Anda di halaman 1dari 4

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

A. Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Pasien isolasi sosial mengalami kegagalan individu dalam melakukan interaksi
dengan orang lain yang disebabkan oleh pikiran negatif atau mengancam. Pasien
mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain.

B. Karakteristik Perilaku
Karakteristik perilaku isolasi sosial yang dapat ditemukan dengan wawancara
(data subjektif), adalah :
1. Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain.
2. Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain.
3. Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain.
4. Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu.
5. Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan.
6. Pasien merasa tidak berguna.
7. Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup.

Pertanyaaan-pertanyaan berikut ini dapat perawat tanyakan pada waktu


wawancara untuk mendapatkan data subjektif:
1. Bagaimana pendapat pasien terhadap orang-orang disekitarnya.
(keluarga atau tetangga)?
2. Apakah pasien mempunyai teman dekat? Bila punya siapa teman dekat
itu?
3. Apa yang membuat pasien tidak memiliki orang yang terdekat
dengannya?
4. Apa yang pasien inginkan dari orang2 disekitarnya?
5. Apakah ada perasaan tidak aman yang dialami oleh pasien?

1
6. Apa yang menghambat hubungan yang harmonis antara pasien dengan
orang disekitarnya?
7. Apakah pasien merasakan bahwa waktu begitu lama berlalu?
8. Apakah pernah ada perasaan ragu untuk bisa melanjutkan kehidupan?

Karakteristik perilaku isolasi sosial yang dapat diobservasi (data objektif):


1. Tidak memiliki teman dekat.
2. Menarik diri.
3. Tidak komunikatif.
4. Sulit menjalin hubungan dengan lingkungan
5. Menghindari orang lain
6. Asyik dengan pikirannya sendiri.
7. Tidak ada kontak mata.
8. Tampak sedih, afek tumpul.

1. Intervensi keperawatan untuk klien.


a. Tujuan:
1) Klien mampu membina hubungan saling percaya
2) Klien mampu mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
3) Klien mampu berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
b. Tindakan:
1) Membina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien
b) Sapa klien dengan ramah
c) Berkenalan dengan klien
Perkenalkan nama dan nama panggilan yang perawat sukai, serta
tanyakan nama dan nama panggilan klien
d) Menanyakan perasaan dan keluhan klien saat ini
e) Buat kontrak asuhan keperawatan/ interaksi
Apa yang akan perawat lakukan bersama klien, tujuannya apa,
berapa lama akan dikerjakan, dan di mana tempatnya
f) Tunjukkan sikap empati setiap saat pada klien
g) Jujur dan tepati janji

2
h) Beri perhatian dan penuhi kebutuhan dasar klien
2) Membantu klien mengidentifikasi perilaku isolasi sosial yang
dilakukan
a) Menanyakan pendapat klien tentang kebiasaan berinteraksi
dengan orang lain
b) Menanyakan apa yang menyebabkan klien tidak ingin
berinteraksi dengan orang lain
3) Membantu klien mengidentifikasi keuntungan berhubungan dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
a) Membantu klien mengidentifikasi keuntungan berhubungan
dengan orang lain
b) Membantu klien mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain
(1) Berdiskusi dengan klien kerugian jika klien hanya
mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain
(2) Menjelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan
fisik klien
4) Membantu klien untuk berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap
a) Berkenalan dengan satu orang
(1) Diskusikan dengan klien tentang cara berkenalan:
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, hobi dan alamat
(2) Beri kesempatan klien mempraktekkan cara berinteraksi
dengan orang lain yang dilakukan di hadapan perawat
(3) Membantu klien untuk berinteraksi dengan 1 orang
(perawat, teman, atau keluarga)
(4) Berikan reinforcement positif untuk setiap kemajuan
interaksi yang telah dilakukan klien
(5) Identifikasi kemampuan/ ketrampilan sosial klien yang
telah dilakukan dalam hubungan interpersonal dengan orang
lain
b) Berkenalan dengan 2 orang atau lebih.

3
(1) Membantu klien untuk berinteraksi dengan 2 orang/
lebih (perawat, teman, atau keluarga)
(2) Berikan reinforcement positif untuk setiap kemajuan
interaksi yang telah dilakukan klien
(3) Identifikasi kemampuan/ ketrampilan sosial klien yang
telah dilakukan dalam hubungan interpersonal dengan orang
lain
c) Berinteraksi dalam kelompok
Membantu klien untuk ikut TAK Sosialisasi

2. Tindakan keperawatan untuk keluarga.


a. Tujuan:
Keluarga mampu merawat klien dengan isolasi sosial
b. Tindakan:
1) Berdiskusi dengan keluarga tentang masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat klien
2) Menjelaskan tentang masalah isolasi sosial yang ada pada klien
dan dampaknya
3) Menjelaskan tentang penyebab isolasi sosial
4) Berdiskusi dengan keluarga tentang cara merawat klien dengan
isolasi sosial
a) Membina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara
bersikap peduli dan tidak ingkar janji
b) Memberikan semangat dan motivasi kepada klien untuk bisa
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain yaitu dengan
tidak mencela kondisi klien dan memberikan pujian yang wajar
5) Memperagakan cara merawat klien dengan isolasi sosial
6) Membantu keluarga mempraktekkan cara merawat klien isolasi
sosial yang telah didiskusikan
7) Menyusun rencana pulang klien bersama keluarga

Anda mungkin juga menyukai