Anda di halaman 1dari 78

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SINTANG

NOMOR … TAHUN …
TENTANG
RENCANA AKSI PENERAPAN STANDAR
PELAYANAN MINIMAL DAERAH DI
KABUPATEN SINTANG TAHUN 2023-2027

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan YME atas
segala berkat dan karunianya, dalam proses penyusunan Peraturan Bupati
tentang Rencana Aksi Penerapan Standar Pelayanan Minimal Daerah (Renaksi
Penerapan SPM Daerah) Bupati Sintang, sehingga dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal. Penekanan kata “minimal” dalam
istilah SPM ini mengacu pada batas minimal tingkat cakupan dan kualitas
pelayanan dasar yang harus dicapai oleh daerah dengan batas waktu yang
ditentukan. Untuk memastikan pemenuhan layanan dasar secara minimal,
pemerintah Kabupaten Sintang melakukan pemetaan untuk melihat sejauh
mana jangkauan pelayanan minimal diterima oleh masyarakat. Hasil pemetaan
persoalan dijadikan sebagai dasar untuk membuat desain perencanaan jangka
menengah pencapaian SPM melalui Renaksi Penerapan SPM Daerah.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
pihak yang telah mendukung penyusunan Renaksi Penerapan SPM Daerah ini.
Semoga Renaksi Penerapan SPM Daerah ini mampu memberikan perubahan
untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah terutama dalam upaya
meningkatkan kualitas layanan dasar bagi masyarakat.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... I
DAFTAR ISI.................................................................................................................... II
DAFTAR TABEL............................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 5
1.1. LATAR BELAKANG...................................................................................................... 5
1.2. TUJUAN DAN SASARAN.............................................................................................. 6
1.3. KONDISI UMUM WILAYAH..........................................................................................6
1.4. DASAR HUKUM PENERAPAN SPM..............................................................................6
1.5. TUGAS DAN FUNGSI TIM PENERAPAN SPM................................................................7
BAB II KONDISI DAN PERMASALAHAN PEMENUHAN PENERAPAN SPM............................9
2.1. KONDISI PEMENUHAN PENERAPAN SPM...................................................................9
2.2. PERMASALAHAN PEMENUHAN PENERAPAN SPM....................................................14
BAB III STRATEGI DAN PEMENUHAN PENERAPAN SPM................................................17
3.1. STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENCANA AKSI............................................................17
3.2. MATRIKS RENCANA AKSI PENERAPAN SPM.............................................................24
BAB IV PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN SPM.......................44
4.1. PEMANTAUAN DAN EVALUASI SPM..........................................................................44
4.2. PELAPORAN PELAKSANAAN RENAKSI PENERAPAN SPM..........................................49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................50
5.1. KESIMPULAN............................................................................................................ 50
5.2. SARAN...................................................................................................................... 50

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kondisi capaian SPM bidang pendidikan di Kabupaten/Kota Tahun 2021................9
Tabel 2.2 Kondisi capaian SPM bidang kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2021................10
Tabel 2.3 Kondisi capaian SPM bidang pekerjaan umum di Kabupaten/Kota Tahun 2021.....11
Tabel 2.4 Kondisi capaian SPM bidang perumahan rakyat di Kabupaten/Kota Tahun 2021...11
Tabel 2.5 Kondisi capaian SPM bidang trantibumlinmas di Kabupaten/Kota Tahun 2021......12
Tabel 2.6 Kondisi capaian SPM bidang sosial di Kabupaten/Kota Tahun 2021.......................13
Tabel 3.1 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Pendidikan Kabupaten Sintang 2023-2027
24
Tabel 3.2 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Kesehatan Sintang 2023-2027.................26
Tabel 3.3 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Pekerjaan Umum Sintang 2023-2027.......29
Tabel 3.4 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Perumahan Rakyat Sintang 2023-2027....30
Tabel 3.5 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, Dan
Pelindungan Masyarakat Kabupaten Sintang 2023-2027.......................................32
Tabel 3.6 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Sosial Sintang 2023-2027........................33
Tabel 4.1 Evaluasi pencapaian indikator SPM........................................................................48

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Alur Penyusunan Rencana Integrasi SPM Dalam Dokrenda..............................69


Gambar 5.2 Strategi Perumusan Program, Kegiatan, Indikator, Target dan Anggaran. .69

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah merupakan pemberian otonomi yang seluas-luasnya
kepada daerah antara lain dimaksudkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan urusan wajib pelayanan dasar
dengan prinsip otonomi yang dilaksanakan secara nyata dan
bertanggungjawab.
Penanganan urusan pemerintahan tersebut dilaksanakan berdasarkan
tugas, wewenang, kewajiban sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah
dalam memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah tersebut dilaksanakan
sejalan dengan tujuan yang akan dicapai dengan melakukan pembinaan dan
pengawasan berupa pemberian pedoman, standar, arahan, bimbingan,
pelatihan, supervisi, pengendalian, koordinasi, Pemantauan dan evaluasi. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang sejalan dengan tujuan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Salah satu bentuk perwujudan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal adalah
dengan menyusun Renaksi Penerapan SPM Daerah dalam bentuk Peraturan
Kepala Daerah. SPM merupakan ketentuan mengenai Jenis Pelayanan Dasar
dan Mutu Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara
minimal, namun terdapat perubahan mendasar dalam pengaturan mengenai
Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar, kriteria penetapan SPM,
dan mekanisme penerapan SPM.
SPM diposisikan untuk menjawab isu-isu krusial dalam penyelengaraan
Pemerintahan Daerah, khususnya dalam pelayanan dasar pada terciptanya
kesejahteraan masyarakat. Upaya ini sangat sesuai dengan apa yang dijamin
dalam konstitusi sekaligus untuk menjaga kelangsungan kehidupan
berbangsa yang serasi, harmonis dan utuh dalam koridor Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Untuk memberikan pelayanan publik secara maksimal
kepada masyarakat yang berorientasi terhadap terwujudnya pelayanan publik
yang prima, maka Pemerintah Kabupaten Sintang menerapkan SPM dengan
tujuan peningkatan pelayanan prima menuju Good Governance.

5
1.2. Tujuan dan Sasaran
Strategi pembangunan daerah yang ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Sintang dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran diwujudkan
dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan merupakan arah
yang ditetapkan oleh instansi pemerintah sebagai dasar untuk dijadikan
pedoman, pegangan dan petunjuk dalam melaksanakan program dan kegiatan
guna tercapainya kelancaran untuk mewujudkan tujuan dan sasaran.
Kebijakan dan program pembangunan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Sintang dalam mencapai sasaran meningkatnya aksebilitas
masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan
kebijakan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik, dengan
program penyempurnaan sistem manajemen pelayanan publik. Sistem yang
demikian diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi
diberbagai tingkatan administrasi dalam rangka peningkatan efektifitas dan
efisiensi penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Penerapan SPM menjadi acuan bagi Pemerintah Kabupaten Sintang
untuk menyusun perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. Pemerintah Kabupaten Sintang menyusun Renaksi
penerapan SPM Daerah yang memuat target tahunan pencapaian SPM
mengacu pada batas waktu pencapaian SPM sesuai dengan Peraturan Menteri
Teknis. Rencana pencapaian SPM dituangkan kedalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Perangkat Daerah
(Renstra PD), target tahunan pencapaian SPM dituangkan ke dalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana kerja Perangkat Daerah (Renja PD),
Kebijakan umum Anggaran (KUA), Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat
Daerah (RKA-PD) sesuai klasifikasi belanja daerah dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan daerah

1.3. Kondisi Umum Wilayah


Secara geografis Kabupaten Sintang dengan ibukota Sintang dan secara
administrasi wilayah Kabupaten Sintang memiliki batasan sebagai berikut:

a. Sebelah utara : Berbatasan dengan Kabupaten Kapuas Hulu dan


Malaysia
b Sebelah selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Melawi, Kabupaten
. Ketapang dan Provinsi Kalimantan Tengah;
c. Sebelah timur : Berbatasan dengan Kabupaten Melawi, Kabupaten
Kapuas Hulu dan Provinsi Kalimantan Tengah;

6
d Sebelah barat : Berbatasan dengan Kabupaten Sanggau,
. Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau.

Kabupaten Sintang memiliki luas wilayah 21.638,20 km². Wilayah


Kabupaten Sintang merupakan daerah perbukitan dengan luas sekitar
13.573,75 km² atau sekitar 62,74 persen dari luas Kabupaten Sintang (21.635
km²). Sebagai daerah yang berhutan tropis dan memiliki kelembaban udara
yang cukup tinggi, Sintang memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Intensitas
curah hujan di daerah ini sebesar 249,08 milimeter perbulan dengan rata-rata
hari hujan sebanyak 17 hari perbulan, tantangan berat dari kondisi topografi
ini adalah bagaimana meningkatkan upaya- upaya pemanfaatan lahan
hendaknya disinkronisasikan antara komoditas yang akan ditanam dengan
kondisi lahan agar ekosistemnya terjaga dan produktivitasnya optimal.
Kabupaten Sintang dilalui oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Kapuas dan
Sungai Melawi. Selain sungai juga terdapat empat gunung yang cukup tinggi,
yaitu: Gunung Batu Raya (tinggi 2.278 m) di Kecamatan Serawai, Gunung
Batu Maherabut (tinggi 1.270 m), Gunung Batu Baluran (tinggi 1.556 m), dan
Gunung Batu Sambung (tinggi 1.770) di Kecamatan Ambalau.

Kabupaten Sintang memiliki potensi alam yang dapat dijadikan objek


wisata, namun hingga saat ini potensi tersebut belum dimanfaatkan secara
maksimal. Potensi alam tersebut berupa air terjun sebanyak 19 air terjun yang
tersebar di 7 Kecamatan, yaitu Sepauk, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Serawai,
Ambalau, Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu. Kabupaten Sintang juga
memiliki 4 gunung yang terdapat di Kecamatan Serawai dan Kecamatan
Ambalau. Kabupaten Sintang dilalui oleh 2 sungai besar yaitu Sungai Kapuas
dan Sungai Melawi, serta dua sungai kecil yaitu Sungai Ketungau yang
merupakan anak dari Sungai Kapuas dan Sungai Kayan yang merupakan
anak dari Sungai Melawi. Sungai Kapuas melalui Kecamatan Ketungau Hilir,
Kelam Permai, Binjai Hulu, Sintang, Tempunak sampai ke Sepauk. Sedangkan
Sungai Melawi melalui Kecamatan Ambalau, Serawai, Dedai sampai ke
Sintang. Sungai Kayan melalui Kecamatan Kayan Hulu sampai ke Kayan Hilir,
sedangkan Sungai Ketungau melalui Kecamatan Ketungau Hulu, Ketungau
Tengah sampai ke Ketungau Hilir. Sistem hidrologi wilayah Kabupaten Sintang
memiliki 8 buah DAS yang meliputi DAS Ambalau, DAS Hulu Melawi,DAS
Jungkit, DAS Kayan, DAS Ketungau, DAS Lebang dan Kebiyau, DAS Melawi
dan DAS Tempunak. DAS terluas adalah DAS Melawi, sedangkan DAS Jungkit
merupakan DAS dengan wilayah tersempit di Kabupaten Sintang

7
Jumlah penduduk di Kabupaten Sintang tahun 2021 mengalami
peningkatan dibandingkan dengan hasil sensus penduduk di tahun 2020.
Hasil sensus penduduk pada tahun 2020 menunjukkan jumlah penduduk
Kabupaten Sintang ada sebanyak 421.306 jiwa. Tahun 2021 jumlah penduduk
Kabupaten Sintang sebanyak 423.674 jiwa

Potensi bencana Kabupaten Sintang mengalami kejadian Banjir. Salah


satu indikator ekonomi yang digunakan untuk melihat hasil pembangunan
oleh pemerintah adalah PDRB untuk mencerminkan kinerja perekonomian
suatu daerah. PDRB adalah nilai produk barang dan jasa yang diproduksi di
suatu wilayah dan waktu tertentu tanpa melihat faktor kepemilikan. Dari data
PDRB dapat dilihat tingkat pertumbuhan dan struktur ekonomi suatu wilayah.
Struktur ekonomi suatu wilayah biasanya disajikan dari pertumbuhan PDRB
atas dasar harga berlaku, sedangkan pertumbuhan ekonomi biasanya
dihitung dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan.

1.4. Dasar Hukum Penerapan SPM


Dasar Hukum yang menjadi landasan penerapan SPM adalah sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan
Bencana Daerah Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2018 tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan
Kebakaran Daerah Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 121 Tahun 2018 tentang
Standar Teknis Mutu Pelayanan Dasar Sub-Urusan Ketenteraman dan
Ketertiban Umum Di Kabupaten dan Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar Teknis
Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial Di
Daerah Kabupaten dan Di Daerah Kabupaten/Kota;

8
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2021 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal;
10. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
32 tahun 2022 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan.

1.5. Tugas dan Fungsi Tim Penerapan SPM


Renaksi Penerapan SPM Daerah disusun berdasarkan hasil Pemantauan
dan evaluasi yang dilakukan pada capaian penerapan SPM pada Tahun
sebelumnya (N-1) dalam pelaksanaannya tim penerapan SPM melakukan
serangkaian proses perencanaan strategik, yang dirumuskan dengan
mempertimbangan isu-isu strategis dan permasalahan yang terjadi dalam
penerapan capaian SPM yang harus dihadapi selama pelaksanaan penerapan
SPM. Tim penerapan SPM dalam menyusun strategi Renaksi Penerapan SPM
Daerah harus memperhatikan faktor internal dan eksternal yang berada di
dalam lingkup ekologi/lingkungan pembangunan di Kabupaten Papua yang
mempengaruhi tidak tercapainnya sasaran capaian SPM. Pendekatan yang
digunakan oleh Tim Penerapan SPM dalam merumuskan strategi Renaksi
Penerapan SPM Daerah adalah dengan membuat Inisiasi yang berisi solusi
dan Inovasi yang dapat diterapkan oleh tim Penerapan SPM dalam upaya
memperbaiki capaian SPM nya, sehingga rumusan strategi Renaksi Penerapan
SPM Daerah yang disusun merupakan rangkaian hubungan yang saling
berpengaruh antara kekuatan, kelemahan, dan peluang serta ancaman yang
dihadapi oleh pemerintah daerah dalam menerapkan SPM di daerah masing-
masing.
Seiring dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah juga menerbitkan Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal sebagai pengganti Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 100 Tahun 2018. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 harus dipedomani oleh
setiap pemerintah daerah dalam pelaksanaan penerapan SPM baik Kabupaten
maupun Kabupaten/Kota.

