LAPORAN PENDAHULUAN
Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
Individu merasa bahwa dia kehilangan hubungan akrab dan Tidak mempunyai
kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran, prestasi, atau kegagalan. Ia mempunyai
kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain, yang
dimanisfestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tidak
sanggup membagi pengalaman dengan orang lain. Banyak faktor yang dapat menjadi
penyebab terjadinya perilaku menarik diri, salah satunya adalah koping individu tidak
efektif. Adapun karakteristik dari perilaku menarik diri antara lain : kurang spontan,
apatis (acuh terhadap lingkungan), ekspresi wajah kurang berseri, efek tumpul, tidak
merawat dan memperhatikan kebersihan diri, komunikasi verbal menurun/tidak ada,
mengisolasi diri, kurang sadar dengan lingkungan sekitar, pemasukan makanan dan
minuman terganggu, retensi urine dan feses, aktifitas menurun, kurang energi/tenaga,
harga diri rendah, menolak berhubungan dengan orang lain, gangguan pola makan
(tidak mau makan atau makan berlebihan), berat badan menurun atau meningkat
secara drastis, kemunduran kesehatan fisik, tidur berlebihan, tinggal ditempat tidur
dalam waktu yang lama, banyak tidur siang, kurang bergairah, tidak memperhatikan
lingkungan, aktifitas menurun, imobilisasi, mondar-mandir/sikap mematung,
melakukan pergerakan secara berulang, sehingga keadaan ini mengakibatkan klien
tidak mau bergabung dengan lingkungan sekitarnya yaitu : isolasi sosial : menarik diri
yang menyebabkan klien asyik dengan dunia dan pikirannya sendiri, sehingga dapat
muncul resiko waham kebesaran.
1
III.a Pohon Masalah
2
o Asik dengan pikiran-pikirannya sendiri, melakukan pengulangan
tindakan-tindakan yang tidak bermakna
o Mengekspresikan perasaan kesendirian atau penolakan
o Disfungsi interaksi dengan teman sebaya, keluarga tau orang lain
Data Subjektif
o klien mengatakan dirinya tidak suka berada di tempat ramai
o klien mengatakan tidak suka berbicara dengan orang lain karena
ketidaknyamanan dalam situasi sosial
o meminta untuk sendirian
o mengalami perasaan berbeda dari orang lain, merasa tidak aman di
tengah orang banyak.
3
c. koping individu tidak efektif
V. Rencana tindakan
Tujuan Tindakan SP
Klien a. Tujuan
Setelah tindakan keperawatan, pasien mampu
1) Membina hubungan saling percaya
2) Menyadari penyebab isolasi sosial
3) Berinteraksi dengan orang lain
b. Tindakan Keperawatan
1) Membina Hubungan Saling Percaya Sp 1
Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi
dengan pasien
Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama
dan nama panggilan yang Saudara sukai, serta
tanyakan nama dan nama panggilan pasien
Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat
ini
Buat kontrak asuhan: apa yang Saudara akan
lakukan bersama pasien, berapa lama akan
dikerjakan, dan tempatnya di mana
Jelaskan bahwa Saudara akan merahasiakan
informasi yang diperoleh untuk kepentingan
terapi
Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap
pasien Sp 2
4
Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak
ingin berinteraksi dengan orang lain
Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki
banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka
Diskusikan kerugian bila pasien hanya
mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang
lain Sp 3
5
b. Tindakan Keperawatan
Melatih Keluarga Merawat Pasien Isolasi sosial
Tahapan melatih keluarga agar mampu merawat pasien
isolasi sosial di rumah meliputi:
1) Menjelaskan tentang:
Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada Sp 4
pasien.
Penyebab isolasi sosial.
Sikap keluarga untuk membantu pasien
mengatasi isolasi sosialnya.
Pengobatan yang berkelanjutan dan mencegah
putus obat.
Tempat rujukan bertanya dan fasilitas kesehatan
yang tersedia bagi pasien Sp 5
6
Keluarga ikut bekerja sama merawat pasien
sesuai anjuran yang Saudara berikan.
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi :
* Riwayat klien dirawat adalah berbicara tidak nyambung / inkoheren
Saat di kaji klien tampak mengantuk,Klien setiap hari hanya berada di dalam
kamar (tidur), keluar hanya pada waktu makan atau diminta oleh perawat,
klien tidak mau mengobrol/ berbincang-bincang di tempat ramai, terkadang
komunikasi klien inkoheren.
4. Tindakan Keperawatan
7
Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
b. Evaluasi/validasi
V : Bagaimana perasaan ibu N pagi ini ?
NV : Memandang klien sambil tersenyum
c. Kontrak
V : Saya yang akan merawat ibu diruangan hari ini, saya akan membantu
menyelesaikan masalah yang ibu hadapi
NV : masih tetap memandang kearah klien
V : apa ibu masih ingat kalau kemarin kita punya janji untuk mengobrol
jam 9 hari ini?
