Anda di halaman 1dari 12

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ARS INTERNASIONAL


Jl. Sekolah Internasional No. 1 – 6 Telp. 7204283

LAPORAN PENDAHULUAN

I. KASUS (Masalah Utama)


Isolasi social ; Menarik diri

II. Proses Terjadinya Masalah

Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
Individu merasa bahwa dia kehilangan hubungan akrab dan Tidak mempunyai
kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran, prestasi, atau kegagalan. Ia mempunyai
kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain, yang
dimanisfestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tidak
sanggup membagi pengalaman dengan orang lain. Banyak faktor yang dapat menjadi
penyebab terjadinya perilaku menarik diri, salah satunya adalah koping individu tidak
efektif. Adapun karakteristik dari perilaku menarik diri antara lain : kurang spontan,
apatis (acuh terhadap lingkungan), ekspresi wajah kurang berseri, efek tumpul, tidak
merawat dan memperhatikan kebersihan diri, komunikasi verbal menurun/tidak ada,
mengisolasi diri, kurang sadar dengan lingkungan sekitar, pemasukan makanan dan
minuman terganggu, retensi urine dan feses, aktifitas menurun, kurang energi/tenaga,
harga diri rendah, menolak berhubungan dengan orang lain, gangguan pola makan
(tidak mau makan atau makan berlebihan), berat badan menurun atau meningkat
secara drastis, kemunduran kesehatan fisik, tidur berlebihan, tinggal ditempat tidur
dalam waktu yang lama, banyak tidur siang, kurang bergairah, tidak memperhatikan
lingkungan, aktifitas menurun, imobilisasi, mondar-mandir/sikap mematung,
melakukan pergerakan secara berulang, sehingga keadaan ini mengakibatkan klien
tidak mau bergabung dengan lingkungan sekitarnya yaitu : isolasi sosial : menarik diri
yang menyebabkan klien asyik dengan dunia dan pikirannya sendiri, sehingga dapat
muncul resiko waham kebesaran.

1
III.a Pohon Masalah

Dampak Resti gangguan proses piker: Waham kebesaran

Core problem Isolasi Social; Menarik Diri

Causa Koping Individu tidak efektif

III.b Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul


a. Gangguan proses pikir; Waham Kebesaran
b. Isolasi Sosial ; Menarik Diri
c. Koping individu tidak efektif

III.c Data yang perlu di Kaji (DO?DS)


a. Gangguan proses pikir; Waham kebesaran
Data objektif:
 berfikir tidak sesuai dengan realita merasa bahwa dirinya mampu
mengendalikan cuaca
 harga diri tinggi
 proses pikir tidak sesuai dengan kenyataan
Data subjektif
 klien mengatakan bahwa dirinya mampu mengendalikan cuaca seperti hujan
dan panas sesuai dengan keinginannya
 mengatakan punya kekuatan tersembunyi

b. Isolasi sosial; Menarik diri


Data Objektif
o Sedih, afek tumpul
o Menjadi tidak komunikatif, menarik diri; kurang kontak mata

2
o Asik dengan pikiran-pikirannya sendiri, melakukan pengulangan
tindakan-tindakan yang tidak bermakna
o Mengekspresikan perasaan kesendirian atau penolakan
o Disfungsi interaksi dengan teman sebaya, keluarga tau orang lain
Data Subjektif
o klien mengatakan dirinya tidak suka berada di tempat ramai
o klien mengatakan tidak suka berbicara dengan orang lain karena
ketidaknyamanan dalam situasi sosial
o meminta untuk sendirian
o mengalami perasaan berbeda dari orang lain, merasa tidak aman di
tengah orang banyak.

c. Koping individu tidak efektif


Data objektif
o ketidakmampuan untuk memecahkan masalah
o manipulasi terhadap orang lain dalam lingkungan untuk memenuhi
kepentingan diri sendiri
o hipersensitifitas, ditandai oleh aktifitas motor berlebihan mudah
dialihkan perhatiannya, rentang perhatian singkat
o tidak mampu untuk menunda untuk memuaskan kesenangannya
o respon-respon oposisional dan menentang terhadap permintaan-
permintaan dan aturan-aturan orang dewasa
o kelainan dalam partisipasi sosial
o ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar
o penggunaan mekanisme pertahanan diri tidak sesuai
Data subjektif
o ketidakmampuan untuk memenuhi harapan dari peranan
o mengungkapkan permusuhan pada staf dan teman-teman sebaya

IV. Diagnosa Keperawatan


a. Resti gangguan proses pikir; waham kebesaran
b. Isolasi sosial; meraik diri

3
c. koping individu tidak efektif

V. Rencana tindakan
Tujuan Tindakan SP
Klien a. Tujuan
Setelah tindakan keperawatan, pasien mampu
1) Membina hubungan saling percaya
2) Menyadari penyebab isolasi sosial
3) Berinteraksi dengan orang lain
b. Tindakan Keperawatan
1) Membina Hubungan Saling Percaya Sp 1
 Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi
dengan pasien
 Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama
dan nama panggilan yang Saudara sukai, serta
tanyakan nama dan nama panggilan pasien
 Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat
ini
 Buat kontrak asuhan: apa yang Saudara akan
lakukan bersama pasien, berapa lama akan
dikerjakan, dan tempatnya di mana
 Jelaskan bahwa Saudara akan merahasiakan
informasi yang diperoleh untuk kepentingan
terapi
 Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap
pasien Sp 2

 Penuhi kebutuhan dasar pasien bila


memungkinkan
2) Membantu Pasien Menyadari Perilaku Isolasi Sosial
 Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan
berinteraksi dengan orang lain

4
 Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak
ingin berinteraksi dengan orang lain
 Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki
banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka
 Diskusikan kerugian bila pasien hanya
mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang
lain Sp 3

 Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap


kesehatan fisik pasien
3). Melatih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap
 Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan
orang lain
 Berikan contoh cara berbicara dengan orang lain
 Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara
berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan Saudara
 Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu
orang teman/anggota keluarga
 Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan,
tingkatkan jumlah interaksi dengan dua, tiga,
empat orang dan seterusnya.
 Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang
telah dilakukan oleh pasien.
 Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien
setelah berinteraksi dengan orang lain. Mungkin
pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau
kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar
pasien tetap semangat meningkatkan
interaksinya.
keluarga a. Tujuan tindakan
setelah tindakan keperawatan keluarga mampu merawat
pasien isolasi sosial di rumah.

5
b. Tindakan Keperawatan
Melatih Keluarga Merawat Pasien Isolasi sosial
Tahapan melatih keluarga agar mampu merawat pasien
isolasi sosial di rumah meliputi:
1) Menjelaskan tentang:
 Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada Sp 4
pasien.
 Penyebab isolasi sosial.
 Sikap keluarga untuk membantu pasien
mengatasi isolasi sosialnya.
 Pengobatan yang berkelanjutan dan mencegah
putus obat.
 Tempat rujukan bertanya dan fasilitas kesehatan
yang tersedia bagi pasien Sp 5

2) Memperagakan cara berkomunikasi dengan pasien Sp 6

3) Memberi kesempatan kepada keluarga untuk


mempraktekkan cara berkomunikasi dengan pasien
c. Evaluasi
1. Evaluasi Kemampuan Pasien
 Pasien menunjukkan rasa percayanya kepada
Saudara sebagai perawat dengan ditandai
dengan pasien mau bekerja sama secara aktif
dalam melaksanakan program yang Saudara
usulkan kepada pasien.
 Pasien mengungkapkan hal-hal yang
menyebabkan tidak mau bergaul dengan
orang lain, kerugian tidak mau bergaul dan
keuntungan bergaul dengan orang lain.
 Pasien menunjukkan kemajuan dalam
berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap.

