Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwasanya
penyusunan Buku Laporan Akhir Pemetaan Kawasan Perkotaan Lapai
Kecamatan Ngapa ini telah selesai. Laporan ini merupakan tahap akhir
pelaporan dari rangkaian proses pekerjaan penyusunan ”Pemetaan Kawasan
Perkotaan Lapai Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara”, Tahun
Anggaran 2015.
Atas dasar kepentingan tersebut di atas maka dalam Laporan Akhir ini
akan diuraikan mengenai Latar Belakang, Pendekatan dan Metodologi,
Tinjauan Kebijakan Kabupaten Kolaka Utara, Gambaran Umum Kecamatan
Ngapa dan hasil kegiatan Pemetaan Kawasan Perkotaan Lapai Kecamatan
Ngapa.
1.3 MANFAAT
Survey Data, baik data primer maupun data sekunder atau data
instansional.
Pengolahan Data Lapangan
2.1. UMUM
A. DATA SPASIAL
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data
spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki
sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyaI
dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu
informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang
dijelaskan berikut ini :
Data Vektor
Data Raster/Imagery
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang
dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek
geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut
dengan pixel (picture element).
Data Atribut
analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file
dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan
dalam komputasi matematik. Sedangkan data raster biasanya
membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi
lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara
matematis.
B. SISTEM KOORDINAT
D. KOMPONEN GIS
Secara garis besar GIS terdiri dari 5 komponen yang saling terkait
antara satu komponen dan komponen lainnya. Komponen-komponen
tersebut haruslah tersedia kalau kita ingin membangun GIS. Kelima
komponen tersebut adalah:
a. Hardware
Hardware terdiri dari sistem komputer dan perangkat lain seperti
printer, plotter, scanner dan lain-lain yang diperlukan untuk
mengoperasikan GIS mulai dari input, proses dan output.
b. Software
Software menyediakan fungsi dan tools untuk menyimpan,
menganalisa, dan menampilkan informasi geografis. Disamping
software komersial seperti ArcGIS, MapInfo dan lainnya. GIS dapat
mengintegrasikan data geografis dengan sumber data lain yang
tersimpan dalam DBMS. Integrasi data spasial dan tabular dalam yang
tersimpan dalam DBMS adalah salah satu kemampuan utama dalam
GIS.
c. Sumberdaya Manusia
A. DEFINISI
5) Peta Dasar adalah peta yang secara umum menyajikan data dan
informasi keruangan berbagai unsur rupa bumi, baik unsur alam
(garis ketinggian, pantai, sungai, danau) maupun buatan (jalan,
perkampungan/pemukiman), vegetasi dan penutupan lahan yang
dibuat secara sistematis dan berkesinambungan berdasarkan pada
datum dan sistem proyeksi tertentu
9) Data adalah bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin
yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari
data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.
Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu
variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
10) Datum adalah posisi pada sferoida rujukan yang digunakan sebagai
acuan horisontal suatu daerah dan dibatasi oleh : (1) posisi (lintang
dan bujur) salah satu stasiun di daerah itu, dan (2) asimut dari
stasiun tertentu ke stasiun berikutnya.
B. JENIS-JENIS PETA
C. MANFAAT PETA
D. SIMBOL-SIMBOL PETA
Dengan bantuan peta yang diketahui skalanya, jarak antara dua titik
di permukaan bumi dapat diperkirakan dengan jalan mengukur
panjang jarak dua titik yang dicari jaraknya dengan menggunakan
penggaris, kemudian hasilnya dikalikan dengan skala. Contoh :
b. Azimuth
Arah diukur mulai dari utara searah jarum jam, dengan besar
sudut antar 0° - 360°
3) Letak
Penentuan suatu titik, letak atau posisi suatu objek di peta dapat
didasarkan atas beberapa cara, yaitu :
a. Berdasarkan koordinat geografis (lintang dan bujur).
b. Berdasarkan jarak dan arah
Menentukan letak titik dengan cara ini, dilakukan dengan
menggunakan suatu titik yang tentu (P) dan dengan garis lurus
yang tentu pula (PQ), maka letak suatu titik (A) tersebut
ditentukan dengan jarak titik itu dari titik yang tentu tadi (P)
dan dengan sudut yang dibuat oleh PA dan PQ (sudut α). Sudut α
adalah sudut jurusan yang dimulai dari arah Utara dan berputar
dengan jalannya jarum jam, sehingga sudut jurusan yang
bersangkutan dapat mempunyai semua harga dari 0º - 360º.