9
BAB II
KONDISI DAN PERMASALAHAN PEMENUHAN PENERAPAN SPM

2.1. Kondisi Pemenuhan Penerapan SPM


Program Prioritas Pemenuhan SPM sesuai dengan telaah terhadap Rencana Strategis, dalam Rencana Strategis Kabupaten
Sintang 2022-2024 terdapat beberapa fokus dalam urusan pemerintahan wajib pelayanan dasar, yaitu sebagai berikut:
2.2.1. Bidang Pendidikan

Tabel 2.1 Kondisi capaian SPM bidang pendidikan di Kabupaten/Kota Tahun 2021
N CAPAIAN PERSENTASE
PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
O (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Program SPM Kegiatan pemenuhan Pendataan anak usia dini untuk keperluan
  Pendidikan Anak layanan dasar SPM identifikasi kebutuhan daya tampung layanan
1 Peserta didik        
  Usia Dini PAUD untuk anak usia 5 (lima) tahun sampai dengan 6
  (enam) tahun
  Penyelenggaraan sosialisasi pentingnya pendidikan
Kegiatan
  2 anak usia dini kepada masyarakat paling sedikit 2        
  (dua) kali per tahun
  Pengadaan bantuan biaya pendidikan kepada
  Peserta Didik dari keluarga tidak mampu agar
  3 Peserta didik         
mendapat layanan paling sedikit 1 (satu) kali
  dalam 6 (enam) bulan
  Penyediaan layanan pendidikan anak usia dini
  4 paling sedikit 1 (satu) satuan pendidikan anak usia Peserta didik         
  dini di setiap desa
  Penyediaan layanan pendidikan di wilayah yang
  5 Peserta didik 
kekurangan daya tampung
  Penyediaan layanan pendidikan di wilayah yang
  6 ditetapkan sebagai daerah terdepan, terluar, dan Peserta didik 
  tertinggal
  Kegiatan Pemenuhan 1 Pemberian layanan pendampingan bagi satuan Kegiatan        
  kualitas dan pemerataan pendidikan anak usia dini paling sedikit 1 (satu)

10
N CAPAIAN PERSENTASE
PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
O (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
  layanan satuan kali dalam 6 (enam) bulan
  2 Fasilitasi pertemuan guru/pendidik dalam wadah Kegiatan
berbasis komunitas untuk meningkatkan kualitas
       
layanan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam)
bulan
3 Sosialisasi kepada satuan pendidikan mengenai Kegiatan
kualitas layanan pendidikan anak usia dini yang
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun ajaran
4 Pemeriksaan kondisi bangunan sarana dan Kegiatan
prasarana satuan pendidikan secara periodik
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
5 Pemeliharaan dan perbaikan terhadap kondisi Kegiatan
sarana dan prasarana satuan pendidikan yang
rusak
Pemenuhan jumlah 1 Pemetaan dan penataan penempatan untuk Pendidik dan
pendidik dan tenaga pemerataan pendidik dan tenaga kependidikan tenaga        
kependidikan (PAUD) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun kependidikan
2 Pendistribusian pendidik dan tenaga kependidikan Pendidik dan
yang berkualitas untuk pemerataan pendidik dan tenaga        
tenaga kependidikan kependidikan
3 Pengajuan formasi guru ASN sesuai dengan Guru
       
ketentuan peraturan perundang-undangan
4 Penyediaan guru pembimbing khusus paling Kegiatan
sedikit 1 (satu) orang pada satuan pendidikan yang        
menyelenggarakan pendidikan inklusif
5 Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan Kegiatan
calon kepala sekolah/lulusan guru penggerak
sebagai kepala sekolah
6 Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan Kegiatan
calon pengawas sekolah/lulusan guru penggerak
sebagai pengawas sekolah
7 Pemetaan kecukupan jumlah pengawas sekolah pengawas
atau penilik untuk satuan pendidikan anak usia sekolah atau
dini penilik

11
N CAPAIAN PERSENTASE
PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
O (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemenuhan kualitas Peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi Kegiatan
pendidik dan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang belum
1        
kependidikan (PAUD) memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang
dipersyaratkan
Beasiswa atau bantuan biaya pendidikan dalam Pendidik dan
2 peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik tenaga        
dan tenaga kependidikan kependidikan
Fasilitasi kepala sekolah atau guru yang belum Kegiatan
memiliki sertifikat guru penggerak untuk
3        
mengikuti pendidikan dan pelatihan guru
penggerak
Pemenuhan kualitas Peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi
pendidik dan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang belum
1 Kegiatan        
kependidikan memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang
(SMA/SMK/Paket C) dipersyaratkan
Pemberian beasiswa atau bantuan biaya Pendidik dan
2 pendidikan dalam peningkatan kualifikasi dan tenaga        
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan  kependidikan
Fasilitasi kepala sekolah atau guru yang belum
memiliki sertifikat guru penggerak untuk
3 mengikuti pendidikan dan pelatihan guru Kegiatan        
penggerak

2 Program SPM Kegiatan pemenuhan Pendataan warga negara usia 7 (tujuh) sampai Peserta didik
Pendidikan Dasar layanan dasar SPM 1 dengan 15 (lima belas) tahun yang tidak        
(SD/SMP/MI/MTs/Paket bersekolah
A/Paket B) Pemberian biaya pendidikan kepada Peserta Didik Peserta didik
2        
dari keluarga tidak mampu sampai lulus
Penyediaan layanan pendidikan di wilayah yang Peserta didik
3        
kekurangan daya tampung
Penyediaan layanan pendidikan di wilayah yang Peserta didik
4 ditetapkan sebagai daerah terdepan, terluar, dan        
tertinggal
Pemenuhan kualitas dan 1 Pembentukan komunitas belajar dan memastikan Unit        
pemerataan hasil belajar guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah komunitas

12
N CAPAIAN PERSENTASE
PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
O (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Peserta Didik terlibat aktif dalam komunitas tersebut
(SD/SMP/MI/MTs/Paket Pelatihan/seminar/ lokakarya penguatan Kegiatan
2        
A/Paket B) kompetensi kepala sekolah dan guru
Pemenuhan kualitas dan Pemberian layanan pendampingan kepada satuan Kegiatan
pemerataan layanan pendidikan untuk mencegah perundungan
1        
(SD/SMP/MI/MTs/Paket kekerasan pada anak paling sedikit 1 (satu) kali
A/Paket B) dalam 6 (enam) bulan
Pemeriksaan kondisi bangunan sekolah dasar Kegiatan
2        
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
Perbaikan terhadap kondisi bangunan satuan Kegiatan
3        
pendidikan yang rusak sedang dan rusak berat
Sosialisasi kepada satuan pendidikan mengenai Kegiatan
peningkatan kualitas layanan termasuk pentingnya
inklusivitas dan kebinekaan untuk mencegah
4 diskriminasi terhadap ekonomi, gender, fisik,        
agama, suku, dan budaya kepada satuan
pendidikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun ajaran
Pemenuhan jumlah Pemetaan dan penataan penempatan untuk Pendidik dan
pendidik dan tenaga 1 pemerataan pendidik dan tenaga kependidikan tenaga        
kependidikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun kependidikan
(SD/SMP/Paket A/Paket Pendistribusian pendidik dan tenaga kependidikan Guru
B) 2 yang berkualitas untuk pemerataan pendidik dan        
tenaga kependidikan
Pengajuan formasi guru ASN sesuai dengan Guru
3        
ketentuan peraturan perundang-undangan
Penyediaan guru pembimbing khusus paling Kegiatan
4 sedikit 1 (satu) orang pada satuan pendidikan yang        
menyelenggarakan pendidikan inklusif
Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan Kegiatan
5 calon kepala sekolah/lulusan guru penggerak        
sebagai kepala sekolah
6 Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan Kegiatan        
calon pengawas sekolah/lulusan guru penggerak
sebagai pengawas sekolah

13
N CAPAIAN PERSENTASE
PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
O (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemetaan kecukupan jumlah pengawas sekolah Pengawas
7        
untuk satuan pendidikan
Pemenuhan kualitas Peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi Kegiatan
pendidik dan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang belum
1        
kependidikan memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang
(SD/SMP/Paket A/Paket dipersyaratkan
B) Pemberian beasiswa atau bantuan biaya Pendidik dan
2 pendidikan dalam peningkatan kualifikasi dan tenaga        
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan kependidikan
Fasilitasi kepala sekolah atau guru yang belum Kegiatan
memiliki sertifikat guru penggerak untuk
3        
mengikuti pendidikan dan pelatihan guru
penggerak
3 Program SPM Kegiatan Pemenuhan Pendataan warga negara usia 7 (tujuh) sampai Peserta didik
Pendidikan Layanan Dasar SPM 1 dengan 15 (lima belas) tahun yang tidak        
Kesetaraan (Kesetaraan) bersekolah
Pemberian biaya pendidikan kepada Peserta Didik Peserta didik
2        
dari keluarga tidak mampu sampai lulus
Penyediaan layanan pendidikan di wilayah yang Peserta didik
3        
kekurangan daya tampung
Penyediaan layanan pendidikan di wilayah yang Peserta didik
4 ditetapkan sebagai daerah terdepan, terluar, dan        
tertinggal
Pemenuhan Kualitas dan Pembentukan komunitas belajar dan memastikan Unit
Pemerataan Hasil 1 guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah komunitas        
Belajar Peserta Didik terlibat aktif dalam komunitas tersebut
(Kesetaraan) Pelatihan/seminar/lokakarya penguatan Kegiatan
2        
kompetensi kepala sekolah dan guru
Pemenuhan Kualitas dan Pemberian layanan pendampingan kepada satuan Kegiatan
Pemerataan Layanan pendidikan untuk mencegah perundungan
1        
(Kesetaraan) kekerasan pada anak paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan
Pemeriksaan kondisi bangunan sekolah paling Kegiatan
2        
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
3 Perbaikan terhadap kondisi bangunan satuan Kegiatan        

14
N CAPAIAN PERSENTASE
PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
O (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
pendidikan yang rusak sedang dan rusak berat
Sosialisasi kepada satuan pendidikan mengenai Kegiatan
peningkatan kualitas layanan termasuk pentingnya
inklusivitas dan kebinekaan untuk mencegah
4 diskriminasi terhadap ekonomi, gender, fisik,        
agama, suku, dan budaya kepada satuan
pendidikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun ajaran
Pemenuhan Jumlah Pemetaan dan penataan penempatan untuk Pendidik dan
Pendidik dan Tenaga 1 pemerataan pendidik dan tenaga kependidikan tenaga        
Kependidikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun kependidikan
(Kesetaraan) Pendistribusian pendidik dan tenaga kependidikan Pendidik dan
2 yang berkualitas untuk pemerataan pendidik dan tenaga        
tenaga kependidikan kependidikan
Pengajuan formasi guru ASN sesuai dengan Guru
3        
ketentuan peraturan perundang-undangan
Penyediaan guru pembimbing khusus paling Kegiatan
4 sedikit 1 (satu) orang pada satuan pendidikan yang        
menyelenggarakan pendidikan inklusif
Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan Kegiatan
5 calon kepala sekolah/lulusan guru penggerak        
sebagai kepala sekolah
Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan Kegiatan
6 calon pengawas sekolah/lulusan guru penggerak        
sebagai pengawas sekolah
Pemetaan kecukupan jumlah pengawas sekolah  Pengawas
7        
untuk satuan pendidikan Sekolah
Pemenuhan Kualitas Peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi Kegiatan
Pendidik dan Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang belum
1        
Kependidikan memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang
(Kesetaraan) dipersyaratkan
Pemberian beasiswa atau bantuan biaya Pendidik dan
2 pendidikan dalam peningkatan kualifikasi dan tenaga        
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan kependidikan
3 Fasilitasi kepala sekolah atau guru yang belum Kegiatan        

15
N CAPAIAN PERSENTASE
PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
O (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
memiliki sertifikat guru penggerak untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan guru
penggerak
Sumber: Laporan SPM Daerah

16
2.2.2. Bidang Kesehatan

Tabel 2.2 Kondisi capaian SPM bidang kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2021
CAPAIAN PAG PERSENTASE
NO PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN REALISASI
(%) U (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Program Pemenuhan Penyediaan Layanan 1 Pengelolaan pelayanan kesehatan Ibu Hamil Orang        
  Upaya Kesehatan Kesehatan untuk 2 Pengelolaan pelayanan kesehatan Ibu Bersalin Orang        
Perorangan Dan Upaya UKM dan UKP 3 Pengelolaan pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir Orang
Kesehatan Masyarakat Rujukan Tingkat 4 Pengelolaan pelayanan kesehatan Balita Orang
Daerah 5 Pengelolaan pelayanan kesehatan pada Usia Pendidikan Orang
Kabupaten/Kota Dasar
6 Pengelolaan pelayanan kesehatan pada Usia Produktif Orang
7 Pengelolaan pelayanan kesehatan pada Usia Lanjut Orang
8 Pengelolaan pelayanan kesehatan penderita Hipertensi Orang
9 Pengelolaan pelayanan kesehatan penderita Diabetes Orang
Melitus
10 Pengelolaan pelayanan kesehatan Orang Dengan Orang
Gangguan Jiwa Berat
11 Pengelolaan pelayanan kesehatan Orang Terduga Orang
Tuberkulosis
12 Pengelolaan pelayanan kesehatan Orang dengan Risiko Orang
Terinfeksi HIV
13 Pengelolaan pelayanan kesehatan bagi penduduk pada Dokumen
kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB)
14 Pengelolaan pelayanan kesehatan bagi penduduk Dokumen
terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana
Sumber : Laporan SPM Daerah

17
2.2.3. Bidang Pekerjaan Umum

Tabel 2.3 Kondisi capaian SPM bidang pekerjaan umum di Kabupaten/Kota Tahun 2021
CAPAIAN PERSENTASE
NO PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Program Pengelolaan dan 1 Penyusunan rencana, kebijakan, strategi dan teknis SPAM Dokumen        
Pengelolaan dan Pengembangan 2 Supervisi pembangunan/peningkatan/perluasan/perbaikan
Dokumen        
Pengembangan Sistem SPAM
Sistem Penyediaan Air 3 Pembangunan SPAM jaringan perpipaan di kawasan Perkotaan Liter/Detik        
Penyediaan Air Minum (SPAM) 4 Pembangunan SPAM jaringan perpipaan di kawasan Perdesaan SR        
Minum di Daerah 5 Peningkatan SPAM jaringan perpipaan di kawasan Perkotaan Liter/Detik        
  6 Peningkatan SPAM jaringan perpipaan di kawasan Perdesaan Liter/Detik        
  7 Perluasan SPAM jaringan perpipaan di kawasan Perkotaan SR        
  8 Perbaikan SPAM jaringan perpipaan di kawasan Perdesaan SR        
  9 Pembinaan dan pengawasan terhadap tarif Air Minum Orang        
  10 Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan SPAM Badan
         
oleh Badan Usaha untuk kebutuhan sendiri Usaha
  11 Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan SPAM Kelompok
         
oleh Pemerintah Desa dan kelompok masyarakat Masyarakat
 
12 Fasilitasi penyiapan kerja sama SPAM Unit        
 
13 Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja sama
  Unit
SPAM
14 Pengembangan SDM dan kelembagaan pengelolaan SPAM  
15 Operasi dan pemeliharaan SPAM di kawasan Perkotaan Unit
16 Operasi dan pemeliharaan SPAM di kawasan Perdesaan Unit
17 Pembangunan baru SPAM bukan jaringan perpipaan di Rumah
kawasan Perdesaan Tangga
18 Peningkatan SPAM bukan jaringan perpipaan di kawasan
Unit
Perdesaan
19 Perluasan SPAM jaringan perpipaan di kawasan Perdesaan  
20 Perbaikan SPAM jaringan perpipaan di kawasan Perkotaan Unit
21 Perbaikan SPAM bukan jaringan perpipaan di kawasan
Unit
Perdesaan
2 Program Pengelolaan dan 1 Penyusunan rencana, kebijakan, strategi dan teknis Sistem Dokumen        
Pengelolaan dan Pengembangan Pengelolaan Air Limbah Domestik dalam daerah
Pengembangan Sistem Air Kabupaten/Kota

18
CAPAIAN PERSENTASE
NO PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sistem Air Limbah 2 Supervisi pembangunan/rehabilitasi/ peningkatan/perluasan
Dokumen        
Limbah Domestik dalam Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik terpusat skala Kota
  Daerah 3 Pembangunan/penyediaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Rumah
       
  terpusat skala Kota Tangga
  4 Rehabilitasi/peningkatan/perluasan Sistem Pengelolaan Air Rumah
         
Limbah Domestik terpusat skala Kota Tangga
  5 Rehabilitasi/peningkatan/perluasan Sistem Pengelolaan Air Rumah
         
Limbah Domestik terpusat skala permukiman Tangga
  6 Pembangunan/penyediaan sub sistem pengolahan setempat Rumah
         
Tangga
7 Pembinaan teknik Pengelolaan Air Limbah Domestik Orang        
8 Sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat terkait penyediaan
         
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
9 Pengembangan SDM dan kelembagaan Pengelolaan Air Limbah
Unit        
Domestik
10 Operasi dan pemeliharaan Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Domestik
11 Supervisi pembangunan/rehabilitasi/peningkatan/perluasan
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik terpusat skala  
permukiman
12 Pembangunan/penyediaan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Orang
terpusat skala permukiman
13 Penyediaan sarana pengangkutan lumpur tinja Unit
14 Penyediaan jasa penyedotan lumpur tinja Dokumen
15 Pembangunan/penyediaan sarana dan prasarana IPLT Rumah
Tangga
16 Rehabilitasi/peningkatan/perluasan sarana dan prasarana IPLT Rumah
Tangga
17 Supervisi pembangunan/rehabilitasi/peningkatan/perluasan
Dokumen
sarana dan prasarana IPLT
Sumber : Laporan SPM Daerah

19
2.2.4. Bidang Perumahan Rakyat

Tabel 2.4 Kondisi capaian SPM bidang perumahan rakyat di Kabupaten/Kota Tahun 2021
CAPAIAN PERSENTASE
NO PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Program Pendataan Identifikasi perumahan di lokasi rawan bencana atau terkena
1 Dokumen        
Pengembangan Penyediaan dan relokasi program Kabupaten/Kota
Perumahan Rehabilitasi Identifikasi lahan-lahan potensial sebagai lokasi relokasi
2 Dokumen        
Rumah Korban perumahan
Bencana atau Pengumpulan data rumah korban bencana kejadian
Relokasi Program 3 Dokumen        
sebelumnya yang belum tertangani
Kabupaten/Kota 4 Pendataan tingkat kerusakan rumah akibat bencana Dokumen        
Pendataan dan verifikasi penerima rumah bagi korban
5 Dokumen        
bencana alam atau terkena relokasi program Kabupaten/Kota
Pendataan rumah sewa milik masyarakat, rumah susun dan
6 Dokumen        
rumah khusus
Pembangunan 1 Rehabilitasi rumah bagi korban bencana Unit Rumah        
dan Rehabilitasi Penyusunan Site Plan dan/atau Detail Engineering Design
Rumah Korban 2 (DED) bagi rumah korban bencana atau relokasi program Dokumen        
Bencana atau Kabupaten/Kota
Relokasi Program Pengadaan lahan untuk pembangunan rumah bagi korban
Kabupaten/Kota 3 Ha        
bencana
4 Pembangunan rumah bagi korban bencana Unit Rumah        
Pembangunan rumah khusus beserta PSU bagi korban
5 Unit Rumah        
bencana atau relokasi program Kabupaten/Kota
Operasional dan pemeliharaan lingkungan perumahan pada
6 Unit Rumah        
relokasi program Kabupaten/Kota
Sumber : Laporan SPM Daerah

20
2.2.5. Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

Tabel 2.5 Kondisi capaian SPM bidang trantibumlinmas di Kabupaten/Kota Tahun 2021
CAPAIAN PERSENTASE
NO PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Program Penanganan Pencegahan gangguan ketenteraman dan ketertiban umum
Peningkatan Gangguan melalui deteksi dini dan cegah dini, pembinaan dan
1 Kasus        
Ketenteraman Ketenteraman penyuluhan, pelaksanaan patroli, pengamanan, dan
Dan Ketertiban dan Ketertiban pengawalan
Umum Umum dalam 1 Penindakan atas gangguan ketenteraman dan ketertiban
(Satu) Daerah  2 umum berdasarkan Perda dan Perkada melalui penertiban Kasus        
  dan penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa
  Koordinasi penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
  3 umum serta perlindungan masyarakat tingkat Dokumen        
  Kabupaten/Kota
  Pemberdayaan perlindungan masyarakat dalam rangka
  4 Dokumen        
ketentraman dan ketertiban umum
  Peningkatan kapasitas SDM Satuan Polisi Pamongpraja dan
5 Satuan Perlindungan Masyarakat termasuk dalam Orang        
pelaksanaan tugas yang bernuansa Hak Asasi Manusia
Kerja sama antar lembaga dan kemitraan dalam teknik
6 pencegahan dan penanganan gangguan ketentraman dan Dokumen        
ketertiban umum
Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
7 Unit        
ketentraman dan ketertiban umum
Penyusunan SOP ketertiban umum dan ketentraman
8 Dokumen        
masyarakat
Penyediaan layanan dalam rangka dampak penegakan
9 Laporan        
Peraturan Daerah dan Perkada
Penegakan Sosialisasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
1 Laporan        
Peraturan Bupati/Wali Kota
Daerah Pengawasan atas kepatuhan terhadap pelaksanaan
2 Laporan        
Kabupaten/Kota Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati/Wali Kota
dan Peraturan 3 Penanganan atas pelanggaran Peraturan Daerah dan Laporan        
Bupati/Wali Peraturan Bupati/Wali Kota
Kota 
 

21
CAPAIAN PERSENTASE
NO PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pembinaan
Penyidik
Pegawai Negeri
Sipil (PPNS)
1 Pengembangan Kapasitas dan Karier PPNS Laporan        
Kabupaten

 
2 Program Pelayanan 1 Penyusunan kajian risiko bencana Kabupaten/Kota Dokumen        
Penanggulangan Informasi Rawan Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) rawan
Bencana Bencana 2 bencana Kabupaten/Kota (per jenis bencana) Orang        
Kabupaten/Kota
Pelayanan Penyusunan rencana penanggulangan bencana
1 Dokumen        
Pencegahan dan Kabupaten/Kota
Kesiapsiagaan Pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana
2 Orang        
Terhadap Kabupaten/Kota
Bencana Pengendalian operasi dan penyediaan sarana prasarana
3 Dokumen        
kesiapsiagaan terhadap bencana Kabupaten/Kota
Penyediaan peralatan perlindungan dan kesiapsiagaan
4 Unit        
terhadap bencana
Penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan
5 Dokumen        
kesiapsiagaan
Penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan
6 Kawasan        
kesiapsiagaan bencana
7 Penanganan pasca bencana Kabupaten/Kota          
Pengembangan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) bencana
8 Orang        
Kabupaten/Kota
9 Penyusunan rencana kontijensi Dokumen        
10 Gladi kesiapsiagaan terhadap bencana Orang        
11 Penyusunan rencana penanggulangan kedaruratan bencana Dokumen        
12 Pelatihan keluarga tanggap bencana alam  
Pelayanan Respon Cepat Kejadian Luar Biasa Penyakit/Wabah
1 Laporan        
Penyelamatan Zoonosis Prioritas
dan Evakuasi 2 Respon Cepat Penanganan Darurat Bencana Laporan        
Korban Bencana 3 Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi Korban Bencana Laporan        

22
CAPAIAN PERSENTASE
NO PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penyediaan Logistik Penyelamatan dan Evakuasi Korban
4 Orang        
Bencana
5 Aktivasi Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana Laporan        
6 Respon Cepat Bencana Non ALam Epidemi/Wabah Penyakit Laporan        
Penataan Sistem Penyusunan regulasi penanggulangan bencana
1 Dokumen        
Dasar Kabupaten/Kota
Penanggulangan 2 Penguatan kelembagaan bencana Kabupaten/Kota Dokumen        
Bencana Kerja sama antar lembaga dan kemitraan dalam
3 Dokumen        
penanggulangan bencana Kabupaten/Kota
Pengelolaan dan pemanfaatan Sistem Informasi
4 Dokumen        
Kebencanaan
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
5 Laporan        
penanggulangan bencana
6 Penanganan pasca bencana Kabupaten/Kota Dokumen        
3 Program Pencegahan, Pencegahan kebakaran dalam daerah Kabupaten/Kota
Pencegahan Pengendalian, 1 Dokumen        
penanggulangan, Pemadaman,
Pemadaman dan pengendalian kebakaran dalam daerah
penyelamatan Penyelamatan, 2 Dokumen        
Kabupaten/Kota
kebakaran dan dan Penanganan
penyelamatan Bahan Penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran dan non
non kebakaran Berbahaya dan 3 kebakaran Laporan        
Beracun
Kebakaran Penanganan bahan berbahaya dan beracun kebakaran
4 dalam daerah Kabupaten/Kota Dokumen        
dalam Daerah
Kabupaten/Kota Standarisasi sarana dan prasarana pencegahan,
5 penanggulangan kebakaran dan Alat Pelindung Diri Unit        

Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan,


6 penanggulangan kebakaran dan Alat Pelindung Diri Dokumen        

Pembinaan aparatur pemadam kebakaran


7 Dokumen        

Pengelolaan Sistem Komunikasi dan Informasi Kebakaran


8 dan Penyelamatan (SKIK) Unit        

9 Penyelenggaraan kerja sama dan koordinasi antar daerah Orang        

23
CAPAIAN PERSENTASE
NO PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
berbatasan, antar lembaga, dan kemitraan dalam
pencegahan, penanggulangan, penyelamatan kebakaran
dan penyelamatan non kebakaran
Pelatihan keluarga tanggap bencana rumah tangga
10 Dokumen        

Inspeksi Pendataan sarana prasarana proteksi kebakaran


Peralatan 1 Laporan        
Proteksi
Penilaian sarana prasarana proteksi kebakaran
Kebakaran 2 Laporan        

Investigasi Investigasi kejadian kebakaran, meliputi penelitian dan


Kejadian 1 pengujian penyebab kejadian kebakaran Dokumen        
Kebakaran
Pemberdayaan Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan
Masyarakat 1 penanggulangan kebakaran melalui sosialisasi dan edukasi Orang        
dalam masyarakat
Pencegahan Pembentukan dan pembinaan relawan pemadam kebakaran
Kebakaran 2          

Dukungan pemberdayaan masyarakat/relawan pemadam


3 kebakaran melalui penyediaan sarana dan prasarana Dokumen

Penyelenggaraan
Operasi
Pencarian dan
Penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan pada
Pertolongan 1 Laporan        
Terhadap peristiwa yang penimpa, membahayakan, dan/atau
Kondisi
mengancam keselamatan manusia
Membahayakan
Manusia

1 Standarisasi sarana dan prasarana pencarian dan Dokumen        


pertolongan terhadap kondisi membahayakan
manusia/penyelamatan dan evakuasi

24
CAPAIAN PERSENTASE
NO PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengadaan sarana dan prasarana pencarian dan
2 pertolongan terhadap kondisi membahayakan Unit        
manusia/penyelamatan dan evakuasi

Pembinaan aparatur pencarian dan pertolongan terhadap


3 kondisi membahayakan manusia/penyelamatan dan Laporan
evakuasi

Sumber : Laporan SPM Daerah

2.2.6. Bidang Sosial

Tabel 2.6 Kondisi capaian SPM bidang sosial di Kabupaten/Kota Tahun 2021
N CAPAIAN PERSENTASE
PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
O (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Program Rehabilitasi Sosial 1 Penyediaan permakanan Orang        
Rehabilitasi Dasar Penyandang 2 Penyediaan sandang Orang        
Sosial Disabilitas 3 Penyediaan alat bantu Orang        
Terlantar, Anak 4 Pemberian pelayanan reunifikasi keluarga Orang        
Terlantar, Lanjut 5 Pemberian bimbingan fisik, mental, spiritual, dan sosial Orang        
Usia Terlantar, Pemberian bimbingan sosial kepada keluarga penyandang
serta 6 disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar, Orang        
Gelandangan serta gelandangan pengemis dan masyarakat
Pengemis di Luar Fasilitasi pembuatan Nomor Induk Kependudukan, Akta
Panti Sosial 7 Orang        
Kelahiran, Surat Nikah, dan Kartu Identitas Anak
Pemberian akses ke layanan pendidikan dan kesehatan
8 Orang        
dasar
9 Pemberian layanan data dan pengaduan Orang        
10 Pemberian layanan kedaruratan Orang        
11 Pemberian pelayanan penelusuran keluarga Orang        

25
N CAPAIAN PERSENTASE
PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN PAGU REALISASI
O (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
12 Pemberian layanan rujukan Dokumen        
Perlindungan 1 Penyediaan makanan Orang        
Sosial Korban 2 Penyediaan sandang Orang        
Bencana Alam 3 Penyediaan tempat penampungan pengungsi Unit        
dan Sosial 4 Penanganan khusus bagi kelompok rentan Orang        
Kabupaten/Kota 5 Pelayanan dukungan Psikososial Orang        
Sumber: Laporan SPM Daerah

26
2.2. Permasalahan Pemenuhan Penerapan SPM
Dalam pencapaian penerapan SPM di Kabupaten Sintang ditemukan
beberapa permasalahan sebagai berikut:

2.2.1. Pendidikan
Bidang Pendidikan di Kabupaten Sintang secara umum mengalami
perkembangan ke arah yang lebih baik. Akan tetapi, dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang berkaitan dengan urusan wajib pelayanan dasar yang
telah dilaksanakan, masih terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi
dalam pencapaian Standar Pelayanan Minimal, adalah sebagai berikut:
1) Belum terdistribusinya tenaga pendidik pada SD dan SMP untuk daerah
tertinggal, terdepan dan terluar dan masih terdapat guru yang belum
memenuhi kualifikasi pendidikan S-1 dan ada beberapa guru yang sudah
memenuhi kualifikasi S1 namun belum tersertifikasi;
2) Belum merata dan optimalnya akses, kualitas dan tenaga pendidikan;
3) Fasilitas Pendidikan baik Sarana & Prasana pada setiap Sekolah masih
sangat kurang dan belum memenuhi Standar Pendidikan;
4) Beberapa SD dan SMP belum memiliki sarana dan prasarana yang
memadai seperti kondisi bangunan ruang kelas rusak yang berdampak
pada kelancaran proses belajar mengajar;
5) Belum tuntasnya wajib belajar Pendidikan 9 tahun akibat dari capaian
Rata-Rata Lama Sekolah berdasarkan metode perhitungan baru belum
mencapai angka 7,58 Tahun;
6) Minimnya anggaran yang dialokasikan pada sekolah PAUD, SD dan SMP di
daerah.

2.2.2. Kesehatan
Dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berkaitan dengan urusan
wajib pelayanan dasar bidang Kesehatan yang telah dilaksanakan, masih
terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian Standar
Pelayanan Minimal, adalah sebagai berikut:
1) Keterbatasan alokasi anggaran penyediaan sarana dan prasarana
peralatan medis dan non medis pada Pusat Kesehatan;
2) Minimnya sarana pendukung listrik, internet, komunikasi dan alat
transportasi;
3) Belum terpenuhinya SDM penyuluh yang sesuai dengan kondisi
masyarakat dan sarana prasarana Kesehatan yang belum lengkap;

27
4) Kurangnya pemahaman terhadap pelaporan Kesehatan terutama pada
faskes;
5) Kurangnya pemahaman terhadap pengumpulan data jumlah penduduk.
2.2.3. Pekerjaan Umum
Penyelenggaraan bidang Pekerjaan Umum di Sintang secara umum
mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik, namun masih terdapat
berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian Standar Pelayanan
Minimal, adalah sebagai berikut:
1) Alokasi anggaran yang sangat terbatas;
2) Belum tersedianya basis data yang akurat;
3) Belum terintegrasinya program, kegiatan dan sub kegiatan SPM terutama
sub bidang air bersih dalam dokumen perencanaan sehingga indikator
layanan belum tercapai;
4) Minimnya sarana dan prasarana dalam menunjang penerapan SPM seperti
jaringan air bersih layak minum.

2.2.4. Perumahan Rakyat


Penyelenggaraan bidang Perumahan Rakyat di Sintang secara umum
mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik, namun masih terdapat
berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian Standar Pelayanan
Minimal, adalah sebagai berikut:
1) Minimnya alokasi anggaran;
2) Belum terintegrasi dan terinternalisasinya program, kegiatan dan sub
kegiatan kebencanaan;
3) Minimnya sarana dan prasarana terhadap penunjang mutu layanan;
4) Status Tanah yang tidak jelas;
5) Masih kurangnya pemahaman dalam menyusun pelaporan SPM.

2.2.5. Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat


Penyelenggaraan bidang Trantibumlinmas di Sintang secara umum
mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik, namun masih terdapat
berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian Standar Pelayanan
Minimal, adalah sebagai berikut:
1) Kurangnya SDM dilapangan dalam melaksanakan penanganan bencana;
2) Tidak adanya tenaga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang
mempengaruhi terhadap kinerja PD;
3) Minimnya anggaran dalam menunjang kegiatan khususnya dibidang
tanggap darurat dan penanggulangan;
4) Belum optimalnya penerapan dan penegakan Perda yang telah ditetapkan;

28
5) Belum adanya data tentang daerah rawan bencana yang memadai;
6) Belum tersedinya sarana dan prasarana yang memadai.

2.2.6. Sosial
Penyelenggaraan bidang Sosial di Kabupaten Sintang berkembang
seiring waktu ke arah yang lebih baik, namun ada beberapa masalah dalam
pelaksanaan pencapaian Standar Pelayanan Minimal, adalah sebagai berikut:
1) Minimnya anggaran pelaksanaan penerapan SPM;
2) Belum optimalnya pengumpulan data terhadap rehabilitas sosial terutama
data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
3) Masih kurangnya pemahaman dalam menyusun pelaporan SPM;
4) Belum berjalannya program rehabilitasi sosial ;
5) Kondisi kehidupan sosial masyarakat yang tidak paham dan beranggapan
tidak terhadap program dan kegiatan Disabilitas sosial;
6) Belum tersedianya peta kerawanan dan mitigasi bencana secara lengkap
dan menyeluruh;
7) Minimnya sarana dan prasarana pendukung penerapan SPM;
8) Kurangnya pelaksanaan diklat dan bimtek terhadap SDM.

