DIBUAT OLEH:
TRI MEITA RIYANI
PO.71.31.1.16.036
LATAR BELAKANG TUJUAN PENYULUHAN
METODE PENYULUHAN
LATAR BELAKANG
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui status gizi
Tujuan umum anak Sekolah dasar
Untuk mengetahui 2. Untuk mengetahui kandungan
hubungan kontribusi energi asupan energi dari makanan
dan protein dari makanan jajanan dengan status gizi anak
jajanan dengan status gizi Sekolah dasar
anak sekolah. 3. Untuk mengetahui kandungan
asupan protein dari makanan
jajanan dengan status gizi anak
Sekolah dasar
MATERI PENYULUHAN
Makanan Jajanan Anak Sekolah
Makanan jajanan (street food) sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Konsumsi makanan jajanan di masyarakat di perkirakan terus meningkat
mengingat makin terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengolah
makanan sendiri. Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah di
dapat, serta cita rasanya yang enak dan cocok dengan selera kebanyakan
masyarakat.
Namun, jajan yang terlalu sering dan menjadi kebiasaan akan berakibat
negatif, antara lain :
a. Nafsu makan menurun
b. Makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai penyakit.
c. Salah satu penyebab terjadinya obesitas pada anak-anak.
d. Kurang gizi sebab kandungan gizi pada jajanan belum tentu terjamin.
e. Pemborosan
f. Permen yang menjadi kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi yang
baik sebab hanya mengandung karbohidrat. Terlalu sering makan permen
dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi.
Gizi Seimbang Anak Sekolah
Dari segi biologi dan kimiawi, keamanan makanan jajanan masih di pertanyakan.
Pada penelitian yang dilakukan di Bogor telah ditemukan Salmonella Paratyphi di
25%-50% sampel minuman yang dijual di kaki lima penelitian terhadap makanan
jajanan anak sekolah juga dihilangkan oleh Badan Pengawasan Obat-obatan dan
Makanan (Badan POM), penelitian di lakukan sebagai upaya melindungi
konsumen. Pada tahun 2006 Badan POM menguji makanan jajanan anak sekolah
di 195 Sekolah Dasar di 18 provinsi. Diantaranya Jakarta, Surabaya, Semarang,
Bandar Lampung, Denpasar dan Padang. Jumlah makanan yang di sajikan sampel
sebanyak 861 contoh. Dari hasil uji didapatkan, 39,95% atau 344 contoh tidak
memenuhi syarat keamanan pangan, untuk es sirup atau buah sebesar 48,19% dan
minuman ringan, 62,50% juga mengandung bahan berbahaya.
Upaya Perbaikan Makanan Jajanan