Anda di halaman 1dari 2

Asriman A.

Tanjung

Saat in ketika akan mengurus perizinan proyek


perumahan ada dua langkah yang musti dilakukan; pertama mengurus perijinan secara online melalu
lembaga online single submission (OSS) yang kedua mengurus perijinan secara fisik melalu instansi
terkait.

Mengurus secara online dengan OSS dapat diakses melalui situs resminya oss.g0.id. Di situs tersebut
ada panduan untuk memulai perizinan berusaha.

Syarat untuk mengajukan perizinan terutama untuk perumahan adalah sudah lebih dahulu memiliki
badan hukum usaha.

Jadi jika saat ini Anda belum punya badan hukum dalam bentuk perseroan terbatas (PT) untuk
mengajukan perizinan pembangunan perumahan maka langkah pertama yang harus Anda lakukan
adalah mendirikan perseroan terbatas tersebut.

Membuat PT tidaklah rumit, cukup Anda datang ke kantor Notaris, maka notaris akan membantu Anda
membuat PT beserta kelengkapannya.

Langkah awal Anda musti menyediakan alternatif beberapa nama PT, untuk berjaga-jaga kalau nama
PT yang akan Anda ajukan sudah ada yang memakainya.

Nama ini akan teridentifikasi ketika Notaris mengajukan nama PT melalui sistem online.

Tidak lupa Anda harus mempersiapkan data-data identitas pendiri dan pengurus PT, jumlah modal
dasar dan disetor, tempat kedudukan PT dan jenis usaha yang akan dilakukan oleh perseroan nantinya
dan data lainnya yang dirasa perlu sebagai persyaratan.

Setelah Notaris membuat akta pendirian PT maka selanjutnya Notaris akan mengurus pengesahan
surat keputusan (SK) pendirian PT tersebut ke Departemen Hukum dan Hak Azazi Manusia
(DEPKUMHAM).

Setelah didapat SK PT tersebut maka selanjutnya bisa diurus perijinan melalui oss. Untuk mengurus
perizinan di OSS tersebut diperlukan identitas para pemegang saham dan pengurus PT atau kartu tanda
penduduk (KTP) dilengkapi dengan NPWP pribadi.

Tak lupa nomor pokok wajib pajak atau NPWP PT juga musti sudah ada sebagai syarat utamanya.

Apakah oss itu? OSS adalah lembaga khusus yang dibentuk pemerintah untuk pendaftaran perijinan
usaha bagi pelaku usaha untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau
bupati/wali kota melalui sistem elektronik yang terintegrasi.

Izin yang didapat dengan OSS

Izin yang didapat ketika mengurus di lembaga Online Single Submission (OSS) dengan cara
menginput perijinan di laman resminya oss.g0.id:
1. Nomor Induk Berusaha (NIB)
2. Izin lokasi
3. Izin Usaha (Surat Izin Usaha Perdagangan)
4. Surat Pernyataan Pemenuhan Persyaratan Peizinan Komersil/Operasional
5. Surat Pernyataan Kesdiaan Mematuhi dan Menyelesaikan Perizinan Prasarana Usaha
6. Pendaftaran Kepesertaan BPJS Kesehatan
7. Pendaftaran Kepesertaan BPJS Kesehatan

Mengurus komitmen berusaha sesuai yang didapatkan ketika OSS

Setelah semua izin-izin melalui OSS didapat maka para pelaku usaha berkomitmen untuk memenuhi
mengurus perizinan secara fisik ke instansi terkait.

Khusus untuk perizinan perumahan, ini izin atau rekomendasi yang selanjutnya harus dimohonkan:

1. Izin warga atau izin gangguan (HO). Izin ini diperlukan supaya perumahan yang akan kita
bangun mendapat persetujuan dari warga. Sehingga ketika proyek sudah berjalan tidak ada lagi
gangguan. Izin warga ini menjadi salah satu syarat untuk mengurus izin atau rekomendasi-
rekomendasi selanjutnya.
2. Rekomendasi lurah/kepala desa
3. Rekomendasi camat
4. Pertimbangan teknis pertanahan (Pertek) dari di Kantor Pertanahan. Pertek wajib diajukan
untuk mengetahui bahwa lokasi yang akan dibangun proyek memang bisa untuk dibangun
perumahan.
5. Permohonan persetujuan izin lokasi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu. Permohonan persetujuan izin lokasi ini berguna untuk memberikan persetujuan
terhadap izin lokasi yang sudah didapatkan melalu sistem OSS. Persetujuan izin lokasi diberikan
setelah adanya pertimbangan teknis tentang lokasi yang dimohonkan. Jika peruntukan lokasi
memang untuk permukiman maka tidak ada halangan persetujuan izin lokasi ini.
6. Izin Pemanfaatan Penggunaan Tanah (IPPT) dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu. IPPT dapat diajukan jika tanah sudah diakuisisi atau dibeli. Jadi IPPT dapat
diajukan jika sudah ada peralihan hak dari pemilik lahan kepada perseroan pegembang.
7. Izin Analisa Mengenai Dampak Lalu Lintas (Andalalin) dari Dinas Perhubungan
8. Izin dari Dinas Lingkungan Hidup: (Amdal, UKL/UPL/SPPL) dari Dinas Lingkungan Hidup
9. Rekomendasi peil banjir dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR)
10. Rekomendasi Pemadam Kebakaran (DAMKAR) dari Dinas Pemadam Kebakaran
11. Rekomendasi cadangan tanah makam dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan
Pertanahan, Dinas Pemakaman
12. Rekomendasi Penegangan Jalan Umum (PJU) dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan
13. Rekomendasi penggunaan tanah pengairan dari Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta. Ini
diperlukan jika perumahan akan membangun jembatan
14. Rekomendasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) dari Dinas Lingkungan
Hidup
15. Rekomendasi Dinas Pertanian yang menyatakan bahwa lokasi yang dimohonkan izin
perumahan adalah tidak termasuk dalam lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B)
16. Saran Teknis (Sartek IMB) dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP)
17. Pengesahan blokplan dari DPMPTSP
18. Pengesahan siteplan dari DPMPTSP)
19. Pengesahan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dari DPMPTSP
20. Pemecahan IMB induk

Lihat artikel lainnya:

Anda mungkin juga menyukai