KATA PENGANTAR
Laporan Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu proses dari tahapan
penyelesaian Rehabilitasi/Pemeliharaan Tanggul Desa Banua Rantau Kec. Banua
Lawas. Secara umum laporan akhir ini meliputi tentang :
Pendahuluan
Gambaran Umum Wilayah Studi Perencanaan
Hasil Perencanaan
Atas Semua Saran, koreksi dan kritik membangun yang telah diberikan
dalam proses penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih. Semoga buku
laporan ini dapat berguna bagi pengelolaan pembangunan di Kabupaten Tabalong.
Tanjung, 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
CV.ASRINDO GRAHA CONSULTANT
1
Laporan Akhir
Rehabilitasi/Pemeliharaan Tanggul Desa Banua Rantau Kec. Banua Lawas
KATA
PENGANTAR..............................................................................................................................
i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN...............................................................................................2
1.3 SASARAN.......................................................................................................................2
1.4 LINGKUP KEGIATAN...................................................................................................3
1.4 SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN............................................................3
BAB 2 KONDISI UMUM DAERAH........................................................................................4
2.1LETAK GEOGRAFIS, BATAS ADMINISTRATIF DAN TOPOGRAFI......................4
2.1.1POSISI GEOGRAFIS.................................................................................................4
2.1.2WILAYAH ADMINISTRATIF.................................................................................9
2.1.3KLIMATOLOGI......................................................................................................10
2.2KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN.....................................................11
2.2.1KEPENDUDUKAN.................................................................................................11
2.3SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA..........................................................................15
2.3.1PENDIDIKAN..........................................................................................................15
2.3.2KESEHATAN..........................................................................................................15
2.3.3 KRIMINALITAS.....................................................................................................15
2.4PERTANIAN..................................................................................................................15
2.5INDUSTRI......................................................................................................................20
2.6 TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI......................................................................20
BAB 3 HASIL PERENCANAAN...........................................................................................21
3.1 ANALISA PERENCANAAN........................................................................................21
3.1.1 DOKUMENTASI SURVEY LAPANGAN............................................................21
3.1.2 GAMBAR HASIL PERENCANAAN....................................................................25
3.1.3 SPESIFIKASI TEKNIS...........................................................................................31
3.1.4 RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS).........................................34
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
Salah satu faktor yang menjadi permasalahan yaitu infrastruktur itu sendiri.
Mengingat begitu pentingnya infrastuktur penunjang dalam bidang pertanian maka
diperlukan adanya Perencanaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Usaha Tani Desa
Tantaringin Kec. Muara Harusagar tujuan dan manfaat pertanian di wilayah
setempat mampu tercapai.
1.3SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai sebagai hasil dari layanan jasa konsultansi ini
adalah sebagai berikut :
1.4LINGKUP KEGIATAN
Lingkup Kegiatan ini, adalah :
Kegiatan Persiapan
Survey Lokasi
Pekerjaan Teknis
Konsultasi dengan pengguna jasa
Membuat Laporan
Melakukan Dokumentasi
Luas
Kecamatan IbukotaKecamatan
Total Area
Subdistrict Capital ofSubdistrict
(km2/sq.km )
Berong
Lampeong II
Lawarang
Muara Mea
9840000
9840000
Lusan
Solan
Lano
Binangon
UR
KALI MATAN TIM
Salikong
9820000
9820000
Garagata
Muara U ya Nalui
PROVINSI
Muara Langon
Jaro
Muang
Teratau
Binjai Jaro
Purui
Santuun Namun Batu Butok
Dambung Raya
N GAH
Gendawang
KALI MATAN TE
9800000
9800000
Lumbang
Panaan
Simpung Layung
Pelapi
Pasar Batu
Busui
Barum
PROVIN SI
Mahe Pasar
Usih Halong Wirang
Batu Luput Hul u Juran
Nawin Hilir Nawin Hulu Lampahungi n Marindi II
Marindi I
Agung Bongkang Kinarum
Haruai
9780000
9780000
9760000
9760000
KABUPATEN TABALONG
IV - 5
Kecamatan
2015 2016 2017 2018 2019
Subdistrict
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Banua Lawas 15 15 15 15 15
Pugaan 7 7 7 7 7
Kelua 12 12 12 12 12
Muara Harus 7 7 7 7 7
Tanta 14 14 14 14 14
Tanjung 15 15 15 15 15
Murung Pudak 10 10 10 10 10
Haruai 13 13 13 13 13
Bintang Ara 9 9 9 9 9
Upau 6 6 6 6 6
Muara Uya 14 14 14 14 14
Jaro 9 9 9 9 9
Tabalong 131 131 131 131 131
Sumber : Tabalong Dalam Angka 2020
2.1.3 KLIMATOLOGI
Tabel 2. 5 Pengamatan Unsur Iklim di Stasiun Pengamatan Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di KabupatenTabalong, 2019
2.2.1 KEPENDUDUKAN
Sumber utama data kependudukan adalah sensus
penduduk yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus
penduduk telah dilaksanakan sebanyak enam kali sejak Indonesia
merdeka, yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.Di dalam
sensus penduduk, pencacahan dilakukan terhadap seluruh penduduk yang
berdomisili di wilayah teritorial Indonesia termasuk warga negara asing
kecuali anggota korps diplomatik negara sahabat beserta keluarganya.
Metode pengumpulan data dalamsensus dilakukan dengan wawancara
antara petugas sensus dengan responden dan juga melalui e-census.
Pencatatan penduduk menggunakan konsep usual residence, yaitu
konsep dimana penduduk biasa bertempat tinggal. Bagi penduduk yang
bertempat tinggal tetap dicacah di mana mereka biasa tinggal, sedangkan
untuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah ditempat
dimana mereka ditemukan petugas sensus pada malam ‘Hari Sensus’.
Termasuk penduduk yang tidakbertempat tinggal tetap adalah tuna wisma,
awak kapal berbendera Indonesia, penghuni perahu/rumah apung,
masyarakat terpencil/ terasing, dan pengungsi. Bagi mereka yang
mempunyai tempat tinggal tetap dan sedang bepergian ke luar wilayah
lebih dari enam bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya, tetapi dicacah di
tempat tujuannya. Untuk tahun yang tidak dilaksanakan sensus penduduk,
data kependudukan diperoleh dari hasil proyeksi penduduk. Proyeksi
penduduk merupakan suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada
asumsi dari komponen- komponen perubahan penduduk, yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi. Proyeksi penduduk Tabalong 2010–2035
menggunakan data dasar penduduk hasilSP2010.
Lanjutan
Lanjutan
(1) (11)
Banua Lawas 100
Pugaan 102
Kelua 101
Muara Harus 101
Tanta 103
Tanjung 101
Murung Pudak 103
Haruai 104
Bintang Ara 106
Upau 104
Muara Uya 103
Jaro 101
Tabalong 102
HasilRegistrasi/Registration Result 102
Hasil Proyeksi 1/Projection Result 103
Sumber : Kabupaten Tabalong dalam Angka 2020
2.3.1 PENDIDIKAN
Angka partisipasi murni (APM) dan angka partisipasi kasar (APK)
di Kabupaten Tabalong pada 2019 adalah:
- APM 99,21; APK 107,83 untuk jenjang SD sederajat.
- APM 79,42; APK 93,38untuk jenjang SMP sederajat.
- APM 61,11; APK 89,27untuk jenjang SMA sederajat.
2.3.2 KESEHATAN
Tenaga kesehatan di Kabupaten Tabalong terdapat 27 dokter, 142
2.3.3KRIMINALITAS
Jumlah tindak pidana di Kabupaten Tabalong pada 2019 sedikit
menurun jika dibandingkan dengan angka pada tahun 2018. Jumlah
tindak pidana yang dilaporkan pada tahun 2019 sebanyak 140 laporan
(turun dari 143 laporan pada 2018).
2.4 PERTANIAN
Tanaman sayuran di Kabupaten Tabalong pada tahun 2019 memiliki
luas panen total seluas 579 hektar dengan produksi mencapai 1.019,5
ton. Sedangkan luas panen tanaman sayuran dan buah-buahan
semusim, luas panennya mencapai 981 hektar dengan total produksi
sebasar 1.972,6 ton.
Tabel 2. 8 Luas Panen Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Tabalong(ha), 2018 dan 2019
BawangMerah/Shallot Cabai/Chili
Kecamatan
Subdistrict 2018 2019
2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)
Banua Lawas 0 1 5,00 17
Pugaan 0 0 5,00 12
Kelua 0 0 9,00 17
Muara Harus 0 0 6,00 9
Tanta 0 1 21,00 24
Tanjung 0 2 25,00 32
Murung Pudak 0 0 28,00 37
Haruai 0 3 47,00 53
Bintang Ara 0 2 25,00 29
Upau 0 7 40,00 46
Muara Uya 11,00 25 66,00 83
Jaro 1,00 7 71,00 77
Tabalong 12,00 48 348,00 436
Lanjutan
Kentang/Potato Kubis/Cabbage
Kecamatan
Subdistrict 2018 2019 2018 2019
(1) (6) (7) (8) (9)
Banua Lawas 0 0 0 0
Pugaan 0 0 0 0
Kelua 0 0 0 0
Muara Harus 0 0 0 0
Tanta 0 0 0 0
Tanjung 0 0 0 0
Murung Pudak 0 0 0 0
Haruai 0 0 0 0
Bintang Ara 0 0 0 0
Upau 0 0 0 0
Muara Uya 0 0 0 0
Jaro 0 0 0 0
Tabalong 0 0 0 0
Lanjutan
Petsai
Tomat/Tomato Bawang Putih/Garlic
Kecamatan Chinese Cabbage
Subdistrict
2018 2019 2018 2019 2018 2019
(1) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Banua Lawas 0 0 1,00 3,00 0 0
Pugaan 0 0 0 3,00 0 0
Kelua 0 0 0 3,00 0 0
Muara Harus 0 0 0 0 0 0
Tanta 0 0 6,00 5,00 0 0
Tanjung 3,00 5,00 10,00 12,00 0 0
Murung Pudak 0 0 10,00 10,00 0 0
Haruai 0 0 15,00 10,00 0 0
Bintang Ara 0 0 9,00 8,00 0 0
Upau 0 0 15,00 7,00 0 0
Muara Uya 3,00 0 16,00 14,00 0 0
Jaro 3,00 1,00 18,00 14,00 0 0
Tabalong 9,00 6,00 100,00 89,00 0 0
Sumber : Kabupaten Tabalong dalam Angka 2020
BawangMerah/Shallot Cabai/Chili
Kecamatan
Subdistrict 2018 2019 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)
Banua Lawas 0 7,00 5,50 17,00
Pugaan 0 0,00 7,50 10,00
Kelua 0 0,00 12,50 16,50
Muara Harus 0 0,00 6,50 6,00
Tanta 0 7,00 21,00 32,50
Tanjung 0 1,40 34,50 47,00
Murung Pudak 0 0,00 40,50 50,00
Haruai 0 14,00 69,50 77,50
Bintang Ara 0 14,00 31,00 41,00
Upau 0 49,00 59,50 65,50
Muara Uya 16,00 175,00 87,50 117,00
Jaro 0,8 49,00 105,500 106,50
Tabalong 16,80 316,40 481,00 586,50
Lanjutan
Kentang/Potato Kubis/Cabbage
Kecamatan
Subdistrict
2018 2019 2018 2019
(1) (6) (7) (8) (9)
Banua Lawas 0 0 0 0
Pugaan 0 0 0 0
Kelua 0 0 0 0
Muara Harus 0 0 0 0
Tanta 0 0 0 0
Tanjung 0 0 0 0
Murung Pudak 0 0 0 0
Haruai 0 0 0 0
Bintang Ara 0 0 0 0
Upau 0 0 0 0
Muara Uya 0 0 0 0
Jaro 0 0 0 0
Tabalong 0 0 0 0
Lanjutan
Petsai
Tomat/Tomato Bawang Putih/Garlic
Kecamatan Chinese Cabbage
Subdistrict
2018 2019 2018 2019 2018 2019
(1) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Banua Lawas 0 0,00 1,00 3,00 0 0
Pugaan 0 0,00 0 3,00 0 0
Kelua 0 0,00 0 3,00 0 0
Muara Harus 0 0,00 0 0,00 0 0
Tanta 0 0,00 7,00 5,00 0 0
Tanjung 4,50 7,50 11,00 12,00 0 0
Murung Pudak 0 0,00 12,00 11,00 0 0
Haruai 0 0,00 26,00 14,00 0 0
Bintang Ara 0 0,00 13,00 8,00 0 0
Upau 0 0,00 25,00 10,00 0 0
Muara Uya 4,50 0,00 27,00 16,00 0 0
Jaro 7,50 2,50 30,00 22,00 0 0
Tabalong 16,50 10,00 152,00 107,00 0 0
JenisTanaman
2016 2017 2018 2019
KindofPlants
Alpukat 0 0 0 0
Anggur 0 0 0 0
Apel 0 0 0 0
Belimbing 30,2 10 15,2 32,8
Duku/Langsat/Kokosan 1246,1 268,4 274,1 288,4
Durian 3380,4 317,4 422,1 293,4
Jambu Air 103,9 15,2 22,6 45,7
Jambu Biji 218,4 61,4 51,7 69,7
Jengkol 0 0 0 0
Jeruk Besar 88,4 17 21,9 48,8
Jeruk Siam/Keprok 34,5 4,8 36,0 72,3
Mangga 71,8 33,7 61,9 104,4
Manggis 52,8 19,7 35,5 62,6
Lanjutan
JenisTanaman
2016 2017 2018 2019
KindofPlants
Markisa/Konyal 0 0 0 0
Melinjo 3,2 1,8 12,1 23
Nangka/Cempedak 1856,5 1005 939,3 1004,3
Nenas 69,3 41,6 41,2 52,1
Pepaya 246,1 62,9 51,1 78,5
Petai 58,3 14,6 21,4 38,6
Pisang 4170,6 3746,3 3739,1 3787,3
Rambutan 3696,2 1110 1415,8 920
Salak 41,3 13,6 13,8 21,4
Sawo 20,1 4,2 23,8 36,7
Sirsak 108 53,8 44,7 60,2
Sukun 17,7 4,3 22,9 42,8
2.5 INDUSTRI
Produksi batubara di Tabalong tahun 2019 mencapai 26.059.782 ton
atau mengalami kenaikan sebesar 6,35% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pelanggan listrik PLN pada area PLN Ranting Tanjung di Kabupaten
Tabalong pada tahun 2019 mencapai66.080 pelanggan atau mengalami
kenaikan 5,66% dibandingkan tahun sebelumnya.Pelanggan air PDAM di
Kabupaten Tabalong pada tahun 2019 mencapai21.095 pelanggan atau
mengalami kenaikan 0,64% dibandingkan tahun sebelumnya.
2 Gerobak Dorong 0,1 s/d 0,8 m3 Min. 3 Buah Lengkap / siap pakai
Pekerjaan : Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan Usaha Tani Desa Tantaringin Kecamatan muara harus.
Pengambilan
No Uraian Spesifikasi/Merk Keterangan
/Quary
Metode pelaksanaan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah Sebagai berikut :
I PekerjaanPendahuluan
1 Pembersihan lokasi
Lokasi jalan yang akan dikerjakan, terlebih dahulu para pekerja menyiapkan badan jalan dengan
membersihkan dari rumput-rumput liar serta akar-akar pohon dengan cara tebas tebang menggunakan
alat-alat seperti pisau/parang,cangkul dan sekop serta sensaw apabila diperlukan untuk menebang
pohon -pohon besar.
2. Pembuatan dan pemasangan patok kayu harus kokoh dan tidak akan terganggu oleh cuaca maupun
aktivitas kegiatan, Patok Kayu dibuat dari Kayu 5/7 dengan tiang, tinggi patok kayu disesuaikan dengan
kondisi lapangan, permukaan atas rata dan datar (waterpas).
4. Pemadatan
- Pemadatan tanah yang sudah diurug menggunakan alat padat tanah seperti stemper.
- Pekerjaan Pemadatan tanah dilaksanakan pada Minggu ke dua belas.
5. Plesteran
- Material yang digunakan adalah semen, pasir dan air
- Material dicampur dan diaduk secara manual
- Material yang sudah jadi diaplikasikan ke pasangan sisi dan atas batu gunung yang sudah jadi
- Pekerjaan plesteran dilaksanakan pada Minggu ke tiga belas sampai Minggu terakhir.
1. Melangsir Material
- Pengangkutan material dari Lokasi Penumpukan material ke lokasi PekerjaanMengangkut material
dilakukan dengan menggunakan artco atau gerobak yang di tarik dengan kenderaan roda dua atau
dengan tenaga pekerja.
- Pengangkutan material dikerjakan pada minggu pertama s/d minggu ke sebelas
2. Pembersihan akhir pekerjaan
- Tukang dan pekerja-pekerja lainnya melakukan pembersihan kembali setelah pekerjaan selesai
dengan mengumpulkan sisa – sisa material yang masih bisa dipakai dan tidak terpakai.
- Dan material yang masih bisa digunakan kembali dibawa kebasecamp
- Serta mengumpulkan peralatan -peralatan yang digunakan saat bekerja.
- Setelah semua pekerjaan diselesaikan,kemudian tim audit pemeriksa dari Dinas PUPR
CV.ASRINDO GRAHA CONSULTANT
33
Laporan Akhir
Rehabilitasi/Pemeliharaan Tanggul Desa Banua Rantau Kec. Banua Lawas
melakukan PHO atau pemeriksaan kembali semua item pekerjaan sebelum serahterima.
SPESIFIKASI TEKNIS
A. KETENTUAN-KETENTUAN UMUM DILAPANGAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Rehabilitasi/Pemeliharaan Tanggul Desa Banua Rantau
Kecamatan Banua Lawas.
2. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan ini berlokasi di Desa Banua Rantau Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong.
3. Peraturan – Peraturan teknis
Dalam pelaksanaan pekerjaan, bila tidak ditentukan dalam Rencana Kerjadan Syarat- syarat (RKS) ini, maka akan
berlaku dan mengikat peraturan-peraturan di bawah ini, termasuk segala perubahan dan tambahannya, yaitu:
3.1 Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja,
3.2 Peraturan – peraturaan yang dikeluarkan oleh jawatan / instansi pemerintah setempat yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan.
8. Keamanan Proyek
- Kontraktor diharuskan menjaga terhadap barang-barang milik proyek, Konsultan Pengawas dan Pihak
Ketiga yang ada dilapangan, baik terhadap pencurian maupun perusakan.
- Untuk maksud diatas maka Kontraktor harus membuat pagar pengaman dari kayu atau seng serta
perlengkapan lainnya yang dapat memjamin keamanan.
- Bila terjadi kehilangan atau perusakan barang-barang, alat-alat dan hasil pekerjaan, maka akan
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam pekerjaan tambah/kurang
atau pengunduran waktu pelaksanaan.
- Apabila terjadi kebakaran, maka Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya.
- Untuk mencegah bahaya kebakaran tersebut, Kontraktor harus menyediakan alat pemadam
kebakaran yag siap dipakai dan ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis dan mudah dicapai.
2. LOKASI PEKERJAAN
Pekerjaan ini berlokasi di Desa Banua Rantau Kecamatan Banua Lawas
3. PEMBERSIHAN LOKASI
3.1 Pembersihan Tempat Pekerjaan ;
Sebelum memulai pekerjaan maka pemborong harus mengadakan pemeriksaan situasi tempat
pekerjaan guna penentuan titik awal pekerjaan, Kantor Direksi dan Gedung sementara kalau
diperlukan.
4. PEKERJAAN TANAH
4) Pelaksana Pekerjaan harus memberitahu Direksi untuk setiap galian tanah dasar, formasi
atau galian struktur yang telah selesai dikerjakan, bahan timbunan perkerasan tidak boleh
dihamparkan sebelum kedalaman galian, sifat dan kekerasan dasar dan dinding glian
disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.
5) Pelaksana Pekerjaan harus mencatat segala perubahan, kendala dan kondisi tidak normal
yang muncul dilapangan selama proses penggalian secara tertulis serta segera melaporkan
kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan penyelesaian atau petunujuk sesegera
mungkin.
6) Kesalahan dalam penggalian merupakan tanggungjawab Kontraktor untuk menimbun kembali
lubang galian hingga mencapai kepadatan yang setara dengan kondisi tanah sebelum digali
atau yang dipersyaratkan.
7) Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab untuk mencarikan tempat pembuangan dan
pengangkutan galian ke tempat yang tidak mengganggu lingkungan.
d. Pengamanan Pekerjaan Galian
1) Pelaksana Pekerjaan harus memikul semua tanggung jawab dalam menjamin keselamatan
pekerja yang melaksanakan pekerjaan galian; pihak-pihak ketiga (setiap orang) dan segala
jenis bangunan baik di bawah maupun di atas tanah yang ada disekitar lokasi galian.
2) Selama pelaksanaan pekerjaan galian Pelaksana Pekerjaan harus menjaga struktur
sementara berfungsi dengan baik sehingga kondisi galian tetap stabil. Kontraktor harus
melakukan segala sesatu yang diperlukan untuk pengamanan orang maupun hak-milik Pihak
lain yang beresiko tinggi.
3) Setiap saat apabila pekerja atau orang lain yang berada pada lokasi galian dimana kepala
mereka berada di bawah permukaan tanah, maka Kontraktor harus menempatkan seseorang
pengawas keamanan di lokasi kerja yang bertugas memantau keamanan dan kemajuan
pekerjaan.
4) Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan barikade (penghalang) yang cukup
kuat untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya atau sesuai yang
diperintahkan Direksi.
e. Jadwal Kerja
1) Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi harus dibatasi sepadan dengan
pemeliharaan permukaan galian agar tetap dalam kondisi yang tetap stabil dengan
mempertimbangkan akibat dari pengeringan, perendaman akibat hujan/rembesan dan
gangguan lainnya dari operasi pekerjaan berikutnya.
2) Pelaksanaan pekerjaan Galian di luar jadwal Kerja Harian anatara pk. 08.00 s.d. 17.00 WITA,
harus mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan dan menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan.
f. Penggunaan dan Pembuangan Bahan Galian
1) Semua bahan galian tanah/pasir dan galian batu yang dapat dipakai dalam batas-batas dan
CV.ASRINDO GRAHA CONSULTANT
37
Laporan Akhir
Rehabilitasi/Pemeliharaan Tanggul Desa Banua Rantau Kec. Banua Lawas
lingkup proyek bilamana memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi
timbunan atau penimbunan kembali.
2) Semua bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat untuk dipakai formasi penimbunan dan
penimbunan kembali harus dibuang dari lokasi proyek ketempat yang telah disetujui Direksi
Pekerjaan.
3) Pelaksana Pekerjaan harus bertanggungjawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang
diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakai atau yang tidak memenuhi
syarat untuk bahan timbunan, juga termasuk pengangkutan hasil galian ketempat
pembuangan akhir serta perolehan ijin dari pemilik atau penyewa tanah dimana pembuangan
akhir tersebut akan dilakukan.
b. Bahan
- Batu kali yang dipergunakan adalah batu kali yang dibelah atau batu gunung yang keras dan
tidak porous, bersih dan besarnya tidak lebih dari 30cm.
- Tidak dibenarkan menggunakan batu kali bulat atau batu endapan. Pemecahan batu harus
dilakukan di luar batas bouwplank bangunan.
- Semen, pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan dalam pekerjaan beton.
c. Pelaksanaan
- Pada setiap pokok galian harus dibuat profil pondasi/pasangan batu terbuat dari kayu/reng atau
bambu dengan ukuran /dimensi sesuai Gambar atau petunjuk Direksi.
- Sebelum dipasang batu harus bersih dari bahan-bahan yang dapat mengurangi kelekatan
adukan, serta dibasahi dengan air secukupnya.
- Lapis pertama di atas lapisan batu kosong harus ditebar mortar dengan ketebalan 60% dari
ukuran maksimum batu yang akan digunakan, kemudian dengan segera dipasang lapisan batu
di atas adukan yang belum mengeras secara merata. Selanjutnya adukan/mortar harus segera
ditambahkan dan proses tersebut dilakukan secara berulang sampai celah batu terisi penuh
hingga mencapai ukuran pasangan sesuai Gambar dengan permukaan atas yang rata.
- Jarak celah antara batu minimal 2,5 cm dan terisi penuh dengan mortar. Untuk pasangan batu
expose permukaan batu harus rata dengan menggunakan batu pecah yang dipasang saling
mengunci antara satu batu dengan batu lainnya.
- Permukaan batu muka dengan mortar untuk struktur yang ter-expose harus diselesaikan dengan
pasta semen naad/siar yang rapi serta dirawat dengan baik.
- Penimbunan kembali lubang di sekeliling pasangan batu harus diselesaikan dengan ketentuan
Seksi Pekerjaan Timbunan.
2. Pekerjaan Plesteran Dan Acian
a. Umum
1) Uraian
Pekerjaan plesteran meliputi semua pekerjaan plesteran dinding, kolom beton, plat beton
listplang beton atau sesuai dengan yang tertera dalam Gambar kerja.
2) Toleransi Dimensi.
a) Tebal plesteran rata-rata 15 mm untuk setiap lapis plesteran dengan toleransi perbedaan
ketebalan tidak lebih dari 2,5 mm setiap bidang plesteran.
b) Toleransi kemiringan vertikal dan horizontal plesteran adalah 1 mm per 1 m’ baik Tinggi atau
Panjang per seribu.
3) Pengajuan Kesiapan Kerja dan Perbaikan Pekerjaan yang Cacat
a) Sebelum memulai pekerjaan plesteran, Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi contoh
bidang plesteran untuk setiap jenis adukan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
b) Pekerjaan plesteran tidak boleh dimulai sebelum Direksi menyetujui formasi/kedudukan dan
kondisi bidang plesteran untuk setiap bagian pekerjaan sesuai Gambar, namun Kontraktor
tetap bertanggung jawab atas ketepatan dan presisi pekerjaan.
c) Bilamana terdapat pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan rencana Gambar dan
CV.ASRINDO GRAHA CONSULTANT
39
Laporan Akhir
Rehabilitasi/Pemeliharaan Tanggul Desa Banua Rantau Kec. Banua Lawas
ketentuan yang disyaratkan harus segera diperbaiki atas biaya dan tanggungjawab Kontraktor
hingga dapat diterima oleh Direksi.
4) Jadwal Kerja
a)Jumlah pekerjaan plesteran yang dilaksanakan setiap satuan waktu haruslah dibatasi sesuai
dengan tingkat kecepatan pekerjaan plesteran untuk menjamin agar seluruh pekerjaan
plesteran hanya digunakan adukan plester baru.
b)Lebar bidang plesteran maksimum setiap tahap plesteran tidak boleh lebih dari 1 m’ untuk
setiap tahap kerja yang dibatasi dengan membuat plesteran kepala secara vertikal.
c)Setiap tahap pekerjaan, tebal plesteran tidak boleh lebih tebal dari 20 mm, hari guna
memberikan kesempatan mengeringnya plesteran lapis pertama sebelum pekerjaan plesteran
dilanjutkan.
d)Setiap memulai pekerjaan plesteran harus sepengetahuan dan seijin Direksi.
b. Bahan
1) Bahan dan Standar
Untuk material Semen, Pasir dan Air, Kontraktor harus memberikan contoh bahan terlebih
dahulu kepada Direksi pekerjaan.
C. PERATURAN PENUTUP
a. Meskipun dalam spesifikasi teknis ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan – bahan tidak
dinyatakan, kata – kata yang harus dipasang oleh pemborong, tidak disebutkan atau diuraikan
dalam penjelasan pekerjaan, perkataan – perkataan tersebut diatas tetap dianggap ada dan
dimuat dalam spesifikasi teknis ini. Semua ukuran ataupun dimensi yang disebutkan dalam
spesifikasi teknis ini adalah mutlak, dalam artian bukan merupakan ukuran yang biasa disebut
dengan ‘ukuran pasaran’. Pekerjaan yang nyata – nyata menjadi bagian dari pekerjaan
pembangun, tetapi tidak dimuat atau diuraikan dalam spesifikasi teknis ini, tetap diselenggarakan
dan diselesaikan oleh pemborong, harus dianggap seakan – akan pekerjaan ini dimuat dan
diuraikan kata demi kata pada spesifikasi teknis ini untuk menuju penyerahan selesai yang
lengkap dan sempurna sesuai menurut pertimbangan pengelola kegiatan.
UMUM
PENDAHULUAN
Spesifikasi ini merupakan pelengkap dan harus dibaca bersama-sama dengan rab dan gambar-gambar yang
ketiganya sama-sama menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Istiah pekerjaan mencakup sistem
pengadaan (suplay) dan pemasangan seluruh peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi yang
diperlukan menurut dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan
peralatan dan material tersebut, spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus
dipakai, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari
pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan Usaha Tani Desa Tantaringin Kecamatan
muara harus.
LOKASI PEKERJAAN
CV.ASRINDO GRAHA CONSULTANT
42
Laporan Akhir
Rehabilitasi/Pemeliharaan Tanggul Desa Banua Rantau Kec. Banua Lawas
Pekerjaan ini berlokasi di Desa Tantaringin, kecamatan Muara harus kabupaten tabalong.
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pembersihan lokasi
3. Membuat Papan NamaKegiatan
4. Pengangkutan material dari Lokasi Penumpukan material ke lokasi Pekerjaan
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. Pekerjaan Pasangan Batu Tanggul Kiri Kanan 216 m’
7. Pekerjaan Urugan Tanah
8. Pemadatan Tanah
PAPAN PROYEK
Papan nama proyek diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat :
1. Nama Proyek
2. DireksiTeknis/Lapangan
3. LokasiProyek
4. Jumlah Biaya(Kontrak)
5. Nama Pelaksana(Penyedia)
6. Masa pelaksanaan proyekbulan, tanggal dan tahun
PERIZINAN
Penyedia harus segeramengurus dan memperhitungkan biaya untuk membuat izin-izin yang diperlukan dan
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara lain:, izin dengan pemerintah desa setempat, izin dengan
pihak keamanan, izin pembuangan, izin pengurugan, izin trayek dan pemakaian jalan, izin penggunaan
bangunan serta izin-izin lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan daerah setempat.
JADWAL PELAKSANAAN
Penyedia harus menyiapkan jadwal pelaksanaan secara detail dan harus diserahkan kepada Direksi
Teknis/Lapangan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai. Program
kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Teknis/Lapangan. Jadwal
pelaksanaan tersebut harus mencakup :
1. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.
2. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain kelapangan.
3. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau pemasangan
berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
4. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan olehPenyedia.
5. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar belakang
pendidikan, pengalaman sertapenugasannya.
6. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
7. Cara pelaksanaanpekerjaan.
8. Jadwal pelaksanaan tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran penjelasan.
Penyedia wajib memberikan salinan jadwal pelaksanaan yang telah disahkan oleh Direksi Teknis/Lapangan
dalam 5 (lima) rangkap kepada Direksi Teknis/Lapangan, dan satu salinan harus ditempel di kantor lapangan
(direksi keet) yang dilengkapi dengan grafik kemajuan pelaksanaan pekerjaan. Direksi Teknis/Lapangan akan
menilai prestasi pekerjaan Penyedia berdasarkan grafik rencana kerja dan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
Penyedia diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya apabila Direksi Teknis/Lapangan
memerlukan penjelasan tentang tempat- tempat asal mula material yang didatangkan untuk suatu tahap
CV.ASRINDO GRAHA CONSULTANT
43
Laporan Akhir
Rehabilitasi/Pemeliharaan Tanggul Desa Banua Rantau Kec. Banua Lawas
pekerjaan sebelum mulai pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, Penyedia tidak dibenarkan
untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
DireksiTeknis/Lapangan.
Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan kepada Direksi Teknis/Lapangan
sebelum memulai pekerjaan, agar Direksi Teknis/Lapangan mempunyai waktu yang cukup untuk
mempertimbangkan persetujuannya.
Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut Direksi Teknis/Lapangan penting, harus dihadiri dan diawasi
langsung oleh Direksi Teknis/Lapangan atau wakilnya. Untuk itu maka Penyedia harus menyampaikan
permohonan ijin pelaksanaan (request) yang harus sudah diterima oleh Direksi Teknis/Lapangan selambat-
lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan.
RAPAT-RAPAT
Apabila dipandang perlu, Direksi Teknis/Lapangan dapat mengadakan rapat- rapat dengan mengundang
Penyedia dan pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan
pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi Penyedia.
Keputusan rapat yang disepakati dituangkan dalam berita acara dan ditandatangani oleh seluruh pihak yang
berkepentingan.
Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia
dan disetujui oleh Direksi Teknis/Lapangan.Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai
volume pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan.
Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak.
PENYELESAIAN PEKERJAAN
Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan secara khusus dalam
spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat
berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.
Penyedia harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan
spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat,
Penyedia dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil
dan dapat diterima oleh Direksi Teknis/Lapangan.
LAPORAN-LAPORAN
Penyedia harus menyusun dan menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan, yang terdiiri dari:
- Laporan harian yang berisi laporan yang mencatat seluruh rencana dan realisasi aktivitas pekerjaan
harian.
Laporan Mingguan, yang berisi terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan
mingguan, hasil inspeksi K3, mutu, dan lingkungan termasuk tindak lanjutnya, serta catatan lain yang dianggap
perlu.
Laporan bulanan dibuat oleh Penyedia, terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan bulanan,termasuk hasil pelaksanaan RK3K, program mutu dan lingkungan.
Untuk kelengkapan laporan, Penyedia dan Direksi Teknis wajib membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan dan evaluasi pencapaian sasaran K3, mutu dan lingkungan, termasuk rekomendasi untuk
peningkatan kinerja K3, mutu dan lingkungan.
Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan minimal pada kondisi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% , atau sesuai dengan
ketentuan yang dikeluarkan Direksi Teknis/Lapangan. Dalam pembuatan dokumentasi harus berisi informasi
mengenai jenis pekerjaan,
AS BUILT DRAWING
Setelah pekerjaan selesai Penyedia diharuskan menyerahkan As build drawing yang menunjukan gambar yang
terpasang disertai perubahannya bila adapaling lambat 14 (empat belas) hari sebelum penyerahan akhir
pekerjaan. Semua dokumen gambar harus dibuat dengan menggunakan software CAD.
PEKERJAANPERSIAPAN
Pembersihan Lokasi
Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam daerah batas pekerjaan harus dibersihkan
dan ditebang, termasuk setiap pohon di luar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi
bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang tertera di dalam syarat-syarat khusus dan gambar rencana.
Pembersihan dan pengupasan di luar batas daerah pekerjaan tidak diberikan pembayaran kepadaPenyedia.
Bila dinyatakan dalam syarat-syarat khusus atau diperintahkan oleh Direksi Teknis/Lapangan bahwa pepohonan
rindang dan tanaman ornamen tertentu akan dipertahankan, maka pepohonan/tanaman tersebut harus dijaga
betul dari kerusakan atas biaya Penyedia.
Pepohonan yang harus disingkirkan, harus ditebang sedemikian rupa dengan tidak merusak
pepohonan/tanaman lain yang dipertahankan, semua pohon, batang pohon, akar dan sebagainya harus
dibongkar dengan kedalaman minimal 20 cm di bawah permukaan tanah asli dari permukaan akhir (ditentukan
oleh permukaan mana yang lebih rendah). Bersama-sama dengan seluruh jenis sampah dalam segala
bentuknya harus dibuang pada tempat yang tidak terlihat dari tempat pekerjaan menurut cara yang praktis
ataudikubur.
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki oleh Penyedia atas
tanggungannya sendiri. Bila akan dilakukan pembakaran hasil penebangan, Penyedia harus memberitahukan
kepada penghuni terhadap milik- milik yang berbatasan dengan pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya.
Penyedia akan selalu bertindak sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran di
tempatterbuka.
Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia harus berhati-hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok
pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup
penyediaan peralatan, tenaga dan pembuangan bahan- bahan sisa dibebankan kepada Penyedia dan
dikerjakan sesuai dengan petunjuk DireksiTeknis/Lapangan.
Penyedia harus menyusun tingkat risiko kegiatan yang akan dilaksanakan untuk dibahas dengan PPK
sebagaimana yang disusun pada awalkegiatan.
Penyedia harus melibatkan sekurang-kurangnya Petugas K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan yang
mempunyai risiko K3 sedang dankecil.
Penyedia harus melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Jamsostek setempat sesuai ketentuan yangberlaku.
Penyedia harus melaporkan kepada PPK dan Dinas Tenaga Kerja setempat tentang kejadian berbahaya,
kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat kerjakosntruksi yang telah terjadi pada kegiatan yang
dilaksanakan.
Penyedia harus melakukan pengendalian resiko K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang meliputi : inspeksi
tempat kerja, peralatan, sarana pencegahan kecelakaan konstruksi sesuai dengan RK3.
Penyedia harus melaksanakan seluruh ketentuan K3 sesuai dengan ketentuan- ketentuan sebagaimana diatur
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak tentang Keselamatan dan KesehatanKerja.
Lingkup Pekerjaan meliputi : Galian tanah biasa dan timbunan tanah pilihan
Galiantanah
Peryaratan :
Galian tanah harus sesuai dengan gambar pelaksanaan, baik kedalaman, lebar maupun tingginya.
Dalam hal kondisi tanah mengandung lumpur atau humus yang cukup dalam, maka jenis tanah tersebut harus
dibuang/dibongkar dan diadakan perbaikan struktur tanah pasangan siring batugunung.
Apabila kedalaman galian sudah tercapai, kondisi tanah masih diragukan, Pemborong wajib melaporkan kepada
Pengawas/PemberiTugas.
Timbunan tanahpilihan
Persyaratan :
Semua pekerjaan pengurugan harus dilaksanakan lapis demi lapis secara horizontal dan dipadatkan.
Tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan yang dapat membahayakan
Material tanah pilihan harus tanah yang berisi butiran batu kecil dan harus bersih dari akar-akar, kotoran-kotoran
PEKERJAAN TANGGUL
Syarat-syarat umum
Campuran Mortar 1 :4
A. Bahan-bahan
Persyaratan
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan
pemakaiannnya sebagai bahan campuran.
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat
mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen
baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut
urutanpengiriman.
Penyimpanan
Semen harus disimpan dalam gudang yang kedap air dan berventilasi baik, diatas lantai 30 cm. Kantong-
kantong berisi semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 lapis, atau ditumpuk langsung diatas lantai.
Penyimpanan semen harus selalu terpisah untuk setiap pengiriman.
Pemeriksaan
Kontraktor harus memberitahukan kepada Konsultan Pengawas kapan dan dimana semen itu dihasilkan.
Konsultan Pengawas mengadakan pemeriksaan di tempat penimbunan dan mengambil contoh-contoh semen
timbunan tersebut untuk keperluan pemeriksaan di Laboratorium, jika kualitasnya diragukan. Semen yang
dinyatakan afkir oleh Konsultan Pengawas, tidak boleh dipergunakan dan harus disingkir keluar proyek. Apabila
Kontraktor masih mempergunakan semen yang diafkir tersebut untuk pekerjaan beton maka kepada Kontraktor
dapat diperintahkan untuk membongkar beton tersebut dan harus menggantinya dengan semen yang disetujui
atas biaya Kontraktor
Untuk mencegah semen dalam zak disimpan terlalu lama sesudah penerimaan, kontraktor hendaknya memakai
semen menurut urutan kronologis yang diterima dalam gudangpenyimpanan.
Agregat (Pasir)
Persyaratan :
Untuk bahan agregat halus dapat dipakai agregat alami atau buatan asal memenuhi syarat menurutPBI-1971
Bila dianggap perlu, dapat dilakukan pengujian butiran dengan memperhatikan persyaratanPUBI-1982.
Agregat halus harus bersih, keras dan berbutir tajam, bebas dari lumpur, gumpalan tanah/lumpur, bahan organik
lainnya yang dapat mengurangi atau merusakkan mutu beton.
Batu Pecah/BatuGunung
Persyaratan :
-Untuk pekerjaan batu kali/belah digunakan Batu kali/belah yang berukuran maksimum 10 cm – 15 cm, berwarna
abu-abu hitam dan tidakberpori.
Air
Persyaratan :
-Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis.
Jumlah yang akan dibayar, akan diperhitungkan berdasarkan item-item pekerjaan yang terdapat didalam Daftar
Kuantitas Harga. Pada prinsipnya perhitungan pengukuran volume pekerjaan tidak terlepas dari kuantitas
pekerjaan maupun kualitas pekerjaan tersebut,dengan mengacu kepada Syarat Kontrak Pasal 56. Satuan yang
akan dipakai sebagai dasar pengukuran pekerjaan adalah:
m² = Meter Persegi, adalah jumlah panjang pekerjaan dikali dengan jumlah lebar yang telahdiselesaikan.
Unit = Unit, adalah jumlah satuan pekerjaan yang terpasang /telah selesai sesuai RAB.
Set = Set, adalah jumlah satuan pekerjaan yang terpasang /telah selesai sesuaiRAB.
Ls = Lump Sum, jumlah satuan pekerjaan yang di presentasekan sesuai dengan tingkat / tahapan pekerjaan
yang telah diselesaikan, sesuai dengan item yang terdapat didalam Daftar Kuantitas DanHarga.
Semua pekerjaan yang dapat dikategorikan sebagai pekerjaan yang sudah dapat dibayar, akan diukur menurut
ketentuan diatas.Dengan melihat kepada semua ketentuan pembayaran dan aturan pelaksanaan teknis maupun
administrasi seperti yang diisyaratkan didalam dokumen kontrak, maka pelaksanaan pengukuran hasil kerja
tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk serta persetujuan Direksi/Tenaga Ahli.
Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut diatas tanpa memperhitungkan cara dimana material galian
akan dibuang dan hanya akan dibayar menurut harga satuan sesuai dengan mata pembiayaan yang ada
didalam Daftar KuantitasHarga.
Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain yang umum dikerjakan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengansebaik-baiknya.
PERATURAN PENUTUP
Meskipun dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini pada uraian bahan bahan tidak dinyatakan kata-
kata yang harus disediakan oleh pemborong, atau yang harus dibuat, dipasang oleh pemborong, tetapi
pekerjaan-pekerjaan dan bahan-bahan ini dinyatakan/ dimuat dalam RKS, tetapi menjadi bagian dari pekerjaan
Pembangunan ini, Perkataan-perkataan diatas disepakati dianggap ada dan dimuat dalam RKS.
Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan, tetapi tidak dimuat dan diuraikan,
tetapi diselenggarakan dan diselamatkan oleh pemborong, hal tersebut harus dianggap ada, seakan-seakan
dimuat kata demi kata, untuk menuju penyerahan selesai yang lengkap dan sempurna, sesuai menurut
pertimbanganDireksi.