A. Dasar Hukum
2. Peraturan Kepala BKPM No 16 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal.
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 250
fasilitas pembebasan bea masuk dipersyaratkan harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
Adapun definisi dari Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) sebagaimana
tersebut diatas mengacu kepada pasal 1 ayat (4) Peraturan Menteri Keuangan
nomor 154/PMK.011/2012 adalah IUPTL yang diterbitkan oleh Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupaten/kota
sesuai dengan peraturan perundang undangan di bidang ketenagalistrikan.
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 251
Terdapat 2 tahapan yang harus dilakukan pemegang IUPTL (IPP) untuk
mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk komponen dan peralatan
pembangkit tenaga listrik, yaitu:
PERMOHONAN
PERSETUJUAN DAN
TERIMA
PENANDASAHAN RIB
PERMOHONAN
DAN PENUNJUKAN
SURVEYOR
VERIFIKASI RIB
15 hari
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 252
Secara ringkas, pemohon fasilitas harus mengajukan permohonan pertama sekali
ke Direktur Jenderal Ketenagalistrikan dengan melengkapi berkas-berkas yang
ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 263
Tahun 2015. Sejalan dengan hal tersebut, pemohon mengajukan nama surveyor
independen yang dikehendakinya untuk melakukan verifikasi terhadap daftar
Rencana Impor Barang yang diajukannya. Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral telah menunjuk 2 (dua) lembaga surveyor independen untuk keperluan
verifikasi RIB, yaitu:
dan
Pengembang IPP dapat memilih salah satu surveyor independen diatas dan
dimohonkan ke Dirjen Ketenagalistrikan unuk ditunjuk. Dirjen Ketenagalistrikan
kemudian akan menunjuk surveyor independen yang dimaksud sebagai
verifikator Daftar Rencana Impor Barang Modal yang diajukan oleh pemohon
untuk mendapatkan bea masuk.
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 253
diimpor oleh pemohon RIB. Hal-hal yang menjadi aspek pemeriksaan Surveyor
Independen adalah sebagai berikut:
1. Aspek Administratif:
a. Nama dan kesesuaian alamat Badan Usaha
b. NPWP
c. Dokumen Kontrak antara Badan Usaha dan PT PLN (Persero)
d. Berkas Permohonan yang diajukan badan usaha ke Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan.
2. Aspek Teknis
a. Kesesuaian Kapasitas Pembangkit dengan isi kontrak
b. Relevansi daftar barang impor dengan dokumen engineering
c. Ketersediaan Barang di dalam negeri dengan mengacu pada Kemenperind
69/M-IND/PER/7/2011 apakah barang tersebut sudah dapat diproduksi di
dalam negeri, atau sudah dapat diproduksi di dalam negeri tetapi spesifikasi
dan jumlahnya belum memenuhi kebutuhan industri.
d. Pemeriksaan jenis barang yang termasuk suku cadang, barang habis pakai,
atau workshop tools.
e. Verifikasi Pos Tarif (kode harmonized system)
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 254
pembebasan bea masuk atas daftar Rencana Impor Barang Modal yang
dimaksud.
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 255
C.2 Format Penandasahan Rencana Impor Barang
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 256
4. Fotokopi perjanjian jual beli tenaga listrik bagi pemegang IUKU untuk usaha
pembangkitan tenaga listrik.
5. Jadwal pembangunan dan pemasangan peralatan pembangkit tenaga listrik;
dan
6. Laporan Hasil Verifikasi dan Daftar Rencana Impor Barang (RIB) yang telah
diverifikasi oleh surveyor.
7. surat pernyataan tanggungjawab dari surveyor
Pemohon
Cap
materai
Perusahaan
(Nama Terang)
Jabatan
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 257
C.2.2 Format Surat Penunjukkan Lembaga Surveyor Verifikator RIB
Yang terhormat,
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan
Cq. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan
Jl. HR Rasuna Said Blok X-2 Kav. 07- 08
Jakarta 12950
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami pimpinan dari (Perusahaan pemohon):
Nama Perusahaan :
Alamat :
Bidang Usaha :
Nomor dan Tanggal IUPTL :
NPWP :
Nama Pejabat yang dapat :
dihubungi
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 258
Demikian permohonan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
Pemohon
Cap
materai
Perusahaan
(Nama Terang)
C.2.3 Format Surat Pernyataan Tanggungjawab Dari Surveyor Jabatan
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 259
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 260
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 261
C.2.4 Format Masterlist, Hasil Verifikasi dan Revisi Hasil Verifikasi RIB
No. Uraian Negara KPPBC/KPU Spesifikasi Jumlah Harga Total Pos Perkiraan
Urut Barang Asal Pemasukan Teknis Satuan Impor/ Perkiraan tarif Biaya
Barang (Merk, type, Satuan Nilai HS Masuk
Ukuran, Impor
(4) Kapasitas,
(1) (2) (3) (6) (8)
dll) (5) (7) (9) (10)
Nomor :
Tanggal :
(Nama Terang)
Direktur Teknik dan Lingkungan,
Jabatan
Ketenagalistrikan
Keterangan:
(1) No. Urut Nomor Urut dibuat sedemikian sehingga menunjukkan inisial
rincian barang mulai dari komponen utama sampai sub
komponen, dapat menggunakan kombinasi angka huruf yang
teratur, misalnya M.1 menunjukkan Boiler system, M.1.1
menunjukkan Boiler proper pressure component
(2) Uraian Barang Uraian barang harus memuat perincian komponen dalam suatu
pembangkit, mulai dari komponen utama, subkomponen,
hingga komponen pendukung
3 Negara Asal Kolom negara asal dituliskan nama negara perkiraan impor
(bukan nama benua)
(4) KPPBC/KPU Kolom KPPBC/KPU Pemasukan Barang dituliskan nama
Pemasukan Barang pelabuhan yang akan digunakan sebagai tempat pemasukan
barang impor. Sesuai ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5B
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 262
ayat (3) PMK 154/2012, hanya diperbolehkan menuliskan 1
nama pelabuhan tempat pemasukan.
(5) Spesifikasi Teknis Kolom Spesifikasi teknis dituliskan uraian dan rincian secara
(Merk, type, Ukuran, detail dari komponen barang modal yang terdiri atas merk,
Kapasitas, dll) tipe, kapasitas, material, ukuran,dll
(6) Jumlah Satuan Kolom jumlah satuan dituliskan jumlah komponen barang
modal yang akan diimpor dengan satuan unit, ton,
b. Rencana Impor Barang (RIB) yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral,
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 263
Berikut format surat permohonan pembebasan bea masuk ke BKPM
Nomor :
Lampiran :
Hal : Permohonan Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang Modal Dalam Rangka
Pembangunan Atau Pengembangan Industri Pembangkitan Tenaga Listrik Untuk
Kepentingan Umum
Di Jakarta
Nama perusahaan :
NIK :
NPWP :
Bidang Usaha :
Alamat Kantor :
Lokasi Proyek :
Telepon : Faksimili :
Dengan ini mengajukan permohonan pembebasan bea masuk atas impor barang
modal dalam rangka pembangunan atau pengembangan industri pembangkitan listrik
untuk kepentingan umum.
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 264
Bersama ini kami lampirkan dokumen pendukung antara lain:
5. Rencana Impor Barang (RIB) yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Demikian permohonan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan kami akan
mematuhi semua peraturan yang menjadi dasar pemberian fasilitas pembebasan ini.
.....................,......................................
Pemohon
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 265
D. Daftar Inventarisasi Peralatan Tenaga Listrik Dalam Negeri
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 266
Selain itu Kementerian Perindustrian juga telah mengeluarkan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor: No.106/M-IND/PER/10/2012 Tentang Perubahan Kedua Lampiran
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 19/M-IND/PER/2/2010 Tentang Daftar Mesin,
Barang dan Bahan Produksi Dalam Negeri Untuk Pembangunan atau Pengembangan
Industri Dalam Rangka Penanaman Modal. Hal ini dimaksudkan untuk
menginformasikan dan menjaga potensi produsen dalam negeri terutama dibidang
peralatan tenaga listrik untuk dapat berkontribusi dalam pangsa pasar di sektor
ketenagalistrikan. Secara umum jenis peralatan tenaga listrik yang dapat diproduksi
oleh produsen dalam negeri adalah sebagai berikut:
6 Casing and tubing coupling API 5B/5CT,various size, type and connection
7 Check Valve & Bleeder Valve API 5B/5CT,various size, type and connection
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 267
105 m/menit
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 268
29 Steam Turbin s/d 15 MW
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 269
Ukuran : 2 12 (Y-St)
51 Transformator Tenaga dan Daya : 1 kVA 150 MVA sampai dengan 500
Distribusi kV
55 Motor listrik Kapasitas s/d 3.500 HP; s/d 13,8 kV; jumlah
fasa 1dan 3
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 270
57 Tower listrik Sesuai pesanan
PEDOMAN INVESTASI DAN TATA CARA PERIZINAN INDEPENDENT POWER PRODUCER UNTUK PEMBANGUNAN PLTU 271