjurnalan dilakukan , tahap selanjutnya adalah pemostingan kebuku besar.
Posting merupakan proses klasifikasi transaksi dari jurnal ke buku besar Buku besar adalah
kumpulan catatan transaksi per akun. Pada tahap ini, setiap akun beserta jumlahnya dari buku
jurnal dipindahkan ke buku besar masing-masing akun. Setiap akun memiliki satu buku
besarnya masing-masing sehingga jumlah buku besar yang dimiliki sebuah entitas sama
banyaknya dengan jumlah akun yang dimilikinya. Berikut ini merupakan format buku besar
yang digunakan pada akuntansi pemerintah daerah.

Pemerintah Provinsi / Kabupaten / Kota...


Buku Besar
SKPD :.....
Nama Rekening :.....
Kode Rekening :.....

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

4
Pemostingan setiap akun biasanya dilakukan secara urut sesuai dengan kode
rekeningnya. Dengan demikian, pengguna dapat melihatnya secara runtut.
Selanjutnya saldo-saldo pada masing-masing akun buku besar diringkas ke dalam
neraca saldo. Neraca saldo merupakan ringkasan dari buku besar.

5
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan

Dari materi yang telah dibahas maka penulis dapat menyimpulkan


bahwa Siklus akuntansi adalah tahap- tahap yang ada dalam sistem akuntansi. Tahap –
tahap tersebut meliputi (Sugiri,2001:13) :1) Mendokumentasi transaksi keuangan
dalam bukti dan melakukan analisis transaksi keuangan tersebut.2) Mencatat
transaksi keuangan dalam buku jurnal. Tahapan ini disebutmenjurnal.3)
Meringkas dalam buku besar, transaksi keuangan yang sudah dijurnal. Tahapan
ini disebut posting.

6
DAFTAR PUSTAKA

content://com.android.chrome.FileProvider/images/screenshot/
1695621710460313748868.png
https://www.coursehero.com/file/39586641/Makalah-ASPdocx/.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
www.soltius.co.id/id/blog/Manfaat-Sistem-Akuntansi-pada-Penerapan-Pemerintah-Daerah
%23:~:text%3DMemberikan%2520Informasi%2520Keuangan%2520Secara%2520Akurat
%26text%3DInformasi%2520keuangan%2520yang%2520diberikan%2520oleh,daerah
%2520untuk%2520mencapai%2520tujuan
%2520akuntabilitas.&ved=2ahUKEwia_oO4i8WBAxXIbmwGHQxxABUQFnoECBEQBQ
&usg=AOvVaw03RH-TjzIhJej9l22s1xfc

Anda mungkin juga menyukai