Anda di halaman 1dari 18

Kementerian Dalam Negeri

Republik Indonesia

PERMENDAGRI TENTANG PETUNJUK TEKNIS


PENGGUNAAN KARTU KREDIT PEMERINTAH DAERAH
(KKPD) DALAM RANGKA PELAKSANAAN APBD

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH


TAHUN 2022
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Rapat Harmonisasi ke-II


Ranpermendagri Penyampaian Surat
Tgl 25 Maret 2022 Mendagri kpd Presiden Hal
Rapat Koordinasi dengan Permohonan Persetujuan
Kementerian/Lembaga mengenai (Kemenkumham, Rancangan Permendagri
penggunaan KKPD (virtual) dipimpin
Deputi-Kemenko Marves Kemendagri, Kemenkeu,
Setkab, KPK, BI, dan OJK) (21 April 2022)
(Mg-IV Agustus 2021)

Rapat Harmonisasi ke-I


Rapat penyusunan Ranpermendagri Penyampaian surat kepada
Ranpermendagri (internal Ditjen Mendagri Hal Penandatangan
Bina Keuda dan Biro Hukum) Tgl 18 Maret 2022
Ranpermendagri (sambil
(Mg-I September 2021) (Kemenkumham, menunggu persetujuan
Kemendagri, Setkab, KPK, Presiden), yg telah dibubuhi
BI, dan OJK) paraf koordinasi Karo Hukum,
Staf Khusus dan Sekjen
Rapat Pembahasan (25 April 2022)
Ranpermendagri Bersama Rapat Finalisasi
K/L Terkait, KPK, Ranpermendagri olh Ditjen
ASBANDA, HIMBARA, dan Bina Keuangan Daerah
Perwakilan BPD Bersama Biro Hukum Tindak lanjut arahan Bapak
Mendagri untuk pemaparan
(Tgl 29 s.d 30 Sept 2021) (Tgl 12 Jan 2022) Ranpermendagri ttg KKPD
(27 April 2022)
Rapat Pembahasan
Rapat Pembahasan
Ranpermendagri Bersama K/L Ranpermendagri Bersama
Terkait, KPK, ASBANDA, K/L Terkait, KPK,
HIMBARA, dan Perwakilan BPD ASBANDA, HIMBARA, dan
(Tgl 29 s.d 30 Okt 2021) Perwakilan BPD Tgl 8 Des
2021
2
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

DASAR HUKUM UU 1/2004 ttg


Perbend. Negara
UU 17/2003 ttg UU 15/2004 ttg
Pasal 17 ayat (3) Keuangan Negara
UUD 1945 Pemeriksaan
Pengel. &
Tgjwb Keu
Negara
UU 39/2008 ttg UU 23/1999 ttg UU 23/2014 ttg
kementerian negara Bank Indonesia Pemda
PP 12/2019 ttg
Pengelolaan Keuda
Rancangan Permendagri ttg Juknis Penggunaan KKPD dalam
Pelaksanaan APBD

Permendagri 77/2020 ttg Pedoman


Teknis Pengelolaan Keuda

3
Dinamika kebijakan dan SPBE dalam pengelolaan keuangan daerah sebagaimana
01 amanat PP 12/2019 dan Pemendagri 77/2020

02 Efisiensi biaya administrasi

Fleksibilitas, kemudahan dan jangkauan pemakaian secara luas termasuk untuk


03 belanja secara elektronik, seperti media dalam jaringan dan toko daring.

04 Meningkatkan keamanan bertransaksi

05 Mengurangi Cost of Fund/Idle Cash

06 Mengurangi potensi Fraud dari transaksi secara tunai

Memudahkan Pejabat Pelaksana APBD untuk belanja barang/jasa melalui e-


07 payment dlm mendukung percepatan penggunaan PDN
4
PELAKSANAAN
BAB BAB
KETENTUAN UMUM PEMBAYARAN
I VI DENGAN KKPD

BAB BAB BIAYA PENGGUNAAN


PENGGUNAAN KKPD
II VII KKPD

ASPEK
BAB BAB
PENGATURAN
MONITORING DAN
PENGELOLA KKPD
III VIII EVALUASI

BAB BAB
PENGELOLA KKPD KETENTUAN LAIN-LAIN
IV IX

PENGAJUAN,
BAB BAB KETENTUAN
PENERBITAN DAN
V X PENUTUP
PENGGUNAAN KKPD

5
KETENTUAN KARTU KREDIT PEMERINTAH DAERAH (KKPD) adalah
UMUM 1
Kartu Kredit yang dapat digunakan untuk melakukan
pembayaran atas belanja yang dibebankan pada
APBD, setelah kewajiban pembayaran pemegang
Kartu dipenuhi oleh bank penerbit Kartu Kredit

Pemegang KKPD adalah pejabat dan/atau pegawai


2
yang berstatus PNSD

3 Administrator KKPD adalah pejabat dan/atau pegawai


di lingkungan SKPD yang berstatus sebagai PNSD
Pelaksana Kuasa Pengguna KKPD adalah pejabat
4 dan/atau PNSD yang diberikan kuasa oleh Pemegang
KKPD sebagai pengguna KKPD
6
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

NO PMK 196/PMK.05/2018 MENGENAI KKP RANPERMENDAGRI MENGENAI KKPD

Mengatur mengenai juknis penggunaan Mengatur mengenai Juknis penggunaan Kartu Kredit Pemerintah
1.
Kartu Kredit Pemerintah (KKP) Daerah (KKPD) dalam pelaksanaan APBD
Penggunaan KKP untuk keperluan belanja
2. Penggunaan KKPD untuk keperluan belanja pada APBD
pada APBN
Bank Penerbit KKPD adalah Bank Penempatan RKUD (Bank
Bank Penerbit KKP adalah Bank yang
Pembangunan Daerah/BPD). Namun dalam hal BPD belum
3. sama dengan rekening Bendahara
memiliki kewenangan menerbitkan Kartu Kredit, BPD Co-
Pengeluaran (Bank BUMN)
Branding dalam penerbitan KKPD

4. Penunjukan Bank Penerbit KKP oleh KPA Penunjukan Bank Penerbit KKPD oleh PPKD selaku BUD

Penggunaan KKP untuk keperluan Belanja


Operasional, Belanja Perjalanan Dinas, Penggunaan KKPD untuk keperluan Belanja Barang dan Jasa
5. dan Belanja Modal yang Pembayarannya serta Belanja Modal yang Pembayarannya menggunakan Uang
menggunakan Uang Persediaan (UP) dan Persediaan (UP)
Tambahan Uang Persediaan (TUP)
7
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

NO PMK 196/PMK.05/2018 MENGENAI KKP RANPERMENDAGRI MENGENAI KKPD


Proporsi Uang Persediaan: 60% UP Tunai, dan 40% UP KKPD.
Proporsi Uang Persediaan: 60% UP Tunai,
6. Proporsi dapat dirubah dengan ketentuan kenaikan UP Tunai paling
dan 40% UP KKP
tinggi 70% dan penurunan UP KKPD paling rendah 30%
Pemegang KKP adalah Pejabat Pembuat Pemegang KKPD adalah Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
7. Komitmen, Administrator KKP adalah Anggaran. sedangkan Administrator KKPD adalah Bendahara
Bendahara Pengeluaran Pengeluaran atau Bendahara Pengeluaran Pembantu
Batas Penggunaan KKP
Batas Penggunaan KKPD
a. Untuk belanja operasional dan
a. Untuk belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal melalui
belanja modal dgn nilai paling
8. transaksi Katalog Elektronik, Toko Daring, dan PLSE dilakukan
banyak Rp200 juta.
dgn nilai paling bayak Rp200 juta.
b. Untuk kepeluan Perjalanan Dinas
b. Untuk kepeluan Perjalanan Dinas paling banyak Rp40 juta
paling banyak Rp20 juta
Ketentuan mengenai pengaturan operasional tata cara
9. (tidak diatur) penggunaan dan penyelenggaraan KKPD dengan Peraturan
Kepala Daerah
10. Binwas K/L dilakukan oleh Kemenkeu Binwas Pemda dilakukan oleh Kemendagri
8
KKPD digunakan untuk penyelesaian tagihan
kepada Pemerintah Daerah berupa
penyelesaian tagihan belanja barang dan
jasa serta belanja modal melalui mekanisme
UP
Penggunaan KKPD dilakukan dengan
memperhatikan:
• Fleksibilitas/Kemudahan Penggunaan
• Kemanan
• Efektifitas
• Efisiensi
• Akuntabilitas

9
PPKD selaku BUD

KUASA BUD

PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA


ANGGARAN
BENDAHARA PENGELUARAN/BENDAHARA
PENGELAUARAN PEMBANTU
PPTK/PEJABAT PELAKSANA KUASA PENGGUNA
KKPD
PEMEGANG KKPD

ADMINISTRATOR KKPD

10
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

PROPORSI UP MENGGUNAKAN KKPD DAN UP BIASA (TUNAI)

UP KKPD
UP KKPD UP BIASA 30% UP BIASA
dapat merubah
40% (TUNAI) (TUNAI)
proporsi menjadi
60% 70%

11
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

UANG PERSEDIAAN
(UP) KKPD JENIS KKPD
1
• KKPD Untuk Keperluan Belanja Barang Dan Jasa Serta
Belanja Modal
• KKPD Untuk Keperluan Belanja Perjalanan Dinas

BATASAN BELANJA KKPD


2
• Untuk belanja Brang dan Jasa serta Belanja Modal melalui
transaksi Katalog Elektronik, Toko Daring, dan PLSE
dilakukan dgn nilai paling bayak Rp200 juta
• Belanja Brang dan Jasa serta Belanja Modal yang tidak
melalui transaksi Katalog Elektronik, Toko Daring, dan PLSE
dilakukan dgn nilai Paling banyak Rp50 juta
• Untuk kepeluan Perjalanan Dinas paling banyak Rp40 juta