29
BAB III
STRATEGI DAN PEMENUHAN PENERAPAN SPM

Dalam memenuhi ketentutan Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan


Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal, Pemerintah Kabupaten Sintang memiliki lingkungan strategis yang
dapat mendukung dan juga dapat menjadi hambatan. Namun demikian dalam
pelaksanaannya dituntut dapat mencari alternatif terbaik dalam menghadapi
dan mencari solusi setiap permasalahan yang timbul secara dinamis sesuai
dengan situasi dan kondisi yang berkembang. Untuk mencapai pemenuhan
SPM, pilihan strategi dan kebijakan yang diambil dalam menyelesaikan
persoalan pemenuhan enam SPM berturut-turut digambarkan sebagai berikut:
Untuk mencapai pemenuhan SPM, pilihan strategi dan kebijakan yang
diambil dalam menyelesaikan persoalan pemenuhan SPM adalah sebagai
berikut:
3.1. Strategi dan Kebijakan Rencana Aksi
3.1.1.SPM Pelayanan Dasar Urusan Pendidikan
Strategi pencapaian SPM Kabupaten Sintang Bidang Pendidikan adalah
sebagai berikut:
a. Peningkatan partisipasi penduduk usia 7 -12 tahun untuk sekolah di
SD/MI melalui pendataan kepada penduduk usia 7 – 12 yang belum
bersekolah di SD; melakukan sosialisasi untuk menyekolahkan anak ke
SD/MI.
b. Peningkatan Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau
Jasa pada satuan pendidikan SD melalui perencanaan dan tahapan yang
baik sesuai dengan kemampuan daerah.
c. Peningkatan partisipasi penduduk usia 13 -15 tahun untuk sekolah di
SMP/MTs melalui pendataan kepada penduduk usia 13 – 15 yang belum
bersekolah di SMP/MTs; melakukan sosialisasi untuk menyekolahkan
anak ke SMP/MTs dan pemberian motivasi kepada anak usia 13 – 15
tentan pentingnya pendidikan.
d. Peningkatan Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau
Jasa pada satuan pendidikan SMP melalui perencanaan dan tahapan yang
baik sesuai dengan kemampuan daerah.
e. Peningkatan partisipasi penduduk usia 7 -18 tahun untuk mengikuti
pendidikan kesetaraan melalui insentif kepada penduduk yang bersedia

30
mengikuti pendidikan kesetaraan; perbaikan kondisi PKBM; peningkatan
kualitas kurikulum terutama yang berkaitan dengan life-skill.
f. Peningkatan Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau
Jasa pada satuan pendidikan kesetaraan melalui perencanaan yang baik
dan sesuai dengan kemampuan daerah.

3.1.2.SPM Pelayanan Dasar Urusan Kesehatan


Strategi yang akan dilaksanakan dalam peningkatan pelayanan SPM adalah
sebagai berikut:
a. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan;
b. Peningkatan kapasitas kader;
c. Peningkatan kapasitas pengelola UKS dan dokter kecil;
d. Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan;
e. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan;
f. Pembentukan tim SPM urusan Kesehatan yang terdiri dari Dinas
Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit Daerah dan swasta;
g. Penyusunan sitem pelaporan SPM yang terintegrasi;
h. Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan rutin
Adapun arah kebijakan penerapan SPM bidang kesehatan berdasarkan
strategi di atas adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan pemeriksanaan ibu hamil yang melahirkan pada akhir tahun;
b. Peningkatan kesehatan ibu bersalin diutamakan ibu bersalin resiko tinggi
di 2 minggu setelah persalinan;
c. Peningkatan pelayanan kesehatan bayi baru lahir diutamakan pada bayi
dengan berat badan lahir rendah;
d. Peningkatan pelayanan balita diutamakan pada usia dua tahun dalam
rangka pencegahan stunting dan penguatan tumbuh kembang;
e. Pemeriksaan kesehatan pada pendidikan dasar diutamakan pada
pemeriksaan kesehatan secara rutin dan peningkatan peran UKS;
f. Peningkatan kesehatan pada usia produtif difokuskan pada penyakit tidak
menular;
g. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut diutamakan pada
peningkatan kesehatan lansia;
h. Pengelolaan pelayanan hipertensi dapat disinergikan dengan tindak lanjut
PISPK;
i. Pengelolaan pelayanan diabetis mellitus difokuskan pada pencegahan dan
peningkatan pemahaman masyarakat sejak dini;

31
j. Pengelolaan pelayanan ODGJ dapat disinergikan dengan tindak lanjut
PISPK;
k. Pengelolaan pelayanan TBC dapat disinergikan dengan tindak lanjut PISPK

3.1.3.SPM Pelayanan Dasar Urusan Pekerjaan Umum


Isu Strategis dari SPM Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah
rendahnya akses masyarakat terhadap air minum dan pengelolaan air limbah
domestik. Berdasarkan masalah isu staregis tersebut, perlu diambil sebuah
strategi dan kebijakan yang tepat supaya mutu dan sasaran pelayanan dalam
standar pelayanan minimal dapat dipenuhi. Strategi pemenuhan target
standar pelayanan minimal bidang pekerjaan umum dan penataan ruang
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan air minum melalui
pembangunan, peningkatan, perluasan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) di kawasan perkotaan dan perdesaan; Penyusunan Rencana,
Kebijakan, Strategi dan Teknis SPAM; Pembinaan dan Pengawasan
Terhadap Penyelenggaraan SPAM; Pengembangan SDM dan Kelembagaan;
Pemeliharaan SPAM di Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan; dan
pengelolaan database air minum yang terupdate;
b. Meningkatkan akses masyarakat terhadap air limbah domestik melalui
Penyusunan Rencana, Kebijakan, Strategi dan Teknis Sistem Pengelolaan
Air Limbah Domestik; Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik; Penyediaan Sarana Sistem Pengelolaan
Air Limbah Domestik; Pengembangan SDM dan Kelembagaan Pengelolaan
Air Limbah Domestik; Pemeliharaan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik; dan pengelolaan database air limbah domestik yang terupdate.
Adapun arah kebijakannya adalah peningkatan jangkauan pelayanan air
minum dan sanitasi dengan fokus pada Pengelolaan dan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Air Limbah Domestik.

3.1.4.SPM Pelayanan Dasar Urusan Perumahan Rakyat


Dalam melaksanakan amanah Standart Pelayanan Minimal sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal, Pemerintah Kabupaten Sintang memiliki faktor- faktor
internal dan eksternal yang dapat mendukung dan juga dapat menjadi
hambatan. Namun demikian dalam pelaksanaannya dituntut dapat mencari
alternatif terbaik dalam menghadapi dan mencari solusi setiap permasalahan

32
yang timbul secara dinamis sesuai dengan situasi dan kondisi yang
berkembang. Tantangan dalam pemenuhan SPM Perumahan Rakyat adalah
sebagai berikut:
a. Sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Sintang berpotensi terkena
bencana alam, baik itu longsor, banjir, dan angin kencang;
b. Bencana dengan potensi kerusakan rumah adalah bencana longsor di
distrik tembagapura (4 kampung), bencana banjir di kelurahan kebun
sirih distrik Sintang baru;
c. Alih fungsi lahan yang tidak terkendali menyebabkan terjadinya
penurunan daya dukung lingkungan;
d. Keterbatasan anggaran daerah untuk menyelesaikan rumah korban
bencana dan rumah terkenda dampak program pemerintah dalam satu
waktu;
Adapun arah kebijakan penerapan SPM bidang kesehatan berdasarkan
strategi di atas adalah sebagai berikut:
a. Program rencana pengembangan perumahan rakyat
b. Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni
Peluang yang dapat diambil dalam mendukung pemenuhan SPM
Perumahan Rakyat adalah sebagai berikut:
a. Tersedianya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta
dukungan anggaran bantuan keuangan Kabupaten dan DAK untuk
penanganan rumah korban bencana dan rumah terkenda dampak
program pemerintah di daerah;
b. Keberadaaan pihak swasta/ pengembang yang berperan serta dalam
penyediaan/ pemenuhan perumahan bagi masyarakat yang menjadi
korban bencana dan rumah terkena dampak program pemerintah.
Sementara itu, dengan melihat peluang dan tantangan yang ada maka
strategi yang ditempuh dalam rangka pemenuhan SPM Perumahan Rakyat
adalah penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat korban bencana dan
terkena dampak program pemerintah melalui pembangunan hunian tetap,
pemberian bantuan rehab rumah, rehabilitasi rumah dan relokasi. Kebijakan
difokuskan pada pembangunan hunian tetap untuk masyarakat korban
bencana dan terkena dampak program pemerintah terutama masyarakat
berpenghasilan rendah dan golongan rentan.

33
3.1.5.SPM Pelayanan Dasar Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, Dan
Pelindungan Masyarakat
Permasalahan strategis yang dihadapi dalam pencapaian target indikator
SPM dan standar mutu pencapaian SPM, permasalahan yang dihadapi pada
urusan ketenteraman dan ketertiban umum meliputi sebagai berikut:
a. Tidak pastinya jumlah korban yang mengalami kerugian material dan
cidera fisik dan besaran kerugian material yang dialami korban akibat
penegakan perda, sehingga menyulitkan dalam proses penganggarannya.
b. Belum terpenuhinya standar sarana prasarana Satpol PP untuk
mendukung penegakan Perda/perkada.
c. Belum terpenuhinya standar peningkatan kapasitas anggota Satpol PP
dan anggota perlindungan masyarakat mengenai penegakan
Perda/perkada
Strategi pencapaian SPM Kabupaten Sintang Bidang Ketenteraman,
Ketertiban Umum, Dan Pelindungan Masyarakat adalah:
a. Peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat:
1) Mengendalikan gangguan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat
2) Meningkatkan pengamanan event kegiatan dan aktivitas yang
melibatkan masyarakat luas
b. Peningkatan perlindungan kepada masyarakat:
1) Meningkatkan pemberdayaan petugas perlindungan masyarakat
melalui pembinaan, pembekalan, pelatihan kesamaptaan, dan
pelatihan dasar rescue linmas
2) Operasional piket pengamanan wilayah oleh petugas linmas
c. Penegakan peraturan perundangan:
1) Mengoptimalkan operasi penertiban umum
2) Menegakkan produk hukum daerah
3) Mengoptimalkan penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman dan keindahan) secara yustisi dan non yustisi
d. Pelayanan informasi rawan bencana, pencegahan dan kesiapsiagaan
terhadap bencana, penyelamatan dan evakuasi korban bencana.
Permasalahan strategis pelayanan kebencanaan di Kabupaten Sintang
adalah luasnya kawasan rawan bencana yang ada. Hal tersebut berdampak
pada banyaknya warga/penduduk yang tinggal di kawasan rawan bencana.
Pencapaian standar pelayanan minimal di bidang kebencanaan mensyaratkan
tersedianya data jumlah penduduk yang tinggal di kawasan rawan bencana

34
tersebut. Dengan asumsi 18 kecamatan di Kabupaten Sintang masuk dalam
kawasan rawan bencana, maka seluruh penduduk di 18 kecamatan tersebut
juga bertempat tinggal di kawasan rawan bencana.
Berdasarkan masalah strategis tersebut, perlu diambil sebuah strategi
dan kebijakan yang tepat supaya mutu dan sasaran pelayanan dalam standar
pelayanan minimal dapat dipenuhi. Strategi pemenuhan target standar
pelayanan minimal bidang kebencanaan adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan melalui
penyediaan payung hukum penanganan bencana, dan pelaksanaan
komunikasi, informasi dan edukasi kebencanaan yang berkualitas dengan
memanfaatkan media yang tepat.
2) Meningkatkan kualitas penanganan bencana melalui penyediaan SDM
yang handal dan koordinasi yang cepat dan tepat.
Adapun arah kebijakan upaya pemenuhan standar pelayanan minimal bidang
kebencanaan adalah:
1) Pemanfaatan media berbasis teknologi dan informasi serta media massa
untuk penyebarluasan informasi kebencanaan.
2) Penguatan sistem koordinasi penanggulangan bencana daerah.
3) Pelayanan Penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran
Penanggulangan kebakaran harus dilakukan secara sistematis dan
berkelanjutan, untuk itu diperlukan perencanaan yang matang dalam
memenuhi semua kebutuhan sarana dan prasarana pemadam kebakaran.
Permasalahan pokok yang dihadapi pemadam kebakaran adalah minimnya
sarana dan prasarana pemadam kebakaran untuk menunjang tercapainya
response time 15 menit.
Upaya yang bisa dilakukan oleh pemadam kebakaran dalam
meningkatkan respon time yaitu dengan menyusun Rencana Induk Sistem
Proteksi Kebakaran, yang berisi langkah-langkah apa saja yang harus
dilakukan untuk meningkatkan respon time. Strategi dan Kebijakan yang
akan dilakukan dalam upaya mengatasi permasalahan pokok tersebut yaitu
meningkatkan respon time dalam pelayanan pemadaman kebakaran dengan
kebijakan meningkatkan sarana dan prasarana pemadam kebakaran.

3.1.6.SPM Pelayanan Dasar Urusan Sosial


Isu strategis dalam pemenuhan SPM Sosial di Kabupaten Sintang adalah
masih tingginya penyandang masalah kesejahteraan social (PMKS), masih
tingginya angka anak terlantar, meningkatnya angka penduduk miskin,

35
rendahnya keterampilan masyarakat penghuni panti asuhan dan panti jompo,
koordinasi antara perangkat daerah belum berjalan secara optimal, rendahnya
pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, masih
rendahnya kualitas dan kapasitas aparatur dinas social dalam perencanaan,
penganggaran dan evaluasi pelayanan perangkat daerah, minimnya
pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat dan rendahnya partisipasi
masyarakat dalam pembangunan serta belum optimalnya cakupan layanan
rehabilitasi sosial pada Warga Negara penyandang disabilitas, anak telantar,
lanjut usia terlantar, gelandangan dan pengemis yang berada di luar panti.
Strategi pencapaian SPM Kabupaten Sintang Bidang Sosial adalah
meningkatkan jangkauan layanan rehabilitasi sosial terhadap penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar, gelandangan dan
pengemis dan korban bencana melalui perluasan pemenuhan kebutuhan
dasar minimal pada seluruh unsur yang harus dipenuhi sesuai standar yang
ditetapkan, dengan fokus kebijakan pada:
a. Peningkatan kualitas dan kapasitas aparatur serta sarana dan prasarana
guna mewujudkan birokrasi yang professional
b. Menjalin Kerjasama dengan perusahaan yang ada di Kabupaten Sintang
agar dana CSR perusahaan dapat mendukung pengentasan kemiskinan
c. Kerjasama dengan perguruan tinggi dan stakeholders lain untuk
mengembangkan pola pemberdayaan yang sesuai dengan kearifan lokal
serta melaksanakan pemberdayaan kepada individu, keluarga dan
komunitas
d. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan sosial kemasyarakatan
dalam mempercepat jangkauan pelayanan sosial kepada PMKS
e. Pencatatan dan pengelolaan data PMKS secara menyeluruh
Strategi pencapaian SPM Kabupaten Sintang Bidang Sosial adalah:
a. Peningkatan kerjasama dengan perusahaan di Kabupaten Sintang guna
mempercepat kesejahteraan sosial secara mandiri dan sinergis
b. Mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat yang menekankan pada
potensi dan sumber daya lokal di Kabupaten Sintang
c. Mengoptimalkan pemberdayaan individu, keluarga, dan komunitas
melalui berbagai Pendidikan, pelatihan, pembinaan dan bantuan sosial
d. Meningkatkan tata kelola lembaga pemerintahan melalui peningkatan
kualitas
e. kualitas data dan perencanaan, Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kinerja

36
f. Meningkatkan pelayanan sosial dan bantuan sosial yang tepat sasaran
g. Peningkatan sistem perlindungan dan pelayanan sosial kepada individu,
kelompok dan keluarga tidak mampu atau mengalami masalah sosial

37
3.2. Matriks Rencana Aksi Penerapan SPM

Tabel 3.1 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Pendidikan Kabupaten Sintang 2023-2027

Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)


Tahun
N Sumber Instansi Sumber Instansi Sumber
Indikator Layanan SPM Inisiasi Inisiasi Inisiasi
O Dasar Pendanaan Pelaksana Pendanaan Pelaksana Pendanaan
(N) Penerima Mutu   Penerima Mutu   Penerima Mutu  
Realisas Realisas Realisas Layana
Layanan Layanan Anggaran Layanan Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Realisasi Anggaran
i i i n
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
  Kabupaten                                                
1) Pendidikan Anak Usia Dini
Buku Gambar
Alat Mewarnai
Penyediaan Biaya Personil
Peserta Didik
Kualitas tenaga kependidikan
(Kepala Sekolah) yang
berkualifikasi S1/D-IV
Kualitas pendidik yang
berkualifikasi S1/D-IV
2) Pendidikan Dasar
Buku Teks Pelajaran
Perlengkapan Belajar
Kualitas tenaga kependidikan
(Kepala Sekolah) yang
berkualifikasi S1/D-IV
Kualitas tenaga kependidikan
(Tenaga Admin/Tenaga
Lab/Admin) yang
berkualifikasi SMA/sederajat
Jumlah rombongan belajar di
satuan pendidikan
Penyediaan biaya personil
peserta didik
Kualitas pendidik yang
berkualifikasi S1/D-IV
Satuan pendidikan yang
berakreditasi minimal c
3) Pendidikan Kesetaraan
Modul Belajar
Jumlah rombongan belajar di
Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM)
Penyediaan Biaya Personil
Peserta Didik
Kualitas pendidik yang
berkualifikasi S1/D-IV
Kualitas tenaga kependidikan
(kepala sekolah) yang
berkualifikasi S1/D-IV
Kualitas tenaga kependidikan
(tenaga admin/tenaga
lab/admin) yang berkualifikasi
SMA/ sederajat

