Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
Daftar Tabel ........................................................................................................... iv
Daftar Gambar ....................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN
2.1.4. Klimatologi 2 - 13
2.1.5 Hidrologi 2 - 13
2.2.2 Jalan 2 - 19
2.3.2 Perekonomian 2 - 23
2.4 Kependudukan 2 - 27
3.3.1 Pamsimas 3 - 67
3.6.1 Umum 3 - 85
Tabel 2.1 Nama Kecamatan, Luas, Jumlah Nagari dan Jumlah Jorong di 2-2
Kabupaten Pasaman Tahun 2013
Tabel 2.7 Perhitungan Jumlah Perumahan dan Luas Lahan yang Dibutuhkan 2 - 18
di Kabupaten Pasaman pada Tahun 2035
Tabel 2.10 Produk Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pasaman Atas Dasar 2 - 25
Harga Berlaku (ADHB) Dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Tabel 3.2 Pelayanan Air Minum Perpipaan Kabupaten Pasaman Tahun 3-5
2010-2014
Tabel 3.3 Sambungan Aktif Perpipaan Kabupaten Pasaman Tahun 2010- 3-5
2014
Tabel 3.6 Gambaran Sumber Air dan Unit Pengolahan Perpipaan Kabupaten 3-6
Pasaman
Tabel 3.7 Kapasitas Produksi dan Sumber Air Perpipaan Kabupaten 3-8
Pasaman Tahun 2014
Tabel 3.10 Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Batang Landu 3 - 13
Tabel 3.13 Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Toboh 3 - 16
Tabel 3.16 Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Tanjung Bunga 3 - 19
Tabel 3.20 Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Air Muruh 3 - 23
Tabel 3.22 Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Bulakan 3 - 26
Tabel 3.30 Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Jambak 3 - 36
Tabel 3.35 Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Piudang 3 - 42
Tabel 3.38 Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Batang Petok 3 - 46
Tabel 3.41 Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Batu Hampa 3 - 49
Tabel 3.44 Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Ulu Sontang 3 - 53
Tabel 3.49 Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Mudiak Tampang 3 - 59
Tabel 3.59 Sumber Air Minum Non Perpipaan Penduduk Kabupaten Pasaman 3 - 82
Tahun 2013
Tabel 5.1 Rencana Pembagian Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Pasaman 5-6
Tabel 5.16 Kebutuhan Air Minum Domestik dan Non Domestik Kabupaten 5 - 24
Pasaman Tahun 2015-2035
Tabel 6.2 Hasil Ananlisa dan Data Lokasi ABT Kecamatan Padang Gelugur 6 - 46
Tabel 6.3 Matrik Tingkat Potensi Air Tanah untuk Air Minum 6 - 53
Tabel 6.4 Hasil Analisa dan Data Lokasi ABT Kecamatan Mapat Tunggul 6 - 57
Tabel 6.5 Data Sumber Potensi Sumber Air Baku Alternatif Kabupaten 6 - 61
Pasaman
Gambar 5.3 Grafik Kebutuhan Air Minum Domestik dan Non Domestik 5 - 26
Kabupaten Pasaman Tahun 2015 - 2035
Gambar 6.2 Peta Potensi Air Tanah untuk Pengembangan Air Minum 6 - 58
Kabupaten Pasaman
Gambar 7.1 Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Pasaman 7-5
PENDAHULUAN
Hal. 1–1
PENDAHULUAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 1–2
PENDAHULUAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
1.3 SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
1. Terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas
dengan peningkatan cakupan pelayanan melalui sistem perpipaan
yang memadai.
2. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan air minum.
3. Meningkatkankemampuanmanajemendankelembagaanpenyelenggara
an SPAM dengan prinsip good and corporate governance.
4. Mobilisasi dana dari berbagai sumber untuk pengembangan sistem
penyediaan air minum.
5. Menegakkan hukum dan menyiapkan peraturan perundangan untuk
meningkatkan penyelenggaraan SPAM.
6. Menjamin ketersediaan air baku yang berkualitas secara
berkelanjutan.
7. Memberdayakan masyarakat dan dunia usaha berperan aktif dalam
penyelenggaraan SPAM.
Hal. 1–3
PENDAHULUAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 1–4
PENDAHULUAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 1–5
PENDAHULUAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 1–6
PENDAHULUAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 1–7
PENDAHULUAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
1.6 SISTEMATIKAPENULISAN
Laporan Akhir Penyusunan Rencana Induk SPAM Kabupaten Pasaman
terdiri dari :
BAB 1 PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, maksud, tujuan, sasaran kegiatan, lingkup
kegitan/pekerjaan yang meliputi lingkup materi dan wilayah, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Menjelaskan mengenai gambaran kondisi fisik Kabupaten Pasaman
yang meliputi: letak dan topografi, hidrologi, klimatologi, tata guna
lahan, geologi dan jenis tanah, dan lain-lain
BAB 3 KONDISI EKSISTING AIR MINUM
Menguraikan tentang kondisi eksisting prasarana dan sarana air
minum Kabupaten Pasaman baik yang dikelola PDAM Kabupaten
Pasaman atau masyarakat dan berisi hasil survey data-data sosial dan
ekonomi yang bertujuan untuk melihat kemampuan penduduk dalam
berlangganan air minum dan minat masyarakat terhadap pelayanan air
minum.
BAB 4 STANDAR KRITERIA PERENCANAAN
Standar kriteria perencanaan menguraikan tentang kebutuhan air
melupiti kebutuhan domestik, kebutuhan non domestik, kriteria
perencanaan meliputi unit air baku, unit transmisi, unit produksi, unit
distribusi, unit pelayanan, periode perencanaan, dan kriteria daerah
Hal. 1–8
PENDAHULUAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
layanan.
BAB 5 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Berisi tentang arah perkembangan kota dan rencana pemanfaatan
ruang, rencana daerah pelayanan, proyeksi jumlah penduduk, dan
proyeksi kebutuhan air.
BAB 6 POTENSI AIR BAKU
Berisi tentang potensi air yang terdapat di wilayah studi meliputi
potensi air permukaan baik air sungai, mata air, air danau, embung
ataupun air waduk, potensi air tanah dan sumber air lain yang terdapat
di wilayah studi.
BAB 7 RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Bab ini menguraikan garis besar rencana pengembangan SPAM
Kabupaten Pasaman. Perencanaan meliputi rencana pengembangan
SPAM yang akan dilakukan di Kabupaten Pasaman.
Hal. 1–9
Bab
Tabel 2.1
Nama Kecamatan, Luas, Jumlah Nagari dan Jumlah Jorong
di Kabupaten Pasaman Tahun 2013
Ibukota Luas Wilayah Jumlah Jumlah
No Kecamatan 2
Kecamatan (Km ) (%) Nagari Jorong
1 Tigo Nagari Ladang Panjang 218,94 4,92 3 12
2 Simpang Alahan Mati Simpang 39.,64 8,94 2 8
3 Bonjol Bonjol 78,39 1,76 4 39
4 Lubuk Sikaping Lubuk Sikaping 390,37 8,78 6 32
5 Panti Panti 406,30 9,14 1 7
6 Padang Gelugur Tapus 239,92 5,39 1 4
7 Dua Koto Simpang Tigo Andilan 180,22 4,05 2 20
8 Rao Selatan Lansad Kadap 266,10 5,98 3 14
9 Rao Rao 681,96 15,33 2 18
10 Rao Utara Koto Rajo 531,44 11,95 3 24
11 Mapat Tunggul Guo 381,90 8,59 3 15
12 Mapat Tunggul Selatan Silayang 674,45 15,16 2 11
Jumlah 4.447,63 100,00 37 225
Sumber : Kabupaten Pasaman Dalam Angka 2014
Hal. 2–2
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 2–3
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 2.3
Klasifikasi Morfologi Lahan di Daerah Kabupaten Pasaman
Luas
No Morfologi Lahan Lereng
Ha %
1. Datar 0–2 35.304 7,91
2. Berombak 2- 8 11.580 2,57
3. Bergelombang 8 – 15 11.758 2,61
Gunung/ pegunungan dan bukit/
4. 15 – 40 56.155 12,61
perbukitan
Gunung/ pegunungan dan bukit/
5. >40 329.966 74,31
perbukitan
Total 444.763 100,00
Sumber : Hasil Interprentasi Peta Topografi, Skala 1 : 50.000 Jantop TNI-AD (1982)
Hal. 2–7
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 2–10
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 2–11
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
2.1.4 Klimatologi
Rata-rata curah hujan di Kabupaten Pasaman pada tahun 2009 naik
dibandingkan tahun 2013. Pada tabel 2.5 tercatat bahwa rata-rata curah
hujan tahun 2013 adalah 406,58 mm/bulan sedangkan pada tahun
sebelumnya 8,85 bulan. Pada tabel 2.5 dapat dilihat rata-rata hari hujan
tiap tahunnya. Catatan pada tahun 2013 melakukan pencatatan di stasiun
Lubuk Sikaping saja dan jika dilihat bulan-bulan yang frekuensi hari hujan
terbanyak adalah pada bulan November 2013 yakni berkisar 30 hari.
Tabel 2.5
Rata-rata Curah Hujan Kabupaten Pasaman Tahun 2009 - 2013
Stasiun
Tahun Lubuk
Bonjol Rao Tigo Nagari Rata-rata
Sikaping
2009 56,92 - 20,58 43,25 41,76
2010 12,19 8 5,53 12,06 8,85
2011 18,05 15 12,45 29,11 14,12
2012 18,05 15 12,45 29,11 14,12
2013 - 406,58 - - 406,58
Sumber: Pasaman Dalam Angka, tahun 2014
2.1.5 Hidrologi
Kabupaten Pasaman memiliki sungai besar maupun sungai kecil yang
tersebar di setiap kecamatan. Sungai besar yang penting adalah Batang
Sumpur, Batang Masang, Batang Pasaman, Batang Sontang, Batang Asik,
Batang Bindalik, Batang Alahan Panjang, Batang Tibawan, dan Batang
Kampar. Kecamatan Tigo Nagari merupakan yang paling banyak sungainya
(51 sungai) dan Kecamatan Bonjol (29 sungai). Sungai-sungai yang terdapat
di Kecamatan Mapat Tunggul merupakan daerah hulu sungai-sungai besar
yang mengalir ke wilayah Provinsi Riau dan Kabupaten 50 Kota.
Penyebaran sungai disajikan pada Tabel 2.5 dan Gambar 2.7. Morfologi
wilayah Kabupaten Pasaman yang berbukit menyebabkan banyak sungai
yang aliran airnya relatif deras yang dapat dimanfaatkan sebagai
Pembangkit Listrik Tenaga Air (mikro hidro), maupun sebagai tenaga
penggerak lainnya.
Hal. 2–13
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 2.6
Potensi Sungai Per Kecamatan Di Kabupaten Pasaman
No KECAMATAN SUNGAI
1 Tigo Nagari
1. Air Paku Tunggak 15. Bt. Kumpulan 29. Bt Kinandam Dareh 43. Bt. Sukun
2. Bt. Kuriman 16. Air Silang 30. Air Manis-Manisan 44. Bt. Barameh
3. A. Prm. Cigak Pth 17. Air Kilangan 31. Air Paraman 45. Air Paraman
4. A. Prm. Cigak Sira 18. Bt. Paraman 32. Air Palancah 46. Bt. Talo
5. Paraman Cigak 19. Bt. Likek Mati 33. Air Garingging 47. Air pagadih
6. Sungai Limau 20. Air Lundang 34. Bt. Malampah 48. Air Tantang
7. Bt. Air Angek 21. Bt. Lingkek 35. Air Pandaringan 49. Air Sibonsan
8. Air. Takih 22. Air Malang 36. Air Pandaluran 50. Air Bambu
9. Air. Jarak 23. Air Landu 37. Air Batu Hitam 51. Bt. Masang
10. Anak Air Baco 24. Air Caruik 38. Bt. Lindai
11. Bt. Lapo 25. Bt. Bangan 39. Air Bt. Karuik
12. Anak Air Lapo 26. Bt. Paraman 40. Air Ketahanan
13. Bt. Landu 27. Paraman Sirih 41. Bt. Ungka
14. Bt. Maluah 28. Air Pantau 42. Bt. Fatimah
2 Bonjol
1.Bt. Marumuk 8.Bt. Rambutan 15. A. Dareh 22. A. Tapa Gadang
2.Bt. Manggani 9.Bt. Sikaciak 16. A. Biso 23. A. Tapa Hitam
3.Air Talang 10. Bt. Musus 17. A. Kijang 24. A. Angek
4.A. Mumpak Kaciak 11. S. Landai 18. Bt. Ligi Kaciak 25. A. Panoao
5.A. Mumpak Gdg 12. Bt. Alahan Pjg 19. A. Putiah 26. Bt. Ambacang
6.A. Tandikek 13. Air Abu 20. A. Tawar 27. Bt. Ligi Gadang
7.Bt. Bubus 14. Bt. Laring 21. Bt. Air Talang 28. Bt. Timaran
29. A. Pamicikan
Hal. 1–14
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 1–15
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 1–16
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 2–18
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
2.2.2 Jalan
Sarana dan prasarana wilayah sangat berperan penting dalam konstelasi
pembangunan wilayah. Selain sebagai penunjang usaha pengembangan
dan pembangunan wilayah, keberadaan sarana dan prasarana wilayah juga
dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan pembangunan suatu wilayah.
Dalam tabel-tabel berikut dapat dilihat keberadaan beberapa sarana dan
prasarana wilayah yang ada di Kabupaten Pasaman.
Tabel 2.8
Kondisi Jalan Negara, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten
Negara (km) Provinsi (km) Kabupaten (km)
No Tahun
Baik Sedang Rusak Baik Sedang Rusak Baik Sedang Rusak
1 2009 37,18 46,80 46,80 60,00 42,60 40,73 326,18 37,50 668,50
2 2010 31,00 59,64 7,00 16,99 100,50 25,83 249,66 58,60 557,28
3 2011 31,00 59,64 7,00 16,99 100,50 25,83 249,66 58,60 557,28
4 2012 31,00 59,64 7,00 16,99 100,50 25,83 249,66 58,60 557,28
5 2013 31,01 59,63 7,01 16,99 100,50 25,83 249,66 34,58 538,35
Sumber : Laporan Kompilasi Data, 2014
Hal. 2–19
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 2.9
Jumlah Fasilitas Penunjang Kegiatan di Kabupaten Pasaman Tahun 2013
Pddk Jumlah Fasilitas Penunjang Kegiatan Perkotaan
No Kecamatan
(Jiwa) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1. Tigo Nagari 24.708 4 20 3 1 - 7 - 43 157 12 - - 4.204 2 5 1 - - - 71 - - 774
2. Bonjol 25.245 6 25 3 5 - 4 - 70 65 15 - 4 38.089 3 5 2 - - - 48 5 1 2.562
3. Simpati 11.214 2 10 2 1 - 5 - 24 52 5 - 892 8.905 2 3 - - - - 92 - - 841
4. Lubuk Sikaping 44.059 9 35 5 4 2 16 1 216 159 25 - - 118.086 2 21 2 1 10 634 379 15 3 7.617
5. Dua Koto 25.715 11 29 5 4 - 9 - 63 144 2 - 8.484 3.401 - 4 1 - - - 472 4 - 1.682
6. Panti 36.854 3 28 3 4 - 8 - 48 134 7 - - 3.864 3 5 1 1 4 50 66 6 - 3.478
7. Padang Gelugur 22.623 5 17 2 4 - 4 - 41 110 3 - 1.900 3.169 1 3 1 - - 100 48 - 1 2.366
8. Rao 22.991 5 19 3 2 - 3 - 47 79 3 - 383 73.008 1 7 2 1 2 - 25 10 - 2.159
9. Rao Utara 10.348 2 14 2 1 - 2 - 29 48 9 - 4.711 - 3 - - - - - 9 - - 378
10. Rao Selatan 22.001 4 19 2 4 - 6 - 42 89 5 - - - 2 5 - - - - 54 - - 2.777
11. Mapat Tunggul 9.049 1 14 5 1 - 7 - 32 24 4 - - - 3 1 - - - - 8 - - 341
12. Mapat Tunggul Selatan 9.031 1 13 4 1 - 5 - 19 38 1 - - - - - - - - - 38 - - 115
Jumlah 26.3838 53 243 39 32 2 76 1 674 1.099 91 0 16.374 252.726 22 59 10 3 16 784 1.310 40 5 25.090
Sumber : Laporan Kompilasi Data, 2014
Keterangan : 1. STK 11. Jumlah Wartel 21. Rumah makan
2. SD 12. Sambungan listrik 22. Jumlah bank
3. SLTP 13. Pelanggan PDAM 23. Tenaga kerja non pertanian
4. SLTA 14. Pasar & pasar pekan
5. Perguruan Tinggi 15. Jumlah koperasi
6. Fasilitas Kesehatan 16. Pos
7. RSU 17. Terminal
8. Tenaga Kesehatan 18. Hotel
9. Peribadatan 19. Jumlah pelanggan telepon
10. Karang Taruna & Organisasi Sosial 20. Jumlah industri
Hal. 2–20
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 2–21
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 2–22
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
2.3.2 Perekonomian
Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan perekomian suatu kota/kabupaten, dimana tingkat LPE
yang tinggi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berdampak
terhadap tingginya tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Hal. 2–23
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 2–24
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 2.10
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pasaman Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
4. Listrik, Gas dan Air Minum 12.556,64 13.856,25 14.888,76 15.902,28 17.789,55
Hal. 2–25
Jika dilihat dari perkembangan PDRB Kabupaten Pasaman menurut
lapangan usaha tahun 2013 terlihat bahwa ada sektor Pertanian
merupakan penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan PDRB
Kabupaten Pasaman dengan total 2.637.319,74. Penyumbang kedua
terbesar terhadap PDRB Kabupaten Pasaman yakni sektor jasa-jasa
dengan total 864.845,83, disusul sektor perdagangan hotel dan restoran
dengan total 571.170,12.
