Anda di halaman 1dari 6

in

KEMENTERIAN
a l udd
KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN
d in DAN INVESTASI
ja m alu d
REPUBLIK INDONESIA
w anD D jam
Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 - INDONESIA
Rid w a n
Rid
Telp. +62 21 3951100, email: kemenkomaritim@maritim.go.id

30 November 2021
Nomor : 1348/D.IV/MARVES/XI/2021
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Penyampaian ddin
Hasil
u Konsinyering Menyiapkan
din
al
Regulasi Turunan Peraturan Presiden Nomor 98
m al u d
a n Dja
Tahun 2021
D ja m
dw
RiYth.
Kepada w a n
Daftar Terlampir Rid
di-
Tempat

Sehubungan dengan telah diselenggarakannya Konsinyering untuk menyiapkan Regulasi


Turunan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi
ddin
Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan
u
ja mal
Pengendalian Emisi GRK dalam Pembangunan Nasional pada tanggal 23 – 24 November 2021,
in
w anD
di Jakarta, maka disampaikan beberapa hal-hal sebagai berikut:
u dd
alPengelolaan
1. R id
Konsinyering dipimpin oleh Deputi Bidang j am
Koordinasi Lingkungan dan
Kehutanan Kemenko Marves bersama Dirjen n D
a Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, dan
id wDaerah
R
dihadiri oleh Dirjen Bina Pembangunan Kemendagri, Kepala Badan Kebijakan
Fiskal Kemenkeu, Sekjen Kemenperin, Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Perundang-
undangan Kemenko Marves, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Dirjen Energi
Baru Terbarukan dan Konservasi Energi KESDM, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan KLHK, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag, Dirut Badan Pengelola Dana
Lingkungan Hidup Kemenkeu, Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi
Kemenko Marves, Penasehat Khusus Menteri Bidang Iklim Kemenko Marves, dan
perwakilan dari Kementerian/Lembaga lainnya, serta pakar.
2. Konsinyering ini bertujuan sebagai berikut:
a. Penyamaan pemahaman tentang intisari Perpres No. 98 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang
Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi GRK dalam Pembangunan
Nasional;
b. Penyiapan peraturan turunan untuk masing-masing substansi dan koordinasi;
c. Penyusunan konsep narasi tunggal sebagai bahan untuk sosialisasi dan penyusunan
rencana pelaksanaan sosialisasi.
3. Adapun hal-hal pokok yang dihasilkan, antara lain:
a. Kesamaan pemahaman persepsi Perpres 98/2021
Masing-masing K/L sesuai kewenangannya telah mempresentasikan substansi yang
menjadi muatan dalam Perpres 98/2001 dan telah terjadi diskusi menyamakan
pemahaman terhadap narasi tersebut.
b. Percepatan Penyelesaian Peraturan Turunan Perpres No. 98 Tahun 2021 harus selesai
di akhir tahun 2021 khususnya terkait NDC (4 mandat) dan NEK (16 mandat) oleh
KLHK. Sementara K/L lainnya secara paralel menyelesaikan mandat lainya terkait
u ddin
a ma l
u ddin
n
pungutan D j
atas karbon (Kemenkeu), Penyusunanm
a alPenetapan Tingkat Emisi sub-
dan
a
dw (menteri sektor terkait). D j
Risektor a n
w mencakup, antara lain:
Rid
c. Substansi yang dibahas dalam konsinyiring
i. Perdagangan Karbon
- Persyaratan Perdagangan Internasional yakni terdaftar di SRN dan adanya
otorisasi Pemerintah; dan diluar kegiatan unconditional NDC 29% (CM1) dan
conditional 41% (CM2);
u ddin din
- Perlu dilakukan mapping kontribusi dari masing-masing instrumen NEK
m al al u d
Dja
(perdagangan emisi, Result Based Payment) terhadap NDC agar prosentasi
n jam
a D
kontribusi dari masing-masing instrumen NEK bila diperlukan dapat diatur.
idw
R ii. Cap – Trade and Tax w a n
Rid
- Implementasi Cap-Trade and Tax telah diatur kerangkanya dalam UU No. 7
Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Pajak karbon minimal
2 dollar/ton harus mengikuti harga karbon agar dapat berjalan dengan baik
sehingga penerapan tax harus lebih tinggi/mahal dibanding dengan harga
karbon supaya pelaku usaha didorong melakukan upaya mitigasi pengurangan
ddin
gas rumah kaca dibanding sekedar membayar pajak;
u
- ja mal in
K/L sektor menyusun peraturan penetapan cap dan detil list kegiatan

w anD alu dd
unconditional NDC 29% di setiap sektor secepatnya serta pemberian insentif
Ri d am
bagi yang berhasil memenuhi cap.
Dj
- wan
Sebagai lesson-learnt bahwa penerapan Cap di Eropa diberlakukan agar
id
R
longgar di tahun-tahun pertama dan meningkat menjadi ketat setelah beberapa
tahun selanjutnya.
- Cap Sektor Energi: Penetapan dan Penerapan cap secara mandatori bagi
sektor energi, khususnya sub sektor pembangkit mulai April 2022 dan
penyiapan regulasi pendukung bagi penerapan cap yang bersifat mandatory;
- Perlu kajian lebih rinci terkait konsekuensi penerapan cap secara mandatori
dengan kombinasi penerapan Carbon Tax sehingga memberikan manfaat bagi
pengembangan dan implementasi Carbon Pricing di Indonesia.
iii. Bursa Karbon
- Bursa karbon dapat berupa bursa saham dan komoditas. Kedua bursa tersebut
masih sangat memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia dengan infrastruktur
yang menunjang. Namun demikian, bursa efek lebih familiar dan lebih banyak
pelaku perdagangannya sehingga lebih memasyarakat.
- Untuk mewujudkan Bursa Karbon Efek di Indonesia maka perlu disiapkan dalam
aturan turunannya yaitu: penetapan BEI sebagai pelaksanan Bursa Karbon,
penyiapan infrastruktur perdagangan karbon, instrumen NEK sebagai surat
berharga, OJK menerbitkan instrumen NEK sebagai Efek, KLHK sebagai
regulator Pasar Modal, dan OJK sebagai regulator pasar sekunder perdagangan
karbon di bursa karbon.
iv. Pembinaan dan Pengawasan
- Perlu penyelarasan proses di daerah dengan UU No. 23/2014 dalam
pelaksanaan Perpres NEK di tingkat daerah (terutama terkait dengan aksi
mitigasi, aksi adaptasi dan penetapan batas atas emisi di daerah);
- Peran Gubernur yang bukan hanya sebagai kepala pemerintahan di daerah
tetapi juga sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, yang akan
u ddin
a ma l
u ddin
n Dj dan menindaklanjuti ketentuanam
mengawal al Perpres di provinsi termasuk
dalam
w a D j
Rid kabupaten/kota. w a n
4. Ministerial Lunch Meeting Rid
Telah diselenggarakan Ministerial Lunch Meeting pada tanggal 24 November 2021,
dipimpin oleh Menko Marves dan dihadiri oleh Menteri LHK, Menteri Keuangan, Menteri
ESDM, Menteri Perdagangan, dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK. Dalam
pertemuan tersebut dibahas antara lain mengenai:
ddin din
a. Kesiapan carbon market termasuk infrastruktur dan mekanisme harga karbon.
u
al u d
al karbon yang masuk ke NDC
b. Isu NDC dan
D jam
perdagangan karbon. Perlu diidentifikasi
j a m
i d w n yang dapat diperjualbelikan,
danakarbon
w a n D tidak terjadi double counting.
supaya
Rc. Infrastruktur MRV dan Sertifikasi
R id(International Standard) dimana verifikator harus
ditunjuk yang kredibel.
d. Digital Asset (penjajakan untuk membantu percepatan perdagangan karbon
internasional).
Arahan para menteri, sebagai berikut:

dd in
a. Bursa domestik dan bursa internasional agar dapat berjalan parallel.
u
j a mal disiapkan.
b. Institusi karbon harus
inperdagangan karbon
D
c. Kerjansama d d
bilateral dapat dimanfaatkan untuk mempercepat
i d wa
internasional.
am alu
R j
Dsekitar
w n
d. Pertemuan berikutnya di level Menteriapada tanggal 13 Desember.
5. R i
Rencana Tindak Lanjut (detail terlampir):
d
1) Percepatan penyusunan peraturan turunan Perpres No. 98 Tahun 2021:
- Kemenko Marves : Kepmenko Tentang KOMRAH;
- KLHK : Penyelenggaraan NDC dan NEK;
- Kemenkeu : Kebijakan dan strategi pelaksanaan pungutan atas karbon.
2) Pembahasan dan finalisasi narasi tunggal dan bahan sosialisasi termasuk responsi
publik yang sudah diidentifikasi baik materi dan PIC nya akan dilaksanakan pada minggu
ini.
3) Policy exercise masing-masing K/L khususnya yang mengampu sektor NDC dalam hal
implementasi penentuan cap.
4) Hal lainnya sebagaimana terlampir, yang tidak terpisahkan dengan badan surat ini untuk
dapat ditindaklanjuti sebelum akhir Desember 2021.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan


Lingkungan dan Kehutanan

Tembusan Yth.
Plt. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (sebagai laporan)
u ddin
ma l
u ddin
an Dja m al
d w D ja
Ri
Lampiran 1
w a n
Nomor
Tanggal
:
:
Rid
1348/D.IV/MARVES/XI/2021
30 November 2021
Hal : Penyampaian Hasil Konsinyering Menyiapkan Regulasi Turunan Peraturan
Presiden Nomor 98 Tahun 2021

u d din PENERIMA SURAT


DAFTAR din
a l u d
D jam a m al
j
wan D
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
i d w a n
1. RDeputi Bidang Koordinasi Pengelolaan
Rid Lingkungan dan Kehutanan;
2. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan;
3. Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Perundang-undangan;
4. Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi;
5. Penasehat Khusus Menteri Bidang Iklim;
6. Kepala Biro Hukum;
ddin
u
ja mal
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian in
n D d d
u Negara;
i d waBidang Koordinasi Pengembangan Badan aUsaha
7. Deputi m alMilik
R Dj
a n
Kementerian Lingkungan Hidup dan idw
RKehutanan
8. Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim;
9. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;
10. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah dan Limbah B3;

Kementerian Sekretariat Negara


11. Deputi Bidang Perundang-undangan dan Administrasi Hukum.

Kementerian Keuangan
12. Kepala Badan Kebijakan Fiskal;
13. Direktur Utama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup;

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


14. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi;
15. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan;
16. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi;
17. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara;

Kementerian Luar Negeri


18. Direktur Jenderal Amerika dan Eropa;

Kementerian Dalam Negeri


19. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah;

Kementerian Perdagangan
20. Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional;
21. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti);
u ddin
ma l
u ddin
an Dja m al
d w D ja
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Ri w a n
Rid
22. Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam;

Kementerian Perindustrian
23. Sekretaris Jenderal;
24. Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri;

u ddin
Kementerian Kelautan dan Perikanan
din
al
25. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut;
al u d
D jam jam
a n D
R idw Pekerjaan Umum dan Perumahan
Kementerian
i d w an Rakyat;
26. Sekretaris Jenderal; R
Kementerian Pertanian;
27. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian;

Kementerian Perhubungan
28. Sekretaris Jenderal; ddin
u
ja mal
29. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan;
in
n D dd
i
Badan d wa
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
am alu
R Dj
30. Sekretaris Utama;
a n
R idw
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove
31. Deputi Bidang Perencanaan dan Evaluasi;

Badan Usaha
32. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan;
33. Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan;
34. Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Asisten Deputi Pengelolaan


Perubahan Iklim dan Kebencanaan

Kus Prisetiahadi
u ddin
ma l
u ddin
Dja al
Lampiran 2
d w n
a1348/D.IV/MARVES/XI/2021 D jam
Ri : 30 November 2021 wan
Nomor :
Tanggal
R id
Hal : Penyampaian Hasil Konsinyering Menyiapkan Regulasi Turunan Peraturan Presiden Nomor 98
Tahun 2021

Matriks Peraturan Turunan Perpres No. 98 Tahun 2021 dan Timeline Penyelesaiannya

u ddin dinTurunan
No K/L (PIC)
al Aturan
u d
l : melaksanakan 4 mandat
Timeline
1 KLHK D jam1. PermenLHK ttg Penyelenggaraan
j a m aNDC 20 Desember 2021

i d wan w a n D
2. PermenLHK ttg Penyelenggaraan NEK : melaksanakan 16 mandat
R R id
3. SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan : 14 SK
4. Roadmap carbon trading (usulan masukan dari Kepala BKF agar sejalan dengan roadmap
carbon tax)
2 Kemenkeu 1. Kebijakan dan strategi pelaksanaan pungutan atas karbon (Pasal 58 ayat 3) 20 Desember 2021
2. Mandat untuk operasionalisasi Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup sesuai dengan
mekanisme keuangan Negara (Pasal 59)
d din
3. Roadmap carbon tax
3 Kemenko Marves mal
u Struktur dan tata kerja KOMRAH, Sekretariat dan kelompok kerja dalam Peraturan Menko 20 Desember 2021
ja in
a nD (Pasal 84 ayat 6)
u dd
4
Rid
w
KESDM mal
Penetapan cap emisi GRK untuk pembangkit tenaga listrik
ja 20 Desember 2021
D
5 Pemda SK Gubernur: wan Kemendagri akan
(Gubernur)/ Rid
1. Penetapan baseline Emisi GRK Provinsi (Pasal 16 ayat 6) menindaklanjuti surat
Kemendagri 2. Penetapan perubahan baseline emisi GRK provinsi (Pasal 18 ayat 3 butir c) edaran ke Gubernur untuk
3. Target Mitigasi Perubahan Iklim provinsi (Pasal 22 ayat 5) menyelesaikan SK
4. Perubahan target mitigasi perubahan iklim provinsi (Pasal 24 ayat 3 butir c) Gubernur secepatnya
5. Rencana aksi adaptasi perubahan iklim provinsi dan kabupaten/kota**) (Pasal 41 ayat 8)

Anda mungkin juga menyukai