2. Evaluasi kemampuan Keluarga

6
 Keluarga ikut bekerja sama merawat pasien
sesuai anjuran yang Saudara berikan.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


 Masalah : Gangguan isolasi sosial; menarik diri
 Pertemuan : Ke 3 (ketiga)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi :
* Riwayat klien dirawat adalah berbicara tidak nyambung / inkoheren
Saat di kaji klien tampak mengantuk,Klien setiap hari hanya berada di dalam
kamar (tidur), keluar hanya pada waktu makan atau diminta oleh perawat,
klien tidak mau mengobrol/ berbincang-bincang di tempat ramai, terkadang
komunikasi klien inkoheren.

2. Diagnosa : isolasi sosial; menarik diri


3. TUK :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

4. Tindakan Keperawatan

 Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien


 Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang
Saudara sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien
 Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
 Buat kontrak asuhan: apa yang Saudara akan lakukan bersama pasien, berapa
lama akan dikerjakan, dan tempatnya di mana
 Jelaskan bahwa Saudara akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk
kepentingan terapi
 Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien

7
 Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KPERAWATAN (SP)


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
V : Selamat pagi/ Assalamualaikum bu,
NV : Kontak mata, berdiri berhadapan klien
V : ibu msih ingat dengan saya?
NV : Mempertahankan kontak mata, tersenyum, mencondongkan badan
kedepan, masih berdiri
V : saya senang ibu masih ingat saya, hari ini saya dinas dari jam 9 sampai
jam 13.00
NV : Mendekat kearah tempat klien sambil tersenyum.
V : Saya mahasiswa Fakultas Keperawatan UI, akan merawat Bapak
diruang ini hari ini
NV : Memandang kearah klien sambil tersenyum

b. Evaluasi/validasi
V : Bagaimana perasaan ibu N pagi ini ?
NV : Memandang klien sambil tersenyum

c. Kontrak
V : Saya yang akan merawat ibu diruangan hari ini, saya akan membantu
menyelesaikan masalah yang ibu hadapi
NV : masih tetap memandang kearah klien
V : apa ibu masih ingat kalau kemarin kita punya janji untuk mengobrol
jam 9 hari ini?
NV : Kontak mata, tersenyum, mencondongkan badan kedepan, masih
berdiri dengan nada ramah dan sopan
V : bagus sekali ibu masih ingat dimana kita bercakap-cakap, bagaimana
bila di ruang duduk ?
NV : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum dengan nada ramah
dan sopan, sambil menunjuk kearah ruang duduk

8
V : Mau berapa lama kita bercakap-cakap saat ini ? bagaimana bila 15
menit ?
NV : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum dengan nada ramah
dan sopan, dilanjutkan jalan menuju tempat yang disepakati

2. Fase Kerja
V :sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan membicarakan masalah
yang ibu rasakan atau hadapi saat ini, bisa ibu ceritakan kepada saya?
NV : Mendengar sambil tetap kontak mata, mengangguk dan
memperhatikan
respon klien
V : kata ibu kemarin ibu di bawa kesini oleh suami setelah bertengkar
dengan suami , sebelumnya apa yang menyebabkan ibu dan suami ibu
bertengkar ?
NV : Kontak mata, mencondongkan badan kedepan
V : bagaimana awal kejadiannya ?
NV : Mendengar sambil tetap kontak mata, mengangguk dan
memperhatikan
respon klien

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
V : Bagaimana perasaan ibu N setelah kita bercakap-cakap?
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien,
Mengangguk
b. Evaluasi Objektif
V : ibu masih ingat nama saya ?
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien,
mengangguk bila yang dilakukan klien benar
V : Coba ibu sebutkan apa saja yang kita bicarakan tadi
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien,
mengangguk bila yang dilakukan klien benar
V : Coba ceritakan bagaimana perasaan ibu tentang masalah ibu hari ini

9
NV : Pertahankan kontak mata, dan perhatikan respon klien, mengangguk
bila
yang dilakukan klien benar

c. Rencana Tindak lanjut


V : Bagaimana bila nanti kita bercakap-cakap lagi?
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien

d. Kontrak
V : Kita sudah bercakap-cakap 15 menit, bagaimana nanti kita bercakap-
cakap
tentang mengapa ibu tidak suka keramaian?
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien
V : Dimana tempatnya nanti kita bercakap-cakap ? bagaimana kalau
disini saja ?
NV : Pertahankan kontak mata, perhatikan respon klien, mengangguk
sambil
menunjuk tempat duduk perawat/klien.
V : Mau jam berapa ? bagaimana kalau jam 10 siang nanti
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien
sambil
menunjuk pada jam dinding atau jam tangan perawat.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


 Masalah : Gangguan Isolasi Sosial ; Menarik diri
 Pertemuan : Ke 4 (empat)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi :
Riwayat klien dirawat adalah berbicara tidak nyambung / inkoheren
Saat di kaji klien tampak mengantuk,Klien setiap hari hanya berada di dalam
kamar (tidur), keluar hanya pada waktu makan atau diminta oleh perawat,
klien tidak mau mengobrol/ berbincang-bincang di tempat ramai, terkadang
komunikasi klien inkoheren.

10
.
2. Diagnosa : isolasi sosial menarik diri
3. TUK :
o Klien mampu menyadari penyebab isolasi sosial
4. Tindakan Keperawatan
 Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain
 Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang
lain
 Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab
dengan mereka
 Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul
dengan orang lain
 Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KPERAWATAN (SP 1)

1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
V :assalamualaikum bu, boleh saya duduk di samping ibu?
NV : Memandang kearah klien sambil tersenyum
b. Evaluasi/validasi
V :Bagaimana perasaan ibu N sekarang?
NV : Memandang kearah klien sambil tersenyum
c. Kontrak
V :Seperti janji kita tadi pagi, sekarang kita akan mendiskusikan tentang
apa yang meneybabkan ibu N kurang suka berada di keramaian dan
bergaul, keuntungan dan kerugian bila tidak bergaul dengan orang lain,
mau berapa lama bu?, bagaimana kalau disini saja kita ngobrolnya?
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien

2. Fase Kerja
V :

11
 Apa yang membuat ibu tidak suka bergaul dengan orang lain dan
berada di keramaian?Apa karena sikap atau perilaku orang lain
terhadap ibu? Atau ada alasan ibu tidak ingin brgaul dengan orang
lain?
 Apakah ruginya kalau kita tidak punya teman?

 Menurut Ibu, Apakah keuntungannya kalau kita banyak teman?

 Nah kita sudah mengetahui penyebab Ibu tidak mau bergaul dengan
orang lain, ruginya tidak punya teman, dan untungnya punya teman

 Bagaimana Ibu, ingin belajar bergaul dengan orang lain?

 Bagaimana kalau hari senin kita belajar cara-cara bergaul dengan


orang lain?
NV : Pertahankan kontak mata, tersenyum dan perhatikan respon klien.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu N setelah kita bercakap-cakap ?
b. Evaluasi Objektif
 ibu masih ingat nama saya ?.
 Coba ibu sebutkan lagi penyebab ibu tidak mau bergau dengan orang
lainl?
 Coba ibu pikirkan lagi keuntungan bergaul dengan orang lain.
c. Rencana Tindak lanjut
 Hari inisampai disini dulu hari senin kita bertemu lagi
d. Kontrak
 Topik : Baiklah kita sudah bercakap-cakap selama 15 menit,
bagaimana kalau hari senin nanti kita bercakap-cakap tentang
cara-cara berinteraksi dengan orang lain dan
mempraktekannya ?
 Tempat : Dimana tempatnya nanti kita bercakap-cakap ? bagaimana
kalau disini saja ?
 Waktu : Mau jam berapa ? bagaimana kalau jam 9 pagi sererti tadi,
setelah ibu sarapan ?

12

Anda mungkin juga menyukai