Anda di halaman 1dari 10

PEMBUATAN MASTER PLAN OBYEK WISATA POTENSIAL

DANAU WAIBELEN (KSP WAIKLIBANG)


KECAMATAN TANJUNG BUNGA - KABUPATEN FLORES TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2018

KERANGKA ACUAN KERJA

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN


PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2018
I. LATAR BELAKANG

Pariwisata di Indonesia diperlakukan sebagai suatu industri dan diharapkan


dapat berfungsi sebagai katalistator dan pembangunan (agent of development) dan
dapat menunjang pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Namun
dalam proses pencapaian semuanya itu, dalam perjalanannya terjadi hal-hal yang dapat
menimbulkan kerugian bagi pengembangan pariwisata itu sendiri, yaitu dengan
munculnya dampak negatif seperti, dampak terhadap seni dan budaya, dampak
terhadap aspek sosial, dampak terhadap perekonomian, dampak terhadap lingkungan
hidup, dan terjadinya kebocoran yang dapat mengurangi perolehan pendapatan asli
daerah (PAD).

Untuk mendorong dan mempercepat destinasi wisata, maka pariwisata


menciptakan permintaan, baik permintaan konsumsi maupun permintaan investasi,
yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa, baik barang
konsumsi maupun barang modal. Penelaahan terhadap kegiatan pariwisata ini untuk
mengetahui besar pengaruh kenaikan sektor output pariwisata terhadap sektor-sektor
kegiatan ekonomi yang berada di wilayah tersebut.

Perkembangan industri pariwisata sebagai mesin baru penggerak perekonomian


sebuah kawasan sudah seharusnya mendapat porsi yang lebih dalam kerangka
pembangunan daerah. Hal tersebut dikarenakan potensi pariwisata pada semua daerah
ada dan siap untuk dikembangkan. Selain itu efek berganda yang akan ditimbulkan dari
industri pariwisata akan mampu untuk menggerakkan sektor-sektor lainnya katakanlah
sektor jasa, perdagangan, transportasi yang kesemuanya itu akan bermuara pada
peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Pembangunan pariwisata memerlukan konsep dan strategi yang jelas.


Tujuan pariwisata akan dapat dicapai dengan efektif jika pembangunan dilakukan
dengan perencanaan yang baik dan terintegrasi dengan pengembangan daerah secara
keseluruhan. Secara umum, perencanaan pariwisata diperlukan karena berbagai alasan,
diantaranya adalah:

 Pariwisata modern merupakan suatu kegiatan yang relatif baru bagi sebagian besar
daerah, dan umumnya mereka tidak memiliki pengalaman untuk mengembangkan
dengan baik dan tepat. Sebuah rencana induk yang menyeluruh dan terpadu, dapat
memberikan arahan kepada daerah untuk melakukan langkah-langkah
pengembangan pariwisata ini.
 Pariwisata adalah sangat kompleks, multi sektor dan melibatkan berbagai kegiatan,
seperti pertanian, kehutanan, industri, perikanan, komponen rekreasi dan lain-lain.
Perencanaan pariwisata mengorganisasi komponen-komponen tersebut sehingga
dalam pengembangan yang dilakukan dapat terintegrasi dengan baik, bukan sebagai
bagian yang terpisah atau parsial.
 Pariwisata akan menimbulkan dampak ekonomi baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga membutuhkan perencanaan yang terintegrasi.

Pengembangan pariwisata, baik dalam konteks sektoral maupun spasial tidak


hanya berhenti pada perumusan kebijakan, tetapi seharusnya berlanjut dengan kegiatan
perencanaan pada tingkat yang lebih teknis sebagai acuan dalam pembangunan fisik
kawasan wisata. Kabupaten Flores Timur memiliki objek wisata andalan yang sudah
dikenal baik itu kawasan wisata alam, budaya, buatan maupun minat khusus.

KERANGKA ACUAN KERJA 1


Kawasan-kawasan tersebut tentunya memiliki keunikan dan keunggulan di wilayahnya
masing-masing dengan kondisi belum dibuatkan penataan. Salah satu destinasi wisata
andalan yaitu Danau Asmara (bahasa lokal “Waibelen”) yang berada di wilayah Desa
Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga.

Untuk maksud tersebut, Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah


mengalokasikan anggaran melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) OPD Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2018 untuk melaksanakan Kegiatan
JASA PEMBUATAN MASTER PLAN OBYEK WISATA POTENSIAL DANAU WAIBELEN
(KSP WAIKLIBANG) KECAMATAN TANJUNG BUNGA KABUPATEN FLORES TIMUR.

II. GAMBARAN SEKILAS DANAU WAIBELEN


Kabupaten Flores Timur yang geomorfologisnya terdiri dari wilayah pegunungan
dan dataran serta perairan pantai membentuk bentangan-bentangan alam yang indah,
hamparan pantai yang luas dan berpasir hitam. Selain itu Kabupaten Flores Timur juga
kaya akan peninggalan sejarah yang memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan
wilayah Kabupaten Flores Timur yang berbasis pada pariwisata dengan ditunjang oleh
sumberdaya alam dan bidang-bidang unggulan seperti pertanian, perternakan,
perikanan, industri, pertambangan dan bidang pariwisata sendiri. Pengembangan
pariwisata dapat ditempuh melalui pengadaan paket wisata, pengembangan jalur
wisata, pengadaan sarana dan prasarana penunjang seperti hotel dan penginapan serta
meningkatkan aksesbilitas dengan meningkatkan kondisi jalan dan menyediakan sarana
transportasi menuju obyek wisata.
Danau Waibelen (Danau Asmara) sesuai Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Flores Timur Tahun
2013-2023 ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) II Waiklibang. Wilayah
pengembangan ini meliputi Kecamatan Tanjung Bunga, Kecamatan Lewolema dan
Kecamatan Titehena dengan tema pengembangannya adalah Natural Eco-Tourism,
Marine Tourism and Cultural Tourism.
Sedangkan keanekaragaman pariwisata di Kecamatan Tanjung Bunga terdiri dari :
 Obyek wisata budaya : situs benda cagar budaya Nopin Jaga (3 buah prasasti
berhuruf Palawa), situs sejarah Painhaka (situs arkeologi berusia ± 2000 SM), atraksi
wisata menarik berupa tarian daerah, atraksi pengadilan tradisional Lebek Lobong,
rumah tradisional/rumah adat.
 Obyek wisata alam : danau Waibelen dengan panorama alamnya yang indah dan
berhawa segar, wreck dive Labawain, pantai pasir putih Belobati, pantai pasir putih
Kewuta, pantai pasir putih Painhaka, diving and fishing spot Wato Pajong, wisata
argo perkebunan mente, panorama teluk Hading, Padang Savana Lamanabi pada
kawasan hutan lindung Kumarodo dengan koleksi air terjunnya yang masih alami.
 Obyek wisata buatan : Pusat Pertapaan Biara Terapist yang berhawa segar dan
bersituasi tenang.
Keadaan alam yang indah dan koleksi budaya yang unik mengindikasikan bahwa
kawasan Danau Waibelen dan sekitarnya lebih cocok sebagai tempat peristirahatan,
menghabiskan masa tua, menyepi dari hingar-bingar kegemerlapan dunia modern.
Kondisi ini pula dapat menopang kegiatan wisata religius ritus Perayaan Paskah atau
yang di daerah setempat dikenal dengan nama Semana Santa atau yang dalam tradisi
Gereja Katolik disebut Pekan Suci yang telah menjadi ikon pariwisata di Kabupaten
Flores Timur dan telah dikenal secara regional, nasional bahkan mancanegara.
Potensi-potensi inilah wajib untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata lain
guna mewujudkan implementasi dari kegiatan pariwisata yaitu dapat mendatangkan
devisa dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

KERANGKA ACUAN KERJA 2


Gambar Danau Waibelen (Danau Asmara)

Peta Sebaran Lokasi Pekerjaan Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial Danau Waibelen (KSP Waiklibang) Kecamatan
Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur

III. MAKSUD, TUJUAN, SASARAN, DAN MANFAAT

III.1 MAKSUD
Maksud dari Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial Danau Waibelen
(KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur adalah agar
Pemerintah Kabupaten Flores Timur memiliki acuan teknis berdasarkan Hasil Studi
Pengembangan Kawasan dalam melaksanakan pengembangan dan pembangunan
sektor pariwisata di kawasan tersebut dan wilayah pendukungnya.

KERANGKA ACUAN KERJA 3


III.2 TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah Tersedianya Dokumen Master Plan Obyek Wisata
Potensial Danau Waibelen (KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten
Flores Timur yang diwujudkan dalam rencana Desain dan Arahan Pengembangan secara
terpadu.

III.3 SASARAN
Sasaran kegiatan Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial Danau
Waibelen (KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur adalah :
 Teridentifikasinya potensi dan masalah pengembangan kawasan dari aspek fisik,
ekonomi, dan sosial budaya
 Teridentifikasinya kebutuhan jenis komponen ruang dan kebutuhan ruang untuk
setiap jenis komponen ruang
 Teridentifikasinya kebutuhan jenis, besaran, dan kualitas prasarana lingkungan
untuk menunjang pengembangan kawasan
 Teridentikasinya kebutuhan prasarana dan sarana wisata baik yang umum ataupun
wisata secara khusus di wilayah kawasan
 Tersusunnya rancangan tapak pengembangan kawasan
 Tersusunnya rencana penyediaan prasarana lingkungan untuk menunjang
pengembangan kawasan
 Tersusunnya rekomendasi implementasi pengembangan kawasan, baik secara
tahapan, kemungkinan pengembangan dan arahan biaya pelaksanaan secara
Makro.

III.4 MANFAAT
Manfaat Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial Danau Waibelen (KSP
Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur adalah:
 Pemerintah Kabupaten Flores Timur memiliki acuan dalam melaksanakan kegiatan
pengembangan fisik kawasan wisata.
 Pemerintah Kabupaten Flores Timur memiliki acuan untuk merespons kebutuhan
pelaku bisnis wisata dalam melakukan pilihan-pilihan investasi.

IV. RUANG LINGKUP


Lingkup kegiatan Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial Danau Waibelen
(KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur, meliputi:

IV.1 RUANG LINGKUP WILAYAH


Lingkup wilayah studi dalam Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial
Danau Waibelen (KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur
meliputi wilayah Kawasan Danau Waibelen, Kawasan Situs Benda Cagar Budaya Nopin
Jaga, Kawasan Pantai Kwuta, Kawasan Batu Payung (cliff) dan Kawasan Situs Cagar
Budaya Paihaka.

IV.2 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN


Lingkup pembahasan dalam Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial
Danau Waibelen (KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur
meliputi :
 Tata ruang, khususnya terkait dengan kesesuaian spasial secara hirarkis dengan
kebijakan dan rencana tata ruang
 Tata tapakdan lansekap kawasan, khususnya terkait dengan desain teknis dan
desain lansekap kawasan, keduanya pada skala 1:1.000

KERANGKA ACUAN KERJA 4


 Infrastruktur kawasan, khususnya terkait dengan sistem dan desain teknis
penyediaan infrastruktur kawasan serta rencana pengembangannya sekian tahun
kedepan
 Formulasi program, khususnya terkait dengan rekomendasi tindak lanjut
implementasi pengembangan kawasan
 Tahapan Pengembangan Kawasan berdasarkan perhitungan Analisa tingkat
kebutuhan dan urgensi pengembangan.

IV.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN


A. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:
 Persiapan Administratif, meliputi pembuatan surat-surat ijin yang diperlukan.
 Persiapan Teknis, meliputi pembuatan peta dasar skala 1:1.000
 Penyusunan personil dengan memperhatikan kualifikasi, kemampuan dan
kelengkapan lainnya serta informasi-informasi lain yang diperlukan.
B. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data sekunder terkait dengan kebijakan sektoral (pariwisata) dan
kebijakan spasial RTRW, RDTR serta kajian dan perencanaan-perencanaan yang
pernah dilakukan. Sementara itu pengumpulan data primer meliputi:
 Data fisik dasar kawasan perencanaan
 Data Sektor Pariwisata dan prospek pengembangan
 Data ekonomi lokal kawasan perencanaan
 Data sosial-budaya masyarakat di sekitar kawasan perencanaan
C. Tahap Analisa
Tahap analisa dalam kegiatan ini minimal harus bersubstansikan :
 Analisis potensi dan masalah dalam pengembangan kawasan
 Analisis kebutuhan pengembangan kawasan
 Analisis perancangan tapak dan infrastruktur kawasan
 Analisis perumusan program dan kegiatan
D. Tahap Perumusan Rencana
Tahap perumusan rencana dalam kegiatan ini minimal meliputi:
 Perancangan tapak kawasan, mulai dari proses Konsep hingga Implementasi
pengembangan, dengan didukung gambar secara 2 dimensi dan 3 dimensi.
 Perencanaan sarana dan prasarana kawasan
 Perumusan program dan kegiatan

V. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna jasa dalam kegiatan Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial Danau
Waibelen (KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur adalah
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur. Pekerjaan ini akan
dilaksanakan oleh pihak ketiga (Konsultan).

VI. SUMBER PENDANAAN


Sumber pendanaan kegiatan Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial Danau
Waibelen (KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur bersumber dari
APBD Kabupaten Flores Timur Tahun Anggaran 2018 melalui DPA OPD Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Flores Timur senilai Rp. 200.000.000,-

KERANGKA ACUAN KERJA 5


VII. METODOLOGI
Pekerjaan ini mencakup kajian di atas meja (desk study) dan kajian di lapangan dengan
pengumpulan data primer dan data sekunder. Data sekunder dikumpulkan melalui
pengumpulan peta yang sudah ada dan terolah/terkodifikasi. Data primer diperoleh dari
lapangan melalui wawancara, focus group discussion, dan pengamatan visual.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Hasil Studi Pengembangan dan
Penataan Kawasan Kota Larantuka dan Pulau Meko Kabupaten Flores Timurakan diselesaikan
dalam waktu selama 4 (empat) bulan atau Seratus Dua Puluh hari kalender, atau selama waktu
yang diperlukan sesuai dengan Berita Acara Rapat Penjelasan Umum terhitung sejak
penandatanganan kontrak.

IX. TENAGA AHLI DAN TENAGA PENUNJANG


Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial
Danau Waibelen (KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur adalah
pada ahli yang menguasai substansi masing-masing bidangnya. Jenis keahlian dan kualifikasi
tenaga ahli dimaksud adalah :

A. KETUA TIM
Ketua Tim disyaratkan Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota, lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan, berpendidikan minimal S2
dalam bidang Perencanaan Wilayah dan Kota atau Magister Planologi, berpengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan / kajian yang berkaitan dengan Penataan Ruang Kawasan,
masterplan dan urban design kawasan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun dengan
sertifikasi keahlian (SKA) Madya.

B. TENAGA AHLI PERANCANGAN TAPAK


Tenaga ahli Perancangan Tapak disyaratkan Sarjana Arsitektur, lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, berpendidikan minimal S2 dalam
bidang Arsitektur/Lansekap, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan / kajian yang
berkaitan dengan masterplan kawasan sekurang-kurangnya10 (sepuluh) tahun dengan
sertifikasi keahlian (SKA) Muda/Pratama.

C. TENAGA AHLI PRASARANA KAWASAN


Tenaga ahli Prasarana Kawasan disyaratkan Sarjana Teknik Lingkungan, lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, berpendidikan minimal S1 dalam
bidang Teknik Lingkungan, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan / kajian yang
berkaitan dengan bidang masterplan kawasan yang memiliki kompetensi merancang bentuk
dan struktur teknik lingkungan, merancang pembangunan prasarana lingkungan sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun dengan sertifikasi keahlian (SKA) Ahli Teknik Lingkungan.

D. TENAGA AHLI PARIWISATA


Tenaga ahli Pariwisata disyaratkan Sarjana Pariwisata, lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau yang disamakan, berpendidikan minimal S1 dalam bidang Pariwisata,
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan / kajian yang berkaitan dengan bidang
Perencanaan pariwisata sekurang-kurangnya 10 (Sepuluh) tahun dengan pengalaman dalam
bidang Pariwisata.

E. ASISTEN TENAGA AHLI


Untuk asisten tenaga Ahli disyaratkan adalah:
- Asisten Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota dengan klasifikasi lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan, berpendidikan minimal
S1 dalam bidang Perencanaan Wilayah dan Kotaberpengalaman dalam pelaksanaan

KERANGKA ACUAN KERJA 6


pekerjaan / kajian yang berkaitan dengan penataan masterplan kawasan sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun.
- Asisten Tenaga Ahli Arsitektur, disyaratkan Sarjana Arsitektur, lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, berpendidikan minimal S1
dalam bidang Arsitektur, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan / kajian yang
berkaitan dengan penataan masterplan kawasan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun

F. TENAGA PENDUKUNG
Untuk tenaga pendukung yang dibutuhkan adalah :
- Surveyor .
- Drafter.
- Operator Komputer.
Kebutuhan Tenaga Ahli dalam melaksanakan kegiatan Kawasan Pariwisata Kota Larantuka
dan Pulau Meko Kabupaten Flores Timur Tahun Anggaran 2017.

Pengalaman Keahlian/
No Jabatan Pendidikan Quantity
minimal Profesi
Personil Inti:
1. Team Leader S2 Perencanaan 1 10 Tahun Tenaga Ahli
Wilayah dan Kota / Madya
Planologi
2. Ahli Perencana S2 Teknik Arsitektur 1 10 Tahun Tenaga Ahli
Tapak Muda
Arsitek
3. Ahli Prasarana S1Teknik Lingkungan 1 10 Tahun Tenaga Ahli
Kawasan Lingkungan
4. Ahli Pariwisata S1 Pariwisata 1 10 Tahun
Asisten dan Pendukung:
1. Ass. Planologi S1 Planologi 1 5 Tahun
2. Surveyor STM/SLTA Sederajat 1 1 tahun
3. Drafter STM/SLTA Sederajat 1 1 tahun
4. Operator STM/SLTA Sederajat 1 1 tahun

X. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan dari kegiatan Pembuatan Master Plan Obyek
Wisata Potensial Danau Waibelen (KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten
Flores Timur adalah :
 Rencana penyediaan prasarana kawasan
 Rencana penyediaan sarana kawasan
 Formulasi program dan kegiatan pengembangan kawasan.
 Rancangan tapak pengembangan kawasan dalam (skala 1:1.000)
 Siteplan Detail masing-masing fasilitas yang diperlukan untuk dikembangkan pada tahap
awal dengan skala 1 : 100 atau menyesuaikan kebutuhan.

XI. HAK DAN KEWAJIBAN PELAKSANA PEKERJAAN

A. HAK KONSULTAN
Hak konsultan dalam kegiatan Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial Danau
Waibelen (KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur adalah :
1. Konsultan berhak meminta bantuan Tim Teknis untuk memberikan data dan informasi yang
diperlukan.

KERANGKA ACUAN KERJA 7


2. Setelah pelaksana pekerjaan melaksanakan kewajibannya, maka konsultan berhak untuk
mendapatkan pembayaran atas hasil pekerjaannya sejumlah tertentu dengan syarat yang
telah ditetapkan dalam kontrak kerja.

B. KEWAJIBAN KONSULTAN
Kewajiban konsultan dalam kegiatan Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial
Danau Waibelen (KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur adalah:
1. Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan ketentuan perjanjian yang telah ditetapkan;
2. Konsultan wajib mengikuti ketentuan teknis yang ditentukan sesuai dengan kerangka acuan;
3. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya dinyatakan berakhir sampai dengan
selesainya pekerjaan;
4. Konsultan wajib hadir dan menyajikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi / seminar /
lokakarya.

XII. PELAPORAN

A. JENIS LAPORAN
Sesuai dengan tahapan kegiatan, maka sistematika pelaporan yang harus dilaksanakan
dalam pelaksanaan Pembuatan Master Plan Obyek Wisata Potensial Danau Waibelen
(KSP Waiklibang) Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur adalah:

1. LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan berisi tanggapan dan penjabaran terhadap Kerangka Acuan Kerja,
yang menjelaskan bagaimana pekerjaan akan dilaksanakan, termasuk pendekatan
perencanaan, metodologi atau kerangka umum pelaksanaan pekerjaan. Konsultan diminta
menyerahkan 5 (lima) eksemplar draft Laporan Pendahuluan dan 10 (sepuluh) eksemplar
final Laporan Pendahuluan. Laporan Pendahuluan diserahkan dan dipresentasikan kepada
Pemberi Kerja dalam waktu maksimal 15 (Lima belas) hari sejak Surat Perintah Mulai Kerja
ditandatangani untuk memperoleh masukan, tanggapan, serta persetujuan untuk
dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
2. LAPORAN ANTARA (FAKTA & ANALISA)
Laporan Antara sekurang-kurangnya memuat fakta dan analisa hasil perolehan data, survey
lapangan dan kajian rinci mengenai kondisi wilayah perencanaan, potensi dan
permasalahan pengembangan kawasan, dan analisa kebutuhan pengembangan kawasan.
Konsultan harus menyerahkan 5 (lima) eksemplar draft Laporan Antara dan 10 (sepuluh)
eksemplar final Laporan Antara dalam ukuran kertas A4 dan peta / gambar disajikan dalam
ukuran kertas maksimal A3. Laporan Antara diserahkan dan dipresentasikan kepada
Pemberi Kerja dalam waktu maksimal 60 (Enam Puluh) hari sejak Surat Perintah Mulai Kerja
ditandatangani untuk memperoleh masukan, tanggapan, serta persetujuan untuk
dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
3. LAPORAN AKHIR
Laporan Akhir berisikan finalisasi draft Laporan Akhir. Konsultan diminta menyerahkan
10 (sepuluh) eksemplar Laporan Akhir. Laporan Akhir diserahkan kepada Pemberi Kerja
dalam waktu maksimal 115 (Seratus Lima Belas) hari sejak Surat Perintah Mulai Kerja
ditandatangani.
4. ALBUM PETA – ALBUM GAMBAR
Album Peta berisikan peta rancangan tapak serta rencana sarana dan prasarana kawasan
dalam kertas berukuran A3 atau menyesuaikan Skala. Konsultan diminta menyerahkan
3 (tiga) eksemplar Album Peta. Album Gambar lebih berisi pada penyampaian gambar

KERANGKA ACUAN KERJA 8


konsep dan rencana secara 3 Dimensi, baik 3 dimensi kawasan hingga pada visualisasi per
fasilitas penunjang.
Album Peta/Gambardiserahkan kepada Pemberi Kerja dalam waktu maksimal 4 (empat)
bulan sejak Surat Perintah Mulai Kerja ditandatangani.
5. SOFTCOPY
Konsultan juga harus menyerahkan softcopy laporan, data, bahan paparan, album peta
dalam bentuk media CD/DVD sebanyak 5 (lima) unit dan dalam bentuk media Flashdisk
sebanyak 1 (satu) unit. Softcopy diserahkan kepada Pemberi Kerja dalam waktu maksimal
115 (Seratus Lima Belas) hari sejak Surat Perintah Mulai Kerja ditandatangani.

B. TEKNIK PENYAJIAN
Teknik Penyajian untuk setiap laporan harus sesuai dengan ketentuan berikut :
1. Pengetikan dengan 1,5 spasi pada kertas HVS putih polos
 Font Gill Sans MT
 Pitch 12
2. Ukuran buku A4 (29,7 X 21,5cm), untuk dokumen :
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Antara (Fakta dan Analisa)
 Laporan Akhir
3. Kulit / sampul buku dibuat menarik dan komunikatif (sesuai kesepakatan antara konsultan
dan pemberi pekerjaan)

C. KETENTUAN LAIN
Seluruh hasil pekerjaan baik berupa hardcopy maupun softcopy yang berisikan data dan
informasi, laporan, dan hasil kajian lainnya menjadi milik Pemberi Kerja sepenuhnya dan harus
diserahkan kepada Pemberi Kerja pada saat penyerahan dokumen Laporan Akhir dan dokumen
pendukungnya. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari kerja terakhir dari
minggu yang dijadwalkan sebagai periode penyerahan laporan. Semua dokumen merupakan
satu kesatuan dengan Laporan tersebut. Penyalinan dan penggunaan data /informasi yang
terkait dengan pekerjaan ini harus mendapatkan ijin terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat
Komitmen.

Larantuka, 16 April 2018

Mengetahui/Menyetujui Pejabat Pembuat Komitmen


Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Flores Timur,

APOLONIA COREBIMA, SE., M.Si. JOHN WILBERT, SST. Par


Pembina Tk. I NIP. 19761209 200501 1 018
NIP. 19690718 199703 2 002

KERANGKA ACUAN KERJA 9

Anda mungkin juga menyukai