Notasi untuk menyatakan letak titik tersebut dinyatakan dengan
A (d,α).
Q
A
: iabaikan
D
Dihitung
a. Ketinggian (altitude)
Perubahan besar dalam komposisi jenis terjadi bersamaan
dengan adanya peralihan dari habitat dataran rendah ke habitat
pegunungan. Semakin tinggi letaknya, komposisi jenis dan
struktur hutan berubah menjadi terbatas. Demikian juga halnya
pengaruh perubahan terhadap suhu udara dimana setiap
kenaikan 100 meter mengakibatkan penurunan suhu 1 ºC.
Demikian besarnya pengaruh ketinggian suatu kawasan, maka
ketinggian merupakan salah satu parameter yang sangat penting
untuk diketahui.
b. Kontur
Garis kontur adalah garis dalam peta yang meghubungkan
ketinggian yang sama. Garis-garis ini biasanya digambarkan
dengan menghubungkan ketinggian yang diketahui di lapangan,
yang disebut titik tinggi (Spot heights).
Perbedaan tinggi diantara garis kontur disebut interval kontur
(Interval contour) yang nilainya tetap untuk peta yang berbeda.
Dalam peta, interval kontur umumnya dinyatakan dalam meter
namun ada juga dalam feet.
6) Kondisi Kawasan
Bagi para perencana sebelum melakukan pengambilan data ke lokasi,
sangatlah penting untuk mencari dan mengumpulkan data awal lokasi
Peta digital adalah peta yang data grafis, data tekstual dan segala
atributnya tersimpan dalam bentuk softcopy (file) pada komputer. Peta
ini dihasilkan dari proses digitasi dengan menggunakan meja digitizer
ataupun onscreen digitasi dari hasil scan sebuah peta. Dalam pembuatan
peta digital ini diperlukan perangkat-perangkat keras seperti komputer
beserta kelengkapannya, dan perangkat lunak baik perangkat lunak
untuk sekedar membuat peta digital seperti Autocad ataupun perangkat
lunak untuk tujuan analisis yang biasa disebut sistem informasi geografis
seperti ArcGIS, ArcView, Mapinfo, Geomedia dll. Jenis peta ini mulai
Data yang diperlukan untuk mebentuk SIG terdiri atas data spasial
yang hal ini berupa peta digital, serta data tekstual (atribut,
keterangan, atau angka-angka) yang masing- masing melekat pada data
spasialnya. Data tekstual biasanya tersusun atas sebuah basis data
dalam format tertentu dan masing-masing terhubung (linked) dengan
baik terhadap data spasialnya. Dengan demikian dalam SIG data tekstual
akan memiliki kaitan posisi geografis, demikian pula setiap bagian dari
data grafis peta memiliki informasi tekstual. Lain halnya dengan
perangkat lunak CAD, perangkat ini umumnya hanya dapat menampilkan
data grafis (peta) walupun mampu menampilkan data tekstual tapi satu
sama lain terpisah, tidak saling berkaitan.
Data peta digital umumnya terdiri atas dua jenis data yaitu data
vektor dan raster. Kedua data ini dihasilkan dari proses yang berbeda.
Untuk vektor biasanya dihasilkan melalui proses pengubahan dari
hardcopy atau print out gambar (peta) menjadi bentuk digital dengan
menggunakan alat yang disebut meja digitizer. Yang mana setiap
titik/point dari gambar hasil digitasi tersebut mempunyai koordinat X
dan Y. Sedangkan data raster dapat dihasilkan dari hasil scan sebuah
gambar atau peta dengan menggunakan scaner ataupun hasil dari digital
kamera atau photo udara atau citra satelit yang mana gambar yang
dihasilkan tersusun atas pixel-pixel yang berupa kotak-kotak bujur
sangkar.
1. Persiapan
3. Pengumpulan Data
4. Pembuatan Sistem
5. Penyusunan Laporan
A. PERSIAPAN
Persiapan administrasi
Penyiapan peta kerja, formulir dan tabel data yang akan digunakan
d. Data GPS.
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam
menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS
semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini
biasanya direpresentasikan dalam format vektor.
Peta digital yang dimaksud adalah peta hasil digitasi citra satelit
resolusi tinggi. Hasil digitasi tersebut nantinya akan memuat informasi
beberapa data-data tekstual maupun data numerik.
Peta Lapangan
Database Grafis Lokasi dan Dimensi Spasial
123 Sungai
121 Jalan Dimensi Spasial
- Titik
312 Hutan
- Penggal Garis
322 Danau - Poligon (areal)
331 KP
201 Desa
203 Sumur
Database Teks
( Atribut)
123 Bengawan Solo X3
121 Jalan Propinsi ke Medan 32
TAG / LINK
Lokasi Spasial 312 Hutan Jati 43
- Lintang / Bujur 322 Danau Toba F2
- UTM 331 Aneka Tambang H6
- Lokal 201 Kaliandu d1
203 Sumur
C. PENGUMPULAN DATA
E. PEMBUATAN SISTEM
a) Memetakan Letak
b) Memetakan Kuantitas
c) Memetakan Kuantitas
d) Memetakan Perubahan
1) Visi
Daerah yang didukung oleh sumber daya manusia daerah yang sehat,
mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air,
berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi serta memiliki etos kerja tinggi dan berdisiplin”.
2) Misi
Tabel 4.1
Luas Kecamatan Ngapa berdasarkan Desa/Kelurahan
Luas wilayah Persentase Jarak ke
No Desa/Kelurahan
(Km2) (%) Ibukota (Km)
1 Ngapa 4.22 2.83 3
2 Tadoumera 9.7 6.5 2
3 Lapai 10.93 7.32 0
4 Koreiha 12.06 8.08 2
5 Lawolatu 10.21 6.85 1
6 Puurau 22.96 15.39 10
7 Parutellang 32.56 21.82 14
8 Watumotaha 30.3 20.31 14
9 Beringin 2.89 1.94 1
10 Padaelo 6.22 4.17 15
11 Nimbuneha 3.12 2.09 16
12 Mataiwoi 4.02 2.69 8
Jumlah 149.18 100
Sumber : Profil Kecamatan Ngapa, 2014
B. KONDISI HIDROLOGI
C. IKLIM
Selama tahun 2013 musim hujan terjadi 2 kali yaitu pada bulan
Januari sampai Juni dan pada Bulan Nopember sampai dengan
Desember.Arus angin yang terjadi pada bulan-bulan tersebut banyak
mengandung uap air yang berhembus dari Asia dan Samudra Pasifik
sehingga terjadi musim hujan.
Tabel 4.2
Jumah Hari Hujan dan Curah Hujan Per Bulan
Bulan Hari Hujan Curah Hujan
Month Rainy Days Rainfall
(Hari/day) (mm)
1 2 3
1. Januari / January 20 168.8
2. Pebruari / Februari 12 52.9
3. Maret / March 12 178.5
4. April / April 21 562.1
5. Mei / May 24 241.3
6. Juni / June 17 195.4
7. Juli / July 24 362.6
8. Agustus/ August 11 48.2
9. September / September 7 38.2
10. Oktober / October 14 203.9
11. Nopember / November 13 81.1
12. Desember / December 25 139.8
Jumlah / Total 2013 200 2,272.80
Sumber : Kec. Ngapa Dalam Angka, 2014
Tabel 4.3
Jumlah Penduduk Kecamatan Ngapa Menurut Desa
dan Kelurahan 2012-2013
1 2 3 4
1 Ngapa 1539 1577
2 Tadoumera 752 770
3 Lapai 4035 4134
4 Koreiha 2000 2049
5 Lawolatu 1201 1231
6 Puurau 1293 1326
7 Parutellang 1708 1750
8 watumotaha 1828 1873
9 Beringin 2617 2680
10 Padaelo 473 484
11 Nimbuneha 553 566
12 Mataiwoi 801 820
Jumlah 18800 19260
B. PERSEBARAN PENDUDUK
Tabel 4.4
Persebaran Penduduk Kecamatan Ngapa
Menurut Desa dan Kelurahan 2012-2013
2012 2013
Desa/
No. Persebaran Persebaran
kelurahan ∑ Penduduk ∑ Penduduk
(%) (%)
1 2 3 4 5 6
1 Ngapa 1 539 8.18 1 577 8.18
2 Tadoumera 752 4,00 770 3.99
`3 Lapai 4 035 21.46 4 134 21.46
4 Koreiha 2 000 10.63 2 049 10.63
5 Lawolatu 1 201 6.38 1 231 6.39
6 Puurau 1 293 6.88 1 326 6.88
7 Parutellang 1 708 9.08 1 750 9.08
8 watumotaha 1 828 9.71 1 873 9.72
9 Beringin 2 617 13.91 2 680 13.91
10 Padaelo 473 2.51 484 2.51
11 Nimbuneha 553 2.94 566 2.93
12 Mataiwoi 801 4.18 820 4.25
Jumlah 18 800 100,00 19 260 100,00
Sumber : Kec. Ngapa Dalam Angka, 2014
C. KEPADATAN PENDUDUK
Tabel 4.5
Luas Wilayah,Jumlah Penduduk dan Kepadatan
Penduduk Menurut Desa/Kelurahan
Luas Jumlah Kepadatan
No. Desa/Kelurahan Penduduk
(Km²) Penduduk
1 2 3 4 5
1 Ngapa 4.22 1 577 374
2 Tadoumera 9,70 770 79
3 Lapai 10.93 4 134 378
4 Koreiha 12.06 2 049 170
5 Lawolatu 10.21 1 231 121
6 Puurau 22.96 1 326 58
7 Parutellang 32.56 1 750 54
8 watumotaha 30,30 1 873 62
9 Beringin 2.89 2 680 927
10 Padaelo 6.22 484 78
11 Nimbuneha 3.12 566 181
12 Mataiwoi 4.02 820 204
Jumlah 149.18 19 260 129
Sumber : Kec. Ngapa Dalam Angka, 2014
Tabel 4.6
Penduduk Kecamatan Ngapa Menurut Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin
No. Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 1 2 3 4
1 0-4 1,140 1,072 2,212
2 5-9 1.193 1.047 2.267
3 10-14 1.038 971 2009
4 15-19 871 799 1,670
5 20-24 866 842 1.708
6 25-29 930 952 1.882
7 30-34 865 837 1.702
8 35-39 852 766 1.618
9 40-44 671 570 1.241
10 45-49 475 429 904
11 50-54 362 310 672
12 55-59 244 196 440
13 60-64 189 188 377
14 65-69 132 124 256
15 70-74 73 84 157
16 75+ 64 81 145
Jumlah 9,965 9,295 19,260
Sumber : Kec. Ngapa Dalam Angka, 2014
Pada tabel 3.8 terlihat bahwa jumlah rumah tangga dalam kurun
waktu tahun 2012-2013 naik sebesar 2,46% yaitu dari 4.753 rumah tangga
tahun 2012 menjadi 4.870 rumah tangga pada tahun 2013,dengan rata-
rata anggota rumah tangga pada tahun2013 adalah 3 orang dalam setiap
rumah tangga.
Tabel 4.7
Jumlah Penduduk Kecamatan Ngapa Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis
Kelamin serta Ratio Jenis Kelamin
Desa/ Penduduk Ratio Jenis
No.
Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah Kelamin
1 2 3 4 5 6
1 Ngapa 819 758 1 577 108
2 Tadoumera 407 363 770 112
3 Lapai 2 052 2 052 4 134 101
4 Koreiha 1 060 989 2 049 107
5 Lawolatu 612 619 1 231 98
6 Puurau 663 663 1 326 100
7 Parutellang 967 783 1 750 123
8 watumotaha 1 081 792 1 873 136
9 Beringin 1 320 1 360 2 680 97
10 Padaelo 262 222 484 118
11 Nimbuneha 292 274 566 106
12 Mataiwoi 400 420 820 95
2013 9 965 9 295 19 260 107
2012 9 727 9 073 18 800 107
Sumber : Kec. Ngapa Dalam Angka, 2014
Tabel 4.8
Banyaknya Penduduk dan Rumah Tangga Kecamatan Ngapa
Jumlah Rumah Penduduk Per
No. Desa/ Kelurahan
Penduduk Tangga Rumah Tangga
1 2 3 4 5
1 Ngapa 1 577 316 4
2 Tadoumera 770 194 3
3 Lapai 4 134 890 4
4 Koreiha 2 049 574 3
5 Lawolatu 1 231 259 4
6 Puurau 1 326 311 3
7 Parutellang 1 750 481 3
8 watumotaha 1 873 541 3
9 Beringin 2 680 589 4
10 Padaelo 484 137 3
11 Nimbuneha 566 103 5
12 Mataiwoi 820 171 4
Rata-Rata 19 260 4 565 3
Sumber : Kec. Ngapa Dalam Angka, 2014
Tabel 5.1
Persentase dan luas wilayah administrasi
Kawasan Perkotaan Lapai
No. Administrasi Luas (Ha) (%)
1 Kelurahan Lapai 176.7 44.61
2 Desa Lawolatu 152.76 38.57
3 Desa Beringin 66.64 16.82
Jumlah 396.1 100.00
Sumber: Analisis GIS, 2015
Tabel 5.5
Fungsi dan Jenis Lahan terbangun
di Kawasan Perkotaan Lapai
No. Fungsi Jenis
1 Jasa BRI
2 Jasa Pegadaian
3 Jasa Bank BPD
4 Jasa Wisma Bahana
5 Kesehatan Puskesmas
6 Pendidikan SDN 2 Lapai
7 Pendidikan MA As'adiya
8 Pendidikan SDN 1 Lapai
9 Pendidikan MA Yapira Lapai
10 Perdagangan Agen LPG
11 Perdagangan Ruko
12 Perdagangan Pasar Lapai
13 Perdagangan Dealer Suzuki
14 Perdagangan SPBU
15 Perdagangan Toserba Bosowa
16 Perdagangan Dealer Yamaha
17 Peribadatan Mesjid
18 Perkantoran Kantor POS
19 Perkantoran Kantor Kec. Ngapa
20 Perkantoran Kantor Ds. Lawolatu
21 Perkantoran Kantor Kel. Lapai
22 Perkantoran Kantor Ds. Beringin
23 Perkantoran Kantor UPTD
24 Permukiman Permukiman
25 Sosial Gedung Pertemuan
Sumber: GIS, Survey lapangan, 2015
Gambar 5.11 Peta Sebaran Fungsi Lahan Terbangun Kawasan Perkotaan Lapai
V-18
PEMETAAN KAWASAN PERKOTAAN LAPAI, KEC. NGAPA
KABUPATEN KOLAKA UTARA
DINAS PEKERJAAN UMUM LAPORAN AKHIR
KAB. KOLAKA UTARA
Gambar 5.12 Peta Sebaran Jenis Lahan Terbangun Kawasan Perkotaan Lapai
V-19
PEMETAAN KAWASAN PERKOTAAN LAPAI, KEC. NGAPA
KABUPATEN KOLAKA UTARA
DINAS PEKERJAAN UMUM LAPORAN AKHIR
KAB. KOLAKA UTARA
A. FASILITAS PERKANTORAN
B. FASILITAS PENDIDIKAN
Sesuai dengan hasil identifikasi fungsi dan dan jenis lahan terbangun di
Kawasan Perkotaan Lapai, fasilitas pendidikan yang ada di kawasan
perkotaan terdiri dari Sekolah Dasar Negeri dan Madrasah Aliyah dan
juga fasilitas pendidikan lainnya. Adapun lokasi dari fasilitas
pendidikan yang ada dalam kawasan perkotaan Lapai terdapat di pusat
konsentrasi pemukiman penduduk. Berikut dokumentasi dan pemetaan
fasilitas pendidikan yang terdapat di Kawasan Perkotaan Lapai dapat
dilihat pada gambar 5.15. dan gambar 5.16 Peta Sebaran Fasilitas
Pendidikan Kawasan Perkotaan Lapai
C. FASILITAS KESEHATAN
Gambar 5.18 Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan dan Olahraga Kawasan Perkotaan Lapai
V-25
PEMETAAN KAWASAN PERKOTAAN LAPAI, KEC. NGAPA
KABUPATEN KOLAKA UTARA
DINAS PEKERJAAN UMUM LAPORAN AKHIR
KAB. KOLAKA UTARA
E. FASILITAS PERIBADATAN
Sebagaimana yang telah diatur sesuai dengan pasal 29 UUD 1945 dan
butir-butir Pancasila (sila pertama) yang menjamin kebebasan
penduduk memeluk suatu agama dan menjalankan ibadah keagamaan
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Kehidupan
beragama senantiasa dibina dengan tujuan untuk menciptakan
kehidupan masyarakat yang serasi, seimbang dan selaras yang
diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang
mungkin dapat merusak mental bangsa yang dapat menghambat
kemajuan.
Fasilitas peribadatan yang terdapat di Kawasan Perkotaan Lapai terdiri
dari mesjid dan Mushollah. Secara alamiah distribusi dari fasilitas
peribadatan tersebut menyebar pada kelompok-kelompok permukiman.
F. FASILITAS PERDAGANGAN
G. FASILITAS JASA