Kedaulatan Energi
Affordability Adalah hak negara dan bangsa untuk secara mandiri menentukan
Kemampuan untuk membeli yakni daya kebijakanpengelolaan energi untuk mencapai ketahanan dan
beli yang dikorelasikan dengan kemandirian energi.
pendapatan nasional per kapita,
Accessibility
Terdapat akses bagi pengguna energi untuk
menggerakkan kehidupan dan roda ekonomi
Sustainability
Keberlangsungan energi yang bertahan
untuk jangka panjang
Keuntungan Geografis Indonesia Pada Ring of Fire
• Potensi panas bumi mencapai 23.965,5 MW dengan tingkat utilisasi 2.130,7 MW (8,9%)
• Sekitar 95% atau 2.003,3 MW kapasitas PLTP saat ini dihasilkan dari lapangan panas bumi utama (potensi tinggi) dari WKP yang dikelola BUMN
(PT PGE, PT PLN, dan PT GDE). Sisanya merupakan WKP dengan potensi sedang/ marginal yang saat ini dikelola oleh BUMN dan swasta
Accessibility
Terdapat akses bagi pengguna energi untuk
menggerakkan kehidupan dan roda ekonomi
Sustainability
Keberlangsungan energi yang bertahan
untuk jangka panjang
Target Pemerintah dalam Pengembangan EBT
Agenda Sustainable Development Goals (SDG) COP21: 21st Conference of the Parties (Paris Agreement)
UU 16/2016: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement To The United
Agenda ke-7: Penyediaan Energi Bersih dan Terjangkau
Nations Framework Convention On Climate Change (UNFCCC)
Agenda ke-13: Penanganan Dampak Perubahan Iklim PerPres 22/2017: Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN)
Manfaat Panas Bumi bagi Indonesia
Ekonomi
Lingkungan Perbaikan neraca perdagagan
• Jika target dalam RUPTL terpenuhi, sekitar 100 ribu BOE per
Energi Panas Bumi Bersifat Stabil hari kebutuhan bahan bakar domestik dapat digantikan.
Tidak seperti sumberdaya EBT lain
yang intermitten, panas bumi tersedia
sepanjang waktu (tidak terpengaruh Meningkatkan output ekonomi lokal
cuaca atau musim) • Pembangunan infrastruktur jalan
• Menciptakan lapangan pekerjaang Serapan tenaga kerja untuk
Tidak Tergantung pada Fossil Fuel pengembangan per 1 MW membutuhkan 3 orang tenaga kerja
• Tidak bergantung pada bahan bakar • Penerimaan negara dan daerah melalui PNBP (Penerimaan Negara Bukan
fosil untuk memproduksi listrik Pajak) dan Bonus Produksi
• Ika target dalam RUPTL terpenuhi,
sekitar 100 ribu BOE per hari Peluang peningkatan investasi dari dalam dan luar negeri
kebutuhan bahan bakar domestik • Potensi yang belum dikembangkan masih besar.
dapat digantikan • Diversifikasi pemanfaatan langsung panas bumi masih
terbuka luas.
Clean Energy and ECO Friendly • Portofolio pembiayaan dengan bunga rendah dari
• Pengopearsian PLTP hampir tidak luar negeri untuk proyek EBT sangat besar
menghasilkan emisi karbon
• Kawasan hutan dan lingkungan yang terawat Memperbaiki kondisi lingkungan dan mengurangi
merupakan faktor penting bagi biaya eksternalitas negative lingkungan
kelangsungan pemanfaatan panas bumi
• Pengopearsian PLTP hampir tidak menghasilkan emisi karbon
Sinergi Panas Bumi dengan Lingkungan Sekitar
Kapasitas
No. Pengembang/Operator PLTP Lokasi
(MW) Diagram Perbandingan Peran Swasta
1 PT. Pertamina GE Sibayak SUMUT 12
dan BUMN
2 PT. Pertamina GE Kamojang JABAR 235
3 PT. Pertamina GE Lahendong SULUT 120 BUMN + Swasta = 2.130,7 MW
4 PT. Pertamina GE Ulubelu LAMPUNG 220
5 PT. Pertamina GE Karaha JABAR 30 BUMN
6 PT. Pertamina GE Lumut Balai SUMSEL 55 Sendiri:
7 PT. PLN (Persero) Ulumbu NTT 10 799,5 MW
8 PT. PLN (Persero) Mataloko NTT 2,5
9 PT Geo Dipa Energi Patuha JABAR 55
Swasta
10 PT. Geo Dipa Energi Dieng JATENG 60
KOB Sendiri:
11 Star Energy Ltd. Darajat JABAR 270
1.203,8 MW
12 Star Energy Ltd. Salak JABAR 376,8 127,3 MW
13 Star Energy Ltd. Wayang Windu JABAR 227
14 Sarulla Operation Ltd. Sarulla SUMUT 330
15 PT Sorik Marapi GE Sorik Marapi SUMUT 42,3
16 PT Supreme EML Muara Laboh SUMBAR 85
Sumber: Thinkgeoenergy dan Kementerian ESDM
TOTAL 2.130,7
Tantangan Pengusahaan Panas Bumi bagi Pemerintah dan Badan Usaha,
serta Usulan Pengembang terkait Tantangan
Tantangan Usulan/Aspirasi Pengembang
Pemerintah Usulan pengambang dalam
Isu Eksplorasi dan Pengembangan mengatasi tantangan
• Risiko komitmen pengembangan oleh pemenang tender WKP pengembangan panas bumi
• Penugasan pengembangan WKP kepada PLN tertunda
karena proses pencarian Mitra
• Partisipasi swasta dalam eksplorasi masih rendah.
Solusi isu Pendanaan Eksplorasi dan Pengembangan
Isu Kondisi Listrik Pemerintah melakukan eksplorasi
• Cadangan panas bumi dan rencana pengembangan panas sepenuhnya, sehingga pengembang tidak
menghadapi risiko dan biaya di tahap
bumi tidak sesuai eksplorasi
• Keterbatasan demand listrik
• Progress pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan tidak Pemerintah mengganti biaya eksplorasi dan
sesuai RUPTL PLN infrastruktur yang telah dikeluarkan
pengembang
Badan Usaha
Pemerintah menyediakan pembiayaan soft
Isu Pendanaan dan Pengembangan loan (di bawah commercial rate) bagi
• Akses Pendanaan sebelum FS. pengembang di tahap eksplorasi, eksploitasi,
• Penataan zonasi pada kawasan hutan konservasi memerlukan dan pengembangan
kajian detil dan waktu yang cukup panjang pada intenal
Kementerian LHK, sehingga menggeser target COD. Pemerintah menyediakan penjaminan agar
pengembang memiliki akses pinjaman dari
sumber eksternal secara murah
Isu Ketidakpastian Pembelian Listrik oleh PLN
• Ketidakpastian harga beli listrik panas bumi Solusi Harga Listrik
• Ketidakpastian waktu dalam proses birokrasi dan negosiasi Pemerintah tidak menetapkan ceiling price (cap)
harga listrik dengan PLN untuk tarif, PPA dibiarkan sepenuhnya nego antara
pengembang dengan offtaker
Tantangan Pengembangan Panas Bumi
Tantangan panas bumi tidak dapat
diselesaikan dengan cara-cara
business as usual (BaU)
Isu Perizinan/ Isu Sosial Tinggi Isu Pendanaan Tidak Ada Peminat/Gagal Harga Isu Demand
Clearance Kehutanan Lelang/Dikembalikan Listrik
Isu Perizinan/ Isu Sosial Tinggi Melakukan perencanaan dan kajian terkait sosial dan lingkungan
Clearance Kehutanan lebih dari/di atas standar nasional: Stakeholder Engagement Plan
(SEP) Grievance Redress Mechanism (GRM), Strategic
Communication Plan (SCP), Kajian Biodiversity, Land Acquisition
and Resettlement Action Plan (LARAP), dst.
Harga Terobosan:
Listrik
1. Kemitraan dan sinergi BUMN
2. Joint study dan model finansial bersama dengan off-taker (PLN)
3. Open-book mechanism dengan off-taker (PLN)
4. Tingkat pengembalian yang wajar (WACC+Risk Premium wajar)
5. Utilisasi pendanaan PISP dan GREM
865 6. Optimalisasi insentif fiskal: Fasilitas Impor (PPh, PPN, Bea Masuk),
MW
Tax Allowance, Tax Holiday
7. Durasi kontrak PPA dari semula 30 tahun, menjadi 50 tahun
1,2,3,4
5
6 Ilustrasi dampak
7 terobosan
terhadap
penurunan harga
Strategi Pengembangan Panas Bumi (3/4)
*8 GW = 2.13 GW beroperasi saat ini + pipeline 5.88 GW
Tambahan
sebesar
Road Map Rencana Pengembangan
PIPELINE PENGEMBANGAN
2020 – 2030 5.877 Panas Bumi Target 8GW* Tahun 2030
*
MW Sumber: EBTKE 2020
Isu Pendanaan 1. Peluang implementasi skema KPBU untuk pengembangan Panas Bumi
2. Memastikan kapasitas finansial pemegang Ijin Panas Bumi (IPB) hasil tender
3. Memanfaatkan fasilitas Penjaminan Pemerintah (Penjaminan Direct Lending
dan Surat Jaminan Kelayakan Usaha)
4. Memanfaatkan dukungan modal dalam bentuk PMN (Penyertaan Modal
Negara)
65 5. Utilisasi pendanaan PISP dan GREM untuk pendanaan eksplorasi
MW
6. Memanfaatkan softloan PISP untuk pendanaan eksploitasi dan pemanfaatan
Isu Demand
Terobosan 1 Terobosan 2
Penugasan BUMN oleh Pemerintah untuk Penugasan BUMN oleh Pemerintah untuk total
eksplorasi – Government Drilling (GEUDP) proyek (eksplorasi, eksploitasi dan pemanfaatan)
Ke depannya, pengembangan panas bumi di Indonesia untuk
Setelah risiko rendah, WKP yang belum ada pemiliknya, akan didominasi oleh
di tenderkan kepada prospek panas bumi dengan lokasi marginal dan memiliki
Badan Usaha resource medium enthalpy, sehingga belum ekonomis dan
tidak diminati oleh Badan Usaha Swasta ~ 1.1 GW
1997 - - Now
1999 2010
JOINT OPERATION OVERSEAS PRIVATE INSURANCE PT GEO DIPA ENERGI (PERSERO)
PERTAMINA – CALIFORNIA ENERGY COMPANY (OPIC) Saham Pertamina di GDE dihibahkan kepada Negara
HCE (Himpurna California Energy) – Kontrak Area Dieng HCE-PPL mendapat pembayaran klaim Republik Indonesia melalui mekanisme hibah saham
PPL (Patuha Power Limited) – Kontrak Area Patuha berdasarkan political risk insurance dari OPIC tanggal 8 Februari 2011
Pemerintah RI berdasarkan global settlement
membayar klaim OPIC dan menjadi pemegang PP No. 62 Tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011,
saham HCE-PPL penetapan PT Geo Dipa Energi sebagai Badan Usaha
Milik Negara dalam bentuk perusahaan perseroan
PT Geo Dipa Energi (Persero)
Geo Dipa Energi sebagai BUMN & SMV
Geo Dipa Energi adalah BUMN sekaligus SMV yang bertugas
memanfaatkan energi panas bumi menjadi listrik
BUMN (Badan Usaha SMV (Special Mission Vehicle) dibentuk untuk melaksanakan tugas Menteri Keuangan
Milik Negara) adalah diluar pengelolaan fiscal utama/rutin dan mendukung investasi pemerintah dan
perusahaan yang seluruh penyediaan barang serta sarana public yang dibutuhkan secara social ekonomi
atau sebagin besar meskipun tidak menguntungkan secara komersial
sahamnya dimiliki oleh
Republik Indonesia
The Shareholders
6.67%
93.3%
67% 33% Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 63 Tahun 2015, Pemerintah
Republik Indonesia menambahkan
67% 33% penyertaan modal untuk
pengembangan
Bittuang
South Sulawesi
Status Penugasan
Wae Sano Nage WKP Pemerintah
Sumberdaya Penugasan Tahap 1 Penugasan Tahap 2 Masa Eksplorasi
East Nusa Tenggara East Nusa Tenggara
WKP Wae Sano 40 MW Sebagai sub-pelaksana teknis PT SMI 2017-2024
(Contract GEUDP-PMU-CON-PRM-002 Rev 4 April 2020)
Sebagai lembaga
WKP Jailolo 20-50 MW 2021-2024
Potensi Sumberdaya: pelaksana, setara
WKP Nage 20 MW dengan PT SMI 2021-2024
34 MW
Wilayah (manajemen
Potensi Sumberdaya: Bittuang 34 MW 2021-2024
Potensi Sumberdaya: Terbuka keuangan) dan PT PII
40 MW
20 MW WKP Milik Swasta (manajemen
TBD Site-specific penjaminan) * 2020-2032
(Private Drilling)
*Progress:
1. Project Agreement (WB dan GDE) ON-GOING
2. Amendment Grant Agreement (WB dan SMI) SELESAI
3. GEUDP Cooperation Agreement ON-GOING
4. Revision PMK 62/2017 ON-GOING
Road Map Pengembangan PLTP GeoDipa
460 MW
110 MW 240 MW Dieng-3 60 MW gross (55 MW nett)
Installed capacity Dieng-2 60 MW gross (55 MW nett) Dieng-4 60 MW gross (55 MW nett)
Dieng-1 60 MW gross (55 MW nett) Patuha-2 60 MW gross (55 MW nett) Candradimuka 45 MW gross (40 MW nett)
Patuha-1 60 MW gross (55 MW nett) 120 MW Dieng Binary 12.5 MW gross (10 MW nett) Dieng-7 40 MW gross (35 MW nett)
Dieng-8 40 MW gross(35 MW nett)
Short term
Long term
240 MW 675 MW
120 MW 120 MW Arjuno-1 65 MW gross (60 MW nett)
Dieng Small Scale-1 Umbul-1 50 MW gross (45 MW nett)
12.5 MW gross (10 MW nett) Patuha-3 60 MW gross (55 MW nett)
Patuha-4 60 MW gross (55 MW nett)
STRATEGI OPTIMALISASI PANAS BUMI NASIONAL & PERAN GEODIPA
2.1 GW 23.9 GW
Pemerintah & PLN
Detailed geology, Drilling 3 exploratory wells to Drilling a number of Construction of Power Steam production for
geochemistry and prove the existence of production wells and Plant and steam above electricity generation
geophysics to develop a economical amount of steam injection wells sufficient to ground system (SAGS) for ± 30 years
conceptual model generate the contracted MW
Geochemistry sampling Geophysical data acquisition Geophysical data acquisition Geological observation
GeoDipa Persero dengan Perguruan Tinggi
Kebijakan Utama:
Prioritas kepada Universitas
Detailed geology, Drilling 3 exploratory wells to Drilling a number of Construction of Power Steam production for
geochemistry and prove the existence of production wells and Plant and steam above electricity generation
geophysics to develop a economical amount of steam injection wells sufficient to ground system (SAGS) for ± 30 years
conceptual model generate the contracted MW
Terimakasih