Anda di halaman 1dari 34

Indonesian Petroleum Community Russian and Eastern European Chapter (IPCREE) Komunitas Migas Indonesia Cabang Rusia dan

Eropa Timur (KMI-CRET)


Diskusi Panel Series “National Energy Week” Prospek Energi Terbarukan: Strategi Dan Implementasi
Strategi & Implementasi Pengembangan Panas Bumi
Riki Firmandha Ibrahim
Kamis, 11 Maret 2021
Outline

1. Indonesia’s Geothermal Energy Outlook


2. Tantangan dan Strategi Pengembangan Panas Bumi
3. Dampak UU Cipta Kerja Terhadap Kegiatan Panas Bumi Perusahaan
4. Profil Perusahaan PT Geo Dipa Energi (Persero)
Ketahanan Energi Indonesia
Kemandirian Energi
Availability Adalah kemampuan negara dan bangsa untuk memanfaatkan
keanekaragamanenergi dengan memanfaatkan potensi sumber daya
Ketersediaan energi dengan indikator
alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokalsecara
sumber pasokan bermartabat.

Kedaulatan Energi
Affordability Adalah hak negara dan bangsa untuk secara mandiri menentukan
Kemampuan untuk membeli yakni daya kebijakanpengelolaan energi untuk mencapai ketahanan dan
beli yang dikorelasikan dengan kemandirian energi.
pendapatan nasional per kapita,

Accessibility
Terdapat akses bagi pengguna energi untuk
menggerakkan kehidupan dan roda ekonomi

Sustainability
Keberlangsungan energi yang bertahan
untuk jangka panjang
Keuntungan Geografis Indonesia Pada Ring of Fire
• Potensi panas bumi mencapai 23.965,5 MW dengan tingkat utilisasi 2.130,7 MW (8,9%)
• Sekitar 95% atau 2.003,3 MW kapasitas PLTP saat ini dihasilkan dari lapangan panas bumi utama (potensi tinggi) dari WKP yang dikelola BUMN
(PT PGE, PT PLN, dan PT GDE). Sisanya merupakan WKP dengan potensi sedang/ marginal yang saat ini dikelola oleh BUMN dan swasta

Total Sumber Daya Telah Beroperasi


Panas Bumi Indonesia Saat Ini
2,130
MW
23,965 Tahun >2030 8,007
MW Target MW
Pembangkitan
Panas Bumi Pipeline
EBTKE
Pengembangan
o Total sumber daya panas bumi mencapai ~24
GW yang tersebar di 351 lokasi
o Sebagian besar PLTP terpasang berada di Pulau
Jawa dengan kapasitas 1.253,8 MW atau
5,877
58,84% dari seluruh kapasitas terpasang MW
Road Map Rencana
Pengembangan
Panas Bumi
EBTKE 2020-2030
TUHAN YANG MAHA ESA
MEMBERIKAN KARUNIA BAGI BANGSA INDONESIA
SUMBERDAYA PANAS BUMI YANG SANGAT BERLIMPAH
UNTUK DIMANFAATKAN SECARA BIJAKSANA
BAGI KESEJAHTERAAN SEMUA
Ketahanan Energi Indonesia
Kemandirian Energi
Availability Adalah kemampuan negara dan bangsa untuk memanfaatkan
keanekaragamanenergi dengan memanfaatkan potensi sumber daya
Ketersediaan energi dengan indikator
alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokalsecara bermartabat.
sumber pasokan
Kedaulatan Energi
Adalah hak negara dan bangsa untuk secara mandiri menentukan
Affordability kebijakanpengelolaan energi untuk mencapai ketahanan dan
Kemampuan untuk membeli yakni daya kemandirian energi.
beli yang dikorelasikan dengan
pendapatan nasional per kapita,

Accessibility
Terdapat akses bagi pengguna energi untuk
menggerakkan kehidupan dan roda ekonomi

Sustainability
Keberlangsungan energi yang bertahan
untuk jangka panjang
Target Pemerintah dalam Pengembangan EBT

Komitmen Pemerintah Pengembangan Panas Bumi sejalan dengan Komitmen Pemerintah


untuk mengurangi
Rencana Umum Energi Nasional
ketergantungan bahan (PerPres 22/2017)
bakar fosil serta  Target pemanfaatan EBT dalam bauran
412
MTOE
menurunkan emisi energi nasional:
PARIS AGREEMENT (COP21)  23% pada Tahun 2025
 Membatasi kenaikan suhu global di bawah 1.5-2 °C Target PLTP: 7.2 GW
 Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai (16.08% dari Total EBT)
implementasi Paris Agreement (UU 16/2016)  31% pada tahun 2050
 Target pengurangan emisi sampai dengan 2030 Target PLTP: 17.5 GW
 sebesar 29% melalui skema BaU (10.38% dari Total EBT)
 sebesar 41% melalui skema kerja sama internasional

Road Map Pengembangan Energi Panas


Bumi Indonesia (EBTKE 2020)
 Indonesia terletak di Ring of Fire
 Memiliki potensi panas bumi: 23.9 GW
 Yang termanfaatkan: 2.13 GW (8.9%)
 Road map untuk mencapai Target RUEN
 Terdapat selisih 5.1 GW dalam 5 tahun
ke depan  Perlu upaya akselerasi

Agenda Sustainable Development Goals (SDG) COP21: 21st Conference of the Parties (Paris Agreement)
UU 16/2016: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement To The United
 Agenda ke-7: Penyediaan Energi Bersih dan Terjangkau
Nations Framework Convention On Climate Change (UNFCCC)
 Agenda ke-13: Penanganan Dampak Perubahan Iklim PerPres 22/2017: Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN)
Manfaat Panas Bumi bagi Indonesia

Ekonomi
Lingkungan Perbaikan neraca perdagagan
• Jika target dalam RUPTL terpenuhi, sekitar 100 ribu BOE per
Energi Panas Bumi Bersifat Stabil hari kebutuhan bahan bakar domestik dapat digantikan.
Tidak seperti sumberdaya EBT lain
yang intermitten, panas bumi tersedia
sepanjang waktu (tidak terpengaruh Meningkatkan output ekonomi lokal
cuaca atau musim) • Pembangunan infrastruktur jalan
• Menciptakan lapangan pekerjaang  Serapan tenaga kerja untuk
Tidak Tergantung pada Fossil Fuel pengembangan per 1 MW membutuhkan 3 orang tenaga kerja
• Tidak bergantung pada bahan bakar • Penerimaan negara dan daerah melalui PNBP (Penerimaan Negara Bukan
fosil untuk memproduksi listrik Pajak) dan Bonus Produksi
• Ika target dalam RUPTL terpenuhi,
sekitar 100 ribu BOE per hari Peluang peningkatan investasi dari dalam dan luar negeri
kebutuhan bahan bakar domestik • Potensi yang belum dikembangkan masih besar.
dapat digantikan • Diversifikasi pemanfaatan langsung panas bumi masih
terbuka luas.
Clean Energy and ECO Friendly • Portofolio pembiayaan dengan bunga rendah dari
• Pengopearsian PLTP hampir tidak luar negeri untuk proyek EBT sangat besar
menghasilkan emisi karbon
• Kawasan hutan dan lingkungan yang terawat Memperbaiki kondisi lingkungan dan mengurangi
merupakan faktor penting bagi biaya eksternalitas negative lingkungan
kelangsungan pemanfaatan panas bumi
• Pengopearsian PLTP hampir tidak menghasilkan emisi karbon
Sinergi Panas Bumi dengan Lingkungan Sekitar

SINERGI DENGAN LINGKUNGAN SINERGI DENGAN KAWASAN


Kegiatan pemanfaatan Panas Adanya Kegiatan pemanfaatan
Bumi mampu hidup Panas Bumi justru ikut
berdampingan erat dengan meningkatkan daya tarik dan
kegiatan dan mata pencaharian roda perekonomian dari Kawasan
sehari-hari masyarakat

SINERGI DENGAN ALAM SINERGI DENGAN ALAM


BERUPAYA MELESTARIKAN LINGKUNGAN KEBERLANGSUNGAN PANAS BUMI
Kegiatan pemanfaatan panas BERGANTUNG PADA LESTARINYA HUTAN
bumi tidak akan pernah lelah Panas Bumi memanfaatkan air
berupaya ikut menjaga keasrian yang panas yang berasal dari air
dan kelestarian lingkungan hujan yang meresap di hutan
yang terpanaskan kembali jauh di
bawah permukaan bumi
Manfaat Panas Bumi untuk Daerah Sekitar PLTP

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR PRIORITAS KESEMPATAN TENAGA KERJA LOKAL


Keberadaan kegiatan pemanfaatan Kegiatan Proyek Panas Bumi selalu
Panas Bumi ikut membantu memprioritaskan Putra Putri terbaik
melahirkan Putra Putri terbaik di Kawasan/ Daerah untuk ikut
Daerah lewat pemberdayaan berkontribusi dan bekerja menjadi
Masyarakat bagian dalam melahirkan PLTP
Panas Bumi yang ramah lingkungan

JAMINAN ENERGI SIANG DAN MALAM KONTRIBUSI LANGSUNG


Kegiatan pemanfaatan Panas Bumi PENERIMAAN DAERAH
tidak bergantung pada cuaca,
pergantian siang malam dan musim. Pajak dan retribusi daerah
Energi Panas Bumi sangat handal PNBP melalui iuran tetap,
untuk pemenuhan energi listrik iuran produksi dan Bonus
regional/kawasan Produksi
CSR
Kondisi Pengembangan PLTP di Indonesia Saat Ini
Kondisi Pengembangan Panas Bumi Dunia Kapasitas PLTP Terpasang di Indonesia
oIndonesia memiliki kapasitas PLTP terpasang 2.130,7 MW (tertinggi setelah Amerika) o PLTP di Indonesia saat ini dioperasikan oleh 3 operator BUMN dan 4
oNamun tingkat pemanfaatannya hanya 8,90% dari total potensi sumber daya yang operator swasta.
tersedia yaitu ~24 GW o Total kapasitas PLTP yang dioperasikan sendiri oleh BUMN adalah
799,5 MW (PT PGE 672 MW, PT GDE 115 MW, PT PLN 12,5 MW)
dari 10 WKP milik BUMN.
o Total kapasitas PLTP yang dioperasikan melalui Kontrak Operasi
Bersama adalah 1.203,8 MW (Star Energy 873,8 MW, Sarulla
Operation Ltd. 330 MW) dari 4 WKP milik BUMN.
o Total kapasitas PLTP yang dioperasikan oleh Swasta adalah 127,3
MW (PT Sorik Merapi GE 42,3 MW, dan PT Supreme EML 85 MW)
dari 2 WKP milik swasta.

Kapasitas
No. Pengembang/Operator PLTP Lokasi
(MW) Diagram Perbandingan Peran Swasta
1 PT. Pertamina GE Sibayak SUMUT 12
dan BUMN
2 PT. Pertamina GE Kamojang JABAR 235
3 PT. Pertamina GE Lahendong SULUT 120 BUMN + Swasta = 2.130,7 MW
4 PT. Pertamina GE Ulubelu LAMPUNG 220
5 PT. Pertamina GE Karaha JABAR 30 BUMN
6 PT. Pertamina GE Lumut Balai SUMSEL 55 Sendiri:
7 PT. PLN (Persero) Ulumbu NTT 10 799,5 MW
8 PT. PLN (Persero) Mataloko NTT 2,5
9 PT Geo Dipa Energi Patuha JABAR 55
Swasta
10 PT. Geo Dipa Energi Dieng JATENG 60
KOB Sendiri:
11 Star Energy Ltd. Darajat JABAR 270
1.203,8 MW
12 Star Energy Ltd. Salak JABAR 376,8 127,3 MW
13 Star Energy Ltd. Wayang Windu JABAR 227
14 Sarulla Operation Ltd. Sarulla SUMUT 330
15 PT Sorik Marapi GE Sorik Marapi SUMUT 42,3
16 PT Supreme EML Muara Laboh SUMBAR 85
Sumber: Thinkgeoenergy dan Kementerian ESDM
TOTAL 2.130,7
Tantangan Pengusahaan Panas Bumi bagi Pemerintah dan Badan Usaha,
serta Usulan Pengembang terkait Tantangan
Tantangan Usulan/Aspirasi Pengembang
Pemerintah Usulan pengambang dalam
Isu Eksplorasi dan Pengembangan mengatasi tantangan
• Risiko komitmen pengembangan oleh pemenang tender WKP pengembangan panas bumi
• Penugasan pengembangan WKP kepada PLN tertunda
karena proses pencarian Mitra
• Partisipasi swasta dalam eksplorasi masih rendah.
Solusi isu Pendanaan Eksplorasi dan Pengembangan
Isu Kondisi Listrik Pemerintah melakukan eksplorasi
• Cadangan panas bumi dan rencana pengembangan panas sepenuhnya, sehingga pengembang tidak
menghadapi risiko dan biaya di tahap
bumi tidak sesuai eksplorasi
• Keterbatasan demand listrik
• Progress pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan tidak Pemerintah mengganti biaya eksplorasi dan
sesuai RUPTL PLN infrastruktur yang telah dikeluarkan
pengembang
Badan Usaha
Pemerintah menyediakan pembiayaan soft
Isu Pendanaan dan Pengembangan loan (di bawah commercial rate) bagi
• Akses Pendanaan sebelum FS. pengembang di tahap eksplorasi, eksploitasi,
• Penataan zonasi pada kawasan hutan konservasi memerlukan dan pengembangan
kajian detil dan waktu yang cukup panjang pada intenal
Kementerian LHK, sehingga menggeser target COD. Pemerintah menyediakan penjaminan agar
pengembang memiliki akses pinjaman dari
sumber eksternal secara murah
Isu Ketidakpastian Pembelian Listrik oleh PLN
• Ketidakpastian harga beli listrik panas bumi Solusi Harga Listrik
• Ketidakpastian waktu dalam proses birokrasi dan negosiasi Pemerintah tidak menetapkan ceiling price (cap)
harga listrik dengan PLN untuk tarif, PPA dibiarkan sepenuhnya nego antara
pengembang dengan offtaker
Tantangan Pengembangan Panas Bumi
Tantangan panas bumi tidak dapat
diselesaikan dengan cara-cara
business as usual (BaU)

*8 GW = 2.13 GW beroperasi saat ini + pipeline 5.88 GW


Tambahan
sebesar
Road Map Rencana Pengembangan
PIPELINE PENGEMBANGAN
2020 – 2030 5.877* Panas Bumi Target 8GW* Tahun 2030
MW Sumber: EBTKE 2020

Isu Perizinan/ Isu Sosial Tinggi Isu Pendanaan Tidak Ada Peminat/Gagal Harga Isu Demand
Clearance Kehutanan Lelang/Dikembalikan Listrik

750 1.310 65 875 865 155


MW MW MW MW MW MW
25 WKP
Strategi Pengembangan Panas Bumi (1/4)
Tambahan *8 GW = 2.13 GW beroperasi saat ini + pipeline 5.88 GW
sebesar
Road Map Rencana Pengembangan
PIPELINE PENGEMBANGAN
2020 – 2030 5.877* Panas Bumi Target 8GW* Tahun 2030
MW Sumber: EBTKE 2020

Isu Perizinan/ Isu Sosial Tinggi Melakukan perencanaan dan kajian terkait sosial dan lingkungan
Clearance Kehutanan lebih dari/di atas standar nasional: Stakeholder Engagement Plan
(SEP) Grievance Redress Mechanism (GRM), Strategic
Communication Plan (SCP), Kajian Biodiversity, Land Acquisition
and Resettlement Action Plan (LARAP), dst.

