BAB 2
TINJAUAN KEBIJAKAN
Pada istilah pariwisata dikenal pula dengan istilah kawasan strategis pariwisata
dimana merupakan kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki
potensi untuk pegembangan pariwisata yang memiliki pengaruh penting dala satu
atau lebih aspek seperti sosial budaya, ekonomi, daya dukung lingkungan hidup,
pemberdayaan sumber daya alam serta pertahanan dan keamanan.
pendidikan, pelatihan dan pemberian bantuan bagi usaha mikro, kecil dan
menengah”. Misi tersebut artinya adalah mengembangkan dan memperkuat
perekonomian regional yang berdaya saing global dan berorientasi pada keunggulan
komperatif, kompetitif dan kooperatif dengan berbasis pada segenap potensi yang ada
di daerah, untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pertumbuhan
yang tinggi, dan pemerataan yang berkeadilan. Perkembangan ekonomi regional
didukung oleh penyediaan infrastruktur yang memadai, tenaga kerja yang berkualitas
dan produktif, serta regulasi yang mendukung penciptaan iklim investasi yang
kondusif. Arahan kebijakan untuk mewujudkan misi tersebut dalam kaitannya dengan
pengembangan pariwisata di Kabupaten Cirebon diantaranya dengan melakukan
pengembangan potensi objek pariwisata yang terdapat di Kabupaten Cirebon dengan
langkah-langkah seperti berikut:
1. Peningkatan keungulan daya tarik wisata di Kabupaten Cirebon melalui
pengembangan produk wisata yang unik, tradisional dan mencerminkan jati diri
masyarakat Kabupaten Cirebon.
2. Peningkatan industri pariwisata melalui pengelolaan pariwisata yang lebih
profesional.
2.4. Arahan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2009-2029
Berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun
2009-2029, Kabupaten Cirebon termasuk kedalam Kawasan Pusat Kegiatan Nasional
(PKN) yang tergabung dalam wilayah pengembangan Ciayumajakuning yang
meliputi Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten
Majalengka, Kabupaten Kuningan, dan sebagian wilayah di Kabupaten Sumedang.
Dalam wilayah pengembangan Ciayumajakuning, Kabupaten Cirebon diarahkan
sebagai bagian dari PKN dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi dan
mengarahkan kegiatan utama pada sektor industri, bisnis kelautan dan pertanian serta
kegiatan pertambangan mineral. Dilihat dari sisi pola ruangnya, pengembangan
pariwisata di Jawa Barat diarahkan kepada tiga jalur wisata unggulan, yaitu kawasan
wisata jalur utara, tengah dan selatan dimana kawasan peruntukan pariwisata di
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Pengembangan Masterplan Kawasan Batik Trusmi
Kabupaten Cirebon memiliki daya tarik wisata alam berupa kawasan wisata agro
pada jalur utara, daya tarik wisata budaya berupa Makam Sunan Gunun Jati serta
daya tarik wisata alam kawasan mangrove dan kawasan kars.
Dalam rencama pola ruangnya, kawasan peruntukan pariwisata terdiri atas 4 kawasan
diantaranya:
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Pengembangan Masterplan Kawasan Batik Trusmi
Berdasarkan rencana pola ruang tersebut, kawasan sentra batik Cirebon termasuk
kedalam kawasan peruntukan pariwisata buatan yang meliputi Kecamatan Plered,
Kecamatan Weru dan Kecamatan Ciwaringin. Sedangkan, dilihat dari rencana
penetapan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) di Kabupaten Cirebon terdiri dari
kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis sosial
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Pengembangan Masterplan Kawasan Batik Trusmi
dan budaya, kawasan strategis sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup serta kawasan strategis pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi,
dimana berdasarkan penetapan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) tersebut
kawasan sentra batik Cirebon termasuk kedalam salah satu KSK dari sudut
kepentingan pertumbuhan ekonomi yang meliputi Kecamatan Plered dan Kecamatan
Weru.