NV : Kontak mata, tersenyum, mencondongkan badan kedepan, masih
berdiri dengan nada ramah dan sopan
V : bagus sekali ibu masih ingat dimana kita bercakap-cakap, bagaimana
bila di ruang duduk ?
NV : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum dengan nada ramah
dan sopan, sambil menunjuk kearah ruang duduk
8
V : Mau berapa lama kita bercakap-cakap saat ini ? bagaimana bila 15
menit ?
NV : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum dengan nada ramah
dan sopan, dilanjutkan jalan menuju tempat yang disepakati
2. Fase Kerja
V :sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan membicarakan masalah
yang ibu rasakan atau hadapi saat ini, bisa ibu ceritakan kepada saya?
NV : Mendengar sambil tetap kontak mata, mengangguk dan
memperhatikan
respon klien
V : kata ibu kemarin ibu di bawa kesini oleh suami setelah bertengkar
dengan suami , sebelumnya apa yang menyebabkan ibu dan suami ibu
bertengkar ?
NV : Kontak mata, mencondongkan badan kedepan
V : bagaimana awal kejadiannya ?
NV : Mendengar sambil tetap kontak mata, mengangguk dan
memperhatikan
respon klien
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
V : Bagaimana perasaan ibu N setelah kita bercakap-cakap?
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien,
Mengangguk
b. Evaluasi Objektif
V : ibu masih ingat nama saya ?
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien,
mengangguk bila yang dilakukan klien benar
V : Coba ibu sebutkan apa saja yang kita bicarakan tadi
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien,
mengangguk bila yang dilakukan klien benar
V : Coba ceritakan bagaimana perasaan ibu tentang masalah ibu hari ini
9
NV : Pertahankan kontak mata, dan perhatikan respon klien, mengangguk
bila
yang dilakukan klien benar
d. Kontrak
V : Kita sudah bercakap-cakap 15 menit, bagaimana nanti kita bercakap-
cakap
tentang mengapa ibu tidak suka keramaian?
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien
V : Dimana tempatnya nanti kita bercakap-cakap ? bagaimana kalau
disini saja ?
NV : Pertahankan kontak mata, perhatikan respon klien, mengangguk
sambil
menunjuk tempat duduk perawat/klien.
V : Mau jam berapa ? bagaimana kalau jam 10 siang nanti
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien
sambil
menunjuk pada jam dinding atau jam tangan perawat.
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi :
Riwayat klien dirawat adalah berbicara tidak nyambung / inkoheren
Saat di kaji klien tampak mengantuk,Klien setiap hari hanya berada di dalam
kamar (tidur), keluar hanya pada waktu makan atau diminta oleh perawat,
klien tidak mau mengobrol/ berbincang-bincang di tempat ramai, terkadang
komunikasi klien inkoheren.
10
.
2. Diagnosa : isolasi sosial menarik diri
3. TUK :
o Klien mampu menyadari penyebab isolasi sosial
4. Tindakan Keperawatan
Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain
Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang
lain
Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab
dengan mereka
Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul
dengan orang lain
Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
V :assalamualaikum bu, boleh saya duduk di samping ibu?
NV : Memandang kearah klien sambil tersenyum
b. Evaluasi/validasi
V :Bagaimana perasaan ibu N sekarang?
NV : Memandang kearah klien sambil tersenyum
c. Kontrak
V :Seperti janji kita tadi pagi, sekarang kita akan mendiskusikan tentang
apa yang meneybabkan ibu N kurang suka berada di keramaian dan
bergaul, keuntungan dan kerugian bila tidak bergaul dengan orang lain,
mau berapa lama bu?, bagaimana kalau disini saja kita ngobrolnya?
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien
2. Fase Kerja
V :
11
Apa yang membuat ibu tidak suka bergaul dengan orang lain dan
berada di keramaian?Apa karena sikap atau perilaku orang lain
terhadap ibu? Atau ada alasan ibu tidak ingin brgaul dengan orang
lain?
Apakah ruginya kalau kita tidak punya teman?
Nah kita sudah mengetahui penyebab Ibu tidak mau bergaul dengan
orang lain, ruginya tidak punya teman, dan untungnya punya teman
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu N setelah kita bercakap-cakap ?
b. Evaluasi Objektif
ibu masih ingat nama saya ?.
Coba ibu sebutkan lagi penyebab ibu tidak mau bergau dengan orang
lainl?
Coba ibu pikirkan lagi keuntungan bergaul dengan orang lain.
c. Rencana Tindak lanjut
Hari inisampai disini dulu hari senin kita bertemu lagi
d. Kontrak
Topik : Baiklah kita sudah bercakap-cakap selama 15 menit,
bagaimana kalau hari senin nanti kita bercakap-cakap tentang
cara-cara berinteraksi dengan orang lain dan
mempraktekannya ?
Tempat : Dimana tempatnya nanti kita bercakap-cakap ? bagaimana
kalau disini saja ?
Waktu : Mau jam berapa ? bagaimana kalau jam 9 pagi sererti tadi,
setelah ibu sarapan ?
12