Anda di halaman 1dari 43

PWA 333 - PERENCANAAN

PARTISIPATIF
Week 2 : Definisi

Penganta
Perencan r
aan
Partisipa
si
Apa itu Partisipasi??

2
Pengantar

• Istilah ‘partisipasi’ semakin populer


• Salah satu indikator keberhasilan
pembangunan sosial
• Kata kunci dalam berbagai program-
program/proyek pemerintah
• Prasyarat untuk berbagai proposal loan proyek
Pengantar

Dalam perkembangannya, kata ‘partisipasi’


seringkali diucapkan dan ditulis berulang-
ulang, namun kurang dipraktikkan sehingga
cenderung kehilangan makna
Partisipasi

• Partisipasi
• Peran serta
• Ikut serta
• Keterlibatan
Definisi secara Etimologi

partisipasi/par·ti·si·pa·si/ n perihal turut berperan serta


dalam suatu kegiatan; keikutsertaan; peran serta;--
observasi kegiatan dalam riset, berupa pengamatan yang aktif
dan turut serta dalam kehidupan lapangan atau objek yang
diamati;

berpartisipasi/ber·par·ti·si·pa·si/ v melakukan partisipasi;
berperan serta (dalam suatu kegiatan); ikut serta: seluruh
masyarakat harus ~ dalam menyukseskan pembangunan bangsa
dan negara

participate
be involved; take part.
‘thousands participated in a nationwide strike’
Definisi Partisipasi

• “... Is the process through which stakeholders influence and share


control over priority setting, policy-making, resource allocations
and access to public goods and services”. (The World Bank)

• “... means that people … are involved in economic, social, cultural


and political processes that influence their lives”. (United Nations
Development Programme)

• “... stands for a partnership based on dialogue between the


different partners involved…. This requires negotiation rather
than the dominance of a project agenda that has been defined
from outside. (Organisation for Economic Co-operation and
Development (OECD))

SOURCE: WERNER, C.; PANESAR, A.; BRACKEN, P.; MANG, H. P.; HUBA-MANG,
E. and GEROLD, A. (2003): „An ecosan source book for the preparation and
implementation of ecological sanitation projects”. GTZ- ecosan program,
Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ), Eschborn,
Germany. 7
Definisi Partisipasi

Partisipasi merupakan bentuk tanggapan atau respon atas rangsangan-


rangsangan yang diberikan; yang dalam hal ini, tanggapan merupakan
fungsi dari manfaat (rewards) yang dapat diharapkan (Berlo, 1961)

Partisipasi merupakan turut sertanya seseorang baik secara langsung


maupun emosional untuk memberikan sumbangan-sumbangan kepada
proses pembuatan keputusan terutama mengenai persoalanpersoalan
dimana keterlibatan pribadi seseorang yang bersangkutan
melaksanakan akan tanggung jawab untuk melaksanakan hal tersebut
(Sutarto, 1980)
Definisi Partisipasi

Sastropoetro (1995), Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta


atau keterlibatan yang berkitan dengan keadaaan lahiriahnya

Jennifer-Mc Cracken-Deepa (1998), Partisipasi merupakan proses


dimana pihak-pihak yang terlibat mempengaruhi dan
mengendalikan inisiatif pembangunan, keputusan dan
sumbersumber yang mempengaruhi mereka

A. Wazir Ws., et al. (1999), Partisipasi bisa diartikan sebagai


keterlibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial
dalam situasi tertentu
Definisi Partisipasi

Mardikanto (2003) Partisipasi merupakan suatu bentuk


khusus dari Interaksi dan komunikasi yang berkaitan
dengan pembagian: kewenangan, tanggung jawab, dan
manfaat.

Tjokroamidjojo (1983) Partisipasi masyarakat adalah


keterlibatan dalam proses penentuan arah, strategi dan
kebijaksanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Definisi Partisipasi

Conyer dalam Soetomo (2006) Partisipasi masyarakat adalah


keikut-sertaaan masyarakat secara sukarela yang didasari oleh
determinan dan kesadaran diri masyarakat itu sendiri dalam
program pembangunan.

Hetifah Sj. Soemarto (2003) Partisipasi masyarakat adalah adalah


proses ketika warga sebagai individu maupun kelompok sosial dan
organisasi, mengambil peran serta ikut mempengaruhi proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Kebijakan-kebijakan
yang langsung mempengaruhi kehiduapan mereka.
Definisi Partisipasi

Notoatmodjo (2007) Partisipasi masyarakat adalah ikut sertanya


seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan-
permasalahan masyarakat tersebut

Isbandi (2007) Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan


masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi
yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan
tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan
upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam
proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.
Definisi Partisipasi

Partisipasi masyarakat dapat diartikan sebagai


keikutsertaan, keterlibatan dan kebersamaan
anggota masyarakat dalam suatu kegiatan tertentu
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Keterlibatan tersebut dimulai dari gagasan,
perumusan kebijaksanaan, hingga pelaksanaan
program.
Definisi Partisipasi

Partisipasi merupakan pengambilan bagian atau keterlibatan


anggota masyarakat dengan cara memberikan dukungan (tenaga,
pikiran maupun materi) dan tanggung jawabnya terhadap setiap
keputusan yang telah diambil demi tercapainya tujuan yang telah
ditentukan bersama

Partisipasi adalah suatu wujud dari peran serta masyarakat dalam


aktivitas berupa perencanaan dan pelaksanaan untuk mencapai
tujuan pembangunan masyarakat.
Definisi Partisipasi

Participation is a communication process


between all the people and groups involved in
making a joint decision to ensure that it has
been made on the basis of a partnership
(WERNER et al, 2003)

SOURCE: WERNER, C.; PANESAR, A.; BRACKEN, P.; MANG, H. P.; HUBA-MANG,
E. and GEROLD, A. (2003): „An ecosan source book for the preparation and
implementation of ecological sanitation projects”. GTZ- ecosan program,
Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ), Eschborn,
Germany.

15
Definisi Partisipasi

• Pedoman Inpres Desa Tertinggal, 1997  keterlibatan masyarakat dalam


mengambil keputusan sejak perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
pemanfaatan hasilnya sesuai dengan nilai-nilai yang hidup dan berkembang
di dalam masyarakat itu sendiri
• Partisipasi secara langsung berupa bantuan keuangan, pemikiran dan
materi yang dibutuhkan ( Wibisana, 1989 )
• Mario Pei ( Herlan, 2002 ; 20 ) mengartikan secara harfiah kata partisipasi
mengandung arti ikut serta, berasal dari kata “take a part” atau “ambil
bagian”
• “Patisipasi masyarakat adalah keterlibatan masyarakat dalam
pengambilan keputusan sejak perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian dan pemanfaatan hasilnya sesuai dengan nilai2 yang
hidup dan berkembang dalam masyarakat itu sendiri. Partisipasi
hendaknya disertai dengan sikap tanggung jawab, di mana pada unsur
tanggung jawab tersebut terdapat hak-hak dan wewenang yang patut
dihargai dalam rangkaian kerjasama tersebut.”
Partisipasi

Mikkelsen→ enam tafsiran partisipasi:


1. kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam
pengambilan keputusan;
2. usaha membuat masyarakat semakin peka dalam meningkatkan kemauan menerima
dan kemampuan menanggapi proyek-proyek pembangunan;
3. proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok terkait
mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan partisipasi;
4. pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf dalam
melakukan persiapan, pelaksanaan dan monitoring proyek, agar memperoleh
informasi mengenai konteks lokal dan dampak-dampak sosial;
5. keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya
sendiri;
6. keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan lingkungan
mereka.
Perencanaan

• Planning as a process for determining appropriate


future action through a sequence of choices (Faludi,
1973:11)
• Perencanaan sebagai suatu proses untuk menentukan
tindakan berorientasi ke masa depan melalui
serangkaian pilihan-pilihan
Perencanaan

• A continuous process which involves decisions, or


choices, about alternative ways of using available
resources, with the aim of achieving particular goals at
some time in the future” (Diana Conyers and Peter
Hills, 1984:3)
• Suatu proses terus menerus yang melibatkan
keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan, mengenai
cara-cara alternatif penggunaan sumberdaya, dengan
tujuan menghasilkan sasaran-sasaran spesifik untuk
waktu yang akan datang
Apa itu Perencanaan?

1. Waterson (1965) : usaha sadar, terorganisasi, dan terus menerus


guna memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif untuk
mencapai tujuan tertentu
2. Faludi (1973) : suatu proses untuk menentukan tindakan
berorientasi ke masa depan melalui serangkaian pilihan-pilihan
3. Melville Branch (1980) : proses aktivitas berkelanjutan dan
memutuskan apa yang dapat dilakukan untuk masa depan, serta
bagaimana mencapainya
4. Friedman (1987) : …from knowledge to action.
Prinsip Perencanaan

• Beorientasi pada perubahan


• Sebagai alat untuk mencapai tujuan
• Berorientasi pada masa depan?
• Memilih dan menentukan
• Pengalokasian sumberdaya
• Beorientasi pada tindakan dan kepentingan
kolektif
• Proses yang menerus
Pembangunan

Suatu serangkaian kegiatan yang


dilaksanakan atas dasar rencana yang
sistematis dan holistik untuk menuju suatu
kondisi dimasa mendatang yang lebih baik.
Pembangunan

• menaikkan tingkat kesejahteraan hidup penduduk dan


keadilan
• Pada mulanya  pembangunan ekonomi  menaikkan
tingkat pendapatan penduduk
Perencanaan Partisipatif

??
Perencanaan Partisipatif

• Perencanaan partisipatif (participatory planning):


Perencanaan melalui mekanisme partisipasi masyarakat
• Masyarakat dianggap sebagai mitra dalam perencanaan yang
turut berperan serta secara aktif, baik dalam hal penyusunan
maupun implementasi rencana → masyarakat merupakan
stakeholder terbesar dalam penyusunan sebuah produk
rencana
PERENCANAAN
PARTISIPATIF

• Perencanaan yang memposisikan masyarakat


sebagai subyek atas proses perencanaan yang
diperuntukkan bagi kepentingan mereka sendiri
• Pelibatan masyarakat mulai dari tahap
perencanaan-pelaksanaan-monitoring-evaluasi
• Pengerahan massa (baca: mobilisasi) diperlukan
jika program berupa padat karya
Mengapa Partisipasi?

1. Rakyat adalah fokus sentral dan tujuan terakhir pembangunan;


2. Partisipasi menimbulkan harga diri dan kemampuan pribadi
untuk dapat turut serta dalam keputusan penting yang
menyangkut masyarakat;
3. Partisipasi menciptakan suatu lingkungan umpan balik arus
informasi tentang sikap, aspirasi, kebutuhan dan kondisi daerah
yang tanpa keberadaannya akan tidak terungkap;
4. Pembangunan dilaksanakan lebih baik dengan dimulai dari di
mana rakyat berada dan dari apa yang mereka miliki;
5. Partisipasi memperluas zone (wawasan) penerima proyek
pembangunan
Mengapa Partisipasi?

6. Memperluas jangkauan pelayanan pemerintah kepada seluruh


masyarakat;
7. Partisipasi menopang pembangunan;
8. Partisipasi menyediakan lingkungan yang kondusif baik bagi
aktualisasi potensi manusia maupun pertumbuhan manusia;
9. Partisipasi merupakan cara yang efektif membangun
kemampuan masyarakat untuk pengelolaan program
pembangunan guna memenuhi kebutuhan khas daerah;
10.Partisipasi dipandang sebagai pencerminan hak-hak demokratis
individu untuk dilibatkan dalam pembangunan mereka sendiri.
Tantangan Perencanaan Partisipasi

• Take a (very) long time


• Are complex and complicated
• Will cost a lot of manpower to facilitate
• Are hard to finance
• In an urban context, government support becomes
essential
• Strong leadership needed
• Ensuring that all sections of the community
• Might lead to a decision you didn’t want (or none at all)
So why should we bother with
participation?
... But what are the benefits?

Because :
• Demand-responsive approach (beneficiaries ask for help)
• Community mobilisation
• To find out the real needs/adapt it to needs
• Increase sense of ownership
• To educate/involve them to make an informed choice
• To make the project sustainable
• Empower community – encourage more decision making
• To adapt project to local conditions
• Share resources, ideas, responsibility
Pentingnya Partisipasi

• Kartasamita ( 1995 : 21 )
• partisipasi masyarakat di dalam pembangunan
akan berjalan efektif apabila dilakukan secara
bersama dalam dalam lingkup kelompok-
kelompok masyarakat yang dilandasi oleh
kesadaran dari masyarakat itu sendiri dan bukan
merupakan suatu hal yang bersifat paksaan
Keuntungan Partisipasi

White dan Domiccelj ( Hanafie, 1996 : 31 )


1. Efisiensi penggunaan sumber daya dalam pembangunan atau dengan kata lain
lebih banyak lagi program yang dapat dilakukan.
2. Pelayanan dapat disediakan dengan biaya rendah.
3. Masyarakat merasa memiliki program yang dilaksanakan atau dengan kata lain
program-program yang dikerjakan mempunyai nilai tersendiri bagi masyarakat.
4. Program dapat menyediakan katalisator untuk usaha-usaha pembangunan
selanjutnya.
5. Pengetahuan dan keahlian lokal akan dapat digunakan dalam pelaksanaan
program
6. Masyarakat atau penduduk terbebas dari ketergantungan pihak luar
( profesionalis )
Tujuan Partisipasi

• Meningkatkan kemampuan dalam pengertian meningkatkan kesadaran


masyarakat sehingga mereka mampu berinisiatif sendiri dan mempengaruhi
proses dan hasil pembangunan.
• Meningkatkan kapasitas masyarakat sehingga mereka mampu mengambil
tanggung jawab dalam pengelolaan proyek pembangunan.
• Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proyek.
• Meringankan biaya proyek melalui kontribusi masyarakat
• Meningkatkan kesadaran tiap pembangunan akan maksud dan tujuan suatu
kegiatan yang mereka lakukan;
• Meningkatkan proses saling belajar;
• Konsentrasi potensi sebagai tumbuhnya kesadaran dan tekad bersama untuk
melakukan apa yang telah disepakati bersama
Participation of users is now
thought to be a pre-requisite
for sustainable development.

36
MASYARAKAT DAN
PEMBANGUNAN

MULTIKULTUR
Faktor Sosial & Pembangunan

Tingkat
Kesehata
Tingkat n Tradisi &
Pendidik kebiasaa
an n

Proses
Kebudayaa
Sejarah pemba
n
ngunan
Perbandingan Paradigma Pembangunan yg Berorientasi
pada Produksi dengan yg Berbasis pada Masyarakat

Dimensi Pembangunan berpusat Pembangunan berpusat pada rakyat


pada produksi
Logika Ekonomi-Produksi : Ekologi manusia;
Exploitasi dan manipulasi Pemanfaatan sumber daya informasi dan
sda prakarsa kreatif
Tujuan Maksimalisasi arus barang Peningkatan potensi manusiawi (individu
dan jasa sebagai aktor). Pencapaian tujuan dengan
mempertimbangkan prakarsa dan perbedaaan
lokal
Sistem Konvensional: Swadaya:
Ekonomi skala besart logika tempat
spesialisasi rakyat
investasi sumber daya (sistem ekologi manusia)
keunggulan komparatif
interdependensi global
Birokrasi Birokrasi besar: Sistem swaorganisasi yang ada di sekitar
Masyarakat diorganisasikan satuan-satuan organisasi manusia dan berskala
dalam satuan produksi yang komunitas
efisien dengan pengawasan
terpusat
Perbandingan Paradigma Pembangunan yg Berorientasi
pada Produksi dengan yg Berbasis pada Masyarakat

Dimensi Pembangunan berpusat Pembangunan berpusat pada rakyat


pada produksi
Kriteria efisien nilai produk
memaksimalkan laju partisipasi
kenaikan produktivitas mutu kehidupan kerja
sistem keberdayaan
Teknik bentuk organisasi sistem bentuk organisasi swadaya
Sosial komando peran individu dalam proses pembuatan
metode analisis keputusan keputusan, dengan “nilai manusiawi” sebagai
“bebas nilai” dan positivistik ukuran
pengetahuan dikembangkan pengetahuan dikembangkan berdasarkan
berdasarkan perspektif perspektif teritorial
fungsional pilihan-pilihan produksi dan prestasi didasarkan
sistem produksi didefinisikan pada kerangka ekologi, yaitu melibatkan
secara fungsional manusia dan menempatkan manusia sebagai
perangkat analisis tidak proses analisis
mempertimbangkan
manusia dan lingkungan
Perbandingan Paradigma Pembangunan yg Berorientasi
pada Produksi dengan yg Berbasis pada Masyarakat

Dimensi Pembangunan berpusat Pembangunan berpusat pada rakyat


pada produksi
Proses sentralisasi memberi rakyat kapasitas hak memasukkan
Pembuatan didominasi para ahli nilai-nilai kebutuhan lokal dalam proses
Keputusan tidak konsultatif pembuatan keputusan
kendali pejabat yang tidak kendali pada rakyat yang hidupnya dipengaruhi
menanggung akibat oleh keputusan itu
keputusan
Teknologi diarahkan pada kebutuhan sistem belajar swa-organisasi
informasi sistem komando struktur formal itu dilengkapi dengan berbagai
menekankan aturan main teknologi organisasi yang kurang formal dan
hukum cepat adaptasi diri
wewenang pengawasan jaringan informasi yang dibangun di sekeliling
pada struktur formal arus manusia, nilai dan informasi sebagai
tanggapan terhadap kepentingan dan
kebutuhan khusus sesuai dengan keadaan
kelompok-kelompok sosial yang lebih
permanen, seperti keluarga, RT, organisasi
sukarela, dsb.
Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Partisipasi

• Koentjoroningrat ( 1974 : 79 ) masyarakat mau berpatisipasi dalam program


pembangunan apabila mereka diberitahu bahwa program tersebut
nantinya akan berguna bagi mereka atau jika mereka diberitahu tentang
tujuan dari program tersebut.
• White ( Herlan, 2002 : 20 ) menyatakan pelaksanaan partisipasi
dipengaruhi oleh kemampuan dan ketersediaan masyarakat. Kemampuan
berhubungan dengan kemampuan finansial, sumber daya manusia,
organisasi dan kemampuan belajar. Kesediaan masyarakat dipengaruhi oleh
pemahaman yang dilihat dari kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam
pembangunan dan pengelolaan prasarana dan interaksi dengan keberadaan
prasarana dan interaksi dengan lingkungannya.
• Menurut R.Joko Harianto ( Herlan, 2002:20) tingkat pendapatan yang
merupakan jumlah keseluruhan yang diperoleh anggota masyarakat dalam
satu bulan, tingkat pendidikan yang merupakan jenjang pendidikan formal
ataupun non formal terakhir yang ditempuh anggota masyarakat.
Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Partisipasi

• Nabeel Hamdee ( Action Planning for Cities, 1997 )


mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
partisipasi yaitu :
• Masyarakat dengan pendapat rendah. Merekalah yang harus
mendapatkan program peningkatan dan lebih memiliki kesempatan
untuk berpartisipasi. Bentuk kerja sama yang sesuai adalah partisipasi
ideal.
• Masyarakat dengan pendapatan lebih tinggi. Masyarakat ini biasanya
memiliki akses pada kekuatan politik, tetapi biasanya tidak antusias
dalam proses partisipasi. Dalam pendekatan partisipasi, golongan ini
tetap diperlukan bagi kemudahan akses pada kekuatan politik.
• Transitory Community / Masyarakat dengan rasa kekeluargaan yang
kurang. Mereka umumnya memiliki cirri tinggal pada waktu yang
singkat dan kemudian pindah pada situasi yang lebih stabil.
Lingkungannya membutuhkan usaha yang lebih keras untuk
diorganisasi.

Anda mungkin juga menyukai