OLEH:
PUSKESMAS ELAT
KECAMATAN KEI BESAR
1 2022
KATA PENGANTAR
2
PROPOSAL
PROGRAM INOVASI “FANGNANAN”
(FALBEHE/APA KABAR STUNTING DAN GIZI ANAK)
PUSKESMAS ELAT, KECAMATAN KEI BESAR
TAHUN 2022
A. Dasar Pemikiran
Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat
konsumsi, Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kurangnya
persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi),
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang
dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium) yang disertai
dengan minimnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan
kesehatan. Dengan demikian, sebaiknya masyarakat meningkatkan
perhatian terhadap kesehatan guna mencegah terjadinya gizi salah
(malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang gizi., (Mohamad Agus
Salim, 2015).
Menurut WHO bila prevalensi kurus (BB/TB) antara 10,0-14,0
persen, dan dianggap kritis bila ≥15,0 persen. Secara nasional
prevalensi kurus pada tahun 2013 pada anak balita masih 12,1
persen, masalah gizi kurus tertinggi berada di provinsi Maluku
dengan persentase, yaitu 10,1%.
Elat merupakan kota kecamatan Kei Besar dengan masalah
stunting sebesar 131 kasus (Puskesmas Elat, 2022). Angka ini
termasuk dalam angka yang cukup tinggi dan perlu dilakukan tindak
lanjut..
Berdasarkan penjelasan diatas, perlu adanya upaya
optimalisasi pelaksanaan program layanan kesehatan, untuk
memperbaiki kondisi status gizi masyarakat. Oleh karena itu
Puskesmas Elat membuat program inovasi berbasis kearifan local
yakni “Fangnanan” (Menyayangi/Mengasihi) sebagai bentuk
kepedulian Puskesmas Elat terhadap kesehatan masyarakat.
Program “Fangnanan” adalah akronim dari Falbehe Stunting dan gizi
anak yang merupakan pernyataan retoris menjelaskan kondisi
kekinian status gizi masyarakat serta upaya-upaya untuk
memperbaikinya.
3
B. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak, bayi-balita di Wilayah
kerja Puskesmas Elat, khususnya Ohoinangan Atas
C. Tujuan
Tujuan Umum:
Optimalisasi Pelaksanaan Kegiatan Program Kesehatan untuk
memperbaiki kondisi status gizi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Elat, khususnya Ohoinangan Atas.
Tujuan Khusus:
1. Mengidentifikasi kondisi status gizi Anak Bayi-Balita di wilayah
kerja Puskesmas Elat, Khususnya Ohoinangan Atas
2. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan Ibu tentang
pentingnya Gizi seimbang
3. Memperbaiki status gizi serta mengurangi angka stunting pada
anak
D. Model Pelaksanaan
E. Waktu Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan pada setiap kegiatan posyandu rutin
F. Hasil Kegiatan
Ohoinangan Atas salah satu desa yang berada di Kecamatan
Kei Besar yang menjadi salah satu wilayah kerja Puskesmas Elat,
adapun kondisi gizi berdasarkan kelompok sasaran yang didukung
dengan pemeriksaan sederhana adalah sebagai berikut:
1) Kelompok Anak dan Balita
Jumlah balita yang ada di Ohoinangan Atas atas 31 orang di
bulan 9.
Tabel 1.2 Status Gizi Balita di Ohoinangan Atas
4
Jumlah Status Gizi
Balita Stantud Wasting Komposit Underweight Underweight Non Wasting
31 13 4 2 10 6
G. Penutup
Keberhasilan inisiatif Puskesmas Elat dalam program inovatif
“Fangnan Im Besa” berbanding lurus dengan komitmen bersama
kami, dinas kesehatan, masyarakat untuk melakukan perbaikan gizi
anak. Dengan adanya resep murah, mudah, variatif dan bergizi yang
di berikan kepada ibu-ibu di ohoi meningkatkan pengetahuan dengan
melibatkan banyak unsur di masyarakat ternyata hasilnya sangat
menggembirakan. Bahkan, masyarakat mampu berinisiasi untuk
mengumpulkan hasil tani dan laut mereka untuk diolah sesuai resep
menu yang disarankan. Oleh karena itu kematian sia-sia atau
kesakitan karena kasus kekurangan gizi bisa ditekan dengan
program sederhana ini, menjadikan generasi sehat harus kita jaga
dan menjadi tanggung jawab kita bersama.
6
LAMPIRAN
I. Pemeriksaan Tinggi/Panjang Badan serta pemantauan
tumbuh kembang Pada anak Bayi- Balita
7
II. Edukasi/Penyuluhan gizi dan PMT, Bercocok Tanam dan
Pengelolaan PMT pada Ibu-ibu Ohoinangan Atas