Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

Kajian Ketersediaan Ruang Terbuka


Hijau Pada Kawasan Perkotaan Di
Provinsi Sumatera Utara

SEMINAR LAPORAN PENDAHULUAN


KEDUDUKAN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM
TATA RUANG
· Peraturan/ kebijakan
UU Penataan terkait (PP, Keppres, · Standar
Ruang Kepmen, Permen) · Literatur
· SNI, pedoman terkait lainnya

PEDOMAN PENYEDIAAN DAN


PEMANFAATAN RTH DI
KAWASAN PERKOTAAN

Rencana Umum
Rencana Rinci
RTRW Nasional

RTR Kawasan Strategis Kabupaten


RTRW Provinsi Rencana
RTR Kawasan
Penyediaan dan
Perkotaan
RDTR Pemanfaatan RTH
Kabupaten RTR Kawasan
Perdesaan/Agropolitan
RTRW Kabupaten

Rencana Rinci
RDTR Kota
RTRW Kota
RTR Kawasan Strategis Kota
Pemenuhan RTH Berdasarkan Tipologi

Fisik Fungsi Struktur Kepemilikan

Ekologis

RTH
Alami Pola Ekologis RTH
Sosial Publik
Budaya

Ruang
Terbuka Estetika
Hijau
(RTH)
RTH
Non Alami Pola RTH
Planologis Privat
Ekonomi
Pemenuhan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk

Unit Luas Minimal Luas Minimal


No Tipe RTH Lokasi
Lingkungan /Unit (m2) /kapita (m2)
Di tengah
1 250 jiwa Taman RT 250 1,0
lingkungan RT
Di pusat kegiatan
2 2.500 jiwa Taman RW 1.250 0,5
RW
Dikelompokkan
dengan
3 30.000 jiwa Taman Kelurahan 9.000 0,3
sekolah/pusat
kelurahan
Dikelompokkam
dengan
Taman Kecamatan 24.000 0,2
4 120.000 jiwa sekolah/pusat
kecamatan
Pemakaman disesuaikan 1,2 tersebar
Di pusat
Taman Kota 144.000 0,3
wilayah/kota
Di dalam
Hutan Kota Disesuaikan 4,0
5 480.000 jiwa kawasan/pinggiran

Untuk fungsi-fungsi Disesuaikan


Disesuaikan 12,5
tertentu dengan kebutuhan
LATAR BELAKANG

• Merujuk pada Undang-undang No. 26 Tahun 2007


tentang Penataan Ruang, mengamanatkan penyediaan
ruang terbuka hijau dengan luasan minimal 30%;
• Berdasarkan Pasal 30 UU no. 26 Tahun 2007,
distribusi RTH publik disesuaikan dengan sebaran dan
hirarki pelayanan;
• Perlu dilakukan identifikasi RTH untuk mengetahui
ketersediaan RTH sebagai bahan evaluasi dalam
menentukan arah kebijakan dan perlindungan RTH.
MAKSUD,TUJUAN, SASARAN
DAN MANFAAT

• Maksud : untuk mengetahui ketersediaan RTH di kawasan


perkotaan Provinsi Sumatera Utara;
• Tujuan : untuk menyusun strategi dan kebijakan penataan ruang
dalam memenuhi ketersediaan 30%;
• Sasaran :
1. Sebagai kajian dan review kondisi eksisting RTH;
2. Tersedianya data/peta dan lokasi rencana kebutuhan RTH;
3. Tersusunnya strategi dan arah kebijakan penataan ruang untuk
memenuhi ketersediaan RTH minimal 30%.
• Manfaat :
1. Sebagai pedoman terhadap pertimbangan lokasi RTH;
2. Pedoman pengaturan ketersediaan RTH.
LINGKUP KAJIAN

• Lingkup Wilayah
1) Kota Binjai;
2) Kota Medan;
3) Kota Tanjungbalai;
4) Kota Pematang Siantar;
• Lingkup Materi :
1) Klasifikasi peruntukan RTH;
2) Ketentuan teknis perhitungan ketersediaan RTH;
3) Standar teknis RTH
4) Kebijakan dan Strategi pemenuhan RTH
Luas Wilayah, Jumlah, dan Kepadatan Penduduk
Daerah Kajian

Kepadatan
Luas Wilayah Jumlah
No. Kota Penduduk
(Km )
2 Penduduk (Jiwa)
(Jiwa/Km2)

1 61,52 157.175 2.555


Tanjung Balai
2 79,97 236.947 2.963
Pematang Siantar
3 265,10 2.122.804 8.008
Medan
4 90,24 250.252 2.773
Binjai
Jumlah 496,83 2.767.178 16.299
LANDASAN DASAR HUKUM

• Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang


Penataan Ruang;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.05/PRT/M/2008, tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan
Perkotaan;
• Undang-unadang dan peraturan lainnya yang terkait.
PENDEKATAN PEKERJAAN
 Pendekatan normative merupakan pendekatan yang menitikberatkan
pada kajian aspek perundang-undangan, peraturan, dan ketentuan yang
berlaku, serta kebijakan dan strategi pengembangan ruang terbuka hijau
yang telah tercantum di dalam produk rencana pembangunan seperti RPJP,
RPJM, RPIJM, dan produk rencana penataan ruang wilayah Provinsi
Sumatera Utara dan rencana tata ruang wilayah masing-masing kota
terkait di dalam pekerjaan ini;

