TINJAUAN PUSTAKA
Kata partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Participation”, take a part,
artinya peran serta atau ambil bagian atau kegiatan bersama-sama dengan orang lain.
Partisipasi merupakan keterlibatan mental atau pikiran dan emosi perasaan sumbangan
dalam usaha mencapai tujuan serta turut tanggung jawab terhadap usaha yang
bersangkutan.
Partisipasi dalam urusan publik belakangan ini menjadi sorotan. Banyak kalangan
yang menggunakan kata partisipasi sehingga tanpa kata partisipasi rasanya diskusi,
menunjukkan kata sifat yaitu untuk menerangkan kata dasarnya, sehingga partisipatif
lebih bermakna sebagai kata sifat yang menjelaskan proses (Jakti, 1987).
dimiliki seseorang tersebut. Partisipasi hanya mungkin dilakukan seseorang bila ada
kapital sosial, yaitu jaringan kerja, aturan-aturan yang jelas dan kepercayaan. Jaringan
menjadi stimulus agar proses pertukaran tersebut berjalan lancar sementara aturan
merupakan jaminan bahwa proses pertukaran itu berlangsung adil atau tidak (Saragi,
2004).
positif yang dikandungnya : (Alastaire White dalam RA. Santoso Sastropoetro, 1998)
yang rendah.
c. Partisipasi memiliki nilai dasar yang sangat berarti untuk peserta, karena
dilibatkan
Arnstein (dalam Saragi, 2004) menetapkan tipologi yang dikenal dengan delapan
b. Therapy, berarti telah ada komunikasi tetapi masih bersifat terbatas, inisiatif
e. Placation, berarti bahwa komunikasi telah berjalan dengan baik dan sudah
sejajar.
organisasional yang biasa dibentuk atau organisasi yang muncul dan dibentuk
pembangunan.
yaitu :
1. Tahap Assesment
alternatif program.
berasal dari bahasa inggris “participation” yang berarti mengambil bagian, participator
dimaknai sebagai yang mengambil bagian atau sering disebut dalam bahasa umum
sebagai keikutsertaan. Karenanya partisipasi sering dikatakan sebagai peran serta atau
bersangkutan. Hal yang terakhir senada dengan batasan yang diberikan dalam batang
a. Keterlibatan orang secara sukarela tanpa tekanan dan jauh dari pemerintah
(Wardoyo, 1992).
1985).
atau egonya yang sifatnya lebih daripada keterlibatan dalam pekerjaan atau
a. Keikutsertaan
b. Secara sukarela
dari partisipasi :
2006):
a. Partisipasi Simbolis
Masyarakat diberi informasi atas apa yang sudah diputuskan dan apa
c. Partisipasi Konsultatif
Hasil jawaban dianalisis pihak luar untuk identifikasi masalah dan cara
e. Partisipasi Fungsional
f. Partisipasi Interaktif
rencana kerja. Partisipasi dilihat sebagai hak, bukan hanya sebagai alat
tujuan dan institusi lokal yang ada di masyarakat juga menjadi kuat.
g. Pengorganisasian Diri
sepenuhnya.
pengorganisasian diri, tetapi tentunya hal tersebut menuntut kapabilitas sumber daya
manusia yang optimal. Di negara dunia ketiga yang umumnya berpemerintahan totaliter
dalam berbagai forum dan kesempatan. Intinya adalah agar masyarakat ikut serta
dan menjamin berhasilnya usaha pembangunan. Maka secara umum partisipasi dapat
pembangunan.
dan mengembangkan hasil pembangunan yang telah dicapai. Ukuran tinggi dan
juga dengan ada tidaknya hak masyarakat untuk ikut menentukan arah dan
tujuan proyek yang akan dibangun di wilayah mereka. Ukuran lain yang dapat
Pembangunan adalah kata yang digunakan secara meluas dalam semua media massa
di seluruh dunia dan merupakan konsep yang kerap kali disebut dan diperbincangkan oleh
pemerintahan, dll. Pembangunan itu sendiri berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi
pembangunan.l
berikut:
kebutuhan dasar manusia, baik secara individual maupun kelompok, dengan cara-cara
yang tidak menimbulkan kerusakan, baik terhadap kehidupan sosial maupun lingkungan
alam”.
upaya sistematis melepaskan diri dari keterbelakangan dan upaya untuk memperbaiki
kesejahteraan masyarakat”.
ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur ekonomi dan corak kegiatan ekonomi
sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk
sebagai semua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan
terencana.
Nature and Natural Resources (IUCN), dan World Wide Fund for Nature (WWF) pada
atas penanganan lingkungan selama ini. Dalam sidang istimewa tersebut disepakati
Harlem Brundtland dan mantan Menlu Sudan Mansyur Khaled, masing-masing menjadi
pembangunan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan saat ini tanpa
perlu merusak atau menurunkan kemampuan generasi yang akan datang dalam
batasan pada laju pemanfaatan ekosistem alamiah dan sumberdaya yang ada
didalamnya. Ambang batas ini tidak absolut (mutlak) tetapi merupakan batas yang
luwes (flexible) yang bergantung pada teknologi dan sosial ekonomi tentang
pemanfaatan sumberdaya alam, serta kemampuan biosfer dalam menerima akibat yang
adalah semacam strategi dalam pemanfaatan ekosistem alamiah dengan cara tertentu
kehidupan umat manusia. Hal ini bukan saja untuk kesejahteraan masyarakat secara
pembangunan yang ditugaskan (to do the thing right), tetapi juga dituntut untuk mampu
mengelolanya dengan suatu lingkup yang lebih menyeluruh (to do the right thing).
mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk menikmati
kesemuanya ini dalam keadaan yang selaras, serta meningkatkan potensi masa kini dan
berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas dari itu,
Pembangunan berkelanjutan).
menyebut ketiga pilar tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi
dan menjadi focus pendorong dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam buku “Bunga
Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam Abad 21” (Buku 1) Sarosa menyampaikan
berkelanjutan saat ini ada 3 tahapan yang dilalui oleh setiap Negara. Pada setiap tahap,
Tahap kedua dasar pertimbangannya harus telah memasukkan pula aspek keadilan
pula aspek aspirasi politis dan sosial budaya dari masyarakat setempat. Tahapan-
produktivitas pangan harus ditingkatkan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara
mengoptimalkan sumber daya alam yang dapat dikelola dalam bentuk barang dan jasa.
Karena tingkat kepuasan manusia terhadap barang dan jasa bersifat tidak terbatas, maka
sumber daya alam bersifat terbatas. Akibat yang timbul kemudian adalah proses
erat kaitannya dengan aktivitas pembangunan yang dilakukan manusia, antara lain
disebabkan:
bekas pertambangan.
3. Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan
kendaraan bermotor, tumpahan bahan bakar, berupa minyak bumi dari kapal
tanker.
dan menakutkan akibat aktivitas pembangunan yang dilakukan manusia secara lebih
1. Pemanasan global, telah menjadi isu internasional yang merupakan topik hangat
aktivitasnya menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara yang dapat
bakar, terutama bahan bakar fosil mengakibatkan terbentuknya asam sulfat dan
asam nitrat. Asam tersebut dapat diendapkan oleh hutan, tanaman pertanian,
organisme hidup.
adalah zat kimia semacam kloraflurkarbon (CFC), yang merupakan zat buatan
Gerakan ini merupakan antitesa dari gerakan lingkungan dangkal (shallow ecology)
bahwa bumi dengan sumber daya alam adanya untuk kesejahteraan manusia. Karena
itu, kalau manusia ingin sukses dalam membangun peradaban melalui industrialsiasi,
manusia kini dan masa depan. Karena itu hak-hak asasi manusia seperti hak-hak
ekonomi, sosial, budaya, dan hak atas pembangunan dapat membantu memperjelas arah
Secara lebih kongkrit tidak bisa disangkal bahwa hak manusia atas lingkungan
hidup yang sehat dan baik menjadi kebutuhan mendesak sebagai bagian dari hak asasi
manusia. Hak atas pembangunan tidak lepas dari ketentuan bahwa proses pembangunan
kemajuan yang terus menerus secara berkelanjutan untuk kesejahteraan manusia secara
adil merata.
harus menjamin adanya pemerataan untuk generasi sekarang dan yang akan
masyarakat.
memastikan bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk
masa kini dan yang akan datang. Pemeliharaan keaneragaman budaya akan
antara sistem alam dan sistem sosial dengan cara-cara yang lebih integratif
diabaikan, karena masyarakat cenderung menilai masa kini lebih utama dari
masa akan datang. Karena itu persepsi semacam itu perlu dirubah.
1. Kondisi sumber daya alam, agar dapat menopang proses pembangunan secara
kemampuan pulihnya. Bila batas tersebut terlampaui, maka sumber daya alam
bahan substansinya.
tinggi pula kualitas sumber daya alam yang mampu menopang pembangunan
yang berkualitas.
Karena itu faktor kependudukan perlu dirubah dari faktor yang menambah
rangka sesuatu yang akan dikerjakan. Pada dasarnya perencanaan sebagai fungsi
penting, yakni tujuan; apa yang hendak dicapai, kegiatan; kegiatan untuk
adalah menuju arah peningkatan dari keadaan semula, tidak jarang pula ada yang
didasarkan pada data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk
bersifat fisik (material) maupun nonfisik (mental dan spritual) dalam rangka
proses aktif, dimana rakyat dari suatu komuniti mengambil inisiatif dan
penafsiran yang berbeda dan sangat beragam mengenai arti kata tentang partisipasi
yaitu:
yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan. Tanpa adanya partisipasi aktif
kesejahteraan rakyat tidak akan terwujud, karena masyarakatlah yang lebih tahu akan
masyarakat”
pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, orang yang pertama kali mengemukakan istilah
tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma.
pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. paradigma sebagai alat bantu para
illmuwan dalam merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab,
bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus
pembangunan yang berdasar kepada Pancasila sebagai dasar negara. Oleh karena itu
tujuan dari pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah haruslah sejalan dengan
pancasila sehingga tujuan yang diinginkan tadi dapat tercapai dengan baik. Paradigma
aspek pembangunan yaitu, aspek hukum, aspek sosial, aspek budaya maupun aspek
politik. Setiap proses pembangunan harusnya diiringi oleh pertumbuhan aspek – aspek
tersebut sehingga dapat tercipta keselarasan dalam proses pembangunan itu sendiri.
jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
keberhasilan dari pembangunan tadi, masyarakat diberikan peran yang cukup sentral
setiap tahapan ataupun proses pembangunan yang telah direncanakan oleh pemerintah.