Salah satu indikator yang menjadi tolak ukur kemajuan perekonomian
kabupaten/kota adalah laju pertumbuhan PDRB. Selain tiga sektor yang
memberikan kontribusi tertinggi yakni sektor pertanian, jasa-jasa, dan
sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor-sektor lain juga
menunjukan peningkatan, diantaranya yakni sektor pertambangan dan
penggalian, industri pengolahan, bangunan, pengangkutan dan
komunikasi serta keuangan, persewaan dan jasa. Untuk mengetahui lebih
jelas laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Pasaman tahun 2008-2012
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.11
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pasaman Tahun 2008-2012
Tahun
Lapangan Usaha
2008 2010 2012
Pertanian 6,02 5,99 6,26
Pertambangan / penggalian 4,01 4,25 3,95
Industri pengolahan 5,06 5,61 5,06
Listrik, gas & air 4,42 6,26 6,31
Bangunan 5,45 5,14 4,90
Perdagangan, hotel & restoran 6,71 6,83 6,95
Pengangkutan & komunikasi 6,30 6,92 6,79
Keuangan, persewaan, & jasa 4,22 4,38 4,33
Jasa-jasa 4,25 4,77 4,97
PDRB 5,61 5,77 5,92
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2014
Laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Pasaman sebesar 5,92 %.
Rendahnya laju pertumbuhan Kabupaten Pasaman ini bukan berarti
perekonomian Kabupaten Pasaman menurun akan tetapi sudah
menunjukkan kemajuan bagi pertumbuhan perekonomiannnya
Hal. 2–26
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
2.4 Kependudukan
Penduduk merupakan modal dasar dalam setiap proses pembangunan di
suatu negara karena penduduk adalah subjek sekaligus objek bagi upaya
pembangunan yang dilaksanakan. Oleh sebab itu dalam proses
penyusunan perencanaan pembangunan, faktor penduduk menjadi dasar
yang memiliki peran penting. Di Indonesia sensus penduduk diadakan
satu kali lima tahun termasuk di Kabupaten Pasaman, sehingga data
kependudukan belum dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan
penyusunan perencanaan pembangunan Kabupaten Pasaman. Dalam
kurun waktu 5 tahun antara 2008-2013 jumlah penduduk Kabupaten
Pasaman mengalami perkembangan rata-rata sebesar 1,84 % yang
sebelumnya yaitu pada tahun 2008 tercatat sebanyak 260.987 jiwa.
Hal. 2–27
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 2.12
Perkembangan Penduduk Kabupaten Pasaman
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No. Kecamatan
2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Tigo Nagari 25.776 25.991 23.184 23.430 23.710 24.708
2 Simpang Alahan Mati 9.906 10.006 10.580 10.743 10.871 11.214
3 Bonjol 23.617 23.891 22.997 23.805 24.089 25.245
4 Lubuk Sikaping 45.179 45.726 43.746 45.041 45.579 44.059
5 Panti 33.649 34.014 35.412 36.151 36.583 36.854
6 Padang Gelugur 21.717 21.961 21.341 21.838 22.099 22.623
7 DuaKoto 28.278 28.583 24.602 24.763 25.059 25.715
8 Rao Selatan 23.823 24.056 21.600 22.247 22.513 22.001
9 Rao 23.225 23.458 22.168 22.565 22.835 22.991
10 Rao Utara 10.192 10.312 10.293 10.386 10.510 10.348
11 Mapat Tunggul 8.495 8.579 8.846 9.103 9.212 9.049
12 Mapat Tunggul Selatan 7.130 7.203 8.530 8.834 8.941 9.031
Jumlah 260.987 263.780 253.299 258.906 262.001 263.838
Sumber : Pasaman Dalam Angka Tahun 2014
Tabel 2.13
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pasaman Tahun 2008 - 2013
Laju Pertumbuhan
Tahun Jumlah Penduduk
Penduduk (%)
2008 260.987 0.90
2009 263.780 1.06
2010 253.299 -4.14
2011 258.906 2.17
2012 262.001 1.18
2013 263.838 2,90
Rata-rata laju Pertumbuhan 2,06
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2014
Hal. 2–28
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 2–29
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 2–30
KONDISI UMUM DAERAH
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 2–31
Bab
KONDISI PENYEDIAAN
AIR MINUM EKSISTING
3.1 Umum
Pada bab ini akan di uraikan mengenai kondisi eksisting Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) di Kabupaten Pasaman yang meliputi SPAM perpipaan
dan nonperpipaan. Sampai tahun 2014 terkait dengan sistem unit
perpipaan Kabupaten Pasaman dikelola oleh PDAM Kabupaten Pasaman.
Perpipaan komunal/ perpipaan pedesaan dikelola oleh masyarakat yaitu
Pamsimas, PNPM dan program pemberdayaan lainnya. Sedangkan non-
perpipaan dikelola secara individu oleh masyarakat berupa sumur bor,
sumur gali terlindungi dan mata air terlindungi. SPAM Kabupaten Pasaman
pada tahun 2014 persentase pelayanan Perpipaan PDAM sebesar 26,86 %
dengan 70.858 jiwa terlayani, Perpipaan Non-PDAM sebesar 18,28 %
dengan 48.225 jiwa, Non-perpipaan Individu sebesar 14,40 % dengan
37.985 jiwa.
Tabel 3. 1
Daerah Pelayanan Perpipaan
Unit Lokasi
No Nama Unit Jenis Sumber Daerah Pelayanan
Pelayanan Sumber
Jorong Parik
Sumber Lubang,
Air Nagari Ladang
1 Tigo Nagari Batang Nagari
Permukaan Panjang, Binjai
Landu Ladang
Panjang
Jorong Spg
Sumber Nagari Simpang,
2 Simpati Tigo, Nagari Mata Air
Toboh Alahan Mati
Simpang
Jorong Tj.
Sumber
Bungo Nagari Ganggo Hilir,
3 Bonjol Tanjung Mata Air
Nagari Ganggo Mudik
Bunga
Bonjol
Sumber
Jorong Air Nagari Ganggo Hilir,
4 Batang
Musus Permukaan Ganggo Mudik
Musus
Jorong Kp
Sumber Air Melayu, Nagari Limo Koto, Koto
Mata Air
Muruh Nagari Limo Kaciak
Koto
5 Kumpulan Jorong Bt.
Badinding
Sumber
Selatan, Mata Air Nagari Limo Koto
Batu Balah
Nagari Limo
Koto
Jorong IV
Nagari Tanjung
Sumber Benteng,
Mata Air Beringin, Durian Tinggi
Bulakan Nagari Tj.
Pauh
Beringin
Jorong Kp
Sumber
Lubuk Nan VI, Air Nagari Air Manggis
6 Kepala
Sikaping Nagari Air Permukaan Pauh
Bandar
Manggih
Jorong IV
Sumber Benteng, Air Nagari Tanjung
Pigariang Nagari Tj. Permukaan Beringin
Beringin
Jorong
Sumber Caniago, Air
Nagari Jambak
Jambak Nagari Permukaan
Jambak
Hal. 3–2
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Unit Lokasi
No Nama Unit Jenis Sumber Daerah Pelayanan
Pelayanan Sumber
Jorong IV
Perumnas Aro
Sumber Benteng, Air
Permai, Nagari
PiudangNagari Tj. Permukaan
Tanjung Beringin
Beringin
Jorong VI
Sumber Batuang Nagari Tanjung
Air
Sungai Baririk, Beringin, Durian
Permukaan
Landai Nagari Tj. Tinggi Pauh
Beringin
Jorong
Sumber
Petok Air
7 Petok Batang Nagari Panti Selatan
Nagari Permukaan
Petok
Panti
Jorong
Sumber
Murni, Air Nagari Panti, Tanjung
8 Panti Batu
Nagari Permukaan Aro
Hampar
Panti
Jorong
Sumber Tanah
Air
9 Cubadak Paraman Putih, Nagari Cubadak
Permukaan
Kakar Nagari
Cubadak
Jorong
Sumber
Petok, Air Nagari Sontang,
10 Sontang Ulu
Nagari Permukaan Tapus, Tanjung Aro
Sontang
Panti
Jorong
Nagari Taruang-
Sumber Pacuan,
Air taruang, Lansek
Anak Air Nagari
Permukaan Kodok, Kauman,
Jilatang Tarung-
Lubuak Layang
Tarung
11 Rao
Jorong
Nagari Taruang-
Sumber Pacuan,
Air taruang, Lansek
Mudik Nagari
Permukaan Kodok, Kauman,
Tampang Tarung-
Lubuak Layang
Tarung
Sumber : PDAM Kabupaten Pasaman 2014
Jumlah penduduk yang mencapai 262.001 jiwa pada akhir Agustus dilayani
oleh 10 unit kerja, dengan 18 unit IPA. Cakupan pelayanan sampai saat ini
masih rendah dimana pada tahun 2014 mencapai cakupan layanan rata-
rata 48% dengan rincian sebagaimana diberikan pada Tabel 3.2, Tabel 3.3,
Tabel 3.4, Tabel 3.5, berikut:
Hal. 3–3
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.2
Pelayanan Air Minum Perpipaan Kabupaten Pasaman Tahun 2010 - 2014
Jumlah Jumlah
Jumlah
Penduduk Penduduk Persentase
No Tahun Penduduk
Daerah Terlayani (%)
(jiwa)
Pelayanan (jiwa) (jiwa)
1 2010 263.780 93.403 57.558 61,6
2 2011 255.186 99.882 58.728 58,8
3 2012 258.906 125.014 55.506 44
4 2013 262.001 140.418 63.598 45
5 2014 263.838 147.248 70.858 48
Sumber : PDAM Kabupaten Pasaman, 2014
Tabel 3.3
Sambungan Aktif Perpipaan Kabupaten Pasaman Tahun 2010 - 2014
No Bulan Total Sambungan Aktif
3. 2010 9.593
4. 2011 9.788
5. 2012 10.055
6. 2013 10.383
7. 2014 11.606
Sumber : PDAM Kabupaten Pasaman, 2014
Tabel 3.4
Sambungan non-Aktif Perpipaan Kabupaten Pasaman Tahun 2010-2014
NO Bulan Total Sambungan Non Aktif
3. 2010 609
4. 2011 573
5. 2012 1.082
6. 2013 1.243
7. 2014 899
Sumber : PDAM Kabupaten Pasaman, 2014
Tabel 3.5
Sambungan Baru, Sambungan Kembali, Pemutusan Langganan Perpipaan
Kabupaten Pasaman Tahun 2014
Sambungan Sambungan Pemutusan
No Bulan
Baru Kembali Langganan
3. 2010 - 80 14
4. 2011 - 45 9
5. 2012 52 49 13
6. 2013 50 51 16
7. 2014 89 57 12
Sumber : PDAM Kabupaten Pasaman, 2014
Hal. 3–5
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–6
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Kapasitas Reservoir
Nama Jenis
No Nama IPA Terpasang Pengolahan
Unit Sumber Unit m3
(l/detik)
Sumber
Air Pengolahan
Kepala 20 1 300
Permukaan Sederhana
Bandar
Sumber Air Pengolahan
5 1 50
Pigarlang Permukaan Sederhana
Sumber Air Pengolahan
1,5 1 30
Jambak Permukaan Sederhana
Sumber Air Pengolahan
5 1 10
Piudang Permukaan Sederhana
Sumber
Air Pengolahan
Sungai 60 1 300
Permukaan Lengkap
Landai
Sumber
Air Pengolahan
6 Petok Batang 10 1 20
Permukaan Sederhana
Petok
Sumber
Air Pengolahan
7 Panti Batu 10 1 10
Permukaan Sederhana
Hampar
Sumber
Air Pengolahan
8 Cubadak Paraman 5 - -
Permukaan Sederhana
Kakar
Sumber Ulu Air Pengolahan
9 Sontang 10 1 200
Sontang Permukaan Lengkap (IPA)
Sumber
Air Pengolahan
Anak Air 60 1 300
Permukaan Lengkap
Jilatang
10 Rao
Sumber
Air Pengolahan
Mudiak 20 1 250
Permukaan Lengkap
Tampang
Sumber : PDAM Kabupaten Pasaman 2014
Untuk lebih jelasnya gambaran fasilitas produksi air bersih Unit PDAM
Kabupaten Pasaman dapat dilihat pada Tabel 3.7
Hal. 3–7
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.7
Kapasitas Produksi dan Sumber Air Perpipaan
Kabupaten Pasaman Tahun 2014
Kapasitas Terpasang Kapasitas Produksi
No. Kecamatan
(l/det) Efektif (ldet)
1 Tigo Nagari 20 2,02
2 Simpati 5 4,95
3 Bonjol 60 10,39
4 Kumpulan 17,5 7,57
5 Lubuk Sikaping 111,5 65,98
6 Petok 10 1,89
7 Panti 10 14,11
8 Cubadak 5 1,88
9 Sontang 10 1,66
10 Rao 70 19,98
Total 309 130,42
Sumber : PDAM Kabupaten Pasaman, 2014
Air yang diproduksi ditampung dalam beberapa reservoir. Jumlah unit
reservoir Perpipaan Kabupaten Pasaman adalah 15 unit dengan total
volume/kapasitas reservoir adalah 2.620 m 3. Total kapasitas terpasang
fasilitas produksi untuk melayani air minum pada 10 unit pelayanan yang
ada dalam Kabupaten Pasaman pada tahun 2014 sebesar 309 l/dtkt
dengan kapasitas efektif 130,42 l/dtk.
Hal. 3–8
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–10
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–11
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.9
IPA Batang Landu
LOKASI IPA :
Kecamatan : Tigo Nagari
Nagari : Ladang Panjang
Jorong : Parik Lubang
Nama IPA : Batang Landu
Jenis IPA : IPA Lengkap
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0622176 Jarak dari jalan raya : 3200 m
Selatan (Y) : 0002071 Jarak dari rumah terdekat : 50 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 100 m
Tinggi Lokal : 582
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
Kapasitas : 20 ltr/dtk IPA Lengkap
Sistem : Gravitasi
Kondisi : Baik
Pembuatan : 2011
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–12
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.10
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Batang Landu
2. Unit Simpati
Sumber Toboh
Sumber dan Intake
Sumber air baku ini memiliki intake yang dibangun pada tahun
1991. Sumber Toboh ini merupakan sumber air baku yang berasal
dari mata air yang terletak di Jorong Simpang. Debit Sumber
Toboh yaitu 5 l/dtk.
Unit Produksi
Unit produksi IPA Toboh hanya menggunakan pengolahan
menggunakan desinfeksi sehingga pengolahan yang digunakan
adalah pengolahan tidak lengkap. Kapasitas terpasang IPA Sumber
Hal. 3–13
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–14
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.12
IPA Toboh
LOKASI IPA :
Kecamatan : Simpati
Nagari : Simpang
Jorong : Simpang
Nama IPA : Toboh
Jenis IPA : Reservoar
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 062792 Jarak dari jalan raya : 120 m
Selatan (Y) : 0001030 Jarak dari rumah terdekat : 20 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 20 m
Tinggi Lokal : 436 m
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
3
Kapasitas : 5 l/dtk Reservoar : 200 m
Sistem : Gravitasi Panjang :5 m
Kondisi : Cukup Baik lebar :5m
Pembuatan : 1991 Tinggi :5m
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–15
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.13
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Toboh
3. Unit Bonjol
Sumber Tanjung Bunga
Sumber dan Intake
Sumber air baku yang digunakan Sumber Tanjung Bunga adalah
mata air yang terletak di Jorong Tanjuang Bungo. Debit Sumber
Tanjung Bunga yaitu 10 l/dtk. Broundcaptering Sumber Tanjung
Bunga ini dibangun pada tahun 1989 dengan mengunakan dana
APBD.
Unit Produksi
Pengolahan yang digunakan pada unit produksi IPA sumber
Tanjung Bunga adalah pengolahan tidak lengkap yaitu hanya
Hal. 3–16
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–17
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.15
IPA Tanjung Bunga
LOKASI IPA :
Kecamatan : Bonjol
Nagari : Ganggo Mudiak
Jorong : Tanjuang Bungo
Nama IPA : Tanjung Bunga
Jenis IPA : Reservoar
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0637741 Jarak dari jalan raya : 1500 m
Selatan (Y) : 9998137 Jarak dari rumah terdekat : 100 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 200 m
Tinggi Lokal : 347
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
Kapasitas : 10 ltr/dtk Reservoar : 150 m3
Sistem : Gravitasi Panjang :5 m
Kondisi : Cukup Baik lebar :5m
Pembuatan : 1989 Tinggi :3m
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–18
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.16
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Tanjung Bunga
Sumber Musus
Sumber dan Intake
Sumber Musus ini berasal dari air permukaan Batang Musus
dengan debit sebesar 200 l/dtk. Pembangunana intake dilakukan
pada tahun 2013.
Unit Produksi
IPA sumber Musus ini memiliki pengolahan IPA lengkap pada unit
produksinya dan debit terpasang sebesar 50 l/dtk.
Unit Tansmisi dan Unit Distribusi
Penyadapan air permukaan Sumber Musus ini dilakukan dengan
menggunakan intake kemudiaan dialirkan ke reservoar dengan
sistem gravitasi dengan menggunakan pipa transmisi yang
Hal. 3–19
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–20
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.18
IPA Batang Musus
LOKASI IPA :
Kecamatan : Bonjol
Nagari : Ganggo Hilia
Jorong : Padang Laweh
Nama IPA : Batang Musus
Jenis IPA : IPA Lengkap
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0635846 Jarak dari jalan raya : 30 m
Selatan (Y) : 9996433 Jarak dari rumah terdekat : 20 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 30 m
Tinggi Lokal : 264 m
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
Kapasitas : 50 ltr/dtk IPA Lengkap
Sistem : Gravitasi
Kondisi : Baik
Pembuatan : 2013
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–21
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
4. Unit Kumpulan
Sumber Air Muruh
Sumber dan Intake
Sumber air baku yang digunakan Sumber Air Muruh adalah mata
air yang terletak di Jorong Kampung Melayu. Debit Sumber Air
Muruh yaitu 15 l/dtk. Broandcapetering sumber Air Muruh ini
dibangun pada tahun 1991 dengan mengunakan dana APBD.
Unit Produksi
IPA sumber Air Muruh ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 15
L/dtk. Unit produksi IPA sumber Air Muruh menggunakan
pengolahan tidak lengkap yaitu desifenksi.
Unit Tansmisi dan Unit Distribusi
Penyadapan sumber Air Muruh ini menggunakan broandcaptering
yang kemudian akan dialirkan ke reservoar dengan sistem
gravitasi. Dari reservoar air didistribusikan ke daerah pelayanan
Nagari Limo Koto, Koto Kaciak dengan menggunakan pipa yang
berdiameter nominal pipa bervariasi dari DN 25 – 150
Tabel 3.19
Sumber Air Muruh
LOKASI SUMBER AIR :
Kecamatan : Bonjol
Nagari : Limo Koto
Jorong : Kampung Melayu
Nama Sumber : Air Muruh
Jenis Sumber : Mata Air
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0635239 Jarak dari jalan raya : 2000 m
Selatan (Y) : 9993202 Jarak dari rumah terdekat : 1000 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 1000 m
Tinggi Lokal : 251 m
Hal. 3–22
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.20
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Air Muruh
Hal. 3–23
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–24
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.21
Sumber Bulakan
LOKASI SUMBER AIR :
Kecamatan : Lubuk Sikaping
Nagari : Tanjung Beringin
Jorong : IV Benteng
Nama Sumber : Sumber Bulakan
Jenis Sumber : Mata Air
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0631752 Jarak dari jalan raya : 1000 m
Selatan (Y) : 11483 Jarak dari rumah terdekat : 50 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 10 m
Tinggi Lokal : 57 m
DATA SUMBER AIR
Sumber Air Bangunan Sumber
Debit : 20 ltr/dtk Broncaptering : 500 m3
Sistem : Gravitasi Panjang : 40 m
Kondisi : Baik lebar : 20 m
Pembuatan : 1980 Tinggi : 1,5 m
SKETSA LOKASI DAN FOTO SUMBER AIR :
Hal. 3–25
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.22
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Bulakan
Hal. 3–26
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–27
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.24
IPA Kepala Bandar
LOKASI IPA :
Kecamatan : Lubuk Sikaping
Nagari : Air Manggih
Jorong : Kp Nan VI.
Nama IPA : Kepala Bandar
Jenis IPA : Prasedimentasi - Filtrasi – Reservoar
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0629649 Jarak dari jalan raya : 2000 m
Selatan (Y) : 0019366 Jarak dari rumah terdekat : 200 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 200 m
Tinggi Lokal : 526 m
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
3 3
Kapasitas : 20 ltr/dtk Prasedimentasi : 3 bak Filtrasi : 60 m Reservoar : 300 m
Sistem : Gravitasi Panjang : 10 m Panjang : 5 m panjang : 10 m
Kondisi : Cukup Baik lebar : 10 m Lebar : 5 m lebar : 3m
Pembuatan : 1997 Tinggi : 2,5 m Tinggi : 3 m tinggi : 2,5 m
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Sumber Pigariang
Sumber dan Intake
Sumber Pigariang terletak di Nagari Tanjung Beringin. Sumber Air
Baku yang digunakan Sumber Pigariang adalah air permukaan
yang berasal dari sumber Pigariang. Sumber Pigariang ini memiliki
Hal. 3–28
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
debit sebesar 200 l/dtk. Intake pada sumber ini dibangun pada
tahun 1998.
Unit Produksi
Pengolahan yang digunakan pada unit produksi IPA sumber
Pigariang merupakan pengolahan tidak lengkap, yang berupa
pengolahan prasedimentasi dan desinfeksi. Pengolahan pada IPA
Pigariang ini memiliki 3 bak prasedimentasi dengan kapasitas
reservoar sebesar 50 m3 dan kapasitas terpasang sebesar 5 l/dtk
Unit Tansmisi dan Unit Distribusi
Sumber air baku dari Sumber Pigariang disadap dengan
menggunakan intake lalu dialirkan ke reservoar dengan sistem
gravitasi dengan menggunakan pipa transmisi yang berdiameter
150 mm. Dari reservoar air didistribusikan ke daerah pelayanan
Nagari Tanjung Beringin dengan menggunakan pipa yang
berdiameter nominal pipa bervariasi dari DN 25 – 150.
Hal. 3–29
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.25
Sumber Pigariang
LOKASI SUMBER AIR :
Kecamatan : Lubuk Sikaping
Nagari : Tanjung Beringin
Jorong : IV Benteng
Nama Sumber : Pigariang
Jenis Sumber : Air Permukaan
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0634355 Jarak dari jalan raya : 1500 m
Selatan (Y) : 0011432 Jarak dari rumah terdekat : 50 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 200 m
Tinggi Lokal : 567 m
DATA SUMBER AIR
Sumber Air Bangunan Sumber
Debit : 200 ltr/dtk Intake
Sistem : Gravitasi
Kondisi : Cukup Baik
Pembuatan : 1998
SKETSA LOKASI DAN FOTO SUMBER
Hal. 3–30
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.26
IPA Pigariang
LOKASI IPA :
Kecamatan : Lubuk Sikaping
Nagari : Tanjung Beringin
Jorong : IV Benteng
Nama IPA : Pigariang
Jenis IPA : Prasedimentasi – Reservoar
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0633962 Jarak dari jalan raya : 20 m
Selatan (Y) : 0011343 Jarak dari rumah terdekat : 20 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 20 m
Tinggi Lokal : 551
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
3
Kapasitas : 5 ltr/dtk Prasedimentasi : 3 bak Reservoar : 50 m
Sistem : Gravitasi Panjang :2 m panjang : 4
Kondisi : Kurang Baik lebar :5m lebar :5m
Pembuatan : 1997 Tinggi : 1,5 m tinggi :3m
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–31
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.27
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Pigariang
Sumber Jambak
Sumber dan Intake
Sumber Jambak merupakan air permukaan yang berasal dari mata
air Jambak. Sumber Jambak disadap melalui intake yang dibangun
pada tahun 2001. Sumber Jambak ini memiliki debit sebesar 5
l/dtk.
Unit Produksi
Pengolahan yang digunakan pada unit produksi IPA sumber
Jambak adalah pengolahan tidak lengkap. Pengolahan yang
digunakan berupa pengolahan desinfeksi dengan kapasitas
terpasang sebesar 1,5 l/dtk
Hal. 3–32
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–33
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.28
Sumber Jambak
LOKASI SUMBER AIR :
Kecamatan : Lubuk Sikaping
Nagari : Jambak
Jorong : Caniago
Nama Sumber : Jambak
Jenis Sumber : Air Permukaa
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0628097 Jarak dari jalan raya : 3500 m
Selatan (Y) : 0013427 Jarak dari rumah terdekat : 400 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 400 m
Tinggi Lokal : 528 m
DATA SUMBER AIR
Sumber Air Bangunan Sumber
Debit : 5 ltr/dtk Intake
Sistem : Gravitasi
Kondisi : Kurang Baik
Pembuatan : 2001
SKETSA LOKASI DAN FOTO SUMBER
Hal. 3–34
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.29
IPA Jambak
LOKASI IPA :
Kecamatan : Lubuk Sikaping
Nagari : Jambak
Jorong : Caniago
Nama IPA : Jambak
Jenis IPA : Reservoar
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0628097 Jarak dari jalan raya : 3500 m
Selatan (Y) : 0013427 Jarak dari rumah terdekat : 400
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 400 m
Tinggi Lokal : 528 m
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
3
Kapasitas : 1,5 ltr/dtk Reservoar : 30 m
Sistem : Gravitasi Panjang :6 m
Kondisi : Kurang Baik lebar :3m
Pembuatan : 2001 Tinggi : 2,5 m
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–35
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.30
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Jambak
Hasil
*) Kadar **)) Kadar
No Parameter Unit Pemeriksaan
Maksimum Maksimum
1 2
A. FISIKA
1 Bau - Tidak Berbau Tidak Berbau TB B
2 Jumlah Zat Terlarut
mg/L 1500 500 52,1 57,5
(TDS)
3 Kekeruhan NTU 25 5 0,93 0,53
4 Rasa - Tidak Berasa Tidak Berasa TR R
5 Suhu °C ± 3° Temp Udara ± 3° Temp Udara 22,6 2,5
6 Warna TCU 50 15 2,5 7,5
B. KIMIA ANORGANIK
1 Arsen (As) mg/L 0,1 0,01
2 Besi (Fe) mg/L 1 0,3 0,02 0,01
3 Fluorida (F) mg/L 1,5 1,5
4 Kesadahan (CACO3) mg/L 500 500 54 48
5 Klorida mg/L 600 250
6 Kromium (VI) mg/L 0,05 0,05
7 Mangan (Mn) mg/L 0,5 0,4 0,01 <0,01
8 Nitrat sebagai N (NO3-N) mg/L 10 50 3,16 2,73
9 Nitrit sebagai N ( NO2-N) mg/L 1,0 3,0 0,01 0,01
10 pH - 6,5 - 9 6,5 - 8,5 8,7 9,0
11 Seng (Zn) mg/L - 3,0
12 Sianida (CN-) mg/L 0,07 0,07
13 Sulfat (SO4-) mg/L 400 250 0,01 0,01
14 Chlorine mg/L - 5,0 - 3,9
C. KIMIA ORGANIK
1 Detergen mg/L 0,2 0,2
2 Zat Organik (KMnO4) mg/L 10 10 1,87 3,75
Hal. 3–36
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–37
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.32
IPA Sungai Landai
LOKASI IPA :
Kecamatan : Lubuk Sikaping
Nagari : Tanjung Baringin
Jorong : VI Bantuang Baririk
Nama IPA : Sungai Landai
Jenis IPA : IPA Lengkap
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0628654 Jarak dari jalan raya : 20 m
Selatan (Y) : 0011154 Jarak dari rumah terdekat : 20 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 20 m
Tinggi Lokal : 632
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
3
Kapasitas : 60 ltr/dtk Bunker : 60 L/dtk Reservoar : 300 m
Sistem : Gravitasi panjang : 10 m diameter : 10 m
Kondisi : Baik lebar :5m tinggi : 3,5 m
Pembuatan : 2014 tinggi :3m
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–38
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Sumber Piudang
Sumber dan Intake
Sumber air baku yang terletak di Nagari Tanjung Beringin ini
adalah sumber air baku yang merupakan air permukaan yang
berasal dari mata air Piudang. Debit yang dimiliki Sumber Piudang
adalah sebesar 20 l/dtk. Intake pada sumber ini dibangun pada
tahun 2009.
Unit Produksi
Unit produksi IPA sumber Piudang menggunakan pengolahan
tidak lengkap yaitu prasedimentasi dan desifenksi. IPA ini memiliki
kapasitas terpasang sebesar 5 l/dtk. Sementara itu kapasitas
prasedimentasinya sebesar 5 l/dtk dan kapasitas reservoar
sebesar 10 m3.
Unit Tansmisi dan Unit Distribusi
Sumber air baku dari Sumber Piudang disadap dengan
menggunakan intake lalu dialirkan ke reservoar dengan sistem
gravitasi dengan menggunakan pipa transmisi yang berdiameter
75 mm. Dari reservoar air didistribusikan ke daerah pelayanan
Perumnas Aro Permai, Nagari Tanjung Beringin dengan
berdiameter nominal pipa bervariasi dari DN 25 – 75.
Hal. 3–39
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.33
Sumber Piudang
LOKASI SUMBER AIR :
Kecamatan : Lubuk Sikaping
Nagari : Tanjung Baringin
Jorong : IV Benteng
Nama Sumber : Piudang
Jenis Sumber : Air Permukaan
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0631436 Jarak dari jalan raya : 1600 m
Selatan (Y) : 0010546 Jarak dari rumah terdekat : 400 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 500 m
Tinggi Lokal : 534
DATA SUMBER AIR
Sumber Air Bangunan Sumber
Debit : 20 ltr/dtk Intake
Sistem : Gravitasi
Kondisi : Baik
Pembuatan : 2009
SKETSA LOKASI DAN FOTO SUMBER
Hal. 3–40
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.34
IPA Piudang
LOKASI IPA :
Kecamatan : Lubuk Sikaping
Nagari : Tanjung Baringin
Jorong : IV benteng
Nama IPA : Piudang
Jenis IPA : Prasedimentasi - Reservoar
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0631454 Jarak dari jalan raya : 1600 m
Selatan (Y) : 0010565 Jarak dari rumah terdekat : 400 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 500 m
Tinggi Lokal : 521
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
3
Kapasitas : 5 ltr/dtk Prasedimentasi : 5 L/dtk Reservoar : 10 m
Sistem : Gravitasi Panjang :1 m panjang : 2 m
Kondisi : Baik lebar :2m lebar :3m
Pembuatan : 2009 Tinggi : 2,5 m tinggi : 2,5 m
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–41
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.22
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Piudang
Hal. 3–42
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
6. Unit Petok
Sumber Batang Petok
Sumber dan Intake
Sumber air baku yang digunakan Sumber Batang Petok adalah air
permukaan yang terletak di Jorong Petok. Debit Sumber Batang
Petok yaitu 10 l/dtk. Broandcaptering pada Sumber Batang Petok
ini dibangun pada tahun 2003.