38
Perlengkapan belajar
PKBM Terakreditasi minimal C

39
Pencapaian SPM (N+4) Pencapaian SPM (N+5)
Sumber Instansi Sumber Instansi
NO Indikator Layanan SPM Inisiasi Inisiasi
Pendanaan Pelaksana Pendanaan Pelaksana

Penerima Mutu   Penerima Mutu  


Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar    
1 2 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
  Kabupaten                                
1) Pendidikan Anak Usia Dini
Buku Gambar
Alat Mewarnai
Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik
Kualitas tenaga kependidikan (Kepala
Sekolah) yang berkualifikasi S1/D-IV
Kualitas pendidik yang berkualifikasi S1/D-
IV
2) Pendidikan Dasar
Buku Teks Pelajaran
Perlengkapan Belajar
Kualitas tenaga kependidikan (Kepala
Sekolah) yang berkualifikasi S1/D-IV
Kualitas tenaga kependidikan (Tenaga
Admin/Tenaga Lab/Admin) yang
berkualifikasi SMA/sederajat
Jumlah rombongan belajar di satuan
pendidikan
Penyediaan biaya personil peserta didik
Kualitas pendidik yang berkualifikasi S1/D-
IV
Satuan pendidikan yang berakreditasi
minimal c
3) Pendidikan Kesetaraan
Modul Belajar
Jumlah rombongan belajar di Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik
Kualitas pendidik yang berkualifikasi S1/D-
IV
Kualitas tenaga kependidikan (kepala
sekolah) yang berkualifikasi S1/D-IV
Kualitas tenaga kependidikan (tenaga
admin/tenaga lab/admin) yang
berkualifikasi SMA/ sederajat
Perlengkapan belajar
PKBM Terakreditasi minimal C

40
Tabel 3.2 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Kesehatan Sintang 2023-2027

Tahu Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator n Inisias Sumber Instansi Sumber Instansi Inisias Sumber Instansi
NO Inisiasi
Layanan SPM Dasar Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana
(N)
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
Pelayanan kesehatan
1)
ibu hamil
Vaksin Tetasus Difetri
1
(Td)
2 Tablet Tambah Darah
Alat deteksi resiko Ibu
Hamil, Test Kehamilan,
Pemeriksaan HB,
3
Pemeriksaan Golongan
Darah, Pemeriksaan
Glukoprotein Urin
Kartu Ibu/ Rekam
4
Medis Ibu
Buku Kesehatan Ibu
5
dan Anak (KIA)
Dokter/dokter spesialis
6
kebidanan
7 Bidan
8 Perawat
Pelayanan Kesehatan
2)
Ibu Bersalin
1 Formulir Partograf
Kartu ibu (rekam
2
medis)
Buku Kesehatan Ibu
3
dan Anak (KIA)
Dokter/dokter spesialis
4 Kebidanan dan
Kandungan
5 Bidan
6 Perawat
Pelayanan Kesehatan
3)
Bayi Baru Lahir
1 Vaksin Hepatitis BO
2 Vitamin K1 Injeksi
Salep/Tetes Mata
3
Antibiotik
Formulir Bayi Baru
4
Lahir
Formulir Manajemen
5 Terpadu Bayi Muda
(MTBM)
Buku Kesehatan Ibu
6
dan Anak (KIA)
Dokter/dokter spesialis
7
Anak
8 Bidan
9 Perawat
Pelayanan Kesehatan
4)
Balita

41
Tahu Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator n Inisias Sumber Instansi Sumber Instansi Inisias Sumber Instansi
NO Inisiasi
Layanan SPM Dasar Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana
(N)
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
Kuisioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)
1 atau Instrumen
Standart lain yang
berlaku
Formulir Deteksi Dini
2 Tumbuh Kembang
Anak (DDTK)
Buku Kartu Ibu dan
3
Anak (KIA)
4 Vitamin A Biru
5 Vitamin A Merah
Vaksin imunisasi
6 lanjutan : DPT -HB -
Hib, Campak, Rubella
Vaksin imunisasi
dasar: HBO, BCG,
7
Polio, IPV, DPT -HB -
Hib, Campak, Rubella
Jarum suntik dan
8 Bahan Habis Pakai
(BHP)
9 Peralatan Anafilaktik
10 Bidan
11 Dokter
12 Perawat
13 Ahli Gizi
14 Guru PAUD
15 Kader Kesehatan
Pelayanan kesehatan
5) pada usia pendidikan
dasar
Buku Raport
1
Kesehatanku
Buku Pemantauan
2
Kesehatan
Kuesioner Skrining
3
Kesehatan
Formulir Rekapitulasi
Hasil Pelayanan
4 Kesehatan Usia
Sekolah dan Remaja di
Dalam Sekolah
Formulir Rekapitulasi
Hasil Pelayanan
5 Kesehatan Usia
Sekolah dan Remaja di
Luar Sekolah
6 Dokter/Dokter gigi
7 Bidan
8 Perawat
9 Ahli Gizi
Tenaga Kesehatan
10
Masyarakat

42
Tahu Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator n Inisias Sumber Instansi Sumber Instansi Inisias Sumber Instansi
NO Inisiasi
Layanan SPM Dasar Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana
(N)
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
11 Guru
12 Kader Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
6)
Pada Usia Produktif
Pedoman dan media
1 Komunikasi, Informasi,
Edukasi (KIE)
Alat ukur berat badan,
Alat ukur tinggi badan,
Alat ukur lingkar perut,
Tensimeter,
2
Glukometer, Tes Strip
Gula Darah, Lancet,
Kapas Alkohol, KIT IVA
Tes
Formulir pencatatan
dan pelaporan aplikasi
3 Sistem Informasi
Penyakit Tidak Menular
(SIPTM)
4 Dokter
5 Bidan
6 Perawat
7 Ahli Gizi
Tenaga Kesehatan
8
Masyarakat
Tenaga Non Kesehatan
9
Terlatih
Pelayanan Kesehatan
7)
Pada Usia Lanjut
Strip uji pemeriksaan
1
gula darah, kolesterol
Instrumen Geriatric
Depression Scale
(GDS), Intrumen
Abbreviated Mental
Test (AMT) dan
2
Instrumen Activity
Daily Living (ADL)
dalam Paket Pengkajian
Paripurna Pasien
Geriatri (P3G)
3 Buku Kesehatan Lansia
4 Dokter
5 Bidan
6 Perawat
7 Ahli Gizi
Tenaga Kesehatan
8
Masyarakat
Tenaga Non Kesehatan
9
Terlatih
Pelayanan Kesehatan
8)
Penderita Hipertensi
1 Pedoman pengendalian

43
Tahu Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator n Inisias Sumber Instansi Sumber Instansi Inisias Sumber Instansi
NO Inisiasi
Layanan SPM Dasar Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana
(N)
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
Hipertensi dan media
Komunikasi, Informasi,
Edukasi (KIE)
2 Tensimeter
Formulir pencatatan
dan pelaporan aplikasi
3 Sistem Informasi
Penyakit Tidak Menular
(SIPTM)
4 Dokter
5 Bidan
6 Perawat
Tenaga Kesehatan
7
Masyarakat
Pelayanan Kesehatan
9) Penderita Diabetes
Melitus
Glukometer, Strip Tes
1 Gula Darah, Kapas
Alkohol, Lancet
Glukometer, Strip Tes
2 Gula Darah, Kapas
Alkohol, Lancet
Pedoman dan media
3 Komunikasi, Informasi,
Edukasi (KIE)
4 Dokter
5 Bidan
6 Perawat
7 Ahli Gizi
Tenaga Kesehatan
8
Masyarakat
Pelayanan Kesehatan
Orang Dengan
10)
Gangguan Jiwa (ODGJ)
Berat
Buku Pedoman
Diagnosis
Penggolongan
Gangguan Jiwa (PPDGJ
1 III) atau Buku Pedoman
Diagnosis
Penggolongan
Gangguan Jiwa terbaru
(bila sudah tersedia)
2 Kit berisi 2 alat fiksasi
Penyediaan formulir
3 pencatatan dan
pelaporan
Media Komunikasi,
4 Informasi, Edukasi
(KIE)
5 Dokter dan/atau
perawat terlatih jiwa
dan/atau tenaga

44
Tahu Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator n Inisias Sumber Instansi Sumber Instansi Inisias Sumber Instansi
NO Inisiasi
Layanan SPM Dasar Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana
(N)
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
kesehatan lainnya
Pelayanan Kesehatan
11) Orang Terduga
Tuberkulosis
Media KIE (Leaflet,
1 Lembar Balik, Poster,
Banner)
2 Reagen Zn TB
Masker jenis rumah
3
tangga dan masker N95
Pot dahak, Kaca slide,
Bahan Habis Pakai (Oil
Emersi, Ether Alkohol
4 Lampu
Spirtus/Bunsen,
Ose/Lidi), Rak
pengering
Catridge tes cepat
5
molekuler
Formulir pencatatan
6
dan pelaporan
Pedoman/Standar
7
Operasional Prosedur
Dokter/ dokter
spesialis penyakit
8
dalam/ dokter spesialis
paru
9 Perawat
Analis Teknik
10 Laboratorium Medik
(ATLM)
11 Penata Rontgen
Tenaga kesehatan
12
masyarakat
Tenaga non kesehatan
13 terlatih atau
mempunyai
Pelayanan Kesehatan
Orang Dengan Risiko
Terinfeksi Virus Yang
Melemahkan Daya
12)
Tahan Tubuh Manusia
(Human
Immunodeficiency
Virus)
Media KIE (Lembar
1 Balik, Leaflet, Poster,
Banner)
Tes cepat HIV (RDT)
2
pertama
3 Bahan Medis Habis
Pakai, Handschoen,
Alkohol Swab, Plester,
Lancet/Jarum Steril,
Jarum Spuit yang

45
Tahu Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator n Inisias Sumber Instansi Sumber Instansi Inisias Sumber Instansi
NO Inisiasi
Layanan SPM Dasar Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   i Pendanaan Pelaksana
(N)
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
sesuai/Vacutainer dan
Jarum Sesuai
Alat tulis, Rekam medis
yang berisi nomor
rekam medis, Nomor
4
fasilitas pelayanan
kesehatan pelaksana,
Nomor KTP/NIK
Dokter/dokter spesialis
penyakit dalam/dokter
5
spesialis kulit dan
kelamin
6 Perawat
7 Bidan
Ahli Teknologi
8 Laboratorium Medis
(ATLM)
Tenaga kesehatan
9
masyarakat
Tenaga non kesehatan
terlatih atau
10
mempunyai kualifikasi
tertentu

Pencapaian SPM (N+4) Pencapaian SPM (N+5)


Indikator Sumber Instansi Sumber Instansi
NO Inisiasi Inisiasi
Layanan SPM Pendanaan Pelaksana Pendanaan Pelaksana
Penerima Mutu   Penerima Mutu  
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar    
1 2 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
  Kabupaten                                
1) Pelayanan kesehatan ibu hamil
1 Vaksin Tetasus Difetri (Td)
2 Tablet Tambah Darah
Alat deteksi resiko Ibu Hamil, Test Kehamilan,
3 Pemeriksaan HB, Pemeriksaan Golongan Darah,
Pemeriksaan Glukoprotein Urin
4 Kartu Ibu/ Rekam Medis Ibu
5 Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
6 Dokter/dokter spesialis kebidanan
7 Bidan
8 Perawat
2) Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
1 Formulir Partograf
2 Kartu ibu (rekam medis)
3 Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
4 Dokter/dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan
5 Bidan
6 Perawat
3) Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

46
1 Vaksin Hepatitis BO
2 Vitamin K1 Injeksi
3 Salep/Tetes Mata Antibiotik
4 Formulir Bayi Baru Lahir
5 Formulir Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
6 Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
7 Dokter/dokter spesialis Anak
8 Bidan
9 Perawat
4) Pelayanan Kesehatan Balita
Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau
1
Instrumen Standart lain yang berlaku
Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
2
(DDTK)
3 Buku Kartu Ibu dan Anak (KIA)
4 Vitamin A Biru
5 Vitamin A Merah
Vaksin imunisasi lanjutan : DPT -HB -Hib, Campak,
6
Rubella
Vaksin imunisasi dasar: HBO, BCG, Polio, IPV, DPT -
7
HB -Hib, Campak, Rubella
8 Jarum suntik dan Bahan Habis Pakai (BHP)
9 Peralatan Anafilaktik
10 Bidan
11 Dokter
12 Perawat
13 Ahli Gizi
14 Guru PAUD
15 Kader Kesehatan
5) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
1 Buku Raport Kesehatanku
2 Buku Pemantauan Kesehatan
3 Kuesioner Skrining Kesehatan
Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan Kesehatan
4
Usia Sekolah dan Remaja di Dalam Sekolah
Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan Kesehatan
5
Usia Sekolah dan Remaja di Luar Sekolah
6 Dokter/Dokter gigi
7 Bidan
8 Perawat
9 Ahli Gizi
10 Tenaga Kesehatan Masyarakat
11 Guru
12 Kader Kesehatan
6) Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif
Pedoman dan media Komunikasi, Informasi, Edukasi
1
(KIE)
Alat ukur berat badan, Alat ukur tinggi badan, Alat
ukur lingkar perut, Tensimeter, Glukometer, Tes
2
Strip Gula Darah, Lancet, Kapas Alkohol, KIT IVA
Tes
Formulir pencatatan dan pelaporan aplikasi Sistem
3
Informasi Penyakit Tidak Menular (SIPTM)
4 Dokter
5 Bidan
6 Perawat
7 Ahli Gizi
8 Tenaga Kesehatan Masyarakat
9 Tenaga Non Kesehatan Terlatih
7) Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut
1 Strip uji pemeriksaan gula darah, kolesterol
2 Instrumen Geriatric Depression Scale (GDS),

47
Intrumen Abbreviated Mental Test (AMT) dan
Instrumen Activity Daily Living (ADL) dalam Paket
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)
3 Buku Kesehatan Lansia
4 Dokter
5 Bidan
6 Perawat
7 Ahli Gizi
8 Tenaga Kesehatan Masyarakat
9 Tenaga Non Kesehatan Terlatih
8) Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Pedoman pengendalian Hipertensi dan media
1
Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE)
2 Tensimeter
Formulir pencatatan dan pelaporan aplikasi Sistem
3
Informasi Penyakit Tidak Menular (SIPTM)
4 Dokter
5 Bidan
6 Perawat
7 Tenaga Kesehatan Masyarakat
9) Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
Glukometer, Strip Tes Gula Darah, Kapas Alkohol,
1
Lancet
Glukometer, Strip Tes Gula Darah, Kapas Alkohol,
2
Lancet
Pedoman dan media Komunikasi, Informasi, Edukasi
3
(KIE)
4 Dokter
5 Bidan
6 Perawat
7 Ahli Gizi
8 Tenaga Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa
10)
(ODGJ) Berat
Buku Pedoman Diagnosis Penggolongan Gangguan
Jiwa (PPDGJ III) atau Buku Pedoman Diagnosis
1
Penggolongan Gangguan Jiwa terbaru (bila sudah
tersedia)
2 Kit berisi 2 alat fiksasi
3 Penyediaan formulir pencatatan dan pelaporan
4 Media Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE)
Dokter dan/atau perawat terlatih jiwa dan/atau
5
tenaga kesehatan lainnya
11) Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis
1 Media KIE (Leaflet, Lembar Balik, Poster, Banner)
2 Reagen Zn TB
3 Masker jenis rumah tangga dan masker N95
Pot dahak, Kaca slide, Bahan Habis Pakai (Oil
4 Emersi, Ether Alkohol Lampu Spirtus/Bunsen,
Ose/Lidi), Rak pengering
5 Catridge tes cepat molekuler
6 Formulir pencatatan dan pelaporan
7 Pedoman/Standar Operasional Prosedur
Dokter/ dokter spesialis penyakit dalam/ dokter
8
spesialis paru
9 Perawat
10 Analis Teknik Laboratorium Medik (ATLM)
11 Penata Rontgen
12 Tenaga kesehatan masyarakat
13 Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko
12) Terinfeksi Virus Yang Melemahkan Daya Tahan
Tubuh Manusia (Human Immunodeficiency Virus)

48
1 Media KIE (Lembar Balik, Leaflet, Poster, Banner)
2 Tes cepat HIV (RDT) pertama
Bahan Medis Habis Pakai, Handschoen, Alkohol
3 Swab, Plester, Lancet/Jarum Steril, Jarum Spuit
yang sesuai/Vacutainer dan Jarum Sesuai
Alat tulis, Rekam medis yang berisi nomor rekam
4 medis, Nomor fasilitas pelayanan kesehatan
pelaksana, Nomor KTP/NIK
Dokter/dokter spesialis penyakit dalam/dokter
5
spesialis kulit dan kelamin
6 Perawat
7 Bidan
8 Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM)
9 Tenaga kesehatan masyarakat
Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai
10
kualifikasi tertentu

49
Tabel 3.3 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Pekerjaan Umum Sintang 2023-2027

Tahun Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator Sumber Instansi Sumber Instansi Sumber
NO Inisiasi Inisiasi Inisiasi
Layanan SPM Dasar Pendanaan Pelaksana Pendanaan Pelaksana Pendanaan
(N) Penerima Mutu   Penerima Mutu   Penerima Mutu  
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
  Kabupaten                                                
Pemenuhan
kebutuhan pokok
1)
air minum sehari-
hari
Kuantitas
(kebutuhan pokok
1
minimal 60
liter/orang/hari)
Kualitas air
(keruh, berwarna,
2
berasa, berbusa,
berbau)
Jaringan
3
perpipaan
Jaringan bukan
4
perpipaan
Penyediaan
pelayanan
2)
pengolahan air
limbah domestik
Kuantitas akses
1 pengolahan air
limbah domestik
Kualitas
2 pelayanan air
limbah domestik
Sub-Sistem
3 pengolahan
setempat
Sub-sistem
4
pengangkutan
Sub-sistem
pengolahan
5
lumpur tinja
(IPLT)
Pengolahan
6 lumpur tinja
(IPAL)

NO Indikator Instansi Inisiasi Sumber Instansi Inisiasi Sumber Instansi


Layanan SPM Pelaksana Pendanaan Pelaksana Pendanaan Pelaksana
Pencapaian SPM (N+4) Pencapaian SPM (N+5)

Penerima Realisasi Mutu   Anggaran Penerima Realisasi Mutu   Anggaran


Layanan Layanan Realisasi Layanan Layanan Realisasi

50
Dasar     Dasar    
1 2 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
  Kabupaten                                  
1) Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari
1 Kuantitas (kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari)
2 Kualitas air (keruh, berwarna, berasa, berbusa, berbau)
3 Jaringan perpipaan
4 Jaringan bukan perpipaan
2) Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik
1 Kuantitas akses pengolahan air limbah domestik
2 Kualitas pelayanan air limbah domestik
3 Sub-Sistem pengolahan setempat
4 Sub-sistem pengangkutan
5 Sub-sistem pengolahan lumpur tinja (IPLT)
6 Pengolahan lumpur tinja (IPAL)

Tabel 3.4 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Perumahan Rakyat Sintang 2023-2027

Tahun Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator Sumber Instansi Sumber Instansi Sumber Instansi
NO Inisiasi Inisiasi Inisiasi
Layanan SPM Dasar Pendanaan Pelaksana Pendanaan Pelaksana Pendanaan Pelaksana
(N) Penerima Mutu   Penerima Mutu   Penerima Mutu  
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
Penyediaan &
Rehabiitasi
Rumah yang
1) Layak Huni Bagi DISPERKIM
Korban Bencana
Kabupaten/Kot
a
Bantuan akses
rumah sewa
1
layak huni bagi
korban bencana
Rehabilitasi
2 rumah bagi
korban bencana
Pembangunan
kembali rumah
3
bagi korban
bencana
Pembangunan
baru di lokasi
4 baru/relokasi
bagi korban
bencana.
2) Fasilitasi  
Penyediaan
Rumah Yang
Layak Huni Bagi
Masyarakat
Yang Terkena
Relokasi
Program
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kot

51
a
Fasilitasi
penggantian
Hak Atas
1
Penguasaan
Tanah dan/atau
Bangunan
Subsidi uang
2
sewa
Penyediaan
3 rumah layak
huni

Pencapaian SPM (N+4) Pencapaian SPM (N+5)


Indikator Sumber Instansi Sumber Instansi
NO Inisiasi Inisiasi
Layanan SPM Pendanaan Pelaksana Pendanaan Pelaksana
Penerima Mutu   Penerima Mutu  
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar    
1 2 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
  Kabupaten                                
Penyediaan & Rehabiitasi Rumah yang Layak Huni
1)
Bagi Korban Bencana Kabupaten/Kota
Bantuan akses rumah sewa layak huni bagi korban
1
bencana
2 Rehabilitasi rumah bagi korban bencana
Pembangunan kembali rumah bagi korban
3
bencana
Pembangunan baru di lokasi baru/relokasi bagi
4
korban bencana.
Fasilitasi Penyediaan Rumah Yang Layak Huni
2) Bagi Masyarakat Yang Terkena Relokasi Program
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Fasilitasi penggantian Hak Atas Penguasaan Tanah
1
dan/atau Bangunan
2 Subsidi uang sewa
3 Penyediaan rumah layak huni

52
Tabel 3.5 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, Dan Pelindungan Masyarakat
Kabupaten Sintang 2023-2027

Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)


Tahu
Indikator n Sumber Instansi Sumber Instansi Sumber Instansi
NO Inisiasi Inisiasi Inisiasi
Layanan SPM Dasar Pendanaan Pelaksana Pendanaan Pelaksana Pendanaan Pelaksana
(N) Penerima Mutu   Penerima Mutu   Penerima Mutu  
Layana Realisas Realisas Layana
Layanan Realisasi Realisasi Anggaran Layanan Layanan Anggaran Layanan Realisasi Realisasi Anggaran
n i i n
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
Pelayanan Ketentraman dan
1) Ketertiban Umum
(TRANTIBUM)
Warga negara yang
1 memperoleh pelayanan
kerugian materil
Warga negara yang
memperoleh pelayanan
2
kerugian pelayanan
pengobatan
Standar operasional prosedur
3
Satpol PP
Standar sarana prasarana
4
Satpol PP
Standar peningkatan
kapasitas anggota Satpol PP
5
dan anggota perlindungan
masyarakat
Standar pelayanan yang
terkena dampak gangguan
6 trantibum akibat penegakan
hukum terhadap pelanggaran
Perda dan Perkada
Pelayanan Informasi Rawan
2)
Bencana (KEBENCANAAN)
Pemetaan terhadap
lokasi/daerah rawan bencana
1
melalui penyusunan dokumen
Kajian Risiko Bencana
Identifikasi dan pemetaan
2 terhadap warga negara di
kawasan rawan bencana
Melakukan sosialisasi,
3 Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) rawan bencana
Pengadaan dan pemasangan
rambu evakuasi dan papan
4
informasi publik per jenis
bencana
Identifikasi warga yang
5 berpotensi menjadi korban
bencana
Pelayanan Pencegahan dan
3) Kesiapsiagaan Terhadap
Bencana
Sarana prasarana
1
penanggulangan bencana

53
Peningkatan kapasitas
2 personil/Sumber Daya
Manusia (SDM)
Pelayanan Penyelamatan dan
4)
Evakuasi Korban Bencana
Aktivasi sistem komando
1
penanganan darurat bencana
Pendataan terhadap warga
2 yang terkena/menjadi korban
bencana
Melakukan respon cepat KLB
3 dan respon cepat darurat
bencana
Respon Cepat kejadian luar
4 biasa (KLB) penyakit
KLB/wabah zoonosis prioritas
Pelaksanaan pencarian,
5 pertolongan evakuasi korban
bencana
Pelayanan Penyelamatan dan
5) Evakuasi Korban Kebakaran
(DAMKAR)
Tingkat waktu tanggap
(response time) 15 menit sejak
1
diterimanya informasi/laporan
sampai tiba di lokasi
Prosedur operasional
2 penanganan kebakaran,
penyelamatan dan evakuasi
Sarana prasarana pemadam
3 kebakaran, penyelamatan dan
evakuasi
Kapasitas aparatur pemadam
kebakaran dan
4
penyelamatan/Sumber Daya
Manusia

Pencapaian SPM (N+4) Pencapaian SPM (N+3)


Indikator Sumber Instansi Sumber Instansi
NO Inisiasi Inisiasi
Layanan SPM Pendanaan Pelaksana Pendanaan Pelaksana
Penerima Mutu   Penerima Mutu  
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar    
1 2 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
  Kabupaten                                
1) Pelayanan Ketentraman dan Ketertiban Umum (TRANTIBUM)
1 Warga negara yang memperoleh pelayanan kerugian materil
Warga negara yang memperoleh pelayanan kerugian
2
pelayanan pengobatan
3 Standar operasional prosedur Satpol PP
4 Standar sarana prasarana Satpol PP
Standar peningkatan kapasitas anggota Satpol PP dan
5
anggota perlindungan masyarakat
Standar pelayanan yang terkena dampak gangguan
6 trantibum akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran
Perda dan Perkada
2) Pelayanan Informasi Rawan Bencana (KEBENCANAAN)
Pemetaan terhadap lokasi/daerah rawan bencana melalui
1
penyusunan dokumen Kajian Risiko Bencana
2 Identifikasi dan pemetaan terhadap warga negara di kawasan

54
rawan bencana
Melakukan sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi
3
(KIE) rawan bencana
Pengadaan dan pemasangan rambu evakuasi dan papan
4
informasi publik per jenis bencana
5 Identifikasi warga yang berpotensi menjadi korban bencana
3) Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana
1 Sarana prasarana penanggulangan bencana
Peningkatan kapasitas personil/Sumber Daya Manusia
2
(SDM)
4) Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana
1 Aktivasi sistem komando penanganan darurat bencana
Pendataan terhadap warga yang terkena/menjadi korban
2
bencana
Melakukan respon cepat KLB dan respon cepat darurat
3
bencana
Respon Cepat kejadian luar biasa (KLB) penyakit KLB/wabah
4
zoonosis prioritas
Pelaksanaan pencarian, pertolongan evakuasi korban
5
bencana
Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Kebakaran
5)
(DAMKAR)
Tingkat waktu tanggap (response time) 15 menit sejak
1
diterimanya informasi/laporan sampai tiba di lokasi
Prosedur operasional penanganan kebakaran, penyelamatan
2
dan evakuasi
Sarana prasarana pemadam kebakaran, penyelamatan dan
3
evakuasi
Kapasitas aparatur pemadam kebakaran dan
4
penyelamatan/Sumber Daya Manusia

55
Tabel 3.6 Renaksi Penerapan SPM Daerah Bidang Sosial Sintang 2023-2027

Tahun Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator Sumber Instansi Sumber Instansi Sumber Instansi
NO Inisiasi Inisiasi Inisiasi
Layanan SPM Dasar Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana
(N)
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
Rehabilitasi Sosial Dasar
1) Penyandang Disabilitas
Terlantar di Luar Panti
Layanan data dan
1
pengaduan
Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah
yang sudah memiliki
2
kendaraan khusus
layanan rehabilitasi
sosial dasar diluar Panti
Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah
yang belum memiliki
kendaraan khusus
3 layanan rehabilitasi
sosial dasar diluar Panti
dan tidak mampu
melakukan pengadaan
kendaraan baru
4 Penyediaan permakanan
5 Penyediaan sandang
6 Penyediaan alat bantu
Penyediaan perbekalan
7
kesehatan
Pemberian bimbingan
8
fisik, mental, spiritual
Pemberian bimbingan
sosial kepada keluarga
9
Penyandang Disabilitas
terlantar
Fasilitas pembuatan
Nomor Induk
Kependuduk, Kartu
10 Tanda Penduduk, Akta
Kelahiran, Surat Nikah,
dan/atau Kartu Identitas
Anak
Akses ke layanan
11
pendidikan
Pemberian pelayanan
12
penelusuran keluarga
Pemberian pelayanan
13
reunifikasi keluarga
14 Layanan rujukan
15 Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah
yang belum memiliki
kendaraan khusus
layanan rehabilitasi
sosial dasar diluar Panti

56
Tahun Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator Sumber Instansi Sumber Instansi Sumber Instansi
NO Inisiasi Inisiasi Inisiasi
Layanan SPM Dasar Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana
(N)
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
dan mampu melakukan
pengadaan kendaraan
baru dan pembiayaan
pemeliharaan
Rehabilitasi Sosial Dasar
2) Anak Telantar di Luar
Panti
Layanan data dan
pengaduan layanan
rehabilitasi sosial dasar
diluar panti dan mampu
1
melakukan pengadaan
kendaraan baru dan
pembiayaan
pemeliharaan
Penyediaan permakanan
layanan rehabilitasi
sosial dasar diluar panti
2
dan tidak mampu
melakukan pengadaan
kendaraan baru
3 Penyediaan sandang
4 Penyediaan alat bantu
Penyediaan perbekalan
5
kesehatan
Pemberian bimbingan
6
fisik, mental, spiritual
Pemberian bimbingan
sosial kepada keluarga
7
penyandang disabilitas
anak terlantar
Fasilitas pembuatan
Nomor Induk
Kependuduk, Kartu
8 Tanda Penduduk, Akta
Kelahiran, Surat Nikah
dan/atau Kartu Identitas
Anak
Akses ke layanan
9
pendidikan
Pemberian pelayanan
10
penelusuran keluarga
Pemberian pelayanan
11
reunifikasi keluarga
12 Layanan rujukan
Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah
yang sudah memiliki
13
kendaraan khusus
layanan rehabilitasi
sosial dasar diluar Panti
14 Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah
yang belum memiliki

57
Tahun Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator Sumber Instansi Sumber Instansi Sumber Instansi
NO Inisiasi Inisiasi Inisiasi
Layanan SPM Dasar Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana
(N)
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
kendaraan khusus
layanan rehabilitasi
sosial dasar diluar Panti
dan tidak mampu
melakukan pengadaan
kendaraan baru
Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah
yang belum memiliki
kendaraan khusus
layanan rehabilitasi
15
sosial dasar diluar Panti
dan mampu melakukan
pengadaan kendaraan
baru dan pembiayaan
pemeliharaan
Rehabilitasi Sosial Dasar
3) Lanjut Usia Terlantar di
Luar Panti
Layanan data dan
1
pengaduan
Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah
yang sudah memiliki
2
kendaraan khusus
layanan rehabilitasi
sosial dasar diluar panti
3 Penyediaan permakanan
4 Penyediaan sandang
5 Penyediaan alat bantu
Penyediaan perbekalan
6
kesehatan
Pemberian bimbingan
7
fisik, mental, spiritual
Pemberian bimbingan
sosial kepada keluarga
8
penyandang disabilitas
lanjut usia terlantar
Fasilitas pembuatan
Nomor Induk
Kependuduk, Kartu
9 Tanda Penduduk, Akta
Kelahiran, Surat Nikah,
dan/atau Kartu Identitas
Anak
Akses ke layanan
10
pendidikan
Pemberian pelayanan
11
penelusuran keluarga
Pemberian pelayanan
12
reunifikasi keluarga
13 Layanan rujukan
14 Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah

58
Tahun Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator Sumber Instansi Sumber Instansi Sumber Instansi
NO Inisiasi Inisiasi Inisiasi
Layanan SPM Dasar Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana
(N)
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
yang belum memiliki
kendaraan khusus
layanan rehabilitasi
sosial dasar diluar Panti
dan mampu melakukan
pengadaan kendaraan
baru dan pembiayaan
pemeliharaan
Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah
yang belum memiliki
kendaraan khusus
15 layanan rehabilitasi
sosial dasar diluar Panti
dan tidak mampu
melakukan pengadaan
kendaraan baru
Rehabilitasi Sosial Dasar
Tuna Sosial Khususnya
4)
Gelandangan dan
Pengemis di Luar Panti
Layanan data dan
1
pengaduan
Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah
yang sudah memiliki
2
kendaraan khusus
layanan rehabilitasi
sosial dasar diluar Panti
3 Penyediaan permakanan
4 Penyediaan sandang
5 Penyediaan alat bantu
Penyediaan perbekalan
6
kesehatan
Pemberian bimbingan
7
fisik, mental, spiritual
Pemberian bimbingan
sosial kepada keluarga
8 penyandang disabilitas
gelandangan dan
pengemis terlantar
Fasilitas pembuatan
Nomor Induk
Kependuduk, Kartu
9 Tanda Penduduk, Akta
Kelahiran, Surat Nikah
dan/atau Kartu Identitas
Anak
Akses ke layanan
10
pendidikan
Pemberian pelayanan
11
penelusuran keluarga
Pemberian pelayanan
12
reunifikasi keluarga

59
Tahun Pencapaian SPM (N+1) Pencapaian SPM (N+2) Pencapaian SPM (N+3)
Indikator Sumber Instansi Sumber Instansi Sumber Instansi
NO Inisiasi Inisiasi Inisiasi
Layanan SPM Dasar Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana
(N)
Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Layanan Realisasi Anggaran
Dasar     Dasar     Dasar    
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
  Kabupaten                                                  
13 Layanan rujukan
Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah
yang belum memiliki
kendaraan khusus
layanan rehabilitasi
14
sosial dasar diluar Panti
dan mampu melakukan
pengadaan kendaraan
baru dan pembiayaan
pemeliharaan
Penyediaan layanan
kedaruratan bagi daerah
yang belum memiliki
kendaraan khusus
15 layanan rehabilitasi
sosial dasar diluar Panti
dan tidak mampu
melakukan pengadaan
kendaraan baru
Perlindungan dan
Jaminan Sosial Pada
Saat Tanggap dan Paska
5)
Bencana Bagi Korban
Bencana
Kabupaten/Kota
1 Penyediaan permakanan
2 Penyediaan sandang
Penyediaan tempat
3
penampungan pengungsi
Penanganan khusus bagi
4
kelompok rentan
Pelayanan dukungan
5
psikososial

60
Pencapaian SPM (N+4) Pencapaian SPM (N+5)
Instansi
Indikator Sumber Instansi Sumber
NO Inisiasi Inisiasi Pelaksan
Layanan SPM Penerima Mutu   Pendanaan Pelaksana Penerima Mutu   Pendanaan
a
Layana Layana
Layanan Realisasi Realisasi Anggaran Layanan Realisasi Realisasi Anggaran
n n
Dasar     Dasar    
1 2 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
  Kabupaten                                
1) Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas Terlantar di Luar Panti
1 Layanan data dan pengaduan
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang sudah memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
2
sosial dasar diluar Panti
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang belum memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
3
sosial dasar diluar Panti dan tidak mampu melakukan pengadaan kendaraan baru
4 Penyediaan permakanan
5 Penyediaan sandang
6 Penyediaan alat bantu
7 Penyediaan perbekalan kesehatan
8 Pemberian bimbingan fisik, mental, spiritual
9 Pemberian bimbingan sosial kepada keluarga Penyandang Disabilitas terlantar
Fasilitas pembuatan Nomor Induk Kependuduk, Kartu Tanda Penduduk, Akta Kelahiran, Surat Nikah,
10
dan/atau Kartu Identitas Anak
11 Akses ke layanan pendidikan
12 Pemberian pelayanan penelusuran keluarga
13 Pemberian pelayanan reunifikasi keluarga
14 Layanan rujukan
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang belum memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
15 sosial dasar diluar Panti dan mampu melakukan pengadaan kendaraan baru dan pembiayaan
pemeliharaan
2) Rehabilitasi Sosial Dasar Anak Telantar di Luar Panti
Layanan data dan pengaduan layanan rehabilitasi sosial dasar diluar panti dan mampu melakukan
1
pengadaan kendaraan baru dan pembiayaan pemeliharaan
Penyediaan permakanan layanan rehabilitasi sosial dasar diluar panti dan tidak mampu melakukan
2
pengadaan kendaraan baru
3 Penyediaan sandang
4 Penyediaan alat bantu
5 Penyediaan perbekalan kesehatan
6 Pemberian bimbingan fisik, mental, spiritual
7 Pemberian bimbingan sosial kepada keluarga penyandang disabilitas anak terlantar
Fasilitas pembuatan Nomor Induk Kependuduk, Kartu Tanda Penduduk, Akta Kelahiran, Surat Nikah
8
dan/atau Kartu Identitas Anak
9 Akses ke layanan pendidikan
10 Pemberian pelayanan penelusuran keluarga
11 Pemberian pelayanan reunifikasi keluarga
12 Layanan rujukan
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang sudah memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
13
sosial dasar diluar Panti
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang belum memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
14
sosial dasar diluar Panti dan tidak mampu melakukan pengadaan kendaraan baru
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang belum memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
15 sosial dasar diluar Panti dan mampu melakukan pengadaan kendaraan baru dan pembiayaan
pemeliharaan
3) Rehabilitasi Sosial Dasar Lanjut Usia Terlantar di Luar Panti
1 Layanan data dan pengaduan
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang sudah memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
2
sosial dasar diluar panti
3 Penyediaan permakanan

61
4 Penyediaan sandang
5 Penyediaan alat bantu
6 Penyediaan perbekalan kesehatan
7 Pemberian bimbingan fisik, mental, spiritual
8 Pemberian bimbingan sosial kepada keluarga penyandang disabilitas lanjut usia terlantar
Fasilitas pembuatan Nomor Induk Kependuduk, Kartu Tanda Penduduk, Akta Kelahiran, Surat Nikah,
9
dan/atau Kartu Identitas Anak
10 Akses ke layanan pendidikan
11 Pemberian pelayanan penelusuran keluarga
12 Pemberian pelayanan reunifikasi keluarga
13 Layanan rujukan
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang belum memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
14 sosial dasar diluar Panti dan mampu melakukan pengadaan kendaraan baru dan pembiayaan
pemeliharaan
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang belum memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
15
sosial dasar diluar Panti dan tidak mampu melakukan pengadaan kendaraan baru
4) Rehabilitasi Sosial Dasar Tuna Sosial Khususnya Gelandangan dan Pengemis di Luar Panti
1 Layanan data dan pengaduan
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang sudah memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
2
sosial dasar diluar Panti
3 Penyediaan permakanan
4 Penyediaan sandang
5 Penyediaan alat bantu
6 Penyediaan perbekalan kesehatan
7 Pemberian bimbingan fisik, mental, spiritual
8 Pemberian bimbingan sosial kepada keluarga penyandang disabilitas gelandangan dan pengemis terlantar
Fasilitas pembuatan Nomor Induk Kependuduk, Kartu Tanda Penduduk, Akta Kelahiran, Surat Nikah
9
dan/atau Kartu Identitas Anak
10 Akses ke layanan pendidikan
11 Pemberian pelayanan penelusuran keluarga
12 Pemberian pelayanan reunifikasi keluarga
13 Layanan rujukan
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang belum memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
14 sosial dasar diluar Panti dan mampu melakukan pengadaan kendaraan baru dan pembiayaan
pemeliharaan
Penyediaan layanan kedaruratan bagi daerah yang belum memiliki kendaraan khusus layanan rehabilitasi
15
sosial dasar diluar Panti dan tidak mampu melakukan pengadaan kendaraan baru
Perlindungan dan Jaminan Sosial Pada Saat Tanggap dan Paska Bencana Bagi Korban Bencana
5)
Kabupaten/Kota
1 Penyediaan permakanan
2 Penyediaan sandang
3 Penyediaan tempat penampungan pengungsi
4 Penanganan khusus bagi kelompok rentan
5 Pelayanan dukungan psikososial

62
63
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah di pasal 18 mengamanatkan bahwa:” Pelaksanaan
pelayanan dasar pada urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat”. Amanat yang ada dalam undang-undang
ini merupakan bukti keseriusan pemerintah agar betul-betul memperhatikan
target-target yag ada dalam SPM agar menjadi prioritas pembangunan di
daerah.
Dokumen perencanaan daerah bersifat sistematik dan berjenjang mulai
dari RPJPD, RPJMD, RKPD, RENSTRA SKPD sampai ke penjabaran
operasionalnya RENJA SKPD dan RKA SKPD. Sistematik ini dimaksudkan
antar-dokumen saling terkait dan saling mempengaruhi. Satu sub sistem
perencanaan berubah yang lain akan mengikuti perubahan, sedangkan
berjenjang dimulai dari filsafat perencanaan jangka panjang yang dijadikan
arahan untuk aksi implementasi di jangka pendek (tahunan). Untuk itu, RAD
SPM ini tidak hanya berakhir pada satu tatanan teks perencanaan saja,
namun untuk mewujudkannya perlu proses integrasi pada tahapan dokumen
perencanaan selanjutnya. Agar RAD SPM ini mampu berjalan sesuai dengan
yang direncanakan, maka perlu ada integrasi dengan proses perencanaan
berikutnya melalui:
1. Upaya pemenuhan SPM pada urusan pemerintahan wajib yang berkaitan
dengan pelayanan dasar dipastikan menjadi isu strategis daerah, baik
dalam perencanaan jangka panjang, jangka menengah maupun yang
sifatnya tahunan.
2. Integrasi rencana pemenuhan SPM pada Rencana Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dapat dilakukan pada saat perumusan:
a. Gambaran umum kondisi daerah, khususnya dikaitkan dengan
penyelenggaraan pemenuhan dan pencapaian kebutuhan dasar oleh
Pemerintah Daerah
b. Gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan,
khususnya dikaitkan dengan besaran anggaran yang diperuntukkan
bagi pemenuhan kebutuhan dasar.
c. Permasalahan dan isu strategis daerah, khususnya dikaitkan dengan
isu pemenuhan kebutuhan dasar untuk setiap Urusan Pemerintahan
Wajib Pelayanan Dasar.
d. Strategi, arah kebijakan dan program pembangunan daerah,
khususnya dikaitkan dengan strategi Pemerintah Daerah dalam

64
menyusun arah kebijakan dan merumuskan program dalam
pemenuhan kebutuhan dasar.
e. Kerangka pendanaan pembangunan dan program Perangkat Daerah,
khususnya dikaitkan dengan program Perangkat Daerah dan
pendanaan yang diperuntukkan dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
f. Kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, khususnya dikaitkan
dengan indikator kinerja daerah dalam pencapaian pemenuhan
kebutuhan dasar.
3. Integrasi rencana pemenuhan SPM pada dokumen Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) dapat dilakukan pada saat perumusan:
a. Gambaran umum kondisi daerah khususnya dikaitkan dengan
penyelenggaraan dan pencapaian program dan kegiatan Perangkat
Daerah dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
b. Kerangka ekonomi dan keuangan daerah, khususnya dikaitkan dengan
besaran anggaran yang diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan
dasar.
c. Sasaran dan prioritas pembangunan daerah, khususnya untuk
memastikan capaian pemenuhan kebutuhan dasar dalam rencana
kerja tahunan.
d. Rencana kerja dan pendanaan daerah, khususnya dikaitkan dengan
program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan
yang disusun dalam pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar.
e. Kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah, khususnya dikaitkan
dengan indikator kinerja daerah dalam pencapaian pemenuhan
kebutuhan dasar.
4. Integrasi rencana pemenuhan SPM pada dokumen Renstra Perangkat
Daerah dapat dilakukan pada saat perumusan:
a. Gambaran pelayanan Perangkat Daerah, khususnya dikaitkan dengan
capaian dan pemenuhan kebutuhan dasar.
b. Permasalahan dan isu strategis Perangkat Daerah, khususnya
dikaitkan dengan permasalahan pokok yang dihadapi Perangkat
Daerah dalam pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar.
c. Tujuan dan sasaran, khususnya dikaitkan dengan penjabaran
kebijakan Perangkat Daerah dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
d. Strategi dan arah kebijakan, khususnya dikaitkan dengan
memperhatikan permasalahan dan isu strategis dalam pencapaian
pemenuhan kebutuhan dasar.

65
e. Rencana program dan kegiatan serta pendanaan, khususnya dikaitkan
dengan program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan sumber
pendanaan yang disusun dalam pencapaian pemenuhan kebutuhan
dasar.
f. Kinerja penyelenggaraan bidang urusan, khususnya dikaitkan dengan
indikator kinerja daerah dalam pencapaian pemenuhan kebutuhan
dasar.
5. Integrasi rencana pemenuhan SPM pada dokumen Renja Perangkat Daerah
dapat dilakukan pada saat perumusan:
a. Hasil evaluasi Renja PD tahun lalu, khususnya dikaitkan dengan upaya
optimalisasi pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar.
b. Tujuan dan sasaran Perangkat Daerah, khususnya dikaitkan dengan
penjabaran kebijakan Perangkat Daerah dalam pemenuhan kebutuhan
dasar
c. Rencana kerja dan pendanaan Perangkat Daerah, khususnya dikaitkan
dengan dengan program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan
sumber pendanaan yang disusun dalam pencapaian pemenuhan
kebutuhan dasar.
6. Integrasi RAD SPM Ke Dalam Penganggaran Daerah
Integrasi SPM ke dalam perencanaan dan penganggaran juga termasuk
singkronisasi target SPM antar-dokumen perencanaan pembangunan
(RPJMD, RENSTRA, RKPD, RENJA, dioperasionalkan semua dokumen
tersebut ke dalam RKA OPD). Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
sebagai instrumen rencana pembangunan tahunan daerah selanjutnya
melahirkan RAPBD yang setiap tahun disepakati bersama antara eksekutif
dan legislatif di daerah. Dokumen penganggaran tahunan daerah meliputi:
a. Kebijakan Umum APBD (KUA) adalah dokumen yang memuat
kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi
yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun
b. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) adalah rancangan
program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang
diberikan kepada PD untuk setiap program sebagai acuan dalam
penyusunan RKA-PD sebelum disepakati dengan DPRD
c. Rencana Kerja Anggaran (RKA) PD adalah dokumen perencanaan dan
penganggaran yang berisi rencana pendapatan dan rencana belanja
program dan kegiatan PD sebagai dasar penyusunan APBD.

66
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penyusunan anggaran
daerah (APBD) adalah pendekatan anggaran kinerja. Anggaran kinerja
dilaksanakan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dan
keluaran yang diharapkan dari kegiatan dan hasil yang diharapkan dari
program termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Hal
ini berarti bahwa setiap dana yang dialokasikan untuk melaksanakan suatu
kegiatan tertentu harus jelas output dan hasil yang diharapkan dari kegiatan
tersebut.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan anggaran kinerja, Pemerintah
Daerah perlu mengembangkan beberapa instrumen pendukung seperti
indikator kinerja, Analisis Standar Belanja (ASB), Standar Satuan Harga, dan
Standar Pelayanan Minimal (SPM). SPM dijadikan sebagai salah satu syarat
dalam melaksanakan anggaran kinerja karena di dalam SPM terdapat berbagai
indikator dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan Pemerintah Daerah
dalam melaksanakan anggaran daerah yang berorientasi pada kepentingan
publik atau masyarakat yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan yang
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah. Sejalan dengan hal tersebut, maka
indikator pencapaian SPM harus terumuskan secara jelas dalam penyusunan
KUA dan PPA dan RKA-Perangkat Daerah.
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penyusunan anggaran
daerah (APBD) adalah pendekatan anggaran kinerja. Anggaran kinerja
dilaksanakan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dan
keluaran yang diharapkan dari kegiatan dan hasil yang diharapkan dari
program termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Hal
ini berarti bahwa setiap dana yang dialokasikan untuk melaksanakan suatu
kegiatan tertentu harus jelas output dan hasil yang diharapkan dari kegiatan
tersebut.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan anggaran kinerja, Pemerintah
Daerah perlu mengembangkan beberapa instrumen pendukung seperti
indikator kinerja, Analisis Standar Belanja (ASB), Standar Satuan Harga, dan
Standar Pelayanan Minimal (SPM). SPM dijadikan sebagai salah satu syarat
dalam melaksanakan anggaran kinerja karena di dalam SPM terdapat berbagai
indikator dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan Pemerintah Daerah
dalam melaksanakan anggaran daerah yang berorientasi pada kepentingan
publik atau masyarakat yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan yang
dilaksanakan oleh PD. Sejalan dengan hal tersebut, maka indikator

67
pencapaian SPM harus terumuskan secara jelas dalam penyusunan KUA dan
PPA dan RKA-PD.

