elektromagnetik
terbenam
dilaluinya
di atmosfir
vertikal ke atas
Terang Alami yang berasal dari matahari yang masuk ke dalam bangunan:
1. Daerah Dingin
Mengurangi area permukaan bangunan akan mengurangi eksposur terhadap suhu rendah
Meminimumkan eksposur bidang timur & barat yang biasanya lebih hangat di musim panas
dan lebih dingin di musim dingin
Memberi pergerakan udara ketika cuaca panas, perlindungan terhadap angin ketika cuaca
dingin
3. Daerah Panas-Kering
4. Daerah Panas-Lembab
Bentuk bangunan memanjang arah timur-barat dengan bidang timur dan barat sekecil
mungkin
Pengendalian Radiasi Matahari (Solar Radiation Control) merupakan salah satu langkah
utama yang harus dilakukan dalam proses pendinginan secara pasif. Pendinginan secara
pasif dapat dilakukan dengan mengatur 3 elemen, yaitu:
dan malam hari tidak terlalu lembab dan pada saat siang hari tidak
terlalu kering
ventilasi alami
panas)
nyaman)
Elemen Pembayangan
Material yang tidak tembus cahaya/dapat menahan cahaya dan permukaan yang transparan
Kenyamanan Bangunan dengan Pengkondisian Alami
Orientasi bangunan, agar bukaan yang ada menghadap utara dan selatan. Penetrasi sinar
matahari langsung juga dapat diminimalkan karena sisi terpendek yang berhadapan dengan
matahari timur dan barat.
Usahakan ventilasi berlangsung 24 jam. Posisi jendela pada bukaan utara dan selatan.
Hindari bangunan berdenah rumit, karena partisi pembatas akan menghambat aliran udara.
Lubang bukaan diusahakan tidak hanya satu sisi tetapi 2 sisi bangunan sehingga tercipta
ventilasi silang. (cross ventilation)
Dinding juga memerlukan perlindungan dari sinar matahari langsung. Dinding yang panas
akan merambat masuk ke dalam ruangan sehingga ruangan menjadi ikut hangat. Untuk itu
dapat dipakai teritisan untuk melindungi dinding. Atau dengan menggunakan selasar untuk
melindungi dinding.
Langit-langit juga bermanfaat untuk mencegah panas masuk melalui atap ke dalam ruangan.
Radiasi dari atas dapat dicegah dengan langit-langit. Untuk mencitakan ventilasi alami yang
baik, sebuah ruangan harus mempunyai ketinggian langit-langit minimal 3 m dari lantai.
Volume ruangan juga berpengaruh pada kenyamanan. Volume yang besar dapat membantu
mengatasi kesejukan. Efek volume sebenarnya menerapkan prinsip bahwa “Volume udara
yang lebih besar akan menjadi panas lebih lama apabila dibanding dengan ruangan yang
bervolume lebih kecil” Hal ini diterapkan pada bangunan colonial yang mempunyai ruangan
yang besar, jendela yang lebar dan langit-langit yang tinggi diatas 4 m.
Usahakan ada 3 lubang ventilasi yang berbatasan dengan dinding luar yaitu : Lubang atas
(untuk ventilasi atas dengan udara hangat yang ringan), lubang tengah (jendela, untuk angin
yang mengenai tubuh) dan lubang bawah untuk melepaskan udara lembab yang berat.
Hindari pemakaian karpet dari kain maupun karpet plastic karena akan menjadi sarang debu
dan kutu sedangkan karpet plastic akan menjebak udara, menjadi lembab dan akan menjadi
sarang jamur. Akan menimbulkan bau tidak sedap dan akan merangsang bersin bagi yang
alergi.
Matahari Pasif
Adalah penggunaan energi matahari untuk memanaskan ruang dalam bangunan tanpa
memerlukan peralatan mekanikal
Sistem matahari pasif mengandalkan proses perpindahan panas alami untuk pengumpulan,
penyimpanan, distribusi dan pengendalian energi matahari
1. Konduksi: dari benda yang lebih panas ke benda yang kurang panas melalui
sentuhan/hantaran
2. Konveksi: dari benda yang lebih panas ke benda yang kurang panas dengan cara aliran
3. Radiasi: dari benda yang lebih panas ke benda yang kurang panas melalui pancaran
Berdasarkan hubungan antara sinar matahari, ruang interior dan sistem pengumpulan panas
terdapat 3 cara untuk memperoleh pemanasan matahari pasif yaitu:
(kg/M²)
P= Þ x e
P= tekanan/hisapan angin
Þ=tekanan tiup (minimum 25 kg/m2 kecuali daerah pantai þ lebih besar þ =V2/16
V= kecepatan angin
2. Akibat erosi kulit bumi dan pengendapannya sehingga menyebabkan goncangan karena
tekanan terhadap kulit bumi berubah
3. Bahan2 radioaktif di dalam daging bumi terurai dan menimbulkan kalor, sebagian kalor
menyebabkan arus pada kulit bumi dan sebagian lainnya keluar melalui kulit bumi. Akibat
hal ini menimbulkan ketegangan pada daging & kulit bumi sehingga retak dan berguncang
terus hingga sampai stabilitas tercapai lagi
Bidang keretakan bisa mengarah hirozontal atau vertikal. Pusat keretakan disebut Fokus
gempa Hiposentrum (H), titik di permukaan bumi vertikal di atasnya disebut Episentrum (E)
1. Gelombang bersifat Longitudinal yaitu gelombang yang menggerakkan bahan yang dilaluinya
bergetar maju mundur berhimpitan dengan arah rambatan gelombang disebut gelombang P
(primary wave)
2. Gelombang bersifat Transversal yaitu gelombang yang bergerak tegak lurus dengan arah
rambatan gelombang disebut gelombang S (secondary wave)
3. Gelombang yang berjalan pada permukaan tanah, disebut gelombang L (large wave)
Jadi getaran gempa bumi menyebabkan getaran pada 3 arah, 2 arah mendatar atau horizontal x
dan y serta 1 arah vertikal z. Saat terjadi gempa tanah bergoyang secara acak maju mundur pada ke
3 arah tersebut