Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN ISOLASI


SOSIAL
PENDAHULUAN
 Manusia makhluk sosial ~ berhubungan satu
dengan yang lain.
 Ciri hubungan yang sehat (Rogers, 1961):
intim, komunikasi perasaan terbuka,
menerima org lain sbg individu yg bernilai &
berbeda dari dirinya, dan empati.
 Pd klien gg jiwa sering mengalami gg
hubungan sosial.
MANUSIA •Sbg. Mahluk sosial
•Ingin kepuasan hidup

Harus membina hub. yg sehat dg orang lain

Hubungan yang sehat :


Hub. intim (dg. atau tanpa hubungan sexual)
Hub. erat dan sensitif (Sulivan’95)
Komunikasi terbuka ttg perasaan
Menerima nilai-2 orang lain
Empati (Rogers ’95)
BAYI

Dependent  untuk memenuhi kebutuhan


fisik-psikis
Konsisten hubungan positif, yaitu hub. trust.
Jika hubungan saling percaya negatif  Gg.
berhub. dg OL.

KANAK-KANAK & USIA SEKOLAH

Perkembangan berhubungan pada usia ini :


 Anak mulai Independent
 Mulai konflik dengan peraturan
PRA-REMAJA & REMAJA

Hub. intim dg teman sejenis


Dependent pada teman & Independent pada Ortu.
Terjadi keseimbangan antara tuntutan ortu dg teman

INTERDEPENDENT

DEWASA MUDA

•Mandiri & interdependent


• Ambil keputusan sendiri dg penambahan saran & pendapat
OLmisal : Menikah & Pekerjaan
•Sensitif & menerima perasaan & kebutuhan sendiri & OL.
DEWASA ATAU MATUR

Terjadi hub. yg saling menguntungkan/timbal balik


DE WASA PERTENGAHAN

 Membantu OL untuk mandiri


 Hub. interdependent dengan anak
•Mulai terjadi KEHILANGAN
DEWASA TUA •Hub. berubah Nenek dg Cucu
•Independent  Hilang,
dependent meningkat

Pertahankan sesuatu independent yang masih dpt dilakukan


pada usia ini untuk menurunkan kehilangan
RENTANG RESPON
HUBUNGAN SOSIAL
Respon Adaptif Respon
Maladaptif

Solitud Loneliness Manipulation


(kesendirian- (kesendirian) Impulsivity
mandiri) Withdrawal Narcissism
Autonomy (penarikan)
Mutuality Dependence
Interdependen
ce
ISOLASI SOSIAL
 Keadaan di mana individu atau kelompok
mengalami atau merasakan kebutuhan atau
keinginan untuk meningkatkan keterlibatan
dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk
membuat kontak.

 Ketidakmampuan untuk membina hubungan


yang erat, hangat, terbuka, dan
interdependen dengan orang lain
MENARIK DIRI
 Percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain atau menghindari
hubungan dengan orang lain
Penyebab
1. Keterlambatan perkembangan
2. Ketidakmampuan menjalin hubungan yang
memuaskan
3. Ketidaksesuain minat dg tahap perkembangan
4. Ketidaksesuaian nilai-nilai norma
5. Ketidaksesuaian perilaku sosial dg norma
6. Perubahan penampilan fisik
7. Perubahan status mental
8. Ketidakadekuat sumber daya personal (mis.
Disfungsi berduka, pengendalian diri buruk)
Faktor Predisposisi

F. Perkembangan F. Biologis

•Gagal memenuhi task development


•Kurangnya stimulasi ortu •Faktor genetis

F. Sosial Budaya

•Pengasingan org tdk mampu


Faktor Presipitasi

Stesor Sosial Budaya Stresor psikologis

•Klg tdk stabil Ansietas ekstrim


•Perpisahan dg org terdekat Keterbatasan mengatasi
Tanda & Gejala
Tanda & gejala: merasa kesepian, penolakan; ingin kontak dg >
banyak orang, merasa tidak aman di lingkungan sosial; kurang
hubungan yg berarti.

SUBJEKTIF:
1. Merasa ingin sendiri
2. Merasa tidak aman di tempat umum
3. Merasa berbeda dg org lain
4. Merasa asyik dg pikiran sendiri
5. Merasa tdk memiliki tujuan yg jelas

OBJEKTIF:
1. Menarik diri
2. Tidak berminat/menolak berinteraksi dg orla/lingkungan
3. Afek datar/sedih
4. Riwayat ditolak
5. Menunjukkan permusuhan
6. Tidak ada kontak mata
Mekanisme Koping
 Reaksi formasi
 Proyeksi
 Isolasi
 Idealisasi thd org
lain
 Devaluasi diri
 Identifikasi proyektif
Perilaku Isolasi Sosial
 Kurang spontan
 Apatis
 Ekspresi wajah tdk berseri
 Tdk memperhatikan kebersihan diri
 Komunikasi verbal kurang
 Menyendiri
 Tdk peduli lingkungan
Perilaku Isolasi Sosial
 Asupan makanan terganggu
 Retensi urin atau feses
 Aktivitas menurun
 Lemah tak bertenaga
 Harga diri rendah
 Posisi berbaring seperti fetus
 Menolak berhubungan, atau percakapan
Wawancara :
• Bagaimana perasaan anda saat berinteraksi dengan
orang lain?
• Apakah ada perasaan tidak aman?
• Bagaimana pendapat anda terhadap orang-orang di
sekitarnya (keluarga atau tetangga)?
• Apakah anda mempunyai anggota keluarga atau
teman terdekat? Bila punya siapa anggota keluarga dan
teman dekatnya itu?
• Adakah anggota keluarga atau teman yang tidak dekat
dengan anda? Bila punya siapa anggota keluarga dan
teman yang tidak dekatnya itu?
• Apa yang membuat anda tidak dekat dengan orang
tersebut?
Observasi:
- Banyak diam dan tidak mau bicara
- Menyendiri dan tidak mau
berinteraksi dengan orang yang
terdekat
- Tampak sedih, ekspresi datar dan
dangkal
- Kontak mata kurang
MASALAH KEPERAWATAN
 Isolasi sosial
 Gangguan konsep diri: harga diri
rendah
 Risiko perubahan sensori persepsi:
halusinasi …
STANDAR NCP ISOLASI SOSIAL
 Bina hubungan saling percaya
 Bantu klien mengidentifikasi penyebab
menarik diri.
 Diskusikan keuntungan berinteraksi dan
kerugian tdk berinteraksi.
 Bantu klien berinteraksi secara bertahap
 Health education keluarga untuk
memberi dukungan
Tujuan Khusus (TUK)
1.Klien dapat membina hubungan saling
percaya
2.Klien mampu menyebutkan penyebab
menarik diri
3.Klien mampu menyebutkan
keuntungan berhubungan dengan
orang lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
Tujuan Khusus (TUK)
4. Klien dpt ber-hub social scr bertahap
5.Klien dpt mengungkapan perasaanya
setelah berhubungan dengan orang
lain
6.Klien dpt dukungan keluarga dalam
memperluas hubungan dengan orang
lain dan lingkungan
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Isolasi Sosial Keterlibatan Sosial Promosi sosialisasi
D.0121 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan Observasi:
keterlibatan social meningkat  Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan
Pengertian : Kriteria Hasil: orang lain
Ketidakmampuan Untuk Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat  Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang
Membina Hubungan Yang Menurun Meningkat lain
Erat, Hangat, Terbuka Dan 1 Minat Interaksi Terapeutik:
Interdependen Dengan 1 2 3 4 5  Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu
Orang Lain Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun hubungan
Meningkat Menurun  Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu
3 Verbalisasi sosial hubungan
1 2 3 4 5  Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan
kegiatan kelompok
4 Verbalisasi ketidakamanan ditempat umum
 Motivasi berinteraksi diluar lingkungan (mis.jalan-
1 2 3 4 5 jalan, ketoko buku)
5 Perilaku menarik diri  Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam
1 2 3 4 5 berkomunikasi dengan orang lain
 Diskusikan perencanaan kegiatan dimasa depan
 Berikan umpan balik positif dalam perawatan diri
 Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan
kemampuan
Edukasi
 Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap
 Anjurkan ikut serta kegiatan social dan
kemasyarakatan
 Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain
 Anjurkan meningktakan kejujuran diri dan
menghormati hak orang lain
 Anjurkan penggunaan alat bantu (mis.kacamata dan
alat bantu dengar)
 Anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil untuk
kegiatan khusus
 Latih bermain peran untuyk meningkatkan
keterampilan komunikasi
 Latih mengekspresikan marah dengan tepat
1. Bina hub saling percaya :
 Beri salam setiap berinteraksi.
 Perkenalkan nama, panggilan & tujuan pwt
berkenalan
 Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
 Tunjukkan sikap jujur & menepati janji tiap
berinteraksi
 Tanyakan perasaan &masalah yg dihadapi
klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan dgn penuh perhatian
2. Bantu klien mengungkapkan
penyebab isos

