Anda di halaman 1dari 10

KEBEBASAN HAK SOSIAL-POLITIK DAN PARTISIPASI WARGA

DALAM PEMILIHAN KETUA RT

Zahra Purnama Putri

Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
Jl. RTA. Milono KM. 1,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 73111 Telp. (0536)
3222184

Abstract

Prinsip dari sebuah negara demokrasi adalah dengan menjunjung


tinggi Konstitusi dan ideologi dalam sebuah negara. Kebebasan dalam
hak sosial dan politik menjadi sebuah jaminan yang sangat diperlukan
untuk dapat mencapai sebuah negara yang menjunjung tinggi
demokrasi sehingga aspirasi yang ada dapat tersalurkan dengan baik.
Permasalahan yang muncul bagaimana warga menentukan kriteria
pemimpin wilayahnya yang akan dipilih untuk 5 Tahun kedepan.
Pemerintah juga harus membuka dan memberdayakan ruang publik
secara optimal sebagai instrumen warga dalam menyalurkan
aspirasinya, sehingga tidak mengekang hati nurani masyarakat dalam
memberikan partisipasi politiknya dan memberikan aspirasi untuk
memilih ketua RT yang bisa memajukan wilayahnya.

Kata Kunci: Hak Sosial Politik, Partisipasi, Aspirasi.

