Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pendahuluan

Gout Atritis

A. Pengertian
Gout adalah serangan berulang artritis akut yang ditandai dengan peningkatan kadar
uric acid dalam darah. Gout jarang ditemukan pada wanita, sekitar 95% penderita gout
adalah pria.
Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan terjadi kelainan
metabolisme purin. Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang
berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme purin (hiperurisemia) (Brunner
dan Suddarth, 2012).
B. Etiologi
1. Primer
Adanya gangguan metabolisme purine menyebabkan asam urat yg dihasilkan
berlebihan atau terjadi retensi asam urat. Contoh : diet yg ketat, asupan makanan
kaya purin (kerang-kerangan, jerohan) atau kelainan herediter.
2. Sekunder
- Disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau eksresi asam
urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat-obat
tertentu.
- Obat-obatan yang menghalangi ekskresi asam urat atau meningkatkan
kematian sel (aspirin dosis rendah, diuretik, etambutol, kemoterapi pada
penyakit leukemia, dll)
C. Patofisiologi
Goat akut biasanya monoatikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan
gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien juga menderita demam
dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut biasanya didahului oleh tindakan
pembedahan, obat, alkohol dan stress emosional. Meskipun yang paling sering
terserang pertama adalah ibu jari kaki (Sendi metatarsofa longeal) tetapi sendi lainnya
dapat juga terserang, semakin lama penyakit makan sendi jari, lutut, pergelangan
tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan akut akan berkurang
setelah 10-14 hari walapun tanpa pengobatan. Produk buangan termasuk asam urat dan
garam-garam anorganik dibuang melalui saluran ginjal, kandung kemih, dan saluran
kemih dalam bentuk urin. Kegagalan ginjal dalam proses pembuangan asam urat dalam
jumlah yang cukup banyak dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Hal
tersebut juga dapat, menimbulkan komplikasi yaitu pengendapan asam urat dalam
ginjal yang akhirnya terjadi pembentukan batu ginjal dari kristal asam urat.

Penyebab primer Penyebab sekunder

Peningkatan sintesa & penurunan sekresi renal

Hiperurisemia

Penumpukan kristal monosodium urat

Mengendap pada sendi (topus/tophi)

inflamasi

Serangan gout

Inflamasi kronik Destruksi kartilago Perforasi permukaan kulit Batu ginjal

D. Tanda dan Gejala


Berdasarkan stadium gout :
1. Hiperuresemia asimptomatik
1. Nilai asam urat meningkat antara 9 – 10 mg/100ml
2. Tidak menunjukkan gejala-gejala
2. Artritis gout akut
a. Terjadi awitan mendadak pembengkakan dan nyeri yg luar biasa
b. Biasanya terjadi pd ibu jari kaki & metatarsofalangeal
c. Mungkin terdapat demam & peningkatan jumlah sel darah putih
d. Serangan dapat dipicu oleh : pembedahan, trauma, obat-obatan, alkohol atau
stres emosional
e. Sendi-sendi lain dapat terserang termasuk sendi-sendi jari-jari tangan, lutut,
mata kaki, pergelangan tangan dan siku
f. Biasanya pulih tanpa pengobatan tetapi dapat memakan waktu 10 – 14 hari.
3. Gout interkritikal
a. Tidak terdapat gejala-gejala, dapat berlangsung beberapa bulan sampai tahun.
b. Kebanyakan orang mengalami ulangan serangan gout dlm waktu <1 thn jika
tidak diobati
4. Gout kronik
a. Timbunan urat terus bertambah
b. Timbul nyeri, sakit dan kaku, juga pembesaran dan penonjolan dari sendi yang
bengkak.
c. Terbentuk tophi/tofus di bursa olekranon, tendon achiles, permukaan ekstensor
lengan bawah, bursa intrapatelar dan heliks telinga.
d. Menyebabkan deformitas sendi
E. Komplikasi
Osteoartritis
Infeksi
Batu ginjal dan saluran urine (urolitiasis)
Pyelonefritis
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium
1. Kadar uric acid dalam darah  (>8 mg)
2. Peningkatan uric acid dalam urine 24 jam
3. Adanya kristal monohidrat monosodium urat dalam cairan synovial.
G. Penatalaksanaan
1. Immobilisasi sendi yg sakit
2. Penggunaan kompres panas atau dingin
3. Aspirasi sendi dan kortikosteroid intraartikular
4. Terapi obat
a. Diberikan 1 dari 3 tipe obat anti inflamasi yaitu :
- Colchicine  untuk serangan akut dan mencegah serangan berikutnya
- NSAID
- Kortikosteroid  bila Colchicine & NSAID dikontraindikasikan / tidak efektif
b. Obat Uricosuric (probenecid)  meningkatkan ekskresi uric acid melalui
urine
c. Acetaminophen  jika ada analgesia
d. Alupurinol (Zyloprim)  menghalangi produksi uric acid, mengontrol kadar
serum & biasanya pada pasien dg batu ginjal atau ggn ginjal
e. Batasi penggunaan alkohol dan makanan tinggi purine (daging, jerohan
seperti hati, ginjal, pankreas dan otak)
H. Pengkajian
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan.
- Keluhan utamanya nyeri yang berat pada ibu jari kaki atau sendi lain.
- Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi
serangan.
- Riwayat gout artritis di dalam keluarga
- Obat untuk mengatasi gout
b. Pola nutrisi dan metabolic
- Peningkatan berat badan
- Peningkatan suhu tubuh
c. Pola aktivitas dan latihan
- Respon sentuhan pada sendi dan menjaga daerah sendi yang terkena.
- Sendi bengkak dan merah (pertama metatarsal, sendi tarsal, pergelangan kaki,
lutut atau siku).
d. Pola persepsi dan konsep diri
- Rasa cemas dan takut untuk melakukan gerakan atau aktifitas.
- Pesepsi Diri dalam melakukan mobilitas.
I. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian.
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemahaman pengobatan dan
perawatan di rumah .
J. Intervensi
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
- Hasil yang dilakukan : Klien dapat menyatakan secara verbal bahwa nyeri
berkurang, pasien tampak rileks dan nyeri terkontrol.
Intervensi :
a. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-faktor
yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit yang nonverbal.
Rasional:
Membantu dalam mengendalikan kebutuhan manajemen nyeri dan
keefektifan program.
b. Berikan posisi yang nyaman, senid yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan
diberikan bantalan.
Rasional:
Istirahat dapat menurunkan metabolisme setempat dan mengurangi
pergerakan pada sendi yang sakit.Bantalan yang empuk/lembut akan
mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat dan menempatkan
stress pada sendi yang sakit.
c. Berikan kompres hangat atau dingin.
Rasional:
Pemberian kompres dapat memberikan efek vasodilatasi dan keduanya
mempunyai efek vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek membantu
pengeluaran endortin dan dingin dapat menghambat impuls-impuls nyeri.
d. Cegah agar tidak terjadi iritasi pada tofi, misal menghindari penggunaan sepatu
yang sempit, terantuk benda yang keras.
Rasional:
Bila terjadi iriitasi maka akan semakin nyeri. Bila terjadi luka akibat tofi
yang pecah maka rawatlah sucara steril dan juga perawatan drain yang
dipasang pada luka.
e. Berikan masase lembut.
Rasional:
Meningkatkan relaksasi atau mengurangi tegangan otot.
f. Ajarkan klien untuk sering mengubah posisi tidur.
Rasional:
Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi.Menstabilkan
sendi, mengurangi gerakan atau rasa sakit pada sendi.
g. Ajarkan penggunaan tehnik manajemen stress, misalnya relaksasi progresif,
sentuhan terapeutik, dan pengendalian nafas.
Rasional:
meningkatkan relakasi, memberikan kontrol dan mungkin meningkatkan
kemampuan koping.
h. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan colchille, allopurinol
(Zyloprin).
Rasional :
menurunkan kristal asam urat yang mempunyai efek samping, nausea,
vomitus, diare, oliguri, hematuri.Allopurinol menghambat asam urat.

2. Hambatan mobilitas berhubungan dengan nyeri persendian


Hasil yang diharapkan : pasien dapat meningkatkan aktivitas sesuai kemampuan
Intervensi :
a. Kaji tingkat inflamasi atau rasa sakit pada sendi.
Rasional:
Tingkat aktivitas/latihan tergantung dari perkembangan atau resolusi dan
proses inflamasi.
b. Ajarkan pada klien untuk latihan ROM pada sendi yang terkena gout jika
memungkinkan.
Rasional:
Meningkatkan atau mempertahankan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina
umum. Latihan yang tidak adekuat dapat menimbulkan kakakuan sendi dan
aktifitas yang berlebihan dapat merusak sendi.
c. Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Jadwal aktifitas untuk
memberikan periode istirahat yang terus menerus dan tidur malam hari yang
tidak terganggu.
Rasional:
Istirahat yang sistemik selama eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit yang
penting untuk mencegah kelelahan, mempertahankan kekuatan.
d. Lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan menggunakan tongkat dan
berikan lingkungan yang aman misalnya menggunakan pegangan tangga pada
bak atau pancuran dan toilet.
Rasional:
Menghindari cedera akibat kecelakaan atau jatuh.
e. Kolaborasi
Konsul dengan ahli terapi fisik/okupasi dan spesialis vokasional.
Rasional:
Berguna dalam memformulasikan program latihan/aktifitas yang berdasarkan
pada kebutuhan, individual dan dalam mengidentifikasi mobilisasi.
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemahaman tentang
pengobatan dan perawatan di rumah.
Hasil yang diharapkan : pasien dan keluarga dapat memahami penggunaan obat dan
perawatan dirumah.
Intervensi :
a. Kaji kemampuan pasien dalam mengungkapkan instruksi yang diberikan oleh
dokter atau perawat.
Rasional : mengetahui respon dan kemampuan kognnitif klien dalam menerima
informasi.
b. Berikan Jadwal obat yang harus di gunakan meliputi nama obat, dosis, tujuan
dan efek samping.
Rasional:
Penjelasan ini dapat meningkatkan koordinasi dan kesadaran pasien terhadap
pengobatan yang teratur.
c. Bantu pasien dalam merencanakan program latihan dan istirahat yang teratur.
Rasional:
Memberikan struktur dan mengurangi kecemasan pada waktu menangani
proses penyakit yang kronis kompleks.
d. Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmako terapeutik.
Rasional:
Keuntungan dari terapi obat-obatan tergantung pada ketepatan dosis.
e. Berikan informasi mengenai alat-alat bantu yang mungkin dibutuhkan.
Rasional :
Mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan memungkinkan individu
untuk ikut serta secara lebih nyaman dalam aktifitas yang dibutuhkan atau
diinginkan.
f. Jelaskan pada pasien tentang asal mula penyakit
Rasional:
Memberikan pengetahuan pasien sehingga pasien dapat menghindari terjadinya
serangan berulang.
g. Kolaborasi dengan sumber- sumber komunitas arthritis.
Rasional : Bantuan dan dukungan dari orang lain untuk meningkatkan
pemulihan maksimal.
Sumber :
Brunner & suddath.2012. Buku Ajar Bedah Medikal Bedah. Vol 3. Penerbit Buku Kedokteran.
EGC: Jakarta
Carpenito, Lynda Juall, 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC : Jakarta
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 jilid 2. Media Aesculapius FKUI :
Jakarta
Helmi, Zairin Helmi. 2011. Buku Ajar GangguanMuskuloskeletal. Cetakan kedua. Jakarta :
Salemba Medika.
Rasjad, Chairuddin. 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Edisi 3. Cetakan kelima.Jakarta :
Yarsif Watampone.

Anda mungkin juga menyukai