Tanyakan pada klien tentang:


 Org yg tinggal serumah / teman sekamar

nya
 Org yg paling dekat dg klien di rumah/di RS

 Apa yg membuat klien dekat dg org tsb

 Org yg tdk dekat dg klien di rumah/di RS

 Apa yg membuat klien tdk dekat dg org tsb


2. Bantu klien mengungkapkan
penyebab isos
 Upaya yang harus dilakukan agar
dekat dengan orang lain
 Beri kesempatan pada klien u/
mengungkapkan penyebab isos
atau tidak mau bergaul
 Beri pujian terhadap kemampuan
klien mengungkapkan
perasaannya
3. Identifikasi Manfaat berhub &
Kerugian tdk berh dgn orang lain.

 Tanyakan pada klien tentang : Manfaat jika


berhub & kerugian jika tdk berhub dg
orang lain.
 Beri kesempatan u/ mengungkapkan
perasaan ttg keuntungan berhub dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain.
 Diskusikan manfaat berhubungan tidak
berhubungan dengan orang lain.
 Beri pujian terhadap kemampuan klien
4. Bantu klien berhub dg org
lain scr bertahap
 Observasi perilaku klien berh dg
orang lain
 Ajarkan dan dampingi klien
berinteraksi dg org lain scr bertahap
(P-K, P-K-K, P- K- P, P – K- keluarga)
 Motivasi dan bantu klien untuk
berkenalan / berkomunikasi dengan :
Perawat, Perawat lain, Klien lain,
Kelompok masyarakat
4. Bantu klien berhub dg
org lain scr bertahap
 Libatkan klien dalam TAK Sosialisasi
 Motivasi klien mengikuti kegiatan
ruangan
 Beri pujian thd kemampuan klien
memperluas pergaulannya
 Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan klien untuk meningkatkan
kemampuan bersosialisasi
4. Bantu klien berhub dg
org lain scr bertahap

 Memberikan kesempatan pada pasien


untuk berinteraksi dengan orang lain
 Memberikan kesempatan pada pasien
untuk berinteraksi dalam kelompok
(terapi aktivitas kelompok)
 Membantu pasien mengembangkan
pengalaman berinteraksi dengan
perawat
5. Bantu klien mengungkapkan
perasaan stl berhub dg org lain

