Anda di halaman 1dari 10

 SINAR MATAHARI KE BUMI

> Secara Radiasi

yaitu: Pancaran energi matahari secara

thermonuklir yang terjadi di matahari

- Energi matahari berbentuk sinar dan gelombang

elektromagnetik

- Spektrum radiasi matahari terdiri dari sinar

bergelombang pendek (sinar x, sinar gamma, sinar

ultra violet) dan sinar bergelombang

panjang (sinar infra merah)

 RADIASI MATAHARI YANG DITERIMA BUMI

TERGANTUNG PADA FAKTOR:

> Jarak matahari

setiap perubahan jarak matahari dan bumi

menimbulkan variasi penerimaan energi matahari

> Intensitas radiasi Matahari

besar kecilnya sudut datang sinar Matahari pada

permukaan bumi. Jumlah yang diterima berbanding

lurus dengan besarnya sudut datang

> Panjang hari (sun duration)

jarak dan lamanya antara Matahari terbit dan Matahari

terbenam

> Pengaruh atmosfer

Sinar yang melalui atmosfer sebagian akan diadsorbsi oleh gas,

debu dan uap air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan sisanya

diteruskan ke permukaan bumi

> Keadaan tanah, yaitu tanah yg bertekstur kasar dan

berwarna gelap/hitam akan banyak menyerap panas,

sedangkan tanah yang bertekstur licin dan berwarna

terang/putih akan banyak memantulkan panas


> Angin dan arus laut: adanya angin dan arus laut dari

daerah dingin akan mendinginkan daerah yang

dilaluinya

> Sifat permukaan, daratan lebih cepat menyerap dan

menerima panas dibandingkan lautan

PENGALIRAN RADIASI MATAHARI ke BUMI

 Pemanasan secara langsung melalui

> proses absorbsi

penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, seperti

sinar gamma, sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur

yang menyerap tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon,

hidrogen, dan debu.

> proses refleksi

pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke

angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain

di atmosfir

> proses difusi

Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek

biru dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini

menyebabkan langit berwarna biru

 Pemanasan secara tidak langsung melalui proses

> Konduksi adalah pemberian panas oleh

matahari pada lapisan udara bagian bawah

kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas

pada lapisan udara di atasnya

> Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara

vertikal ke atas

> Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara

yang horizontal (mendatar)

> Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara


yang tidak teratur dan berputar-putar ke atas tetapi ada

sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer

SEBARAN RADIASI MATAHARI


Radiasi matahari dinyatakan dalam watt/m2

Sinar Matahari Pada Bangunan

Terang Alami yang berasal dari matahari yang masuk ke dalam bangunan:

1. Sinar matahari langsung

> Cahaya langsung dari matahari pada bidang kerja

> Cahaya pantulan dari benda sekitar

> Cahaya pantulan dari halaman yang dipantulkan lagi oleh

dinding/langit-langit ke bidang kerja

> Cahaya yang jatuh di lantai dipantulkan lagi oleh langit-langit

2. Sinar matahari secara tidak langsung


> Sinar matahari refleksi luar:

hasil pantulan dari benda2 di luar bangunan (gedung2

tinggi) yang masuk melalui lubang cahaya

> Sinar matahari refleksi dalam:

hasil pantulan cahaya dari benda2 di dekat bangunan dan

elemen ruangan misal, tanah, rumput, dinding dll

> Sinar matahari yang berasal dari pantulan awan

Orientasi Posisi Bangunan terhdp arah Radiasi Matahari

1. Daerah Dingin

 Mengurangi area permukaan bangunan akan mengurangi eksposur terhadap suhu rendah

 Memaksimalkan serapan radiasi matahari

 Mengurangi kehilangan panas melalui radiasi konduksi dan penguapan

 Menyediakan pelindung angin

2. Daerah Temperatur Sedang

 Panjang bangunan dalam arah timur-barat dan memaksimalkan bidang selatan

 Meminimumkan eksposur bidang timur & barat yang biasanya lebih hangat di musim panas
dan lebih dingin di musim dingin

 Menyeimbangkan pemanasan matahari dengan bayangan peneduh

 Memberi pergerakan udara ketika cuaca panas, perlindungan terhadap angin ketika cuaca
dingin

3. Daerah Panas-Kering

 Bangunan harus membentuk halaman dalam

 Mengurangi pemanasan matahari akibat konduksi

 Mengupayakan pendinginan melalui fitur kolam air dan tumbuh-tumbuhan

 Memasang kisi peneduh matahari pada jendela dan ruang

4. Daerah Panas-Lembab

 Bentuk bangunan memanjang arah timur-barat dengan bidang timur dan barat sekecil
mungkin

 Mengurangi pemanasan matahari

 Memanfaatkan angin agar terjadi pendinginan karena penguapan

 Memasang kisi peneduh matahari pada jendela dan outdoor


Pengendalian Radiasi Matahari

 Pengendalian Radiasi Matahari (Solar Radiation Control) merupakan salah satu langkah
utama yang harus dilakukan dalam proses pendinginan secara pasif. Pendinginan secara
pasif dapat dilakukan dengan mengatur 3 elemen, yaitu:

> Suhu udara.

Mengatur suhu udara di dalam bangunan, seperti suhu pada

pagi hari tidak terlalu dingin dan pada malam hari

tidak terlalu panas

> Kelembaban udara.

Mengatur kelembaban udara di dalam bangunan, seperti saat pagi

dan malam hari tidak terlalu lembab dan pada saat siang hari tidak

terlalu kering

> Kecepatan angin.

Mengatur kecepatan angin yang masuk ke dalam bangunan dengan

ventilasi alami

Proses Pengaturan Sinar Matahari Terhadap Bangunan

 Orientasi Bangunan dan Bukaan Jendela

> orientasi bangunan Timur-Barat berarti sisi

bangunan terbesar menghadap arah timur –barat (lebih

panas)

> orientasi bangunan Utara-Selatan berarti sisi

bangunan terbesar menghadap arah utara-selatan (lebih

nyaman)

 Elemen Pembayangan

> elemen permanen

misalnya: tritisan atap, balok leuvel diatas jendela, pohon, dll

> elemen yang dapat diatur

misalny: tenda, pergola, blind, tirai, tanaman, dll

 Material yang tidak tembus cahaya/dapat menahan cahaya dan permukaan yang transparan
Kenyamanan Bangunan dengan Pengkondisian Alami

 Orientasi bangunan, agar bukaan yang ada menghadap utara dan selatan. Penetrasi sinar
matahari langsung juga dapat diminimalkan karena sisi terpendek yang berhadapan dengan
matahari timur dan barat.

 Tidak adanya material keras di sekeliling bangunan,material di sekeliling bangunan akan


menyerap panas. Halaman yang ditanami vegetasi pohon dan rumput akan memanfaatkan
panas untuk proses asimilasi sehingga akan menambah sejuk udara sekeliling. Hindari
pemakainan beton, aspal dan paving block di sekeliling bangunan.

 Bangunan sedapat mungkin ditengah lahan atau memungkinkan mendapatkan hembusan


angin pada semua sisi untuk membantu menyejukkan permukaan bangunan.

 Usahakan ventilasi berlangsung 24 jam. Posisi jendela pada bukaan utara dan selatan.
Hindari bangunan berdenah rumit, karena partisi pembatas akan menghambat aliran udara.
Lubang bukaan diusahakan tidak hanya satu sisi tetapi 2 sisi bangunan sehingga tercipta
ventilasi silang. (cross ventilation)
 Dinding juga memerlukan perlindungan dari sinar matahari langsung. Dinding yang panas
akan merambat masuk ke dalam ruangan sehingga ruangan menjadi ikut hangat. Untuk itu
dapat dipakai teritisan untuk melindungi dinding. Atau dengan menggunakan selasar untuk
melindungi dinding.

 Langit-langit juga bermanfaat untuk mencegah panas masuk melalui atap ke dalam ruangan.
Radiasi dari atas dapat dicegah dengan langit-langit. Untuk mencitakan ventilasi alami yang
baik, sebuah ruangan harus mempunyai ketinggian langit-langit minimal 3 m dari lantai.

 Volume ruangan juga berpengaruh pada kenyamanan. Volume yang besar dapat membantu
mengatasi kesejukan. Efek volume sebenarnya menerapkan prinsip bahwa “Volume udara
yang lebih besar akan menjadi panas lebih lama apabila dibanding dengan ruangan yang
bervolume lebih kecil” Hal ini diterapkan pada bangunan colonial yang mempunyai ruangan
yang besar, jendela yang lebar dan langit-langit yang tinggi diatas 4 m.

 Usahakan ada 3 lubang ventilasi yang berbatasan dengan dinding luar yaitu : Lubang atas
(untuk ventilasi atas dengan udara hangat yang ringan), lubang tengah (jendela, untuk angin
yang mengenai tubuh) dan lubang bawah untuk melepaskan udara lembab yang berat.