Unit Produksi
Unit produksi IPA sumber Batang Petok menggunakan pengolahan
tidak lengkap yaitu prasedimentasi dan desifenksi. IPA ini memiliki
kapasitas terpasang sebesar 10 l/dtk.
Unit Tansmisi dan Unit Distribusi
Sumber air baku dari Sumber Batang Petok disadap dengan
menggunakan broundcaptering lalu dialirkan ke reservoar dengan
sistem gravitasi dengan menggunakan pipa transmisi yang
berdiameter 150 mm. Dari reservoar air didistribusikan ke daerah
pelayanan Nagari Panti Selatan dengan menggunakan pipa yang
berdiameter nominal pipa bervariasi dari DN 25 – 150
Hal. 3–43
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.36
Sumber Batang Petok
LOKASI SUMBER AIR :
Kecamatan : Panti
Nagari : Panti Selatan
Jorong : Petok
Nama Sumber : Batang Petok
Jenis Sumber : Mata Air
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0616437 Jarak dari jalan raya : 2200 m
Selatan (Y) : 0031239 Jarak dari rumah terdekat : 900 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 1100 m
Tinggi Lokal : 862
Hal. 3–44
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.37
IPA Batang Petok
LOKASI IPA :
Kecamatan : Panti
Nagari : Panti Selatan
Jorong : Petok
Nama IPA : Batang Petok
Jenis IPA : Broandcaptering - Prasedimentasi – Reservoar
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0616437 Jarak dari jalan raya : 2200 m
Selatan (Y) : 0031239 Jarak dari rumah terdekat : 900 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 1100 m
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
3
Kapasitas : 10 l/dtk Prasedimentasi : 10 l/dtk Reservoar : 20 m
Sistem : Gravitasi panjang : 10 m panjang :4m
Kondisi : Cukup Baik lebar :4m lebar :5m
Pembuatan : 2013 tinggi : 2,5 m tinggi : 2,5 m
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–45
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.38
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Batang Petok
7. Unit Panti
Sumber Batu Hampa
Sumber dan Intake
Sumber air baku Batu Hampa ini memiliki debit sumber sebesar 50
l/dtk. Sumber air baku yang digunakan Sumber Batu Hampa
adalah air permukaan yang terletak di Jorong Batu Hampa. Intake
sumber Batu Hampa dibangun pada tahun 1993 dengan
mengunakan dana APBD.
Unit Produksi
Pengolahan pada unit produksi IPA sumber Batu Hampa ini hanya
menggunakan pengolahan tidak lengkap yaitu prasedimentasi,
Hal. 3–46
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–47
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.40
IPA Batu Hampa
LOKASI IPA :
Kecamatan : Panti
Nagari : Panti
Jorong : Batu Hampa
Nama IPA : Batu Hampa
Jenis IPA : Prasedimentasi - Filtrasi - Reservoar
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0613848 Jarak dari jalan raya : 5000 m
Selatan (Y) : 0038769 Jarak dari rumah terdekat : 20 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 4000 m
Tinggi Lokal : 571 m
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
3
Kapasitas : 10 ltr/dtk Reservoar : 10 m
Sistem : Gravitasi Panjang :4 m
Kondisi : Cukup Baik lebar :3m
Pembuatan : 2013 Tinggi : 2,5 m
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–48
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.41
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Batu Hampa
Hal. 3–49
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
8. Unit Cubadak
Sumber Paraman Kakar
Sumber dan Intake
Sumber Paraman Kakar yang memiliki debit sebesar 35 l/dtk ini
merupakan sumber air baku yang berasal dari air permukaan yang
terletak di Jorong Tanah Putih.
Unit Produksi
Pengolahan yang digunakan pada unit produksi IPA sumber
Paraman Kakar adalah pengolahan sederhana. IPA ini memiliki
kapasitas terpasang sebesar 5 l/dtk.
Unit Tansmisi dan Unit Distribusi
Sumber air baku dari Sumber Paraman Kakar disadap dengan
menggunakan intake lalu dialirkan ke reservoar dengan sistem
gravitasi dengan menggunakan pipa transmisi yang berdiameter
100 mm. Dari reservoar air didistribusikan ke daerah pelayanan
Nagari Cubadak dengan menggunakan pipa yang berdiameter
nominal pipa bervariasi dari DN 25 – 100.
9. Unit Sontang
Sumber Ulu Sontang
Sumber dan Intake
Air permukaan yang terletak di Jorong Ulu Sontang merupakan
sumber air baku yang digunakan Sumber Ulu Sontang. Sumber ini
memiliki debit sebesar 800 l/dtk. Intake sumber Ulu Sontang
dibangun pada tahun 2006.
Unit Produksi
Pengolahan yang digunakan pada unit produksi IPA sumber Ulu
Sontang adalah pengolahan IPA lengkap. IPA ini memiliki kapasitas
terpasang sebesar 10 l/dtk. IPA dari sumber Ulu Sontang ini
terletak pada Jorong Ulu Sontang juga.
Hal. 3–50
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.42
Sumber Ulu Sontang
LOKASI SUMBER AIR :
Kecamatan : Padang Gelugur
Nagari : Persiapan Sontang
Jorong : Ulu Sontang
Nama Sumber : Ulu Sontang
Jenis Sumber : Air Permukaan
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0612974 Jarak dari jalan raya : 4100 m
Selatan (Y) : 0047752 Jarak dari rumah terdekat : 1600 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 1850 m
Tinggi Lokal : 395
Hal. 3–51
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.43
IPA Ulu Sontang
LOKASI IPA :
Kecamatan : Padang Gelugur
Nagari : Persiapan Sontang
Jorong : Ulu Sontang
Nama IPA : Ulu Sontang
Jenis IPA : IPA Lengkap
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0612885 Jarak dari jalan raya : 3050 m
Selatan (Y) : 0047660 Jarak dari rumah terdekat : 500 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 750 m
Tinggi Lokal : 346 m
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
Kapasitas : 10 ltr/dtk IPA Lengkap
Sistem : Gravitasi
Kondisi : Baik
Pembuatan : 2006
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–52
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.44
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Ulu Sontang
Hal. 3–53
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–54
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.46
IPA Mudiak Tampang
LOKASI IPA :
Kecamatan : Rao
Nagari : Taruang-taruang
Jorong : Pacuan Nagari
Nama IPA : Mudiak Tampang
Jenis IPA : IPA Lengkap
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0611076 Jarak dari jalan raya : 3200 m
Selatan (Y) : 0060273 Jarak dari rumah terdekat : 1000 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 20 m
Tinggi Lokal : 468 m
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
Kapasitas : 20 l/dtk IPA Lengkap
Sistem : Gravitasi
Kondisi : Baik
Pembuatan : 2014
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–55
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–56
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.47
Sumber Anak Air Jilatang
LOKASI SUMBER AIR :
Kecamatan : Rao
Nagari : Taruang-taruang
Jorong : Pacuan Nagari
Nama Sumber : Anak Air Jilatang
Jenis Sumber : Air Permukaan
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0611076 Jarak dari jalan raya : 47500 m
Selatan (Y) : 0060273 Jarak dari rumah terdekat : 3500 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung terdekat : 2500 m
Tinggi Lokal : 571 m
Hal. 3–57
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.48
IPA Air Jilatang
LOKASI IPA :
Kecamatan : Rao
Nagari : Taruang-taruang
Jorong : Pacuan Nagari
Nama IPA : Air Jilatang
Jenis IPA : Intake- Prasedimentasi - Bak Pengendap –
Reservoar
KOORDINAT PENGAMATAN (Datum : WGS 1984)
Koordinat Nasional (UTM) Lokasi
Timur (X) : 0611299 Jarak dari jalan raya : 3200 m
Selatan (Y) : 0060319 Jarak dari rumah : 1000 m
Zone UTM : 47 Jarak dari jalan lingkung : 50 m
Tinggi : 363 m
Lokal
DATA IPA
IPA Bangunan IPA
Kapasitas : 60 ltr/dtk Prasedimentasi : 6 bak Pengendap : 3 bak Reservoar : 8 bak
Sistem : Gravitasi Panjang : 20 m panjang : 20 m panjang : 10 m
Kondisi : Cukup Baik lebar :8m lebar :8m lebar : 10 m
Pembuatan : Tinggi : 1,5 m tinggi : 1,5 m Tinggi : 2,5 m
SKETSA LOKASI DAN FOTO IPA
Hal. 3–58
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.49
Hasil Uji Air Baku dan Air Distribusi Mudiak Tampang
Hal. 3–59
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.50
Panjang Pipa Distribusi, Transmisi, dan Tersier di Kabupaten Pasaman
Pipa Transmisi Pipa Distribusi
No Nama Unit
Jenis D L (m) Jenis D L(m)
DCIP 250 - HDPE 200 -
ACP 250 - PVC 250 5.666
ACP 200 - PVC 200 -
DCIP 200 - GI 250 -
PVC 200 - GI 200 -
1 Tigo Nagari GI 200 - PVC 150 -
ACP 150 - GI 150 -
PVC 150 500 PVC 100 -
GI 150 - GI 100 -
PVC 100 - PVC 75 60
GI 100 - GI 75 -
DCIP 250 - HDPE 200 -
ACP 250 - PVC 250 -
ACP 200 - PVC 200 -
DCIP 200 - GI 250 -
PVC 200 - GI 200 -
2 Simpati GI 200 - PVC 150 -
ACP 150 - GI 150 -
PVC 150 200 PVC 100 1.500
GI 150 - GI 100 560
PVC 100 - PVC 75 -
GI 100 GI 75 -
DCIP 250 - HDPE 200 -
ACP 250 - PVC 250 -
ACP 200 - PVC 200 -
DCIP 200 - GI 250 -
PVC 200 - GI 200 -
3 Bonjol GI 200 - PVC 150 1.204
ACP 150 - GI 150 -
PVC 150 - PVC 100 2.709
GI 150 - GI 100 -
PVC 100 - PVC 75 -
GI 100 500 GI 75 -
DCIP 250 - HDPE 200 -
ACP 250 - PVC 250 -
ACP 200 - PVC 200 -
DCIP 200 - GI 250 -
PVC 200 - GI 200 -
4 Kumpulan GI 200 - PVC 150 -
ACP 150 - GI 150 -
PVC 150 200 PVC 100 3.500
GI 150 - GI 100 2.560
PVC 100 - PVC 75 -
GI 100 3.500 GI 75 -
Hal. 3–60
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–61
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–62
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.52
Distribusi Perpipaan Kabupaten Pasaman Tahun 2010 - 2013
NO Tahun Total distribusi
1 2010 3.004.798
2 2011 3.042.500
3 2012 3.043.328
4 2013 3.235.593
Sumber : PDAM Kabupaten Pasaman, 2014
Hal. 3–64
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.53
Air Terjual Perpipaan Kabupaten Pasaman Tahun 2010 - 2013
NO Tahun Total Terjual
1. 2010 2.403.838
2. 2011 2.434.000
3. 2012 2.434.662
4. 2013 2.478.219
Sumber : PDAM Kabupaten Pasaman, 2014
Tabel 3.54
Produksi, Distribusi, dan Terjual Perpipaan Kabupaten Pasaman Tahun
2010 - 2013
NO Tahun Total Produksi Total distribusi Total Terjual
1 2010 3.004.798 3.004.798 2.403.838
2 2011 3.042.500 3.042.500 2.434.000
3 2012 3.043.328 3.043.328 2.434.662
4 2013 3.301.625 3.235.593 2.478.219
Sumber : PDAM Kabupaten Pasaman, 2014
F. Tingkat Kehilangan Air
Produksi air bersih, air yang didistribusikan PDAM Kabupaten Pasaman dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan. Persentase kehilangan air pada
PDAM Unit Kabupaten Pasaman cukup besar sekitar 25% pada tahun 2013.
Penurunan jumlah kehilangan air ini dikarenakan dengan berfungsinya
water meter induk dan perbaikan-perbaikan pada sistim jaringan pipa yang
mengalami kebocoran.
Jaringan pipa sebagian besar sudah tua, dibangun pada 1980 sampai
dengan awal 1990. Jaringan yang sudah tua tersebut menyebabkan
terjadinya kebocoran air. Kehilangan air juga disebabkan oleh tidak
berfungsi dengan baiknya water meter, masih banyak yang rusak dan loss.
Tabel 3.55
Tingkat Kehilangan Air Perpipaan Kabupaten Pasaman Tahun 2010 - 2013
NO Tahun Jumlah Air yang Hilang
1. 2010 600.960
2. 2011 608.500
3. 2012 608.661
4. 2013 825.406
Sumber : PDAM Kabupaten Pasaman, 2014
Hal. 3–65
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–66
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–67
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
fisik yang terdiri dari manajemen, teknis dan pengembangan sumber daya
manusia.
Program WSLIC-3/PAMSIMAS merupakan salah satu program dan aksi
nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia, untuk
meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare
dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
Ruang lingkup kegiatan Program WSLIC-III/PAMSIMAS mencakup lima
komponen proyek yaitu :
a. Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan Lokal;
b. Peningkatan Kesehatan dan Perilaku Higienis dan Pelayanan Sanitasi;
c. Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum;
d. Insentif untuk Desa / Kelurahan dan Kabupaten / Kota; dan
e. Dukungan Pelaksanaan dan Manajemen Proyek.
Hal. 3–68
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–69
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–70
Kondisi penyediaan air minum eksisting
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–71
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.56
Hal. 3–72
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–73
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–74
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–75
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–76
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–77
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–78
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.57
Rekapitulasi Data Teknis SPAM Program PAMSIMAS I dan II Kabupaten Pasaman
*Desa KAPASITAS ( l/dtk) SR-KU (Unit) Penduduk Terlayani
KABUPATEN/KOTA Tahun
Lokasi
/KECAMATAN Kegiatan Terpasang Terpakai Idle S.R K.U Jiwa KK
PAMSIMAS
KABUPATEN
9 Lokasi 2008 51 8 43 554 58 5,114 1,178
PASAMAN
14 Lokasi 2009 118 11 107 731 92 7,658 1,792
12 Lokasi 2010 438 7 431 731 71 10,794 2,465
13 Lokasi 2011 142 12 130 321 72 6,552 1,419
14 Lokasi 2012 178 10 168 969 23 7,107 1,752
12 Lokasi 2013 159 15 144 465 19 11,030 2,206
Total 1086 63 1023 3771 335 48,255 10,812
Sumber : PAMSIMAS 2014
Hal. 3–79
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–81
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–83
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–84
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–85
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.63
Persentase Tingkat Pendidikan
Tk Pendidikan Jumlah %
SD 497 50
SMP 188 19
SMA 198 20
PT 117 12
Total 1,000 100
Sumber : Hasil Survei & Analisis Konsultan, Tahun 2014
Hal. 3–86
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
B. Tingkat Pendapatan
Secara umum, pendapatan penduduk di wilayah studi cukup bervariasi.
Persentase pendapatan penduduk di wilayah studi dilihat pada Tabel 3.64
Tabel 3.64
Persentase Pendapatan
C. Jenis Pekerjaan
Sedangkan data hasil survey mengenai jenis pekerjaan masyarakat di daerah
studi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.65
Jenis Pekerjaan.
Pekerjaan Jumlah %
Pegawai Negeri 101 10
Pegawai Swasta 74 7
Pedagang Kecil 111 11
Pedagang Besar 11 1
Nelayan - -
Buruh Nelayan - -
Buruh Tani 41 4
Petani Pemilik 613 61
Pensiunan 3 0
Lain-lain 46 5
Total 1,000 100
Sumber : Hasil Survei & Analisis Konsultan, Tahun 2014
Hal. 3–88
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–89
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–90
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.68
Sumber Air untuk Mandi, Mencuci dan lain-lain
Sumber Jumlah %
Sumur 371 37
Air Hujan - -
Sungai/Kali 128 13
PDAM 362 36
Depot/Isi Ulang - -
Pamsimas 97 10
Mata Air 30 3
PAM 12 1
Total 1,000 100
Sumber : Hasil Survei & Analisis Konsultan, Tahun 2014
Hal. 3–91
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Gambar 3.10 Sumber Air untuk Mandi, Mencuci dan Lain-lain di Kabupaten
Pasaman Tahun 2014
Berdasarkan hasil survey terhadap kepuasan terhadap sumber air yang
digunakan, sebesar 45% yang sudah puas dan mudah memperoleh air dari
sumbernya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.69
Tabel 3.69
Kepuasan Terhadap Sumber Air Yang Digunakan
Hal. 3–92
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 3–93
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 3.71
Alasan Tidak Memanfaatkan Pelayanan PAM/PDAM
melalui Sambungan Rumah
Jawaban Jumlah %
Biaya terlalu mahal 44 55
Kualitas air tidak baik 5 6
Kuantitas air tidak stabil 13 16
Ketiga-tiganya 18 23
Total 80 100
Sumber : Hasil Survei & Analisis Konsultan, Tahun 2014
Hal. 3–94
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM EKSISTING
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Gambar 3.14 Jenis Sambungan yang dipakai di Kabupaten Pasaman Tahun 2014
Hal. 3–95
Bab
Standar / Kriteria
perencanaan
Hal. 4–1
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
4.1.1 Domestik
Berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 18 Tahun 2007, standar tingkat
konsumsi dan pemakaian air rumah tangga sesuai dengan kategori kota
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Kriteria Penghitungan Jumlah Kebutuhan Domestik
Kategori Sistem Air Minum
Uraian Satuan
Metro K. Besar K. Sedang K. Kecil IKK Pedesaan
Jumlah Penduduk Ribu 500-
>1.000 100-500 20-100 3-20 <3
Jiwa 1.000
Konsumsi
- SR L/org/hr 190 170 150 130 100 -
- HU L/org/hr 60 60 60 60 30 30
Rasio SR:HU Jiwa 90:10 90:10 90:10 90:10 80:20 0:100
Jumlah Org
- SR Jiwa 6 6 5 5 5 0
- HU Jiwa 100 100 100 100 50 50
Sumber : Permen PU Nomor 18 Tahun 2007
Hal. 4–2
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–3
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–4
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 4.4
Kriteria Dasar Penghitungan Kebocoran
Kategori Sistem Air Minum
Uraian Satuan K. K.
Metro K. Besar IKK Pedesaan
Sedang Kecil
% dari
Tingat
keb. Air 20 20 20 20 20 20
kebocoran
total
Sumber : Permen PU Nomor 18 Tahun 2007
Hal. 4–5
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–7
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
V C . R.S
dimana:
Q = debit (m³/detik)
A = luas penampang basah (m²)
R = jari-jari hidrolik (m)
S = kemiringan/slope
157,6
C koefisien Chezy
m
1
R
Dimana :
m = koefisien Bazin
Hal. 4–8
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–9
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–10
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–11
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–12
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–13
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 4.5
Kriteria Pipa Transmisi
Hal. 4–14
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 4.6
Besar Debit dan Jumlah Pompa
Debit (m3/hari) Jumlah Pompa Total Unit
Sampai 2.800 1 (1) 2
2.500 – 10.000 2 (1) 3
Lebih dari 90.000 Lebih dari 3 (1) Lebih dari 4
Sumber : Permen PU Nomor 18 Tahun 2007
Tabel 4.7
Ketentuan Teknis Pipa Transmisi
Perencanaan Jalur Pipa
Penentuan Dimensi Pipa Bahan Pipa (SNI)
Transmisi
1. Jalur pipa sependek 1. Pipa harus 1. Spesifikasi pipa PVC
mungkin; direncanakan untuk mengikuti standar SNI
2. Menghindari jalur yang mengalirkan debit 03-6419-2000 tentang
mengakibatkan maksimum harian; Spesifikasi Pipa PVC
konstruksi sulit dan 2. Kehilangan tekanan bertekanan
mahal; dalam pipa tidak berdiameter 110-315
3. Tinggi hidrolis pipa lebih air 30% dari mm untuk Air Bersih
minimum 5 m di atas total tekanan statis dan SK SNI S-20-1990-
pipa, sehingga cukup (head statis) pada 2003 tentang
menjamin operasi air sistem transmisi Spesifikasi Pipa PVC
valve; dengan pemompaan. untuk Air Minum.
4. Menghindari Untuk sistem 2. SNI 06-4829-2005
perbedaan elevasi yang gravitasi, kehilangan tentang Pipa
terlalu besar sehingga tekanan maksimum 5 Polietilena Untuk Air
tidak ada perbedaan m/1000 m atau Minum;
kelas pipa. sesuai dengan 3. Standar BS 1387-67
spesifikasi teknis pipa untuk pipa baja kelas
medium.
4. Fabrikasi pipa baja
harus sesuai dengan
AWWA C 200 atau SNI-
07-0822-1989 atau SII
2527-90 atau JIS G
3452 dan JIS G 3457.
5. Standar untuk pipa
ductile menggunakan
standar dari ISO 2531
dan BS 4772.
Hal. 4–15
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–16
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 4.8
Kegiatan Penyusunan Rencana Teknik Unit Produksi
Hal. 4–17
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–18
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
c. Jaringan pipa didesain pada jalur yang ditentukan dan digambar sesuai
dengan zona pelayan yang di tentukan dari jumlah konsumen yang akan
dilayani, penggambaran dilakukan skala maksimal 1:5.000.
Tabel 4.9
Kriteria Pipa Distribusi
Hal. 4–20
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
3. Bahan Pipa
Pemilihan bahan pipa bergantung pada pendanaan atau investasi yang
tersedia. Hal yang terpenting adalah harus dilaksanakannya uji pipa
yang terwakili untuk menguji mutu pipa tersebut. Tata cara
pengambilan contoh uji pipa yang dapat mewakili tersebut harus
memenuhi persyaratan teknis dalam SNI 06-2552-1991 tentang
Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC Untuk Air Minum, atau
standar lain yang berlaku.
Hal. 4–21
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–22
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tipe katup yang dapat dipakai pada jaringan pipa distribusi adalah
Katup Gerbang (Gate Valve) dan Katup kupu-kupu (Butterly Valve).
b. Katup penguras (Wash Out/Blow Off)
Dipasang pada tempat-tempat yang relatif rendah sepanjang jalur
pipa, ujung jalur pipa yang mendatar dan menurun dan titik awal
jembatan
c. Katup Udara (Air Valve)
Dipasang pada titik tertinggi di sepanjang pipa distribusi, di
jembatan pipa dengan perletakan ¼ panjang bentang pipa dari arah
aliran, pada jalur lurus setiap jarak tertentu.
d. Hidran Kebakaran
Dipasang pada jaringan pipa distribusi dengan jarak antar hidran
maksimum tidak boleh lebih dari 300 m di depan gedung
perkantoran kran komersil.
e. Bak Pelepas Tekan (BPT)
Bak pelepas tekan (BPT) merupakan salah satu bangunan penunjang
pada jaringan transmisi atau pipa distribusi. BPT berfungsi untuk
menghilangkan tekanan lebih yang terdapat pada aliran pipa, yang
dapat mengakibatkan pipa pecah.
f. Jembatan Pipa
a) Merupakan bagian dari pipa transmisi atau pipa distribusi yang
menyeberang sungai/saluran atau sejenis, di atas permukaan
tanah/sungai.
b) Pipa yang digunakan untuk jembatan pipa disarankan
menggunakan pipa baja atau pipa Ductile Cast Iron (DCIP).
c) Sebelum bagian pipa masuk dilengkapi gate valve dan wash
out.
d) Dilengkapi dengan air valve yang diletakkan pada jarak 1/4
bentang dari titik masuk jembatan pipa.
Hal. 4–23
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
g. Syphon
Merupakan bagian dari pipa transmisi atau pipa distribusi
yang menyeberang di bawah dasar sungai/saluran.
Pipa yang digunakan untuk syhpon disarankan
menggunakan pipa baja atau pipa Ductile Cast Iron (DCIP).
Bagian pipa masuk dan keluar pada syphon, dibuat miring
terhadap pipa transmisi atau pipa distribusi membentuk
sudut 45 derajat dan diberi blok beton penahan sebagai
pondasi.
Bagian pipa yang menyeberang/berada di bawah dasar
sungai/saluran harus diberi pelindung.
h. Manhole
1. Manhole diperlukan untuk inspeksi dan perbaikan terhadap
perlengkapan-perlengkapan tertentu pada jaringan
distribusi.
2. Ditempatkan pada tempat-tempat pemasangan meter air,
pemasangan katup, dan sebagainya.
i. Thrust Block
1. Berfungsi sebagai pondasi bantalan/dudukan
perlengkapan pipa seperti bend, tee, Katup (valve) yang
berdiameter lebih besar dari 40 mm.
2. Dipasang pada tempat-tempat dimana perlengkapan
pipa dipasang yaitu pada:
Belokan pipa.
Persimpangan/percabangan pipa.
Sebelum dan sesudah jembatan pipa, syphon.
Perletakan valve/katup.
3. Dibuat dari pasangan batu atau beton bertulang.
Hal. 4–24
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–25
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–26
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 4.11
Kriteria Utama Penyusunan RISPAM
Jenis Kota
No Kriteria Teknis
Metro Besar Sedang Kecil
1 Jenis Rencana Induk Rencana Induk Rencana Induk -
Perencanaan
2 Horison 20 thn 15-20 thn 15-20 thn 15-20 thn
Perencanaan
3 SumberAir Baku Investigasi Investigasi Identifikasi Identifikasi
4 Pelaksana Penyediaa Penyediaa Penyediaa Penyediaa
jasa/ jasa/ jasa/ jasa/
Penyelenggara Penyelenggara Penyelenggara Penyelenggara
/ Pemda / Pemda / Pemda / Pemda
5 Peninjauan Per 5 thn Per 5 thn Per 5 thn Per 5 thn
Ulang
6 Penanggungjaw Penyelenggara Penyelenggara Penyelenggara Penyelenggara
ab / Pemda / Pemda / Pemda / Pemda
7 Sumber - Hibah LN - Hibah LN - Hibah LN - Pinjaman LN
Pendanaan - Pinjaman LN - Pinjaman LN - Pinjaman LN - APBD
- Pinjaman - Pinjaman DN - Pinjaman DN
DN - APBD - APBD
- APBD - PDAM - PDAM
- PDAM - Swasta - Swasta
- Swasta
Sumber : Permen PU No. 18 Tahun 2007
Pembagian jenis klasifikasi wilayah ditentukan berdasarkan data jumlah
penduduk. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Kabupaten Pasaman
pada tahun 2013, diketahui jumlah penduduk kabupaten tersebut adalah
sebesar 263.838 jiwa. Dengan total jumlah penduduk tersebut, wilayah
Kabupaten Pasaman tergolong ke dalam kategori wilayah Kota Sedang
dengan range jumlah penduduk berkisar 100.000 – 500.000 jiwa.
Tabel 4.12
Kategori Wilayah
No. Kategori Wilayah Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Rumah (Buah)
Hal. 4–27
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–28
STANDAR /KRITERIA PERENCANAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 4–29
Bab
Hal. 5–1
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–2
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–3
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–4
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–5
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 5.1
Rencana Pembagian Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Pasaman
Satuan Wilayah
Kecamatan PeranKawasan
Pembangunan
Pusat Kegiatan Lubuk Sikaping ◙ Pusat Pemerintahan.
Lokal ◙ Pengembangan perumahan kepadatan
( PKL ) sedang.
◙ Pengembangan pendidikan terpadu.
◙ Perdagangan dan jasa skala sub
regional
◙ Kesehatan
◙ Perhubungan
◙ Pertanian
◙ Perikanan darat
Pusat Kegiatan - Rao ◙ Perdagangan dan jasa skala sub
Lokal - Panti regional
dipromosikan - Bonjol ◙ Pusat pelayanan sosial
( PKLp ) ◙ Pusat pelayanan tersier jasa
pemerintahan
◙ Pertanian
◙ Peternakan
◙ Permukiman
◙ Perkebunan
◙ Permukiman skala sedang dan besar
dengan kepadatan sedang.
◙ Pertambangan
◙ Pariwisata
Pusat Pelayanan - II Koto ◙ Perdagangan dan jasa skala sub
Kawasan - III Nagari regional
( PPK ) - Padang Gelugur ◙ Pusat pelayanan sosial
- SimpangAlahanMati ◙ Pusat pelayanan tersier jasa
- MapatTunggul Selatan pemerintahan
- Rao Selatan ◙ Pengembangan industri skala regional
- Rao Utara ◙ Pertanian
◙ Peternakan
◙ Permukiman
◙ Perkebunan
◙ Permukiman skala sedang dan besar
dengan kepadatan sedang.
◙ Pertambangan
◙ Pariwisata
Pusat Pelayanan - MapatTunggul ◙ Permukiman kepadatan rendah
Lingkungan ◙ Pariwisata
( PPL) ◙ Pertanian
◙ Peternakan
◙ Perikanan
Sumber : RTRW Kabupaten Pasaman 2010-2030
Hal. 5–6
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–8
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–9
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–10
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–11
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–12
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–13
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–14
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–15
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tahun
No Uraian Satuan
2015 2020 2025 2030 2035
A Kependudukan
1 Jumlah Penduduk Kota Jiwa 23,954 27,635 31,881 36,780 42,432
2 Pelayanan penduduk % 45 65 75 80 90
3 Penduduk Terlayani Jiwa 10,863 17,963 23,911 29,424 38,188
KEBUTUHAN DOMESTIK
4 Pelayanan SR % 60 70 80 90 100
jiwa 6,518 12,574 19,129 26,482 38,188
jiwa/sb 5 5 5 5 5
Jlh SR 1,304 2,515 3,826 5,296 7,638
* Pemakaian Air Lt/org/hr 130.00 120.00 120.00 120.00 120.00
Lt/sb/hr 650.00 600.00 600.00 600.00 600.00
Lt/det 9.81 17.46 26.57 36.78 53.04
5 Pelayanan KU / HU % 40.00 30.00 20.00 10.00 -
jiwa 4,345.20 5,388.90 4,782.20 2,942.40 -
Pemakaian Air Lt/org/hr 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00
Lt/det 1.51 1.87 1.66 1.02 -
6 Total Domestik Lt/det 11.32 19.34 28.23 37.80 53.04
KEBUTUHAN NON DOMESTIK
7 Total Non Domestik % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00
Lt/det 2.26 3.87 5.65 7.56 10.61
Hal. 5–16
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 5.8
Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kecamatan Dua Koto
Tahun
No Uraian Satuan
2015 2020 2025 2030 2035
A Kependudukan
1 Jumlah Penduduk Kota Jiwa 27,228 31,412 36,239 41,807 48,231
2 Pelayanan penduduk % 45 65 75 80 90
3 Penduduk Terlayani Jiwa 12,348 20,418 27,179 33,446 43,408
KEBUTUHAN DOMESTIK
4 Pelayanan SR % 60 70 80 90 100
jiwa 7,409 14,293 21,743 30,101 43,408
jiwa/sb 5 5 5 5 5
Jlh SR 1,482 2,859 4,349 6,020 8,682
* Pemakaian Air Lt/org/hr 130.00 120.00 120.00 120.00 120.00
Lt/sb/hr 650.00 600.00 600.00 600.00 600.00
Lt/det 11.15 19.85 30.20 41.81 60.29
5 Pelayanan KU / HU % 40.00 30.00 20.00 10.00 -
jiwa 4,939.20 6,125.40 5,435.80 3,344.60 -
Pemakaian Air Lt/org/hr 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00
Lt/det 1.72 2.13 1.89 1.16 -
6 Total Domestik Lt/det 12.86 21.98 32.09 42.97 60.29
KEBUTUHAN NON DOMESTIK
7 Total Non Domestik % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00
Lt/det 2.57 4.40 6.42 8.59 12.06
KEBUTUHAN AIR
Hal. 5–17
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 5.13
Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kecamatan Rao Selatan
Tahun
No Uraian Satuan
2015 2020 2025 2030 2035
A Kependudukan
Jumlah Penduduk
1 Jiwa 23,296 26,875 31,005 35,769 41,265
Kota
2 Pelayanan penduduk % 45 65 75 80 90
3 Penduduk Terlayani Jiwa 10,565 17,469 23,253 28,615 37,138
KEBUTUHAN DOMESTIK
4 Pelayanan SR % 60 70 80 90 100
jiwa 6,339 12,228 18,602 25,754 37,138
jiwa/sb 5 5 5 5 5
Jlh SR 1,268 2,446 3,720 5,151 7,428
* Pemakaian Air Lt/org/hr 130.00 120.00 120.00 120.00 120.00
Lt/sb/hr 650.00 600.00 600.00 600.00 600.00
Lt/det 9.54 16.98 25.84 35.77 51.58
5 Pelayanan KU / HU % 40.00 30.00 20.00 10.00 -
jiwa 4,226.00 5,240.70 4,650.60 2,861.50 -
Hal. 5–18
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 5.11
Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kecamatan Rao
Tahun
No Uraian Satuan
2015 2020 2025 2030 2035
A Kependudukan
1 Jumlah Penduduk Kota Jiwa 24,344 28,084 32,400 37,378 43,122
2 Pelayanan penduduk % 45 65 75 80 90
3 Penduduk Terlayani Jiwa 11,040 18,255 24,300 29,903 38,810
KEBUTUHAN DOMESTIK
4 Pelayanan SR % 60 70 80 90 100
jiwa 6,624 12,779 19,440 26,913 38,810
jiwa/sb 5 5 5 5 5
Jlh SR 1,325 2,556 3,888 5,383 7,762
* Pemakaian Air Lt/org/hr 130.00 120.00 120.00 120.00 120.00
Lt/sb/hr 650.00 600.00 600.00 600.00 600.00
Lt/det 9.97 17.75 27.00 37.38 53.90
5 Pelayanan KU / HU % 40.00 30.00 20.00 10.00 -
Hal. 5–19
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tahun
No Uraian Satuan
2015 2020 2025 2030 2035
A Kependudukan
Jumlah Penduduk
1 Jiwa 10,957 12,640 14,583 16,824 19,409
Kota
2 Pelayanan penduduk % 45 65 75 80 90
3 Penduduk Terlayani Jiwa 4,969 8,216 10,937 13,459 17,468
KEBUTUHAN DOMESTIK
4 Pelayanan SR % 60 70 80 90 100
jiwa 2,981 5,751 8,750 12,113 17,468
jiwa/sb 5 5 5 5 5
Jlh SR 596 1,150 1,750 2,423 3,494
* Pemakaian Air Lt/org/hr 130.00 120.00 120.00 120.00 120.00
Lt/sb/hr 650.00 600.00 600.00 600.00 600.00
Hal. 5–20
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tahun
No Uraian Satuan
2015 2020 2025 2030 2035
A Kependudukan
Jumlah Penduduk
1 Jiwa 9,581 11,054 12,752 14,712 16,972
Kota
2 Pelayanan penduduk % 45 65 75 80 90
3 Penduduk Terlayani Jiwa 4,345 7,185 9,564 11,769 15,275
KEBUTUHAN DOMESTIK
4 Pelayanan SR % 60 70 80 90 100
jiwa 2,607 5,030 7,651 10,592 15,275
jiwa/sb 5 5 5 5 5
Jlh SR 521 1,006 1,530 2,118 3,055
* Pemakaian Air Lt/org/hr 130.00 120.00 120.00 120.00 120.00
Hal. 5–21
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 5.15
ProyeksiKebutuhan Air Minum Kecamatan Mapat Tunggul Selatan
Tahun
No Uraian Satuan
2015 2020 2025 2030 2035
A Kependudukan
Jumlah Penduduk
1 Jiwa 9,562 11,032 12,727 14,682 16,938
Kota
2 Pelayanan penduduk % 45 65 75 80 90
3 Penduduk Terlayani Jiwa 4,337 7,171 9,545 11,746 15,245
Hal. 5–22
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 5–23
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 5.16
Kebutuhan Air Minum Domestik dan Non Domestik Kabupaten Pasaman Tahun
2015 - 2035
Hal. 5–24
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Gambar 5.3
Grafik Kebutuhan Air Minum Domestik dan Non Domestik Kabuaten Pasaman Tahun 2015 – 2035
Hal. 5–26
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 5.17
Perbandingan Kapasitas Terpasang dan Kebutuhan Air Minum
Kebutuhan Air Minum (l/dt)
No Kecamatan
2015 2020 2025 2030 2035
1 Kapasitas Terpasang 309.00 409.00 609.00 809.00 1,109.00
2 Kebutuhan Air Minum 320.68 579.84 790.10 991.93 1,391.78
3 Kekurangan/KelebihanKapasitas (11.68) (170.84) (181.10) (182.93) (282.78)
4 Penambahan Kapasitas 100.00 200.00 200.00 300.00 300.00
5 Total Kapasitas 409.00 609.00 809.00 1,109.00 1,409.00
Gambar 5.3
Perbandingan Kapasitas Terpasang dan Kebutuhan Air Minum
Hal. 5–27
Bab
6.1 UMUM
Terdapat beberapa sumber air yang dapat digunakan dalam suatu sistem
PAM. Sumber-sumber tersebut antara lain:
a. Air Hujan
b. Air Permukaan; sungai, danau, waduk
c. Air tanah
Masing-masing sumber air tersebut mempunyai kualitas dan kuantitas
yang berbeda. Pemilihan sumber yang akan digunakan bergantung pada
sumber air berbeda. Pemilihan sumber yang akan digunakan bergantung
pada sumber air yang ada (terdekat), kuantitas yang dibutuhkan , juga
kontinuitas dari sumber tersebut. Adapun pemilihan yang akan digunakan
akan mempengaruhi perencanaan sistem sumber air minum tersebut
(intake dan pengolahan).
Secara kuantitas, dan kapasitas air hujan akan tergantung pada tinggi
curah hujan dan sistem penangkap yang direncanakan. Sedangkan
kontinuitasnya sangat dipengaruhi oleh pola iklim setempat dan regional.
Air hujan jarang digunakan untuk suplai air bersih suatu komunitas, hanya
digunakan untuk lingkup yang kecil. Air hujan digunakan seperti di daerah
padang pasir atau daerah yang sangat sulit air. Air hujan umumnya
dikumpulkan dari atap dan disimpan dalam bak yang cukup baik, namun
mempunyai pH yang rendah dan tidak mengandung mineral. Dari segi
bakteriologis relatif lebih bersih tergantung wadah penampungan.
Hal. 6–2
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Air permukaan merupakan air yang berasal dari sungai, danau, dan laut,
zat yang ada pada air permukaan tergantung batas atau lapisan air
(watershed). Pada air permukaan ditemukan kotoran seperti tanah liat,
mineral organik alga, bakteri, dan protozoa, dalam bentuk suspensi dan
koloid. Gas terlarut seperti oksigen, nitrogen, karbondioksida, metan,
hidrogen sulfida. Mungkin juga mengandung material organik, amoniak,
asam, organik, klorida, nitrat dan nitrit.
Hal. 6–3
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
pencemaran pada badan air permukaan, masih layak untuk dikaji secara
mendalam, sehingga investasi pada instalasi pengolahan dapat ditekan.
Sumber utama dari air tanah adalah proses presipitasi, dimana air akan
menembus tanah atau masuk dari air permukaan dan terjadi proses
perkolasi dari celah-celah tanah yang akan membentuk air tanah. Air
tanah pada umumnya jernih dan memiliki kualitas air yang baik dan bebas
dari bakteri dan pencemar kimia. Biasanya sumber kontaminan dari air
tanah adalah air lindi dari waste disposal, limbah pertanian, intrusi air
laut dan lain-lain (Linsley, 1992). Upaya untuk mendapatkan air tanah
Hal. 6–4
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–5
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–6
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–7
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–8
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–9
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–10
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–11
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–12
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–13
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–14
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–15
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–16
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Evaluasi Debit
Debit rata-rata yang didapat dari Sumber Batang Pakau ini adalah sebesar
655 liter/det. Pengukuran debit dilakukan dengan menggunakan sekat
Cipoletti (Trapesiodal).
Lokasi
Sumber Batang Pakau ini berlokasi di Nagari Tanjung Beringin, Kecamatan
Lubuk Sikaping dengan elevasi 520 dpl. Daerah pelayanan Sumber Batang
Pakau ini meliputi Nagari Tanjung Beringin cukup baik sebagai alternatif
sumber dengan sistem gravitasi.
Kualitas Air
Kualitas Air yang diperoleh sumber air ini cukup baik dan memenuhi
syarat untuk digunakan bagi kebutuhan Air Minum berdasarkan PP
Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
Hal. 6–17
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–18
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Kualitas Air
Sumber air tersebut cukup baik dan memenuhi syarat untuk digunakan
bagi kebutuhan Air Minum berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Hal. 6–19
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–20
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Evaluasi Debit
Pengukuran debit dilakukan dengan menggunakan sekat Cipoletti
(Trapesiodal), dimana diperoleh Debit Rata- Rata:(Qrata-rata) sebesar 848
liter/det.
Lokasi
Sumber berada di wilayah Kecamatan Lubuk Sikaping dengan elevasi 532
dpl sehingga dinilai cukup baik untuk alternatif sumber dengan
menggunakan sistem gravitasi. Daerah pelayanan sumber ini adalah
Nagari Sundatar.
Kualitas Air
Sumber air ini apabila ditinjau berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
merupakan sumber air yang cukup baik dan memenuhi syarat untuk
digunakan bagi kebutuhan Air Minum.
Hal. 6–21
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–22
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–23
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–24
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–25
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Kualitas Air
Sumber Batang Petok ini dinilai sudah memenuhi syarat untuk digunakan
bagi kebutuhan Air Minum berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Hal. 6–26
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Lokasi
Sumber Air Batu Gadang yang terletak di Kecamatan Padang Gelugur ini
melayani daerah kenagariaan Tapus. Sumber berada di wilayah
Kecamatan Padang Gelugur dengan elevasi 464 dpl sehingga sumber air
ini dinilai cukup baik sebagai sumber air alternatif yang menggunakan
sistem gravitasi.
Kualitas Air
Sumber air tersebut cukup baik dan memenuhi syarat untuk digunakan
bagi kebutuhan Air Minum berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Hal. 6–27
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Lokasi
Sumber berada di wilayah Kecamatan Dua Koto. Daerah pelayanan
Sumber A. Simp Kala mini adalah Nagari Simp III Andilan. Sumber ini
cukup baik sebagai alternatif sumber dengan sistem gravitasi.
Kualitas Air
Sumber air tersebut cukup baik dan memenuhi syarat untuk digunakan
bagi kebutuhan Air Minum berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Hal. 6–28
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Kualitas Air
Berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu PP Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
sumber air Aek Buli-buli dinilai cukup baik dan memenuhi syarat untuk
digunakan bagi kebutuhan Air Minum.
Hal. 6–29
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Sumber Aia Muara Pegang ini cukup baik secara fisik dan memenuhi
syarat untuk digunakan bagi kebutuhan Air Minum.
Hal. 6–30
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Lokasi
Sumber Aia Pontenan berada di wilayah Kecamatan Rao Selatan. Sumber
air Koto Panjang yang berada pada elevasi 242 dpl ini dapat dijadikan
sebagai alternatif sumber yang menggunakan sistem gravitasi.
Kualitas Air
Sumber air tersebut cukup baik dan memenuhi syarat untuk digunakan
bagi kebutuhan Air Minum berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Hal. 6–31
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Kualitas Air
Sumber Sungai Muruh ini apabila dibandingkan dengan PP Nomor 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air maka sumber air ini dapat dikatakan cukup baik secara
fisik dan memenuhi syarat untuk digunakan bagi kebutuhan Air Minum.
Hal. 6–32
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–33
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–34
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–35
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–36
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–37
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–38
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Kualitas Air
Berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu PP Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
Sumber Aia Guo ini cukup baik secara fisik dan memenuhi syarat untuk
digunakan bagi kebutuhan Air Minum.
Hal. 6–39
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Evaluasi Debit
Pengukuran debit dilakukan dengan menggunakan sekat Cipoletti
(Trapesiodal), dimana diperoleh Debit Rata- Rata:(Qrata-rata) sebesar 456
liter/det.
Lokasi
Sumber Aia Unsonik berada di wilayah Kecamatan Mapat Tunggul
Selatan. Sumber air Aia Unsonik yang berada pada elevasi 371 dpl
dijadikan sebagai alternatif sumber yang menggunakan sistem gravitasi.
Kualitas Air
Sumber air tersebut cukup baik dan memenuhi syarat untuk digunakan
bagi kebutuhan Air Minum berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Hal. 6–40
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 6.1
Data Sumber Potensi Sumber Air Baku Alternatif Kabupaten Pasaman
Hal. 6–41
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Secara umum sifat fisik air tanah (sumur gali) jernih/bening sampai agak
keruh dan tidak berbau dan tidak berasa. Sifat fisik sumur gali sangat
dipengaruhi oleh konstruksi sumur gali yang dibuat, dimana kondisi
litologi yang sama, konstruksi sumur gali yang menggunakan cor beton
(polongan) akan lebih baik kualitasnya dibanding yang tidak
menggunakan cor beton (polongan) karena adanya pengaruh air resapan
permukaan.
Menempati bagian utara hingga selatan, litologi wilayah ini batuan pasir
kerikil dan lanau dan endapan koluvial. Lapisan-lapisan pembawa air
(akifer) diwilayah ini adalah pasir dan kerikil – kerakal dan batuan tufa,
mempunyai keterusan (permeabilitas) tinggi. Kualitas air tanah bebas
maupun air tanah dalam umumnya baik dan muka air tanah bebas berada
pada kedalaman 1-5 meter.
Hal. 6–43
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Kualitas air
Untuk mengetahui kualitas air tanah pada penelitian ini dilakukan analisa
laboratorium pada sampel ini yang di ambil pada sumur masyarakat
Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman.
Hal. 6–44
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–45
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 6.2. Hasil Analisa Dan Data Lokasi ABT Kecamatan Padang Gelugur
Hasil penafsiran
Titik Kedalaman Tahanan Litologi Hidrologi Tebal
duga (meter) Jenis (Ohm m) (meter)
PG- 01 0,00-0,74 30,01 Tanah penutup - 0,74
0,74-2,30 14,40 Tanah penutup - 1,56
2,30-6,00 32,40 Lempung pasiran - 3,70
6,00-12,00 13,47 Lempung pasiran - 6,00
12,00-20,00 50,00 Batu pasir lempungan Diduga akuifer 8,00
20,00-108,00 30,44 Lempung pasiran - 88,00
108,00- 65,00 Batu pasir lempungan Diduga akuifer -
Hal. 6–46
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hasil penafsiran
Titik Kedalaman Tahanan Litologi Hidrologi Tebal
duga (meter) Jenis (Ohm m) (meter)
PG-09 0,00-0,50 135,00 Tanah penutup - 0,50
0,50-6,20 19,50 Lempung pasiran - 5,70
6,20-18,20 9,10 Lempung pasiran - 12,00
18,20-46,00 65,00 Batu pasir lempungan Diduga akuifer 27,00
46,00- 6,00 Lempung pasiran - -
PG-10 0,00-1,00 64,00 Tanah penutup - 1,00
1,00-19,50 21,00 Lempung pasiran - 18,50
19,20-53,00 16,00 Lempung pasiran - 33,50
53,00 149,00 Batu pasir Diduga akuifer -
PG-11 0,00-1,00 54,50 Tanah penutup - 1,00
1,00-28,00 51,30 Batu pasir lempungan - 18,50
28,00-68,50 12,10 Lempung pasiran - 40,50
68,50- 248,00 Batu pasir Diduga akuifer -
PG-12 0,00-4,00 69,20 Tanah penutup - 0,75
4,00-16,00 31,70 Lempung pasiran - 3,25
16,00-38,00 69,30 Batu pasir lempungan Diduga akuifer 12,00
38,00 35,00 Lempung pasiran - 22,00
9,75 Lempung pasiran - -
PG-13 0,00-0,70 79,36 Tanah penutup - 0,70
0,70-4,00 18,00 Lempung pasiran - 3,30
4,00-11,50 30,00 Lempung pasiran - 7,50
11,50-28,00 13,52 Lempung pasiran - 17,00
28,00- 10,58 Lempung pasiran - -
Penampang A-A’
Penampang pendugaan geolistrik A-B, merupakan penampang
geolistrik yang melewati titik-titik PG-01, PG-02, dan PG-03.
