Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MILITUS

Pokok Bahasan : Diabetes militus dan senam kaki diabetes


Sub Pokok Bahasan : Senam Kaki Diabetik
Sasaran : Pengunjung puskesmas kecamatan Sawah
Besar
Hari/Tanggal : kamis, 14 Maret 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas Sawah Besar
Penyuluh : Mahasiswa Akper RS Husada

I. Tujuan Instruksional
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, peserta dapat
memahami tentang diabetes militus, pencegahan dan senam kaki diabetes
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK):
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, peserta dapat:
- Menyebutkan kembali pengertian diabetes militus
- Menyebutkan kembali klasifikasi dari diabetes militus
- Menyebutkan kembali 5 dari 10 penyebab terjadinya diabetes
militus
- Menyebutkan kembali 3 dari 5 tanda gejala diabetes militus
- Menyebutkan 2 dari 6 komplikasi dari diabetes militus
- Menyebutkan kembali pengertian senam kaki diabetes
- Menyebutkan kembali manfaat dari senam kaki diabetes
- Mampu mendemonstrasikan ulang langkah- langkah senam kaki
diabetes

II. Materi
Terlampir
III. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawba

IV. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
3. Koran

V. Proses Belajar :
No Komunikator Peserta Waktu
1 Pra interaksi Menjawab salam 2 menit
Memberikan salam dan berkenalan
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan 3 menit
dan tema penyuluhan
3 Isi : Menjelaskan 10 menit
Menjelaskan materi penyuluhan
mengenai penegertian diabetes
militus,klasifikasi, penyebab, tanda
dan gejala,komplikasi, pengertian
senam kaki diabetes,manfaat
senam kaki diabetes
4 Mendemostrasikan langkah- Mendemonstrasikan 10 menit
langkah senam kaki diabetes
melitus
5 Penutup Menjawab 2 menit
Memberikan pertanyaan akhir
sebagai evaluasi
6 Menyimpulkan bersam-sama hasil Mendengarkan 2 menit
kegiatan penyuluhan
7 Menutup penyuluhan dan Menjawab salam 1 menit
mengucapkan salam

VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Semua alat tersedia dalam keadaan siap pakai sebelum penyuluhan
dimulai
b. Alat bantu leaflet dibagikan setelah penyuluhan selesai

2. Evaluasi Proses
1. Selama penyuluhan klien mengajukan petanyaan
2. Klien dapat memberikan jawaban
3. Proses kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan rencana
3. Evaluasi Hasil
1. 50% materi penyuluhan dapat di terima oleh klien dengan kriteria
sebagai berikut :
- klien mampu menjelaskan tentang pengertian diabetes
melitus.
- Klien mampu menyebutkan penyebab dari diabetes
militus
- Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala dari diabetes
militus
- Klien mampu mengikuti redemonstrasi senam kaki
diabetes
4. Sumber

Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC

Nanda.2013. AplikasiAsuhanKeperawatanBerdasarkan NANDA North


American Nursing Diagnosis Asspciation NIC NOC.Yogyakarta
:Gosyen Publishing
Suastika, Ketut. 2018. Kumpulan Naskah Ilmiah. Obesitas, Sindrom
Metabolik, Diabetes, Displidemia, Penyakit Tiroid. Bali. Penerbit:
Udayana University Press.
Sudoyo, Aru W. 2013. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta :
Interna Publishing
Waspadji, Sarwono. 2014. Kaki Diabetes. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
Penyakit Dalam FKUI
Yuliana Elin, Andradjati retnosari, dkk. ISO farmakoterapi. ISFI. Jakarta:
2009
MATERI

A. Pengertian
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi
insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan
komplikasi kronis mikrovaskuler, dan neuropati (Yuliana elin, 2009 dalam
NANDA NIC-NOC, 2013). Menurut American Diabetes Association
(ADA) tahun 2005, diabetus merupakan suatu kelompok panyakit metabolik
dengan karakterristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.

B. Klasifikasi
Menurut corwin (2009) diabetes militus dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Tipe I: Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM)/ Diabetes Melitus
tergantung insulin (DMTI)
Lima persen sampai sepuluh persen penderita diabetik adalah
tipe I. Sel-sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin
dihancurkan oleh proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk
mengontrol kadar gula darah. Awitannya mendadak biasanya terjadi
sebelum usia 30 tahun.
2. Tipe II: Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)/ Diabetes
Mellitus tak tergantung insulin (DMTTI)
Sembilan puluh persen sampai 95% penderita diabetik adalah
tipe II.Kondisi ini diakibatkan oleh penurunan sensitivitas terhadap
insulin (resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan
insulin. Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika
kenaikan kadar glukosa darah menetap, suplemen dengan preparat
hipoglikemik (suntikan insulin dibutuhkan, jika preparat oral tidak
dapat mengontrol hiperglikemia). Terjadi paling sering pada mereka
yang berusia lebih dari 30 tahun dan pada mereka yang obesitas.
3. DM tipe lain
Karena kelainan genetik, penyakit pankreas (trauma pankreatik),
obat, infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain, dan penyakit dengan
karakteristik gangguan endokrin.
4. Diabetes Kehamilan: Gestasional Diabetes Melitus (GDM)
Diabetes yang terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak
mengidap diabetes.

C. Etiologi
1. Obat – obatan
2. Ras
3. Hipertensi
4. Stress
5. Usia
6. Kurang beraktifitas
7. Hormon
8. Kolesterol meningkat
9. Obesitas
10. Riwayat keluarga
D. Manisfestasi klinis
1. Poliuri : banyak kencing
2. Polidipsi : banyak minum
3. Polipagi : banyak makan
4. Berat badan menurun,lemas,cepat lelah, tenaga kurang
5. Pandangan kabur
E. Komplikasi
1. Kadar gula darah rendah ( <50 mg/dl)
2. Adanya luka gangren di ekstremitas
3. Perubahan pola tidur
4. Neuropati
5. Amputasi pada akstremitas yang terkena gangren
6. KAD
F. Cara pencegahan
1. Diit rendah gula
2. Latihan fisik : senam kaki DM untuk memperlancar sirkulasi darah
ke ekstremitas sehingga tidak mengalami luka ganggren dan
ekstremitas tidak merasakan neuropati / baal
3. Pemanatauan
4. Obat (terapi) : suntik insulin, Obat Hipoglikemik Oral
G. Senam Kaki DM
Senam kaki adalah latihan gerakan-gerakan kaki yang dapat meningkatkan
aliran darah ke kaki. Pada area kaki yang kaku, atau area yang ototnya
ketat atau kram dapat merasa lebih baik. Latihan kaki merupakan gerakan
sederhana pada kedua kaki yang dilaksanakan dengan posisi duduk.
H. Manfaat senam kaki DM
Latihan kaki memiliki fungsi yang sangat baik bagi upaya pencegahan
komplikasi kaki diabetik. Beberapa manfaat yang akan diperoleh adalah
sebagai berikut :
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasiketerbatasangeraksendi
6. Mengurangi rasa nyeri, kram dan kaku.
I. Gerakan senam kaki DM
Langkah-langkah senam kaki adalah sebagai berikut:

Duduk dengan baik di atas kursi sambil meletakkan kaki ke lantai


2

Sambil meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas dan
dibengkokkan kebawah sebanyak 10 kali.
3
Sambil meletakkan tumit di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Kemudian, jari-jari
kaki diletakkan di lantai sambil tumit kaki diangkat ke atas. Langkah ini diulangi
sebanyak 10 kali

Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian depan kaki diangkat ke atas dan putaran
360 º dibuat dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali

Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan putaran 360º dibuat dengan
pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali

6
Kaki diangkat ke atas dengan meluruskan lutut. Putaran 360º dibuat dengan
pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali
7

Lutut diluruskan dan dibengkokkan kebawah sebanyak 10 kali. Ulangi langkah ini
untuk kaki yang sebelah lagi.

Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki , tuliskan
pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara bergantian.
9

Letakkan sehelai koran di lantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan
kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
a. Lalu robek Koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
b. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
c. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
d. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

Anda mungkin juga menyukai