• Beri kesempatan klien u/


mengungkapkan perasaannya setelah
berhub dg org lain
• Diskusikan tentang perasaannya
setelah berhubungan dengan orang lain
 Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya.
6. Bantu klien memanfaatkan
obat
1.Jelaskan manfaat menggunakan obat scr
teratur & kerugian tdk menggunakan obat
2. Jelaskan kepada klien:
 Jenis obat (nama, wanrna dan bentuk

obat)
 Dosis yang tepat untuk klien

 Waktu pemakaian

 Cara pemakaian

 Efek yang akan dirasakan klien


6. Bantu klien memanfaatkan
obat

3. Anjurkan klien:
 Minta dan menggunakan obat tepat

waktu
 Lapor ke perawat/dokter jika

mengalami efek yang tidak biasa


 Beri pujian terhadap kedisplinan

klien menggunakan obat.


7. Bantu Klg utk memberikan
dukungan thd klien
 Diskusikan pentingnya peran serta
keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi prilaku menarik diri.
 Diskusikan potensi keluarga untuk
membantu klien mengatasi perilaku
menarik diri
 Jelaskan cara merawat klien menarik
diri yang dapat dilaksanakan oleh
keluarga.
7. Bantu Klg utk memberikan
dukungan thd klien

 Motivasi keluarga agar membantu klien


untuk bersosialisasi.
 Beri pujian kepada keluarga atas
keterlibatan merawat klien di rumah
sakit
 Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatihkan
Strategi Pelaksanaan Askep
(SP)
SP I Klien
 Mengidentifikasi penyebab isos

 Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi &

kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain


 Mengajarkan cara berkenalan

 Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan

latihan berbincang-bincang dengan orang


lain dalam kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan
Askep (SP)
SP II Klien
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

pasien
 Mengajak pasien mempraktekkan cara

berkenalan dengan satu orang


 Membantu pasien merenanakan latihan
dan memasukkan jadwal kegiatan
berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan Askep
(SP)
SP III Klien
 Mengevaluasi jadwal kegiatan

harian pasien
 Memberikan kesempatan kepada

berkenalan dengan dua orang atau


lebih
 Menganjurkan pasien

memasukkan dalam jadwal


kegiatan harian
SP Keluarga
SP I Klg
 Mendiskusikan masalah yang dirasakan

keluarga dalam merawat pasien


 Menjelaskan pengertian, tanda dan

gejala isolasi sosial yang dialami pasien


beserta proses terjadinya
 Menjelaskan cara-cara merawat pasien

isolasi sosial
SP Keluarga
SP II Klg
 Melatih keluarga mempraktekkan

cara merawat pasien dengan


isolasi sosial
 Melatih keluarga melakukan cara

merawat langsung kepada pasien


isolasi sosial
SP Keluarga
SP III Klg
 Membantu keluarga membuat jadual

aktivitas di rumah termasuk minum


obat (discharge planning)
 Menjelaskan follow up pasien setelah

pulang
EVALUASI
 Klien berubah perilakunya
 Keterampilan komunikasi meningkat
 Klien memulai percakapan dg org lain
 Klien mampu mengambil keputusan
dan mengemukakan pendapat,
percaya diri meningkat
 Klien menggunakan sumber koping
yang tepat.
TAK TAK Sosialisasi
Fase I: menyebut jati diri
Fase II: menanyakan jati
diri org lain
Fase III: menanyakan hal
pribadi
Fase IV: Memilih topik
pembicaraan
Fase V: membicarakan
topik tertentu
Fase VI: bermain kartu
kwartet
Fase VII: Ungkapan
perasaan setelah
berinteraksi.
http://myrunsfland.blogspot.com/2010/06/children-and-friendship-tahap.html
BUKU SUMBER

Keliat, B.A., dkk. (2011), Keperawatan Kesehatan


Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course).
Jakarta: EGC

Herdman, T.H. (2015), NANDA International


Nursing Diagnoses Definition & Classification,
2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell

Stuart, G.W. (2016), Principles and Practice of


Psychiatric Nursing. 8thedition. Missouri: Mosby

Anda mungkin juga menyukai