Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) adalah Pangan yang ditemui a. Makanan utama/sepinggan Kelompok makanan
di lingkungan sekolah dan secara rutin dikonsumsi oleh utama atau dikenal dengan istilah “jajanan berat”.
sebagian besar anak sekolah. Jajanan ini bersifat mengenyangkan. Contohnya : mie
ayam, bakso, bubur ayam, nasi goreng, gado-gado,
Pada anak sekolah sarapan tetap menjadi prioritas dalam soto, lontong isi sayuran atau daging, dan lain-lain.
asupan gizi anak sekolah. Jika, anak sekolah belum tercukupi
kebutuhan gizi dari sarapan maka PJAS menjadi salah satu
alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut.
PJAS (PANGAN JAJANAN
ANAK SEKOLAH)
TERDAPAT 4 JENIS PJAS DIANTARANYA:
Camilan/snack Camilan merupakan makanan yang biasa
dikonsumsi diluar makanan utama. Camilan dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu camilan basah dan camilan kering.
Camilan basah contohnya : gorengan, lemper, kue lapis,
donat, dan jelly. Sedangkan camilan kering contohnya :
brondong jagung, keripik, biskuit, kue kering, dan permen.
Minuman Minuman dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu minuman yang disajikan dalam gelas dan minuman yang
disajikan dalam kemasan. Contoh minuman yang disajikan
dalam gelas antara lain : air putih, es teh manis, es jeruk dan
berbagai macam minuman campur (es cendol, es campur, es
buah, es doger, jus buah, es krim). Sedangkan minuman yang
disajikan dalam kemasan contohnya : minuman
ringan dalam kemasan (minuman soda, teh, sari buah,
susu, yoghurt).
PJAS (PANGAN JAJANAN
ANAK SEKOLAH)
TERDAPAT 4 JENIS PJAS DIANTARANYA:
Jajanan Buah Buah yang biasa menjadi jajanan
anak sekolah yaitu buah yang masih utuh
atau buah yang sudah dikupas dan dipotong.
Buah utuh contonya : buah manggis, buah jeruk.
Sedangkan buah potong contohnya : pepaya,
nanas, melon, semangka, dan lain-lain.
PJAS YANG SESUAI
Kenali dan pilih pangan yang aman
Pangan yang aman adalah pangan yang bebas dari bahaya biologis, kimia dan
benda lain. Pilih pangan yang bersih, yang telah dimasak, tidak bau tengik,
tidak berbau asam. Sebaiknya membeli pangan di tempat yang bersih dan
dari penjual yang sehat dan bersih. Pilih pangan yang dipajang, disimpan dan
disajikan dengan baik.
Jaga kebersihan
Kita harus mencuci tangan sebelum makan karena mungkin tangan kita Perhatikan warna, rasa dan aroma
tercemar kuman atau bahan berbahaya. Mencuci tangan dan peralatan yang Hindari makanan dan minuman yang berwarna mencolok, rasa
paling baik menggunakan sabun dan air yang mengalir. yang terlalu asin, manis, asam, dan atau aroma yang tengik.
Baca label dengan seksama Batasi konsumsi pangan cepat saji (fast food)
Pada label bagian yang diperhatikan adalah nama jenis produk, tanggal Konsumsi fast food yang berlebihan dan terlalu sering
kedaluwarsa produk, komposisi dan informasi nilai gizi (bila ada). Bila pangan merupakanpencetus terjadinya kegemukan dan obesitas. Pangan
dalam kemasan dan berlabel, pilih yang memiliki nomor pendaftaran cepat saji antara lain kentang goreng, burger, ayam goreng
(P-IRT/MD/ML). Jika, pangan tidak berlabel (seperti lemper, lontong, donat, tepung, pizza. Biasanya makanan ini tinggi garam dan lemak serta
dll) maka pilih yang kemasannya dalam kondisi baik. rendah serat.
HASIL PENGAWASAN BPOM
TAHUN 2021
Penyusunan standar/regulasi di bidang pangan olahan
Pada tahun 2021 telah disusun standar terhadap 8 bahan
Pada tahun 2021, Badan POM telah menyusun sejumlah peraturan, standar dan
alam sebagai bahan tambahan pangan dan bahan baku
pedoman di bidang pangan dengan rincian sebagai berikut:
sebagai berikut:
1. Rancangan Peraturan Perubahan atas Peraturan Badan POM Nomor 31 Tahun
2018 tentang Label Pangan Olahan
1. Larutan chitosan sebagai bahan tambahan pangan
2. Peraturan Badan POM Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pengawasan Klaim pada pengawet tahu dan bakso.
Label dan Iklan Pangan Olahan 2. Formula tangkis sebagai bahan tambahan pangan pengawet
3. Keputusan Kepala Badan POM No. HK.02.02.1.2.12.21.494 Tahun 2021 tentang gula kelapa.
Penambahan Jenis, Deskripsi, Nilai Kandungan Gizi, dan Takaran Saji Pangan 3. Cairan fermentasi asam asetat dari air kelapa sebagai
Olahan yang Diproduksi oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil yang Wajib bahan tambahan pangan pengawet karkas ayam.
Mencantumkan Informasi Nilai Gizi 4. Serbuk biji salak sebagai bahan baku minuman serbuk.
4. Peraturan Badan POM Nomor 29 Tahun 2019 tentang Persyaratan Bahan 5. Cairan formulasi garam dengan buah dan/atau sayur
Tambahan Pangan Campuran sebagai bahan tambahan pangan pengawet ikan segar.
5. Rancangan Revisi Peraturan Badan POM Nomor 5 Tahun 2018 tentang Batas 6. Bubuk biji atung sebagai bahan tambahan pangan
Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan pengawet ikan segar.
7. Serbuk kulit pisang sebagai bahan baku minuman serbuk.
6. Pedoman Implementasi Kategori Pangan 16.0 Pangan Siap Saji (Terkemas)
8. Fermentasi buah pisang (palata) sebagai bahan
7. Pedoman Implementasi Regulasi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
tambahan pangan pengawet tahu
untuk Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
8. Pedoman Implementasi Regulasi Pangan Berasam Rendah/Pangan Steril
Komersial untuk UMKM Pangan
HASIL PENGAWASAN BPOM Pada tahun 2021, jumlah permohonan registrasi pangan olahan
adalah 72.259 (termasuk carry over permohonan tahun
TAHUN 2021 sebelumnya) dan jumlah keputusan registrasi yang diterbitkan
sebanyak 61.625 (85,28%), terdiri atas 59.861 keputusan
persetujuan izin edar dan 1.764 keputusan penolakan. Sebanyak
Hasil pengkajian terkait produk pangan berupa surat persetujuan/penolakan terhadap 60.817 (84,17%) keputusan registrasi pangan olahan diselesaikan
pengajuan pengkajian. Pada tahun 2021 terdapat 282 permohonan pengkajian. sesuai standar (memenuhi SLA). Dari 59.861 persetujuan izin edar
Permohonan tersebut terdiri dari 87 berkas permohonan pengkajian Bahan (registrasi baru, ulang dan variasi) yang diterbitkan, terdiri atas
Tambahan Pangan (BTP) termasuk BTP Perisa; 16 berkas permohonan pengkajian 44.436 (74,23%) persetujuan produk dalam negeri (BPOM RI MD) dan
bahan penolong (termasuk enzim Produk Rekayasa Genetik (PRG) maupun non- 15.425 (25,77%) persetujuan produk luar negeri (BPOM RI ML).
PRG); 22 berkas permohonan pengkajian bahan baku; 14 berkas permohonan
pengkajian kategori pangan; 7 berkas permohonan pengkajian label; 71 berkas
permohonan pengkajian pangan olahan untuk keperluan gizi khusus; 64 berkas
permohonan pengkajian klaim, bakteri, senyawa gizi dan nongizi serta label gizi; 1
berkas permohonan pengkajian pangan steril komersial. Selain itu, telah terbit
sertifikat aman pangan untuk 9 event pangan PRG yang terdiri dari: 5 sertifikat aman
pangan kapas PRG, 1 sertifikat pangan aman kedelai PRG, dan 3 sertifikat aman pangan
kanola PRG.