Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN ISOLASI


SOSIAL

Di Susun Oleh :
Pitriani Dati Boroallo
Novianti Sesil Bali
Nirwana Rampan T’k
Riska Kamessa
Yustin pali’p
Yulisia p
Riskayanti Lai’R
Yuniken
ISOLASI SOSIAL
 Keadaan di mana individu atau kelompok
mengalami atau merasakan kebutuhan atau
keinginan untuk meningkatkan keterlibatan
dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk
membuat kontak.
 Tanda & gejala: merasa kesepian, penolakan;
ingin kontak dg > banyak orang, merasa
tidak aman di lingkungan sosial; kurang
hubungan yg berarti.
KERUSAKAN INTERAKSI
SOSIAL
 Keadaan di mana individu mengalami
atau berisiko mengalami respon negatif,
ketidakadekuatan, ketidakpuasan
terhadap interaksi.
 Karakteristik: tidak mampu
mempertahankan hubungan yg saling
mendukung; tidak puas dengan
jaringan sosial.
MENARIK DIRI
 Percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain atau menghindari
hubungan dengan orang lain (Rawlin,
1993, hal 336)
Faktor Predisposisi

F. Perkembangan
F. Biologis

•Gagal memenuhi task development


•Kurangnya stimulasi ortu • Faktor genetis

F. Sosial Budaya

• Pengasingan org tdk mampu


Faktor Presipitasi

Stesor Sosial Budaya Stresor psikologis

•Klg tdk stabil Ansietas ekstrim


•Perpisahan dg org terdekat Keterbatasan mengatasi
Mekanisme Koping
 Reaksi formasi
 Proyeksi
 Isolasi
 Idealisasi thd org
lain
 Devaluasi diri
 Identifikasi proyektif
Perilaku Isolasi Sosial
 Kurang spontan
 Apatis
 Ekspresi wajah tdk berseri
 Tdk memperhatikan kebersihan diri
 Komunikasi verbal kurang
 Menyendiri
 Tdk peduli lingkungan
Perilaku Isolasi Sosial
 Asupan makanan terganggu
 Retensi urin atau feses
 Aktivitas menurun
 Lemah tak bertenaga
 Harga diri rendah
 Posisi berbaring seperti fetus
 Menolak berhubungan, atau percakapan
Wawancara :
•Bagaimana perasaan anda saat berinteraksi dengan
orang lain?
•Apakah ada perasaan tidak aman?
•Bagaimana pendapat anda terhadap orang-orang di
sekitarnya (keluarga atau tetangga)?
•Apakah anda mempunyai anggota keluarga atau teman
terdekat? Bila punya siapa anggota keluarga dan teman
dekatnya itu?
•Adakah anggota keluarga atau teman yang tidak dekat
dengan anda? Bila punya siapa anggota keluarga dan
teman yang tidak dekatnya itu?
•Apa yang membuat anda tidak dekat dengan orang
tersebut?
Observasi:
- Banyak diam dan tidak mau bicara
- Menyendiri dan tidak mau
berinteraksi dengan orang yang
terdekat
- Tampak sedih, ekspresi datar dan
dangkal
- Kontak mata kurang
MASALAH KEPERAWATAN
 Isolasi sosial
 Gangguan konsep diri: harga diri
rendah
 Risiko perubahan sensori persepsi:
halusinasi …
POHON MASALAH
Risiko perubahan sensori persepsi:
halusinasi