1. Pendahuluan indonesia suatu hal yang paling


Kebebasan berpendapat atau mendasar. Namun konsepsi
mengemukakan pendapat pengaturan hak asasi manusia oleh
merupakan hak untuk setiap WNI negara tersebut bukan berarti
yang dijamin leh Undang-Undang terjadinya pengekangan hak asasi
Dasar 1945, bahkan hak manusia oleh negara, namun
kebebasan berpendapat menempati dalam konsepsinya adalah
kedudukanyang paling tinggi pengaturan oleh negara, karena
dalam azas-azas demokrasi dan implementasi demokrasi dan Hak
liberasi, hanya saja hak tersebut Asasi Manusia yang berkedaulatan
tetap ada koridor atau batsan rakyat merupaka cita-cita yang
hukumnya. Keberadaan hak asasi hendak dicapai.
manusia dalam konsepsi negara Demokrasi dan kebebasan
hukum dalam demokrasi di sering diasumsikan sebagai dua
hal dalam satu paket. kelompoknya. Pendapat lain
Mendapatkan demokrasi, “pasti” menjelaskan bahwa partisipasi
mendapatkan pula kebebasan. merupakan penyertaan pikiran dan
Hakikat dari demokrasi tidaklah emosi dari pekerjapekerja kedalam
bisa menjamin kebebasan secara situasi kelompok yang bersangkutan
mutlak, perlu ada komitmen yang dan ikut bertanggungjawab atas
membangun tradisi kebebasan,
kelompok itu. Partisipasi juga
tradisi diantara semua warga yang
memiliki pegertian “a valuentary
diwujudkan dalam aturan serta
penegakan hukum yang tegas, process by which people including
bahwa setiap orang bebas disadvantaged (income, gender,
berbicara dan menyalurkan ethnicity, education) influence or
pendapatnya. control the affect them” (Deepa
Sehubung dengan partisipasi Naryan, 1995), artinya suatu proses
masyarakat dalam pemilihan ketua yang wajar di mana masyarakat
RT, partisipasi merupakan termasuk yang kurang beruntung
keterlibatan aktif masyrakat atau (penghasilan, gender, suku,
partisipasi tersebut dapat berarti pendidikan) mempengaruhi atau
keterlibatan dalam proses mengendalikan pengambilan
penentuan ketua RT dengan cara keputusan yang langsung menyangkut
musyawarah dan mufakat untuk
hidup mereka.
mencapai hasil yang adil.
H.A.R Tilaar (2009: 287)
mengungkapkan partisipasi adalah
PEMBAHASAN sebagai wujud dari keinginan untuk
Partisipasi mengembangkan demokrasi melalui
Menurut Made Pidarta dalam Siti proses desentralisasi dimana
Irene Astuti D. (2009: 31-32), diupayakan antara lain perlunya
partisipasi adalah pelibatan seseorang perencanaan dari bawah (bottom-up)
atau beberapa orang dalam suatu dengan mengikutsertakan masyarakat
kegiatan. Keterlibatan dapat berupa dalam proses perencanaan dan
keterlibatan mental dan emosi serta pembangunan masyarakatnya.
fisik dalam menggunakan segala
Partisipasi masyarakat menurut
kemampuan yang dimilikinya
Isbandi (2007: 27) adalah
(berinisiatif) dalam segala kegiatan
keikutsertaan masyarakat dalam
yang dilaksanakan serta mendukung
proses pengidentifikasian masalah
pencapaian tujuan dan tanggungjawab
dan potensi yang ada di masyarakat,
atas segala keterlibatan. Partisipasi
pemilihan dan pengambilan
merupakan keterlibatan mental dan
keputusan tentang alternatif solusi
emosi dari seseorang di dalam situasi
untuk menangani masalah,
kelompok yang mendorong mereka
pelaksanaan upaya mengatasi
untuk menyokong kepada pencapaian
masalah, dan keterlibatan masyarakat
tujuan kelompok tersebut dan ikut
dalam proses mengevaluasi
bertanggungjawab terhadap
perubahan yang terjadi.
Mikkelsen (1999: 64) membagi kehidupan, dan lingkungan
partisipasi menjadi 6 (enam) mereka.
pengertian, yaitu:
Dari beberapa pakar yang
1. Partisipasi adalah kontribusi mengungkapkan definisi partisipasi di
sukarela dari masyarakat atas, dapat dibuat kesimpulan bahwa
kepada proyek tanpa ikut partisipasi adalah keterlibatan aktif
serta dalam pengambilan dari seseorang, atau sekelompok
keputusan. orang (masyarakat) secara sadar
2. Partisipasi adalah untuk berkontribusi secara sukarela
“pemekaan” (membuat peka) dalam program pembangunan dan
pihak masyarakat untuk terlibat mulai dari perencanaan,
meningkatkan kemauan pelaksanaan, monitoring sampai pada
menerima dan kemampuan tahap evaluasi.
untuk menanggapi proyek-
proyek pembangunan.
3. Partisipasi adalah keterlibatan Partisipasi Masyarakat
sukarela oleh masyarakat Partisipasi masyarakat
dalam perubahan yang menekankan pada “partisipasi”
ditentukannya sendiri. langsung warga dalam pengambilan
4. Partisipasi adalah suatu keputusan pada lembaga dan proses
proses yang aktif, yang kepemerintahan.
mengandung arti bahwa
Gaventa dan Valderma dalam Siti
orang atau kelompok yang
Irene Astuti D. (2009: 34-35)
terkait, mengambil inisiatif menegaskan bahwa partisipasi
dan menggunakan masyarakat telah mengalihkan konsep
kebebasannya untuk partisipasi menuju suatu kepedulian
melakukan hal itu. dengan berbagai bentuk keikutsertaan
5. Partisipasi adalah warga dalam pembuatan
pemantapan dialog antara kebijaksanaan dan pengambilan
masyarakat setempat dengan keputusan di berbagai gelanggang
para staf yang melakukan kunci yang mempengaruhi kehidupan
persiapan, pelaksanaan, warga masyarakat.
monitoring proyek, agar Pengembangan konsep dan
supaya memperoleh asumsi dasar untuk meluangkan
informasi mengenai konteks gagasan dan praktik tentang
lokal, dan dampak-dampak partisipasi masyarakat meliputi :
sosial.
6. 6) Partisipasi adalah a. Partisipasi merupakan hak
keterlibatan masyarakat politik yang melekat pada
dalam pembangunan diri, warga sebagaimana hak
politik lainnya. Hak itu tidak Demokratisasi dan
hilang ketika ia memberikan desentralisasi di negara
mandat pada orang lain untuk berkembang termasuk
duduk dalam lembaga Indonesia terjadi dalam
pemerintahan. Sedangkan hak situasi rendahnya
politik, sebagai hak asasi, kepercayaan masyarakat
tetap melekat pada setiap terhadap penyelenggaraan
individu yang bersangkutan. dan lembaga pemerintah.
b. Partisipasi langsung dalam Dengan melibatkan warga
pengambilan keputusan dalam proses pengambilan
mengenai kebijakan publik di keputusan maka diharapkan
lembaga-lembaga formal kepercayaan publik terhadap
dapat untuk menutupi pemerintah dapat terus
kegagalan demokrasi ditingkatkan, dan
perwakilan. Demokrasi meningkatnya kepercayaan
perwakilan masih warga dipercaya sebagai
menyisakan beberapa indikator penting bagi
kelemahan yang ditandai menguatnya dukungan dan
dengan keraguan sejauh mana keabsahan pemerintah yang
orang yang dipilih dapat berkuasa.
merepresentasikan kehendak
masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan
c. Partisipasi masyarakat secara keterlibatan anggota masyarakat
dalam pembangunan dan pelaksanaan
langsung dalam pengambilan
(implementasi) program atau proyek
keputusan publik dapat
pembangunan yang dilakukan dalam
mendorong partisipasi lebih
masyarakat lokal. Partisipasi
bermakna. masyarakat memiliki ciri-ciri bersifat
d. Partisipasi dilakukan secara proaktif dan bahkan reaktif (artinya
sistematik, bukan hal yang masyarakat ikut menalar baru
insidental. bertindak), ada kesepakatan yang
e. Berkaitan dengan diterimanya dilakukan oleh semua yang terlibat,
desentralisasi sebagai ada tindakan yang mengisi
instrumen yang mendorong kesepakatan tersebut, ada pembagian
tata pemerintahan yang baik kewenangan dan tanggung jawab
(good governance). dalam kedudukan yang setara.
f. Partisipasi masyarakat dapat
meningkatkan kepercayaan
publik terhadap
penyelenggaraan dan
lembaga pemerintahan.
Macam-Macam Partisipasi Dalam kedudukannya sebagai fokus atau
Masyarakat sumber utama pembangunan.
Menurut Ndraha dan Cohen dan Hoff
Cohen dan Uphoff dalam Siti Irine
dalam Siti Irene Astuti D. (2009: 39),
Astuti D. (2009: 39-40) membedakan
ruang lingkup partisipasi dalam
partisipasi menjadi empat jenis, yaitu
pelaksanaan suatu program meliputi:
Pertama, partisipasi dalam pertama, menggerakkan sumber daya
pengambilan keputusan. Partisipasi dan dana. Kedua, kegiatan
masyarakat dalam pengambilan administrasi dan koordinasi dan
keputusan ini terutama berkaitan ketiga penjabaran program. Dari
dengan penentuan alternatif dengan uraian di atas dapat disimpulkan
masyarakat untuk menuju kata bahwa partisipasi masyarakat dalam
sepakat tentang berbagai gagasan partisipasi pelaksanaan program
yang menyangkut kepentingan merupakan satu unsur penentu
bersama. Partisipasi dalam hal keberhasilan program itu sendiri.
pengambilan keputusan ini sangat
Ketiga, partisipasi dalam
penting, karena masyarakat menuntut
pengambilan manfaat. Partisipasi ini
untuk ikut menentukan arah dan
tidak terlepas dari kualitas maupun
orientasi pembangunan. Wujud dari
kuantitas dari hasil pelaksanaan
partisipasi masyarakat dalam
program yang bisa dicapai. Dari segi
pengambilan keputusan ini
kualitas, keberhasilan suatu program
bermacam-macam, seSperti kehadiran
akan ditandai dengan adanya
rapat, diskusi, sumbangan pemikiran,
peningkatan output, sedangkan dari
tanggapan atau penolakan terhadap
segi kualitas dapat dilihat seberapa
program yang ditawarkan (Cohen dan
besar persentase keberhasilan
Uphoff dalam Siti Irene Astuti D.,
program yang dilaksanakan, apakah
2009: 39). Dengan demikian
sesuai dengan target yang telah
partisipasi masyarakat dalam
ditetapkan.
pengambilan keputusan ini
merupakan suatu proses pemilihan Keempat, partisipasi dalam
alternatif berdasarkan pertimbangan evaluasi. Partisipasi masyarakat
yang menyeluruh dan rasional. dalam evaluasi ini berkaitan dengan
masalah pelaksanaan program secara
Kedua, partisipasi dalam
menyeluruh. Partisipasi ini bertujuan
pelaksanaan. Partisipasi masyarakat
untuk mengetahui apakah
dalam pelaksanaan program
pelaksanaan program telah sesuai
merupakan lanjutan dari rencana yang
dengan rencana yang ditetapkan atau
telah disepakati sebelumnya, baik
ada penyimpangan. Secara singkat
yang berkaitan dengan perencanaan,
partisipasi menurut Cohen dan
pelaksanaan, maupun tujuan. Di
Uphoff dalam Siti Irene Astuti D.
dalam pelaksanaan program, sangat
(2009: 40) dijelaskan dalam tahap-
dibutuhkan keterlibatan berbagai
tahap sebagai berikut :
unsur, khususnya pemerintah dalam
Tahap pelaksanaan program mempertahankan keseimbangannya.
partisipasi antara lain; Sistem sosial dalam masyarakat yang
dinamis ditandai dengan kehandalan
a. Pengambilan keputusan, yaitu
masing-masing subsistem dalam
penentuan alternatif dengan menjalankan fungsinya untuk
masyarakat untuk menuju mencapai tujuan sistem.
kesepakatan dari berbagai
gagasan yang menyangkut Sistem politik adalah bagian
kepentingan bersama. dari sistem sosial yang menjalankan
b. Pelaksanaan, yaitu fungsi untuk mencapai tujuan sistem
atau pencapaian goal attainment
penggerakan sumber daya
dalam masyarakat. Sistem politik
dan dana. Dalam pelaksanaan
sering kali dipandang sebagai bagian
merupakan penentu
dari sistem sosial. Menurut Talcot
keberhasilan program yang Parsons, sistem politik merupakan
dilaksanakan. salah satu saja dari fungsi sistem
c. Pengambilan manfaat, yaitu sosial. Secara umum, sistem politik
partisipasi berkaitan dengan sangat terkait dengan proses
kualitas hasil pelaksanaan pembentukan dan pembagian
program yang bisa dicapai. kekuasaan dalam masyarakat, antara
d. Evaluasi, yaitu berkaitan lain berwujud proses pembuatan
dengan pelaksanaan program keputusan dalam negara. Secara
secara menyeluruh. parsial, sistem politik dipahami
Partisipasi ini bertujuan sebagai usaha yang ditempuh warga
mengetahui bagaimana negara untuk mewujudkan kebaikan
pelaksanaan program bersama (teori klasik Aristoteles),
berjalan. kegiatan yang diarahkan untuk
mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat, dan segala
SISTEM SOSIAL-POLITIK sesuatu tentang proses perumusan dan
pelaksanaan kebijakan publik.
Sistem sosial adalah
Seorang ahli ilmu politik,
keseluruhan organisasi
Robert A Dahl, merumuskan bahwa
hubungansistematik antara posisi-
sistem politik merupakan pola
posisi atau kelompok-kelompok sosial
hubungan manusia yang bersifat
dalm masyarakat. Sistem sosial dapat
konstan, di mana di dalamnya
dipandang sebagai struktur sosial dan
melibatkan kontrol, pengaruh,
proses sosial.
kekuasaan, dan kewenangan. Menurut
Dalam sistem sosial, David Easton, sistem politik
sosialisasi dan kontrol sosial adalah merupakan sistem yang
mekanisme utaman yang bagianbagiannya bekerja untuk
memungkinkan sistem sosial melakukan pengalokasian nilai,
alokasi nilai ini bersifat memaksa dan Ketentuan untuk bisa mencalonkan
mengikat seluruh masyarakat. diri yakni untuk calon ketua RT
Menurut Easton, pendekatan analisis minimal mendapatkan dukungan 10
sistem politik merupakan alat utama persen dari jumlah wajib pilih.
untuk mempelajari kehidupan politik Sehingga ada beberapa calon ketua
suatu negara, terutama sistem RT yang mengikuti pemilihan Ketua
politiknya. Easton mengamati RT, dan hampir seluruh warga
kehidupan politik sebagai jalinan mengikuti pemilihan tersebut kecuali
interaksi tingkah laku manusia yang berhalangan karena pekerjaan.
sebagai suatu sistem. Beberapa Ketua RT melakukan
kampanye semenjak mendaftarkan
Sistem politik demokrasi biasanya
diri sehari sebelum pencoblosan, dan
dibedakan dalam tiga kategori, yaitu
salah satu RT tidak melakukan
demokrasi perwakilan, demokrasi
kampanye langsung ke sekitar rumah
negara, dan demokrasi yang tak
warga di RT tersebut karena masih
sempurna. Akar perkembangan
menjabat menjadi PNS di salah satu
demokrasi sendiri pada awalnya
Dinas Perhubungan Udara dan juga
terkait dengan sekelompok kecil
dia dipilih langsung oleh beberapa
orang yang memerintah dan memiliki
warga untuk mencalonkan diri
ekslusifitas yang tinggi. Demokrasi
sebagai ketua RT.
pada zaman dulu sangat terkait
Saat hari dimana pemilihan
dengan bentuk demokrasi langsung,
ketua RT dilakukan, warga
di mana perwakilan dan institusinya
berbondong-bondong datang ke
dipisahkan. Pada masa lalu, legislatif
rumah salah satu calon Ketua RT,
dan eksekutif bergabung dengan
dilakukan di rumah karena warga
seluruh masyarakat secara bersama-
lebih memilih melakukan
sama.
pemungutan secara kekeluargaan dan
tidak ada manipulasi suara. Kemudian
terpilihlah ketua RT baru yaitu sebut
Partisipasi Warga Dalam saja ‘Bapak I’ yang masih menjabat
Pemilihan Ketua RT menjadi PNS di salah satu Dinas
Di Kelurahan A, terdapat Perhubungan Udara. Alasan warga
beberapa ketua RT di wilayah memilik Bapak I sebagai ketua RT
kelurahan tersebut, salah satunya baru padahal masih warga baru
sebut saja untuk wilayah RT. 30 RW. sekitar 3tahun disitu adalah Bapak I
50. Sekitar 15 tahun yang lalu, warga ini sangat ramah kepada warga
RT. 30 di kelurahan A melakukan walaupun masih baru di lingkungan
pemilihan ketua RT baru di rumah itu dan sering membantu warga jika
salah satu warga yang baru tinggal di ada masalah dan ada beberapa
wilayah RT tersebut. kecocokan Bapak I dengan warga
Dalam pemilihan ketua RT, disitu adalah suka berkebun dan
warga sangat antusias, karena ada memeilihara ikan, suka juga
membantu warga yang kesusahan,
seperti jika ada salah satu warga yang masalah tertentu, banyak
memerlukan uang dengan cara menyumbang dana untuk lingkungan
menjual salah satu lahan kebunnya. RT. 30. Warga membandingkan
Jika warga bisa menunggu beberapa dengan RT sebelumnya, jika ingin
hari, maka Bapak I akan membeli meminta tandatangan misal untuk
lahan kebun tersebut untuk membantu Surat Domisili, warga harus
warga itu. membayar sebesar Rp. 50.000-, jika
Selama masa jabatan surat tanah maka kisaran harganya
pertamanya, warga RT. 30 sangat Rp. 100.000 hingga Rp. 500.000-.
senang karena Bapak I tidak 5 tahun kemudian,
memungut biaya apapun selama lingkungan RT. 30 melakukan
menjadi RT. 30, warga memaklumi pemilihan ketua RT baru di rumah
kesibukan Bapak I sebagai PNS dari Bapak I. Bapak I tidak mengikuti
pagi hari hingga sore hari, sehingga Pemilihan tersebut tetapi saat warga
warga akan meminta tandatangan dan sudah berkumpul untuk
konsultasi di malam hari. Salah satu merundingkan siapa yang bakal
warga sebut saja ‘Bapak Z’ yang ingin menjadi RT, warga tetap memilik
minta tanda tangan untuk Surat Hak Bapak I sebagai ketua RT.
Milik Tanah, Bapak I sebelum Selanjutnya, pada 5 tahun berikutnya
menandatangani SHM tersebut juga warga tetap memilih Bapak I
meminta Bapak Z untuk sebagai Ketua RT. 30, Lurah di
mengantarkannya melihat dimana Kelurahan tersebut sampai turun
tanah tersebut dan memasukkan tangan untuk menjelaskan kepada
kedalam data Bapak I dimana letak warga bahwa jika sudah menjabat
tanah dan ukuran tanah itu agar tidak selama 2 periode, seseorang tidak bisa
bermasalah di kemudian hari. Setelah lagi menjabat untuk periode ke-3.
mengetahui letak dan ukuran tanah Tetapi warga bersikeras tetap memilih
milik Bapak Z, ketua RT.30 yaitu Bapak I sebagai ketua RT. Sehingga
Bapak I kemudian menandatangani Lurah mengikuti kemauan warga agar
surat tersebut. Bapak I juga tidak terjadi perselisihan dan
membebaskan warga untuk keributan pada pemilihan RT.
mengadakan sosialisasi bersifat
politik kepada warga asal tidak 3. Hasil dan Pembahasan
mendiktator agar mengikuti politik
itu, Bapak I juga terbuka untuk Hasil dari acara pemilihan
menampung keluhan warga dan Ketua RT. 30 di Kelurahan A :
langsung menyelesaikan masalah
keluhan dari warga. - Bapak K : 20%
Warga sangat menyukai cara - Bapak I : 50%
- Bapak S : 15%
Bapak I menjadi Ketua RT. 30, tidak
- Ibu B : 15%
memungut biaya apapun untuk
tandatangan, selalu ramah kepada
warga, membantu warga mengatasi
Pembahasan yang dilakukan saat menjalankan fungsinya untuk
pemilihan adalah bagaimana sikap mencapai tujuan sistem. Dalam sistem
seseorang saat menjadi Ketua RT di sosial, para penganut teori konflik
ata warga di lingkungannya sangat berpendapat bahwa masyarakat bisa
menyenangkan masyarakat sehingga terintegrasi atas paksaan dan karena
selalu dipilih oleh masyarakat adanya saling ketergantungan di
walaupun tidak mengikuti
antara berbagai kelompok. Integrasi
pendaftaran calon ketua RT.
sosial akan terbentuk apabila sebagian
besar masyarakat memiliki
4. Simpulan
kesepakatan tentang batas-batas
Sistem sosial menjalankan
teritorial, nilai-nilai, normanorma,
serangkaian tatanan yang
dan pranata-pranata sosial.
mengoptimalkan seluruh elemen
masyarakat menuju fungsi-fungsi Secara umum, sistem politik sangat
integrasi. Menurut Parsons, di dalam terkait dengan proses pembentukan
masyarakat terdapat empat struktur dan pembagian kekuasaan dalam
yang penting berdasarkan fungsi- masyarakat, antara lain berupa proses
fungsi AGIL. Pertama, subsistem pembuatan keputusan dalam negara.
ekonomi adalah subsistem yang Robert A Dahl, merumuskan bahwa
menjalankan fungsi masyarakat dalam sistem politik merupakan pola
menyesuaikan diri dengan lingkungan hubungan manusia yang bersifat
eksternalnya melalui tenaga kerja, konstan, di mana di dalamnya
produksi, dan alokasi. Kedua, sistem melibatkan kontrol, pengaruh,
politik melaksanakan fungsi kekuasaan dan kewenangan. David
pencapaian tujuan sistem sosial Easton lebih melihat bahwa sistem
dengan mengejar tujuan-tujuan politik merupakan sistem yang
kemasyarakatan dan memobilisasi bagian-bagiannya bekerja untuk
aktor serta sumber daya yang dimiliki melakukan pengalokasian nilai.
untuk mencapai tujuan. Ketiga, sistem Alokasi nilai ini bersifat memaksa,
fiduciary (sekolah, keluarga) dan mengikat seluruh masyarakat.
menangani fungsi pemeliharaan pola Menurut Easton, kehidupan politik
(latensi) dengan menyebarkan kultur sebagai jalinan interaksi tingkah laku
(norma dan nilai) kepada aktor manusia sebagai suatu sistem.
sehingga aktor menginternalisasikan
kultur itu. Keempat, fungsi integrasi
dilaksanakan oleh komunitas
kemasyarakatan (contoh hukum), Daftar Pustaka
yang dilakukan dengan atau berusaha
Buku
mengoordinasikan berbagai
Nunung Prajarto, Indonesia. (2011).
komponen masyarakat. Perbandingan Sisitrm
Sistem sosial dalam masyarakat yang Kominukasi/Nunung Prajarto,
dinamis ditandai oleh kehandalan PH.D., Diah Hayu
Rahmitasari.
masing-masing subsistem dalam
genetik). Retrieved from
http://journals.ums.ac.id/ind
Heri Kusmanto, “Partisipasi ex.php/KLS/article/view/448
Masyarakat Dalam 0
Demokrasi Politik”. Jurnal
Ilmu Pemerintahan dan Sosial
Politik Vol 2 Nomor 1 Tahun
2014. Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas
Sumatera Utara.

Heru Nugroho, “Demokrasi dan


Demokratisasi : Sebuah
Kerangka Konseptual Untuk
Memahami Dinamika Sosial-
Politik Di Indonesia”, Jurnal
Pemikiran Sosiologi Vol. 1
Nomor 1 Mei 2012.

Muhammad Hanafi, “Kedudukan


Musyawarah Dan Demokrasi
Di Indonesia”. Jurnal Cita
Hukum Vol. 1 Nomor 2,
Desember 2013. Fakultas
Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Artikel ejournal
Muten Nuna, Roy Marthen Moonti.
(2009). Kebebasan Hak
Sosial-Politik dan Partisipasi
Warga Negara Dalam Sistem
Demokrasi Di Indonesia.
Retrieved from
http://journals.usm.ac.id/inde
x.php/jic/article/view/1652.

Adyana Sunanda. (2015). HUBUNGAN


Pandangan Masyarakat
Tentang Sistem Kekuasaan
Sosial dan Politik (Kajian
Terhadapan Cerpen Yang
Berjudul ‘’Paman Gober’’
Karya Seno Gumira Ajidarma
Perspektif Strukturalisme-

Anda mungkin juga menyukai