68
Jenis dan Mutu SPM
RPJMD Proses Perencanaan Proses Penganggaran

1 Jenis, Mutu, dan Penerima Integrasi ke Dokrenda Integrasi ke dalam


Renstra-PD Pelayanan Dasar anggaran
• Permendagri
1. Penerima • Permendagri
2

86/2017
2. Ketersediaan • Permendagri 70/2019
barang/jasa
3

RKPD
70/2019 • Permendagri
4 3. Pemenuhan kebutuhan • Permendagri 90/2019
5 dasar 90/2019 • Permendagri
Renja-PD 4. Pelaksanaan • Kepmendagri 84/2022
pemenuhan Pelayanan 050/5889/2021
APBD Dasar • Permendagri
• PP 2/2018 81/2022
• Permendagri 59/2021
• Permen Standar
RAD SPM Teknis

Gambar 5.1 Alur Penyusunan Rencana Integrasi SPM Dalam Dokrenda

KISI KISI PENYUSUNAN

Mengacu pada RPJMD


PROGRAM dan Permendagri 90
Tahun 2019

KEGIATAN, SUB KEGIATAN


Mengacu pada Renstra dan
Permendagri 90 Tahun 2019
Jo. Kepmendagri 050-5889-2021
INDIKATOR Mengacu pada
Permendagri 59 Tahun
2021, RPJMN dan
Mengacu pada capaian tahun
sebelumnya dan hasil TAR
penghitungan kebutuhan GET
Mengacu pada
ANGG
kemampuan keuangan
ARAN
daerah dan hasil

Gambar 5.2 Strategi Perumusan Program, Kegiatan, Indikator, Target dan


Anggaran
Keterangan :
 Penyusunan program, Kegiatan, Sub kegiatan, indikator, target dan
anggaran harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat
 Program dan kegiatan, Sub kegiatan beserta indikator dan target harus
mampu memenuhi standar mutu yang ditetapkan
 Program, kegiatan, Sub kegiatan, indikator dan target harus sinkron atau
tegak lurus dengan target nasional

69
BAB IV
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN SPM
4.1. Pemantauan dan Evaluasi SPM
Standar Pelayanan Minimal merupakan ketentuan mengenai Jenis
Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap
Warga Negara secara minimal sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.
Penerapan SPM dan pemenuhan pelayanan dasar tersebut dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kabupaten/Kota. Untuk memastikan
bahwa target dan sasaran pemenuhan layanan Dasar SPM di daerah
terpenuhi, maka perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan
secara berkala, antara lain pemantauan dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali,
sedangkan evaluasi dilakukan setiap semester.
Dalam hal ini kegiatan pemantauan lebih terfokus pada kegiatan yang
akan dilaksanakan. Pemantauan dilakukan dengan cara menggali untuk
mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan
maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan
perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator pemantauan
mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan
program. Apabila pemantauan dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam
memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya dan sesuai pedoman
serta perencanaan program. Pemantauan tersebut diharapkan memberikan
informasi kepada pengelola program apabila terjadi hambatan, penyimpangan
dan masukan dalam melakukan evaluasi.
Secara prinsip, pemantauan dilakukan guna memastikan kesesuaian
proses dan capaian sesuai rencana, apakah tercapai atau tidak. Bila
ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga
kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil ini akan
menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya.
Fokus pelaksanaan pemantauan pada saat pelaksanaan program dan
kegiatan pencapaian SPM adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan, dalam hal perencanaan, pemantauan dilakukan untuk
memastikan bahwa rencana program dan kegiatan yang akan
diselenggarakan telah mendapatkan masukan dari berbagai pihak dan

70
telah diketahui bersama-sama, sehingga konsep yang akan dilakukan
terbuka.
2. Pelaksanaan Kegiatan, untuk memastikan bahwa kegiatan yang
direncanakan telah terlaksana dengan baik. Ukuran untuk pemantauan
terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melihat tingkat
ketepatan waktu pelaksanaan, penggunaan anggaran sesuai dengan yang
direncanakan dan memastikan apakah pihak-pihak terkait pada awal
perencanaan ikut berpartisipasi di dalamnya.
3. Penggunaan sumber daya, untuk memastikan apakah dalam penggunaan
sumber daya sudah cukup baik. Dalam hal ini pemantauan sumber
daya dapat dilakukan dengan menggunakan indikator sumber daya
manusia yang ditetapkan dalam perencanaan dapat menjalankan tugasnya
atau tidak. Berbagai perlengkapan dan peralatan yang menunjang kegiatan
apakah digunakan dengan baik, tidak ada pembirisan atau penggunaan
berlebihan.
4. Penyampaian perkembangan hasil, pemantauan dilakukan dengan
memastikan bahwa pada setiap unit yang diberikan tanggung jawab selalu
memberikan laporan rutin kepada pimpinan unitnya sebagai penanggung
jawab pelaksanaan program dan kegiatan. Waktu dan media pelaporan
menjadi kesepakatan bersama dan dijadikan sebagai bukti pada saat
pelaksanaan pemantauan.
5. Pelaku kegiatan, apakah masing-masing penanggung jawab kegiatan
sudah berperan sesuai kesepakatan. Pemantauan dilakukan untuk
memastikan apakah pihak terkait telah dilibatkan dalam pelaksanaan
kegiatan, antara lain kelompok masyarakat, LSM, instansi antar
pemerintah, donor, dan lainnya sesuai yang disepakati.
Adanya pelaksanaan pemantauan ini memiliki fungsi yang baik dalam
mengontrol Penerapan SPM yang mempunyai empat fungsi, yaitu:
a. Ketaatan/compliance, pemantauan menentukan apakah tindakan
administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan
prosedur yang telah ditetapkan.
b. Pemeriksaan/auditing, pemantauan menetapkan apakah sumber dan
layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai
mereka.
c. Laporan/accounting, pemantauan menghasilkan informasi yang membantu
“menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat
implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.

71
d. Penjelasan/explanation, pemantauan menghasilkan informasi yang
membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa
antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
Sementara itu, evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk
mengetahui hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program. Hasil
Evaluasi bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama diwaktu
dan tempat lainnya. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program
itu mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak. Evaluasi lebih menekankan
pada aspek hasil yang dicapai terhadap output. Evaluasi bisa dilakukan jika
program itu telah berjalan setidaknya dalam suatu periode sesuai dengan
tahapan Penerapan SPM.
Dalam pelaksanaan evaluasi terhadap pencapaian SPM di Kabupaten
Sintang, maka indikator utama yang digunakan adalah indikator SPM itu
sendiri yang ada pada masing-masing urusan, dengan membandingkan antara
realisasi dan target yang telah ditentukan sebesar 100% dengan kategori
tercapai atau tidak. Jika target indikator dalam SPM tidak tercapai, maka
dapat di crosscheck apa penyebab tidak tercapai. Ini dapat dilakukan dengan
memeriksa kembali apa yang direncanakan baik dari sisi kegiatan, anggaran
maupun sasaran sudah terlaksana semua atau tidak. Perkiraan tidak tercapai
juga sebenarnya sudah dapat terdeteksi berdasarkan hasil Pemantauan pada
saat pelaksanaan program dan kegiatan.
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi perlu melakukan identifikasi
kemungkinan terhadap permasalahan, antara lain:
a. Kebijakan Daerah. Beberapa pertanyaan dasar pada aspek kebijkan
antara lain:
1. Apa saja kebijakan daerah yang terkait secara langsung maupun tidak
dalam pelaksanaan SPM?
2. Apakah kebijakan daerah mendukung atau sebaliknya malah
menghambat pemberian layanan dasar kepada masyarakat?
3. Adakah di antara kebijakan yang dibuat Pemda bertentangan dengan
kebijakan atau regulasi di atasnya?
4. Sumber Daya Manusia (SDM) Pelaksana Layanan Dasar. Beberapa
pertanyaan dasar pada aspek SDM antara lain:
5. Berapa jumlah SDM pemberi layanan dasar pada masing-masing
bidang SPM?

72
6. Bagaimana kualifikasi SDM pelaksana layanan yang dimiliki, apakah
sudah sesuai standar teknis atau belum? Berapa banyak jumlah SDM
pada masing-masing kategori tersebut?
7. Bagaimana daerah merespon permasalahan pada aspek SDM untuk
memastikan pelayanan dasar terberikan kepada seluruh warga negara
calon penerima dengan standar mutu minimal sesuai perundangan?
8. Jika dibutuhkan pelatihan untuk peningkaatan SDM, pelatihan apa
yang paling dibutuhkan dan berapa SDM yang akan dilibatkan?
b. Koordinasi, Beberapa pertanyaan dasar pada aspek koordinasi antara
lain:
1) Apakah tim penerapan SPM telah terbentuk?
2) Bagaimana pola koordinasi antar lembaga pengampu perencanaan dan
penganggaran, pengadministrasian pembangunan, dan perangkat
daerah pelaksana pelayanan dasar (SPM) dalam menerapakan dan
melaksanakan pemenuhan SPM? Apakah di sektor koordinasi level ini
masih terdapat masalah? Apa saja masalah utama yang timbul? Dan
apa alternatif solusi yang mungkin dilakukan?
3) Jika ada kerjasama daerah yang dilakukan dalam melaksanakan
pemenuhan SPM, apakah ada masalah di level koordinasi? Jika ada,
apa masalah utama dan bagaimana persoalan itu dapat diatasi?
4) Bagaimana hubungan antar level pemerintahan (daerah dan pusat)
dalam menerapkan dan melaksanakan pemenuhan SPM? apakah ada
masalah di level koordinasi? Jika ada, apa masalah utama dan
bagaimana persoalan itu dapat diatasi?
5) Bagaimana hubungan Pemda dengan lembaga nonpemerintah yang
memberikan layanan dasar (SPM) di daerah? apakah ada masalah di
level hubungan lintas kelembagaan dan koordinasi? Jika ada, apa
masalah utama dan bagaimana persoalan itu dapat diatasi?
c. Manajemen Kerja, Beberapa pertanyaan dasar pada aspek manajemen
kerja antara lain:
1) Apakah terdapat masalah di level manajemen kerja untuk menerapkan
dan melaksanakan pemenuhan SPM? Jika ada, apa masalah utama
dan bagaimana persoalan itu dapat diatasi?
2) Terkait proses penerapan SPM mulai dari pembentukan tim penerapan,
proses pendataan, penghitungan kebutuhan, perencanaan, sampai
dengan pelaksanaan SPM, apa ada problem manajemen yang membuat
penerapan SPM jadi terhambat?

73
3) Dalam hal teknis pekerjaan kegiatan sarana dan prasarana SPM, apa
masalah utama yang dihadapi? Apakah lelang pekerjaan masih jadi
salah satu masalah? Atau apa masalah paling utama di sektor ini dan
bagaimana persoalan tersebut dapat diatasi?
d. Pendanaan. Beberapa pertanyaan dasar pada aspek pendanaan antara
lain:
1) Apakah Pemda memiliki kapasitas pendanaan yang memadai untuk
melaksanakan pemenuhan SPM bagi seluruh calon penerimanya?
2) Bagaimana Pemda menyusun strategi dan mebuat pola pendistribusian
alokasi anggaran untuk tiap bidang SPM? apakah ada pengutamaan
dan prioritas berdasarkan periodisasi tahun anggaran?
3) Atau apakah pendanaan SPM diberikan kepada seluruh bidang secara
paralel, bergantung penghitungan kebutuhan anggaran tiap
layanannnya? Sebaliknya, ataukah penghitungan kebutuhan anggaran
tidak menjadi patokan dalam pengalokasian anggaran tiap bidang
SPM? perangkat daerah kemudian mencocokkan distribusi anggaran
kepada tiap layanan berdasarkan alokasi yang ditetapkan?
4) Bagaimana kontribusi dana transfer dari pemerintah pusat dalam
melaksanakan pemenuhan SPM? Bagaimana proporsinya jika
dibandingkan dengan APBD murni dalam memenuhi target
pelaksanaan SPM? Terkait dana transfer ini, bidang SPM apa yang
dirasa membutuhkan dukungan anggaran paling besar? Dan mengapa?
5) Apakah ada sumber dana nonpemerintah yang dimanfaatkan oleh
6) Pemda dalam memenuhi pemberian layanan (SPM) kepada warganya?
7) Jika ada, dari instansi mana saja dan berapa besar anggaran
nonpemerintah yang termanfaatkan, serta berimbas pada berapa
banyak warga yang terlayani?
8) Jika dapat dihitung proporsi pelayanan layanan dasar yang
diselenggarakan oleh Pemda dan lembaga nonpemerintah, berapa besar
pelayanan dasar kepada masyarakat yang diberikan oleh masing-
masing lembaga? Lalu berapa total cakupan layanan kepada
masyarakat dengan menghitung kontribusi dari keduanya?

Evaluasi pencapaian indikator SPM dilakukan dengan menggunakan


tabel dasar yang ada dalam Rencana Aksi sebagai berikut:

Tabel 4.1 Evaluasi pencapaian indikator SPM

74
Jenis Indikator Presentase
No Satuan Target Realisasi Permasalahan
Pelayanan Dasar SPM Capaian

1 2 3 4 5 6 7 8

Penilaian terhadap Evaluasi merupakan tahapan yang berkaitan erat


dengan kegiatan pemantauan, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan
data yang disediakan melalui kegiatan pemantauan. Dalam merencanakan
suatu kegiatan hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan,
sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan
untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi
berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan
gambaran tentang manfaat suatu kebijakan. Istilah evaluasi ini berdekatan
dengan penafsiran, pemberian angka dan penilaian.
Dengan demikian, pemantauan dan evaluasi dibuat dengan tujuan
sebagai media untuk belajar dari pengalaman, maka pada prinsipnya semakin
banyak pihak yang melakukan pemantauan dan evaluasi akan semakin
membaik. Namun demikian, stakeholder terkait yang paling merasakan
dampak program yang harus menjadi pengendali proses pemantauan dan
evaluasi dan berhak menentukan siapa saja yang perlu dilibatkan.

4.2. Pelaporan Pelaksanaan Renaksi Penerapan SPM


Mengacu berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2021 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Bupati, Bupati-Walikota
menyampaikan laporan SPM secara triwulan melalui aplikasi berbasis web (e-
SPM): spm.bangda.kemendagri.go.id.
Analisis capaian SPM mengacu pada materi utama pencapaian SPM
dalam Permendagri Nomor 59 Tahun 2021. Analisis tersebut, dilakukan
terhadap capaian Penerapan SPM, anggaran yang dialokasikan oleh daerah
dan permasalahan dalam usaha pemenuhan SPM.
a. Indeks Pencapaian SPM. Bagian ini akan menganalisis gap Indeks
Pencapaian SPM dengan menganalisis terfokus terhadap:
1) Analisis gap atas identifikasi dari kondisi eksisting dan target
pemenuhan Indeks Pencapaian pada tiap tahun penerapan SPM;
2) Capaian target dianalisis dengan melihat capaian hasil pelaksanaan;
3) SPM atas target yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
b. Anggaran SPM. Bagian ini akan menganalisis alokasi anggaran pada tiap
Penerapan SPM dengan menganalisis terfokus terhadap:

75
1) Bagaimana menyusun prioritas anggaran pembangunan?
2) Bagaimana SPM diposisikan?
3) Berapa alokasi anggaran pada tiap bidang SPM? Apakah anggaran SPM
yang dialokasikan sesuai dengan penghitungan kebutuhan dan dapat
menjawab permasalahan utama SPM?
4) Apakah alokasi yang diberikan cukup untuk memastikan pemenuhan
Indeks Pencapaian SPM terhadap penerima layanan dan mutu layanan,
terutama dalam mencapai target output pada tiap kegiatan pemenuhan
SPM?
5) Dengan memilah alokasi SPM pada program, kegiatan dan sub
kegiatan, berapa proporsi anggaran utama dan pendukung pada tiap
bidang SPM?
c. Permasalahan SPM. Bagian ini akan menganalisis permasalahan dalam
melaksanakan penerapan dan pemenuhan Indeks Pencapaian SPM dengan
menganalisis terfokus terhadap:
1) Mengapa terdapat gap dalam pemenuhan SPM di daerah?
2) Apa saja permasalahan yang dihadapai dalam tiap tahapan penerapan
SPM?
3) Mengapa masalah tersebut terjadi dan apa solusi yang diambil untuk
mengatasi permasalahan tersebut?
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
mengamanatkan pemenuhan pelayanan dasar 6 (enam) Bidang SPM yaitu
Bidang Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat,
Trantibumlinmas dan Sosial. Menindaklanjuti Undang-Undang tersebut telah
diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal, Permendagri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal sebagai pengganti Permendagri Nomor 100 Tahun
2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan juga Peraturan
Menteri Teknis dari Kementerian/Lembaga. Kendala utama di dalam
penerapan SPM adalah sampai Tahun Anggaran 2022 ini adalah minimnya
anggaran Penerapan SPM di daerah, kurangnya SDM yang tersedia dan sarana
prasarana yang belum memadai.

76
Terkait dengan hal tersebut, Rencana Aksi Penerapan SPM daerah ini
akan menjadi pedoman dalam melaksanakan perencanaan dan penganggaran
di daerah.

5.2. Saran
1. Prioritas pemenuhan SPM yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 2 Tahun 2018 dan Permendagri 59 Tahun 2021 bahwa sasaran
pemenuhan SPM diterapkan berdasarkan pemenuhan yang ditujukan
kepada Warga Negara dengan memprioritaskan masyarakat miskin dan
tidak mampu.
2. Perlu penyesuaian nomenklatur program, kegiatan, sub kegiatan adalah
yang memang sudah diperuntukkan secara langsung untuk pemenuhan
SPM yang tercantum Permendagri 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah serta pemutakhirannya yaitu Kepmendagri Nomor 050-5889 Tahun
2021 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah, lebih khusus lagi yang sesuai dengan Nomenklatur yang
tercantum di dalam Aplikasi Laporan SPM Bangda yaitu:
https://spm.bangda.kemendagri.go.id/.
3. Pemerintah Daerah memastikan ketersediaan anggaran pemenuhan
Pelayanan Dasar dalam APBD setiap tahun melalui perencanaan dan
penganaggaran. Pemenuhan SPM dianggarkan setiap tahun dalam APBD
sesuai dengan rencana pemenuhan SPM.
4. Perlu adanya skema pembiayaan yang mendukung Penerapan SPM melalui
Kerjasama Corporate Social Responsbility (CSR) dan sumber-sumber lain
yang sah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Demikian Rencana Aksi Penerapan SPM Daerah ini dibuat, semoga bermanfaat
untuk percepatan penerapan dan peningkatan Indeks pencapaian SPM di
Sintang.

BUPATI SINTANG,

TTD

NAMA

77
Diundangkan di Merauke pada tanggal …
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SINTANG,

ttd

NAMA
BERITA DAERAH SINTANG TAHUN 2022 NOMOR

78

Anda mungkin juga menyukai