Anda di halaman 1dari 23

Architecture Tropics

AR 62450
Dosen : Altim Setiawan
Latar Belakang
• Bangunan sebagai suatu sistim terkait
dengan masalah yang berhubungan
dengan perencanaan arsitektur, struktur,
utilitas, yang berhubungan dengan
beberapa aspek teknis seperti aspek
keamanan dan keselamatan,
kenyamanan,kemudahan dan kesehatan.
Terminologi;
•Architecture
Tujuan dari setiap perencanaan arsitektural
adalah untuk menciptakan kenyamanan maksimum
bagi pengguna

•Tropics
Iklim; Kondisi dimana suatu kawasan/yang berada di garis khatulistiwa
dengan ciri Iklim; dua musim, terik radiasi matahari, suhu udara yang
relatif tinggi, kelembaban yang tinggi (untuk tropis basah); dan
kecepatan angin yang relatif rendah
What is “Architecture Tropics”

Karya arsitektur yang mencoba memecahkan problematik iklim Tropis


setempat. Bagaimana problematik iklim tropis tersebut dipecahkan
secara desain atau rancangan arsitektur? Jawabannya dapat seribu
satu macam. Seperti halnya yang terjadi pada arsitektur sub-tropis,
arsitek dapat menjawab dengan warna pasca-modern, dekonstruksi
ataupun High-Tech, sehingga pemahaman tentang arsitektur tropis
yang selalu beratap lebar ataupun berteras menjadi tidak mutlak lagi.
Yang penting apakah rancangan tersebut sanggup mengatasi
problematik iklim tropis
Architecture Tropics Traditional Architecture

Arsitektur tropis dapat berbentuk apa saja tidak harus


serupa dengan bentuk-bentuk arsitektur tradisional,
sepanjang rancangan bangunan tersebut mengarah pada
pemecahan persoalan yang ditimbulkan oleh iklim tropis
seperti terik matahari, suhu tinggi, hujan dan kelembapan
tinggi.

Arsitektur tradisional terkait budaya/kultur


masyarakat setempat.
Pada masyarakat tradisional, iklim sebagai bagian dari
alam begitu dihormati bahkan dikeramatkan, sehingga
pertimbangan iklim amat menonjol pada karya arsitektur
tersebut.
Ciri-ciri Iklim Tropis
• Mempunyai 2 musim (hujan dan kemarau)
• Tropis kering (padang pasir) dan Tropis
basah (kelembapan tinggi Æ Indonesia)
• Temperatur yang relatif sama sepanjang
tahun (±18 – 38o C tropis basah dan 0 -
50o C tropis kering )
Dampak terhadap bangunan
Masalah umum dan
Ciri Iklim Hal yang harus diperhatikan
bangunan

†Daerah Tropika Basah Panas yang sangat tidak † Bangunan sebaiknya terbuka
Presipitasi dan kelembaban tinggi menyenangkan, penguapan dengan jarak yang cukup antara
dengan temperatur yang selalu tinggi. sedikit, karena gerakan udara masing-masing bangunan, untuk
angin sedikit, radiasi matahari sedang lambat. Perlu perlindungan sirkulasi udara yang baik.
sampai kuat, pertukaran panas kecil, terhadap sinar matahari, hujan † Orientasi utara-selatan untuk
karena tingginya kelembaban serangga,; di daerah pesisir mencegah pemanasan fasade
diperlukan perlindungan yang lebih lebar.
terhadap angin kencang † Lebar bangunan untuk
mendapatkan ventalasi silang.
† Ruang di sekitar bangunan diberi
peneduh tanpa mengganggu
sirkulasi udara.
† Persiapan saluran air hujan
Masalah umum dan Hal yang harus
Ciri Iklim
bangunan diperhatikan
†Daerah tropika kering Perlindungan terhadap radiasi †Tata massa bangunan yang rapat.
Radiasi matahari sangat kuat dan matahari langsung, pantulan †Orientasi utara-selatan
permukaan tanah replektif. Hujan permukaan dan emisi panas dari †Bangunan kompak dengan sedikit
sedikit, biasa terjadi badai pasir dan bangunan sekitarnya. perlindungan lubang, orientasi ke halaman dalam
debu. temperatur antara siang dan terhadap serangga, pasir, dan debu (court yard) yang teduh
malam sangat ekstrim †bagian terbuka diberi tanaman
perbedaannya dan kolam untuk pendinginan
†kontruksi dan material bangunan
dapat meyerap panas yang baik
†Daerah campuaran; savana Penyelesaian lebih kompleks †Orientasi utara-selatan untuk
lembab dan kering karena kedua harus direncanakan mencegah pemanasan fasade yang
Perbedaaan musim jelas; satu hal-hal yang ekstrim. Lokasi harus lebih lebar.
musim panjang yang mempunyai memerlukan perlindungan †Tata letak bangunan tidak terlalu
iklim panas-kering, dan satu musim terhadap panas dan debu, untuk rapat
pendek seperti di daerah tropika lokasi pantai membutuhkan †Pemanfaatan aliran udara di
basah. perbedaan temperatur besar ventalasi yang baik, pengumpulan daerah pantai
selama musim kemarau dan hujan air kondensasi bisa menjadi †Ruang terbuka terdapat
masalah. Kadang-kadang perlu peneduhan berupa vegetasi dan
pemanasan pada waktu musim perlindungan untuk musim dingin
dingin
Masalah umum dan Hal yang harus
Ciri Iklim
bangunan diperhatikan
†Daerah Pegunungan Perlindungan lobang- † Tata banguan yang
Merupakan daerah dataran lobang dan ruangan relatif kompak
tinggi dan memiliki terbuka terhadap radiasi † Ruang terbuka
temperatur sedang, namun matahari dan angin. dilindungi dengan
terkena radiasi mathari Kadang-kadang radiasi sinar matahari
yang besar. malam bisa memerlukan pemanasan pada musim panas
menjadi lebih dingin; buatan pada malam hari, † Bukaan/ventalasi yang
fluktuasi temperatur relatif terdapat embun dan kabut sedikit/kecil
besar
Data primer yang harus dikumpulkan
• Suhu Æ untuk menentukan persyaratan pemanasan dan
penyejukan
• Radiasi Matahari Æ menentukan orientasi atau
penyelesaian pada bidang tertentu
• Angin Æ Menentukan kemungkinan penghawaan buatan
dan persyaratan perlindungan
• Kelembaban Æ menentukan kebutuhan atau
pengurangan kelembaban
• Prespatasi – curah hujan berdasarkan rata-rata bulanan
Æ menetukan kebutuhan akan tanggapan rancangan
khusus
Radiasi Matahari
Wisma dharmala (P.
Rudolph)

Modern Tropic Style


Pemilihan Material Bangunan
• Untuk kenyamanan bangunan gedung sebaiknya dipilih bahan yang
mempunyai sifat fisik memantulkan panas, tidak menyerap atau bahkan
angka absorbsi dan angka transmisi kalornya rendah. Ketebalan bahan
atau bahan tipis akan relatif lebih panas dari bahan yang lebih tebal.

• Kaca Æ memantulkan bunyi (5mm) kelemahan = meneruskan kalor

Penggunaan bahan kaca sebagai dinding luar bangunan selain mempunyai


efek arsitektonis yang menambah keindahan dan pemanfaatan penerangan
alami pada bangunan juga bahan kaca berfungsi sebagai penahan kebisingan
dari sumber bising diluar bangunan. Namun penggunaan kaca yang luas pada
dinding luar bangunan berakibat pada peningkatan energi untuk
pengkondisian udara dalam bangunan. Pengunaan kaca sebagai selubung
bangunan akan mengakibatkan peningkatan suhu sekitar bangunan dari
normalnya sekitar 0.5 derajat Celcius dalam jarak 1-2 meter dari bangunan,
membuat silau dari arah yang berlawanan karena pantulan dan memantulkan
bunyi.
Pemilihan jenis “heat reflecting glass atau heat
absorbing glass “ merupakan salah satu upaya.
• Warna
Pemilihan Warna yang sesuai
(sifat dan karaktristik warna)

• Penggunaan
sunscreen / shading
• Arah/orientasi bangunan

Orientasi bangunan terhadap sinar matahari berpengaruh


pada jumlah sinar yang masuk kedalam bangunan.
Dalam batas tertentu diperlukan untuk kesehatan bagi
penghuni dan ruangannya. Orientasi bangunan
diperhitungkan terhadap pola pengaliran udara agar
ventilasi alami dapat berjalan secara alamiah. Vegetasi
luar dan jarak antar bangunan sangat berpengaruh pada
masalah ini.
• Lingkungan bangunan yang teduh dengan banyak tanaman
sekitar akan menurunkan suhu ruang bangunan.
• Penggunaan ventilasi alami atau penerangan alami akan
diperoleh penghematan biaya energi yang harus kita
keluarkan. Tidak demikian halnya dengan upaya
kenyamanan buatan, karena energi yang dipakai untuk
mengaktifkannya perlu dikeluarkan sejumlah biaya
tambahan. Namun yang harus dilakukan adalah
merancangnya dalam kapasitas yang optimal, atau
secukupnya. Pembuatan penahan panas / shading yang
berfungsi sebagai sirip penahan panas. Sinar yang masuk
kedalam ruang lebih sedikit , yang dapat disesuaikan dengan
standar minimal kebutuhan kekuatan cahaya untuk ruang
yang bersangkutan.
Traditional tropics style
Gambar Qarawiyyin, Fez,
Maroko

Arcade di dalam bangunan Torre de


las Damas, Alhambra

Gambar Bangunan-bangunan di
perbukitan yang tetap
menggunakan konsep inner
court

Gambar
Gambar Salah satu contoh
Courtyard di
semi inner court di koridor
Madrasah
publik menampung berbagai
Isfahan
aktivitas
Referensi
• Html:ect-artic-01.htm (tgl 26 feb 2005)
• Georg. Lippsmeier, Arsitektur tropis
(terjemahan), Airlangga Jakarta, 1997
• G.z. Brown, Matahari, Angin, dan Cahaya
– Strategi Perancangan Arsitektur
(terjemahan), Imtermatra Bandung, 1994
• Snyder C. Snyder, Pengantar Arsitektur,
Airlangga Jakarta, 1997

Anda mungkin juga menyukai