Isolasi sosial

Gangguan konsep diri: harga diri rendah


Isolasi Sosial
DESKRIPSI DATA MAYOR DATA MINOR
Ketidakmampuan Subyektif: Subyektif:
untuk membina 1)Mengatakan malas 1)Curiga dg orang lain,
hubungan yg intim, berinteraksi, 2)Mendengar suara-2/
hangat, terbuka 2)Mengatakan orang melihat bayangan,
dan interdependen lain tdk menerima 3)Merasa tak berguna.
dengan orang lain. dirinya, Obyektif:
3)Merasa orang lain 1)Mematung,
tidak selevel. 2)Mondar-mandir tanpa
Obyektif: arah,
1)Menyendiri, 3)Tdk berinisiatif
2)Mengurung diri, berhubungan dg orang
3)Tidak mau bercakap- lain.
cakap dengan orang
lain
STANDAR NCP ISOLASI SOSIAL
 Bina hubungan saling percaya
 Bantu klien mengidentifikasi penyebab
menarik diri.
 Diskusikan keuntungan berinteraksi dan
kerugian tdk berinteraksi.
 Bantu klien berinteraksi secara bertahap
 Health education keluarga untuk
memberi dukungan
Tujuan Khusus (TUK)
1. Klien dapat membina hubungan saling
percaya
2. Klien mampu menyebutkan penyebab
menarik diri
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan
berhubungan dengan orang lain dan
kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
Tujuan Khusus (TUK)
4. Klien dpt ber-hub social scr bertahap
5. Klien dpt mengungkapan perasaanya
setelah berhubungan dengan orang
lain
6.Klien dpt dukungan keluarga dalam
memperluas hubungan dengan orang
lain dan lingkungan
1. Bina hub saling percaya :
 Beri salam setiap berinteraksi.
 Perkenalkan nama, panggilan & tujuan pwt
berkenalan
 Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
 Tunjukkan sikap jujur & menepati janji tiap
berinteraksi
 Tanyakan perasaan &masalah yg dihadapi klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan dgn penuh perhatian
2. Bantu klien mengungkapkan
penyebab isos

Tanyakan pada klien tentang:


 Org yg tinggal serumah / teman sekamar

nya
 Org yg paling dekat dg klien di rumah/di RS

 Apa yg membuat klien dekat dg org tsb

 Org yg tdk dekat dg klien di rumah/di RS

 Apa yg membuat klien tdk dekat dg org tsb


2. Bantu klien mengungkapkan
penyebab isos
 Upaya yang harus dilakukan agar
dekat dengan orang lain
 Beri kesempatan pada klien u/
mengungkapkan penyebab isos
atau tidak mau bergaul
 Beri pujian terhadap kemampuan
klien mengungkapkan perasaannya
3. Identifikasi Manfaat berhub &
Kerugian tdk berh dgn orang lain.

 Tanyakan pada klien tentang : Manfaat jika


berhub & kerugian jika tdk berhub dg orang
lain.
 Beri kesempatan u/ mengungkapkan
perasaan ttg keuntungan berhub dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain.
 Diskusikan manfaat berhubungan tidak
berhubungan dengan orang lain.
 Beri pujian terhadap kemampuan klien
4. Bantu klien berhub dg org
lain scr bertahap
 Observasi perilaku klien berh dg orang lain
 Ajarkan dan dampingi klien berinteraksi dg org lain
scr bertahap (P-K, P-K-K, P- K- P, P – K- keluarga)
 Motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
berkomunikasi dengan :
Perawat, Perawat lain, Klien lain, Kelompok
masyarakat

 4.3
4. Bantu klien berhub dg
org lain scr bertahap
 Libatkan klien dalam TAK Sosialisasi
 Motivasi klien mengikuti kegiatan
ruangan
 Beri pujian thd kemampuan klien
memperluas pergaulannya
 Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan klien untuk meningkatkan
kemampuan bersosialisasi
4. Bantu klien berhub dg
org lain scr bertahap

 Memberikan kesempatan pada pasien


untuk berinteraksi dengan orang lain
 Memberikan kesempatan pada pasien
untuk berinteraksi dalam kelompok
(terapi aktivitas kelompok)
 Membantu pasien mengembangkan
pengalaman berinteraksi dengan
perawat
5. Bantu klien mengungkapkan
perasaan stl berhub dg org lain

• Beri kesempatan klien u/


mengungkapkan perasaannya setelah
berhub dg org lain
• Diskusikan tentang perasaannya
setelah berhubungan dengan orang lain
 Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya.
6. Bantu klien memanfaatkan
obat
1. Jelaskan manfaat menggunakan obat scr
teratur & kerugian tdk menggunakan obat
2. Jelaskan kepada klien:
 Jenis obat (nama, wanrna dan bentuk obat)

 Dosis yang tepat untuk klien

 Waktu pemakaian

 Cara pemakaian

 Efek yang akan dirasakan klien


6. Bantu klien memanfaatkan
obat

3. Anjurkan klien:
 Minta dan menggunakan obat tepat

waktu
 Lapor ke perawat/dokter jika

mengalami efek yang tidak biasa


 Beri pujian terhadap kedisplinan klien

menggunakan obat.
7. Bantu Klg utk memberikan
dukungan thd klien
 Diskusikan pentingnya peran serta
keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi prilaku menarik diri.
 Diskusikan potensi keluarga untuk
membantu klien mengatasi perilaku
menarik diri
 Jelaskan cara merawat klien menarik diri
yang dapat dilaksanakan oleh keluarga.
7. Bantu Klg utk memberikan
dukungan thd klien
 Motivasi keluarga agar membantu klien
untuk bersosialisasi.
 Beri pujian kepada keluarga atas
keterlibatan merawat klien di rumah
sakit
 Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatihkan
Strategi Pelaksanaan Askep
(SP)
SP I Klien
 Mengidentifikasi penyebab isos

 Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi &

kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain


 Mengajarkan cara berkenalan

 Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan

latihan berbincang-bincang dengan orang lain


dalam kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan
Askep (SP)
SP II Klien
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

pasien
 Mengajak pasien mempraktekkan cara

berkenalan dengan satu orang


 Membantu pasien merenanakan latihan

dan memasukkan jadwal kegiatan


berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan Askep
(SP)
SP III Klien
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

pasien
 Memberikan kesempatan kepada

berkenalan dengan dua orang atau


lebih
 Menganjurkan pasien memasukkan

dalam jadwal kegiatan harian


SP Keluarga
SP I Klg
 Mendiskusikan masalah yang dirasakan

keluarga dalam merawat pasien


 Menjelaskan pengertian, tanda dan

gejala isolasi sosial yang dialami pasien


beserta proses terjadinya
 Menjelaskan cara-cara merawat pasien

isolasi sosial
SP Keluarga

SP II Klg
 Melatih keluarga mempraktekkan

cara merawat pasien dengan


isolasi sosial
 Melatih keluarga melakukan cara

merawat langsung kepada pasien


isolasi sosial
SP Keluarga

SP III Klg
 Membantu keluarga membuat jadual

aktivitas di rumah termasuk minum


obat (discharge planning)
 Menjelaskan follow up pasien setelah

pulang
EVALUASI
 Klien berubah perilakunya
 Keterampilan komunikasi meningkat
 Klien memulai percakapan dg org lain
 Klien mampu mengambil keputusan
dan mengemukakan pendapat,
percaya diri meningkat
 Klien menggunakan sumber koping
yang tepat.
TAK TAK Sosialisasi
 Fase I: menyebut jati diri
 Fase II: menanyakan jati
diri org lain
 Fase III: menanyakan hal
pribadi
 Fase IV: Memilih topik
pembicaraan
 Fase V: membicarakan
topik tertentu
 Fase VI: bermain kartu
kwartet
 Fase VII: Ungkapan
perasaan setelah
berinteraksi.
http://myrunsfland.blogspot.com/2010/06/children-and-friendship-tahap.html
BUKU SUMBER

Keliat, B.A., dkk. (2011), Keperawatan Kesehatan


Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course).
Jakarta: EGC

Herdman, T.H. (2015), NANDA International


Nursing Diagnoses Definition & Classification,
2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell

Stuart, G.W. (2016), Principles and Practice of


Psychiatric Nursing. 8thedition. Missouri: Mosby

Anda mungkin juga menyukai