Anda di halaman 1dari 8

KONSEP PERANCANGAN

Nama Bangunan : GUDANG DAN MESS


Lokasi : Jl. ARDAN MASOGI , Kel. Wattang pulu , Kec. Suppa
Kota Pinrang, Sulawesi Selatan
Perencana :
Arsitek : Muhammad Ahsan Syarif, ST
Tahun : 2022
Client : Wiraswasta
Site Area : 1760 m2
Konsep : Arsitektur Modern Tropis yang Relevan dengan Kondisi Sosial
Budaya Kota Pinrang

A. Permintaan Ruang
Sebagai seorang Wiraswasta yang Usaha, disini klien meminta agar di lahan
1760 m2 dbagi menjadi gudang dengan pola memanjang dengan masing masing
kebutuhan ruang sebagai berikut :
2 area gudang,
1area mess
3 Kamar Tidur ,
1 Ruang Karyawan makan yang terintegrasi dengan Dapur Bersih
1 Garasi luar yang mampu menampung 3 unit Mobil kontainer dan 5 Unit Sepeda
Motor,
1 dapur Kotor yang terpisah
Dibangun satu lantai dengan total pemakaian lahan hanya 60% dari total lahan
yang ada, karena owner akan tetap membuat taman mini pada halaman depan.

B. Tema Khusus
Penggunaan tema Modern Tropis secara global pada bangunan ini
menuntut owner untuk menambahkan beberapa tema tambahan pada huniannya.
Pertama Owner menginginkan tambahan tambahan ornament Etnik pada
beberapa elemen bangunan yang tidak begitu terlihat namun memiliki makna.
Kedua owner menginginkan adanya vertical Garden yang menambahkan unsur
estetis pada tampak utama bangunan.

C. Vegetasi
Dengan rutinitas sehari-hari yang cukup melelahkan, owner menginginkan
kondisi gudangnya dapat menjadi penyemangat saat ia istirahat dari berantai
aktifitas pekerjaannya. Oleh karena itu owner menginginkan tanaman yang
meneduhkan, berwarna dan bervariasi dari segi ukuran untuk berada pada
halaman depan rumahnya.

D. Material
Seperti gudang pada umumnya, bangunan ini nantinya akan bermaterial
utama batu bata dan baja wf 20 dan 25. Namun untuk beberapa item owner
memiliki permintaan khusus seperti penggunaan jendela, Lantai vinyl pada bagian
dalam rumah dan beberapa granite yang diselingkan diantaranya. Dan keramik
pecahan pada bagian teras.

E. Analisis Tapak Pada Bangunan


1 Analisis Dampak Panas Matahari Terhadap Bangunan

Gambar E.1. Orientasi Matahari Terhadap Tapak


(Sumber : Data BMKG Stasiun Klimatologi Sampali, Pengamatan Lapangan)
Merujuk Kepada kondisi Tapak dalam orientasinya terhadap matahari,
maka bagian bangunan yang mengarah Utara dan Bangunan akan terkena sinar
Matahari pada sekitar jam 10 Pagi yang akan masuk melalui jendela Depan. Oleh
karena itu pada bagian bangunan ini akan diletakkan Kamar-kamar tidur, hal ini
ditujukan agar saat owner dan karyawan di pagi hari akan tetap mendapat sinar
matahari yang menyehatkan. Kamar Tidur Utama akan Diletakkan pada lantai
mess bangunan, sedangkan ke Dua kamar tidur akan diletakkan pada belakang
dapur makan karyawan. Pada sisi bangunan yang mengarah Barat, barat daya
dan cenderung ke selatan akan terpapar sinar matahari sore yang cenderung
panas. Oleh sebab itu tidak akan diletakkan jendela untuk menahan panas dan
menambah estetika bangunan karena bagian bangunan yang ini merupakan
Fasade utama. Di lantai satu pada bagian ini akan termakan oleh garasi Luar.

2 Analisis Arah Angin Berhembus Terhadap Bangunan

Gambar E.2. Kondisi Angin dan Arah Jatuh Air pada Tapak
(Sumber : BMKG Stasiun Klimatologi Sampali, Pengamatan Lapangan)

Berdasarkan data yang ada, bahwa angin pagi berhembus dari barat laut
menuju tenggara maka akan di berikan ventilasi yang cukup besar pada bagian
bangunan yang mengarah dari barat daya untuk menangkap angin yang
berhembus. Dan pada malam hari angin akan berhembus dari arah tenggara
menuju Barat laut, mengingat bahwa udara malam sudah cukup sejuk maka
ventilasi pada bagian bangunan yang mengarah ke tenggara akan di minimkan
dengan jarak yang cukup jauh dimana ia akan tetap menangkap angin yang
datang untuk proses sirkulasi udara namun tidak akan terlalu mempengaruhi
suhu ruangan yang ada. Untuk bentuk atap sendiri, beberapa bagian akan
dimiringkan langsung ke arah selatan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi
pemakaian talangan, karena air hujan akan mengalir dengan kondisi tanah yang
akan menjatuhkan air ke selokan di arah selatan.

3 Analisis Kebisingan Lingkungan Terhadap Bangunan

Gambar E.3. Pemetaan Kebisingan pada Tapak


(Sumber : Pengamatan Lapangan)

Beberapa kebisingan atau suara yang mengganggu akan timbul


dikarenakan kendaraan yang melewati jalan di depan bangunan, maupun
kegiatan masyarakat sehari-hari juga dapat menimbulkan polusi suara.
Berdasarkan peta kebisingan di atas, maka pada bagian belakang bangunan
yang residu kebisingan nya rendah akan diletakkan kamar, ruang dan ruang
makan. Hal ini ditujukan agar selama beraktifitas di ruangan tersebut karyawan
akan merasakan ketenangan tanpa ada gangguan suara dari luar. Untuk bagian
yang terpapar residu kebisingan akan diletakkan ruang tamu serta garasi.
Berdasarkan fungsi ruang ruang diatas, maka adanya beberapa residu suara
juga tidak akan mengganggu karena pada ruangan tersebut karyawan tidak
akan mencari ketenangan. Namun untuk sedikit menahan kebisingan, maka
akan ditanam beberapa Vegetasi berbaris yang menutupi pagar. Hal ini dapat
menambah unsur estetis serta menahan kebisingan yang berasal dari luar
bangunan.

4 Analisis Kebutuhan Vegetasi Terhadap Bangunan

Gambar E.4. Vegetasi pada Tapak


(Sumber : Pengamatan Lapangan)

Untuk menambah unsur estetika dan kesehatan lingkungan maka


bangunan ini akan dilengkapi dengan tanaman-tanaman yang berfungsi dan
mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada pada proses perencanaan
fungsi gudang ini. Pohon peneduh, tanaman perdu, serta rerumputan diperlukan
pada hunian ini untuk menjaga kestabilan lingkungan dan dapat menyejukkan
mata penghuni. Pada Tabel di bawah ini akan dirinci beberapa jenis Vegetasi
dan fungsinya yangakan ditanam pada site bangunan ini.

No Jenis Vegetasi Karakteristik Fungsi


1 Pohon pelindung Tinggi berkisar 5-7 • Memberikan
sedang, Contoh : bertajuk bulatatau peneduhan yang cukup
Ketapang kencana, runcing ke atas baik
cemara kipas, kiara dengan lebar • Meminimalkan efek
payung. berkisar 2-4 m. pantulan cahaya dan
polusi
2 Perdu dan tehtehan, Tinggi berkisar 2-5 • Berperan sebagai aksen
Contoh : Bougenville, m, visual
puring. bertajuk tidak terlalu • Mempertegas bentuk
lebar. gelombang pada tapak
yang berkontur
• Menjadi bagian dari
taman pada suatu
kawasan
3 Tanaman penutup Penutup tanah yang • Pencegah radiasi panas
tanah, Contoh : lili terdiri dari tanaman matahari pada permukaan
paris, nanas hias, berdaun dan tanah
rumput. berbunga • Memberi aksen visual
yang indah dan lebih yang baik pada taman
tinggi dari rumput, • Pengalas atau penutup
digunakan sebagai
bagian utama dari
taman.
F. Output Perencanaan
Rencana Denah

Anda mungkin juga menyukai