750 SEP and GRM SCP Biodiversity


1.310
MW MW
Strategi Pengembangan Panas Bumi (2/4)
Tambahan *8 GW = 2.13 GW beroperasi saat ini + pipeline 5.88 GW
sebesar
Road Map Rencana Pengembangan
PIPELINE PENGEMBANGAN
2020 – 2030 5.877 Panas Bumi Target 8GW* Tahun 2030
*
MW Sumber: EBTKE 2020

Harga Terobosan:
Listrik
1. Kemitraan dan sinergi BUMN
2. Joint study dan model finansial bersama dengan off-taker (PLN)
3. Open-book mechanism dengan off-taker (PLN)
4. Tingkat pengembalian yang wajar (WACC+Risk Premium wajar)
5. Utilisasi pendanaan PISP dan GREM
865 6. Optimalisasi insentif fiskal: Fasilitas Impor (PPh, PPN, Bea Masuk),
MW
Tax Allowance, Tax Holiday
7. Durasi kontrak PPA dari semula 30 tahun, menjadi 50 tahun

1,2,3,4
5
6 Ilustrasi dampak
7 terobosan
terhadap
penurunan harga
Strategi Pengembangan Panas Bumi (3/4)
*8 GW = 2.13 GW beroperasi saat ini + pipeline 5.88 GW
Tambahan
sebesar
Road Map Rencana Pengembangan
PIPELINE PENGEMBANGAN
2020 – 2030 5.877 Panas Bumi Target 8GW* Tahun 2030
*
MW Sumber: EBTKE 2020

Isu Pendanaan 1. Peluang implementasi skema KPBU untuk pengembangan Panas Bumi
2. Memastikan kapasitas finansial pemegang Ijin Panas Bumi (IPB) hasil tender
3. Memanfaatkan fasilitas Penjaminan Pemerintah (Penjaminan Direct Lending
dan Surat Jaminan Kelayakan Usaha)
4. Memanfaatkan dukungan modal dalam bentuk PMN (Penyertaan Modal
Negara)
65 5. Utilisasi pendanaan PISP dan GREM untuk pendanaan eksplorasi
MW
6. Memanfaatkan softloan PISP untuk pendanaan eksploitasi dan pemanfaatan

Isu Demand

1. BUMN dapat melaksanakan Demand Creation atas


penugasan Pemerintah
2. Sinergi pengembangan panas bumi di Kawasan Industri
lokal
155
MW
Strategi Pengembangan Panas Bumi (4/4)

Dibutuhkannya akselerasi pengembangan


panas bumi untuk mengejar Target Bauran
Energi (Ketahanan Energi)

Terobosan 1 Terobosan 2
Penugasan BUMN oleh Pemerintah untuk Penugasan BUMN oleh Pemerintah untuk total
eksplorasi – Government Drilling (GEUDP) proyek (eksplorasi, eksploitasi dan pemanfaatan)
Ke depannya, pengembangan panas bumi di Indonesia untuk
Setelah risiko rendah, WKP yang belum ada pemiliknya, akan didominasi oleh
di tenderkan kepada prospek panas bumi dengan lokasi marginal dan memiliki
Badan Usaha resource medium enthalpy, sehingga belum ekonomis dan
tidak diminati oleh Badan Usaha Swasta ~ 1.1 GW

Total Sumber Daya


Panas Bumi
Indonesia Marginal dan
Medium Enthalpy

23.9 Tahun 2030


8 1.1
GW Target
GW GW
Pembangkitan
Panas Bumi
EBTKE
Dampak UU Cipta Kerja pada Kegiatan Panas Bumi Perusahaan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja cluster Panas Bumi
dibandingkan dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi.

Kesimpulan Dampak UU Cipta Kerja Pada Kegiatan


Panas Bumi:
 Perubahan terminologi “Izin” menjadi Perizinan
Berusaha.
 Perubahan kewenangan dari Menteri Kepada
Pemerintah Pusat.
Ketentuan dalam UU 21/2014 yang mengalami  Penghilangan kewajiban menyampaikan dan
perubahan dari UU 11/2020:
melaporkan RKAB kepada Pemerintah Daerah.
• Perubahan: 29 Pasal
• Terkait dengan Perusahaan: 15 Pasal  Penambahan norma, standar, prosedur dan kriteria
(Pasal 4, 5, 6, 23, 24, 37, 38, 40, 42, 56, 70, 71, 72, 73, 74)
• Tidak terkait dengan perusahaan: 14 Pasal
(Pasal 7, 8, 11, 36, 43, 46, 47, 48, 49, 50, 59, 67, 68, 69)  Penambahan jenis sanksi administratif berupa
• Penghapusan: 6 Pasal denda.
• Terkait dengan Perusahaan: 1 Pasal
(Pasal 15)  Penambahan dasar pengenaan sanksi admistratif
• Tidak terkait dengan perusahaan: 5 Pasal berupa dampak.
(Pasal 12, 13, 14, 25, 60)
Sejarah Geo Dipa Energi (Persero)
BADAN PENGELOLA DIENG-PATUHA (BPDP)
& PT GEO DIPA ENERGI
Berdasarkan surat Menteri Keuangan, PLN bersama
Pertamina diminta untuk melakukan pengelolaan
MASA SENGKETA ARBITRASE sebelum dibentuknya perusahaan baru
 Keppres 37/1997 menghentikan operasi Berdasarkan Peraturan
HCE-PPL Berdasrkan akta pendirian perusahaan, pada 5 Juli Pemerintah No.63 Tahun 2015,
 HCE-PPL menggugat Pemerintah RI di 2002 Pertamina dan PLN mendirikan GDE dengan Pemerintah Republik
Arbitrase UNCITRAL kepemilikan saham masing-masing sebesar 67% Indonesia menambahkan
dan 33% penyertaan modal untuk
pengembangan GDE.
1994 2011 Pemerintah: 93.3%

- 1997 2000 2001 -


PLN: 6.67%

1997 - - Now
1999 2010
JOINT OPERATION OVERSEAS PRIVATE INSURANCE PT GEO DIPA ENERGI (PERSERO)
PERTAMINA – CALIFORNIA ENERGY COMPANY (OPIC) Saham Pertamina di GDE dihibahkan kepada Negara
 HCE (Himpurna California Energy) – Kontrak Area Dieng  HCE-PPL mendapat pembayaran klaim Republik Indonesia melalui mekanisme hibah saham
 PPL (Patuha Power Limited) – Kontrak Area Patuha berdasarkan political risk insurance dari OPIC tanggal 8 Februari 2011
 Pemerintah RI berdasarkan global settlement
membayar klaim OPIC dan menjadi pemegang PP No. 62 Tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011,
saham HCE-PPL penetapan PT Geo Dipa Energi sebagai Badan Usaha
Milik Negara dalam bentuk perusahaan perseroan
PT Geo Dipa Energi (Persero)
Geo Dipa Energi sebagai BUMN & SMV
Geo Dipa Energi adalah BUMN sekaligus SMV yang bertugas
memanfaatkan energi panas bumi menjadi listrik
BUMN (Badan Usaha SMV (Special Mission Vehicle) dibentuk untuk melaksanakan tugas Menteri Keuangan
Milik Negara) adalah diluar pengelolaan fiscal utama/rutin dan mendukung investasi pemerintah dan
perusahaan yang seluruh penyediaan barang serta sarana public yang dibutuhkan secara social ekonomi
atau sebagin besar meskipun tidak menguntungkan secara komersial
sahamnya dimiliki oleh
Republik Indonesia

The Shareholders
6.67%

93.3%
67% 33% Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 63 Tahun 2015, Pemerintah
Republik Indonesia menambahkan
67% 33% penyertaan modal untuk
pengembangan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 62


Tahun 2011, saham PT Pertamina (Persero)
sebesar 66.67% dihibahkan kepada
Pemerintah Republik Indonesia
Pada 5 Juli 2002, PT Geo Dipa Energi
berdiri berdasarkan akta pendirian
perusahaan
Mandat Penerimaan Negara
Meningkatkan komposisi bauran Meningkatkan penerimaan
energi listrik nasional yang negara berupa pajak dan
bersumber dari Energi Terbarukan PNBP (termasuk bonus
melalui Dieng & Patuha produksi kepada kepada
daerah penghasil)

Pilot Project & Penugasan Pembiayaan


Penugasan pemerintah untuk
Keberhasilan mengakses/leverage
Government Drilling sebagai salah
pembiayaan dari ADB merupakan
satu bentuk insentif fiskal untuk
meng-absorb risiko eksplorasi
GEODIPA cerminan kepercayaan kepada
Pemerintah atas dukungan
panas bumi
pengembangan ET
Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) milik GeoDipa
Saat ini GeoDipa mengelola Proyek PLTP Dieng dan PLTP Patuha yang masuk dalam Fast
Operating
Track Program (FTP) Tahap II 10,000 megawatt (MW), bagian dari Program 35 Ribu MW yang
Geothermal Area
Geothermal Area merupakan program pemerintah di bidang pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
(not yet operating)
WKP
ARJUNO
WELIRANG
 Terletak di empat kabupaten; Kabupaten
Pasuruan-Malang-Mojokerto dan Kota
Batu, Provinsi Jawa Timur.
WKP PANGALEAN, AREA PATUHA  Sumberdaya WKP: 189 MW

 Terletak di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa


Barat
 Memiliki Energy Sales Contract (ESC) 400 MW
sejak 2004 WKP DAERAH
 Cadangan terbukti Area Patuha: 400 MW (nett)
DATARAN
TINGGI (DTT) WKP
DIENG CANDI
UMBUL
Terletak di Kabupaten Wonosobo-Banjarnegara-Temanggung-Kendal-Batang- TELOMOYO
Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah
Memiliki Energy Sales Contract (ESC) 400 MW sejak 2004  Terletak di lima kabupaten, Kapupaten Magelang-
WKP DTT Dieng meliputi Lapangan Panas Bumi Dieng, Area Prospek Mangunan, Area Temanggung-Boyolali-Semarang dan Kota
Prospek Wanayasa dan Area Prospek Candradimuka Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
> Sumber Daya Prospek Area Candradimuka: 40 MW (nett)  Sumberdaya WKP: 112 MW
> Sumber Daya Prospek Area Mangunan Wanayasa: 153 MW (nett)
> Cadangan Terbukti WKP DTT Dieng di Sikidang dan Sileri: 400 MW (nett)
Kapasitas terpasang saat ini: 1x60 MW (gross)
Penugasan Pemerintah Kepada GeoDipa
Jailolo
North Maluku
 Potensi Sumberdaya:
20-50 MW

Bittuang
South Sulawesi
Status Penugasan
Wae Sano Nage WKP Pemerintah
Sumberdaya Penugasan Tahap 1 Penugasan Tahap 2 Masa Eksplorasi
East Nusa Tenggara East Nusa Tenggara
WKP Wae Sano 40 MW Sebagai sub-pelaksana teknis PT SMI 2017-2024
(Contract GEUDP-PMU-CON-PRM-002 Rev 4 April 2020)
Sebagai lembaga
WKP Jailolo 20-50 MW 2021-2024
 Potensi Sumberdaya: pelaksana, setara
WKP Nage 20 MW dengan PT SMI 2021-2024
34 MW
Wilayah (manajemen
 Potensi Sumberdaya: Bittuang 34 MW 2021-2024
 Potensi Sumberdaya: Terbuka keuangan) dan PT PII
40 MW
20 MW WKP Milik Swasta (manajemen
TBD Site-specific penjaminan) * 2020-2032
(Private Drilling)
*Progress:
1. Project Agreement (WB dan GDE) ON-GOING
2. Amendment Grant Agreement (WB dan SMI) SELESAI
3. GEUDP Cooperation Agreement ON-GOING
4. Revision PMK 62/2017 ON-GOING
Road Map Pengembangan PLTP GeoDipa
460 MW
110 MW 240 MW Dieng-3 60 MW gross (55 MW nett)
Installed capacity Dieng-2 60 MW gross (55 MW nett) Dieng-4 60 MW gross (55 MW nett)
Dieng-1 60 MW gross (55 MW nett) Patuha-2 60 MW gross (55 MW nett) Candradimuka 45 MW gross (40 MW nett)
Patuha-1 60 MW gross (55 MW nett) 120 MW Dieng Binary 12.5 MW gross (10 MW nett) Dieng-7 40 MW gross (35 MW nett)
Dieng-8 40 MW gross(35 MW nett)

2020 2022 2024 2026

Legend: 2021 2023 2025 2027

Short term

Long term
240 MW 675 MW
120 MW 120 MW Arjuno-1 65 MW gross (60 MW nett)
Dieng Small Scale-1 Umbul-1 50 MW gross (45 MW nett)
12.5 MW gross (10 MW nett) Patuha-3 60 MW gross (55 MW nett)
Patuha-4 60 MW gross (55 MW nett)
STRATEGI OPTIMALISASI PANAS BUMI NASIONAL & PERAN GEODIPA

2.1 GW 23.9 GW
Pemerintah & PLN

• Memaksimalkan Pengembang Swasta GeoDipa Perguruan Tinggi


Kebijakan Fiskal dan
Insentif: PISP, • Melakukan • Melakukan
Penjaminan, GREM, pengembangan dan pengembangan dan • Penyiapan dan
Fasilitas Perpajakan, dsb penerapan teknologi penerapan teknologi Pengembangan SDM
• Memaksimalkan yang efisien yang efisien: eksplorasi • Riset, Inovasi dan
Government Drilling • Menerapkan skema deep slim hole, binary, terobosan teknologi dan
(eksplorasi oleh pengembangan yang small scale non-teknologi
Pemerintah) berkelanjutkan • Kemitraan dengan PLN • Kemitraan/Kerjasama
• Kebijakan penentuan (mengedepankan nilai- (open book) dengan Badan Usaha
tariff yang clear, nilai Environmental & • Kemitraan dengan (Swasta/BUMN)
ekonomis dan wajar Social safeguard) swasta
• Mendorong adanya • Optimalisasi Dieng 400
manufaktur PLTP di MW dan Patuha 400 MW
Indonesia • Implementing Agency
Government Drilling
• Pengembangan SDM
Geothermal Development Stages

Additional Exploration & Exploitation EPC SAGS &


Survey 3G FS Drilling Power Plant Operation

Detailed geology, Drilling 3 exploratory wells to Drilling a number of Construction of Power Steam production for
geochemistry and prove the existence of production wells and Plant and steam above electricity generation
geophysics to develop a economical amount of steam injection wells sufficient to ground system (SAGS) for ± 30 years
conceptual model generate the contracted MW

Geochemistry sampling Geophysical data acquisition Geophysical data acquisition Geological observation
GeoDipa Persero dengan Perguruan Tinggi
Kebijakan Utama:
Prioritas kepada Universitas

Bekerjasama dengan Universitas & Lembaga Afiliasi

Additional Exploration & Exploitation EPC SAGS &


Survey 3G FS Drilling Power Plant Operation

Detailed geology, Drilling 3 exploratory wells to Drilling a number of Construction of Power Steam production for
geochemistry and prove the existence of production wells and Plant and steam above electricity generation
geophysics to develop a economical amount of steam injection wells sufficient to ground system (SAGS) for ± 30 years
conceptual model generate the contracted MW

• 3G survey (ITB, 2018, • UKL-UPL Candradimuka


(Undip & Unsoed 2017) • Geothermal Project • FEED PLTP Binary (ITB, • Kajian Isu Produksi
Arjuno Welirang) Management Training 2015) (UGM, 2015)
• Pre-FS Arjuno Welirang • Tenaga ahli untuk FS ekspansi
Dieng & Patuha (ITB, 2019) (ITB, 2018- skrg) • FEED PLTP Small Scale • FEED Tie-in (ITB, 2015)
(ITB, 2017) • Tugas Akhir, KP 10 MW (ITB, 2017)
• Pre-FS Umbul • UKL-UPL Arjuno (Unibraw,
2020) • Update FEED Binary
Telomoyo (UGM, 2019) (ITB, 2020)
• Kajian Kehutanan Arjuno
(UGM, 2020)
• Kajian Sipil Arjuno dan Candi
(Unibraw, 2020)
Terima Kasih

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai