SKRIPSI
Oleh
Ari Wahyuningsih
NIM 132110045
i
ii
iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (QS.
AzZumar : 9).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Bapak Sunardi dan Ibu Sobiroh tercinta yang telah
memberikan doa, semangat, dan bimbingan terdapat
keberhasilan studiku serta dukungan dan pengorbanan
selama ini merupakan kebahagiaan yang tidak bisa
tergantikan oleh apapun.
2. Hadiah untuk Firli Fajar Alfian adik tersayang yang
senantiasa selalu mendoakan, memberikan semangat
untuk penulis.
3. Hadiah untuk keluarga serta orang-orang terdekat yang
selalu member dukungan.
iv
PERNYATAAN
NIM : 132110045
menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini bukan plagiat dari hasil karya
orang lain, melainkan benar-benar hasil karya saya sendiri, baik sebagian maupun
seluruhnya. Pendapat para pakar atau temuan orang lain yang terdapat dalam
Apabila terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat karya
orang lain, saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan
Purworejo, 10 Agustus2017
Ari Wahyuningsih
v
PRAKATA
cukup lama. Skripsi berjudul “Analisis Aspek Sosiologi Sastra Novel Rudy Karya
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program
Purworejo.
pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
Purworejo;
3. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah
4. Prof. Dr. Sukirno, M.Pd., selaku pembimbing I, dan Nurul Setyorini, M.Pd.,
vi
5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
yang selayaknya atas budi baik yang telah diberikan. Semoga skripsi ini
Purworejo, 10 Agustus2017
Penyusun,
Ari Wahyuningsih
vii
ABSTRAK
Wahyuningsih, Ari. 2017. “Aspek Sosiologi Sastra Novel Rudy Karya Gina S.
Noer dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di SMA”. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan, (1) unsur
intrinsik novel Rudy karya Gina S. Noer, (2) aspek sosiologi sastra novel Rudy
karya Gina S. Noer, (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel Rudy karya Gina
S. Noer di SMA.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu novel Rudy karya Gina S.
Noer. Objek penelitian ini adalah aspek sosiologi sastra yang terdapat dalam novel
Rudy karya Gina S. Noer. Fokus penelitian ini adalah unsur intrinsik novel Rudy,
aspek-aspek sosiologi sastra, dan rencana pelaksanaan pembelajaran di SMA.
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka. Teknik yang
digunakan untuk menganalisis adalah teknik analisis isi. Teknik yang digunakan
dalam penyajian hasil analisis adalah teknik penyajian informal.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan: (1) unsur intrinsik novel Rudy karya
Gina S. Noer meliputi (a) tema mayor: perjuangan laki-laki, tema minor: masalah
pindah-pindah sekolah, masalah keuangan keluarga, masalah Indonesia
mengalami krisis;(b) alur: campuran;(c) tokoh dan penokohan: tokoh utama Rudy,
dan tokoh tambahan Mami, Papi, Junus Efendi Habibie, Sri Redjeki Chasanah,
Lim Keng Kie, paman Subarjo, kepala sekolah SMA Kristen, Koo Tiang Hui,
Ainun, ibu Wirtin, Prof. Hans Ebner, Ilona, Romo Mangun; (d) latar: Bandar
Udara Kemayoran, pantai Lumpue, ruang makan, kamar, sekolah, Bandar Udara
Internasional Kairo, Sekolah Pertanian Menengah Atas, Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, ruangtamu, Sekolah Kedokteran Hewan, Contardate HBS, SMA
Kristen, ITB, gereja, dan Rumah Sakit Bad Krozingen; (e) sudut pandang: orang
ketiga serbatahu; (f) amanat: jangan pernah menilai orang lain dari sisi luarnya
saja, jangan pernah mengeluh meski sedang menghadapi kesulitan, jangan mudah
putus asa dalam menggapai cita-cita; (2) aspek sosiologi sastra novel Rudy karya
Gina S. Noer yaitu (a) aspek kekerabatan, yakni Rudy memiliki hubungan yang
baik dengan Mami dan Papi, sangat mengasihi adik-adiknya dan mencintai Ainun
istrinya; (b) aspek cinta kasih, yaitu Rudy memiliki cinta kasih yang baik terhadap
keluarga dan teman; (c) aspek moral yakni, bersyukur kepada Allah Swt, menjalin
silaturahmi kepada teman-teman, menuruti semua perintah Mami, memiliki
watak yang keras kepala dan menghormati orang yang lebih tua; (d) aspek
pendidikan yakni, pendidikan formal Rudy di sekolah Concordante HBS,
Universitas Indonesia, dan RWTH Jerman; (e) aspek ekonomi yakni tergolong
ekonomi tingkat atas. Rudy bisa bersekolah hingga S-3; (3) rencana pelaksanaan
pembelajaran novel Rudy karya Gina S. Noer di kelas XII SMA yang terdapat
dalam kompetensi dasar 3.9 menggunakan metode Quantum Learning dengan
menggunakan enam langkah pokok yang dikenal dengan istilah TANDUR.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ix
BABIII METODE PENELITIAN
A. Sumber Data................................................................... 38
B. Objek Penelitian ............................................................. 38
C. Fokus Penelitian ............................................................. 38
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 39
E. Instrumen Penelitian ...................................................... 39
F. Teknik Analisis Data...................................................... 40
G. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ........................... 41
BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA
A. Penyajian Data ............................................................... 42
B. Pembahasan Data ........................................................... 49
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................ 146
B. Saran .............................................................................. 147
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 : Kartu Pencatat Data Unsur Intrinsik Novel Rudy Karya
Gina S. Noer .............................................................................. 40
Tabel 3.2 : Kartu Pencatat Data Aspek Sosiologi Novel Rudy Karya
Gina S. Noer .............................................................................. 40
Tabel 4.1 : Unsur Intrinsik Novel Rudy Karya Gina S. Noer ...................... 42
Tabel 4.2 : Aspek Sosiologi Novel Rudy Karya Gina S. Noer .................... 45
Tabel 4.3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 47
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
menyajikan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sebagian besar terdiri dari
dalam batin seseorang. Karya sastra terlahir karena adanya keinginan dari
1
2
sastra. Karya sastra dibedakan menjadi dua yaitu karya sastra fiksi dan
nonfiksi.
menjadi dua, yaitu genre sastra fiksi dan nonfiksi. Genre sastra fiksi merupakan
karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran yang benar-benar
terjadi. Genre karya sastra fiksi adalah karya naratif yang isinya sesuatu yang
benar-benar terjadi. Sementara itu, genre karya nonfiksi adalah karya naratif
yang isinya sesuatu yang benar-benar terjadi. Salah satu contoh dari prosa fiksi
adalah novel.
secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak. Dengan
sosial yang rumit, hubungan yang melibatkan banyak atau sedikit karakter, dan
berbagai peristiwa ruwet yang terjadi beberapa tahun silam secara lebih
mendetail.
Akbar dkk (2013) mengatakan novel lebih mudah sekaligus lebih sulit
dibaca jika dibandingkan dengan cerpen. Dikatakan lebih mudah karena novel
3
tidak dibebani tanggung jawab untuk menyampaikan sesuatu dengan cepat atau
dengan bentuk padat dan dikatakan sulit karena novel dituliskan dalam skala
besar sehingga mengandung satu kesatuan organisasi yang lebih luas dari pada
cerpen.
Novel terdapat dua unsur pembangun, yaitu unsur intrisik dan unsur
luar teks, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangun atau sistem
meliputi, peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang, dan
gaya bahasa. Sementara itu, unsur ekstrinsik meliputi, sikap, keyakinan, dan
pandangan hidup.
atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang
sastra.
sastra, keberadaan karya sastra dengan realitas sosial. Sastra dapat dipahami
merubah masyarakat itu. Dengan demikian novel genre utama sastra dalam
industri ini, dapat dianggap sebagai usaha untuk menciptakan kembali dunia
novel tersebut.
dan kritis dalam memilih bahan pembelajaran. Hal tersebut disebabkan oleh
muatan yang terdapat dalam novel yang dapat dijadikan acuan pembelajaran
5
bahasa dan sastra Indonesia. Berdasarkan dengan hal tersebut novel merupakan
jenis karya sastra yang harus diajarkan kepada siswa SMA sesuai ketentuan
Nilai-nilai yang terkandung dalam novel Rudy karya Gina S. Noer tidak
terlepas dari nilai-nilai realitas yang terjadi di masyarakat. Selain hal tersebut,
Novel Rudy karya Gina S. Noer merupakan novel yang ditulis pada
tahun 2016 dengan ketebalan 298 halaman. Novel tersebut menarik untuk
dikaji karena memuat unsur intrinsik yang menarik dan mengandung nilai-nilai
sosial yang sangat penting untuk kita ketahui. Novel Rudy karya Gina S. Noer
dalamnya agar dapat dijadikan sebagai bahan ajar yang sesuai dengan kriteria
Aspek Sosiologi Sastra Novel Rudy Karya Gina S. Noer dan Rencana
B. Identifikasi Masalah
diidentifikasi adalah:
6
1. novel Rudy karya Gina S. Noer memuat unsur intrinsik yang menarik dan
3. novel Rudy karya Gina S. Noer mengandung banyak aspek sosial yang
C. Batasan Masalah
SMA.
D. Rumusan Masalah
Noer?
siswa di SMA?
7
E. Tujuan Penelitian
adalah untuk :
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu dari segi teoretis dan segi
praktis.
1. Secara Teoretis
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
siswa dengan memahami sosiologi sastra yang terdapat pada isi novel
b. Bagi Guru
SMA.
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Pembaca
cinta kasih, aspek pendidikan dan ekonomi yang terdapat dalam novel
lingkup yang lebih luas dan lebih baik, khususnya dalam bidang
pendidikan.
G. Penegasan Istilah
penelitian ini adalah “Analisis Aspek Sosiologi Sastra Novel Rudy Karya
2. Novel Rudy
masih belia.
judul dalam skripsi ini adalah menekankan pada aspek sosiologi sastra
di SMA.
H. Sistematika Skripsi
analisis data yang difokuskan pada aspek-aspek sosial novel Rudy karya Gina
Dalam bagian ini disajikan tinjauan pustaka dan kajian teoretis. Di bawah
A. Tinjauan Pustaka
sosiologi, (b) sastra, (c) sastra dan masyarakat beberapa mediasi, (d) aspek
formatif sastra, (e) sosiologi sastra Indonesia. Selain itu, digunakan juga
membahas: (a) fiksi: sebuah teks prosa naratif, (b) membaca teks fiksi, (c)
kajian fiksi, (d) tema, (e) cerita, (f) plot, (g) tokoh, (h) latar, (i) sudut
sastra, (c) sosiologi sastra. Selain itu, dalam buku berjudulBelajar Cepat
11
12
belakang, tujuan, dan manfaat belajar menulis kreatif, (b) pengertian, dasar,
tujuan, dan manfaat belajar kuantum, (c) asumsi, ciri-ciri, dan macam-
macam gaya belajar kuantum, (d) belajar menulis pengalaman pribadi, (e)
belajar menulis biografi, (f) belajar menulis cerita pendek, (g) belajar
menulis legenda, (h) belajar menulis dongeng, (i) belajar menulis naskah
drama, (j) belajar menulis scenario film, (k) belajar menulis opini, (l) belajar
mneulis puisi.
Sosiologi Sastra Novel Bidadari Berkalam Ilahi Karya Wahyu Sujani dan
cinta kasih.
13
penelitian ini adalah novel Rudy Karya Gina S. Noer, sedangkan objek
Wahyu Sujani.
berjudul “Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Dalam Novel Tuan
14
penelitian selain itu persamaan juga terdapat pada cara mengkaji yaitu
yang digunakan Akbar dkk (2013) adalah Novel Tuan Guru. Sementara itu,
dilakukan sebelumnya.
B. Kajian Teoretis
beberapa kumpulan materi yang dipilih dari berbagai sumber untuk dijadikan
sebagai acuan pokok dalam membahas masalah yang diteliti. Kajian teori
SMA.
Struktur karya sastra meliputi: tema, alur, tokoh dan penokohan, latar,
sudut pandang, dan amanat. Analisis sosiologi dalam novel Rudy karya Gina S.
1. Novel
Kata novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang artinya
sebuah barang baru yang kecil, dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek
intrinsik dan ekstrinsik yang padu dan saling terkait dalam mengungkapkan
karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan suatu teks
hadir sebagai teks sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika
bentuk prosa fiksi yang terbaru dalam sastra Indonesia, novel merupakan
panjang. Suatu karya sastra ilmiah agar dapat dipercaya dan dapat
tertentu, yaitu secara teori yang logis dan masuk akal. Berikut ini akan
a. Tema
Tema adalah inti dari sebuah cerita di dalam novel, semua cerita
memaknai tema sebagai makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema
Akan tetapi, tidak semudah itu menemukan tema cerita karena lebih
sering tema itu implisit (tersirat). Hanya dengan membaca cerita secara
tema dalam karya sastra tersebut sehingga memacu minat pembaca untuk
membaca cermat dan tekun untuk menemukan tema karya sastra tersebut.
Gaya penulisan tema yan implisit membuat karya sastra itu makin
menjadi dua, yaitu tema mayor dan minor. Tema mayor adalah makna
pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum karya itu.
Sementara itu, tema minor adalah makna pokok cerita tersirat dalam
pokok sebuah karya sastra tidak disembunyikan justru hal inilah yang
Plot adalah jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir
Konflik tersebut terdiri dari beberapa tahap, yaitu pelukisan awal cerita,
1) Alur maju atau progresif dalam sebuah novel terjadi jika cerita
2) Alur mundur, regresif atau flash back terjadi jika dalam cerita tersebut
dimulai dari akhir cerita atau tengah cerita kemudian menuju awal
cerita.
3) Alur campuran yaitu gabungan alur maju dan mundur. Urutan waktu
cerita.
makan menegangkan.
yang dibuat pengarang untuk menimbulkan rasa ingin tahu yang sangat
alur atau plot dalam sebuah karya sastra tersusun menjadi lima tahap,
tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang
prosa. Istilah tokoh yang digunakan untuk menunjuk pada orangnya atau
salah satu unsur penting dalam prosa. Istilah tokoh digunakan untuk
dalam sebuah cerita. Tokoh penokohan dibagi menjadi dua, yaitu Tokoh
sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh yaitu pelaku
dalam karya sastra. Tokoh dan penokohan merupakan salah satu unsur
waktu. Setting tidak berdiri sendiri tetapi berhubungan dengan waktu dan
ruang. Setting waktu juga berarti apakah lakon terjadi di waktu siang,
pagi, sore, dan malam hari. Ruang merupakan unsur yang berkaitan
bahasa unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu: (1)
diceritakan dalam karya fiksi. Unsur tempat yang digunakan dapat berupa
sastra, seperti: desa, sungai, jalan, hutan, dll; (3) Latar sosial merujuk
bahwa latar cerita terdiri atas latar tempat, latar waktu, latar situasi, dan
latar budaya. Latar tempat dapat berupa alam yang terbuka luas, di dalam
ruang yang luas, dan di ruang yang sempit. Latar waktu dapat
menunjukan pukul, pagi, siang, sore, malam, hari, pekan, bulan, tahun,
bahwa latar atau setting adalah tempat terjadinya peristiwa dalam cerita
yang meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Penulis
23
pokok.
e. Sudut Pandang
cerita.
Nurhayati 2012: 19) membagi sudut pandang menjadi empat tipe sebagai
berikut:
ceritanya.
seorang tokoh.
24
tokoh dalam bentuk orang ketiga (ia atau mereka) dan menceritakan
bahwa sudut pandang adalah titik pandang dari sudut mana cerita itu
f. Amanat
dalam cerita itu. Ada dua cara menyampaikan amanat, yaitu secara
yang menimpa tokoh, atau akibat yang terjadi pada tokoh dalam akhir
cerita itu.
25
yang dapat diambil dalam sebuah cerita untuk dijadikan pedoman hidup.
3. Sosiologi Sastra
telaah yang obyektif dan ilmiah tentang manusia dan masyarakat; telaah
itu berkembang. Sebuah karya sastra diciptakan oleh pengarang bukan untuk
26
pendekatan yang bertolak dari orientasi kepada semesta, namun bisa juga
mengandung arti yang cukup luas, yakni segala sesuatu yang berada di luar
sosialnya.
lain:
27
a. Kekerabatan
b. Cinta Kasih
dari hati manusia. Bentuk cinta kasih ada beberapa macam, yakni cinta
manusia karena rasa asmara. Cinta adalah suatu kegiatan, dan bukan
yang merupakan pertumbuhan lebih lanjut dari cinta. Cinta berarti (1)
sekali sekali, sayang benar; (2) kasih; (3) ingin sekali; berharap sekali;
berharap sekali; rindu; (4) susah hati (khawatir), (Sugono dkk, 2013:
268). Kasih adalah perasaan kasih sayang atau perasaan suka kepada
orang lain. Kasih adalah sayang, (cinta, suka kepada) (Sugono dkk,
2013: 631).
c. Moral
d. Pendidikan
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Ekonomi
f. Religi
adanya novel sebagai salah satu bentuk karya sastra, bisa dijadikan sebagai
salah satu bahan ajar di SMA. Novel sebagai bahan ajar di SMA, memiliki
kelebihan yaitu karya sastra (novel) tersebut cukup mudah dinikmati sesuai
1984:312).
sastra.
keterampilan.
32
baik dengan cara membaca suatu karya sastra maupun dengan cara
membaca penelitian.
a) Indra
b) Penalaran
c) Perasaan
d) Kesadaran sosial
masa mendatang.
langsung.
1) Kompetensi Inti
2) Kompetensi Dasar
3) Indikator
berikut.
4) Tujuan Pembelajaran
tujuan.
5) Mareri Pembelajaran
6) Metode Pembelajaran
mata pelajaran.
kelompok dan saran serta catatan dari guru, dan menyerahkan hasil
7) Alokasi Waktu
8) Sumber Belajar
yang berupa data, orang dan wujud tertentu yang digunakan oleh
dapat berupa: buku pelajaran yang wajib, buku yang sesuai, kamus,
METODE PENELITIAN
A. Sumber Data
Sumber data penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh
(Arikunto, 2010: 172). Sumber data adalah subjek yang dijadikan bahan dalam
Sumber data dalam penelitian ini berupa novel Rudy karya Gina S. Noer,
B. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah apa saja yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Arikunto, 2010: 161). Objek dalam penelitian ini adalah aspek
sosiologi sastra yang terdapat dalam novel Rudy karya Gina S. Noer, terdiri
C. Fokus Penelitian
39
40
Penelitian ini difokuskan pada aspek-aspek sosiologi sastra novel Rudy karya
Gina S. Noer yang meliputi unsur intrinsik yang terdiri atas tema, alur atau
plot, tokoh dan penokohan, latar atau setting, sudut pandang, amanat. Aspek
sosiologi sastra dalam novel yang meliputi kekerabatan, cinta kasih, moral,
XII SMA.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
sebagai berikut.
E. Instrument Penelitian
peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap serta sistematis sehingga lebih
41
penelitian ini adalah peneliti sebagai unsur utama yang dibantu dengan alat
tulis kertas percatat data dan alat tulisnya. Kertas pencatat data dipergunakan
untuk mencatat data hasil dari pembacaan novel. Berikut ini disajikan kartu
Tabel 3.1
Kartu Pencatat Data Unsur Intrinsik Novel Rudy Karya Gina. S Noer
Tabel 3.2
Kartu Pencatat Data Aspek Sosiologi Novel Rudy Karya Gina. S Noer
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
bahan-bahan lain sehingga dapat dengan mudah dipahami dan semuanya dapat
analisis isi (content analysis). Teknik analisis isi (content analysis) adalah
42
strategi untuk mengungkap pesan karya sastra (Endraswara, 2013: 161). Data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan yang berasal dari
2. menganalisis aspek sosiologi sastra yang terdapat dalam novel Rudy karya
Gina S. Noer;
teknik, yaitu penyajian data yang bersifat informal dan penyajian data yang
penyajian data formal adalah perumusan dengan apa yang umum dikenal
analisis yang berupa aspek-aspek sosial novel Rudy karya Gina S. Noer yang
Bab ini berisis penyajian data dan pembahasan data yang meliputi unsur intrinsic,
aspek sosiologi sastra dan rencana pelaksanaan pembelajaran novel Rudy karya
Gina S. Noer.
A. Penyajian Data
Noer meliputi tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, dan amanat yang
Tabel 4.1
Unsur Intrinsik dalam novel Rudy Karya Gina S. Noer
43
44
Aspek sosiologi sastra yang terdapat pada novel Rudy Karya Gina S.
Noer meliputi aspek kekerabatan, aspek cinta kasih, aspek moral, aspek
Tabel 4.2
Aspek Sosiologi dalam novel Rudy Karya Gina S. Noer
Aspek Sosiologi
No. Data Halaman
Sastra
SMA
Tabel 4.3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Sastra Novel Rudy Karya
Gina S. Noer di Kelas XII SMA
B. Pembahasan Data
unsur intrinsik novel Rudy Karya Gina S. Noer; (2) aspek sosiologi sastra
SMA.
Gina S. Noer antara lain meliputi tema, alur, tokoh dan penokohan, latar,
sudut pandang, dan amanat. Pada bagian ini disajikan analisis unsur
a. Tema
1) Tema Mayor
menjadi dasar atau gagasan umum karya itu, mungkin dapat lebih
dari satu interpretasi. Tema mayor yang terdapat dalam novel Rudy
anak muda dan anak muda merupakan masa depan. Cikal bakal masa
depan Indonesia. Selain itu, Rudy juga memiliki cita-cita agar dapat
berikut.
52
2) Tema Minor
novel sebagai pelengkap dari tema mayor. Dalam novel Rudy Karya
sebagai berikut.
a) Masalahberpindah-pindah sekolah
Lim Keng Kie, bahwa ia kini sudah tidak memiliki uang sama
sekali, selama ini ia hanya makan apel yang jatuh atau apel yang
tidak dimakan oleh kuda. Lim Keng Kie memaksa Rudy agar
kutipan ini.
55
b. Alur
kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu
campuran. Sesuai dengan alur yang terdapat dalam novel Rudy Karya
Gina S. Noer yaitu (a) ketika Papi meninggal dunia, dan (b) Rudy
dikirim ke Jakarta.
Berikut paparannya.
Rudy dan Ainun saja yang sangat bahagia. Namun, ada Leila
prosa. Istilah tokoh yang digunakan untuk menunjuk pada orangnya atau
1) Tokoh Utama
novel Rudy Karya Gina S. Noer adalah Rudy Habibie. Rudy selalu
laki-laki yang memiliki watak keras kepala. Hal itu dapat dilihat
tokoh Rudy memiliki watak yang keras kepala. Dia ngotot meminta
memiliki watak yang keras kepala dan tidak sabaran. Sehingga, Rudy
2) Tokoh Tambahan
a) Mami
b) Papi
d) Paul Pascol
yang tinggi. Dia menanyakan tentang isi buku yang sedang dibaca
oleh Rudy.
67
bertanggung jawab.
pemakaiannya tidak boleh lebih dari tiga menit. Sri juga tumbuh
Lim Keng Kie bertemu dengan Rudy di jalan. Lim Keng Kie
Lim Keng Kie, bahwa ia kini sudah tidak memiliki uang sama
sekali. Selama ini ia hanya makan apel yang jatuh atau apel yang
tidak dimakan oleh kuda. Lim Keng Kie memaksa Rudy agar mau
g) Paman Subarjo
novel tersebut.
sudah penuh.
kutipan berikut.
tokoh Koo Tiang Hui memiliki watak yang jahil. Terlihat saat ia
72
j) Pegawai P & K
k) Ainun
l) Mohammad Besari
tokoh tersebut.
m)Ibu Wirtin
Ibu Wirtin sangat perduli dan begitu menyayangi Rudy. Dia tak
pulang.
o) Ilona
bahwa tokoh Ilona baik hati. Ilona sering menjenguk Rudy ketika
p) Romo Mangun
tersebut.
sendiri.
q) Arils F. Reksoprodjo
d. Latar
1) Latar Tempat
adegan dalam novel Rudy Karya Gina S. Noer. Latar tempat secara
lebih dari satu tempat, berikut ini merupakan kutipan latar tempat
Farida yang saat itu sedang dekat dengan Rudy juga ikut melepas
b) Pantai Lumpue
c) Ruang Makan
d) Kamar
berikut ini.
sudah dibawanya.
e) Tanjung Priok
f) Sekolah
kutipan berikut.
81
sinyo belanda.
g) Teras
namanya.
82
i) Gorontalo
berikut ini.
j) Teteaji
Parepare.
k) Lanrae
novel tersebut.
l) Sungai
m)Depan Rumah
rumah.
n) Mata Air
o) Kapal
tersebut.
diinjak olehnya.
dikenalinya.
p) Pelabuhan Makasar
q) Jakarta
“Pada awalnya Rudy sering tak bisa tidur karena tak punya
kamar sendiri seperti di rumahnya, udara Jakarta yang
panas, juga rindu pada Mami dan adik-adiknya.”
(Halaman:77)
Rudy sering tidak bisa tidur, karena ia tak memiliki kamar sendiri
88
r) Ruang Tamu
ketika Rudy harus tidur di ruang tamu dan mengalah dari anak-
s) Bandung
tersebut.
t) ITB
Rudy baru kuliah tiga bulan, ia telah mampu dan lulus mengikuti
u) Hotel Amstel
ketika Rudy dan rombongan turun dari bus dan masuk ke dalam
v) Jerman
ini.
studinya.
92
x) RWTH- Aachen
tempat di RWTH-Aachen.
y) Aachen
waktu.
menikmati kota.
z) Mensa Academia
aa) Gereja
bb) Bungker
tempat di kampus.
gugup.
Schwartzwald.
pulang kerja.
2) Latar Waktu
dalam novel Rudy Karya Gina S. Noer. Latar waktu yang terdapat
dalam novel menunjukan waktu pagi, siang, sore dan malam hari.
a. Pagi
menggunakan sepeda.
membangunkan mereka.
97
harus berangkat dari indekos jam lima subuh, untuk menuju tempat
praktiknya.
“Dia juga harus mengurus hotel itu. Pukul empat pagi, dia
sudah belanja kebutuhan hotel.” (Halaman:163)
kamar rawat. Di sana terlihat bahwa pada waktu pagi hari ada
rohaniwan.
dan Bandung.
b. Siang
novel.
1962, siang itu datang dua orang yang berpakaian jas lengkap
c. Sore
tangan Papi.
101
Rudy tidak jadi pulang ke flatnya, tetapi pergi ke flat Keng Kie.
d. Malam
pada malam hari. Terlihat pada saat malam semakin larut salju
malam hari ketika pada suatu malam Rudy bekerja keras sampai
3) Latar Suasana
Latar suasana yang terdapat dalam novel Rudy Karya Gina S. Noer
suasana terharu.
suasana.
a) Suasana Kebahagiaan
Noer terlihat ketika Rudy diajak Papi pergi menaiki kuda. Hal
oleh Papi.
Ainun. Pada saat itu bukan hanya Rudy dan Ainun saja yang
b) Suasana Kesedihan
berikut.
air.
c) Suasana Kecemasan
bawah ini.
Khawatir.
d) Suasana Kemarahan
kutipan berikut.
e) Suasana Menegangkan
“Mami, Mami!”
“Pi, kok, bisa beda gitu? Rudy cara meniupnya sama,
kok.”
Papi tetap tak menjawab, dia malah semakin
kelimpangan mencari Mami ke seluruh rumah. Saat
akhirnya Papi menemukan Mami sedang menyuapi Sri,
Papi langsnung menarik tangan Mami dan mereka
mengobrol tentang karet itu. Pada saat Rudy tak
mengerti yang mereka bicarakan, Rudy hanya bingung
penyebab kali ini Papi tak member penjelasan tentng
pertanyaannya. Atau minimal berjanji mencarikan buku
111
berangkat sekolah.
antirevolusi.
e. Sudut Pandang
Penulis berperan sebagai orang ketiga serba tahu. Situasi dan kondisi
f. Amanat
akibat yang terjadi pada tokoh dalam akhir cerita itu. Amanat adalah
hidup.
Noer yaitu:
114
1) Jangan pernah menilai orang lain dari sisi luarnya saja. Hal
Rudy mengira tidak lulus ujian dan ia sempat putus asa ketika ia
dibahas dalam skripsi ini terdiri dari aspek kekerabatan, cinta kasih, moral,
1) Aspek Kekerabatan
ini.
diminta untuk menikah oleh Mami. Mami jauh lebih tenang jika
kutipan berikut.
Rudy menikahi Ainun. Pada saat itu bukan hanya Rudy dan Ainun
saja yang sangat bahagia. Namun, ada Leila juga yang merasa
ini meyakini bahwa tidak ada gadis Indonesia yang cerdas, kritis,
dari hati manusia. Aspek cinta kasih dalam novel Rudy Karya Gina S.
Noer yaitu (a) cinta kasih terhadap keluarga, (b) cinta kasih terhadap
sedang bertanaya kepada Rudy. Mau sampai jam berapa Rudy akan
menolong Rudy.
ketika Sri dengan setia melihat jam dinding demi Rudy. Hal
Pascol menanyakan tentang isi buku yang sedang dibaca oleh Rudy
kepada Lim Keng Kie, bahwa ia kini sudah tidak memiliki uang
sama sekali. Selama ini ia hanya makan apel yang jatuh atau apel
yang tidak dimakan oleh kuda. Lim Keng Kie memaksa Rudy agar
Rudy menikahi Ainun. Pada saat itu bukan hanya Rudy dan Ainun
saja yang sangat berbahagia. Namun, ada Leila yang juga merasa
3) Aspek Moral
novel Rudy Karya Gina S. Noer adalah pada saat Rudy bersyukur.
“Bila ingat waktu itu, Rudy selalu bersyukur dia tak kena
penyakit apa-apa.” (Halaman:29)
penyakit apa-apa.
moral.
moral.
menjadi sosok orang yang keras kepala dan tidak memiliki kesabaran
moral.
dulu.
4) Aspek Pendidikan
Sekolah Internasional. Pada saat itu hanya ada di Bandung dan Jakarta.
pendidikan.
pendidikan.
hati Rudy yang semakin menjadi, karena setahun yang akan datang, ia
membuat pesawat.
pendidikan.
5) Aspek Ekonomi
bangsa Indonesia pada saat penjajahan dan masa orde baru. Berikut
ekonomi.
bawah. Saat ini ia mengalami apa itu arti miskin dan kelaparan.
ekonomi.
Oleh karena itu, Rudy tidak memutuskan untuk bekerja sampingan saat
bermain ski atau bekerja, justru Rudy sibuk belajar untuk menghadapi
ekonomi.
“Sri memang sangat kagum pada energi Mami yang luar biasa
besar untuk mengumpulkan rupiah demi rupiah demi
kebutuhan rumah, terutama biaya sekolah. Salah satu bisnis
yang di bangun Mami adalah membangun indekos untuk
mahasiswa. Selain itu, tangan dingin mami juga merambah ke
usaha ekspor-impor dengan Singapura.” (Halaman:157)
Sri sangat kagum pada energi Mami yang luar biasa besar untuk
dengan Singpura.
ekonomi.
semakin luas.
sekeluarga.
6) Aspek Religi
ini.
religi.
religi.
religi.
Doa pertama Rudy adalah nasehat tentang orang tua yang diberikan
religi.
religi.
religi.
“Rudy menatap pintu indah greja itu. Dia berdiri lalu berdoa
dalam hati, “Allah Swt. gedung itu dibuat oleh orang yang
percaya kepada-Mu, mereka juga yakin kepada-Mu seperti saya
yakin kepada-Mu. Namun, saya yakin bahwa orang itu,
sebagaimana saya, menyadari bahwa hanya ada satu Tuhan.
134
sedang menatap pintu gereja yang indah. Ia berdiri lalu berdoa dalam
gedung itu dibuat oleh orang yang percaya kepada-Mu, mereka juga
bahwa orang itu, sebagaimana saya, menyadari bahwa hanya ada sautu
Tuhan. Bolehkan saya, dengan cara saya, masuk ke ruangan ini tanpa
religi.
religi.
135
religi.
religi.
mendidik dan jika anaknya memilih jodoh agama lain, apakah akan di
meliputi:
a) Kompetensi Inti
dianutnya.
pergaulan dunia.
memecahkan masalah.
b) Kompetensi Dasar
c) Indikator
rinci. Dalam hal ini, indikator yang ingin dicapai antar lain siswa
dapat mengidentifikasi.
138
Noer.
d) Tujuan Pembelajaran
sosiologi sastra.
e) Alokasi Waktu
pelajaran di kelas.
f) Materi Pembelajaran
novel Rudy Karya Gina S. Noer. Isi dari novel Rudy Karya Gina S.
g) Metode Pembelajaran
1) Tumbuhkan
2) Alami
contoh teks.
3) Namai
4) Demonstrasi
5) Ulangi
6) Rayakan
h) Sumber Belajar
lain:
i) Langkah Pembelajaran
proses pembelajaran.
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
akan dibahas
2. Kegiatan Inti
Fase “Tumbuhkan”
142
Fase “Alami”
membacanya.
intrinsik.
Fase “Namai”
telah dianalisis.
143
3. Kegiatan akhir
telah berlangsung.
kelompoknya.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal
2. Kegiatan Inti
Fase “Demonstrasi”
Fase “Ulangi”
Fase “Rayakan”
3. Kegiatan Akhir
j) Media Pembelajaran
d) Program Powerpoint
k) Evaluasi/Penelitian
menggunakan tes esai dan lisan. Hal itu karena tes esai tepat
Dalam bagian ini disajikan simpulan dan saran. Simpulan berisi jawaban
singkat dari rumusan masalah yang diteliti, sedangkan saran berisi masukan
A. Simpulan
1. unsur intrinsik dalam novelRudy karya Gina S. Noer mengandung (a) tema
campuran; (c) tokoh dan penokohan terdiri dari: tokoh utama Rudy, dan
tokoh tambahan Mami, Papi, Junus Efendi Habibie, Paul pascol, Sri
Redjeki Chasanah, Lim Keng Kie, paman Subarjo, kepala sekolah SMA
Kristen, Koo Tiang Hui, pegawai P & K, Ainun, Mohammad Besari, ibu
Wirtin, Prof. Hans Ebner, Ilona, Romo Mangun, Arlis F. Reksoprodjo; (d)
146
147
dan Rumah Sakit Bad Krozingen; (2) latar waktu antara lain: pagi, siang,
yang digunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu; dan (f) amanat
lain dari sisi luarnya saja, (2) Jangan pernah mengeluh meski sedang
menghadapi kesulitan, (3) Jangan mudah putus asa dalam menggapai cita-
cita.
Rudy dengan Mami, Rudy dengan Papi, Rudy dengan adiknya Sri, dan
Rudy dengan istrinya Ainun; (b) aspek cinta kasih, meliputi: cinta kasih
terhadap keluarga, dan cinta kasih terhadap teman; (c) aspek moral, terdiri
sastra akelas XII SMA terdapat pada poin (3.9)Menganalisis isi dan
B. Saran
dan memahami aspek-aspek sosiologi sastra yang terdapat dalam novel Rudy
2. Bagi guru, novel Rudy karya Gina S. Noer dapat dijadikan sebagai bahan
sosiologi sastra yang tercermin dari kehidupan dan tingkah laku para tokoh.
3. Bagi sekolah, aspek sosiologi sastra dalam novel Rudy karya Gina S. Noer
karena novel Rudy karya Gina S. Noer mengandung aspek kekerabatan, cinta
kasih, moral, pendidikan, ekonomi, dan religi yang dapat diterapkan dalam
nilai tersebut bukan berarti diajarkan dalam mata pelajaran sendiri, tetapi
4. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat lebih memahami novel Rudy
karya Gina S. Noer dan mengambil manfaat dari novel tersebut. Selain itu,
novel) dengan memilih naskah drama yang bermutu dan dapat menggunakan
lingkup yang lebih luas dan lebih baik, khususnya dalam bidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Syahrizal dkk. 2013. “Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Dalam
Novel Tuan Guru Karya Salman Faris Suatu Tinjauan Sastra”. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Surakarta. 01 (01) , 2013
54-68. https://www.google.co.id/url?q=https://eprints.uns.ac.id/2406//166-
304SM.pdf&saU&ved=0ahUKEwj28u1143TAhWBo48KHfZBn4QFggd
MAc&usg=AFQjCNGkFCUGr7BYcuLmerAb6pgUGLQIJOQ. Diakses
pada 2 April Pukul 16.00 WIB.
Ginanjar, Nurhayati. 2012. Pengkajian Prosa Fiksi: Teori dan Praktik. Surakarta.
Hasan, Faesol. 2015. “Analisis Aspek Sosologi Sastra Novel Mahamimi Anak
Negeri Karya Suyatna Pamungkas dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajarannya di SMA”. Skripsi Universitas Muhammadiyah
Purworejo.
150
151
Rusyana, Yus. 1984. Bahasa Dan Sastra Dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:
C.V. Diponegoro.
Setyorini, Nurul. 2014. “Aspek-aspek Stilistika Novel Lalita Karya Ayu Utami”.
Prosiding Seminar Nasional “Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan
Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondila”. Jurnal
Penelitian Bahasa, dan Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 6 (1), 16-27.
http://ejournal.uns.ac.id. Diakses 12 Agustus 2017 Pukul 19.25.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University.
Sugono dkk. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa: Edisi
Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
BIOGRAFI PENGARANG
Judul : Rudy
Tahun : 2016
SINOPSIS
keluarganya di Pare-Pare. Rudy lahir pada 25 Juni 1936 dari pasangan Raden Ayu
Toeti Saptomarini dan Alwi Abdul Djalil Habibie. Ini adalah pernikahan beda
suku yang sangat jarang terjadi pada pra kemerdekaan Indonesia. Pernikahan itu
adalah bukti kalau pasangan muda ini adalah pasangan progressif. Bahkan karena
pernikahan ini Alwi harus putus hubungan dengan ayah dan keluarga besarnya di
Keluarga Alwi Habibie adalah keluarga yang maju pada jaman itu karena
tingkat pendidikan mereka. Sebagai keluarga kelas menengah pada saat jaman
penjajahan Belanda, mereka bisa mengusahakan akses pendidikan dan punya visi
besar untuk anak-anak mereka. Bagi Papi, Alwi Habibie, anak-anaknya harus
menjadi mata air kebaikan yang berguna untuk masyarakat. Pekerjaan Papi yang
selalu berkutat tentang pertanian dan membuat Rudy menyaksikan berbagai hal
baik keluarga mereka. Rudy, anak keempat keluarga Habibie, menjadi anak yang
berbeda dengan anak-anak kecil lain sesusianya. Rasa ingin tahunya membuat
Rudy selangkah lebih maju. Karena rasa ingin tahu dan kekeraskepalaan Rudy,
banyak konsep cara kerja benda dia pahami sebelum mendapatkan teori fisikanya.
Bila bermain adalah cara Rudy mendapatkan masalah, sekolah dan buku adalah
cara dia mengakses jawaban dari permasalahan yang dihadapinya. Tapi karena
fokusnya yang berbeda akhirnya Rudy menjadi anak yang bisa dianggap aneh:
gagap dan hanya mau berurusan dengan apa yang dia suka saja. Bahkan gara-gara
dia mau melihat balon terbang, teman-teman sekelasnya jadi tak sengaja
mengumpulkan kondom bekas dari pelabuhan karena mereka pikir itu balon.
Pare-Pare pada tahun 1942. Rudy dan keluarga harus masuk pengungsian. Di situ
juga, Rudy tak suka pada pesawat karena dalam logika anak-anaknya: pesawat
Dalam peristiwa lainnya, saat pesta sunat sebagai lambang persatuan Alwi
dan keluarganya di Gorontalo, Rudy baru sadar kalau keluarganya terpecah belah
karena jarak. Sejak itu dia ingin membuat sesuatu yang bisa menghubungkan Papi
berhadapan langsung dengan pertanyaan yang tak bisa dia jawab. Di bawah
kematian.
Cobaan bagi keluarga Rudy rupanya belum usai, pada 13 September 1950,
sekolah Eropa tutup di Makassar karena perang, sedangkan ada Winny dan Rudy
karena ia yakin anaknya inilah yang paling pintar. Mami masih berat melepas
SMA di depan Stasiun Kereta Api Gambir. Nama sekolahnya Carpentier Alting
Stichting (CAS). Sekolah terbaik di Jakarta pada saat itu. Karena tak betah, pada
Bandung disetujui oleh Mami. Tapi di sana Rudy malah diturunkan kembali ke
SMP karena tak bisa bahasa Indonesia sebelum dia boleh masuk ke SMA Kristen.
tak bisa berbahasa Indonesia dan dipanggil „banci‟ karena wajahnya yang imut
dan pipi yang selalu bersemu merah. Teman-temannya tahu Rudy susah
menjawab karena dia gagap. Saat tahu Rudy turun kelas, Mami bahkan
Sepanjang SMA Rudy menjadi bintang sekolah. Nilai ilmu pastinya selalu
kelasnya, yang sama pintarnya. Tapi karena ejekan itu lah Rudy malah mengejek
Ainun „jelek‟ agar tak terus menerus dijodohkan. Rudy pada saat itu sudah
Setelah lulus dari SMA, Rudy melanjutkan kuliah ke ITB. Sahabat Rudy,
Jerman. Mendengar hal tersebut, Rudy menjadi “panas” dan bertekad untuk
Jerman. Sayang, meskipun nilainya paling tinggi, jatah beasiswa untuk ke Aachen
sudah habis. Rudy pun kemudian tetap berangkat ke sana dengan biaya sendiri.
Biaya yang dibutuhkan pada saat itu sebanyak 375 Deutsche Mark (DM) untuk
biaya hidup selama satu bulan, seterusnya baru bisa mengajukan beasiswa.
Rudy bingung. Dia tak mungkin keluarganya punya uang sebanyak itu.
Mami menolak. Dia yang mengusahakan biayanya. Rudy harus berangkat karena
biayanya sendiri.
Pada Agustus 1955 Rudy sempat menyaksikan Bung Karno pidato pada saat
pesawat terbang untuk barang dan manusia. Karena itu, sangat dibutuhkan teknisi
dan sarjana yang memiliki keahlian di bidang perhubungan laut dan udara,
mampu membuat kapal dan pesawat sendiri untuk Indonesia ketika mereka
pulang. Bung Karno lalu berpesan kepada Rudy, “Kamu ini harapan bangsa!
Jangan terpikat dengan noni-noni.” Noni adalah istilah untuk perempuan bule.
mengambil rumah murah di pinggir kota. Di sana Rudy tinggal di rumah keluarga
Neuefeiend di Frankenberg Str 16, Aachen. Kamar yang disewanya tak punya
kamar mandi dan pemanas. Hanya ada wastafel, toilet untuk buang air kecil dan
besar, tetapi tidak boleh dipakai untuk mandi. Dia sering berada di perpustakaan
hingga tempat itu tutup. Dia senang karena di sana hangat, bisa minum, dan
10. Rudy kemudian terkenal sebagai mahasiswa yang qualified dan cerdas. Rudy
punya target bahwa dia harus bisa menyelesaikan kuliah setinggi-tingginya dalam
sepuluh tahun untuk bisa lulus hingga jenjang S-3 atau mendapat gelar Dr. Ing.
Pada babak ini juga, kita akan menyaksikan ketegaran Mami dan
kalangan komunitas warga Jawa di Bandung. Mami juga terkenal sangat rajin
Terhadap Rudy dan anak-anaknya yang lain, Mami tak pernah sekalipun
yang utuh. Berkat sosok seperti Mamilah, Rudy dan anak-anaknya yang lain
tumbuh menjadi mata air bagi sekelilingnya. Mami memegang teguh janjinya
terhadap almarhum Papi. Sementara itu adik-adik Rudy juga harus berkorban
mampu mewarnai hari-hari Rudy. Gadis asal Jerman keturunan Polandia itu
bernama Ilona. Rudy dan Ilona kerap menghabiskan waktu bersama: menonton
bukan berkencan dengan perempuan bule. Rasanya tak pantas calon pemimpin
Indonesia bersanding dengan perempuan dari negara lain. Namun Rudy tak
menuntut ilmu, Rudy juga tak ketinggalan ikut aktif di organisasi mahasiswa. Ini
yang membuatnya mulai tak gagap lagi karena sering berdebat. Kemunculan PPI
Bonn, yang menaungi 11 cabang PPI, termasuk PPI cabang Aachen. Pada saat itu,
ada tiga orang yang dipilih untuk menjadi pengurus PPI Aachen. Sebagai ketua,
ditunjuklah Peter Manusama, yang dikenal sebagai pribadi yang penyabar. Rudy
yang penuh semangat ditunjuk menjadi sekretaris PPI. Keng Kie punya tanggung
Pada 1957, Rudy terpilih menjadi ketua PPI Aachen. Program pertama
yang Rudy gagas adalah membuat klubraum, sebuah tempat berkumpul dan
Pembangunan pada 1959. Seminar ini datang dari gagasan muda untuk
pemerintah, termasuk pada gagasan Rudy. Intrik politik ini sempat membuat Rudy
putus asa dan ragu terhadap pemerintah negerinya. Babak ketiga menceritakan
pesawat, dan kisah cinta sejatinya. Rudy sadar bahwa demi membangun industri
Rudy kembali ke Indonesia pada Maret 1962. Selama berada di Tanah Air,
Rudy diminta mengisi berbagai seminar di kampus. Salah satunya adalah kampus
ITB, tempat Keng Kie, sahabatnya, mengajar dan membangun Sub jurusan
struktural di dalam bidang teknik sipil dan teknik aeronautika. Menurut Rudy,
Irian Barat, industri pesawat terbang, semua adalah elemen-elemen kecil dari
sebuah objek yang besar. Kita bisa membagi objek analisis ke dalam elemen-
elemen kecil, membuat model sederhana yang berlaku untuk setiap elemen,
membuat formulanya, kemudian keseluruhan objek kecil itu disatukan dan dicari
rupanya Rudy juga disibukkan dengan rencana-rencana Mami yang ingin agar
putranya segera menikah. Rupanya pilihan Mami jatuh ke Ainun, calon dokter
anak yang cerdas yang bisa mengimbangi putranya. Rudy awalnya ragu, namun
kedamaian. Rudy telah menemukan partner yang seimbang. Ainun tertarik ketika
dijalaninya. Pertanyaan Ainun selalu kritis dan berhubungan dengan hal-hal yang
menyaksikan Ainun frustasi saat bayi-bayi yang sudah coba ditolong sekuatnya
akhirnya tak terselamatkan karena berbagai hal, terutama karena tidak adanya
pasokan obat. Pada masa ini, Indonesia sedang berada dalam masa Demokrasi
Indonesia susah mengimpor obat-obatan, selain tentu saja faktor ekonomi nasional
yang tidak bagus. Waktu itu, sedang digalakkan obat-obatan tradisional dalam
rangka kampanye Berdikari (Berdiri di Atas Kaki Sendiri). Namun, banyak pasien
“Menurut kamu, kalau kamu berhasil bikin pesawat, apa itu bisa membuat pasien
rumah sakit ini berkurang atau anak-anak yang meninggal jadi berkurang?” Nada
Ainun sangat serius, meski matanya tak memandang Rudy. “Ini kenyataan yang
saya hadapi setiap hari, Rud. Apa pesawat kamu bisa bantu?”
anak di seluruh Indonesia yang tak bisa ke RSCM. Kamu itu dokter, tetapi apa
gunanya dokter kalau tidak bisa bertemu dengan pasiennya? Apa gunanya juga
kalian semua ada di sini kalau distribusi obat terhambat? Pesawat saya bisa
itu benar. Rudy berusaha membuat Ainun percaya dengan meraih tangannya. Erat
dan kuat. Rudy dan Ainun menikah pada 12 Mei 1962 lalu mereka membangun
hidup yang baru di Aachen. Rudy dan Keng Kie sama-sama tak menyangka
bahwa pertemuan mereka di resepsi Rudy adalah bagian dari beberapa kali
fakultas Teknik Penerbangan di ITB dan sangat mencintai Indonesia, namun dia
tak bisa terus mengabdi di Indonesia. Keng Kie pindah ke Amerika Serikat setelah
Keng Kie tidak menyadari bahwa institusi tempat dia mengajar (sekolah
transisi untuk siswa Tionghoa dan Universitas Trisakti) didanai oleh Badan
Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia atau Baperki. Baperki dituduh
sebagai anak organisasi Partai Komunis Indonesia oleh pemerintahan orde baru
(Pemerintah ORBA).
Keng Kie adalah orang pertama yang dia undang secara resmi ke istana
Rudy percaya bahwa perbedaan agama, suku, ras, bahkan status warga negara tak
Inilah Rudy, kisah masa muda Sang Visioner yang berani dan mampu
seorang anak laki-laki dan Indonesia yang masih belia. Kisah tentang kehilangan,
tentang kecewa, tentang cinta, tentang bahagia dan duka yang beriringan, serta
Penokohan Rudy:
69, 49,
Tokoh Tambahan:
48, 22,
Mami:
“Setelah berdoa dan berpikir matang-matang, 86-87,
Mami bertekad memberangkatkan anaknya
sekolah di sekolah Internasional yang saat itu 163, 131,
hanya ada di Bandung dan Jakarta. Hanya di
kedua sekolah itu Concordante HBS masih 163, 76,
dibuka. Mami memang keras kepala, apalagi
menyangkut kemajuan anak-anaknya. Namun, 77, 79-
setalah suaminya meninggal, dia harus memilih.
Hanya satu dari dua anaknya ini yang bisa dia 80, 89,
berangkatkan. Kendala keuangan menjadi
pertimbangan utama. Saat itu, tidak tersedia 101, 240,
beasiswa dari manapun. Kekuatan finansial
keluarga Habibie juga mengandalkan kopra, 252, 180,
sementara SPP sebulan di sekolah itu bahkan
lebih banyak dari gaji insinyur satu bulan.” 196, 205,
Paul Pascol:
Paman Subarjo:
Pegawai P & K:
Ainun:
Mohammad Besari:
Ibu Wirtin:
Ilona:
Romo Mangun:
Arlis F. Reksoprodjo:
Sekolah:
Teras:
Gorontalo:
Teteaji:
Lanrae:
Sungai:
Depan Rumah:
Mata Air:
Kapal:
Pelabuhan Makasar:
Jakarta:
Ruang Tamu:
Bandung:
ITB:
Hotel Amstel:
Jerman:
RWTH- Aachen:
Aachen:
Mensa Academia:
Gereja:
“Gereja selalu menjadi tempat pelarian Rudy
selama di Aachen.”
Bungker:
Ruangan Kampus:
216, 217,
“Kamu berangkat jam berapa?”
“Jam lima subuh!”
13, 64,
“Bangun pagi, setelah shalat subuh, Sri langsung
ke dapur. Dia langsung membawa sapu dan lap 70, 86,
untuk membersihkan setiap sudut rumah.”
135, 172,
“Dia juga harus mengurus hotel itu. Pukul empat
pagi, dia sudah belanja kebutuhan hotel.” 242, 35,
Siang Hari:
Sore Hari:
Malam Hari:
199, 200,
“Mau ke mana, Pi?” kata Rudy bingung.
“Ikut saja,” kata Papi tenang. 28, 217,
Papi melepaskan kuda yang sudah kenyang diberi
makan, kemudian Rudy dinaikan oleh tangan 43-44,
besar Papi. Mereka menyusuri hutan dan akhirnya
sampai di sebuah mata air yang jernih. 217, 187,
“Rudy senang?” Tanya Papi yang sudah
berjongkok di sekelilingnya. 120, 156,
Rudy mengangguk sambil terus memainkan
kakinya di air. 122
“Rud, coba kamu lihat sekeliling kamu.”
“Menurut kamu, kenapa semua tanaman di sini
bisa tumbuh subur?”
“Karena dekat dengan air.” jawab Rudy polos
“Benar, karena itu kamu harus menjadi mata air.”
“Kalau kamu baik, semua orang disekelilingmu
juga akan baik. Kalau kamu kotor, semua di
sekitarmu akan mati.”
Pelan-pelan Rudy memahami maksud perkataan
Papi
“Coba lihat, tanaman di sini tak Cuma sejenis,
kan?”
Rudy kembali mengangguk. “Itu artinya mata air
“Mami, Mami!”
No. Aspek
Uraian Kutipan Halaman
Sosiologi
1. Kekerabatan Mami dengan Rudy: 33, 207
3. Moral “Bila ingat waktu itu, Rudy selalu bersyukur dia 29, 84,
tak kena penyakit apa-apa.” 120, 127,
“Mami juga terkenal rajin bersilaturahmi. Beliau 168
paham dan dekat dengan banyak simpul jaringan
perkawanan dan bisnis penting di Bandung.”
Kelas : XII
Mempresentasikan
dan menanggapi
pandangan
pengarang.
A. Kompetensi Inti
K1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, samai), santun,
responsif, dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
mempertimbangkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan
dunia.
K3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitig
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebahasaan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
K4: Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis unsur intrinsik.
C. Indikator
1.1 Mensyukuri anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk
mempersatukan bangsa.
2.1 Menunjukan perilaku tanggung jawab, responsive dan imajinatif dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk mengekspresikan impian,
misteri, imajinasi, serta permasalahan remaja sosial
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca sinopsis novel Rudy karya Gina S. Noer, peserta
didik dapat mengerti jalan ceritanya.
2. Setelah membaca sinopsis novel Rudy karya Gina S. Noer, peserta
didik dapat menemukan unsur intrinsik.
3. Setelah membaca sinopsis novel Rudy karya Gina S. Noer, peserta
didik dapat menguraikan bentuk sosiologi sastra dalam deskripsi.
E. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan rincian dari materi pokok. Dalam
pemilihan materi mengenai sosiologi sastra digunakan novel Rudy Karya
Gina S. Noer. Isi dari novel Rudy Karya Gina S. Noer mengandung segi
psikologis berupa permasalahan hidup. Siswa dirangsang untuk
menyelesaikan masalah yang mungkin hamper sama dengan cerita dalam
novel tersebut.
F. Metode Pembelajaran
Quantum learning menggunakan enam langkah pokok TANDUR, yaitu:
tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan
G. Media Pembelajaran
a. Novel Rudy karya Gina S.Noer
b. Beragam contoh analisis aspek sosiologi sastra
H. Alat Pembelajaran
a. Laptop
b. LCD
c. Catatan Kecil dan Alat Tulis.
I. Sumber Belajar
a. Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas XII, KBBI
offline, internet.
b. Buku pelengkap materi pembelajaran.
J. Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 15 menit
a) Guru membuka pelajaran
dengan salam
b) Guru mengecek kehadiran siswa
(absensi)
c) Guru memotivasi siswa tentang
pentingnya materi yang akan
dibahas
d) Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan indikator
pencapaian yang harus dikuasai
e) Guru bertanya kepada siswa
mengetahui gambaran umum
Inti Fase “Tumbuhkan” 60 menit
e) Guru menampilkan profil Gina
S. Noer dan karya-karyanya
dengan menggunakan
audiovisual.
f) Guru menumbuhkan minat
siswa dengan cara menjelaskan
manfaat pembelajaran novel
bagi kehidupan siswa
g) Guru mempresentasikan materi
dengan media powerpoint
mengenai unsur intrinsik novel
dan ragam aspek sosiologi.
h) Siswa mengamati contoh
penggalan novel yang
mengandung aspek sosiologi.
Fase “Alami”
d) Siswa membentuk kelompok.
e) Setiap kelompok dibagikan
sinopsis dan diminta untuk
membacanya.
f) Siswa beserta guru
merencanakan berbagai
prosedur belajar khusus, tugas
dan tujuan berdasarkan topik,
yaitu menentukan unsur
intrinsik yang terdapat dalam
novel, dengan memberikan
kutipan yang menunjukan
unsur intrinsik.
Fase “Namai”
Setiap kelompok menyajiakn
presentasi yang menarik
sehingga, semua kelompok
mengetahui macam-macam
unsur intrinsik yang terdapat
dalam kumpulan novel yang
telah dianalisis
Penutup a) Siswa dan guru menyimpulkan 15 menit
hasil pembelajaran yang telah
berlangsung.
b) Semua kelompok
mengumpulkan hasil investigasi
kelompoknya.
c) Guru memotivasi siswa untuk
meneladani karakter positif
yang terdapat di dalam novel
Rudy Karya Gina S. Noer.
d) Guru memberikan tugas rumah
kepada siswa untuk
menganalisis aspek sosiologi
sastra di rumah.
e) Guru mengucapkan salam
penutup.
Pertemuan ke-2:
konsisten.
Tanggug Respon
Religius Peduli Santun
No Nama siswa jawab sife
BTMTMBMKBTMTMBMKBTMTMBMKBTMTMBMKBTMTMB MK
1
2
3
4
5
Keterangan:
1 = kurang
2 = sedang
3 = baik
4 = sangat baik
Kelompok :…………………………….
Kelas :…………………………….
Skala Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
1 Kerja sama
2 Inisiatif
3 Kedisiplinan
4 Tanggung jawab
Keterangan
1 : sangat kurang
2 : kurang Nilai
3 : cukup
4 : baik
Lampiran 7