Berdasarkan hasil analisis pada masing-masing titik duga geolistrik,
Hal. 6–47
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Penampang B – B’
Hal. 6–48
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Penampang C – C’
Hal. 6–49
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
REKOMENDASI
Hal. 6–50
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Dari hasil pengamatan yang dilakukan tinggi muka air tanah dan sifat
fisik air tanah sangat bervariasi. Tinggi muka air tanah berkisar dari 50-
150 cm.
Secara umum sifat fisik air tanah (sumur gali) jernih/bening sampai agak
keruh dan tidak berbau dan tidak berasa. Sifat fisik sumur gali sangat
dipengaruhi oleh konstruksi sumur gali yang dibuat, dimana kondisi
litologi yang sama, konstruksi sumur gali yang menggunakan cor beton
(polongan) akan lebih baik kualitasnya dibanding yang tidak
menggunakan cor beton (polongan) karena adanya pengaruh air
resapan permukaan.
Menempati bagian utara hingga selatan, wilayah ini litologi batuan pasir
kerikil dan lanau dan endapan koluvial. Lapisan-lapisan pembawa air
(akifer) diwilyah ini adalah pasir, kerikil dan batuan tufa, mempunyai
keterusan (permeabilitas) tinggi. Mutu (kualitas) air tanah bebas
maupun air tanah dalam umumnya baik dan muka air tanah bebas
berada pada kedalaman 1-5 meter.
Hal. 6–51
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Kualitas air
Hal. 6–52
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 6.3. Matrik Tingkat Potensi Air Tanah Untuk Air Minum
Kualitas*
Baik Jelek
(Memenuhi syarat) (Tidak memenuhi syarat)
Kuantitas*
Besar
Tinggi
(Qopt > 10 liter/detik)
Sedang
Sedang Nihil
(Qopt = 2-10 liter/detik)
Kecil
Rendah
(Qopt < 2 liter/detik)
*Kepmen Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002
Hal. 6–53
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
produktivitas akifer, yaitu: akifer produktif kecil; dan akifer daerah langka
air tanah.
Dari peta geologi Sumatera Barat Lembar Lubuk Sikaping, satuan batuan
daerah pendataan air tanah dikelompokkan menjadi 6 satuan statigrafi,
namun lapisan akuifer atau lapisan batuan jenuh air bawah permukaaan
tanah yang dapat menyimpan air dan meneruskan air kemungkinan
terdapat di wilayah dengan satuan statigrafi sebagai berikut: satuan
aluvium (Qh) hanya terdapat disebagian kecil daerah perbatasan dengan
Mapat Tunggul Selatan, satuan Formasi Batu Lava/Lahar (Tmvsg) meliput
sebagian besar wilayah tengah kenagarian Muara Tais. Sedangkan
Formasi Talisa (Tmt) memanjang di bagian tengah kenagarian Lubuak
Gadang dan sebagian kecil Muara Tais kemungkinan juga dapat mengaliri
air tanah rekahan batuan tersbut.
Hal. 6–54
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Di daerah penelitian hanya ada dua lokasi sumur gali yang terdapat di
Jorong Rumbai dan Jorong Muara Tais, Nagari Muara Tais, sementara
sumur bor dan mata air tidak diperoleh datanya di lapangan, lokasi sumur
gali ini termasuk dalam wilayah akifer produktif kecil, sementara di
daerah lain tidak ditemukan sama sekali data air tanah yang telah
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Adapun data air tanah di wilayah ini berkisar antara 1,2-4,4 cm,
sedangkan kedalaman sumurnya antara 5-8 meter. Kekeruhan
menggabarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya
cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat
didalam air, hasil pengukuran kekeruhan yang dilakukan di lapangan
terhadap kedua sumur tersebut adalah 340 NTU untuk sampel SG 1-MT
dan 78 NTU untuk sampel SG 2-MT secara umum sifat fisik air tanah
(sumur gali ) jernih/tidak berbau dan tidak berasa, dari hasil analisa fisika
dilapangan memenuhi standar yang ditetapkan KEMENKES Nomor 907,
2002. Sifat fisik sumur gali sangat dipengaruhi oleh kontruksi sumur gali
yang dibuat, diman kondisi litologi yang sama, konstruksi sumur gali yang
menggunakan cor beton (polongan) karena adanya pengaruh air serapan
permukaan.
Komposisi kimia air tanah disuatu daerah secara alami merupakan hasil
kombinasi dari komposisi air yang meresap menjadi air tanah dan
bereaksi dengan mineral penyusun batuan. Komposisi air tanah dapat
Hal. 6–55
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 6–56
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 6.4. Hasil Analisa Dan Data Lokasi ABT Kecamatan Mapat Tunggul
KODE
KETERANAGAN
SAMPEL
No PARAMETER SAT.
SG1-
SG2-MT Lokasi Sampel Koordinat
MT
1 Muka Air Tanah m 4,4 1,2 SG1-MT Rumah pak 000 40’
(MAT) Asri Jrg. 07.2”
Rumbai Nag. Elevasi:
Muara Tais 134 mdpl
2 Kedalaman Sumur m 8 5
Hal. 6–57
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Surat Izin penggunaan air dan/atau sumber air diberikan untuk jangka
waktu sesuai dengan pertimbangan keperluannya, dan dapat dimintakan
perpanjangannya oleh pemegang izin. Segala biaya yang ditimbulkan
sebagai akibat proses pemberian izin tersebut di atas dibebankan kepada
pemohon izin yang pengaturannya ditetapkan lebih lanjut oleh pihak yang
berwenang.
Tata cara dan persyaratan permohonan izin sudah diatur dalam Peraturan
Menteri PU Nomor 49 tahun 1990 ini, dan tata caranya adalah melalui
dua tahap berikut ini:
a. Permohonan izin penggunaan air dan atau sumber air diajukan secara
tertulis kepada pihak yang berwenang dengan mengisi formulir
permohonan serta melampirkan persyaratan yang akan ditetapkan
lebih lanjut oleh Direktur Jendral.
Hal. 6–60
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
b. Permohonan izin penggunaan air dan atau sumber air harus diajukan
selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal dimulainya
penggunaan air dan atau sumber air.
Hal. 6–61
POTENSI AIR BAKU
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Kebijakan:
Melakukan penghijauan; monitoring dan evaluasi rehabilitasi lahan
dan hutan
Mengeluarkan PERDA sesuai fungsi kawasan
Penyediaan saran dan prasarana sampah rumah tangga,
pembangunan sistem IPAL
Strategi:
Rehabilitasi lahan: sangat kritis,kritis dan agak kritis
Penerapan penggunaan lahan sesuai RTRW
Pengaturan sarana dan prasarana sanitasi
Hal. 6–62
Bab
RENCANA
PENGEMBANGAN SPAM
Hal. 7–2
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–3
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–4
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–6
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–7
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 7.1
Rencana Daerah Pelayanan Perpipaan Dengan Sistem Zonasi
Daerah Pelayanan
Zona Kecamatan Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Eksisting
(2015 – 2020) (2021 – 2025) (2026 – 2035)
I Kec.Tigo Nagari Ladang Panjang )* Ladang panjang)* Kampung kajai)* Kampung kajai)*
Nagari saparampek)* Ladang panjang)* Ladang panjang)*
Parit batu)* Nagari saparampek)* Nagari saparampek)*
Parit lubang)* Parit batu)* Parit batu)*
Binjai)* Parit lubang)* Parit lubang)*
Padang sawah)* Binjai)* Binjai)*
Tarantang tunggang)* Padang sawah)* Padang kubu)*
Bungo tanjung)* Tarantang tunggang)* Padang sawah)*
Bungo tanjung)* Tarantang tunggang)*
Siparayo)* Bukit lintang)*
Bungo tanjung)*
Kampung tabek)*
Siparayo)*
II Kec. Simpati Alahan Mati )* Sawah laweh)* Mudik simpang)* Mudik simpang)*
Simpang )* Simpang hilir)* Sawah laweh)* Sawah laweh)*
Simpang tigo)* Simpang hilir)* Simpang hilir)*
Bukit melintang)* Simpang tigo)* Simpang tigo)*
Pasar alahan mati)* Bukit melintang)* Bukit melintang)*
Pasar alahan mati)* Guguak salareh aia)*
Pasar alahan mati)*
Pinang batupang )*
Kec. Bonjol Ganggo Mudiak )* Ganggo Mudiak )* Ganggo Mudiak )* Ganggo Mudiak )*
Ganggo Hilia )* Ganggo Hilia )* Ganggo Hilia )* Ganggo Hilia )*
Koto Kaciak )* Koto Kaciak )* Koto Kaciak )* Koto Kaciak )*
Limo Koto )* Limo Koto )* Limo Koto )* Limo Koto )*
Hal. 7–10
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Kec. Rao Taruang - taruang )* Padang Mantinggi )* Padang Mantinggi )* Padang Mantinggi )*
Taruang - taruang )* Taruang - taruang )* Taruang - taruang )*
Kec. Rao Selatan Lansek Kodok )* Lansek Kodok )* Lansek Kodok )* Lansek Kodok )*
Tanjung Betung )* Tanjung Betung )* Tanjung Betung )* Tanjung Betung )*
Lubuak Layuang )* Lubuak Layuang )* Lubuak Layuang )*
V Kec. Dua Koto Simpang Tonang )* Cubadak )* Cubadak )* Cubadak )*
Simpang Tonang )* Simpang Tonang )* Simpang Tonang )*
Hal. 7–11
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–12
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–13
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–14
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–15
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 7.2
Rencana Program Pengembangan Tahap I (2015 – 2020)
Program Kegiatan
1. Bidang Teknik
a. Pengembangan Sarana Produksi - Pembuatan IPA ;
a. IPA Air Talo 20 l/dt
b. IPA Batang Maringging 30 l/dt
c. IPA Sungai Hitam 10 l/dt
d. IPA Batang Petok 40 l/dt
e. IPA Aia Muaro Pegang 30 l/dt
f. IPA Aia Simpang Kalam 20 l/dt
g. IPA Sibinaia 20 l/dt
h. IPA Kapalo Banda 20 l/dt
i. IPA Aia Guo 20 l/dt
- Perlindungan pada sumber mata air
- Perbaikan broncaptering untuk
mencegah overflow sumber
- Perlindungan sumber yang ada
- Pemasangan meter air produksi
b. Pengembangan Sarana Distribusi - Pemeliharaan distribusi
- Perbaikan jaringan perpipaan
- Pemasangan meter air distibusi
- Pengurangan kebocoran
c. Pembentukan Zona - Pembentukan dan pengaturan zona
pelayanan
- Menyiapkan rencana untuk 8 Zona
pengembangan SPAM, yaitu:
a. Zona I ; Kecamatan Tigo Nagari
b. Zona II ; Kecamatan Simpati,
Bonjol
c. Zona III ; Kecamatan Lubuk
Sikaping
d. Zona IV ; Kecamatan Panti,
Padang Gelugur, Rao, Rao Selatan
e. Zona V ; Kecamatan Dua Koto
f. Zona VII ; Rao Utara
g. Zona VII ; Mapat Tunggul
h. Zona VII ; Mapat Tunggul Selatan
- Membuat basis data atau inventarisir
perpipaan yang ada sebelum dan
sesudah zona
Hal. 7–16
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–17
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–19
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–21
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Saat ini zonasi pelayanan untuk air bersih di Kabupaten Pasaman bisa
dikatakan tidak ada. Untuk jaringan perpipaan air minum yang dikelola
oleh PDAM sendiri sistemnya masih campur aduk dan terkoneksi hanya
dengan sistim pengaturan valve.
Oleh karena itu, zonasi pelayanan SPAM sangat perlu untuk
diperhitungkan secara benar agar pelayanan dapat dilakukan secara
merata. Direncanakan bahwa Kabupaten Pasaman akan dibagi menjadi 8
zona utama pelayanan air minum sesuai dengan kondisi geografis.
Hal. 7–23
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 7.5
Rencana Pengembangan SPAM Perpipaan Non-PDAM
Pemilik Tahapan Rencana Daerah Pelayanan
Program
Dinas PU Tahap 1 (2015 – 2020) - Kec. Dua Koto
Cipta Karya - Kec. Rao Utara
Kabupaten - Kec. Bonjol
Pasaman - Kec. Mapat Tunggul
Kegiatan:
Pembangunan jaringan perpipaan untuk daerah-daerah
di kecamatan tersebut yang tidak terjangkau perpipaan
PDAM.
Sanimas - Kec. Dua Koto
- Kec. Rao Utara
- Kec. Bonjol
- Kec. Mapat Tunggul
Kegiatan:
Pembangunan jaringan perpipaan untuk perumahan di
kecamatan tersebut yang masuk kategori RSH dan
kawasan MBR
Dinas PU Tahap 2 (2021 – 2025) - Kec. Mapat Tunggul Selatan
Cipta Karya - Kec. Rao
Kabupaten - Kec. Tigo Nagari
Pasaman Kegiatan:
Pembangunan jaringan perpipaan untuk daerah-daerah
di kecamatan tersebut yang tidak terjangkau perpipaan
PDAM.
Sanimas - Kec. Mapat Tunggul Selatan
- Kec. Rao
- Kec. Tigo Nagari
Kegiatan:
Pembangunan jaringan perpipaan untuk perumahan di
kecamatan tersebut yang masuk kategori RSH dan
kawasan MBR
Dinas PU Tahap 3 (2026 – 2035) - Kec. Panti
Cipta Karya - Kec. Rao Selatan
Kabupaten - Kec. Bonjol
Pasaman Kegiatan:
Pembangunan jaringan perpipaan untuk daerah-daerah
di kecamatan tersebut yang tidak terjangkau perpipaan
PDAM.
Sanimas - Kec. Aertembaga
Kegiatan:
Pembangunan jaringan perpipaan untuk perumahan di
kecamatan tersebut yang masuk kategori RSH dan
kawasan MBR
Sumber: Analisa Konsultan, 2014
Hal. 7–24
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–25
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–26
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 1
Tabel 7.8
Rencana Pengembangan SPAM Perpipaan PDAM Zona 1
Hal. 7–27
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 2
Tabel 7.9
Rencana Pengembangan SPAM Perpipaan PDAM Zona 2
Hal. 7–29
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 3
Tabel 7.10
Rencana Pengembangan SPAM Perpipaan PDAM Zona 3
Hal. 7–31
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 4
Tabel 7.11
Rencana Pengembangan SPAM Perpipaan PDAM Zona 4
Hal. 7–33
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 5
Tabel 7.12
Rencana Pengembangan SPAM Perpipaan PDAM Zona 5
Hal. 7–35
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 6
Tabel 7.13
Rencana Pengembangan SPAM Perpipaan PDAM Zona 6
Hal. 7–37
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 7
Tabel 7.14
Rencana Pengembangan SPAM Perpipaan PDAM Zona 7
Hal. 7–39
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 8
Tabel 7.15
Rencana Pengembangan SPAM Perpipaan PDAM Zona 8
Hal. 7–41
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–43
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 1
Tabel 7.16
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan PDAM Zona 1
Tahap (Rp.)
No Zona 1 Kapasitas Satuan I II III
2015
(2016 - 2020) (2021 - 2025) (2026 - 2035)
1 Unit Air Baku
IPA Tarantang Tunggang 20 l/dt - - 6,000,000,000 -
IPA Air Talo 20 l/dt - 6,000,000,000 - -
IPA Batang Maringging 30 l/dt - 3,000,000,000 - 6,000,000,000
IPA Bandar Ujung Karang 30 l/dt - - - 9,000,000,000
2 Unit Produksi
Reservoar Tarantang Tunggang 600 m3 - - 900,000,000 -
Reservoar Air Talo 600 m3 - 900,000,000 - -
Reservoar Batang Maringging 900 m3 - 900,000,000 - 900,000,000
Reservoar Bandar Ujung Karang 900 m3 - - - 900,000,000
3 Transmisi & Distribusi
- Pipa Transmisi 12,000 m - 5,000,000,000 3,750,000,000 6,250,000,000
- Pipa Distribusi 25,037 m 534,000,000 1,030,125,000 1,566,750,000 3,128,250,000
4 Unit Pelayanan
Sambungan Rumah (SR) 16,691 SR 2,136,000,000 4,120,500,000 6,267,000,000 12,513,000,000
Operasional & Pemeliharaan 1 ls - 100,000,000 150,000,000 200,000,000
Total Biaya 2,670,000,000 21,050,625,000 18,633,750,000 38,891,250,000
Hal. 7–44
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 2
Tabel 7.17
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan PDAM Zona 2
Tahap (Rp.)
No Zona 2 Kapasitas Satuan I II III
2015
(2016 - 2020) (2021 - 2025) (2026 - 2035)
1 Unit Air Baku
IPA Sungai Hitam 10 l/dt - 3,000,000,000 - -
IPA Batang Silasuang 30 l/dt - - - 9,000,000,000
IPA Batang Timaran 20 l/dt - - 6,000,000,000 -
IPA Mudiak Simpang 20 l/dt - - - 6,000,000,000
2 Unit Produksi
Reservoar Sungai Hitam 300 m3 - 900,000,000 - -
Reservoar Batang Silasuang 900 m3 - - - 900,000,000
Reservoar Batang Timaran 600 m3 - - 900,000,000 -
Reservoar Mudiak Simpang 600 m3 - - - 900,000,000
3 Transmisi & Distribusi
- Pipa Transmisi 9,500 m - 2,500,000,000 3,125,000,000 6,250,000,000
- Pipa Distribusi 36,942 m 787,875,000 1,519,875,000 2,311,875,000 4,615,875,000
4 Unit Pelayanan
Sambungan Rumah (SR) 24,628 SR 3,151,500,000 6,079,500,000 9,247,500,000 18,463,500,000
Operasional & Pemeliharaan 1 ls - 100,000,000 150,000,000 200,000,000
Total Biaya 3,939,375,000 14,099,375,000 21,734,375,000 46,329,375,000
Hal. 7–45
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 3
Tabel 7.18
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan PDAM Zona 3
Tahap (Rp.)
No Zona 3 Kapasitas Satuan I II III
2015
(2016 - 2020) (2021 - 2025) (2026 - 2035)
1 Unit Air Baku
IPA Batang Pakau 20 l/dt - - 6,000,000,000 -
IPA Anak Aia Batuang 20 l/dt - - - 6,000,000,000
IPA Batang Payaguan Gadang 20 l/dt - - - 6,000,000,000
IPA Batang Pamenan 20 l/dt - - - 6,000,000,000
2 Unit Produksi
Reservoar Batang Pakau 600 m3 - - 900,000,000 -
Reservoar Anak Aia Batuang 600 m3 - - - 900,000,000
Reservoar Batang Payaguan Gadang 600 m3 - - - 900,000,000
Reservoar Batang Pamenan 600 m3 - - - 900,000,000
3 Transmisi & Distribusi
- Pipa Transmisi 10,000 m - - 3,125,000,000 9,375,000,000
- Pipa Distribusi 44,645 m 952,125,000 1,836,750,000 2,794,125,000 5,578,125,000
4 Unit Pelayanan
Sambungan Rumah (SR) 29,763 SR 3,808,500,000 7,347,000,000 11,176,500,000 22,312,500,000
Operasional & Pemeliharaan 1 ls 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000
Total Biaya 4,860,625,000 9,333,750,000 24,195,625,000 58,215,625,000
Hal. 7–46
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 4
Tabel 7.19
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan PDAM Zona 4
Tahap (Rp.)
No Zona 4 Kapasitas Satuan I II III
2015
(2016 - 2020) (2021 - 2025) (2026 - 2035)
1 Unit Air Baku
IPA Batang Mudiak Aia Tambangan 60 l/dt - - 18,000,000,000 -
IPA Batang Lundar 60 l/dt 6,000,000,000 - - 12,000,000,000
IPA Batang Kuamang - l/dt - - - -
IPA Batang Petok 80 l/dt - 12,000,000,000 - 12,000,000,000
IPA Batu Gadang 20 l/dt - - - 6,000,000,000
IPA Sungai Muruh 10 l/dt - - 3,000,000,000 -
IPA Koto Panjang 50 l/dt - - - 15,000,000,000
IPA Kapalo Duik Beringin - l/dt - - - -
IPA Aia Muaro Peganga 50 l/dt - 9,000,000,000 - 6,000,000,000
IPA Aia Pontanen 30 l/dt - - 9,000,000,000 -
2 Unit Produksi
Reservoar Batang Mudiak Aia Tambangan 1,800 m3 - - 900,000,000 -
Reservoar Batang Lundar 1,800 m3 900,000,000 - - 900,000,000
Reservoar Batang Kuamang - m4 - - - -
Reservoar Batang Petok 2,400 m5 - 900,000,000 - 900,000,000
Reservoar Batu Gadang 600 m6 - - - 900,000,000
Reservoar Sungai Muruh 300 m7 - - 900,000,000 -
Reservoar Koto Panjang 1,500 m8 - - - 900,000,000
Reservoar Kapalo Duik Beringin - m9 - - - -
Reservoar Aia Muaro Pegang 1,500 m10 - 900,000,000 - 900,000,000
Reservoar Aia Pontanen 900 m11 - - 900,000,000 -
3 Transmisi & Distribusi
- Pipa Transmisi 27,000 m 1,875,000,000 7,500,000,000 9,375,000,000 15,000,000,000
- Pipa Distribusi 105,857 m 2,257,875,000 4,355,250,000 6,624,750,000 13,226,250,000
Hal. 7–47
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tahap (Rp.)
No Zona 4 Kapasitas Satuan I II III
2015
(2016 - 2020) (2021 - 2025) (2026 - 2035)
4 Unit Pelayanan
Sambungan Rumah (SR) 70,571 SR 9,031,500,000 17,421,000,000 26,499,000,000 52,905,000,000
Operasional & Pemeliharaan 1 ls 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000
Total Biaya 20,164,375,000 52,226,250,000 75,398,750,000 136,881,250,000
Hal. 7–48
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 5
Tabel 7.20
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan PDAM Zona 5
Tahap (Rp.)
No Zona 5 Kapasitas Satuan I II III
2015
(2016 - 2020) (2021 - 2025) (2026 - 2035)
1 Unit Air Baku
IPA Aia Simpang Kalam 20 l/dt - 6,000,000,000 - -
IPA Aek Buli Buli 20 l/dt - - - 6,000,000,000
2 Unit Produksi
Reservoar Aia Simpang Kalam 600 m3 - 900,000,000 - -
Reservoar Aek Buli Buli 600 m3 - - - 900,000,000
3 Transmisi & Distribusi
- Pipa Transmisi 4,500 m - 3,750,000,000 - 1,875,000,000
- Pipa Distribusi 26,058 m 555,750,000 1,072,125,000 1,630,875,000 3,255,750,000
4 Unit Pelayanan
Sambungan Rumah (SR) 17,372 SR 2,223,000,000 4,288,500,000 6,523,500,000 13,023,000,000
Operasional & Pemeliharaan 1 ls 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000
Total Biaya 2,878,750,000 16,160,625,000 8,354,375,000 25,303,750,000
Hal. 7–49
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 6
Tabel 7.21
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan PDAM Zona 6
Tahap (Rp.)
No Zona 6 Kapasitas Satuan I II III
2015
(2016 - 2020) (2021 - 2025) (2026 - 2035)
1 Unit Air Baku
IPA Sibinaia 60 l/dt - 6,000,000,000 - 12,000,000,000
IPA Batang Pirais 20 l/dt - - 6,000,000,000 -
2 Unit Produksi
Reservoar Sibinaia 1,800 m3 - 900,000,000 - 900,000,000
Reservoar Batang Piraes 600 m3 - - 900,000,000 -
3 Transmisi & Distribusi
- Pipa Transmisi 5,500 m - 2,500,000,000 1,875,000,000 2,500,000,000
- Pipa Distribusi 10,485 m 223,500,000 431,250,000 656,250,000 1,310,250,000
4 Unit Pelayanan
Sambungan Rumah (SR) 6,990 SR 894,000,000 1,725,000,000 2,625,000,000 5,241,000,000
Operasional & Pemeliharaan 1 ls 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000
Total Biaya 1,217,500,000 11,706,250,000 12,256,250,000 22,201,250,000
Hal. 7–50
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 7
Tabel 7.22
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan PDAM Zona 7
Tahap (Rp.)
No Zona 7 Kapasitas Satuan I II III
2015
(2016 - 2020) (2021 - 2025) (2026 - 2035)
1 Unit Air Baku
IPA Kapalo Banda 20 l/dt - 6,000,000,000 - -
IPA Solosah Tolagaen 20 l/dt - - - 6,000,000,000
2 Unit Produksi
Reservoar Kapalo Banda 600 m3 - 900,000,000 - -
Reservoar Solosah Tolagaen 600 m3 - - - 900,000,000
3 Transmisi & Distribusi
- Pipa Transmisi 5,000 m - 3,750,000,000 - 2,500,000,000
- Pipa Distribusi 9,168 m 195,375,000 377,250,000 573,750,000 1,145,625,000
4 Unit Pelayanan
Sambungan Rumah (SR) 6,112 SR 781,500,000 1,509,000,000 2,295,000,000 4,582,500,000
Operasional & Pemeliharaan 1 ls 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000
Total Biaya 1,076,875,000 12,686,250,000 3,068,750,000 15,378,125,000
Hal. 7–51
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
ZONA 8
Tabel 7.23
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan PDAM Zona 8
Tahap (Rp.)
No Zona 7 Kapasitas Satuan I II III
2015
(2016 - 2020) (2021 - 2025) (2026 - 2035)
1 Unit Air Baku
IPA Aia Guo 20 l/dt - 6,000,000,000 - -
IPA Aia Unsoni 20 l/dt - - - 6,000,000,000
2 Unit Produksi
Reservoar Aia Guo 600 m3 - 900,000,000 - -
Reservoar Aia Unsonik 600 m3 - - - 900,000,000
3 Transmisi & Distribusi
- Pipa Transmisi 4,500 m - 3,125,000,000 - 2,500,000,000
- Pipa Distribusi 9,150 m 195,000,000 376,500,000 572,625,000 1,143,375,000
4 Unit Pelayanan
Sambungan Rumah (SR) 6,100 SR 780,000,000 1,506,000,000 2,290,500,000 4,573,500,000
Operasional & Pemeliharaan 1 ls 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000
Total Biaya 1,075,000,000 12,057,500,000 3,063,125,000 15,366,875,000
Hal. 7–52
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 7.24
Rencana Anggaran Biaya SPAM Non Perpipaan
Tahun (Rp. 000.000,-)
No Uraian
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1. Kecamatan Mapat Tunggul
a. Nagari Muara Tais
Broncaptering 120
Pembuatan Booster Pump 5Ltr/detik 380
Reservoar 50 M3 150
Pengadaan dan Pemas. 5 Unit HU
fibreglass, 3 m3 60
2. Kecamatan Mapat Tunggul
a. Nagari Silayang
Broncaptering 120
Pembuatan Booster Pump 5Ltr/detik 380
Reservoar 50 M3 150
Pengadaan dan Pemas. 5 Unit HU
fibreglass, 3 m3 60
3. Kecamatan Rao
a. Nagari Padang Mantinggi
Broncaptering 120
Pembuatan Booster Pump 5Ltr/detik 380
Reservoar 50 M3 150
Pengadaan dan Pemas. 5 Unit HU
fibreglass, 3 m3 60
4. Kecamatan Rao Utara
a. Nagari Koto Nopan
Broncaptering 120
Reservoar 50 M3 150
Pengadaan dan Pemas. 6 Unit HU
fibreglass, 3 m3 72
5. Kecamatan Duo Koto
a. Nagari Cubadak
Sumur Dalam 60 M dan Perlengkapannya 96
Hal. 7–54
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 7–55
Bab
Rencana
pendanaan/investasi
Hal. 8–1
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 8.1
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan Zona 1
Hal. 8–2
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 8. 2
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan Zona 2
Hal. 8–3
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 8.3
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan Zona 3
Hal. 8–4
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 8.4
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan Zona 4
Tabel 8.5
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan Zona 5
Hal. 8–6
RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 9.3
Rencana Pengembangan SDM PDAM
Anggaran (Rp.000) Sumber Biaya
No Isu/kondisi eksisting Permasalahan Sasaran Program Tahun ke
1 2 3 4 5
1 Data-data teknis / gambar Belum ada SDM yang Digitasi data-data Pelaksanaan program xx PDAM
jaringan dan gambar teknik menguasai program- teknis sehingga dapat pelatihan
lainnya belum ada dalam program untuk gambar digunakan sebagai pegawai dengan
format digital. teknik dan analisa database lembaga pendidikan
khusus (in-house
training)
2 Rasio pegawai saat ini Kelebihan pegawai pada Penyusunan dan Tes penempatan x PDAM
adalah 1:72 bagian-bagian tertentu penataan pegawai bagian oleh bagian x
sesuai dengan personalia dan
fungsinya yang tepat sosialisasi
3 Efektifitas kerja pegawai di Data baca meter yang tidak Digitasi pembacaan Pembacaan meter xx PDAM
lapangan tepat waktu meter untuk efektifitas secara digtasi dan
pegawai online
Hal. 1–11
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 8.6
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan Zona 6
Hal. 8–7
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 8.7
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan Zona 7
Hal. 8–8
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 8.8
Rencana Anggaran Biaya SPAM Perpipaan Zona 8
Hal. 8–9
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 8–10
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 8–11
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 8–12
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 8–13
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 8–14
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 8–15
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 8–16
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 8–17
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Hal. 8–18
Bab
RENCANA PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN
Hal. 9–1
RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kab. Pasaman
Tabel 9.1
Acuan Pemilihan Lembaga Penyelenggara SPAM
Hal. 9–3
RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kab. Pasaman
BLUD
Pengelola BLU-SPAM, terdiri dari :
Kepala
Bagian Keuangan
Hal. 9–4
RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kab. Pasaman
Bagian Operasional
Bagian Pemeriksa Intern
Pengawas BLU-SPAM adalah Dewan Pengawas (dalam
pelaksanaan pembinaan teknis dan keuangan dapat dibentuk
dewan pengawas dengan keputusan Bupati atas usulan kepala
Dinas Ke-PU-an).
Pembina Teknis BLU-SPAM adalah Kepala Dinas PU atau
Kimpraswil Provinsi/Kab/Kota
Pembina Keuangan BLU-SPAM adalah Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah (PPKD)
Hal. 9–5
RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kab. Pasaman
BUMD/PDAM
Pengelola SPAM dengan bentuk penyelenggara BUMD/PDAM , terdiri
dari :
Jika pelanggan kurang dari 30.000, Direksi berjumlah 1 orang dan
pengawas maksimal 3 orang.
Jika pelanggan diantara 30.000 sampai dengan 100.000, direksi
maksimal 3 orang dan pengawas maksimal 5 orang
Jika pelanggan lebih dari 100.000 ribu direksi maksimal 4 orang dan
pengawas maksimal 5 orang.
Hal. 9–6
RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
BUPATI
DEWAN
PENGAWAS
DIREKTUR
UTAMA
BIDANG BIDANG
SUB BAGIAN
LABORATORIUM
Hal. 9–7
RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kab. Pasaman
Koordinator
IKK
Hal. 9–8
RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kab. Pasaman
Ketua
BLU
Hal. 9–10
RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kab. Pasaman
Tabel 9.3
Rencana Pengembangan SDM PDAM
Anggaran (Rp.000) Sumber Biaya
No Isu/kondisi eksisting Permasalahan Sasaran Program Tahun ke
1 2 3 4 5
1 Data-data teknis / gambar Belum ada SDM yang Digitasi data-data Pelaksanaan program xx PDAM
jaringan dan gambar teknik menguasai program- teknis sehingga dapat pelatihan
lainnya belum ada dalam program untuk gambar digunakan sebagai pegawai dengan
format digital. teknik dan analisa database lembaga pendidikan
khusus (in-house
training)
2 Rasio pegawai saat ini Kelebihan pegawai pada Penyusunan dan Tes penempatan x PDAM
adalah 1:72 bagian-bagian tertentu penataan pegawai bagian oleh bagian x
sesuai dengan personalia dan
fungsinya yang tepat sosialisasi
3 Efektifitas kerja pegawai di Data baca meter yang tidak Digitasi pembacaan Pembacaan meter xx PDAM
lapangan tepat waktu meter untuk efektifitas secara digtasi dan
pegawai online
Hal. 9–11