 Jika memungkinkan, lantai bangunan minimal 50 cm dari tanah/ halaman untuk


memudahkan udara lembab keluar dari bangunan. Perlu diingat kondisi Indonesia masuk
kategori iklim tropis lembab dengan kelembaban 95-99%.

 Hindari pemakaian karpet dari kain maupun karpet plastic karena akan menjadi sarang debu
dan kutu sedangkan karpet plastic akan menjebak udara, menjadi lembab dan akan menjadi
sarang jamur. Akan menimbulkan bau tidak sedap dan akan merangsang bersin bagi yang
alergi.

Matahari Pasif

 Adalah penggunaan energi matahari untuk memanaskan ruang dalam bangunan tanpa
memerlukan peralatan mekanikal

 Sistem matahari pasif mengandalkan proses perpindahan panas alami untuk pengumpulan,
penyimpanan, distribusi dan pengendalian energi matahari

1. Konduksi: dari benda yang lebih panas ke benda yang kurang panas melalui
sentuhan/hantaran

2. Konveksi: dari benda yang lebih panas ke benda yang kurang panas dengan cara aliran

3. Radiasi: dari benda yang lebih panas ke benda yang kurang panas melalui pancaran

Berdasarkan hubungan antara sinar matahari, ruang interior dan sistem pengumpulan panas
terdapat 3 cara untuk memperoleh pemanasan matahari pasif yaitu:

1. Perolehan panas langsung

2. Perolehan panas tidak langsung

3. Perolehan panas isolasi

Ada 2 elemen penting dalam sistem matahari pasif yaitu:


 Kaca atau plastik transparan yang menghadap ke matahari sebagai pengumpul sinar
matahari

 Massa thermal untuk mengumpulkan, menyimpan, mendistribusikan panas

Pengaruh Iklim pada Kenyamanan & Kesehatan Bangunan

 Tekanan dan hisapan angin:

ada 2 kekuatan angin yang mengenai bangunan yaitu

a. tekanan angin (beban positif) yang berkerja di sisi angin datang

b. hisapan angin (beban negatif) yang bekerja di sisi angin pergi

Muatan angin (+) (-) = tegak lurus bidang yang ditinjau

(kg/M²)

P= Þ x e

P= tekanan/hisapan angin

Þ=tekanan tiup (minimum 25 kg/m2 kecuali daerah pantai þ lebih besar þ =V2/16

V= kecepatan angin

Pengaruh Iklim pada Kenyamanan & Kesehatan Bangunan

 Sebab utama terjadinya gempa

1. Pendinginan kulit bumi disertai pengeriputan

2. Akibat erosi kulit bumi dan pengendapannya sehingga menyebabkan goncangan karena
tekanan terhadap kulit bumi berubah

3. Bahan2 radioaktif di dalam daging bumi terurai dan menimbulkan kalor, sebagian kalor
menyebabkan arus pada kulit bumi dan sebagian lainnya keluar melalui kulit bumi. Akibat
hal ini menimbulkan ketegangan pada daging & kulit bumi sehingga retak dan berguncang
terus hingga sampai stabilitas tercapai lagi

Pengaruh Iklim pada Kenyamanan & Kesehatan Bangunan

 Bidang keretakan bisa mengarah hirozontal atau vertikal. Pusat keretakan disebut Fokus
gempa Hiposentrum (H), titik di permukaan bumi vertikal di atasnya disebut Episentrum (E)

 Di Indonesia ada 3 kelompok Episentrum: busur banda, busur sunda, sulawesi-filipina


Pengaruh Iklim pada Kenyamanan & Kesehatan Bangunan

 Getaran/gelombang gempa bumi terdiri atas 3 macam:

1. Gelombang bersifat Longitudinal yaitu gelombang yang menggerakkan bahan yang dilaluinya
bergetar maju mundur berhimpitan dengan arah rambatan gelombang disebut gelombang P
(primary wave)

2. Gelombang bersifat Transversal yaitu gelombang yang bergerak tegak lurus dengan arah
rambatan gelombang disebut gelombang S (secondary wave)

3. Gelombang yang berjalan pada permukaan tanah, disebut gelombang L (large wave)

Jadi getaran gempa bumi menyebabkan getaran pada 3 arah, 2 arah mendatar atau horizontal x
dan y serta 1 arah vertikal z. Saat terjadi gempa tanah bergoyang secara acak maju mundur pada ke
3 arah tersebut

Anda mungkin juga menyukai