 Pendekatan teknis akademis menitik beratkan pada penggunaan


teori-teori dari berbagai literature yang berkaitan dengan ruang terbuka
hijau dan penghijauan perkotaan. Pendekatan ini dijadikan sebagai
landasan konseptual penyediaan ruang terbuka hijau yang akan
disandingkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait
ruang terbuka hijau, serta kebijakan baik di tingkat provinsi maupun kota
terkait tentang penyediaan ruang terbuka hijau;

 Pendekatan partisipatif digunakan untuk melibatkan unsure


masyarakat dan pihak swasta di dalam proses penyediaan ruang terbuka
hijau terutama ruang terbuka hijau publik yang selama ini sangat sulit
untuk diwujudkan bila mengandalkan kemampuan pemerintah untuk
menyediakan secara penuh sesuai dengan peraturan yang berlaku.
10
Pelaksanaan Survey
• Survey Primer :
Survey primer dilakukan dalam rangka menginventarisir dan
identifikasi karakteristik RTH yang ada di Kota Medan, Binjai,
Pematang Siantar, dan Tanjungbalai melalui tahapan sebagai berikut:
1. Data kondisi eksisting RTH di masing-masing Kota
(pemerintahan setempat);
2. Informasi rencana RTH dimasing-masing Kota (RTRW);
3. Pendataan jumlah dan lokasi RTH yang ada dengan
menggunakan cara penelusuran keberadaan objek secara
menyeluruh di masing-masing kota tersebut;
4. Pencatatan karakteristik RTH yang ada meliputi jenis RTH
(tipologi) , keberadaan vegetasi RTH, sarana dan prasarana di
sekitar RTH, status dan kepemilikan lahan RTH, luas dan
bentuk RTH, harga lahan dan unsur pendukung lainnya;
5. Pengambilan koordinat lokasi RTH eksisting dan usulan lokasi
RTH yang baru dengan menggunakan GPS;
6. Pengukuran luas lokasi RTH eksisting dan usulan lokasi baru
dengan menggunakan alat ukur;
• Survey sekunder:
Survey Sekunder merupakan tindakan pengumpulan data dan
informasi berbentuk data angka, peta, dan dokumen-dokumen
perencanaan dan kebijaksanaan yang terkait dengan objek
perencanaan. Surevy ini dilakukan di lingkungan instansi baik
pemerintahan, swasta, dan lembaga kemasyarakatan.
Untuk melengkapai data dan informasi mengenai objek dan
wilayah perencanaan dalam kegiatan ini, maka ada beberapa
langkah yang dilakukan dalam survey sekunder ini yaitu sebagai
berikut :
a) Koordinasi ke dinas/instansi/lembaga/badan terkait untuk
mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan;
b) Pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dengan
mendatangi semua instansi terkait;
c) Pencatatan kelangkapan data dan informasi yang sudah
terkumpul.
METODOLOGI PEKERJAAN
• Tahap Persiapan Administrasi
Tahap ini mempersiapkan kelengkapan administrasi yang harus
disediakan sesuai dengan kebutuhan administrasi pekerjaan baik
berupa dokumen pekerjaan maupun surat menyurat.

• Persiapan Teknis
Pada tahap ini dilakukan persiapan yang berkaitan dengan teknis
pekerjaan termasuk pembuatan jadwal pekerjaan dan persiapan
instrument survey.
a) Jadwal Pelaksanaan Survey
b) Pembuatan Cheklist data, daftar pertanyaan wawancara;
c) Form isian data RTH;
d) Peta survey
e) GPS (Global Position system),
f) Kamera Digital,
g) Alat tulis,
h) Kenderaan.
KEBUTUHAN DATA
No. Data Tahun Sumber
1 Kota Medan, Binjai, Pematang Siantar,
Tanjungbalai Dalam Angka Terakhir BPS

2 Dokumen Program/Kebijakaan
Pembangunan : RPJP, RPJM, RPIJM, RTRW,
RDTR, Dokumen Rencana RTH yang Bappeda masing-masing kota,
Terakhir
sudah dimiliki BPS

4 Status dan Harga lahan Terakhir BPN


5 Jumlah Penduduk 2009-2014 BPS
Peta Kondisi Fisik Lingkungan (ketinggian,
Bappeda, Dinas Pertamanan,
kemiringan, jenis tanah, geologi, hidrologi
6 Terbaru Dinas Pertambangan dan
dan klimatologi)
Energi
Peta Penyebaran RTH
Jumlah, luas, kondisi, dan penyebaran serta
jenis ruang terbuka hijau yang ada di
7 Terbaru Dinas Pertamanan
masing-masing kota
ANALISA

• Menghitung kebutuhan RTH berdasarkan


luasan yaitu 20% publik dan 10% private;
• Menghitung prakiraan jumlah penduduk (20
tahun);
• Menghitung kebutuhan berdasarkan jumlah
penduduk (menggunankan standar dari
Permen PU No.05 Tahun 2008);
• Analisa SWOT untuk merumuskan kebijakan
dan strategi penyediaan RTH.
Rencana Kerja
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
No
Tahapan Pekerjaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
- Persiapan Administrasi
- Persiapan Teknis
2 Penyusunan Laporan Pendahuluan
- Latar Belakang
- Gambaran umum wilayah kegiatan
- Metodologi pelaksanaan pekerjaan
- Rencana kerja
3 Survei dan Kompilasi Data
- Survei data sekunder
- Survei data primer
4 Penyusunan Laporan Data dan Analisa
5 Diskusi
6 Penyusunan Laporan Draft Akhir
7 Diskusi
8 Penyusunan Laporan Akhir
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai