Anda di halaman 1dari 16

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA -1-|Page

KATA PENGANTAR

Percepatan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan


salah satu kebijakan prioritas nasional yang perlu mendapat perhatian dan
tindak lanjut oleh pemerintah Daerah.Oleh karena itu Pemerintah Provinsi
Gorontalo telah melakukan langkah-langkah untuk percepatan penerapan dan
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Laporan Tahunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini disusun


berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 tahun
2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan.

Laporan Standar Pelayanan Minimal ini tersusun atas kerjasama tim


yang telah banyak mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran baik diseluruh
jajaran perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka percepatan penerapan
pencapaian SPM untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Dalam Penyajian laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan.


Kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan SPM ini. Atas
bantuan dan kerjasamanya dari berbagai pihak kami mengucapkan banyak
terimakasih.

Gorontalo, Maret 2021

An. KEPALA DINAS


SEKRETARIS

Drs. RONI R. MAMU


NIP. 196902211993031007

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA -2-|Page

- i- |Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... - 1 -

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... -ii-

BAB I................................................................................................................................. - 4 -

PENDAHULUAN............................................................................................................ - 4 -

1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................... - 4 -


1.2 DASAR HUKUM................................................................................................ - 6 -
1.3 KEBIJAKAN UMUM......................................................................................... - 6 -
1.4 ARAH KEBIJAKAN........................................................................................... - 7 -

BAB II............................................................................................................................... - 8 -

PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM................................................................. - 8 -

2.1 BIDANG URUSAN............................................................................................. - 8 -


1. URUSAN PENDIDIKAN...................................................................................- 8 -

BAB III........................................................................................................................... - 12 -

PROGRAM DAN ANGGARAN................................................................................ - 12 -

BAB IV........................................................................................................................... - 16 -

P E N U T U P..............................................................................................................- 16 -

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - -3 ii- |- P| aP ga eg e


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945, desentralisasi diselenggarakan dengan pemberian
otonomi yang seluas-luasnya kepada daerah untuk mengurus sendiri
urusan pemerintahannya menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada daerah antara lain


dimaksudkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaaan dan peran serta
masyarakat. Sejalan dengan prinsip tersebut dilaksanakan pula prinsip
otonomi yang nyata dan bertanggung jawab, dengan pengertian bahwa
penanganan urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas,
wewenang, dan kewajiban sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah
dalam rangka memberdayakan daerah dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Agar otonomi daerah dapat dilaksanakan sejalan dengan
tujuan yang hendak dicapai, Pemerintah wajib melakukan pembinaan dan
pengawasan berupa pemberian pedoman, standar, arahan, bimbingan,
pelatihan, supervise, pengendalian, koordinasi, monitoring, dan evaluasi.
Hal ini dimaksudkan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
tetap sejalan dengan tujuan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah maka SPM tidak lagi dimaknai dalam kontekstual
sebagai norma, standar, prosedur, dan kriterial. Batasan pengertian SPM
secara tekstual memang tidak berubah, yaitu bahwa SPM merupakan
ketentuan mengenai jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar
yang berhak memproleh setiap Warga Negara secara minimal, namun
terdapat perubahan mendasar dalam pengaturan mengenai jenis Pelayanan
Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar, . pentapan SPM, dan mekanisme
penerapan SPM.

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA -4-|Page


Mekanisme penerapan SPM berdasarkan pengumpulan data,
penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar, penyusunan
rencana pemenuhan pelayanan dasar, dan pelaksanaan pemenuhan
pelayanan dasar yang kesemuanya dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
Belanja Daerah juga harus diprioritaskan untuk mendanai pemenuhan
SPM. Atas prioritas tersebut maka SPM telah menjamin hak konstitusional
warga negara sehingga prioritas utamanya adalah terpenuhinya kebutuhan
dasar Warga Negara.

Dalam penerapannya, SPM harus menjamin akses masyarakat untuk


mendapatkan pelayanan dasar dari Pemerintahan Daerah sesuai dengan
ukuran-ukuran yang ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu, baik
dalam perencanaan, maupun penganggaran, wajib diperhatikan prinsip-
prinsip SPM yaitu sederhana, konkrit, mudah diukur terbuka terjangkau
dan dapat dipertanggung jawabkan serta mempunyai batas waktu
pencapaian.

SPM juga diposisikan untuk menjawab isu-isu krusial dalam


penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, khsusnya dalam pelayanan dasar
yang bermuara pada terciptanya kesejahteraan masyarakat. Upaya ini
sangat sesuai dengan apa yang secara normatif dijamin dalam konstitusi
sekaligus untuk menjaga kelangsungan kehidupan berbangsa yang serasi,
harmonis dan utuh dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Untuk memberikan pelayanan publik secara maksimal kepada
masyarakat, yang berorientasi terhadap terwujudnya pelayanan publik
yang prima, maka Pemerintah Provinsi Gorontalo menerapkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dalam menyelenggarakan pelayanan dasar
dengan tujuan peningkatan pelayanan prima yang secara langsung
menyentuh kepentingan masyarakat umum sehingga terwujud suatu
pelayanan prima menuju Good Governance. Penerapan SPM juga dianggap
sebagai tindakan yang logis bagi pemerintah Daerah karena :

1) Kemampuan masing-masing daerah sangat berbeda, sehingga sulit


bagi pemerintah Daerah untuk melaksanakan semua
kewenangan/fungsi yang ada . Keterbatasan dana, sumber daya
aparatur, kelengkapan, dan faktor lainnya membuat Pemerintah Daerah

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA -5-|Page


harus mampu menentukan jenis-jenis pelayanan yang minimal harus
disediakan bagi masyarakat. SPM yang disertai tolok ukur pencapaian
kinerja yang logis dan real akan memudahkan bagi masyarakat
untuk memantau kinerja aparatnya sebagai salah satu unsur
terciptanya penyelenggaraan yang baik.

1.2 DASAR HUKUM

Dasar hukum penyusunan laporan Standar Pelayanan Minimal pada


Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo
adalah sebagai berikut :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar


Pelayanan Minimal ;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang


Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun


2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;

1.3 KEBIJAKAN UMUM

Strategi pembangun daerah yang ditetapkan oleh pemerintah


Provinsi Gorontalo dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
diwujudkan dalam bentuk kebijakan- kebijakan dan program-program.
Kebijakan merupakan arah/ketentuan yang tetapkan oleh instansi
pemerintah sebagai dasar untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan
program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam
mewujudkan tujuan

dan sasaran. Kebijakan dan program pembangunan yang ditetapkan oleh


Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mencapai sasaran meningkatnya
aksesbilitas masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah yang
ditetapkan dengan kebijakan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pelayanan publik, dengan program penyempurnaan sistem manajemen

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA -6-|Page


pelayanan publik. Sistem yang demikian diharapkan akan dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi diberbagai tingkatan
administrasi dalam rangka peningkatan efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraaan pemerintahan daerah.

SPM yag telah ditetapan Pemerintah menjadi salah satu acuan bagi
pemerintah Provinsi Gorontalo untuk menyusun perencanaan dan
penganggaran penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Pemerintah Provinsi Gorontalo menyusun Rencana Pencapaian SPM
yang memuat target tahunan pencapaian SPM dengan mengacu pada batas
waktu pencapaian SPM dalam Rencana Pembangunan Jangka Menenggah
Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra SKPD). Target tahunan pencapaian SPM dituangkan ke dalam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Rencana
Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) sesuai
klasifikasi belanja daerah dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan
daerah.

1.4 ARAH KEBIJAKAN

Srategi pembangunan daerah yang ditetapkan oleh Pemerintah


Provinsi Gorontalo dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
diwujudkan dalam bentuk kebijakan- kebijakan dan program-program.
Kebijakan merupakan arah/ketentuan yang ditetapkan oleh instansi
pemerintah sebagai dasar untuk dijadikan pedoman, pegangan atau
petunjuk dalam melaksanakan program/kegiatan guna tercapainya
kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran.
Program merupakan instrument kebijakan yang berisi kumpulan
beberapa kegiatan yang sistematis dan terpadu yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi
pemerintah untuk mencapai tujuan dan sasaran.

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA -7-|Page


BAB II

PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM

Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo


untuk tahun 2020 untuk tingkat pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) pada prinsipnya sudah dilaksanakan. Hal ini dibuktikan pasca
ditetapkannya pembagian kewenangan antara Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Dalam UU No. 23 Tahun 2014, Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan
Olahraga Provinsi Gorontalo fokus pada kewenangannya yakni pembinaan
terhadap Satuan Pendidikan pada jenjang SMA/SMK dan Pendidikan
Khusus. Hal ini telah kami tuangkan dalam dokumen Rencana Strategi dan
Rencana Kerja dalam rangka pemenuhan kebutuhan tata kelola, sarana
prasarana serta mutu Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus.

2.1 BIDANG URUSAN

1. URUSAN PENDIDIKAN
A. Jenis Pelayanan Dasar :
Jenis Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal pada urusan
pendidikan adalah Pelayanan terhadap pendidikan Menengah
dan Pendidikan Khusus
B. Target pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah
Persentase penyediaan fasilitas pada pendidikan
% CAPAIAN TARGET
%
SASARAN INDIKATOR REALISAS TAHUN AKHIR
NO TARGET SAT CAPAIA
STRATEGIS KINERJA I SEBELUMY RENSTR
N
A A
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Meningkatnya Presentase 95,17 % 96,87% 101,79 103,98 96,5%
Akses dan APK SM
2 Mutu Layanan % 77,30% 100,06 102,43 78%
Presentase 77,25
Pendidikan
APM SM
Menengah dan
Pendidikan
Khusus
Rata-rata Capaian 100,93 103,205 87,25%

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA -8-|Page


C. Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penerapan Standar Pelayanan Minimal
sebesar Rp. 225.639.823.642

D. Dukungan Personil
Dukungan personil yang dilibatkan dalam penerapan dan
pencapaian SPM Bidang Pendidikan sebanyak 169 Pegawai.

E. Permasalahan dan Solusi


Permasalahan :

Keberhasilan atau kegagalan yang ada pada tahun keempat dari

pelaksanaan renstra Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan

Olahraga Provinsi Gorontalo Tahun 2018-2022 merupakan titik

strategis untuk mendesain langkah lanjutan dari pelaksanaan Renstra

Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi

Gorontalo yang tinggal 2 (dua) tahun. Beberapa permasalahan yang

ada di Dinas Pendidikan kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi

Gorontalo antara lain :

1. Urusan Pendidikan

a) Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) (DAK NON FISIK) :


- Terkait DAK Non Fisik yaitu Bos Regelur, Afirmasi dan Kinerja
 Terjadi perubahan mekanisme pencairan Dana BOS yakni
dana dari RKUN melalui KPPN di transfer langsung ke
rekening sekolah.
b) Program Pembinaan SMA dan DIKSUS :
- Kegiatan DAK Fisik
 Adanya keterlambatan petunjuk teknis atas pengelolaan
dana DAK

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA -9-|Page


 Pelaksanaan kegiatan harus menyesuaikan dengan
transferan dana dari kementrian.
c) Program Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
- Kegiatan pendidikan dan pelatihan calon pengawas satuan
pendidikan dilingkungan pemerintah Provinsi Gorontalo.
- Pemberian beasiswa bagi guru
 Masih terdapat 59 orang guru yang belum memenuhi
kualifikasi S1 (non S1)
 Tidak semua guru non S1 mau melanjutkan S1 karena
alasan sudah tua
 Terdapat beberapa jurusan (jurusan produktif) yang belum
dibuka diperguruan tinggi yang ada di Provinsi Gorontalo
2. Urusan Kebudayaan

a) Program Pembinaan Kebudayaan :


- Kegiatan Sertifikasi Tim Ahli Cagar Budaya
Sesuai undang-undang No. 11 Tahun 2010, setiap
pemerintah Kab/Kota dan Provinsi menetapkan
pemeringkatan cagar budaya melalui rekomendasi tim ahli
cagar budaya yang selanjutnya diusulkan ke Provinsi. Pada
tahun 2020 provinsi belum menetapkan pemeringkatan cagar
budaya disebabkan sebagian kab/kota belum memiliki tim
ahli cagar budaya.
3. Urusan Pemuda dan Olahraga
a) Program Pembinaan dan Pemuda Olahraga :
- Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
 Pelatihan bagi atlit belum terlaksana secara maksimal
 Terdapat sarana prasarana PPLP yang membutuhkan
rehab
Adapun Solusi dari permasalahan di atas yakini :

1. Urusan Pendidikan

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - 10 - | P a g e


a) Program Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) (DAK NON
FISIK) :
- Melakukan konsultasi ke Kementrian
- Melakukan rapat koordinasi dan konsolidasi atas
penatausahaan dana Bantuan operasional sekolah (BOS)
b) Program Pembinaan SMA dan DIKSUS :
- Kegiatan DAK Fisik
 Mendorong sekolah-sekolah untuk melakukan pengelolaan
dana DAK fisik sesuai dengan petunjuk teknis yang telah
disampaikan oleh kementrian
 Mendorong tenaga teknis untuk membantu secara maksimal
kepada sekolah-sekolah dalam pengelolaan Dana DAK fisik
 Melaksanakan monitoring dan evaluasi ke sekolah-sekolah
pengelola DAK
c) Program Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
- Kegiatan pendidikan dan pelatihan calon pengawas satuan
pendidikan dilingkungan pemerintah Provinsi Gorontalo.
 Memaksimalkan pengawas yang sudah ada
 Memaksimalkan peningkatan kompetensi melalui
pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh
kementrian
2. Urusan Kebudayaan

d) Program Program Pembinaan Kebudayaan :


- Kegiatan Sertifikasi Tim Ahli Cagar Budaya
Mempercepat Proses sertifikasi Tim Ahli Cagar Budaya di
tingkat Kabupaten Kota
3. Urusan Pemuda dan Olahraga

e) Program Pembinaan dan Pemuda Olahraga :


- Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
1. Mendorong pelatih serta atlit untuk bersama-sama melakukan

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - 11 - | P a g e


pembaharuan atas tehnik dan mekanisme latihan
2. Memaksimalkan sarana prasana yang ada.

BAB III

PROGRAM DAN ANGGARAN

Berdasarkan Program kerja Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan

Olahraga Provinsi Gorontalo Tahun 2020 tidak terlepas dari tujuan, sasaran dan

kebijakan yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan. Untuk dapat merealisasikan tujuan, sasaran dan kebijakan tersebut,

maka perlu disusun program dan kegiatan. Adapun sumber dana yang dibutuhkan

untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut diatas berasal dari APBD

Provinsi Gorontalo dan Bantuan dari Pemerintah Pusat. Sesuai dengan prioritas

dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan maka rencana Program dan

Kegiatan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo

Tahun 2020 sebagai barikut :

NO PROGRAM / KEGIATAN PAGU APBDP TARGET KET

Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan


1
SDM Aparatur (Dinas Pendidikan) 5,265,166,813
1 Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran Bulan
4,770,956,613 12
Kegiatan Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2 Bulan
(UPTD-Museum Daerah) 52,310,000 12

3 Peningkatan Sarana Dan Prasarana Perkantoran


299,061,500 2 Bulan/Paket
Kegiatan penyediaan sarana dan prasarana perkantoran
4 Paket
(uptd-museum) 105,000,000 1
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5 (Pendidikan Dan Pelatihan, Bimbingan Teknis Dan 12 Bulan
15,000,000
Sosialisasi)
Kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
6 (pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis dan 12 Bulan
22,838,700
sosialisasi) pada uptd-museum daerah

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - 12 - | P a g e


Program Perencanaan, Evaluasi dan Penatausahaan
2
Keuangan (Dinas Pendidikan) 1,098,044,819
7 Perencanaan, Koordinasi, Monitoring Dan Evaluasi 15 Dokumen
945,476,819
8 Penatausahaan Dan Pelaporan Keuangan SKPD 4 Laporan
152,568,000
3 Program Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
24,940,701,694
Kegiatan revitalisasi penambahan ruang kelas baru (rkb)
9 7 RKB
sma slb 1,985,303,390

10 Kegiatan penyediaan meubelair sma slb 4,450 Set


8,600,000,000
11 Kegiatan boarding school sma slb 432 Siswa
703,014,427
Kegiatan penyediaan media pembelajaran alat praktek
12 253 Unit
dan alat peraga siswa sma slb 4,157,992,000

13 Kegiatan pelatihan proktor ujian sekolah madrasah 150 Orang


143,432,200
Pembinaan minat bakat kreatifitas prestasi siswa sma
14 1,462 Orang
slb 66,781,400
Kegiatan pembangunan fasilitas penunjang lainnya sma
15 4 Unit Aula
slb 682,761,484
Kegiatan Pembangunan Ruang Praktek/ Laboratorium
16 1 Unit
SMA/SLB 199,485,000

Kegiatan penyediaan media pembelajaran alat praktek


17 80 Sekolah
dan alat peraga siswa smk 4,524,523,250

Kegiatan pembinaan minat bakat kreatifitas prestasi


18 945 Orang
siswa smk 131,591,600

Kegiatan pembangunan ruang praktek laboratorium


19 2 Aula / Lab
display smk 293,474,843

20 Kegiatan Vokasi/Sertifikasi Kompetensi Siswa SMK 160 Orang


16,025,000
Kegiatan Revitasliasi/lanjutan pembangunan Ruang
21 3 Paket
Kelas Baru (RKB) SMK 30,665,000

22 Kegiatan penyediaan meubelair smk 1,760 Set


3,405,652,100
4 Program Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
46,927,132,900
Pelaksanaan Supervisi Manajerial dan Supervisi
23 57 Orang
Akademik 79,372,900
Kegiatan pemberian insentif tunjangan bagi guru dan
24 2,403 Orang
tenaga kependidikan non pns 46,769,900,000

Kegiatan Pelaksanaan Seleksi Guru dan Tenaga


25 1 Keg
Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi 2,860,000

Kegiatan pemberian beasiswa bagi guru dan tenaga


26 45 Orang
kependidikan 75,000,000

5 Program Pendidikan Untuk Rakyat


3,301,620,000

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - 13 - | P a g e


Kegiatan Pemberian Bantuan Studi Bagi Mahasiswa
27 964 Orang
Miskin dan atau Berprestasi 3,301,620,000
28 Kegiatan lomba paudni dikmas dikdas tingkat provinsi -
6 BOS Reguler SMA/SMK DIKSUS Negeri (DAK Non Fisik)
72,837,650,000
BOS Reguler SMA/SMK DIKSUS Negeri (DAK Non
29 132 Sekolah
Fisik) 70,557,650,000
30 BOS Afirmasi (DAK Non Fisik)
480,000,000
31 BOS Kinerja (DAK Non Fisik)
1,800,000,000
Program Perluasan Akses Pendidikan Menengah dan
7
Pendidikan Khusus (DAK Fisik) 56,578,668,000
32 Peningkatan Akses Layanan SMA (dak fisik reguler) Sekolah
32,017,835,000 164
33 Peningkatan Akses Layanan SMA (DAK Fisik Afirmasi) Sekolah
1,110,733,000 3
34 Peningkatan akses layanan smk (dak fisik penugasan) Sekolah
22,343,080,000 24
35 Peningkatan Akses Layanan SLB (DAK Fisik Reguler) Sekolah
1,107,020,000 8
Sisa Dana BOS Reguler/Afirmasi/Kinerja SMA/SMK
8
DIKSUS Negeri (DAK Non Fisik) 11,265,430,859
36 Sisa BOS Afirmasi (DAK Non Fisik)
6,120,000,000
37 Sisa BOS Kinerja (DAK Non Fisik)
5,145,430,859
9 Program Pembinaan Pemuda dan Olahraga
1,060,237,773
38 Kegiatan penyiapan dan pelatihan paskibraka
12,000,000
Kegiatan seleksi ppan,ppap, kirab pemuda, pemuda
39 -
kreatif dan kpn nasional dan internasional

Kegiatan prestasi olahraga di tingkat regional nasional


40 Orang
internasional 148,883,673 1,342

41 Kegiatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga Atlet


895,104,100 100
42 Kegiatan pembinaan olahraga tradisional Orang
4,250,000 465
10 Program Pembinaan Kebudayaan
965,170,784
43 Kegiatan Penyusunan Dokumen Karya Seni Budaya Bulan
52,769,694 12
44 Kegiatan sertifikasi ahli cagar budaya Orang
153,400,000 5
Kegiatan Pelestarian Peninggalan Sejarah Purbakala, Cagar
45
Museum dan Peninggalan Bawah Air 139,273,400 10 Budaya

Kegiatan pendokumentasian adat tradisi dan nilai


46 Jenis
budaya gorontalo 77,447,900 1

47 Kegiatan apresiasi seni dan budaya Keg


542,279,790 5

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - 14 - | P a g e


Kegiatan Pelatihan/Bimtek Pelestarian dan Aktualisasi
48 -
Adat Budaya Gorontalo

10 Program Penyelenggaraan Museum


1,400,000,000
49 Penyelenggaraan Museum (DAK Non Fisik)
1,400,000,000

JUMLAH TOTAL 225,639,823,642

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - 15 - | P a g e


BAB IV

PENUTUP

Dalam melaksanakan SPM yang merupakan bagian dari pelayanan dasar


dalam urusan wajib, selain sosialisasi konsep penetapan dan petunjuk teknis
pelaksanaannya yang dilakukan, juga diperlukan pemetaan kondisi awal SPM
di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, khususnya pada SKPD terkait untuk
menentukan penetapan target pencapaian sasaran SPM pada tahun berjalan
dan tahun berikutnya hingga memenuhi standar capaian SPM secara nasional,
penghitungan rencana pembiayaan untuk sasaran capaian tiap tahunnya, dan
mengintegrasikan SPM tersebut ke dalam dokumen perencanaan.

Langkah-langkah tersebut merupakan suatu prasyarat agar SPM dapat


diterapkan secara utuh untuk kemudian dapat dianggarkan, dilaksanakan,
dan dievaluasi pencapaiannya sebagai bahan kajian pelaksanaan pelayanan
dasar pada tahun berikutnya.

Demikian Laporan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang


Pendidikan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo Tahun
2020 ini dibuat dan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pelayanan
kepada masyarakat sehingga pelayanan prima yang kita harapkan dapat
terwujud.

An. KEPALA DINAS


SEKRETARIS

Drs. RONI R. MAMU


NIP. 196902211993031007

DINAS PEDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - 16 - | P a g e

Anda mungkin juga menyukai