12
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

PEMBAYARAN
LANGSUNG KPD
LANGSUNG E-PAYMENT
PENERIMA HAK
(LS)
MEKANISME
PEMBAYARAN E-PAYMENT
UANG DISELESAIKAN
BENDAHARA
PERSEDIAAN DGN KARTU
PENGELUARAN
(UP) KREDIT

Corporate Corporate Corporate


Card Card Card

BELANJA BELANJA
BELANJA
BARANG DAN KEPERLUAN
MODAL
JASA PERJADIN
Contoh : Contoh : Contoh : ASN/Pejabat
PA/KPA PA/KPA Pelaksana Perjadin

13
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Verifikasi SPP PA Menerbitkan


Transaksi GU KKPD olh SPM GU KKPD &
dgn KKPD PPK SKPD Menyampaikan
kpd Kuasa BUD
Bukti Pengeluaran Draft SPM GU KKPD,
& Daftar Draft SPTJM dan SPM GU KKPD,
Pengeluaran Riil Surat Peryataan SPTJM
Verifikasi PPK SPYTN PPK SKPD

Pengujian BP menyiapkan
& BUD
olh PPK meyampaikan Menerbitkan
SKPD/PPK SPP-GU KKPD SP2D GU
Dratf Daftar
Unit SKPD kpd PA PPKD SP2D GU KKPD
Pembayaran SPP GU KKPD
Tagihn (DPT) &
NPD

BP/BPP
PA/KPA transfer ke
Verifikasi Bank Rek
menerbitkan
DPT dan olh Penerbit Bukti Transfer &
KKPD (Bayar Rek Koran
DPT & NPD NPD BP/BPP Hasil Verifikasi
Tagihan)
14
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

PPKD selaku BUD menunjuk Bank


Dalam hal Bank penempatan RKUD belum
yang menjadi penempatan RKUD
memiliki kewenangan menerbitkan Kartu Kredit,
untuk menerbitkan KKPD sesuai
bank penempatan RKUD melakukan kerja sama
dengan ketentuan peraturan
dengan bank BUMN dalam penerbitkan KKPD.
perundang-undangan.

• tujuan perjanjian kerja sama;


• ruang lingkup perjanjian kerja sama;
• pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP dan besaran
fasilitas kredit (credit line) SKPD;
• hak dan kewajiban Bank Penempatan RKUD dan bank badan umum
milik negara Penerbit KKPD;
Materi • tata cara penagihan dan pembayaran tagihan KKPD;
kerjasama: • jenis dan besaran biaya (fee), pajak-pajak;
• penyelesaian perselisihan dan hukum yang berlaku;
• jangka waktu perjanjian;
• berakhirnya dan akibat pengakhiran perjanjian;
• alamat dan wakil para pihak;
• Surat Referensi;
• keadaan kahar (force majeure);
• kerahasiaan informasi/data
15
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Bank Penerbit KKPD membebaskan SKPD dari biaya penggunaan KKPD, meliputi:
a. biaya keanggotaan (membership fee);
b. biaya pembayaran tagihan melalui teller, ATM, dan e-banking;
c. biaya permintaan kenaikan batasan belanja (limit);
d. biaya penggantian Kartu Kredit karena hilang/dicuri atau rusak;
e. biaya penggantian PIN;
f. biaya copy billing statement;
g. biaya pencetakan tambahan lembar tagihan;
h. biaya keterlambatan pembayaran;
i. biaya bunga atas tunggakan/tagihan yang terlambat dibayarkan; dan
j. biaya penggunaan fasilitas airport lounge yang bekerja sama dengan Bank Penerbit KKPD

• Dalam penggunaan KKPD, biaya yang dibebankan pada APBD hanya biaya materai
• Pengaturan biaya dituangkan dalam perjanjian kerja sama penggunaan KKPD antara PPKD
selaku BUD dengan pejabat Bank Penerbit KKPD.
16
Bupati/Walikota menyampaikan
Monitoring dan evaluasi dilakukan
Laporan hasil monitoring dan
untuk memastikan pelaksanaan
evaluasi pelaksanaan
pembayaran menggunakan KKPD
pembayaran belanja daerah
sesuai dengan ketentuan
menggunakan KKPD kepada
peraturan perundang-undangan
Gubernur

Pemda dan Kemendagri melalui


Gubernur menyampaikan laporan
Ditjen Bina Keuangan Daerah
hasil monitoring dan evaluasi
melakukan monitoring dan
pelaksanaan pembayaran belanja
evaluasi atas pelaksanaan
daerah menggunakan KKPD kepada
pembayaran belanja daerah
Menteri melalui Direktur Jenderal
menggunakan KKPD secara
Bina Keuangan Daerah
berjenjang dan berkala

17
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai