Anda di halaman 1dari 11

Klasifikasi Barang

Pembiayaan Pembangunan
Klasifikasi Barang
• Barang Publik : barang yang
dikonsumsi oleh banyak orang.
• Barang privat : barang yang boleh
digunakan oleh publik dengan
memberikan kompensasi. Pengelola
dan penanggung jawab biasanya
swasta dan memiliki sifat efisiensi,
yaitu mencari profit secara langsung.
• Barang Club/club goods : berasal dan
dimanfaatkan oleh sekelompok orang.
• Barang publik = non rivalry (tidak ada saingan), tidak
dapat dikecualikan, setiap orang dapat memperoleh
manfaat darinya.
• Barang yang dapat dikonsumsi siapapun tanpa
keharusan untuk membayar , tidak ada exclusion
principles (setiap orang tidak perlu membayar pada
saat melakukan konsumsi = setiap orang dapat
menikmati barang publik tersebut).
• Barang publik murni (pure public goods) = barang yang
dikonsumsi tanpa adanya persaingan (nonrival
consumption). Saat barang publik tersedia, tidak ada
biaya yang dikeluarkan untuk tambahan konsumsi
seseorang.
• Penyelenggara barang publik adalah pemerintah, swasta
dapat terlibat dalam hal implementasi. Penentuan tarif
dan kebijakan tarif ditentukan oleh pemerintah.
POSISI PUBLIC, PRIVATE DAN CLUB
GOODS EXCLUDABLE; ada konsekuensi utk
mendapatkannya
IV. Barang Privat: I. Semi Public :
Barang terbatas, untuk - air minum
memperolehnya harus bayar - listrik
Penanggung jawab : pemerintah Penanggung jawab :
, swasta pemerintah , swasta

NON RIVALRY; tdk


RIVALRY; utk dpt dikecualikan,
memperolehnya setiap org dpt
ada konsekuensi memperolehnya
III. Semi Publik lebih condong ke II. Publik:
Excludable : Penanggung jawab &
Barang terbatas, untuk penanggung jawab : pemerintah
memperolehnya harus bayar
Penanggung jawab : pemerintah ,
swasta

NON EXCLUDABLE; tdk seorangpun


bersedia membayar, tdk ada
persaingan
• Nonrivalry consumption & indivisibility of benefit :
konsumsi satu orang tidak akan mengurangi
konsumsi orang lain.
Contoh : matahari

• nonexcludability of benefit : keuntungan diperiloleh


seluruh pihak saat barang / jasa tersedia
Contoh : alat monitor cuaca, polusi

• Penyediaan barang publik pada area-2 tertentu


dilakukan oleh pemerintah terjadi pula dalam sistem
perekonomian Kapitalis – pasar bebas, seperti yang
diungkapkan oleh Adam Smith. Hal ini menunjukkan
adanya intervensi pemerintah dan penyediaan barang
publik oleh pemerintah dalam pasar.
• Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan barang
publik secara efisien, walaupun dalam
pemakaiannya atau kansumsinya terdapat konsep
excludable.

• Permasalahan utama dalam penyediaan barang


publik adalah adanya free riding (orang yang tidak
memberian kontribusi atas penyediaan barang
publik).

• Penyediaan barang publik dapat dilakukan secara


privat, dan barang privat dapat disediakan secara
publik. Hal ini tergantung dari biaya barang dan
puah, biaya administratif, perbedaan selera dari
barang, dan isu distribusi.
• Produksi atau penyediaan barang publik harus dipilih
melalui mekanisme public choice.

• Ekternalitas, barang publik dan grup merupakan cara


pemerintah untuk mengalokasikan sumber daya
dengan cara melakukan redistribusi penyediaan
barang tersebut, selain itu juga dengan melakuan
investasi publik dengan tujuan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.

• Pengadaan barang publik agar alokasi pembiayaan


dilakukan secara efisien.
EFISIENSI PARETO dalam
EKONOMI KESEJAHTERAAN :
• Efisiensi Pareto dalam alokasi terjadi bila seseorang
dalam melakukan aktivitasnya tidak akan menjadi
lebih baik tanpa merugikan orang lain. Hal ini terjadi
pada mekanisme pasar .

• Dasar adanya prinsip ini adalah masyarakat akan


memilih konsumsi barang publik secara tidak efisien.
Hal ini menyebabkan terjadinya monopoli dan
kegagalan pasar lainnya. Oleh karena itu diperlukan
intervensi pemerintah.

• Penyelenggaraan barang publik oleh pemerintah tidak


berarti pemerintah dapat menyediakan lebih baik.
IMPLIKASI PENYEDIAAN BARANG
PUBLIK :
• Walaupun setiap orang mengkonsumsi jumlah barang
publik yang sama, tidak ada keharusan/kepastian
bahwa konsumsi tersebut memiliki nilai yang sama.
– Pandangan seseorang atas barang publik nilai bisa berbeda2,
positif atau negatif.
Contoh : penyediaan subsidi, busway, jembatan pasupati.

• Klasifikasi barang publik tidak absolut, tergantung


pada kondisi pasar dan teknologi yang digunakan.
– Terjadi utamanya bila penggunaan barang publik terjadi
persaingan

Contoh : kemacetan, kapasitas taman yang mengecil, kapasitas


perpustakaan berkurang karena pengunjung makin banyak.
• Beberapa barang yang secara
konvensional tidak termasuk sebagai
‘komoditi’ memiliki karakteristik
barang publik
Contoh :
• subsidi, setiap orang menjadi lebih
nyaman dengan adanya subsidi atau
tunjangan yang diberikan pemerintah.
• Keramahan, misal dalam transaksi komersial
seluruh masyarakat akan memperoleh keuntungan
karena biaya lebih kecil.
• Barang privat tidak harus selalu disediakan
sepenuhnya oleh sektor privat.
Contoh : pelayanan medis dan perumahan, penyediaan
barang privat oleh sektor publik.
• Keberadaan barang publik tidak selalu berarti
disediakan oleh sektor publik.
– Pemerintah sering menyewa perusahaan swasta untuk
mengorganisasi, menyediakan tenaga kerja dalam
memproduksi barang publik. Misal lewat tender, dll.

Anda mungkin juga menyukai