Anda di halaman 1dari 12

PRESENTASI

KOLAK LABU KUNING


DAN PISANG
NAMA KELOMPOK:
Fredrcik Galih Setiawan Wicaksono
Alma Nur Aulia
Runandar
Nining Syafira
Glen Bagas Hardiansyah
zefanya Toli
Penjelasan

Kolak adalah hidangan khas Indonesia terutama di pulau


jawa. Kolak labu kuning dan pisang terbuat dari bahan
utama berupa labu kuning, pisang dan santan. Pisang yang
biasa digunakan adalah pisang kepok yang sudah matang.
Hal ini bertujuan agar rasanya lebih manis dan legit.
Kolak Labu Kuning dan Pisang

Contoh gambar :
BAHAN - BAHAN:
1 1/2 liter santan dari 1 butir kelapa
200 gr gula aren, sisir halus 6 butir
kapulaga 1 batang kayu manis 2
lembar daun pandan 1/4 sdt garam
Gula pasir secukupnya 300 gr labu
kuning, kupas kulitnya dan potong
dadu kecil
Cara Pembuatan Kolak :

Langkah 1
Masak air, masukkan potongan labu kuning, gula merah, gula pasir, kayu
manis dan daun pandan. Masak hingga ubi setengah matang.

Langkah 2
Masukkan irisan pisang, tuang santan, beri garam dan vanili. Aduk terus ya
agar santan tidak pecah. Masak hingga mendidih dan labu kuning serta pisang
empuk dan matang.

Langkah 3
Kolak sederhana pisang dan labu kuning siap disajikan hangat ataupun dingin.
Manfaat Kolak :

Bahan-bahan yang digunakan kolak memiliki kalori


yang cukup tinggi.
Pada dasarnya, asupan tinggi kalori memberikan
pasokan tenaga untuk tubuh. Nantinya, energi ini
digunakan untuk beraktivitas fisik.
Berapa Lama Kolak Bertahan Lama

Kolak bisa bertahan selama tiga hari jika


dimasukan ke dalam kulkas. Sementara
santannya bisa dibuat mendadak ketika akan
disajikan.
Keamanan Pangan Jajanan
Anak Sekolah

Pangan jajanan merupakan makanan dan minuman siap saji yang dipersiapkan dan/atau dijual
oleh pedagang kaki lima di jalan atau di tempat-tempat lain (FAO, 2008). Jajanan anak sekolah atau
Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) berarti makanan atau minuman yang diperjualbelikan di
lingkungan sekolah dan menjadi konsumsi sehari-hari anak sekolah. Anak sekolah cenderung
memiliki kebiasaan jajan yang tinggi sehingga kondisi jajanan yang aman perlu diperhatikan agar
tidak menyebabkan gangguan kesehatan bagi anak.Biasanya para pedagang PJAS kurang
memperhatikan higienitas dan keamanan pangan dari produk olahannya. Hal ini akan
mengakibatkan terjadinya pencemaran pada PJAS tersebut. Berdasarkan laporan Badan POM
(BPOM) tahun 2014, pencemaran tertinggi yang terdapat pada PJAS berasal dari mikrobia.
Pencemaran ini terjadi karena kondisi bahan baku yang kurang baik dan proses pengolahan yang
tidak higienis. Selain itu, adanya bahan tambah pangan, seperti pemanis buatan dan pengawet
dengan dosis berlebih juga menjadi penyebab lain tidak amannya PJAS.
Terjadinya masalah tersebut dapat disebabkan oleh para pedagang yang
baik disengaja maupun tidak disengaja mengabaikan kaidah-kaidah
keamanan pangan. Selain itu, ketidaktahuan konsumen juga menjadi
pendukung rentannya keamanan pangan pada PJAS. Masalah ini menjadi
sangat penting karena konsumsi PJAS yang tidak aman secara terus
menerus akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan
konsumennya, dalam hal ini ialah anak sekolah.

Dampak buruk yang bisa terjadi pada anak karena PJAS yang tidak aman
tergantung dari beberapa faktor, yaitu faktor banyaknya jajanan yang
dikonsumsi, faktor penanggulangan, dan kondisi tubuh anak. Bila
semakin banyak konsumsi PJAS yang tidak aman dan semakin lama
penanggulangan diberikan, serta semakin lemah kekebalan dan kondisi
tubuh anak, maka semakin serius dampak buruk yang bisa dialami. Perlu
diketahui bahwa anak lebih rentan terhadap keracunan pangan
dibandingkan orang dewasa.
Lalu bagaimana cara yang tepat untuk mewujudkan kondisi PJAS yang aman?
Untuk mewujudkan dan menjamin keamanan pangan PJAS perlu dukungan
dan tindakan dari banyak pihak meliputi kepala sekolah, guru, peserta didik,
penjaja/penjual makanan, dan orang tua. Seluruh pihak ini harus menjalankan
perannya masing-masing dan saling mendukung satu dengan yang lain dalam
menjamin keamanan pangan di sekolah.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak buruk PJAS
tidak aman, yaitu dengan dibukanya kantin sehat di sekolah. Dengan adanya
kantin sehat maka seluruh proses pengolahan, dari penyiapan bahan hingga
pemasakannya dapat dikontrol oleh pihak sekolah. Kemudian kegiatan
pengenalan dan penyuluhan mengenai PJAS yang aman juga perlu dilakukan
agar seluruh warga sekolah selalu waspada terhadap kondisi makanan yang
akan dikonsumsi. Selain itu, orangtua juga dapat mengambil andil dengan
menyediakan bekal sehingga anak tidak perlu jajan di sekolah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai